• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah merupakan pekerjaan yang sangat penting, karena dengan perencanaan kita bisa membaca dan merencanakan ke arah mana rencana daerah kedepannya, dengan tetap memperhatikan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

mendefinisikan pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing,

maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. Jadi

Perencanaan Pembangunan Daerah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

Perencanaan pembangunan di daerah harus memperhatikan adanya sinkronisasi, koordinasi dan integrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, karena capaian tujuan pembangunan daerah harus bersifat mendukung pencapaian tujuan pembangunan secara nasional. Dengan demikian perencanaan pembangunan harus

(2)

2

berpedoman pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 272 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD. Selanjutnya pada ayat (2) disebutkan bahwa Rencana strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari RPJPD. RPJMD disusun dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJMD. RKPD disusun selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah disusun berpedoman pada RPJMD. Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah merupakan penjabaran dari Renstra. Rencana strategis Sekretariat DPRD Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Tahun 2019-2024 memuat tujuan, strategi, kebijakan, program,

(3)

3

dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Kota Bogor serta berpedoman pada RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024.

Renstra mengasumsikan bahwa sebuah organisasi harus responsif terhadap dinamika lingkungan yang berubah. Menekankan pentingnya pembuatan keputusan yang akan meyakinkan kemampuan organisasi untuk menanggapi perubahan lingkungan yang dinamis. Dalam hal ini Renstra Sekretariat DPRD Kota Bogor merupakan penjabaran teknis operasional program pada RPJMD, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sekretariat DPRD Kota Bogor yang memperhatikan sinkronisasi dengan program/kegiatan yang menjadi kewenangan Perangkat Daerah lainnya.

Renstra Sekretariat DPRD Kota Bogor tahun 2019-2024 berisi: 1.Gambaran kondisi sumber daya internal, tupoksi sesuai urusan dan

cakupan pelayanan Sekretariat DPRD Kota Bogor; 2.Isu-Isu Strategis berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi; 3.Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;

4.Kebijakan Sekretariat DPRD Kota Bogor (penerjemahan dari Visi, Misi Kota Bogor sesuai dengan tupoksinya);

5.Rencana Program, Kegiatan, Pendanaan Indikatif selama 5 (lima) tahun dan tahunan; serta

6.Indikator Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bogor yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Sekretariat DPRD Tahun 2020– 2024 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13

(4)

4

Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia dahulu) tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

(5)

5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

11.Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana

(6)

6

Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

14.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;

15.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Menteri Dalam Negeri No. 80 Thun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

16.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2019 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

17.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 236); 18.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 237);

19.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

20.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);

21.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun

(7)

7

2005 – 2025 (Lembaran Daerah KotaBogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E); 25.

22.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2011 Nomor 2 Seri E);

23.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2016 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2019 Nomor 1 Seri D);

24.Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 81 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2018).

25.Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2019 Nomor 11 Seri E);

26.Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 89 Tahun 2018 tentang Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Jabatan Struktural di Lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari Penyusunan Renstra Sekretariat DPRD Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah:

Untuk penyelarasan tujuan, sasaran, strategy dan arah kebijakan Perangkat Daerah Sekretariat DPRD, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kurun waktu

(8)

8

lima tahun mengacu kepada RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Renstra Sekretariat DPRD Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan serta program dan indikasi kegiatan Sekretariat DPRD Kota Bogor beserta indicator kinerja dan target kinerja pada tahun 2019-2024 dalam rangka menunjang Visi dan Misi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019-2024;

2) Memberikan pedoman bagi Sekretariat DPRD Kota Bogor dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (Tahun 2020-2024);

3) Menetapkan tolok ukur dan target kinerja Sekretariat DPRD khususnya dalam pelaksanaan tugas urusan

pemerintahan di bidangnya, yang harus

dipertanggungjawabkan dalam dokumen LAKIP, LPPD dan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan oleh Kepala Sekretariat DPRD Kota Bogor.

1.4 Sistematika Penulisan :

Sistematika penulisan yang tercakup dalam Renstra ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

(9)

9

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program KDH dan WKDH

Terpilih

3.3 Telaahan Terhadap Renstra K/L dan Renstra Provinsi Jawa Barat

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV Tujuan Dan Sasaran

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat

Daerah

BAB V Strategi Dan Arah Kebijakan

BAB VI Rencana Program Dan Kegiatan Serta Pendanaan BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan

(10)

10 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sekretariat DPRD

Sejalan dengan penataan organisasi yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Kota Bogor telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor, Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 81 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah dan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 89 Tahun 2018 tentang Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Jabatan Struktural di Lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Berdasarkan peraturan- peraturan sebagaimana dimaksud di atas Struktur Organisasi pada Sekretariat DPRD Kota Bogor adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris;

b Bagian Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan membawahkan:

1. Sub Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan; 2. Sub Bagian Humas, Protokol dan Publikasi.

c Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan membawahkan: 1. Sub Bagian Kajian Perundang-Undangan;

2. Sub Bagian Persidangan dan Risalah.

d Bagian Umum membawahkan:

1. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perlengkapan;

3. Sub Bagian Rumah Tangga.

(11)

11 Sekretaris DPRD Bagian Umum Bagian Persidangan dan Perundang- undangan Bagian Perencanaan dan Keuangan Bagian Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan

Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian Subbagian Perlengkapan Subbagian Kajian Perundang- undangan Subbagian Persidangan dan Risalah Subbagian Humas, Protokol dan Publikasi

Subbagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Subbagian Akuntansi Subbagian Verifikasi Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Rumah Tangga Subbagian Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan

1. Sub Bagian Akuntansi; 2. Sub Bagian Verifikasi;

3. Sub Bagian Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan. f Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk lebih jelasnya Bagan Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Bogor dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Bogor

Sumber: simpeg.kotabogor.go.id, 2019

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor dan Peraturan Walikota Bogor Nomor 81 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah, maka Sekretariat DPRD Kota Bogor mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

(12)

12

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan Administrasi Kesekretariatan DPRD;

2. Penyelenggaraan Administrasi Keuangan DPRD; 3. Fasilitasi Penyelenggaraan Rapat DPRD; dan

4. Penyediaan dan Pengoordinasian Tenaga Ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Sekretaris DPRD Kota Bogor dibantu oleh :

(1) Bagian Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan;

dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dalam memberikan layanan dan fasilitasi penyelenggaraan rapat dan aspirasi masyarakat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pembahasan KUA/KUPA PPAS perubahan,

APBD/APBDP;

b. pelaksanaan pengaturan, penjadwalan dan pelayanan teknis administrasi kegiatan DPRD;

c. pengkoordinasian aspirasi masyarakat; d. penyiapan bahan pelaksanaan rapat;

e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan DPRD; f. pengkordinasian penyusunan pokok-pokok pikiran;

g. pengkordinasian pengawasan penggunaan anggaran; h.pengkoordinasian persetujuan kerjasama daerah.

Bagian Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan membawahi;

1. Sub Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pelaksanaan penyiapan dan penyusunan notulensi, catatan singkat

(13)

13

dan risalah hasil rapat DPRD pelaksanaan kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penyiapan dan penyusunan notulensi,catatan singkat dan risalah hasil rapat DPRD;

b. pelaksanaan kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD;

c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan.

2. Sub Bagian Humas, Protokol dan Publikasi, dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dalam memberikan layanan dan fasilitasi penyelenggaraan humas,protokol dan publikasi. Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bagian Humas, Protokol dan Publikasi mempunyai fungsi:

a.pelaksanaan penyusunan administrasi kegiatan DPRD; b.pelaksanaan penerimaan tamu Pimpinan dan Anggota DPRD; c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan;

d.pelaksanakan koordinasi hubungan antar lembaga, satuan kerja perangkat daerah, Instasi Vertikal/terkait, lembaga, yayasan, pemerintah dan Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan kegiatan DPRD;

e. melaksanakan persiapan penyusunan kebijakan dalam menyelenggarakan urusan hubungan antar lembaga.

(2) Bagian Persidangan dan Perundang-undangan; dipimpin oleh seorang

Kepala Bagian yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, memfasilitasi, memverifikasi, menyusun, mengelola, mengawasi dan mengendalikan dalam penyelenggaraaan kegiatan penyiapan bahan kajian, penyusunan program pembentukan peraturan daerah, produk hukum DPRD, dokumentasi produk DPRD dan Tenaga Ahli. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Persidangan dan Perundang- undangan mempunyai fungsi:

(14)

14

a. perumusan kebijakan di bidang Persidangan dan Perundang-undangan;

b. pengkoordinasian dan pengkajian Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari Wali Kota;

c. pengkoordinasian dan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah yang merupakan prakarsa DPRD;

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; e. pendokumentasian hasil rapat dan persidangan.

Bagian Persidangan dan Perundang-undangan membawahi :

1. Sub Bagian Kajian Perundang-undangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bagian Persidangan dan Perundang Undangan di bidang kajian perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugasmya, Sub Bagian Kajian Perundang-undangan mempunyai fungsi:

a.penyusunan draft kebijakan di bidang kajian perundang-undangan;

b.penyiapan bahan pengkajian Rancangan Peraturan Daerah baik yang disampaikan oleh Wali Kota maupun usulan/inisiatif DPRD;

c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyusunan perundang undangan;

d.penyusunan draft telahan pertimbangan dan saran pemecahan permasalahan di bidang kajian perundang-undangan;

e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan.

2. Sub Bagian Persidangan dan Risalah dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian Penyusunan Laporan Pimpinan serta pendokumentasian risalah rapat DPRD. Untuk melaksanakan Tugasnya, Sub Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai fungsi:

a.pelaksanaan penyiapan dan penyusunan notulensi,catatan singkat dan risalah hasil persidangan atau rapat DPRD;

(15)

15

b.pelaksanaan dokumentasi hasil persidangan atau rapat DPRD, produk DPRD dan laporan pimpinan bahan penyusunan rancangan rencana kerja DPRD;

c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan.

(3) Bagian Umum; dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang mempunyai

tugas

merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan dalam melaksanakan ketatausaan, kearsipan, kepegawaian, perlengkapan, pemeliharaan, dan menyelenggarakan urusan rumah tangga Sekretariat DPRD dan DPRD. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Umum mempunyai fungsi:

a. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan tata usaha dan kearsipan;

b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan bagian umum;

c. penyelenggaraan administari pelayanan perkantoran dan pengadaan alat tulis kantor (ATK).

d. penyelenggaraan kegiatan administrasi pengadan peralatan dan perlengkapan kantor;

e. penyelenggaraan pemeliharaan gedung, peralatan dan perlengkapan kantor;

f. pengkoordinasian dan penyiapan layanan urusan rumah tangga Sekretariat DPRD dan DPRD;

g. penyelenggaraan pembinaan dan administrasi kepegawaian lingkup Sekretariat DPRD;

h. penyiapan bahan petunjuk teknis penyelenggaraan adminitrasi, tata usaha, kearsipan dan kepegawaian lingkup Sekretariat DPRD dan DPRD;

(16)

16

i. pengkoordinasian kegiatan pengamanan dan kebersihan lingkup Sekretariat DPRD;

j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri;

k. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Umum membawahi :

1. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian, dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian yang mempunyai Tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dalam ketatausahaan, pengolahan data dan administrasi kepegawaian. Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a.penyusunan rencana kerja dibidang tata usaha dan kepegawaian;

b.perumusan kebijakan administrasi tata usaha dan kepegwaian; c. pengkoordinasian kegiatan di bidang tata usaha dan kepegawain; d.pelaksanaan administrasi dan dokumentasi kegiatan tata usaha

dan kepegawaian;

e. pengevaluasian dan pelaporan kegiatan.

2. Sub Bagian Perlengkapan, dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bagian Umum di bidang pengelolaan administrasi perlengkapan dan pemeliharaan Sekretariat DPRD. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Perlengkapan mempunyai fungsi:

a.penyusunan rencana kerja di bidang perlengkapan dan pemeliharaan Sekretariat DPRD;

b.perumusan kebijakan administrasi perlengkapan dan pemeliharaan Sekretariat DPRD;

(17)

17

c. pengkoordinasian kegiatan di bidang pengelolaan perlengkapan dan pemeliharaan Sekretariat DPRD;

d.pelaksanaan administrasi dan dokumentasi kegiatan; e. pengevaluasian dan pelaporan kegiatan.

3. Sub Bagian Rumah Tangga dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bagian Umum di bidang rumah tangga Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan rumah dinas Pimpinan DPRD, Pengaturan penggunaan perlengkapan rumah dinas DPRD. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai fungsi:

a.pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana pengelolaan dan pengaturan rumah tangga Sekretariat DPRD dan Rumah dinas Pimpinan DPRD;

b.pelaksanaan analisa kebutuhan rumah tangga Sekretariat DPRD dan rumah dinas Pimpinan DPRD;

c. pelaksanaan inventaris perlengkapan Sekretariat DPRD dan Rumah dinas Pimpinan DPRD.

d.pelaksanaan kegiatan di bidang rumah tangga Sekretariat DPRD dan Pemeliharaan Rumah Dinas Pimpinan DPRD;

e. pengaturan tata ruang gedung DPRD dan mempersiapkan peralatan rapat-rapat di DPRD;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan.

(4) Bagian Perencanaan dan Keuangan; dipimpin oleh seorang Kepala

Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Sekretariat DPRD di bidang perencanaan dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang perencanaan dan keuangan Sekretariat DPRD;

(18)

18

b. penyusunan, penyelenggaraan dan pengkoordinasian anggaran sekretariat DPRD;

c. pengelolaan administrasi keuangan sekretariat DPRD yang meliputi penyusunan anggaran, pembayaran gaji dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD;

d. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan bagian keuangan sekretariat DPRD;

e. pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana kerja;

f. penyelenggaraan, penyiapan bahan kebijakan

perbendaharaan,belanja pegawai dan pengolahan administrasi keuangan;

g. penyelenggaraan verifikasi dan penyiapan bahan kajian kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;

h. penyelenggaraan koordinasi kegiatan penyusunan perencana dan perubahan anggaran;

i. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan penganggaran dan verifikasi;

j. penyelenggaraan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan dan anggaran.

Bagian Perencanaan dan Keuangan membawahi:

1. Sub Bagian Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dalam

penatausahaan penyusunan administrasi dan pembukuan keuangan, pelaporan pelaksanaan kegiatan dan Anggaran. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Akuntansi mempunyai fungsi: a.penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan

anggaran tahunan Sub Bagian Akuntansi;

b.pelaksanaan penyiapan daftar usulan program dan rencana kerja Sekretariat DPRD;

c. pelaksanaan penyusunan dan penyiapan serta pengelolaan usulan kegiatan dan anggaran;

(19)

19

d.pelaksanaan pengendalian pengelolaan anggaran;

e. pelaksanaan kegiatan penyusunan dan perubahan serta pertanggungjawaban anggaran;

f. pelaksanaan, penyusun dan penyiapan materi laporan, evaluasi perencanaan program, perencanaan kegiatan dan perencanaan anggaran;

g. pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya; h.pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sub Bagian Verifikasi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dalam

melaksanakan verifikasi. Untuk melaksanakan Tugasnya, Sub Bagian Verifikasi mempunyai fungsi:

a.penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Verifikasi;

b.pelaksanaan dan mengendalikan administrasi umum keuangan; c. pelaksanaan pemeriksaan, penelaahan dan pengujian

administrasi tanda bukti pembayaran;

d.pelaksanaan pelayanan dan fasilitasi bahan kajian kebijakan administrasi verifikasi;

e. melaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya; f. pelaksanaan dan administrasi dokumentasi kegiatan; g. Pelaksnaan monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan; h.pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya;

3. Sub Bagian Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bagian Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan mempunyai fungsi:

a. penyampaian bahan dan penyusunan petunjuk teknis di bidang Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan.

(20)

20

b. penyiapan draft kebijakan di bidang Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan;

c. pengkoordinasian kegiatan di bidang Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan;

d. pelaksanaan administrasi dan dokumentasi kegiatan; e. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan.

2.2 Sumberdaya Perangkat Daerah

Jumlah pegawai Sekretariat DPRD Kota Bogor 60 orang dengan rincian jumlah pegawai laki-laki 37 orang dan jumlah pegawai wanita 23 orang.

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Sekretariat DPRD Kota Bogor

Golongan Jumlah Pegawai Laki-Laki Perempuan

Golongan IV/c 1 orang 1 -

Golongan IV/b 2 orang 2 -

Golongan IV/a 5 orang 2 3

Golongan III/d 2 orang 1 1

Golongan III/c 11 orang 4 7

Golongan III/b 11 orang 9 2

Golongan III/a 3 orang - 3

Golongan II/d 10 orang 6 4

Golongan II/c 12 orang 9 3

Golongan II/b 2 orang 2 -

Golongan I/c 1 orang 1 -

Jumlah 60 orang 37 23

Sumber: simpeg.kotabogor.go.id, 2019

Berdasarkan tabel 2.1, jumlah pegawai golongan IV berjumlah 8 (delapan) orang dengan golongan IV/c berjumlah 1 (satu) orang, golongan IV/b berjumlah 2 (dua) orang dan golongan IV/a berjumlah 5 (lima) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki

(21)

21

sebanyak 5 (lima) orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 3 (tiga) orang.

Jumlah pegawai golongan III berjumlah 27 (dua puluh tujuh) orang dengan golongan III/d berjumlah 2 (dua) orang, golongan III/c berjumlah 11 (sebelas) orang, golongan III/b berjumlah 11 (sebelas) orang dan golongan III/a berjumIah 3 (tiga) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki berjumlah 14 (empat belas) orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 13 (tiga belas) orang.

Jumlah pegawai golongan II berjumlah 24 (dua puluh empat) orang dengan golongan II/d berjumlah 10 (sepuluh) orang, golongan II/c berjumlah 12 (dua belas) orang dan golongan II/b berjumlah 2 (dua) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki berjumlah 17 (tujuh belas) orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 7 (tujuh) orang.

Jumlah pegawai golongan I berjumlah 1 (satu) orang dengan golongan I/c berjumlah 1 (satu) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki berjumlah 1 (satu) orang dan jenis kelamin perempuan tidak ada.

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Sekretariat DPRD Kota Bogor

Pendidikan Jumlah Pegawai Laki-Laki Perempuan

Pasca Sarjana 12 Orang 7 5

Sarjana 19 Orang 9 10 Diploma 2 Orang - 2 SMA/Setara 26 Orang 20 6 SMP/ Setara 1 Orang 1 - SD/Setara - Orang - - Jumlah Orang 37 23 Sumber: simpeg.kotabogor.go.id, 2019

(22)

22

Berdasarkan tabel 2.2, jumlah pegawai pada Sekretariat DPRD Kota Bogor yang berpendidikan Pasca Sarjana berjumlah 12 (dua belas) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jumlah pegawai berjenis kelamin laki-laki berjumlah 7 (tujuh) orang dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 5 (lima) orang.

Pegawai yang berpendidikan sarjana berjumlah 19 (sembilan belas) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jumlah pegawai berpendidikan sarjana sebanyak 9 (sembilan) orang laki-laki dan 10 (sepuluh) orang berjenis kelamin perempuan.

Pada strata pendidikan SMA/setara, jumlah pegawai yang bekerja 26 (dua puluh enam) orang. Jumlah pegawai berpendidikan SMA/setara berjenis kelamin laki-laki berjumlah 20 (dua puluh) orang sedangkan berjenis kelamin perempuan 6 (enam) orang.

Pada strata pendidikan SMP/ setara, jumlah pegawai yang bekerja 1 (satu) orang. Jumlah pegawai berpendidikan SMP/ setara berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1 (satu) orang sedangkan berjenis kelamin perempuan tidak ada.

Untuk pegawai yang berpendidikan SD/setara tidak ada.

Dalam menunjang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, Sekretariat DPRD Kota Bogor, tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas sumber daya manusia karena ini adalah tulang punggung yang menentukan berhasil tidaknya suatu program dan kegiatan.

(23)

23

PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K

1 Sekretaris DPRD 1 1 1

2 Kabag Umum 1 1 1

3 Kasubag Tata Usaha dan Kepegawaian 1 1 1

3.1 Analis SDM Aparatur 0 1 1

3.2 Pengadiminstrasi Umum 4 4 4

3.3 Pengadministrasi Kepegawaian 2 2 2

3.4 Ajudan 1 1 1

4 Kasubag Rumah Tangga 1 1 1

4.1 Pengelola Sarana Prasarana Rumah Tangga Dinas 7 0 0 4.2 Penyusun Rencana Kebutuhan Rumah Tangga Dan Perlengkapan 0 1 1

4.3 Pranata Jamuan 0 4 4

4.4 Pramu Kebersihan 0 2 2

5 Kasubag Perlengkapan 1 1 1

5.1 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah 6 0 0 Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana dan Prasarana 0 2 2 Pengadministrasi Sarana dan Prasarana 0 4 4

6 Kabag Perencanaan Dan Keuangan 1 1 1

7 Kasubag Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan 1 1 1

7.1 Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2 2 2 Pengelola Bahan Perencanaan 0 1 1

8 Kasubag Verifikasi 1 1 1

8.1 Verifikator Data Laporan Keuangan 2 0 0

Penata Keuangan 0 2 2

9 Kasubag Akuntansi 1 1 1

9.1 Bendahara 1 1 1

9.2 Pengadministrasi Keuangan 4 4 4

10 Kabag Persidangan Dan Perundang Undangan 1 1 1

11 Kasubag Kajian Perundang Undangan 1 1 1

11.1 Pengelola Peraturan Perundang Undangan 2 0 0 11.2 Analis Peraturan Perundang Undangan dan Rancangan Peraturan Perundangan Undangan 0 3 3

12 Kasubag Persidangan dan Rapat 1 1 1

12.1 Pengadministrasi Risalah 2 2 2

12.2 Notulis Rapat 6 0 0

13 Kasubag Persidangan dan Risalah 0 1 1

13.1 Pengadministrasi Risalah 2 2 2

13.2 Penyusun Risalah 0 7 7

14 Kabag Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan 1 1 1

15 Kasubag Fasilitasi Penganggaran Dan Pengawasan 1 1 1

15.1 Notulis Rapat 2 1 1

15.2 Analis Perencanaan Anggaran 0 2 2

16 Kasubag Humas, Protokol dan Publikasi 1 1 1

16.1 Penyusun Bahan Informasi dan Publikasi 3 3 3

16.2 Pranata Acara 3 0 0 16.3 Petugas Protokol 0 3 3 17 Sukwan 1 18 Satpam 15 19 Pramusaji 10 20 Cleaning Service 9

Jumlah Kondisi SDM Saat Ini (s.d Semester I Tahun

2019) Jumlah Kebutuhan SDM s.d Tahun 2024 Jumlah Pemenuhan SDM s.d Tahun 2024 No Nama Jabatan Tabel 2.3

Rencana Kebutuhan SDM Sekretariat DPRD Kota Bogor

(24)

24

Fungsional Struktural Teknis

Lainnya Fungsional Struktural

Teknis Lainnya

1 Sekretaris DPRD 2 Kabag Umum

3 Kasubag Tata Usaha dan Kepegawaian

3.1 Analis SDM Aparatur 0 0 0 0 2

3.2 Pengadiminstrasi Umum 0 0 0 0 4

3.3 Pengadministrasi Kepegawaian 0 0 0 0 2

Ajudan 0 0 0 0 1

4 Kasubag Rumah Tangga

4.1 Pengelola Sarana Prasarana Rumah Tangga Dinas 0 0 0 0 7

4.2 Penyusun Rencana Kebutuhan Rumah Tangga Dan Perlengkapan 0 0 0 0 1

4.3 Pranata Jamuan 0 0 0 0 4

4.4 Pramu Kebersihan 0 0 0 0 2

5 Kasubag Perlengkapan

5.1 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah 0 0 0 0 2

Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana dan Prasarana 0 0 0 0 2

Pengadministrasi Sarana dan Prasarana 0 0 0 0 2

6 Kabag Perencanaan Dan Keuangan

7 Kasubag Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan

7.1 Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 0 0 0 0

Pengelola Bahan Perencanaan 0 0 0 0

8 Kasubag Verifikasi

8.1 Verifikator Data Laporan Keuangan 0 0 0 0 2

Penata Keuangan 0 0 0 0 2

9 Kasubag Akuntansi

9.1 Bendahara 0 0 0 0 6

9.2 Pengadministrasi Keuangan 0 0 0 0 6

10 Kabag Persidangan Dan Perundang Undangan 11 Kasubag Kajian Perundang Undangan

11.1 Pengelola Peraturan Perundang Undangan 0 0 0 0 2

11.2 Analis Peraturan Perundang Undangan dan Rancangan Peraturan Perundangan Undangan 0 0 0 0 2

12 Kasubag Persidangan dan Rapat

12.1 Pengadministrasi Risalah 0 0 0 0 2

12.2 Notulis Rapat 0 0 0 0 2

13 Kasubag Persidangan dan Risalah

13.1 Pengadministrasi Risalah 0 0 0 0 2

13.2 Penyusun Risalah 0 0 0 0 10

14 Kabag Fasilitasi Penganggaran, Pengawasan dan Kehumasan 15 Kasubag Fasilitasi Penganggaran Dan Pengawasan

15.1 Notulis Rapat 0 0 0 0 2

15.2 Analis Perencanaan Anggaran 0 0 0 0 1

16 Kasubag Humas, Protokol dan Publikasi

16.1 Penyusun Bahan Informasi dan Publikasi 0 0 0 0 2

16.2 Pranata Acara 0 0 0 0 7

16.3 Petugas Protokol 0 0 0 0 2

No Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah Mengikuti Diklat (s.d Semester I

Tahun 2019)

Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan Mengikuti Diklat (s.d

Tahun 2024) Tabel 2.4

Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi SDM Sekretariat DPRD Kota Bogor

(25)

25

Sekretariat DPRD Kota Bogor dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi didukung dengan fasilitas, sarana dan prasarana dengan rincian antara lain sebagai berikut:

Tabel 2.5

Rencana Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sekretariat DPRD Kota Bogor

(26)

26 Baik Rusak Ringan Rusak Berat 2020 2021 2022 2023 2024 1 Alat Pemadam 16 6 15

2 Lemari dan sejenisnya 234

3 Buku - Buku Lokal Luar 1

4 Sound System dan perlengkapannya 196 6 56

5 Diesel Smoke Meter Genset Diesel (di Gedung

Lama) 1

6 Kerangka Benda Ruang Kerangka Tutup gense 1

7 Proyektor +Attachment Keystone 150 Proyektor

Scree 4 2 8 10

8 Mesin Ketik Manual Portable (11-1 Brother GX

6750 6 6

9 Mesin Foto Copy dengan kertas Fo Cannon D520 2 2

10 Brankas Ichiban H540TA 1

11 Kompor Gas Lokal 1

12 Facsimile Panasonic KX-FT 983 CX 1 2

13 Tangga Alumunium 2

14 Dispencer miyako WD 389 HC 5

15 Cofe Maker akebono CB ZJ-88 5 10

16 Telephone (PABX) BOX MDF+LSAPLUS 200PAIRS 8

17 Mesin Hitung Listrik mesibn hitung uang Dalko YX-

1

18 Exhause Fan Lokal 6 2 12

19 Lemari Es 17 10 5

20 Televisi 39 2 10

21 Printer 44 21 20

22 Handy Talkie (HT) 19 1 5

23 Mesin Absensi Finger Print 52

24 Kendaraan Bermotor Roda 2 10 2 5 6

25 Kendaraan Bermotor Roda 4 43 23 1

26 AC 94 2 10

27 Kamera dan Perlengkapannya 59 9 6

28 Dispenser Sanken 19 15

29 Perlengkapan Komputer 95 3

30 Penghancur Kertas Proma XL 17 10

31 Komputer/Note Book/Laptop/PC 186 16 20

32 Jam Dinding Seiko 130

33 Alat Perekam Lokal 11 1 5

34 Server Kamera CCTV 1

35 Mesin Tik Elektrik 5

36 Credenza Kabag, Kasubag dan Anggota Dewan 119

37 Credenza Panjang 2 1

38 Coffe Table/Meja Tamu 89

39 Filling Cabinet Bahan Metal 55 5

40 Foto Presiden + Wk. Presiden Figura 4

41 Kursi hadap (tanpa roda) 79

42 Kursi kerja (dengan roda) 854 15 14

43 Kursi rapat (tanpa roda) 142 200 20

44 Utility Cabinet ( Lemari jas, Dispenser, kulkas ) 67

45 Kursi theater 196 46 Lambang Garuda 40 x 40 cm 2 47 Meja Kerja 361 1 22 48 Meja rapat 283 49 Meja samping 70 50 Sofa 204 1 Jumlah Kondisi Akhir No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat

(27)

27

Sumber : Kartu Inventaris Barang (KIB) Setwan,2019

Tabel 2.6

Rencana Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekretariat DPRD Kota Bogor

Baik Rusak Ringan

Rusak

Berat 2020 2021 2022 2023 2024

51 Spring bed single 4

52 Sound System 1 2

53 IP Phone Video for Android 4

54 IP Phone Video Multimedia 5

55 Bsic IP Phone 20

56 UCM IP PBX 1

57 Pengadaan CCTV 1

58 Hard Disk / Flash Disk 32 GB 5

59 Genset 500 KVA 1

60 Lampu Hias Taman dan Vertical Garden 1 paket

61 Lift Barang beserta pemasangannya 1

62 Scissor Lift 1

63 Mesin Pemotong Rumput 4

64 Display Screen 2

65 Peralatan Stem Cuci Kendaraan 1

66 Box Alat Pemadam Kendaraan 35

67 Server Jaringan 1

68 Videotron Outdoor 1

69 Sarana Olah Raga 1

70 Telescope Camera 1

71 Panel AMF (Automatic Main Failur) 1

72 Tanah 1 Bidang 3897 40 97 351 32 29 32 47 J U M L A H Jumlah Kondisi Akhir No Nama Barang

Jumlah Kondisi Saat

Ini Jumlah Rencana Pengadaan

Baik Rusak

Ringan Rusak

Berat 2020 2021 2022 2023 2024

1 Alat Pemadam 16 6 22 35 35 35 35

2 Lemari dan sejenisnya 234

3 Buku - Buku Lokal Luar 1

4 Sound System dan perlengkapannya 196 6 202 204 204 204 204

5 Diesel Smoke Meter Genset Diesel (di Gedung

Lama) 1

6 Kerangka Benda Ruang Kerangka Tutup gense 1 7 Proyektor +Attachment Keystone 150 Proyektor

Scree 4 2 6 10 10 10 10

8 Mesin Ketik Manual Portable (11-1 Brother GX

6750 6 6

9 Mesin Foto Copy dengan kertas Fo Cannon D520 2

10 Brankas Ichiban H540TA 1

No Nama Barang

(28)

28

Baik Rusak

Ringan Rusak

Berat 2020 2021 2022 2023 2024

11 Kompor Gas Lokal 1

12 Facsimile Panasonic KX-FT 983 CX 1

13 Tangga Alumunium 2

14 Dispencer miyako WD 389 HC 5 15 Cofe Maker akebono CB ZJ-88 5

16 Telephone (PABX) BOX MDF+LSAPLUS 200PAIRS 8 8 13 13 13 13

17 Mesin Hitung Listrik mesibn hitung uang Dalko YX- 1

18 Exhause Fan Lokal 6 2

19 Lemari Es 17 10

20 Televisi 39 2

21 Printer 44 21 61 80 80 80 80

22 Handy Talkie (HT) 19 1

23 Mesin Absensi Finger Print 52

24 Kendaraan Bermotor Roda 2 10 2 10 14 14 20 20

25 Kendaraan Bermotor Roda 4 43 23 43 43 44 44 44

26 AC 94 2 102 102 112 112 112

27 Kamera dan Perlengkapannya 59 9

28 Dispenser Sanken 19

29 Perlengkapan Komputer 95 3 93 113 113 113 113

30 Penghancur Kertas Proma XL 17

31 Komputer/Note Book/Laptop/PC 186 16 186 186 180 180 180

32 Jam Dinding Seiko 130

33 Alat Perekam Lokal 11 1

34 Server Kamera CCTV 1

35 Mesin Tik Elektrik 5

36 Credenza Kabag, Kasubag dan Anggota Dewan 119

37 Credenza Panjang 2 1

38 Coffe Table/Meja Tamu 89

39 Filling Cabinet Bahan Metal 55 5

40 Foto Presiden + Wk. Presiden Figura 4 41 Kursi hadap (tanpa roda) 79

42 Kursi kerja (dengan roda) 854 15

43 Kursi rapat (tanpa roda) 142 44 Utility Cabinet ( Lemari jas, Dispenser, kulkas ) 67

45 Kursi theater 196 46 Lambang Garuda 40 x 40 cm 2 47 Meja Kerja 361 1 48 Meja rapat 283 49 Meja samping 70 50 Sofa 204 1

51 Spring bed single 4

52 Sound System 1

53 IP Phone Video for Android 4 54 IP Phone Video Multimedia 5

55 Bsic IP Phone 20

No Nama Barang

(29)

29

Sumber : Kartu Inventaris Barang (KIB) Setwan,2019

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Sekretariat DPRD yang secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, adalah merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dalam menyelenggarakan fungsi, tugas dan wewenang serta kewajiban DPRD.

Tingkat Capaian Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bogor berdasarkan sasaran/ target Renstra periode sebelumnya disajikan pada tabel 2.7 dan tabel 2.8 dibawah ini :

Baik Rusak Ringan Rusak Berat 2020 2021 2022 2023 2024 56 UCM IP PBX 1 57 Pengadaan CCTV 1

58 Hard Disk / Flash Disk 32 GB 5

59 Genset 500 KVA 1 2 1 1 1 1

60 Lampu Hias Taman dan Vertical Garden

61 Lift Barang beserta pemasangannya 2 2 2 2 2

62 Scissor Lift 1 1 1 1 1

63 Mesin Pemotong Rumput 4 4 4 4

64 Display Screen

65 Peralatan Stem Cuci Kendaraan 66 Box Alat Pemadam Kendaraan 67 Server Jaringan

68 Videotron Outdoor 2 2 2 2

69 Sarana Olah Raga

70 Telescope Camera 3 3 3 3

71 Panel AMF (Automatic Main Failur) 72 Tanah

3897 40 97 735 801 806 812 812

J U M L A H

No Nama Barang

(30)

30 Tabel 2.7

Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Kota Bogor

Sumber: Data LKIP Setwan, 2014- 2018

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya

- 100% - - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100% - 100 100 100 100

2 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana operasional SKPD/UPTD

- 95% - - 95% 95% 95% 95% - 90% 92% 93% 94% - 94,7 96,8 97,9 98,9

3 Tingkat pencapaian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah (LAKIP), Evaluasi LAKIP dan Laporan

Pertanggungjawaban (LKPJ) walikota Bogor serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), informasi LPPD dan Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

- 100% - - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100% - 100 100 100 100

4 Persentase Perda yang disetujui - 80% - - 80% 80% 80% 80% - 70% 72% 74% 75% - 87,5 90,0 92,5 93,8

5 Tingkat keterampilan aparatur - 20% - - 20% 20% 20% 20% - 15% 17% 18% 20% - 75,0 85,0 90,0 100,0

6 Persentase Pembangunan SIM DPRD- 5% - - 5% 5% 5% 5% - 5% 5% 5% 5% - 100 100 100 100

7 Persentase SKPD yang menyediakan informasi publik sesuai Undang-undang KIP

- 20% - - 20% 20% 20% 20% - 15% 17% 18% 20%

-75,0 85,0 90,0 100,0 Rasio Capaian pada Tahun ke-Target Renstra Perangkat

Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun

ke-No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Target IKK

Target Indikator

(31)

31

Berdasarkan tabel 2.7 menyatakan bahwa pencapaian kinerja dalam tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya sudah terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan capaian realisasi yang sesuai dengan target yang direncanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

Pencapaian kinerja tingkat ketersediaan sarana dan prasarana operasional SKPD/UPTD menunjukkan peningkatan dalam 5 (lima) tahun. Sekretariat DPRD berusaha memenuhi ketersediaan sarana dan prasana dalam mendukung kinerja Sekretariat DPRD guna memfasilitasi DPRD menjalankan tugas dan fungsinya.

Tingkat pencapaian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), Evaluasi LAKIP dan Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) walikota Bogor serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), informasi LPPD dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam pencapaian kinerja sudah terlaksana dengan baik.

Persentase Perda yang disetujui yang merupakan salah satu indikator dalam pencapaian kinerja Sekretariat DPRD menunjukkan peningkatan selama 5 (lima) tahun walaupun masih di bawah yang ditargetkan. Hal ini disebabkan karena adanya keterlambatan penyampaian dan pembahasan raperda yang telah direncanakan oleh SKPD pemrakarsa dan penyampaian dokumen yang bersamaan atau dalam waktu yang relatif berdekatan sehingga berakibat pada sulitnya pengaturan penjadwalan pembahasan oleh DPRD, mengingat padatnya agenda DPRD.

Pencapaian kinerja tingkat keterampilan aparatur, persentase Pembangunan SIM DPRD dan persentase SKPD yang menyediakan informasi publik sesuai Undang-undang KIP sudah menunjukkan kinerja yang baik.

(32)

32 Tabel 2.8

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat DPRD Kota Bogor

Sumber: Data diolah, 2019

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Tidak Langsung 16.177.116.526 16.409.178.130 20.904.155.576 30.954.023.734 35.912.500.998 14.583.383.241 16.302.669.013 20.526.157.916 27.933.360.767 35.136.818.872 90,15 99,35 98,19 90,24 97,84 Belanja Pegawai 16.177.116.526 16.409.178.130 20.904.155.576 30.954.023.734 35.912.500.998 14.583.383.241 16.302.669.013 20.526.157.916 27.933.360.767 35.136.818.872 90,15 99,35 98,19 90,24 97,84 22,06% 24,59% Belanja Langsung 35.358.392.700 56.223.632.486 42.382.631.558 56.028.927.558 89.111.467.000 19.992.812.358 29.510.940.538 30.617.372.713 39.824.289.640 69.021.657.694 56,54 52,49 72,24 71,08 77,46 Belanja Pegawai 716.990.000 6.715.245.386 626.720.000 651.445.000 650.620.000 367.340.000 6.295.239.176 494.351.040 445.782.040 387.446.180 51,23 93,75 78,88 68,43 59,55 -2,40% 1,34% Belanja Barang dan Jasa 25.431.602.700 38.614.027.100 40.339.061.558 49.635.157.558 71.299.547.000 17.313.897.658 21.719.546.362 29.317.516.273 36.844.120.260 53.260.421.168 68,08 56,25 72,68 74,23 74,70 29,40% 32,43% Belanja Modal 9.209.800.000 10.894.360.000 1.416.850.000 5.742.325.000 17.161.300.000 2.311.574.700 1.496.155.000 805.505.400 2.534.387.340 15.373.790.346 25,10 13,73 56,85 44,14 89,58 16,84% 60,59%

Anggaran pada Tahun ke- Realiasasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun

ke-Rata- rata Pertumbuhan

(33)

33

Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Sekretariat DPRD Kota Bogor dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mengalami fluktuasi yang ditunjukkan pada tabel 2.8 Realisasi selama 5 (lima) tahun rata- rata penyerapan anggaran tidak lebih dari 80%.

Belanja pegawai dalam belanja tidak langsung menunjukkan kinerja yang baik dikarenakan rasio antara target anggaran dan realisasi anggaran berimbang. Persentase rasio ini menggambarkan bahwa perencanaan yang baik sehingga penyerapan anggaran hampir 100%.

Sedangkan untuk belanja langsung yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan menunjukkan fluktuasi persentase. Pada tahun 2015 merupakan tahun dengan penyerapan anggaran terendah sebesar 52,49%. Hal ini disebabkan karena ada beberapan kegiatan yang tidak dilaksanakan di tahun tersebut (Perencanaan Pengadaan Rumah Jabatan, Persiapan Pengadaan Rumah Jabatan, Pelaksanaan Pengadaan Rumah Jabatan, dan Penyerahan Hasil Pengadaan Rumah Jabatan).

Namun demikian, Sekretariat DPRD Kota Bogor terus berusaha melakukan peningkatan terhadap kualitas dan kuantitas kinerja dalam pengelolaan pendanaan pelayanan agar tercapai target-target kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran yang direncanakan. Dalam perencanaan anggaran Sekretariat DPRD Kota Bogor agar berpedoman pada tahapan-tahapan perencanaan anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pelaksanaan anggaran agar dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan jadwal yang telah ditetapkan. Sedangkan dalam evaluasi dan monitoring, pembuat kebijakan selaku pengguna anggaran agar dapat meningkatkan pengawasan dalam pengelolaan anggaran.

(34)

34 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Sekretariat DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang perencanaan tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan pada Sekretariat DPRD Kota Bogor. Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan perencanaan adalah bahwa dinamika pembangunan daerah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah provinsi, hal ini tentu berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah daerah Kota Bogor agar adanya sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan.

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal, antara lain sebagai berikut :

1. Kondisi internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan:

A.Kekuatan

Pada sisi kekuatan terdapat faktor-faktor strategis antara lain:

a.

eksistensi lembaga Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai bagian integral dari manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah, merupakan penghubung antara Pemerintah Daerah selaku Eksekutif dan Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selaku Legislatif sebagai penentu kebijakan akan senantiasa dipertahankan;

b.dukungan anggaran yang mencukupi dalam memfasilitasi kegiatan DPRD;

(35)

35

c. kemandirian dalam rangka optimalisasi pelayanan terhadap Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Publik berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; d.dukungan Tenaga Ahli Fraksi, Kelompok Pakar, staf sekretariat

fraksi.

B.Kelemahan

Pada sisi kelemahan, terdapat faktor-faktor antara lain:

a.kurangnya kompetensi sumber daya aparatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan deteksi dini terhadap perubahan-perubahan atas peraturan perundangan;

b.kurangnya kualitas/kompetensi dan kuantitas tenaga Legal Drafter serta yang tidak sebanding dengan ruang lingkup tugas fasilitasi penyelenggaraan kedewanan.

2. Kondisi eksternal yang terdiri atas peluang dan tantangan:

A.Peluang

Pada sisi peluang, terdapat faktor- faktor antara lain:

a.dukungan kebijakan dan tingginya komitmen organisasi dalam pembinaan dan peningkatan kompetensi SDM Aparatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b.tuntutan masyarakat untuk ikut partisipasi dalam pengambilan keputusan, perumusan kebijakan publik dalam menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menjadi motivasi tersendiri bagi institusi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai lembaga fasilitasi penyelenggaraan kegiatan kedewanan dan pelayanan publik ke depan;

c. terbukanya peluang pengembangan Teknologi Informasi dan Pengembangan Penelitian serta kajian kebijakan.

(36)

36

B.Tantangan

Pada sisi tantangan, terdapat faktor- faktor antara lain:

a.cepatnya perubahan instrumen penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan sering berubah-ubahnya peraturan-peraturan dari Pemerintah Pusat;

b.makin tingginya tuntutan terhadap peningkatan profesionalisme aparatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka optimalisasi fasilitasi dan dukungan penyelenggaraan tugas-tugas Kedewanan secara berkesinambungan;

Meningkatnya tuntutan akan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan publik dan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh penyelenggara pemerintahan daerah utamanya bagi institusi/lembaga DPRD sebagai Lembaga Wakil Rakyat. Dengan mengoptimalkan kekuatan, memanfaatkan peluang serta mengeliminir kelemahan dan ancaman, maka Sekretariat DPRD Kota Bogor dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bogor Tahun Anggaran 2019 s/d 2024 akan mengupayakan terwujudnya tujuan-tujuan yang akan dicapai pada Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kota Bogor .

(37)

37 BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah disebutkan bahwa Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang memiliki tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Sebagai unsur pelayanan terhadap DPRD, Sekretariat DPRD dituntut untuk dapat bersinergi dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan DPRD. Pelayanan terhadap kegiatan-kegiatan DPRD yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD dalam bentuk fasilitasi-fasilitasi baik secara administratif maupun keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Sekretariat DPRD Kota Bogor yang dapat didentifikasi sebagaimana digambarkan didalam tabel 3.1 dibawah ini.

(38)

38 Tabel 3.1

Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Sumber: Data diolah, 2019

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Fasilitasi kurang optimal Kewenangan pengambilan

keputusan penjadwalan kegiatan sepenuhnya ada pada DPRD

Agenda kegiatan Alat

Kelengkapan Dewan sering berubah

Beragamnya pemahaman Anggota DPRD terhadap peraturan perundang- undangan yang

berhubungan dengan tupoksi Sekretariat DPRD

Ketersediaan SDM yang ada belum sepenuhnya sesuai dengan analisa jabatan dan analisa beban kerja

Kualitas SDM yang belum sesuai dengan kompetensiny

Kuantitas SDM yang belum tercukupi

(39)

39 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program KDH dan WKDH terpilih

Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Kota Bogor Tahun 2019-2024 merupakan penjabaran dari Visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan Kota Bogor Tahun 2019-2024. Pernyataan Visi Kota Bogor Tahun 2019-2024 menjadi arah bagi pembangunan sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang. Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan, dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kota Bogor Tahun 2019-2024 dirumuskan sebagai berikut :

“ Terwujudnya Kota Bogor sebagai Kota Yang Ramah Keluarga” Kota Yang Ramah Keluarga dapat diartikan sebagai berikut :

1. Kondisi Ramah Keluarga dipenuhi dari derajat kualitas masyarakat dan lingkungan yang memadai, yang tercermin dari kondisi kesehatan, pendidikan, sosial masyarakatnya serta kondisi infrastruktur lingkungan yang baik dalam mendukung aktivitas masyarakat menuju taraf kehidupan yang lebih baik.

2. Kondisi Ramah Keluarga juga harus dipenuhi dari kondisi sektor ekonomi yang kondusif bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.

3. Kondisi Ramah Keluarga dipenuhi dari pencapaian keluarga yang berkualitas oleh masyarakat serta menumbuhkembangkan nilai-nilai keluarga dalam hubungan bermasyarakat serta tata kelola pemerintahan yang berkompeten.

Dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis internal dan eksternal, maka ditetapkan 3 (tiga) Misi untuk mewujudkan Visi Kota Bogor pada Tahun 2024. Adapun 3 (tiga) Misi yang ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Kota Bogor 2019-2024 yaitu :

(40)

40

1. Mewujudkan Kota Bogor Yang Sehat

Kota Bogor Yang Sehat adalah suatu kondisi yang kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Kota yang sehat dapat dicapai melalui upaya menciptakan dan meningkatkan kualitas lingkungan baik fisik, sosial, dan budaya serta mengintegrasikan berbagai aspek tersebut untuk mewujudkan kondisi Kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat.

2. Mewujudkan Kota Bogor Yang Cerdas

Kota Bogor Yang Cerdas adalah kota yang bisa mengelola sumber dayanya, termasuk sumber daya alam dan manusia, sehingga warganya dapat hidup aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat diperlukan untuk membantu pengelolaan kota.

Kota Cerdas dapat mengetahui permasalahan yang ada didalamnya (sensing), memahami kondisi permasalahannya (understanding), dan mengatur/mengambil tindakan (acting) berbagai sumber daya yang ada untuk dapat digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

3. Mewujudkan Kota Bogor Yang Sejahtera

Kota Bogor Yang Sejahtera adalah suatu kondisi Kota dimana kehidupan masyarakatnya aman, tentram, damai, adil dan makmur. Dalam perspektif sosial ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan kemudahan masyarakat untuk menjagkau pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Kondisi adil dan makmur dapat diukur dari tingkat pemerataan kesejahteraan masyarakatnya. Semakin rendah kesenjangan sosial ekonomi masyarakat merupakan tolok ukur dari keberhasilan perwujudan kota yang sejahtera.

(41)

41

Kota yang sejahtera dapat terwujud apabila kondisi perekonomian masyarakat kota meningkat. Ekonomi masyarakat yang adil dan sejahtera sebagaimana dicita-citakan akan dapat diwujudkan dengan upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas ekonomi daerah. Dengan memperhatikan penjabaran misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor di atas, maka Sekretariat DPRD Kota Bogor memiliki keterkaitan tugas dan fungsi dengan misi kedua. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tupoksi Sekretariat DPRD Kota Bogor yaitu penyelenggaraan administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.

Faktor penghambat pencapaian misi kedua dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor terpilih antara lain kualitas sumber daya manusia belum sesuai dengan kompetensinya, kuantittas sumber daya manusia yang belum tercukupi dan perubahan perundang- undangan/regulasi teknis.

Faktor pendorong pencapaian misi kedua dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor terpilih yaitu sebagai fasilitator kemitraan antara Pemerintah Kota dengan DPRD dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang baik serta DPRD merupakan lembaga legislatif daerah yang memiliki tiga fungsi strategis yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan.

3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra PD Provinsi

Rencana Strategis Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor 2019- 2024 baik secara langsung maupun tidak langsung tidak terkait dengan Rencana Strategis Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, karena secara teknis Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor tidak berkaitan secara organisatoris (tidak ada hirarki) dengan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat. Hal itu sesuai dengan kedudukan dan fungsi MPR,

(42)

42

DPR, DPD dan DPRD seperti yang diatur dalam Undang -Undang Nomor 17 Tahun 2014.

Berdasarkan penjabaran di atas, Sekretariat DPRD Kota Bogor kedudukannya tidak secara langsung berada di bawah Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dan tidak bertanggung jawab langsung juga terhadap pelaksanaan tugasnya, namun dari tugas pokok dan fungsinya hampir sama.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun

2011-2031 dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dalam penyelenggaran pemerintahan daerah adalah sebagai pedoman dalam:

a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana sektoral lainnya;

b. Penyusunan rencana rinci tata ruang;

c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang di daerah; d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;

e. Penataan ruang kawasan strategis;

f. Perwujudan keserasian pembangunan antar sektor/ urusan; dan g. Perwujudan keterpaduan dan pemerataan pembangunan di setiap WP.

Fungsi Sekretariat DPRD dalam memfasilitasi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah memfasilitasi DPRD dalam pembahasan mulai dari:

1. Fasilitasi dalam rapat paripurna penyampaian perda;

2. Fasilitasi pembahasan perda melalui rapat-rapat, koordinasi dan konsultasi serta peninjauan lapangan; dan

3. Fasilitasi dalam rapat paripurna penetapan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

(43)

43

Selain itu, Sekretariat DPRD memfasilitasi DPRD dalam pengawasan pelaksanaan penerapan atas Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.

Faktor penghambat dalam segi pembentukan produk hukum Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah terbaginya fungsi anggota DPRD dalam berbagai Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Panitia Khusus (Pansus) dan fungsi DPRD sehingga waktunya hampir bersamaan dengan agenda pembahasan raperda RTRW. Sedangkan dalam segi pengawasan kurangnya data dan informasi sehingga pengawasan kurang efektif, dimana permasalahan tata ruang muncul setelah adanya laporan dari masyarakat dan dalam setiap pembahasan, terdapat Dinas teknis tidak menyampaikan permasalahannya.

Faktor pendukung dalam segi pembentukan produk hukum adalah tersedianya anggaran yang memadai dalam pembahasan Perda, terdapatnya alokasi penyediaan tenaga ahli yang membantu DPRD dalam pembahasan penataan ruang. Sedangkan dalam segi pengawasan adalah fungsi

pengawasan dalam DPRD memungkinkan DPRD melaksanakan

pengawasan secara rinci dan konkrit baik dalam peninjauan langsung maupun rapat dengan dinas teknis pelaksana kebijakan tata ruang.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Dalam proses perencanaan, isu- isu strategis merupakan mutlak harus ditentukan. Keberhasilan mengidentifikasi isu-isu strategis dengan tepat pada gilirannya akan membuat perencanaan disusun menjadi tepat sasaran, efektif, dapat diterima oleh pihak- pihak terkait dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Serta

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan menuju tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan salah satu mekanisme yang sangat besar pengaruhnya bagi

Hubungan antara jumlah kelahiran dengan kejadian hipertensi pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi Pil, hasil analisis dengan menggunakan uji chi square

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Sesuai dengan kedudukannya sebagai unsur pelaksana yang berada di bawah Deputi Bidang Teknologi Agroindustri Dan Bioteknologi BPPT maka tujuan Balai Bioteknologi adalah mendukung

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

2011 sangat memberi peluang optimalisasi diplomasi Indonesia dalam berperan memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam negeri maupun di dalam kawasan