• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi pembelajaran kooperatif (6). pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "strategi pembelajaran kooperatif (6). pptx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Dosen pembimbing: Afiful Ikwan, M.Pd.I

Oleh :

Abdul Rokhim ( 2013471908 ) M. Fais Musthofa ( 2013471939 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

MUHAMMADIYAH

(2)

PERTANYAAN

:

(3)

Pengertian pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

(4)

Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut suyanti karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut :

1.

Pembelajaran secara tim

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim

merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus

mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim (anggota kelompok)

harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk

itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan

tim

2.

Didasarkan pada manajemen kooperatif

(5)

Pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama. Fungsi organisasi menujukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok. Oleh sebab itu, perlu diatur tugas dan tanggungjawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.

3. Kemauan untuk bekerjasama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh karena itu, prinsip bekerjasama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu

4. keterampilan bekerjasama

(6)

Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

1. Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence)

Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu didasari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan.

2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

(7)

3. Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction)

Pembelajatan kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing-masing-masing.

4. Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)

(8)

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Karli dan Yuliariatiningsih mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif yaitu:

1. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai

2. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil.

3. Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok.

(9)

Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif

1. STAD (Student Teams Achievement Divisions)

2. TGT (Team Game Tournament)

3. TAI (Team Assisted Individualization)

4. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition)

(10)

Keunggulan dan Kelemahan SPK

Keunggulan SPK

1. Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain.

2. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3. SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

4. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

(11)

6. Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

7. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

Kelemahan SPK

9. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.

(12)

3. Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

4. Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik dengan anava rambang lugas menunjukkan bahwa ekstrak daun mimba ( Azadirachta indica A. Juss) pada dosis tersebut menunjukkan efek antimotilitas usus

The objectives of the research are to prove whether: (1) Contextual Teaching and Learning is more effective than Audio-Lingual Method in teaching speaking at the second

Therefore, for this project, we actually need to conduct feature development, then data merging and reorganizing, and then feature selection, which is to utilize all the

[r]

(2) Siswa berkemampuan matematika rendah dapat memenuhi tiga indikator kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah, yaitu mampu merumuskan pokok-pokok

Dengan kata lain Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu dibawah pimpinan Kepala Bidang Pertambangan, Kepala Seksi Perizinan dan Kepala Seksi Pengawasan

Berdasarkan kepada teori rasa-fenomenologi, pengalaman estetik adalah satu pengalaman yang dialami apabila berlaku tiga proses serentak di dalam minda pembaca

3.3.3 Hubungan Periklanan dengan keputusan pembelian di Baby Shop ESBE Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa periklanan Penjualan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian