• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Microwave dan Ultrasonic Pada Ekstraksi Pb, Cd, dan Cu Dalam Sedimen Dengan Beberapa Kombinasi Asam Mineral di Sekitar Perairan Pelabuhan Parepare

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan Microwave dan Ultrasonic Pada Ekstraksi Pb, Cd, dan Cu Dalam Sedimen Dengan Beberapa Kombinasi Asam Mineral di Sekitar Perairan Pelabuhan Parepare"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDII{G

SEMII{AR

I{ASIOI{AL

KIMIA

*

*l-l

k

t

PALU,26

Oktober

2013

Prodi Pendidikan

Kimia

PMIPA

-

FKIP

Universitas

Tadulako

Jl.

Soekarno Hattao

Tondo Palu

94118

d

(2)

DAFTAR

ISI

Halaman Judul Kata Pengantari Daftar

isi

Makalah

Utama

BAB

I

Revitalisasi dan standarisasi Program Remedial

di

Sekolah

...1

-

16

BAB

2

Kurikulum

2013 Antara Flarapan dan

Kenyataan

...I7 --34

BAB

3

Peranan Sensor

Kimia

dan Biosensorik untuk pengembangan Riset

Iptek

...35

-

43

Makalah

Sesi

Paralel

BAB

4

Sintesis Biosurfaktan Ester Sukrosa Asam Palmitat Menggunakan Lipase

Getah Pepaya dan Getah

Biduri Amobil

49-55

BAB

5

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada Pokok Bahasan

Konsep

Mol

Untuk Meningkatkan

Aktivitas

dan Hasil Belajar Siswa

di

Kelas

XC SMK

Negeri Parigi

Selatan

.56

-

67

BAB

6

Implementasi Lesson study Pada Pembelajaran

Mipa

di

sMA

Untuk

Menunj ang Revitalisasi Pendidikan Karakter dan Perolehan

Nilai

Ujian

Nasional

...69

-79

BAB

7

Pemetaan

struktur

Pengetahuan sebagai Ukuran Penguasaan Konsep

Laju Reaksi Siswa

SMA

di Kota Gorontalo

80-96

BAB

8 Buku

Ajar

Berorientasi Contextual Teaching and Learningpada

Pembelajaran

Kimia di

Kelas

XI

SMA

97

-

t03

BAB

9

Isolasi dan

Identifikasi

Senyawa Antifedaant dari Daun Bunga

Pagoda (Clerodendrium

Paniculatum)

...1A4

- lI2

BAB

10

Pemanfaatan Teripang Htam (Holothuroidea Edulis) Sebagai

Makanan Tambahan Pendamping

ASI

l 13

-

119

BAB

11

Pemanfaatan Teknik Fitoremediasi pada Lingkungan Tercemar

Merkuri

(Hg) dan Timbal

(Pb)

...120

-

t3t

BAB

l2

Biokenversi Limbah Tongkol Jagung N{enjadi Bioetanol sebagai

BAB

13

Bioleaching Logam Berat Pb dari Sedimen Tercemar dengan

I

ii

lll

ill

(3)

BAB

14

BAB

15

BAB

16

BAB

17

BAB

18

BAB

T9

BAB

20

BAB

21

Penerapan Pendekatan Konstruktivis Berbantukan Media

Visual

Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran

Kimia

Kelas

XaMA

Alkhairaat Pusat

Palu

.-...152

-

16l

Penjernihan

Air

dengan Menggunakan Cangkang

Telur

""""162

-

168 Penggunaan

Microwsve

dan IJltrasonic pada ekstraksi Pb,

cd

dan

cu

dalarn Sedirnen dengan Beberapa Kombinasi Asam Mineral

di

Sekitar Perairan Pelabuhan

Pare-Pare

169

-

176

Pemakaian Gelombang

Mikro

dalam Sintesis Cd-Ion Imprinted

Polymer

(Cd-IIP)

"""""""'177

-

183

Eleklrodeposisi Logam

Mn

pada Permukaan Karbon

Aktif

Sekam

Padi sebagai Bahan Penyimpan Energi t84

-

t94

tdentifrkasi Kamkter Siswa dalam Membentuk

"High

Attitude and

phychomotor,, pada Pembelajaran

Kimia

Berbasis Lesson study

di

SMANegeri

I

Palu

"""'195

-207

Analisis Keterampilan

Berpikir Kritis

Mahasiswa Pendidikan

Kimia

FKIP Universitas Tadulako pada Materi

Termokimia

...

.208

-216

Pengaruh Temperatur Dan Waktu Penyinaran Gelombang

Mikro

Terhadap Gugus Fungsional Dari Daun Gedi(Abelmoschus

ManihotL.)

Berdasarkan Spektrum Spektroskopi

FTIR

"""""217

-22?

(4)

BAB

16

PENGGUN

AAN'MrcRowAyE

DArt uLTRAJolvlcpADA EKsrRAKstr,pB, cD,

DAN

cu

DALAM

SEDIMEN DENGAN

BEBERAPA.KOMBINASI ASAM MINERAL DI SEKITAR

.

.PERAIRA}{ PELABIIHAN

PAREPARE,

Nursiah

LaNafie,

Asmawati Abduilah, MrisaRamang; Djabal

Nur Basir Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam,: universitas Hasanuddin

'

Jl. Perintis,Kemerdekaan, KM..r.0, Kampus Tamaranrea,

Makassar 9024s

ABSTRAK

Analisis logam berat dalam sampel'sedimen perairan dapat dilakukan

dengan metode spektrofotometri serapan atom' tetapi sebelum analisis diperlukan

proses.ekstraksirtrntuk.menarik ,logam-lcigarn yang ada

dalam

sampel.tersebut.: Salah satu metode

ekstraksi, adalah: dengan menggunakan asamrasam

mineral

dengan bantuan

sumber'

energi.

saat,ini,

mic.rowave.

dan

ultrasonic

digunakan ,untuk mengekstraksi logam berat dalam sedimen perairan dengan tujuan.khusus sebagai sumber energi dalam proses ekstraksi logam berat dalam

sedimen perairan. Penggunan microwave dan'urtrasonic

daram

proses tersebut mempunyai beberapa keuntungan antara'lain jumrah.asam yang digunakan

sedikit dan

rvaktu ekstraksi

lebih

cepat .dibandingkan'tanpa menggunakan.,microwave.dan

urtrasonik.

F{asir

penelitian

menunjukkan bahwa eksraksi'logana berat dalam sedimen menggunakan asam minerar

dan

ultrasonic adalah lebih efisien dan efektif dibandingkan

dengan menggunakan microwave.,

.

I.

PENDAHULUAN

:

Logam

berat'te{adi

secara'alami dalam lingkungan perairan

sebagai unsur

kelumit.

Akan tetapi' karena adanya berbagai maoam kegiatan anftopogenik

maka dapat menyebabkan konsentrasi

logani 'berat

di

perairan meningkat'dan

berpotensi menjadi.

racun

yang

akan

mempengaruhi ekosistem dan kesehatan manusia (Brown

et

e1,,1989; Bryan and Langston,

r992;wade

et

al.,

2007)'

Logam-logam berat

tidak

dapat

didegradasi

oleh

bakteri,

oleh

sebab

itu

persisten,.dalam

:

lingkungan perairan sehingga logam berat merupakan.polutan

utama

di

porairan

(Azevedo,

2005;

Ahluwalia'

2005' Rammika et

atr;

201l),

Logam-logam

berat

yang

ada.daram badan perairan akan

mengalami proses pengendapan dan

terakumulasi dalam sedimen, kemudian

terakumulasi dalam tubuh biota laut yang ada dalam perairan baik melalui

insang dan rantai makanan dan akhirny

a

akan

sampai pada manusia (Khan,

et

al, 2008)'

oleh

karena

itu

maka perru dilakukan peneritian untuk

169

(5)

memperoleh datadata mengenai kandungan logam berat

lang

ada

oi

sei,rr:i pe=iran. terutama pada sedimen. karena bagian ini relatif lebih stabil dibandingkan air )'ang sangar dinamis.

Berbagai metode

analisis

dapat

dilakukan

untuk.menentukan

kadar logam berat

dalam

sedimen, namun metode yang:paling sering dipakai,adalah'metode Spektrofotometri Serapan Atom

(ssA).

Langkah

awal

penyiapan sampel

.yang

sering dilakukan pada analisis

tersebut adalah

dekomposisi sampel

ke

dalam bentuk yang siap dianalisis.

Untuk

sampel padat seperti sedimen. maka tahap.pelarutan sampel merupakan

hal

yang sangat mendasar sebagai proses dekomposisi sampel. Beberapa penelitian rnenunjukkan

bahwa

cara yang

paling

efisien

untuk

mengekstraksi

logam dalam sedimen adalah dengan menggunakan asam mineral. Penggunaan asam-asam mineral

dengan pemanasan sebagai sumber energi untuk;mendekomposisi atau mengekstraksi logam dalam

sampel

memiliki

keuntungan tertentu yaitu kemungkinan terjadinya penguapan zatyang dianalisis

sangat kecil, kelebihan asam dapat dengan mudah dihilangkan dan kontaminasi dengan bejana

relatif

kecil

(Dean,2003;

Klake,

2012). Pemilihan

sumber

energi

memiliki

pengaruh yang besar dalam

efisiensi ekstraksi

logam

dengan ,,campuran asam-asam

mineral.

Surnber

energi

yang

sering digunakan adalah pemanasan sampel dalam suatu porselin dengan tanur pada suhu 400-8000C dan

sumber energy lainnya dengan menggunakan microwave.(Dean, 2003; Sastre,

et

aL,2002; Zhang et

al,2002; Castillo, 2011; Johan, 201I).

Di

samping

itu,

penelitian tentang

penggunaan

getaran suara (ultrasonic)

dalam

mengekstraksi

logam

berat

juga

sudah

dilakukan (Hwang,

2007,,Bellotindos,

20ll).

Proses

ultrasonic diperoleh sama seperti larutan dengan menggunakan intensitas, frekuensi suara yang

tinggi

untuk melarutkan dan menghasilkan pencampuran yang.baik dan sangat kuat pada reaksi-reaksi

kimia

dan

fisika.

Walaupun proses ekstraksi logam berat menggunakan microwave dan

ultrasonic sudah dilakukan, tetapi belum ada data yang menggambarkan tentang

hal

tersebut di perairan Indonesia. Penelitian

ini

berrujuan untuk membandingkan penggunaan panas;.microwave mikro dan ultrasonik sebagai sumber

energy

dalam membantu proses ekstraksi logam berat dalani sedimen perairan. Penggunan microrvave dan ultrasonic dalam proses tersebut mempunyai beberapa keuntungan antara

lain

:

jumlah

asam yang digunakan sedikit dan waktu ekstraksi

lebih

cepat.

Logam berat yang dianalisis pada penelitian

ini

adalah logam Pb, Cd dan Cu karena logam-logam

ini

diperkirakan banyak terdapat

dalam

sedimen perairan :yang merupakan substrat dasar dan perairan yang menjadi tempat akumaiasi logam-logam. Sampel sedimen akan

diambil

di

sekitar Perairan Pelabuhann Pare-pare karena

wilayah

tersebut merupakan kawasan andalan propinsi Sulawesi Selatan yang berperan dan berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa pelabuhan, bongkar

muat

barang, pendistribusian

minyak.

kawasan

pengembangan

industri,

budidaya,

sisten'l 170

(6)

pemukiman serta pengembangan seL-tor pangan. Perairan Pare-pare mempuny,ai prospek ,untuk

dikembangkan dan sekaligus.merupakan ancaman yang sangat serius',karena dapat menimbulkan

pencemaran. Eata. yartg

dihasilkan

dari

penelitian,

ini

diharapkan

dapat

menjadi ,acuan untuk men gekstraksi,logam berat dalam sedimen p erairan.

2.

METODE PENELITIAN

Desain

ini.dilakukan

dengan gabungan antara percobaan lapangan dan laboratorium, diawali dengan penyiapan

alat

dan

bahan 1'ang

akan

digunakan

untuk

mengekstraksi logam . dalam

sedimen,Secara.sistematis penelitian ini memiliki kerangka kerja sebagai

berikut:.

,

:

Alat

dan bahan yang digunakan

Alat

yang digunakan

:

peralatan gelas yang umum digunakan

di

laboratorium, microwave

(MARS Ultra

Prep

310),

ultrasonic (Soniclean Dismenbrator

Model.60

HT),

Spektofotometer

. Serapan

Atom

(SSA)

(Buck

Scientific model 205 VGP), alat pengambil sedimen (van den Grab),

neracadigitalOhaus,oven.

.

: '

:

Bahan yang digunakan

:,merriliki

derajat kemurnian pro analisis (p, a) adalah

:

HNO3 pekat, HCI pekat, H2O2, Pb(NOi)2, Cu(NO3)2, Cd(NO3)2, aquabides,,kertas saring, kertas pH.

.

CaraKerja

.Ekstraksi-logamberatdalamsedimendenganbanfu,an'rzicrowave'.

Sedimen

kering dan

bersih ditimbang sebanyak

0,5

gram dan masukkan

ke

dalam tabung

'

'microwavb.

Ke

dalam

sedimen

tersebut ditambahkan

12

mL

aqua

regia,

kemudian, tabung

microwave dimasukkan ke dalam microwave,

lalu

atur kondisinya dengan power 400

watt,

rc}%

pada temperature 175

0C

dan

ditahan selama

30

menit.

Tabung dikeluarkan

dari

microwave,

dinginkan, saring

dan ,encerkan dengan aquabides

di

dalam labu

ukur

100

mL.

Larutan

siap dianalisis kadar logamnya dengan alat SSA. Ulangi yang sebelumnya untuk campuran asam lain.

Ekstraksi

logam berat dalam sedimen dengan bantuan ultrasonic

Sedimen

kering dan

bersih ditimbang sebanyak

0,5

gram dan

masukkan

ke

dalam

bcrol polietilen. Ke dalam sedimen tersebut ditambahkan 12

mL

aqua regia, kemudian botol dimasukkan

ke

dalam ultrasonic,

lalu

getarkan selama

20 menit

pada suhu kamar. Tabung dikeluarkan dari ultrasonic, saring

ke

dalam labu

ukur

100

mL.

Residu ditambahkan dengan 12

mL

aqua regia, kemudian botol dimasukkan ke dalam ultrasonic,

lalu

getarkan selama 20 menit pada suhu kamar.

Botol

dikeluarkan dari ultrasonic, saring ke dalam labu ukur yang sama

di

atas. Larutan diaddkan dengan aquabides sampai 100 mL. Larutan siap dianalisis kadar logamnya dengan alat SSA. Ulangi hal di atas dengan campuran asam lain.

(7)

3.

HASIL

DAN

PEMBAHASAN

Ekstraksi

logam berat dalam sedimen dengan bantuan microwave

Analisis logam berat

dalam sampel

sedimen

perairan dapat dilakukan

dengan metode spektrofotometri serapan atom, tetapi sebelum analisis diperlukan proses ekstraksi untuk menarik

logam-logam

yang

ada

dalam

sampel tersebut.

Salah satu metode ekstraksi adalah

dengan menggunakan asam-asam

mineral

dengan bantuan sumber

energi. Saat

ini;

'microwave

dan

ultrasonic

digunakan

untuk

mengekstraksi

logam

berat

dalam

sedimen perairan. dengan tujuan

khusus

sebagai

sumber

energi

pada

proses ekstraksi

logam berat dalam

sedimen perairan. Penggunan microwave dan ultrasonic dalam proses tersebut mempunyai beberapa keuntungan amtara

lain

jumlah

asam

yang

digunakan

sedikit

dan

waktu

ekstraksi

lebih

cepat dibandingkan tanpa menggunakan microwave dan ultrasonik. Pengekstraksi yang digunakan dalam penelitian

ini

adalah asam-asam mineral, seperti asarn khlorida, asam nitrat, asam perkhlorat, dan kombinasi dari asam-asam tersebut.

Hasil

penelitian

ekstraksi

logam berat

Cu(II)

dalam

sedimen dengan bantuan microv'sve diperlihatkan pada

tabel

I

berikut

ini.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa asam

mineral

-vang

paling efektif

dalam

mengekstraksi

logam

Cu(II)

adalah

HNOI

dan

menyusul

campuran asam

mineral.HCl

dan HClOa.

Hal ini

disebabkan oleh karena

HNOI

merupakan asam

mineral yang kuat sehingga dapat menarik dengan mudah

ion

logam Cu yang ada dalam sedimen. Sementara, apabila asam-asam rnineral dikombinasikan dan digunakan untuk ekstraksi logam Cu dalam sedimen, akan mengurangi kekuatan ekstraksinya.

Hal

ini

mungkin disebabkan oleh karena asam-asam tersebut saling berkompetisi dalam mengekstraksi logam yang sifatnya kurang stabil (golongan transisi).

Table 1. Ekstraksi Cu(II),

PbflI)

dan Cd(II) dalam sedimen dengan

mitowave

Pelarut

Konsentrasi (mg/kg) Cu Pb Cd HNO3:HCl (9:3) 19.3855 39.976 55,18

l6

HNOr:HClOa(9:3) 15.8337 21.571 48,7242 HCI:HClOa (3:9) 41.1466 36.179 57.9437 HNO::F{Cl:'HCIO+ (4:4:4) 31.2794 28.736 45.7624 HNO3 (10) 46.5473 39.944 53.7152

Ekstraksi

logam menunjukkan bahwa

Pb

menggunakan

ekstraksi

logam

Pb

asam

mineral

dan

campuran dengan campuran asam-asam

172

asam-asam mineral

(8)

memberikan hasil yang paling efisieu (tabel

l),

berbeda dengan logam

cu,

asam mineral yang paling

efektif

dalam

mengekstraksi

logam

cu(II)

adalah

FINog. Kombinasi

asam

HNO3:HCI

dalam

mengekstraksi logam

Pb

adalah yang

paling,efektif

karena kombinasi asam akan meningkatkan

'kekuatan asam kareno &s&111.8s3m tersebut akan saling menguatkan mengikat logam

pb

(golonga p) yang lebih stabil dibandingkan logam

cu

(golongan transisi)

selanjutnya hasil ekstraksi logam

cd

dalm sedimen. menunjukkan bahwa ekstraksi logam

cd

dhlam sedimen dengan kombinasi asam rnineral HCI dan HCIO+ adalah yang paling efisien, disusul

'HNo3;'walaupun

kombinasi asam lainnya,'tidak terlalu.:.iauh perbedaannya.

Hasil

penelitian

ini

menjelaskan bahwa kemampuan i€lsam-asam mineral dalam mengekstraksi

logam dalam sedimen berbeda-beda dan bergantung kepada sifat logam yang akan.dianalisis,

Ekstraksi

logam berat daram sedimen dengan bantuan

urtrasonic

, :

:

: Ultrasonic juga dapat dijadikan

sebagai sumber energi:dalam mengekstraksi logam berat pada sedimen' Seperti halnya pada penggunaan microwave, pada penelitian ini juga menggunakan

asam-asam mineral sebagai bahanpengekstraksinya. Hasil penelitian dapat

dilihat

padatable2berikut ini.

Table 2. Ekstraksi

cu(II),

pb(II)

dan

cd(II)

dalam sedimen dengan ultrasonic

Pelarut

'Konsentrasi

(mg/kg) Cu Pb

cd

HNO3:HCl (9:3) 27.0162 14.5309 137.4939 HNO3:HCIO+(9:3)

4l.4924

I 1.9808 134.3376 HCI:HCIOa (3:9) 40.5243 27.8662 127.6s78 HNO3:HCl:HCIO+ (4:4:4) 39.97,60 31.9808 128.65s0 HNO3 (10) 43.4217 23:9664 174.9488

Hasil

penelitian

(tabet

rnengekitraksi logam

cu

yang ada dalam sedimen dengan menggunakan

asam mineral dan campuran asam mineral,

ternyata yang paling efisien adalah asam tunggal HNo3.

Hal

ini

dapat terjadi karena asarn tersebut

merupakan asam yang sangat kuat dan dapat mengikat

cu

dengan sangat mudah, sedangkan apabila

asam-asam tersebut dikombinasikan akan memberikan kekuatan

yang lebih

kecil

dibandingkdn dengan asarh tunggal:

Hal

ini

mungkin disebabkan oleh saling berkompetisinya

asam-asam tersebut dalam mengikat

cu

karena'cu merupakan golongan transisi sehingga mengurangi kekuatan

asam-asam tersebut.

Penggunaan ultradonic

untuk

mengekstraksi

logam

pb:yang

ada'dalam

sedimen dengan

menggunakan asam

mineral dan

campuran asam

mineral,

ternyata yang

paling

efisien

adalah

173

(9)

kombinasi asam HNO3:HCI:HCIO+. Hal

ini

berbeda dengan apa yang diperoleh pada logam Cu, dt mana asam tunggal

HNOI

yang paling efisien dalam mengekstraksi logam Cu. Kejadian pada logam Pb dapat terjadi karena asam-asam tersebut merupakan asam yang sangat kuat dan dapat mengikat Pb dengan kuat karena Pb berada pada golongan p yang agak stabik dan asam-asam tersebut saling mendukung satu sama

lain

sehingga ketika dicampur akan memberikan kekuatan yang lebih besar

dibandingkan apabila hanya berupa asam tunggal.,

campuran asam mineral (tabel 2), terlihat bahwa yang paling efisien dalam mengekstraksi logam Cd adalah asam

mineral

tunggal

(HNOI);

karena

logam Cd

juga

merupakan

logam transisi

yang mempunyai sifat yang hampir samadengan Cu.

4.

KESIMPULAN

1 :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi logam berat dalam sedimen dengan menggunakan

ultrasonic

adalah

efisien

untuk

logam

Cu(II)

dan

Cd(II),

dan

asam

mineral

yang

digunakan bergantung pada logam yang akan diekstraksi. , :

,

DAnTARPUSTAKA

,

r

Ahluwalia, S. S., and Goyal, D. 2005. Microbial and Plant derived biomass for removal of heavy metals from wastewater. Bioresource Technology

Al-Najjar,

T., Rasheed, M., Ababneh,Z., Abadneh, A., Al-Omarey, H.

2An.

Heavy metals pollution in sediment cores from the Gulf of Aqaba, Red Sea, Natural Science, 3(9):775-782

Alluri,

H.K.,

Rond4

S.R., Settalluri, V.S., Singh, Bondili, J.S., Suryan arayana,

V.,

dan Venkateshwar.,

P.,2007,

Biosorption:

An

eco-friendly altemative

for

heavy metal removal,

African

Journal

of

B i ote c hnolo

g,

6 (25) : 2924-293

I.

Avedezo, J.

A.,

Ricardo,

A.A.,

2006. Heavy metals and oxidative stress : where do we go from here?

Communication in Biometry and Crop Science, 1 (2): 135-138

Bellotindos,

L.

M., Dalida, M. L. P., Peralta, G.

M.,

Lu, M. C., Mendoza,

H.D.,

201I. Development

of

a rapid determination of Pb from stabilized waste using ultrasound assisted leaching, Sustain.

Environ. Res., 21(6): 375-380

Benomar, M., Mendiguchia, C., Er-Raioui, H., fularhraoui, M., Lafraoui, G., Oulad-Abdellah,

M,

K., Garcia-Vargas, M., Moreno, C.,2012. Analysis of Heavy Metals in Sediments from Northern Moroccan Coast Using Simple and Low-Cost Methodology, The Open Environmental Pollution

&

Toxicology Journal,

3 :47-54

Brown, E., Cooling,

A.,

Philips, J., Rothery, D., Wright, J. 1989. Ocean Chemistry and Deep-Sea Sediment. Open University, Milton Keynes

(10)

Bryan, G.W and Langston,

w.J.

1991. Bioar ailabrility, accumulation and effects of heavy metals

in

:

sediments

with

special reference to United Kingdom estuaries: a review. Environmental Pollution, 76,89-131

Dean, J.R., 2003, Melhods

for

environmental Trace Analysis,John Wiley and Sons Ltd, England.

Effendi,

H,2003,

Telaah Kualitas

Air

bctgi Pengelolaan Sumber

Daya

dan Lingkungan perairan, Kanisius, Yogyakarta, 1 88.

Horsfall, M.J., Abia,

A.A.,

dan Spiff,

A.I.,2003,

Removal of Cu

(II)

and Zn

(II)

ions from wastewater by cassava (Manihot esculenta Cranz) waste biomass, African Journal of

Biotechnologt,2

(10)" 360-364.

Hwang, S. S'' Park, J. S., Namkoong, W., 2007. Ultrasonic-Assisted Extraction to Release Heavy Metals from contaminated Soil,

r

Ind. Eng. chem.,13(a): 650-656

Idriss,

A.A.,

and Ahmad,

A.K.2012.

Heavy Metal Concentration (Cu, Cd and pb) in Sediments in the Juru River, Penang, Malaysia, Journal of Biological science,

l2(7):376-3g4

Johan,

N.A.,

Kutty,

s. R.

M.,

Isa, M. H., Muhammad,

N.

s., Hashim, M.,

201l.

Adsorption of copper

by using Microwave Incinerated Rice Husk Ash

(MIRHA),56

:

Klake, R. K., Nartey, V.

K.,

Doamekpor,

L.

K., Edor, K.

A.2}lz.Correlation

between Heavy Metals

in Fish and Sediment in Sakumo and Kpeshie Lagoons, Ghana, Joumal of Environmental Protection,

3

:

1070-1077

La Grega,

200I,

Hozardous waste Managemenr, Edisi kedua, McGraw-Hill publication co., New

York.

Nasrun, 980, Kimia Lingkungan universitas padjadjaran, Bandung.

Palar, H.,994. Pencemaran dan Tolrsikologi Logam berat, Bina Rupa Aksara, yogyakarta

,

g7-gg

Ray, L., Paul, S., Bera, D., chattopadhyay,p.,2005,Bioaccumulation of

pb(II)

From Aqueous

Solutions by Bacillus Cereus MI16, Journal for Hazardous Substance Research, 5, l-21.

Sastre, J., Sahuquillo,

A.,

Vidal, M., Rauret,

G.,2}}z.Determination

of

cd,

cu,

pb

and,znin environmental samples: microwave-assisted total digestion versus aqua regia and

nitric

acid extraction, Analytica Chimica Acta, 462

:

59-72

Sudiarta,

I.w.,2009,Biosorpsi

lon

Cr(III)

Pada Rumput Laut Eucheuma SpinosumTeraktivasi Asam

Sulfat, Jurnal Kimia, 3 (2), 93-100.

Sunardi, 2006, I

l6

Unsur

Kimiq,yrama

Widya, Bandung.

Tong, S', Von-schimding, Y.E., Prapamontol, T., 2000, Environmental lead exposure: a public health problem of global dimensions,

Bull

WHO,7g,l06g-1077.

Wade, T.L., Sweet, S.T., and Klein, A.G.2007. Assessment of Sediment Contamination in Casco Bay. Maine, USA, Environmentalpollution, 152 (3): 505_521

(11)

Bryan, G.W and Langston,

w.L

1992. Bioavailability, accumulation and effects of heavy metals

in

: sediments

with

special reference to United Kingdom estuaries: a review. Environmental

Pollution,

76,89-13l

Dean, J.R., 2003' Methods

for

environmental Trace Analysis,John Wiley and Sons Ltd, England.

Effendi,

H',2003,

Telaah Kualitqs

Air

bagi

Pengelolaan Sumber

Daya

dan Lingkungan perairan, Kanisius, Yogyakarta, I 88.

Horsfall, M.J., Abia,

A.A.,

dan Spiff,

A.I.,2003,

Removal of Cu

(II)

andZn(II)

ions from wastewater by cassava (Manihot esculenta Cranz) waste biomass, African Journal of Biotechnolog,,,2 (10). 360-364.

Hwang, S. S., Park, J. S., Namkoong, W., 2007. Ultrasonic-Assisted Extraction to Release Hean. Metals from contaminated soil,

r

Ind. Eng. chem., r3(4): 650-656

Idriss,

A.A.,

and Ahmad,

A.K.2An.

Heavy Metal Concentration (Cu, Cd and pb) in Sediments in the Juru River, Penang, Malaysia, Joumal of Biological Science,

l2(7):376-3g4

Johan,

N.A.,

Kutty,

s. R.

M.,

Isa,

M.

H., Muhammad,

N.

s., Hashim,

M.,2011.

Adsorption of copper

by using Microwave Incinerated Rice Husk Ash

(MIRHA),56

:

Klake, R. K., Nartey, V.

K.,

Doamekpor,

L.

K., Edor, K.

A.2}l2.Correlation

between Heavy Metals in Fish and Sediment in Sakumo and Kpeshie Lagoons, Ghana, Journal of Environmental Protection,

3

:

1070-1077

La Grega, 2001, Hazqrdous Ll'aste Management,Edisikedua, McGraw-Hill publication co., New

York.

Nasrun, 980, Kimia Lingkungan, Universitas padjadjaran, Bandung.

Palar, H.,994. Pencemaran dan Tol<sikologi Logam berat,Bina Rupa Aksara, yogyakarta

,97-gg

Ray, L., Paul, S., Bera, D., chattopadhyay,p.,200s,Bioaccumulation of

pb(II)

From Aqueous

Solutions by Bacillus Cereus MI16, JournalforHazardous Substance Research,5, l-21.

Sastre, J., Sahuquillo,

A.,

vidal,

M., Rauret, G.,2002. Determination of

cd,

cu,

pb andznin

environmental samples: microwave-assisted total digestion versus aqua regia and

nitric

acid extraction,

Analltica

Chimica Acta,462

:

59_72

Sudiarta,

['w.,

2009, Biosorpsi lon

Cr(llf

Pada Rumput Laut Eucheuma SpinosumTeraktivasi Asam

Sulfat, Jumal

Kimia,3

(2), 93-100.

Sunardi, 2006, I 16 \Jnsur

Kimia,yrama

Widya, Bandung.

Tong, S., Von-schimding, Y.E., Prapamontol, T., 2000. Environmental lead exposure:

a public health problem of global dimensions,

Bull

WHO,7g,l06g-1077.

Wade,

T'L.,

Sweet, S.T., and Klein, A.G.2007. Assessment of Sediment Contamination in Casco Bay, Maine, USA, Environmental pollution, 152 (3): 50,s_521

(12)

Wan Ishalg W.M.F., and Rowson,

N.A.

2009. The Effect of Ultrasound Pr+Treafinent;on Froth Flotation Performance. World Aoademy

of

Science, Engineering and Technology 30:

Gambar

Table  1.  Ekstraksi  Cu(II),  PbflI)  dan  Cd(II)  dalam  sedimen dengan  mitowave Pelarut Konsentrasi  (mg/kg) Cu Pb Cd HNO3:HCl  (9:3) 19.3855 39.976 55,18  l6 HNOr:HClOa(9:3) 15.8337 21.571 48,7242 HCI:HClOa  (3:9) 41.1466 36.179 57.9437 HNO::F{Cl:'HCI
Table 2. Ekstraksi  cu(II),  pb(II)  dan  cd(II)

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Suprijono, 2009). Tekun menghadapi tugas; b). Ulet menghadapi

Adapun judul dari Laporan Akhir ini adalah &#34;Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Pengambilan Kepuf.rsan Nasabah Dalam Menggunakan Produk KCA (Kredit Cepat Aman)

Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi factor atau multi kriteria menjadi suatu bentuk hirarki,Dari hasil pengujian tersebut rengking dan

Dalam penelitian ini dipaparkan mengenai pengaruh dari program Family Support terhadap resiliensi keluarga yang memiliki anak autistik, yang berada di Pondok Peduli

Sastrawan MPU tanggal 15 s/d 17 Oktober 2012 yang bertempat di Pendopo Candra Kirana Hotel Brongto Provinsi DI Yogyakarta 100 Sosialisasi Tari Walijamaliha dengan target

mengkaji masalah tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Tema Air Bumi dan Matahari Melalui

Penelitian yang berjudul “ Pola Komunikasi Internal Dalam Pembinaan Narapidana Berbasis Keterampilan (Studi Pada Bagian Bimbingan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Wanita

Angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis tentang hal ± hal yang diteliti yang bertujuan untuk memperoleh data dari responden yaitu pedagang kecil yang berdagang