• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KESEMPATAN TUMBUH DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN. ABSTRAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KESEMPATAN TUMBUH DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN. ABSTRAKSI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

“ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE,

KESEMPATAN TUMBUH DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN ”.

Maryati

Tjahjo Dwinurti Drs., MM

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

ABSTRAKSI

Penerapan untuk tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dapat diartikan sebagai suatu proses yang digunakan suatu perusahan untuk meningkatkan kualitas laba dengan memperhatikan kepentingan stakeholders yang berlandaskan peraturan Undang - Undang dan norma yang berlaku. Laba merupakan suatu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan, baik kreditur maupun investor menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen, memperkirakan earnings power dan untuk memprediksi laba di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan good

corporate governance, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan terhadap kinerja

keuangan. Sampel terdiri dari 4 perusahaan perbankan yang masuk dalam corporate

governance perception index selama 6 tahun dari tahun 2005– 2010.

Metode analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedasitas. Dalam pengujian hipotesis digunakan uji determinasi, uji parsial (uji t) dan uji simultan (F).

Berdasarkan hasil uji regresi secara parsial terhadap tiap-tiap persamaan regresi ternyata Good Corporate Governance, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity. Pada persamaan regresi yang kedua Good Corporate Governance, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset sedangkan pada persamaan regresi yang ketiga kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment. Hasil ini membuktikan bahwa penerapan GCG telah memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja keuangan dilihat dari Return on Equity dan Return on Investment.

Kata Kunci : Good Corporate Governance, Kesempatan Tumbuh, Ukuran Perusahaan , Return on Equity, Return on Assets, Return on Investment

(2)

1.

LATAR BELAKANG.

Pengalaman Amerika Serikat yang harus melakukan restrukturisasi corporate

governance sebagai akibat market crash pada tahun 1929. Corporate governance

yang buruk disinyalir sebagai salah satu penyebab krisis ekonomi politik di Indonesia yang dimulai pada tahun 1997 yang efeknya masih terasa hingga saat ini. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat juga ditenggarai karena tidak diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai contoh adalah kasus Enron Corp, Worldcom, Xerox dan lainnya yang mengakibatkan nilai perusahaan berkurang.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Corporate Governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja (Darmawati, Khomsiyah dan Rika 2004).

Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Good Corporate Governance, Kesempatan Tumbuh dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan.

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah dengan menggunakan perusahaan yang telah mengikuti dan bertahan dalam pemeringkatan Corporate

Governance Perception Index (CGPI) berturut-turut pada tahun 2005 – 2010. Penulis

juga menggunakan Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Return on

Investment (ROI) sebagai pengukuran kinerja keuangan pada perusahaan.

2.

KERANGKA TEORITIS.

Good Corporate Governance

Menurut Rahmawati (2006) dan Putri (2006), GCG didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan prinsip-prinsip antara lain fairness, transparency,

accountability dan responsibility, yang mengatur hubungan antara pemegang saham,

manajemen, perusahaan (direksi dan komisaris), kreditur, karyawan serta

stakeholders lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Berdasarkan definisi atau pengertian GCG di atas dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya GCG adalah mengenai sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Dua teori utama yang berkaitan dengan corporate governance adalah stewardship theory dan agency theory (Chinn,2000; Shaw,2003).

(3)

1. Stewardship

Teori dibangun berdasarkan asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan kata lain, stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun stakeholder. 2. Agency Theory

Keagenan merupakan suatu kontrak antara principal dengan agent. Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer). Kepemilikan diwakili oleh investor yang mendelegasikan kewenangan kepada agen dalam hal ini manajer untuk mengelola kekayaan investor. Investor mempunyai harapan bahwa dengan mendelegasikan wewenang pengelolaan tersebut, mereka akan memperoleh keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor.

Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance

1. Fairness (Kewajaran)

Fairness (kewajaran) adalah prinsip yang harus diterapkan perusahaan

sehubungan dengan perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam (insider trading). Dalam hal ini Bank harus memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Namun, bank juga perlu memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan bank sendiri serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

2. Disclosure and Transparancy (Keterbukaan-Transparansi)

Disclosure and Transparancy (Keterbukaan dan Transparansi) adalah prinsip

yang menyangkut hak-hak para pemegang saham, untuk mendapatkan informasi yang benar, tepat pada waktunya, dapat ikut berperan dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. Prinsip ini mengedepankan pentingnya pengungkapan dan transparansi mengenai hal-hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang kepentingan (stakeholders). Misalnya bank harus membeberkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai dengan haknya.

(4)

3. Accountability (Akuntabilitas)

Accountability (Akuntabilitas) adalah prinsip yang menyangkut tanggung

jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif, berdasarkan keseimbangan kekuatan antara manajer (Dewan Direksi), pemegang saham, dewan komisaris, dan auditor. Prinsip ini merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham.

4. Responsibility (Pertanggungjawaban)

Responsibility (pertanggungjawaban) adalah prinsip yang menyangkut

kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku hal ini merupakan tanggung jawab perusahaan untuk tunduk terhadap hukum dan bertindak dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitarnya. Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan

pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten), BUMN, Perbankan dan Perusahaan Swasta lainnya. Program CGPI secara konsisten telah diselenggarakan pada setiap tahunnya sejak tahun 2001.

CGPI diselenggarakan oleh IICG (The Indonesian Institute of Corporate

Governance) sebagai lembaga swadaya masyarakat independen bekerjasama dengan

majalah SWA sebagai mitra media publikasi. Program ini dirancang untuk memicu perusahaan dalam meningkatkan kualitas penerapan konsep CG melalui perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan studi banding (benchmarking). Program CGPI akan memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CG melalui CGPI Awards dan penobatan sebagai perusahaan terpercaya. Penghargaan CGPI Awards dan hasilnya dipaparkan di majalah SWA dalam Sajian Utama.

Kinerja Keuangan Perusahaan

Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan tertentu yang menunjukan apa yang ingin dilakukan untuk memenuhi keinginan anggotanya. Untuk menilai apakah tujuan yang telah ditetapkan sudah dicapai, tidaklah mudah dilakukan karena menyangkut aspek-aspek manajemen yang harus dipertimbangkan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuannya adalah dengan mengetahui dari kinerja perusahaan tersebut. Apakah kinerjanya sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perusahaan atau belum (Perwirasari, 2009). Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu organisasi. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan

(5)

perusahaan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi (Simanjuntak, 2005).

Kinerja perusahaan adalah hasil banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Efektifitas apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sedangkan efisiensi diartikan sebagai ratio (perbandingan) antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal (Hastuti, 2005).

Kinerja perbankan sendiri sering dinilai terkait erat dengan tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indicator. Salah satu indicator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Dalam UU RI No 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 29 disebutkan bahwa Bank Indonesia berhak untuk menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas asset, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. Oleh karena itu Bank Indonesia mengeluarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia No 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 yang mengatur tata cara penilaian tingkat kesehatan bank.

Hubungan Good Corporate Governance dengan Kinerja Perbankan

Kinerja keuangan suatu perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya menerapkan Good Corporate Governance. Di dalam majalah SWA (2001) menyebutkan bahwa sebanyak 25 perusahaan peringkat teratas yang menerapkan Good Corporate Governance dengan baik secara tidak langsung menaikkan nilai sahamnya. Semakin tinggi penerapan Corporate Governance yang diukur dengan

Corporate Governance Indeks Perception semakin tinggi pula tingkat ketaatan

perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Secara teoritis praktik Good Corporate Governance dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan sendiri umumnya Good Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya yang akan berdampak terhadap kinerjanya.

Rumber, et al. (2003) dalam Darmawati, et al. (2005) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara indeks corporate governance dengan kinerja perusahaan jangka panjang. Penelitian yang dilakukan oleh Xiaonian, et al. (2000) dan Setyawan (2006) bahwa pemegang saham saat ini sangat aktif dalam meninjau kinerja

(6)

perusahaan karena mereka menganggap bahwa Good Corporate Governance yang lebih baik akan memberikan imbalan hasil yang lebih tinggi bagi mereka. Penerapan Good Corporate Governance yang baik berfokus pada proses manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif akan meningkatkan kinerja dan daya saing serta kreatifitas nilai perusahaan yang pada nantinya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

3.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bersedia di survey oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan perbankan yang selalu ada dalam pemeringkatan penerapan

Corporate Governance yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) selama tiga tahun berturut-turut pada tahun

2005-2010.

2. Data yang tersedia lengkap berupa laporan keuangan periode 2005-2010 yang telah dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang memuat annual report meliputi neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2005-2010.

3. Sampel diperoleh dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui website (www.iicg.org).

Variabel Penelitian.

1. Variabel Dependen(Y). Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan ROE, ROA dan ROI.

a. Return on Equity (ROE)

Return On Equity merupakan sebuah rasio yang sering dipergunakan oleh

pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan. Return on equity mengukur besarnya tingkat pengembalian modal dari perusahaan.

Return on equity = Laba bersih x 100%

Total Ekuitas

b. Return on Asset (ROA)

Return on Asset digunakan untuk menguk-ur kemampuan manajeme-n bank

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan

assets.

Return on Asset = Laba sebelum pajak x 100%

(7)

c. Return on Investment (ROI)

Return On Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang

dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan (net operation income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.

Return on Investment = Laba setelah pajak x 100%

Total Aktiva

2. Variabel Independen.

a. Good Corporate Governance(X1).

Good Corporate Governance (GCG) adalah seperangkat peraturan yang men

gatur hubungan antara pemegang saham, pengurus

(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para peme gang kepentingan intern dan esktern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

b. Kesempatan Tumbuh (X2).

Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan corporate governance dalam rangka untuk menurunkan biaya modal.

Rata-rata pertumbuhan penjualan selama tiga tahun terakhir (Klapper dan Love 2002).

c. Ukuran Perusahaan(X3).

Menurut Riyanto (1999;313) ukuran perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya nilai equity, nilai penjualan, atau nilai total aktiva.

Size = Ln (Total Aktiva) (Klapper dan Love 2002)

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Model Regresi dengan ROE sebagai Ukuran Kinerja Keuangan

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut adalah tabel hasil output persamaan regresi dari penelitian ini.

(8)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF 1 (Constant) -0.93 0.286 -3.248 0.004 GCG 0.007 0.002 3.202 0.004 0.406 2.461 KT -0.00000000033 0 -3.031 0.007 0.189 5.282 UP 0.023 0.006 3.687 0.001 0.125 7.986

Persamaan yang terbentuk berdasarkan hasil regresi untuk model regresi yang pertama adalah sebagai berikut :

ROE = -0,93 +0,007GCG – 0,0000000033 KT + 0,023 UP + e

Uji Hipotesis

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .657a .431 .346 .042138 1.312

a. Predictors: (Constant), UP, GCG, KT b. Dependent Variable: ROE

Pada tampilan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0.346. Berarti variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan varians ROE sebesar 34,6 % dimana selebihnya yaitu 65,4%.

Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error 1 (Constant) -0.93 0.286 -3.248 0.004 GCG 0.007 0.002 3.202 0.004 KT -0.00000000033 0 -3.031 0.007 UP 0.023 0.006 3.687 0.001

(9)

Berdasarkan hasil uji regresi statistik – t pada tabel diatas terlihat bahwa variabel GCG, KT dan UP menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependennya (ROE) dengan taraf signifikannya dibawah 5 %.

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .027 3 .009 5.056 .009b

Residual .036 20 .002

Total .062 23

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), UP, GCG, KT

Tampilan tabel diatas menunjukkan bahwa taraf signifikan dari hasil perhitungan uji F adalah sebesar 0.009 (<0.05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara bersama – sama variabel bebas (Independen) dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

Analisis Model Regresi dengan ROA sebagai Ukuran Kinerja Keuangan

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut adalah tabel hasil output persamaan regresi dari penelitian ini.

Persamaan yang terbentuk berdasarkan hasil regresi untuk model regresi yang pertama adalah sebagai berikut :

ROA = -0,02 +0,001GCG – 0,000000000072 KT - 0,004 UP + e Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF 1 (Constant) -.002 .261 -.006 .995 GCG .001 .002 .562 .580 .406 2.461 KT 0.000000000072 .000 .727 .476 .189 5.282 UP -.004 .006 -.637 .531 .125 7.986

(10)

Uji Hipotesis

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .311a .097 .039 .038420 1.818

a. Predictors: (Constant), UP, GCG, KT b. Dependent Variable: ROA

Pada tampilan Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0.039. Berarti variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan varians ROA sebesar 3,9 % dimana selebihnya yaitu 96,1%.

Uji t

Berdasarkan hasil uji regresi statistik – t pada tabel diatas terlihat bahwa variabel GCG, KT dan UP menunjukkan hubungan yang tidak signifikan terhadap variabel dependennya (ROA) dengan taraf signifikannya diatas 5 %.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF 1 (Constant) -.002 .261 -.006 .995 GCG .001 .002 .562 .580 .406 2.461 KT 0.000000000072 .000 .727 .476 .189 5.282 UP -.004 .006 -.637 .531 .125 7.986

(11)

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .003 3 .001 .714 .555b

Residual .030 20 .001

Total .033 23

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), UP, GCG, KT

Tampilan tabel diatas menunjukkan bahwa taraf signifikan dari hasil perhitungan uji F adalah sebesar 0.555 (>0.05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara bersama – sama variabel bebas (Independen) dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA.

Analisis Model Regresi dengan ROI sebagai Ukuran Kinerja Keuangan

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut adalah tabel hasil output persamaan regresi dari penelitian ini.

Persamaan yang terbentuk berdasarkan hasil regresi untuk model regresi yang pertama adalah sebagai berikut :

ROI = -9,546 – 0,068GCG – 0,0000000186 KT - 0,837 UP + e Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF

1 (Constant) -9.546 12.984 -.735 .471 GCG -.068 .102 -.667 .513 .406 2.461 KT -0.0000000186 .000 -3.783 .001 .189 5.282 UP .837 .288 2.909 .009 .125 7.986

(12)

Uji Hipotesis

Koefisien Determinasi

Pada tampilan Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0.418. Berarti variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan varians ROI sebesar 41,8 % dimana selebihnya yaitu 58,2%.

Uji t

Berdasarkan hasil uji regresi statistik – t pada tabel diatas terlihat bahwa variabel KT dan UP menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependennya (ROI) dengan taraf signifikannya dibawah 5 %.

Uji F

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .703a .494 .418 1.910062 1.747

a. Predictors: (Constant), UP, GCG, KT b. Dependent Variable: ROI

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Tolerance VIF

1

(Constant) -9.546 12.984 -.735 .471

GCG -.068 .102 -.667 .513 .406 2.461

KT -0.0000000186 .000 -3.783 .001 .189 5.282

UP .837 .288 2.909 .009 .125 7.986

a. Dependent Variable: ROI

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 71.240 3 23.747 6.509 .003b

Residual 72.967 20 3.648

Total 144.207 23

a. Dependent Variable: ROI

(13)

Tampilan tabel diatas menunjukkan bahwa taraf signifikan dari hasil perhitungan uji F adalah sebesar 0.003 (<0.05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara bersama – sama variabel bebas bebas (Independen) dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROI.

Rangkuman Hasil Penelitian

Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa Good corporate governance yang diukur menggunakan CGPI berpengaruh terhadap return on equity. Secara parsial good corporate governance, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan signifikan mempengaruhi ROE.

Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate

Governance tidak berpengaruh terhadap Return On Asset. Hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan Sayidah (2007) dan Feraningtyas (2007) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara Good Corporate

Governance terhadap Return On Assets. Semakin tinggi nilai penerapan Good Corporate Governance perusahaan yang diukur dengan skor CGPI maka tidak akan

mengakibatkan peningkatan terhadap nilai Return On Asset yang diperoleh perusahaan. Secara parsial good corporate governance, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Hasil pengujian ketiga menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate

Governance berpengaruh terhadap Return On Investment. Secara parsial variable

yang berpengaruh signifikan terhadap ROI adalah kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan.

Tata kelola perusahaan yang baik mengakibatkan semakin transparannya perusahaan. Sedangkan dilain pihak semakin transparannya perusahaan maka laba yang diperoleh perusahaan juga akan semakin tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena perusahaan masih beranggapan bahwa semakin transparannya perusahaan berarti semakin membuka strategi usaha perusahaan dan akan mengancam daya saing perusahaan (Paradita, 2009). Perusahaan sebaiknya meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan Good Corporate Governance yang lebih optimal dan konsisten. Perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate Governance dengan baik, seharusnya telah memenuhi prinsip-prinsip GCG yang didukung dengan regulasi yang memadai. Hal tersebut dapat mencegah berbagai bentuk overstated dan ketidakjujuran manajemen dalam financial disclosure yang merugikan para stakeholders (Hidayah, 2008).

(14)

5. PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN.

Berdasarkan hasil pengujian penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya, diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Good corporate governance, kesempatan tumbuh dan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return on equity, jadi good

corporate governance, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan dapat

mempengaruhi kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang termasuk kedalam cgpi. Hal ini mengindikasikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik mengakibatkan semakin transparannya perusahaan sehingga akan mengakibatkan peningkatan terhadap nilai Return On Equity perusahaan.

2. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa penerapan good corporate

governance tidak berpengaruh terhadap return on asset. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin baiknya tata kelola perusahaan maka tidak akan mengakibatkan peningkatan terhadap nilai Return On Asset yang diperoleh perusahaan. Karena penerapan Good Corporate

Governance pada perusahaan belum mampu meminimalkan risiko

pengambilan keputusan yang salah oleh manajemen perusahaan yang berkaitan dengan efektivitas penggunaan aktiva perusahaan dalam memperoleh laba.

3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan bahwa penerapan good corporate

governance berpengaruh terhadap return on investment. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin meningkatnya pelaksanaan prinsip good

corporate governance maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap

nilai Return On Investment yang diperoleh perusahaan.

Saran

Berdasarkan analisis hasil penelitian serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini yaitu:

1. Bagi Dunia Akademik

Menggunakan data yang lebih luas lagi supaya mendapatkan analisis data yang lebih akurat dan reliable.

Hasil penelitian mengenai Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan ini minimal dapat memberikan informasi bagi penelitian-penelitian berikutnya dengan menggunakan variabel penelitian yang lain. Karena dengan adanya penelitian yang baru diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat memberikan kesimpulan yang lebih baik nantinya.

(15)

2. Bagi Industri Perbankan

Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Diharapkan manajemen perusahaan mampu menjalankan praktek Good Corporate

Governance secara lebih optimal dan konsisten, sehingga skor Good Corporate Governance akan tinggi dan mengakibatkan tingkat

keuntungan yang diperoleh perusahaan juga semakin tinggi. Selain itu skor Good Corporate Governance yang tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan dananya di perusahaan.

3. Bagi investor atau masyarakat

Bagi para investor yang akan melakukan investasi dananya ke perusahaan go public yang menerapkan Good Corporate Governance sebaiknya memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki skor pemeringkatan Good Corporate Governance tinggi. Karena skor pemeringkatan Good Corporate Governance yang tinggi menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi.

6.

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir. 2005. “Analisis Kinerja Keuanagn dan Perencanaan Keuangan Perusahaan”, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Ashari & Santosa, Purbaya Budi. 2005. “ Analisa Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta : Andi.

Bambang Riyanto.1999. “ Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Lima, BPFE : Yogyakarta.

Bauer, R., N. Guenster dan R. Otten. 2004. “Empirical evidence on corporate

governance in europe: The effect on stock return, firm value and performance”. Journal of Asset Management. Vol.5, hal. 91-104.

Daniri, M. A. 2005. Good Corporate Governance-Konsep dan Penerapannya

Dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Gloria Printing.

Darmawati, D., Khomsiyah dan Rika G. Rahayu. 2004. “Hubungan Corporate

Governance dan Kinerja Perusahaan”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Vol.8, No.1, Januari. Yogyakarta.

Drobetz, W., A. Schillhopfer, dan H.Zimmerman. 2003. “Good Corporate

Governance and Expected Stock Return: Evidence from Germany”. Working paper no.2//03. Departement of Finance. University of Basel.

FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia). 2001. “Tata Kelola Perusahaan”. Seri Tata Kelola Perusahaan, Jilid I, Edisi ketiga. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(16)

Hidayah, Erna. 2008. “Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Hubungan Antara Implementasi Corporate Governance Dengan Kinerja Perusahaan di Bursa Efek Jakarta”. JAAI. Vol.12, No.1, Juni, hal.53-64. Jensen, Meckling.1976. “ Theory Of The Firm : Manajerial Behavior, Agency Cost And Ownership Structure”, Journal Of Financial Economics, Vol 3 : 305-360.

Kast,F.E and Rosenzweig, J.E. 2002. Organisasi dan Manajemen. Terjemahan Hasyim Ali. Bumi Aksara. Jakarta.

Klapper, L.F. and Inessa Love. 2002. “Corporate Governance, Investor

Protection and Performance in Emerging Markets”. Journal of Corporate Finance. Vol. 195.

Paradita, D dan Nurfaizah, 2009. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI)”. Jurnal Akuntansi 40. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Pranata, Y. 2007. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

PriceWaterhouse Coopers. 2000. Prinsip-prinsip Penerapan Good Corporate Governance di BUMN. Makalah pelatihan yang disampaikan di PT. Krakatau

Steel pada tanggal 7 November.

Rahmawati, D. 2006. ”Hubungan Corporate Governance dengan Pengungkapan Informasi”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional.

Sayidah, Nur. 2007. “Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Perusahaan Publik (studi kasus peringkat 10 besar CGPI tahun 2003, 2004, 2005)”, JAAI. Vol.11, No.1, hal.1-19.

Shaw, John. C. Corporate Governance and Risk: A System Approach, John

Willey & Sons, Inc. New Jersey.2003.

SWA No. 19/XVII/20 September – 3 Oktober 2001.

Tjager, I.N., Alijoyo, F. A., Djemat, H.R., dan Soembodo, B., 2003.

Corporate Governance. Jakarta: Prenhallindo.

Ulupui, I. G. K. A.2007. ”Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas teerhadap return saham (Studi pada perusahaan makanan & minuman dengan kategori industri barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis vol 2.

www.iicg.org www.idx.co.id www.bankdki.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Mengisi kolom identitas; (b) Menentukan alokasi waktu yang

(4) Tim Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memiliki tugas melakukan penilaian kinerja dengan cara melakukan evaluasi hasil kerja, capaian kinerja

Secara simultan Debt to Equity Ratio (DER) , Return On Asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada

Berbagai tujuan integrasi kurikulum yang telah dipaparkan di atas baik tujuan pendidikan nasional secara umum maupun yang dirumuskan pondok pesantren secara khusus, akankah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa deretan pulsa PB yang didominasi oleh pulsa-pulsa dengan polaritas positif pada setengah siklus pertamanya

Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika yang disebabkan oleh gaya Van Der dan secara kimia (terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan adsorben). Apabila

tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi struktur modal serta pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan jasa transportasi yang go public

When you click OK, the image appears in the Summary pane, and you can dis- play it while your music is playing by pressing ⌘ +G or clicking the Show or Hide Song Artwork button at