Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI DARI BERBAGAI TANAMAN OBAT
Een Herliani*, Sri Adi Sumiwi Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia Email: eenherliani77@gmail.com
Abstrak
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu tekanan darah sistol melebihi 140 mmHg dan diastol 90 mmHg. Hipertensi masih termasuk masalah kesehatan dunia dan sering dialami oleh masyarakat Indonesia dan memerlukan penanganan yang baik. Antihipertensi merupakan obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah sehingga mencapai batas normal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ekstrak etanol daun dewandru (Eugenia uniflora L.), ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) , protein biji melinjo terhidrolisis (Gnetum gnemon), infus kombinasi biji dan rambut jagung (Zea mays L.) , tanaman tali putri (Cassytha filiformis L.) dan daun akar mambu (Connarus grandis J.) mempunyai aktivitas antihipertensi. Metode yang digunakan pada review artikel ini pencarian data primer yang dilakukan secara online menggunakan Google, Schoolar Google dan Portal Garuda(IPI). Hasil dosis optimal penurunan tekanan darah yang diperoleh dari ekstrak etanol daun dewandaru (Eugenia
uniflora L.) 1,2 mg/200 gBB, ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
dosis 120 mg/kgBB/hari dengan kaptopril 2,5 mg/kgBB, protein biji melinjo terhidrolisis
(Gnetum gnemon) tidak ada perbedaan signifikan dari ke 4 dosis, infus kombinasi biji dan
rambut jagung (Zea mays L.) kombinasi rambut dan biji jagung (50:50), tanaman tali putri (Cassytha filiformis L.) dosis 5 mg/kg BB dan daun akar mambu (Connarus grandis J.) 20 mg/kgBB.
Kata kunci: antihipertensi, tekanan darah , tanaman obat, ACE-inhibitor,
Abstract
Hypertension or high blood pressure occurs when an increase in blood pressure that is above normal blood pressure exceeds 140 mmHg systolic and 90 mmHg diastolic. Hypertension is still included global health problem and is often experienced by the people of Indonesia and require a good handling. Antihypertensive drugs are used to lower blood pressure to normal limits. Based on research conducted dewandru leaf ethanol extract (Eugenia uniflora L.), ethanol extract of leaves of starfruit (Averrhoa bilimbi L.) seeds melinjo hydrolyzed protein (Gnetum gnemon), infusion of a combination of beans and corn silk (Zea mays L.), plant dodder (Cassytha filiformis L.) leaves and roots mambu (Connarus grandis J.) having antihypertensive activity. The method used in this article review the primary data searches are conducted online using Google, Google Schoolar and Portal Garuda (IPI). The results of the optimal dose of blood pressure reduction obtained from the ethanol extract of the leaves dewandaru (Eugenia uniflora L.) 1.2 mg / 200 gBW, ethanol extract of leaves of starfruit (Averrhoa bilimbi L.) dose of 120 mg / kg / day with captopril 2.5 mg / kg, beans melinjo hydrolyzed protein (Gnetum gnemon) there was no significant difference from the 4th dose, infusion of a combination of beans and corn silk (Zea mays L.) combinations of hair and corn seeds (50:50), plant dodder (Cassytha filiformis L.) dose of 5 mg / kg and leaf root mambu (Connarus grandis J.) 20 mg / kgBB.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Keywords:anti-hypirtensive, blood pressure, medicinal plants, ACE-inhibitors,
Pendahuluan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah di atas normal dalam jangka waktu lama, yang ditandai dengan kenaikan tekanan sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan diastolik melebihi 90 mmHg.1 Hipertensi
juga diartikan sebagai peningkatan tekanan arteri persisten. Kondisi ini dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas), dan angka kematian (mortalitas).2
Di Indonesia hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 pada semua umur setelah stroke dan tuberkulosis.3 Pada tahun 2001 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 27,5 % . Survei pada tahun 2007 menunjukkan penyebab kematian tertinggi salah satunya adalah penyakit hipertensi (6,8%). Jumlah tersebut dapat terus meningkat mengingat
hipertensi merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung dan kardiovaskuler. 4
Pada umumnya pengobatan penyakit hipertensi membutuhkan jangka waktu yang panjang. Faktor keamanan penggunaan obat jangka panjang menjadi perhatian utama untuk pemilihan obat.5
Selain faktor keamanan obat dalam jangka panjang, pemilihan obat antihipertensi juga perlu mempertimbangkan efikasi, efek samping yang ditimbulkan dan nilai ekonomisnya.
Penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan saat ini adalah obat sintetik, namun penggunaan obat sintetik ini mempunyai efek samping yang besar. Selain obat sintetik, obat herbal atau bahan alam juga dapat digunakan untuk pengobatan hipertensi. Penggunaan tanaman obat masih sedikit , sehingga diperlukan usaha untuk mengembangan pengobatan yang dapat
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
memberikan efek terapi yang maksimal dan memiliki efek samping yang kecil.6
Berdasarkan penelitian ekstrak etanol daun dewandru (Eugenia uniflora L.), ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) , protein biji melinjo terhidrolisis (Gnetum gnemon), infus kombinasi biji dan rambut jagung (Zea
mays L.) , tanaman tali putri (Cassytha filiformis L.) dan daun akar mambu
(Connarus grandis J.) diketahuii memiliki aktivitas antihipertensi.
Pada review artikel ini akan dibahas mengenai aktivitas antihipertensi dari ke enam tanaman obat dan mengetahui dosis optimalnya.
Metode
Dalam review arikel ini dilakukan dengan menggunakan metode pegumpulan data primer. Pencarian data primer dilakukan secara online menggunakan Google, Schoolar Google dan Portal Garuda(IPI). Pencarian jurnal dengan mengggunakan kata kunci “antihipertensi”, “aktvitas antihhipertensi” dan “tanaman
berkhasiat sebagai antihipertensi”,. Jurnal penelitian diskrining berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi berupa jurnal dengan rentang 10 tahun terakhir, merupakan original research, dan aktivitas antihipertensi yang digunakan dari tanaman. Jumlah jurnal penelitian yang didapat sebanyak 20 jurnal dan diskrining berdasarkan kriteria tersebut menghasilkan 9 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi.
Uji aktivitas antihipertensi dalam review artikel ini menggunakan metode penginduksiaan pada hewan uji untuk meningkatkan tekanan darah, pembagian kelompok uji berdasarkan rentang dosis dan pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dengan Tail Cuff methode.
Hasil
Hasil penelitian uji aktivitas antihipertensi dari ekstrak etanol daun dewandru (Eugenia uniflora L.), ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L.) , protein biji melinjo
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
kombinasi biji dan rambut jagung (Zea
mays L.) , tanaman tali putri (Cassytha filiformis L.) dan daun akar mambu
(Connarus grandis J.) terhadap tikus putih jantan yang dibuat hipertensi dengan pemmberian penginduksi dan dosis yang berbeda tiap tanaman .
Ekstrak etanol daun
dewandaru(Eugenia uniflora L.) mempunyai aktivitas antihipertensi pada tikus putih jantan yang diinduksi adrenalin. Penurunan tekanan darah tikus putih jantan terlihat secara signifikan pada dosis 1,2mg/200g BB.
Gambar 1.Grafik hubungan rata-rata tekanan darah sistolik(A) dan diastolik(B) pada
masing-masing perlakuan awal (T0), setelah induksi adrenalin (T1) dan setelah perlakuan
bahan (T2)
Protein biji melinjo (Gnetum
gnemon) terhidrolisis diberikan pada tikus
putih jantan Wistar yang dibuat hipertensi dengan pemberian penginduksi prednison dan NaCl mampu menurunkan tekanan darah tikus. Protein biji melinjo
terhidrolisis dosis 10mg/KgBB, 20mg/KgBB dan 30mg/KgBB mampu menurunkan tekanan darah sistolik, namun tidak terdapat perbedaan penurunan secara signifikan diantara ke tiga dosis.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Gambar 2. Grafik tekanan darah tikus setiap perlakuan
Esktrak etanol belimbig wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diberikan pada tikus jantan galur Wistar yang dibuat hipertensi dengan diinduksi monosodium glutamat mempunyai aktivitas antihipertensi pada dosis 60120mg/kgBB/hari dan 120mg/Kg
BB/hari dan kombinasi ekstrak etanol daun belimbing wuluh 120mg/KgBB/hari dengan kaptopril 2,5 mg/kgBB dapat meningkatkan efek antihipertensi pada tekanan darah sistol tikus.
Gambar 3. Perbandingan tekanan darah diastol dan sistol
Infus kombinasi biji dan rambut jagung (50:50) memberikan efek penurunan tekanan darah sistol yang sama
dengan furosemid, tetepai memiliki efektivitas yang lebih besar terhadap penuruanan tekanan darah diastol.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Tumbuhan tali putri (Cassytha
filiformis L.)yang diberikan pada tikus
hipertensi dengan penginduksi prednison dan garam mempunyai aktivitas
antihipertensi pada dosis 5mg/kgBB yang
tidak berbeda dengan signifikan dengan pembanding yaitu tempol 18mg/kg.
Gambar 4. Penurunan tekana darah sistolik dan diastolik pada tikus hipertensi
Ekstrak etanol akar mambu
(Connarus grandis J.) dengan
menggunakan model tikus hipertensi 2K1C-Goldblatt analog keadaan hipertensi mempunyai efek penurunan tekanan darah tikus pada dosis 20 mg/KgBB. Potensi efek hipotensi dari ekstrak etanol daun C.
grandis ini lebih kecil dibandingkan
dengan efek Captopril pada dosis 2,5 mg/KgBB.
Dilakukan penapisan fitokima dari ekstrak etanol daun dewandru (Eugenia
uniflora L.), ekstrak etanol daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.) , protein biji melinjo terhidrolisis (Gnetum gnemon), infus kombinasi biji dan rambut jagung (Zea mays L.) , tanaman tali putri (Cassytha filiformis L.) dan daun akar mambu (Connarus grandis J.) untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang berada dari tanaman tersebut .
Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia
Tanaman Bagian Tanaman
Senyawa Aktif
Referensi
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Dewandaru (Eugenia uniflora L.) Daun : ekstrak etanol daun dewandaru + - - + + 1 Melinjo (Gnetum gnemon)
Biji : protein biji melinjo terhidrolisis - - - 6 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Daun : ekstrak etanol daun belimbing wuluh - + - - - 4 Jagung (Zea mays L.)
Biji dan Rambut : infus kombinasi rambut dan biji jagung
+ - + - - 2
Tali Putri
(Cassytha filiformis L.)
Ekstrak tali putri
+ - - - - 7 Tanaman Akar Mambu (Connarus grandis J.) Daun : ekstrak etanol daun tanaman akar mambu - - - 5
Keterangan : A : Flavonoid + : terdeteksi
B : Phytol - : tidak terdeteksi
C : Stigmasterol D : Tanin E : Saponin
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Pembahasan
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana meningkatnya tekanan darah secara terus menerus sehingga melebihi batas normal, dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan kardiak output.8 Penurunan tekanan darah dapat menggunakan obat-obatan antihipertensi. Penggunaan antihipertensi pada dasarnya untuk mencapai tekanan darah yang dianjurkan yaitu 140/90mmHg. Beberapa tanaman obat mempunyai aktivitas antihipertensi yaitu :
1. Ekstrak etanol daun dewandru
Berdasarkan hasil identifikasi kandungan kimia ekstrak menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin di daun dewandaru. Pada artikel ini diduga senyawa yang berperan dalam antihipertensi adalah flavonoid. Senyawa flavoinoid merupakan
senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon dan terdapat pada semua bagian tanaman termasuk daun. Flavanoid dapat menurunkan resistensi sistem vaskuler (SVR) karena menyebabkan vasodilatasi dan juga mempengaruhi kerja ACE
(Angiotensin Converting Enzyme)
yang dapat menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE inhibitor dapat menurunkan tekanan darah sehingga daun dewandaru dapat menurunkan tekanan darah.1
2. Protein biji melinjo terhidrolisis
Pada protein biji melinjo terhidrolisis terdapat aktivitas
ACE-inhibitor . ACE-inhibitor dapat
menghambat kerja dari Angiotensin
Converting Enzyme yang mempunyai
peran dalam patofisologi terjadinya hipertensi. Kaptopril merupakan bahan penginduksi yang digunakan diketahui merupakan golongan
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
yang dimiliki protein biji melinjo (Gnetum gnemon) terhidrolisis. Sehingga dapat digunakan sebagai pembanding dalam aktivitas ACEinhibitor yang terdapat pada protein biji melinjo (Gnetum gnemon) terhidrolisis. Kaptopril yang digunakan sebagai pembanding merupakan obat hipertensi yang bekerja menghambat enzim pengubah angiotensin I menjadi angiotensin II (ACE-I) dan menginaktifkan bradikinin, suatu vasodilator kuat . Penurunan tekanan darah sebanyak 5-6 mmHg dapat mengurangi risiko terkena serangan stroke sampai 40%, penyakit jantung koroner 15-20% dan mengurangi kegagalan jantung. Efek samping dari hipertensi adalah meningkatkan serangan jantung, kegagalan jantung, stroke dan kerusakan ginjal.6
3. Ekstrak etanol daun belimbing wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L.) merupakan salah satu jenis
tanaman asli Indonesia yang biasanya digunakan sebagai obat. Batang dan daun belimbing wuluh mengandung tanin, sulfur dan asam format. Senyawa fitokimia alkaloid tanin memiliki efek dalam bidang kesehatan sebagai antihipertensi. Tanin mengurangi pengerasan pembuluh darah. Jika pengerasan tidak terjadi, peredaran darah lancar sehingga kerja jantung tidak terlalu berat dan potensi stroke bisa hilang. Captopril merupakan obat antihipertensi yang bekerja sebagai ACE-inhibitor yaitu sebagai penghambat enzim pengkonversi angiotensin dengan cara mengurangi pembentukan angiotensin II. Hal ini juga diungkapkan oleh bahwa kaptopril dan obat-obat golongan ini menghambat enzim penghambat yang menghidrolisa angiotensin I menjadi angiotensin II dan (dengan nama plasmakinase)
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
menginaktifk an bradikinin, suatu vasodilator yang poten. Kaptopril tidak memiliki pressor, jadi aktivitas hipotensif kaptopril kemungkinan dihasilkan dari kerja penghambat pada system angiotensin rennin dan suatu kerja rangsangan pada sistem kinin kalikrein.3
4. Infus kombinasi biji dan rambut jagung
Tanaman jagung mempunyai mekanisme diuretik dalam menurunkan tekanan darah. Pengunaan infus biji jagung dan rambut jagung berdasarkan parameter urinisasi dapat meningkatkan volume urin dari hewan coba.2,11 Pada artikl ini hewan uji diindiksi DOCA(Deoxycorticosterone acetate) -salt. DOCA merupakan garam yang telah dimodifikasi sehingga dapat dengan cepat meningkatkan tekanan darah pada hewan coba. DOCA-salt menginduksi terjadinya hipertensi pada tikus percobaan melalui
mekanisme peningkatkan reabsorpsi air dan garam pada tubulus ginjal.2
5. Ekstrak tali putri
Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi efek antihipertensi dari tumbuhan tali putri (Cassytha
filiformis L.).Beberapa efek
farmakologis tali putri yaitu vasorelaksan, antiplatelet , diuretik dan secara tradisional juga digunakan untuk mengatasi hipertensi. Ekstrak bebas lemak dari tanaman tali putri mempunyai khasiat sebagai vasorelaksan yang berkaitan dengan proses penurunn tekanan darah.9
Berdasarkan kajian terhadap hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa ekstrak tali putri sebagai tumbuhan dengan kandungan antioksidan tinggi dapat menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa terapi antioksidan dapat menurunkan tekanan darah. Hal ini
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
meingindikasikan bahwa efek antihipertensi ekstrak tali putri sangat berkaitan erat dengan khasiat antioksidan dari tumbuhan tersebut, dimana respon penurunan tekanan darah.7,9
6. Ekstrak etanol daun tanaman akar mambu
Perlakuan pada tikus dibuat hipertensi dengan menggunakan model tikus hipertensi 2K1C-Goldblatt analog dengan keadaan hipertensi ginjal secara klinis pada manusia. Kelebihan dari model ini respon penurunan tekanan darah akibat pemberian obat akan jelas teramati. Perlakuan dengan mempersempit salah satu arteri ginjal untuk merangsang pengeluaran renin dari sel jukstaglomerulus ginjal. Renin akan memecah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Angiotensin I yang relatif tidak aktif akan dikonversi oleh ACE menjadi angiotensin II, akibatnya terjadi peningkatan resistensi perifer,
reabsorbsi natrium dan air, serta peningkatan denyut jantung dan curah jantung, yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.9
Bahan pembanding yang digunakan yaitu kaptopril , yang bekerja menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kaptopril dengan ekstrak etanol daun akar mambu dalam penurunan tekanan darah. Esktrak etanol daun akar mambu dapat bekerj menurunkan tekanan darah karena mempunyai aktivitas simpatolitik atau parasimpatomimetik.5
Simpulan
Antihipertensi salah satunya berasal dari tanaman obat. Aktivitas antihipertensi yang dimiliki suatu tanaman karena adanya senyawa aktif yang berperan seperti flavanoid, tanin,phytol dan stigmasterol. Senyawa aktif ini terdapat pada beberapa
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
bagian tanaman. Tanaman obat yang berkhasiat sebagai antihipertensi dan dosis optimalnya yaitu ekstrak etanol daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) 1,2 mg/200 gBB, ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dosis 120 mg/kgBB/hari dengan kaptopril 2,5 mg/kgBB, protein biji melinjo terhidrolisis (Gnetum gnemon) tidak ada perbedaan signifikan dari ke 4 dosis, infus kombinasi biji dan rambut jagung (Zea
mays L.) kombinasi rambut dan biji jagung
(50:50), tanaman tali putri (Cassytha
filiformis L.) dosis 5 mg/kg BB dan daun
akar mambu (Connarus grandis J.) 20 mg/kgBB.
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Sri Adi Sumiwi selaku dosen pembimbing dan Pak Rizky Abdulah selaku dosen metodelogi penelitian .
Konflik Kepentingan
Penulis menyatakan tidak terdapat potensi konflik kepentingan dengan penelitian, kepenulisan (authorship), dan atau publikasi artikel ini.
Daftar Pustaka
1. Eka Umayasari, Lucia Vita Inandha , Mamik Ponco Rahayu.Aktivitas Antihipertensi dari Ekstrak Etanol Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.) pada Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Adrenalin. Jurnal Farmasi Indonesia.2015: hal 1-6 Vol.12 No.1 2. Hendra Herman, Bayu Putra. Uji
Antihipertensi Infus Kombinasi Biji Dan Rambut Jagung (Zea mays L.) Pada Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Dengan Metode Tail Cuff Non Invasive.Media Farmasi .2015: hal 93-103 Vol.12 No.1
3. Sri Mulyani,Elsye Maria Rosa, Titih Huriah.Pengaruh Ekstrak Daun Belimbing Wuluh(Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tikus Putih Jantan (Rattus
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Norvegicus) Hipertensi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.2013 4. Devi Nisa Hidayati, Yance Anas, Siti
Nurikha. Peningkatan Efek Antihipertensi Oleh Ekstrak Etanol Saun Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi L.) Pada Tikus Hipertensi Yang
Diinduksi Monosodium Glutamat. Universitas Wahid Hasym Semarang.2013
5. Armenia, Welmidayani, Y. Yuliandra dan Rusdi.Daun Tanaman Akar Mambu (connarus grandis jack.) Sebagai Obat Anti Hipertensi : Efektivitas Ekstrak Etanolnya pada Tikus Hipertensi 2k1c Goldblatt. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 2007 : hal 100-107 Vol.12 No.2
6. Yeni Tri Puspitaningrum, Erfan Efendi, Tri Agus Siswoyo. Analisis In Vivo Aktivitas Antihipertensi dari Protein Biji Melinjo (Gnetum gnemon)
Terhidrolisis (In Vivo Analysis of
Antihypertensive Activity of Melinjo Seed (Gnetum gnemon)
Hydrolyzed-Protein). Universitas Jember ( Artikel
Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa).2013
7. Yori Yuliandra, Armenia, Helmi Arifin. Studi Efek Antihipertensi Tumbuhan Tali Putri (Cassytha filiformis L.) Pada Tikus Hiertensi Yang Diinduksi Prednison Dan Garam. Jurnal Sains Farmasi dan Klinik III.2013
8. Sheps. Mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta : Intisari Mediatama.2005 9. Gusmelia,R., Armenia, dan Rusdi.
Hubungan Efek penurunan Tekanan Darah Dengan Efek Diuretik Dari Fraksi Air Daun Tanaman Akar Mambu terhadap Tikus Hipertensi. Skripsi, Universitas Andalas. 2011 10. Badyal D.K, and Dadhich A.P. Animal
Model of Hypertension and Effect of Drugs. Indian J of Pharmacology.2003 : 349-362