TESIS
EFEKTIVITAS MADU UNTUK GEJALA BATUK PADA ANAK DENGAN RINITIS
MUHAMMAD RAHMATSYAH NASUTION 127041001 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
EFEKTIVITAS MADU UNTUK GEJALA BATUK PADA ANAK DENGAN RINITIS
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak) dalam Program
Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Kesehatan Anak-Spesialis pada Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara
MUHAMMAD RAHMATSYAH NASUTION 127041001 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Penelitian : Efektivitas madu untuk gejala batuk pada anak dengan rinitis
Nama Mahasiswa : Muhammad Rahmatsyah Nasution
Nomor Induk Mahasiswa : 127041001
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak
Menyetujui
Komisi Pembimbing
dr. Ridwan M. Daulay, SpA(K)
Ketua
dr. Selvi Nafianti, M.Ked(Ped), SpA(K)
Anggota
Program Magister Kedokteran Klinik
Sekretaris Program Magister Dekan
PERNYATAAN
EFEKTIVITAS MADU UNTUK GEJALA BATUK PADA ANAK DENGAN RINITIS
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dijadikan acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 22 Agustus 2016
Telah diuji pada
Tanggal: 22 Agustus 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA : dr. H. Ridwan M. Daulay, Sp.A(K) …...……….
Anggota : dr. Selvi Nafianti, MKed (Ped), Sp.A(K) ………
Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK .……….......
dr. Yazid Dimyati, M.Ked(Ped), Sp.A(K) ………
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir
pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di
FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua
pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan
dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama dr. H. Ridwan M. Daulay, SpA(K), dr. Selvi Nafianti,
MKed (Ped), SpA (K), dr. Wisman Dalimunthe, M.Ked(Ped), SpA (K), dr.
Rini S. Daulay, MKed(Ped), SpA dan dr. Fathia Meirina, M.Ked(Ped),
Sp.A yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang
sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
2. Dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K) selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Anak FK-USU, dan dr. Beby Syofiani Hasibuan, SpA(K),
sebagai Sekretaris Program Studi yang telah banyak membantu dalam
3. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan
yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
4. dr. Yazid Dimyati, M.Ked(Ped), SpA(K), dr. H. Emil Azlin, M.Ked(Ped),
SpA(K), dan Prof. dr. H. Aznan Lelo, PhD, Sp.FK yang sudah
membimbing saya dalam penyelesaian tesis ini.
5. dr.Muhammad Ali, Sp.A(K) dan Dr.Ir. Erna Mutiara, M.Kes yang telah
memberikan bimbingan statistik untuk penelitian tesis ini.
6. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU /
RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran
dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
7. Kepada Pemerintah Kabupaten Batubara khususnya Dinas Kesehatan
dan Puskesman Kedai Sianam, Tanjung Tiram dan Labuhan Ruku,
Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir khususnya RSUD Tengku Sulung
dan seluruh pasien beserta orang tuanya yang menjadi sampel penilitian
saya yang telah bersedia membantu saya dalam penelitian ini.
8. Teman-teman yang tidak mungkin bisa saya lupakan yang telah
membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis
ini dr. Agustina, dr. Ajeng Probowati, dr. Elisabeth Tarigan, dr. Fadhilah
Elvina, dr. Gursal Siregar, dr. Ifrah Rahmiaty, dr. Nopita, dr. Rony
Adenova, dr. Sofia Marlina, dr. Yuni Handayani, dr. Desy Miranda, dan
teman-teman PPDS Anak. Terimakasih untuk kebersamaan kita dalam
9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan
tesis ini.
Kepada yang sangat saya cintai dan hormati, orang tua saya (Alm)
Sofyan Iryansyah Nasution dan Siti Sundari atas pengertian serta dukungan yang
sangat besar, terima kasih karena selalu mendoakan saya dan memberikan
bantuan moril dan materil. Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat
imbalan Tuhan Yang Maha Esa. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan
kepada mertua saya Suhaimi dan Siti Rahmah yang telah banyak membantu
saya selama ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada istri tercinta dr.Efzah
yang telah mendukung saya selama mengikuti pendidikan ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Medan, 22 Agustus 2016
DAFTAR ISI
Lembar persetujuan pembimbing i
Pernyataan ii
Halaman pengesahan tesis iii
Ucapan terima kasih iv
Daftar isi vii
Daftar tabel ix
Daftar gambar x
Daftar singkatan dan lambang xi
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 31
3.6. Persetujuan/ Informed Consent 31
3.7. Etika Penelitian 31
3.8. Cara Kerja 32
3.9. Alur Penelitian 33
3.10. Identifikasi Variabel 34
3.11. Defenisi Operasional 34
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data 34
Bab 4. Hasil Penelitian 37
4.1. Karakteristik Sampel 39
4.2. Skor Batuk Sebelum dan Sesudah Terapi 40
4.3. Perbandingan Efektivitas Madu dan OBP 44
4.4. Efek Samping 45
Bab 5. Pembahasan 46
Bab 6. Kesimpulan dan Saran 53
6.1. Kesimpulan 53
6.2. Saran 53
Daftar Pustaka 54
Lampiran 59
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Diagnosis banding rinitis dan gambaran klinisnya 13
Tabel 2. Verbal category descriptive score 16
Tabel 3. Liker cough assessment severity score 17
Tabel 4. Komposisi madu 19
Tabel 5. Nutrisi pada madu dan rekomendasi asupan sehari-hari 26
Tabel 6. Karakteristik sampel penelitian 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme refleks batuk 10
Gambar 2. Mekanisme batuk dan potensi kerja obat batuk 21
Gambar 3. Alur pelaksanaan penelitian 37
Gambar 4. Perubahan skor batuk untuk “seberapa sering anak batuk”
sebelum dan sesudah terapi 42
Gambar 5. Perubahan skor batuk untuk “seberapa parah batuk
mempengaruhi tidur anak” sebelum dan sesudah terapi 43
Gambar 6. Perubahan skor batuk untuk “seberapa parah batuk anak
mempengaruhi tidur orang tua” sebelum dan sesudah terapi 44
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
> : lebih besar dari
< : lebih kecil dari
≥ : lebih besar atau sama dengan
BB/ TB : Berat badan menurut tinggi badan
CER : Control event rate
CI : Confident interval
CT : Computed tomography
EER : Experimental event rate
FDA : Food and Drug Administration
ICAM-1 : Intercellulare adhesion molecule-1
IFN-γ : Interferon gamma
IK : Interval kepercayaan
IL-12 : Interleukin 12
PCR : Polymerase chain reaction
RANTES : Regulated by activation normal T-cell expressed and
secreted
RCT : Randomized Controlled Trial
RR : Risiko relatif
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
RSV : Respiratory syncitial virus
Th2 : T- Helper 2
TNF : Tumor necrosis factor
TNF-α : Tumor necrosis factor-alpha
ABSTRACT
Background. Cough is one of the symptoms in common cold with incidence 80%. This symptom causing parents seek medical help and using over the counter (OTC) medicine, although the effectiveness of OTC is clinically unproven. Honey is one of the potential medicine for cough that easy, cheap and widely acceptable.
Objective. To determine the effectiveness of honey and obat batuk putih (OBP) for acute cough in children with common cold, using Likert cough assessment severity score.
Methods. A randomized-controlled-trial conducted from February 2016 until May 2016 in primary health care in Batubara Regency and Tengku Sulung Hospital in Indragiri Hilir Regency. We have 80 participants two to five years of age in the study and randomized participants by block randomization into two groups. We give 2.5 ml honey three times daily for 40 participants in honey group and 5 ml OBP three times daily for 40 participants in OBP group. Cough score has been evaluated before and after treatment in three days consecutively. The Friedman test using for analyze differentiation before and after treatment, and number needed to treat (NNT) for evaluating the effectiveness honey and OBP.
Results. There was significant improvement after treatment with both groups (p<0.001), but the improvement was greater in honey group. Proportion of treatment success in honey group was 40% and 20% in OBP group, the Absolute Risk Reduction (ARR) about 20% and the NNT was five.
Conclusion. Honey was more effective than OBP for acute cough in children with common cold.
ABSTRAK
Latar Belakang. Batuk merupakan salah satu gejala rinitis (selesma) dengan insidensi 80%. Gejala ini menjadi alasan orangtua mencari pertolongan medis dan menggunakan obat over the counter (OCT), walaupun efektivitas OTC belum terbukti secara klinis. Madu potensial sebagai obat batuk yang mudah didapat, murah dan diterima secara luas.
Objektif. Untuk menilai efektivitas madu dan obat batuk putih (OBP) untuk batuk akut pada anak dengan rinitis, menggunakan skala likert.
Metode. Uji kontrol acak pada bulan Februari 2016 sampai Mei 2016 di Puskesmas di Kabupaten Batubara dan RSUD Tengku Sulung Kabupaten Indragiri Hilir. Total 80 sampel usia dua sampai lima tahun, dilakukan acak dengan cara blok menjadi dua kelompok. 40 sampel kelompok madu diberikan 2.5 cc madu tiga kali sehari dan 40 sampel kelompok OBP diberikan 5 cc OBP tiga kali sehari. Skor batuk dievaluasi sebelum dan sesudah terapi tiga hari berturut. Uji Friedman digunakan untuk analisa perbedaan sebelum dan sesudah terapi, dan number needed to treat (NNT) untuk menilai efektivitas madu terhadap OBP.
Hasil. Terdapat perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok sebelum dan sesudah terapi, dan perbaikan terlihat lebih baik pada kelompok madu. Proporsi kesembuhan pada kelompok madu 40% dan 20% pada kelompok OBP. Beda risiko absolut (ARR) sekitar 20% dengan NNT lima.
Kesimpulan. Madu lebih efektif dibandingkan OBP untuk batuk akut pada anak dengan rinitis.