• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Kegiatan Promkes Revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Usulan Kegiatan Promkes Revisi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN KEGIATAN PROMKES

UNTUK PERSIAPAN RAPAT PENYUSUN RUK UPTD PUSKESMAS KUNINGAN TAHUN 2017

A. LATAR BELAKANG

Permenkes 75/2014 tentang Puskesmas, menjelaskan bahwa Puskesmas adalah Fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Promosi Kesehatan merupakan salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial yang dilaksanakan di Puskesmas. Promosi Kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar dapat mencegah penyakit, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud.

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memegang peranan penting dalam menangani permasalahan kesehatan. Sampai saat ini upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan masih belum optimal sehingga diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan melalui peningkatan peran serta masyarakat, mengintensifkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat serta peningkatan pemberdayaan masyarakat.

Sistem informasi kesehatan sebagai bagian integral dalam sistem pembangunan kesehatan, sangat dituntut kemantapannya dalam menyajikan data dan informasi yang berkualitas untuk penyusunan rencana kegiatan dan memberikan analisis dalam penganggaran kesehatan. Pada akhirnya ketersediaan data dan informasi yang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan (evidence based decision making) benar-benar sangat diperlukan saat ini.

Upaya Promosi Kesehatan menjadi salah satu UKM Essensial dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas Kuningan, serta terintegrasi dengan rencana upaya puskesmas lainnya, dimana promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk intervensi dalam upaya kesehatan tersebut. Promosi kesehatan perlu direncanakan dengan baik agar terlaksana secara sistematis dan terfokus dalam pencapaian tujuan yaitu perubahan perilaku yang ingin dicapai dengan mengikuti langkah-langkah perencanaan puskesmas.

RUK Promosi Kesehatan ini merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Promosi Kesehatan. RUK Promosi Kesehatan menyajikan pencapaian hasil kegiatan Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Kuningan selama tahun 2016, hasil survei SMD, MMD, Temu kader dan hasil pertemuan Lintas Sektor melalui Rakor, Lokmin dan pertemuan lainnya. Lebih lanjut hasil kegiatan Promosi Kesehatan dan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat tersebut dituangkan dalam Rencana Usulan Kegiatan Promosi Kesehatan pada tahun 2017.

(2)

B. ANALISIS SITUASI I. Data Umum:

1. DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KUNINGAN

Tabel 1

Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

No Kelurahan /Desa TertinggalDesa Desa GondokEndemik Luas WilayahKm2 PuskesmasJarak Ke

Waktu Tempuh Ke Puskesmas Jumlah Jumlah Rumah JumlahKK

Jumlah Sekolah Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan

RT RW TK SD/MI SMP/MTs SLTA/MA PT Pontren Pustu Polindes Poskesdes Lain2 (Dr,Bidan/ BP)

1 Cijoho Tidak ada Tidak ada 212,44 Km2 1 Km 5 menit 25 5 2092 2831 1 3 1 1 0 0 0 0 0 1 dr, 2 Bd,1 Apotik 2 Cigintung Tidak ada Tidak ada 62.34 Km2 5 Km 20 menit 20 7 825 912 1 1 0 0 0 0 0 0 1 2 Bd 3 Cirendang Tidak ada Tidak ada 207.18 Km2 5 Km 25 menit 25 9 1451 1740 1 2 0 2 0 0 0 0 1 2 Bd, 1 BP 4 Kd.Arum Tidak ada Tidak ada 131.28 Km2 3 Km 10 menit 16 5 697 847 2 2 0 0 0 0 0 0 1 1 dr, 1 Bd 5 Ciporang Tidak ada Tidak ada 169.62 Km2 1 Km 5 menit 48 8 1804 2088 2 3 0 1 0 0 0 0 1 1 dr, 3 Bd, 1BP,

1RSWK, 1 Apotik 6 Ancaran Tidak ada Tidak ada 177.01 Km2 5 Km 15 menit 35 6 1678 2292 5 4 1 0 0 0 0 0 1

1 dr, 1 Bd, 1BP, 1 Klinik, 1 Apotik, 1 RS Elsyifa 7 Padarek Tidak ada Tidak ada 72.62 Km2 4 Km 10 menit 15 4 555 747 1 2 0 0 0 0 0 0 1 2 Bd, 1 BP 8 Kasturi Tidak ada Tidak ada 98.53 Km2 6 Km 15 menit 26 6 1044 1238 1 2 0 1 0 0 0 0 1 1 dr, 1 Bd, 1 BP

JUMLAH 0 0 1131 Km2 - - 210 50 10146 12695 15 19 2 5 0 0 0 0 7 30

(3)

2. Data Penduduk Dan Sasaran Program Promkes di UPTD Puskesmas Kuningan

Tabel 2

Penduduk Dan Sasaran Program UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

No Desa/Kel. JumlahKK

Jumlah Penduduk Sasaran Program

L P Jumlah Bayi 0-1 Batita 1-2 Balita 2-5

PUS Bumil Bulin

Anak Usia Sekolah Usila Sasaran GAKI

SD/MI SMP SLTA L P Jumlah L

5 - 19 P 5 - 19 Jumlah 1 Cijoho 2831 4796 4507 9303 249 189 430 1752 198 180 933 1044 2026 1042 1171 2213 1275 1346 2621 2 Cigintung 912 1771 1465 3236 54 47 179 722 64 61 435 273 301 325 320 645 485 377 862 3 Cirendang 1740 2738 2667 5405 105 89 277 1083 115 108 1198 485 535 1150 1099 2249 601 594 1195 4 Kdarum 847 1609 1391 3000 48 58 165 536 48 44 365 129 270 315 318 633 549 554 1103 5 Ciporang 2088 3732 3643 7375 142 122 315 1183 147 145 262 123 207 949 1014 1963 730 764 1494 6 Ancaran 2292 4408 4011 8419 193 193 445 1616 195 161 553 320 266 1126 1423 2549 1002 849 1851 7 Padarek 747 1231 1179 2410 28 41 70 466 33 37 347 304 298 334 325 659 314 275 589 8 Kasturi 1238 2445 2372 4817 104 95 241 740 87 95 435 414 484 540 550 1090 672 633 1305 Jumlah 12695 22730 21235 43965 923 834 2122 8098 887 831 4528 3092 4387 5891 6040 11931 5628 5392 11020 Sumber : Data Programer Tahun 2016

(4)

Tabel 3

Sarana Pendidikan/ Sekolah UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

NO NAMA SEKOLAH JUMLAH SISWA SEKOLAHJUMLAH KADER UKS /DOKCIL GURU UKS KET

LAKI – LAKI PEREMPUAN

1 TK 361 348 15 0 0

2 SD/MI 2141 1892 19 0 9

3 SLTP/MTs 684 668 2 0 2

4 SLTA/SMK 5007 1042 5 0 0

JUMLAH 8193 3950 41 0 11

Sumber : Data Programer Tahun 2016

Jumlah tatanan pelayanan kesehatan di sekolah yang dimaksud adalah pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mulai dari TK, SD, SMP dan SMA yang mendapat intervensi promosi kesehatan, dengan berbagai macam kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, penyuluhan penerapan PHBS di Sekolah, penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS, penyuluhan akan bahaya yang bisa mengancam di lingkungan sekolah serta penjaringan/ pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dilakukan terhadap semua jenjang pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kuningan dengan materi promosi kesehatan yang disampaikan melalui penyuluhan di sesuaikan dengan tingkat kebutuhan serta perkembangan anak usia sekolah.

(5)

4. Data Kunjungan di UPTD Puskesmas Kuningan

Tabel 4

Data Kunjungan UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

NO DESA / KEL

JUMLAH KUNJUNGAN

JUMLAH

JUMLAH

LAKI PEREMPUAN

BARU LAMA BARU LAMA BARU LAMA

1 Cijoho 457 2116 654 3619 1111 5734 13691 2 Cigintung 281 771 519 1328 1565 2099 6563 3 Cirendang 296 799 570 1422 1492 2221 6800 4 Kedungarum 196 731 442 1424 638 2092 5523 5 Ciporang 368 1836 653 3266 1021 5102 12246 6 Ancaran 279 2142 543 3576 822 5718 13080 7 Padarek 207 742 373 1268 580 2010 5180 8 Kasturi 192 838 357 1455 1565 2293 6700 9 Luar Wilayah 488 3155 812 4958 2234 8113 19760 Jumlah 2764 13130 4923 22316 11028 35382 89543

Sumber : Data Programer Tahun 2016

(6)

Tabel 5

Data Sepuluh Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH TOTAL

LAKI PEREMPUAN 1 ISPA 3571 2405 5976 2 Penyakit Pulpa 1654 921 2575 3 Dispepsi 891 863 1754 4 Febris 923 757 1680 5 Dermatitis 768 666 1434 6 Cepalgia 698 713 1411 7 Common Cold 438 764 1202 8 Osteo Artritis 698 490 1188

9 Gangguan Gigi Lain 570 536 1106

10 Hipertensi 398 652 1050

JUMLAH 10609 8767 19376

Sumber : Data Programer Tahun 2016

Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai pada tingkat yang diharapkan, sehingga ancaman sakit terhadap masyarakat masih cukup tinggi dengan adanya penyakit endemis dan penyakit degeneratif. Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan.

(7)

Tabel 6

Peran Serta Masyarakat

UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

NO DESA / KEL POSYANDUJUMLAH

JUMLAH KADER DUKUN BAYI MASYARAKATTOKOH Klp.

JPKM /Dana Sehat SELURUH

KADER DILATIH AKTIF DILATIH AKTIF DILATIH AKTIF

P ra ta m a M ad ya P u rn am a M an d ir i 1 Cijoho 7 39 35 35 0 0 5 29 0 0 0 7 2 Cigintung 4 21 18 18 0 0 5 35 0 0 4 0 3 Cirendang 7 39 32 32 0 0 5 20 0 0 7 0 4 Kedungarum 3 20 16 16 0 0 5 20 0 0 0 3 5 Ciporang 8 60 42 42 0 0 5 25 0 0 1 7 6 Ancaran 8 41 37 37 0 0 5 24 0 1 4 3 7 Padarek 4 20 20 20 0 0 5 18 0 0 4 0 8 Kasturi 5 28 22 22 0 0 5 33 0 1 4 0 Jumlah 46 268 222 222 0 0 40 204 0 2 24 20

(8)

7. POTENSI SUMBER DAYA DALAM MENUNJANG KEGIATAN PROMKES

Potensi Sumber Daya menguraikan tentang sumber daya kesehatan UPTD Puskesmas Kuningan tahun 2016, yaitu berupa gambaran tentang sarana kesehatan, Sumber Daya Manusia/ tenaga kesehatan, sarana dan prasarana/ fasilitas kesehatan serta dukungan lintas program dan lintas sektoral dalam menunjang pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan.

a. SUMBER DAYA MANUSIA/ TENAGA KESEHATAN

Promosi Kesehatan menjadi yang utama dalam menjalankan program kesehatan, karena lebih mengarah kepada pemberdayaan masyarakat untuk berubah pola pikirnya kepada paradigma sehat, yaitu lebih mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam kehidupan kesehariannya. Di samping itu, promosi kesehatan juga diperlukan oleh berbagai tingkat pelayanan. Promosi kesehatan diperlukan semua program kesehatan, baik dalam bentuk program preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif.

Untuk memfasilitasi program, Promosi Kesehatan harus memiliki kapasitas yang baik. Usaha peningkatan kapasitas dilakukan dengan membuat strategi promosi kesehatan yang terintegrasi ke dalam program prioritas dan pengembangan serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk membentuk persamaan persepsi dalam pelaksanaan program Promosi Kesehatan, meningkatnya kerjasama tim pegawai/ tenaga (SDM), serta terbentuk/ tercipta semangat baru dalam menciptakan situasi kerja yang kondusif. Data ketenagaan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan di UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Tabel 7 Data Ketenagaan

UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

No Jenis Ketenagaan Yang AdaSekarang Kekurangan Status Pegawai Ket

PNS PTT Sukwan 1 2 3 4 5 6 7 8 1 DOKTER UMUM 3 1 3 0 0 2 DOKTER GIGI 1 0 1 0 0 3 SARJANA / D4 / D3 SKM 2 0 2 0 0 AKPER 5 4 5 0 0 AKBID 9 2 9 0 0 AKZI 1 0 1 0 0 4 PERAWAT (SPK) 1 0 1 0 0 5 PERAWAT GIGI 1 0 1 0 0 6 SANITARIAN 1 0 1 0 0 7 SPAG 1 1 1 0 0 8 TENAGA LABORATORIUM 1 1 1 0 0 9 PENGELOLA OBAT 12 0 6 0 6 11 LAIN-LAIN 3 1 3 0 0

(9)

Secara umum data di atas merupakan data tenaga kesehatan yang secara langsung ataupun tidak langsung melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat baik secara individu/ kelompok ataupun masyarakat pada umumnya baik luar gedung maupun dalam dedung, yang tentunya dalam pelaksanaannya di lapangan tidak selalu terdokumentasi baik secara bukti fisik penyuluhan berupa foto atau berupa absen dan surat tugas tetapi sebagai petugas kesehatan komunikasi yang berlangsung selama melayani pasien ataupun masyarakat sudah merupakan promosi kesehatan.

Tabel 8

Data Tenaga Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

No Struktural Non Fungsional PKM Jumlah Fungsional PKM

Ahli Terampil

1 2 3 4 5

1 2 27 1 0

2 29 1 0

Sumber : Dokumen UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah petugas promosi kesehatan puskesmas yang melakukan tugasnya di masyarakat dan telah mengikuti diklat jabatan fungsional, mendapatkan sertifikat dan telah diangkat dengan Surat Keputusan (SK) sebagai PKM Ahli. Sedangkan pegawai non fungsional PKM adalah tenaga kesehatan yang tidak termasuk dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional PKM, yaitu dokter, bidan, perawat dan petugas kesehatan lainnya.

b. DATA SARANA PROMKES

Tabel 9 Sarana Promkes

UPTD Puskesmas Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2016

Sarana Promosi Kesehatan

O H P sl id e p ro je ct or T V vi d eo k am er a vi d eo ge n er at or s et k am er a fo to p u b li c ad d re ss s ys te m w ir el es s ra d io k as et r ec or d er m eg ap h on e L C D m eg a la yo ut le m ar i m ed ia p an el p am er an st an d ar t fl ip ch ar t vi d eo p ro je ct or m ob il u n it p ro m os i k es eh at an peral at an g ra fi s d ek st op p u b li sh er p ap an in fo rm as i st u d io m in i 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 9

(10)

Secara umum sarana penyuluhan atau media yang tersedia di UPTD Puskesmas Kuningan sangatlah minim, untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentu sarana yang digunakan sangat mendukung tercapainya hasil yang diharapkan dan sarana penyuluhan yang baik dan menarik serta modern akan menarik perhatian masyarakat untuk menyimak pesan yang disampaikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Maka untuk memenuhi sarana yang diperlukan tersebut upaya yang dilakukan yaitu pengajuan pengadaan sarana dan alat bantu penyuluhan sesuai dengan standar yang harus dimiliki.

8. DUKUNGAN LINTAS PROGRAM DAN SEKTOR DALAM MENUNJANG KEGIATAN PROGRAM PROMKES

a. Koordinasi Lintas Program

Mengingat kompleksnya masalah kesehatan, perlu penanggulangan secara komprehensif dengan lintas program. Promosi Kesehatan maupun program terkait menyusun strategi yang terpadu antara promosi kesehatan dan program terkait, baik dari rencana terpadu sampai pelaksanaan dan evaluasi.

Misalnya dalam pelaksanaan kegiatan Desa Siaga banyak program yang terlibat, untuk itu perlu koordinasi yang mantap dan berkesinambungan dalam upaya pengembangannya. Peningkatan Desa Siaga Aktif merupakan tanggungjawab bersama antar program kesehatan. Koordinasi kegiatan lintas program dilakukan dengan mengidentifikasi peran setiap program dalam Desa Siaga Aktif.

Dalam tatanan pelayanan kesehatan, program UKS secara langsung berhubungan dengan Program Prokes di sekolah yang merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah melalui program atau kegiatan sekolah yang mempromosikan kesehatan.

Selain itu koordinasi kegiatan lintas program lainnya yaitu dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan disesuaikan dengan disiplin keilmuan yang ada di puskesmas, contohnya penyuluhan tentang Kadarzi dilaksanakan oleh petugas program Gizi, sehingga penyuluhan atau promosi kesehatan berjalan sesuai bidang keilmuannya, dengan demikian petugas kesehatan yang memberikan atau menyampaikan materi penyuluhan diharapkan sesuai dengan kapabilitas dan akuntabilitas yang dimiliki.

b. Koordinasi Lintas Sektor dan Dunia Usaha

Selain lintas program, koordinasi juga dilakukan lintas sektor. Contohnya dalam pelaksanaan kegiatan Desa Siaga. Hal ini dikarenakan upaya peningkatan Desa Siaga Aktif membutuhkan dukungan berbagai pihak. Sektor lain yang mendukung juga bergerak di bidang pemberdayaan diantaranya adalah bidang Kesejahteraan Rakyat.

Tim Penggerak PKK merupakan kelompok yang potensial dalam penyebarluasan informasi kesehatan. Kader-Kader PKK di berbagai tingkatan perannya cukup signifikan dalam

(11)

mendukung pemberdayaan di bidang kesehatan. Untuk menyusun peran Tim Penggerak PKK dalam pengembangan Desa Siaga Aktif, maka diadakan penyusunan rencana kerja bersama dalam menjaga substainabilitas Desa Siaga Aktif.

Promosi Kesehatan atau secara umum puskesmas Kuningan telah melakukan kemitraan, salah satunya dengan Tim Penggerak PKK yang mempunyai kewenangan serta jajaran sampai ke tingkat desa/ kelurahan bahkan sampai ke tingkat rumah tangga melalui Dasawisma, melalui kegiatan-kegiatan yang berjalan di posyandu-posyandu di Wilayah Kecamatan Kuningan sehingga kemitraan ini perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar kegiatan-kegiatan yang sudah ada dapat terus berjalan dan kegiatan-kegiatan lainnya tentu harus juga di aktifkan seperti pembinaan PHBS di rumah tangga, penyuluhan oleh kader PKK dalam hal Kesehatan, Gizi dan lingkungan juga perlu di lakukan kedepannya bersama-sama dengan petugas kesehatan melakukan pembinaan di rumah tangga secara menyeluruh baik pembinaan PHBS, pembinaan Keluarga Sadar Gizi, serta pembinaan Kesehatan Lingkungan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit yang ada di masyarakat.

Tabel 10 Kemitraan Promkes

UPTD Puskesmas Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2016

No

Jumlah Mitra

Nama

Organisasi Bentuk Kemitraan

Yang Berpotensi Yang Bermitra 1 2 3 4 5 1 1 1 Dinas Pendidikan

Penyuluhan Rutin di Sekolah, Pelaksanaan Penjaringan Sekolah, pembinaan UKS dan PHBS di Sekolah

2 1 1 BKBPP

Penyuluhan dan pembinaan KB/ Kesehatan dan peningkatan pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga

3 1 1 Dinas Pertanian Penyediaan TOGA dan Penyuluhan Pemanfaatan Taman TOGA dan Holtikultura pada Desa Siaga 4 1 1 Kecamatan Fasilitasi persiapan kegiatan Posyandu di wilayah kerja

Σ 4 4

Sumber : Profil Promkes Puskesmas Kuningan Tahun 2016

Adanya kemitraan dengan Lintas Sektor yang bermitra dengan Promkes atau secara umum Puskesmas Kuningan dengan bentuk kemitraan dengan Diknas yaitu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tentu sangatlah dirasakan manfaatnya baik bagi siswa-siswi serta bagi petugas kesehatan sehingga kemitraan yang terjalin memudahkan semua program kesehatan yang dijalankan di sekolah diharapkan mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Kemitraan dengan BKBPP yaitu kerjasana pemberdayaan masyarakat dalam KB/ kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Kemitraan dengan Dinas Pertanian yaitu diberikannya bantuan pembibitan tanaman TOGA dan holtikutura, sedangkan dengan Dinas PU yaitu adanya bantuan Rutilahu sehingga menjadi rumah sehat.

(12)

Tabel 11 Kemitraan Promkes

UPTD Puskesmas Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2016

No

Jumlah Mitra

Nama

Organisasi Bentuk Kemitraan

Yang

Berpotensi BermitraYang

1 2 3 4 5

1 1 1 PT. Kalbe

(Lovamil)

Penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak dan pelayanan pemeriksaan kehamilan dengan USG

2 1 1 Prodia Penyuluhan dan deteksi dini kanker servic dan pelayanan Tes Pap Smear

3 1 1 JKN

- Kampanye aktivitas fisik, melalui senam Prolanis

- Penyuluhan Prolanis dan penyakit tidak menular (PTM)

- Penyuluhan IMS dan Tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)

Σ 3 3

Sumber : Profil Promkes Puskesmas Kuningan Tahun 2016

c. Organisasi Masyarakat Dan Kelompok Yang Memiliki Potensi Sebagai Agen Of Change Dalam Bidang Kesehatan

Tabel 12 Kemitraan Promkes

UPTD Puskesmas Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2016

No

Jumlah Mitra

Nama

Organisasi Bentuk Kemitraan

Yang

Berpotensi BermitraYang

1 2 3 4 5

1 1 1 Muslimat Kerjasama dalam Penyuluhan PHBS, HIV-AIDS dan IMS, dll

2 1 1 Karang Taruna Kerjasama dalam Penyuluhan PHBS, Narkoba, HIV-AIDS, dll

3 1 1 PKK

Kerjasama dalam pendataan/pemantauan dan pembinaan PHBS Rumah Tangga serta penyuluhan kesehatan

4 1 1 KPA Kerjasama dalam Penyuluhan dan Konseling Tes Sukarela (VCT) HIV-AIDS dan IMS

Σ 4 4

Sumber : Profil Promkes Puskesmas Kuningan Tahun 2016

(13)

a. CAKUPAN PROGRAM PROMKES DI UPTD PUSKESMAS KUNINGAN Tabel 13

Cakupan Program Promkes

UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

NO PROGRAM / KEGIATAN CAKUPAN

Sasaran %

A Kegiatan Promkes di dalam gedung Puskesmas

1 Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) 1548 3,49

2 Penyuluhan kelompok oleh petugas 96 100

3 Institusi Kesehatan ber-PHBS 7 100

B Kegiatan Promkes di luar gedung Puskesmas

4 Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga 5146 55,70 5 Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu

Purnama dan Mandiri 44 95,65

6 Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui

Persentase (%) Desa Siaga Aktif 8 100

7 Pemberdayaan Masyarakat melalui penyuluhan kelompok

oleh petugas di masyarakat 557 103,15

8 Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui Kunjungan Rumah

513 33,14

Dengan memperhatikan hasil analisis evaluasi kinerja Program Promkes di atas, dapat dijelaskan bahwa:

1. Kegiatan Promkes di dalam gedung Puskesmas

Dari data tersebut di atas, dilaporkan bahwa cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan pengkajian Institusi Kesehatan ber-PHBS sudah mencapai target, sedangkan cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) belum optimal di Wilayah Puskesmas Kuningan Pada Tahun 2016 yaitu hanya sebesar 3,49% dari target 5%, ada kesenjangan sebesar 1,51% karena tertib administrasi masih kurang baik

2. Kegiatan Promkes di luar gedung Puskesmas

Dari data tersebut di atas, dilaporkan bahwa cakupan Pembinaan UKBM, Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Desa Siaga Aktif dan penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat sudah mencapai target, sedangkan cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga belum optimal karena indikator tidak merokok dalam rumah masih rendah dan merata di setiap desa/ kelurahan Wilayah Puskesmas Kuningan Pada Tahun 2016 yaitu 55,70% dari target 65% Programer masih adanya kesenjangan sebesar 9,30%. Dan cakupan pemberdayaan individu/ keluarga melalui kunjungan rumah di Wilayah Puskesmas Kuningan Pada Tahun 2016 belum memenuhi target yaitu hanya sebesar 34,14% dari target 50%, ada kesenjangan sebesar 16,86% karena lemahnya R/R

b. HASIL SURVEY DAN PERTEMUAN LINTAS SEKTOR: 13

(14)

1. Survey Mawas Diri (SMD)

Kuesioneridentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat (SMD Promkes) 1) Apakah ada anggota keluarga Anda yang merokok?

a. Ya b. Tidak

2) Apakah Anda dan anggota keluarga Anda selalu beraktifitas fisik /olah raga minimal 30 menit tiap hari?

a. Ya b. Tidak

3) Apakah Anda dan anggota keluarga Anda selalu makan buah dan sayur setiap hari?

a. Ya b. Tidak

4) Apakah anggota keluarga Anda terbiasa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau setelah BAB?

a. Ya b. Tidak

5) Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ber-PHBS, perlu dilaksanakan kegiatan: a. Refreshing kader PHBS

b. Pemantauan PHBS

c. Kunjungan rumah yang tidak ber-PHBS

d. Sosialisasi bahaya rokok dan deteksi dini asap rokok e. Semuanya perlu dilaksanakan

6) Agar masyarakat peduli, tanggap dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, perlu dilaksanakan kegiatan:

a. Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Siaga b. Pelatihan kader Desa Siaga Sehat Jiwa

c. Aktifkan kembali Bank Darah Desa d. Semuanya perlu dilaksanakan

7) Dalam rangka Puskesmas Peduli NAPZA dan HIV AIDS (P2NHA), perlu diadakan kegiatan :

a. Penyuluhan, Konseling dan Tes HIV-AIDS dan IMS b. Sosialisasi dan pembentukan kader P2NHA

c. Penyuluhan NAPZA

d. Semuanya perlu dilaksanakan

Berdasarkan hasil SMD menggunakan kuesioner identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dengan sampel 396 responden diperoleh data, yaitu :

No Pertanyaan Jawaban

a b c d e

1 Ada anggota keluarga yang merokok 350 46 2 Beraktifitas fisik /olah raga minimal 30 menit tiap hari 281 115 3 Selalu makan buah dan sayur setiap hari 286 110 4 Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau

setelah BAB 119 277

5 Partisipasi masyarakat dalam ber-PHBS 79 55 51 52 159 6 Pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat 59 32 158 147 7 Peduli NAPZA dan HIV AIDS (P2NHA) 125 198 41 32

Kesimpulan :

- Ada anggota keluarga merokok 350 responden (88,50%), Melakukan aktivitas fisik setiap hari 281 responden (71,03%), Makan buah dan sayur setiap hari 286 responden (72,29%). Ketiga indikator ini merupakan faktor risiko yang pada akhirnya berdampak pada munculnya

(15)

masalah-masalah kesehatan di masyarakat, diantaranya yaitu meningkatnya penyakit tidak menular (PTM), seperti stroke, jantung, diabetes, kanker dan penyakit paru kronis. Oleh sebab itu perlu adanya peningkatan pelayanan di Posbindu PTM dengan alkes yang lengkap sebagai wadah mempromosikan Gaya Hidup Sehat

- Sebagian besar masyarakat mencuci tangan mencukupkan dengan air saja tanpa sabun, padahal sabun ada di hampir setiap rumah tangga. Namun, baru 119 responden (30%) yang menggunakan sabun untuk mencuci tangan. Perlu dilaksanakan penyuluhan kesehatan dan hendaknya lebih menarik, intensif dan tepat sasaran

- Sebagian besar masyarakat kurang peduli dan kurang mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, hal ini diketahui contohnya dengan ketidak tahuan masyarakat tentang golongan darahnya sendiri, kurang memanfaatkan sarana kesehatan (poskesdes, posyandu, posbindu) yang ada di desa/ kelurahannya.

- Masih kurangnya keterlibatan aktif masyarakat serta rendahnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap isu-isu HIV-AIDS dan Napza dan kurang memanfaatkan layanan HIV-AIDS dan Napza yang ada di puskesmas

2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Berdasarkan hasil MMD, diharapkan pelayanan kesehatan dapat mengupayakan agar orang sehat tetap sehat dan tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat, orang sakit tidak menjadi lebih sakit. Selain itu diharapkan permasalahan kesehatan tersebut ditindak lanjuti.

- Sebagian besar KK merupakan perokok aktif, sehingga asapnya mengenai anggota keluarga lain dan beresiko terkena ISPA, oleh sebab itu diperlukan penyuluhan bahaya rokok dan deteksi dini asap rokok melalui pemeriksaan dampak asap rokok

- Sehubungan masih banyaknya masyarakat yang tidak ber-Gaya Hidup Sehat, sehingga pada akhirnya berdampak pada munculnya masalah-masalah kesehatan di masyarakat, maka diharapkan ditingkatkan penyuluhan tentang Hidup Sehat, pembinaan Posbindu PTM dan Poskesdes agar masyarakat dapat lebih dekat untuk memeriksakan kesehatannya

- Poskesdes tidak buka setiap hari

- Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui golongan darah-nya, diharapkan Bank Darah Desa perlu diaktifkan kembali dan adanya pemeriksaan golongan darah gratis untuk masyarakat yang belum mengetahui goldar-nya

- Masyarakat kurang mengetahui terhadap isu-isu HIV-AIDS dan Napza, oleh sebab itu perlu adanya penyuluhan tentang HIV-AIDS dan Napza, juga perlu adanya pelatihan kader untuk membantu bila ada warga desa/ kel yang perlu penjelasan atau tindak lanjut bila ada kejadian di masyarakat, dapat langsung dilaporkan ke puskesmas atau nakes terdekat

- Penyuluhan kesehatan hendaknya lebih menarik, intensif dan tepat sasaran

- Puskesmas hendaknya lebih bersih dan sehat, agar dapat ditiru sebagai percontohan kepada masyarakat

(16)

3. Temu kader

- Pemahaman tentang Definisi Operasional indikator PHBS Rumah Tangga masih kurang optimal, sehingga pelaksanaan pemantauan dan pengkajian PHBS Rumah Tangga belum sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu perlu pemahaman kader melalui pelatihan/refreshing kader

- Merubah perilaku masyarakat sangat sulit dilakukan karena kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungannya

- Masalah keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kader, ketiadaan dukungan dan penghargaan (salah satu diantaranya yaitu tidak adanya insentif kader), dan permasalahan dalam Pokja dan Pokjanal akhirnya menular dan identik dengan permasalahan dalam penerapan dan pencatatan Sistem Informasi Posyandu dan keaktifan kader.

4. Hasil koordinasi dengan sektor terkait

Berdasarkar hasil koordinasi dengan sektor terkait dalam pertemuan Rakor Desa/Kelurahan, Lokmin atau pertemuan lainnya, dilaporkan bahwa :

- Kondisi riil dilapangan Desa Siaga seolah-olah pasif karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di desa yang berhubungan dengan kesehatan belum semuanya tercatat pada dokumen/arsip desa siaga. Hal ini berhubungan dengan keaktifan kader dan kurang tertibnya administrasi.

- Poskesdes tidak berfungsi secara optimal karena tidak buka setiap hari, sarana dan prasarana kurang lengkap serta kualitas pelayanan kurang optimal.

- Bank Darah Desa tidak aktif dan data kelompok golongan darah A/ B/ AB/ O tidak lengkap bahkan tidak ada, sehingga bila ada warga masyarakat di wilayahnya yang membutuhkan darah, harus menghubungi atau langsung datang mencari informasi ke PMI.

- Ditemukannya kasus HIV AIDS dan IMS di Desa/ Kelurahan wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuningan tahun 2016 ( sebanyak 4 orang penderita HIV AIDS ) dan penyalah gunaan Napza. - Banyaknya kasus DBD, sehingga masyarakat selalu minta dilaksanakan Fogging

- Kerjasama dan koordinasi Lintas Sektor lebih ditingkatkan lagi dengan melibatkan sektor terkait lainnya, sehingga peserta Rakor Desa/ Kelurahan tidak hanya dari sektor kesehatan dan pemerintahan desa/ kelurahan saja

III. ANALISIS MASALAH

1. MASALAH-MASALAH YANG ADA DI PROGRAM PROMKES :

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka permasalahan program Promkes, adalah sbb: a. Masih banyak masyarakat yang tidak ber-PHBS

b. Poskesdes tidak berfungsi secara optimal karena tidak buka setiap hari, sarana dan prasarana kurang lengkap serta kualitas pelayanan kurang optimal

c. Masih banyak masyarakat yang kurang memanfaatkan sarana kesehatan (posyandu, posbindu PTM) yang ada di desa/ kelurahannya

d. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui golongan darah -nya e. Masyarakat kurang mengetahui terhadap isu-isu HIV-AIDS dan Napza

f. Desa Siaga seolah-olah pasif karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di desa yang berhubungan dengan kesehatan belum semuanya tercatat pada dokumen/arsip desa siaga.

(17)

g. Masih banyak masyarakat yang kurang faham dan peduli serta kurang mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, hal tsb dimungkinkan karena pelaksanaan KIP/K melalui Klinik Terpadu belum berjalan optimal

h. Kunjungan rumah (keluarga) belum dilakukan secara optimal. Hal ini dimungkinkan karena pelaksanaan kegiatan Darbin belum dapat dilaksanakan secara optimal

i. Kerjasama dan koordinasi Lintas Sektor belum optimal

2. PRIORITAS MASALAH

Tabel 14

Prioritas Masalah Program Promkes

UPTD Puskesmas Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2016

No Masalah Urgensi (U) Keseriusan (S) Perkembangan (G) (U x S x G) Rangking 1 2 5 6 7 8 9 1 Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) 4 5 4 80 II

2 Institusi Kesehatan ber-PHBS 3 3 2 18 VII

3 Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga 5 5 4 100 I

4 Pembinaan UKBM termasuk Posyandu 3 3 4 36 V

5

Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat melalui Desa Siaga Aktif

3 4 4 48 IV 6 Pemberdayaan Masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat 3 3 3 27 VI 7 Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui Kunjungan Rumah 4 4 4 64 III 17

(18)

RUMUSAN MASALAH PROGRAM

1. Berdasarkan hasil analisis data, Rumah Tangga Sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuningan pada tahun 2016 hanya mencapai 55,70% dari target 65 %. Dari 10 indikator PHBS Rumah Tangga, tiga diantaranya adalah indikator Gaya Hidup Sehat (makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah) pencapainnya masih kurang menggembirakan. Hal ini merupakan faktor risiko yang pada akhirnya berdampak pada munculnya masalah-masalah kesehatan di masyarakat, diantaranya yaitu meningkatnya PTM, seperti stroke, jantung, diabetes, kanker dan penyakit paru kronis. Lebih jelas lagi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1 PHBS Rumah Tangga

UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

2. Pencapaian KIP/K di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan pada Tahun 2016 belum memenuhi target yaitu sebesar 3,49% dari target 5% karena kurang tertib administrasi. Lebih jelas lagi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar. 2

Penyuluhan Dalam Gedung UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

(19)

3. Pencapaian pemberdayaan individu/ keluarga melalui kunjungan rumah di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan pada Tahun 2016 belum memenuhi target yaitu sebesar 33,14% dari target 50% karena tidak adanya SOP sehingga petugas pelayanan kesehatan kurang memahami tentang standarisasi tenaga, sarana, dan pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah. Lebih jelas lagi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar. 3

Pemberdayaan Individu/ Keluarga Melalui Kunjungan Rumah UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

4. Berdasarkan hasil Assesmen dari 8 Desa/Kelurahan Siaga Aktif, sebagian besar yaitu sebanyak 5 Desa/Kelurahan termasuk kategori Purnama dan sebanyak 3 Kelurahan termasuk kategori Madya. Namun demikian dalam kondisi riil dilapangan karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di desa yang berhubungan dengan kesehatan belum semuanya tercatat pada dokumen/arsip desa siaga. Hal ini berhubungan dengan keaktifan kader dan kurang tertibnya administrasi. Lebih jelas lagi dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini:

Gambar 4

Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016

2. ANALISIS SEBAB MASALAH (DIAGRAM TULANG IKAN) 19

(20)

1. Pencapaian PHBS Rumah Tangga di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan pada Tahun 2016 masih kurang optimal, yaitu 55,70%

2. Pencapaian KIP/K di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan pada Tahun 2016 masih belum optimal, yaitu 3,49% dari target 5%

3. Pencapaian kunjungan rumah di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan pada Tahun 2016 masih belum optimal, yaitu 34,14% dari target 50%

(21)

4. Kualitas Desa/Kel. Siaga Aktif di wilayah UPTD Puskesmas Kuningan pada Tahun 2016 belum optimal.

(22)

3. PRIORITAS MASALAH, PENYEBAB MASALAH, ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH TERPILIH Tabel 16

Prioritas Masalah, Pemecahan Masalah dan Pemecahan Masalah Terpilih Program Promkes UPTD Puskesmas Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2016

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHANMASALAH PEMECAHAN MASALAHTERPILIH

1 Rumah Tangga Sehat di wilker UPTD Puskesmas Kuningan pada tahun 2016 hanya mencapai 55,70% dari target 65 %, terutama Indikator GHS pencapainnya masih kurang menggembirakan. Hal ini

merupakan faktor risiko PTM.

- Masih banyak anggota keluarga yang merokok di dalam rumah, kurang aktiftas fisik dan kurang mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari

- Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sulit dirubah

- Sarana dan alat bantu penyuluhan (-) - Daya beli masyarakat kurang

- Keputusan KK untuk pemenuhan kebutuhan sangat dominan

- Pengkajian dan pemantauan PHBS - RT - Pemahaman kader ttg Definisi Operasional

PHBS-RT

- Pembinaan RT yg tdk ber-PHBS melalui kunjungan rumah

- Penyuluhan PHBS

- Pembinaan Posbindu PTM

- Pengajuan sarana dan alat bantu penyuluhan - Meningkatkan koordinasi LP-LS

- Pemahaman kader ttg Definisi Operasional PHBS-RT

- Pengkajian dan pemantauan PHBS RT

- Pembinaan RT yg tdk ber-PHBS melalui kunjungan rumah

- Penyuluhan PHBS

- Pengajuan alat bantu penyuluhan (Lembar balik, Leaflet, dll) 2 Cakupan KIP/K belum optimal di

wilayah Puskesmas Kuningan Pada Tahun 2016 yaitu hanya sebesar 3,49% dari target 5%, karena kurang tertib administrasi

- Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan (<) - Tertib administrasi (<)

- Koordinasi lintas program masih (<) - Sosialisasi tugas dan jadwal (<) optimal - Alat bantu penyuluhan (<)

- Perlu dilakukan penyuluhan individu - Pembenahan administrasi dalam R/R. - Meningkatkan koordinasi lintas program. - Pembagian tugas dan jadwal terorganisir - Pengajuan sarana dan alat bantu penyuluhan

- Meningkatkan koordinasi lintas program.

- Pembagian tugas dan jadwal terorganisir

3 Cakupan kunjungan rumah di wilayah Puskesmas Kuningan Pada Tahun 2016 belum memenuhi target yaitu hanya sebesar 34,14% dari target 50%, ada kesenjangan sebesar 16,86% karena lemahnya R/R

- Sasaran yang dikunjungi belum tercatat lengkap/ tertib administrasi (<)

- Kepatuhan thd protap (<)

- Koordinasi lintas program masih (<) - Sosialisasi tugas dan jadwal (<) optimal - Sarana dan alat bantu penyuluhan (-)

- Melengkapi dan membenahi sarana adm dalam pencatatan dan pelaporan.

- Kegiatan sesuai protap

- Meningkatkan koordinasi lintas program. - Pembagian tugas dan jadwal terorganisir - Pengajuan sarana dan alat bantu penyuluhan

- Melengkapi dan membenahi sarana administrasi dalam pencatatan dan pelaporan

- Meningkatkan koordinasi lintas program

4 Kualitas Desa/Kel. Siaga Aktif di wilayah UPTD Puskesmas

Kuningan pada Tahun 2016 belum optimal

- Keaktifan kader KPM (<) - Tertib administrasi (<) - Poskesdes kurang optimal

- Sistem Informasi Posyandu (SIP) tidak lengkap - Bank Darah Desa tidak aktif

- Penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat belum konsisten - Dukungan dana dari pemerintahan desa (<)

- Pelatihan kader KPM - Pembinaan Poskesdes - Pembinaan Posyandu

- Pendataan dan pemeriksaan golongan darah dilanjutkan pembinaan Bank Darah Desa - Sosialisasi dan pembentukan kader P2NHA - Pembinaan kader jumantik

- Dukungan dana dari pemerintahan desa

- Pelatihan kader KPM - Pembinaan Poskesdes - Pembinaan Posyandu

- Pendataan dan pemeriksaan goldar dilanjutkan pembinaan BDD - Sosialisasi dan pembentukan kader

P2NHA

(23)

IV. RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM PROMKES UPTD PUSKESMAS KUNINGAN TAHUN 2017

No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya KeberhasilanIndikator SumberBiaya

Dana Alat Tenaga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KIP/ K

Meningkatkan

pemberdayaan individu dan keluarga oleh petugas kes. melalui proses pembelajaran pemecahan masalah dgn sasaran individu Pasien yg mempunyai masalah kesehatan 5 % x jml pengunjung -Lembar balik, Leaflet, Register KIP/ K Promkes Lintas Program Terlaksananya pelayanan kesehatan individu melalui KIE dan KIM

-2 Penyuluhan Dalam Gedung

Untuk mengubah

perilaku masyarakat agar hidup sehat melalui KIE

Pengunjung Puskesmas ( Pasien) 96kl/th -Catatan lengkap (daftar hadir, materi), Jadwal, Regster penyuluhan Promkes, Lintas Program Meningkatnya pengetahuan, kemauan, kemampuan masyarakat dibidang kesehatan

-3 Pemantauan dan pengkajian

PHBS Institusi Kesehatan Mendapatkan data indikator masukan, proses, keluaran PHBS Institusi Kesehatan

Institusi

Kesehatan 1 kl/th 6ds/kel x 1kl x1orgx Rp.35.000 = Rp.210.000

ATK,Formulir Pendataan PHBS Institusi Kes, Visum

Promkes Hasil kajian dapat memberikan dampak yg positif thd lingkungan kerja dan masy. dalam ber PHBS

BOK

4

PHBS Sekolah

Pendataan

PHBS Sekolah Mendapatkan data indikator masukan, proses, keluaran PHBS Sekolah 19 SD/MI 2 SMP 5 SMA/SMK 26x1 kl /th 19Skl x1kl 1org xRp.35.000 = Rp. 665.000 ATK,Formulir PHBS sekolah, Media penyuluhan, Promkes Lintas Program Meningkatnya strata PHBS Sekolah BOK 5 Pembinaan Sekolah mempromosikan kesehatan

Membina Sekolah agar dapat mempromosikan kesehatan 8 SD/MI 1 SMP 1 SMA/SMK 1 kl /th 10Sklx1klx2org x Rp.35.000 = Rp.700.000 Media penyuluhan, Visum

Promkes Sekolah dapat berpartisipasi aktif mempromosikan kesehatan

BOK

(24)

No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Keberhasilan

Sumber Biaya

Dana Alat Tenaga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 6 Pemantauan dan pengkajian PHBS Rumah Tangga Refreshing Kader PHBS Rumah Tangga

Meningkatkan kinerja kader Kader 1 kl /th Biaya Mamin 50 org x 1 hr x Rp.30.000= Rp. 1.500.000 Transport peserta 48 RW x 1org x 1 hr x Rp.50.000= Rp.2.400.000 Biaya Nara sumber 2 oh x Rp.200.000= Rp.400.000 ATK & penggandaan = 500.000,-ATK, Laptop Infocus, DH, Materi Promkes, Lintas Program

Hasil Refreshing dapat memberikan dampak positif thd peningkatan kinerja kader -7 Pendataan PHBS rumah tangga

Validasi data PHBS Rumah Tangga Seluruh Rumah Tangga yg ada di wilayah kerja 1 kl /th 48RW x1kl x2org x Rp.35.000 = Rp.3.360.000 ATK,Formulir Pendataan PHBS RT, Visum

Promkes, Rumah tangga sehat dapat meningkat

BOK

8 MMD Masyarakat mengetahui

masalah kesehatan yg ada di Desa/ kelurahannya dan menentukan tindak lanjut utk mengatasi masalah kes tsb.

Rumah tangga tidak ber PHBS LS Kader PKK 8ds/kel x1kl x30org x Rp.10.000 = Rp.2.400.000 Transport petugas 8ds/kel x1kl x Rp.35.000 = Rp.280.000 Catatan lengkap (daftar hadir, materi)

Promkes Masalah kesehatan teratasi

BOK

9 Pembinaan rumah

tangga tidak ber PHBS melalui kunjungan rumah

Mengkaji 10 indikator PHBS yg telah dilakukan serta meningkatkan PHBS RT Rumah tangga tidak ber PHBS 8 ds/kel (36 KK) 1ohx1kl x8ds/kel x Rp.35.000 = Rp. 280.000 Catatan, Register Penyuluhan Pemetaan PHBS RT Promkes LP Meningkatnya cakupan PHBS rumah tangga JKN

(25)

Indikator Keberhasilan

Sumber Biaya

Dana Alat Tenaga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 Persiapan pelaksanaan kegiatan PY(Rakor Desa/Kel)

Pelaksanaan kegiatan Posyandu terlaksana sesuai protap PY dan sesuai jadwal yg tlh disepakati LP LS Kader PKK 8 ds/kel x12kl /th 8 ds/kelx12kl x1oh x Rp.35.000= Rp.3.360.000 Surat Rakordes Jadwal Posyandu Promkes, Bides Terlaksana Posyandu sesuai protap PY dan sesuai jadwal yg tlh disepakati JKN 11 Pembinaan UKBM Pembinaan Posyandu - Identifikasi potensi wilayah keposyanduan - Memberdayakan masyarakat - Meningkatkan kinerja kader Posyandu 8 Ds/kel (46PY) x 1kl /th 8 x1kl x1org x Rp.35.000 = Rp.280.000 ATK, Formulir,

Visum Promkes, Bides Meningkatnyapengetahuan,

kemampuan kader dan meningkatnya strata Posyandu JKN 12 Pembinaan Posbindu PTM Meningkatkan kinerja kader Kader Posbindu PTM 12 kl /th 8 ds/kelx4kl x 1org x Rp.35.000 = Rp.1.120.000 Catatan lengkap (daftar hadir, materi,Jadwal) Promkes, Bides Meningkatnya Pengetahuan, kemampuan kader JKN 13 Pembinaan

Poskesdes Meningkatkan kinerja kader dan Bides Kader Poskesdes dan Bides 12 kl /th 7 ds/kelx1kl x 2org x Rp.35.000 = Rp.490.000 Laptop Infocus Lembar balik Leafleat Promkes

Bidko Tersedianya sarana promkes dan meningkatnya kualitas penyuluhan serta kinerja program

BOK

14 Telaah Kemandirian Posyandu (TKP)

Mendapatkan data strata Posyandu Posyandu 8 Ds/kel (46PY) x 1kl /th 8 x1kl x1org x Rp.35.000 = Rp.280.000 ATK, Formulir TKP, Visum

Promkes Meningkatnya strata Posyandu

JKN

15 Penyuluhan kelompok Luar Gedung

Untuk mengubah perilaku masyarakat agar hidup sehat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi.

Aparat desa, Kader, Toma, Masyarakat (8 Ds/kel / 46 PY x 12kl) 540 kl/th 12x4kl x1org x Rp.35.000 = Rp.1.680.000 Laptop, Infocus Catatan lengkap (daftar hadir, materi) Jadwal, Visum Promkes, Lintas Program Meningkatnya pengetahuan, kemauan, kemampuan masyarakat dibidang kes. BOK 25

(26)

No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Keberhasilan Sumber Biaya

Dana Alat Tenaga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 Desa Siaga Pelatihan Kader Pemberdayaan Mayarakat (KPM) Desa Siaga

Meningkatkan kinerja kader Kader 1 kl /th Biaya Mamin 46 org x 3 hr x Rp.30.000= Rp. 4.140.000 Transport peserta 46 Py x 1org x 3 hr x Rp.50.000= Rp.6.900.000 Biaya Nara sumber 5 oh x 3 hr x Rp.100.000= Rp.1.500.000

ATK & penggandaan = 1.500.000,-Sertifikat: 1 paket x 46 org x Rp.5.000= Rp. 230.000 ATK, Laptop Infocus, DH, Materi Promkes, Lintas Program

Hasil pelatihan dapat memberikan dampak positif thd peningkatan kinerja kader BOK 17 Mengembangkan Desa Siaga komprehensif melalui pembinaan rutin Meningkatkan dan memotivasi forum dan partisipasi masy. Pengurus Desa siaga KPM Kader kes. 8ds/kel x 4 kl/th 8ds/kel x 1kl x1org x Rp.35.000 = Rp.280.000 Assesment Desi, Pemetaan desa siaga, Visum

Promkes Meningkatkan desa siaga

aktif BOK

18 Pemeriksaan

Golongan Darah Desa/ Kelurahan

Mendapatkan data Goldar Masyarakat di Desa/ Kel. wilker 1 kl /th 8 ds x 2hr x3org Rp.35.000 = Rp.1.680.000 Alkes, Reagen, kartu goldar Promkes Analis Bides Meningkatnya pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja JKN 19 Pembinaan Bank Darah Desa (BDD)

Membangun sistem jaringan donor darah dalam suatu kelompok masyarakat desa

Pengurus BDD di Desa/ Kel. 1 kl /th 1 orx1kl x 8 ds x Rp.35.000 = Rp.280.000 ATK, Formulir, Visum Promkes Meningkatnya pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja JKN

(27)

No Kegiatan Tujuan Sasaran Target DanaKebutuhan Sumber DayaAlat Tenaga KeberhasilanIndikator SumberBiaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

20 Sosialisasi dan pembentukan kader P2NHA Desa/Kel

Terbentuknya kader P2NHA Desa/Kel Desa/Kel. 8ds/ kel x1/th 8ds/kel x 1kl x1org x Rp.35.000 = Rp.280.000 Laptop, Infocus Catatan lengkap (daftar hadir, materi) Jadwal, Visum Promkes, Lintas Program Meningkatnya pengetahuan, kemauan, kemampuan masyarakat dibidang kes. JKN

21 Sosialisasi dan pembentukan kader P2NHA Sekolah

Terbentuknya kader P2NHA Sekolah Sekolah 7 Sekolah x1/th 7 Skl x 1kl x1org x Rp.35.000 = Rp.280.000 Laptop, Infocus daftar hadir, materi Jadwal, Visum Promkes, Lintas Program Meningkatnya pengetahuan, kemauan, kemampuan masyarakat dibidang kes. JKN

22 Advocasi Tingkat desa dan kecamatan

upaya strategis dan terencana untuk

mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). utk mendukung keberhasilan program baik dari segi materi maupun non materi

Desa/Kel. Kecamatan

4 kl /th 8 ds/kel dan kec x 4kl x 1org x Rp.35.000 = Rp.1.260.000 Catatan lengkap (daftar hadir, materi,Jadwal) Promkes Mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders)

BOK

23 Pengadaan media penyuluhan (Poster, Spanduk, dalam bentuk Kalender PHBS, banner, Leafleat, Lembar balik dll)

Penyuluhan tidak langsung Desa/Kel Sekolah - 8d s/ kel -- 19 SD/MI, - 2 SLTP - 5S MK - 3 Promkes Meningkatnya pengetahuan pemahaman Tentang PHBS BOK 27

(28)

SLB

- 15

TK/RA

(29)

-VI PENUTUP a. KESIMPULAN

Upaya program promosi kesehatan lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif yang proaktif melalui penyuluhan di setiap kesempatan, meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral serta meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pencapaian program promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Kuningan Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan adalah :

1. Merubah perilaku masyarakat sangat sulit dilakukan karena kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungannya, misalnya Indikator Gaya Hidup Sehat (makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah, pencapainnya masih kurang menggembirakan (hasil SMD PHBS Rumah Tangga Tahun 2016). Hal ini merupakan faktor risiko yang pada akhirnya berdampak pada munculnya masalah-masalah kesehatan di masyarakat, diantaranya yaitu meningkatnya PTM. Oleh karena itu kiranya perlu untuk ditindak lanjuti dengan pembinaan Rumah Tangga yang tidak ber-PHBS melalui kunjungan rumah, Penyuluhan Kesehatan juga Pembinaan Posbindu PTM, dalam upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.

2. Kualitas Desa/Kel. Siaga Aktif di wilayah kerja belum optimal. Dalam kondisi riil dilapangan Desa Siaga seolah-olah pasif karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di desa yang berhubungan dengan kesehatan belum semuanya tercatat pada dokumen/arsip desa siaga. Hal ini berhubungan dengan keaktifan kader dan kurang tertibnya administrasi. Oleh sebab hal tersebut, perlu adanya penyelenggaraan Pelatihan Kader Pemberdayaan Mayarakat (KPM) Desa Siaga dan mengembangkan Desa Siaga komprehensif melalui pembinaan rutin 3. Ditemukannya kasus HIV AIDS dan IMS di Desa/ Kelurahan wilayah kerja UPTD

Puskesmas Kuningan tahun 2016 ( sebanyak 4 orang penderita HIV AIDS ) dan penyalah gunaan Napza. Oleh sebab itu diperlukan Sosialisasi dan pembentukan kader P2NHA

4. Masih kurangnya tertib administrasi tim di UPTD Puskesmas Kuningan sehingga kegiatan KIP/K dilaksanakan namun tidak dicatat, hal inilah yang menjadi kendala dalam program promosi kesehatan.

5. Kurang lancarnya koordinasi, informasi, sinkronisasi dan sosialisasi baik lintas program, lintas sektoral maupun di masyarakat terhadap program promosi kesehatan.

6. Terbatasnya sarana dan prasarana program promosi kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Kuningan menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan karena keefektifan serta modernitas pada media dan sarana yang digunakan menentukan keberhasilan serta menarik perhatian masyarakat untuk memperhatikan pesan kesehatan yang disampaikan.

7. Pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi yang masih lemah menyebabkan kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan menjadi sulit untuk di evaluasi.

(30)

b. Saran

1. Dalam rangka mewujudkan puskesmas resfonsif, kompetitif dan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat maka perlu adanya sumber daya manusia (SDM) yang terampil, sesuai kompetensinya dan peningkatan kinerja. Hal ini dapat ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan bagi provider untuk meningkatkan SDM juga adanya reward atau penghargaan sebagai stimulan sehingga dapat meningkatkan semangat kerja provider.

2. Team Building (membangun tim) perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan disiplin keilmuan yang ada di puskesmas, sehingga petugas kesehatan yang memberikan/ menyampaikan materi penyuluhan kepada masyarakat diharapkan sesuai dengan kapabilitas dan bidang keilmuan yang dimilikinya.

3. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan perlu ditunjang pula dengan sarana dan prasarana yang memadai. Misalnya dalam menyampaikan materi penyuluhan diharapkan dapat menggunakan beberapa media (Infocus, leafleat, lembar balik, dll) untuk memberikan hasil/ dampak komunikasi yang lebih efektif, efisien dan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan 4. Penerapan komunikasi, informasi pada proses manajemen di Puskesmas dapat dikaji melalui

berbagai pertemuan atau rapat-rapat rutin, seperti Lokmin atau Lokbul yang diadakan minimal sebulan sekali oleh pimpinan Puskesmas bersama staf.

Kuningan, Desember 2016 Petugas Promkes

Ida Farida, SKM NIP. 19670515 1989303 2 007 Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Kuningan

dr.Wahyu Fitrina Handayani NIP. 19761004 200604 2 013

Gambar

Tabel 7 Data Ketenagaan
Tabel 9 Sarana Promkes
Tabel 10 Kemitraan Promkes
Tabel 11 Kemitraan Promkes
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis dilakukan pada sistem informasi lama yang berupa media cetak dengan sistem informasi baru interaktif multimediaMerancang Konsep.. Untuk menciptakan sistem yang baru maka

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan ekspresi p53, dan hMLH1 dengan karakteristik klinikopatologik (umur, jenis kelamin, lokasi tumor, grading dan staging

Masih dalam rangka memberikan yang terbaik untuk konsumen, Hino juga melakukan penambahan HOP baru, yaitu brake lining khusus untuk bus. Keunggulan new brake lining baru ini

panjang yang terbuat dari kuningan dan memuat keterangan mengenai batas antar daerah yang bersangkutan. Prinsip Penegasan Batas Daerah di darat 1. Batas daerah yang

Pertama, ibu bapa perlu memainkan peranan mengawal dan mengawasi tingkah laku anak-anak. Seterusnya guru-guru sebagai penyalur maklumat perlu memberi pendedahan kepada murid

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kelayakan e-learning berbasis chamilo yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran sistem komputer; (2)

Atribut produktivitas pada benih kedelai edamame berada pada Kuadran II yang menunjukkan bahwa kepentingan dan kinerja dari atribut produktivitas dinilai telah sesuai dengan

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kombinasi xylazin dan medetomidin efektif untuk digunakan sebagai alternatif sediaan anestesi pada kucing