• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganalisis Pembagian Bandwidth Dan Bloking Website Mikrotik Router OS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menganalisis Pembagian Bandwidth Dan Bloking Website Mikrotik Router OS"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

MENGANALISIS PEMBAGIAN BANDWIDTH

DAN BLOKING WEBSITE PADA SISTEM KERJA

JARINGAN MIKROTIK ROUTER OS DI

PERGURUAN KRAKATAU MEDAN

 

PERUSAHAAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :

Ahmad Afandi

Nim : 08.111.1848

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) MIKROSKIL

MEDAN

2011 

(2)

ABSTRAK

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara yang satu dengan yang lainya, dan menggunakan suatu

protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi

dan bertukar informasi. Pada sebuah teknologi jaringan diperlukan suatu device

yang dapat melakukan manajemen antar jaringan yang ada.  Device tersebut

disebut dengan router .

PC router  yang sedang berjalan di Perguruan Krakatau Medan dengan sistem

operasi Mikrotik yang dimaksudkan untuk memanajemen bandwidth yang

ada Perguruan Krakatau Medan sesuai dengan kebutuhan internet di masing  –  

masing bagian kantor di Perguruan Krakatau Medan dan administrator dalam

merawat dan mengelola pemakaian Internet.

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan

metode interview ataupun wawancara dengan staff IT yang bersangkutan, hasil

dari wawancara tersebut yang kemudian akan di analisis, adapun point-point yang

penulis analisis tersebut ialah :

1.

 

Topologi dan perangkat jaringan

2.

 

Membagi bandwidth

3.

 

Memblokir website

Setelah dilakukannya analisis maka data-data tersebut di kumpulkan lalu di buat

kelemahan sistem beserta kekuaranganya, dan hasil akhirnya ialah menentukan

kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

(3)

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis bisa menyelesaikan Kerja

Praktek yang berjudul,  Menganalisis Pembagian Bandwidth Dan Bloking

Website Pada Sistem Kerja Jaringan Mikrotik Router OS Di Perguruan

 Krakatau Medan, sesuai dengan yang direncanakan. Untuk itu puji syukur

penulis panjatkan kepada-Nya.

Selanjutnya menyampaikan terimaksih kepada :

1.

 

Bapak Arifin, S.Kom, MTI, selaku Pembimbing yang telah membimbing

penulis selama mengerjakan Kerja Praktek ini.

2.

 

Bapak Mimpin Ginting, selaku Ketua STMIK-Mikroskil Medan.

3.

 

Ng Poi Wong,S.Kom,MTI, selaku Ketua Program Studi Teknik 

Informatika STMIK-Mikroskil

4.

 

Seluruh dosen dan staff pengajar Teknik Informatika yang telah mendidik 

dan membimbing penulis dalam mengerjakan Kerja Praktek ini.

5.

 

Pimpinan serta seluruh staff karyawan Perguruan Krakatau Medan yang

telah membantu penulis mendapatkan data dan keterangan yang

diperlukan dalam penyajian penulisan ilmiah.

6.

 

Teristimewa kepada kedua orang tua, saudara-saudara, dan teman-teman

yang telah memberikan dukungan spiritual dan material selama ini.

7.

 

Semua yang membantu penulis untuk terselesaikanya Kerja Praktek ini.

Kerja Praktek ini di buat guna melengkapi persyaratan kurikulum pada

Program Studi Teknik Informatika Strata Satu, STMIK Mikroskil Medan. Semoga

hasil dari Kerja Praktek ini ada manfaatnya bagi pihak yang berkepentingan

Medan, Juli 2011

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 2

1.1.Latar Belakang ... 2

1.2.Permasalahan ... 3

1.3.Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.4.Manfaat Kerja Praktek ... 3

1.5.Visi dan Misi Perusahaan ... 3

1.6.Batasan Masalah ... 4

1.7.Metodologi Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1

 

Jaringan Komputer ... 9

2.2

 

Bandwidth ... 23

2.3

 

Mikrotik ... 25

BAB III PEMBAHASAN ... 29

3.1

 

Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29

3.2

 

Sistem Jaringan Komputer di Sekolah ... 35

(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1

 

Hasil ... 70

4.2

 

Pembahasan ... 78

4.3

 

Kelemahan dan Kelebihan Sistem ... 79

4.4

 

Kontribusi ke Perusahaan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1

 

Kesimpulan ... 81

5.2

 

Saran ... 81

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram alir metodologi penelitian 1.1... 5

Gambar 2.1 Router 2.1 ... 11

Gambar 2.2 Network interface card 2.2 ... 14

Gambar 2.3 Hub 2.3 ... 15

Gambar 2.4 Swich 2.4 ... 16

Gambar 2.5 Modem 2.5 ... 16

Gambar 2.6 Kabel straight 2.6 ... 17

Gambar 2.7 Kabel cross 2.7 ... 17

Gambar 2.8 Topologi bus 2.8 ... 18

Gambar 2.9 Topologi ring 2.9 ... 19

Gambar 2.10 Topologi star 2.10 ... 19

Gambar 2.11 Topologi tree 2.11 ... 20

Gambar 2.12 topologi mesh 2.12 ... 21

Gambar 2.13 Logo mikrotik 2.13 ... 25

Gambar 3.1 Struktur organisasi 3.1...30

Gambar 3.2 Toplogi fisik 3.2 ... 41

Gambar 3.3 Topologi logis 3.3 ... 42

Gambar 3.4 Prototype jaringan yang sedang berjalan 3.4 ... 44

(7)

Gambar 3.6 Konfigurasi mangle kedua PC Renval 2b 3.6 ... 45

Gambar 3.7 Konfigurasi mangle pertama PC TU 1 3.7 ... 46

Gambar 3.8 Konfigurasi mangle kedua PC TU 2 3.8 ... 47

Gambar 3.9 Konfigurasi mangle pertama PC pengawas 3.9 ... 48

Gambar 3.10 Konfigurasi mangle kedua PC pengawas 3.10 ... 48

Gambar 3.11 Konfigurasi mangle pertama PC keuangan 1 3.11 ... 49

Gambar 3.12 Konfigurasi mangle kedua PC keuangan 2 3.12 ... 50

Gambar 3.13 Konfigurasi mangle pertama PC dikmen 1 3.13 ... 50

Gambar 3.14 Konfigurasi mangle kedua PC dikmen 1 3.14 ... 51

Gambar 3.15 Konfigurasi mangle pertama PC olahraga 2 3.15 ... 52

Gambar 3.16 Konfigurasi mangle kedua PC olahraga 1 3.16 ... 52

Gambar 3.17 Hasil akhir konfigurasi mangle 3.17 ... 53

Gambar 3.18 Konfigurasi queue tree 3.18 ... 53

Gambar 3.19 Konfigurasi queue tree PC renval 1 3.19 ... 54

Gambar 3.20 Konfigurasi queue tree PC renval 3 3.20 ... 55

Gambar 3.21 Konfigurasi queue tree PC tata usaha 3.21 ... 56

Gambar 3.22 Konfigurasi queue tree PC pengawas 3.22 ... 57

Gambar 3.23 Konfigurasi queue tree PC keungan 1 3.23 ... 58

Gambar 3.24 Konfigurasi queue tree PC dikmen 1 3.24 ... 59

Gambar 3.25 Konfigurasi queue tree PC dikdas 1 3.25 ... 60

(8)

Gambar 3.27 Hasil akhir konfigurasi queue tree 3.27 ... 62

Gambar 3.28 Tampilan winbox 3.28 ... 62

Gambar 3.29 Koneksi ke mikrotik 3.29 ... 63

Gambar 3.30 Jendela mikrotik 3.30 ... 63

Gambar 3.31 Web proxy 3.31 ... 64

Gambar 3.32 Pengaturan web proxy 3.32 ... 64

Gambar 3.33 Pengaturan web proxy 3.33 ... 65

Gambar 3.34 Pengaturan proxy rule 3.34 ... 66

Gambar 3.35 Tampilan daftar pemblokiran situs 3.35 ... 66

Gambar 3.36 Pengaturan firewall 3.36 ... 67

Gambar 3.37 Pengaturn NAT rule 3.37 ... 67

Gambar 3.38 Pengaturan port NAT rule 3.38 ... 68

Gambar 3.39 Pengaturan firewall pada NAT 3.39 ... 68

Gambar 4.1 Test bandwidth client perencanaan 4.1 ... 70

Gambar 4.2 Test bandwidth client tata usaha 4.2 ... 71

Gambar 4.3 Test bandwidth client pengawas 4.3 ... 71

Gambar 4.4 Test bandwidth client keuangan 4.4 ... 72

Gambar 4.5 Test bandwidth client dikmen 4.5 ... 72

Gambar 4.6 Test bandwidth client olahraga 4.6 ... 73

Gambar 4.7 Test bandwidth client dikdas 4.7 ... 73

(9)

Gambar 4.9 Tampilan queue list I 4.9 ... 75

Gambar 4.10 Tampilan queue list II 4.10 ... 75

Gambar 4.11Tampilan queue list III 4.11 ... 76

Gambar 4.12 Tampilan queue list IV 4.12 ... 76

Gambar 4.13 Lembar halaman google 4.13 ... 77

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tingkat pendidikan 3.1 ... 35

Tabel 3.2 Data pengguna internet 3.2 ... 39

Tabel 3.3 IP Adress 3.3 ... 42

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

 

Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer. Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atu lebih  jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan kejaringan lainnya. Router sendiri berharga tinggi dan masih sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat kita. Router Mikrotik adalah solusi murah bagi mereka yang membutuhkan sebuah router handal dengan hanya bermodalkan standalone computer dengan sistem operasi Mikrotik.

SMP  – SMA – SMK Krakatau Medan merupakan sebuah yayasan yang seharusnya menggunakan atau menerapkan sistem informasi untuk memudahkan berlangsungya proses kinerja Yayasan baik Guru, Siswa, maupun Pegawai, dalam meningkatkan kinerja-nya pihak yayasan menggunakan jaringan LAN ataupun jaringan internet untuk melakukan transfer data dan melihat perkembangan seputar dunia pendidikan melalui internet, dalam penggunaan internet terkadang ada beberapa user sering menghadapi masalah yakni terjadinya koneksi lambat, rusak dan bahkan pengiriman data tidak sampai ke tujuan oleh karena itulah pihak yayasan mengambil kebijakan yakni dengan membuat sistem baru yang dinamakan Sistem Jaringan Mikrotik Router OS. Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk melakukan analisis Sistem Jaringan Mikrotik Router OS ini.

Setelah analisis sistem ini selesai, sekiranya saya dapat memberikan kritikan ataupun saran terhadap pihak yayasan tentang kekurangan yang terjadi pada kinerja sistem tersebut, serta pada akhirnya penggunaan sistem ini dapat bekerja dengan optimal.

(12)

1.2

 

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu Menganalisis Sistem Kerja Jaringan Mikrotik Router OS yakni dengan Membagi bandwidth dan membloking website di Perguruan Krakatau Medan.

1.3

 

Tujuan Kerja Praktek

Tujuan pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

1.

 

Mempelajari sejauh mana Sistem Jaringan Mikrotik Router OS pada SMP  –  SMA – SMK Krakatau Medan

2.

 

Menganalisa proses kinerja sistem jaringan mikrotik router OS pada SMP-SMA-SMK Krakatau Medan.

3.

 

Mengaplikasikan ilmu komputer yang diperoleh dari bangku kuliah.

1.4

 

Manfaat Kerja Praktek

Manfaat diadakannya kerja praktek :

1.

 

Dapat mempelajari proses penggunaan sistem jaringan Mikrotik Router OS sebelum atau pun sesudah menggunakan sistem ini.

2.

 

Dapat memberikan masukan tentang kinerja sistem tersebut agar kinerja sistem menjadi lebih optimal.

3.

 

Mendapatkan pengalaman kerja dan displin dalam bekerja.

1.5

 

Visi dan Misi Perusahaan

-

 

Visi

Atas dasar Iman dan Taqwa, Berupaya mewujudkan Empat Pilar Pendidikan, Untuk melahirkan tamatan berkualitas unggul, Serta memiliki Life Skill yang layak

(13)

-

 

Misi

1.

 

Mewujudkan Sekolah yang Kondusif dan Inovatif.

2.

 

Mewujudkan Sistem pembelajaran yang Efektif dan Efisien didukung dengan SDM yang Kompeten & Profesional, Prasarana dan Sarana Pendidikan yang Relevan dan Mutakhir, serta Media Pembelajaran yang interaktif.

3.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang cerdas, memiliki Pengetahuan Akademis yang tinggi, Wawasan yang Luas dan berpola pikir ke masa depan. 4.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang memiliki Keterampilan dan Life Skill

yang layak, kreatif, dan inovatif sesuai dengan jenjangnya.

5.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang memiliki jati diri dan berkepribadian baik ( taat beragama, berakhlak mulia, berbudi pekerti, disiplin, percaya diri dan mandiri, serta bertanggung jawab ).

6.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang memiliki kemampuan untuk hidup bersama, berdampingan dengan orang lain secara demokratis, harmonis, kompetitif, bertoleransi serta memiliki solidaritas sosial yang tinggi.

1.6

 

Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dikaji lebih terarah dan mendalam, masalah

yang akan dibahas adalah tentang:

a.

 

Alasannya digunakan Mikrotik sebagai pengatur system Jaringan Mikrotik 

Router OS pada SMP-SMA-SMK Krakatau Medan

b.

 

Topologi dan perangkat jaringan yang digunakan

c.

 

Bagaimana menkonfigurasi bandwith dengan menggunakan Jaringan

Mikrotik R o u t e r O S agar memaksimalkan penggunaan internet

d.

 

Memblock website

e.

 

Fitur-fitur yang digunakan pada Sistem Jaringan Mikrotik Router OS

 

(14)

Bab ini menguraikan tahapan penelitian secara sistematis berdasarkan kerja praktek yang dilakukan pada SMP-SMA-SMK Krakatau Medan Prosedur penelitian dijelaskan pada gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 1.1: Digram alir metodologi penelitian

Diagaram Alir Metodologi Penelitian di atas dapat dijelaskan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini :

(15)

1.7.1

 

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan sebagai bahan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan pada tahap ke dua, setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data yang telah digunakan pada tahapan analisis, pada proses analisis akan dikaji labih lanjut tentang masalah yang dihadapi serta perbandinganya dengan hasil pengolahan data.

1.7.2

 

Analisa

Data yang telah dikumpulkan kemudian digunakan dalam analisa, yang bertujuan untuk membandingkan teori yang ada dan kondisi yang sesungguhnya di perusahaan. Perhitungan teoritis dilakukan berdasarkan data aktual yang terjadi di perusahaan. Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap analisa yang dilakukan.

1.

 

Topologi dan Perangkat Jaringan yang digunakan

Dalam melakukan hubungan suatu jaringan terlebih dahulu kita harus membuat topologi jaringan yang akan kita pakai dalam melakukan Sistem Jaringan Mikrotik, topologi jaringan ini akan berpengaruh besar terhadap jalan nya akses data.

2.

 

Fitur yang Digunakan

Untuk lebih memudahkan cara pemakaianya, sistem mikrotik memberikan fitur-fitur yang berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap proses yang akan dikehendaki serta menambah, mengurangkan bahkan menghapus data sekalipun, semua itu telah disediakan agar pengguna lebih mudah memahaminya.

(16)

3.

 

Membagi Bandwidth

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network, hal inilah yang menjadi dasar pemikiran kenapa digunakannya Sistem Mikrotik diantaranya adalah untuk membagi bandwidth setiap client yang ada, agar koneksi internet  jadi lebih stabil.

4.

 

Blokir Website

Blokir website adalah tidak diizinkanya sutu IP untuk mengunjungi situs-situs tertentu, hal ini juga alasan mendasar digunakannya Sistem Mikrotik yakni untuk membatasi computer client dalam membuka suatu situs yang telah dilarang oleh perusahaan.

1.7.3

 

Analisa

Analisa data merupakan verifikasi hasil pengolahan data, didalamnya menjelaskan penggunaan dan ketersediaan kapasitas, utilisasi, efisiensi, permasalahan dan alternatif  solusi yang disebabkan oleh hal-hal tersebut, berikut ini hal-hal yang menjadi analisis dari hasil pengolahan data :

1.

 

 Analisa Kekurangan Sistem

Menjelaskan tentang kekurangan Sistem Jaringan Mikrotik OS yang terjadi pada saat sistem ini berjalan dan juga melihat apakah terjadi keanehan pada saat sistem ini sedang melakukan pengoperasian.

(17)

2.

 

 Analisa Kelebihan Sistem

Menjelaskan tentang kelebihan Sistem Jaringan Mikrotik OS yang terjadi pada saat sistem berjalan dan juga melihat apakah ada point-point penting yang dihasilkan pada saat sistem ini melakukan pengoperasian.

1.7.4

 

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan yang diberikan menjawab tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada kerja praktek sesuai pemaparan pada bab awal. Kesimpulan ini diharapkan dapat memberikan referensi untuk menunjukkan inti permasalahan yang terjadi pada area penelitian yang dipilih. Sedangkan saran berisi tentang hal-hal yang menjadi rekomendasi bagi perushaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan berdasarkan hasil analisa dilapangan.

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. JARINGAN KOMPUTER

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna dapat saling bertukar data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware ataupun software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periperal yang terhubung dengan  jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan,

ribuan atau bahkan jutaan node. (http://www.wikipedia.com, 2011).

2.1.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

a. Local Area Network (LAN) 

Local Area Network (LAN), adalah jaringan komputer dengan jangkauan area yang terbatas dan hubungan fisik antar komputer saling berdekatan. Misalnya  jaringan computer disebuah kantor, labolatorium, kampus. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian bersama sumber daya dan saling bertukar informasi.

b. Metropolitan Area Network (MAN) 

Metropolitan Area Network (MAN), adalah penggabungan dari beberapa  jaringan LAN ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu :  jaringan pada Bank ataupun kantor-kantor

(19)

perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. Pada dasarnya MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c. Wide Area Network (WAN) 

Wide Area Network (WAN), adalah jaringan computer dengan area geografi yang paling luas, antar negara, antar benua bahkan keluar angkasa. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program pemakai.

d. Jaringan Nirkabel (Tanpa Kabel)

Jaringan Nirkabel  adalah jaringan yang tidak menggunakan media kabel sebagai media penyampaian data. Jaringan nirkabel mengirimkan data melalui udara menggunakan base stations atau access points, yang mengirimkan frekuensi radio, yang terhubung ke Ethernet hubatau server. Dengan berada di area yang telah menyediakan layanan nirkabel, kita dapat terhubung ke internet menggunakan laptop, PDA, telepon genggam, atau perangkat nirkabel lain. Jaringan tanpakabel merupakan suatu solusi

terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan. Hal ini karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. (

(20)

2.1.3 Perangkat Jaringan Komputer

Baik WAN ataupun LAN memiliki sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN ataupun LAN. Perangkat-perangkat jaringan tersebut adalah :

a. Router  

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network  ke network  yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host  yang ada pada sebuah network  bisa berkomunikasi dengan host-host  yang ada pada network yang lain. Jenis Router  ada yang diproduksi oleh vendor tertentu (cisco, juniper, dan seterusnya) atau yang dapat difungsikan menggunakan komputer (PC Router ). ( Alfred Alinazar, 2003)

(21)

Pada router  terdapat proses seleksi atau routing, dilakukan pada network  layer  dari arsitektur komputer. Artinya proses seleksi bukan pada ethernet  address, tetapi pada lapisan yang lebih tinggi yaitu pada Internet Protocol   Address. Jadi fungsi router  secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan

dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network  yang diharapkan. Rute-rute yang terbentuk inilah yang kemudian dikenal dengan istilah routing.

Router  berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih network dan bertugas sebagai perantara dalam menyampaikan data antar network. Secara default, router berfungsi membagi-bagi atau memecah sebuah broadcast domain. Broadcast domain adalah kumpulan dari alat-alat disebuah segmen network yang menerima semua paket broadcast yang dikirim oleh alat-alat di segmen tersebut. ( Lammle, Todd. 2004:81) 

Router  dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital  Subscriber Line (DSL). Router  digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router  yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router . Router -router   jenis tersebut umumnya memiliki fungsi  firewall  untuk melakukan penapisan

paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router  tidak memilikinya. Router  yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router  umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast  sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja  jaringan.

Ada dua jenis router  yaitu router dedicated  (buatan pabrik) dan PC router  (PC  yang memiliki lebih dari satu NIC, dapat dibangun sendiri).

Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router  (Routing) biasanya menggunakan komputer yang menggunakan lebih dari 1 NIC (Network 

(22)

Interface Card ) dengan menggunakan Operating System yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router .

PC router  (Personal Computer router) yaitu PC yang berfungsi sebagai router  dengan menjalankan sistem operasi yang memiliki kemampuan meneruskan paket dari jaringan satu ke jaringan yang lain. PC router  membutuhkan Operating System (OS) dan 2 buah card network interface (NIC). Jika dalam NIC sudah berada dalam komputer misalnya onboard , maka cukup menambahkan 1 NIC saja. PC router membutuhkan software pendukung yang bisa mendukung kerja router  tersebut. Perangkat lunak tersebut misalnya Mikrotik, OS Open BSD, Squid, dan lain-lain. Konfigurasi yang benar dan sistematis harus dilakukan agar hasilnya dapat diandalkan. Keuntungan yang bisa diperoleh jika menggunakan PC Router yakni :

1) Jika digunakan oleh instansi pemerintah atau ISP atau Personal maka tindakan tersebut merupakan tindakan yang tepat karena telah melakukan efisiensi besar-besaran. Karena PC Router  tidak perlu menggunakan PC  yang memiliki spesifikasi yang terlalu bagus, tidak perlu membeli lagi, sedangkan OS PC Router  tidak perlu membeli yang commercial    cukup menggunakan yang  free/open source saja karena kemampuan dan  feature yang open source  juga sudah mampu mengalahkan yang commercial dan Router Hardware ternama.

2) Memiliki kemampuan  feature yang luar biasa seperti yang dimiliki oleh peralatan Router Hardware ternama yang harganya puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah.

3) Kemampuan  processing dengan speed  yang tinggi karena ditangani oleh kecepatan processor PC, memori PC, Mainboard PC, Harddisk PC dan lain-lain, dibandingkan Speed Processor Router Hardware yang kecepatannya hanya 175 –350 MHz saja. Bandingkan jika menggunakan MainBoard Via Evia Processor Onboard Cyrix 2,8GHz yang berharga sangat murah.

(23)

4) Hardware-nya sangat mudah untuk di-upgrade seperti layaknya PC .

5) Instalasi yang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama instalasi dapat menggunakan CD-ROM.

b. NIC ( Network Interface Card ).

NIC ( Network Interface Card ) adalah kartu jaringan yang berupa papan elektronik yang akan dipasang pada setiap komputer yang terhubung pada  jaringan. Saat ini, banyak sekali jenis kartu jaringan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari kartu jaringan seperti tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang didukungnya.

Gambar 2.2 : Network Interface Card  

Dengan perkembangan PC dan mainboard, maka tipe solt dan expansion slot pun bermacam-macam. Akan tetapi pada modul ini cukup dibahas mengenai ISA dan PCI. Ketika membeli komputer (khususnya komputer rakitan), tidak semua slot terisi. Slot yang kosong dapat digunakan untuk

(24)

melakukan pemasangan kartu tambahan (mis: kartu suara, modem internal, atau kartu jaringan). Untuk membedakan slot ISA dan PCI tidak begitu sulit. Jika casing komputer dibuka, slot ISA biasanya berwarna hitam, sedangkan PCI berwarna putih. Untuk slot yang bewarna coklat umumnya adalah slot AGP. Untuk protokol jaringan, ada beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan seperti Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Jenis Ethernet atau Fast Ethernet sering digunakan.

c. Hub 

Hub adalah sebuah repeater  yang memiliki banyak port (multi port) yang mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi Star . Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.

Gambar 2.3 : Hub 

Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex .

(25)

 jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.

d. Bridge (Jembatan)

Bridge yaitu alat yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan yang terpisah,untuk jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge

memetakan alamat jaringan dan hanya memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan, k etika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, maka paket akan ditolak. Bridge  juga dapat mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari suatu segmen.

e. Switch 

Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi untuk meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex  dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub.

(26)

Gambar 2.4 : Switch

f. Modem (Modulator/Demodulator) 

Modem adalah perangkat untuk mengubah informasi data digital ke analog atau sebaliknya. Di sisi pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon ( public telephone line). Di sisi

penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.

Gambar 2.5 : Modem/Demodulator 

g. Pengkabel Jaringan

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (Unshielded Twisted  Pair  dan Shielded Twisted Pair) dan coaxial cable. Sedangkan untuk coaxial  cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu :

(27)

1) Straight Cable 

Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight  cable. 

Gambar 2.6 : kabel straight  

2) Crossover Cable 

Menghubungkan pada ujung salah satu pasang straight kemudian di ujung satunya pada kabel yang sama pasang cross dengan catatan pin satu dari ujung straight di pasang pada pin ke 3 pada ujung yang akan dijadikan Cross dan pin kedua pada ujung straight pasang pada pin 6 pada ujung yang akan di jadikan cross.

Gambar 2.7 : kabel cross 

(28)

Topologi jaringan komputer adalah infrastruktur fisik jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan LAN. Topologi tersebut dapat dibedakan menjadi :

a. Topologi BUS

Topologi Bus adalah topologi jaringan computer yang enggunakan sebuah kabel utama (backbone) sebagai tulang penggung jaringan.

Gambar 2.8 : Topologi Bus 

Keuntungan menggunakan topologi Bus adalah hemat kabel, layout  kabel sederhana serta mudah dikembangkan. Sedangkan kerugiannya adalah

deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, padatnya lalu lintas, bila salah satu client  rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi, serta diperlukan repeater  untuk menguatkan sinyal untuk pemasangan jarak jauh.

b. Topologi Ring 

Topologi Ring adalah topologi jaringan yang berupa ingkaran tertutup yang berisi node-node. Semua komputer yang saling tersambung membentuk lingkaran (seperti Bus, tetapi ujung-ujungnya disambung). Setiap

(29)

simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop. Data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan menggunakan topologi Ring adalah pemeliharaanya mudah,  jarak jangkauan lebih luas daripada Bus, laju data (transfer rate) tinggi, dapat melayani lalu lintas data yang padat, tidak diperlukan pengendali pusat (hub/switch), dan komunikasi antar terminal mudah.

Sedangkan kerugiannya adalah penambahan atau pengurangan terminal sangat sulit, tidak kondusif untuk pengiriman suaradan gambar, dan kerusakan pada media pegirim dapat menghentikan kerja seluruh jaringan.

Gambar 2.9 : Topologi Ring 

c. Topologi Star  

Topologi Star  adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan concentrator (hub/switch) sebagai pengatur paket data. Topologi Star  memiliki kontrol yang terpusat. Semua link  harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client  yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server  dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server . Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server  maka setiap client server  sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan

(30)

 jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server .

Gambar 2.10 : Topologi Star  

Topologi Star merupakan topologi yang paling fleksibel. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain. Selain itu juga memiliki kemudahan dalam pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini diantaranya boros kabel, dan hub atau switch menjadi elemen kritis.

d. Topologi Tree

Topologi Tree adalah kombinasi atau penggabungan dari topologi Bus dan topologi Star . Dalam topologi ini tidak semua Node mempunyai kedudukan yang sama. Node yang mempunyai kedudukan tinggi menguasai node dibawahnya, sehingga Node yang terbawah sangat tergantung pada Node diatasnya. Penerapan teknologi ini biasa digunakan pada infrastruktur jaringan LAN antar dua gedung.

(31)

Gambar 2.11 : Topologi Tree

e. Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi jaringan yang semua komputernya saling terkoneksi satu sama lain, yang penerapanya pada jaringan WAN (Wide Area Network). 

(32)

2.1.5. Manfaat Jaringan Komputer

a. Sharing Resource ( Berbagi Sumber Daya)

Resource Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, dan khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruhi oleh lokasi resource dan pemakai.

b. Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainya. Dengan demikian, orang-orang yang jaraknya berjauhan akan lebih mudah untuk bekerja sama. Contohnya adalah pengerjaan sebuah dokumen bersama dari dua tempat yang berbeda. Hal seperti ini yang dapat membuat kinerja tim menjadi efektif.

c. Integrasi data

pembangunan jaringan computer juga dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.

d. Pengembangan dan pemeliharaan

Dengan  adanya jaringan komputer,maka pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah, karena adanya kemampuan berbagi peralatan melalui  jaringan. Jaringan komputer juga dapat memudahkan pemakai dalam merawat hardisk dan perawatan lainya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus. Kemudahan tersebut disebabkan karena pengguna hanya perlu memusatkan perhatian pada hard disk yang ada pada server atau komputer pusat.

(33)

e. Keamanan data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta perlindungan terhadap hard disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

f. Sumber daya lebih efisien dan informasi yang terkini.

Dengan pembagian sumber daya pada jaringan komputer, maka pemekai dapat memperoleh hasil maksimal dan kualitas yang tinggi. Kemudahan pengaksesan juga berakibat pada tingginya kecepatan pembaharuan informasi yang ada.

(34)

2.2. BANDWIDTH 

2.2.1 PengertianBandwidth 

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam internet, khususnya pada paket  – paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu.

Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih mudah kalau dikatakan bahwa bandwidth adalah rate dari data transfer. (http://www.docstoc.com/,2011).

Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per  second ). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.

2.2.2 Jenis - jenis bandwidth

(35)

a. Digital Bandwidth

Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi.

b. Analog Bandwith

 Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bias ditransimisikan dalam satu saat.

3. Manajemen Bandwidth

Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem.

Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS (Quality Of Services).

Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link,

Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik.

(36)

Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan levellayanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.

2.3 MIKROTIK

2.3.1 Pengenalan Mikrotik 

Gambar 2.13 : Logo Mikrotik  

Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk memfungsikan komputer sebagai router . PC router tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabel maupun nirkabel. Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, penyedia hotspot , ataupun oleh pemilik warnet.

(37)

mikrotik dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Sedangkan aplikasi  yang dapat diterapkan dengan Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth), manajemen,  firewall ,  wireless access point (WiFi) , backhaul link, sistem hotspot, Virtual Privati Network (VPN) server  dan masih banyak lainnya. (http://www.mikrotik.com, 2011).

2.3.2 Sejarah Mikrotik

Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WWireless-LAN) eronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router  yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff  Research and Development  (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara maraton. (http://www.mikrotik.com, 2011).

(38)

2.3.3 Jenis-jenis Mikrotik

a. MikroTik RouterOS yang berbentuk software. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).

b. BUILT-IN Hardware MikroTik. Dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router, yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.

2.3.4 Fitur

 –

fitur Mikrotik

a.  Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama.

b.  Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out , dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem  pool hingga 128 ports. 

c. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

d. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling. 

e. Data Rate Management  : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer. 

f. Firewall  dan NAT : Mendukung penyaringan koneksi  peer to peer, source NAT dan tujuan NAT. Mampu menyaring berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol  seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

h. Nirkabel : Nirkabel gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit  data rate, SSL ,HTTPS.

(39)

2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5.

 j. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out . Dengan otentikasi PAP, CHAP,MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol. 

k. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer  untuk wireless links dan ethernet .

l. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol , juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP). 

m. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

n. NTP : Network Time Protokol  untuk server  dan clients; sinkronisasi menggunakan sistem GPS.

o. Poin to Point Tunneling Protocol  : PPTP, PPPoE dan L2TP  Access Consentrator protokol  otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasidan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

p. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server , HTTPS proxy; transparent  proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

q. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

r. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan  jaringan.

s. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 

(40)

u. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync- PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol ; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay  jenis LMI.

v. Tool  : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;packet  sniffer; Dinamik DNS update. 

w. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play. 

x. VLAN : Mendukung Virtual  LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

y. VoIP : endukung aplikasi voice ver IP. 

z. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS serta VRRP yang mendukung Virtual Router  Redudant Protocol. (http://www.mikrotik.co.id, 2011).

(41)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

 

Gambaran Umum Objek Penelitian

3.1.1

 

Sejarah Singkat Perguruan Krakatau Medan

Perguruan Krakatau didirikan olehYayasan Kesejahteraan Keluarga pada tahun 1987.

Maksud dan tujuan Perguruan Krakatau ialah : “untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional dan untuk mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang dan menjadi manusia berkualitas sehingga mampu dan pro-aktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Perguruan Krakatau adalah suatu lembaga pendidikan yang didirikan oleh Bpk Haryono, yang didirikan pada tahun 1987 dengan mendirikan bangunan di Jl. Cemara No. 32 Kec. Medan Timur Kota Medan Propinsi Sumatra Utara.

3.1.2

 

Visi

 –

Misi

a.

 

Visi

Atas dasar Iman dan Taqwa Berupaya mewujudkan Empat Pilar

PendidikanUntuk melahirkan tamatan berkualitas unggul Serta memiliki Life Skill 

yang layak.

b.

 

Misi

7.

 

Mewujudkan Sekolah yang Kondusif dan Inovatif.

8.

 

Mewujudkan Sistem pembelajaran yang Efektif dan Efisien didukung dengan SDM yang Kompeten & Profesional, Prasarana dan Sarana

(42)

9.

 

Pendidikan yang Relevan dan Mutakhir, serta Media Pembelajaran yang interaktif.

10.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang cerdas, memiliki Pengetahuan Akademis yang tinggi, Wawasan yang Luas dan berpola pikir ke masa depan.

11.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang memiliki Keterampilan dan Life Skill yang layak, kreatif, dan inovatif sesuai dengan jenjangnya.

12.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang memiliki jati diri dan berkepribadian baik ( taat beragama, berakhlak mulia, berbudi pekerti, disiplin, percaya diri dan mandiri, serta bertanggung jawab ).

13.

 

Mewujudkan / melahirkan Lulusan yang memiliki kemampuan untuk hidup bersama, berdampingan dengan orang lain secara demokratis, harmonis, kompetitif, bertoleransi serta memiliki solidaritas sosial yang tinggi.

3.1.3

 

Struktur Organisasi SMP-SMA-SMK Krakatau Medan

(43)

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi SMP-SMA-SMK Krakatau Medan

3.1.4

 

Produk / Jasa Layanan

Sesuai dengan struktur organisasi yang telah disusun maka setiap bagian

mempunyai tugas dan tanggungjawab tersendiri demi lancarnya kinerja

lembaga / instansi. Dibawah ini adalah uraian  job description dari tiap-tiap

bagian :

1.

 

Ketua Yayasan

a.

 

Memimpin dan mengendalikan kegiatan operasional sekolah secara

umum

b.

 

Menentukan dan menetapkan kebijakan-kebijakan utama dalam sekolah

c.

 

Menjalin kerjasama yang baik dengan para bawahanya

d.

 

Berhak mengambil keputusan dan kebijakan sehubungan dengan arah

dan tujuan kegiatan sekolah untuk mencapai laba semaksimal mungkin

e.

 

Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan kepada setiap bagian

manajemen dalam sekolah jika dirasa perlu untuk dilakukan

f.

 

Membuat atau menyetujui peraturan-peraturan yang berlaku di

lingkungan perusahaan

g.

 

Menetapkan dan menyetujui besarnya gaji dan upah pegawai

(44)

2.

 

Kepala Sekolah

a.

 

Mengontrol dan mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh semua

bawahanya

b.

 

Menuyusun dan menetapkan beberapa peraturan kecil di dalam

lingkungan sekolah yang di rasa perlu untuk di buat

c.

 

Menerima laporan dari setiap bidang untuk masing-masing kepala

bidang bawahanya lalu memeriksa laporan dan menyerahkanya kepada

ketua yayasan

d.

 

Mengatur dan mengontrol sumber penggunaan dana sekolah melalui

manajer keuangan

e.

 

Menyetujui atau tidak menyetujui setiap kegiatan baru yang akan

dilaksanakan oleh sekolah

f.

 

Menentukan dan menetapkan kebijakan-kebijakan uatam dalam sekolah

3.

 

KTU (Ketua Tata Usaha)

a.

 

Bertanggung jawab terhadap ketatalaksanaan sekolah

b.

 

Mengkoordinir pekerjaan dan pembagian tugas

c.

 

Melayani keluar masuk surat

d.

 

Buku induk pegawai

e.

 

Kelengkapan file pegawai

f.

 

Buku cuti

g.

 

Daftar hadir pegawai

h.

 

Catatan kenaikan pangkat

i.

 

Program kerja TU

(45)

4.

 

PKS I :

a.

 

Buku induk siswa

b.

 

Buku ekspedisi

c.

 

Mengatur bel

d.

 

Menyediakan kelengkapan siswa

e.

 

Membantu adm. Kesiswaan

f.

 

Sarana adm. Rapat Sekolah

g.

 

Buku klaper

h.

 

Pengarsipan

i.

 

Pencatatan surat / agendaris

 j.

 

Melayani kebutuhan siswa / guru

5.

 

PKS II :

a.

 

Penyediaan dan pemeliharaan buku – buku perpustakaan

b.

 

Pengadaan statistik kepustakaan

c.

 

Pengadaan administrasi kepustakaan : kartu anggota, kartu peminjam

d.

 

Membuat laporan

6.

 

PKS III :

a.

 

Absensi/perangkat kelas

f. Mutasi siswa

b.

 

Klaper siswa

g. Kohor

c.

 

Aministrasi PSB

h. Buku kenaikan kelas

(46)

e.

 

Administrasi semester/UAN

j. Laporan – laporan

7.

 

 Bendahara :

a.

 

Penarikan SPP dan Infaq bangunan

b.

 

Buku kas harian

c.

 

Buku kas umum

d.

 

Berkas asli setoran ke Bank 

e.

 

Merekapitatulasi daftar siswa yang menunggak biaya sekolah

f.

 

Mengamankan penyimpangan keuangan

g.

 

Melaporkan berkas PSJ

h.

 

Membagikan honor pegawai

i.

 

Bersama kepala sekolah, Ka. Tu membuat RAPBS

8.

 

 I T :

a.

 

Memperbaiki sistem jaringan yang eror

b.

 

Melakukan maintenance terhap komputer yang ada di kantor

c.

 

Melakukan back up data terdap file-file data yang penting

d.

 

Melakukan perawatan terhadap hardware maupun software

(47)

9.

 

Wali Kelas :

a.

 

Mengontrol siswa dalam aktifitas belajar mengajar

b.

 

Membuat cacatan nilai siswa

c.

 

Mengisi raport siswa

d.

 

Memberikan bimbingan moril terhadap siswa yang buruk.

3.1.5

 

Sumber Daya Manusia

Perguruan Krakatau Medan memiliki pegawai sebanyak 67 orang yang terbagi di masing-masing bagian kantor di Perguruan Krakatau Medan, dengan rincian tingkat pendidikan sebagai berikut :

Tabel 3.1: Tingkat Pendidikan

Dari jumlah pegawai diatas sebagian besar telah menguasai komputer. Hal itu terlihat dalam kegiatan sehari-hari dimana pegawai memanfaatkan teknologi komputer dalam melaksanakan tugasnya.

3.2

 

Sistem Jaringan Komputer di Sekolah

Sistem jaringan komputer yang diterapkan pada SMP-SMA-SMK Krakatau Medan adalah berjenis LAN (Local Area Network), dimana proses perancangan dan penerapan LAN semuanya diinstalasi dan dimaintenance oleh Staf IT .

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 S2 3 Orang

2 S1 49 Orang

3 D3 10 Orang

(48)

Sampai dengan bulan Mei 2011 jumlah komputer yang telah dirancang dengan menggunakan sistem jaringan LAN terdiri dari atas 18 Unit Ke 18 unit komputer ini terdiri atas :

1. Teknologi Hardware(Perangkat keras) a. Ruang TU

1) Ruang Ketua Yayasan memiliki 2 PC dengan spesifikasi : a.) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz

b.) RAM 512 Mb c.) Monitor 15 Inci

d.) Hardisk dengan kapasitas 80 GB e.) CD-RW dan Floppy Disk Drive 3,5 inchi 2.) Printer Canon Pixma ip 1890

b. Ruang Dikmen

1) Ruang Bagian memiliki 2 PC dengan spesifikasi : a) Komputer Intel Dual Core IV 2.2 GHz

(49)

b) RAM 1 GB c) LCD 19 Inch Wide

d) Hardisk dengan kapasitas 80 GB e) DVD-RW dan Floppy Disk Drive 3,5 inch 2) 1 PC dengan spesifikasi :

a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHZ b) RAM 512 Mb

c) LCD 15 Inch Wide d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-R dan Floppy Disk Drive 3,5 Inch 3) Printer Canon Pixma ip 1700

4) Scaner Fujitsu 5) Hub 16 port 6) UPS Prolink 5 buah 7) LCD Toshiba

c. Ruang Olahraga

1) Ruang Kepala Sekolah memiliki 2 PC dengan spesifikasi : a) Komputer Intel Pentium IV 2,8 GHz.

(50)

b) RAM 512 Mb c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB.

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inch

d. Ruang Ketenagaan

1) Ruang Ketenagaan Mamiliki 2 PC untuk dengan spesifikasi: a) Komputer Intel Dual Core IV 3.0 GHz

b) RAM 512 Mb

c) Monitor 15 Inch Wide d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) DVD-R dan Floopy Disk Drive 3,5 Inch 2) Printer Hp

4) UPS Prolink 2 buah

e. Ruang Dikdas

1) Ruang Bagian Keolahragaan memiliki 2 PC dengan spesifikasi: a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz

b) RAM 512 Mb c) Monitor 15 Inch

(51)

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi 2) Printer

3) Hub

f. Ruang Keuangan

1) Ruang Bagian Dikmen memiliki 2 PC dengan spesifikasi : a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz.

b) RAM 512 Mb c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi 2) Printer

3) Hub

g. Ruang Pengawas

1) Ruang PKS III memiliki 1 PC dengan spesifikasi:

a) Komputer Intel Pentium Dual Core 2.2 GHz dan Intel Pentium IV 2.8 GHz.

(52)

c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi 2) Printer Canon Pixma ip 1700

h. Ruang Renval

1) Ruang Kepala Pustaka mamiliki 3 PC dengan spesifikasi: a) Komputer Intel Pentium IV 2.8 GHz

b) RAM 512 Mb c) Monitor 15 Inch

d) Hardisk kapasitas 80 GB

e) CD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi 2) Printer

3) Hub

i. Ruang Server

1) Ruang Server memiliki 2 PC dengan spesifikasi: a) Komputer Intel Pentium Cor i7

b) RAM 4 GB Mb c) LED 18 Inch

(53)

d) Hardisk kapasitas 1 TB

e) DVD-RW dan Floopy Disk Drive 3,5 Inchi 2) Printer Canon Pixma ip 1700

3.2.1

 

Data Penggunaan Internet

Penggunaan internet oleh karyawan sering dilakukan pada jam kerja guna memaksimalkan pekerjaan yang berhubungan dengan internet dan setiap pekerjaan di masing-masing bagian di Perguruan Krakatau Medan yang membutuhkan internet pun berbeda-beda. Data penggunaan internet ini didapatkan dari pengamatan pribadi di Perguruan Krakatau Medan dan wawancara langsung dengan teknisi komputer di Perguruan Krakatau Medan. Analisa penggunaan internet ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan besar bandwidth yang dibutuhkan di masing-masing bagian kantor Perguruan Krakatau Medan sesuai dengan besar bandwidth yang dimiliki oleh Perguruan Krakatau Medan. Berikut ini adalah tabel kegiatan / pekerjaan di masing-masing bagian kantor yang memerlukan koneksi Internet.

Tabel: 3.2 : Data pengguna Internet 

No Kantor Kegitan yang Dilakukan

1 Ruangan TU 1. Upload data siswa 2. Download data siswa 3. Edit data siswa secara online 4. Upload data website

5. Edit website secara online 6. Browsing

2 Ruangan Dikmen 1. Browsing 2. Upload data

3. Download surat-surat 4. Kirim email

(54)

3 Ruang Olahraga 1. Browsing

2. Download data-data

4 Ruang Dikdas 1. Browsing

2. Download data-data 5 Ruang Pengawas 1. Browsing

2. Download materi siswa SMA, SMK dan SMP.

3. Upload data 6 Ruang Keuangan 1. Browsing

2. Download data-data 7 Ruang Renval; 1. Upload NUPTK

2. Browsing

3. Download data pendidik  4. Kirim email

8 Ruang Server 1. Browsing

2. Upload data

3. Download surat-surat 4. Kirim email

3.2.2

 

Alasan Menggunakan Sistem Jaringan Mikrotik OS

Mengapa pihak sekolah memilih Jaringan Mikrotik Router OS ? hal ini

dilakukan karena sebelumnya terdapat koneksi yang ngadet (lambat) dan

dikarenakan oleh salah satu dari client yang menggunakan bandwitch secara

berlebihan sehingga computer client yang laen mengalami masalah yakni

lambat dalam melakukan koneksi ke internet, oleh karena itulah pihak 

Sekolah menggunakan sistem jaringan Mikrotik Router OS agar penggunaan

bandwich sesama client dapat stabil, adapun kelebihan dari sistem ini yakni

memiliki Operating System yang dibangun dengan core Linux opensource

yang menyebabkan router ini lebih murah dibanding dengan router lainnya,

Dari segi pengoprasiannya Mikrotik tergolong friendly dengan software

winbox yang dimilikinya. RouterOS Mikrotik juga sudah bisa mendeteksi

(55)

berbagai macam ethernet card dari berbagai vendor yang ada. Sedangkan

kekuranganya adalah Mikrotik mengeluarkan sertifikasi, namun sertifikasi

tersebut masih kurang populer dibanding dengan vendor lain seperti cisco

yang sudah diakui international Mungkin kurang bagus untuk menangani

 jaringan sekala yang besar karena dukungan hardwarenya mungkin, kalo

salah dikoreksi ya.

3.2.3

 

Topologi dan Perangkat Jaringan yang Digunakan

Gambar. 3.2: Topologi fisik yang sedang berjalan

Pada rancangan topologi fisik, ada sedikit perubahan tempat perangkat komputer yaitu penambahan komputer sebagai PC router  menggunakan Mikrotik RouterOS yang berada di bawah modem menggantikan server  dan server  itu sendiri ditaruh di belakang switch yang berguna sebagai data server .

(56)

Gambar 3.3 Topologi logis yang sedang Berjalan

Tabel 3.3: IP Adress 

No  Nama  IP Address  Subnetmask  Gateway 

1. PC Router  

118.98.163.19

Sebagai eth0

255.255.255.0 118.98.163.17 2. File Server 192.168.200.2 255.255.255.0 192.168.200.1

(57)

3. Renval 192.168.200.3 s.d 255.255.255.0 192.168.200.1 4. Keuangan 192.168.200.9 s.d 255.255.255.0 192.168.200.1 5. Dikmen 192.168.200.12 s.d 255.255.255.0 192.168.200.1

3.2.5 Rancangan Pembagian Bandwidth

Sebelum melakukan manajemen bandwidth, perlu di tentukan pembagian besar bandwidth unutuk masing-masing client  yang ada di Perguruan Krakatau Medan sesuai dengan besar bandwidth yang dimiliki yaitu 1 Mbps / 1.024 Kbps, pembagian bandwidth untuk masing-masing client tersebut berdasarkan dari analisa penggunaan internet di masing-masing bagian kantor di Perguruan Krakatau Medan. Berikut ini adalah tabel pembagian bandwidth untuk masing-masing client

Tabel 3.4 : Tabel Pembagian Bandwidth 

No Nama Client

Batas Minimal Batas Maximal

1. Renval 1 128 Kbps 256 Kbps 2. Renval2 128 Kbps 256 Kbps 3. Renval3 64Kbps 128 Kbps 4. Renval4 64 Kbps 128 Kbps 5. Tu1 64 Kbps 128 Kbps 6. Tu2 64 Kbps 128 Kbps 7. Pengawas 32 Kbps 64 Kbps 8. Keuangan1 32 Kbps 64 Kbps 9. Keuangan2 32 Kbps 64 Kbps

(58)

10. Olahraga1 32 Kbps 64 Kbps 11. Olahraga2 32 Kbps 64 Kbps 12. Dikmen1 64 Kbps 128 Kbps 13. Dikmen2 64 Kbps 128 Kbps 14. Dikmen3 32 Kbps 64 Kbps 15. Dikdas1 32 Kbps 64 Kbps 16. Dikdas2 32 Kbps 64 Kbps 17. Ketenagaan1 64 Kbps 128 Kbps 18. Ketenagaan2 64 Kbps 128 Kbps Jumlah 1024 Kbps

Gambar 3.4 Prototype jaringan yang sedang berjalan

3.2.6

 

Mengkonfigurasi Bandwich

1) Konfigurasi mangle

Sebelum melakukan pembagian bandwidth pada router  Mikrotik, maka harus menandai aliran paket menggunakan suatu tanda mangle (istilah pada Mikrotik) agar paket tersebut dapat dikenal oleh queue tree. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only atau uplink only

(59)

sehingga manajemen bandwidth dapat bekerja secara optimal.

a) Ruang Renval 

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut :

Pada tab General : Chain = prerouting

Src.address = 192.168.200.3

Pada tab Action :

Action = mark connection New connection mark = Renval1-con Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.5 Konfigurasi Mangle pertama PC Renval1

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai

berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting Connection mark = Renval1-con Pada tab Action :

(60)

New packet mark = Renval1

Kemudian klik Aplly dan OK. 

Gambar 3.6 Konfigurasi Mangle kedua PC Renval1

b) Ruang Tata Usaha

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Src.address = 192.168.200.7 Pada tab Action :

Action = mark connection

(61)

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.7 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1 

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting

(62)

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Tu1 Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.8 Konfigurasi Mangle kedua PC Tu1 

c) Ruang Pengawas

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Src.address = 192.168.200.9

(63)

Pada tab Action :

Action = mark connection

New connection mark = Pengawas-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.9 Konfigurasi Mangle pertama PC Pengawas

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Connection mark = Pengawas-con

(64)

Action = mark packet

New packet mark = Pengawas

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.10: Konfigurasi Mangle kedua PC Pengawas

d) Ruang Keuangan

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Src.address = 192.168.200.10 Pada tab Action :

(65)

New connection mark = Keuangan1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.11 Konfigurasi Mangle pertama PC Keuangan1

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Connection mark = Keuangan1-con

(66)

Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Keuangan1

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.12 Konfigurasi Mangle Kedua PC Keuangan1

e) Ruang Dikmen

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Src.address = 192.168.200.12 Pada tab Action :

(67)

Action = mark connection

New connection mark = Dikmen1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.13 Konfigurasi Mangle Pertama PC Dikmen1 

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut :

Pada tab General :

Chain = prerouting Connection mark = Dikmen1-con

Pada tab Action :

(68)

New packet mark = Dikmen1

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.14 Konfigurasi Mangle Kedua PC Dikmen1

 f) Ruang Olahraga

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Src.address = 192.168.200.15 Pada tab Action :

(69)

New connection mark = Olahraga1-con

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.15 Konfigurasi Mangle Pertama PC Olahraga1 

Kemudian buat rule lagi (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Chain = prerouting Connection mark = Olahraga1-con Pada tab Action :

Action = mark packet

New packet mark = Olahraga1

(70)

Hasil konfigurasi mangle semua client.

Gambar 3.16 Konfigurasi Mangle Kedua PC Olahraga1 

Gambar 3.17: Hasil akhir Konfigurasi Mangle

(71)

Klik menu Queues, kemudian klik menu Queues Tree

Gambar 3.18: Konfigurasi queue tree 

3) Pembagian Bandwitch

a) Client Renval1

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Name = Renval1-down

(72)

Queue Type = default Priority = 8

Limit At = 32k Max Limit = 128k

(73)

Gambar 3.19 : Konfigurasi queue tree PC Renval1

b) Client Renval3

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Name = Renval3-down

Parent = local ( interface yang arah keluar ) Parent Mark = Renval3

Queue Type = default

Priority = 8

Limit At = 64k

(74)

Kemudian klik Aplly dan OK.

Gambar 3.20 : Konfigurasi queue tree PC Renval3 

c) Client Tata Usaha

(75)

Pada tab General : Name = Tu1-down

Parent = local ( interface yang arah keluar ) Parent Mark = u1 Queue Type = default

Priority = 8

Limit At = 64k

Max Limit = 128k

Kemudian klik Aplly dan OK.

(76)

d) Client Pengawas

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sebagai berikut : Pada tab General :

Name = Pengawas-down

Parent = local ( interface yang arah keluar ) Parent Mark = Pengawas Queue Type = default

Priority = 8

Limit At = 32k

Max Limit = 64k

Gambar

Gambar 2.11 : Topologi Tree
Gambar 3.7 Konfigurasi Mangle pertama PC Tu1 
Gambar 3.8 Konfigurasi Mangle kedua PC Tu1 
Gambar 3.11 Konfigurasi Mangle pertama PC Keuangan1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemandirian Lembaga Masyarakat dalam aksi PA dan BPTA meningkat Kemensos, Kemnaker, LSM Kementerian/ lembaga terkait, LSM, SP/SB, Dinas Instansi terkait, dan lain-lain

Dari hasil analisis pada angket model pembelajaran diperoleh skor setelah menggunakan model pembelajaran team accelerated instruction (TAI) dengan menggunakan

Saran dari hasil penelitian yaitu, peningkatan pengetahuan dan pelatihan keterampilan, mengenai ilmu yang menangani konflik sosial maupun agama, tentang pertaturan

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit atau melakukan kunjungan ke rumah paa hari ke-tiga, minggu ke-dua dan minggu ke-enam setelah

Dapat dibayangkan untuk memproduksi satu liter etanol dihasilkan limbah 15 liter dari molase yang berwarna coklat, tergolong sebagai buangan paling korosif, BOD (Bio Oxygen Demand)

Pada saat berdiskusi, siswa dapat menunjukkan rasa hormat   dalam menanggapi atau merespon pertanyaan atau pendapat siswa yang lain.. Pada saat mengajukan pertanyaan

Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan dengan pendapatan bunga yang

Adanya perbedaan dalam penyampaian informasi objek museum secara lisan oleh beberapa pemandu wisata menunjukkan kurangnya standarisasi layanan informasi objek museum. Penelitian