• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 12 manajemen keuangan 2.docx (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 12 manajemen keuangan 2.docx (1)"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

KUMPULAN MAKALAH 1-12

Tugas Mata Kuliah Manajemen

Keuangan II

Perbankan Syariah / V A

DOSEN

SAFARUDDIN MUNTHE

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH

MAHMUDIYAH TANJUNG PURA-LANGKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II. Tak lupa juga shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Karena beliaulah sebagai Uswatun Hassanah yang patut kita jadikan suri tauladan dalam kehidupan ini.

Somoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.

Tanjung pura, Januari 2018

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. SUMBER DANA DAN JENIS MODAL...2

1. PENGERTIAN MODAL...2

2. SUMBER DANA...2

3. JENIS-JENIS MODAL...6

B. PENDANAAN JANGKA PENDEK...10

1. Pendanaan Jangka Pendek...10

2. Arti Penting Pendanaan Jangka Pendek...10

3. Beberapa Jenis Sumber Pendanaan Jangka Pendek...11

4. Tipe Pendanaan Jangka Pendek...12

5. Pertimbangan Memilih Pendanaan Jangka Pendek...14

6. Kredit Perdagangan...15

7. Biaya Pinjaman Bank (Kredit)...18

8. Keuntungan dan Kerugian Pendanaan Jangka Pendek...21

C. SAHAM DAN MODAL VENTURA...23

1. Pengertian saham...23

2. Jenis-jenis Saham...25

3. Persayaratan Kepemilikan Saham...26

(4)

5. Alur Pengambilan Keputusan Pembelian Saham...30

6. Penyetoran Saham...32

D. PENDANAAN JANGKA PANJANG (HUTANG DAN SAHAM PREFEREN...40

1. Pengertian Hutang Jangka Panjang...40

2. Saham Preferen ( Preferen Stock)...46

E. SUMBER PENDANAAN...50

1. Sumber Dana Jangka Pendek...50

2. Sumber Dana Jangka Menengah...52

3. Sumber Dana Jangka Panjang...54

F. BIAYA MODAL...58

1. Pengertian Biaya Modal (Cost Of Capital)...58

2. Faktor-faktor yang menentukan biaya modal...59

3. Asumsi-asumsi Model Biaya Modal...60

4. Fungsi Biaya Modal...60

5. Jenis Biaya Modal...61

6. Biaya Hutang...63

7. Biaya Modal Saham Preferen ( Cots Of Preferen Stock)...64

8. Biaya Modal Saham Biasa dann Laba Ditahan...65

9. Biaya Modal Keseluruhan...67

10. Marginal Cost Of Capital...68

G. TEORI STRUKTUR MODAL...69

1. Pengertian Struktur Modal...69

2. Struktur Modal Optimal...70

3. Teori Struktur Modal...72

(5)

H. KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL...79

1. Keputusan Struktur Modal...79

2. Pengertian Sturuktur Modal...81

3. Menentukan Struktur Modal yang Optimal...81

4. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan struktur modal...85

5. Penentuan Struktur Modal Untuk Mencapai Biaya Modal Minimum dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan...87

I. KEBIJAKAN DEVINDEN...88

1. Pengertian Tentang Kebijakan Deviden...88

2. Dividen Dalam Perspektif Syariah...89

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen...90

4. Macam –Macam Kebijakan Deviden...92

5. Teori Kebijakan Divinden...93

6. Makna Kebijakan Dividen...95

7. Keputusan Kebijakan Devinden...97

J. RESTRUKTURISASI DAN KEBANGKRUTAN...97

1. Restrukturisasi...97

2. Kebangkrutan...101

K. MERGER DAN AKUISISI...106

1. Pengertian Marger dan Akuisisi...106

2. Model-model Marger dan Akuisisi...108

3. Dasar Hukum Marger dan Akuisisi...109

4. Prosedur Peleksanaan Marger dan Akuisisi...110

5. Marger dan Akuisisi Lintas Negara...113

6. Larangan-larangan dalam Marger dan Akuisisi...114

(6)

1. Pengertian Derivatif...115

3. Mekanisme Perdagangan Derivatif...118

4. Derivatif Islami...120

5. Peran Dewan Pengawas Syariah dalam Transaksi Derivative...123

BAB III PENUTUP...125

A. Kesimpulan...125

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal ini terbukti banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya volume kagiatan ekonomi disemua sector formal maupun informal.

Semakin pesatnya persaingan ini menuntut semua badan usaha untuk bekerja keras agar dapat mempertahankan usahanya dan terus memperbesar usahanya, hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi semua perusahaan khususnya pihak manajemen puncak. Salah satu masalah yang harus dihadapi adalah bagaimana perusahaan dapat memperluas dan memperbesar volume usahanya. Untuk itu pihak manajemen dituntuk untuk dapat memanpaatkan modal seefisen dan seefektif mungkin dana atau modal yang ada pada perusahaan.

Bila perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan profitnya maka perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau modalyang cukup besar sehingga manajemen harus memahami fungsi pembelanjaan dengan baik.

Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Besarnya Dana tersebut sesuai dengan besarnya volume usahayang dijalankan. Untuk itu masalah manajemen perusahaan adalah bagai mana memperoleh modala dan bagai mana penggunaanya.

Dengan demikian yang akan dibahan pada makalah ini adalah sumber dan jenis modal.

B. Rumusan Masalah

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

A. SUMBER DANA DAN JENIS MODAL

1. PENGERTIAN MODAL

Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:1 1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital). 2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas,

di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.

3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya.

4. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.

5. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.

2. SUMBER DANA

Dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka diperlukan dana yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi yang direncanakan dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dengan

1 Bambang, Riyanto.2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm.

(9)

mengingat,bahwa para pemilik dana mengharapkan balas jasa atas penggunaan dananya dan merupakan biaya investasi yang direncanakan tersebut.

Menurut Bambang Riyanto, bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu perusahaan adalah:2

Ditinjau dari asalnya

1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur dapat digunakan dan disebut sebagai sumber dana insentif.

Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:

 Dana yang berasal dari pemilik perusahaan

 Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.

 Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang dimiliki perusahaan.

Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:

 Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.

 Setiap saat tersedia jika diperlukan.

 Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.

 Biaya pemakaian relatif murah.

2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di

(10)

luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).

Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah: 1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.

2. Dapat di cari dari berbagai sumber. 3. Dapat bersifat fleksibel.

Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal3

a. Supplier

Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.

b. Bank

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.

c. Pasar Modal

Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya

(11)

penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.

Ditinjau dari cara terjadinya

Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh melalui:4

a. Tabungan dari subjek-subjek Ekonomi

Tabungan merupakan pendapatan yang tidak dikonsumsi. Tabungan digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula dipergunakan untuk investasi. Tabungan yang digunakan untuk kepentingan konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan tabungan yang digunakan untuk investasi dapat memperbesar dana modal. Suatu perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan tersebut menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untukpembentukan cadangan yang bertujuan antara lain memperkuat basis keuangan atau investasi di kemudian hari.

b. Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank

Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bank-bank dagang dengan menciptakan uang giral.

c. Intensifikasi Penggunaan Modal

Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau disimpan kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain yang membutuhkan atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk ekspansi.

4 https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/ (Diakses pada

(12)

3. JENIS-JENIS MODAL a. Modal Asing

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka menengah serta jangka panjang.

Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu:5

1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)

Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Jenis-jenis modal asing jangka pendek terdiri dari rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit wesel.

1. Rekening Koran

Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk jumlah yang telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.

2. Kredit Dari Penjual

Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau

5 Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta : Yayasan

(13)

langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah perusahaan perdagangan.

3. Kredit Dari Pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.

4. Kredit Wesel

Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh temponya.

(14)

2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)

Pada umumnya penggunaan sumber dana jangka menengah ini dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek disatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang dilain pihak. Modal asing jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau umurnya lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah term loan dan leasing.6

1. Term Loan

Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.

2. Leasing

Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode

(15)

tertentu. Ada tiga bentuk utama dari leasing yaitu sale and leaseback, services leases dan financial lease.

3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)

Modal asing jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya panjang, umurnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan (ekspansi) perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.

Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang adalah:

1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)

Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh temponya atau berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut ”shinkin funf system” sedangkan jika secara berangsur disebut ”amortization system”. Ada tiga macam jenis obligasi yaitu obligasi biasa, obligasi pendapatan dan obligasi yang dapat ditukarkan.

2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

b. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. 7Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari

(16)

perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

B. PENDANAAN JANGKA PENDEK

1. Pendanaan Jangka Pendek

Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.8

2. Arti Penting Pendanaan Jangka Pendek

Salah satu dari tujuan perencanaan keuangan jangka pendek adalah untuk menjaga likuiditas perusahaan. Perusahaan yang dalam keadaan likuid atau memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo akan mendukung aktivitas operasional perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya, seperti membayar utang yang jatuh tempo,gaji karyawan,pajak dan kewajiban jangka pendek lainnya yang harus segera dibayar. Perencanaan keuangan jangka pendek, juga dibutuhkan untuk membiayai aktivitas perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan.

Perencanaan keuangan jangka pendek kita kenal dengan nama pendanaan jangka pendek atau dikenal juga dengan nama pembelanjaan jangka pendek. Dalam pendanaan jangka pendek dikenal pembelanjaan atau pendanaan yang bersifat spontan dan tidak spontan. Bersifat spontan artinya pendanaan ini dilakukan untuk

8 Dra. Farah Margaretha, ME.Teori Dan Aplikasi Manajemen Keuangan, (Jakarta:

(17)

hal – hal yang bersifat jangka waktu yang singkat dan segera harus dipenuhi serta tidak terlalu banyak persyaratan, misalnya utang dagang.Sementara itu pendanaan yang tidak spontan seperti kredit atau pinjaman perbankan dan commercial

papers (surat utang/promes).

Dalam praktiknya pendanaan jangka pendek berkaitan erat dengan pembiayaan aktiva lancar. Alternatif kebijakan yang berkaitan dengan pembiayaan aktiva lancar dan sebagian aktiva lainnya dapat dilakukan dengan cara:

1. Pendekatan Konservatif

Pendekatan Konservatif (conservative approach) , merupakan kebijakan hati – hati dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk fixed Assetss, kebutuhan permanen pendanaan jangka pendek dan keperluan pendanaan jangka pendek. 2. Pendekatan moderat

Pendekatan Moderat (maturity matching) ,yaitu kebijakan moderat, guna memenuhi kebutuhan pendanaan untuk fixed Assetss, dan semua kebutuhan permanen pendanaan jangka pendek dibiayai dengan modal atau ekuitas

3. Pendekatan agresif.

Pendekatan agresif (relatif aggresive approach), kebijakan agresif yaitu kebutuhan pendanaan untuk fixed Assetss, dan sebagian kebutuhan permanen pendanaan jangka pendek dibiayai dengan modal atau ekuitas ditambah pinjaman jangka panjang.9

3. Beberapa Jenis Sumber Pendanaan Jangka Pendek

Tersedianya kebutuhan dana jangka pendek sangatlah penting guna menunjang kegiatan operasional perusahaan .Dalam peraktiknya terdapat beberapa jenis pendanaan jangka pendek yang dapat dipilih perusahaan. Artinya dari berbagai alternatif tersebut perusahaan dapat memilih mana sumber yang paling menguntungkandan paling cepat diperoleh.

Berikut ini beberapa jenis pendanaan jangka pendek yang tersedia, yaitu 1. Kredit Perdagangan

2. Beban yang masih harus dibayar (gaji dan pajak ). 3. Kredit pasar uang

(18)

4. Pinjamanjangka pendek 5. Wesel (draft)

6. Akseptasi bank (bankers acceptances)

7. Surat utang (promes)

8. Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan 9. Menjaminkan piutang dan sediaan 10.Anjak piutang (faktoring)

4. Tipe Pendanaan Jangka Pendek

Tipe-tipe pendanaan jangka pendek dibagi atas 2 yaitu :

a. Pendanaan Spontan

Pendaan sepontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.

Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.

Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang

Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit Pendanaan Spontan10

b. Pendanaan Tidak Spontan

Pendanaan tidak sepontanadalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.

Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk

10 Prof.Dr.Dermawan Shjaria. M.M, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta:

(19)

sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.

Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang

Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit

pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:

Commersial Paper.

Commersial Paper merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.

Pinjaman Kredit.

Pinjaman Kredit Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (angel) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (beer) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)

Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.

Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.

Menjaminkan Piutang.

(20)

terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.

Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan).

Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.

Akseptasi Bank

Report11

5. Pertimbangan Memilih Pendanaan Jangka Pendek

Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa terdapat banyak alternatif sumber dana jangka pendek. Untuk memilih salah satu atau lebih sumber dana diperlukan beberapa pertimbangan tertentu,biasanya dengan kombinasi dari beberapa keuntungan. Sedangkan kombinasi terbaik dari pendanaan jangka pendek harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

Faktor biaya dana yang menjadi beban

Faktor biaya yang dibebankan untuk memperoleh dana tersebut perlu di pertimbangkan. Besarnya biaya akan menjadi beban perusahaan dalam mengembalikannya dan pada akhirnya akan memperkecil keuntungan

Persyaratan yang harus dipenuhi

Persyaratan yang harus dipenuhi artinya, untuk memperoleh pinjaman diperlukan beberapa persyaratan. Makin banyak persyaratan yang harus dipenuhi maka akan menyulitkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diinginkan

Jangka waktu pengembalian

Jangka waktu pengembalian artinya waktu pembayaraan pinjaman apakah secara angsuran,mingguan,bulanan,atau triwulan. Jika jangka waktunya pendek, maka jumlah angsuran yang dibayarkan relatif lebih tinggi, demikian pula sebaliknya Fleksibilitas pembayaran, baik waktu maupun jumlah

(21)

Fleksibilitas pembayaran, baik waktu maupun jumlah merupakan pertimbangan selanjutnya.Artinya fleksibilitas adalah tempo pembayaran atau jumlahnya dapat diatur sesuai kesepakatan dan kemampuan Perusahaan,misalnya kelonggaran jumlah dan waktu pembayaran angsuran,hal ini penting dipertimbangkan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan waktu pembayaran kembali.

Jaminan yang diberikan

Jaminan yang diberikan,merupakan persyaratan yang paling banyak diberikan oleh berbagai sumberdana.Artinya,untuk memperoleh dana tertentu diperlukan sejumlah jaminan.namun dewasa ini banyak lembaga keuangan tidak meminta jaminan fisik,akan tetapi cukup jaminan prospek hanya saja pinjaman tanpa jaminan biasanya jumlahnya relatif terbatas

Ketersediaan dana

Ketersediaan dana,artinya besarnya dana yang dibutuhkan perlu dipertimbangkan.terkadang sumberdana hanya mampu memberikan dalam jumlah tertentu saja,sehingga perusahaan harus mencari dari sumber dana lainnya dan ini tentunya memerlukan waktu untuk memperolehnya.

Dari berbagai pertimbangan diatas manajemen dapat memilih beberapa kombinasi dari pertimbangan diatas sesuai dengan kebutuhan dana dan kemudahan memperoleh dana12.

6. Kredit Perdagangan

Kredit perdagangan,merupakan usaha perusahaan untuk memperoleh barang atau sediaan yang pembayarannya dikemudian hari sesuai perjanjian,misal 30 hari atau 60 har.kredit perdagangan ini sangat membantu perusahaan yang kurang atau tidak memiliki dana tunai.namun harus segera dipenuhi barang atau sediaan yang dibutuhkan,atau dengan kata lain dengan menggunakan kredit perdagangan dapat menghemat penggunaan uang tunai yang masih diperlukan untuk kegiatan lainnya.

Kredit perdagangan merupakan sumber pendanaan sepontan dan dalam mengambil kredit perdangan perlu mempertimbangkan seperti:

12 Dr.D Agus Harjito,Msi,Manajemen Keuangan,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2011)hal

(22)

1. Tidak mengambil kredit diskonto kas yang ditawarkan,namun membayar pada akhir periode

2. Membayar tagihan di luar batas tanggal yang telah ditentukan.

Dalam kasus perusahaan tidak mengambil kredit diskonto kas yang ditawarkan,namun membayar pada akhir priode,maka tidak ada biaya yang timbul untuk penggunaan kredit selama net periode,namun jika diskonto kas yang ditawarkan,maka akan timbul biaya kesempatan.

Sebagai contoh,perusahaan memperoleh utang dagang sebesar Rp.1.000.000,- dan diberikan persyaratan 2/10,net 30 yang artinya pelanggan akan diberikan potongan pembayaran 2% dari total penjualan apabila perusahaan membayar dalam waktu 10 hari,sedangkan jangka waktu kredit adalah 30 hari.

Bila perusahaan memberikan persyaratan kredit 2/10,net 60 yang artinya pelanggan akan diberikan potongan pembayaran 2% dari penjualan apabila perusahaan membayar dalam waktu 10 hari.sedangkan jangka waktu kredit adalah 60 hari yang artinya kredit harus dibayar dalam jangka waktu 60 hari.

Jika perusahaan tidak mengambil diskonto kas,maka perusahaan dapat menggunakan dana untuk tambahan 20 hari.dalam hal ini untuk tagihan Rp 1.000.000,- perusahaan akan kehilangan Rp.20.000,- dan hanya memiliki dana Rp 980.000,- selama 20 hari.

Dari kasus di atas artinya pinjaman yang diperoleh selama 20 hari adalah Rp.980.000,- dengan bunga sebesar Rp 20.000,-.maka bunga pertahun dapat dihitung sebagai berikut:

Bunga=%diskonto

(100 %−%diskonto)x

365hari

(tanggal pemba yaranperiode diskonto)

Bunga=Rp.20 .000,− ¿

¿ ¿¿=37,25% atau dengan cara lain:

Rp.20.000,- = Rp.1000.000,- x A% Catatan A% adalah (20 hari/365)

Bunga=Rp.20 .000,− ¿

¿ ¿¿=37,25%

(23)

bank,namun biaya bunga akan makin menurun jika pembayaran meningkat dari priode pembayaran misalnya 2/10,net 60.

Bunga=Rp.20 .000,− ¿

¿ ¿¿=14,89%

Untuk pembayaran tagihan diluar batas tanggal yang telah ditentukan,artinya perusahaan belum membayar tagihannya meskipun masa atau batas tanggal tagihan sudah jatuh tempo.Penundaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya perusahaan memang belum memiliki dana untuk melunasi utangnya atau perusahaan memang sengaja untuk belum mau membayar meskipun dana sudah tersedia.

Bagi perusahaan yang menunda pembayaran,tentu hal ini akan menguntungkan (dalam jangka pendek)karena akan dapat menggunakan uang yang seharusnya sudah dibayar ditunda,namun dalam jangka panjang sebenarnya justru merugikan,dalam jangka pendek perusahaan dapat menggunakan dana yang belum dibayar tersebut untuk diputar kembali.

Akan tetapi,bagi perusahaan yang memiliki piutang (kreditor) tentu hal ini akan merugikannya.oleh karena itu,untuk menutupi kerugian tersebut maka perusahaan yang memiliki piutang akan membebankan sejumlah biaya sebagai sanksi atas keterlambatannya,lebih dari itu hal tersebut akan menghilangkan kepercayaan kreditor,seperti:

1. Penundaan pemberian kredit baru sampai batas tertentu 2. Penurunan jumlah kredit yang akan diberikan.

(24)

7. Biaya Pinjaman Bank (Kredit)

Sumber dana jangka pendek yang paling banyak adalah dari lembaga perbankan.jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya,pinjaman dari bank memiliki beban biaya yang relatif lebih besar,namun keuntungannya adalah jumlah yang dibutuhkan cukup banyak sesuai kebutuhan perusahaan.Biaya yang dibebankan oleh bank bagi nasabah yang megambil kredit khususnya bagi bank konvesional (barat) adalah:

1. Biaya bunga

2. Biaya provisi dan komisi 3. Biaya materai

4. Biaya administrasi

Besarnya biaya-biaya di atas tergantung dari bank yang memberikan,jenis kredit,jangka waktu,klasifikasi nasabah,atau pertimbangan lainnya.bunga adalah balas jasa yang diberikan nasabah kepada bank,atau dengan kata lain adalah harga yang harus dibayar oleh nasabah atas pemakaian dana yang diberikan oleh bank.dalam praktiknya terdapat beberapa jenis pembebanan bunga yang dibebankan ke nasabah,yaitu

Bunga biasa

Bunga biasa atau dikenal dengan nama regular interest merupakan penentuan suku bunga secara efektif atau yang sebenarnya dari suatu pinjaman,Besarnya bunga tergantung pada suku bunga yang dinyatakan dalam perjanjian dan pembebasan suku bunga.Artinya,jika suku bunga dibayar sekaligus pada saat jatuh tempo pinjaman,maka suku bunga yang dinyatakan akan sama dengan suku bunga efektif,untuk memudahkan pemahaman,berikut ini akan menggunakan contoh,yaitu: PT.Baturusa memperoleh pinjaman sejumlah Rp.50.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun.Pinjaman tersebut diberikan bunga 10%,maka besarnya bunga dapat dihitung 10% x Rp.50.000.000,-=

Rp.5.000.000,-Atau dengan kata lain bunga yang dibayar pada saat jatuh tempo (BJT)adalah:

(25)

BJT=Rp.5 .000 .000,Rp.50 .000 .000¿ ,

−¿=10 %¿¿

Apabila jangka waktu kurang dari setahun,misalnya 90 hari,maka perhitungan bunganya adalah sebagai berikut:

Biaya bunga =(suku bunga)(jumlah hari)(pinjaman) =(suku bunga tahunan/360)(90)(50.000.000)

=(0,10/360)(90)(50.000.000) =1.250.000

Bunga Diskonto

Bunga Diskonto atau discount rate apabila bank melakukan pemotongan bunga dimuka (mendiskonto pinjaman),dan dengan metode ini maka bunga efektif jadi meningkat,seperti contoh diatas,dari pinjaman Rp.50.000.000,- jangka waktu 1 tahun dengan bunga 10%,diskontonya Rp.5000.000,- tetapi dana yang dapat dianfaatkan jadi hanya Rp.45.000.000, (diperoleh dari Rp.50.000.000, -Rp.5.000.000,-). Dengan demikian suku bunga efektif adalah sebesar 11,1% (bandingkan dengan pinjaman biasa hanya 10%)

Cara menghitung suku bunga efektif pinjaman diskonto (BEPD) adalah:

BEPD= jumlah pinjamanbunga

bunga

BEPD=R p.50 .000 .000−Rp.5 .000 .000Rp5.000 .000=11,1%

Kemudian alternatif perhitungan lain adalah:

BEPD=1−sukubungasukubunga

BEPD=1−0.100,10=0.100.9 =11,1%

Namun bila perusahaan ingin meminjam uamg sejumlah Rp.50.000.000,- dengan diskonto 10% mkaa yang bersangkutan harus meminjam:

R p.50 .000 .000,1−0,10¿ ¿= 55.555.555,55,-Sehingga bunga yang harus dibayar adalah: 0.10(55,555.555,55) = Rp.5.555.555,55

(26)

R p.5 .555.555

50.000.000 = 11,1% Pinjaman Angsuran

Pinjaman angsuran atau installment loan,artinya jika pembayaran suatu pinjaman diangsur secara bulanan dalam waktu 1 tahun,sementara itu bunga dihitung berdasarkan saldo awal,dengan demikian otomatis suku bunga efektif akan lebih tinggi lagi.dalam hal ini peminjam hanya menikmati pinjamannya dalam jumlah penuh hanya pada bulan pertama dan pada bulan terakhir telah menyelesaikan sebelas perdua belas bagian.

Seperti contoh diatas nasabah meminjam Rp.50.000.000,- dan membayar bunga Rp.5000.000,- untuk menggunakan separuh dari dana yang diterima,karena rata-rata saldo terutang sepanjang tahun adalah

Rp.25.000.000,-Apabila bunga dibayar pada saat jatuh tempo,maka suku bunga efektif pinjaman yang diangsur dihitung sebagai berikut:

Bungadari ratarata saldo pinjamanangsuran=R p.5 .000 .000,25.000 .000¿ =20 %¿ Sebaliknya jika pinjaman diberikan dengan bunga yang dipungut dengan metode diskonto,maka suku bunga efektifnya adalah:

Bungadiskonto pinjaman angsuran=Rp22.500 .000.5000 .000=22.2 %

Bunga diatas dihitung dari saldo awal pinjaman dan bukan dari saldo menurun setiap bulannya setelah angsuran,yang mengakibatkan suku bunga efektif menjadi dua kali suku bunga yang dipersyaratkan,biasanya jenis pinjaman ini diberiakan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif.

Pinjaman dengan saldo kompensasi

Artinya pinjaman dengan menggunakan saldo kompensasi yang diharuskan bank,cenderung menaikkan suku bunga efektif pinjaman sebagai mana halnya bunga diskonto.jumlah dana yang dipinjamkan jauh lebih tinggi karena adanya saldo yang ditinggal dibank dan dengan demikian bunganyapun secara efektif akan lebih tinggi.

(27)

membutuhkan Rp.50.000.000,- namun nasabah harus meminjam sejumlah Rp.50.000.000,- / (1-0.20) =

Rp.62.500.000,-Sementara itu bunga yang harus dibayar nasabah adalah 0.10 (62.500.000) = 6.250.000,,sedangkan dana yang dinikmatinya hanya Rp.50.000.000,- karena Rp.12.500.000,- disimpan dibank sebagai dana kompensasi.

Dengan demikian suku bunga efektif pinjaman tersebut adalah:

suku bunga efektif=jumlah pinjamanbunga =50.000.0006.250 .000 =12.5 %

kemudia alternatif perhitungan suku bunga efektif adalah:

suku bunga efektif=1,0−%saldo bunga pinjamantase saldo kompensasi

suku bunga efektif=1,0−0,210 % =12,5 %

Selanjutnya bila disamping saldo kompensasi pinjaman tersebut juga didiskontokan,maka suku bunga efektifnya jadi lebih tinggi lagi seperti perhitungan dibawah ini:

suku bunga efektif=1,0−proporsi saldo kompensasisaldo bunga pinjaman

suku bunga ¿1,0−0,20−0,1010 % =14,285 %ataudibulatkan(14,3 %)

Dalam keadaan seperti ini debitur yang membutuhkan pinjaman sejumlah Rp.50.000.000,- harus meminjam sejumlah:

¿1,0−0,20−0,1050.000 .000 =Rp.71.428 .571.43

Dan apabila jumlah tersebut harus dibayar 10%,jadi suku bunga efektifnya adalah sebagai berikut:

. ¿71.428571.4350.000 .000 =14,285 %atau dibulatkan(14,3%)

8. Keuntungan dan Kerugian Pendanaan Jangka Pendek

Kecepatan.lebih cepat memperoleh kredit jangka pendek dari pada jangka

(28)

Fleksibilitas,untukmendanai aktiva lancar temporer atau Jmusiman,perusahaan cenderung kurang menyukai hutang jangka panjang,alasannya(1) flotation cost ( biaya untuk memperoleh hutang) untuk hutang janngka panjang biasanya lebih besar dari flotation cost untuk hutang jangka pendek,(2) meskipun hutang jangka panjang dapat dibayar sebelum waktunya,untuk melakukan ini diperlukan biaya,(3) hutang jangka panjang biasanya disertai dengan dengan covenant atau aturan-aturandari kreditur yang dapat menghambat efisiensi pengambilan keputusan manajemen

Biaya hutang.pada umunya hutang jangka panjang lebih mahal biayanya

( suku bunga lebih tinggi) dari pada hutang jangka pendek,hak ini ditunjukkan dengan dengan yield curve yang naik.hutang jangka panjang lebih mahal karena perkiraan bahwa tingkat inflasi dimasa mendatang akan naik serta risiko yang lebih besar untuk masa peminjaman yang lebih panjang.

Risiko Hutang.risiko hutang jangka pendek lebih besar karena: (1)jika

perusahaan menggunakan hutang jangka panjang ,biaya bunga relatif stabil untuk waktu yang lama,tapi jika ia menggunakan hutang jangjka pendek,suku bunga relatif berflukturasi,(2) jika perusahaan menggunakan terlalu banyak hutang jangka pendek,ia dapat mengalami kesulitan likuiditas.tidak jarang hal ini menyebabkan kebangkrutan perusahaan13

13 Dr.Mamduh.M.Hanafi,M.B.A,Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

(29)

C. SAHAM DAN MODAL VENTURA

1. Pengertian saham

Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris disebut dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa Perancis disebut “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian dari modal perseroan, dengan mana Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya14

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.

Satuan pembelian saham = 1 Lot (100 lembar)

Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.15

Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

14 Darmadji, Tjiptono; Hendy, M, Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. 2001.

Indonesia. Salemba Empat. hal 8

(30)

Dalam hal persyaratan kepemilikan saham telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau penanaman modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal Asing16

 Penanaman Modal dalam negeri

Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.

Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.

 Penanaman modal asing

Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara

16 Darmadji, Tjiptono; Hendy, M, Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. 2001.

(31)

asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT. Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :

“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.17

Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3 cara,yaitu :

1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT. 2. Membeli saham

3. Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an

Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:

1. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan

2. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.

2. Jenis-jenis Saham

Suatu perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen.18

a. Saham Biasa (common stock)

Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen yang dibagikan, dan menerima sisa. kekayaan hasil likuidasi.

Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama yaitu:

 Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris

17 Ibid hal 10

18 Syamsuddin Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja Grafindo. Jakarta

(32)

 Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru  Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

b.Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. Saham preferen sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.

Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:

 Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang

berbeda

 Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen

 dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya

maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

 Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

3. Persayaratan Kepemilikan Saham

Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007, Persyaratan Kepemilikan Saham yaitu:

 Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya,19

 Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran

dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana hal tersebut, telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak

19 Suad Husnan, Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UPP AMP

(33)

diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan/ atau anggaran dasar.

 Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah, dengan mana Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan

Dalam Saham, Direksi Perseroan wajib rnengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham, yang memuat sekurang-kurangnya:20

1. Nama dan alamat pemegang saham;

2. Jumlah, nomor, tanggal perolehan saham yang dimiliki pernegang saham, dan klasifikasinya dalam ha1 dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham; 3. Jumlah yang disetor atas setiap saham;

4. Nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;

5. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain , dengan penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus yang memuat keterangan mengenai saharn anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Sehingga Pemegang saham diberi bukti atas pemilikan saham untuk saham yang dimilikinya.

4. Cara Membeli Saham

Masalah keuangan yang sering dihadapi menuntut seseorang untuk mulai berfikir jauh ke depan agar masalah keuangan yang terjadi pada saat ini tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang. Nah, berinvestasi merupakan salah satu solusi keuangan yang sering digunakan oleh banyak orang untuk mengatasi hal tersebut. kegiatan investasi pada saat ini sudah sangat bervariasi dan beraneka

(34)

ragam. Ada yang memanfaatkan barang- barang berharga seperti emas dan permata sebagai sarana investasi. Ada pula yang berfikir untuk melakukan investasi dengan cara menyertakan sejumlah modal tertentu ke dalam perusahaan yang bonafit atau memiliki prospek keuntungan yang bagus untuk bisa mendapatkan hsil yang maksimal pula. Salah satu implikasinya adalah yaitu berinvestasi dengan cara membeli saham.21

Investasi saham ini adalah investasi dnegan cara membeli sejumlah saham yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan akan mendapatkan imbal hasil jika perusahaan yang disertakan modal mendapatkan keuntungan pula. Investasi yang satu ini bisa dikatakan investasi paling populer dalam masyarakat. Pengertian masyarakat tentang investasi pun sebgaian besar bisa digambarkan dalam investasi saham ini. padahal sebenarnya masih banyak jenis dan macam cara investasi yang lainnya.

Investasi saham ini biasanya dilakukan oleh orang- orang yang mengerti mengenai investasi saham. Mereka membeli sejumlah saham di suatu perusahaan yang memang profitabilitasnya tinggi dan memiliki kinerja yang baik. Dalam melakukan investasi saham ini tidak bisa secara sembarangan jika mengharapkan imbal hasil yang maksimal. Anda sebagai investor haruslah memiliki pengetahuan dan melakukan analisis terlebih dahulu terutama kepada perusahaan yang akan Anda beli sahamnya. Jika Anda sudah menemukan perusahaan mana yang akan Anda pilih sebagai investasi maka selanjutnya Anda juga perlu mengetahui cara pembelian saham tersebut. Hal tersebut adalah hal yang paling dasar dalam melakukan investasi saham. Maka dari itu untuk memberikan wawasan mengenai cara pembelian saham dalam investasi saham maka kami berikan sedikit penjelasan mengenai tata cara dan alur dalam cara pembelian saham.

1.Membuka Rekening Saham

Cara membeli saham Indonesia atau menanam saham di bursa saham membutuhkan beberapa tahap. Langkah yang paling awal adalah Anda akan diminta membuka satu rekening saham yang tercantum nama Anda. Teknis pembukaan rekening saham sangat mirip dengan pembukaan rekening tabungan. Jika Anda membuka rekening tabungan, maka Anda datang ke cabang Bank

21 Suad Husnan, Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UPP AMP

(35)

terdekat. Sedangkan untuk membuka rekening saham Anda anda perlu datang ke perusahaan sekuritas yang melayani pembukaan rekening saham. Perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu atas milik pemerintah dan atas milik swasta. Salah satu perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh pemerintah adalah Dana reksa Sekuritas.

Namun, Anda bisa memilih salah satu dari banyak perusahaan sekuritas yang ada untuk melakukan pembukaan rekening saham. Saat ini ada beberapa kemudahan yang diberikan dalam pembukaan rekening saham yaitu salah satunya adalah setoran awal untuk membuka rekening saham termasuk cukup rendah yaitu minimal Rp 5 juta. Namun setiap perusahaan sekuritas mempunyai ketentuannya masing-masing. Jadi, untuk detail jumlah setoran untuk pembukaan rekening saham, Anda bisa tanyakan langsung ke perusahaan sekuritas yang terkait. Sama halnya membuka rekening tabungan, Anda diminta untuk memberikan beberapa data atau dokumen penting seperti, Foto copy identitas, data alamat tempat tinggal saat ini, data usaha atau pekerjaan, data ahli waris, dan Foto Copy buku rekening tabungan. Data data tersebut adalah data yang Anda butuhkan untuk membuka rekening saham perorangan.

2.Pilih Saham

(36)

beli berpotensi untuk memperoleh keuntungan besar untuk invesasi saham Anda. Tahap ini harus Anda lakukan demi kesuksesan yang Anda peroleh nantinya.

3.Membeli saham

Jika Analisis mengenai jenis saham dan saham apa yang akan Anda beli sudah Anda lakukan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pembelian saham itu sendiri. Inilah tahapan terakhir dalam pembelian saham. Pembelian saham bisa Anda lakukan dalam dua cara. Cara yang pertama adalah Melalui Broker atau pialang saham dan cara yang kedua adalah dengan membeli saham dengan cara mengorder langsung pembelian saham secara online menggunakan Trading saham Online System. Untuk lebih jelasnya kami berikan penjelasan di bawah ini.

a. Melalui broker (pialang saham). Anda bisa melakukan pembelian saham langsung melalui broker atau pialang saham. Bahkan Anda bisa lebih mudah lagi yaitu hanya dengan menelpon broker atau pialang saham tersebut ketika hendak melakukan pembelian saham. Cara ini bisa Anda lakukan jika Anda sudah mengenal dan mengetahui broker atau pialang- pialang yang ada di dalam bursa saham.

b. Melalui Memasukkan langsung order pembelian saham secara online menggunakan Trading Saham Online System. Jika melalui broker atau pialang saham maka Anda bisa membeli saham langsung dengan datang ke kantornya atau hanya via telepon. Nah, untuk cara yang kedua, Anda bisa melakukan pembelian saham melalui Trading Saham Online System. Seperti namanya tentu sistem ini menggunakan cara atau fasilitas online. Anda bisa menginstal system ini di komputer atau bisa juga langsung di smartphone Anda.

5. Alur Pengambilan Keputusan Pembelian Saham

(37)

dalam angka 11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-13/PM/1997, yang menyatakan:22

1. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak, termasuk oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

2. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 3. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek. Adapun perolehan saham bagi PT Terbuka yang diperdagangkan di Pasar Modal, dapat dilakukan dengan cara:

1. Membeli saham pada saat penawaran umum (Pasar Perdana)

Jika ingin membeli saham pada saat pasar perdana ini, biasanya investor dapat mengisi Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang terdapat pada prospektus ringkas atau yang terdapat pada agen-agen penjual yang dituju dan mengirimkan kembali formulir tersebut disertai dengan pengiriman dana ke alamat yang tertera pada formulir.

2.Membeli saham yang telah beredar (Pasar Sekunder)

Transaksi jual beli saham yang telah beredar dilakukan melalui perdagangan di Bursa Efek, yang mana Saudara dapat membelinya melalui anggota bursa. Kenapa Saudara tidak dapat melakukan pembelian secara langsung dengan Perusahaan yang dituju? Karena setiap perusahaan yang telah melakukan penjualan sahamnya di Bursa Efek wajib menunjuk perusahaan efek sebagai perantara perdagangan efek/pialang yang termasuk dalam daftar perusahaan efek yang mendapat izin dari BAPEPAM-LK dan telah menjadi anggota bursa. Pialang inilah yang nantinya akan melakukan pesanan untuk kepentingan investor.

22 Darmadji, Tjiptono; Hendy, M, Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. 2001.

(38)

6. Penyetoran Saham

Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun, tidak ditutup kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk lain, baik berupa benda berwujud maupun benda tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara nyata telah diterima oleh Perseroan. Penyetoran saharn dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan, dan lain-lain yang dianggap perlu demi kejelasan rnengenai penyetoran tersebut.23

Dalam Pasal 34 ayat 1, 2 dan 3, UU No. 40 Tahun 2007, yaitu:

1. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya.

2. Dalam hal penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud pada ayat (I), penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

3. Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak hams diumumkan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut

a. Definisi Modal Ventura

Istilah ventura berasal dari kata venture, secara harfiah berarti sesuatu yang mengandung resiko atau usaha. Jadi modal ventura adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang mengandung resiko. Menurut Tony Lorenz, modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang mengandung resiko dimana penyedia modal (venture capitalist) mengharap

capital gain.

Dalam melakukan suatu kegiatan investasi tidak semua investasi dapat dilakukan dengan mudah, karena hampir semua investasi mengandung suatu risiko kerugian. Bagi investasi yang mempunyai risiko rendah hampir semua investor ingin melakukannya. Akan tetapi, jika investasi tersebut memiliki risiko

23 Darmadji, Tjiptono; Hendy, M, Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia. 2001.

(39)

tinggi, maka tidak mudah untuk mencari investor yang mau melakukannya. Perusahaan yang pembiayaannya dari modal ventura disebut perusahaan pasangan usaha (PPU) atau investee company. Penyertaan modal ventura dilakukan dalam bentuk saham atau obligasi konversi, dan tidak untuk melakukan investasi dalam rangka menerima deviden yang bersifat jangka pendek, tetapi bersama-sama dengan perusahaan pasangan usaha (PPU) untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai dari PPU. Akhirnya investasi harus dijual dan modal dibayar kembali kepada investor.24

Kegiatan yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam jangka waktu panjang dan memiliki risiko tinggi, seperti membentuk atau pengembangan usaha baru dibidang tertentu.. Sebagai suatu perusahaan pembiayaan, maka pembiayaan modal ventura sangat tergantung pada tahapan operasional dari perusahaan pasangan usaha yang membutuhkan pembiayaan.

Pegertian perusahaan modal ventura sesuai dengan keputusan presiden nomor 61 tahun 1988 adalah “badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.”

Perbedaan antara bank dengan modal ventura

terletak pada jenis kegiatannya. Bank membiayai suatu kegiatan, tetapi tidak masuk ke perusahaan yang dibiayainya, sedangkan modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung kedalam perusahaan yang dibiayainya.25

Karakteristik modal ventura adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung ke suatu perusahaan.

2. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang dan biasanya diatas tiga tahun.

3. Bisnis yang dimasuki merupakan bisnis yang memiliki risiko tinggi.

24 Wulandari, Dwi. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (BLKBB).

Indonesia,Malang, hal 22

(40)

4. Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gain, deviden, atau bagi hasil tergantung dari penyertaan modalnya di bidang jenis yang diinginkan.

5. Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembetukan usaha baru atau pengembagan suatu usaha.

Embrio pembiayaan modal ventura telah lahir sejak didirikannya PT. Bahana Pembina Usaha Indonesia berdasarkan PP No. 18 tahun 1973 yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan:

1. Menumbuhkan dan merangsang pengusaha-pengusaha kecil dan menengah, serta memberikan berbagai macam bantuan yang diperlukan dengan tetap mengacu pada kaidah-kaidah berusaha yang sehat.

2. Membantu pengembangan usaha kecil dan menengah dengan cara:

a. Turut serta sebagai penyertaan modal pada perusahaan yang didirikan.

b. Mengidentifikasi proyek dan membantu menyusun feasibility studies perusahaan.

c. Menyediakan dana dan SDM serta membantu dalam pemasaran

Bentuk pembiayaan tersebut dapat berupa obligasi atau kredit biasa dengan syarat pengembalian dan bunga yang lebih lunak. Persyaratan yang lebih lunak misalnya imbalannya berupa bagi hasil, pengembalian pinjaman sesuai dengan kemampuan perusahaan pansangan usaha, dan pinjaman dapat dikonversikan dengan saham (konvertible bond). Umumnya pembiayaan modal ventura hampir selalu disertai dengan persyaratan keterlibatan dalam manajemen PPU yang biasanya disepakati dalam perjanjian modal ventura.

(41)

b.Tujuan Pendirian Modal Ventura

Tujuan didirikannya perusahaan modal ventura, yaitu membiayai suatu usaha yang megandung suatu risiko tinggi. Tujuan ini tidak selamanya berdasarkan hanya kepada keuntungan semata, tetapi dapat pula hanya membantu pengembangan atau pendirian suatu perusahaan. Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lain sebagai berikut.26

1. Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, di mana proyek ini biasannya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Pengembangan suatu teknologi baru, atau pengembagan produk baru. Pembiayaan untuk usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

3. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan . tujuan pembiayaan dengan pegambilalihan kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk mencari keuntungan.

4. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal, tetapi tidak punya jaminan materil sehingga sulit memperoleh pinjaman. Dengan adanya penyertaan modal dari modal ventura akan dapat membantu menghadapi kesulitan keuangannya.

5. Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu produknya.

6. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.

7. Membantu mendirikan perusahaan baru, dimana tingkat risiko kerugiannya sangat besar.

c. Landasan Hukum Untuk Mendirikan Modal Ventura

Landasan hukum tentang kegiatan yang berkaitan dengan modal ventura di indonesia di tetapkan dengan berbagai peraturan. Peraturan yang menjadi landasan hukum yang di maksud adalah sebagai berikut.

26 Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba

(42)

1. Keputusan menteri keuangan nomor 46/KMK.017/1995 tanggal 3 Oktober 1995 tentang pendirian dan pembinaan perusahaan modal ventura.

2. Peraturan pemerintah nomor 4 tahun 1995 tentang pajak penghasilan bagi perusahaan modal ventura.

3. Keputusan menteri keuangan nomor 227/KMK.01/1994 tanggal Juni 1994 tentang sektor-sektor usaha perusahaan pasangan usaha dari perusahaan modal ventura.

4. Peraturan pemerintah nomor 62 tahun 1992 tentang sektor-sektor usaha perusahaan pasangan usaha (PPU) Perusahaan Modal Ventura.

5. Keputusan Menteri Keuangan nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 desember 1988 tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan.

6. Keppres nomor 61 tahun 1988 tentang lembaga pembiayaan.

d. Jenis Pembiayaan Modal Ventura

Jenis-jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura adalah sebagai berikut.

 Equity finacing

Penyertaan modal langsung adalah penyertan modal perusahaan modal ventura (PMV) pada perusahaan pasangan dengan cara mengambil bagian sejumlah tertentu saham Perusahaan Pasangan Usahan (PPU). Pola pembiayaan ini dikenal dengan pambiayaan langsung (equity financing) karena pembiayaan berupa penyertaan saham, maka PPU harus berbentuk badan perseroan terbatas. Syarat dari pembiayaan acalah CPPU harus sudah berbentuk perseroan terbatas (PT) atau menjadi PT bersamaan dengan masuknya modal ventura sebagai pemodal. Dan dapat dilakukan dengan cara:

1. Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan selanjutnya semua janji yang telah disepakati para pihak dituangkan dalam dokumen hukum yang disebut Perjanjian Antara Calon Pendiri/Pemegang Saham (Shareholder Agreement).

2. Pernyataan modal PMV dalam bentuk pengambilan sejumlah portofolio saham PPU dalam hal ini PPU yang telah berbadan hukum.

(43)

Penyertaan Modal Tidak Langsung (Semi Equity Financing) dilakukan dengan membeli obligasi konversi (convrtible bond) yang diterbitkan oleh PPU. Cara pembiayaan seperti ini banyak disukai oleh PMV maupun PPU karena sifatnya yang lebih fleksible. Syarat dari pembiayaan ini adalah CPPU harus berbentuk perseroan terbatas (PT), atau akan menjadi PT bersama dengan masuknya modal ventura sebagai pemodal

 Mendirikan perusahaan baru.

Dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan PPU mendirikan usaha yang baru sama sekali.

 Bagi hasil

Pembiayaan jenis ini merupakan pembiayaan kepada usaha kecil yang belum memiliki bentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) , apabila kedua belah pihak saling menginginkannya. Instrument pembiayaan ini dilakukan dalam hal usaha yang akan dibiayai tidak berbentuk badan hukum atau syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk penyertaan langsung belum atau tidak dipenuhi oleh PPU. Bentuk pembiayaan ini menekankan pada aspek bagi hasil dari keuntungan yang akan diperoleh dari usaha yang akan dibiayai.

Besarnya persentase bagi hasil yang diterima oleh PMV, berdasarkan kepada kesepakatan bersama antara PPU dan PMV. Dengan ketentuan bagi hasil yang diterima oleh PMV tidak melebihi dari 50% laba usaha/proyek.

Oleh karena itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bentuk pembiayaan ini adalah kewenangan bertindak pihak yang mewakili PPU, objek usaha serta jaminan atas pemberian bantuan dana. Jenis pembiayaan yang sebagian besar diserap oleh UMKM adalah pembiayaan dengan pola bagi hasil. Karena pola ini secara tradisional seringkali digunakan UMKM untuk pengembangan usaha. e. Sumber-Sumber Dana Modal Ventura

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya kardiomegali tidak dapat menyingkirkan adanya kemungkinan penyakit katub atau disfungsi sistolik ventrikel kiri.Selanjutnya, jika didapatkan adanya

Deskripsi SIngkat MK Mata kuliah ini dirancang untuk membekali pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dengan mengedepankan penguasaan topik utama berupa penguasaan

 Ilmu yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air, terutama airtanah yang terdapat di lapisan bawah permukaan..  Ilmu yang mempelajari mengenai fenomena degradasi/erosi

Pada penelitian pendahuluan dilakukan uji coba metode elektrokoagulasi dengan variasi plat elektroda 1, 2 dan 3 pasang dengan tegangan listrik 3, 5, 7 dan 10 Volt untuk mengolah

bahwa kerja sama Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Negara Anggota ASEAN lainnya di sektor jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b telah

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi

1). Ia yakin bahwa tata surya terbentuk dari ondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin

Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal investasi setelah subsidi 85 % dari pemerintah tergantung dari patokan bunga bank yang di pemerintah tergantung dari