• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan_semen_batu_raja.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bahan_semen_batu_raja.docx"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

 ALL ABOUT ME

 ALL ABOUT ME

Sabtu, 09 April 2011

Sabtu, 09 April 2011

Laporan Kerja Praktek PT.

Laporan Kerja Praktek PT. Semen Baturaja

Semen Baturaja

(Persero)

(Persero)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik Sejarah dan Perkembangan Pabrik 

Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka tahun 1973 di Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan diadakan survei bahan galian daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan diadakan survei bahan galian  berupa

 berupa batu batu kapur kapur dan dan tanah tanah liat liat oleh oleh Direktorat Direktorat Jendral Jendral Pertambangan Pertambangan Umum Umum DepartemenDepartemen Pertambangan, dan hasil survei menunjukkan bahwa

Pertambangan, dan hasil survei menunjukkan bahwa daerah tersebut layak didirikan daerah tersebut layak didirikan pabrik semen.pabrik semen. Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik Semen Baturaja Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian pabrik Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU, Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survei 500.000 ton per tahun dengan proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survei  bahan

 bahan baku baku semen semen yang yang telah telah dilakukan dilakukan oleh oleh Direktorat Direktorat Geologi Geologi bekerjasama bekerjasama dengan dengan BiroBiro Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.

Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.

Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero) Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero)  bersama-sama

 bersama-sama dengan dengan PT. PT. Semen Semen Gresik Gresik (Persero) (Persero) berdasarkan berdasarkan akte akte notaries notaries John John FredrickFredrick Berthold Tumbelaka Sinyal No. 34 tahun 1974.

Berthold Tumbelaka Sinyal No. 34 tahun 1974.

Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh Ishikawajima Harima

Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh Ishikawajima Harima Heavy Industries Heavy Industries Company limited 

Company limited (IHI) (IHI) dari dari Jepang. Jepang. SebagaiSebagaiGeneral ContractorGeneral Contractor, IHI bertanggung jawab, IHI bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manajemen proyek, perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan menyelesaikan seluruh manajemen proyek, perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen konstruksi, pelatihan dan segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen  berkapasitas

 berkapasitas 500.000 ton semen 500.000 ton semen per per tahun tahun dengan dengan mutu mutu yang yang sesuai sesuai dengan dengan NI-8/1972. NI-8/1972. KontrakKontrak antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHI ditandatangani pada

antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHI ditandatangani pada tanggal 13 September 1977.tanggal 13 September 1977. Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha penanaman modal Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkan akte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkan akte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dengan pemegang sahamnya adalah:

dengan pemegang sahamnya adalah: 1.

1. Pemerintah Pemerintah Republik Republik Indonesia Indonesia : : 88%88% 2.

2. PT. PT. Semen Semen Gresik Gresik (Persero) (Persero) : : 7%7% 3.

(2)

Proyek

Proyek PT. PT. Semen Semen Baturaja Baturaja (Persero) (Persero) selesai selesai dikerjakan dikerjakan selama selama lebih lebih kurang kurang 29,5 29,5 bulan.bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan

Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980 sampai April 1981.September 1980 sampai April 1981.

PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.

tahun 1991.

Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat

menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per

optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.tahun.

Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di  bawah ini.

 bawah ini.

PT.SEMEN BATURAJA PT.SEMEN BATURAJA

Didirikan tanggal 14 November 1974 Didirikan tanggal 14 November 1974

Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT. Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.

Semen Gresik  Semen Gresik 

Gresik

Gresik

PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen

Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Pemerintah

Pemerintah RI RI 88%88%

PT.

PT. Semen Semen Padang Padang 7%7% PT.

(3)

Proyek

Proyek PT. PT. Semen Semen Baturaja Baturaja (Persero) (Persero) selesai selesai dikerjakan dikerjakan selama selama lebih lebih kurang kurang 29,5 29,5 bulan.bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan

Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980 sampai April 1981.September 1980 sampai April 1981.

PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh 1981 dan operasi komersilnya dimulai pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.

tahun 1991.

Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat

menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per

optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.tahun.

Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di  bawah ini.

 bawah ini.

PT.SEMEN BATURAJA PT.SEMEN BATURAJA

Didirikan tanggal 14 November 1974 Didirikan tanggal 14 November 1974

Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT. Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.

Semen Gresik  Semen Gresik 

Gresik

Gresik

PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen

Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb : Pemerintah

Pemerintah RI RI 88%88%

PT.

PT. Semen Semen Padang Padang 7%7% PT.

(4)

Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu Baturaja, Palembang, dan Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu Baturaja, Palembang, dan

Panjang dan selesai akhir tahun 1980 Panjang dan selesai akhir tahun 1980

RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT. Semen Padang dan PT. RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT. Semen Padang dan PT.

Semen Gresik menyerahkan seluruh sahamnya kepada Pemerintah Semen Gresik menyerahkan seluruh sahamnya kepada Pemerintah

Presiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen Baturaja tanggal 29 April 1981 Presiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen Baturaja tanggal 29 April 1981 Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981

Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981

Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi I untuk meningkatkan Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi I untuk meningkatkan

kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 ton per tahun kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 ton per tahun Saat ini sejak 1 Oktober 1996

Saat ini sejak 1 Oktober 1996

 – 

 – 

 desember 2010 dilaksanakan Proyek Optimalisasi II untuk desember 2010 dilaksanakan Proyek Optimalisasi II untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton/tahun

(5)

Gambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT. Semen Baturaja Gambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT. Semen Baturaja

(Persero) (Persero)

PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu lingkaran dengan PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan

gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisantulisan Portland Cem Portland Cement ent  berwarna merah. berwarna merah.  Arti lambang terseb

 Arti lambang tersebut adalah :ut adalah : 1.

1. Tiga gajahTiga gajah

Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih banyak terdapat di Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih banyak terdapat di Sumatera Selatan,

Sumatera Selatan, selain itu selain itu gajah gajah juga merupakan maskot juga merupakan maskot Sumatera Selatan. Sumatera Selatan. Tiga Tiga gajahgajah menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja (OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).

(OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung). 2.

2.  Warna dasar hijau Warna dasar hijau

Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran

3.

3.

Warna tulisan merah

Warna tulisan merah

Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk menghadapi setiap tantangan atau Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk menghadapi setiap tantangan atau hambatan.

hambatan. 4.

4.  Warna putih Warna putih

Menunjukkan kesucian hati dari

Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja (Persero).keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja (Persero). 1.2

1.2 Lokasi dan Lokasi dan Tata Letak PaTata Letak Pabrik brik  1.2.1 Lokasi Pabrik 

1.2.1 Lokasi Pabrik  Lokasi Pabrik Baturaja Lokasi Pabrik Baturaja

Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah

Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, KabupatenSukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke pabrik Baturaja Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang sepanjang lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pabrik Palembang sepanjang lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor pemerintah pusat dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor perwakilan di Jakarta.

perwakilan di Jakarta.

Topografi Topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang berbukit-bukit Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang berbukit-bukit dengan ketinggian yang

dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbeda, umumnya berbukit rendah dengan berbukit rendah dengan ketinggian yang ketinggian yang bervariasibervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak belukar, terletak di Desa Pusar.

semak belukar, terletak di Desa Pusar.

Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m diatas permukaan air Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja

(6)

terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota

terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumateradari ibukota propinsi Sumatera Selatan (Palembang).

Selatan (Palembang).

Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan

Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan –– pertimbangan sebagai berikut : pertimbangan sebagai berikut :

A.

A.

Pertimbangan Ekonomi

Pertimbangan Ekonomi

Lokasi pembuatan klinker

Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi penambangan bahandi pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi penambangan bahan mentah, sedangkan

mentah, sedangkanCement Mill Plant Cement Mill Plant sekarang sekarang digunakan digunakan untuk untuk pemerataan pemerataan produksi produksi dandan pemasaran. Lokasi

pemasaran. LokasiGrinding PlantGrinding Plantdipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagaidipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai  berikut :

 berikut :

--

Dekat dengan daerah pemasaran

Dekat dengan daerah pemasaran

--

Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi dapat dikontrol

Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi dapat dikontrol

--

Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun untuk bahan

Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun untuk bahan

 baku

 baku

B.

B.

Pertimbangan Sosial

Pertimbangan Sosial

--

Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

--

Memperluas lapangan

Memperluas lapangan

kerja di

kerja di

sekitarnya dan

sekitarnya dan

mengembangkan i

mengembangkan industri

ndustri lapangan kerja

lapangan kerja

di

di

sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan perdagangan bahan bangunan.

sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan perdagangan bahan bangunan.

1.2.2 Tata Letak Pabrik 

1.2.2 Tata Letak Pabrik 

PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak

PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak 90 90 km dkm dari ari kotakota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam (PTBA). Bahan

Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam (PTBA). Bahan baku berupa batubaku berupa batu kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak

kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak  38.250.000 metrik ton dan 38.250.000 metrik ton dan tanah liat

tanah liat 2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat 2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa  beroperasi sela

 beroperasi selama 50 tahun.ma 50 tahun.

Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di B

Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja dengan kapasitas produksiaturaja dengan kapasitas produksi 1.250.000 ton per

1.250.000 ton per tahun, tahun, penggilingan dan pengantongan semen penggilingan dan pengantongan semen di Baturaja di Baturaja dengen kapasitasdengen kapasitas produksi 550 ribu ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang produksi 550 ribu ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan

dengan kapasitas kapasitas produksi produksi 350 350 ribu ribu ton ton semen semen per per tahun. tahun. Selain Selain di di Baturaja Baturaja dan dan Kertapati,Kertapati, penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas produksi 350 ribu ton per tahun.

produksi 350 ribu ton per tahun.

Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

dibawah ini.

Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT.

Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)Semen Baturaja (Persero)

1.3

1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen PerusahaanStruktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan 1.3.1

(7)

Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan  yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat intelejensinya.  Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau lembaga proses perorganisasian dalah

upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.

Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki suatu

struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat pentinguntuk perusahaan, sehingga

nantinya masing – masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas. PT. Semen

Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi

line dan staff 

, dimana pimpinan tertinggi dalah

Dewan Direksi yang terdiri dari Direksi Utama.

Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur Umum/SDM

dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT. Semen Baturaja (persero) terdiri

atas :

1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.

2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan pengembangan

 bidang engineering, pengembangan usaha system manajemen dari logistik.

3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan dan pengendalian

seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjan g.

4. Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan Sumber

Daya Manusia dan Umum.

5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan juga

 pengendalian bidang keuangan,pemasaran.

Pembagian manajemen organisasi antara lain:

1. Direktur Utama membawahi,antara lain :

a.

Direktur Teknik 

 b. Direktur Produksi

c.

Direktur Umum/SDM

d. Direktur Komersial

2. Direktur Teknik membawahi, antara lain :

Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :

a.

Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)

 b. Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen

c.

K - 3

d. Rancang Bangun dan Perekayasaan

e.

Perencanaan dan Penyediaan Material

3. Direktur Produksi membawahi, antara lain :

(8)

 Departemen operasi, meliputi :

a.

Produksi PBR 

 b. PBM PBR 

c.

Pemeliharan PBR 

d. Pabrik Palembang

e.

Pabrik Panjang

4. Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :

a.

Umum dan Personalia

 b. Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)

c.

Keamanan

d. Perwakilan Jakarta

5. Direktur Komersial membawahi, antara lain :

a.

Departemen Keuangan, meliputi :

-

Akuntansi

-

Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi

-

Anggaran dan Analisa Keuangan

-

Pengembangan system Komputerisasi

-

Keungan PBR 

-

Keungan PPJ

 b. Departemen Niaga, meliputi :

-

Pengadaan

-

Pemasaran

c.

KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)

Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam delapan tingkatan,yaitu :

1. Departemen

2. Biro

3. Bagian

4. Seksi

5. Regu

6. Pelaksana I

7. Pelaksana II

8. Pelaksana III

Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan Staff, sedangkan untuk tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana III,dinamakan Karyawannon Staff . Setiap tingkatan dipimpin oleh seorang kepala,dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkatan

(9)

mempunyai tugas dan mempunyai wewenang masing-masing, atau yang disebut dengan uraian tugas jabatan(Job Discription).

Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.

(10)

1.3.2 Manajemen Perusahaan

Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750 orang yang

terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201 orang di Pabrik

Palembang.

Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan kesepakatan

kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen

Baturaja (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan

 No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja

(Persero) antara lain :

1. Untuk Kerja non Shift

-

Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat

-

Jam kerja

: 07.30-16.30

-

Jam istirahat hari senin sampai hari kamis

: 12.00- 12.45

-

Jam istirahat hari jumat

: 11.30-13.30

2. Untuk jam kerja shift

-

Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja

-

Shift I

: 07.30-15.30

-

Shift II

: 15.30-23.30

-

Shift III

: 23.30-07.30

Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah sistem kerja non shift  dan shift . Pekerjanon shift meliputi para karyawan administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer, sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.

Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu fix salary atau gaji tetap dan variable salary meliputi lembur, shift  dan pegawaicall out .

Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi tunjangan, berupa tunjanganshift,tunjangan proporsional, tunjangan cuti, tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :

1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan

2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan

3. Senioritas yaitu lamanya kerja

4. Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas.

 Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :

(11)

1. Rumah Dinas

2. Rumah Sakit

3. Tempat Peribadatan

4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)

5. Transportasi

6. Rekreasi

1.3.3 Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan yang kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.

Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero)adalah :

1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal dan menggunakan

helm.

2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.

3. Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.

4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan membersikan tempat pekerjaan.

5. Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan dilarang meminum

minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja.

6. Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.

1.3.4 Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial

Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan dan kebutuhan sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan imbalan kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang  berupa :

1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit yang ditunjuk

 perusahaan.

2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh karyawan untuk

membaca.

3.

Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat

 staff

dan

non staff.

4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing

 – 

 masing lokasi pabrik untuk tamu

 perusahaan yang berkunjung ke pabrik.

5. Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket,kolam renang, meja

 billiard, sarana kesenian dan alat musik.

(12)

Biro Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :

a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga berkualitas.

 b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.

c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.

d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.

e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.

1.3.6 Sistem Penggajian

Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh karyawan terdiri dari:

1. Gaji Tetap

Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada jabatan, yang

termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian

2. Gaji Variabel

Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan d an prestasi dari perusahaan.

Berdasarkan pembagian karyawanstaff  dannon staff maka sistem pengajiannya sebagai  berikut:

Tabel 1. Sistem Penggajian Karyawan

Karyawan staff

Karyawan non staff

Gaji tetap

Gaji Pokok

Tunjangan-tunjangan

Pengabdian

Jabatan

Keluarga

Lokasi

Sewa Rumah

Pengobatan

Gaji Variabel

-Call out

Bonus

Gaji tetap

Gaji Pokok

Tunjangan-tunjangan

Pengabdian

Jabatan

Keluarga

Lokasi

Sewa Rumah

-Gaji Variabel

Tunjangan shiff

-Bonus

(13)

 – 

 – 

Tunjangan kehadiran

Lembur

 Sumber: Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

1.4 Pemasaran

Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor–distributor atau penyalur–penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).

PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :

1. Banten

2. Bengkulu

3. Jawa Barat/DKI Jakarta

4. Jambi

5. Lampung

6. Sumatera Selatan

Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero) membentuk

distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk memperluas daerah pemasaran,

dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing,

yaitu :

A. Berdasarkan Distributor 

1. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor 

2. Untuk wilayah Sumatera Selatan

-

Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor 

-

Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor 

-

Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor 

-

Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor 

3. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor 

4. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor 

5. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor 

B. Berdasarkan Transportir 

Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas pabrik.

Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja (Persero), kemudian semen

dijual kepada konsumen.

(14)

BAB II

URAIAN PROSES 2.1 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam yang mengandung oksida –  oksida kalsium, alumina, silika dan besi. Bahan baku tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu  bahan baku utama, bahan baku penunjang (korektif) dan bahan baku tambahan.

2.1.1 Bahan Baku Utama

Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia oksida –  oksida kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama yang digunakan yaitu batu kapur ( Lime Stone) dan tanah liat (Clay).

a. Batu kapur ( Lime Stone)

Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai sumber senyawa kapur (CaO).

 b. Tanah liat (Clay)

Tanah liat (Al2O3.K 2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang mempunyai smber utama senyawa silika, senyawa alumina, dan senyawa besi.

1. Sifat Fisika Bahan Baku Utama

Bahan baku utama memiliki sifat fisik seperti pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Sifat

 – 

 Sifat Fisika Bahan Baku Utama

 No

Sifat

 – 

 Sifat Bahan

Komponen Bahan Baku

Batu Kapur

Tanah Liat

1

2

3

4

5

6

Rumus kimia

Berat molekul

Densitas

Titik leleh

Warna

Kelarutan

CaCO3

100,09 g/gmol

2,71 g/ml

1339

o

C

Putih keabu

 – 

 abuan

Larut dalam air, asam

Al2O3.K 

2O.6SiO2.2H2O

796,40 g/gmol

2,9 g/ml

Terurai pada 1450

o

C

Coklat kemerah

 – 

 merahan

Tidak larut dalam air, asam,

(15)

 NH

4

Cl

pelarut lain

 Sumber : Perry, R. H, tahun 1989

2. Sifat Kimia Bahan Baku Utama

Semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan tanah liat, tetapi tidak

semua batu kapur dan tanah liat memiliki proporsi kimia yang memenuhi untuk membuat semen

dengan kualitas semen yang diinginkan. Oleh karena itu, pada proses pembuatan semen bahan

 baku utama tersebut biasanya ditambah bahan lain sebagai koreksi unsur kimia yang kurang,

yaitu berupa pasir besi dan pasir silika.

Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan adalah Oksida

Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO

2

), Oksida Alumunium (Al

2

O

3

) dan Oksida Besi (Fe

2

O

3

).

Disamping senyawa-senyawa tersebut, terdapat juga senyawa-senyawa lain yang keberadaannya

tidak diinginkan dan harus dibatasi, sepeti Magnesium Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur,

dan Fosfor.

a. Oksida Kalsium (CaO)

Dalam proses pembuatan semen, Oksida Kalsium merupakan komponen yang terbesar

 jumlahnya, dan akan bereaksi dengan Oksida Silikat, Alumunium Silikat, Alumina, dan Oksida

Besi dan membentuk senyawa mineral potensial penyusun kekuatan dalam semen.

 b. Oksida Silikat/ Silium (SiO

2

)

Oksida Silikat merupakan oksida komponen terbesar kedua setelah Oksida Kalsium.

Oksida ini juga sangat menentukan dalam pembentukan mineral potensial. Oksida Silikat

diperoleh dari penguraian dan dekomposisi mineral-mineral Montmorilnit, Kaolinit, ataupun

yang berasal dari tanah liat. Disamping itu, Oksida Silikat dapat juga diperoleh dari batuan Pasir

Silika (Silica Sand 

).

c. Oksida Alumunium/Alumina (Al

2

O

3

)

Oksida Alumunium bersama Oksida Kalsium membentuk Oksida Kalsium Aluminta (C3 A). Oksida Alumunium bersama dengan Oksida Besi dan Oksida Kalsium dalam pembakaran di kiln akan membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit (C4 AF). Oksida alumunium sebagian besar diperoleh dari tanah liat. Oksida Alumina selain ikut bagian dalam reaksi-reaksi pembentukan mineral potensial juga berperan untuk menurunkan titik leleh ( flix ) pada proses pembakaran di kiln. Oksida Alumina ini juga menentukan tingkat kekentalan lelehan hasil pembakaran di kiln dengan nilai berbanding luru.

d. Oksida Besi (

 ferrit 

) (Fe

2

O

3

)

Oksida besi bersama Oksida Kalsium dan Alumunium pada proses pembakaran

di

kiln  akan bereaksi membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit (C

4

AF). Oksida besi juga

 bersifat menurunkan titik leleh pembakaran di

kiln dan juga menentukan tingkat fase cair dalam

klinkerisasi dengan nilainya berbanding lurus, tetapi viskositasnya lebih rendah dibanding

alumunium.

(16)

e. Oksida Magnesium (MgO)

Oksida Magnesium tidak berperan dalam membentuk mineral potential, bahkan

keberadaannya dalam semen akan merugikan karena akan menurunkan kualitas semen. Kadar

MgO bebas dalam semen dibatasi paling tinggi 2 % dan akan bereakasi dengan air.

MgO(s) + H2O(g) 

Mg(OH)2(s)

………..(1)

Reaksi ini berlangsung sangat lambat, sedangkan proses pengerasan semen sudah selesai

dan Mg(OH)2  menempati ruangan yang lebih besar dari MgO dan hal ini akan menyebabkan

terpecahnya ikatan pasta semen yang sudah mengeras sehingga akan menimbulkan keretakan

 pada hasil penyemanan. Sumber MgO terutama berasal dari dolomite (CaCO

3.MgCO3) dan dapat

 juga berasal dari

blast furnace slag 

 yang mengandung MgO tinggi.

f. Oksida Belerang

Oksida belerang yang sebagian besar berasal dari bahan bakar dan senyawa sulfur dari

 bahan mentah, akan sangat mengganggu proses pembakarandi

kiln

. Oksida belerang pada suhu

tinggi ± 1450

o

C akan menguap dan akan bereaksi dengan alkali membentuk senyawa alkali

sulfat yang akan terkondensasi atau mengembun pada suhu 1000

o

C. SO2 berlebih akan bereaksi

dengan CaO membentuk CaSO4 yang akan menyebabkan kebuntuan pada daerah

 preheater 

 atau

dalam istilah operasi bisa disebut dengan

build up

 di

inlet kiln

, dan bisa menyebabkan

 berhentinya operasi

kiln

.

g. Klorida

Klorida biasanya berasal dari tanah liat. Pada suhu pembakaran di

buring zone

, klorida

akan menguap dan akan mengembun membentuk

coating 

yang juga akan menyebabkan

terjadinya

bulid up

. Apabila kandungan klorida dalam bahan semen cukup tinggi dilakukan

antisipasi dengan melengkapi

kiln

 dengan

 system by pass

  untuk mengeluarkan secara periodik.

Kandungan klorida dalam semen akan menyebabkan karat pada besi beton.

h. Fluoride

 Fluoride

dalam bahan baku semen tidak begitu diperhatikan, karena biasanya

 persentasenya sangat rendah, antara 0,03

 – 

  0,08 % dan pada pembakaran mudah menguap

sehingga tidak mengganggu proses pembakaran.

i. Fosfor Oksida

Kandungan Fosfor Oksida dalam bahan baku sangat rendah. Oksida ini dalam jumlah

 besar akan merugikan kualitas semen, karena akan menurunkan kuat tekan semen, khususnya

 pada kuat tekan awal.

Struktur mineral bahan baku berpengaruh terhadap :

-

Kekerasan : - Sifat Abrasi

- Kemampuan untuk dipecah

- Kemampuan untuk digiling

-

Kadar Air : - Sifat plastis (

 plasticy

)

(17)

-

Pemilihan proses pembuatan (basah, semi basah, semi kering, kering).

-

Reaktifitas : - Sifat

 – 

 sifat pembakaran

Tabel 3. Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan Sifat Semen

Oksida

Pembentukan Klinker

Sifat Semen

CaO

SiO2

Al2O3

Fe2O3

-Merendahkan temperatur sintering

Merendahkan temperatur sintering

Mempengaruhi kekuatan semen

Mempengaruhi kekuatan semen

Membantu pada kekuatan awal

Tidak terlalu berpengaruh pada

kekuatan awal

 Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

Pengaruh komposisi kimia terhadapraw mix  dan sifat semen yang dihasilkan antara lain :

A. Pengaruh silica rasio : menunjukkan tinggi rendahnya kandungan silica pada

raw mix.

 Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

Silica Rasio tinggi jika kadar SiO2 tinggi atau kadar Al2O3 dan Fe2O3rendah, maka :

a.

 Raw mix sulit dibakar dan klinker akan berdebu

 b. Jumlah C3S rendah, kekuatan awal semen tinggi.

c. Kekuatan awal rendah, kekuatan awal semen tinggi.

d. Setting time mudah

decontrol 

 (lama), kebutuhan bahan bakar tinggi.

e. Free CaO tinggi, sifat coating jelek dan tidak tahan terhadap

thermal shock.

Silica rasio rendah jika kadar SiO2 rendah atau kadar Al2O3 dan Fe2O3 tinggi, maka :

a. Temperatur klinkerisasi dapat lebih rendah, pembentukan kliker lebih mudah terbakar.

 b. Kemungkinan terbentuknya

ring formation dalam

kiln.

c. Jumlah C3S tinggi.

d. Kekuatan awal lebih rendah, kebutuhan bahan bakar rendah.

e. Klinker berbentuk bola, dan sulit digiling, setting time semen pendek.

B. Pengearuh Alumina Rasio : Menunjukkan tinggi rendahnya kadar Al

2O3

raw mix.

 Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

 Alumina rasio tinggi jika kadar tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka :

a.

Setting time semen sulit dikontrol (pendek), panas hidrasi selama setting tinggi.

 b. Kadar C3S tinggi, menurunkan kadar CSF4F, menaikkan kadar C3A.

c. Rendahnya daya tahan terhadap serangan air laut

d.

 Liquid  phase cenderung tinggi dan terlalu viskositas

(18)

e. Ketahanan terhadap sulfat rendah.

 Alumina rasio tinggi jika kadar Al2O3 tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka:

a.

 Liquid phase

 lebih tinggi, reaksi klinkerisasi lebih cepat, temperaturklinkerisasi lebih rendah.

 b. Panas hidrasi rendah

c. Daya tahan terhadap air laut tinggi

d.

Setting time

 lama

e. Kuat tekan awal semen rendah.

C. Pengaruh

 Lime Saturation Factor 

Menunjukkan perbandingan antara % CaO dalam

raw mix

 dengan CaO yang dibutuhkan

untuk mengikat Oksida lainnya.

 Lime Saturation Factor 

didasarkan pada jumlah maksimum dari

kapur yang dapat digabungkan dengan kondisi operasi yang optimum yaitu klinker tidak

mengandung CaO bebas ; pencampuran dan kehalusan

raw mix

 terjamin sempurna / baik ; pada

 proses pembakaran dalam

kiln

, reaksi bisa berlangsung sempurna.

Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

 Lime Saturation Factor tinggi maka :

a. Kadar C

3

S tinggi, kadar C

2

S

 b. Kekuatan awal tinggi

c.

 Raw mix

 sulit dibakar 

d. Kecenderungan

 Free

 CaO tinggi

e.

Setting time

lambat (rendah)

 Lime Saturation Factor rendah maka :

a. Kadar C

3

S rendah, kadar C

2

S tinggi

 b.

 Raw mix

 mudah dibakar 

 Sumber : PT. Semen Baturaja, 2010 2.1.2 Bahan Baku Penunjang (Korektif)

Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utama apabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida –  oksidanya belum memenuhi persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif.

Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand ) dan pasir besi (iron sand ).

a. Pasir silika (

 silica sand 

)

Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar S iO

2

 dalam tanah liat yang rendah.

 b. Pasir besi (

iron sand 

)

(19)

Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe

2O3 yang biasanya dalam bahan baku

utama masih kurang.

Bahan baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut:

Tabel 4. Sifat Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang

 No

Sifat – 

 Sifat Bahan

Komponen Bahan Baku

Pasir Silika

Pasir Besi

1

2

3

4

5

6

7

Rumus kimia

Berat molekul

Densitas

Titik leleh

Titik didih

Warna

Kelarutan

SiO2

60,06 g/gmol

1,32 g/ml

1710

o

C

2230

o

C

Coklat keputihan

Tidak larut dalam air, alkali

tetapi larut dalam HF

Fe2O3

159,70 g/gmol

5,12 g/ml

Terurai pada 1560

o

C

-Hitam

Tidak larut dalam air, tetapi

larut dalam HCl

 Sumber : Perry, R. H, tahun 1989 2.1.3 Bahan Baku Tambahan

Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak atau klinker untuk memperbaiki sifat –  sifat tertentu dari semen yang dihasilkan. Bahan baku tambahan yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikatan semen adalah Gypsum. Berikut adalah sifat fisik dan kimia dari gypsum.

Tabel 5. Sifat  Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan

 No

Sifat – 

 Sifat Bahan

Gypsum

1

2

3

4

5

6

7

Rumus kimia

Berat molekul

Densitas

Titik leleh

Titik didih

Warna

Kelarutan

CaSO4. 2H2O

172,17 g/gmol

2,32 g/ml

128

o

C

163

o

C

Putih

Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3

dan garam

 NH4

(20)

 Sumber : Perry, R. H, tahun 1989 2.2 Proses Produksi

Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini menggunakan proses kering ( Dry process). Proses produksi ini dimulai dari penyediaan bahan mentah, penggilingan  bahan mentah, pembakaran, pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan pengantongan semen. 2.2.1 Peralatan Yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja (Persero) dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :

A. Peralatan utama proses pembuatan semen

1. Crusher

a.

 Hammer crusher 

, digunakan untuk memecah batu kapur dengan kapasitas 600 ton batu

kapur/jam (WB).

 b.

 Roller crusher,

 digunakan untuk memecah tanah liat dengan kapasitas alat 500 ton tanah liat/jam

(WB).

2.  Raw mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan mentah dengan kapasitas 360 ton/jam(DB).

3.  Preheater

a. Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan kapasitas 1700 ton/hari.

 b. Cyclone preheaterdengan precalsiner (secondary burner),digunakan untuk calsinasiraw meal  dengan kapasitas 2500 ton/hari.

Tabel 6. Spesifikasi Preheater

Stage Kiln string Precalsiner String

Stage I

Stage II

Stage III

Stage IV

2 x 4,48 m diameter

1 x 6,00 m diameter

1 x 6,40 m diameter

x 6,40 m diameter

1 x 4,11 m diameter

1 x 6,11 m diameter

1 x 6,39 m diameter

x 6,53 m diameter

 Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), 2010

4.  Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran klinker) dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.

Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4

o

ke arah

outlet 

, di mana bagian

outlet 

 lebih rendah dari

 bagian

inlet 

. Komponen

 – 

 komponen kiln terdiri dari :

(21)

Berbentuk silinder yang berbuat dari plat baja yang dilapisi dengan lining yang berupa batu tahan

api (

 fire brick 

).

b.

 Supporting Rollers

,

Berfungsi untuk menumpu shell kiln  yang duduk pada

tyre, dimana

 suporting roller

ini dapat

 berputar sesuai dengan putaran kiln.

c.

Thrust Rollers,

Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak maju atau mundur kiln

sepanjang sumbunya.

d.

K iln Drive

,

Menggerakan kiln dengan

electro motor

dengan system transmisi daya dan roda gigi pinion

sebagai penggerak kiln.

e.

Cooling Sistem

,

Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar kiln.

 f. Outlet Kiln

,

Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker hasil proses pembakaran

 pada shell kiln.

Spesifikasi Kiln PT. Semen baturaja (persero) Kiln

Panjang : 75 m Diameter : 4,5 m

Kapasitas : 4300 ton/hari

 Heat consumption : 800 kcal/kg clinker Ketebalanshell kiln : 35,45 mm

Ketebalan Refractory : 200 mm  Kiln Slope : 0,03

Kecepatan putar kiln : 3rpm

Kemiringan kiln

:15

0

5. Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari hasil pembakaran di kiln dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.

6. Coal mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan batubara dengan kapasitas 30 ton fine coal /jam.

7. Tube mill, digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas 50 dan 75 ton semen/jam. 8. Cement mill, digunakan untuk penggilingan klinker dengan kapasitas 50 dan 75 to semen/jam. 9.  Packer,digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di pasarkan.

B. Peralatan bantu proses pembuatan semen 1.  Alat Penangkap Debu

(22)

a.  Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara elektrostatik pada proses penggilingan  bahan mentah dan proses pembakaran di pabrik Baturaja.

 b.  Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada proses pembuatan semen. C. Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen

1.  Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan kapasitas 20-35 ton. 2.  Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak dan lainnya.

3.  Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus sepertiraw meal  dan semen.

4. Chain conveyor/steel palte conveyor / drag chain,  untuk transportasi material yang panas atau material yang mudah lengket (clinker, rawmeal , batubara, tanah liat, batu kapur, dll).

5.  Screw conveyor, untuk material halus darihopper.

6.  Pneumatic lift , untuk transportasi raw meal   atau semen dari bawah keatas, misal raw meal  atau semen akan dimasukkan kedalam silo.

7.  Bucket elevator, untuk membawa material dengan arah vertikal. Alat ini untuk mengangkut material  yang berupa bubuk atau bulk dengan ukuran sampai dengan 50 mm dan temperatur sampai dengan 350oC ke arah vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam dengan isian maksimal 75% dan ketinggian 60 m.

8.

 Drag Chain Conveyor 

,

untuk mengangkut material bulk secara mendatar atau sedikit miring

(maksimal 20

o

). Alat ini bisa tahan sampai dengan temperatur 500

o

C karena semua bagiannya

terdiri dari logam dengan kapasitas ± 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut material klinker

ke

cement mill.

D. Peralatan Penyimpanan Produk

1.  Lime stone storage (blending storage lime stone), merupakan tempat penyimpanan tertutup batu kapur produkcrusherdengan kapasitas 2 x 17000 ton batu kapur.

2. Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan atau menampung tanah liat produkcrucher dengan kapasitas 2 x 5000 ton tanah liat.

3. Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk menyimpan terak produk dengan kapasitas 1 x 40000 ton terak.

4.  Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampungraw meal produk penggilingan dan pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x 20000 ton raw meal.

5. Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln dengan kapasitas 2 x 8500 ton dan 1 x 40000 ton terak di PBR dan 1 x 5000 ton di PPG dan di PPJ.

E. Peralatan Bantu Lainnya pada Proses Pembuatan Semen

(23)

2.  Bloweradalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan sedang.

3.  Fan  adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan rendah dan mempunyai volume  yang tinggi.

4.  Power stasionadalah unit pembangkit listrik yang disalurkan untuk menggerakkan mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.

5. Water treatment  adalah unit pengolah atau penjernih untuk keperluan pendinginan mesin pabrik dan untuk keperluan rumah tangga.

2.2.2 Uraian Proses

1. Penyediaan Bahan Mentah

Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu kapur, tanah liat , pasir silica dan pasir besi .

a. Penambangan Batu Kapur (

Lime Stone

)

Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode penambangan yang

dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang terbuka. Metode ini dipakai karena

deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero) terletak pada daerah yang mendatar,

sehingga tempat kerjanya (

 front 

) digali kearah bawah sehingga membuat cekungan (

 pit 

). Metode

 penambangan seperti ini disebut “

 Pit Type Quarry”. Penambangan batu kapur berlokasi di

daerah Pusar yang terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah pabrik. Area

 penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki ketebalan tanah penutup (

Over

 Burden) rata – 

 rata 4 meter.

Aktivasi

penambangan

batu

kapur

meliputi

clearing,

stripping,

drilling,

blasiting, loading, hauling dan crushing.

Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai berikut :

-

Bor tipe Rotary Drill

dengan diameter 4 in

-

Mobil kompresor 

-

 Hydraulic Exavator 

-

 Rear Dump Truck

HD 200 dan HD 300

 Alat-alat bantu antara lain :

-

Buldozer 

-

Pompa listrik 

-

Greader 

-

Wheel loader 

(24)

1.

Clearing 

Clearing 

  adalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun bongkahan

 – 

  bongkahan

 batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus di bagian atas

lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus di bagian atas harus ditimbun pada tempat

tertentu dan ditanami rumput agar tidak terjadi erosi, sehingga kelak dapat dipakai sebagai

reklamasi bekas

 – 

 bekas penambangan.

2.

Stripping of Over Burden

(Pengupasan Tanah Penutup).

Stripping of Over Burden

adalah kegiatan pengupas tanah penutup yang mempunyai

ketebalan lebih kurang 4 meter dengan menggunakan alat gali

 Back Hoe

 UH 20. Lapisan tanah

selanjutnya digali dan dimuat ke dalam

 Dump Truck 

HD 200 kemudian dibuang ke tempat

 pembuangan di sebelah tenggara

 front 

.

3.

 Drilling

(Pengeboran)

Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan pengeboran guna pembuatan lubang ledak ( Blast Hole). Jenis alat yang digunakan pada front penambangan batu kapur ada tiga  jenis yaitu :

-

 Jack Hammer 

Digunakan untuk bongkahan-bongkahan (

 Boulder 

) yang terdapat pada bagian atas dari batu

kapur untuk memudahkan operasi.

-

Wagon Drill dan Rotary Drill 

Wagon Drill dan Rotary Drilldigunakan bila permukaan batu kapur sudah cukup rata dan dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak. Geometri lubang ledak produksi PT. Semen Baturaja (Persero) terdiri dariburden2,5 meter, kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter, posisi kemiringan lubang 80odanspacing3 meter. Jika pengeboran telah selesai, dilanjutkan dengan pengisian lubang ledak dengan bahan peledak.

4.

 Blasting 

 (Peledakan)

Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain :

-

Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)

-

Penggalak utama (primer,

 Booster 

)

-

Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar).

-

Sumber nyala atau arus listrik (

 Blasting Machine

).

Bahan peledak yang dipakai :

-

Damotion 805

Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan melarutkan Nitro Catton dalam

 Nitro.

-

ANFO

(25)

Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan urutan pekerjaan

yang dilakukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai berikut :

-

Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan lain.

-

Pengecekan kedalaman lubang.

-

Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.

-

Memasukkan detonator ke dalam Damotin.

-

Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.

-

Memasukkan pekerjaan stemming 

 (pemadatan lubang tambang).

-

Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun baik.

-

Menguji rangkaian dengan alat Blasting Ohm Meter 

 untuk mengetahui apakah sudah sempurna.

-

Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.

5.

 Loading 

 (Pemuatan)

Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material

ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara lain :

 Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell

 Loader. Setelah batu kapur digali dengan alat muat lalu dimasukkan ke

 Dump Truck 

.

6.

 Hauling 

 (Pengangkutan)

Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut batu kapur ke

 peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang digunakan adalah

 Dump Truck 

.

7.

Crushing 

 (Pemecahan)

Batu kapur yang diangkut dari tambang dengan

 Dump Truck 

dituangkan ke

dalam

lime stone hopper 

. Selanjutnya batu kapur dimasukkan ke dalam alat pemecah (

 single

 shaft hammer crusher 

) oleh

appron feeder 

. Prinsip kerja dari alat pemecah yaitu berdasarkan

 putaran (rotation) dan pukulan (impact 

) dari

hammer yang membentuk

impact wall lining 

.

Produk yang lolos dari saringan (

 grate basket 

) masuk

discharge steel conveyor 

, sedangkan

material jatuhan dari

appron feeder ditampung oleh

drag chain

dan masuk

discharge steel

conveyor 

. Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut dengan melalui rangkaian seri belt conveyor

dicurahkan dengan membentuk layer

 – 

layer ke tempat penumpukan yang dibagi dua bagian

yaitu stock pile

I dan II.

b. Penambangan Tanah Liat (

Clay 

)

Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih kurang 400 meter

arah barat daya dari pabrik. Lapisan

over burden berkisar antara 0,2

 – 

  0,5 meter, Luas lokasi

 penambangan lebih kurang 27,4 ha dengan system penggalian dari atasbench.

Alat

 – 

 alat yang digunakan :

a.

 Hydraullic Exavator / Back Hoe

 Hitachi dengan kapasitas 2,4 m

3

b.  Rear Dump Truck 

Alat bantu yang digunakan :

(26)

Kegiatan

penambangan

tanah

liat

meliputi

clearing,

stripping,

loading,

hauling

dan

crushing 

.

1.

Clearing / Stripping 

Untuk

pembersihan/pengupasan

over

burden

tersebut

cukup

dengan

menggunakan

bulldozer.

2.

 Loading / Hauling 

Alat yang dipakai adalah

back hoe

dengan kapasitas 2,4 m

3

, sedangkan alat

angkutnya adalah

 Rear Dump Truck

dengan kapasitas 20 ton.

3.

Crushing 

Dengan alat angkut

 Dump Truck 

, tanah liat dari tambang diangkut dan dituangkan

ke dalam

clay hopper 

.

 Appron feeder 

  yang dilengkapi dengan I speed mentransfer tanah liat

ke

 Double Roller Crusher 

. Prinsip kerja

 Double Roller Crusher 

 adalah dengan cara ditekan oleh

dua buah

roller 

 yang putarannya berlawanan arah. Pada

roller 

 tersebut dilengkapi dengan kuku

 baja (

teeth

) untuk membantu memecah tanah liat yang keras. Untuk menampung jatuhan

material dari

appron feeder 

 dipasang

drag chain

. Material yang telah dihancurkan selanjutnya

dimasukkan ke dalam

 stock pile

 tanah liat dengan alat transport

belt conveyor.

c. Penyediaan Pasir Silika

Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama yang kekurangan

SiO

2

. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada perhitungan otomatis oleh program QCX di

 bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut diperoleh dengan cara membeli dari tambang

rakyat. Sifat fisik pasir silika antara lain ada yang berwarna kuning putih, hingga coklat

kemerah-merahan tergantung dari lokasi tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa,

namun yag membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga yang masih

dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar kepalan tangan.

d. Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi

Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe2O3. Di dapat dengan cara

membeli dari Larmpung dan rekanan - rekanan yang di tunjuk. Warnanya kebanyakan hitam, warna gelap, kemerahan dan kecoklatan. Kekerasan 5,5 –  6,5 skala Mohs. Bentuk butiran halus seperti pasir.

2. Penggilingan Bahan Mentah

Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih besar. Tujuan dari penggilingan  bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat klinkerisasi.  Selain penggilingan , material juga

(27)

mengalami pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat berasal dari hot gas generator ataupun darikiln exchaust gas.

Bahan mentah utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk dengan menggunakanreclaimer daristock pile masing –  masing , kemudian bahan koreksi yang berupa pasir silika dan pasir besi di campur dengan bahan mentah uatama dalam sebuah belt conveyor untuk di umpankan ke dalamvertical mill . Di dalamvertical mill  keempat bahan mentah  yang telah bercampur dengan proporsi tertentu itu mengalami proses penggilingan dan pengeringan. selanjunya, material yang telah halus di hisap dengan sebuah fan. Untuk mendapatkan produkvertical milltepung baku atauraw meal yang memiliki kehalusan sesuai dengan standard , maka material yang terhisap harus melewati separator terlebih dahulu dan selanjutnya di pisahkan dari gas panas dengan menggunakan 4 buah cyclone.

Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di masukkan ke CF Silo ( Continous Flow Silo )dengan menggunakan alat transport berupa fluxoslide danbelt bucket elevator. Di dalam CF Silo raw meal akan dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke kiln . produk atas dari Cyclone separator adalah uap air , gas panas dan sebagian debu yang terikat pada  waktu pemisahan ini di transportasikan ke Electric Precipitator. Di dalam  Electric Precipitator ini

debu ditangkap oleh elektroda – elektoroda yang bertegangan tinggi . Debu yang terkumpul ini di kembalikan lagi ke CF Silo . Sedangkan gas panas dari kiln , uap air dan sebagian debu yang tidak tertangkap oleh elektrode – elektroda Electric Precipitator di transportastikan ke cerobong (stack) dengan bantuan sebuah fan adalah IDF fan.

a. Penggilingan Batubara

 Raw coal 

  yang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk dalam

dome storage,

selanjutnya

reclaimer akan menggaruk batubara untuk dijatuhkan dalam

belt conveyor 

.

Kemudian oleh

bucket elevator 

 material dibawa ke

raw coal silo.

b. Penggilingan

Raw Coal

Proses diawali dengan pemanasan sistem (heating up), yang bertujuan untuk mempersiapkan kondisi operasi coal mill dengan cara memasukkan gas panas dari kiln hingga mencapai temperatur tertentu dan harus dilakukan dengan benar hingga tidak membahayakan system sebelum dimasuki batubara.

Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segeraraw coal   dimasukkan ke dalam coal mill  melaluitwin paddle. Di dalam coal mill,raw coal  masuk di antaratable danroller membentuk ketebalan tertentubed contact dengan gas panas mengalami proses pengeringan. Selain hasil penggilingan dihisap oleh jet pulse filteruntuk dipisahkan antaracoal halus dari gas panas.Coalhalus ditangkap oleh filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produk coal mill  yang siap untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya dibuang melaluistack (prinsip kerjanya sama dengan raw material  semen padavertical mill ).

(28)

Keberhasilan proses penggilingan batubara selain dari segi kuantitas juga ditinjau dari kualitasnya, yaitu kadar air dan kehalusan fine coal  produkcoal mill standar air maksimal 9 %, agar tidak merugikan proses pembakaran, sedangkan kehalusan batubara dibatasi maksimum 20 % yang lolos ayakan 90 µ. Tingkat kehalusan yang berlebihan akan merugikan dalam proses pembakran.

 Agar sistem tetap bertekanan negative dan tidak adanya batubara yang berhamburan, maka digunakan jet pulse dengan ukuran kecil.

c. Pengumpanan

coal

ke

kiln

dan kalsiner

Kebutuhan batubara yang dialirkan ke

kiln

 maupun

calsine

r diatur dengan control

system.

 Fine coal 

dari bin akan turun ke

 pfister 

dengan bantuan udara dari

aerasi

 untuk

ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keluar melalui pipa`kemudian dihembuskan

oleh udara bertekanan tinggi dari

blower 

menuju

kiln burner 

 atau

calsiner burner 

 untuk proses

 pembakaran. Prinsip utama yang paling penting adalah stabilitas supply batubara

dari

 pfitser 

 ke

burner 

 sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran di

kiln

dan

calsiner 

.

3. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi

a. Proses pemanasan awal

Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan prosescalsinasi pada umpan kiln raw meal pada temperatur 600– 8000C.

Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit (2 string), masing-masing string terdiri dari 4 cyclone, salah satu string dilengkapi dengan burner precalsiner (secondary Burner). Dengan adanya Preheater 2string  dan dilengkapi dengan Burner Precalsi ner, maka akan terjadi peningkatan / percepatan proses kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi di preheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan atau berkurang.

Tabel 7. Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen

Temperatur (

0

C)

Reaksi yang terjadi (perubahan)

Reaksi

0-100

100-600

600-800

700-900

1100-1200

1200-1450

Penguapan air dalam Roller Mill

Penguapan air hidrat dari tanah Liat

Penguraian senyawa karbonat (proses

Calsinasi) terutama jenis magnesium

karbonat sedangkan karbonat dari

senyawa kalsium akan terurai pada

suhu 900

0

C.

Mulai terbentuknya senyawa C

3

A,

C

2

S, C

2

AF

Pembentukan senyawa C

2

S, C

4

AF,

C

3

A maksimum

Pembentukan C

3

S dan pengurangan

CaCO

3

  CaO(s) + CO

2

Al

2

O

3

 + 3CaO

→ 3CaO.Al

2

O

3

Al

2

O

3

+

4CaO

+

Fe

2

O

3

4CaO.Al

2

O

3

.Fe

2

O

3

SiO

2

 + 2C

aO → 2CaO.SiO

2

Gambar

Tabel 1. Sistem Penggajian Karyawan
Tabel 2. Sifat  –   Sifat Fisika Bahan Baku Utama
Tabel 3. Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan Sifat Semen
Tabel 4. Sifat –  Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang
+3

Referensi

Dokumen terkait

Webdesign Workshop at Kudus July 14’th 2007 Create by Hendra.account@gmail.com Geocites memberikan layanan setup wizard, blog, dsb namun pada kesempatan ini kita akan

Dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa Ekonomi Syariah melalui proses mediasi yang ada pada Pengadilan Agama Surakarta masih cukup sulit tercapai, hal ini terjadi

Peralatan fabrikasi elemen bakar cirene ME-29 adalah mesin untuk membentuk sudut tertentu pada tutup ujung ( end cap ) sehingga tutup ujung berbentuk tirus.

Rencana Kerja (Renja) Sekretariat DPRD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Penjelasan Indikator Program Prioritas Pembangunan

awak (Unmanned Aerial Vehicle, UAV) semakin diminati untuk menunjang berbagai aspek seperti pertahanan, pemetaan lahan perkebunan, sipil dan dokumentasi

Hasil ini juga menunjukan bahwa fungsi strategi pemasaran yaitu melakukan perbaikan pada pelayanan paska penjualan, pengembangan segmentasi pasar atau konsumen baru, peramalan

Komersial tinggi, ukuran umum 50cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di dasar berlumpur pada perairan dangkal Pantai, tetapi juga

Diagnosis OA selain dari gambaran klinis, juga dapat ditegakkan dengan gambaran radiologis ,  yaitu menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteofit, terbentuknya kista,