• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PERJALANAN DINAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PERJALANAN DINAS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERJALANAN DINAS

PELAPOR

Dr. Topan Setiadipura / 19800605 200604 1 006

Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) Badan Tenaga Nuklir Nasional

Telp. / Fax. : +62 21 756 0912 / +62 21 756 0913 HP : +62 813 3224 6526

Email: tsdipura@batan.go.id

1. Nama Kegiatan Finalisasi Roadmap of Monitoring the Realization of the Priority Projects of Russian – Indonesian Cooperation

2. Hosted / Penyelenggara Pihak RI: Kemenko Bid. Ekonomi

Ketua Delegasi: Bahris Paseng (Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Kemenko Bid. Ekonomi)

Pihak Rusia: Kementerian Pembangunan Ekonomi 3. Tempat / Waktu

Penyelenggaraan

Moskow, Rusia 14-19 Maret 2016

4. Tujuan Secara umum Delegasi Teknis RI bertujuan untuk melakukan diskusi dengan pihak Rusia dalam rangka finalisasi Roadmap of Monitoring the Realization of the Priority Projects of Russian – Indonesia Cooperation.

Secara khusus, sebagai wakil BATAN yang tergabung dalam Delegasi Teknis RI ini bertujuan untuk melakukan diskusi mengenai bagian dari Roadmap diatas yaitu tentang `Use of Atomic Energy for Peaceful Purposes`. Bagian ini mencakup tiga program kerjasama yaitu (1) Pembangunan RDE, (2) Suplai bahan bakar RSG GAS dari Rusia, (3) Pembangunan PLTN skala besar di Indonesia.

Juga melakukan komunikasi dengan pihak Rusia (diantaranya Kurchatov Institute) mengenai kemungkinan kegiatan On Job Training (OJT) staf Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) ke fasilitas nuklir di Rusia yang terkait dengan program RDE.

5. Peserta Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Bahris Paseng (Direkur Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kemenko Bidang Ekonomi), staf Kemenko Bidang Ekonomi (Pak Agung), Kemenlu (Faisal), BATAN (Sutrasno, Topan Setiadipura), LAPAN (Pak Kris Dewanto), Kemendag (Pak Joni), PERTAMINA (Pak Syahrial Mukhtar), juga

didampingin oleh Staf KBRI Moskow (Pak Kiki T. Kusprabowo dan Staf).

(2)

Delegasi Tim Teknis RI: (ki-ka) Pak Kris Dewanto (LAPAN), Pak Joni (Kemendag), Pak Bahris Paseng (Kemenko Bid. Ekonomi), Pak

Syahrial Mukhtar (Pertamina), Pak Sutrasno (BATAN), Topan Setiadipura (BATAN).

Delegasi Rusia dipimpin oleh Direkur Asia Pasifik, Kantor Kementerian Pembangunan Ekonomi, Mr. Popov. Didampingi seluruh instansi yang terkait program dalam Roadmap.

 Secara khusus terkait diskusi tentang `Use of Atomic Energy for Peaceful Purposes` yaitu Perwakilan Rosatom adalah Director Business Development, Rusatom Overseas, Ms. Anna Kudryavtseva, dan Leading Expert Department for Business Development, Fuel Company of Rosatom, TVEL, Mr. Armen Mayrapetyan)

6. Struktur kegiatan. Kegiatan Delegasi Teknis RI di Rusia terbagi menjadi 1. Tahap Persiapan

- Rapat koordinasi persiapan internal Delegasi dan pihak KBRI, Selasa 15 Maret 2016.

2. Rapat Finalisasi Roadmap dan Penyusunan Laporan Delegasi

- Rapat diskusi tentang Roadmap di Kantor Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia, 16 Maret 2016.

(3)

- Rapat diskusi lanjutan tentang Roadmap di KBRI Moskow, 17 Maret 2016.

- Penyusunan laporan Delegasi Tim Teknis RI, Kamis 17 Maret 2016 dan Jumat 18 Maret 2016.

3. Kunjungan ke pihak Rusia

- Kunjungan ke Rosatom (Industri Nuklir Rusia) dan JSC Zarubezhneft (Industri Minyak Rusia).

7. Resume tentang hasil diskusi

A. Hasil diskusi bagian `Use of Atomic Energy for Peaceful Purposes`:

(1) Pembangunan RDE,

a) Pihak Indonesia dan Rusia sepakat untuk tetap

memasukkan program pembangunan RDE sebagai salah satu program prioritas kerjasama antara RI dan Rusia. b) Sebagai tindak lanjut pihak Rusia mengusulkan empat

langkah program RDE, yaitu

a. penandatanganan Project Development Agreement (PDA) untuk tahap konstruksi RDE.

b. Persetujuan G to G untuk mendukung kelanjutan program RDE.

c. Penandatanganan kontrak EPC, d. implementasi kontrak EPC. c) Pihak Indonesia juga mengusulkan:

a. Realisasi PDA untuk kontrak EPC,

b. Kerjasama kajian keselamatan, safeguard, dan security untuk lisensi RDE.

c. Pihak Rusia mendanai program lanjutan RDE minimal 80% melalui skema pinjaman lunak. d) Terjadi perbedaan pendapat tentang jangka waktu kerja

sama, pihak Rusia menghendaki tidak dibatasi waktu, cukup disebutkan mulai dari 2016. Sedangkan pihak Indonesia menghendaki dibatasi 2016 hingga 2019. Jangka waktu yang diusulkan dari pihak Indonesia tidak berarti menutup kerjasama hingga 2019, namun

(4)

ini akan menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan lanjutan kedua belah pihak.

e) Tentang pendanaan, pihak Rusia setuju namun tidak bisa menjamin nilai pendanaan hingga minimal 80%

sebagaimana diusulkan pihak Indonesia.

f) Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan tindak lanjut dan pembahasan-pembahasan yang masih diperlukan. Hal ini juga disampaikan kembali oleh kedua pihak dalam kunjugan Delegasi Tim Teknis RI ke Rosatom, dan berencana untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut. (2) Suplai bahan bakar RSG GAS dari Rusia,

a) Pihak Rusia mengusulkan untuk finalisasi dan penandatanganan kontrak kualifikasi TVEL sebagai produsen dan pensuplai bahan bakar RSG GAS.

b) Pihak Indonesia menjelaskan kondisi bahwa suplai dari Rusia hanya diperlukan ketika pensuplai dari Indonesia tidak dapat memberikan jaminan suplai bahan bakar. Namun hingga saat ini telah ada jaminan dari pihak dalam negeri Indonesia untuk melakukan suplai bahan bakar, sehingga belum perlu untuk melakukan kontrak dengan pihak Rusia.

c) Sebagai respon dalam roadmap, pihak Indonesia hanya menuliskan bahwa usulan dari pihak Rusia telah dicatat dan diperhatikan untuk dapat ditindaklanjuti seandainya diperlukan.

(3) Pembangunan PLTN skala besar di Indonesia. a. Pihak Rusia memberikan usulan kepada pihak

Indonesia:

1. Pemerintah Indonesia membuat keputusan untuk membangun PLTN skala besar.

2. Membangun kerjasama untuk merealisasikan pembangungan PLTN skala besar. 3. Keterlibatan Kementerian Maritim, PT. PLN, pada proyek yang akan diwujudkan bersama untuk mendukung hal ini.

4. Penandatanganan Project Development Agreement (PDA) untuk realisasi program ini. 5. Peresetujuan antar pemerintah untuk pembangunan PLTN skala besar.

6. Penandatanganan kontrak EPC. 7. Implementasi kontrak EPC.

8. Pemilihan lokasi untuk PLTN skala besar. b. Pihak Indonesia mengajukan kerjasama kajian keselamatan, safeguard, dan security untuk lisensi PLTN skala besar.

c. Kedua belah pihak sepakat untuk memasukkan program ini juga usulan dari kedua pihak dalam roadmap untuk

(5)

ditindaklanjuti. Hal ini juga disampaikan kembali oleh kedua pihak dalam kunjugan Delegasi Tim Teknis RI ke Rosatom, dan berencana untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.

B. Kunjungan ke Rosatom

 Kedua belah pihak kembali menyatakan komitmen dan rencana tindak lanjut atas kesepakatan dalam draft Roadmap yang telah dibahas sebelumnya.

 PIhak Rosatom memberikan presentasi tentang (1) Analisis Rosatom tentang urgensi PLTN di Indonesia dan proposal kerjasama Rosatom untuk mewujukan hal tersebut, (2) Teknologi VVER Rusia dan komparasinya dengan teknologi PLTN lain, (3) Penanganan limbah PLTN yang dilakukan oleh Rusia terhadap PLTN yang dibangunnya.

C. Membuka Komunikasi untuk OJT pihak PTKRN ke fasilitas di Rusia yang mendukung program RDE:

- Fasilitas yang dipilih dan diharapkan bisa menjadi tujuan OJT staf PTKRN untuk mendukung program RDE adalah ASTRA Critical Facility yang berada di bawah koordinasi Kurchatov Institute (KI).

- Informasi tentang Kurchatov Institute:

123182 Russia, Moscow, pl. Academician Kurchatov, d. 1 Phone: +7 (499) 1969 539

Fax: +7 (499) 196 1704 Email: nrcki@nrcki.ru

- Pihak BATAN telah meminta KBRI Moscow untuk melakukan kontak ke KI. Pihak KBRI telah mencoba mengkontak namun belum mendapat respon. Dan memang menyatakan bahwa diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa mengkontak instansi Rusia.

- KBRI Moscow bersedia untuk melakukan mediasi dalam komunikasi antara pihak PTKRN-BATAN dengan KI.

- Untuk menindaklanjuti hal diatas, pihak BATAN diminta mengirimkan surat ke KBRI Moscow dengan melampirkan surat yang ditujukan kepada KI.

8. Lampiran 1. Salinan Laporan Delegasi Tim Teknis RI (dokumen ini secara formal akan dikirimkan oleh Kemenko Bidang Ekonomi ke Kepala BATAN) sebagai hasil dari kunjungan.

2. Salinan versi terakhir Roadmap of Monitoring the Realization of the Priority Projects of Russian – Indonesian Cooperation. 3. Informasi kronologis dari Roadmap of Monitoring the Realization of the Priority Projects of Russian – Indonesian Cooperation, hingga diutusnya Delegasi Tim Teknis RI ini ke Rusia.

9. Tindak Lanjut  Kedua delegasi menyepakati draft dokumen tersebut akan dijadikan dokumen resmi pertemuan “Summit

(6)

Meeting Rusia-ASEAN” di Sochi, Rusia pada 20-21 Mei 2016 yang akan dihadiri oleh Kepala Negara Rusia

(Presiden Putin), Presiden Jokowi dan para kepala negara ASEAN.

 Terkait bagian dimana BATAN terlibat, Delegasi Tim Teknis (khususnya Kemenko Bidang Ekonomi) meminta BATAN untuk:

o Memberikan informasi atau data dukung kepada Kemenko Bidang Ekonomi tentang rencana dan status terkini dari program RDE dan PLTN skala besar. Termasuk tentang penerimaan public 72% sebagai hasil pooling terakhir.

o Melakukan koordinasi lanjutan dengan Rosatom, dan mempersiapkan agar bisa melakukan

penandatanganan kesepakatan antara Kepala Batan dan pihak Rosatom pada momentum pertemuan Summit Meeting Russia-ASEAN di Sochi.

Pihak Rusia yang akan diwakili oleh Deputi Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia menjadwalkan kunjungan kerja ke Jakarta ada 18-20 April 2016 dan akan bertemu dengan beberapa instansi seperti Kemenko bidang Perekonomian, Kemenko PMK, KADIN,

Kementerian Kelautan dan Perikanan, BATAN,

Kementerian Perhubungan, dll. Tujuan utama kunjungan ini adalah menyiapkan agenda pertemuan “Summit Meeting Rusia-ASEAN” di Sochi, Rusia pada 20-21 Mei 2016 sekaligus memastikan butir-butir kesepakatan dalam Road Map Kerja Sama Rusia-RI.

 Waktu dari pertemuan diatas masih menunggu surat resmi dari pihak Rusia. Sebagai informasi awal Kemenko Bidang Ekonomi menyatakan bahwa tidak bisa bertemu pada jadwal yang disampaikan karena ada jadwal lain yang terlebih dahulu direncanakan. Jadwal pasti dari pertemuan ini akan diinformasikan lebih lanjut ke instansi terkait (termasuk BATAN).

Mengetahui, Serpong, 21 Maret 2016

Kepala PTKRN, Pelapor,

Dr. Geni Rina Sunaryo 19620909 198503 2 002

Dr. Topan Setiadipura 19800605 200604 1 006

(7)

Referensi

Dokumen terkait

 Guru memberi sebuah masalah, siswa diminta untuk memecahkan dalam kelompok tentang cara melestarikan Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan dengan

Bagaimana menggunakan type data list, tuple, string, dictionary dan set pada algoritma dan pemrograman dengan menggunakan bahasa Python.. Modul IV

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris di Indonesia mengenai manajemen laba dan pengaruh komisaris independen, komite audit audit dan

Permintaan pendaftaran merek, perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar, pencatatan pengalihan hak, perubahan nama dan atau alamat, penghapusan dan pembatalan

Dari ketigapuluh data untuk setiap kombinasi diambil nilai rata-ratanya, sehingga data yang akan diolah tinggal 27 data seperti pada tabel 1.” Fuzzy logic dipergunakan

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal skripsi yang berjudul “ Pengaruh

Indikator dari variabel pada penelitian dengan judul “Pengaruh iklan politik dalam media massa terhadap perilaku memilih masyarakat pengrajin tas dan sepatu pada pilkada

Memperhatikan dari sejarah pengaturan pertanahan di Yogyakarta tanah-tanah di Yogyakarta berasal dari “domein/ milik” kasultanan dan pakualaman namun dalam perkembangannya