• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N No. 33 K/MIL/2011

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara pidana militer dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : HENDRA WATTIMENA ; pangkat/Nrp. : Lettu Psk / 531171 ;

jabatan : Danki Markas (sekarang) Pama Yon 465 Paskhas ;

Kesatuan : Batalyon 465 Paskhas ; tempat lahir : Jayapura ;

tanggal lahir : 8 Juli 1981 ; jenis kelamin : Laki-laki ; kebangsaan : Indonesia ; a g a m a : Kristen Protestan ;

tempat tinggal : Sungai Raya Dalam Komplek Gading Raya II No. B 8 Kubu Raya, Kalimantan Barat ; Termohon Kasasi/Terdakwa berada di luar tahanan ;

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Militer I-05 Pontianak karena didakwa :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal 27 Oktober 2008 atau setidak-tidaknya dalam bulan Oktober tahun 2008 di Pontianak atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-05 Pontianak telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”.

Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI AU melalui pendidikan Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta tahun 2003 setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda, dilanjutkan dengan Sesarcab Paskhas di Lanud Sulaiman Bandung lulus tahun 2004 dan Dikwalsus Komando Angkatan XXIV di Wing III Paskhas

Hal. 1 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bandung lulus tahun 2004, ketika kasus ini terjadi Terdakwa berdinas di Yon

Paskhas Lanud Supadio hingga sekarang dengan pangkat Lettu.

. Bahwa sebelum kasus ini terjadi Terdakwa pernah berurusan dengan Pengadilan Militer I-05 Pontianak, dengan perkara perkelahian antara sesama anggota Skadron TNI AU pada tanggal 6 Agustus 2008 yang perkaranya telah disidangkan dan diputus dengan Nomor : Put/01-K/PM.I-05/AU/I/2009 tanggal 21 Januari 2009 dengan hukuman penjara selama 7 (tujuh) bulan dan hukuman tersebut oleh Terdakwa telah selesai dilaksanakan di Masmil Cimahi Bandung. . Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Lettu Lek Eka Yawenra Parama) dan Saksi-2 (Lettu Kal Dedi Apriantoni) karena teman seangkatan sewaktu menjadi Taruna AAU tahun 2003/2004 di Yogyakarta dan hubungan antara Terdakwa dengan para Saksi hanya sebatas teman dan tidak ada hubungan keluarga/famili.

. Bahwa sewaktu Saksi-1 sampai dan berdinas di Pontianak bertemu dengan Terdakwa kemudian Saksi-1 menanyakan kepada Terdakwa di Pontianak Terdakwa mempunyai usaha apa, karena Saksi-1 mempunyai dana, kemudian Terdakwa memberikan gambaran tentang usaha Terdakwa yang dilakukan di Pontianak antara lain usaha yang dilakukan Terdakwa berupa EO (Event Organizer) yang menangani konser musik, kontes motor, kontes mobil dan lain-lain.

. Bahwa Terdakwa setelah mengetahui Saksi-1 mempunyai dana dan menanyakan tentang usaha Terdakwa maka Terdakwa mulai terusik dan tergoyah untuk meminjam dana kepada Saksi-1 sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) namun Saksi-1 tidak mempunyai dana sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa hanya mempunyai dana sebesar Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) itu pun Saksi-1 harus berunding dengan keluarga (Istri Saksi-1) terlebih dahulu.

. Bahwa akhirnya Terdakwa berpikir dari pada Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) tidak ada maka yang ada dari Saksi-1 Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) menyetujui walaupun uang/dana Saksi-1 hanya Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) karena Terdakwa sudah mendapatkan dana dari pihak lain, akan tetapi Terdakwa menekankan kepada Saksi-1 dana tidak bisa diambil sebelum 3 (tiga) bulan sesuai jatuh tempo uang yang diterima oleh Terdakwa dan bagi orang yang menyimpan dananya kepada Terdakwa maka akan mendapat bunga/jasa sebesar 10% (sepuluh persen) setiap bulannya/setiap jatuh tempo dari dana yang diberikan/dipinjam oleh Terdakwa.

2

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

. Bahwa Terdakwa setelah menerima dana dari Saksi-1 sebesar

Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang dikirimkan melalui Bank BNI Cabang Pontianak An. Saksi-2 maka Terdakwa meminjam ATM milik Saksi-2 dengan mengatakan Terdakwa mendapat kiriman uang dari keluarganya, setelah uang diambil oleh Terdakwa lalu uang dimasukkan ke dalam tabungan Terdakwa di Bank Mandiri Pontianak dengan Nomor Rekening 1460004425323 sebagaimana uang yang telah diterima oleh Terdakwa dari Saksi-1 yang dibuatkan surat perjanjian kerja sama yang dibuat oleh Terdakwa pada tanggal 27 Oktober 2008 dan sebagai Saksi adalah Saksi-2.

. Bahwa Terdakwa untuk mendapatkan pinjaman dari Saksi-1 dan beberapa orang sipil yang menurut keterangan Saksi-2 pinjamannya belum dikembalikan dengan cara memberikan harapan kepada orang-orang yang akan dipinjamnya bahwa uang yang digunakan bisnis Terdakwa akan mendapatkan keuntungan 10% (sepuluh persen) setiap bulannya pada saat jatuh tempo dari uang yang diinvestasikan tetapi uang pokok baru dapat diambil setelah 3 (tiga) bulan sejak uang diterima oleh Terdakwa akan tetapi apa yang dijanjikan oleh Terdakwa kepada para Saksi kenyataannya hanya bohong dan rayuan belaka saja, sehingga uang para Saksi sampai saat ini sepersen pun belum dikembalikan oleh Terdakwa sehingga Terdakwa telah merugikan orang lain dengan cara menipu Saksi-1 dan pihak lain.

. Bahwa akibat dari janji-janji, rayuan dan harapan yang dikeluarkan dari mulut Terdakwa serta kebohongan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-1 (Lettu Lek Eka Yawenra Parama) maka Saksi-1 mengalami kerugian sebesar Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekaligus Saksi-1 telah melaporkan perbuatan Terdakwa kepada Satpomau dengan Nomor Laporan Polisi : POM-405/A/IDIK-II/XI/2009/SPO tanggal 30 November 2009 belum lagi rekan-rekan Saksi yang lain uangnya dipinjam Terdakwa tidak dikembalikan.

Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP.

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca tuntutan pidana Oditur Militer pada Oditurat Militer I-05 Pontianak tanggal 12 Agustus 2010 sebagai berikut :

Menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana : "Penipuan". Sebagaimana dirumuskan dan diancam pidana menurut Pasal 378 KUHP.

Dengan mengingat pasal tersebut di atas dan ketentuan perundang-undangan lainnya, kami mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman :

Hal. 3 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pidana Pokok : Penjara selama 9 (sembilan) bulan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer TNI dan Terdakwa segera ditahan.

Membebani Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp15.000,- (lima belas ribu rupiah).

Barang-barang bukti berupa :

- Surat-surat : - (tiga) lembar Surat Perjanjian antara Lettu Psk Hendra Wattimena dengan Lettu Lek Eka Yawendra Parama. - 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Kesanggupan

mengembalikan uang pinjaman yang dibuat oleh Lettu Psk Hendara Wattimena.

- (satu) lembar tanda bukti transfer uang yang dikirim oleh Lettu Lek Eka Yawendra Parama kepada Lettu Psk Hendra Wattimena.

- (sepuluh) lembar tanda bukti Print Out dari Bank Negara Indonesia Cabang Pontianak atas nama Dedi Apriantoni.

- (Sembilan belas) lembar Proposal dan Struktur Organisasi Even Organizer yang digunakan Lettu Psk Hendra Wattimena dalam usaha EO (Even Organizer). - (satu) lembar Surat Keterangan dari RT Nomor : 67/

RT.02-RW.07/SRD/XII/2009 atas nama Jimmy. Agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara. - Barang-barang : Nihil.

Membaca putusan Pengadilan Militer I-05 Pontianak No. 19-K/PM.I-05/ AU/V/2010 tanggal 19 Agustus 2010 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Hendra Wattimena Lettu Psk

Nrp. 541171 telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penipuan”.

. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Penjara selama 7 (tujuh) bulan. . Menetapkan barang-barang bukti berupa :

Surat-surat :

a. 3 (tiga) lembar Surat Perjanjian antara Lettu Paskhas Hendra Wattimena dengan Lettu Lek Eka Yawendra Parama.

b. (satu) lembar surat pernyataan kesanggupan mengembalikan uang pinjaman yang dibuat oleh Lettu Paskhas Hendara Wattimena.

4

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

c. (satu) lembar tanda bukti transfer uang yang dikirim oleh Lettu Lek Eka

Yawendra Parama kepada Lettu Psk Hendra Wattimena.

d. (sepuluh) lembar tanda bukti Print Out dari Bank Negara Indonesia Cabang Pontianak atas nama Dedi Apriantoni.

e. (Sembilan belas) lembar Proposal dan Struktur Organisasi Even Organizer yang digunakan Lettu Psk Hendra Wattimena dalam usaha EO (Even Organizer).

f. (satu) lembar Surat keterangan dari RT Nomor : 67/RT.02-RW.07/SRD/ XII/2009 atas nama Jimmy.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp15.000 (lima belas ribu rupiah).

Membaca putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan No. PUT/43-K/ PMT-I/BDG/AU/IX/2010 tanggal 20 Oktober 2010 yang amar selengkapnya sebagai berikut :

Menyatakan : . Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Oditur Militer, Ferry Irawan, S.H. Kapten Chk NRP. 11010010870674.

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Militer I-05 Pontianak Nomor : 19-K/PM.I-05/AU/V/2010 tanggal 19 Agustus 2010.

MENGADILI SENDIRI

Menyatakan : . Bahwa perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa Hendra Wattimena Lettu Psk NRP. 531171 ada tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana.

2. Melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum.

. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya.

. Membebankan biaya perkara pada tingkat banding kepada Negara.

. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :

a. (tiga) lembar Surat Perjanjian antara Lettu Paskhas Hendra Wattimena dengan Lettu Lek Eka Yawendra Parama.

b. (satu) lembar Surat Pernyataan Kesanggupan mengembalikan uang pinjaman yang dibuat oleh Lettu Paskhas Hendara Wattimena.

Hal. 5 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

c. (satu) lembar tanda bukti transfer uang yang dikirim oleh

Lettu Lek Eka Yawendra Parama kepada Lettu Psk Hendra Wattimena.

d. (sepuluh) lembar tanda bukti Print Out dari Bank Negara Indonesia Cabang Pontianak atas nama Dedi Apriantoni. e. (Sembilan belas) lembar Proposal dan Struktur Organisasi

Even Organizer yang digunakan Lettu Psk Hendra Wattimena dalam usaha EO (Even Organizer).

f. (satu) lembar Surat keterangan dari RT Nomor : 67/RT.02-RW.07/SRD/XII/2009 atas nama Jimmy.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

6. Memerintahkan kepada Panitera untuk mengirimkan salinan putusan ini beserta berkas perkaranya kepada Pengadilan Militer I-05 Pontianak.

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No.APK/01/PM.I-05/ AU/I/2011 yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Militer I-05 Pontianak yang menerangkan, bahwa pada tanggal 10 Januari 2011 Oditur Militer pada Oditurat Militer I-05 Pontianak mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Militer Tinggi tersebut ;

Memperhatikan memori kasasi tanggal 17 Januari 2011 dari Oditur Militer pada Oditurat Militer I-05 Pontianak sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer I-05 Pontianak pada tanggal 17 Januari 2011 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Militer Tinggi tersebut telah diberitahukan kepada Oditur Militer pada Oditurat Militer I-05 Pontianak pada tanggal 10 Januari 2011 dan Oditur Militer mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 10 Januari 2011 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer I-05 Pontianak pada tanggal 17 Januari 2011 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Oditur Militer pada pokoknya sebagai berikut :

a. Secara facto :

1. Bahwa Terdakwa tidak bisa dipersalahkan melakukan tindak pidana Penipuan sebagaimana diatur dalam pasal 378 KUHP.

6

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

. Bahwa di dalam fakta hukum materiil dan formil, di dalam berkas perkara

ketika penyidikan terdapat adanya Saksi-Saksi dan Terdakwa serta barang bukti yang terungkap dalam persidangan adalah sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa pada hari Senin tanggal 27 Oktober 2008 meminjam

uang kepada saksi-1 (Lettu Lek Eka Yawendra Parama) sebesar Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) guna menambah modal atas bisnis Event Organizer yang dilakukan Terdakwa dengan menjanjikan setiap bulannya Terdakwa akan memberikan bunga atau jasa dari modal yang dipinjam oleh Terdakwa sebesar 10 % (sepuluh persen) setiap bulannya dengan catatan modal yang dipinjam oleh Terdakwa dapat diambil kembali setelah jatuh tempo selama 3 (tiga) bulan. b. Bahwa Terdakwa selama menjalankan bisnisnya di EO (Event

Organizer) tidak bekerja sama dengan siapa pun dan setiap penyelenggaraan Terdakwa membentuk Team sesuai dengan bidang dan keahliannya dan setiap penyelenggaraannya beranggotakan kurang lebih 40 (empat puluh) orang diantaranya adalah Sdr. John Efendi, Sdr. lr lwan Kurniawan dan Sdr. Enrin Candra yang ketiganya adalah dari orang sipil.

c. Bahwa Terdakwa dalam penyelenggaraan EO (Event Organizer) mendapatkan ijin dari Poltabes yang diselenggarakan kurang lebih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) jam yang dimulai dari pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB dan Terdakwa sudah beberapa kali yang dilakukan sekira tahun 2006 sampai dengan sekarang dan yang pernah dilakukan atas bisnis EO (Event Organizer) oleh Terdakwa yang pernah diselenggarakan adalah Konser Musik Ungu pada bulan Agustus 2008 di Stadion Sultan Syarif Pontianak.

d. Bahwa setiap penyelenggaraan EO (Event organizer) Terdakwa dengan menggunakan sistem borongan dengan cara sebelum mengadakan Event Terdakwa mengadakan kesepakatan harga sehingga keuntungan yang diperoleh Terdakwa tergantung dengan banyaknya pengunjung/dilihat dari terjualnya tiket masuk, semakin banyak pengunjung dan semakin banyak tiket yang terjual maka keuntungan yang diperoleh Terdakwa semakin besar pula.

e. Bahwa Terdakwa selama menjalankan bisnisnya modal yang digunakan diantara dari Saksi-I sebesar Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan dari Saksi-2 dan Terdakwa baru memberikan bunga/

Hal. 7 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

jasa- sebesar 10% (sepuluh persen) sebanyak 1 (satu) kali kepada

Saksi-1.

f. Bahwa dari perbuatan Terdakwa terhadap Saksi-1/Lettu Lek Eka Yawendra Parama, Saksi-2/Lettu Kal Dedi Apriantoni telah dibuatkan suatu perjanjian untuk membayar hutang-hutangnya yang kesemuanya diketahui oleh Dan Yon 645 Paskhas tetapi itu semua tinggal janji (sirna) yang tidak ditepati oleh Terdakwa yang berarti Terdakwa sudah tidak ada niat untuk mengembalikan uang-uang yang dipinjamnya dari para Saksi Korban yang kesemuanya telah diperinci sebesar Rp.189.000.000,- (seratus delapan puluh sembilan juta rupiah) karena Terdakwa pinjam uang untuk keperluan pribadinya selain kepada Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 juga termasuk mantan Dan Yon 645 Paskhas (Mayor Psk Zulfikar) serta terhadap beberapa orang sipil lainnya yang dilakukannya sejak tahun 2008 hingga terakhir tahun 2009 belum ada yang dibayar dan oleh karena tidak ada niat penyelesaian hutang-hutang Terdakwa terhadap para Saksi Korban tersebut maka dengan persetujuan Komandan Batalyon 645 Paskhas permasalahan ini ditindak lanjuti dengan proses hukum sebagaimana yang kita hadapi sekarang.

f. Bahwa oleh karena Terdakwa tidak dapat memenuhi perjanjian yang telah disepakati antara Saksi-1 dengan Terdakwa maka muncullah perkara ini yang diawali dengan adanya Laporan Polisi Nomor : POM-405/A/IDIK-11/XI/2009/SPO yang sebagai pelapor adalah Lettu Lek Eka Yawendra P Nrp.531188 yang menjadi berkas perkara sampai dengan perkara ini disidangkan.

Sehubungan dengan pertimbangan hukum Pengadilan Militer Tinggi I Medan di atas yang dikaitkan dengan fakta hukum dalam persidangan adalah sebagai berikut :

1. Bahwa berdasarkan Pasal 130 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1997 Oditur dalam membuat Surat Dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani serta berisikan :

a. Nama lengkap, Pangkat, Nrp, Jabatan, Kesatuan, Tempat tanggal lahir, Jenis kelamin, Kewarganegaraan, Agama, dan tempat tinggal Terdakwa.

b. Uraian Fakta-fakta secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan adalah sudah benar dan tepat 8

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sebagaimana yang tercantum dalam Dakwaan Oditur Militer Nomor :

DAK/21/K/V/2010 tanggai 21 Mei 2010 sebagaimana ketentuan yang tercantum dalam Pasal 130 ayat (2) huruf a dan b.

2. Bahwa menurut hemat Pemohon Kasasi, Majelis Hakim Pengadilan Militer Tinggi I Medan dalam pertimbangan hukum secara keseluruhan tidak mendasari fakta-fakta hukum yang termuat dalam Berkas Perkara maupun dikaitkan dengan fakta di dalam persidangan yang menjadikan Terdakwa Lettu Psk Hendra Watimena Nrp. 531171 menjadi seorang Terdakwa adalah memang benar adanya, apalagi di depan persidangan Terdakwa mengakui secara terus terang bahwa perbuatan pidana yang dilakukan karena Terdakwa hanya ingin berbisnis namun tidak dipikirkan akibat dari perbuatannya tersebut baik diri sendiri maupun orang lain yang tersangkut dalam Kesatuan, sedangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Militer Tinggi I Medan telah dibebaskan dari dakwaan Pemohon Kasasi, sehingga menurut Pemohon Kasasi penyelesaian hukum perbuatan pidana yang Terdakwa lakukan harus memakai hukum yang mana dalam perkara ini oleh Pengadilan Militer Tinggi I Medan telah membabaskannya ? sedangkan Pengadilan Militer l-05 Pontianak selaku Pengadilan Tingkat Pertama telah memidana Terdakwa dengan Nomor putusan : 19-K/PM I-05/AU/V/2010 tanggal 19 Agustus 2010 Terdakwa dipidana penjara selama 7 (tujuh) bulan, disatu sisi Terdakwa telah mengakuinya dan didukung dengan keterangan para Saksi yang menguatkan perbuatan Terdakwa tersebut berupa perbuatan pidana sebagaimana yang dituangkan dalam surat Dakwaan Pemohon Kasasi Nomor : DAK/21/K/V/2010 tanggal 21 Mei 2010.

. Bahwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1997 Pasal 175 ayat (1) : Keterangan Terdakwa sebagai alat bukti ialah keterangan yang dinyatakan Terdakwa disidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau yang ia alami sendiri. Jo Pasal 172 ayat (1) alat bukti yang sah adalah diantaranya keterangan Saksi, keterangan Terdakwa dan petunjuk lain.

. Bahwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2004 tentang TNI pada bagian ke tiga tentang kewajiban dan larangan bagi TNl khususnya Pasal 39 yaitu Prajurit TNI dilarang terlibat dalam kegiatan Bisnis.

. Bahwa dengan adanya isi putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan yang menyatakan Terdakwa bebas dari segala dakwaan Pemohon Kasasi

Hal. 9 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sedangkan menurut hemat Pemohon Kasasi sangatlah bertentangan

dengan fakta hukum yang tertuang terungkap dalam persidangan Pengadilan Militer l-05 Pontianak yang juga telah diakui oleh Terdakwa maupun para Saksi, serta petunjuk lain yang berhubungan berkas perkara tersebut sebagaimana yang tertuang dalam surat dakwaan dan Tuntutan Pemohon Kasasi.

. Bahwa perbuatan Terdakwa ditinjau dari sifat dan hakikatnya adalah sifat dari perlakuan Terdakwa yang tidak seharusnya dilakukan oleh Terdakwa dengan mengedepankan kepentingan pribadi, yang dilakukan dengan cara membohongi para Saksi untuk mendapatkan pinjaman berupa uang untuk kepentingan pribadinya dan keluarga tentunya perilaku yang seperti ini tidaklah harus terjadi terhadap diri Terdakwa yang notabene Terdakwa lulusan dari AAU yang diharapkan masa depannya untuk memimpin Komando Satuan bahkan calon pemimpin bangsa, sedangkan hakikatnya adalah perbuatan Terdakwa sudah tentu tidak lagi mencerminkan suatu keteladanan seorang atasan yang seharusnya memberi contoh kehidupan yang berpola sederhana dan menerima apa yang diberikan oleh Negara kepadanya, ini justru malah Terdakwa membuat suatu ketidakpercayaan masyarakat terhadap TNI/Militer dengan polah tingkah laku Terdakwa.

. Bahwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia pada Pasal 62 ayat (1) yang berbunyi : "Prajurit diberhentikan dengan tidak hormat karena mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI, hal ini tentunya berkaitan dengan prilaku (karakter) Terdakwa yang diantaranya pada tahun 2009 Terdakwa pernah dijatuhi pidana penjara oleh Pengadilan Militer l-05 Pontianak Nomor : PUT/01-K/PM l-05/AU/I/2009 tanggal 21 Januari 2009 dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan yang terbukti Terdakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 106 ayat (1) KUHPM jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 351 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan pada tahun 2010 Terdakwa melakukan tindak pidana kembali dalam perkara Penipuan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP, yang sedang kita hadapi saat ini, yang berarti Terdakwa sudah tidak memiliki tabiat/karakter yang tidak baik lagi, sehingga tidak perlu dipertahankan untuk menjadi Prajurit yang Sapta Marga (belum lima tahun sudah mengulangi perbuatan pidana).

10

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

b. Secara De Jure :

Bahwa oleh karena unsur-unsur yang termuat dalam dakwaan dan tuntutan Pemohon Kasasi dalam perkara Terdakwa yaitu Lettu Psk Hendra Watimena NRP. 531171 sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP oleh Pemohon Kasasi telah dibuktikan dan ternyata terbukti secara sah dan meyakinkan sesuai keterangan para Saksi, Terdakwa dan bukti-bukti lain di persidangan.

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat :

Bahwa alasan-alasan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Oditur Militer tersebut dapat dibenarkan, karena Judex Facti salah menerapkan hukum dalam hal menyatakan bahwa melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum dengan alasan perbuatan Terdakwa dengan Saksi I termasuk dalam hubungan hukum keperdataan, dengan alasan ;

- Bahwa perbuatan Terdakwa mengajak Saksi Korban untuk menanam investasi pada usaha Terdakwa, dengan didahului membuat suatu kontrak atau perjanjian pemberian keuntungan dengan persentasi bunga yang sangat besar yaitu 10 % setiap bulannya, bukan semata-mata perbuatan keperdataan belaka, tetapi melainkan tipu muslihat Terdakwa agar supaya Saksi Korban tergerak hati dan pikirannya untuk menyerahkan uang sebesar Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa. Padahal sebenarnya Terdakwa tidak punya usaha yang dapat menjamin atau memberi keuntungan kepada siapa pun termasuk Saksi Korban dengan persentasi 10 % dalam situasi saat itu, dimana keadaan ekonomi sektor riil kurang bergairah dan dunia usaha sedang lesu, suatu hal yang tidak dapat diterima secara kalkulasi ekonomi ;

- Bahwa suatu indikasi kuat bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya untuk tujuan menipu dan bukan untuk tujuan bisnis, sebab ternyata terdapat sekian banyak korban Terdakwa, yaitu bukan hanya Saksi Eka Yawendra Parama tetapi juga banyak yang sama nasibnya yaitu Kapten Wandi, Kapten Ramdani, Dedi dan sebagainya ;

- Bahwa Terdakwa tidak membayar Saksi Korban Eka Yawendra Parama dan korban lainnya tidak dapat dikatakan sebagai perbuatan wanprestasi/cidera janji yang diselesaikan melalui jalur gugatan perdata, melainkan perbuatan pidana penipuan, hanya Terdakwa secara akal licik menggunakan perjanjian sebagai modus kejahatan. Pada hakikatnya perjanjian yang dilakukan Terdakwa hanyalah merupakan "perisai/topeng" atau modus untuk menutupi tindak pidana penipuan yang dilakukan. Bahwa memang tren kejahatan

Hal. 11 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

penipuan dengan menggunakan modus perjanjian/kontrak, untuk

mengesankan seolah perbuatan Terdakwa berada dalam dunia bisnis, padahal tujuan untuk menghindari pertanggungjawaban pidana ;

- Bahwa Judex Facti seharusnya dapat mencegah terjadinya penipuan dengan modus perjanjian, sebab dapat membawa dampak semakin mendorong lahirnya kasus penipuan di masyarakat, karena pelakunya dapat terhindar dari pertanggungjawaban pidana ;

- Bahwa dengan penyelesaian perdata akan membawa keuntungan bagi para pelaku dan merugikan kepentingan korban ;

- Bahwa ternyata Terdakwa telah meminjam uang yang pinjamannya beralasan untuk tambahan modal usaha sebagai Event Organizier dari sejumlah 9 orang yang sampai persidangan belum dikembalikan sebanyak Rp189.000.000,- (seratus delapan puluh sembilan juta rupiah) yang diantaranya yang pasti telah dikembalikan sebanyak Rp3.000.000,- kepada Saksi 1/Pelapor Lettu Eka Yawendra Parama ;

- Bahwa sesuai Proposal STREET FIGHTER MOTOMOTIF CONTES di Pontianak pada tanggal 28 Desember 2008, kalkulasi anggaran total kekurangan dana yang dibutuhkan adalah sejumlah Rp.126.907.925,- (seratus dua puluh enam juta sembilan ratus tujuh ribu sembilan ratus dua puluh lima rupiah) sehingga adalah berlebihan Terdakwa meminjam dari beberapa orang tersebut yang jumlahnya sampai Rp189.000.000,- (seratus delapan puluh sembilan juta rupiah), padahal pelaksanaan rencana kontes tersebut kalau memang benar-benar akan diadakan, didanai juga oleh grup beberapa orang pemodal termasuk Terdakwa ;

- Bahwa karenanya dana yang sebenarnya diperlukan Terdakwa untuk digabung dengan pendana yang lain jauh lebih kecil nilainya dari pada uang yang telah dikumpulkan dari teman-temannya in casu ;

- Bahwa Saksi 1 Eka Yawendra Parama juga menyatakan bahwa Terdakwa bergaya hidup mewah dalam kesehariannya, karenanya patut diduga bahwa Terdakwa menggunakan dana-dana pinjaman tersebut adalah untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kegiatan usaha ;

- Bahwa berdasarkan alasan pertimbangan tersebut, Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana penipuan sebagaimana dalam dakwaan Oditur Militer ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah diuraikan di atas Mahkamah Agung berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan No. PUT/43-K/PMT-I/BDG/AU/IX/2010 tanggal 12

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

20 Oktober 2010 yang membatalkan putusan Pengadilan Militer I-05 Pontianak

No. 19-K/PM.I-05/AU/V/2010 tanggal 19 Agustus 2010 tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut, yang amarnya sebagaimana tertera di bawah ini ;

Menimbang, oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/ Oditur Militer dikabulkan, dan Termohon Kasasi/Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka Termohon Kasasi/Terdakwa dibebankan untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan maupun dalam tingkat Kasasi ;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana, Mahkamah Agung akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan : Hal-hal yang memberatkan :

- Terdakwa pernah melakukan tindakan kejahatan dan perkaranya telah diputus oleh Pengadilan Militer I-05 Pontianak dengan Nomor : PUT/01-K/ PM I-05/AU/I/2009 tanggal 21 Januari 2009 dalam perkara penganiayaan terhadap Atasan ;

- Perbuatan Terdakwa menodai nama baik TNI AU khususnya Skuadron 465 Paskhas ;

- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sumpah Prajurit dan Sapta Marga ;

- Perbuatan yang dilakukan Terdakwa tidak pantas dilakukan oleh Prajurit TNI terlebih untuk seorang Perwira terlebih lagi terhadap se-Angkatannya ; - Uang yang dipinjam Terdakwa dari Saksi (Lettu Lek Eka Yawendra Parama)

belum dikembalikan oleh Terdakwa padahal uang yang dipinjam tersebut mulai dari tanggal 27 Oktober 2008

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan ; Memperhatikan Pasal-Pasal dari Undang-Undang No. 31 Tahun 1997, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I :

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Oditur Militer pada Oditurat Militer I-05 Pontianak tersebut ;

Hal. 13 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Membatalkan putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan No. PUT/43-K/

PMT-I/BDG/AU/IX/2010 tanggal 20 Oktober 2010 yang membatalkan putusan Pengadilan Militer I-05 Pontianak No. 19-K/PM.I-05/AU/V/2010 tanggal 19 Agustus 2010 ;

MENGADILI SENDIRI :

1. Menyatakan Terdakwa HENDRA WATTIMENA, Lettu Psk Nrp. 531171 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penipuan” ;

. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 3 (tiga) bulan ;

. Menetapkan barang bukti berupa :

a. (tiga) lembar Surat Perjanjian antara Lettu Paskhas Hendra Wattimena dengan Lettu Lek Eka Yawendra Parama.

b. (satu) lembar surat pernyataan kesanggupan mengembalikan uang pinjaman yang dibuat oleh Lettu Paskhas Hendara Wattimena.

c. (satu) lembar tanda bukti transfer uang yang dikirim oleh Lettu Lek Eka Yawendra Parama kepada Lettu Psk Hendra Wattimena.

d. (sepuluh) lembar tanda bukti Print Out dari Bank Negara Indonesia Cabang Pontianak atas nama Dedi Apriantoni.

e. (Sembilan belas) lembar Proposal dan Struktur Organisasi Even Organizer yang digunakan Lettu Psk Hendra Wattimena dalam usaha EO (Even Organizer).

f. (satu) lembar Surat keterangan dari RT Nomor : 67/RT.02-RW.07/SRD/ XII/2009 atas nama Jimmy.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Membebankan Termohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar Rp2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa tanggal 16 Agustus 2011 oleh Timur P. Manurung, S.H.,.M.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. DR. Surya Jaya, S.H., M.Hum. dan Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H., DEA. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, serta Misnawaty, S.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Oditur Militer dan Terdakwa.

14

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :

ttd./Prof. DR. Surya Jaya, S.H., M.Hum. ttd./Timur P. Manurung, S.H.,M.M. ttd./Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H.,DEA.

Panitera Pengganti : ttd./Misnawaty, S.H.

Untuk salinan : MAHKAMAH AGUNG R.I.

a.n. Panitera

Panitera Muda Pidana Militer

SITI RAFEAH, S.H.

Hal. 15 dari 15 hal. Put. No. 33 K/MIL/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, dikembangkan sistem informasi kenaikan angka kredit dosen untuk memudahkan dosen dan pihak universitas dalam melakukan penilaian kenaikan jabatan

 &endapatkan keputusan dari Kepala Puskesmas <anti serta :inas Kesehatan untuk dapat melaksanakan mengadakan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan #$!

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peraturan perundang-undangan tentang pemberantasan terorisme oleh TNI,kemudian mengkaji bagaimana politik hukum

Oleh sebab itu, diwajibkan bagi orang yang beriman untuk membersihkan diri dari perilaku syirik dan tradisi khurafat (Ridha, VII, 1947, p. Alhasil dari beberapa

bahwa dalam rangka untuk lebih meningkatkan tugas pokok Departemen, dipandang perlu mengadakan perubahan Susunan Organisasi Departemen Kehakiman,

Tabel distribusi frekuensi berdasarkan shift (kerja gilir) menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang baik terkait shift kerjanya, yakni sebanyak 67 orang

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Terdapat pengaruh intervensi program penanggulangan

Salmariza [24] meneliti tentang penggunanaan lumpur aktif industri karet remah sebagai adsorben untuk menjerap krom.Dari penelitian didapat kondisi optimum pada pH