• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri dengan PT Bank Niaga (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri dan Bank Niaga Periode Tahun 2010-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri dengan PT Bank Niaga (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri dan Bank Niaga Periode Tahun 2010-2014)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PT BANK NIAGA

(Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri Dan PT Bank Niaga Periode Tahun 2010-2014)

Disusun Oleh :

ABDULLAH ROSYID WAHABI NIM : B200100150

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PT BANK NIAGA

(Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri Dan PT Bank Niaga Periode Tahun 2010-2014)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan membuktikan secara empiris tentang perbedaan kinerja keuangan antara PT. Bank Syariah Mandiri(BSM) dan PT. Bank Niaga (CIMB) selama periode 2010-2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparasi.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi Bank tersebut melalui situs www.syariahmandiri.co.id Dan www.cimbniaga.com dari situs resmi masing-masing bank. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari CAR, ROA, ROE, NIM, LDR,NPL Dan teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Niaga adalah metode

Independent sample t-test.

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk rasio ,NIM , LDR. Sedangkan pada rasio CAR ,ROA ,ROE, dan NPL tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik dari segi Bunga Pendapatan ( NIM )dan (ROE) perbandingan atara laba setelah pajak. Sedangkan Bank Niaga Indonesia lebih baikkinerjanya dari segi kecukupan Modal (CAR), perbandingan laba sebelum pajak (ROA),tingkat kemampuan Bank dalam menyalurkan terhadap pihak ketiga LDR dan kredit bermasalah NPL.

Kata kunci : Rasio Keuangan, Kinerja.

ABSTRACT

This study aims to examine and prove empirically about the difference in financial performance between Bank Syariah mandiri Inc and Bank Niaga Inc the Period 2010 to 2014. This research is a descriptive comparasi research.

The data used is secondary data in the from of financial statemens of the company obtained from the financial statement of the bank’s publication through the site

www.syariahmandiri.co.id and www.cimbniaga.com from the official website of each bank. Data analysis is done by using financial ratio analysis consisting of CAR, ROA, ROE, NIM, LDR,NPL And the analytical technique used to compare the financial performance of Bank Syariah Mandiri and Bank Niaga is the Independent sample t-test method.

The analysis performed shows that there are significant differences for ratio, NIM, LDR. While the ratio of CAR, ROA, ROE, and NPL there is no significant difference. The financial performance of Bank Syariah Mandiri is better in terms of interest income (NIM) and (ROE) comparison or profit after tax. While Bank Niaga Indonesia performs better in terms of Capital adequacy (CAR), the ratio of profit before tax (ROA). the Bank's ability to channel the third phase of LDR and NPL non-performing loans.

(6)

2

1 PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalukannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil usaha: (1) Bank yang melakukan usaha secara konvensional dan (2) Bank yang melakukan usaha secara syariah.

Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Menurut Busono (2007) dalam Donna (2007) Paling tidak ada tiga prinsip dalam operasinal bank syariah yang berbeda dengan bank konvensional, terutama dalam pelayanan terhadap nasabah yang harus dijaga oleh banker; (1) prinsip keadilan, yaitu imbalan atas dasar bagi hasil dan margin keuntungan ditetapkan atas kesepakatan bersama antara nasabah dan bank, (2) prinsip kesetaraan, yakni nasabah menyimpan dana, penggunaan dana dan bank memiliki hak, kewajiban, beban terhadap resiko, dan keuntungan yang tertimbang, dan (3) prinsip ketentraman, bahwa produk bank syariah mengikuti prinsip dan kaidah muamalah islam (menerapkan prinsip islam dan menerapkan zakat). Persamaan kedua sistem perbankan tersebut terletak pada teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer, syarat-syarat umum untuk memproleh kredit, misal KTP,NPWP, proposal, laporan keuangan dan lainnya (Umar Hamdan dan Andi Wijaya: 2005: 18).

Akhir tahun 1999, bersama dengan dikeluarkannya UU perbankan maka muncullah bank-bank syariah umum dan bank umum yang membuka unit usaha syariah. Sejak beroprasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai bank syariah yang pertama pada tahun 1992, dengan satu kantor layanan dengan asset awal sekitar Rp. 100 Milyar, maka data bank indonesia per 30 mei 2007 menunjukan bahwa saat ini perbankan syariah

(7)

3

nasional telah tumbuh cepat, ketika pelakunya terdiri atas 3 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Usaha Syariah (UUS), dan 106 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), sedangkan asset kelolaan perbankan syariah nasional per mei 2007 telah berjumlah Rp. 29 triliyun.

Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah (Muhammad, 2005: 176). Kegiatan operasional bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan.

Pola bagi hasil ini memungkinkan nasabah untuk mengawasi langsung kinerja bank syariah melalui monitoring atas jumlah bagi hasil yang diperoleh. Jumlah keuntungan bank semakin besar maka semakin besar pula bagi hasil yang diterima nasabah, demikian juga sebaliknya. Jumlah bagi hasil yang kecil atau mengecil dalam waktu cukup lama menjadi indikator bahwa pengelolaan bank merosot. Keadaan itu merupakan peringatan dini yang transfaran dan mudah bagi nasabah. Berbeda dari perbankan konvensional, nasabah tidak dapat menilai kinerja hanya dari indikator bunga yang diperoleh (Wulandari, 2004 dalam Oktria, dkk, 2012: 2).

Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia. Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan hidup adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Bank Syariah Mandiri dan Bank Niaga karena mudah mendapaatkan data yang diperlukan yaitu susunan laporan keuangan dan laporan manajemen yang rapi dan mudah dipahami dibandingkan perbankan lain. Dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PT. Bank Niaga (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Niaga Periode Tahun 2010-2014)”. 2 METODE

(8)

4

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang menekankan terhadap pengujian pada teori-teori dengan cara melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan menggunakan angka dan melakukan suatu analisis data dengan menggunakan suatu prosedur statistik.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung yaitu melalui media perantara atau data yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriantoro dan Bambang Supomo, 2010: 147).

2.2 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada bank yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yaitu PT Bank syari’ah Mandiri sebagai bank syariah dan PT. Bank Niaga sebagai bank konvensional.

Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank syari’ah Mandiri sebagai bank syariah dan PT. Bank Niaga dari tahun 2010-2014. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive judgment sampling yaitu pemilihan metode dengan berdasarkan beberapa kriteria tertentu (Indriantoro dan Bambang Supomo, 2010: 131). Adapun kriteria pemilihan sampel tersebut adalah :

1 Perusahaan perbankan syariah dan konvensional yang diwakili oleh PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Niaga yang telah go public dan tercatat pada tahun 2010-2014. 2 Perusahaan perbankan yang telah mengeluarkan laporan keuangan per 31 Desember

tahun 2010-2014.

3 Perusahaan tersebut mempunyai data yang lengkap tentang CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, dan NPL selama periode tahun 2010-2014.

4 Perusahaan yang datanya tidak bersifat outliers.

Di samping itu data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Neraca Keuangan dari tahun 2010- 2014.

2. Laporan Rugi Laba dari tahun 2010- 2014

3. Laporan Kualitas Aktiva Produktif dari tahun 2010- 2014

4. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dari tahun 2010- 2014. 5. Ikhtisar Keuangan dari tahun 2010- 2014.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dicatat dan dikumpulkan dari www.syariahmandiri.co.id. tahun 2010 - 2014 , www.cimbniaga.com , tahun 2010 – 2014 selain itu untuk melengkapi landasan

(9)

5

teori dan pemecahan masalah secara hipotesis dilakukan dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan penelitian ini melalui studi kepustakaan.

2.4 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah pengolahan data yang diawali dengan menghitung variabel-variabel yang digunakan. Variabel-variabel tersebut yaitu rasio keuangan yang meliputi CAR (Capital Adequency Ratio),Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM),

Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL).

2.5 Metode Analisis Data

Data yang sudah siap untuk diolah akan dilakukan pengujian statistik berikut ini : 2.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif di dalam penelitian pada dasarnya merupakan suatu proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah untuk dipahami serta diinterpretasikan. Analisis deskriptif digunakan untuk dapat mengetahui nilai

mean, nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi (Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2010: 170). Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan dan menghitung angka rasio keuangan mengenai CAR (Capital Adequency Ratio),Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest

Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) pada

perusahaan perbankan yaitu PT. Bank Syariah Mandiri mewakili sebagai bank syariah dan PT. Bank Niaga. Mewakili sebagai bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2014.

2.5.2 Analisis Statistik

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: a. Menentukan sampel penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perbankan syariah yang diwakili oleh Bank Syariah Mandiri (BSM). 2) Perbankan Konvensional yang diwakili oleh Bank Niaga (CIMB).

b. Menghitung variabel-variabel yang digunakan dalam perbandingan kinerja keuangan bank yang meliputi:

1) Rasio permodalan, yang diwakili oleh variabel rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)

(10)

6

2) Rasio kualitas aktiva produktif, yang diwakili oleh NPL (Non Performing Loan).

NPL = Total Kredit Bermasalah/Total Seluruh Kredit

3) Rasio Rentabilitas, yang diwakili oleh variabel rasio ROA (Return on Asset)

dan ROE (Return on Equity)

ROA = Laba Bersih/Total Aktiva ROE = Laba Bersih/Modal Sendiri

NIM = Pendapatan bunga bersih/rata- rata aktiva produktif

4) Rasio Likuiditas, yang diwakili oleh variabel rasio LDR (Loan to Deposit Ratio).

LDR = Total Kredit yang Diberikan/Dana Pihak Ketiga

Setelah memasukkan rasio-rasio tersebut kedalam piranti lunak

SPSS untuk selanjutnya dianalisis menggunakan uji statistik independent sample t-test. Untuk memberikan interpretasi terhadap hasil uji t dapat dijelaskan bahwa dengan melihat nilai t hitung dan nilai probabilitas (), apabila  value > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan dan sebaliknya apabila  value ≤ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank syariah dengan bank konvensional dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) (Ghozali, 2009: 89).

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Analisis perbandingan kinerja keuangan ini dimaksudkan untuk membandingkan kinerja keuangan PT. Bank Syari’ah Mandiri dan PT. Bank Niaga. Analisis perbandingan kinerja keuangan ini bertujuan untuk mengetahui bank mana yang memiliki kinerja keuangan lebih baik antara bank syariah dan bank konvensional yaitu pada PT. Bank Syari’ah Mandiri Tbk dan PT. Niaga. Perbandingan kinerja keuangan pada kedua bank tersebut ditinjau dari rasio-rasio keuangannya yang mencakup rasio CAR, ROA, ROE, NIM, LDR, dan NPL. Analisis perbandingan kinerja pada kedua bank tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

(11)

7 3.1.1 Analisis Rasio CAR (Capital Adequey Ratio)

Perbandingan Rasio CAR antara PT. Bank Syari’ah Mandiri

dan PT. Bank Niaga selama periode 2010-2014

Tahun BSM CIMB thit 

2010 10.60 13.47 2011 14.57 13.16 2012 13.82 15.16 -1,066 0,138 2013 14.10 15.36 2014 14.76 15.56 Rata-2 13.57 14.55

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata dari kedua bank yaitu PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Niaga masing-masing 13,57% dan 14,55%. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari rasio CAR pada PT. Bank Niaga lebih besar dibandingkan dengan pada PT. Bank Syariah Mandiri, sehingga diketahui bahwa kinerja bank dilihat dari rasio CAR lebih baik pada PT. Bank Niaga yaitu sebesar 14,55.

Namun demikian, dilihat dari nilai uji thitung diketahui nilai thit sebesar -1,066 yang mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,138, oleh karena nilai probabilitas (0,138) nilainya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan antara kedua bank syariah dan bank konvensional tersebut.

(12)

8 3.1.2 Analisis Rasio ROA (Return On Asset)

Perbandingan Rasio ROA antara PT. Bank Syari’ah Mandiri

dan PT. Bank Niaga selama periode 2010-2014

Tahun BSM CIMB thit 

2010 2.21 2.75 2011 1.95 2.85 2012 2.25 3.18 -1.997 0,081 2013 1.53 2.76 2014 0.17 1.44 Rata-2 1.62 2.60

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata dari kedua bank yaitu PT. Bank Syariah Mandiri Tbk dan PT. Bank Niaga masing-masing 1,62% dan 2,60%. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari rasio ROA pada PT. Bank Syariah Mandiri lebih kecil dibandingkan dengan pada PT. Bank Niaga, sehingga diketahui bahwa kinerja bank dilihat dari rasio ROA lebih baik pada PT. Niaga. yaitu sebesar 2,60%.

Namun demikian, dilihat dari nilai uji thitung diketahui nilai thit sebesar -1.997 yang mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,081, oleh karena nilai probabilitas (0,081) nilainya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan antara kedua bank syariah dan bank konvensional tersebut.

(13)

9 3.1.3 Analisis Rasio ROE (Return On Equity)

Perbandingan Rasio ROE antara PT. Bank Syari’ah Mandiri

dan PT. Bank Niaga selama periode 2010-2014

Tahun BSM CIMB thit 

2010 25.05 20.88 2011 24.24 19.09 2012 25.05 20.88 0.159 0,878 2013 15.34 17.74 2014 1.49 8.52 Rata-2 18.23 17.42

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.17 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata dari kedua bank yaitu PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Niaga masing-masing 18,23% dan 17,42%. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari rasio ROE pada PT. Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan pada PT. Bank Niaga, sehingga diketahui bahwa kinerja bank dilihat dari rasio ROE lebih baik pada PT. Bank Syariah Mandiri. yaitu sebesar 18,23%.

Namun demikian, dilihat dari nilai uji thitung diketahui nilai thit sebesar 0,159 yang mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,878, oleh karena nilai probabilitas (0,878) nilainya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio ROE antara bank syariah (PT. Bank Syariah Mandiri) dan bank konvensional (PT. Bank Niaga) tersebut.

3.1.4 Analisis Rasio NIM

Perbandingan Rasio NIM antara PT. Bank Syari’ah Mandiri

(14)

10

Tahun BSM CIMB thit 

2008 6.57 6.45 2009 7.48 5.63 2010 7.25 5.87 4,033 0,004 2011 7.25 5.34 2012 6.19 5.38 Rata-2 6.95 5.73

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.18 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata nilai rasio NIM dari kedua bank yaitu PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Niaga masing-masing 6,95% dan 5,73%. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari rasio NIM pada PT. Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan pada PT. Bank Niaga, sehingga diketahui bahwa kinerja bank dilihat dari rasio NIM lebih baik pada PT. Bank Syariah Mandiri. yaitu sebesar 6,95%.

Namun demikian, dilihat dari nilai uji thitung diketahui nilai thit sebesar 4,033 yang mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,004, oleh karena nilai probabilitas (0,004) nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio NIM antara bank syariah (PT. Bank Syariah Mandiri) dan bank konvensional (PT. Bank Central Asia) tersebut.

3.1.5 Analisis Rasio LDR

Perbandingan Rasio LDR antara PT. Bank Syari’ah Mandiri

(15)

11

Tahun BSM CIMB thit 

2008 82.54 88.40 2009 86.93 94.41 2010 94.40 95.04 2,529 0,035 2011 89.37 94.49 2012 82.13 99.46 Rata-2 87.07 94.36

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.19 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata nilai rasio LDR dari kedua bank yaitu PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Niaga masing-masing 87,07% dan 94,36%. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari rasio LDR pada PT. Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan pada PT. Bank Niaga, sehingga diketahui bahwa kinerja bank dilihat dari rasio LDR lebih baik pada PT. Bank Niaga. yaitu sebesar 94,36%.

Namun demikian, dilihat dari nilai uji thitung diketahui nilai thit sebesar 2,529 yang mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,035, oleh karena nilai probabilitas (0,035) nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio LDR antara bank syariah (PT. Bank Syariah Mandiri) dan bank konvensional (PT. Bank Niaga) tersebut.

3.1.6 Analisis Rasio NPL

Perbandingan Rasio NPL antara PT. Bank Syari’ah Mandiri

(16)

12

Tahun BSM CIMB thit 

2010 1,29 1,92 2011 0,95 1,46 2012 1,14 1,11 0,768 0,464 2013 2,29 1,55 2014 4,29 1,94 Rata-2 1.99 1.60

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.20 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata nilai rasio NPL dari kedua bank yaitu PT. Bank Syariah Mandiri Tbk dan PT. Bank Niaga masing-masing 1,99% dan 1,60%. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dari rasio NPL pada PT. Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan pada PT. Bank Niaga, sehingga diketahui bahwa kinerja bank dilihat dari rasio NPL lebih baik pada PT. Bank Niaga. yaitu sebesar 1,60%.

Dilihat dari nilai uji thitung diketahui nilai thit sebesar 0,768 yang mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,464, oleh karena nilai probabilitas (0,464) nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio NPL antara bank syariah (PT. Bank Syariah Mandiri) dan bank konvensional (PT. Bank Niaga) tersebut.

Berdasarkan dari perhitungan statistik tersebut dapat diketahui bahwa secara keseluruhan dilihat dari kinerja yang diwakili oleh rasio yang ada maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional.

4 Penutup

Berdasarkan dari perhitungan statistik tersebut dapat diketahui bahwa secara

keseluruhan dilihat dari kinerja yang diwakili oleh rata-rata rasio yang ada maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dibandingkan dengan

(17)

13

perbankan konvensional, dan bank syariah mempunyai kinerja yang cukup baik dibandingkan dengan kinerja bank konvensional.

Daftar Pustaka

Abustan. 2009. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan

Perbankan Konvensional.

Antonio, Muhammad, Syafi’i. 2001. Bank Syariah : Dari teori ke Praktek. Jakarta : Gema Insani Press.

Ari Kuncara Widagdo, dan Siti Rochmah Ika. 2008. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Surakarta: UNS.

Booklet Perbankan Indonesia, Vol. 4, Maret 2007.

Boy Loen dan Sonny Ericson. 2008. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Devisa. Jakarta: PT Grafindo

Dahlan, Siamat. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan Perbankan, Edisi ke-5. LPFUI, Jakarta.

Donna, Duddy Roesmara. 2007. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Pembiayaan

Perbankan Syariah di Indonesia. Tesis (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: UGM.

Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: FE Undip.

Gitosudarmo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan Safri. 2007. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hidayat, Sutan Emir, 2008. Tujuan dan Arah Keuangan Islam, Republika 4 Agustus.

Horngren, C.T., S.M. Datar dan G. Foster. 2003. Akuntansi Biaya : Pendekatan Manajerial

(18)

14

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2010. Metodologi Bisnis untuk Akuntansi &

Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lukman, Dendawijaya. 2003, Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta

Muhammad, 2005. Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mulyadi, 2000. Balanced Scorecard; Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyono, Teguh Pudjo. 2004. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Djambatan.

Novita Wulandari, Keunggulan Komparatif Bank Syariah, Suara Merdeka, Senin 22 Nopember 2004.

Oktria, Ditha T, Poppy Nurmayanti, dan Pipin Kurnia. 2012. Comparative Analysis of Islamic Banking Financial Performance With Conventional Banks Indonesia in The

Period 2009-2011. Jurnal Fak. Ekonomi. Universitas Riau.

Payamata dan Machfoed. 1999. Memprediksi Kebangkrutan Bank. Yogyakarta: UGM.

Rubitoh, 2003, Penelitian Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalat dengan Bank Konvesional (Enam Bank Konvensional). Skripsi (tidak dipublikasikan). Surakarta: UMS.

Setyaningsih, Utami dan Setyaningsih Sri Utami. 2013. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional. Jurnal Ekonomi dan

Kewirausahaan. Vol. 13, No. 1, April 100 2013: 100 – 115.

Singgih Santoso, 1999. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Universitas Sumatera Utara Digital Library.

Sugiyono, 2007. Statistik untuk Ilmu Ekonomi. Bandung: Alfabeta.

Sumitro, Warkum, 2002, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BMI dan Takaful Indonesia, Penerbit: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(19)

15

Syafruddin, M. 2003. “Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Earnings Response Coefficients : Studi di Bursa Efek Jakarta." Proceeding

Simposium Nasional Akuntansi VII. IAI-Kompartemen Akuntan Pendidik.

Umar Hamdan dan Andi Wijaya. 2006. Analisis Komparatif Resiko Keuangan Bank Perkreditasn Rakyat (BPR) Konvensional dan BPR Syariah.

Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 4, No 7 Juni 2006.

Weston, J Fred & Brigham, Eugene F. 2006. Essentials of Managerial Finance. Harcourt Brace & Company.

Wulandari, Novita. 2004. Keunggulan Komparatif Bank Syariah, Suara Merdeka, Senin 22 Nopember 2004.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan Usaha

Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung : Alfabeta.

www.syariahmandiri.co.id www.cimbniaga.com

www.syariahmandiri.co.id www.cimbniaga.com

Referensi

Dokumen terkait

The bioplastic was produced from sorghum starch as a matrix and combined with filler (sorghum stalk), fiber (E. spinosum) , and plasticizer (glycerol).. Sorghum grain as a raw

Tampilan materi Niat Shoat Perempuan berfungsi untuk menjelaskan dan menampilkan bacaan dan arti dari Niat Sholat Jenazah Perempuan. Gambar 8: Tampilan Materi Niat Sholat

H1a: Ketika diberikan informasi audit seri panjang dengan urutan positif-negatif secara sekuensial, keputusan individu setelah melakukan self-review akan lebih baik daripada

Dalam hal terdapat pihak-pihak yang walaupun tidak diperbolehkan untuk melaksanakan HMETD karena pelaksanaan HMETD ke saham dilarang oleh hukum yang berlaku tetapi tetap

wujudkan.  Kompetensi inti untuk tiap satuan pendidikan.  Kompetensi Dasar yang dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti..  Muatan dan struktur pelajaran yang harus

Pelecehan seksual pada penelitian ini diungkap melalui skala, yang terdiri dari dua bentuk atau karakteristik pelecehan seksual, yaitu tingkah laku yang berupa

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana dan sekaligus sebagai penguji yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan

“BW” ketika guru menjelaskan siswa ini berbeda dengan “AL” tadi yang cenderung tidak bisa diam terlalu lama di kelas, “BW” cenderung menunjukkan sikap