• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PBV, DER DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PBV, DER DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2017

PENGARUH PBV, DER DAN ROE TERHADAP HARGA

SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dhani Beslyder Siahaan 1

Abstrak

Investasi saham merupakan jenis investasi yang populer di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham suatu perusahaan yaitu faktor fundamental yang juga berhubungan dengan analisis data keuangan perusahaan. Variabel PBV, DER dan ROE merupakan bagian dari faktor fundamental sehingga apabila ke tiga variabel tersebut mengalami kenaikan maupun penurunan maka dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Atas hal tersebut, maka penulis merumuskan masalah apakah ketiga variabel tersebut secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham serta variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham. Dari rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis Apakah PBV, DER dan ROE secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham serta untuk mengetahui variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode purposive sampling dengan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel PBV, DER dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial variabel PBV dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, serta variabel PBV berpengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sebaiknya perusahaan terus meningkatkan PBV agar nilai perusahaan menjadi semakin baik dan menjaga DER agar besarnya tetap pada kewajaran, sehingga dapat meningkatkan laba bersih perusahaan dan investor merasa memiliki risiko kecil jadi permintaan akan saham tersebut meningkat.

Kata Kunci : PBV, DER, ROE dan Harga Saham.

Pendahuluan

Perekonomian di Indonesia tumbuh dengan pesat jika setiap masyarakat berpatisipasi dalam kegiatan ekonomi. Salah satu partisipasi masyarakat yaitu

(2)

melakukan investasi di Indonesia. Investasi keuangan menjadi populer di masyarakat khususnya investasi yang dilakukan di pasar modal dengan menyertakan modal pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek, sehingga dapat mendukung pertumbuhan perusahaan.

Jenis investasi yang populer di pasar modal adalah saham. Jumlah investor saham di pasar modal Indonseia yaitu 487.713 single investor identification (SID) dan investor institusi 12.324 SID (Tempo.co, 2016) dan saat ini investasi saham semakin mudah dan terjangkau, yaitu dengan adanya peraturan penurunan jumlah lot yang tadinya 500 lembar per lot menjadi 100 lembar per lot sehingga diperkirakan jumlah investor akan meningkat dan terdapat 532 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (sahamok.com, 2016) dari jumlah tersebut maka investor perlu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi harga saham perusahaan, agar investor mampu bersaing dengan investor lainnya dan mengambil keputusan investasi secara tepat untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham ialah faktor fundamental yang berhubungan dengan analisis data keuangan perusahaan. Beberapa rasio keuangan yang termasuk dalam faktor fundamental yaitu PBV, DER dan ROE.

Selama satu tahun terakhir diketahui bahwa rata-rata harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian “Pengaruh PBV, DER dan ROE terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Keuangan

Menurut Fahmi (2014:2) manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan sustainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Fungsi manajemen keuangan menurut Sunyoto (2015:21) yaitu kegiatan yang menyangkut perencanaan analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kegiatan utama yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari pendanaan.

Analisis Fundamental

Ketika melakukan kegiatan investasi maka investor terlebih dahulu melakukan suatu analisis agar mendapatkan keuntungan yang optimal, apabila investor tidak melakukan analisis terlebih dahulu maka bisa saja investor mendapatkan kerugian, sehingga suatu analisis menjadi bagian penting pada saat melakukan investasi.

(3)

Menurut Hartono (2010:130) analisis fundamental bertujuan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham dengan menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan.

Menurut Susilo (2009:63) menyatakan analisis fundamental adalah analisis untuk mengetahui kondisi perusahaan, pertumbuhan industri dan aspek makro suatu Negara.

Faktor Fundamental

Faktor fundamental yaitu faktor yang didalamnya terdapat analisis data keuangan perusahaan. Menurut Liembono (2013:177) menyatakan beberapa faktor fundamental diantaranya adalah Price Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Net Profit Margin (NPM).

Rasio Keuangan

Menurut Fahmi (2014:49) rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap representative untuk diterapkan.

Pasar Modal

Pasar modal merupakan salah satu indikator untuk menilai perekonomian suatu Negara berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini disebabkan perusahaan yang masuk ke pasar modal adalah perusahaan-perusahaan besar dan kredibel di suatu Negara, sehingga bila terjadi penurunan kinerja pasar modal bisa dikatakan telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil.

Menurut Susilo (2009:16) pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (surat berharga) jangka panjang dengan usia jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Saham

Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk melakukan pendanaan perusahaan. Saham adalah instrument keuangan yang dijual di pasar modal. Menurut Susilo (2009:27) saham adalah sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Menurut Fahmi (2014:270) saham adalah:

a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan

diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan pada setiap pemegangnya.

c. Persediaan yang siap untuk dijual.

Harga Saham

Menurut Ghazali (2013) Harga Saham adalah harga saham perusahaan yang terdapat di bursa efek yang nilainya tersebut ditentukan oleh investor (pelaku pasar).

(4)

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari sisi tujuan penelitiannya ialah statistik deskriptif. Sugiyono (2013:206) menyatakan statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Martono (2012:20) menyatakan penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut.

Definisi Operasional

1. Price Book Value (X1) adalah rasio atas harga pasar saham perusahaan terhadap nilai buku perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan satuan ukur kali.

2. Debt to Equity Ratio (X2) adalah rasio atas total hutang perusahaan terhadap modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan satuan ukur kali.

3. Return On Equity (X3) adalah rasio laba atas ekuitas. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan satuan ukur persen.

4. Harga Saham (Y) adalah Harga saham mengalami perubahan naik turun dari satu waktu ke waktu yang lain karena adanya kekuatan penawaran dan permintaan antar pelaku pasar terhadap saham.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah 144 perusahaan. Setelah menetapkan kriteria yang sudah ditentukan maka didaptkan 6 sampel perusahaan manufaktur, yaitu: PT. Astra International Tbk. PT. Gudang Garam Tbk. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. PT. Kalbe Farma Tbk. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Sumber Data

Adapun sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data laporan keuangan tahunan perusahaan melalui website Bursa Efek Indonesia.

(5)

Teknik Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik yaitu menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi 1. Teknik Analisis Regresi Berganda

Y= a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

Dimana :

Y = Harga saham a = konstanta

b1- b3 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independent.

X1 = Price Book Value (PBV)

X2 = Debt to Equity Ratio (DER)

X3 = Return On Equity (ROE)

e = Variabel pengganggu

Uji Hipotesis

1. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.

2. Uji Parsial (Uji T)

Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.

Hasil Penelitian

Analisis

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil output SPSS, diketahui bahwa nilai signifikan 0,200 lebih besar dibandingkan dari Sig. 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

b. Uji multikolinearitas

Berdasarkan hasil output SPSS, diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.10.

1) Nilai Tollerance X1 0.484 > 0.10 dan VIF 2.067 < 10, berarti tidak terjadi

multikolinieritas variabel X1 dengan variabel lainnya.

2) Nilai Tollerance X2 0.604 > 0.10 dan VIF 1.656 < 10, berarti tidak terjadi

multikolinieritas variabel X2 dengan variabel lainnya.

3) Nilai Tollerance X3 0.582 > 0.10 dan VIF 1.718 < 10, berarti tidak terjadi

multikolinieritas variabel X3 dengan variabel lainnya.

(6)

Berdasarkan hasil output spss, hasil uji glejser nilai signifikansi dari setiap tiga variabel diatas 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasitas.

d. Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil output SPSS, hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin-Watson (DW-Test) Harga saham sebagai variabel dependent adalah sebesar 1.834 dengan jumlah α=0.05, k=3 dan jumlah N=30 maka (berdasarkan tabel DW) nilai dL sebesar 1.2138 dan nilai dU sebesar 1.6498. dU < d < 4-dU atau 1.6498 < 1.834 < 2.3502. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -5281.146 2355.687 -2.242 .034 PBV 2501.919 308.090 1.128 8.121 .000 DER 4595.782 1556.809 .367 2.952 .007 ROE -12611.892 10078.548 -.158 -1.251 .222 a. Dependent Variable: Harga_Saham

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari variabel Price Book Value (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Return On

Equity (X3) dan harga saham adalah sebagai berikut:

Y = -5281,146 + 2501,919 X1 + 4595,782 X2 – 12611,892 X3 + E

Persamaan regresi linier berganda diatas memiliki pengertian sebagai berikut: a. Koefisien regresi Price Book Value (PBV) sebesar 2501.919 artinya

jika variabel Price Book Value (PBV) ditingkatkan 1 satuan maka harga saham akan meningkat sebesar 2501,919, sebaliknya jika variabel Price Book Value (PBV) diturunkan 1 satuan maka harga saham akan menurun sebesar 2501,919, dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap. b. Koefisien regresi Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 4595.782 artinya jika variabel Debt to Equity Ratio (DER) ditingkatkan 1 satuan maka harga saham akan meningkat sebesar 4595,782, sebaliknya jika variabel

Debt to Equity Ratio (DER) diturunkan 1 satuan maka harga saham akan menurun sebesar 4595,782, dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

c. Koefisien regresi Return On Equity (ROE) sebesar -12611.892 artinya jika variabel Return On Equity (ROE) ditingkatkan 1 satuan maka harga saham akan menurun sebesar 12611,892, sebaliknya jika variabel

(7)

Return On Equity (ROE) diturunkan 1 satuan maka harga saham akan meningkat sebesar 12611,892, dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.

a. Koefisien Korelasi

Dalam output SPSS, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,870 yang berarti tingkat hubungan antara variabel PBV, DER, ROE dan Harga Saham (Y) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia termasuk pada tingkat hubungan yang sangat kuat.

b. Koefisien Determinasi

Dalam output SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,757, maka koefisien determinasinya = 0,757 X 100% = 75,7% secara serentak dalam menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat didapati besarnya pengaruh variabel bebas 75,7% sedangkan sisanya 100% - 75,7% = 24,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.

c. Uji Simultan (Uji F)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 383486121.006 3 127828707.002 27.046 .000b

Residual 122885374.245 26 4726360.548 Total 506371495.250 29

a. Dependent Variable: Harga_Saham b. Predictors: (Constant), ROE, DER, PBV Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan nilai Sig. Fhitung 0.000 < α= 0.05

dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independen yaitu PBV, DER dan ROE secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen Harga Saham sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

d. Uji Parsial Model T Sig. 1 (Constant) -2.242 .034 PBV 8.121 .000 DER 2.952 .007 ROE -1.251 .222

a. Dependent Variable: Harga_Saham Sumber: Data diolah

(8)

a) Variabel Price Book Value (X1)

Nilai thitung variabel PBV (X1) sebesar 8,121 dengan nilai Sig.

thitung = 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Artinya, variabel PBV (X1) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Harga Saham (Y). b) Variabel Debt to Equity Ratio (X2)

Nilai thitung variabel DER (X2) sebesar 2,952 dengan nilai Sig.

thitung = 0.007 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Artinya, variabel DER (X2) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Harga Saham (Y). c) Variabel Return On Equity (X3)

Nilai thitung variabel ROE (X3) sebesar -1,251 dengan nilai Sig.

thitung = 0.222 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak. Artinya, variabel ROE (X3) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Harga Saham (Y).

e. Variabel Dominan

Dari nilai standart koefisien beta, nilai tertinggi terdapat pada variabel Price Book Value (X1¬) sebesar 1,128 yang berarti bahwa variabel Price Book Value (X1¬) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pembahasan

a. Pengaruh PBV, DER dan ROE secara simultan terhadap harga saham

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel PBV, DER dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Tinggi rendahnya ketiga rasio keuangan tersebut berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur. Investor sebaiknya mencermati terlebih dahulu bagaimana kondisi yang terjadi di pasar, seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang apakah perusahaan mampu memanajemen hutangnya sehingga perusahaan melakukan hutang secara wajar atau berlebihan dan bagaimana perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.

Hal inilah yang menjadi penyebab indeks saham sektor manufaktur dari tahun 2015 hingga tahun 2016 mengalami fluktuasi namun cenderung meningkat dan juga adanya kondisi makro Negara yang membaik. maka diharapkan investor maupun masyarakat yang ingin melakukan investasi saham dapat menggunakan ketiga rasio keuangan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi (khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), namun tetap memperhatikan kondisi makro Negara tempat dimana masyarakat atau investor melakukan investasi saham.

(9)

b. Pengaruh PBV secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel PBV terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Rasio PBV merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Liembono (2013:177) yang menyatakan hubungan Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham adalah positif, yaitu semakin tinggi rasio PBV maka semakin tinggi harga sahamnya, karena perusahaan mampu untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga permintaan akan saham tersebut naik dan mendorong harga saham perusahaan.

c. Pengaruh DER secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel DER terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

DER adalah rasio keuangan yang membandingkan total liabilitas dengan ekuitas. Rasio ini merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Pada penelitian ini DER berpengaruh positif, artinya jika DER meningkat maka harga saham meningkat dan jika DER menurun maka harga saham menurun. Hal ini menyatakan bahwa hasil tersebut tidak sesuai dengan teori menurut Liembono (2013:177) yang menyatakan semakin tinggi rasio DER, maka semakin rendah harga sahamnya. Perusahaan dengan DER yang tinggi menggambarkan perusahaan tersebut memiliki utang yang tinggi sehingga investor memilih untuk tidak membeli saham tersebut. Begitupun sebaliknya, jika DER menurun, maka membuat investor tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan manufaktur.

d. Pengaruh ROE secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel ROE terhadap harga saham.

ROE merupakan rasio yang membandingkan laba setelah pajak dengan total ekuitas, yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumberdaya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas. Adanya nilai thitung negative, hal ini menyatakan bahwa hasil

tersebut tidak sesuai dengan teori menurut Liembono (2013:178) yang menyatakan semakin besar hasil ROE, maka semakin besar harga dari saham. Perusahaan dengan ROE yang tinggi menggambarkan kinerja yang baik yaitu mampu menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memberikan laba atas ekuitas perusahaan tersebut, sehingga permintaan investor atas saham tersebut meningkat dan menyebabkan harga saham menjadi naik. Begitupun sebaliknya, jika ROE menurun maka akan mengurangi minat investor melakukan investasi.

(10)

Penutup

Variabel Price Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Variabel Price Book Value (PBV) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Variabel Price Book Value (PBV) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada indeks LQ45, sebaiknya Investor menggunakan kedua variabel penelitian sebagai pertimbangan. Variabel Price Book Value (PBV) yaitu semakin tinggi PBV maka harga saham akan naik dan menggunakan variabel Debt to Equity Ratio (DER) yaitu semakin tinggi DER diikuti dengan adanya kenaikan laba bersih maka harga saham akan naik, serta memperhatikan kondisi makro Negara tempat berinvestasi apakah kondisinya dalam keadaan yang baik atau tidak baik.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh perusahaan yaitu perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai bukunya agar menciptakan nilai tinggi bagi investor dan menjaga pembiayaan perusahaan melalui hutang agar tetap pada batas kewajaran sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan dan tingkat risiko yang ditanggung investor kecil yang mendorong investor untuk melakukan investasi.

Bagi akademisi, diharapkan pada penelitian di perusahaan manufaktur berikutnya dapat menggunakan faktor fundamental yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga saham selain ROE, karena pada penelitian ini variabel tersebut secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan menam

bahkan periode penelitian sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Daftar Pustaka

Sumber Buku

Fahmi, Irham, 2014. Pengantar Manajemen Keuangan, Teori dan Jawab Soal.

ALFABETA, Bandung

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Hartono, Jogiyanto, 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketujuh, BPFE, Yogyakarta

Liembono, RH, 2013. Analisis Fundamental. Brilliant, Surabaya Liembono, RH, 2016. Analisis Fundamental 2. Brilliant, Surabaya

(11)

Martono, Nanang, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Cetakan ke-3, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta

Subramanyam K.R dan Wild John J, 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi sepuluh, Selemba 4, Jakarta

Sudana, I Made, 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. PT. GELORA AKSARA PRATAMA, Surabaya

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA, Bandung

Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan – Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta

Sunyoto dan Susanti, 2015. Manajemen Keuangan untuk Perusahaan. Cetakan pertama, CAPS (Center of Academic Publishing Service), Yogyakarta Susilo D, Bambang, 2009. Pasar Modal, Mekanisme Perdagangan Saham,

Analisis Sekuritas, Dan Strategi Investasi di B.E.I, UPP STIM YKPN, Yogyakarta

Warsono, Sony dan Candrasari, Ratna serta Natalia, Irene, 2013. Akuntansi Pengantar 1. AB PUBLISHER, Yogyakarta

Sumber Skripsi dan Jurnal

Fathoni, Erik Mahfud, 2014. Pengaruh Faktor - Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2013. Skripsi. Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta

Fitriani, Ramadhani Srifitra, 2016. Pengaruh NPM, PBV, Dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Samarinda

Ghazali, Munarfah, 2013. Faktor- Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar

Sumber Internet https://m.tempo.co http://www.sahamok.com http://www.idx.co.id http://finance.detik.com http://www.mas-fat.com http://www.ticmi.co.id https://www.bps.go.id https://www.liputan6.com www.konsistensi.com

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini dilakukan analisa data-data yang ada dan melakukan perhitungan konstruksi bangunan saluran pintu air beserta kelengkapannya (kamar, schotbalk, pintu gerbang,

Dapat dilihat bahwa untuk atribut kemudahan interface dikenali memiliki penerimaan usability oleh user sebesar 3,87 (sudah berada di atas nilai 3 atau di atas nilai

Tidak lulus Evaluasi Teknis karena nilai Teknis 64,73 lebih kecil daripada Passing Grade. DEWI PERMATA MANDIRI

• Tulisan kiri atas dan bawah : menunjukkan tentang materi yang akan disampaikan tentang bersyukur, warna hijau merupakan kedamaian dan kesejukkan tentang kesyukuran kita

Untuk menghitung determinan suatu matriks, lakukan serangkaian OBE terhadap matriks tersebut sedemikian sehingga menjadi matriks segitiga atas.. Perhatikan perubahan nilai

Kursus ini menjelaskan tentang prosedur penyelidikan pendidikan, Menyatakan masalah kajian, menetapkan objektif kajian, membentuk soalan kajian, membentuk hipotesis kajian, melakukan

Hasil dari pengujian ANOVA terhadap interaksi antara intensitas cahaya, tingkat kebisingan, dan waktu setelah dianalisis adalah : ada interaksi antara faktor

Komoditi Padi sawah merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang memiliki kontrubisi yang cukup besar dalam menunjang perekonomian daerah, Sebagai komoditas