• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Metode Pembelajaran Jigsaw dengan Metode Pembelajaran Team Games Turnament (TGT) terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Sultan Fattah Salatiga T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Metode Pembelajaran Jigsaw dengan Metode Pembelajaran Team Games Turnament (TGT) terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Sultan Fattah Salatiga T1 BAB III"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Quasi eksperimental research

(penelitian semu). Menurut Nahartyo (2013:4) eksperimen semu (quasi experiment) adalah jenis eksperimen dimana eksperimenter tidak berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada

eksperimen tulen. Eksperimen semu merupakan pengembangan dari true eksperimen (experimen sungguhan). Pada eksperimen semu variabel kontrol kurang dapat memenuhi fungsinya sebagai pengontrol

variabel-variabel lain yang mempengaruhi pelakasanaan penelitian eksperimen.

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil belajar

kewirausahaan yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw pada

kelompok eksperimen 1 dengan hasil belajar kewirausahaan yang

menggunakan metode pembelajaran Team Games Turnament pada

kelompok eksperimen 2. Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya

adalah kedua kelas tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan atau

peningkatan hasil belajar sesudah diterapkan metode pembelajaran Jigsaw

dengan metode pembelajaran Team Games Turnament dengan yang belum

menggunakan metode pemeblajaran tersebut.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelas yang dipilih secara random yaitu

kelompok eksperimen 1 menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dan

kelompok eksperimen 2 menggunakan metode pembelajaran Team Games.

Turnament. Sebelum diterapkan treatment atau pelakuan dengan metode pembelajaran jigsaw dan TGT pada kelompok eksperimen, kedua

(2)

23

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Pemberian pretest diberikan dengan menggunakan materi membangun visi dan misi usaha yang

berbentuk soal pilihan ganda dan dilakukan pada pertemuan pertama pada

masing-masing kelas.

Langkah selanjutnya yaitu pemberian treatment pada masing-masing kelompok, yaitu metode pembelajaran Jigsaw pada kelompok eksperimen

1 dan metode pembelajaran team games turnamen pada kelompok

eksperimen 2, yang dilakukan pada pertemuan kedua dan ketiga pada

masing-masing kelas. Pada pertemuan keempat dilakukan pengukuran

terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa atau posttest pada kedua kelompok tersebut dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi

yang berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yaitu a, b,

c, d dan e. Dari keempat jawaban tersebut hanya ada asatu jawaban yang

benar. Soal yang akan diberikan kepada kedua kelompok terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas nstrumen soal. Hasil belajar pada

kedua kelompok tersebut akan dibandingkan untuk mengatahui metode

pembelajaran mana yang lebih memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar kewiraushaan melalui uji statistika.

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini menggunakan desain

pretest-posttest control group design. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.1.

Desain pretest-posttest control group design

Group Pretest Variabel Bebas posttest

Kelompok eksperimen 1

(Jisaw)

O₁ X₁ O₂

Kelompok eksperimen 2

(TGT)

O3 X₂ O4

Nyoman Dantes (2012:96)

Dalam desain diatas terdapat empat kelompok data, yaitu data pretest,

kelompok eksperimen 1 (Q₁) dan kelompok eksperimen 2 (Q3) data

(3)

24

Secara rinci keterangan dari desain penelitian pretest-posttest control group design adalah

X₁: Pembelajaran menggunakan metode pemnelajaran Jigsaw

X₂: Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran TGT

O₁: Hasil pretest kelompok eksperimen 1 (Jigsaw)

O₂: Hasil posttest kemlompok eksperimen 1 (Jigsaw)

O3: Hasil pretest kelompok eksperimen 2 (TGT)

O4: Hasil posttest kelompok eksperimen 2 (TGT)

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Menurut Sugiyono, (2014: 38) “variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). a. Variabel bebas ( independent variable)

Menurut Sugiyono (2014: 39) “variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran team games

turnamen.

b. Variabel terikat (dependet variabel)

Menurut Sugiyono (2014: 39) “variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas”. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar kewirausahaan.

2. Definisi operasional

(4)

25

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan

sebagai proses belajar kewirausahaan siswa SMK Sultan fatah

Salatiga yang diwujudkan dalam bentuk angka yang salah satunya

dipengaruhi oleh kualitas pengajaran atau metode pembelajaran

yang diterapkan oleh guru untuk mencapi tujuan pengajaran. Hasil

belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai ketercapaian dari

aspek kognitif dengan membandingkan penggunaan metode

pembelajaran Jigsaw pada kelompok eksperimen 1 dengan metode

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) pada kelompok

eksperimen 2. Hasil belajar ranah koqnitif ini didapatkan melalui

tes tertulis 30 dengan jenis soal pilihan ganda. Kemudian akan

dihitung dengan menggunakan SPSS for windows versi 22.0 untuk

mengetahui metode pembelajaran mana yang lebih memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kewirausahaan di

SMK Sultan Fattah Salatiga

b. Metode pembelajaran Jigsaw

Metode pembelajaran Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif

yang mendorong siswa SMK Sultan Fattah Salatiga menjadi aktif

dan menguasai pelajaran kewirausahaan dengan membentuk

sebuah kelompok secara heterogen yang dipilih oleh guru sejumlah

empat orang dalam satu kelompok untuk mediskusikan tugsa

yangdiberikan oleh guru, dalam setiap satu anggota kelompok

bertanggung jawab untuk mengajarkan materi kepada kelompok

lainnya.

c. Metode pembelajaran TGT

Metode pembelajaran Team Games Turnament yaitu satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa SMK Sultan

Fattah Salatiga dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan enam orang siswa yang memliki kemampuan, jenis

kelain dan suku kata atau ras yang berbeda yang menggunakan

(5)

26

kewirausahaan, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim

mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik

sebelumnya setara seperti mereka, siswa akan bertemu di meja

turnamen yang ak untuk memperoleh tambahan poin untuk skor

tim mereka.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2014: 80) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X pada mata pelajaran kewirausahaan SMK Sultan Fattah Salatiga

yang berjumlah 91 siswa.

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Sampel menurut Sugiyono (2014:81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Setelah dilakukan

pengamatan ke SMK Sultan Fattah salatiga, peneliti akhirnya memilih

teknik purposive sampling dengan kelas X-PM dan X-TM sebagai

sampelnya dan dilakukan pre test. Hal ini dikarenakan siswa kelas X-PM dan X-TM memiliki karakter kelas yang hampir sama yakni memiliki

jumlah rata-rata prestasi kelas dalam mata pelajaran kewirausahaan.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-PM dan X-TM yang

berjumlah 48 siswa dari 91 siswa keseluruhan kelas X (sepuluh) , diambil

dua kelas sebagai sampel penelitian, dengan perincian jumlah siswa

sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Jumlah siswa

No Kelas Jumlah

Siswa

Metode Pembelajaran

1 X-PM 24 Jigsaw

(6)

27

JUMLAH 48

Selain melalui tes kemampuan awal, pembagian kelompok untuk

penerapan metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran Team Games Turnament (TGT) di dampingi oleh guru mata pelajaran yang mengampu mata pelajaran Kewirausahaan kelas X di SMK Sultan Fattah

Salatiga yang lebih mengetahui kondisi prestasi siswanya.

D. Subyek dan Waktu Penelitian

1. Subyek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sultan Fattah Salatiga semester II

Tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian eksperimen semu menggunakan

dua kelompok sebagai subyek penelitian. Kelas pertama sebagai kelas

eksperimen 1 yaitu seluruh siswa kelas X-PM dengan menerapkan metode

pembelajaran Jigsaw. Kelas kedua berfungsi sebagai kelompok

eksperimen 2 yaitu seluruh siswa kelas X-TM dengan menggunkan

metode pembelajaran Team Games Turnament. Jadi subyek dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-PM dan X-TM SMK Sultan

Fattah Salatiga. Berikut perincian jumlah siswa sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Jumlah siswa

No Kelas Jumlah Siswa Metode Pembelajaran

1 X-PM 24 JIGSAW

2 X-TM 24 Team Games Turnament (TGT)

JUMLAH 48

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah seluruh

subyek dalam penelitian ini adalah 48 Siswa. terdiri dari 24 siswa dari

kelompok eksperimen 1 dengan menggunkan metode pembelajaran Jigsaw

dan 24 siswa dari kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan metode

pembelajaran team games turnament (TGT).

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di SMK Sultan Fattah

(7)

28

dari tanggal 16 mei sampai dengan tanggal 24 mei 2017. Saat penelitian

masuk pada kelas ada jam pelajaran menurut jadwal yang berlaku di SMK

Sultan Fattah Salatiga. pemeblajaran dilakukan dengan empat kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pretest pada kedua kelompok

eksperimen. Pertemuan kedua dan ketiga dilakukan proses pembelajaran.

Pertemuan keempat dilakukan posttest untuk mengetahui hasil akhir

setelah diadakannya perlakuan.

Pretes kelompok eksperimen 1

2 Rabu, 17

Mei 2017

Pretes kelompok eksperimen 2

3 Jum’at,

19 Mei

2017

Melaksanakan proses pembelajaran pada kelompok

eksperimen 1 dengan menggunakan metode

pembelajaran Jigsaw pada materi membangun visi dan misi usaha

4 Sabtu, 20

Mei 2017

Melaksanakan proses pembelajaran pada kelompok

eksperimen 2 dengan menggunakan metode

pembelajaran TGT pada materi membangun visi dan misi usaha

5 Senin, 22

Mei 2017

Melaksanakan proses pembelajaran pada kelompok

eksperimen 1 dengan menggunakan metode

pembelajaran Jigsaw pada materi tujuan dan sasaran usaha

6 Selasa,

23 Mei

2017

Melaksanakan proses pembelajaran pada kelompok

eksperimen 2 dengan menggunakan metode

pembelajaran TGT pada materi tujuan dan sasaran usaha

7 Rabu, 24

Mei 2017

Posttest kelompok eksperimen 1

8 Rabu, 24

Mei 2017

(8)

29 E. Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan

Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menentukan dua kelompok sebagai sampel yang terdiri dari 1 kelompok

Jigsaw dan 1 kelompok TGT, membuat instrument tes, membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pokok bahasan membangun visi

misi usaha mata pelajaran kewirausahaan, menyiapkan materi

pembelajaran, dan soal-soal, melakukan uji coba soal pretest, memberikan

pretest kepada kedua kelompok serta membagi kelas kedalam kelompok

keci yang heterogen.

2. Tahap pelaksanaan

a. Pembelajaran pada kelompok ekperimen 1 dengan metode Jigsaw

Pembelajaran untuk kelompok eksperimen 1 yaitu pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Pada tahap

awal guru menjelaskan tentang sedikit materi yang akan dipelajari,

setelah siswa memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru,

siswa akan dibagi dalam kelompok kecil dan Siswa diberikan

tugas. Tugsa yang diberikan pada setiap siswa dalam kelompok

berbeda-beda. Siswa akan lebih berkonsentrasi pada satu masalah.

Setelah siwa berdiskusi dengan kelompok siswa akan dikirim ke

kelompok lalin dengan materi yang sama untuk mendikusikannya.

Setelah itu siwa akan kembali lagi ke kelompok awal untuk

menjelaskan kepada teman kelompoknya tentang materi yang

didapat. Guru mengecek atau mengkonfirmasi mengenai

pengetahuan siswa dengan pertanyaan.

b. Pembelajaran pada kelompok eksperimen 2 dengan metode TGT

Pembelajaran untuk kelompok ekpserimen 2 yaitu pemeblajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Setiap

kelompok yang dibentuk diberikan tugas dalam bentuk kasus dan

harus selesaikan dengan melalui diskusi kelompok. Setelah selesai

(9)

30

didepan kelas dan dengan dilanjutkan turnamen akademik.

kelompok turnamen telah ditentukan oleh guru sebelumnya. Setiap

siswa beranting dengan anggota kelompok laiinya yang

berkemampuan relatif sama sebagai wakil dari kelompok masing

masing. Skor turnamen yang diperoleh setiap siswa memberikan

pengaruh yang besar terhadap skor kelompoknya masing-masing.

Untuk kelompok yang dapat memenuhi kriteria tertentu akan

mendapatkan penghargaan berupa hadiah.

3. Tahap akhir

Setelah dilakukan treatment atau perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw pada kelompok eksperimen 1 dan

metode pembelajaran Team Games Turnamen pada kelompok

eksperimen 2, maka dilakukan posttest. Posttest dilakukan dengan memberikan soal pilihan ganda berjumalah 30 butir soal dengan

lima item pilihan yang terdapat satu jawaban yang tepat.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik

obeservasi, teknik tes dan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan

data dissuaikan dengan variabel dalam penelitian ini yang sudah

ditentukan dan teknik dokumen tasi diperlukan sebagi bukti

pelaksanaan peneliti.

a. Teknik observasi

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan dalam Sugiyono (2014:145)

bahwa Observasimerupakan suatu yang sangat kompleks, suatu

proses yang tersusun dariberbagai proses biologis dan psikologis.

Teknik observasi dilakukan selama proses belajar mengajar

berlangsung untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan

metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran TGT.

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar

(10)

31

waktu belajar, kegiatan diskusi kelompok, dan partisipasi siswa

dalam simulasi. Sebelum observasi dilakukan peneliti membuat

lembar observasi yang berisi indikator-indikator dalam kegiatan

pembelajaran yang disesuaikan dengan standar proses yang berlaku

dan tentunya juga sintaks metode dari masing-masing kelas.

b. Teknik tes

Menurut arikunto (2012:47) tes merupakan suatu alat pengumpul

informasi, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes

bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Ada dua

tahap tes yang diberikan kepada siswa yaitu pretest dan posttest.

Pretest diberikan sebelum siswa mendapatkan perlakuan,

sedangkan posttest diberikan setelah siswa mendapatkan

perlakuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data

hasil belajar kewirausahaan di SMK Sultan Fattah Salatiga dengan

materi membangun visi misi usaha setelah diterapkan treatment

atau perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok.

Kelompok eksperimen 1 yang menggunakan metode pembelajaran

Jigsaw, sedangkan kelompok eksperimen 2 yang menggunakan

metode pembelajaran TGT. Hasil belajar pada kedua kelompok

tersebut nantinya akan digunakan untukmembandingkan metode

pembelajaran mana yang lebih memberikan perbedaan yang

signifikan terhadap pembelajaran kewirasusahaan di SMK Sultan

Fattah Salatiga.

c. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini juga diperlukan sebagai

bukti telah dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan

penelitian ini peneliti mendokumentasikan kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan oleh peneliti sendiri sedangkan guru

bertindak sebagai observer atau orang yang mengamati proses

(11)

32

2. Instrumen pengumpulan Data

Sugiono (2014:240) mengemukakan Instrumen pengumpulan data

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya. Kegunaan instrumen ini agar lebih

mudah dalam penelitian dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dikelola. Bentuk

instrumen untuk mengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu lembar observasi dan lembar soal tes hasil belajar. Lembar

observasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu lembar

observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi

digunakan untuk mengamati tindakan guru dan tingkah laku siswa

selama implementasi metode pembelajaran pada kedua kelompok.

Sedangkan lembar soal tes hasil belajar digunakan untuk mengukur

sejauh mana ketercapaian siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Berikut akan dijelaskan mengenai instrumen pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini.

a. Instrumen lembar observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan

terencana untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek

tertentu. Berkaitan dengan penelitian ini instrumen lembar

observasi yang digunakan meliputi dua macam yaitu lembar

observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi

berisi indikator-indikator dalam kegiatan pembelajaran yang

disesuaikan dengan standar proses yang berlaku dan tentunya juga

sintaks metode dari masing-masing kelompok. Berikut ini kisi-kisi

lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan metode yang

berbeda pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.

1) Lebar observasi guru

Lembar observasi guru diisi oleh guru mata pelajaran

(12)

33

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas peneliti

sebgai pengajar ketika melaksanakan proses pembelajran dari awal

sampai akhir. Uktuk lebih jelasnya dapat dilihat dapal tabel berikut

ini

Tabel 3.5.

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Metode

Pembelajaran Jigsaw dan Team Gamest Turnament (TGT) Pada

Materi Pokok Bahasan Membangun Visi Misi Usaha Mata

Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas X Pemasaran SMK Sultan

Fattah Salatiga Sebagai Kelompok Eksperimen 1

Indikator Aspek yang diamati No

item

Kesiapan

belajar

mengajar

Memeriksa kesiapan belajar siswa (Pra

Pembelajaran)

1-4

Melakukan apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran

Membimbing siswa melakukan eksplorasi, 11-16

Pemanfaatan media dalam pembelajaran

Mengorganisasikan siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode

Membuat kesimpulan dan melakukan

refleksi

Jumlah 34

(13)

34

Lembar observasi siswa ini diisi oleh peneliti sebagAi pengajar

dengan tujuan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat

mengikuti proses pembElajaran dari awal sampai selasai. Preses

pembelajaran dilakukan dengan dua kali pertemuan yaitu saat

pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Berikut kisi-kisi mengenai

lembar observasi siswa.

Tabel 3.6.

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw Dengan Materi Pokok Bahasan Membangun Visi Misi Usaha Mata Pelajaran Kewirausahaan Pada Siswa Kelas

X Pemasaran SMK Sultan Fattah Salatiga Sebagai Kelompok Eksperimen 1

Indikator Aspek yang diamati No

item

apersepsi, motivasi dan tujuan

pemeblajaran yang disampaikan oelh

Melakukan eksplorasi dan

memperatikan penjelasan guru

10-13

Respon siswa dalan pemanfaatan mdia pemebajaran

16-19

Melaksanakan tugas dan diskusi

dalam pembelajaran dengan

menggunakan mdoel pebelajaran Jigsaw

22-23

Keterampilan

siswa dalam

berkomunikasi

Partisipasi aktif siwa dalam

pemebajaran

14-15 20-21 24

Membuat kesimpulan dan

melakukan kegiatan refleksi

25-31

Jumlah 31

b. Instrumen lembar soal tes

Instrumen digunakan untuk mendapatkan data hasilbelajar siswa

sebelum diberikan perlakuan dan setelah dibeilakn perlakukan

(14)

35

Sebelum metode pembelajaran Jigsaw dan TGT diterapkan perlu

diadakan pretest untuk mengetahui kondisi awal dan homogenitas dari keuda kelompok tersebut. Setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan metode pembelajaran yang berbeda kedua kelas

tersebut juga pelu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) untuk membandingkan metode pembelajaran mana yang lebih

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

kewirausahaan. Langkah penyusunan lembar soal tes ini dimulai

dengan menentukan SK, KD dan indikator sesuai dengan materi

yang ingin dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal,

melakukan uji coba, analisis validitas, dan reliabilitas, lalu

dilanjutkan dengan memilih dan memperbaiki tes. Berikut ini

kisi-kisi instrumen pretest dan posttest pada kedua kelas. 1. Instrumen pretest

Instrumen pretses adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan dengan metode

pembelajaran Jigsaw dan metode pembelajaran TGT. Kisi-kisi

soal pretest terdiri dari 40 soal yang berbentuk pilihan ganda

dengan lima alternatif jawaban a, b, c, d, dan e dengan satu

jawaban yang tepat.

Tabel 3.7.

Kisi-kisi soal pretest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 Pada Materi Pokok Bahasan Membangun Visi Misi Usaha Mata Pelajaran

Kewirausahaan siswa kelas X SMK Sultan Fattah Salatiga

Standar Kompetensi Menerapkan jiwa kepemimpinan

Kompetensi dasar Sikap Pantang Menyerah dan Ulet

Mengelola Konflik

Indikator Item soal

Butir soal Jumlah

soal

Jiwa kepemimpinan 1 1

Sikap pantang menyerah dan ulet 2,3 2

Sikap pantang menyerah dan ulet dalam kegiatan usaha

4 1

Hakiakt sikap pantang menyerah dalam berwirausaha 5 1

(15)

36 berwirausaha

Keuntungan sikap pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha

8,9,10 3

Penerapan sikap pantang meyerah dan ulet 11,12,13 3

Mengidentifikasi Pengertian konflik 14 1

Faktor penyebab konflik 21,22,23 3

Bentuk konflik 24, 25,29 3

Jenis-jenis konflik 27, 28,30 3

Metode pengelolaan konflik 26,31,32,33 4

Solusi mengatasi konflik 34,35,36 3

Jumlah soal 40

2. Instrumen posttest

Instrumen postest diberikan kepada siswa setelah menerima

perlakuanbaik dengan metode pembelajaran Jigsaw mapun

TGT. Kisi-kisi posttest terdiri dari 40 soal dalam bentuk pilihan

ganda dengan lima alternatif pilihan jawaban yang terdiri dari

a, b, c, d, dan e dengan satu jawaban yang tepat.

Tabel 3.8.

Kisi-kisi soal posttest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 Pada Materi Pokok Bahasan Membangun Visi Misi Usaha Mata Pelajaran Kewirausahaan siswa kelas X SMK

Sultan Fattah Salatiga.

Membangun visi dan misi usaha

Materi

Perumusan misi perusahan 11,12,13 3

Fungsi misi dan tujuan perusahaan 14 1

(16)

37 usaha

Menganalisis contoh visi perusahaan 24, 25,29 3

Menetapkan tujuan usaha 27, 28,30 3

Menetapkan sasaran usaha 26,31,32,33 4

Prinsip perencanaan usaha 34,35,36 3

Kegiatan perencanaan usaha 15-20

37-40

9

Jumlah soal 40

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes

Pretest diberikan sebelum siswa mendapatkan perlakuan untuk mengetahui tingkat homogenitas kedua kelompok, sedangkan posttest

diberikan setelah siswa mendapatkan perlakuan baik dengan metode

pemeblajaran Jigsaw maupun TGT untuk mengetahui metode

pembelajaran mana yang lebih memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar kewirausahaan di SMK Sultan Fattah Salatiga.

Sebelum kedua kelompok mengerjakan tes, terlebih dahulu instumen diuji

cobakan kepada kelas lain untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Menurut arikunto (2012;68) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan, suatu instrumen

yang valid mempunyai validitas yang tinggi sebaliknya suatu instrumen

yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas ini

dilakukan untuk menguji butir-butir soal tes yang digunakan saat pretest

dan posttest. Validitas atau kesahihan ini berkaitan dengan permasalahan memang dapat mengukur secara tepat sesuatu yang akan diukur tersebut.

Uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut :

Rxy =

  

(17)

38

x : skor untuk butir ke-i

y : skor total (dari subyek uji coba)

Menurut arikunto (2012: 72) Jika rxy < r tabel, maka korelasi tidak

signifikan sehingga item pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya,

jika rxy > r tabel maka item petanyaan dinyatakan valid

Menurut arikunto (2012:178) Reliabilitas menunjukkan pada tingkat

keterandalan sesuatu. Instrument yang reliabel akan memberi hasil yang

tetap walau dilakukan oleh siapa saja. Penelitian ini uji reliabilitas soal

pretest dan posttest dilakukan disekolah tempat pengambilan data diluar sampel penelitian, yaitu kelas X PM dan X TM. Untuk reliabilitas

instrumen prestasi belajar digunakan rumus K-R 20 arikunto (2012:115) ,

sebagai berikut:

₁₁ (

) (

)

Keterangan :

r₁ = reliabilitas tes secara keseluruhan

P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

Tabel 3.9.

Rentang indeks reliabilitas

No. Indeks Interprestasi

1. 0,80-1,00 Sangat reliabel

2. <0,80-0,60 Reliabel

3. <0,60-0,40 Cukup reliabel

4. <0,40-0,20 Agak reliabel

5. <0,20 Kurang reliabel

Berdasarkan tabel 3.14, suatu instrumen dikatakan reliabel jika

instrumen tersebut memiliki rentang indeks reliabel > 0,60.

(18)

39

Uji validitas soal pretest dilakukan tanggal 12 Mei 2017 di kelas X

tatabusana SMK Sultan Fattah Salatiga. Dari hasil tes uji coba instrumen

pretest yang dilaksanakan dikelas X tatabusana maka diperoleh hasil analisis menggunakan SPSS for windows version 22.0. Untuk menguji kesahihan item instrumen pretest didasarkan pada pengambilan keputusan

instrumen valid menggunakan tabel r Product Moment. Jumlah siswa pada

saat uji validitas instrumen pretest sebanyak 25 siswa, sehingga taraf

signifikannya > 0,396. Jika taraf signifikannya > 0,396 maka instrumen

dikatakan valid, sedangkan jika taraf signifikannya < 0,396 maka

(19)

40

Soal34 28,4800 91,427 ,661 ,940 Valid Soal35 28,4800 90,427 ,772 ,939 Valid Soal36 28,2400 93,940 ,593 ,941 Valid Soal37 28,2800 95,210 ,344 ,942 Tidak Valid Soal38 28,3200 92,727 ,632 ,940 Valid Soal39 28,4000 93,083 ,516 ,941 Valid Soal40 28,4400 92,673 ,541 ,941 Valid

Berdasarkan uji instrument validitas dari jumlah soal 40 instrumen

pretest terdapat 32 instrument yang valid dan 8 instrumen tidak valid. Item soal yang tidak valid yaitu nomor 6, 10,11, 17, 20, 23, 27, dan 37. Analisis

selanjutnya yaitu uji reliabilitas instrumen pretest. Hasil uji reliabilitas instrumen prestest dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.11.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items kategori

,942 40 Sangat reliabel

Berdasarkan tabel 3.11. tentang hasil uji reabilitas instrumen pretest

dengan jumlah instrumen pilihan ganda 40 instrumen, diperoleh

Cronbach's Alpha (r) sebesar 0,942 , maka instrumen tersebut dinyatakan sangat reliabel. Karena instrumen valid dan sangat reliabel, maka

instrumen pretest tersebut layak digunakan dalam penelitian. b. Uji validitas instrumen posttest

Uji validitas soal posttest dilakukan tanggal 13 Mei 2017 di kelas X tatabusana SMK Sultan Fattah Salaiga. Dari hasil tes uji coba instrumen

pretest yang dilaksanakan dikelas X tatabusana maka diperoleh hasil analisis menggunakan SPSS for windows version 22.0. Untuk menguji kesahihan item instrumen posttest didasarkan pada pengambilan keputusan

instrumen valid menggunakan tabel r Product Moment. Jumlah siswa pada

saat uji validitas instrumen posttest sebanyak 22 siswa, sehingga taraf

signifikannya > 0,423. Jika taraf signifikannya > 0,423 maka instrumen

dikatakan valid, sedangkan jika taraf signifikannya < 0,423 maka

(20)

41

Tabel 3.12.

Uji validitas item soal posttest

Item-Total Statistics

Item Deleted Validitas item soal

(21)

42

Soal34 28,3182 97,942 ,668 ,945 Valid

Soal35 28,4091 96,063 ,827 ,944 Valid

Soal36 28,1364 100,028 ,616 ,946 Valid

Soal37 28,3182 98,323 ,627 ,945 Valid

Soal38 28,1818 98,918 ,688 ,945 Valid

Soal39 28,3182 99,084 ,544 ,946 Valid

Soal40 28,3182 99,084 ,544 ,946 Valid

Berdasarkan uji instrument validitas pertama dari jumlah soal 40

instrumen pretest terdapat 30 instrument yang valid dan 10 instrumen tidak

valid. Instrumen soal yang tidak valid yaitu nomor 3, 15, 16, 17, 20, 21,

23, 24, 29, dan 32. Analasisi selanjutnya yaitu uji reliabitas instrumen

posttest. Hasil uji reliabilitas instrumen posttest dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items Kategori

,947 40 Sangat reliabel

Sedangkan untuk tabel 3.13. tentang hasil uji reabilitas instrumen

posttest dengan jumlah instrumen pilihan ganda 40 instrumen, diperoleh

Cronbach's Alpha (r) sebesar 0,947 , maka instrumen tersebut juga

dinyatakan sangat reliabel. Karena instrumen valid dan sangat reliabel,

maka instrumen posttest tersebut layak digunakan dalam penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data maka penelitian ini menggunakan teknik analisis

data yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda rata-rata

dengan independent sample T-test. Berikut adalah penjelasan mengenai

teknik analisis tersebut:

a. Uji normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing

kelompok sampel terdistribusi normal atau tidak. Data-data yang diuji

adalah data pretest kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen

(22)

43

normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat menurut sugiyono

(2014:172) dengan rumus sebagai berikut:

X2 =

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pedoman pengambilan keputusan dengan mengambil nilai taraf

signifikansi 5% adalah sebagai berikut:

1. Nilai signifikansi (sig) < 0,05, distribusi tidak normal

2. Nilai signifikasi (sig) ≥ 0,05 distribusi normal

b. Uji homogentitas

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah varians

kedua kelompok homogen atau tidak.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0: Semua variansi sama.

H1 : Tidak semua variansi sama.

Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 maka akan diuji dengan

menggunakan levene’stest for equality variances pada SPSS 22.0 for windows. Kriteria pengujian di dasarkan pada berikut ini :

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelompok berasal dari

populasi yang memiliki varians yang sama (homogen).

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelompok tidak berasal

dari populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen)

c. Uji beda rata-rata dengan independen sample T test

Menurut daru purnomo (2015:73) tujuan analisis ini adalah untuk

membandingkan dua rata-rata dua grup yang tidak berhubungan. Uji

beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

(23)

44

pengaruh tertentu. Hi H0potesis tersebut dirumuskan dalam bentuk

statistik (uji dua pihak) sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2 (hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran

Jigsaw sama dengan hasil belajar siswa yang

menggunakan metode pembelajaran TGT)

H1 : µ1 ≠ µ2 (hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran

Jigsaw berbeda dengan hasil belajar siswa yang

menggunakan metode pembelajaran TGT)

Jika kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka

dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (Uji-t) melalui uji dua pihak

menggunakan independent sample t-testdengan bantuan software

SPSS versi 20.0 for windows:

(Sugiyono, 2014:197)

Keterangan:

X1: Mean pada distribusi sampel 1

X2: Mean pada distribusi sampel 2

N1: Jumlah individu pada sampel 1

N2: Jumlah individu pada sampel 2

S12: Nilai varian pada distribusi sampel 1

S22: Nilai varian pada distribusi sampel 2

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima H1ditolak.

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

peneliti menyebutkan poin-poin rumusan masalah yang akan diteliti. Selanjutnya, dalam sub bab ketiga peneliti memaparkan tujuan penilitian. Lebih lanjut, dalam sub

Bahwa jika kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan perilaku belajar secara simultan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi maka akan mengarahkan seseorang

BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR. PROVINSI

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap uji kekasaran hasil analisa dan pembahasan data-data hasil penelitian, maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian Tepung Limbah Udang Fermentasi (TLUF) dalam ransum puyuh terhadap kualitas interior telur.. Manfaat

PELNI Cabang Surabaya telah melakukan delapan tahapan strategi komunikasi pemasaran yang efektif, yakni mengidentifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan

Daftar Data Kosa Kata yang Berisi Fonem /s/ Berdasarkan Alfabetis .... Artikel Deutschland im Elch-Test

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Fauziah Ayu