• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SHALAWAT TERHADAP COPING STRESS DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA KELUARGA (STUDI KASUS PADAKELOMPOK SHALAWAT ROYATUL MUSTHAFA SAREAN, KEDIRI) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SHALAWAT TERHADAP COPING STRESS DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA KELUARGA (STUDI KASUS PADAKELOMPOK SHALAWAT ROYATUL MUSTHAFA SAREAN, KEDIRI) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

A. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ilmiah, rancangan penelitian digunakan sebagai

pedoman bagi peneliti untuk melakukan pendekatan dalam mengumpulkan

data penelitiannya. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan

adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dituntut

menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.1

Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada

dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini

berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun

pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian

dikembangkan menjadi permasalahan permasalahan beserta

pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)

atau penilaian dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.2

Margono menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu

penelitian yang lebih banyak menggunakan logika hipotesis verivikasi

yang dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan raktek, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1998), hal. 12

2Tim Laboratorium Jurusan, Pedoman Penyusunan Skripsi STAIN Tulungagung,

(2)

kemudian melakukan pengujian di lapangan dan kesimpulan atau hipotesis

tersebut ditarik berdasarkan data empiris.3

Sedangkan menurut Sudyaharjo, riset kuantitatif merupakan

metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain

yang terstruktur ketat, pengumpulan data secara sistematis terkontrol dan

tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam

kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.4

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode

Penelitian Kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang

digunakan untuk menelitipada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif

atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian survei.

Penelitian survei adalah penelitian dengan memberi suatu batas yang jelas

tentang data. Karena pengaruh yang dimaksud disini adalah suatu daya

yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk

watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.5

Adapun pengertian lain tentang Penelitian survei yaitu suatu

penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau

3Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 100

4Ibid., hal. 100

5Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

(3)

sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh

jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan

terstruktur atau sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner.6

Jenis penelitian survei ini dipilih karena disesuaikan dengan tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh bacaan sholawat terhadap

coping stress dalam menghadapi problematika keluarga pada Kelompok

Sholawat Royatul Musthafa Sarean.

B. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah

seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup

dan waktu yang kita tentukan. Populasi menurut Joko Subagyo adalah

obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data.7

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.8

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan unsur obyek sebagai

sumber data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.

6Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 143

7Asrop Safi’i, Metodologi P enelitian Pendidikan, (Surabaya: eLKAF, 2005), hal. 133 8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta,

(4)

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota

Kelompok Shalawat Royatul Musthafa Sarean yang berjumlah 50

orang.

2. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik atau cara pengambilan sampel.9

Sampling merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis

sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek

atau objek penelitian. Sampel yang secara nyata akan diteliti harus

representative dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik

maupun jumlahnya.10 Sampling atau teknik penarikan sampel terdapat

dua jenis, yaitu teknik penarikan sampel probabilitas dan teknik penarikan

sampel nonprobabilitas.

Teknik penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti disini

adalah penarikan sampel nonprobabilitas tipe Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan

oleh peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu

didalam pengambilan sampelnya.11Teknik ini dipilih dengan tujuan

sampel yang diambil dapat mewakili karakteristik populasi yang

diinginkan.

9Ibid., hal. 118

10Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

hal. 252

(5)

3. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.12

Dalam pengambilan sampel ini dilakukan sedemikian rupa sehingga

diperoleh sampel yang representatif berfungsi sebagai contoh atau

dapat menggambarkan keadaan dari populasi yang sebenarnya.13

Menurut Arikunto, sampel merupakan sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.14 Sedangkan Ahmad Tanzeh mendefinisikan

sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.15

Dalam penelitian ini sampelnya adalah anggota Kelompok

Shalawat Royatul Musthafa Sarean yang berjumlah 40 orang.

C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran

1. Sumber Data

Sumber data adalah tempat, orang atau benda dimana peneliti

dapat mengamati, bertanya atau membaca tentang hal-hal yang

berkenaan dengan variable yang diteliti.16

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh.17 Sumber data penelitian dapat

bersumber dari data primer. Data Primer adalah sumber data yang

12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu.,,, hal. 174

13Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hal.

122

14Suharsimi,Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu.,,,hal. 131

15Ahmad,Tanzeh. Metode Penelitian Penelitian.,,,hal. 56

16Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 99

(6)

langsung memberikan data kepada pengumpul data.18Data ini juga disebut data asli atau data baru. Data primer dalam penelitian ini

adalah hasil angket yang telah dibagikan kepada subyek.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian.19 Menurut Suryabrata, variabel

adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

penelitian, sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai

faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti.20

Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu

waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu

akan dapat berubah dalam keragamannya. Sedangkan variabel yang

berubah karena pengaruh variabel bebas disebut variabel terikat.21

a. Variabel bebas (Independent Variable) yaitu variabel prediktor,

merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam

variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif dan negatif.

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah shalawat.

b. Variabel terikat (Dependent Variable) atau disebut variabel

kriteria, menjadi perhatian utama (sebagai faktor yang berlaku

dalam pengamatan) dan sekaligus menjadi sasaran dalam

18Tim Laboratorium Jurusan, Pedoman Penyusunan Skripsi Stain Tulungagung,

(Tulungagung: Tidak Diterbitkan, 2012), hal. 24

19Asrop Safi’i, Metodologi Penelitian Pendidikan .,,, hal. 126 20Ibid., hal. 127

(7)

penelitian. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah coping

stress

3. Skala Pengukuran

Skala likert digunakan oleh para peneliti guna mengukur

persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau tingkah laku

yang diinginkan oleh parapeneliti dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta

memberikan pilihan jawaban atau respon terhadap skala ukur yang

disediakan.22

Skala ukur tersebut pada umumnya ditempatkan berdampingan

dengan pernyataan yang telah direncanakan, dengan tujuan agar

responden lebih mudah mengecek maupun memberikan pilihan

jawaban yang sesuai dengan pertimbangan mereka.

Responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang

telah diatur oleh peneliti, misalnya sangat setuju (SS), setuju (S), tidak

setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) dengan memberikan tanda

silang (X) pada jawaban yang dirasa cocok.23

1. Skala Shalawat

Variabel ini diukur dengan tiga indikator yang

dikembangkan menjadi 48 butir item. Bentuk angket tertutup

dengan menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban

yakni:

22Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2008), hal. 146

(8)

Favorable

a. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4

b. Setuju (S) diberi nilai 3

c. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

d. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Unfavorable

a. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1

b. Setuju (S) diberi nilai 2

c. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 3

d. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 4

Pernyataan favorable adalah pernyataan yang

menyatakan sikap setuju, sedangkan unfa vorable menyatakan

sikap tidak setuju.

Sebaran butir pernyataan pada setiap indikator pada

angket tentang shalawat tersebut dapat dilihat pada tabel 3.9,

adapun teori yang mendasari instrumen ini adalah teori yang

dikembangkan oleh Umi Wakhidatul Mubarok yang meliputi:

intensitas, sikap, dan pemahaman makna.

2. Skala Coping Stess

Variabel ini diukur dengan enam indikator yang

dikembangkan menjadi 48 butir item. Bentuk angket tertutup

dengan menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban

(9)

Favorable

a. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4

b. Setuju (S) diberi nilai 3

c. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

d. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Unfavorable

a. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1

b. Setuju (S) diberi nilai 2

c. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 3

d. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 4

Pernyataan favorable adalah pernyataan yang

menyatakan sikap setuju, sedangkan unfa vorable menyatakan

sikap tidak setuju.

Sebaran butir pernyataan pada setiap indikator pada

angket tentang coping stress tersebut dapat dilihat pada tabel

3.10, adapun teori yang mendasari instrumen ini adalah teori

Richard Lazarus yang meliputi: Distancing, self Control,

Positive Reappraisal, Seeking Informational Support,

Confrontive Coping, Planful Problem Solving.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat

(10)

program tertentu.24 Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.25Untuk

mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan metode angket

atau kuesioner.

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. 26

Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang

berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang

yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada

responden (orang-orang yang menjawab atas pertanyaan yg diajukan

untuk kepentingan penelitian), terutama pada penelitian survei.27

Angket (kuesioner) yang digunakan adalah angket tertutup,

dalam kuesioner tertutup responden tidak memiliki kesempatan lain

dalam memberikan jawabannya selain jawaban yang telah disediakan

dalam daftar pernyataan tersebut.28

Alasan peneliti menggunakan kuesioner adalah seperti yang

dikemukakan oleh Hadi, yaitu peneliti berasumsi antara lain:

a) Pernyataan-pernyataan subjek pada penelitian adalah benar dan

dapat dipercaya.

24Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian.,,, hal. 53

25Ibid., hal. 57

26Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendididkan.,,, hal. 194

27Cholid Narbuko, Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 76

28Joko Subagyo, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek, cet. 5, (Jakarta: Rineka

(11)

b) Interpretasi subjek terhadap pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner adalah sama dengan peneliti.

Penggunaan alat ukur berupa kuesioner ini tidak terlepas dari

beberapa kelemahan yang perlu untuk diperhatikan oleh peneliti antara

lain adalah:

1) Kualitas data yang diperoleh lemah karena kurangnya

ketepatan dan kelengkapan respon subjek terhadap pernyataan

yang diajukan.

2) Kurangnya kontrol terhadap keseriusan subjek dalam

menjawab pertanyaan.

3) Ketidakmampuan peneliti dalam mengontrol situasi dan

kondisi subjek ketika merespon pernyataan khususnya

kehadiran orang lain yang mempengaruhi objektivitas subjek.

4) Peneliti tidak dapat mengetahui dan memperbaiki kesalah

pahaman subjek terhadap pernyataan yang diajukan dan

peneliti juga tidak dapat menjawab pertanyaan subjek jika

mereka merasa belum memahami maksud dari

pernyataan-pernyataan kedalam kuesioner.

Peneliti tetap memilih menggunakan metode ini yang dirasa

sesuai dengan kondisi peneliti dan kondisi subjek

peneltian.diantaranya adalah:

(12)

2) Memungkinkan pengumpulan informasi dalam jumlah besar

dengan kesimpulan yang relatif objektif.

3) Mencegah potensi bias dalam pengambilan data yang terjadi

ketika menggunakan metode observasi dan wawancara.

4) Memberi perasaan animitas yang lebih besar pada subjek

sehingga respon mereka lebih terbuka dan jujur, khususnya

ketika merespon pernyataan yang sensitif.29

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh penelitidalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya

menjadi lebih mudah danbaik, dalam arti lebih cermat, lengkap

sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah.30

Instrumen penelitian menurut Sugiyono adalah “suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati.”31 Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa instrumen

merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam

menggunakan metode pengumpulan data secara sistematis dan lebih

mudah. Instrumen penelitian menempati posisi teramat penting dalam

hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data

di lapangan.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua

jenis instrumen, yaitu intrumen tentang shalawat dan intrumen tentang

29Wiji Dwi Agustin, Pengaruh Doa terhadap.,,, hal. 54

30Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendididkan .,,, hal. 203

(13)

coping stress. Pada tiap-tiap instrumen memiliki ciri-ciri empat

alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan

unfavorable.

a. Instrumen Shalawat

Instrumen shalawat yang digunakan dalam penelitian ini

diukur melalui instrumen shalawat yang dibuat oleh peneliti.

Instrumen shalawat dalam penelitian ini terdiri atas item favorable

dan item unfavorable yang masing-masing terdiri atas empat

alternatif jawaban. Item favorable adalah item yang mengandung

nilai-nilai yang mendukung secara positif. Sedangkan item

unfavorable adalah item yang mengandung nilai-nilai mendukung

secara negatif. Adapun penyebaran item-item dalam instrumen

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Blueprint Instrumen Shalawat Sebelum Uji Validitas

(14)

shalawat

(sumber : Teori Umi Wakhidatul Mubarok)

b. Instrumen coping stress

Instrumen coping stress yang digunakan dalam penelitian

ini diukur melalui instrumen coping stress yang dibuat oleh

peneliti. Instrumen coping stress dalam penelitian ini terdiri atas

item favorable dan item unfavorable yang masing-masing terdiri

atas empat alternatif jawaban. Item favorable adalah item yang

mengandung nilai-nilai yang mendukung secara positif. Sedangkan

item unfavorable adalah item yang mengandung nilai-nilai

mendukung secara negatif. Adapun penyebaran item-item dalam

instrumen dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

(15)
(16)
(17)

E. Analisis Data

Setelah data-data yang penulis perlukan terkumpul, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisis data.32Analisis data yaitu proses mengatur

urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan

satuan uraian dasar. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan,

pengelompokan, sistematisasi, penafsiran,dan verifikasi data agar sebuah

fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.33

Analisis data dilakukan setelah data yang diperoleh dari sampel

melalui instrumen yang dipilih dan akan digunakan untuk menjawab

masalah dalam penelitian atau untuk menguji hipotesis yang diajukan

melalui penyajian data.34 Dalam hal ini menggunakan tipe analisis data

dengan metode statistik, statistik merupakan ilmu yang mempelajari

tentang seluk-beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan,

penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data-data yang berbentuk

angka-angka.35

1) Uji Instrumen

Setelah instrumen penelitian disusun, langkah berikutnya

adalah melakukan pengujian terhadap instrumen tersebut. Instrumen

yang telah disusun oleh peneliti harus dianalisis supaya menghasilkan

instrumen yang baik dan tepat digunakan dalam penelitian. Instrumen

32Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan.,,, hal. 207

33Ibid., hal. 69

34Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Suatu.,,, hal. 96

(18)

penelitian pada umumnya mempunyai dua syarat penting, yaitu valid

dan reliabel.36

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu

instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur.37 Validitas

bertujuan untuk menguji apakah tiap item atau instrumen

benar-benar mampu mengungkap faktor yang akan diukur atau

konsistensi internal tiap item alat ukur dalam mengukur suatu

faktor.38 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Taraf

signifikansi yang dipakai adalah sebesar 5%, tingkat kepercayaan

95%. Untuk mencari validitas dapat digunakan rumus product

moment berikut:

Rumus product moment person

� = � ∑ − ∑ ∑

� = korelasi product moment

36Wiji Dwi Agustin, Pengaruh Doa terhadap.,,, hal. 58

37Dwi Priyanto, Mandiri Belaja r SPSS (Statistical and Service Solution): Untuk Analisis

Data & Uji Statistik, (Yogyakarta: Mediakom, 2008), hal. 16

38Agus Eko Sujianoto, Aplikasi Statistik denagn SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka,

(19)

Untuk menguji kevalidan suatu data maka dilakukan uji

validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tingi rendahnya validitas

suatu angket atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode

pearson’s Product Moment Correlation, yaitu dengan menghitung

korelasi antara skor item pertayaan dengan skor total. Uji validitas

insrumen inidilakukan oleh peneliti dengan menggunakan bantuan

program SPSS 16.0 For Windows.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat

ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsistensi jika pengukuran tersebut di ulang.39 Reliabilitas

instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

Reliabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan

tujuan pengukuran.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji reliabilitas

dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan sistem alpha

cronbach’s. Uji reliabilitas dalam hal ini mengacu pada nilai alpha

yang dihasilkan dalam output SPSS. Seperti halnya pada uji-uji

statistik lainnya hasil uji reliabilitas alpha cronbach’s berpedoman

pada dasar pengambilan keputusan yang telah ditentukan.

(20)

2) Uji Asumsi Dasar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi data beristribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya

digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, atau

rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka

persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari

distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal,

atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau

ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik

nonparametrik.40

b. Uji linieritas

Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan

untuk mengetahuistatus linier atau tidaknya suatu distribusi

data penelitian. Hasil yang diperolehmelalui uji linieritas akan

membentuk teknik anareg yang digunakan. Apabila darihasil

uji linieritas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data

penelitidikategorikan linier maka data penelitian harus

diselesaikan dengan teknik anareglinier. Demikian juga

sebaliknya apabila ternyata tidak linier maka distribusi data

harus dianalisis dengan anareg non-linier.41

40Duwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS.,,, hal. 28

(21)

3) Uji Hipotesis

a. Anareg Linier Sederhana

Anareg linier sederhana digunakan untuk menentukan

dasar ramalan dari suatu distribusi data yang terdiri variabel

kriterium (Y) dan satu variabel prediktor (X) yang (X) yang

memiliki hubungan linier. Rumus anareg liniear sederhana

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y : Kriterium

X : Prediktor

a : Konstanta atau bila harga x=0

b : Koefisien regresi

Persamaan tersebut digunakan untuk memprediksi besarnya

variasi yang yang terjadi pada kriterium (Y) berdasarkan variabel

prediktor (X). Untuk menemukan harga a dan b digunakan rumus

sebagai berikut:

Y=a+bx

a= (Σy) (Σx²) –(Σx) (Σxy) n(Σx²) –(Σx)²

b =

(22)

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel-variabel bebas (independent) secara individu atau parsial

terhadap variabel terikat (dependent).42 Rumus t hitung pada

analisis regresi adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien Regresi

n = Jumlah Data atau Kasus

Dasar pengambilan keputusan uji t dilakukan sebagai berikut:

1. Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Berarti nilai koefisien regresi shalawat (X) tidak signifikan atau tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara shalawat (X) terhadap

coping stress(Y).

2. Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti nilai koefisien regresi shalawat (X) signifikan atau terdapat

pengaruh yang signifikan antara shalawat (X) terhadap coping

stress(Y).

(23)

c. Uji Koefisien Determinan

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya

sumbangan variabel X dan variabel Y dapat ditentukan dengan

rumus korelasi determinan sebagai berikut: KP = r2x 100%

Dimana KP = nilai koefisien determinan

r = nilai koefisien

Untuk mendapat analisis yang relevan dan terpercaya

dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan statistical

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Ijin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan atas nama Bupati yang meliputi Ijin Penebangan Pohon, Ijin Usaha Industri Primer Hasil

Berdasarkan aspek concern of deal, individu menyadari setelah proses pembelian dilakukan, apakah mereka telah dipengaruhi oleh agen penjual (sales staff) terhadap

Kami coba menurunkan jumlah bahan baku yang kami gunakan sebesar 5 persen dan secara tidak langsung akan menurunkan produksi kami sebesar 5 persen, dengan

PUSAT MASSA MUATAN suatu benda yaitu satu titik pada benda itu yang geraknya sama dengan gerak massa titik jika pada massa tadi bekerja gaya luar yang sama dengan gaya luar

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah

Tulisan ini mempersembahkan desain dan implementasi dari analisis gerakan jari dan tangan menggunakan webcam untuk mengendalikan pointer dan navigasi slide

Gracia mendefinisikan pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar aktif, kelas tampak seperti mesin belajar dan siswa, termasuk aktivitas belajar mereka

Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang (1998), S2 Magister Sains Manajemen di Sekolah Pasca