BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Persepsi Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Persepsi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, dan atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Pendapat lain menyatakan persepsi adalah proses internal yang memungkinkan seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku (Mulyana 2002, 167).
Melengkapi defenisi persepsi yang terdapat dalam KBBI dan yang telah dinyatakan oleh Mulyana di atas, Walgito (2002, 69) menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu program yang didahului oleh proses diterimanya stimulus oleh individu melalui panca indera, namun proses ini tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Setiap informasi yang dikumpulkan tentang persepsi mahasiswa terhadap perpustakaan akan sangat membantu dalam mempromosikan sumber daya perpustakaan, fasilitas, dan layanan, dan juga dalam memastikan pentingnya perpustakaan dalam kehidupan akademik mahasiswa selanjutnya. Seperti yang diungkapkan oleh Dating (2014, 356) dalam penelitiannya sebagai berikut:
also in ensuring the continued importance of the library in students' academic lives.
Saat ini persepsi pengguna dan harapan penelitian telah menjadi salah satu studi yang paling populer di bidang kualitas pelayanan di berbagai perpustakaan akademik. Studi yang menekankan penyediaan layanan perpustakaan yang baik sebagai unsur yang lebih penting bagi pengguna daripada bangunan perpustakaan itu sendiri. Harapan Pengguna dan kepuasan telah digunakan untuk menentukan kualitas layanan untuk membantu organisasi pelayanan memposisikan diri sekarang ini. Seperti yang dinyatakan oleh Dahan (2016, 39) dalam penelitiannya sebagai berikut.
User perception and expectation studies have become one of themost popular studies in the area of service quality inmany academic libraries. The studies emphasized provision of good library service as more important to the users than the library building itself. ‘User expectation’ and ‘satisfaction’ have been used to determine the service quality to help service organizations position themselves these days.
Pendapat lain menyatakan bahwa pemasaran merupakan pertempuran persepsi dan begitu pentingnya konsumen memiliki persepsi jelas atas suatu merek dengan cara meningkatkan pengenalan (awareness) dan persepsi atas mutu (perceived quality) (Wibowo 1996, 13).
perpustakaan yang baik sebagai unsur yang lebih penting bagi pengguna daripada bangunan perpustakaan itu sendiri. Selain itu, setiap informasi yang dikumpulkan tentang persepsi mahasiswa terhadap perpustakaan akan sangat membantu dalam mempromosikan sumber daya perpustakaan, fasilitas, dan layanan, dan juga dalam memastikan pentingnya perpustakaan dalam kehidupan akademik mahasiswa.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Persepsi
Tidak banyak yang menganggap bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna jasa Digital Library dilihat dari sisi jasa yang disediakan oleh suatu organisasi. Buckland dalam Chang-Ping menyatakan bahwa “observed that library services should be user-centered rather than data-centered, user perception is an essential and important factor for the Digital Library evaluation. Understanding the factors that influence user perception would be helpful in organizing and providing services and might encourage greater use of library information and services”. Maksudnya adalah perpustakaan jasa harus lebih berpusat pada user-centered daripada data-centered, persepsi pengguna merupakan faktor penting dan penting untuk evaluasi Digital Library. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna akan membantu dalam mengatur dan menyediakan layanan dan mungkin mendorong lebih besar penggunaan informasi dan layanan perpustakaan (Chang-Ping 2014, 225).
Hasil penelitian Chang-Ping menyimpulkan sebagai berikut:
that the main purpose of using a university DL is to retrieve databases for information resource discovery (Chang-Ping 2014, 229).
Maksudnya ada tiga faktor langsung yang dapat mempengaruhi persepsi pengguna Digital Library yaitu: layanan penyedia informasi, layanan penemuan kembali informasi, dan layanan individual. Layanan penyedia informasi dan layanan penemuan kembali informasi yang ditemukan menjadi lebih penting. Survei tersebut mengungkapkan bahwa tujuan utama suatu universitas menggunakan Digital Library adalah penggunaan database untuk menemukan sumber daya informasi.
Perbedaan persepsi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandang. Persepsi juga berhubungan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Persepsi positif maupun negatif seperti data yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar. Data itu akan segera muncul ketika ada sesuatu yang memicunya atau ada kejadian yang membukanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu penilaian atau kesan seseorang terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
1. Stereotip, yaitu pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari masyarakat tertentu.
2. Persepsi diri, yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat mempengaruhi pembentukan kesan pertama.
3. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu.
4. Ciri yang ada pada diri orang lain, yaitu daya tarik fisik seseorang yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali bertemu.
Sedangkan menurut Walgito (2002, 89), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:
1. Objek yang dipersepsi (stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor). Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun stimulus terbesar datang dari luar individu.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf (untuk menerima stimulus) disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan respon deperlukan syaraf motoris.
stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan-perbedaan dalam kepribadian, perbedaan-perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman proses belajar, dan pengetahuannya.
2.1.3 Proses Pembentukan Persepsi
Proses pembentukan persepsi merupakan hal yang harus dibahas dalam penelitian ini, karena merupakan langkah pertama untuk menentukan bagaimana persepsi pengguna terhadap pemanfaatan layanan e-journal Science Direct. Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito (2002, 71) diuraikan sebagai berikut:
Pendapat di atas menjelaskan bahwa proses pembentukan suatu persepsi melewati beberapa proses seperti penglihatan, pendengaran dan perabaan melalui alat indera terhadap objek yang dijadikan perhatian.
Persepsi pengguna terhadap layanan Database Science Direct adalah suatu pandangan, penilaian maupun kesan pemustaka ketika melakukan pencarian informasi menggunakan Database Science Direct yang disediakan oleh perpustakaan. Pengguna dapat menilai dan mendapatkan kesan setelah menggunakan Database Science Direct dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Pengguna akan memberikan sebuah respon terhadap penerapan Database Science Direct apabila pengguna tersebut menggunakan dan memanfaatkan Database Science Direct yang disediakan oleh pihak perpustakaan, persepsi muncul apabila pemustaka mendapatkan manfaat atau tidak dalam mencari informasi yang dibutuhkan melalui Database Science Direct.
2.1.4 Pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sedangkan Ratnaningsih dalam Laporan Lokakarya (1994, 1) menyatakan bahwa “pengguna potensial pada perpustakaan Perguruan tinggi meliputi mahasiswa, staf pengajar, peneliti serta staf lain di lingkungan lembaga induknya”.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan dari beberapa definisi di atas yang dimaksud dengan pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah seluruh mahasiswa, staf pengajar, peneliti serta para staf lain yang datang ke perpustakaan karena didorong oleh kebutuhan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan ataupun memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan cara menggunakan jasa perpustakaan.
2.2 Jenis Sumber Daya Informasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perdani (2009) menyatakan bahwa sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi. Data dan informasi merupakan sumber daya utama yang harus dikelola dengan baik seperti sumber daya utama lainnya adalah merupakan pendekatan yang positif untuk penggunaan komputer. Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data (input) dengan bantuan komput er hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki.
koleksi perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Koleksi Perpustakaan universitas harus sesuai dengan bidang-bidang yang dicakupi universitas yang dinaunginya, sedangkan perpustakaan fakultas, Perpustakaan akademi dan Perpustakaan sekolah tinggi atau institut terbatas bidang lingkup lembaga pendidikan di mana ia tergabung.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994, 3) koleksi perpustakaan adalah “semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan akan informasi”. Kemudian pendapat Wynar yang dikutip oleh Hotlan (2013, 1) menyatakan bahwa bahan pustaka pada perpustakaan sangat beragam, yaitu meliputi:
1. Books, pamphlets, and printed sheet 2. Cartographic materials
3. Manuscripts (including manuscript collection) 4. Music
5. Sound recordings
6. Motion pictures and video recordings 7. Graphic materials
8. Computer files
9. Three-dimensional artifacts and realita 10. Microforms
11. Serials
pemustaka selama guna memenuhi kebutuhan pemustaka tersebut. Perpustakaan sebagai jantung pendidikan harus menyediakan koleksi yang sesuai dengan ilmu pendidikan yang di naungi oleh universitasnya sehingga koleksi perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Sumber daya informasi perpustakaan dapat berupa sumber daya informasi tercetak dan juga sumber daya informasi dalam bentuk elektronik.
2.2.1 Sumber Daya Informasi Tercetak
Sumber daya informasi tercetak adalah koleksi dalam bentuk tercetak. Koleksi dalam bentuk tercetak terdiri dari buku, majalah, surat kabar, pamflet, lembaran photo, brosur dan bahan-bahan lepas lainnya. Menurut Sumardji (1988, 13) sumber daya koleksi koleksi tercetak terdiri atas :
1. Koleksi berupa naskah yang ditulis dengan tulisan tangan asli, misalnya manuskrip;
2. Koleksi berupa karya cetakan, misalnya buku-buku, majalah-malajah, surat kabar;
3. Koleksi berupa karya alihan dari tulisan tangan asli maupun karya cetakan ke karya grafis dengan alat elektronik maupun fotografi, misalnya film, slide, piringan hitam, tape dan lain-lain.
4. Buku, seperti buku teks, fiksi maupun non-fiksi, dan buku referensi seperti kamus, ensiklopedia, almanak, buku pegangan, bibliografi, indek, abstrak, peta dan sebagainya;
5. Penerbitan pemerintah, seperti Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara, Tambahan Berita Negara, Himpunan Peraturanperaturan Pemerintah, dan sebagainya;
6. Laporan penelitian, paper, skripsi, thesis, disertasi; 7. Majalah, baik yang umum maupun yang khusus; 8. Surat kabar;
9. Karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah dibuat menjadi film, slide, piringan hitam, tape, dan sebagainya; 10. Manuskrip dan lain sebagainya.
non cetak seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika, bahan kartografi, mikrofil dan mikrofis untuk disebarluaskan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasinya ataupun disimpan sebagai deposit penerbitan yang telah diterbitkan sebagai koleksi preservasi untuk memudahkan dalam temu kembali terhadap informasi yang sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik
Ketersedian sumber daya informasi merupakan faktor penting dalam sevitas akademik yang mendukung sarana edukasi dan penelitian masyarakat perguruan tinggi. Akan tetapi bila kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya informasi tersebut tidak dimiliki maka sumberdaya informasi akan menjadi sesuatu tidak berdaya. Untuk itulah literasi informasi menjadi sesuatu yang urgen. Menurut Hasugian (2009, 202) “Urgensi literasi informasi tidak hanya mahasiswa melainkan untuk seluruh sivitas akademika termasuk dosen, laboran, dan staf lainnya. Maka untuk literasi perilaku pencarian informasi semakin berkembang dalam pencariannya dari media tercetak berubah ke media elektronik dalam pencariannya”.
Sumber daya elektronik merupakan koleksi perpustakaan atau bahan pustaka yang dialihmediakan kepada format yang boleh dibaca oleh mesin (machine-readable format) untuk tujuan pemeliharaan, pelayanan atau untuk menyediakan koleksi secara elektronik.
Dalam Dictionary For Library and Information Science sebagaimana dikutip Sari (2008, 10) sumber daya informasi elektronik di defenisikan sebagai:
a collection of library or archival materials converted to machine-readable format for preservation or to provide electronic access...Also library materials produced in electronic formats, including zines, e-jornals, ebooks, reference works published online and on CD-ROM, bibliographic database and other web-based resource.
Artinya sumber daya informasi elektronik adalah koleksi perpustakaan atau arsip yang dikonversikan kedalam format yang terbaca oleh mesin (machine-readable format) untuk tujuan pelestarian atau penyediaan akses elektronik juga termasuk materi yang diproduksi dalam bentuk elektronik mencakup zines, e-journals, e-books, karya referensi yang dipublikasikan secara online dan dalam CD-ROM, database bibliografi, dan sumber-sumber berbasis web lainnya.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi digital adalah koleksi yang berbentuk file yang telah diubah kedalam bentuk elektonik yang dapat dibaca oleh mesin dengan tujuan untuk melayankan dan melestarikan bahan pustaka tersebut.
Sari (2008, 11) berpendapat bahwa koleksi digital terdiri dari koleksi yang merupakan hasil digitalisasi. Koleksi digital yang ditambahkan melalui pembelian (umumnya dalam bentuk (CD-ROM), serta koleksi yang hak aksesnya dimiliki perpustakaan, tetapi sistemnya berada di luar pengawasan perpustakaan dan dapat diakses melalui jaringan global (contohnya database online yang dilanggan oleh perpustakaan). Koleksi digital dapat berbentuk CD-ROM, DVD, database, e-journal, e-book dan sebagainya.
Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang kita butuhkan, salah satunya adalah sumber daya informasi elektronik (yang bersumber dari internet / online database). Sumber informasi ini kita dapat memperoleh informasi berupa karya-karya digital, misalnya E-journal, E-books, dan E-articles. Hasugian berdasarkan pendapat Collier (1997) dalam tulisan Kenneth Dowlin yang menggambarkan bahwa ciri perpustakaan electronic atau perpustakaan digital sebagai berikut:
1. Memakai computer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan’
2. Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi,
3. Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika diminta oleh pengguna,
4. Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi kepada pengguna (Hasugian 2011, 183). Berdasarkan tulisan Wiratningsih (2011) menurut Glossary yang dikeluarkan oleh African Digital Library, yang dimaksud dengan sumber daya informasi elektronik adalah:
‘life’ of the Internet. This seemingly slow start to the use of eBooks should be seen in the context of the hundreds, if not thousands of years it took to move from the verbal to the written – initially on rock, clay tablets, animal skins, papyrus scrolls and finally, to modern paper.
Singkatnya koleksi digital sebenarnya dapat dipahami sebagai koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa e-books, e-journal, database online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa sumberdaya informasi elektronik merupakan sarana media dan mendukung pelayanan perpustakaan dalam pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna, tidak terbatas hanya pada tulisan tetapi juga termasuk suara, gambar, peta, rancangan, foto, e-journal, e-books, e-articles, surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti. Selain itu, sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya.
2.2.2.1 E-Book
elektronik juga merupakan satu usaha untuk melestarikan informasi-informasi yang tadinya terdapat dalam buku tercetak. Buku dalam format tercetak lebih mudah mengalami kerusakan dan biaya perawatannya pun lebih mahal, maka dari itu akan lebih baik jika dilakukan transfer data / informasi dari buku ke buku elektronik (E-Book) untuk menjaga kelestarian informasi yang ada.
E-book adalah salah satu sumber informasi yang banyak digunakan sebagai sumber informasi internet. E-Book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik. E-book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer. E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable document format), format html, dan ada juga yang berbentuk format exe. Wikipedia (2016) menyatakan bahwa:
E-Book (singkatan dari electronic book, atau E-Book) dikenal sebagai buku digital, merupakan e-teks yang berbentuk media digital dan kadang-kadang dilindungi dengan hak cipta digital. Adapun bentuknya bisa berbentuk file pdf, word, html, txt, dan lainnya. Tetapi yang terkenal biasanya E-Book berbentuk file pdf yang dapat dibaca dengan program seperti acrobat reader yang dapat di download sebelumnya secara gratis. Maka dapat dipahami bahwa E-Book (buku elektronik) merupakan buku yang dikemas dalam format elektronik yang dapat pengguna peroleh dan pengguna buka dengan memanfaatkan komputer.
2.2.2.2 E-Journal
teknologi informasi ini koleksi tercetak pada perpustakaan tidak cukup untuk menjawab tantangan akan perkembangan zaman.
E-journal tidak berarti menggantikan model jurnal konvensional, tetapi memperkuat jurnal tersebut melalui pengelolaan penulis, karya tulis dan tanggapan atas karya tersebut, bahkan sampai pada tingkat mendiskusikan secara tak terbatas. Karakteristik e-journal adalah pertama, memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler. Kedua, memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer). Ketiga, data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.
E-journal atau jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam format elektronik yang dapat diakses melalui internet. Jurnal elektronik saat ini mulai diminati oleh pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan berinisiatif untuk menyediakan jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswanya. Format E-Journal kini mulai banyak diminati pengguna perpustakaan karena perubahan paradigma dan kebiasaan membaca dokumen elektronik yang lebih efisien dalam hal tenaga, ruang, waktu dan biaya. Ada banyak keuntungan dan kemudahan dalam memanfaatkan file elektronik dibandingkan dengan file tercetak.
GALE, dan teeal, Science Direct, IEEE Xplore, dan lainnya. Alasan perpustakaan berlangganan E-journal adalah:
1. Paradigma Baru perpustakaan 2. Tuntutan Pengguna
3. Keterbatasan Ruangan perpustakaan 4. Keuntungan File Elektronik
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi melanggan jurnal elektronik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pengguna perpustakaan akan informasi-informasi mutakhir yang berguna untuk kegiatan akademiknya.
Banyak perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia yang telah melanggan berbagai database e-journal sesuai dengan bidang yang dibutuhkan oleh masing-masing perpustakaan tersebut. Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang telah melangan database e-journal dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna adalah Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. E-Journal yang dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Sumatera Utara saat ini adalah:
2. EBSCO E-Journal yang dilanggan dan dapat menelusuri ilmu penegetahuan tentang ilmu Keperawatan (CINAHL Plus with Full Text), ilmu Kedokteran Gigi (Dentistry & Oral Sciences Source), ilmu Kedokteran (MEDLINE With Fulltext (TRIAL), dan ilmu Perpustakaan & Teknologi Informasi (Library, Information Science & Technology Abstracts).
3. GALE yang Memuat subjek bidang: Pertanian, Kesenian, Bisnis & Ekonomi, Pendidikan, Teknik, Humaniora, Kesehatan & Kedokteran, Sosial, dan Ilmu Murni &Terapan)
4. TEEAL dengan Jurnal inti (Core Journal) bidang pertanian yang memuat 465.000 fulltext article dari 350 lebih jurnal. Hanya dapat diakses dari dalam gedung Perpustakaan USU. Pengguna harus mempunyai email institusi untuk Sign in ke database TEEAL.
5. Science Direct yang terdiri dari 2.108 jurnal subcription & complementary yang memuat subjek bidang:Ilmu Fisika (Physical Sciences) dan Teknik (Engineering), Biologi (Life Sciences), Ilmu Kesehatan (Health Sciences), Ilmu Sosial (Social Sciences), dan Humaniora (Humanities).
Dengan adanya koleksi elektronik diharapkan perpustakaan dapat menyediakan informasi sesuai dengan kriteria informasi yang di butuhkan oleh sivitas akademika yaitu cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga.
Menurut Reitz (2007) seperti yang dikutip oleh Rusydi (2014, 202) e-journal adalah jurnal elektronik sebagai versi digital dari jurnal tercetak, atau jurnal seperti dalam bentuk publikasi elektronik tanpa versi tercetaknya, tersedia melalui email, web atau akses internet. Kemudian Mahadarma (2011) menyatakan bahwa manfaat adanya e-jurnal adalah:
1. Merangsang minat baca.
2. Memudahkan akses dan publikasi secara luas.
3. Meningkatkan daya saing, kualitas. kreatifitas, ilmu dan pengetahuan para peneliti/penulis.
4. Pembuktian kualitas dan kredibilitas institusi penerbit yang pada akhirnya menjadi media promosi.
5. Meningkatkan rangking perguruan tinggi.
Dapat diketahui bahwa informasi yang terdapat di dalam e-journal (jurnal elektronik) adalah sekumpulan serial yang dapat berupa artikel-artikel ilmiah, karya ilmiah yang mempunyai nomor standard. Sehingga informasi yang terkandung di dalam jurnal elektronik tersebut dapat dipercaya karena telah diakui dengan adanya ISSN pada jurnal elektronik tersebut.
terbaru, current dan mutakhir artinya isi e-journal selalu terbaru serta informasinya dapat dipercaya karena memiliki identitas dokumen atau data bibliografis yang lengkap seperti: nama pengarang, jenis jurnal, jurnal fulltext dan abstrak serta alamat e-mail pengarang tercantum di dalam database sehingga memudahkan komunikasi antar pembaca jurnal dengan pengarang jurnal tersebut.
Sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik adalah jurnal yang berbentuk digital yang informasinya dapat diakses dengan menggunakan internet sehingga informasi yang dicari pengguna lebih mudah didapatkan.
2.2.3 Penggunaan E-Journal 2.2.3.1 Layanan Akses E-Journal
Hasugian (2011, 194) menyatakan bahwa ketersediaan infrastruktur untuk layanan elektronik ditentukan oleh bentuk / sifat dan jenis layanan elektronik yang disediakan. Pada dasarnya, infrastruktur yang dibutuhkan untuk layanan elektronik adalah computer server, computer personal (PC), software (program aplikasi) dan jaringan. Layanan elektronik dibagi kedalam dua bagian, yaitu layanan digital yang off-line dan layanan digital yang online.
Layanan digital yang off-line (tidak terhubung dengan komputer lain) memerlukan infrastruktur yang sederhana, dapat dilakukan hanya dengan menyediakan computer personal (PC) dan dokumen elektronik.
1. Intranet, yaitu terhubung dengan komputer lain dengan jaringan lokal. Memerlukan infrastruktur berupa komputer server, PC, jaringa n lokal, software dan dokumen elektronik.
2. Internet, yaitu terhubung dengan jaringan global atau internasional. Memerlukan infrastruktur berupa komputer server, PC, jaringan internet yang terhubung dengan salah satu provider (Telkom, Indosat, dsb) dan dokumen elektronik.
Berdasarkan tulisan Hasugian (2011, 194) ketersediaan infrastruktur layanan elektronik tersebut ditentukan oelah jenis layanan elektronik yang disediakan. Jenis layanan elektronik pada dasarnya terdiri atas:
1. Layanan dengan menyediakan dokumen elektronik
Layanan dengan menyediakan dokumen elektronik maksudnya adalah perpustakaan hanya menyediakan infrastruktur berupa computer personal dan dokumen elektronik.
2. Layanan dengan hanya menyediakan akses
3. Layanan dengan melanggan dokumen elektronik
Layanan elektronik ini dilakukan dengan melanggan salah satu atau beberapa atau paket dokumen elektronik yang dimiliki oleh vendor tertentu. Perpustakaan mengikat perjanjian (kontrak) berlangganan dengan salah satu vendor dokumen elektronik, baik itu e-book maupun e-journal. Infrastruktur yang diperlukan untuk layanan elektronik ini adalah berupa computer server, PC, jaringan internet terhubung ke salah satu provider dan kontrak dengan vendor penyedia dokumen elektronik tertentu.
Untuk Perpustakaan USU, dapat dikatan telah memiliki layanan digital yang online dengan melanggan dokumen elektronik. Layanan dengan melanggan dokumen elektronik adalah bentuk layanan elektronik yang paling variatif, karena telah mencakup layanan elektronik dengan menyediakan dokumen elektronik dan layanan dengan hanya menyediakan akses.
2.2.3.2 Kelebihan E-Journal
Menurut Mahadarma (2011) beberapa hal yang menjadi kelebihan media digital adalah:
1. Ruang dan Waktu. Penggunaan media digital baik e-book, e-jurnal tentu akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat. Dengan bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass storage device, baik usb flashdisk, micro SD, laptop, atau handphone, dan kemudian bisa membacanya kapan saja.
2. Aksesibilitas. Dengan bertumpu pada format digital dan ditopang infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.
3. Simplisitas. Simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun. 4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau. Cost disini meliputi biaya
5. Menggalakkan gerakan Go Green. Dengan isu global warming yang kuat saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita.
Selanjutnya, Hasugian (2011, 193) menuliskan beberapa perbedaan diantara dokumen tercetak dengan elektronik seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Dokumen Tercetak dengan Elektronik
Dokumen Tercetak Dokumen Elektronik
Dapat dibaca di sembarang tempat Hanya dapat dibaca bila tersedia fasilitas pendukung, khususnya computer
Hanya dapat dibaca dengan fisik dokumen
Dapat diakses dan dibaca dari jarak jauh
Harus dimiliki secara fisik Dapat dilanggan sesuai kebutuhan Memerkukan tempat penyimpanan yang
permanen
Penyimpanan tidak perlu permanen Pemeliharaannya lebih sulit Mudah memeliharanya
Harganya lebih mahal Biasanya harganya lebihmurah dari versi cetak
Informasi yang diperoleh tidak dapat dimanipulasi sesuai keperluan
Informasi yang diperoleh dapat dimanipulasi sesuai keperluan
Pemesanan membutuhkan waktu dan proses yang lama
Waktu pemesanan cepat Khusus jurnal tercetak, sering terjadi
keterlambatan perolehan informasi
Melanggan jurnal online, perolehan informasi sangat cepat
terbit sebelum jurnal cetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih”.
E-Journal memeliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak, diantaranya dari segi kemutakhiran, kecepatan, dan penerimaan informasi yang jauh lebih menguntungkan. Jurnal elektronik lebih cepat diketahui sebelum jurnal cetak diterbitkan. Kelebihan lain yang dimiliki oleh e-Journal dibandingkan jurnal tercetak menurut Tresnawan yang telah dikutip oleh Rusydi (2014, 203) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perbandingan jurnal elektronik ( online ) dengan jurnal tercetak
No. Kriteria Elektronik Tercetak
1. Kemuktahiran Mutakhir Mutakhir
2. Kecapatan diterima Cepat Lambat
3. Penyimpanan Sangat mengirit tempat Memakan tempat
4. Pemanfaatan 24 jam Terbatas jam buka
5. Kesempatan akses Dapat bersamaan Antri
6. Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat
7. Waktu penelusuran Cepat Lama
8. Keamanan Lebih aman Kurang aman
9. Manipulasi dokumen Sangat mudah Tidak bisa 10. Bila langganan dengan dana
yang sama
Judul dapat lebih banyak
Judul lebih sedikit 11. Harga total langganan Lebih murah Lebih mahal
Dari beberapa pendapat di atas dapat dilihat bahwa penggunaan jurnal elektronik jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan jurnal tercetak.
2.3 Database
berfungsi dan bermanfaat bila tidak ada orang yang dapat mengakses dan mendisainnya dengan baik. Orang yang dimaksud adalah people / pengguna. Pengguna akan berinteraksi dengan mesin (software dan hardware) melalui berbagai prosedur dan aturan-aturan formal yang berlaku. Kumpulan dari DBMS dengan manusia yang akan mengaksesnya dinamakan Sistem Informasi, sehingga kalau kita berbicara manusia dan data, maka tidak terlepas dari database dan DBMS.
2.3.1 Pengguna Database
Manusia adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Terdapat 3 (tiga) klas pengguna database (Subekti 2004, 4), yaitu sebagai berikut ini.
1. Pengguna akhir (end-user), yaitu orang yang menggunakan data di dalam database untuk kebutuhan tugas atau fungsinya.
2. Programer aplikasi, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk menulis program aplikasi, biasanya menggunakan berbagai bahasa pemrograman. 3. Administrator database (DBA), yaitu orang yang bertanggung jawab pada
2.3.2 Kualitas Informasi
Saat ini, sangat banyak database yang tersedia, namun para pengguna tentunya menginginkan database yang menyediakan informasi-informasi yang berkualitas tinggi dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Ladjamudin menyatakan dalam bukunya (Ladjamudin 2005, 11) bahwa kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 6 (enam) hal, yaitu sebagai berikut.
1. Relevan (Relevancy) 2. Akurat (accuracy) 3. Tepat waktu (timeliness) 4. Ekonomis (economy) 5. Efisien (efficiency)
6. Dapat dipercaya (reliability)
Dimana beliau menjelaskan dengan keterangan seperti berikut ini.
1. Relevan (relevancy), hal ini dapat dinilai berdasarkan seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
benar / sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.
3. Tepat waktu (timeliness), yaitu jika berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4. Ekonomis (economy), yaitu jika informasi yang dihasilkan mempunyai daya
jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
5. Efisien (efficiency), maksudnya adalah informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.
6. Dapat dipercaya (reliability), hal ini dapat dilihat dari sumber informasi yang dapat dipercaya. Sumber informasi juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program computer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.
2.3.1 Alasan Pengggunaan Database
Keuntungan:
1. Kontrol terpusat data operasional
2. Redudansi data dapat dikurangi dan dikontrol 3. Ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan 4. Data dapat dipakai bersama (sharing) 5. Penerapan standarisasi
6. Penerapan pembatasan keamanan data (security) 7. Integritas data dapat dipelihara
8. Kebutuhan yang berbeda dapat diselaraskan 9. Independensi data / program
Kerugian:
1. Mahal, karena membutuhkan biaya yang lebih besar untuk perangkat lunak, dan personil yang lebih berkualitas.
2. Kompleks, karena kemampuan perangkat lunak yang lebih besar, menjadi terlihat lebih rumit dan dibutuhkan penguasaan keahlian yang lebih tinggi, antara lain untuk kebutuhan-kebutuhan seperti berikut:
1.Sistem Administrasi 2.Prosedur Recovery 3.Prosedur Backup
2.4 Database Science Direct
Database Science Direct baru dilanggan oleh Perpustakaan USU sejak awal tahun 2016. Database Science Direct dapat diakses oleh pengguna melalui situs http://www.library.usu.ac.id
Database Science Direct yang dilanggan oleh Perpustakaan USU dibagi atas empat bidang, yaitu Physical Science and Engineering, Life Sciences, Health Sciences, serta Social Sciences and Humanities. Ke-empat bidang tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa sub-bidang ilmu yaitu Physical Science and Engineering yang meliputi sub-sub bidang Chemical Engineering, Chemistry, Computer Science, Earth and Planetary Science, Mathematics, dan Physics and Astronomy. Bidang Life Sciences meliputi sub-sub bidang Agricultural and Biological Sciences, Biochemistry, Genetics and Molecular Biology, Environmental Science, Immunology and Microbiology, dan Neuroscience. Bidang Health Sciences dibagi ke dalam sub-bidang Medicine and Dentistry, Nursing and Health Professions, Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutical Science, dan Veterinary Science and Veterinary Medicine. Serta bidang Social Sciences and Humanities yang dibagi ke dalam sub bidang Art and Humanities, Business, Management and
Accounting, Decision Sciences, Economics, Econometrics and Finance, Psychology, dan Social Science.
E-journals dan e-books pada database Science Direct seluruhnya terindeks oleh SCOPUS, sehingga seluruh informasi yang terdapat di dalam database Science Direct dapat dipercaya.
2.4.1 Kemudahan dan Kendala Penggunaan
Selalu terdapat kemudahan-kemudahan dan kendala-kendala yang akan dirasakan oleh setiap pengguna database. Ditambah lagi database Science Direct adalah database yang masih baru dilanggan oleh Perpustakaan USU. Dapat diperkirakan akan ada beberapa kemudahan-kemudahan yang dirasakan pengguna database tersebut dan tidak terkecuali akan disertai juga dengan beberapa kendala yang mungkin dirasakan pengguna dalam menemukan kebutuhan informasi mereka menggunakan database Science Direct.
2.4.1.1 Kemudahan Penggunaan
E-journal merupakan jurnal yang tersedia melalui media elektronik atau web yang telah diformat sedemikian mudah untuk pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah. Karena kemudahan akses internet dan ketersediaan perangkat teknologi informasi, kini lebih mudah membaca jurnal dalam format elektronik karena bisa diakses dimanapun dengan koneksi internet sehingga mudah mendapatkannya. Jurnal berbentuk tercetak, membutuhkan waktu lama dalam pencetakan, publikasi, maupun distribusi.
1. Ruang dan Waktu. Penggunaan media digital baik e-book, e-jurnal tentu akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat. Dengan bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass storage device, baik usb flashdisk, microSD, laptop, atau handphone, dan kemudian bisa membacanya kapan saja.
2. Aksesibilitas. Dengan bertumpu pada format digital dan ditopang infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.
3. Simplisitas. Simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun. 4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau. Cost disini meliputi biaya
produksi/cetak, perawatan, distribusi, dan lain-lain.
5. Menggalakkan gerakan Go Green. Dengan isu global warming yang kuat saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita.
Karakteristik e-journal adalah pertama, memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler. Kedua, memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer). Ketiga, data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.
Kelebihan e-journal berdasarkan Wordpress (2008) adalah sebagai berikut ini:
1. Kompresi Data
Ini adalah kelebihan terbesar dari bentuk digital. Dengan asumsi sebuah keping CD yang kapasitasnya 700 MB dapat memuat buku dengan ketebalan lebih dari 4 ribu halaman. Jika dalam sebuah server jurnal online mempunyai kapasitas HardDisk sebesar 40 GB maka server jurnal tersebut dapat memuat setara 228 ribu halaman buku dalam format pdf atau sama dengan 345 jilid kamus bahasa Inggris-Indonesia, tiap jilid setebal 660 halaman, total berat 345 kg, yang jika disusun berjajar membutuhkan ruang sepanjang 15 m.
2. Lebih ringan
3. Mudah untuk publikasi, diakses dan disalin
Dimasa lampau jika menginginkan karya tulis agar dapat dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang besar. Kita harus mengirimkan ke penerbit dalam bentuk cetakan dengan mengantarkan langsung atau mengirimkan lewat pos, kemudian kita masih harus menunggu beberapa minggu untuk mengetahui karya tulis kita dimuat atau tidak. Setelah terbit pun jurnal ilmiah tersebut kebanyakan beredar pada kalangan terbatas saja, dan untuk menyalinnya kita perlu biaya tambahan baik harus beli jurnal tersebut atau menfotokopinya. Dengan kelebihan e-Journal tidak perlu harus mencetaknya terlebih dahulu cukup diketik dan disimpan dalam bentuk file, akses internet yang hanya keluar uang Rp. 3.500 per jam (jika yang didapat lebih dari 1 karya tulis uang tersebut jauh lebih murah), tinggal buka e-Journal, upload file karya imiah yang dinginkan dan tunggu konfirmasi paling lambat 1 x 24 jam sudah dapat mengetahui karya yang dikirim diterbitkan atau tidak. Selanjutnya jika karya tulis yang dikirim dimuat sudah pasti jutaan orang diseluruh dunia mempunyai kesempatan membaca karya ilmiah tersebut tanpa terbatasi.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa kemudahan-kemudahan yang dapat dirasakan oleh pengguna dengan adanya database e-journal adalah penghematan ruang dan waktu, kemudahan aksesibilitas, simplisitas, harga yang terjangkau, serta data yang lebih ringan yang mudah untuk dipublikasi, diakses dan disalin.
2.4.1.2 Kendala Penggunaan
Semakin banyaknya informasi tersedia secara online, memberikan efek positif bagi dunia pendidikan dan penelitian. Namun hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang perlu diwaspadai oleh pengguna internet. Sedangkan menurut Wordpress (2008), beberapa kendala penggunaan e-journal adalah sebagai berikut:
1. Keamanan Data
2. Hak cipta
Karya ilmiah yang dibuat online seringkali dijiplak oleh pihak lain tanpa seijin pemiliknya. Kalimat-kalimat pada suatu artikel dikutip tanpa menyebutkan referensi asalnya. Ada juga pihak tak bertanggung jawab yang memakai material di internet, tapi menghapus nama pengarangnya, atau sumber asli artikel tersebut. Seolah-olah artikel itu adalah karyanya sendiri. Hal-hal ini dapat dikategorikan kejahatan intelektual, dan merugikan penulis asli tulisan tersebut.
3. Kendala teknis untuk artikel yang hanya tersedia versi cetak
Tidak semua jurnal tersedia dalam bentuk elektronik. Terutama untuk artikel yang diterbitkan sebelum tahun 1990, seringkali hanya tersedia versi cetak. Namun dewasa ini, sudah ditemukan teknologi scanner yang mampu men-scan satu halaman dokumen dalam waktu kurang dari 1 (satu) detik, dan langsung dikonversikan ke format PDF seperti ScanSnap produk Fujitsu, yang sudah termasuk di dalamnya software Adobe Acrobat untuk mengkonversikan hasil scan ke dalam format PDF. Selain itu, pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran elektronis, mengunduh (download) artikel, navigasi di dalam halaman artikel maupun antar artikel, sampai mencetak artikel. Selain itu terkadang hasil penelusuran tidak memunculkan teks lengkap (fulltex). Bahkan ada kalanya beberapa artikel tidak dapat diunduh secara keseluruhan.
Menurut Isa (2014, 119) kendala penggunaan adalah isu-isu pengguna yang berkaitan dengan proyek IT yang kemungkinan dapat menghambat jalannya proyek pengembangan atau implementasi sistem dan harus dipertimbangkan atau mendapatkan perhatian khusus. Beberapa kendala pengguna yang dimaksudkan oleh Isa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya sumber daya pengguna yang memiliki pengalaman memadai
2. Keterbukaan terhadap tim pelaksana untuk memberikan gagasan-gagasan yang baru / baik
3. Pengguna tidak mengetahui bagaimana kualitas pentingnya data 4. Staf yang tidak berkualitas atau di bawah standar
5. Sumber daya yang tersedia tidak cukup
8. Merupakan kejutan yang besar bagi calon pengguna pada saat mendemonstrasikan pekerjaan
9. Kurangnya pengetahuan sistem yang sedang berjalan 10. Kesulitan penyampaian dan penterjemahan permasalahan 11. Tuntutan yang selalu berubah
12. Penolakan terhadap perubahan
13. Para staf senior dan yang memiliki segudang pengalaman tidak mendukung proyek yang sedang atau akan berjalan
14. Pengguna mengindikasikan mereka terlalu sibuk sehingga tidak dapat berpartisipasi di dalam proyek
15. Kurangnya pengetahuan pengguna mengenai prosedur standar
16. Para pengguna tidak mendukung satu sama lain / tidak ada kerjasama 17. Pemilik sistem menghendaki sistem berjalan sesuai dengan
kemauannya dan bertentangan dengan kemauan pengguna
18. Pengguna memberikan tekanan terhadap tim proyek apabila terjadi sesuatu yang harus mendapat perhatian.
Sementara itu, terkadang juga kendala sering terjadi di bagian teknik dan sistem yang memungkinkan akan mempengaruhi persepsi pengguna. Isa (2014, 121) menyatakan beberapa kendala di bagian teknik dan sistem sebagai berikut ini:
1. Data tidak up-to-date
2. Terlalu banyak data yang harus di-entry secara manual 3. Dokumentasi sistem informasi yang ada, tidak lengkap
4. Tidak ada pengetahuan mengenai sistem informasi yang digunakan saat ini
5. Source code tidak lengkap / valid
6. Keterbatasan pengetahuan mengenai aplikasi-aplikasi yang digunakan 7. Konversi data akan dilakukan dengan teknologi baru
8. Data uji coba tidak cukup / terlalu sedikit
9. Modul-modul aplikasi berfungsi dengan tidak benar
10. Environment uji coba tidak mencerminkan secara realistis keadaan pada saat produksi
11. Contoh data yang berkualitas rendah 12. Salah pengertian mengenai fungsionalitas
13. Kualitas pekerjaan atau kualitas yang melaksanakan pekerjaan.
scan, kurangnya sumber daya pengguna yang memiliki pengalaman memadai, pengguna tidak mengetahui bagaimana kualitas pentingnya data, kesulitan penyampaian dan penterjemahan permasalahan dalam menemukan e-journal yang dibutuhkan, pemilik sistem menghendaki sistem berjalan sesuai dengan kemauannya dan bertentangan dengan kemauan pengguna, data yang tidak up-to-date, data yang berkualitas rendah, tidak ada pengetahuan mengenai sistem informasi yang digunakan saat ini, modul-modul aplikasi berfungsi dengan tidak benar, keterbatasan pengetahuan mengenai aplikasi-aplikasi yang digunakan, serta konversi data akan dilakukan dengan teknologi baru juga merupakan kendala-kendala yang mungkin dirasakan oleh pengguna layanan database.
2.4.2 Fasilitas Akses bagi Pengguna 2.4.2.1 Tampilan
Berdasarkan KBBI, yang dimaksud dengan tampilan adalah sesuatu yang dapat dilihat secara langsung dengan mata kepala. Maka dalam hal ini, yang dimaksud dengan tampilan adalah layout daripada web database Science Direct yang dapat dilihat langsung oleh pengguna saat akan menggunakan database tersebut. Layout database Science Direct dapat dilihat melalui situs
Layout database Science Direct
Gambar 2.1 Layout Database Science Direct (Sumber: http://www.sciencedirect.com/)
Gambar di atas adalah layout database Science Direct yang dapat dilihat oleh pengguna web perpustakaan USU. Pengguna dapat langsung memasukkan kata kunci judul e-journa / e-book, nama pengarang, volume, nomor, dan halaman dari e-journal / e-book yang dibutuhkan.
2.4.2.2 Fitur
Fitur adalah semua yang fasilitas yang terdapat pada layout database Science Direct yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna database tersebut untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Terdapat banyak fitur pada database Science Direct, beberapa fitur penting yang dapat dimanfaatkan pengguna antara lain adalah sebagai berikut ini:
Gambar 2.2 Tampilan Pencarian Langsung (Sumber: http://www.sciencedirect.com/)
2. Fitur untuk pencarian jurnal berdasarkan subjek, yang dapat diakses melalui fitur Journals seperti yang terlihat pada Gambar 2, dengan tampilan fitur sebagai berikut.
Gambar 2.3 Fitur Journals
(Sumber: http://www.sciencedirect.com/science/journals)
3. Fitur Books, yaitu fitur yang akan mengantarkan pengguna kepada kumpulan e-books yang dilanggan Perpustakaan USU pada database Science Direct. Tampilan fitur Books adalah sebagai berikut:
Gambar 2.4 Fitur Books
(Sumber: http://www.sciencedirect.com/science/bookbshsrw)
Sama halnya seperti subjek yang terdapat pada fitur Journals, pada fitur Books juga disediakan subjek-subjek yang dilanggan oleh Perpustakaan USU yang dibagi atas empat bidang, yaitu Physical Science and Engineering, Life Sciences, Health Sciences, serta Social Sciences and Humanities.
Gambar 2.5 Fitur Export
(Sumber: http://www.sciencedirect.com/science/book/9780408705516)
5. Fitur file pdf. setiap bab yang terdapat dalam suatu artikel e-journal / e-book. Jika fitur tersebut dipilih (lambang pdf. berwarna merah) oleh pengguna, maka secara otomatis sistem akan melakukan perintah download file ke dalam bentuk pdf. Tampilan fitur download terdebut adalah sebagai berikut.
Gambar 2.6 Fitur Download File Pdf.
(Sumber: http://www.sciencedirect.com/science/book/9780408705516)