• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

4

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Sofana (2008:3) memberikan batasan bahwa ”jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.” Dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

Jaringan komputer ini dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori. Adapun mengenai klasifikasi jaringan komputer menurut para ahli dalam Sofana (2008:3) terbagi kedalam beberapa klasifikasi, di antaranya:

1. Berdasarkan area atau skala 2. Berdasarkan media penghantar 3. Berdasarkan fungsi

(2)

1. Berdasarkan Area a. LAN

Menurut Sofana (2008:4) menjelaskan bahwa “Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup.” Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan lokal disebut juga jaringan private. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resources (sumber) bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan lain sebagainya.

Sumber:http://www.temanberbagi.com/2015/03/kelebihan-kekurangan- dan-pengertian-lan.html

Gambar II.1. Jaringan LAN

b. MAN

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berbeda dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN (Sofana, 2008:4).

(3)

Sumber:http://computertipsdownload.com/types-of-computer-network/ Gambar II.2. Jaringan MAN

c. WAN

Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN (Sofana, 2008:4).

Sumber: http://artikeljaringankomputer.com/wan- wide-area-network.htm

(4)

d. Internet

Menurut Sofana (2008:5) yang dimaksud dengan “Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia.” Cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar planet. Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu Internet Protokol (IP).

Tabel dibawah ini dapat digunakan untuk sekedar memberikan gambaran berapa kira-kira luas area LAN, MAN, WAN, dan Internet.

Tabel II.1

Jaringan Komputer Berdasarkan Area

Jarak/cakupan (meter) Contoh Jenis

10 s/d 100 Ruangan LAN 100 s/d 1000 Gedung LAN 1000 s/d 10.000 Kampus LAN 10.000 s/d 100.000 Kota MAN 100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN 1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN >10.000.000 Planet Internet Sumber: Sofana (2008:5)

Adapun istilah seperti SAN (storage area Network), PAN (Personal Area Network), CAN (Cluster Area Network), secara garis besar, jenis-jenis jaringan tersebut masih dapat dikelompokan dalam LAN, MAN, WAN, dan Internet. Hanya saja layanan yang disediakan bermacam-macam, sehingga dibuat istilah-istilah tertentu untuk membedakannya dengan yang lain.

(5)

2. Berdasarkan Media Penghantar a. Wire Network

Menurut Sofana (2008:6) menjelaskan mengenai “Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar.”

b. Wireless Network

Menurut Sofana (2008:6) yang dimaksud “Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar berupa gelombang radio atau cahaya infrared.”

3. Berdasarkan Fungsi a. Client Server

Menurut Sofana (2008:6) pengertian dari “Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain.” Server melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses Web, e-mail, file, atau yang lain.

Sumber:http://findnerd.com/list/view/Client-Server-Model/16912 Gambar II.4. Jaringan Client Server

(6)

b. Peer to Peer

Menurut Sofana (2008:6) memberikan pengertian bahwa “Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client.” Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari atau ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan pada LAN. Walaupun dapat juga diimplentasikan pada MAN, WAN, atau internet, namun hal ini kurang lazim. Salah satu alasannya adalah masalah manajemen dan security. Sulit sekali menjaga security pada jaringan peer to peer manakala pengguna komputer sudah sangat banyak.

Sumber: http://www.terndrup.net/2015/10/27/Building-a-P2P -Peer-Client-with-Node-js/

Gambar II.5. Jaringan Peer To Peer

2.2. Topologi

Menurut Sofana (2008:7) menjelaskan bahwa “topologi adalah suatu aturan atau rule bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub atau switch, dan pengkabelannya (media transmisi data).”

(7)

Sedangkan menurut Winarno dan Ali Zaki (2011:35) mengartikan bahwa “topologi adalah aturan yang mendeskripsikan bagaimana kopmputer, printer, dan piranti lain terhubung via jaringan.” Topologi ini mendefinisikan layout kabel, piranti dan path untuk routing. Didalam dunia jaringan komputer terdapat bermacam-macam topologi yang dapat dibangun, baik itu di jaringan komputer LAN, MAN, WAN atau pun yang lainnya. Topologi ini tidak ada kaitannya dengan client server atau peer to peer, karena topologi apa pun bisa dijadikan client server atau peer to peer. Ada beberapa topologi diantaranya adalah bus, ring, star, hierarkis (tree), dan mesh.. berikut ini penjelasannya:

1. Topologi Bus

Menurut Mujiono, MJ (2013) menjelaskan bahwa “Topologi bus merupakan sebuah topologi yang menggunakan kabel tunggal sebagai media transmisinya atau kabel pusat tempat dimana seluruh client dan server dihubungkan.” Dan topologi bus ini sering disebut daisy chain atau ethernet bus topologies (Sofana, 2008:9).

Adapun ciri topologi bus yaitu adanya backbone atau batang utama yang terkait ke komputer-komputer yang terhubung dengan jarak tertentu (Winarno dan Ali Zaki, 2011:36). Jaringan yang menggunakan topologi bus ini dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone ini yang menjadi satu-satunya jalan utama bagi lalu lintas data maka apabila kabel tersebut rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total. Jaringan bus ini umumnya mamakai kabel jaringan koaksial. Kabel-kabel tersebut dihubungkan ke komputer menggunakan konektor T.

(8)

Dan setiap ujung dari bus jaringan ditutup menggunakan terminator yang sesuai dengan jenis kabel yang digunakan.

Sumber: http://www.aldo-expert.com/blog-artikel/5-jenis-topologi-dalam- jaringan-komputer-local.html

Gambar II.6. Topologi Bus 2. Topologi Ring

Menurut Winanro dan Ali Zaki (2011:39) menyimpulkan bahwa:

Sebuah topologi ring menghubungkan komputer-komputer di LAN menggunakan kabel secara melingkar. Topologi ring menggerakan informasi dikabel dalam satu arah, baik searah jarum jam ataupun berlawanan arah jarum jam. Komputer di jaringan ini mengirim ulang paket-paket data ke komputer berikutnya yang ada di lingkaran jaringan hingga mencapai tujuan dan kembali lagi ke node asal. Karena pada jaringan ini data mengalir hanya satu arah sehingga kecepatan transfer data relatif stabil dan tidak akan pernah terjadi tabrakan data (collision detection).

Sumber: http://www.javanetmedia.com/2015/06/ pengertian-topologi-jaringan-komputer.html

(9)

3. Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node (Sofana, 2008:31). Adapun beberapa karakteristik jaringan topologi star menurut Sofana (2008:32) antara lain:

a. Menggunakan sentral berupa hub atau switch.

b. Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP yang menghubungkan masing-masing node dengan hub.

c. Jika salah satu segmen kabel putus atau node crash maka hanya segmen itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.

d. Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.

e. Pengiriman data menggunakan metode CSMA/CD (Carier Sense Multiple Access/Collision Detection) baseband.

f. Data mengalir pada sebuah kabel secara “bolak-balik.”

g. Sering terjadi “banjir data” dan collision (tabrakan data). Namun hal ini dapat di antisipasi oleh switch yang dapat mengatur lalu lintas data sehingga kecepatan maksimal dapat dicapai.

h. Relatif lebih mahal dibandingkan topologi bus.

Sumber: cyberuz.blog.st3telkom.ac.id/2015/11/15/ kelebihan-dan-kekurangan-topologi-bus-ring-dan-star

(10)

4. Topologi Hierarkis (Tree)

Menurut Sofana (2008:52) menjelaskan bahwa “topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus.” Walaupun disebutkan sebagai jaringan bus, namun tidak selalu menggunakan kabel coaxial, karena bisa juga menggunakan kabel serat optik, atau jenis kabel lainnya. Topologi tree yang merupakan kumpulan topologi star setidaknya harus memiliki 3 tingkat (faktor percabangan 2). Sentral Root artinya sentral induk (sebagai tingkat 1) terhubung ke satu atau dua sentral cabang (sebagai tingkat 2). Kemudian sentral cabang tingkat 2 terhubung ke satu atau dua sentral cabang (sebagai tingkat 3). Sentral Root diharapkan memiliki fungsi lebih daripada sentral cabang dari tingkat hierarki yang lebih rendah. Sedangkan node pada ujung-ujung jaringan atau sentral disebut node perifer atau disebut juga end device. Dari hal tersebut maka topologi tree disebut juga sebagai topologi extended star.

Sumber:http://lembahkomputer.com/topologi-jaringan/ Gambar II.9. Topologi Hierarkis (tree)

(11)

5. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu ke setiap komputer (Sofana, 2008:54).

Ada dua tipe topologi mesh, yaitu full-mesh dan partial-mesh. Topologi full-mesh menghubungkan tiap node dengan semua node lainnya. Sedangkan partial-mesh tidak setiap piranti dihubungkan ke piranti lainnya di jaringan, tetapi hanya dipilih dari alternatif yang ada (Winarno dan Ali Zaki, 2011:42)

https://denizarc.wordpress.com/2015/12/10/pengertian-topologi- mesh-dan-kelebihan-kekurangan/

Gambar II.10. Topologi Full-Mesh

Sumber: http://www.dtcnetconnect.com/AMP/index.php/blogs/308- jenis-jenis-topologi-jaringan-fisik-physical-topology

(12)

2.3. Perangkat Keras Jaringan

Menurut Wiharto (2016) menjelaskan bahwa “Perangkat Keras Jaringan Komputer adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dalam jaringan komputer agar setiap komputer yang terhubung dapat saling berbagi data, file, dan sumber daya lainnya.”

2.3.1. Macam-macam Perangkat Keras Jaringan

Beberapa peralatan network standar yang sering digunakan untuk internetworking menurut Sofana (2008:64) diantaranya: NIC, Repeater, Hub, Bridge, Switch, dan Router. Akan tetapi menurut pendapat yang lain, masih banyak perangkat keras lainnya yang dapat mendukung terbentuknya sebuah jaringan komputer, diantaranya: access point, gateway, komputer server, komputer client, kabel jaringan, dan lain-lain. Berikut ini penjelasan dari perangkat-perangkat keras jaringan diatas: 1. NIC

Menurut Sofana (2008:66) “NIC atau Network Interface Card merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi.” Komponen ini bisa dikatakan sebagai komponen PC (personal computer) yang paling penting dalam sebuah jaringan komputer. Karena dengan komponen inilah semua komputer di jaringan dapat terhubung satu dengan lainnya. Dan kartu jaringanlah yang menyediakan koneksi antara PC dan media fisik jaringan seperti: kabel UTP, coaxial, atau fiber optic.

(13)

Sumber: http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai- perangkat-keras-jaringan-komputer/

Gambar II.12. NIC (Adapter PCI ) 2. Repeater

Menurut Sofana (2008:68) mengatakan bahwa “repeater merupakan salah satu contoh active hub.” Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh.

Sumber: http://lifehacker.com/265142/turn-your-wifi-router -into-a-repeater

Gambar II.13. Repeater 3. Hub

Menurut Sofana (2008:67) “hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut.” Sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga.

(14)

Sumber: http://www.hw-group.com/products/ poseidon/pos_s-hub_en.html

Gambar II.14. Hub 4. Bridge

Menurut Sofana (2008:68) menjelaskan bahwa “bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan.” Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga ketika sebuah mengirim data untuk komputer tertentu, bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast kesemua port (kecuali port komputer pengirim).setelah port tujuan diketahui maka selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data.

Sumber:http://www.patartambunan.com/mengenal-berbagai-perangkat- keras-jaringan- komputer

(15)

5. Switch

Menurut Winarno (2011:24) “Switch adalah peranti jaringan yang digunakan untuk mengatur bandwidth di jaringan berukuran besar.” Switch dapat mengontrol aliran data menggunakan alamat MAC Address yang diletakkan di tiap paket data. Switch lebih canggih dibandingkan hub karenanya switch sering dipakai sebagai pengganti hub.

Sumber: http://www.jaringan.link/2014/08/perbedaan- antara-hub-switch-dan-router.html

Gambar II.16. Switch 6. Router

Menurut Sofana (2008:69) “Router adalah peralatan jaringan yang dapat menggabungkan satu jaringan dangan jaringan yang lain.” Router merupakan sebuah piranti jaringan yang lebih canggih dibandingkan bridge dan switch. Dengan router ini kita dapat membagi jaringan LAN ke dalam segmen-segmen yang sudah memiliki traffic data yang besar. Dan segmen-segmen di jaringan yang kita buat oleh router dinamakan subnet.

Router memiliki beberapa jenis, diantaranya: Router Aplikasi, Router Hardware, dan Router PC.

(16)

a. Router Aplikasi merupakan perangkat lunak atau program aplikasi yang dapat kita instal pada komputer sehingga sistem operasi tersebut bisa berfungsi sebagai router. Beberapa contoh router aplikasi diantaranya: winroute, wingate dan lain-lain.

b. Router hardware merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang mempunyai fungsi sebagai router sehingga perangkat keras tersebut dapat membagi IP address.

c. Router PC merupakan sistem operasi yang diinstal pada komputer sehingga komputer tersebut mempunyai kemampuan untuk membagi jaringan (Mujiono, 2013)

Dan apabila ditinjau secara umum jenis router ada dua macam diantaranya:

a. Router static merupakan router yang mempunyai tabel routing static sehingga harus di atur (setting) secara manual oleh adminisrator.

b. Router dinamic merupakan router yang mimiliki tabel routing dinamic yang memiliki kemampuan mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling

berhubungan dengan router yang lain.

Sumber: http://www.linksys.com/us/c/wireless-routers/

(17)

7. Access Point

Wireless Access Point berfungsi untuk menghubungkan beberapa wireless client dengan perangkat jaringan atau komputer-komputer yang tergabung dalam sebuah jaringan (Wiharto, 2014). Access Point inilah yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak client dapat saling terhubung melalui jaringan nirkabel. Sebagaimana hub atau switch yang bertindak untuk menghubungkan antar perangkat keras jaringan yang satu dengan perangkat keras jaringan lainnya. Hub atau switch bekerja dengan menggunakan kabel sebagai media koneksinya, dan hal ini pasti akan menjajikan kecepatan dan stabilitasnya. Sedangkan access point memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang unggul dengan tingkat fleksibelitas dan mobilitasnya yang tinggi.

Sumber: http://ab.rockwellautomation.com/ Networks-and-Communications/Stratix-5100- Wireless-Router

(18)

8. Gateway

Gateway kadang disebut converter, dan kadangkala gateway disebut sebagai IP router (Sofana, 2008:72). Dengan gateway, sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem dapat berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang menggunakan arsitektur network berbeda. Dengan kata lain gateway (gerbang jaringan) adalah sebuah perangkat yang dipakai untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu ataupun lebih jaringan komputer yang memakai protokol komunikasi yang berbeda.

9. Komputer Server

Menurut Tambunan (2015) “server merupakan sebuah komputer yang bertugas untuk melayani permintaan dari komputer client dijaringan komputer.”

Sedangkan menurut Setiawan (2012) mengatakan bahwa “Server sesuai dengan namanya bisa diartikan sebagai pelayan pada suatu jaringan komputer. Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap client-client dan sumber daya pada suatu jaringan komputer.” Server ini bertugas untuk mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan. Sebuah kkomputer server harus didukung spesifikasi atau kemampuan hardware yang lebih besar (berbeda dengan komputer client). Server menggunakan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau Network Operating System (NOS). Adapun macam-macam sistem operasi untuk server diantaranya adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows Server 2008, Sun Solaris, UNIX, Linux Redhat, Amiga, Debian. Dan server ini menyediakan sumber-sumber (resources) yang dapat digunakan oleh komputer lain yang terhubung didalam jaringan, seperti: aplikasi,

(19)

pembatasan akses, melakukan kontrol data dan aliran data yang terjadi, menyediakan berbagai sumber daya seperti memori yang lebih besar, hardisk dengan kapasitas tinggi, printer yang bisa digunakan bersama dan lain sebagainya.

Macam-macam server menurut kategori fungsinya adalah sebagai berikut: a. Proxy server b. Databadse server c. Mail server d. Application server e. Server Domain f. Virtual server g. Web server

h. File Transfer Protokol Server (FTP server), digunakan untuk transfer data dalam jaringan.

i. Telnet Server, melakukan remote komputer dengan melakukan log in dan log out sebuah komputer host.

Sumber: http://www.transiskom.com/2012/09/ pengertian-dan-jenis-server.html

(20)

10. Komputer Client

Yaitu komputer-komputer atau PC (personal computer) yang terhubung dalam jaringan komputer dan memiliki hak untuk dapat saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya atau sering disebut dengan istilah workstation. Komputer client inilah yang meminta akses dan pelayanan-pelayanan kepada komputer server misalnya berupa file, aplikasi, sumber daya, dan lain-lain.

11. Kabel Jaringan

Kabel jaringan yang paling banyak dipakai adalah Unshielded Twisted Pair (UTP). Dan untuk pemakaian luar gedung biasanya digunakan Shielded Twisted Pair (STP). Sedangkan untuk kinerja jaringan yang lebih optimal dengan bandwith yang lebih besar maka dapat digunakan kabel fiber optik, misalnya pada FDDI (Fiber Distributed Data Interfaces). Namun ada juga yang menggunakan kabel Coaxial yaitu pada jaringan komputer yang bertopologi jaringan Bus. Berikut ini adalah macam-macam kabel LAN beserta spesifikasinya:

Sumber: http://teknodaily.com/pengertian-dan-jenis-jenis-kabel-jaringan-komputer/ Gambar II.20. Macam-macam kabel jaringan LAN

(21)

Tabel II.2

Spesifikasi kabel jaringan

Sumber: http://www.opodab.com/2015/10/standarisasi-kabel-berdasarkan-ieee.html

Adapun sistem pengkabelannya untuk kabel UTP dan STP adalah sebagai berikut: a. Straight trough yaitu untuk menghubungkan antar perangkat yang berbeda.

Urutan kabelnya adalah:

Putih orange putih orange

Orange orange

Putih hijau putih hijau

Biru biru

Putih biru putih biru

Hijau hijau

Putih coklat putih coklat

Coklat coklat

Sumber: http://www.delhendro.com/2015/04/cara-membuat- kabel-lan-tipe-cross-dan-straight.html

(22)

b. Cross Over yaitu untuk menghubungkan perangkat yang sama. Urutan kabelnya adalah:

Putih hijau putih orange

hijau orange

Putih orange putih hijau

Biru biru

Putih biru putih biru

Orange hijau

Putih coklat putih coklat

Coklat coklat

Sumber: http://bzsecurity.com/cjwtxx.asp?classid=138&id=948 Gambar II.22. Urutan Cross Cable

2.3.2. OSI Layer

Peralatan-peralatan jaringan yang telah dijelaskan diatas dapat dikaitkan dengan arsitektur standar jaringan yang disebut OSI (Open Systems Interconnection) Reference Model yang dikeluarkan oleh ISO (International Standards Organization). Menurut Sofana (2008:65) menjelaskan bahwa “OSI dapat dipandang sebagai panduan umum atau abstact model, bagaimana protokol-protokol jaringan dan peralatannya saling berkomunikasi dan bekerja sama.” Jadi dengan demikian OSI ini bukan termasuk kedalam sebuah protokol, namun hanya sebuah acuan bagi siapa saja yang sedang mempelajari jaringan komputer. OSI model ini membagi-bagi

(23)

tahapan proses internetworking (computer-to-computer-comunication) menjadi layers atau sekumpulan lapisan. Totalnya ada tujuh buah layers yang dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu upper layers dan lower layers. Fungsi dari low layers adalah memastikan bagaiman kedua komputer dapat saling terhubung dan fungsi dari upper layers adalah untuk mengubah dan memastikan bahwa data dapat diterima oleh komputer yang dituju. Berikut ini urutan OSI layer menurut Sofana (2008:65) adalah sebagai berikut:

Sumber:http://www.seputarilmu.com/2015/12/pengertian-dan- fungsi-7-osi-layer.html

Gambar II.23. OSI Layers

Kedudukan hardware diatas didalam OSI Layer adalah sebagai berikut:

1. NIC. Menurut pendapat pertama, NIC bekerja pada layer pertama yaitu Phisical Layers. Hal ini dikarenakan NIC bersifat umum, tidak hanya ethernet card, ARCNET card, token ring card saja yang dapat dikelompokan sebagai NIC. Perangkat berupa port serial, pararel, USB, infra red, dapat dikelompokan sebagai NIC. Karena perangkat-perangkat tersebut tidak memiliki MAC Address namun dapat digunakan untuk membangun jaringan point to point (Sofana, 2008:66). Sedangkan menurut pendapat kedua dikatakan bahwa NIC

(24)

NIC hanya terbatas pada peralatan yang digunakan untuk membangun jaringan bus, star, ring, mesh, dan tree (Sofana, 2008:67). Layer pertama ini berkaitan dengan teknologi perangkat keras dasar transmisi jaringan. Lapisan ini berfungsi untuk menjelaskan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan, pengabelan serta mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

2. Repeater, bekerja pada layer pertama yaitu Phisical Layer. Hal ini dikarenakan repeater bekerja pada barisan fisis seperti tegangan listrik, arus listrik, atau gelombang elektromagnetik.

3. Access point, bekerja pada pada layer pertama yaitu Physical layers. Karena access point hanya mengirim secara broadcast pesan yang dia terima ke semua komputer yang terhubung dengannya. Tanpa melakukan filter dari mana dan untuk siapa pesan tersebut.

4. Hub, bekerja pada layer pertama dan ada juga yang bekerja pada layer kedua. Ada beberapa kategori hub menurut Sofana (2008:66) yaitu sebagai berikut: a. Passive Hub atau concentrator

Hub dengan kategori ini hanya meneruskan sinyal ke seluruh node tanpa memperkuat sinyal yang datang. Sehingga hub semacam ini bekerja pada layer pertama yaitu phisical layer.

(25)

b. Active Hub atau Multiport Repeater

Hub dengan kategori ini tidak hanya meneruskan sinyal ke seluruh node tetapi dapat memperkuat sinyal yang datang. Sehingga hub semacam ini juga bekerja pada layer pertama yaitu phisical layer.

c. Intelligent Hub

Hub dengan kategori ini tidak hanya meneruskan sinyal ke seluruh node dan dapat memperkuat sinyal yang datang, tetapi dapat melakukan seleksi alamat paket data tujuan sehingga hanya node tertentu saja yang dapat menerima data. Sehingga hub semacam ini sudah dapat bekerja pada layer kedua yaitu data link layer.

Pada lapisan kedua ini berkaitan dengan proses koreksi kesalahan, Flow Control, pengalamatan perangkat keras (MAC Address), sekaligus lapisan ini berfungsi untuk menentukan bagaiman data yang berbentuk bit (dari lapisan fisik) dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai Frame, serta menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti Hub, Bridge, Repeater, dan Switch Layer 2 beroperasi.

5. Bridge, Bridge dapat dikatakan sebagai intelligent hub. Bekerja pada layer kedua yaitu data link layers.

6. Switch, sebagian berpendapat bahwa switch ini bekerja pada layer kedua yaitu data link layer. Cara kerjanya berdasarkan informasi mengenai MAC address pengirim dan calon penerima data (Wiharto, 2015). Sedangkan menurut pendapat lainnya, switcth ini dapat bekerja pada satu atau beberapa OSI Layer, seperti: data link layer, network layer dan transport layer (Sofana, 2008:72).

(26)

Switch dapat dikatakan sebagai multiple bridge. Setiap port switch bertindak sebagai micro bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapat full bandwidth.

7. Router, bekerja pada layer ketiga yaitu Network Layers. Hal ini karena kerja router lebih cerdas dibandingkan bridge ataupun switch. Router dapat saling bekerja sama dengan router-router yang lain pada jaringan LAN yang lainnya, sehingga seolah-olah membentuk jaringan router yang kompleks. Lapisan ke- tiga ini berkaitan dengan proses pengalamatan jaringan, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan pemetaan (routing) melalui internet- working dengan menggunakan router dan switch layer-3, pemutusan dan pengesetan ulang koneksi antara dua komputer atau node yang terhubung, transfer data, konfirmasi pengiriman dan penerimaan serta melakukan setting ulang koneksi.

8. Gateway, bekerja pada beberapa layer, yaitu sebagai berikut:

a. Layer ke satu, yaitu dikarenakan dapat berfungsi sebagai media converter. b. Layer ke empat, karena pada lapisan ini berfungsi melakukan pengaturan alur (Flow Control) agar tidak terjadi kelebihan daya tampung pada perangkat penerima, mengurutkan paket (Packet Sequencing) dilakukan untuk mengubah data menjadi berupa segmen-segmen atau biasanya disebut Segmentasi data, melakukan proses acknowlegment untuk menjamin bahwa data telah sukses diterima, melakukan multiplexing yaitu pengiriman data dari beberapa sumber ke satu jalur yang sama,

(27)

dan membentuk Sirkuit Virtual dilalukan untuk membuat sesi koneksi antara dua perangkat yang hendak terhubung.

c. Layer ke lima, pada lapisan ini berkaitan dengan bagaimana koneksi antara dua node berlangsung. Berfungsi membuat, memelihara serta mengakhiri koneksi, melakukan sinkronisasi pertukaran data antara dua node yang terhubung, melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat nama jaringan secara fisik dan juga menetapkan port-port komunikasi. d. Layer ke enam, pada lapisan ini berfungsi mentranslasikan data yang

hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan, untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter, interpretasi perintah-perintah grafis, dan lainnya.

e. Layer ke tujuh, pada lapisan ini berfungsi mengatur bagaimana pengguna dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan, serta memberikan konversi semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait.

2.3.3. Perangkat Keras Pendukung Jaringan

Salah satu perangkat keras pendukung jaringan komputer yang sangat dibutuhkan adalah UPS (Uninteruptible Power Supply). Perangkat ini sangat dibutuhkan terutama bagi komputer server untuk menjaga dari kerusakan data dan memberikan kesetabilan arus listrik ketika tiba-tiba arus listrik mati atau padam, sehingga server dapat tetap beroperasi sebagaimana mestinya.

(28)

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

Perangkat-perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam jaringan komputer baik untuk server maupun client diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Operating System

Menurut Vicky (2012) menyimpulkan bahwa:

Sistem operasi komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia.

Operating system (OS) atau sistem operasi ini adalah perangkat lunak yang membuat komputer dapat beroperasi. Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang pertama kali harus dipasang agar komputer dapat digunakan atau dioperasikan. Dalam jaringan komputer, sistem operasi untuk server berbeda dengan yang digunakan untuk client.

Untuk server menggunakan software khusus yang disebut sebagai Network Operating System (NOS), dan yang biasa digunakan antara lain: Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server, Windows 2008 Server, Unix, Novell Netware, dan Linux. Sedangkan untuk komputer client, OS yang sering digunakan antara lain: Windows Xp Proffesional, Windows7 ultimate dan proffesional, Windows8, Windows 10, dan Linux.

2. Application Program

Application Program atau program aplikasi biasanya digunakan oleh komputer client untuk produktivitas kerja. Yang termasuk dalam program aplikasi antara lain: Microsoft Office, Open Office, Corel Draw, SPSS, Adobe Photoshop, dan lain-lain.

(29)

3. Network Application

Network Application atau aplikasi jaringan merupakan perangkat lunak yang khusus digunakan untuk jaringan komputer. Untuk server seperti: ISA Server, SQUID (Software untuk proxy server), MS SQL Server, MySQL, Oracle (untuk Database Server), Mdaemon, Qmail, Postfix, Ms Exchange (untuk Mail Server), Outlook Express, Ms Outlook, Thunderbird, Kmail, Ximian Evolution & Mozilla Mesengger (untuk Mail Client), IIS, Apache (untuk Web Server), dan lain-lain.

4. Program Utility

Program utility merupakan perangkat lunak yang yang digunakan untuk tujuan spesifik, baik untuk komputer standalone maupun untuk komputer jaringan. Yang termasuk dalam kategori ini antara lain Winzip, winrar, winamp, antivirus, partition magic, dan lain-lain.

5. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat membuat program atau perangkat lunak sendiri, diantaranya Pascal, C/C++, Visual Basic, VB.NET, C#, J#, C++.NET, Delphi, Java, PHP, ASP, JSP, Python, Ruby dan lain-lain.

2.5. TCP/IP dan Subnetting

1. TCP/IP

Menurut Nugroho (2013) “TCP/IP adalah sebuah perangkat lunak jaringan komputer yang terdapat dalam satu sistem dan memungkinkan komputer satu dengan komputer lain dapat mentransfer data dalam satu grup network atau jaringan.”

(30)

TCP singkatan dari Transmission Control Protocol dan IP singkatan dari Internet Protocol. TCP/IP menjadi satu nama karena fungsinya selalu bergandengan satu sama lain dalam komunikasi data. Protokol ini memiliki sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data yang baik. Didalam TCP/IP memiliki lima lapisan (layers) sebagai berikut:

Layer ke-5 : Application layer Layer ke-4 : Transport layers Layer ke-3 : Internet layer

Layer ke-2 : Network access layers Layer ke-1 : Phisical layers

Menurut Sofana (2012:249) Protokol TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Connection oriented b. Reliable

c. Byte stream service

TCP merupakan protokol yang bersifat connected oriented, artinya sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan pertukaran kontrol informasi (handshaking). Selanjutnya TCP bersifat reliable karena menerapkan fitur deteksi kesalahan dan transmisi apabila ada data yang rusak, sehingga keutuhan data dapat terjamin. TCP dapat mendeteksi kesalahan atau hilangnya data dan melakukan pengiriman kembali sampai data diterima dengan lengkap. TCP selalu meminta konfirmasi setiap kali data dikirim, untuk memastikan apakah data telah sampai di tempat tujuan atau belum. Sedangkan TCP bersifat byte stream service TCP akan

(31)

mengirimkan data berikutnya secara berurutan. Dan apabila data sebelumnya belum sampai ke tujuan atau rusak maka TCP akan melakukan transmisi (pengiriman ulang), sehingga proses pengiriman data dari sumber ke tujuan telah benar-benar tersampaikan dengan benar dan terkirim secara utuh.

Adapun komponen didalam IP terbagi atas 2 bagian yaitu net ID dan Host ID. Net ID adalah bagian dari alamat yang mewakili jaringan fisik dari host sedangkan host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat.

Berikut ini adalah gambaran mengenai kelas IP address yang biasa digunakan: Tabel II.3

Kelas IP Address

Class Range Net ID Host ID Network available Hosts per network

A 1-126 w x.y.z 126 16,777,214

B 128-191 w.x y.z 16,384 65,534

C 192-223 w.x.y z 2,097,152 254

1 The class A address 127 .x.y.z is reserved for loopback testing and interprocess

communication on the local computer. Sumber: https://technet.microsoft.com/en-us/library/cc940018.aspx Keterangan: - IP 127 untuk IP loop back

-IP pada oktet pertama untuk kelas A, dua oktet pertama untuk kelas B, dan tiga oktet pertama untuk kelas C, sebagai net ID.

-IP pada oktet terakhir untuk kelas C, dua oktet terakhir untuk kelas B, dan tiga oktet pertama pada kelas C, sebagai broadcast (digunakan untuk mengirim paket kesemua host)

(32)

2. Subnetting

Kita dapat memecah sebuah network (yang besar) menjadi beberapa network yang lebih kecil. Network yang lebih kecil ini disebut subnetwork, sedangakan proses pembentukan subnetwork disebut subnetworking atau subnetting (Sofana, 2010:291).

Dengan subnetting ini akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut. Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address

b. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.

c. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya konggesti ( gangguan atau tabrakan lalu lintas data) akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Adapun rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah 2x, dimana x adalah

banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).

Sedangkan rumus untuk menghitung jumlah host per subnet adalah 2y – 2,

dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Berikut ini sebagai contoh perhitungan subnetting:

(33)

Sebuah network address 192.168.1.0/26 , maka subnetting seperti apa yang terjadi? Analisa = 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26

= 11111111.11111111.11111111.11000000

= 255.255.255.192

Jumlah Subnet = 2x = 22 = 4 subnet

Jumlah host per subnet = 2y – 2 = 26 – 2 = 62 host

Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64 Subnet berikutnya adalah = 64 + 64 = 128, lalu 128+64=192.

Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. Berikut ini tabel dari range IP address:

Tabel II.4 Range IP Private 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (65,536 IP addresses 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (1,048,576 IP addresses) 10.0.0.0 - 10.255.255.255 (16,777,216 IP addresses) Sumber: http://whatismyipaddress.com/private-ip

(34)

2.6. Sistem Keamanan Jaringan

Selain pengelolaan jaringan, tantangan besar lainnya adalah sistem keamanan jaringan komputer. Dengan semakin banyaknya para pelaku hacking, cracking, kejahatan didunia maya dan penyusupan jaringan oleh orang-orang yang tidak berhak (unauthorized) menjadi sebuah tantangan yang besar bagi para IT administrator jaringan untuk mengamankan jaringan komputer. Oleh sebab itu, kemampuan perangkat lunak adminsitrasi jaringan dalam melindungi jaringan dari ancaman penyusupan sangatlah penting. Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, maka proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter secara umum dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk menyaring e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet.

Menurut Zulhikam dan Risna (2011) menjelaskan bahwa “Firewall adalah sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari beberapa jenis serangan dari komputer luar.” Sedangkan menurut Menurut Wabopedia.com dalam Zulhikam dan Risna (2011) disebutkan bahwa “Firewall adalah sebuah sistem yang didesain untuk mencegah akses yang tidak sah ke atau dari jaringan pribadi (Privat Network).” Frewall ini merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara internet dengan jaringan internal. Firewall dapat berupa perangkat lunak (program komputer atau aplikasi) atau perangkat keras (peralatan khusus untuk menjalankan program firewall) perangkat yang menyaring lalu lintas jaringan antara jaringan. Perlindungan dengn firewall adalah mutlak diperlukan untuk komputasi perangkat seperti komputer yang diaktifkan dengan koneksi internet.

(35)

Meningkatkan tingkat keamanan jaringan komputer dengan memberikan informasi rinci tentang pola-pola lalu lintas jaringan. Perangkat ini penting dan sangat diperlukan karena bertindak sebagai gerbang keamanan antara jaring komputer internal dan jaringan komputer eksternal. Tujuan adanya firewall adalah untuk menjaga agar akses dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan.

Secara konseptual terdapat 2 macam firewall yaitu:

1. Network Level, yaitu mendasarkan keputusan pada alamat sumber, alamat tujuan dan port yang terdapat dalam setiap paket IP.

2. Application Firewall, host yang berjalan sebagai proxy server, yang tidak mengijinkan lalu lintas antar jaringan dan melakukan logging dan auditing lalu lintas yang melaluinya.

Untuk menjaga fungsi komunikasi jaringan dalam lingkungan yang menggunakan firewall, dilakukan dua cara sebagai berikut:

a. Packet filtering

Mekanisme pengontrolan data yang diperbolehkan mengalir dari dan atau ke jaringan internal dengan menggunakan beberapa paremeter yang tercantum dalam header paket data, yaitu arah (inbound atau outbond), address asal dan tujuan, port asal dan tujuan serta jenis protokol transport seperti telnet dan SMTP (Single Mail Transport Protocol).

b. Menggunakan sistem proxy

Dimana setiap komunikasi yang terjadi antar kedua jaringan harus dilakukan melalui suatu operator. Dalam hal ini adalah proxy server.

Gambar

Gambar II.1. Jaringan LAN  b.  MAN
Gambar II.3. Jaringan WAN
Tabel dibawah ini dapat digunakan untuk sekedar memberikan gambaran  berapa kira-kira luas area LAN, MAN, WAN, dan Internet
Gambar II.5. Jaringan Peer To Peer
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil simulasi desain pada gambar 11dibawah ini diketahui bahwa dengan beban tekan sebesar 9324 N untuk membending pelat ketebalan 3 mm melalui punch pembentuk maka

Penelitian dilakukan dengan mempelajari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dan perhitungan lintasan dilakukan dengan metode iterasi seperti yang telah dibahas

Sama seperti fitur Kenal Angka dan Kenal Gambar, terdapat tombol untuk mengakses menu utama, menu navigasi fitur lain , tombol audio, dan gambar serta navigasi

[r]

Perancangan sistem berisi tentang sistem inform asi sensus hari an rawat inap RS Aisyiyah’ Ponorogo yang akan dibangun dan dirancang berdasarkan analisis yang

Hal ini dikarenakan adanya ion-ion logam yang terkandung dalam air PAM cukup besar dan dengan kandungan tersebut mampu untuk membantu melakukan pemecahan emulsi pada krim

Sajak bebas adalah bentuk puisi baru dalam sastra Indonesia yang sama sekali tidak terikat oleh ketentuan banyak baris, kata, sukukata, demikian pula oleh rima.. Bentuknya tidak

Jika telah menerima dana PKH, apakah besaran bantuan tunai sesuai dengan kriteria Peserta. Jika tidak mematuhi, apakah Peserta menerima pemotongan bantuan