• Tidak ada hasil yang ditemukan

STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN BERMAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN BERMAIN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rizki Muliani

STIKES Bhakti Kencana Bandung rizki_muliani@yahoo.com

ABSTRAK

Anak mempunyai kedudukan yang bersifat strategis dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Anak adalah tunas yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bagian gene-rasi muda penerus perjuangan bangsa dalam rangka pencapaian cita-cita bangsa. Usia balita merupakan periode awal berlangsungnya proses tumbuh kembang anak. Cara agar anak dapat melalui tahapan tumbuh kembang yang optimal adalah dengan memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan anak dalam tahapan tumbuh kembang tersebut, salah satunya adalah deng-an memenuhi kebutuhdeng-an bermain. Kebutuhdeng-an bermain merupakdeng-an salah satu alat untuk men-stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapat men-stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulasi dengan aktivitas bermain ini akan lebih efektif jika memerhatikan kebutuh-an-kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya karena setiap anak memiliki irama yang berlainan sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Melalui stimu-lasi dengan aktivitas bermain ini diharapkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia balita lebih baik sehingga kualitas anak dapat ditingkatkan.

Kata Kunci : Tumbuh Kembang, Balita, Bermain

ABSTRACT

Children have a strategic position in social life of nation and state. Children are the buds that will grow and develop into the young generation successor to the struggle of the nation in achieving the ideals of the nation. Toddler age is the period beginning the process of development of the child. How to make child through the stages of the optimal growth and development is to meet all the requirements needed in the stages of child growth and development, one of them is to meet the needs of playing. The need to play is one tool to stimulate growth and development of chil-dren. Children are a lot of stimulation will grow faster than the children who get less or even no stimulation. Stimulation with this play activity would be more effective if attention to the needs of children in accordance with the stages of its development because every child has a different rhythm and should be tailored to the child’s development. Through stimulation with play activity is expected to growth and development of children aged under five children better so that quality can be improved.

Keyword : growth and development, toddlers, play

(2)

PENDAHULUAN Pengertian Bermain

Menurut Wong (1995), bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari. Sedangkan menurut Foster (1984), bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan.

Fungsi Bermain

Menurut Wong (1995), fungsi bermain terdiri atas :

a. Perkembangan sensori motorik

Permainan aktif dengan menggunakan suatu objek berguna untuk perkembangan otot dan gerak. Melalui per-mainan, anak akan mampu mengungkapkan kemampuan fisiknya. Misalnya, seorang bayi akan mampu mengek-spresikan kemampuannya melalui pendengaran, pengliha-tan, taktil dan rangsangan. Anak toddler dan pra sekolah mampu berekspresi melalui gerakan tubuhnya. Kemam-puan seorang anak akan berlanjut dalam permainan sen-sori motoriknya sesuai dengan meningkatnya maturitas atau kematangan dalam bermain.

b. Perkembangan kognitif atau intelektual

Perkembangan kognitif diperoleh dengan mengeks-plorasi dan memanipulasi benda-benda sekitarnya baik warna, ukuran dan cara menggunakan benda tersebut. Anak belajar menghubungkan kata-kata dengan objek atau benda tersebut dan mengembangkan pengertian ten-tang konsep yang abstrak dan hubungan dengan orang lain. Bermain akan memberikan arti untuk mempraktekkan dan mengembangkan kemampuan berbahasa dan mempunyai pengalaman mempersepsikan hal yang baru dan hubun-gannya dengan orang lain, misalnya atas, bawah, di atas, di bawah.

c. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial dapat diperoleh karena dengan bermain anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari peran dalam kelompok. Melalui bermain, anak dapat mengembangkan hubungan sosial dan me-mecahkan masalah yang berhubungan dengan hubung an sosial itu. Mereka belajar memberi dan menerima aturan kelompok. Anak dapat belajar peran seks atau jenis ke-lamin dalam kehidupan sosialnya sebagai pola tingkah laku yang baik. Anak belajar mengenal benar dan salah serta belajar bertanggung jawab.

d. Perkembangan moral

Perkembangan moral dapat diperoleh dari permainan saat berinteraksi dengan teman selama bermain. Anak akan menyesuaikan diri dengan aturan kelompok dan bersikap jujur terhadap kelompok.

e. Perkembangan kreativitas

Perkembangan kreativitas sangat memungkinkan diperoleh anak karena anak melakukan percobaan tentang ide mere ka dalam permainan melalui semua media. Kreativitas terutama diperoleh sebagai hasil dari permainan solitary dan grup. Se-orang anak yang merasa puas deng an kreativitasnya yang baru dan berbeda akan membawa minatnya ke lingkungan.

f. Perkembangan kesadaran diri

Kesadaran diri dapat diperoleh dengan bermain sebab anak akan belajar memahami kemampuan dirinya, kele-mahannya dan tingkah lakunya terhadap orang lain. Mela-lui bermain, anak akan mampu untuk menguji kemampuan orang lain dengan peran yang berbeda dan belajar menge-nai akibat tingkah laku yang dilakukan orang lain.

g. Fungsi terapi

Melalui bermain, anak akan dapat mengekspresikan peras-aan yang tidak enak, misalnya marah, benci, takut dan kesal.

h. Perkembangan komunikasi

Bermain merupakan alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat menyatakan perasaannya secara verbal, misalnya melukis, menggambar dan bermain peran.

Menurut Soetjiningsih (1998), agar tujuan stimulasi dengan alat permainan tercapai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Alat permainan harus sesuai dengan taraf perkembang-an perkembang-anak.

b. Agar kemampuan bermain anak berkembang, orang-tua harus sabar, memerhatikan kemampuan dan minat anak, janganlah orangtua menuntut anak di luar ke-mampuannya.

c. Ulangilah suatu cara bermain sehingga anak benar-benar terampil sebelum meningkat pada ketrampilan yang lebih majemuk.

d. Orangtua selalu menjadi model bagi anak-anaknya. Apabila orangtua senang dengan suatu alat permainan maka anak cenderung menyukainya juga.

e. Sebelum orangtua mengajak anak bermain dengan menggunakan alat permainan, pelajari dulu cara dan tujuan dari alat permainan tersebut.

f. Jangan memaksa anak bermain bila anak sedang tidak ingin bermain, demikian juga bila orangtua dalam keadaan tidak ingin bermain jangan memaksakan diri. Bila orangtua merasa terpaksa akan mudah menjadi tidak sabar.

g. Hentikan kegiatan bermain sebelum anak atau orangtua mulai bosan.

h. Alat permainan untuk anak tidak harus selalu baru. i. Jangan memberikan alat bermain yang terlalu banyak

atau terlalu sedikit.

a. Karena jika terlalu banyak akan membuat anak bing-ung, sedangkan jika terlalu sedikit anak tidak mendapat kesempatan secara optimal mengembangkan ketrampi-lannya.

j. Bila anak terlalu menetap perhatiannya kepada alat ber-main tertentu, orangtua jangan terlalu khawatir. Usaha-kan tetap memperkenalUsaha-kan alat bermain yang lain agar anak mendapat pengalaman yang lebih luas.

k. Bila orangtua menyediakan waktu sedikit untuk ber-main dengan anaknya, maka jalinlah hubungan yang akrab dengan anak yang sangat bermanfaat untuk pengembangan kepribadian anak kelak.

l. Melalui bermain bersama, orangtua dan anak akan sali ng mengenal satu sama lainnya dan mengenal dirinya masing-masing.

(3)

Usia

(1) Stimulasi visual(2) Stimulasi auditorius(3) Stimulasi Taktil 4) Stimulasi Kinetik (gerak)(5) Aktivitas yang dianjurkan

0-1 bln • Lihatlah bayi pada jarak dekat

• Gantungkan objek terang berkilat dalam jarak 20-25 cm dari wajah bayi dan di garis tengah • Gantungkan

mobil-mobi-lan dengan desain hitam dan putih

• Bicara pada bayi; bernyanyi dengan suara lembut

• Mainkan kotak musik, radio, TV

• Letakkan jam berdetik di dekatnya

• Gendong, belai, sayang

• Pertahankan agar bayi hangat • Bedong bayi

• Ayun bayi, tempatkan di kereta

• Gunakan kereta untuk berjalan-jalan

2-3 bln • Berikan objek terang • Buat agar ruangan terang

dengan gambar dan cer-min

• Bawa bayi ke berbagai ruangan sambil melakukan tugas

• Tempatkan bati di kursi bayi untuk pandangan vertikal pada lingkungan

• Bicara pada bayi

• Masukkan dalam kebersa-maan keluarga

• Pajankan pada berbagai kebisingan lingkungan selain kebisingan rumah saja

• Gunakan mainan yang jika digoyangkan akan mengeluarkan suara, misalnya kerincingan

• Belai bayi sam-bil memandi-kan, mengganti popok • Sisir rambut dengan sikat halus

• Gunakan pengayun bayi • Bawa ke mobil untuk

berkendara

• Latih tubuh dengan menggerakkan eks-tremitas dalam gerakan berenang

• Gunakan ayunan gim

4-6 bln • Tempatkan bayi di depan cermin yang tidak dapat pecah

• Berikan mainan berwarna terang untuk dipegang

• Bicara pada bayi, ulangi bunyi yang dibuat bayi • Tertawa jika bayi tertawa • Panggil bayi dengan

namanya

• Remas kertas yang ber-beda di telinga bayi • Tempatkan mainan yang

jika digoyang akan men-geluarkan bunyi atau bel di tangan bayi • Berikan bayi mainan remasan yang lembut dengan berbagai tekstur • Biarkan bayi mencebur saat mandi • Tempatkan tubuh bayi yang telanjang di atas permadani yang lembut dan halus dan gerak-kan ekstremitas

• Gunakan ayunan • Lambungkan bayi di

pangkuan sambil meme-gangnya dalam posisi berdiri

• Sokong bayi dalam po-sisi duduk, biarkan bayi condong ke depan untuk keseimbangan diri • Tempatkan bayi di lantai

untuk merangkak, ber-guling, duduk

6-9 bln • Berikan bayi mainan yang besar dengan warna terang, bagian yang dapat bergerak dan dapat berbu-nyi

• Tempatkan cermin yang tidak dapat pecah di mana bayi dapat melihat dirinya • Main cilukba, khususnya menyembunyikan wajah di balik handuk

• Buat wajah lucu untuk mendorong peniruan • Berikan bola rajutan atau

benang untuk ditarik

• Panggil bayi dengan namanya

• Ulangi kata sederhana, seperti ”dada”, ”mama”, ”daag-daag”

• Bicara dengan jelas • Sebutkan nama bagian

tu-buh, orang dan makanan • Beritahu bayi apa yang

anda lakukan

• Gunakan ”tidak” hanya bila perlu

• Berikan perintah seder-hana

• Tunjukkan bagaimana menepuk tangan, memu-kul drum

• Biarkan bayi bermain dengan kain dari berba-gai tekstur • Berikan

mangkuk yang berisi makanan dengan ukuran dan tekstur yang berbeda untuk dirasakan • Biarkan bayi menangkap air mengalir • Anjurkan anak untuk berenang di bak besar atau kolam dangkal • Berikan gump-alan plester yang lengket untuk manipu-lasi

• Pegang tegak untuk merasakan beban berat badan dan lambungkan • Naikkan, katakan ”naik” • Turunkan, katakan

”tu-run”

• Tempatkan mainan di luar jangkauan, dorong bayi untuk mengambil-nya

(4)

(1) (2) (3) (4) (5) Aktivitas yang dianjurkan

9-12 bln • Tunjukkan pada ba yi gambar yang besar di dalam buku • Bawa bayi ke tempat binatang

yang ba nyak orang, objek berbeda (pusat perbelanjaan) • Mainkan bola deng an

menggelinding kannya ke anak dan ajarkan untuk me lempar kembali

• Demonstrasikan cara mem-bangun menara 2 blok

• Bacakan untuk bayi cerita nina bobo sederhana

• Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan salah satunya • Tiru bunyi binatang

• Berikan bayi makanan yang dipegang dengan tekstur yang berbeda-beda

• Biarkan bayi menghan-curkan dan memberan-takkan makanan

• Biarkan bayi merasakan objek dingin atau hangat • Biarkan bayi

merasa-kan angin sepoi-sepoi (tiupan kipas angin)

• Berikan mainan besar yang dapat ditarik dan didorong • Tempatkan perabot

dalam lingkaran untuk mendorong pengeksplorasian • Kembalikan pada

posisi yang berbeda

Mainan yang dianjurkan Lahir-6 • Mobil mainan anak-anak

• Cermin yang tidak dapat pecah

• Selimut berwarna kontras

• Kotak musik • Mobil musik • Bel

• Mainan kecil yang jika digoyangkan akan mengeluarkan bunyi dan dapat dipegang

• Mainan binatang • Pakaian halus

• Selimut kapas lembut atau halus

• Mobil halus

• Keranjang/ ayunan • Mainan yang dapat

diperberat atau di-isap

• Ayunan bayi

6-12 • Blok berwarna • Kotak atau cangkir • Buku dengan cerita dan

gambar yang terang • Benang dengan diameter

besar

• Mainan dengan bagian yang mudah dilepas

• Bola besar

• Cangkir dan sendok • Puzzle besar

• Mainan yang jika digoyangkan akan mengeluarkan bunyi dengan ukuran, bentuk dan suara yang berbeda serta berwarna terang • Binatang-binatangan

dan boneka-boneka yang berdecit • Rekam musik yang

ringan dan berirama

• Binatang-binatangan dan boneka dengan tekstur yang lembut dan berbeda-beda

• Mainan berongga, main-an ymain-ang mengapung • Mainan yang dapat

diremas-remas • Mainan untuk digigit • Buku-buku dengan

tekstur berbeda

• Boks aktivitas untuk keranjang bayi • Mainan yang dapat

ditarik dan didorong • Ayunan angin

Permainan selama masa Toddler

Perkembangan fisik Perkembangan sosial Perkembangan mental dan kreativitas Aktivitas yang dianjurkan

• Memberikan ruang yang dapat mendorong aktivi-tas fisik

• Memberikan kotak pasir dan jungkit-jangkit

• Memberikan replika peralatan dewasa untuk meniru permainan

• Membiarkan anak untuk membantu orang dewasa • Mendorong permainan yang meniru

• Memberikan peralatan dan aktivitas yang memung-kinkan ekspresi perasaan

• Membiarkan anak bermain dengan beberapa hal aktual yang digunakan orang dewasa, misalnya membiarkan anak mencuci atau bermain dengan panci dan perkakas lainnya

• Bermain air

• Mendorong untuk membangun, menggambar dan mewarnai

• Memberikan berbagai tekstur untuk bermain

• Memberi kotak besar dan container lain untuk bermain imajinasi • Membaca cerita sesuai usia • Monitor siaran TV

Alat yang dianjurkan • Alat yang dapat ditarik

dan didorong • Mainan yang dapat

digoyang

• Alat yang dapat dinaiki • Bola

• Balok-balok • Papan pukul • Ember dan sekop • Container

• Bermain uang-uangan

• Musik dan tape recorder • Peralatan rumah tangga • Telepon mainan

• Masak-masakan, kursi, meja • Cermin

• Boneka, hewan-hewanan

• Puzzle yang terbuat dari kayu • Kertas mewarnai

• Balok-balok

• Tali dengan manik-manik besar, seperti untuk ditalikan

(5)

Perkembangan fisik Perkembangan sosial Perkembangan mental dan kreativitas Aktivitas yang dianjurkan

• Memberikan ruang untuk anak agar dapat berlari, melompat dan memanjat

• Mengajari berenang

• Mengajari olahraga dan aktivitas sederhana

• Mendorong interaksi dengan anak tetangga

• Intervensi ketika anak menjadi destruktif

• Mengikutsertakan anak di sekolah preschool

• Mendorong usaha kreatif dengan alat bakku

• Membaca cerita • Monitor program TV

• Menonton teater dan kejadian kultural lain sesuai usia anak

• Rekreasi ke taman, museum dan pantai Alat yang dianjurkan

• Papan jungkat-jangkit • Papan luncur dengan tinggi

sedang • Ayunan

• Alat untuk dinaiki • Sepeda roda tiga • Kereta sorong • Kereta luncur

• Bermain rumah-rumahan • Boneka

• Meja, masak-masakan • Papan setrika dan setrika • Kuitansi dan mesin ketik • Truk, mobil, pesawat, kereta api • Peralatan dokter dan perawat • Paku, gergaji, palu

• Alat berhias, bermain make up

• Buku • Puzzle • Alat musik • Menggambar

• Gunting tumpul, kertas, lem

• Kertas, crayon, poster untuk diwarnai, penghapus

• Tape recorder • Papan tulis, spid Permainan pada usia preschool

Pemilihan Alat Bermain yang Baik

Pedoman orangtua untuk memilih alat bermain bagi anak balita yang baik adalah :

a. Pilih mainan yang sesuai dengan ketrampilan, ke-mampuan dan minat anak

b. Pilih mainan yang aman untuk anak tertentu, lihat la-bel yang menunjukkan kelompok usia yang sesuai c. Untuk bayi, toddler dan semua anak yang masih

memasukkan objek ke dalam mulut, hindari mainan dengan bagian-bagian yang kecil yang dapat men-imbulkan bahaya tersedak dan aspirasi yang fatal. Mainan pada kategori ini biasanya dilabel tertulis ” Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 3 tahun” d. Untuk bayi hindari mainan dengan kawat atau kabel

yang panjangnya 17 cm atau lebih karena dapat me-nyebabkan anak tercekik

e. Untuk semua anak di bawah 8 tahun, hindari mainan listrik dengan elemen panas

f. Untuk anak di bawah 5 tahun, hindari panah atau pa-pan pa-panahan

g. Periksa adanya label keamanan seperti ” tahan api” atau ”tahan panas”

h. Pilih mainan yang cukup tahan lama untuk permainan kasar, lihat kekokohan konstruksi atau bagian kecilnya i. Pilih mainan dengan tepi halus atau kasar. Hindari

main-an dengmain-an tepi tajam ymain-ang dapat memotong atau ymain-ang mempunyai ujung yang tajam. Ujung pada bagian dalam mainan dapat menusuk jika mainan tersebut patah j. Hindari mainan dengan objek tembakan atau

lem-paran yang dapat mencederai mata

k. Panah dan papan panahan yang digunakan oleh anak harus berujung tumpul dan dibuat dari bahan pegas, pastikan ujung terlekat dengan aman

l. Pastikan bahwa bahan-bahan pembuat mainan terse-but tidak beracun

m. Hindari mainan yang membuat kebisingan yang da-pat merusak pendengaran

n. Periksa instruksi mainan untuk kejelasan. Instruksi ini harus jelas untuk orang dewasa

o. Pertahankan mainan dalam kondisi baik, tanpa tanda bahaya yang mungkin seperti tepi tajam, serpihan, tampak lemah atau berkarat

p. Lakukan perbaikan dengan segera atau buang jauh dari jangkauan anak

q. Kikir mainan kayu yang tajam atau haluskan permu-kaannya

r. Gunakan hanya cat berlabel non toksik untuk mencat ulang mainan, kotak mainan atau perabot anak SIMPULAN

Usia balita merupakan periode awal berlangsungnya proses tumbuh kembang anak. Periode ini menentu-kan perkembangan anak pada masa selanjutnya, karena pada masa balita perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat (Soetjiningsih, 2002). Tahap awal pertumbuhan dan perkembangan anak yang berlangsung secara optimal akan mendukung keberhasilan tahapan-tahapan tumbuh kembang setelah usia balita.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bergita, E. 1999. Melalui Bermain si Kecil

Men-jelajah Dunia. Jakarta:Ayah Bunda.

Glanz, K. 1997. Health Behavior and Health

Educa-tion. San Fransisco:Jossery Bass Inc.

Hurlock, E. B. 1997. Psikologi Perkembangan,

Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Ke-hidupan. Jakarta:Erlangga.

Pattinama, I. M. 1998. Orangtua Mitra Bermain

Anak. Jakarta:Ayah Bunda.

Sacharin, R. M. 1996. Prisip Keperawatan

Pedia-trik. Jakarta:EGC.

Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak.

Surabaya:EGC.

Cara agar anak dapat melalui tahapan tumbuh kembang yang optimal adalah dengan memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan anak dalam tahapan tumbuh kembang tersebut, salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuh-an bermain. Dengkebutuh-an bermain kebutuh-anak-kebutuh-anak bisa mengem-bangkan semua potensi di dalamnya dirinya, moral, sosial, emosi, ekspresi (Munandar, 1993). Bermain yang dilaku-kan anak merupadilaku-kan unsur penting untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, moral, sosialisasi,

kreativi-tas, kesadaran diri dan terapeutik (Whaley dan Wong’s, 1990). Anak yang banyak mendapat stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang atau bah-kan tidak mendapatbah-kan stimulasi. Pemberian stimulasi dengan aktivitas bermain ini akan lebih efektif jika me-merhatikan kebutuhan-kebutuhan anak sesuai dengan ta-hap-tahap perkembangannya karena setiap anak memiliki irama yang berlainan sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan anak. (Soetjiningsih, 2002).

S

upartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar

Kep-erawatan Anak. Jakarta:EGC

Theresia. 2001. Bermain Sambil Belajar dalam

Perkembangan Usia Balita di Taman

Kanak-kanak. http//www. alat bermain edukatif/

yaho.com.

Whaley dan Wong’s. 1990. Essential of Pediatric

Nursing. Saint Louis:Mosby Year Book Inc.

Whaley dan Wong’s. 1996. Clinical Manual of

Pedi-atric Nursing. Saint Louis:Mosby Year Book

Inc.

Wong, L. Donna. 2004. Pedoman Klinis

Keperawa-tan Pediatrik. Jakarta:EGC

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tahap ini pembuat karya sebagai reporter bersama produser mengumpulkan ide untuk membuat sebuah program, membuat riset ke masyarakat untuk melihat minat

Apabila penggunaan daya untuk motor multipel tidak berjalan pada saluran yang sama, hal tersebut akan terjadi arus bocor untuk mengisi kapasitor diantara konverter frekuensi, pada

Hal ini harus menjadi perhatian kita seua bagaimana bisa menerapkan metode face to face driver mode dan flex model yaitu macam metode dari blended learning dan

Pertumbuhan mikroorganisme di alam dapat diketahui dengan pengambilan mikroorganisme tersebut di alam yang kemudian ditumbuhkan di dalam suatu medium buatan

Pasal 38C UU No.20 Tahun 2001 ditegaskan: Apabila setelah putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, diketahui masih terdapat harta benda milik terpidana

Diharapkan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 61 tahun

(2) cara orang tua tunggal melatih anak supaya terampil dan mandiri yaitu yang diperoleh di lapangan berbeda dari cara orang tua lainnya dalam mendidik anaknya

sehingga dapat menambah pengetahuan terkait materi yang dipelajari. 2) Siswa diharap tidak langsung masuk dalam kegiatan, namun mengikuti. dan membaca semua petunjuk yang ada