PROPOSAL
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI (PPTI)
JUDUL KEGIATAN
PENGEMBANGAN BED PERAWATAN LUKA GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA, ERGONOMIS DAN KESELAMATAN KERJA
Kerjasama :
Dengan
DISUSUN OLEH :
Ns. SODIQ KAMAL, S.Kep.,M.Sc. NIDN. 0610128001 Ketua Dr. MUJI SETIYO, ST., MT. NIDN. 0627038302 Anggota SUROTO MUNAHAR ,ST.,MT. NIDN.0620127805 Anggota
HALAMAN PENGESAHAN Judul Program
PENGEMBANGAN BED PERAWATAN LUKA GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA, ERGONOMIS DAN KESELAMATAN KERJA
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
ABSTRAK ... iv
PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan dan Sasaran ... 3
DISKRIPSI PROTOTIPE LAIK INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN ... 4
A. Nama Prototipe ... 4
B. Status Prototipe ... 4
C. Bidang Teknik Prototipe ... 4
D. Ringkasan Prototipe ... 4
TRACK RECORD KEGIATAN R&D ... 5
A. Track Record LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang ... 5
B. Track Record R&D PT. Paramount Bed Indonesia ... 6
ROADMAP PENGEMBANGAN PROTOTIPE LAIK INDUSTRI ... 7
BUSINESS PLAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE ... 8
A. Bahan Baku ... 8
B. Produksi dan Teknologi yang Dibutuhkan ... 9
KEMITRAAN SUMBERDAYA BERDASARKAN WBS DAN WP ... 10
A. Work Breakdown Structure (WBS) ... 10
B. Kualifikasi SDM ... 11
C. Kelengkapan saranaLitbang & produksi. ... 11
D. Sharing pembiayaan ... 12
TARGET OUTPUT ... 13
JADWAL KEGIATAN ... 14
BIAYA/RAB ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 18
Lampiran 1 : Surat pernyataan kesediaan Industri pelaksana kegiatan. ... 19
Lampiran 2 : Surat pernyataan kesediaan dari lembaga litbang: ... 20
Lampiran 3 :Personalia dan perincian tugas masing-masing ... 21
ABSTRAK
Beberapa tahun terakhir marak berdirinya praktik mandiri keperawatan. Hal ini didukung dengan adanya pengesahan undang-undang keperawatan nomor 38 tahun 2014. Terdapat berbagai bidang keahlian yang berpotensi untuk di kembangkan dalam praktek mandiri keperawatan. Saat ini yang paling banyak berkembang adalah praktik perawatan luka. Perawatan luka yang baik membutuhkan waktu yang cukup, sehingga dibutuhkan tempatyang aman dan nyaman.
Permasalahannya, saat ini belum ada bed khusus yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan keamanan dan kenyamanan kerja perawat dalam memberikan pelayanan perawatan luka bagi pasien. Kendala lain adalah ketika melakukan perwatan luka kadang perawat menemui beberapa luka mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini membutuhkan solusi untuk memberikan kualitas pelayanan perawatan luka yang baik.
Tujuan umum pengembangan bed perawatan luka ini adalah untuk mendukung praktik mandiri keperawatan yang profesional, efisien, ergonomis, dan aman. Sementara tujuan spesifiknya adalah : rantai penambahan nilai dalam sektor produksi; alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi; pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan; dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, sasaran riset pengembangan bed perawatan luka ini adalah peningkatan daya kompetisi industri; adanya produk hasil pengembangan industri; peningkatan local content; dan mengurangi ketergantungan dari luar.
Kata kunci : praktik mandiri perawatan luka, bed perawatan luka yang aman dan nyaman, pengembangan teknologi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lulusan baru perawat setiap tahun adalah 250.000 (www.murianews.com). Serapan tenaga perawat di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada masih sangat rendah yaitu sekitar 4-10%. Hal ini menjadi suatu kabar yang kurang baik, namun dapat diatasi dengan mengembangkan kewirausahaan dalam bidang keperawatan. Upaya tersebut dapat dicapai salah satunya dengan mendirikan klinik keperawatan mandiri. Saat ini sudah banyak perawat yang membuka praktik mandiri keperawatan.
Gambar 1 : Bukti Keberadaan praktik Mandiri Keperawatan (http://2.bp.blogspot.com/)
Kasus luka kronis setiap tahun meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penderita Diabetes melitus (DM). Luka DM merupakan luka yang sulit sembuh. luka DM kadang menimbulkan bau yang tidak sedap. Luka DM membutuhkan perawatan yang bagus agar tercipta lingkungan mikro pada luka yang mempercepat penyembuhan luka.
Perawatan luka DM yang bagus membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan sekedar mengganti balutan luka. Hal ini membutuhkan fasilitas pendukung yang baik pula. Khususnya bed perawatan luka harus memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan kerja.
bahkan baju pasien dan perawat. Bau yang timbul dari luka juga belum dikelola dengan baik. Hal ini akan membuat suasana kerja menjadi tidak menyenangkan. Hal ini berdampak pada kualitas kerja yang rendah.
1. Gambaran situasi praktik perawatan luka saat ini
Gambar 2 : Kondisi Kerja perawat dalam memberikan perawatan luka
https://aminetn.files.wordpress.com/2009/12/cimg0467.jpg
Perawatan luka yang diawali dengan pencucian luka. Gambar 2 menunjukkan posisi perawat yang sedang bekerja tidak sesuai dengan prinsip ergonomis. Cairan limbah medis cair yang beresiko untuk tumpah dan mengotori lingkungan tempat perawatan. Sirkulasi udara yang statis dan tidak terarah memungkinkan bau yang tidak sedap mengganggu proses perawatan luka.
2. Permasalahan
Dari hasil survei, perawat yang menjalankan praktik mandiri perawatan luka belum menggunakan bed khusus perawatan luka. Keberadaan bed ini sangat penting, karena dalam perawatan luka, bed merupakan tempat kerja perawat. Efisiensi dan efektifitas kerja menjadi parameter utama dalam evaluasi unjuk kerja bagi seorang perawat.
Bed perawatan yang sudah ada tidak sesuai dengan kebutuhan kerja perawatan luka. Bed perawatn luka yang ada saat ini terkesan hanya memanfaatkan fasilitas
yang ada tanpa mempertimbangan aspek keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.
Melihat fenomena tersebut, dibutuhkan suatu bed perawatan luka yang
mampu meningkatkan efisiensi kerja, ergonomis dan menjamin keselamatan kerjasehingga memungkinkan digunakan oleh berbagai karakteristik tubuh
perawat yang menggunakannya.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan umum pengembangan bed perawatan luka ini adalah untuk mendukung praktik mandiri keperawatan khususnya dalam perawatan luka adalah :
1. Rantai penambahan nilai dalam sektor produksi;
2. Alih teknologi dari tahapan pengembangan ke tahapan produksi; 3. Pengembangan teknologi yang siap diindustrialisasikan ; dan 4. Pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, sasaran riset pengembangan bed perawatan luka ini adalah
1. Peningkatan daya kompetisi industri;
2. Adanya produk hasil pengembangan industri;
DISKRIPSI PROTOTIPE LAIK INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN
A. Nama Prototipe
Bed perawatan luka
B. Status Prototipe
Paten : prototipe bed perawatan luka sedang dalam proses pendaftaran paten
TRL : Intermediate
Prototipe sederhana dari bed perawatan luka sudah diaplikasikan di klinik perawatan luka universitas muhammadiyah magelang.
C. Bidang Teknik Prototipe
Prototipe ini berhubungan dengan suatu alat berupa bed perawatan luka yang dapat memfasilitasi kerja perawat bekerja efisien, ergonomis dan aman.
D. Ringkasan Prototipe
Prototipe ini berhubungan dengan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan pasien yang sedang menjalani perawatan luka yang terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Bed dan Matras
Bed ini merupakan papan yang terbuat dari pelat besi galvalum. Terdiri dari tiga lembar.lembar bagian kepala, lembar bagian tengah dan lembar bagian kaki. Diatas lembaran -lembaran pelat besi ini terdapat matras.
2. Bak penampung limbah medis cair
Bak penampung limbah medis cair berada sejajar dengan lembar pelat yang bagian kaki. Bagian ini terhubung dengan tempat pembuangan limbah melalui suatu saluran fleksibel.
3. Pengatur ketinggian bed
Pengatur ketinggian ini berada di bawah papan bed perawatan luka. Bagian ini merupakan bagian yang mampu bergerak dinamis naik-turun menyesuaikan dengan kebutuhan postur perawat. Penggerak mekanis dari bagian ini bekerja secara manual menggunakan engkol.
TRACK RECORD KEGIATAN R&D
A. Track Record LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang 1. Pengalaman R&D bidang kendaraan gas
Rekam jejak R&D LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang dalam hal pengembangan penyembuhan luka adalah sebagai berikut :
1. Tahun 2010 didirikan klinik perawatan luka yang berfungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
2. Pada tahun 2011 mendapatkan krenova award untuk bed perawatan luka 3. Sejak tahun 2010- 2019 dilakukan evaluasi terhadap prototipe bed
perawatan luka yang sudah dipakai di klinik perawatan luka.
4. Pada tahun 2016 mendapatkan hibah Penelitian dosen pemula dari ristekdikti, dengan bidang imunologi dalam penyembuhan luka
2. Pengalaman publikasi terkait dengan pengembangan bed perawatan luka A. Perolehan penghargaan dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Tahun Judul / Tema penghargaan Pemberi penghargaan
1 2011 Krenova award “Bed
perawatan ulkus diabetikum” Wali Kota Magelang
B. Track RecordR&D PT. Paramount Bed Indonesia
PT. Paramaount Bed Indonesia (PBI) merupakan Perusahaan yang memproduksi Bed untuk kebutuhan rumah sakit dan aksesoris serta furnitur rumah sakit lainnya. Paramaount Bed Indonesia merupakan perusahaan yang telah berpengalaman cukup lama. Perusahaan ini telah menyuplai kebutuhan rumah sakit hampir di seluruh Indonesia. Perusahaan sebesar pramount Bed Indonesia tentunya melakukan research and development secara terus menerus dan terarah. Hal ini terlihat dari produk-produk yang diciptakan selalu mengikuti keinginan pasar.
Bukti lain terkait Riset oleh PBI adalah
https://www.researchgate.net/publication/329209469_OPTIMASI_DESAIN_KINEMATIK_ LINKAGE_MEKANISME_PENGATUR_KETINGGIAN_TEMPAT_TIDUR_PASIEN.
Produk R&D PT Paramount Bed Indonesia (riset industri) antara lain :
Gambar 4. Bed Perawatan untuk pelayanan di RS Produk PT PBI
ROADMAP PENGEMBANGAN PROTOTIPE LAIK INDUSTRI TAHUN Ke 1 (2020) TAHUN Ke 2 (2021) TAHUN Ke 3 (2022)
Gambar 7.Road Map Pengembangan Protipe Laik Industri Tema kegiatan Metode
Pengembangan prototipe skala Laboratorium Target Produk Pengembangan prototipe skala Industri Pengembangan prototipe skala Industri + Field Test
1. Desain bed perewatan menggunakan CAD 2. Pembuatan bed perawatan luka skalalaboratorium 3. Pengujian 1. Desain dies menggunakan CAD 2. Pemilihan material 3. Proses pressing prototipe 4. Proses welding prototipe 5. Finising prototipe 1. Field test 2. Analisis kinerja prototipe 3. Evaluasi &pengembangan prototipe 4. Final field test
Prototipe skala Laboratorium Prototipe skala Industri Fix prototipe skala Industri
BUSINESS PLAN PENGEMBANGAN PROTOTIPE A. Bahan Baku
Nama Part Bed Perawatan Mattras Bak Penampung limbah medis cair Pengatur ketinggian bed Material Besi Galvalum Polyurethane foam besi stainless
stell Besi profile Ketersediaan
dalam negeri √ √ √ √
B. Produksi dan Teknologi yang Dibutuhkan 1. Bed perawatan
Bed ini dibuat dengan spesifikasi fungsi dapat memberikan kenyamanan bagi pasien, dapat diatur ketinggiannya sehingga sesuai dengan posisi ergonomis perawat. Proses yang dibutuhkan dalam pembuatan bed ini ada pressing dan welding.
2. Kasur
Kasur terbuat dari bahan polyureethane foam. Bahan ini dapat memberikan kenyamanan karena tidak menimbulkan sensai panas dan bersifat anti bakteri.
3. Bak penampung limbah medis cair dan saluran ke penampungan akhir
Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limbah medis infeksius cair dan disalurkan langsung penampungan akhir. Bagian ini didesain agar mudah dibersihkan dan terbuat dari logam stailesstel agar mudah dibersihkan dan tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri. Proses kerja yang dibutuhkan adalah pressing. Pada bagian bawah terdapat saluran limbah medis cair yang terbuat dari bahan yang fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan proses adjustment ketinggian bed.
4. Pengatur Ketinggian Bed
Berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian bed dengan ketinggian perawat yang sedang bekerja. Terbuat dari besi profile. Proses produksi yang dibutuhkan
KEMITRAAN SUMBERDAYA BERDASARKAN WBS DAN BP
A. Work Breakdown Structure (WBS)
Gambar 9. Work Breakdown Structure
Pengembangan prototipe bed perawatan luka
1..Produksi bed perawatan luka skala laboratorium
Leader : Tim PB
1.1. Re-Desain Prototipe
1.2. Simulasi prototipe pada berbagai karakter antropometri perawat 1.3. Pembuatan prototipe (pilot) dengan machining 1.4. Uji Labora- torium
2..Produksi bed perawatan skala Industri Leader : Tim PB
1..Produksi bed perawatan skala Industri + Field test
Leader : Tim PB 2.2. Material selection 2.1. Desain Konstruksi bed 2.3. Contructions process 2.4. Finishing process 3.1. Field test 3.1. Analisis kinerja 3.1. Evaluasi desain 3.1. Mass produk PB PB PB PB PB PB PB
B. Kualifikasi SDM
No Personalia Bidang
keahlian Institusi
1. Dr. Muji Setyo ST., MT Material Universitas Muhamadiyah Magelang 2. Suroto Munahar, ST., MT Desain dan
sistem kontrol 3. Sodiq Kamal, Ns. M.Sc. Perawatan
Luka
4. Iin Kholidin Welding PT. Paramount Bed
5. Mirwan Irawan After Sales
C. Kelengkapan saranaLitbang & produksi.
1. Peralatan yang tersedia di PT paramount bed antara lain :
Di departemen press ada berbagai jenis mesin diantaranya mesin press 80 ton sampai dengan 400 ton, mesin bor, mesin cutting, mesin CNC bubut dan mesin bending
Pada proses pengelasan kami menggunakan hand type welding
machine dan robot welding. Operator
yang melakukan pengelasan adalah operator yang sudah terlatih dan
terampil. Hasil pengelasan diuji secara berkala dengan menggunakan X-ray dan mekanik untuk mengetahui
Proses selanjutnya adalah proses pengecatan. Untuk memastikan kekuatan pengecatan dilakukan salt
spray test, test cross cut, hardness test dan thickness meter.
Proses terakhir adalah proses perakitan (assembling). Pada proses ini operator yang terlatih dan terampil
melakukan perakitan produk tempat tidur dan aksesorisnya. Ada berbagai
bagian (parts) yang di impor dari Jepang, Jerman dan negara lainnya. Setelah perakitan, dilakukan test kekencangan baut dengan torque
wrench, untuk memastikan produk
aman digunakan.
2. Prasarana produksi
a. Pabrik pembuatan untuk rumah sakit dan perawatan pasien bed PT paramount Bed
b. Klinik perawatan luka di Universitas Muhammadiyah Magelang
D. Sharing pembiayaan
Instansi In kind In cash(Juta
Rp) Penggunaan biaya PT. paramount bed Mesin produksi
50.000.000 Perawatan mesin dan HR pelaksana Univ. Muh. Magelang Laboratorium Perancangan
50.000.000 Pengembangan media dan biaya pengujian
TARGET OUTPUT
Target output dari kegiatan ini adalah :
a. Detail Desain
b. Hasil Uji Prototipe dengan jumlah yang dijanjikan c. Jumlah Prototipe yang dijanjikan
d. Nilai tambah produk litbang (multiplier effect)
Multiplier effect kegiatan ini untuk mendukung praktik mandiri keperawatan muaranya pada peningkatan kesejahteraan perawat dan peningkatan serapan kerja lulusan perawat.
e. Potensi produk di pasar (jumlah produk)
1) Menurut datadi Indonesia terdapat puskemas yang pasti memberikan pelayanan berupa perawatan luka (9.825) (www.depkes.go.id)
2) Di Indonesia juga terdapat 2.773 rumah sakit (www.persi.or.id)
3) Terdapat sejumlah 11.700 dengan keahlian dan pleatihan khusus dalam bidang perawatan luka
JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Pengembangan Bed Perawatan Luka
No Kegiatan Bulan ke- .... 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.
Pembuatan desain
prototipe bed perawatan luka menggunakan CAD
√ √
2. Pembuatan/machining prototipe bed perawatan luka
√ √
3. Pengujian performa prototipe bed perawatan luka
√
4. Re-desain prototipe menjadi produk skala industri
√
5. Produksi bed perawatan luka skala industri sejumlah yang dijanjikan
√
6. Pengurusan Patent √
7. Publikasi artikel √
BIAYA/RAB
1. Dana dari Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Ketua LP3M
Univ. Muhammadiyah Magelang
Pengusul
Kegiatan/Belanja/MAK Vol harga/unit satuan Harga Satuan Jumlah Biaya (Rp) Gaji Upah (5 orang) 5 1 periode 21.000.000 105.000.000
jumlah 105.000.000
pembuatan Dies 1 1 buah 90.000.000 90.000.000
Besi hollow kotak 7 22,54 meter 215.000 33.922.700
Gabus 7 1 lembar 300.000 2.100.000
Plat steel 7 2 lembar 500.000 7.000.000
Pipa 1/2" 7 4 ruas 80.000 2.240.000
Stainless 7 1 lembar 100.000 700.000
Bearing 7 4 buah 75.000 2.100.000
Besi Assental 7 2 ruas 112.000 1.568.000
Penyetel Bed 7 1 buah 1.100.000 7.700.000
Cover Bed 7 1 buah 130.000 910.000
finishing 7 1 liter 2.500.000 17.500.000 Jumlah 165.740.700 Perjalanan Magelang Jakarta 4 3 PP 2.800.000 33.600.000 jumlah 33.600.000 pendaftaran paten 1 1 15.000.000 15.000.000 publikasi 2 1 artikel 6.000.000 12.000.000
International Confrence 1 3 event 5.000.000 15.000.000
Jumlah 42.000.000
Dokumentasi 1 paket 409.300 409.300
ATK dan Catridge 1 paket 500.000 500.000
Rapat Tim 4 kali 500.000 2.000.000
Sewa Mobil 3 kali 250.000 750.000
jumlah 3.659.300 Total 350.000.000 RAB No. A B B C D
16 2. Usulan Biaya dan Pentahapan: (Dana dari Pihak Industri)
No Pelaksana Jml Jam/mgg Honor/OB Nominal A Gaji dan upah
1 Teknisi 2 512 900.000 21.600.000
2 Administrasi 1 512 900.000 10.800.000
B Bahan dan perangkat Penunjang
Maintenence mesin 4 - - 17.600.000
C Perjalanan - - -
D Lain-lain - - -
3. Usulan Biaya dan Pentahapan: (Dana Mitra Perguruan Tinggi) No Pelaksana Jml Jam/mgg Honor/OB Nominal A Gaji dan upah
1 Teknisi 1 512 900.000 10.800.000
2 Administrasi 1 512 900.000 10.800.000
B Bahan dan perangkat Penunjang
Computer suplies 4 Paket - 13.400.000
C Perjalanan - - -
D Lain-lain Uji Prototipe
1 Paket 15.000.000 15.000.000
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan menteri kesehatan nomor tentang master data pusat kesehatan masyarakat per akhir desember 2017
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit
Peraturan menteri keuangan nomor 69/pmk.02/2018 tanggal 3 juli 2018, tentang standar biaya keluaran tahun anggaran 2019
Ristekdikti.(2016) rencana induk riset nasional 2015-2045. Http://risbang.ristekdikti.go.id/regulasi/rirn.pdf, diakses 24 september 2016
Rogers, B., Buckheit, K., & Ostendorf, J. (2013). Ergonomics and Nursing in Hospital Environments. Workplace Health & Safety, 61(10), 429–439. https://doi.org/10.1177/216507991306101003
Undang-undang republik indonesia. Nomor 38 tahun 2014. Tentang. Keperawatan.
Lampiran 3 :Personalia dan perincian tugas masing-masing
Susunan Personalia
Personalia Tim (Termasuk Mitra dari Lembaga Litbang/Perguruan Tinggi) adalah sebagai berikut: No Personalia Bidang keahlian Alokasi waktu (jam/ming gu) Perincian tugas
1. Muji Setiyo, ST., MT Material 16 Menyusun organisasi dan sistem manajemen yang solid dan accountable untuk
menjamin pelaksanaan R & D dengan baik
2. Mirwan Irawan After sales 16
3. Sodiq Kamal, Ns. M.Sc. Perawatan Luka
16 Membuat prototipe dan pengujian
4. Suroto Munahar, ST., MT Desain danSistem Kontrol
16 Rancangan/desain
5. Iin Kholidin Welding 16 Sebagai teknisi pembuatan
Lampiran 4 :Penggunaan Fasilitas/ Peralatan
No Nama
Fasilitas/Peralatan
Pemilik Kegunaan Jumlah Keterangan
1 mesin press 80-400 ton PT PBI Membentuk papan bed perawatan 1
2 mesin bor PT PBI Melobangi besi
pelat dan besi profile
1
3 mesin cutting PT PBI Memotong pelat
besi
1
4 mesin CNC bubut PT PBI Untuk membuat
bentuk silindris berdasarkan komputer
1
5 mesin bending PT PBI Untuk
membengkokkan plat besi
1
6 welding machine PT PBI Merangkai antar komponen material besi
1