• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI (PPTI) JUDUL KEGIATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI (PPTI) JUDUL KEGIATAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI (PPTI)

JUDUL KEGIATAN

PENGEMBANGAN BED PERAWATAN LUKA GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA, ERGONOMIS DAN KESELAMATAN KERJA

Kerjasama :

Dengan

DISUSUN OLEH :

Ns. SODIQ KAMAL, S.Kep.,M.Sc. NIDN. 0610128001 Ketua Dr. MUJI SETIYO, ST., MT. NIDN. 0627038302 Anggota SUROTO MUNAHAR ,ST.,MT. NIDN.0620127805 Anggota

(2)

HALAMAN PENGESAHAN Judul Program

PENGEMBANGAN BED PERAWATAN LUKA GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA, ERGONOMIS DAN KESELAMATAN KERJA

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK ... iv

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan dan Sasaran ... 3

DISKRIPSI PROTOTIPE LAIK INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN ... 4

A. Nama Prototipe ... 4

B. Status Prototipe ... 4

C. Bidang Teknik Prototipe ... 4

D. Ringkasan Prototipe ... 4

TRACK RECORD KEGIATAN R&D ... 5

A. Track Record LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang ... 5

B. Track Record R&D PT. Paramount Bed Indonesia ... 6

ROADMAP PENGEMBANGAN PROTOTIPE LAIK INDUSTRI ... 7

BUSINESS PLAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE ... 8

A. Bahan Baku ... 8

B. Produksi dan Teknologi yang Dibutuhkan ... 9

KEMITRAAN SUMBERDAYA BERDASARKAN WBS DAN WP ... 10

A. Work Breakdown Structure (WBS) ... 10

B. Kualifikasi SDM ... 11

C. Kelengkapan saranaLitbang & produksi. ... 11

D. Sharing pembiayaan ... 12

TARGET OUTPUT ... 13

JADWAL KEGIATAN ... 14

BIAYA/RAB ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 18

Lampiran 1 : Surat pernyataan kesediaan Industri pelaksana kegiatan. ... 19

Lampiran 2 : Surat pernyataan kesediaan dari lembaga litbang: ... 20

Lampiran 3 :Personalia dan perincian tugas masing-masing ... 21

(4)

ABSTRAK

Beberapa tahun terakhir marak berdirinya praktik mandiri keperawatan. Hal ini didukung dengan adanya pengesahan undang-undang keperawatan nomor 38 tahun 2014. Terdapat berbagai bidang keahlian yang berpotensi untuk di kembangkan dalam praktek mandiri keperawatan. Saat ini yang paling banyak berkembang adalah praktik perawatan luka. Perawatan luka yang baik membutuhkan waktu yang cukup, sehingga dibutuhkan tempatyang aman dan nyaman.

Permasalahannya, saat ini belum ada bed khusus yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan keamanan dan kenyamanan kerja perawat dalam memberikan pelayanan perawatan luka bagi pasien. Kendala lain adalah ketika melakukan perwatan luka kadang perawat menemui beberapa luka mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini membutuhkan solusi untuk memberikan kualitas pelayanan perawatan luka yang baik.

Tujuan umum pengembangan bed perawatan luka ini adalah untuk mendukung praktik mandiri keperawatan yang profesional, efisien, ergonomis, dan aman. Sementara tujuan spesifiknya adalah : rantai penambahan nilai dalam sektor produksi; alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi; pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan; dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, sasaran riset pengembangan bed perawatan luka ini adalah peningkatan daya kompetisi industri; adanya produk hasil pengembangan industri; peningkatan local content; dan mengurangi ketergantungan dari luar.

Kata kunci : praktik mandiri perawatan luka, bed perawatan luka yang aman dan nyaman, pengembangan teknologi

(5)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lulusan baru perawat setiap tahun adalah 250.000 (www.murianews.com). Serapan tenaga perawat di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada masih sangat rendah yaitu sekitar 4-10%. Hal ini menjadi suatu kabar yang kurang baik, namun dapat diatasi dengan mengembangkan kewirausahaan dalam bidang keperawatan. Upaya tersebut dapat dicapai salah satunya dengan mendirikan klinik keperawatan mandiri. Saat ini sudah banyak perawat yang membuka praktik mandiri keperawatan.

Gambar 1 : Bukti Keberadaan praktik Mandiri Keperawatan (http://2.bp.blogspot.com/)

Kasus luka kronis setiap tahun meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penderita Diabetes melitus (DM). Luka DM merupakan luka yang sulit sembuh. luka DM kadang menimbulkan bau yang tidak sedap. Luka DM membutuhkan perawatan yang bagus agar tercipta lingkungan mikro pada luka yang mempercepat penyembuhan luka.

Perawatan luka DM yang bagus membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan sekedar mengganti balutan luka. Hal ini membutuhkan fasilitas pendukung yang baik pula. Khususnya bed perawatan luka harus memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan kerja.

(6)

bahkan baju pasien dan perawat. Bau yang timbul dari luka juga belum dikelola dengan baik. Hal ini akan membuat suasana kerja menjadi tidak menyenangkan. Hal ini berdampak pada kualitas kerja yang rendah.

1. Gambaran situasi praktik perawatan luka saat ini

Gambar 2 : Kondisi Kerja perawat dalam memberikan perawatan luka

https://aminetn.files.wordpress.com/2009/12/cimg0467.jpg

Perawatan luka yang diawali dengan pencucian luka. Gambar 2 menunjukkan posisi perawat yang sedang bekerja tidak sesuai dengan prinsip ergonomis. Cairan limbah medis cair yang beresiko untuk tumpah dan mengotori lingkungan tempat perawatan. Sirkulasi udara yang statis dan tidak terarah memungkinkan bau yang tidak sedap mengganggu proses perawatan luka.

2. Permasalahan

Dari hasil survei, perawat yang menjalankan praktik mandiri perawatan luka belum menggunakan bed khusus perawatan luka. Keberadaan bed ini sangat penting, karena dalam perawatan luka, bed merupakan tempat kerja perawat. Efisiensi dan efektifitas kerja menjadi parameter utama dalam evaluasi unjuk kerja bagi seorang perawat.

Bed perawatan yang sudah ada tidak sesuai dengan kebutuhan kerja perawatan luka. Bed perawatn luka yang ada saat ini terkesan hanya memanfaatkan fasilitas

(7)

yang ada tanpa mempertimbangan aspek keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.

Melihat fenomena tersebut, dibutuhkan suatu bed perawatan luka yang

mampu meningkatkan efisiensi kerja, ergonomis dan menjamin keselamatan kerjasehingga memungkinkan digunakan oleh berbagai karakteristik tubuh

perawat yang menggunakannya.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan umum pengembangan bed perawatan luka ini adalah untuk mendukung praktik mandiri keperawatan khususnya dalam perawatan luka adalah :

1. Rantai penambahan nilai dalam sektor produksi;

2. Alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi; 3. Pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan ; dan 4. Pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, sasaran riset pengembangan bed perawatan luka ini adalah

1. Peningkatan daya kompetisi industri;

2. Adanya produk hasil pengembangan industri;

(8)

DISKRIPSI PROTOTIPE LAIK INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN

A. Nama Prototipe

Bed perawatan luka

B. Status Prototipe

Paten : prototipe bed perawatan luka sedang dalam proses pendaftaran paten

TRL : Intermediate

Prototipe sederhana dari bed perawatan luka sudah diaplikasikan di klinik perawatan luka universitas muhammadiyah magelang.

C. Bidang Teknik Prototipe

Prototipe ini berhubungan dengan suatu alat berupa bed perawatan luka yang dapat memfasilitasi kerja perawat bekerja efisien, ergonomis dan aman.

D. Ringkasan Prototipe

Prototipe ini berhubungan dengan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan pasien yang sedang menjalani perawatan luka yang terdiri dari beberapa bagian yaitu:

1. Bed dan Matras

Bed ini merupakan papan yang terbuat dari pelat besi galvalum. Terdiri dari tiga lembar.lembar bagian kepala, lembar bagian tengah dan lembar bagian kaki. Diatas lembaran -lembaran pelat besi ini terdapat matras.

2. Bak penampung limbah medis cair

Bak penampung limbah medis cair berada sejajar dengan lembar pelat yang bagian kaki. Bagian ini terhubung dengan tempat pembuangan limbah melalui suatu saluran fleksibel.

3. Pengatur ketinggian bed

Pengatur ketinggian ini berada di bawah papan bed perawatan luka. Bagian ini merupakan bagian yang mampu bergerak dinamis naik-turun menyesuaikan dengan kebutuhan postur perawat. Penggerak mekanis dari bagian ini bekerja secara manual menggunakan engkol.

(9)

TRACK RECORD KEGIATAN R&D

A. Track Record LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang 1. Pengalaman R&D bidang kendaraan gas

Rekam jejak R&D LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang dalam hal pengembangan penyembuhan luka adalah sebagai berikut :

1. Tahun 2010 didirikan klinik perawatan luka yang berfungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

2. Pada tahun 2011 mendapatkan krenova award untuk bed perawatan luka 3. Sejak tahun 2010- 2019 dilakukan evaluasi terhadap prototipe bed

perawatan luka yang sudah dipakai di klinik perawatan luka.

4. Pada tahun 2016 mendapatkan hibah Penelitian dosen pemula dari ristekdikti, dengan bidang imunologi dalam penyembuhan luka

2. Pengalaman publikasi terkait dengan pengembangan bed perawatan luka A. Perolehan penghargaan dalam 5–10 Tahun Terakhir

No Tahun Judul / Tema penghargaan Pemberi penghargaan

1 2011 Krenova award “Bed

perawatan ulkus diabetikum” Wali Kota Magelang

(10)

B. Track RecordR&D PT. Paramount Bed Indonesia

PT. Paramaount Bed Indonesia (PBI) merupakan Perusahaan yang memproduksi Bed untuk kebutuhan rumah sakit dan aksesoris serta furnitur rumah sakit lainnya. Paramaount Bed Indonesia merupakan perusahaan yang telah berpengalaman cukup lama. Perusahaan ini telah menyuplai kebutuhan rumah sakit hampir di seluruh Indonesia. Perusahaan sebesar pramount Bed Indonesia tentunya melakukan research and development secara terus menerus dan terarah. Hal ini terlihat dari produk-produk yang diciptakan selalu mengikuti keinginan pasar.

Bukti lain terkait Riset oleh PBI adalah

https://www.researchgate.net/publication/329209469_OPTIMASI_DESAIN_KINEMATIK_ LINKAGE_MEKANISME_PENGATUR_KETINGGIAN_TEMPAT_TIDUR_PASIEN.

Produk R&D PT Paramount Bed Indonesia (riset industri) antara lain :

Gambar 4. Bed Perawatan untuk pelayanan di RS Produk PT PBI

(11)

ROADMAP PENGEMBANGAN PROTOTIPE LAIK INDUSTRI TAHUN Ke 1 (2020) TAHUN Ke 2 (2021) TAHUN Ke 3 (2022)

Gambar 7.Road Map Pengembangan Protipe Laik Industri Tema kegiatan Metode

Pengembangan prototipe skala Laboratorium Target Produk Pengembangan prototipe skala Industri Pengembangan prototipe skala Industri + Field Test

1. Desain bed perewatan menggunakan CAD 2. Pembuatan bed perawatan luka skalalaboratorium 3. Pengujian 1. Desain dies menggunakan CAD 2. Pemilihan material 3. Proses pressing prototipe 4. Proses welding prototipe 5. Finising prototipe 1. Field test 2. Analisis kinerja prototipe 3. Evaluasi &pengembangan prototipe 4. Final field test

Prototipe skala Laboratorium Prototipe skala Industri Fix prototipe skala Industri

(12)

BUSINESS PLAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE A. Bahan Baku

(13)

Nama Part Bed Perawatan Mattras Bak Penampung limbah medis cair Pengatur ketinggian bed Material Besi Galvalum Polyurethane foam besi stainless

stell Besi profile Ketersediaan

dalam negeri

B. Produksi dan Teknologi yang Dibutuhkan 1. Bed perawatan

Bed ini dibuat dengan spesifikasi fungsi dapat memberikan kenyamanan bagi pasien, dapat diatur ketinggiannya sehingga sesuai dengan posisi ergonomis perawat. Proses yang dibutuhkan dalam pembuatan bed ini ada pressing dan welding.

2. Kasur

Kasur terbuat dari bahan polyureethane foam. Bahan ini dapat memberikan kenyamanan karena tidak menimbulkan sensai panas dan bersifat anti bakteri.

3. Bak penampung limbah medis cair dan saluran ke penampungan akhir

Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limbah medis infeksius cair dan disalurkan langsung penampungan akhir. Bagian ini didesain agar mudah dibersihkan dan terbuat dari logam stailesstel agar mudah dibersihkan dan tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri. Proses kerja yang dibutuhkan adalah pressing. Pada bagian bawah terdapat saluran limbah medis cair yang terbuat dari bahan yang fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan proses adjustment ketinggian bed.

4. Pengatur Ketinggian Bed

Berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian bed dengan ketinggian perawat yang sedang bekerja. Terbuat dari besi profile. Proses produksi yang dibutuhkan

(14)

KEMITRAAN SUMBERDAYA BERDASARKAN WBS DAN BP

A. Work Breakdown Structure (WBS)

Gambar 9. Work Breakdown Structure

Pengembangan prototipe bed perawatan luka

1..Produksi bed perawatan luka skala laboratorium

Leader : Tim PB

1.1. Re-Desain Prototipe

1.2. Simulasi prototipe pada berbagai karakter antropometri perawat 1.3. Pembuatan prototipe (pilot) dengan machining 1.4. Uji Labora- torium

2..Produksi bed perawatan skala Industri Leader : Tim PB

1..Produksi bed perawatan skala Industri + Field test

Leader : Tim PB 2.2. Material selection 2.1. Desain Konstruksi bed 2.3. Contructions process 2.4. Finishing process 3.1. Field test 3.1. Analisis kinerja 3.1. Evaluasi desain 3.1. Mass produk PB PB PB PB PB PB PB

(15)

B. Kualifikasi SDM

No Personalia Bidang

keahlian Institusi

1. Dr. Muji Setyo ST., MT Material Universitas Muhamadiyah Magelang 2. Suroto Munahar, ST., MT Desain dan

sistem kontrol 3. Sodiq Kamal, Ns. M.Sc. Perawatan

Luka

4. Iin Kholidin Welding PT. Paramount Bed

5. Mirwan Irawan After Sales

C. Kelengkapan saranaLitbang & produksi.

1. Peralatan yang tersedia di PT paramount bed antara lain :

Di departemen press ada berbagai jenis mesin diantaranya mesin press 80 ton sampai dengan 400 ton, mesin bor, mesin cutting, mesin CNC bubut dan mesin bending

Pada proses pengelasan kami menggunakan hand type welding

machine dan robot welding. Operator

yang melakukan pengelasan adalah operator yang sudah terlatih dan

terampil. Hasil pengelasan diuji secara berkala dengan menggunakan X-ray dan mekanik untuk mengetahui

(16)

Proses selanjutnya adalah proses pengecatan. Untuk memastikan kekuatan pengecatan dilakukan salt

spray test, test cross cut, hardness test dan thickness meter.

Proses terakhir adalah proses perakitan (assembling). Pada proses ini operator yang terlatih dan terampil

melakukan perakitan produk tempat tidur dan aksesorisnya. Ada berbagai

bagian (parts) yang di impor dari Jepang, Jerman dan negara lainnya. Setelah perakitan, dilakukan test kekencangan baut dengan torque

wrench, untuk memastikan produk

aman digunakan.

2. Prasarana produksi

a. Pabrik pembuatan untuk rumah sakit dan perawatan pasien bed PT paramount Bed

b. Klinik perawatan luka di Universitas Muhammadiyah Magelang

D. Sharing pembiayaan

Instansi In kind In cash(Juta

Rp) Penggunaan biaya PT. paramount bed Mesin produksi

50.000.000 Perawatan mesin dan HR pelaksana Univ. Muh. Magelang Laboratorium Perancangan

50.000.000 Pengembangan media dan biaya pengujian

(17)

TARGET OUTPUT

Target output dari kegiatan ini adalah :

a. Detail Desain

b. Hasil Uji Prototipe dengan jumlah yang dijanjikan c. Jumlah Prototipe yang dijanjikan

d. Nilai tambah produk litbang (multiplier effect)

Multiplier effect kegiatan ini untuk mendukung praktik mandiri keperawatan muaranya pada peningkatan kesejahteraan perawat dan peningkatan serapan kerja lulusan perawat.

e. Potensi produk di pasar (jumlah produk)

1) Menurut datadi Indonesia terdapat puskemas yang pasti memberikan pelayanan berupa perawatan luka (9.825) (www.depkes.go.id)

2) Di Indonesia juga terdapat 2.773 rumah sakit (www.persi.or.id)

3) Terdapat sejumlah 11.700 dengan keahlian dan pleatihan khusus dalam bidang perawatan luka

(18)

JADWAL KEGIATAN

Jadwal Kegiatan Pengembangan Bed Perawatan Luka

No Kegiatan Bulan ke- .... 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1.

Pembuatan desain

prototipe bed perawatan luka menggunakan CAD

√ √

2. Pembuatan/machining prototipe bed perawatan luka

√ √

3. Pengujian performa prototipe bed perawatan luka

4. Re-desain prototipe menjadi produk skala industri

5. Produksi bed perawatan luka skala industri sejumlah yang dijanjikan

6. Pengurusan Patent √

7. Publikasi artikel √

(19)

BIAYA/RAB

1. Dana dari Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Ketua LP3M

Univ. Muhammadiyah Magelang

Pengusul

Kegiatan/Belanja/MAK Vol harga/unit satuan Harga Satuan Jumlah Biaya (Rp) Gaji Upah (5 orang) 5 1 periode 21.000.000 105.000.000

jumlah 105.000.000

pembuatan Dies 1 1 buah 90.000.000 90.000.000

Besi hollow kotak 7 22,54 meter 215.000 33.922.700

Gabus 7 1 lembar 300.000 2.100.000

Plat steel 7 2 lembar 500.000 7.000.000

Pipa 1/2" 7 4 ruas 80.000 2.240.000

Stainless 7 1 lembar 100.000 700.000

Bearing 7 4 buah 75.000 2.100.000

Besi Assental 7 2 ruas 112.000 1.568.000

Penyetel Bed 7 1 buah 1.100.000 7.700.000

Cover Bed 7 1 buah 130.000 910.000

finishing 7 1 liter 2.500.000 17.500.000 Jumlah 165.740.700 Perjalanan Magelang Jakarta 4 3 PP 2.800.000 33.600.000 jumlah 33.600.000 pendaftaran paten 1 1 15.000.000 15.000.000 publikasi 2 1 artikel 6.000.000 12.000.000

International Confrence 1 3 event 5.000.000 15.000.000

Jumlah 42.000.000

Dokumentasi 1 paket 409.300 409.300

ATK dan Catridge 1 paket 500.000 500.000

Rapat Tim 4 kali 500.000 2.000.000

Sewa Mobil 3 kali 250.000 750.000

jumlah 3.659.300 Total 350.000.000 RAB No. A B B C D

(20)

16 2. Usulan Biaya dan Pentahapan: (Dana dari Pihak Industri)

No Pelaksana Jml Jam/mgg Honor/OB Nominal A Gaji dan upah

1 Teknisi 2 512 900.000 21.600.000

2 Administrasi 1 512 900.000 10.800.000

B Bahan dan perangkat Penunjang

Maintenence mesin 4 - - 17.600.000

C Perjalanan - - -

D Lain-lain - - -

(21)

3. Usulan Biaya dan Pentahapan: (Dana Mitra Perguruan Tinggi) No Pelaksana Jml Jam/mgg Honor/OB Nominal A Gaji dan upah

1 Teknisi 1 512 900.000 10.800.000

2 Administrasi 1 512 900.000 10.800.000

B Bahan dan perangkat Penunjang

Computer suplies 4 Paket - 13.400.000

C Perjalanan - - -

D Lain-lain Uji Prototipe

1 Paket 15.000.000 15.000.000

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan menteri kesehatan nomor tentang master data pusat kesehatan masyarakat per akhir desember 2017

Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit

Peraturan menteri keuangan nomor 69/pmk.02/2018 tanggal 3 juli 2018, tentang standar biaya keluaran tahun anggaran 2019

Ristekdikti.(2016) rencana induk riset nasional 2015-2045. Http://risbang.ristekdikti.go.id/regulasi/rirn.pdf, diakses 24 september 2016

Rogers, B., Buckheit, K., & Ostendorf, J. (2013). Ergonomics and Nursing in Hospital Environments. Workplace Health & Safety, 61(10), 429–439. https://doi.org/10.1177/216507991306101003

Undang-undang republik indonesia. Nomor 38 tahun 2014. Tentang. Keperawatan.

(23)
(24)
(25)

Lampiran 3 :Personalia dan perincian tugas masing-masing

Susunan Personalia

Personalia Tim (Termasuk Mitra dari Lembaga Litbang/Perguruan Tinggi) adalah sebagai berikut: No Personalia Bidang keahlian Alokasi waktu (jam/ming gu) Perincian tugas

1. Muji Setiyo, ST., MT Material 16 Menyusun organisasi dan sistem manajemen yang solid dan accountable untuk

menjamin pelaksanaan R & D dengan baik

2. Mirwan Irawan After sales 16

3. Sodiq Kamal, Ns. M.Sc. Perawatan Luka

16 Membuat prototipe dan pengujian

4. Suroto Munahar, ST., MT Desain danSistem Kontrol

16 Rancangan/desain

5. Iin Kholidin Welding 16 Sebagai teknisi pembuatan

(26)

Lampiran 4 :Penggunaan Fasilitas/ Peralatan

No Nama

Fasilitas/Peralatan

Pemilik Kegunaan Jumlah Keterangan

1 mesin press 80-400 ton PT PBI Membentuk papan bed perawatan 1

2 mesin bor PT PBI Melobangi besi

pelat dan besi profile

1

3 mesin cutting PT PBI Memotong pelat

besi

1

4 mesin CNC bubut PT PBI Untuk membuat

bentuk silindris berdasarkan komputer

1

5 mesin bending PT PBI Untuk

membengkokkan plat besi

1

6 welding machine PT PBI Merangkai antar komponen material besi

1

Gambar

Gambar 1 : Bukti Keberadaan praktik Mandiri Keperawatan  (http://2.bp.blogspot.com/)
Gambar 2 : Kondisi Kerja perawat dalam memberikan perawatan luka  https://aminetn.files.wordpress.com/2009/12/cimg0467.jpg
Gambar 3 : R & D yang sudah dilakukan terkait bed perawatan luka
Gambar 4. Bed Perawatan untuk pelayanan di RS Produk PT PBI
+4

Referensi

Dokumen terkait

yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab bereksperimen menggunakan peralatan dan kelengkapan komponen dan

Pada model prey-predator udang windu di simulasikan mengunakan metode Adam Bashforth- Moulton orde empat menunjukkan bahwa banyaknya populasi udang windu

Dalam sub-bab ini lokasi yang dianalisa ialah kawasan yang sudah ditinjau di isu yaitu di jalan raya kota Cilegon sebagai path dengan batas paling barat monumen baja

difficile using three methods: RODAC sampling, elution method using the Morapex device followed by classical incubation on selective agars or by PCR detection.. The Morapex

predlog sanacije odlagališ a glede na terensko delo in presojo 10 % skupne ocene: - odvoz vseh odpadkov - odvoz dela odpadkov - zasutje odlagališ a Najve jo utež/ponder smo

Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh pemimpin dan masyarakat sekitar adalah dengan berkumpul dan memutuskan bahwa diadakan tradisi larung saji setiap tahun

- Jumlah GPAK Tingkat Dasar dan Menengah yang pembinaan dan latihan teknis kependidikan [termasuk di dalamnya BIMTEK Kurikulum yang Berlaku] - Jumlah Guru Pendidikan Agama

Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan dan demi menjaga keselamatan pasien diperlukan kewenangan klinis setiap tenaga kesehatan melalui