Volume 2 Nomor 2, November 2017
KEMAMPUAN MAHASISWA MEMAHAMI
LOGIKA PEMROGRAMAN KOMPUTER MELALUI ALGORITMA Asnurul Isroqmi
Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang
Abstrak: Para pembuat program komputer khususnya mahasiswa masih mengabaikan algoritma dalam menyelesaikan soal-soal pemrograman komputer. Sebagai akibat pengabaian pembuatan algoritma menyebabkan mahasiswa kesulitan memahami konsep logika pemrograman, sehingga seringkali melakukan kesalahan dan banyak kembali melakukan perombakan kode atau susunan program komputer. Hal ini seringkali juga dilakukan oleh para mahasiswa Program studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang. Berlatar belakang hal ini, peneliti memberikan pengetahuan algoritma secara mendalam dan menerapkan pembuatan algoritma pada setiap persoalan program komputer yang harus dipecahkan oleh mahasiswa, kemudian meneliti bagaimana hasil belajar dan respon mahasiswa terhadap penerapan pembuatan algoritma pada setiap persoalan yang dipecahkan sebelum program-program komputer dibuat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang selama lebih kurang 4 bulan. Dengan metode deskriptif dan menggunakan instrumen soal tes pembuatan program komputer dan angket, maka dari sampel 90 orang mahasiswa yang diteliti diperoleh tes akhir mahasiswa 82,1 yang dikategorikan baik dan respon mahasiswa yang positif.
Kata Kunci: Algoritma, Pemrograman Komputer, Bahasa Pemrograman PENDAHULUAN
Pemograman merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman (Budi, 2000:21). Pengertian algoritma menurut Rinaldi Munir (2002), algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Sedangkan menurut Levitin (Rinaldi, 2007:4), algoritma adalah deretan instruksi yang jelas untuk memecahkan masalah, untuk memperoleh luaran yang diinginkan
dari suatu masukan dalam jumlah yang terbatas.
Sebelum menyusun instruksi program atau kode-kode yang membangun program komputer dibuat, seorang programmer, terlebih lagi yang baru, dalam tahap belajar pemrograman perlu terlebih dahulu menyusun langkah-langkah penyelesaian persoalan. Langkah-langkah penyelesaian harus logis dan disusun dengan urutan-urutan yang sistematis dan logis pula. Langkah-langkah penyelesaian ini seperti yang dikutip di atas dikenal
Volume 2 Nomor 2, November 2017 dengan istilah Algoritma. Kata logis
merupakan kata kunci dalam sebuah algoritma, sehingga urutan langkah-langkah tersebut harus dapat ditentukan, benar atau salahnya. Dengan demikian algoritma dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep logika pemrograman
Namun menurut Casnadi (2013: 12) mahasiswa dan para pembuat program komputer masih banyak mengabaikan algoritma, sehingga mengakibatkan banyak kesalahan yang tidak kita harapkan dan melakukan perombakan coding yang berlebihan.
Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dapat disebabkan karena pemahaman logika pemrograman mahasiswa yang masih kurang sebagai akibat dari pengabaian pembuatan algoritma. Hal ini seringkali pula dilakukan oleh para mahasiswa Program studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang pada pembelajaran pemrograman komputer. Algoritma hanya sekedar menjadi pengetahuan. Mahasiswa tidak menerapkan pembuatan algoritma dalam setiap menyelesaian soal-soal pemrograman komputer, algoritma atau langkah-langkah penyelesaian hanya
berada dalam ingatan mahasiswa tanpa diterapkan pembuatannya dalam bentuk tulisan.
Selain itu pula materi yang diajarkan pada mata kulian Komputer dan Pemrograman tidak hanya membahas tentang pemrograman komputer, tapi juga mahasiswa diberikan materi tentang komputer itu sendiri, perangkat-perangkat komputer, fungsi komputer dan proses pengolahan data pada komputer. Dengan demikian tidaklah cukup waktu jika materi algoritma dibahas secara bersamaan dengan pembuatan program komputer secara mendalam.
Dengan berlatar belakang hal di atas dan pengamatan yang dilakukan saat proses pembelajaran mata kuliah Komputer dan Pemrograman selama ini, serta wawancara informal dengan mahasiswa tahun ajaran 2015/2016 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang, peneliti yang juga sekaligus pengampu mata kuliah ini sering kali mendengar keluhan mahasiswa dan melihat mahasiswa mengalami kendala saat harus menuliskan ide atau pemikiran mereka ke dalam kode atau notasi bahasa pemrograman, dan oleh karena itu peneliti tertarik untuk memberikan pengetahuan
Volume 2 Nomor 2, November 2017
algoritma secara mendalam dan menerapkan pembuatan algoritma pada setiap persoalan yang harus dipecahkan oleh mahasiswa, kemudian meneliti bagaimana hasil belajar dan respon mahasiswa terhadap penerapan pembuatan algoritma. Untuk itu penulis memberi judul penelitian ini ”Kemampuan Mahasiswa
Memahami Logika Pemrograman Komputer Melalui Algoritma”.
Dari uraian di atas, yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar mahasiswa setelah diterapkan pembuatan algoritma sebelum membuat menyelesaikan soal-soal pemrograman komputer?
2. Bagaimana respon mahasiswa setelah diterapkan pembuatan algoritma dalam setiap pembuatan program komputer?
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan sikap mahasiswa terhadap penerapan pembuatan algoritma setiap menyelesaikan soal-soal pemrograman komputer. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil belajar Mahasiswa setelah diterapkan pembuatan algoritma sebelum menyelesaikan soal-soal pemrograman.
2. Mengetahui respon mahasiswa ketika diterapkan pembuatan algoritma dalam setiap pembuatan program komputer.
Adapun manfaat dan kontribusi dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi dosen dan institusi, dapat memberikan informasi berkenaan dengan pentingnya algoritma pada pembelajaran pemrograman komputer. 2. Bagi mahasiswa, dapat memberikan
pemahaman mengenai algoritma untuk mempermudah proses pembelajaran pemrograman komputer.
3. Bagi peneliti lain, dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai penerapan algoritma dalam setiap pembuatan pemrograman komputer.
TINJAUAN TEORETIS
Pemrograman dapat diartikan sebagai proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun sebuah program dimana kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Sebelum membangun sebuah program computer, perlu dibuat langkah-langkah penyelesaian yaitu algoritma. Dan penyusunan algoritma mutlak memerlukan logika yang identik
Volume 2 Nomor 2, November 2017 dengan penalaran atau masuk akal,
sehingga dapat ditentukan benar dan salah suatu langkah. Dengan demikian, penerapan algoritma ke dalam setiap penyelesaian soal pemrograman kepada mahasiswa, dengan sendirinya akan melatih logika berpikir mahasiswa, yang akan berdampak pada kemampuan mahasiswa dalam pembuatan program komputer.
Uraian di atas disimpulkan berdasarkan tinjauan teoritis atau kajian-kajian teori di bawah ini yang diambil dari berbagai sumber.
Pemograman
Tujuan dari pemrograman adalah untuk memuat suatu program yang dapat melakukan suatu perhitungan atau “pekerjaan” sesuai dengan keinginan si pemrogram. Untuk dapat melakukan pemrograman, diperlukan keterampilan dalam algoritma, logika, bahasa pemrograman, dan di banyak kasus, pengetahuan-pengetahuan lain seperti matematika.
Pemograman merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman (Sutedjo,2000: 21). Dan pengertian algoritma menurut Rinaldi
(2007: 4) adalah urutan langkah-langkah untuk memecahkan masalah. Sedangkan algoritma menurut Levitin (Rinaldi, 2007: 4) adalah deretan instruksi yang jelas untuk memecahkan masalah, yaitu untuk memperoleh keluaran yang diinginkan dari suatu masukan dalam jumlah yang terbatas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program merupakan implementasi dari urutan langkah-langkah yang jelas dan logis dalam memecahkan suatu masalah.
Pemrograman dapat pula diartikan sebagai proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun sebuah program komputer dimana kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman.
Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusunsecara sistematis dan logis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka, 1988. “Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah”. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma. Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.
Volume 2 Nomor 2, November 2017
Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma
haruslah benar. Artinya algoritma akan
memberikan luaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan luaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. Kedua, algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya. kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Ketiga, efisiensi algoritma, semisal algoritma itu benar (mendekati kebenaran), tetapi memakan waktu yang lama dalam mendapatkan kebenaran algoritma, untuk apa algoritma tersebut dipakai? Karena inti dari algoritma yang baik adalah mendapatkan jawaban kebenaran (mendekati kebenaran) dengan cepat.
Logika dan Algoritma
Logika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu Logos yang berarti ilmu. Logika dapat diartikan ilmu yang mengajarkan cara berpikir untuk
melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu. Algoritma berasal dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar Wal Muqabala. Kata Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang kemudian lambat laun menjadi Algorithm diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Algoritma.
Menurut Barakbah (2013: 1), pengertian algoritma sangat lekat dengan kata logika, yaitu kemampuan seorang manusia untuk berpikir dengan akal tentang suatu permasalahan menghasilkan sebuah kebenaran, dibuktikan dan dapat diterima akal, logika seringkali dihubungkan dengan kecerdasan, seseorang yang mampu berlogika dengan baik sering orang menyebutnya sebagai pribadi yang cerdas. Dalam menyelesaikan suatu masalahpun logika mutlak diperlukan. Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Penalaran adalah salah satu bentuk pemikiran. Pemikiran adalah pengetahuan tak langsung yang didasarkan pada pernyataan langsung. Pemikiran mungkin benar dan mungkin juga tak benar. Definisi logika sangat sederhana yaitu ilmu yang memberikan
prinsip-Volume 2 Nomor 2, November 2017 prinsip yang harus diikuti agar dapat
berpikir valid menurut aturan yang berlaku. Pelajaran logika menimbulkan kesadaran untuk menggunakan prinsip-prinsip untuk berpikir secara sistematis.
Perbedaan Algoritma dan Program Niklaus Wirth (1997) menyatakan bahwa: Program = Algoritma + Bahasa Pemrograman. Bahasa pemrograman dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya. Jika dihubungkan dengan program, maka pembuatan algoritma harus memperhatikan kaidah:
1 Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen daribahasa pemrograman dan komputer yang memprosesnya.
2 Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
3 Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Algoritma dibuat untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman. Ridho (2013: 7) menagtakan bahwa algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, dan supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman.
Jadi program adalah perwujudan atau implementasi teknis algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer. Program ditulis dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman. Kegiatan membuat program disebut pemrograman (programming). Tiap-tiap langkah didalam program disebut pernyataan atau instruksi (coding). Jadi, program tersusun atas sederetan instruksi. Bila suatu instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut dikerjakan komputer. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu kategori one shot case study, yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa tes awal. Dengan model ini peneliti ingin
Volume 2 Nomor 2, November 2017
mengetahui efek dari penerapan pembuatan algoritma dalam setiap penyelesaian soal-soal pemrograman tanpa dipengarui oleh faktor lain (Arikunto, 2006: 85).
Variabel penelitian adalah :
1. Hasil belajar dari mahasiswa yang ditunjukkan pada penyelesaian akhir semester dari perkuliahan Komputer dan Pemrograman.
2. Respon mahasiswa setelah dilakukan penerapan algoritma pada setiap penyelesaian soal-soal pemrograman sebelum program komputer disusun.
Subjek penelitian adalah adalah mahasiswa semester III Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang TA 2016/2017 di kelas A dan B. Tabel 1 Subjek Penelitian Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah (orang) 3A 7 28 35 3B 12 43 55 TOTAL 19 71 90
Berdasarkan desain penelitian dan data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti membaginya menjadi 2 tahapan lagi yaitu; tahap analisis dan tahap desain. Pada tahap analisis, peneliti melakukan analisis kurikulum, dan analisis materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Selanjutnya pada tahap desain, peneliti mendesain atau merancang perangkat pembelajaran; Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Bahan Ajar, dan Instrumen Penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Tes Pembuatan Program Komputer dan Angket.
1. Tes Pembuatan Program Komputer Tes pembuatan program komputer
dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai kemampuan mahasiswa pembuatan program-program komputer. Tes berupa soal uraian pemberian masalah yang diambil dari buku-buku penerbitan nasional yang dipakai penulis sebagai buku referesnsi.
Sesuai dengan tujuan penelitian, pada lembaran jawaban mahasiswa diharuskan terlebih dahulu membuat algoritmanya terlebih dahulu sebelum membuat susunan coding program. Setelah mahasiswa
Volume 2 Nomor 2, November 2017 melakukan tes program atau
menjalankan coding program yang telah mereka buat, coding program disalin atau dituliskan juga di lembar jawaban.
Kisi-kisi penulisan soal tes juga didasarkan kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar
dari silabus yang telah disusun sebelumnya, untuk memenuhi apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran pembuatan program komputer. Berikut adalah contok kisi-kisi penulisan soal dalam penelitian ini.
Tabel 2
Contoh Kisi-kisi Penulisan Soal Latihan 1 (Tes 1)
Mata Kuliah : Komputer dan Pemrograman Bentuk Soal : Essay
SKS : 3 SKS Jumlah Soal : 3 No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Nomor Soal 1 Mahasiswa memahami konsep dasar algoritma dan pemrograman komputer dengan bahasa pemrograman Just Basic serta aplikasinya pada penyelesaian persoalan matematika Mahasiswa mengenal , memahami dan menuliskan algoritma dan elemen dari pemrograman Elemen Pemrograman; - - Algoritma flowchart - - Bentuk/gambar flowchart - - Data, variabel, konstanta - - Baris program - - Operator - - Pernyataan - - Fungsi - - Numerik, String Membuat algoritma flowchart, menggunakan elemen pemrogaman untuk tujuan program-program tertentu 1,2,3 2 Mahasiswa memahami konsep dasar algoritma dan pemrograman komputer dengan bahasa pemrograman Just Basic serta aplikasinya pada penyelesaian persoalan matematika Mahasiswa mengenal, memahami dan membuat pernyataan/instruksi dasar dalam bentuk algoritma flowchart dan baris bahasa pemrogram komputer Bentuk diagram algoritma dan pernyataan program; - - INPUT - - OUTPUT - - PROCESS Membuat flowchart/diagram dari INPUT dan OUTPUT Menggunakan instruksi dasar bahasa pemrograman; INPUTdan OUTPUT 1,2 a. Angket
Angket adalah sekumpulan pertanyaan atau pernyataan yang
harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau
Volume 2 Nomor 2, November 2017
melengkapi kalimat dengan jalan mengisi (Ruseffendi, 2003: 107). Angket diberikan pada akhir
pelaksanaan penelitian, setelah mahasiswa selesai diberikan tes akhir pembuatan program komputer. Tujuan diberikan angket ini untuk
mengetahui sikap mahasiswa
terhadap Pembelajaran Pemrograman Komputer, materi Algoritma, penerapan Penyelesaian Algoritma untuk setiap soal pemrograman, dan terhadap soal-soal tes yang diberikan. Berikut tabel kisi-kisi angket yang diberikan kepada mahasiswa
Tabel 3
Kisi-Kisi Indikator Angket
No. RESPONS INDIKATOR
1 Terhadap pemrograman komputer Mahasiswa merespon pembelajaran pemrograman
komputer
2 Terhadap materi algoritma. Mahasiswa merespon bagaimana materi algoritma yang
diajarkan 3 Terhadap fungsi dan kegunaan algoritma
dalam menyelesaikan soal-soal pemrograman
Mahasiswa merespon bagaimana fungsi dan kegunaan algoritma dalam menyelesaikan soal-soal pemrograman komputer
4 Terhadap fungsi dan kegunaan algoritma dalam memahami logika pemrograman
Mahasiswa merespon bagaimana fungsi dan kegunaan algoritma dalam memahami logika pemrograman 5 Terhadap soal-soal tes pembuatan
program komputer
Mahasiswa merespon bagaimana soal-soal pemrograman yang diberikan
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan di laboratorium komputer Universitas PGRI Palembang selama lebih kurang 4 bulan. Penelitian disesuaikan dengan langkah-langkah dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh peneliti sendiri dengan jadwal pembelajaran disesuaikan dengan jadwal perkuliahan Komputer dan Pemrograman untuk 16 kali pertemuan.
Pada 3 kali awal pertemuan mahasiswa diberikan pemahaman mengenai konsep-konsep algoritma, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun penerapannya dalam menyelesaikan persoalan dalam bidang komputasi, khususnya bidang pendidikan matematika. Pada pertemuan selanjutnya, peneliti memberikan materi mengenai instruksi-instruksi atau coding bahasa pemrograman yang sebelumnya terlebih dahulu di bahas
Volume 2 Nomor 2, November 2017 bagaimana bentuk instruksi tersebut
digambarkan dalam bentuk algoritma flow chart.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman mahasiswa, selama 15 menit diawal pembelajaran mahasiswa diberikan satu soal pemrograman yang harus
dipecahkan bersama melalui diskusi kelas. Materi yang didiskusikan adalah berkenaan dengan pembuatan algoritma untuk menyelesaikan soal-soal pemrograman sederhana berkenaan dengan materi yang akan disampaikan.
Tabel 4
Kegiatan Perkuliahan dan Penelitian Pada 16 Kali Pertemuan
PERTE-MUAN MATERI KETERANGAN
I Sistem Komputer dan Representasi Data;
- Perangkat Keras, Perangkat Lunak, Klasifikasi Perangkat Lunak, Bilangan Biner, Aritmatika Biner Dengan Gerbang Logika, Bilangan Oktal dan Heksa Desimal
Pemrograman dan Bahasa Pemrograman
- Pemrograman, Bahasa Pemrograman, Algoritma dan Tahapan Pemrograman
Materi berkenaan dengan
computer dan komponennya, seta pengertian pemrograman, bahasa pemrograman dan Algoritma
II Algoritma
- Defenisi Algoritma, Pemroses Algoritma, Komponen Algoritma, Penyajian Algoritma
Materi berkenaan dengan
algoritma
III Penyajian Algoritma (Lanjutan...) - Narasi, Psudocode, Flowchart
Materi cara membuat dan
menyajikan algoritma IV Software Aplikasi Just BASIC
- Pengenalan dan penginstalan software, Membuka, menyimpan dan menutup file program, Penulisian Program, Menjalankan Program, Mengcopy dan mencetak progam, Fitur-fitur pada Just BASIC Elemen Pemrograman
- Data, variabel dan konstanta, Baris progam, Operator, Pernyataan, Fungsi, Konversi data numeric, Fungsi lain
Materi berkenaan dengan
software bahasa pemrograman bahasa Just BASIC dan berkenaan
dengan elemen2 dari
pemrograman
V Statement INPUT – OUTPUT
(Dalam bentuk algoritma dan baris program komputer) - Instruksi Dasar Input
- Instruksi Dasar Output
Materi berkenaan Instruksi dasar
input dan outpus dalam
pemrograman
VI Pemrogaman Dengan Struktur Keputusan I
(Dalam bentuk algoritma dan baris program komputer); - IF – THEN
Materi berkenaan dengan struktur keputusan
VII UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) Tes 1
VIII Pemrogaman Dengan Struktur Keputusan I
(Dalam bentuk algoritma dan baris program komputer); - IF – THEN – ELSE
Materi berkenaan dengan struktur keputusan
IX Pemrograman dengan Strukutr Keputusan 2
(Dalam bentuk algoritma dan baris program komputer)
Materi berkenaan dengan struktur keputusan
Volume 2 Nomor 2, November 2017
PERTE-MUAN MATERI KETERANGAN
- SELECT – CASE, - GOTO, - GOSUB
X Latihan Soal Tes 2
XI Pemrograman dengan Struktur Perulangan 1
(Dalam bentuk algoritma dan baris program komputer) - IF – THEN GOTO
- FOR – NEXT
Materi berkenaan dengan struktur keputusan dan perulangan
XII Contoh Soal dan Pembahasan (Struktur Keputusan 1 & 2, dan Struktur Perulangan 1)
XIII Latihan Soal Tes 3
XIV Pemrograman dengan Struktur Perulangan 2
(Dalam bentuk algoritma dan baris program komputer) - WHILE – WEND, - DO – LOOP, - LOOP -
UNTIL
Materi berkenaan dengan struktur keputusan dan perulangan
XV Contoh Soal dan Pembahasan (Struktur Keputusan 1 & 2, dan Struktur Perulangan 1 & 2)
XVI Tes Akhir (UAS) Tes Akhir
Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian a. Analisis Data Tes
Pembuatan kunci jawaban masing-masing soal pemrograman dan pemberian skor dari setiap jawaban soal. Pemberian skor sangat ditentukan dari seberapa penting langkah yang harus dikerjakan untuk menjawab soal, semakin penting semakin tinggi skor diberikan.
Skor jawaban ditulis di lembar jawaban mahasiswa dan dikumpulkan untuk di kalkulasi. Nilai akhir diperoleh dalam daftar
distribusi dan nilai rata-rata mahasiswa dengan formula:
Keterangan :
x = Nilai rata-rata
i
x
= Jumlah semua harga x
n = Banyak data
Hasil belajar dari setiap mahasiswa dikategorikan seperti tabel berikut ini:
Tabel 5 Skor Nilai
Skor Rata-Rata Predikat
86 – 100 Baik Sekali
71 – 85 Baik
56 - 70 Cukup
41 - 55 Kurang
≤ 40 Kurang Sekali
b. Analisis Data Angket Sikap Mahasiswa Angket yang diberikan kepada mahasiswa terdiri dari 30 pernyataan atau pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi indikator angket yang diuraikan diatas.
i
x
x
n
Volume 2 Nomor 2, November 2017 Untuk menganalisis data angket,
digunakan penskoran untuk setiap
jawaban dari pernyataan yang mengikuti pendapat dari Suherman (2003: 190). Tabel 6
Skor Pernyataan Angket
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Pernyataan Skor Pernyataan Skor
Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju(S) 4 Setuju(S) 2
Netral (N) 3 Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Penskoran dilakukan pengolahan dengan menghitung rata-rata skor subjek. Secara rinci skor dan sikap mahasiswa diperlihatkan pada tabel berikut ini :
Tabel 7
Kategori Sikap Mahasiswa
SKOR KATEGORI SIKAP
41 – 50 Sangat Positif
31 – 40 Positif
21 – 30 Negatif
10 – 20 Sangat Negatif
(Somantri dan Muhidin, 2006 : 41)
HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Belajar
Tes pembuatan program komputer diberikan sebanyak 4 kali yaitu, soal latihan; tes I, tes II dan tes III dan tes akhir. a. Evaluasi Hasil Belajar Soal Latihan
Data hasil belajar yang diadakan sebanyak 3 kali yaitu tes I, tes II dan tes III diperoleh sebagai berikut:
Tabel 8
Nilai Rata-Rata Tes Soal Latihan
Tes
Rata-rata
I II III
84,1 76,5 78,3 79,6
Nilai rata-rata mahasiswa dari 90 sampel pada tes I, II dan III dikategorikan baik, dan nilai rata-rata keseluruhan tes adalah 79,6 kategori baik.
b. Evaluasi Hasil Belajar Tes Akhir
Total nilai tes akhir 7384,9 dari 90 sampel yang diteliti. Rata-rata hasil tes diperoleh; X ∑ =
= 82,1 kategori baik.
Hasil tes pertama yaitu 84,1 bila dibandingkan dengan tes berikutnya mengalami penurunan. Tingginya nilai rata-rata mahasiswa dari hasil tes pertama dikarenakan materi pemrograman yang
Volume 2 Nomor 2, November 2017
harus dikuasai mahasiswa masih sangat sedikit dan soal tes yang diberikan tidak begitu bervariasi. Dan pada hasil tes berikutnya yaitu mulai tes II = 76,5 , tes III = 78,3 dan sampai tes akhir = 82,1 nilai rata-rata mahasiswa mengalami kenaikan, walaupun materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa semakin banyak dan soal sangat bervariasi.
Angket
Dari hasil analisis data angket dapat dilihat bahwa rata-rata keseluruhan skor mahasiswa adalah 37. Ini berarti respon mahasiswa dikategorikan positif.
Dari hasil total skor dapat dijelaskan sebagai berikut:
i. Rata-rata total skor untuk indikator pertama ini diperoleh nilai 34 (Positif), mengindikasikan bahwa penerapan algoritma kedalam setiap penyelesaian soal-soal pemrograman tidak membuat mahasiswa merasa mengalami kesulitan belajar pemrograman komputer.
ii. Rata-rata total skor untuk indikator kedua diperoleh nilai 33 (Positif), mengindikasikan bahwa mahasisa dapat memahami materi-materi algoritma yang disampaikan kepada mahasiswa. iii. Rata-rata total skor untuk indikator
ketiga diperoleh nilai 42 (Sangat Positif)
yang mengindikasikan bahwa mahasisa dapat merasakan bahwa algoritma membantu menyelesaikan soal pemrograman komputer.
iv. Rata-rata total skor untuk indikator keempat ini diperoleh nilai 41 (Sangat Positif), mengindikasikan bahwa sikap mahasiswa dapat merasakan bahwa algoritma membantu mahasiswa memahami logika pemrograman komputer.
v. Rata-rata total skor untuk indikator kelima ini diperoleh nilai 35 (Positif), mengindikasikan bahwa dengan penerapan algoritma terhadap penyelesaian soal pemrograman komputer tidak menjadikan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menganalisa soal-soal pemrograman komputer.
Dengan penerapan pembuatan algoritma ke dalam setiap penyelesaian soal-soal pemrograman diperoleh hasil evaluasi belajar mahasiswa yang dikategorikan baik dan respon mahasiswa secara keseluruhan dinyatakan poisitf, hal ini menunjukkan kesesuaian dengan hasil studi literatur atau tinjauan teorits peneliti sebelumnya bahwa dengan penerapan algoritma dapat melatih logika pemahaman
Volume 2 Nomor 2, November 2017 mahasiswa dalam menjawab soal-soal
pemrograman. Kesesuaian ini terutama sekali ditunjukkan pada hasil tes akhir yang diperoleh 82,1 (kategori baik), serta respon mahasiswa untuk indikator ke-3 yang sangat positif yang menyatakan bahwa mahasiswa dapat merasakan bahwa algoritma membantu menyelesaikan soal pemrograman komputer, dan indikator yang ke-4 yang juga sangat positif yang menyatakan bahwa mahasiswa dapat merasakan bahwa algoritma membantu mahasiswa memahami logika pemrograman komputer.
SIMPULAN DAN SARAN
Penerapan pembuatan algoritma dalam setiap penyelesaian soal pemrograman dapat membantu mahasiswa memahami konsep logika pemrograman dengan baik sehingga tidak banyak melakukan kesalahan dalam pembuatan program komputer, hal ini ditunjukkan dengan;
1. Hasil belajar mahasiswa dari tes akhir di peroleh 82,1 (kategori baik) dan secara keseluruhan dari tes I, tes II, tes III dan tes akhir diperoleh rata-rata nilai 80,2 (kategori baik).
2. Hasil belajar mahasiswa yang cenderung meningkat dari tes 2 sampai dengan tes 4, walaupun materi yang harus dikuasai semakin banyak dan soal begitu bervariatif.
3. Hasil angket dengan skor 37, respon atau sikap mahasiswa terhadap penerapan algoritma dalam setiap penyelesaian soal-soal pemrograman adalah positif, yang mengindikasikan bahwa Mahasiswa menerima pembelajaran dengan membuat algoritmanya terlebih dahulu sebelum dituliskan ke dalam bahasa pemrograman.
Saran bagi dosen pengampuh mata kuliah Pemrograman Komputer agar dalam menyelesaikan soal-soal pemrograman komputer selalu menerapkan pembuatan algoritma pemrogaman terlebih dahulu sebelum mahasiswa menuliskannya kedalam bahasa pemrograman dan bagi program studi Pendidikan Matematika, agar silabus mata kuliah Komputer dan Pemrograman lebih menekankan kepada materi algoritma dan mengurangi materi tentang komputer dan komponen komputer itu sendiri.
Volume 2 Nomor 2, November 2017 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Barakbah, Ali R., dkk. (2013). Logika dan
Algoritma. Program Studi Teknik
Informatika Departemen Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Casnadi, E. (2013). Dasar Algoritma. (Online). Tersedia Pada:
https://www.slideshare.net/casnadi/d asar-algoritma-27588091. Diakses 27
Mei 2017. diakses pada tanggal 2
April 2016).
Munir. (2016). Kontribusi Matematika
Dalam TIK. (Online). Tersedia Pada:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/ PRODI._ILMU_KOMPUTER/19660 3252001121-MUNIR/Presentasi_TIK/Kontribusi_ Matematika_dalam_TIK.pdf. Diakses 22 September 2016.
Pressman, R. S. (2002). Perangkat Lunak
Pendekatan Praktisi (Buku Satu).
Yogyakarta: Andi
Ridho, dkk. (2013). Logika dan Algoritma. (Online). Tersedia Pada:
http://entin.lecturer.pens.ac.id/Logika %20Algoritma/Buku%20Logika%20 Algoritma.pdf. Diakses 23 Mei 2017.
Rinaldi, M. (2007). Strategi Algoritmik
Algoritma Brute-Force. Bandung:
Informatika.
Rinaldi, M. (2002), Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C, Bandung: Informatika
Ruseffendi, E.T. (2005). Dasar-dasar
penelitian pendidikan dan bidang non-eksakta lainnya. Bandung: Tarsito Bandung.
Somantri, A. dan Sambas, A.M. (2006).
Statistika Dalam Penelitian.
Bandung : Pustaka Setia
Sudjana, N. (1999). Penilaian Hasil
Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. (2002). Metode Statistika.
Bandung: PT Tarsito Bandung
Suherman. (2003). Evaluasi Pembelajaran
Matematika. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Sutedjo, M. A.N. (2000). Algoritma &
Teknik Pemograman. Yogyakarta:
Andi.
Yendri, D. (2013). Bahan Ajar Algoritma
dan Pemrograman I. (Online).
Tersedia pada: http://fti.unand.ac.id/images/MATER IKULIAH/DODONYENDRI/3_pdfs am_Dodon_-_Materi_algoritma_n_Pemrograman. pdf. Diakses 23 September 2016. Wirth, N. (2007). Algoritma + Struktur
Data = Program. Yogyakarta: Andi.
Zulkardi. 2008. “Pengembangan materi luas permukaan dan volume limas yang sesuai dengan karakteristik PMRI di kelas VIII SMP Negeri 4 Palembang”. Jurnal Pendidikan Matematika 2 (1). Diakses pada
Volume 2 Nomor 2, November 2017 LAMPIRAN
Contoh Lembaran Jawaban Mahasiswa