ALL ABOUT ME
ALL ABOUT ME
Sabtu, 09 April 2011
Sabtu, 09 April 2011
Laporan Kerja Praktek PT.
Laporan Kerja Praktek PT. Semen Baturaja
Semen Baturaja
(Persero)
(Persero)
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.11.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik Sejarah dan Perkembangan Pabrik
Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka tahun 1973 di Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan diadakan survei bahan galian daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan diadakan survei bahan galian berupa
berupa batu batu kapur kapur dan dan tanah tanah liat liat oleh oleh Direktorat Direktorat Jendral Jendral Pertambangan Pertambangan Umum Umum DepartemenDepartemen Pertambangan, dan hasil survei menunjukkan bahwa
Pertambangan, dan hasil survei menunjukkan bahwa daerah tersebut layak didirikan daerah tersebut layak didirikan pabrik semen.pabrik semen. Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik Semen Baturaja Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survei 500.000 ton per tahun dengan proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survei bahan
bahan baku baku semen semen yang yang telah telah dilakukan dilakukan oleh oleh Direktorat Direktorat Geologi Geologi bekerjasama bekerjasama dengan dengan BiroBiro Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.
Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.
Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero) Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero) bersama-sama
bersama-sama dengan dengan PT. PT. Semen Semen Gresik Gresik (Persero) (Persero) berdasarkan berdasarkan akte akte notaries notaries John John FredrickFredrick Berthold Tumbelaka Sinyal No. 34 tahun 1974.
Berthold Tumbelaka Sinyal No. 34 tahun 1974.
Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh Ishikawajima Harima
Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh Ishikawajima Harima Heavy Industries Heavy Industries Company limited
Company limited (IHI) (IHI) dari dari Jepang. Jepang. SebagaiSebagaiGeneral ContractorGeneral Contractor, IHI bertanggung jawab, IHI bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manajemen proyek, perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan menyelesaikan seluruh manajemen proyek, perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen konstruksi, pelatihan dan segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen berkapasitas
berkapasitas 500.000 ton semen 500.000 ton semen per per tahun tahun dengan dengan mutu mutu yang yang sesuai sesuai dengan dengan NI-8/1972. NI-8/1972. KontrakKontrak antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHI ditandatangani pada
antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHI ditandatangani pada tanggal 13 September 1977.tanggal 13 September 1977. Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha penanaman modal Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkan akte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkan akte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dengan pemegang sahamnya adalah:
dengan pemegang sahamnya adalah: 1.
1. Pemerintah Pemerintah Republik Republik Indonesia Indonesia : : 88%88% 2.
2. PT. PT. Semen Semen Gresik Gresik (Persero) (Persero) : : 7%7% 3.
Proyek
Proyek PT. PT. Semen Semen Baturaja Baturaja (Persero) (Persero) selesai selesai dikerjakan dikerjakan selama selama lebih lebih kurang kurang 29,5 29,5 bulan.bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan
Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980 sampai April 1981.September 1980 sampai April 1981.
PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.
tahun 1991.
Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat
menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per
optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.tahun.
Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini.
bawah ini.
PT.SEMEN BATURAJA PT.SEMEN BATURAJA
Didirikan tanggal 14 November 1974 Didirikan tanggal 14 November 1974
Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT. Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.
Semen Gresik Semen Gresik
Gresik
Gresik
PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen
Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Pemerintah
Pemerintah RI RI 88%88%
PT.
PT. Semen Semen Padang Padang 7%7% PT.
Proyek
Proyek PT. PT. Semen Semen Baturaja Baturaja (Persero) (Persero) selesai selesai dikerjakan dikerjakan selama selama lebih lebih kurang kurang 29,5 29,5 bulan.bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan
Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980 sampai April 1981.September 1980 sampai April 1981.
PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.
tahun 1991.
Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat
menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per
optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.tahun.
Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini.
bawah ini.
PT.SEMEN BATURAJA PT.SEMEN BATURAJA
Didirikan tanggal 14 November 1974 Didirikan tanggal 14 November 1974
Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT. Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.
Semen Gresik Semen Gresik
Gresik
Gresik
PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen
Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Pemerintah
Pemerintah RI RI 88%88%
PT.
PT. Semen Semen Padang Padang 7%7% PT.
Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu Baturaja, Palembang, dan Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu Baturaja, Palembang, dan
Panjang dan selesai akhir tahun 1980 Panjang dan selesai akhir tahun 1980
RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT. Semen Padang dan PT. RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT. Semen Padang dan PT.
Semen Gresik menyerahkan seluruh sahamnya kepada Pemerintah Semen Gresik menyerahkan seluruh sahamnya kepada Pemerintah
Presiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen Baturaja tanggal 29 April 1981 Presiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen Baturaja tanggal 29 April 1981 Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981
Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981
Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi I untuk meningkatkan Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi I untuk meningkatkan
kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 ton per tahun kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 ton per tahun Saat ini sejak 1 Oktober 1996
Saat ini sejak 1 Oktober 1996
–
–
desember 2010 dilaksanakan Proyek Optimalisasi II untuk desember 2010 dilaksanakan Proyek Optimalisasi II untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton/tahunGambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT. Semen Baturaja Gambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT. Semen Baturaja
(Persero) (Persero)
PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu lingkaran dengan PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan
gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisantulisan Portland Cem Portland Cement ent berwarna merah. berwarna merah. Arti lambang terseb
Arti lambang tersebut adalah :ut adalah : 1.
1. Tiga gajahTiga gajah
Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih banyak terdapat di Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih banyak terdapat di Sumatera Selatan,
Sumatera Selatan, selain itu selain itu gajah gajah juga merupakan maskot juga merupakan maskot Sumatera Selatan. Sumatera Selatan. Tiga Tiga gajahgajah menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja (OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).
(OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung). 2.
2. Warna dasar hijau Warna dasar hijau
Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran
3.
3.
Warna tulisan merah
Warna tulisan merah
Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk menghadapi setiap tantangan atau Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk menghadapi setiap tantangan atau hambatan.
hambatan. 4.
4. Warna putih Warna putih
Menunjukkan kesucian hati dari
Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja (Persero).keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja (Persero). 1.2
1.2 Lokasi dan Lokasi dan Tata Letak PaTata Letak Pabrik brik 1.2.1 Lokasi Pabrik
1.2.1 Lokasi Pabrik Lokasi Pabrik Baturaja Lokasi Pabrik Baturaja
Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah
Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, KabupatenSukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke pabrik Baturaja Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang sepanjang lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pabrik Palembang sepanjang lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor pemerintah pusat dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor perwakilan di Jakarta.
perwakilan di Jakarta.
Topografi Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang berbukit-bukit Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang berbukit-bukit dengan ketinggian yang
dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbeda, umumnya berbukit rendah dengan berbukit rendah dengan ketinggian yang ketinggian yang bervariasibervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak belukar, terletak di Desa Pusar.
semak belukar, terletak di Desa Pusar.
Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m diatas permukaan air Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja
terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota
terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumateradari ibukota propinsi Sumatera Selatan (Palembang).
Selatan (Palembang).
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan –– pertimbangan sebagai berikut : pertimbangan sebagai berikut :
A.
A.
Pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan Ekonomi
Lokasi pembuatan klinker
Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi penambangan bahandi pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi penambangan bahan mentah, sedangkan
mentah, sedangkanCement Mill Plant Cement Mill Plant sekarang sekarang digunakan digunakan untuk untuk pemerataan pemerataan produksi produksi dandan pemasaran. Lokasi
pemasaran. LokasiGrinding PlantGrinding Plantdipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagaidipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai berikut :
berikut :
--
Dekat dengan daerah pemasaran
Dekat dengan daerah pemasaran
--
Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi dapat dikontrol
Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi dapat dikontrol
--
Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun untuk bahan
Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun untuk bahan
baku
baku
B.
B.
Pertimbangan Sosial
Pertimbangan Sosial
--
Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
--
Memperluas lapangan
Memperluas lapangan
kerja di
kerja di
sekitarnya dan
sekitarnya dan
mengembangkan i
mengembangkan industri
ndustri lapangan kerja
lapangan kerja
di
di
sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan perdagangan bahan bangunan.
sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan perdagangan bahan bangunan.
1.2.2 Tata Letak Pabrik1.2.2 Tata Letak Pabrik
PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak
PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak 90 90 km dkm dari ari kotakota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam (PTBA). Bahan
Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam (PTBA). Bahan baku berupa batubaku berupa batu kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak
kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak 38.250.000 metrik ton dan 38.250.000 metrik ton dan tanah liat
tanah liat 2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat 2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa beroperasi sela
beroperasi selama 50 tahun.ma 50 tahun.
Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di B
Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja dengan kapasitas produksiaturaja dengan kapasitas produksi 1.250.000 ton per
1.250.000 ton per tahun, tahun, penggilingan dan pengantongan semen penggilingan dan pengantongan semen di Baturaja di Baturaja dengen kapasitasdengen kapasitas produksi 550 ribu ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang produksi 550 ribu ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan
dengan kapasitas kapasitas produksi produksi 350 350 ribu ribu ton ton semen semen per per tahun. tahun. Selain Selain di di Baturaja Baturaja dan dan Kertapati,Kertapati, penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas produksi 350 ribu ton per tahun.
produksi 350 ribu ton per tahun.
Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
dibawah ini.
Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT.
Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)Semen Baturaja (Persero)
1.3
1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen PerusahaanStruktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan 1.3.1
Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau lembaga proses perorganisasian dalah
upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.
Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki suatu
struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat pentinguntuk perusahaan, sehingga
nantinya masing – masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas. PT. Semen
Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi
line dan staff
, dimana pimpinan tertinggi dalah
Dewan Direksi yang terdiri dari Direksi Utama.
Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur Umum/SDM
dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT. Semen Baturaja (persero) terdiri
atas :
1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.
2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan pengembangan
bidang engineering, pengembangan usaha system manajemen dari logistik.
3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan dan pengendalian
seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjan g.
4. Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Umum.
5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan juga
pengendalian bidang keuangan,pemasaran.
Pembagian manajemen organisasi antara lain:
1. Direktur Utama membawahi,antara lain :
a.
Direktur Teknik
b. Direktur Produksi
c.
Direktur Umum/SDM
d. Direktur Komersial
2. Direktur Teknik membawahi, antara lain :
Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :
a.
Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)
b. Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen
c.
K - 3
d. Rancang Bangun dan Perekayasaan
e.
Perencanaan dan Penyediaan Material
3. Direktur Produksi membawahi, antara lain :
Departemen operasi, meliputi :
a.
Produksi PBR
b. PBM PBR
c.
Pemeliharan PBR
d. Pabrik Palembang
e.
Pabrik Panjang
4. Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :
a.
Umum dan Personalia
b. Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)
c.
Keamanan
d. Perwakilan Jakarta
5. Direktur Komersial membawahi, antara lain :
a.
Departemen Keuangan, meliputi :
-
Akuntansi
-
Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi
-
Anggaran dan Analisa Keuangan
-
Pengembangan system Komputerisasi
-
Keungan PBR
-
Keungan PPJ
b. Departemen Niaga, meliputi :
-
Pengadaan
-
Pemasaran
c.
KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)
Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam delapan tingkatan,yaitu :
1. Departemen
2. Biro
3. Bagian
4. Seksi
5. Regu
6. Pelaksana I
7. Pelaksana II
8. Pelaksana III
Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan Staff, sedangkan untuk tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana III,dinamakan Karyawannon Staff . Setiap tingkatan dipimpin oleh seorang kepala,dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkatan
mempunyai tugas dan mempunyai wewenang masing-masing, atau yang disebut dengan uraian tugas jabatan(Job Discription).
Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.
1.3.2 Manajemen Perusahaan
Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750 orang yang
terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201 orang di Pabrik
Palembang.
Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan kesepakatan
kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen
Baturaja (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan
No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja
(Persero) antara lain :
1. Untuk Kerja non Shift
-
Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat
-
Jam kerja
: 07.30-16.30
-
Jam istirahat hari senin sampai hari kamis
: 12.00- 12.45
-
Jam istirahat hari jumat
: 11.30-13.30
2. Untuk jam kerja shift
-
Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja
-
Shift I
: 07.30-15.30
-
Shift II
: 15.30-23.30
-
Shift III
: 23.30-07.30
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah sistem kerja non shift dan shift . Pekerjanon shift meliputi para karyawan administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer, sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.
Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu fix salary atau gaji tetap dan variable salary meliputi lembur, shift dan pegawaicall out .
Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi tunjangan, berupa tunjanganshift,tunjangan proporsional, tunjangan cuti, tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :
1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan
2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan
3. Senioritas yaitu lamanya kerja
4. Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas.
Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :
1. Rumah Dinas
2. Rumah Sakit
3. Tempat Peribadatan
4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)
5. Transportasi
6. Rekreasi
1.3.3 Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan yang kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.
Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero)adalah :
1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal dan menggunakan
helm.
2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.
3. Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.
4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan membersikan tempat pekerjaan.
5. Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan dilarang meminum
minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja.
6. Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.
1.3.4 Pelayanan dan Kesejahteraan SosialManajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan dan kebutuhan sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan imbalan kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang berupa :
1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit yang ditunjuk
perusahaan.
2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh karyawan untuk
membaca.
3.
Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat
staff
dan
non staff.
4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing
–
masing lokasi pabrik untuk tamu
perusahaan yang berkunjung ke pabrik.
5. Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket,kolam renang, meja
billiard, sarana kesenian dan alat musik.
Biro Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :
a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga berkualitas.
b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.
c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.
d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.
e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.
1.3.6 Sistem Penggajian
Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh karyawan terdiri dari:
1. Gaji Tetap
Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada jabatan, yang
termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian
2. Gaji Variabel
Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan d an prestasi dari perusahaan.
Berdasarkan pembagian karyawanstaff dannon staff maka sistem pengajiannya sebagai berikut:
Tabel 1. Sistem Penggajian Karyawan
Karyawan staff
Karyawan non staff
Gaji tetap
Gaji Pokok
Tunjangan-tunjangan
Pengabdian
Jabatan
Keluarga
Lokasi
Sewa Rumah
Pengobatan
Gaji Variabel
-Call out
Bonus
Gaji tetap
Gaji Pokok
Tunjangan-tunjangan
Pengabdian
Jabatan
Keluarga
Lokasi
Sewa Rumah
-Gaji Variabel
Tunjangan shiff
-Bonus
–
–
Tunjangan kehadiran
Lembur
Sumber: Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
1.4 Pemasaran
Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur–penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).
PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :
1. Banten
2. Bengkulu
3. Jawa Barat/DKI Jakarta
4. Jambi
5. Lampung
6. Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero) membentuk
distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk memperluas daerah pemasaran,
dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing,
yaitu :
A. Berdasarkan Distributor
1. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor
2. Untuk wilayah Sumatera Selatan
-
Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
-
Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor
-
Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor
-
Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor
3. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor
4. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor
5. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor
B. Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas pabrik.
Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja (Persero), kemudian semen
dijual kepada konsumen.
BAB II
URAIAN PROSES 2.1 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam yang mengandung oksida – oksida kalsium, alumina, silika dan besi. Bahan baku tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan baku utama, bahan baku penunjang (korektif) dan bahan baku tambahan.
2.1.1 Bahan Baku Utama
Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia oksida – oksida kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama yang digunakan yaitu batu kapur ( Lime Stone) dan tanah liat (Clay).
a. Batu kapur ( Lime Stone)
Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai sumber senyawa kapur (CaO).
b. Tanah liat (Clay)
Tanah liat (Al2O3.K 2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang mempunyai smber utama senyawa silika, senyawa alumina, dan senyawa besi.
1. Sifat Fisika Bahan Baku Utama
Bahan baku utama memiliki sifat fisik seperti pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Sifat
–
Sifat Fisika Bahan Baku UtamaNo
Sifat
–
Sifat Bahan
Komponen Bahan Baku
Batu Kapur
Tanah Liat
1
2
3
4
5
6
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Warna
Kelarutan
CaCO3
100,09 g/gmol
2,71 g/ml
1339
oC
Putih keabu
–
abuan
Larut dalam air, asam
Al2O3.K
2O.6SiO2.2H2O796,40 g/gmol
2,9 g/ml
Terurai pada 1450
oC
Coklat kemerah
–
merahan
Tidak larut dalam air, asam,
NH
4Cl
pelarut lain
Sumber : Perry, R. H, tahun 19892. Sifat Kimia Bahan Baku Utama
Semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan tanah liat, tetapi tidak
semua batu kapur dan tanah liat memiliki proporsi kimia yang memenuhi untuk membuat semen
dengan kualitas semen yang diinginkan. Oleh karena itu, pada proses pembuatan semen bahan
baku utama tersebut biasanya ditambah bahan lain sebagai koreksi unsur kimia yang kurang,
yaitu berupa pasir besi dan pasir silika.
Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan adalah Oksida
Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO
2), Oksida Alumunium (Al
2O
3) dan Oksida Besi (Fe
2O
3).
Disamping senyawa-senyawa tersebut, terdapat juga senyawa-senyawa lain yang keberadaannya
tidak diinginkan dan harus dibatasi, sepeti Magnesium Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur,
dan Fosfor.
a. Oksida Kalsium (CaO)
Dalam proses pembuatan semen, Oksida Kalsium merupakan komponen yang terbesar
jumlahnya, dan akan bereaksi dengan Oksida Silikat, Alumunium Silikat, Alumina, dan Oksida
Besi dan membentuk senyawa mineral potensial penyusun kekuatan dalam semen.
b. Oksida Silikat/ Silium (SiO
2)
Oksida Silikat merupakan oksida komponen terbesar kedua setelah Oksida Kalsium.
Oksida ini juga sangat menentukan dalam pembentukan mineral potensial. Oksida Silikat
diperoleh dari penguraian dan dekomposisi mineral-mineral Montmorilnit, Kaolinit, ataupun
yang berasal dari tanah liat. Disamping itu, Oksida Silikat dapat juga diperoleh dari batuan Pasir
Silika (Silica Sand
).
c. Oksida Alumunium/Alumina (Al
2O
3)
Oksida Alumunium bersama Oksida Kalsium membentuk Oksida Kalsium Aluminta (C3 A). Oksida Alumunium bersama dengan Oksida Besi dan Oksida Kalsium dalam pembakaran di kiln akan membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit (C4 AF). Oksida alumunium sebagian besar diperoleh dari tanah liat. Oksida Alumina selain ikut bagian dalam reaksi-reaksi pembentukan mineral potensial juga berperan untuk menurunkan titik leleh ( flix ) pada proses pembakaran di kiln. Oksida Alumina ini juga menentukan tingkat kekentalan lelehan hasil pembakaran di kiln dengan nilai berbanding luru.
d. Oksida Besi (
ferrit
) (Fe
2O
3)
Oksida besi bersama Oksida Kalsium dan Alumunium pada proses pembakaran
di
kiln akan bereaksi membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit (C
4AF). Oksida besi juga
bersifat menurunkan titik leleh pembakaran di
kiln dan juga menentukan tingkat fase cair dalam
klinkerisasi dengan nilainya berbanding lurus, tetapi viskositasnya lebih rendah dibanding
alumunium.
e. Oksida Magnesium (MgO)
Oksida Magnesium tidak berperan dalam membentuk mineral potential, bahkan
keberadaannya dalam semen akan merugikan karena akan menurunkan kualitas semen. Kadar
MgO bebas dalam semen dibatasi paling tinggi 2 % dan akan bereakasi dengan air.
MgO(s) + H2O(g)
Mg(OH)2(s)
………..(1)
Reaksi ini berlangsung sangat lambat, sedangkan proses pengerasan semen sudah selesai
dan Mg(OH)2 menempati ruangan yang lebih besar dari MgO dan hal ini akan menyebabkan
terpecahnya ikatan pasta semen yang sudah mengeras sehingga akan menimbulkan keretakan
pada hasil penyemanan. Sumber MgO terutama berasal dari dolomite (CaCO
3.MgCO3) dan dapatjuga berasal dari
blast furnace slag
yang mengandung MgO tinggi.
f. Oksida Belerang
Oksida belerang yang sebagian besar berasal dari bahan bakar dan senyawa sulfur dari
bahan mentah, akan sangat mengganggu proses pembakarandi
kiln
. Oksida belerang pada suhu
tinggi ± 1450
oC akan menguap dan akan bereaksi dengan alkali membentuk senyawa alkali
sulfat yang akan terkondensasi atau mengembun pada suhu 1000
oC. SO2 berlebih akan bereaksi
dengan CaO membentuk CaSO4 yang akan menyebabkan kebuntuan pada daerah
preheater
atau
dalam istilah operasi bisa disebut dengan
build up
di
inlet kiln
, dan bisa menyebabkan
berhentinya operasi
kiln
.
g. Klorida
Klorida biasanya berasal dari tanah liat. Pada suhu pembakaran di
buring zone
, klorida
akan menguap dan akan mengembun membentuk
coating
yang juga akan menyebabkan
terjadinya
bulid up
. Apabila kandungan klorida dalam bahan semen cukup tinggi dilakukan
antisipasi dengan melengkapi
kiln
dengan
system by pass
untuk mengeluarkan secara periodik.
Kandungan klorida dalam semen akan menyebabkan karat pada besi beton.
h. Fluoride
Fluoride
dalam bahan baku semen tidak begitu diperhatikan, karena biasanya
persentasenya sangat rendah, antara 0,03
–
0,08 % dan pada pembakaran mudah menguap
sehingga tidak mengganggu proses pembakaran.
i. Fosfor Oksida
Kandungan Fosfor Oksida dalam bahan baku sangat rendah. Oksida ini dalam jumlah
besar akan merugikan kualitas semen, karena akan menurunkan kuat tekan semen, khususnya
pada kuat tekan awal.
Struktur mineral bahan baku berpengaruh terhadap :
-
Kekerasan : - Sifat Abrasi
- Kemampuan untuk dipecah
- Kemampuan untuk digiling
-
Kadar Air : - Sifat plastis (
plasticy
)
-
Pemilihan proses pembuatan (basah, semi basah, semi kering, kering).
-
Reaktifitas : - Sifat
–
sifat pembakaran
Tabel 3. Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan Sifat Semen
Oksida
Pembentukan Klinker
Sifat Semen
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
-Merendahkan temperatur sintering
Merendahkan temperatur sintering
Mempengaruhi kekuatan semen
Mempengaruhi kekuatan semen
Membantu pada kekuatan awal
Tidak terlalu berpengaruh pada
kekuatan awal
Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Pengaruh komposisi kimia terhadapraw mix dan sifat semen yang dihasilkan antara lain :
A. Pengaruh silica rasio : menunjukkan tinggi rendahnya kandungan silica pada
raw mix.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Silica Rasio tinggi jika kadar SiO2 tinggi atau kadar Al2O3 dan Fe2O3rendah, maka :
a.
Raw mix sulit dibakar dan klinker akan berdebu
b. Jumlah C3S rendah, kekuatan awal semen tinggi.
c. Kekuatan awal rendah, kekuatan awal semen tinggi.
d. Setting time mudah
decontrol
(lama), kebutuhan bahan bakar tinggi.
e. Free CaO tinggi, sifat coating jelek dan tidak tahan terhadap
thermal shock.
Silica rasio rendah jika kadar SiO2 rendah atau kadar Al2O3 dan Fe2O3 tinggi, maka :a. Temperatur klinkerisasi dapat lebih rendah, pembentukan kliker lebih mudah terbakar.
b. Kemungkinan terbentuknya
ring formation dalam
kiln.
c. Jumlah C3S tinggi.
d. Kekuatan awal lebih rendah, kebutuhan bahan bakar rendah.
e. Klinker berbentuk bola, dan sulit digiling, setting time semen pendek.
B. Pengearuh Alumina Rasio : Menunjukkan tinggi rendahnya kadar Al
2O3raw mix.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)Alumina rasio tinggi jika kadar tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka :
a.
Setting time semen sulit dikontrol (pendek), panas hidrasi selama setting tinggi.
b. Kadar C3S tinggi, menurunkan kadar CSF4F, menaikkan kadar C3A.
c. Rendahnya daya tahan terhadap serangan air laut
d.
Liquid phase cenderung tinggi dan terlalu viskositas
e. Ketahanan terhadap sulfat rendah.
Alumina rasio tinggi jika kadar Al2O3 tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka:
a.
Liquid phase
lebih tinggi, reaksi klinkerisasi lebih cepat, temperaturklinkerisasi lebih rendah.
b. Panas hidrasi rendah
c. Daya tahan terhadap air laut tinggi
d.
Setting time
lama
e. Kuat tekan awal semen rendah.
C. Pengaruh
Lime Saturation Factor
Menunjukkan perbandingan antara % CaO dalam
raw mix
dengan CaO yang dibutuhkan
untuk mengikat Oksida lainnya.
Lime Saturation Factor
didasarkan pada jumlah maksimum dari
kapur yang dapat digabungkan dengan kondisi operasi yang optimum yaitu klinker tidak
mengandung CaO bebas ; pencampuran dan kehalusan
raw mix
terjamin sempurna / baik ; pada
proses pembakaran dalam
kiln
, reaksi bisa berlangsung sempurna.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Lime Saturation Factor tinggi maka :
a. Kadar C
3S tinggi, kadar C
2S
b. Kekuatan awal tinggi
c.
Raw mix
sulit dibakar
d. Kecenderungan
Free
CaO tinggi
e.
Setting time
lambat (rendah)
Lime Saturation Factor rendah maka :
a. Kadar C
3S rendah, kadar C
2S tinggi
b.
Raw mix
mudah dibakar
Sumber : PT. Semen Baturaja, 2010 2.1.2 Bahan Baku Penunjang (Korektif)
Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utama apabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida – oksidanya belum memenuhi persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand ) dan pasir besi (iron sand ).
a. Pasir silika (
silica sand
)
Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar S iO
2dalam tanah liat yang rendah.
b. Pasir besi (
iron sand
)
Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe
2O3 yang biasanya dalam bahan bakuutama masih kurang.
Bahan baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut:
Tabel 4. Sifat– Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang
No
Sifat –
Sifat Bahan
Komponen Bahan Baku
Pasir Silika
Pasir Besi
1
2
3
4
5
6
7
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Warna
Kelarutan
SiO2
60,06 g/gmol
1,32 g/ml
1710
oC
2230
oC
Coklat keputihan
Tidak larut dalam air, alkali
tetapi larut dalam HF
Fe2O3
159,70 g/gmol
5,12 g/ml
Terurai pada 1560
oC
-Hitam
Tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam HCl
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989 2.1.3 Bahan Baku Tambahan
Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak atau klinker untuk memperbaiki sifat – sifat tertentu dari semen yang dihasilkan. Bahan baku tambahan yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikatan semen adalah Gypsum. Berikut adalah sifat fisik dan kimia dari gypsum.
Tabel 5. Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan
No
Sifat –
Sifat Bahan
Gypsum
1
2
3
4
5
6
7
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Warna
Kelarutan
CaSO4. 2H2O
172,17 g/gmol
2,32 g/ml
128
oC
163
oC
Putih
Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3
dan garam
NH4
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989 2.2 Proses Produksi
Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini menggunakan proses kering ( Dry process). Proses produksi ini dimulai dari penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah, pembakaran, pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan pengantongan semen. 2.2.1 Peralatan Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja (Persero) dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :
A. Peralatan utama proses pembuatan semen
1. Crushera.
Hammer crusher
, digunakan untuk memecah batu kapur dengan kapasitas 600 ton batu
kapur/jam (WB).
b.
Roller crusher,
digunakan untuk memecah tanah liat dengan kapasitas alat 500 ton tanah liat/jam
(WB).
2. Raw mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan mentah dengan kapasitas 360 ton/jam(DB).
3. Preheater
a. Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan kapasitas 1700 ton/hari.
b. Cyclone preheaterdengan precalsiner (secondary burner),digunakan untuk calsinasiraw meal dengan kapasitas 2500 ton/hari.
Tabel 6. Spesifikasi Preheater
Stage Kiln string Precalsiner String
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
2 x 4,48 m diameter
1 x 6,00 m diameter
1 x 6,40 m diameter
x 6,40 m diameter
1 x 4,11 m diameter
1 x 6,11 m diameter
1 x 6,39 m diameter
x 6,53 m diameter
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), 2010
4. Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran klinker) dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.
Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4
oke arah
outlet
, di mana bagian
outlet
lebih rendah dari
bagian
inlet
. Komponen
–
komponen kiln terdiri dari :
Berbentuk silinder yang berbuat dari plat baja yang dilapisi dengan lining yang berupa batu tahan
api (
fire brick
).
b.
Supporting Rollers
,Berfungsi untuk menumpu shell kiln yang duduk pada
tyre, dimana
suporting roller
ini dapat
berputar sesuai dengan putaran kiln.
c.
Thrust Rollers,
Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak maju atau mundur kiln
sepanjang sumbunya.
d.
K iln Drive
,Menggerakan kiln dengan
electro motor
dengan system transmisi daya dan roda gigi pinion
sebagai penggerak kiln.
e.
Cooling Sistem
,Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar kiln.
f. Outlet Kiln
,Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker hasil proses pembakaran
pada shell kiln.
Spesifikasi Kiln PT. Semen baturaja (persero) Kiln
Panjang : 75 m Diameter : 4,5 m
Kapasitas : 4300 ton/hari
Heat consumption : 800 kcal/kg clinker Ketebalanshell kiln : 35,45 mm
Ketebalan Refractory : 200 mm Kiln Slope : 0,03
Kecepatan putar kiln : 3rpm
Kemiringan kiln
:15
05. Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari hasil pembakaran di kiln dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.
6. Coal mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan batubara dengan kapasitas 30 ton fine coal /jam.
7. Tube mill, digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas 50 dan 75 ton semen/jam. 8. Cement mill, digunakan untuk penggilingan klinker dengan kapasitas 50 dan 75 to semen/jam. 9. Packer,digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di pasarkan.
B. Peralatan bantu proses pembuatan semen 1. Alat Penangkap Debu
a. Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara elektrostatik pada proses penggilingan bahan mentah dan proses pembakaran di pabrik Baturaja.
b. Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada proses pembuatan semen. C. Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen
1. Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan kapasitas 20-35 ton. 2. Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak dan lainnya.
3. Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus sepertiraw meal dan semen.
4. Chain conveyor/steel palte conveyor / drag chain, untuk transportasi material yang panas atau material yang mudah lengket (clinker, rawmeal , batubara, tanah liat, batu kapur, dll).
5. Screw conveyor, untuk material halus darihopper.
6. Pneumatic lift , untuk transportasi raw meal atau semen dari bawah keatas, misal raw meal atau semen akan dimasukkan kedalam silo.
7. Bucket elevator, untuk membawa material dengan arah vertikal. Alat ini untuk mengangkut material yang berupa bubuk atau bulk dengan ukuran sampai dengan 50 mm dan temperatur sampai dengan 350oC ke arah vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam dengan isian maksimal 75% dan ketinggian 60 m.
8.
Drag Chain Conveyor
,untuk mengangkut material bulk secara mendatar atau sedikit miring
(maksimal 20
o). Alat ini bisa tahan sampai dengan temperatur 500
oC karena semua bagiannya
terdiri dari logam dengan kapasitas ± 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut material klinker
ke
cement mill.
D. Peralatan Penyimpanan Produk
1. Lime stone storage (blending storage lime stone), merupakan tempat penyimpanan tertutup batu kapur produkcrusherdengan kapasitas 2 x 17000 ton batu kapur.
2. Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan atau menampung tanah liat produkcrucher dengan kapasitas 2 x 5000 ton tanah liat.
3. Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk menyimpan terak produk dengan kapasitas 1 x 40000 ton terak.
4. Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampungraw meal produk penggilingan dan pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x 20000 ton raw meal.
5. Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln dengan kapasitas 2 x 8500 ton dan 1 x 40000 ton terak di PBR dan 1 x 5000 ton di PPG dan di PPJ.
E. Peralatan Bantu Lainnya pada Proses Pembuatan Semen
2. Bloweradalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan sedang.
3. Fan adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan rendah dan mempunyai volume yang tinggi.
4. Power stasionadalah unit pembangkit listrik yang disalurkan untuk menggerakkan mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.
5. Water treatment adalah unit pengolah atau penjernih untuk keperluan pendinginan mesin pabrik dan untuk keperluan rumah tangga.
2.2.2 Uraian Proses
1. Penyediaan Bahan Mentah
Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu kapur, tanah liat , pasir silica dan pasir besi .
a. Penambangan Batu Kapur (
Lime Stone
)Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode penambangan yang
dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang terbuka. Metode ini dipakai karena
deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero) terletak pada daerah yang mendatar,
sehingga tempat kerjanya (
front
) digali kearah bawah sehingga membuat cekungan (
pit
). Metode
penambangan seperti ini disebut “
Pit Type Quarry”. Penambangan batu kapur berlokasi di
daerah Pusar yang terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah pabrik. Area
penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki ketebalan tanah penutup (
Over
Burden) rata –
rata 4 meter.
Aktivasi
penambangan
batu
kapur
meliputi
clearing,
stripping,
drilling,
blasiting, loading, hauling dan crushing.
Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai berikut :
-
Bor tipe Rotary Drill
dengan diameter 4 in
-
Mobil kompresor
-
Hydraulic Exavator
-
Rear Dump Truck
HD 200 dan HD 300
Alat-alat bantu antara lain :-
Buldozer
-
Pompa listrik
-
Greader
-
Wheel loader
1.
Clearing
Clearing
adalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun bongkahan
–
bongkahan
batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus di bagian atas
lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus di bagian atas harus ditimbun pada tempat
tertentu dan ditanami rumput agar tidak terjadi erosi, sehingga kelak dapat dipakai sebagai
reklamasi bekas
–
bekas penambangan.
2.
Stripping of Over Burden
(Pengupasan Tanah Penutup).
Stripping of Over Burden
adalah kegiatan pengupas tanah penutup yang mempunyai
ketebalan lebih kurang 4 meter dengan menggunakan alat gali
Back Hoe
UH 20. Lapisan tanah
selanjutnya digali dan dimuat ke dalam
Dump Truck
HD 200 kemudian dibuang ke tempat
pembuangan di sebelah tenggara
front
.
3.
Drilling
(Pengeboran)
Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan pengeboran guna pembuatan lubang ledak ( Blast Hole). Jenis alat yang digunakan pada front penambangan batu kapur ada tiga jenis yaitu :
-
Jack Hammer
Digunakan untuk bongkahan-bongkahan (
Boulder
) yang terdapat pada bagian atas dari batu
kapur untuk memudahkan operasi.
-
Wagon Drill dan Rotary Drill
Wagon Drill dan Rotary Drilldigunakan bila permukaan batu kapur sudah cukup rata dan dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak. Geometri lubang ledak produksi PT. Semen Baturaja (Persero) terdiri dariburden2,5 meter, kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter, posisi kemiringan lubang 80odanspacing3 meter. Jika pengeboran telah selesai, dilanjutkan dengan pengisian lubang ledak dengan bahan peledak.
4.
Blasting
(Peledakan)
Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain :
-
Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)
-
Penggalak utama (primer,
Booster
)
-
Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar).
-
Sumber nyala atau arus listrik (
Blasting Machine
).
Bahan peledak yang dipakai :
-
Damotion 805
Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan melarutkan Nitro Catton dalam
Nitro.
-
ANFO
Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan urutan pekerjaan
yang dilakukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai berikut :
-
Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan lain.
-
Pengecekan kedalaman lubang.
-
Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.
-
Memasukkan detonator ke dalam Damotin.
-
Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.
-
Memasukkan pekerjaan stemming
(pemadatan lubang tambang).
-
Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun baik.
-
Menguji rangkaian dengan alat Blasting Ohm Meter
untuk mengetahui apakah sudah sempurna.
-
Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.
5.
Loading
(Pemuatan)
Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material
ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara lain :
Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell
Loader. Setelah batu kapur digali dengan alat muat lalu dimasukkan ke
Dump Truck
.
6.
Hauling
(Pengangkutan)
Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut batu kapur ke
peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang digunakan adalah
Dump Truck
.
7.
Crushing
(Pemecahan)
Batu kapur yang diangkut dari tambang dengan
Dump Truck
dituangkan ke
dalam
lime stone hopper
. Selanjutnya batu kapur dimasukkan ke dalam alat pemecah (
single
shaft hammer crusher
) oleh
appron feeder
. Prinsip kerja dari alat pemecah yaitu berdasarkan
putaran (rotation) dan pukulan (impact
) dari
hammer yang membentuk
impact wall lining
.
Produk yang lolos dari saringan (
grate basket
) masuk
discharge steel conveyor
, sedangkan
material jatuhan dari
appron feeder ditampung oleh
drag chain
dan masuk
discharge steel
conveyor
. Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut dengan melalui rangkaian seri belt conveyor
dicurahkan dengan membentuk layer
–
layer ke tempat penumpukan yang dibagi dua bagian
yaitu stock pile
I dan II.
b. Penambangan Tanah Liat (
Clay
)Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih kurang 400 meter
arah barat daya dari pabrik. Lapisan
over burden berkisar antara 0,2
–
0,5 meter, Luas lokasi
penambangan lebih kurang 27,4 ha dengan system penggalian dari atasbench.
Alat
–
alat yang digunakan :
a.
Hydraullic Exavator / Back Hoe
Hitachi dengan kapasitas 2,4 m
3b. Rear Dump Truck
Alat bantu yang digunakan :
Kegiatan
penambangan
tanah
liat
meliputi
clearing,
stripping,
loading,
hauling
dan
crushing
.
1.
Clearing / Stripping
Untuk
pembersihan/pengupasan
over
burden
tersebut
cukup
dengan
menggunakan
bulldozer.
2.
Loading / Hauling
Alat yang dipakai adalah
back hoe
dengan kapasitas 2,4 m
3, sedangkan alat
angkutnya adalah
Rear Dump Truck
dengan kapasitas 20 ton.
3.
Crushing
Dengan alat angkut
Dump Truck
, tanah liat dari tambang diangkut dan dituangkan
ke dalam
clay hopper
.
Appron feeder
yang dilengkapi dengan I speed mentransfer tanah liat
ke
Double Roller Crusher
. Prinsip kerja
Double Roller Crusher
adalah dengan cara ditekan oleh
dua buah
roller
yang putarannya berlawanan arah. Pada
roller
tersebut dilengkapi dengan kuku
baja (
teeth
) untuk membantu memecah tanah liat yang keras. Untuk menampung jatuhan
material dari
appron feeder
dipasang
drag chain
. Material yang telah dihancurkan selanjutnya
dimasukkan ke dalam
stock pile
tanah liat dengan alat transport
belt conveyor.
c. Penyediaan Pasir Silika
Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama yang kekurangan
SiO
2. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada perhitungan otomatis oleh program QCX di
bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut diperoleh dengan cara membeli dari tambang
rakyat. Sifat fisik pasir silika antara lain ada yang berwarna kuning putih, hingga coklat
kemerah-merahan tergantung dari lokasi tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa,
namun yag membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga yang masih
dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar kepalan tangan.
d. Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi
Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe2O3. Di dapat dengan cara
membeli dari Larmpung dan rekanan - rekanan yang di tunjuk. Warnanya kebanyakan hitam, warna gelap, kemerahan dan kecoklatan. Kekerasan 5,5 – 6,5 skala Mohs. Bentuk butiran halus seperti pasir.
2. Penggilingan Bahan Mentah
Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih besar. Tujuan dari penggilingan bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Selain penggilingan , material juga
mengalami pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat berasal dari hot gas generator ataupun darikiln exchaust gas.
Bahan mentah utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk dengan menggunakanreclaimer daristock pile masing – masing , kemudian bahan koreksi yang berupa pasir silika dan pasir besi di campur dengan bahan mentah uatama dalam sebuah belt conveyor untuk di umpankan ke dalamvertical mill . Di dalamvertical mill keempat bahan mentah yang telah bercampur dengan proporsi tertentu itu mengalami proses penggilingan dan pengeringan. selanjunya, material yang telah halus di hisap dengan sebuah fan. Untuk mendapatkan produkvertical milltepung baku atauraw meal yang memiliki kehalusan sesuai dengan standard , maka material yang terhisap harus melewati separator terlebih dahulu dan selanjutnya di pisahkan dari gas panas dengan menggunakan 4 buah cyclone.
Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di masukkan ke CF Silo ( Continous Flow Silo )dengan menggunakan alat transport berupa fluxoslide danbelt bucket elevator. Di dalam CF Silo raw meal akan dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke kiln . produk atas dari Cyclone separator adalah uap air , gas panas dan sebagian debu yang terikat pada waktu pemisahan ini di transportasikan ke Electric Precipitator. Di dalam Electric Precipitator ini
debu ditangkap oleh elektroda – elektoroda yang bertegangan tinggi . Debu yang terkumpul ini di kembalikan lagi ke CF Silo . Sedangkan gas panas dari kiln , uap air dan sebagian debu yang tidak tertangkap oleh elektrode – elektroda Electric Precipitator di transportastikan ke cerobong (stack) dengan bantuan sebuah fan adalah IDF fan.
a. Penggilingan Batubara
Raw coal
yang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk dalam
dome storage,
selanjutnya
reclaimer akan menggaruk batubara untuk dijatuhkan dalam
belt conveyor
.
Kemudian oleh
bucket elevator
material dibawa ke
raw coal silo.
b. Penggilingan
Raw Coal
Proses diawali dengan pemanasan sistem (heating up), yang bertujuan untuk mempersiapkan kondisi operasi coal mill dengan cara memasukkan gas panas dari kiln hingga mencapai temperatur tertentu dan harus dilakukan dengan benar hingga tidak membahayakan system sebelum dimasuki batubara.
Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segeraraw coal dimasukkan ke dalam coal mill melaluitwin paddle. Di dalam coal mill,raw coal masuk di antaratable danroller membentuk ketebalan tertentubed contact dengan gas panas mengalami proses pengeringan. Selain hasil penggilingan dihisap oleh jet pulse filteruntuk dipisahkan antaracoal halus dari gas panas.Coalhalus ditangkap oleh filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produk coal mill yang siap untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya dibuang melaluistack (prinsip kerjanya sama dengan raw material semen padavertical mill ).
Keberhasilan proses penggilingan batubara selain dari segi kuantitas juga ditinjau dari kualitasnya, yaitu kadar air dan kehalusan fine coal produkcoal mill standar air maksimal 9 %, agar tidak merugikan proses pembakaran, sedangkan kehalusan batubara dibatasi maksimum 20 % yang lolos ayakan 90 µ. Tingkat kehalusan yang berlebihan akan merugikan dalam proses pembakran.
Agar sistem tetap bertekanan negative dan tidak adanya batubara yang berhamburan, maka digunakan jet pulse dengan ukuran kecil.
c. Pengumpanan
coal
kekiln
dan kalsinerKebutuhan batubara yang dialirkan ke
kiln
maupun
calsine
r diatur dengan control
system.
Fine coal
dari bin akan turun ke
pfister
dengan bantuan udara dari
aerasi
untuk
ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keluar melalui pipa`kemudian dihembuskan
oleh udara bertekanan tinggi dari
blower
menuju
kiln burner
atau
calsiner burner
untuk proses
pembakaran. Prinsip utama yang paling penting adalah stabilitas supply batubara
dari
pfitser
ke
burner
sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran di
kiln
dan
calsiner
.
3. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasia. Proses pemanasan awal
Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan prosescalsinasi pada umpan kiln raw meal pada temperatur 600– 8000C.
Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit (2 string), masing-masing string terdiri dari 4 cyclone, salah satu string dilengkapi dengan burner precalsiner (secondary Burner). Dengan adanya Preheater 2string dan dilengkapi dengan Burner Precalsi ner, maka akan terjadi peningkatan / percepatan proses kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi di preheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan atau berkurang.
Tabel 7. Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen