• Tidak ada hasil yang ditemukan

327733191-Askep-Keluarga-Gizi-Buruk.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "327733191-Askep-Keluarga-Gizi-Buruk.docx"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny.H ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny.H KHUSUSNYA PADA An. D DENGAN GIZI BURUK DI RT 03 RW 08 KHUSUSNYA PADA An. D DENGAN GIZI BURUK DI RT 03 RW 08

KELURAHAN KARANG KLESEM KELURAHAN KARANG KLESEM

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :

TRIMAS HARDIKA ELVINA TRIMAS HARDIKA ELVINA

P17420213034 P17420213034

TINGKAT 3A TINGKAT 3A

KEMENTERIA

KEMENTERIAN KESEHATAN N KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2016 2016

(2)
(3)

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.

A. PENGKAJIANPENGKAJIAN Hari/Tanggal

Hari/Tanggal : : Selasa, Selasa, 09 09 Februari Februari 20162016 Waktu

Waktu : : Pukul Pukul 13.00 13.00 WIB WIB s.d s.d selesaiselesai Tempat

Tempat : : Rumah Rumah Ny.H Ny.H RT RT 03 03 RW08 RW08 Kelurahan Kelurahan Karang Karang KlesemKlesem

I.

I. Data UmumData Umum 1.

1.  Nama KK  Nama KK : Ny. H: Ny. H 2.

2. Umur Umur : : 29 29 tahuntahun 3.

3. Jenis Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan 4.

4. Alamat Alamat : : RT RT 03 03 RW RW 08, 08, KelurahanKelurahan Karang Klesem

Karang Klesem 5.

5. Pekerjaan Pekerjaan KK KK : : BuruhBuruh 6.

6. Pendidikan Pendidikan KK KK : : SLTPSLTP 7.

7. Komposisi keluargaKomposisi keluarga

 No

 No Nama Nama J. Klm J. Klm Hub.dg KK Umur Hub.dg KK Umur Pend Pend PekerjaanPekerjaan StatusStatus Kesehatan Kesehatan 1.

1. An. An. B B L L Anak Anak ke-1 ke-1 5 5 th th SMP SMP TK TK SehatSehat 2.

2. An.D An.D L L Anak Anak ke-2 ke-2 2,5 2,5 th th SD SD - - GiziGizi  buruk  buruk

(4)

Genogram : Genogram :

Keterangan : Keterangan :

:

: laki-laki laki-laki : : meninggalmeninggal

:

: perempuan perempuan : : klienklien

:

: garis garis pernikahan pernikahan : : tinggal tinggal serumahserumah

: garis keturunan : garis keturunan

8.

8. Tipe Tipe Keluarga Keluarga ::

Single parent family, karena dalam keluarga tersebut terdapat Single parent family, karena dalam keluarga tersebut terdapat Ibu dan 2 anak. Suami sudah meninggal.

Ibu dan 2 anak. Suami sudah meninggal.

9.

9. Kewarganegaraan/Suku Kewarganegaraan/Suku Bangsa Bangsa :: Indonesia/Jawa Indonesia/Jawa 10. 10. Agama Agama :: Islam Islam x x

(5)

11. Status social ekonomi keluarga :

Penghasilan keluarga Rp. 450.000 per bulan yang diperoleh dari hasil kerja Ny. H sebagai Buruh. Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga untuk membiayai pendidikan anak pertamanya yang baru memulai pendidikannya di TK. 12. Aktivitas rekreasi keluarga :

Kegiatan rekreasi keluarga yang biasa dilakukan adalah  berkunjung ke tempat saudara.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahapan perkembangan keluarga saat ini berada pada tahapan  perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah, dengan

tugas-tugasnya yaitu :

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga

 b. Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus dipenuhi.

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar keluarga.

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak f. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

(6)

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga: Ny. H mengatakan untuk makan sehari-hari susah karena penghasilan yang sedikit.

 b. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga karena semenjak suaminya meninggal 1 tahun terakhir, Ny. H harus bertanggungjawab memenuhi kebutuhan keluarga dan mengurus dua anaknya sendirian.

c. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak. Menurut pengakuan keluarga anak kedua yang  bernama An. D dengan usia 2,5 tahun baru bisa berjalan  pada tanggal 2 Februari 2016. Ny. H juga mengatakan dulu An. D tidak diberikan ASI, sekarang An.D sudah tidak minum susu formula karena sudah tidak ada bantuan dari  pondok pesantren.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

 Ny. H mengatakan An. D masih terlihat lemas setelah pulang dari rumah sakit karena Diare sampai dehidrasi, dan mengalami gizi buruk. Ny. H juga mengatakan bahwa anaknya baru bisa  berjalan pada tanggal 2 Februari 2016. Karena An. D sudah  bisa berjalan maka Ny. H sudah tidak lagi rutin memeriksakan kesehatannya. Sementara itu An. B tidak ada keluhan dan Ny. H tidak ada keluhan serta masalah kesehatan apapun.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Suami dari Ny.H meninggal 1 tahun yang lalu karena kecelakaan. Ibu dari Ny. H meninggal karena menderita stroke dan ayah Ny. H meninggal karena penyakit jantung.

(7)

III. Keadaan Lingkungan 1. Karakteristik rumah :

Tipe bangunan non permanen menggunakan kayu. Luas rumah yang ditempati ± 15m, terdiri dari 1 kamar tidur, 1 dapur yang terletak tepat dibelakang kamar tidur. Keadaan lantai terbuat dari plester, pencahayaan dari sinar matahari cukup, ventilasi untuk sirkulasi udara cukup baik, jumlah jendela ada 4 buah. Sumber air minum yang digunakan berasal dari sumur gali rumah saudaranya. Tidak memiliki kamar mandi ataupun WC. Kebersihan rumah keseluruhan kurang bersih karena masih ada sampah yang berserakan didalam rumah. Pembagian ruangan dirumah tidak tertata karena kamar tidur mempunyai banyak fungsi seperti untuk ruang tamu, kumpul keluarga dan tempat  barang-barang yang tidak terpakai lagi. Pegelolaan sampah

dibuang dikebun saudaranya.

Denah rumah : Keterangan : D : dapur K : kamar U B T S Jalan K  D

(8)

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

Tetangga di sekitar rumah cenderung berhubungan dengan  baik. Dibuktikan dengan adanya kegiatan atau perkumpulan

antar warga seperti arisan Dasa Wisma dan PKK. 3. Mobilitas keluarga :

Menetap dan tidak berpindah-pindah.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

 Ny. H sering mengikuti kegiatan di masyarakat. Ny. H mengikuti kegiatan Dasa Wisma dan PKK.

5. Sistem pendukung keluarga :

 Ny. H dalam menghadapi masalah, lebih cenderung menceritakannya kepada kakaknya yang tinggal berdekatan dengan rumahnya termasuk masalah mengenai kesehatan anaknya yang menderita gizi buruk.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga :

 Ny. H mengatakan, sebelum suaminya meninggal jika ada masalah dalam keluarga pengambil keputusan adalah suaminya, tetapi setelah suaminya meninggal Ny. H (KK) sebagai pengambil keputusan dengan memusyawarahkan kepada kakaknya yang tinggal berdekatan dengan rumahnya. 2. Struktur kekuatan keluarga

Anggota keluarga yang sakit 1 yaitu An.D. Anggota keluarga yang sehat adalah Ny.H dan An.B

3. Struktur peran :

Formal : Saat ini Ny. H menjadi kepala rumah tangga dan sebagai ibu dari kedua anaknya.

Informal : Ny. H sebagai pencari nafkah yang seluruh kebutuhan rumah tangganya ditanggung olehnya serta

(9)

tanggung jawab dalam pengobatan anaknya yang mengalami gizi buruk.

4.  Nilai atau norma keluarga :

 Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut yaitu agama islam dan norma yang berlaku di lingkungannya.

V. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif :

 Ny. H mengatakan bahwa ia kurang focus dengan  perkembangan anak

 – 

  anaknya sehingga anaknya mengalami gizi buruk dan karena penghasilan yang kurang sehingga tidak  bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya. Keluarga selalu mengajarkan sopan santun, saling menghormati dan saling menghargai antar sesama terutama dalam lingkungan keluarga. 2. Fungsi Sosial :

Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana  berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya yaitu agama islam dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan : a. Mengenal Masalah Kesehatan

Keluarga memperhatikan kesehatan anggota keluarganya. Tetapi keluarga belum mengetahui bagaimana cara menangani anaknya yang mengalami gizi buruk.

 b. Mengambil Keputusan

Ketika An.D sakit, Ny. H membeli obat warung terlebih dahulu dan jika parah langsung dibawa ke rumah sakit. c. Merawat Anggota Keluarga

Keluarga kurang mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Terbukti bahwa An. D yang

(10)

mengalami gizi buruk Ny. H hanya bergantung pada  bantuan-bantuan yang diberikan seperti susu formula yang

diberikan dari pondok pesantren. Ny. H juga tidak mengetahui bagaimana cara menangani anaknya yang mengalami gizi buruk.

d. Modifikasi Lingkungan

Keluarga mengatakan makan seadanya. Tidak ada  pengaturan pola makan sehat. Ny.H tidak mempunyai  pekarangan dan halaman yang bisa ditanami dengan

tanaman obat.

e. Menggunakan Fasilitas/Pelayanan Kesehatan di Masyarakat  Ny. H rutin datang mengantarkan anaknya ke posyandu. Jika An.D sakit parah maka akan diperiksakan ke pelayanan kesehatan.Terbukti keluarga membawa An. D ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

4. Fungsi Reproduksi

Jumlah anak yang dimiliki oleh Ny. H adalah 2 orang. Ny. H tidak mengikuti program KB sejak kelahiran anak pertama. 5. Fungsi Ekonomi

Keluarga mengatakan penghasilan keluarga tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan pembiayaan lainnya.

VI. Stres dan Koping Keluarga 1. Stressor yang dimiliki

 Ny. H mengatakan BB anaknya An.D kurang dari normal dan  belum terjadi peningkatan BB lagi sejak 3 bulan yang lalu

karena An.D mengalami gizi buruk.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga merasa pasrah dengan kondisi An.D yang mengalami gizi buruk. Ny. H hanya menunggu dengan adanya

(11)

bantuan- bantuan dari Pemerintah. Karena menyadari kondisi ekonomi yang tidak mencukupi dan mempunyai tanggungjawab penuh atas kebutuhan dari kedua anaknya.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga menerima dengan lapang dada jika ada hal-hal yang kurang baik terjadi. Kebiasaan keluarga saat menghadapi masalah adalah dengan berdoa.

4. Strategi adaptasi yang disfungsi

 Ny. H menahan diri jika anaknya tidak melakukan hal yang tidak sesuai dengan harapannya dan sebagaimana mestinya. Dibuktikan dengan ketika An.B mendorong An.D Ny.H hanya diam saja.

VII. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ny.H An.B An.D

TTV : 1. TD 2.  Nadi 3. RR BB TB Lila 120/80mmHg 80x/menit 20 x/menit 60 kg 159 cm 80 x/menit 24 x/menit 17 kg 81 x/menit 21 x/menit 8 kg 13,5cm

Kepala : Mesochepale Mesochepale Mesochepale Rambut lurus, tidak

ada ketombe. Pendek, tidak ada ketombe Rambut pendek, tidak ada ketombe Wajah Tampak segar Tampak segar Tampak pucat

Mata Sklera tidak ikterik,

Sklera tidak ikterik,

cekung, mata kanan > mata kiri

(12)

konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak anemis Hidung Simetris, tidak ada  polip, bersih Simetris, tidak ada  polip, bersih Simetris, tidak ada polip, bersih

Telinga Simetris, tidak ada serumen  berlebih, fungsi  pendengaran  baik Simetris, tidak ada serumen  berlebih, fungsi  pendengaran  baik Simetris, tidak ada serumen  berlebih Mulut Membran mukosa lembab, Tidak ada stomatitis Membran mukosa lembab, Tidak ada stomatitis Membran mukosa lembab, Tidak ada stomatitis

Leher Tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid Tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid Dada Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi. Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada wheezing, tidak ada Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,

tidak ada

wheezing, tidak ada ronkhi.

(13)

ronkhi. Perut supel, tidak

ada nyeri tekan, tidak ada lesi, tidak ada distensi abdomen. datar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi

Supel, tidak ada distensi

abdomen.

Punggung Tidak ada lesi

Tidak ada lesi

Tidak ada lesi

Genetalia Perempuan dan

mempunyai 2 anak.

Laki-laki Perempuan

Ekstermitas Akral hangat, tidak ada oedem Akral hangat, tidak ada oedem Akral hangat, tidak ada oedem

VIII. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya kedatangan perawat ke rumah,  bisa membantu memfasilitasi keluarga hubungannya dengan

(14)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA 1. Analisa Data

 No. Data Etiologi Masalah

1. Ds:

- Tahap perkembangan keluarga yang tidak terpenuhi: Memenuhi kebutuhan anggota keluarga: Ny. H mengatakan untuk makan sehari-hari susah karena  penghasilan yang sedikit.

- Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak. Menurut  pengakuan keluarga anak kedua yang  bernama An. D dengan usia 2,5 tahun baru  bisa berjalan pada tanggal 2 Februari 2016. Ny. H juga mengatakan dulu An. D tidak diberikan ASI, sekarang An.D sudah tidak minum susu formula karena sudah tidak ada bantuan dari

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit Risiko Pertumbuhan tidak  proporsional

(15)

 pondok pesantren. -  Ny. H mengatakan An.

D masih terlihat lemas setelah pulang dari rumah sakit karena

Diare sampai

dehidrasi, dan mengalami gizi buruk. -  Ny. H mengatakan

 bahwa ia kurang focus dengan perkembangan anak

 – 

  anaknya sehingga anaknya mengalami gizi buruk

dan karena

 penghasilan yang kurang sehingga tidak  bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya - Keluarga memperhatikan kesehatan anggota keluarganya. Tetapi keluarga belum mengetahui bagaimana cara menangani anaknya yang

mengalami gizi buruk. - Keluarga kurang

(16)

 perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Terbukti bahwa

An. D yang

mengalami gizi buruk  Ny. H hanya  bergantung pada  bantuan-bantuan yang diberikan seperti susu

formula yang

diberikan dari pondok  pesantren.

-  Ny. H mengatakan BB anaknya An.D kurang dari normal dan belum terjadi peningkatan BB lagi sejak 3 bulan yang lalu karena An.D mengalami gizi buruk. DO :

- BB : 8 kg - LILA : 13,5cm - Umur : 2,5 tahun - Mata : cekung, mata

kanan > mata kiri. - Wajah: tampak pucat - Abdomen: Supel - Turgor kulit: cukup

2. Ds: -  Ny. H mengatakan Ketidakmampuan anggota keluarga Hambatan  pemeliharaan

(17)

untuk makan sehari-hari susah karena  penghasilan yang

sedikit.

- Penghasilan keluarga Rp. 450.000 per bulan yang diperoleh dari hasil kerja Ny. H sebagai Buruh. Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga untuk membiayai

 pendidikan anak  pertamanya yang baru

memulai

 pendidikannya di TK. -  Ny. H hanya

 bergantung pada  bantuan-bantuan yang diberikan seperti susu formula yang diberikan dari pondok  pesantren -  Ny. H hanya menunggu dengan adanya bantuan- bantuan dari dalam merawat anggota keluarga yang sakit rumah

(18)

Pemerintah. Karena menyadari kondisi ekonomi yang tidak mencukupi dan mempunyai

tanggungjawab penuh atas kebutuhan dari kedua anaknya

- Kebersihan rumah keseluruhan kurang  bersih karena masih ada sampah yang  berserakan didalam rumah. Pembagian ruangan dirumah tidak tertata karena

kamar tidur

mempunyai banyak fungsi seperti untuk ruang tamu dan kumpul keluarga. Pegelolaan sampah dibuang dikebun saudaranya.

Do:

- Tipe bangunan non  permanen

menggunakan kayu. Luas rumah yang ditempati ± 15m,

(19)

terdiri dari 1 kamar tidur, 1 dapur yang terletak tepat dibelakang kamar tidur. Keadaan lantai terbuat dari plester. Sumber air minum yang digunakan  berasal dari sumur

gali rumah saudaranya. Tidak memiliki kamar mandi ataupun WC. Kebersihan rumah keseluruhan kurang  bersih karena masih ada sampah yang  berserakan didalam rumah. Pembagian ruangan dirumah tidak tertata karena

kamar tidur

mempunyai banyak fungsi seperti untuk ruang tamu, kumpul keluarga dan sebagai stempat barang- barang yang tidak terpakai lagi. Pegelolaan sampah dibuang dikebun

(20)

saudaranya. 3. Ds:

- Formal : Saat ini Ny. H menjadi kepala rumah tangga dan sebagai ibu dari kedua anaknya.

Informal : Ny. H sebagai pencari nafkah yang seluruh kebutuhan rumah tangganya ditanggung olehnya serta tanggung jawab dalam  pengobatan anaknya yang mengalami gizi  buruk..

-  Ny. H mengatakan BB anaknya An.D kurang dari normal dan belum terjadi  peningkatan BB lagi sejak 3 bulan yang lalu karena An.D mengalami gizi buruk. - Keluarga merasa  pasrah dengan kondisi An.D yang mengalami gizi buruk. Ny. H hanya menunggu dengan adanya Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit Gangguan  proses keluarga

(21)

 bantuan-bantuan dari Pemerintah. Karena menyadari kondisi ekonomi yang tidak mencukupi dan mempunyai

tanggungjawab penuh atas kebutuhan dari kedua anaknya

- Ketika An.D sakit,  Ny. H membeli obat warung terlebih dahulu dan jika parah langsung dibawa ke rumah sakit.

-  Ny. H mengatakan, sebelum suaminya meninggal jika ada masalah dalam keluarga pengambil keputusan adalah suaminya, tetapi setelah suaminya meninggal Ny. H (KK) sebagai  pengambil keputusan dengan memusyawarahkan kepada kakaknya yang tinggal  berdekatan dengan

(22)

rumahnya DO:

-  Ny.H bekerja sebagai  buruh

-  Ny. H sebagai KK

2. Rumusan diagnosis keperawatan

 Skoring :

a. Risiko Pertumbuhan tidak proporsional

 No. Kriteria Skore Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat masalah

actual

3 1 3/3x1=3/3

Menurut pengakuan keluarga anak kedua yang  bernama An. D dengan usia 2,5 tahun baru bisa  berjalan pada tanggal 2

Februari 2016.

Bb: 8kg Lila: 13,5 Mata: cekung, mata kanan>mata kiri.

2 Kemungkinan untuk diubah sebagian

1 2 1/2x2=1

Tehnologi kesehatan yang  berkembang pesat, sumber daya dan dana yang terbatas, pemahaman keluarga tentang gizi  buruk kurang.

3 Potensial masalah untuk

dicegah tinggi 3 1 3/3x1= 1

Masalah ini sudah lama, memanfaatkan fasilitas kesehatan (posyandu),  berusaha memenuhi

(23)

4 Menonjolnya masalah, harus segera di

tangani

2 1 2/2x1=1

Keluarga menginkan agar An.D segera normal kembali.

Jumlah skore 4

 b. Hambatan pemeliharaan rumah

 No. Kriteria Skore Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat masalah

actual

3 1 3/3x1=1

Masalah sedang terjadi Luas rumah yang ditempati ±15m, Kebersihan rumah keseluruhan kurang bersih karena masih ada sampah yang berserakan didalam rumah. Tidak mempunyai Wc.

2 Kemungkinan untuk diubah sebagian

1 2 1/2x2=1

Sumber daya dan dana yang terbatas. 3 Potensial masalah untuk dicegah rendah 1 1 1/3x1=1/3

Sumber dana yang terbatas, keluarga tidak  berusaha mencari sumber

informasi bantuan. 4 Menonjolnya masalah ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani 1 1 1/2x1=1/2

Sumber daya dan dana yang terbatas.

(24)

Jumlah skore 17/6

c. Gangguan proses keluarga

 No. Kriteria Skore Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat masalah

Ancaman

kesehatan 2 1 2/3x1=2/3

Karena terjadi perubahan  peran dalam keluarga. Menambah beban pikiran keluarga dalam segi ekonomi.

2 Kemungkinan untuk diubah sebagian

1 2 1/2x2=1/2

Karena dengan pendekatan terapeutik perawat bisa

membantu untuk

memecahkan atau mencari solusi dari masalah keluarga yang sedang

dihadapi untuk mengurangi beban. 3 Potensial masalah untuk dicegah cukup 2 1 2/3x1=2/3

Gangguan proses keluarga  bisa dicegah dengan  pemberian pendidikan kesehatan atau konseling walaupun kemungkinannya cukup. 4 Menonjolnya masalah: ada masalah tidak  perlu segera ditangani 1 2 1/2x1=1/2

Karena seiring berjalannya waktu keluarga akan  beradaptasi dengan

keadaan yang sekarang.

(25)

 Diagnosa Keperawatan

1. Risiko pertumbuhan tidak proporsional b.d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

2. Hambatan pemeliharaan rumah b.d ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

3. Gangguan proses keluarga b.d ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

C. INTERVENSI

 No Dx.

Keperawatan

Tujuan Evaluasi

TUM TUK dan NIC Kriteria Standar 1. Risiko  pertumbuhan tidak  proporsional NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawat-an selama 1 minggu, diharapkan risiko  pertumbuhan tidak  proporsional teratasi 1.Keluarga mampu mengetahui cara merawat anggota yang sakit di rumah. Intervensi : Diskusikan dengan keluarga tentang  pengetahuan saat ini mengenai kesehatan keluarga. 2. Keluarga 1.Respon Verbal 2.Respon  psikomotor 3.Respon  psikomotor 4.Respon  psikomotor 5.Respon  psikomotor Mengetahui cara  penanganan anak dengan gizi buruk.  pentingnya merawat anak yang sakit akibat gizi  buruk. Keluarga mengetahui  pentingnya memeriksakan rutin anaknya ke pelayanan kesehatan.

(26)

mampu mengambil keputusan yang tepat dalam  pemeliharaan kesehatan dengan membawa anggota keluarga yang sakit ke  pelayanan kesehatan terdekat. Intervensi : Identifikasi sumber daya yang ada dalam keluarga dan masyarakat 3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit di rumah. Intervensi : Identifikasi faktor internal

(27)

dan eksternal yang dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi  perilaku hidup sehat - Monitor intake dan output - Berikan gizi seimbang  pada anak - Diskusikan  pembuatan  jadwal pola makan balita untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. - Monitor laju  pertumbuhan BB. 4. Keluarga mampu membuat lingkungan rumah menjadi nyaman,

(28)

khususnya bagi anggota keluarga yang sakit. Intervensi : Rumuskan tujuan untuk  program  pendidikan kesehatan keluarga tentang  bagaimana cara  penanganan gizi buruk 5. Keluarga mampu menggunakan  pelayanan kesehatan terdekat untuk memanfaatkan  pelayanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan anggota keluarga yang sakit. Intervensi : Instruksikan

(29)

kapan harus ke  pelayanan kesehatan 2. Hambatan  pemeliharaan rumah NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, diharapkan manajemen  pemeliharaan rumah akan diperbaiki 1. Keluarga mampu memahami tentang kebutuhan  pemeliharaan rumah yang dimiliki Intervensi : Berikan informasi tentang  bagaimana membuat lingkungan rumah yang aman dan  bersih 2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencari sumber informasi tentang bantuan  pemeliharaan 1. Respon  psikomotor 2. Respon  psikomotor 3. Respon  psikomotor 4. Respon  psikomotor 5. Respon  psikomotor 1. Keluargame mahami  bagaimana membuat lingkungan rumah yang aman dan  bersih . Keluarga mencari sumber informasi  bantuan  pemeliharaan rumah . Keluarga mampu mengidentifi kasi tentang status kesehatan keseluruhan anggota keluarga, karena  penyakit yang

(30)

rumah Intervensi : Libatkan keluarga dalam  perlunya  pemeliharaan rumah. Diskusikan  biaya yang dibutuhkan untuk  pemeliharaan dan penyediaan sumber-sumber. 3. Mampu memodifikasi lingkungan Intervensi: Bantu keluarga mengidentifi-kasi bahaya atau hambatan yang mempengaruhi  pemeliharaan rumah Pelopori diskusi dengan keluarga tentang status mempengaru-hi  pengelolaan  pemeliharaan rumah.

(31)

kesehatan keseluruhan anggota keluarga, karena penyakit dapat mempengaruhi  pengelolaan  pemeliharaan rumah. 4. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan: Berikan informasi tentang sumber  bantuan kesehatan seperti layanan Jamkesmas atau KIS. 3. Gangguan  proses keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 1. Keluarga mampu meminimal-kan efek gangguan 1. Respon  psiko-motor 2. Respon  psiko-1. Keluarga mampu menentu-kan masalah

(32)

minggu diharapkan keluarga memahami dan menerima  perubahan dalam keluarga serta mengidentifi kasi pola koping  proses keluarga Intervensi: Tentukan gangguan dalam jenis  proses keluarga Identifikasi  prioritas konflik diantara keluarga. 2. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit Intervensi: Ajari ketrampilan merawat anggota keluarga yang diperlukan oleh keluarga (pengobatan) 3. Keluarga mampu motor 3. Respon verbal keluarga yang dihadapi 2. Keluarga mampu merawat anaknya yang mengala mi gizi  buruk. 3. Keluarga mau mencerita kan masalah yang sedang dihadapi dengan  perawat.

(33)

meningkat-kan integritas keluarga. Intervensi: Bantu keluarga dalam mengidentifi kasi kekuatan  personal Dukung keluarga untuk menyatakan  perasaan dan masalahnya secara verbal Berikan  penguatan  positif terhadap  penggunaan mekanisme koping yang efektif Bantu keluarga

(34)

untuk  befokus  pada anaknya dibanding dengan ketidakmam  puannya. D. IMPLEMENTASI  No Diagnosa

Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi

TTD/  Nama 1. Resiko  pertumbuhan tidak  proporsional 12 Februari 2016 - Melakukan  pendidikan kesehatan tentang gizi  buruk - Membuat  jadwal  pengaturan pola makan pada  balita 1. Struktur

a) Keluarga Ny.H dapat  bekerjasama dengan

mahasiswa.

 b) Keluarga Ny.H mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini

2. Proses

a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi  b) Keluarga dapat

menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan

c) Keluarga dapat memberikan respon

(35)

verbal dan non verbal yang baik d) Keluarga kooperatif selama kegiatan  berlangsung e) Keluarga bersedia mengikuti kegiatan  penyuluhan tentang

gizi buruk pada balita

dan cara

 penanganannya.

f) Keluarga bersedia  berdiskusi bersama dalam pembuatan  jadwal pengaturan pola

makan pada balita. 3. Hasil a) Keluarga mampu menjelaskan  pengertian gizi buruk.  b) Keluarga dapat menyebutkan

 penyebab dari gizi  buruk.

c) Keluarga dapat menyebutkan tanda tanda dan gejala gizi  buruk.

d) Keluarga mampu

(36)

13 Februari 2016 15 Februari 2016 - Monitor pola makan pada  balita - Menimbang BB pasien - Mengingatkan keluarga untuk datang ke Posyandu  balita menangani anak dengan gizi buruk. e) Keluarga bersedia

melakukan pengaturan  pola makan.

f) Keluarga mengikuti  jadwal pengaturan pola makan pada balita. Anak makan 3x sehari dengan jajanan/snack selang beberapa jam setelah makan.

g) BB anak 9 kg

h) Keluarga pasien merespon dengan baik dan berjanji akan datang ke posyandu. 2. Hambatan  pemeliharaan rumah 13 Februari 2016 14 Februari 2016 - Mendiskusikan  bagaimana cara membuat lingkungan yang sehat. - Mendiskusikan akibat dari lingkungan yang kotor. - Melakukan kegiatan kerja  bakti. - Membantu 1. Struktur

a) Keluarga Ny.H dapat  bekerjasama dengan

mahasiswa

 b) Keluarga Ny.H mengerti maksud dan tujuan

kunjungan hari ini 2. Proses

a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi  b) Keluarga dapat

(37)

 penataan

ruangan dalam rumah.

terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan

c) Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang baik d) Keluarga kooperatif selama kegiatan  berlangsung e) Keluarga Ny.H  bersedia untuk mengikuti kegiatan kerja bakti. 3. Hasil a) Keluarga mengerti  bagaimana cara membuat lingkungan yang sehat.  b) Keluarga mampu menyebutkan akibat yang ditimbulkan oleh lingkungan yang kotor. c) Keluarga Ny.H hadir

untuk mengikuti kegiatan kerja bakti. d) Ruangan dalam rumah

tampak rapi. 3. Gangguan  proses keluarga 15 Februari 2016 - Mendiskusikan  bersama keluarga 1.Struktur

a) Keluarga Ny.H dapat  bekerjasama dengan

(38)

tentang masalah-masalah yang mengganggu keluarga. - Bersama-sama keluarga mencari ide yang positif untuk memecahkan masalah. - Memberikan dukungan kepada keluarga Ny. H untuk terus merawat dan memperhatikan tentang kesehatan anaknya. mahasiswa  b) Keluarga Ny.H mengerti maksud dan tujuan

kunjungan hari ini 2. Proses

a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi  b) Keluarga dapat

menunjukkan minat terhadap kegiatan yang dapat dilakukan

c) Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang baik

d) Keluarga kooperatif selama kegiatan  berlangsung

e) Keluarga bersedia untuk mencari solusi untuk memecahkan masalah keluarga secara positif. 3. Hasil a) Keluarga mampu menceritakan masalah-masalah yang sedang dihadapi.

Referensi

Dokumen terkait

Di antara bagian-bagian retorika itu, sekali-kali suka (atau perlu) diselipkan humor untuk lebih menekankan minat dan perhatian pendengar. Kera Sakti atau sebutan

Berdasarkan perhitungan dengan analisis regresi, penelitian ini diperoleh harga r x1y sebesar 0,171 dengan nilai p 0,010 dan r tabel pada taraf signifikan 5% (0,05) dengan

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio kincir angin berporos horisontal dengan bentuk penampang sudu airfoil Gambar 4.2 sampai dengan gambar

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan teknik statistic yang membandingkan perbedaan dari rata-rata selisish dari pre-respon

Proses ini semakin dipercepat dengan adanya kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, antara lain: kadar air yang semakin meningkat, suhu penyimpanan yang

Tojo Una-Una´ Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ³$SDNDK dengan penerapan media alat peraga

Karena itu, sejak awal dekade 1980an, telah muncul berbagai upaya sistematis untuk mengembangkan institusi pendidikan tinggi dalam bidang ekonomi dan keuangan Islam, yang

Uji Kesamaan Dua Model dalam Regresi Logistik Biner Dari pembahasan yang sudah dilakukan di atas, didapatkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi