• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL (HS ) DI SINGAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL (HS ) DI SINGAPURA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1

MARKET BRIEF

PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL (HS 180400)

DI SINGAPURA

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

SINGAPURA

(2)

2

DAFTAR ISI

Sampul 1 Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Tabel 2 4 5 6 I. PENDAHULUAN 7 1. Profil Singapura A. Geografi B. Demografi C. Ekonomi

D. Perdagangan Singapura Dengan Dunia E. Perdagangan Singapura Dengan Indonesia 2. Pemilihan Produk 7 7 7 8 9 12 12

II. POTENSI PASAR PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL DI

SINGAPURA

14

1. Data Perdagangan A. Ekspor

B. Impor

2. Potensi Pasar Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Indonesia di Singapura

14 14 15 17

III. INFORMASI PASAR PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL DI

SINGAPURA

19

1. Sistem Distribusi

2. Prosedur Importasi di Singapura 3. Informasi Pasar di Singapura

19 19 21

(3)

3

IV. PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI 23

1. Peluang 2. Tantangan 3. Strategi 23 23 24 V. INFORMASI PENTING 25

(4)

4

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL HALAMAN

Gambar 1.1 Peta Negara Singapura 7

Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013

8

Gambar 1.3 Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%) 11

Gambar 1.4 Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2014 (%) 11

Gambar 2.1 Negara Tujuan Ekspor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura

15

Gambar 2.2 Perkembangan Impor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura dari Dunia

15

Gambar 2.3 Pangsa Pasar Produk Produk Cocoa Butter, Fat and Oil di Singapura Tahun 2014 (%)

17

Gambar 2.4 Produksi Cocoa Dunia Tahun 2013 18

Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Cocoa Butter, Fat and Oil di Singapura

19

(5)

5

DAFTAR GRAFIK

NO JUDUL HALAMAN

Grafik 2.1 Kinerja Ekspor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura

(6)

6

DAFTAR TABEL

NO JUDUL HALAMAN

Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura 8

Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014 9

Tabel 2.1 Negara Asal Impor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura dari Dunia

(7)

7

BAB I PENDAHULUAN

1. PROFIL SINGAPURA

A. GEOGRAFI

Singapura terletak di kawasan wilayah Asia Tenggara dengan total luas sekitar 718,3 km2.1 Singapura merupakan pulau utama dengan panjang 42 km dan lebar 23 km yang dikelilingi oleh 63 pulau-pulau kecil. Singapura dipisahkan oleh Selat Johor dengan Malaysia pada sisi utara dan Selat Singapura dengan Indonesia pada sisi selatan.

Gambar 1.1 Peta Negara Singapura

Sumber: maps of world (http://www.mapsofworld.com/singapore/)

B. DEMOGRAFI

Berdasarkan data statistik Singapura, jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah sebanyak 5.469.700 jiwa dengan komposisi sebagai berikut:

1 Department of Statistics Singapore, “Population and Land Area” diakses dari

(8)

8

Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura

Populasi Jumlah (Jiwa)

Residen 3.870.700

Citizen 3.343.000

Permanent Resident 527.700

Non-Residen 1.599.000

Total 5.469.700

Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015

Pada tahun 2014 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,3% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebanyak 5.399.200 jiwa.

Penduduk Singapura juga terdiri dari berbagai etnis, dengan 3 (tiga) etnis terbesar adalah China (74.2%); Melayu (13.3%); India (9.2%) dan etnis lainnya 3.3%.

Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013

Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015

C. EKONOMI

Singapura merupakan negara dengan wilayah yang kecil, jumlah penduduk yang relatif sedikit dan sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena itu, perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan terutama sektor jasa. Kondisi

China 74,2% Melayu 13,3% India 9,2% Lainnya 3,3%

(9)

9

perekonomian Singapura dapat dikatakan kuat dengan nilai Gross Domestic Products (GDP) sebesar S$ 390,1 milyar dan GDP per capita sebesar S$ 71.318 pada tahun 2014 (angka perkiraan).2 Sektor industri jasa memiliki kontribusi paling besar terhadap GDP Singapura yaitu sebesar 70,6% apabila dibandingkan dengan kontribusi industri barang yang hanya sebesar 29,4% pada tahun 2013.

Pertumbuhan ekonomi Singapura tahun 2014 adalah sebesar 2,9% lebih rendah dari pada angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 4,4%. Perkembangan perekonomian Singapura sangat ditunjang dengan kondisi pasar yang terbuka dan lingkungan yang bebas korupsi.

Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014*

GDP 2014 S$ 390,1 miliar Pertumbuhan (yoy) 2,9% (2014); 4,4% (2013) Ekspor 2014 S$ 518,9 miliar Pertumbuhan 1,1% (yoy) Impor 2014 S$ 463.8 miliar Pertumbuhan -0,6% (yoy) Inflasi 2.4% (2013); 4.6% (2012)

*: Nilai untuk tahun 2014 merupakan nilai preliminary berdasarkan data dalam Singapore in Brief 2015.

D. PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN DUNIA

Lokasi Singapura yang strategis dan didukung dengan infrastuktur pelabuhan dan bandara yang sangat memadai menjadikan Singapura sebagai hub perdagangan internasional. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi perekonomian Singapura.

Dalam menjalankan perdagangan internasionalnya, Singapura telah menerapkan sistem perdagangan yang terbuka dengan liberalisasi tarif yang hampir mencapai 100%. Singapura juga memiliki hambatan perdagangan yang relatif sedikit. Kebijakan perdagangan Singapura telah sejalan dengan kebijakan lembaga eksternal seperti World Trade Organization dan Doha Development Agenda. Mitra dagang Singapura dengan Most Favoured Nation (MFN) memiliki tingkat tarif nol untuk produk selain minuman beralkohol.

2 Ministry of Trade and Industry, “Singapore in Brief 2015” diakses dari

http://www.singstat.gov.sg/docs/default-source/default-document-library/publications/publications_and_papers/reference/sib2015.pdf pada tanggal 26 Februari 2015 pukul 10.45.

(10)

10

Namun ada pembatasan impor beberapa terutama berdasarkan pada isu-isu lingkungan, kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan stabilitas harga.

Singapura telah memiliki Free Trade Agreement (FTAs) dengan beberapa negara yaitu:

FTA Regional, yaitu:

1. Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (AFTA), 2. ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA (AANZFTA), 3. ASEAN-China FTA (ACFTA),

4. ASEAN-India FTA (AIFTA),

5. ASEAN-Jepang Mitra Ekonomi (AJCEP), dan 6. ASEAN-Korea FTA (AKFTA).

FTA Multilateral, yaitu:

7. Perdagangan Bebas FTA Singapura-Eropa (ESFTA-Swiss, Liechtenstein, Norwegia dan Islandia)

8. Gulf Cooperation Council-Singapura FTA (GSFTA - Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab), dan

9. Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPFTA - Brunei, Chili dan Selandia Baru).

FTA Bilateral, yaitu:

10. Singapura dengan Australia (Singapura-Australia FTA), 11. Singapura dengan Cina (Cina-Singapura FTA),

12. Singapura dengan Yordania (Singapura-Yordania FTA), 13. Singapura dengan India

14. Singapura dengan Jepang (Jepang-Singapura Perjanjian Kemitraan Ekonomi), 15. Singapura dengan Korea (Korea-Singapura FTA),

16. Singapura dengan Selandia Baru

17. Singapura dengan Panama (Panama-Singapura FTA), 18. Singapura dengan Peru (Peru-Singapura FTA) dan 19. Singapura dengan Amerika Serikat (AS-Singapura FTA).

Pada tahun 2014, Singapura mencatatkan total perdagangan internasional sebesar S$ 982,7 milyar meningkat sebesar 0,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar S$ 980,2 milyar. Total ekspor Singapura ke negara mitra dagangnya pada tahun 2014

(11)

11

adalah sebesar S$ 518,9 milyar meningkat sebesar 1,1% dari tahun sebelumnya sebesar S$ 513,4 milyar sedangkan untuk impor, total impor Singapura adalah sebesar S$ 463,8 milyar menurun sebesar 1,6% dari tahun 2013 sebesar S$ 466,8 milyar (International Enterprise Singapore, 2015).

Berdasarkan data Trademap (2015), diketahui bahwa negara tujuan ekspor terbesar Singapura adalah China dengan share sebesar 12,56% dengan nilai sebesar US$ 51,49 Milyar dari total ekspor Singapura. Untuk negara tujuan ekspor Singapura lainnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%)

Sumber: Trademap, 2015

Produk ekspor utama Singapura pada tahun 2014 diantaranya adalah peralatan elektronik, bahan bakar mineral, mesin-mesin, bahan kimia dan sebagainya.

Gambar 1.4 Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2014 (%)

China 12.56 Malaysia 11.97 Hong Kong 11.00 Indonesia 9.36 United States of America 5.92 Japan 4.09 Korea, Republic of 4.07 Taipei, Chinese 3.94 Australia 3.78 Thailand 3.67 China 12.12 Malaysia 10.66 United States of America 10.34 Taipei, Chinese 8.19 Korea, Republic of 5.90 Japan 5.49 Indonesia 5.13 United Arab Emirates 4.20 Saudi Arabia 4.00 Germany 2.91

(12)

12

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Untuk impor, negara asal impor utama Singapura adalah China, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Jerman. Produk-produk yang diimpor oleh Singapura diantaranya adalah peralatan elektronik, mesin-mesin, peralatan medis, perhiasan, produk plastik, bahan kimia, kenderaan bermotor dan sebagainya.

E. PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN INDONESIA

Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Singapura mengingat kondisi geografis kedua negara yang saling berdekatan. Indonesia juga termasuk dalam sepuluh besar negara tujuan ekspor maupun negara asal impor Singapura. Oleh karena itu, Indonesia dapat digolongkan dalam mitra dagang utama Singapura dan sebaliknya.

Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia dengan Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 41,99 milyar, menurun 0,65% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 42,27 miliar. Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 8,38 milyar karena nilai total impor Indonesia dari Singapura lebih besar dari nilai total ekspor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,81 milyar dengan nilai impor sebesar US$ 25,19 milyar.

Pada tahun 2014, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Singapura, dengan pangsa sebesar 9,36%, dan merupakan negara asal impor terbesar ke-7 dengan pangsa sebesar 5,13%.

2. PEMILIHAN PRODUK

Beberapa alasan pemilihan produk cocoa butter, fat and oil untuk dibahas dalam market brief ini adalah:

Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga dunia untuk produk cocoa beans dan termasuk dalam negara pengolah produk cocoa beans terbesar di wilayah Asia;

Peningkatan permintaan di dunia yang terus meningkat atas produk chocolate confectionary yang salah satunya berbahan baku cocoa butter, fat and oil ;

Pangsa pasar produk cocoa butter, fat and oil Indonesia di Singapura masih berpotensi untuk ditingkatkan, terutama apabila dibandingkan dengan Malaysia

(13)

13

Produk ini termasuk dalam kelompok produk berikut:

Kode HS Deskripsi

18 Cocoa and Cocoa Preparations

1804 Cocoa butter, fat and Oil 180410 Cocoa butter, fat and Oil

(14)

14

BAB II

POTENSI PASAR PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL DI SINGAPURA

Dengan fasilitas pelabuhan yang memadai, Singapura telah menjadi hub perdagangan internasional di wilayah Asia Tenggara. Singapura juga menjadi pusat perdagangan yang menarik konsumen baik domestik maupun dari negara lainnya termasuk untuk produk produk cocoa butter, fat and oil.

1. DATA PERDAGANGAN

A. EKSPOR

Total ekspor produk cocoa butter, fat and oil ini oleh Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 190.523.000, mencatat kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 64,41% apabila dibandingkan tahun 2013 yang senilai US$ 115.880.000. Berbeda dengan nilai ekspor yang meningkat, volume impor mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 3,18% yang mana jumlah ekspor pada tahun 2014 adalah sebesar 29.619.000 kg apabila dibamdingkan dengan jumlah ekspor tahun sebelumnya sebesar 30.593.000 kg.

Grafik 2.1 Kinerja Ekspor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura

Sumber: Trademap, 2015, diolah

141,427 148,169 102,552 115,880 190,523 22,260 28,921 32,139 30,593 29,619 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 2010 2011 2012 2013 2014

(15)

15

Pada umumnya, sebagian produk yang diimpor oleh Singapura akan dire-ekspor ke negara lain. Namun untuk produk ini, nilai dan volume ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai dan volume impor. Hal ini mengindikasikan bahwa Singapura melakukan importasi bahan baku cocoa kemudian mengolahnya menjadi cocoa butter, fat and oil untuk kemudian selanjutnya diekspor ke negara lain. Produk ini diekspor ke beberapa negara seperti Australia, Rusia, China, Amerika Serikat dan Jepang.

Gambar 2.1 Negara Tujuan Ekspor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura

Sumber: Trademap, 2015, diolah

B. IMPOR

Gambar 2.2 Perkembangan Impor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura dari Dunia

Sumber: Trademap, 2015, diolah

2010 2011 2012 2013 2014 20,967 15,578 12,751 19,910 28,460 3,864 3,631 4,228 4,224 3,986

Nilai (US$ Ribu) Volume (Ton)

5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 Nilai ( US $ Rib u ) 2010 2011 2012 2013 2014

(16)

16

Nilai impor Singapura untuk produk ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai ekspor. Nilai impor oleh Singapura dari dunia pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 128.992.000. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 10,97% bila dibandingkan nilai impor tahun sebelumnya yang mencapai US$ 116.245.000.

Produk cocoa butter, fat and oil diimpor oleh Singapura dari beberapa negara. Indonesia termasuk dalam 10 (sepuluh) besar negara asal impor produk ini oleh Singapura dan menduduki peringkat ke-2. Negara pesaing utama Indonesia adalah Malaysia, Belanda dan India.

Tabel 2.1 Negara Asal Impor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura dari Dunia

No Exporters Nilai (US$ Ribu)

2010 2011 2012 2013 2014 Total 20.967 15.578 12.751 19.910 28.460 1 Malaysia 20.443 14.428 11.570 18.634 24.611 2 Indonesia 195 763 695 899 2.643 3 Netherlands 145 185 195 207 601 4 India 50 0 0 0 244 5 France 12 3 14 59 167 6 Ghana 0 0 0 0 93 7 Japan 52 68 112 55 46 8 Germany 23 13 12 16 23 9 Switzerland 43 10 18 30 21 10 Belgium 4 13 120 4 8 Others 0 93 15 6 3

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Malaysia sebagai negara asal impor utama produk ini mencatat nilai sebesar US$ 28.460.000 dengan trend peningkatan sebesar 6,47% untuk periode tahun 2010-2014. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan nilai impor dari Malaysia sebesar 32,08%. Dari segi volume, terjadi penurunan impor dari Malaysia sebesar 0,3% untuk periode tahun yang sama.

Setelah Malaysia, Indonesia merupakan negara asal impor terbesar kedua untuk produk ini. Walaupun berada pada urutan kedua setelah Malaysia, namun nilai dan volume impor asal Indonesia sangat berbeda jauh apabila dibandingkan Malaysia. Nilai impor dari Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 2.643.000 dengan trend peningkatan nilai yang sangat signifikan, yaitu sebesar 71,21% selama 5 (lima) tahun terakhir. Peningkatan

(17)

17

ini juga terjadi pada volume impor untuk periode yang sama dengan nilai sebesar 58,37%. Nilai impor terbesar memang tercatat dari Malaysia dan Indonesia dengan persentase total sebesar 95,73% dari total nilai impor Singapura dari dunia. Trend peningkatan impor yang sangat signifikan dari Indonesia ini harus dapat dijadikan peluang untuk peningkatan akses pasar produk cocoa butter, fat and oilasal Indonesia.

2. POTENSI PASAR PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL INDONESIA DI

SINGAPURA

Gambar 2.3 Pangsa Pasar Produk Cocoa butter, fat and oil di Singapura Tahun 2014 (%)

Sumber: Trademap, 2015, diolah

Dari gambar diatas terlihat bahwa pangsa pasar impor terbesar di Singapura untuk produk ini adalah Malaysia dengan persentase sebesar 86%. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia mengingat berdasarkan data Food and Agriculture Organization of the United Nations, produksi cocoa Indonesia pada tahun 2013 berada pada peringkat ke-3 dunia setelah Pantai Gading dan Ghana dengan volume sebesar 777.500 ton, sedangkan Malaysia hanya berada pada peringkat ke-28 dengan volume produksi hanya sebesar 2.809 ton. Namun, dengan volume produksi yang jauh lebih besar dari Malaysia, nilai produksi Indonesia sangat berbeda jauh dibandingkan Malaysia. Nilai produksi Indonesia hanya sebesar US$ 807.424.420 sedangkan nilai produksi Malaysia adalah sebesar US$ 2.917.112.792.000. Hal ini menunjukkan bahwa produk cocoa yang dihasilkan oleh

86% 9% 2% 1% 1% 1% Malaysia Indonesia Belanda India Perancis Others

(18)

18

Malaysia adalah produk yang lebih tinggi kualitasnya dibandingkan produk cocoa Indonesia sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan harga cocoa Indonesia.

Gambar 2.4 Produksi Cocoa Dunia Tahun 2013

Sumber: Food and Agriculture Organization of the United Nations, 2015

Selain tantangan diatas, Indonesia juga memiliki peluang dalam meningkatkan akses pasar produk cocoa butter, fat and oil di Singapura. Trend peningkatan ekspor produk ini oleh Singapura dari tahun ke tahun akan membuat Singapura membutuhkan suplai produk ini dari negara lain mengingat keterbatasan sumber daya alam Singapura. Indonesia sebagai negara produsen cocoa terbesar ketiga di dunia harus dapat memanfaatkan peluang ini.

Selain itu, pertumbuhan industri makanan terutama chocolate confectionary di Singapura terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan industri chocolate confectionary ini diikuti dengan kualitas permintaan konsumen yang juga meningkat. Untuk itu, produk cocoa butter, fat and oil yang merupakan bahan baku untuk chocolate confectionary harus ditingkatkan kualitasnya.

Peluang lain adalah turunnya nilai impor cocoa butter, fat and oil Singapura dari Malaysia pada tahun 2014 sebagai negara pesaing utama Indonesia. Nilai impor dari Indonesia sendiri mencatat pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 72,73% dibandingkan nilai impor tahun 2013. Peningkatan ini diharapkan akan terus terjadi di masa yang akan datang sehingga pangsa pasar produk asal Indonesia di Singapura dapat lebih ditingkatkan.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh produsen/eksportir produk cocoa butter, fat and oil Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor ke Singapura adalah dengan

(19)

19

melakukan kerja sama dengan importer, eksportir dan industri-industri makanan khususnya chocolate confectionary.

BAB III

INFORMASI PASAR PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL DI SINGAPURA

1. SISTEM DISTRIBUSI

Sebagian besar produk cocoa butter, fat and oil di Singapura diimpor dari negara lain untuk dikonsumsi di Singapura dan sisanya dire-ekspor ke negara lain. Saluran distribusi utama untuk produk ini di Singapura dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Cocoa Butter, Fat and Oil di Singapura

2. PROSEDUR IMPORTASI DI SINGAPURA

Impor barang ke Singapura diatur dalam Customs Act and the Regulation of Imports and Exports Act serta peraturan perundang-undangan yang relevan. Umumnya, semua barang (termasuk gas, air, media, listrik, rekaman, dll) yang diimpor ke Singapura dikenakan pembayaran GST (bea cukai dan/ atau bea barang dan jasa) untuk barang tidak kena cukai dan GST dan atau pajak untuk barang kena cukai.

Ada empat kategori barang yang dikenakan bea cukai di Singapura, antara lain: 1. Minuman keras

(20)

20

3. Kendaraan bermotor dan 4. Produk minyak bumi.

Produk lain termasuk produk cocoa butter, fat and oiltermasuk dalam produk yang tidak dikenakan bea cukai. Untuk impor semua barang (termasuk barang-barang yang dikontrol dan non-kontrol) ke Singapura, Importir harus:

1. Mendapatkan IN Permit melalui TradeNet ® sebelum barang diimpor ke Singapura, dan 2. Membayar bea cukai dan/ atau Pajak Barang dan Jasa (GST) pada tingkat yang berlaku

pada saat impor.

Sebelum importasi dilakukan, importer harus mengurus izin impor (Import Permit) baik untuk produk yang dikontrol maupun tidak dikontrol importasinya. Produk yang dikontrol merupakan produk-produk yang memerlukan izin, lisensi atau bentuk persetujuan lain untuk diperiksa oleh Competent Authority berdasarkan aturan yang berlaku di Singapura. Beberapa contoh produk yang dikontrol importasinya diantaranya adalah produk senjata dan peledak, bahan kimia yang tergolong dalam bahan beracun dan berbahaya, pestisida dan sebagainya, bahan bakar diesel, produk perikanan, bahan-bahan yang mudah terbakar dan lain sebagainya. Daftar produk yang dikontrol importasinya secara lengkap dapat

diakses melalui

http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/List+Of+Controlled+Goods+-+Imports.html. Importasi produk cocoa butter, fat and oil dikontrol dan diawasi oleh Agri-food and Veterinary Authority (AVA) Singapura.

(21)

21

Beberapa produk yang berasal dari negara-negara yang terkena sanksi dari United Nations Security Council (UNSC) dilarang untuk diimpor ke Singapura.

Pembayaran Pajak dan GST

Importir bertanggung jawab terhadap pembayaran semua bea, GST dan biaya lain-lain (pajak dan ongkos) ke Customs atas barang yang diimpor. Importir dapat mengajukan permohonan rekening GIRO (IBG) antar bank dengan Customs atau mereka dapat menunjuk agen forwarding untuk membayar pajak dan biaya atas nama importir tersebut.

GST dihitung berdasarkan nilai barang yang meliputi biaya, asuransi dan pengiriman ditambah semua bea cukai dan biaya lainnya. Tingkat GST saat ini adalah 7%. Sedangkan untuk besar pajak yang harus dibayarkan dihitung berdasarkan nilai barang pada saat importasi dilakukan. Untuk informasi lebih lanjut tentang prosedur impor dapat dilihat pada www.customs.gov.sg.

3. INFORMASI PASAR DI SINGAPURA

Singapura memiliki beberapa pemain lokal dalam industri berbahan baku cocoa butter, fat and oil, terutama untuk produk chocolate confectionary yang sudah berskala internasional. Salah satu pemain lokal untuk produk ini adalah OLAM International Ltd Singapore. Perusahaan ini merupakan pemain terbesar di dunia untuk produk cocoa beans yang memiliki cocoa processing plant di beberapa negara yaitu Inggris, Nigeria, Indonesia, Spanyol dan Pantai Gading. Perusahaan ini telah mengakuisisi Archer Daniels Midland yang memiliki 8 (delapan) plants di beberapa negara, yaitu Belanda, Kanada, Jerman, Brazil, Pantai Gading, Ghana dan Singapura. Proses akuisisi ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas produksi untuk produk cocoa olahan termasuk cocoa butter, fat and oil di Singapura mengingat naiknya permintaan dari emerging market seperti China dan India (http://www.iesingapore.gov.sg/Media-Centre/News/2014/12/Olam-turns-cocoa-player) .

Pemain lokal lainnya adalah Ferrero Singapura yang merupakan salah satu produsen produk chocolate confectionary terkemuka di Singapura. Berdasarkan data Euromonitor Internasional, Fererro memiliki share nilai sebesar 25% di pasar Singapura pada tahun 2013 melalui penjualan produknya dengan brand Ferrero Rocher, Kinder Bueno dan Kinder Joy

(22)

22

(http://www.confectionerynews.com/Manufacturers/Nestle-Confectionery-expands-in-Singapore).

Selain itu juga, Barry Callebaut yang merupakan produsen produk cocoa dan coklat terbesar di dunia juga memiliki cabang di Singapura dengan nama Barry Callebaut Cocoa Asia Pacific Pte Ltd dengan fasilitas produksi yang dibangun pada tahun 1996. Selain itu, perusahaan ini memiliki pabrik di negara-negara lain dengan total sebanyak 53 pabrik di seluruh dunia. Perusahaan ini juga telah mengakuisisi Petra Foods yang berbasis di Singapura. Produk perusahaan ini diantaranya dipasarkan dengan menggunakan brand Van Houten, Le Royal dan lain sebagainya (https://www.barry-callebaut.com/brands-products/brands).

Pesaing Indonesia dari Malaysia, salah satunya adalah JB Cocoa yang merupakan salah satu produsen utama produk cocoa di Malaysia. Perusahaan ini memproduksi dan menjual cocoa ingredient products, seperti cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor and cocoa cake dengan Cocoa powder dan cocoa butter sebagai produk utama. Perusahaan ini memiliki plant di Pelabuhan Tanjung Pelepas yang merupakan Free Trade Zone di Johor Baru, Malaysia. Produknya dipasarkan ke negara-negara lain di dunia dan juga dipasarkan untuk food and beverage and confectionery manufacturers dengan brand JBCocoa (http://www.jbcocoa.com/about_us.html).

(23)

23

BAB IV

PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI

1. PELUANG

Dari Indonesia

 Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah merupakan produsen cocoa terbesar ketiga di dunia.

Indonesia juga termasuk dalam negara penghasil produk olahan cocoa khususnya butter, fat and oil yang dapat diekspor ke negara lain.

 Posisi Singapura yang dekat dengan Indonesia dan berbatasan langsung dengan kepulauan Indonesia, memudahkan akses transportasi ke Singapura.

 Perjanjian perdagangan bebas AFTA. Dari Singapura

 Sumber daya alam yang terbatas sehingga harus mengimpor bahan baku bahkan produk jadi dari negara lain.

 Permintaan yang akan terus meningkat dengan adanya peningkatan jumlah industri jasa makanan terutama Chocolate confectionary di Singapura.

 Adanya penurunan nilai impor dari negara pesaing Indonesia terutama Malaysia memungkinkan peningkatan pangsa pasar Indonesia di Singapura untuk produk ini.  Peluang ekspor masih terbuka lebar karena permintaan yang terus meningkat.  Memanfaatkan kekuatan AFTA.

2. TANTANGAN

 Kompetisi dengan negara lain, terutama Malaysia yang juga merupakan supplier utama produk cocoa butter, fat and oil di Singapura.

Kualitas produk cocoa butter, fat and oil perlu ditingkatkan mengingat konsumen di Singapura lebih mementingkan kualitas dibanding harga.

(24)

24

3. STRATEGI

Menjaga stabilitas kualitas dan pasokan produk cocoa butter, fat and oil yang diekspor ke Singapura.

 Melakukan promosi untuk menonjolkan keunggulan produk asal Indonesia.

 Memperhatikan kebutuhan pasar sehingga dapat memasok sesuai dengan permintaan.

 Bekerjasama dengan retailer dan distributor Singapura untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang efisien untuk mengoptimalkan produksi dan ekspor.

 Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri untuk membantu promosi dan mengetahui pasar.

(25)

25

BAB V

INFORMASI PENTING

1. PERWAKILAN PERDAGANGAN

a. Kedutaan Besar Singapura di Indonesia Singapore Embassy in Jakarta

Jalan H.R. Rasuna Said Block X/4, KAV No 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Tel: (62-21) 29950400 Fax: (62-21) 5201486 Website: www.mfa.gov.sg

E-Mail: singemb_jkt@sgmfa.gov.sg

b. Singapore Consulate in Batam

8th Floor Sumatera Convention Centre Jalan Engku Putri, Kav. 01, Batam Centre Batam, Indonesia

Tel: (62-778) 470070, 470071 Fax: (62-778) 470075

c. Singapore Consulate in Medan

Suite No 2 - 6, 11th Floor Forum Nine Office and F & B Gallery No. 9, Jalan Imam Bonjol 20112 Medan, Indonesia

Tel : (62-61) 8050 1500 Fax: (62-61) 8050 1506

Email: SporeConsulateMedan@sgmfa.gov.sg

d. Kedutaan Besar Indonesia di Singapura Embassy of the Republic of Indonesia No. 7 Chasworth Road Singapore 249761

(26)

26 Tel: (65) 67377422 Fax: (65)67375037; 62355783 E-Mail: info@kbrisingapura.com Website: www.kbrisingapura.com

2. ASOSIASI DAN PERUSAHAN TERKAIT Olam International Ltd

9 Temasek Boulevard #25-01 Suntec Tower Two Singapore 038989

Tel : (65) 6339 4100 Fax : (65) 6334 5243

Email :quek.ngeechuanolamnet.com Website: www.olamonline.com

Ferrero Asia Limited Branch of Singapore 79 Science Park Drive

#03-06/08, Cintech IV Singapore Science Park Singapore 118264

Tel : (65) 6594 4750 Fax : (65) 6594 4799

Barry Callebaut Cocoa Asia Pacific Pte Ltd 1 Temasek Avenue #12-01 Millenia Tower Singapore 039192 Tel: (65) 6486 7118 Fax: (65) 6486 7119 E-Mail: richard_faheybarry-callebaut.com Website: www.barry-callebaut.com

Gambar

Gambar 1.1 Peta Negara Singapura
Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013
Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%)
Grafik 2.1  Kinerja Ekspor Produk Cocoa Butter, Fat and Oil Singapura
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengatasi beberapa permasalahan yang dihadapi oleh BUMDes atau BUMK yang ditemukan dalam penelitian lapangan, perlu dilakukan: a) sosialisasi atau bimbingan teknis

Perbandingan Kekuatan Jembatan Rangka Tipe Warren dan Baltimore dalam Menerima Beban Yang Sama Pada Material Bambu ; Ria Putri Febrianti, 101910301049; 2014:

Namun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Silfiani (2011), yang menggunakan citra ALOS AVNIR dan metode klasifikasi tak terbimbing dengan wilayah penelitian yang sama,

Penelitian ini telah melakukan pengujian model menggunakan neural network yang dioptimasi dengan algoritma genetika untuk prediksi hasil uji marshall pada

Mencermati tulisan tegak bersambung dalam cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama orang) serta mengenal

Dengan melihatnya dari sudut pandang teori struktural- fungsionalisme, peneliti mampu membuktikan bahwa tidak semua kasus yang terjadi dalam film ini antara tokoh perempuan

Penelitian dalam skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Kegiatan Projek Operasi Nasional Agraria (PRONA) di Desa Gaji Kecamatan Guntur Kabupaten Demak”. PRONA merupakan

Bumi Indah Lines memiliki tangible assets pada bagian operasional berupa gudang yang memadai untuk menyimpan barang-barang milik konsumen yang akan dikirim, lima kapal