Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
Bagas Brian Pratama1), Muhammad Muwidha2), Ari Kamayanti3) 1),2),3)Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang
Abstract
This study aims to explore the influence of the Leverage and Equitable Distribution Ratio on earnings management practices at Islamic Banking in Indonesia. The population in this study consisted of 15 Islamic Banking companies registered under the Financial Services Authority (OJK) during 2011-2018. The acquisition of a sample of 8 companies were determined through purposive sampling. The data were collected using the documentation method obtained from the company's published annual reports. The data were then analyzed using the Multiple Linear Regression analysis technique which was processed using of the SPSS.25 program. The results showed that simultaneously all the independent variables tested had a significant effect on the earnings management with Adjusted R Square value of 24.1%. Meanwhile, partially Leverage and Equitable Distribution Ratio had a significant negative effect on earnings management. The significant influence of Leverage proves that managers have a high consideration of the company's financial ratios in determining company policy. While the significant results from Equitable Disribution Ratio show that management in Islamic Banking have a good commitment in implementing the law of sharia specifiically the principle of justice and “kemaslahatan”.
Keywords: Earning Management, Islamic Banking, Leverage, Equitable Distribution Ratio.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Leverage dan Equitable Distribution Ratio terhadap praktek manajamen laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 perusahaan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama tahun 2011-2018. Perolehan sampel sebanyak 8 perusahaan yang ditentukan melalui purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dengan metode Dokumentasi yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan terpublikasikan. Proses analisis data menggunakan teknik Regresi Linier Berganda yang diolah dengan bantuan program SPSS v.25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen yang diuji berpengaruh signifikan terhadap variabel manajamen laba dengan nilai Adjusted R Square sebesar 24,1%. Secara parsial variabel Leverage dan Equitable Distribution Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap manajamen laba. Pengaruh signifikan dari Leverage membuktikan bahwa manajamen memiliki pertimbangan tinggi terhadap rasio keuangan perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan. Sementara hasil yang signifikan dari Equitable Distribution Ratio menunjukkan bahwa manajemen pada Bank Umum Syariah memiliki komitmen yang bagus dalam melaksanakan hukum syariah khususnya prinsip keadilan dan kemaslahatan.
Kata Kunci: Manajamen Laba, Bank Umum Syariah, Leverage, Equitable Distribution Ratio
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis setiap tingkah laku dari individu yang menjalankan kegiatannya selalu dipandang terhadap tujuan ekonomis. Terlebih lagi investor cenderung memiliki perhatian besar terhadap nilai akhir laba perusahaan dengan cenderung tidak memahami lebih dalam terhadap proses operasi perusahaan (Nurachman, 2014). Investor cenderung meminimalisir tingkat risiko sehingga tolak ukur mereka hanyalah hasil akhir laba tersebut. Hal ini sejalan dengan definisi dari Teori Keagenan (agency theory). Teori keagenan (agency theory) merupakan suatu kondisi yang terjadi pada suatu perusahaan dimana pihak manajemen sebagai pelaksana yang disebut sebagai agen dan pemilik modal (owner) sebagai prinsipal membangun suatu kontrak kerjasama yang disebut dengan “nexus of contract”, kontrak kerjasama ini berisi
kesepakatan-kesepakatan yang
menjelaskan bahwa pihak manajemen perusahaan harus bekerja secara maksimal untuk memberikan kepuasan yang maksimal seperti profit yang tinggi kepada pemilik modal atau owner. (Fahmi, 2014). Dalam kondisi tersebut maka manajemen perusahaan membuat suatu kebijakan untuk mempertahankan nilai laba agar selalu baik dipandangan investor dengan menerapkan manajemen laba. Sayangnya sering kali kebijakan ini menimbulkan informasi yang bias dan cenderung menipu sehingga bersifat “berbahaya” bagi pengguna laporan keuangan (Kurniawansyah, 2018).
Disisi lain, pada Bank Umum Syariah seluruh kegiatan usahanya seharusnya dengan berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang diatur di dalam Al-Qur’an , Hadist dan sumber-sumber lain yang diperkenankan di dalam syariat agama islam dengan menjunjung tinggi azas keadilan, kejujuran dan
kemaslahatan untuk umat (Saidi, 2010). Sementara praktek manajemen laba justru salah satu praktek bisnis yang dilarang dalam hukum syariah karena mengandung unsur penipuan dan gharar (Marzuqi & Latief, 2010). Oleh karena itu sepatutnya Bank Umum Syariah secara ideal tidak melakukan praktek manajemen laba. Namun sayangnya banyak penelitian sebelumnya yang menghasilkan indikasi bahwa beberapa Bank Umum Syariah masih melakukan praktek manajemen laba. Sehingga pada penelitian ini akan diteliti ada tidaknya praktek manajemen laba beserta hubungannya dengan dua Leverage yang mewakili sisi konvensional perusahaan serta Equitable Distribution Ratio yang mewakili sisi syariah perusahaan. Kedua variabel ini merupakan dua faktor yang seharusnya memberi pengaruh bagi
manajemen Bank Syariah dalam
melakukan atau tidak melakukan praktek manajemen laba.
Penelitian ini merupakan
pengembangan dan bentuk
keterbaharuan dari pada penelitian-penelitian sebelumnya. Tidak seperti penelitian-penelitian sebelumnya yang mengukur manajemen laba dengan metode accrual yang diformulasikan oleh Jones (1981), pada penelitian ini pengukuran manajemen laba akan menggunakan formula Stubben (2010) yang mana formula ini merupakan salah satu metode pengukuran terbaru untuk manajemen laba dan terbukti lebih baik dalam mengidentifikasi manajemen laba dibandingkan metode accrual milik Jones (Yusnita, 2019).
Kajian Literatur A. Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan
kebijakan manajer tentang pemilihan metode akuntansi untuk mencapai tujuan khusus (Rahmawati, 2012). Manajemen
menampilkan laporan keuangan sebaik mungkin. Adanya kondisi keuangan yang baik ini merupakan hal yang diinginkan perusahaan agar investor semakin tertarik menanamkan modal ke perusahaan tersebut. Manajemen laba adalah suatu proses yang disengaja dengan batasan standar akuntansi keuangan untuk mengarahkan pelaporan laba pada tingkat tertentu sehingga sesuai dengan yang diharapkan oleh
pihak manajemen perusahaan
(Wirakusuma, 2017). Manajemen laba menjadi satu faktor yang mengurangi kredibilitas dari laporan keuangan perusahaan karena semakin biasnya informasi yang dihasilkan dari kebijakan manajemen laba ini.
Sementara dalam hukum syariah islam, manajemen laba merupakan hal yang dilarang karena memberikan keburukan / mudharat bagi salah satu pihak yang bermuammalah. Padahal dalam hukum islam seluruh pihak yang bertransaksi harus sama-sama Ridho dan saling menguntungkan seluruh pihak. Manajemen laba juga merupakan salah satu bentuk gharar karena adanya ketidak jelasan dan bias informasi yang ditimbulkannya sehingga dihukumi haram dalam syariat islam (Marzuqi & Latief, 2010). Sejalan dengan hadist riwayat Muslim “Sesungguhnya Nabi S.A.W melarang daripada jual beli gharar (spekulatif dan ketidakpastian)”. Oleh karena itu maka seharusnya praktek manajemen laba ini tidak boleh dilakukan dalam operasi bisnis syariah.
B. Leverage
Rasio leverage mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk kedalam kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi sehingga sulit untuk melepaskan beban utang
tersebut (Fahmi, 2014:72). Dengan memperbesar tingkat leverage maka hal
dapat berarti bahwa tingkat
ketidakpastian (uncertainty) dari return yang akan diperoleh akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang diperoleh oleh perusahaan (Wijayanto, 2018). Dengan demikian leverage adalah rasio keuangan perusahaan yang menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu memanfaatkan
sumber daya perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya di masa depan.
C. Equitable Distribution Ratio
Hameed, et. All. (2004) dalam penelitiannya telah mengembangkan suatu indeks yang bertujuan mengukur kinerja keuangan lembaga keuangan syariah dengan memasukkan unsur-unsur spiritual di dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan berbasis syariah. Indeks ini dinamakan dengan Islamicity index. Islamicity index tidak hanya mampu mengevaluasi dari segi keuangan, namun terlebih juga mampu mengevaluasi prinsip keadilan, kehalalan dan penyucian (takziyah) yang dilakukan oleh lembaga keuangan islam. Salah satu indikator yang ada adalah Equitable Distribution Ratio (EDR). Rasio ini mengukur seberapa besar perusahaan dapat melakukan distribusi pendapatannya secara adil kepada
seluruh pemangku kepentingan
perusahaan (Aisyah & Hadianto, 2013). Rasio ini dapat menjadi ukuran sejauh mana perusahaan lembaga keuangan syariah telah melaksanakan prinsip keadilan dalam melakukan operasi usahanya. Hal ini menjadi penting
mengingat hukum syariah
memprioritaskan adanya keadilan dan keseimbangan (Tawazun) serta tidak ada salah satu pihak yang dirugikan maupun lebih diuntungkan dalam proses bermuammalah secara syariah. Sesuai dengan firman Allah SWT. “Dan
tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan langit dan dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu” (QS. Ar-Rahman, 55: 6-8).
D. Perbankan Syariah
Bank syariah, menurut UU Nomor 21 tahun 2008, didefinisikan sebagai bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum Islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, dan objek yang haram dalam operasinya. Perbankan syariah adalah perbankan yang menjalankan seluruh kegiatannya dengan berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang diatur di dalam Al-Qur’an , Hadist dan sumber-sumber lain yang diperkenankan di dalam syariat agama islam dengan menjunjung tinggi azas keadilan, kejujuran dan kemaslahatan untuk umat.
Pengembangan Hipotesis
Leverage dan Equitable
Distribution Ratio.
a. Hubungan leverage dengan praktek manajemen laba pada Bank Umum Syariah
Rasio leverage bertujuan untuk melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban keuangan mereka (Kasmir, 2015). Semakin besar rasio leverage menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan, sehingga hal tersebut berdampak terhadap profitablitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga
pinjaman (Gunawan dkk., 2015). Saat rasio leverage rendah hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat berisiko untuk tidak dapat memenuhi kewajiban mereka sehingga membuat manajemen perusahaan harus sebisa mungkin menekan resiko keuangan tersebut demi memuaskan kepentingan pemilik modal. Dan alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menaikkan laba perusahaan dengan teknik manajemen laba. Berdasarkan gagasan yang telah dipaparkan maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H1: Leverage berpengaruh negatif terhadap praktek manajemen laba pada Bank Umum Syariah
b. Hubungan Equitable Distribution Ratio terhadap praktek manajemen laba pada Bank Umum Syariah.
Equitable Distribution Ratio (EDR) merupakan salah satu komponen ukuran dalam indeks Islamic Performance Index. Indeks ini mengukur tidak hanya tentang kinerja keuangan perusahaan secara materi namun juga mengukur unsur-unsur religi dan spiritual yang dijalankan oleh perusahaan berbasis syariah (Hameed et.All., 2004). Melalui indeks ini pengukuran kinerja perusahaan dilihat dari berbagai aspek seperti nilai keadilan, kemaslahatan, kehalalan dan juga nilai penyucian. Perbankan syariah sendiri memiliki tujuan yang penting dalam sistem keuangan islam diantaranya adalah distribusi kekayaan umat, kontribusi kesejahteraan sosial hingga mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat (Ahmad, 2016). Sehingga dapat dikatakan saat semakin besar rasio Equitable Distribution Ratio (EDR) dari suatu bank syariah maka semakin tinggi pula penerapan nilai-nilai tersebut dalam operasi perusahaan.
Sementara itu, manajemen laba merupakan suatu bentuk perekayasaan yang menitikberatkan pada keuntungan
di beberapa pihak saja dengan mengabaikan kerugian yang timbul dari stakeholder lain atas diberlakukannya manajemen laba ini. Hal ini tentu melanggar prinsip dan nilai-nilai keadilan dan kemaslahatan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh manajemen perbankan syariah. Atas gagasan tersebut maka rumusan hipotesis kedua penelitian ini adalah:
H2: Equitable Distribution Ratio (EDR) berpengaruh negatif terhadap praktek manajemen laba pada Bank Umum Syariah.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data didapatkan dengan metode pengumpulan dokumentasi dan studi literasi dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia, dengan sampel yang berhasil didapatkan sejumlah 8
perusahaan. Pemilihan sampel
menggunakan teknik purposive
sampling dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2. Telah mempublikasikan laporan keuangan perusahaan mulai tahun 2011-2018.
3. Melaporkan laba bersih berturut-turut selama periode yang diteliti.
4. Perbankan tidak melakukan kegiatan ekonomi yang signifikan seperti merger, likuidasi dan sebagainya yang menyebabkan perubahan secara radikal terhadap laba perusahaan.
A. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi
variabel yang lain. Ada dua variabel
independen yang diukur dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Leverage
Rasio leverage, rasio ini mengukur seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terhadap
pembiayaan perusahaan. Dalam
penelitian ini leverage dijelaskan dengan menggunakan ukuran Debt Ratio. Pemilihan ini berdasarkan pada hipotesis
yang telah dijelaskan bahwa
perbandingan ini menunjukkan hasil yang paling representatif berhubungan dengan motivasi melakukan praktek manajemen laba.
Debt Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
2. Equitable Distribution Ratio
Equitable Distribution Ratio merupakan salah satu ukuran dari Islamic Performace Index yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dalam sudut pandang syariah. EDR sendiri adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dapat melakukan distribusi pendapatan secara adil dan merata kepada seluruh Stakeholders perusahaan. Dalam penelitian ini EDR diukur dengan menggunakan rumusan sebagai berikut (Hameed et all, 2004):
EDR = Rata-rata distribusi untuk stakeholders / Total Pendapatan b. Variabel Dependen
Variabel dependen (dependent variable) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitan ini adalah Manajemen Laba. Identifikasi dan pengukuran manajemen laba dilakukan dengan cara pengukuran
manajemen laba menggunakan
Discretionary Revenue Model (Stubben, 2010). Penggunaan metode ini dinilai tepat, karena merupakan model pengukuran yang lebih baik dalam
mendeteksi manajemen laba
dibandingkan metode accrual mode yang sering digunakan sebelumnya (Yusnita, 2019). Selain itu metode Discretionary
Revenue Model mengukur manajemen laba dengan memusatkan perhatian khusus pada pendapatan perusahaan yang diproyeksikan dalam piutang, sehingga lebih cocok digunakan dalam penelitian ini mengingat objek utama penelitian ini adalah Bank, yang mana kegiatan usaha utamanya didapat dari operasi penyaluran dana ke masyarakat. Berikut ini rumusan formula yang digunakan untuk mengukur manajemen laba (Stubben, 2010):
Conditional Revenue Model, Stubben (2010:701):
ΔARit = α + β1 ΔRit + β2 ΔRit x SIZE + β3ΔRit x AGEit + β4 ΔRit x AGE_SQit + β7 ΔRit x GRMit + β8 ΔRit x GRM_SQit + εit
Dimana:
AR : Piutang akhir tahun R1_3 : Pendapatan pada kuartal 3 R4 : Pendapatan pada kuartal 4 SIZE : Natural log dari total aset akhir tahun
AGE : Umur perusahaan (tahun) GRM : Margin kotor yang disesuaikan pada akhir tahun fiskal
SQ : Kuadrat dari variable
B. Metode Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi statistik SPSS v.25 dengan melakukan beberapa tahapan pengujian. Pertama adalah uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Kemudian dilakukan beberapa metode untuk menganalisis data yaitu dengan analisis statistik deskriptif serta analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis secara simultan dan parsial dan terakhir adalah dengan analisis koefisien determinasi.
Hasil dan Pembahasan A. Statistik Deskriptif
Tabel 1.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variab el N Minim um Maxi mum Mean Std. Deviati on Manaje men Laba 6 4 0,001 3239 4,698 969 0,753 84 0,9568 727 Levera ge (Debt Ratio) 6 4 0,744 1459 0,945 2007 0,879 535 0,0457 817 Equita ble Distrib ution Ratio 6 4 0,080 3898 0,617 093 0,226 689 0,1106 5762 V 6 4
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 data sampel. Dari hasil pada tabel dapat dilihat bahwa pada pengukuran variabel manajemen laba, nilai minimum sebesar 0,0013239 yang dihasilkan oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah sementara nilai maksimum sebesar 4,6898695 yang dihasilkan oleh PT. Bank Mega Syariah. Nilai rata-rata yang dihasilkan dari seluruh bank umum syariah dalam penelitian ini sebesar 0,75384. Sementara standar deviasi untuk seluruh variabel kurang dari satu. Nilai ini menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang jauh antara rentang nilai setiap variabel masing-masing bank dengan nilai rata-rata keseluruhan.
B. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 1. Grafik Histogram
Berdasarkan grafik histogram diatas dapat dilihat bahwa distribusi observasi membentuk kurva normal, sehingga model regresi ini lolos dari uji
normalitas. Adapun simpulan tersebut juga diperkuat dengan pengujian normalitas dengan metode normal probality plot (P-Plot). Berikut adalah hasil pengujian P-Plot:
Gambar 2. Hasil Pengujian P-Plot Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa arah dari titik data mendekati garis diagonal sehingga mengindikasikan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Dari kedua grafik diatas dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini telah lolos dalam uji normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Tabel 2.
Hasil Uji Multikolineritas Model Tolerance VIF 1 Leverage ,941 1,063
EDR ,949 1,053
a. Dependent Variable : Man. Laba
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari semua variabel adalah lebih dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dari semua variabel adalah kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas pada variabel-variabel dalam penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas Tabel 3. Hasil Uji Glejser Model Sig.
(Constant) ,350
Leverage ,831
EDR ,631
a. Dependent Variable: ABS_Res
Dalam gambar tabel tersebut dapat diperhatikan bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan adalah lebih besar dari 0,05 untuk seluruh variabel yang diuji. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terindikasi adanya heteroskedasitias dan lolos pengujian. d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
ABS_Res1
Test Valuea -1,68
Cases < Test Value 32 Cases >= Test Value 32
Total Cases 64
Number of Runs 35
Z ,504
Asymp. Sig. (2-tailed) ,614 a. Median
Berdasarkan hasil dalam gambar tabel diatas maka dapat diperhatikan bahwa nilai Asymp. Signifikansi sebesar 0,614 yang berarti nilai diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bersifat acak dan bebas dari autokorelasi.
C. Analisis Regresi Berganda
Tabel 5.
Hasil Analisis Regresi
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat disusun persamaan regresi linier sebagai berikut:
Manajemen Laba = 1,445 - 1,131Le - 1,149EDR + ε Le : Leverage Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Cons) 1,445 ,344 Leverage -1,131 ,376 -,338 EDR -1,149 ,238 -,105
EDR : Equitable Distribution Ratio Interpretasi dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 1,445
mengindikasikan bahwa apabila Le, DKI, DPS, dan EDR bernilai konstan maka besarnya manajemen laba adalah sebesar 1,445.
b. Le memiliki koefisien regresi sebesar -1,131. Hal ini menerangkan bahwa ketika Le mengalami kenaikan sebesar 1 maka manajemen laba akan turun sebesar 1,131, apabila variabel-variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien regresi tersebut bernilai negatif yang berarti bahwa hubungan antara manajemen laba dan Le adalah negatif, sehingga kenaikan leverage perusahaan akan menurunkan nilai manajemen laba perusahaan tersebut.
c. Nilai koefsien regresi variabel EDR sebesar -1,149. Nilai ini mengartikan
bahwa terjadi hubungan yang
berbanding terbalik antara EDR dengan manajemen laba, dimana setiap kenaikan 1 pada nilai EDR akan membuat penurunan nilai sebesar 1,149 pada manajemen laba perusahaan.
Uji T (Parsial) Tabel 6. Hasil Uji T Model t Sig. (Constant) 4,205 ,000 Leverage -3,004 ,004 DKI -,913 ,365
a. Dependent Variabel: Manajemen Laba
Berdasarkan hasil uji t pada gambar 4.8 tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan. Variabel Le dan EDR berpengaruh negatif secara parsial terhadap manajemen laba karena kedua variabel memiliki tingkat signifikansi dibawah level kesalahan sebesar 0,05
dengan masing-masing tingkat
signifikansi sebesar 0,004 dan 0,001. Selain dilihat dari tingkat signifikansi,
untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besaran nilai t hitung dibandingkan t tabel. Pada penelitian ini nilai t tabel untuk data (0,025;59) sebesar +- 2001. Maka pada variabel Le t hitung -3004 < -2001 serta variabel EDR yang memiliki nilai t hitung -3373 < -2001 menunjukkan bahwa kedua variabel berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba, sejalan dengan kesimpulan dalam pengukuran tingkat signifikansi.
Uji F (Simultan) Tabel 7. Hasil Uji F ANOVAa Model df F Sig. 1 Regression 2 11,015 ,000b Residual 61 Total 63
a. Dependent Variable: Man.Laba b. Predictors: (Constant), EDR, Leverage
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditampilkan dalam gambar tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa variabel Leverage dan EDR berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba. Sejalan dengan hasil ini, perthitungan nilai F hitung menunjukkan nilai yang lebih besar dari F tabel (2, 62) dimana 11,015 > 3,145 hal ini memperkuat kesimpulan bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian ini terbukti mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama (simultan).
Analisis Koefisien Determinasi(R2) Tabel 8.
Hasil Pengukuran Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,515a ,265 ,241 ,26586
a. Predictors: (Constant), EDR, Leverage Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan dalam gambar tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan dalam nilai Adjusted R Square sebesar 0,241 atau 24,1%. Angka tersebut memiliki makna bahwa dalam model persamaan regresi penelitian ini manajamaen laba sebagai variabel dependen mampu diproksikan oleh Leverage dan Equitabel Distribution Ratio sebagai variabel independen sebesar 24,1%, sedangkan 76,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi penelitian ini.
Pengujian Hipotesis Leverage berpengaruh negatif terhadap praktek manajemen laba pada Bank Umum Syariah.
Dilihat dari hasil pengujian statistik yang menunjukkan nilai koefisien regresi -1,131 dengan nilai signifikansi leverage sebesar 0,004 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fengju dkk. (2013) yang menyatakan bahwa terjadi pengaruh hubungan negatif antara leverage dan manajemen laba. Namun tidak konsisten terhadap hasil penelitian Agustia dan Suryani (2018) yang menunjukkan justru terdapat hubungan positif antara leverage dan manajemen laba.
Leverage yang diukur dengan Debt Ratio merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban keuangan mereka (Kasmir, 2015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan Bank Umum Syariah untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan maka semakin kecil kemungkinan terjadinya praktek manajemen laba dalam pembuatan
laporan keuangan perusahaan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor motivasi dimana manajemen perusahaan akan berusaha menampilkan hasil keuangan yang baik di mata investor, sehingga para investor akan semakin yakin untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu saat kinerja keuangan perusahaan telah baik maka manajemen tidak perlu untuk melakukan tindakan manipulatif manajemen laba lagi dalam upaya “mempercantik” laporan keuangan perusahaannya.
Pengujian Hipotesis Equitable Distribution Ratio berpengaruh negatif terhadap praktek manajemen laba yang berlangsung di Bank Umum Syariah.
Dari hasil pengujian statistik ditemukan bahwa nilai koefisien regresi sebesar -1,149 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa hipotesis empat dapat diterima. Hasil ini
merupakan temuan terbarukan
mengingat belum ada penelitian yang secara langsung mencari pengaruh antara Equitable Distribution Ratio dengan praktek manajemen laba. Namun berdasarkan hasil penelitian dari Maisaroh (2015) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara Equitable Distribution Ratio terhadap Profitabilitas perusahaan, sementara Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba berdasarkan hasil penelitian Purnama (2017) dan Saputra et.all. (2018). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian ini sejalan dan konsisten secara tidak langsung dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Hameed et.all. (2004) dalam penelitian lain menjelaskan bahwa para pemangku kepentingan di perusahaan syariah memiliki perspektif khusus yang berbeda dalam memandang perusahaan syariah dan konvensional pada
umumnya. Dalam perspektif stakeholder
tujuan islamic bank adalah
memaksimalkan laba, kontribusi kesejahteraan sosial, mengurangi kemiskinan dan mempromosikan nilai-nilai islam dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, implikasi manajemen yang paling mungkin dari adanya hubungan signfikan negatif antara Equitable Distribution Ratio terhadap manajemen laba dalam penelitian ini adalah meningkatnya
kemampuan perusahaan dalam
melakukan distribusi pendapatan membuat fokus manajemen tidak hanya berpacu pada sisi laba, sehingga menyebabkan semakin berkurang
keingingan melakukan tindakan
manipulatif manajemen laba dalam laporan keuangan perusahaan.
Simpulan dan Saran
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengaruh dari leverage dan equitable distribution ratio terhadap praktek manajemen laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Terdapat 8 sampel dari 14 populasi keseluruhan yang dijadikan objek
penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan seluruh variabel independen yang diuji berpengaruh signifikan terhadap variabel manajamen laba dengan nilai Adjusted R Square sebesar 24,1%. Secara parsial variabel Leverage dan Equitable Distribution Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap manajamen laba. Pengaruh signifikan dari Leverage
membuktikan bahwa manajamen
memiliki pertimbangan tinggi terhadap rasio keuangan perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan. Sementara hasil yang signifikan dari
Equitable Distribution Ratio
menunjukkan bahwa manajemen pada
Bank Umum Syariah memiliki
komitmen yang bagus dalam
melaksanakan hukum syariah khususnya prinsip keadilan dan kemaslahatan.
Saran untuk manajemen perusahaan Bank Umum Syariah bahwa sekiranya manajemen perusahaan berbasis syariah harus senantiasa melaksanakan amanah dalam menjalankan seluruh proses bisnisnya sesuai dengan prinsip dan hukum syariat islam, tanpa ada pengaruh dari faktor lainnya. Sementara saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan penelitian selanjutnya melakukan pengembangan kembali terhadap pengukuran manajemen laba
yang dapat lebih akurat
memproyeksikan praktek manajemen laba yang terjadi pada Bank Umum Syariah.
Daftar Rujukan
Agustia, Prima Yofi & Suryani, Elly.
(2018). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba (Study pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016). Jurnal Aset (Akuntansi Riset). Vol.10 No.1. Ahmad, Ifham. (2016). Kenapa
Harus Bank Syariah?. Jakarta: Risalah Al Ifham.
Aisyah, Siti & Hadianto, Agustina. (2018). Analisa Kinerja Perbankan Syariah Di Indonesia dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index dan Islamic Corporate Governance. Jurnal Ilmu Syariah. Vol.14 No.2.
Fahmi, Irham. (2014). Analisis
Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fengju, Xu. et all. (2013). The
Relationship Between Risk an Return and Banks income Structure. European Online Journal of Natural and Social Sciences. Vol.2 No.3 Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Semarang:
Badan Terbitan Universitas
Dipnoegoro
Gunawan, Ketut. dkk. (2015).
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi UNDIKSHA. Vol.3 No.1.
Hameed, et.al. (2004). Alternative Disclosure & Performance Measures For Islamic Banks. Conference of the Globalization Age. King Fahd University of etroleum & Minerals. Dhahran, Saudi.
Kasmir, S. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kurniawansyah, Deddy. (2018).
Apakah Manajemen Laba Termasuk Kecurangan? Analisis Literatur. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga. Vol.2 No.2
Maisaroh, Siti. (2015). Pengaruh Intelecctual capital dan Islamicity Performance index terhadap Profitability perbankan syariah Indonesia. Artikel Ilmiah.Universitas Islam Negeri Maulana Ibrahim.
Marzuqi, Ahmad & Latief, Achmad Badarudin. (2010). Manajemen Laba dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis. Vol.7 No.1
Nurachman, Iman. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi praktik Perataan Laba (Income Smoothing). Universitas Pendidikan Indonesia.
Pemerintah Indonesia. (2008).
Undang-Undang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Lembaran Negara RI Tahun 2008, No.21. Sekretariat Negara. Jakarta. Purnama, Dendi. (2017). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Riset Keuangan dan Akuntansi. Vol.3 No.1.
Rahmawati, Erna. dkk. (2012). Peran Corporate Governance dalam Praktik Risk Disclosure pada Perbankan Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.9 No.1. Riske, Meitha dan Basuki,
Hadiprajitno. (2013). Pengaruh Strukutr Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.2 No.3 Saputra, Mulia et. all. (2018). The
Inluence of Liquidity, Profibility an Leverage on Profit Management and Its Impact on Company Value in Manufacuring Company Listed on
Indonesia Stock Exchange Year 2011-2015. International Journal of Managerial Studies and Research. Vol.2 Issue.1
Saidi, Zaim. (2010). Tidak Syar’inya Bank Syariah. Yogyakarta : Delokomotif
Stubben, Stephen R. (2010).
Disrectionary Revenues as a Measure of Earnings Management. Refiew of American Accounting Association. Vol.85 Issue.2
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta. Wijayanto, Edi dan Putri, Anggi
Navulani. (2018). Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan. Vol.1 No.2.
Wirakusuma dan Indrayanti. (2017). Pengaruh Manajemen Laba pada Return Saham dengan kualitas audit dan corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.3 No.20.
Yusnita, Heni. (2019). Revenue
Model dan Conditional Revenue Model untuk Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Krisnadwipayana. Vol.6 No.2.