• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP SAPTA PESONA WISATA AIR TERJUN SEDUDO TOURIST PERCEPTIONS OF OBJECTS AND ATTRACTIONS OF SEDUDO WATERFALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP SAPTA PESONA WISATA AIR TERJUN SEDUDO TOURIST PERCEPTIONS OF OBJECTS AND ATTRACTIONS OF SEDUDO WATERFALL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP SAPTA PESONA WISATA AIR TERJUN SEDUDO

TOURIST PERCEPTIONS OF OBJECTS AND ATTRACTIONS OF SEDUDO WATERFALL

Teti Sugiarti1*, Mohammad Ali Fikri2

1*Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Email: tetisugiarti@gmail.com

2Progam Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Email: alifikri970@gmail.com

*Penulis Korespondensi: tetisugiarti@gmail.com

ABSTRACT

The number of tourists visiting the Sedudo Waterfall tourist object in the last five years has fluctuated. The purpose of the study was to determine and analyze the level of tourist satisfaction with enchantment sapta in the attractions of Sedudo Waterfall in Sawahan District, Nganjuk Regency. Descriptive analysis is used to achieve these objectives. The results showed that most tourists came from the Nganjuk area. Age of tourist’s ranges from 15-25 years with the last high school education equivalent and visits are made on weekends at noon. The level of tourist satisfaction with attractions based on safety, order, cleanliness, coolness and memories gets a moderate rating from tourists. The level of tourist satisfaction based on beauty and hospitality received high ratings. The level of satisfaction of tourists with the lowest value is based on cleanliness. The level of satisfaction about cleanliness is influenced by the awareness of visitors about not littering or in its place so that it affects the environment of the tourist attraction.

Keywords: attraction, level of satisfaction, sapta enchantmen, tourist.

ABSTRAK

Jumlah kunjungan wisatawan objek wisata Air Terjun Sedudo lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui serta menganalisis tingkat kepuasan wisatawan terhadap sapta pesona di objek wisata Air Terjun Sedudo di Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk. Analisis Deskriptif dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan wisatawan kebanyakan berasal dari daerah Nganjuk. Usia wisatawan berkisar antara 15-25 tahun dengan pendidikan terakhir SMA sederajat dan kunjungan dilakukan di akhir pekan pada waktu siang hari. Tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek wisata berdasarkan keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan dan kenangan mendapat penilaian sedang dari wisatawan. Tingkat kepuasan wisatawan berdasarkan keindahan dan keramah tamahan mendapat penilaian tinggi. Tingkat kepuasan wisatawan dengan nilai terendah adalah berdasarkan kebersihan. Tingkat kepuasan tentang kebersihan dipengaruhi oleh kesadaran pengunjung tentang tidak membuang sampah sembarangan atau pada tempatnya sehingga berpengaruh terhadap keadaan lingkungan objek wisata.

(2)

Kata kunci: objek wisata, sapta pesona, tingkat kepuasan, wisatawan.

PENDAHULUAN

Sektor pariwisata memiliki posisi strategis dalam berbagai kebijakan pembangunan, khususnya bagi negara Indonesia yang memiliki aset kepariwisataan untuk diperkuat dan diberdayakan sebagai pilar negara. Pariwisata dianggap sebagai sektor industri yang mampu membangun kemandirian suatu negara dan merupakan pendorong kemajuan pertumbuhan sektor-sektor lainnya (Nugraha, 2013). Perilaku seseorang dalam melakukan wisata akan membuat sektor pariwisata semakin berkembang. Subianto (2007) perilaku konsumen merupakan suatu tindakan konsumen atau individu yang di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang mengarahkan mereka dalam memilih, menilai, mendapatkan, menggunakan dan mengevaluasi barang atau jasa yang di inginkan. Menurut Swasta (2000) dalam Pratiwi (2019), salah satu faktor yang dapat membuat pelanggan puas adalah kualitas jasa. Dalam jangka panjang kualitas seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan serta kebutuhan konsumen. Sektor pariwisata akan berkembang jika pengelolaan destinasi dilakukan secara berkesinambungan dan pelayanan yang diberikan tepat guna (Jayanti, 2019).

Menurut Oliver (Suprapto, 2001) Kepuasan pelanggan bermakna perbandingan antara apa yang diharapkan konsumen dengan apa yang dirasakan konsumen ketika menggunakan produk tersebut. Bila konsumen merasakan performa produk sama atau melebihi ekspektasinya, berarti mereka puas. Sebaliknya jika performa produk kurang dari ekspektasinya, berarti mereka tidak puas. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah tujuan utama pemasaran. Ketika pelanggan merasa puas atas pelayanan yang didapatkan, maka besar kemungkinan mereka akan kembali lagi dan melakukan pembelian-pembelian yang lain dan mereka juga akan merekomendasikan pada teman-teman dan keluarganya tentang perusahaan tersebut. Pemasaran bukanlah semata-mata membuat penjualan, melainkan tentang bagaimana memuaskan pelanggan terus-menerus. Hasil penelitian Ariani dan Aryati (2018) menunjukkan kepuasan wisatawan pasca kunjungan di destinasi pariwisata Bali berpengaruh sebesar 62,87%. Hal ini berarti semakin tinggi kepuasan tersebut akan semakin tinggi mempengaruhi pasca kunjungan wisatawan di destinasi pariwisata Bali. Niat berprilaku wisatawan juga berpengaruh terhadap pasca kunjungan wisatawan, dimana kepuasan berpengaruh dominan terhadap pasca kunjungan tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa kepuasan yang dirasakan oleh wisatawan akan mempengaruhi niat berprilakunya secara intrinsik.

Destinasi wisata yang yang ada di Jawa Timur terdapat di beberapa kabupaten kota mulai dari destinasi wisata pantai, air terjun, bukit, goa, serta destinasi wisata lainnya. Pada tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Timur sebanyak 239.411 orang (dengan visa sebanyak 51.175 orang dan tanpa visa sebanyak 188.236 orang). Sukana (2014) menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu. Nganjuk merupakan salah satu kabupaten berada di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata alam menarik. Kabupaten Nganjuk memiliki destinasi wisata yang beragam mulai dari keindahan alamnya seperti air terjun, bukit, goa, dan lainnya. Objek wisata beragam yang dimiliki Kabupaten Nganjuk tentunya menjadi daya tarik wisata untuk menambah pendapatan daerah. Daya tarik wisata merupakan suatu tempat atau daerah yang memiliki daya tarik bagi kunjungan

(3)

wisatawan yang mencakup keadaan alam, flora, fauna, seni dan budaya ciptaan tuhan yang maha esa (Mahagangga, 2015). Air Terjun Sedudo merupakan satu dari beberapa air terjun yang ada di Kabupaten Nganjuk yang sering di kunjungi wisatawan. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Nganjuk, jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedudo dari tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi.

Tingkat kepuasan yang beragam dapat mempengaruhi pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedudo. Berdasarkan hasil penelitian Hadi (2016) salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasaan pengunjung yang datang di Pesona Alam Dusun Sendang Kumitir adalah aspek pelayanan yang ditinjau dari kebersihaan, kerapihan, kehandalan, ketanggapan, kesopanan, keyakinan dan komunikasi yang baik dari pengelola dan karyawannya. Kepuasaan pengunjung juga dilihat dari aspek penilainya dalam penataan ruang/tempat, bangunan, pencahayaan dan pewarnaan serta ketersediaan tempat ibadah, toilet dan tempat parkir yang dinilai sudah baik karena kesungguhaan pengelola Pesona Alam Dusun Sendang Kumitir dalam mengelola tempat tersebut demi memberi kesan yang nyaman bagi pengunjungnya. Sapta Pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan dibudayakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk memperbesar daya tarik dan daya saing pariwisata Indonesia (Suyadi, 2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek wisata Air Terjun Sedudo. Diharapkan setelah tercapainya tujuan tersebut dapat digunakan dalam penyusunan strategi pengembangan Air Terjun Sedudo yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga pihak pengelola wisata atau dinas terkait mampu meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini dilakukan di objek wisata Air Terjun Sedudo yang berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan objek wisata Air Terjun Sedudo merupakan wisata alam yang memiliki jumlah pengunjung terbanyak di banding objek wisata alam lainnya yang ada di Nganjuk. Responden yang di gunakan dalam penelitian ini adalah setiap pengunjung yang ada di objek wisata Air Terjun Sedudo. Metode untuk menentukan sampel yang diambil menggunakan metode Insidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dimana siapa saja yang di temui peneliti dan di pandang orang yang di temui tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan sebanyak 50 wisatawan dengan batasan usia minimal 15 tahun.

Metode untuk menjawab permasalahan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang sudah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Untuk melihat persepsi wisatawan terhadap objek wisata Air Terjun Sedudo menggunakan bantuan skala likert. Adapun skala yang diukur menggunakan sapta pesona yang djabarkan dalam 7 variabel yaitu: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, kesenangan (Putri, 2011). Data interval dapat dihitung dengan nilai skor terbesar atau maksimal dikurangi skor terkecil dari jawaban yang diberikan oleh responden, kemudian dibagi dengan kelas yang di inginkan. Mempergunakan tiga kelas yaitu memuaskan, cukup memuaskan, dan tidak memuaskan.

Indeks : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝛸−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

(4)

Rumus Indeks = Keterangan :

Nilai maksimal = 5 x jumlah responden = 5 x 50 = 250

Nilai minimal = 1 x jumlah responden = 1 x 50 = 50 Indeks : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝛸−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100% = 250−50 3 = 200 3 = 67 Keterangan : Rendah = indeks < 34 Sedang = indeks 34-67 Tinggi = indeks >67

HASIL DAN PEMBAHASAN Keamanan Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Aman merupakan kondisi dimana wisatawan merasa tentram dan keadaan yang memberi ketenangan bagi wisatawan di lokasi wisata. Aman juga dapat diartikan tejamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk barang milik wisatawan (Engriani, 2015). keamanan di uraikan melalui keamanan dari ancaman kecelakaan alam, keamanan dalam menggunakan fasilitas yang ada di objek wisata, keamanan kendaraan di area parkir, ketersediaan pos keamanan dan kesiagaan petugas dalam memantau aktifitas pengunjung serta keamanan dari akses menuju objek wisata. Berikut adalah Tabel 1 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap keamanan di objek wisata Air Terjun Sedudo:

Tabel 1

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Aman

Indikator Indeks Kategori

Ancaman kecelakaan alam 60,5 Sedang Keamanan sarana dan prasarana 64,5 Sedang Keamanan area parker 68,5 Tinggi Pos keamanan & kesiagaan petugas 61,5 Sedang Keamananan menuju akses lokasi 67,0 Sedang

Rata-rata 64,4 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 1 tingkat kepuasan wisatawan terhadap keamanan objek wisata adalah sedang. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata total indeks sebesar 64,4. Sejalan dengan penelitian Saputri (2017) keamanan objek wisata memiliki pos keamanan yang siap siaga memantau kegiatan yang di lakukan wisatawan selama berada di lokasi objek wisata, bebas dari ancaman kejahatan kekerasan dan keamanan sarana prasarana.

Keamanan akses lokasi menuju objek wisata ini memanglah cukup menantang karena lokasinya yang berada di ketinggian dengan jalan berkelok dan menanjak sehingga menjadi pertimbangan tersendiri bagi pengunjung yang tidak terbiasa berkendara di daerah pegunungan dengan medan menanjak dan berkelok. Arif (2017) menyatakan aksesibilitas yang baik akan

(5)

menentukan mudah atau tidaknya lokasi untuk dijangkau. Meskipun dengan medan yang menanjak dan berkelok, terdapat batas pengaman jalan dan papan peringatan atau informasi tentang jalan berkelok, menanjak, dan penggunaan gigi 1 pada kendaraan roda dua serta papan peringatan terhadap motor matic yang mana sering terjadi rem blong yang menyebabkan kecelakaan.

Dari keamanan kecelakan alam, pihak pengelola wisata melakukan penutupan tempat bermain air di bawah air terjun saat cuaca tidak baik dan peringatan untuk meninggalkan lokasi objek wisata apabila cuaca buruk. Hal ini di maksudkan untuk menjaga keamanan dari pengunjung itu sendiri karena kecelakaan alam merupakan faktor eksternal yang datang dari luar dan tidak bisa di kendalikan namun dapat dilakukan pencegahan dan antisipasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Hermawan (2017) yang menjelaskan bahawa jaminan keselamatan merupakan hal yang wajib diupayakan pengelola dalam menjamin keselamatan wisatawan. Keamanan sarana prasarana, area parkir dan pos keamanan juga mendapat penilaian sedang dari wisatawan. Karena wisata ini memiliki pos keamanan, sarana yang tidak membahayakan dan pengecekan tiket kendaran saat akan keluar objek wisata sehingga keamanan dari kendaaraan terjamin.

Ketertiban Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Tertib merupakan kondisi dimana suatu kegiatan, tindakan dan prilaku yang mencerminkan suasana yang teratur dan tidak melanggar norma atau aturan yang ada di masyarakat. Tingkat kepuasan wisatawan terhadap ketertiban di objek wisata dilihat dari pelayanan petugas yang di berikan, tidak adanya pungutan liar dan ketertiban pengunjung dalam mentaati peraturan selama berada di objek wisata. Berikut adalah Tabel 2 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap ketertiban di objek wisata Air Terjun Sedudo:

Tabel 2

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Tertib

Indikator Indeks Kategori

Penataan parkir kendaraan 66,0 Sedang

Pelayanan petugas 66,5 Sedang

Ketertiban pengunjung 58,5 Sedang

Pungutan liar 64,0 Sedang

Rata-rata 63,75 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Tabel 2 menunjukkan tingkat kepuasan wisatawan terhadap ketertiban objek wisata memiliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 63,75. Sejalan dengan penelitian Saputri (2017) ketertiban objek wisata berkaitan dengan penataan kendaraan pada tempat parkir, kinerja pegawai yang bertugas dalam memberi pelayanan, ketertiban pengunjung dalam menggunakan sarana prasarana dan mematuhi aturan yang ada, serta dapat menerima informasi yang cepat dan akurat selama berada di objek wisata.

Berdasarkan penataan parkir, kendaran tertata rapi berjejer di area parkir objek wisata. Objek wisata ini memiliki keterbatasan tempat pakir dikarenakan berada di lereng gunung dan di pinggir tebing sehingga tempat yang ada sempit untuk memuat kendaraan yang banyak. Penataan kendaraan yang tepat dan tertib menjadi solusi dari keterbatasan area parkir. Hal tersebut sudah di terapkan pada objek wisata Air Terjun Sedudo dan mendapat penilaian yang cukup memuaskan dari wisatawan yang berkunjung. Ketertiban dari pengunjung yang ada di lokasi objek wisata sedang. Hal tersebut dilihat dari pengunjung yang tertib dalam menggunakan fasilitas sarana dan prasarana yang ada serta wisatawan tertib dalam mematuhi larangan bermain

(6)

air di bawah air terjun saat kondisi cuaca mulai tidak baik dan meninggalkan lokasi objek wisata saat keadaan cuaca sedang buruk.

Pelayanan petugas dan pungutan liar di sini saling berkaitan. Pelayanan petugas yang di maksud adalah petugas tertib dalam melakukan tugasnya, yaitu petugas sudah tertib dalam melakukan pelayanan tiket masuk dan pengecekan tiket kendaraan saat keluar dari objek wisata. Wiratini (2018) menyatakan kepuasan wisatawan dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang mempengaruhi keinginannya untuk melakukan kunjungan kembali. Selain itu petugas juga tertib dalam melakukan menjaga kebersihan yang mana proses kebersihan dilakukan pada dua waktu yaitu pagi dan sore hari. Sedangkan pungutan liar yang di maksud adalah tidak ada biaya tambahan yang harus di keluarkan wisatawan dalam melakukan kunjungan di objek wisata ini, baik itu pungutan yang dilakukan oleh petugas ataupun orang lain. Pelayanan yang baik akan membuat wisatawan puas dengan kunjungan yang dilakukan. Sejalan dengan penelitian Kalebos (2016) menyatakan bahwa wisatawan yang puas terhadap pelayanan maka akan cenderung kembali dan mengajak kerabat atau yang lainnya.

Kebersihan Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Bersih merupakan kondisi dimana suatu tempat atau barang berada pada keadaan yang baik, terbebas dari kotoran atau mencerminkan keadaan yang bersih dan nyaman. Tingkat kepuasan wisatawan terhadap kebersihan objek wisata diukur berdasarkan kebersihan lingkungan dan sarana prasarana yang ada di lokasi objek wisata, jumlah tempat sampah yang memadai atau mencukupi, kebersihan mushola dan toilet, kebersihan dan kehigenisan makananan yang di jual dan kesadaran pengunjung akan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Berikut adalah Tabel 3 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kebersihan di objek wisata Air Terjun Sedudo:

Tabel 3

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Bersih

Indikator Indeks Kategori

Kebersihan lokasi 53,0 Sedang

Jumlah tempat sampah 56,0 Sedang Mushola dan toilet 58,0 Sedang Makanan yang di jual 55,0 Sedang Kesadaran pengunjung 53,5 Sedang

Rata-rata 55,1 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 3 tingkat kepuasan wisatawan terhadap kebersihan objek wisata memiliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 55,1. Sejalan dengan penelitian Evelianti (2018) kebersihan objek wisata meliputi lingkungan harus bersih yang bebas dari sampah dan kotoran lainnya yang membuat wisatawan merasa nyaman, kebersihan dan kehigenisan makanan yang di jual di lokasi objek wisata, serta kebersihan dari fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia.

Berdasarkan kesadaran pengunjung mendapatkan penilaian sedang dari wisatawan. Hal ini di karenakan masih banyaknya pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan masih kurangnya kesadaraan pengunjung menjaga kebersihan. Marcelina (2018) menyatakan sampah yang berserakan di sekitarnya membuat wisatawan enggan untuk membuang sampah di tempat sampah dan mendorong keinginan untuk membuang di sembarang tempat. Hal tersebut berpengaruh terhadap indikator kebersihan lingkungan yang ada di objek wisata tersebut karena dengan minimnya kesadaran pengunjung terhadap kebersihan dan masih membuang sampah tidak pada tempatnya atau buang sampah sembarangan membuat lokasi objek wisata menjadi

(7)

kurang bersih. Hal ini sejalan dengn penelitian Meirina (2017) yang menyatakan bahwa kebersihan yang kurang berpengaruh nyata terhadap keinginan wisatawan membuang sampah sembarangan. Terlepas dari kurangnya kesadaran pengunjung akan kebersihan, lokasi objek wisata sudah bersih karena petugas kebersihan melaksanakan tugasnya dengan tertib yaitu melakukan bersih-bersih setiap pagi dan sore hari.

Jumlah tempat sampah yang tersedia di objek wisata Air Terjun Sedudo sudah mencukupi. Tempat sampah yang ada di lokasi wisata tersebar di seluruh area wisata mulai dari erea parkir, gazebo tempat istirahat, mushola dan toilet, serta di warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman di lokasi wisata tersebut. Dengan jumlah tempat sampah yang memadai di harapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah dengan harapan pengunjung membuang sampah pada tempatnya dan tidak sembarangan membuang sampah.

Fasilitas mushola dan toilet memperoleh penilaian sedang dari wisatawan. Kebersihan dan fasilitas wisatawan yang higenis sangat membantu terpeliharanya kondisi kesehatan wisatawan, terjaganya keindahan dan kelestarian suatu daerah tujuan wisatawan (Buana, 2015). Kebersihan mushola dan toilet dilihat dari bangunannya yang terawat dan bebas dari sampah. Selain itu, kebersihan dan kehigenisan makanan dan minuman yang di jual di lokasi objek wisata juga mendapat penilaian sedang. tersebut sesuai dengan kondisi warung yang bersih bebas dari sampah. Keadaan lingkungan objek wisata secara umum bersih dari sampah dan bebas dari kotoran lain seperti dedaunan dan ranting pohon yang jatuh karena setiap pagi dan sore selalu dilakukan kegiatan bersih-bersih oleh petugas kebersihan. Kondisi lingkungan yang bersih membuat wisatawan nyaman dan betah di lokasi wisata sehingga wisatawan merasa puas melakukan kunjungan di objek wisata Air Terjun Sedudo.

Kesejukan Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Sejuk merupakan kondisi dimana lingkungan atau suatu tempat memberi suasana yang segar dan teduh yang membuat nyaman. Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan terhadap kesejukan objek wisata menggunakan penataan pepohonan yang ada di lokasi objek wisata, keberagaman tanaman atau tumbuhan yang ada di taman ataupun di lokasi objek wisata, serta keasrian dan kealamian dari objek wisata yang masih terjaga. Berikut adalah Tabel 4 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kesejukan di objek wisata Air Terjun Sedudo: Tabel 4

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Sejuk

Indikator Indeks Kategori

Penataan pepohonan 68,5 Tinggi Keberagaman tanaman 68,5 Tinggi Keasrian dan kealamian 67,0 Sedang

Rata-rata 68,0 Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Tabel 4 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap kesejukan objek wisata adalah tinggi dengan nilai rata-rata total indeks 68. Sejalan dengan penelitian Saputri (2017) yang menyatakan penataan pepohonan yang bagus menciptakan suasana menjadi sejuk dan penataan tanaman yang indah membuat orang nyaman serta merasakan sejuk. Suasana yang ada pada objek wisata Air Terjun Sedudo yang berada di pegunungan dan dikelilingi oleh pohon-pohon yang alami membuat kesejukan di objek wisata tersebut mendapat penilaian yang tinggi.

Kondisi pepohononan yang ada lokasi objek wisata di tata dan di rawat oleh petugas pengelola wisata. Hal tersebut dilihat dari masih banyak pohon-pohon besar yang ada di lokasi objek wisata yang membuat tempat tersebut menjadi teduh dan sejuk. Berdasarkan keberagaman

(8)

tanaman, objek wisata ini memiliki aneka jenis tanaman dan pepohonan baik yang tumbuh dengan sendirinya atau tanaman yang di tanam oleh pengelola wisata. Dengan banyaknya aneka ragam tanaman yang ada membuat objek wisata menjadi lebih sejuk karena semakin banyak pohon atau tanamanan akan mebuat udara menjadi lebih segar.

Keasrian dan kealamian objek wisata mendapat penilaian yang memuaskan di buktikan dengan masih terjaganya tumbuhan yang tumbuh liar apa adanya yang ada di lokasi objek wisata. Tumbuhan yang di maksud adalah tumbuhan yang tumbuh di lereng atau tebing yang mengelilingi air terjun. Selain itu objek wisata Air Terjun Sedudo juga masih menjaga kealamian dari tempat bermain yang berada di lokasi air terjunnya dengan membiarkan keadaan apa adanya sehingga masih terjaga kealamiannya. Berdasarkan keadaan yang ada di lokasi objek wisata dapat di simpulkan bahwa wisata tersebut memiliki kondisi kesejukan yang baik dan membuat wisatawan merasa cukup puas dengan hasil penilaian sedang.

Keindahan Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Indah merupakan kondisi yang mencerminkan lingkungan yang sedap di pandang mata sehingga memancarkan suatu keindahan. Muljadi (2009) menjelaskan lingkungan yang indah dikarenakan pemeliharaan dan pelestarian yang teratur dan terus-menerus. Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan terhadap keindahan objek wisata menggunakan pemandangan alam yang di tawarkan dan spot-spot foto yang ada di lokasi objek wisata menambah keindahan pada objek wisata. Berikut adalah Tabel 5 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap keindahan di objek wisata Air Terjun Sedudo:

Tabel 5

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Indah

Indikator Indeks Kategori

Pemandangan air terjun 64,0 Sedang

Spot foto 57,5 Sedang

Rata-rata 60,75 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap keindahan objek wisata memliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 60,75. Rosita (2018) keindahan memiliki perananan penting untuk menarik minat pengunjung agar tertarik untuk berwisata di suatu objek wisata. Pemandangan yang di tawarkan oleh objek wisata Air Terjun Sedudo untuk wisatawan yang berkunjung adalah pemandangan air terjunnya yang tinggi. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena keindahan air terjun yang menjulang tinggi dengan aliran air yang cukup besar yang tidak dimiliki oleh air terjun lain yang ada di Kabupaten Nganjuk. Penilaian sedang yang diberikan wisatawan terkait pemandangan Air Terjun Sedudo membuktikan bahwa pemandangan yang ada di objek wisata ini memiliki penilaian yang baik dan menjadi daya tarik yang bagus untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Spot foto mendapat penilaian sedang dari wisatawan menunjukkan wistawan merasa cukup puas dengan spot foto yang ada di objek wisata ini. Objek wisata Air Terjun Sedudo sendiri memiliki beberapa spot foto yang di sediakan bagi para wisatawan yang ingin bersuwa foto. Spot foto yang ada pada objek wisata ini adalah spot foto dengan latar belakang pemandangan air terjun. Spot foto yang ada diantaranya spot foto tulisan sedudo dengan latar belakang air terjun yang menjulang tinggi. Selain spot foto dengan tulisan sedudo, juga terdapat spot foto dari bangunan tempat istirahat sambil menikmati kuliner yang di jual di objek wisata ini.

(9)

Sikap Ramah Tamah di Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Ramah tamah merupakan sikap seseorang kepada orang lain yang mencerminkan keakraban, sopan dalam berkomunikasi dan saling menghormati. Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan terhadap sikap ramah tamah objek wisata menggunakan pelayanan yang di berikan oleh petugas, pelayanan yang di berikan oleh penjual yang ada di objek wisata, dan sikap dari para wisatawan yang berwisata di objek wisata tersebut. Berikut adalah Tabel 6 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap sikap ramah tamah di objek wisata Air Terjun Sedudo:

Tabel 6

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Ramah Tamah

Indikator Indeks Kategori

Pelayanan petugas 73,5 Tinggi Pelayanan penjual 74,0 Tinggi

Sikap wisatawan 71,5 Tinggi

Rata-rata 73,0 Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap sikap ramah tamah di objek wisata memiliki penilaian tinggi dengan nilai rata-rata total indeks 73. Berbeda dengan penelitian Saputri (2017) menunjukkan bahwa petugas maupun masyarakat kurang ramah terhadap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata. Hasil penelitian yang mendapat penilaian yang memuaskan dilihat dari sikap ramah tamah yang dilakukan oleh petugas, penjual dan pengunjung sudah baik dan mencerminkan sikap saling menghormati.

Sikap pelayanan yang dilakukan oleh petugas adalah bersikap ramah dalam memberi pelayanan tiket masuk dan pengecekan saat akan keluar objek wisata. Untuk sikap pelayanan penjual adalah sikap penjual dalam melayani kosumen yang ada di objek wisata ini dengan ramah dan murah senyum serta mudah diajak untuk berbincang. Pelayanan yang ramah telah diterapkan oleh para penjual yang di objek wisata dan mendapat penilaian yang tinggi dari wisatawan. Sementara sikap wisatawan yang ada di objek wisata ini ramah terhadap pengunjung lain, yaitu murah senyum terhahadap wisatawan lain dan saling menghargai terhadap sesama pengunjung.

Kenangan Objek Wisata Air Terjun Sedudo

Kenangan merupakan kesan yang di timbulkan dari apa yang telah di lakukan. Engraini (2015) menjelaskan Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan atau kesan yang baik dalam melakukan kunjungan di objek wisata dapat menimbulkan rasa untuk mengunjungi objek wisata tersebut di lain waktu yang akan datang. Berikut adalah Tabel 7 berisi penjelasan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kenangan di objek wisata Air Terjun Sedudo: Tabel 7

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Variabel Kenangan

Indikator Indeks Kategori

Kesan wisata 66,0 Sedang

Ketersediaan souvenir 58,0 Sedang

Rata-rata 62,0 Sedang

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan hasil tingkat kepuasan wisatawan terhadap kenangan di objek wisata memiliki penilaian sedang dengan nilai rata-rata total indeks 62 sejalan dengan

(10)

penelitian Saputri (2017) yang menyatakan wisatawan merasa cukup puas dengan aspek kenangan pada objek wisata yang diteliti.

Kesan wisata mendapat penilaian sedang yang menunjukkan bahwa wisatawan merasa kesan yang di peroleh dari melakukan kunjungan di objek wisata ini cukup baik. Kesan yang sedang tersebut di timbulkan dari kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di objek wisata tersebut tidak mendapat gangguan, aman dalam melakukan wisata dan cukup puas dengan kunjungan yang telah dilakukan. Ketersedian Souvenir atau oleh-oleh khas juga mendapatkan penilaian yang sedang dari wisatawan yang di sebabkan souvenir yang ada pada objek wisata ini masih kurang beragam dan masih memerlukan penambahan. Salah satu oleh-oleh khas atau souvenir yang di jual di objek wisata ini diantaranya adalah kuliner nasi jagungnya. Nasi jagung merupakan kuliner khas yang di tawarkan dalam objek wisata ini sehingga orang yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Sedodo kurang lengkap kalau tidak mencicipi kuliner khas dari objek wisata ini.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Tingkat kepuasan wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata Air Terjun Sedudo berdasarkan sapta pesona memperoleh penilaian Sedang dari wisatawan. Tingkat kepuasan wisatawan berdasarkan kebersihan memiliki penilaian terendah yang diberikan oleh wisatawan. Tingkat kepuasan terhadap kebersihan dipengaruhi oleh kesadaran pengunjung tentang tidak membuang sampah sembarangan atau pada tempatnya sehingga berpengaruh terhadap keadaan lingkungan objek wisata.

Saran

Saran terhadap hasil penelitian sebaiknya perlu penambahan papan informasi terkait larangan membuang sampah sembarangan agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, N. Made., dan Aryanti. S. N. 2018. Peran Kepuasan dan Niat Berperilaku Wisatawan Pasca Kunjungan Pada Destinasi Pariwisata Bali. Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas. Vol. 2 No. 2: 110-119.

Arif, Muhammad A. S. 2017. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Sumedang Di Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kepemimpinan Dan Pengurusan Sekolah, Vol.2 No.2: 191–200.

Buana, D. W. W., dan Sunarta, I. N. 2015. Peranan Sektor Informal Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Daya Tarik Wisata Pantai Sanur. Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol.3 No.1: 35–44.

Engriani, Y. 2015. Meningkatkan Kunjungan Wisata Dengan Sosialisasi Sapta Pesona Wisata Di Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Praktik Bisnis, Vol. 4 No: 171–182.

(11)

Alam Gasing Water Bay Barca Banyuasin. Jurnal Swarnabhumi, Vol.3 No.2: 124–129. Hadi, Wisnu. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasaan Pengunjung Wisata

Pemancingan Pesona Alam Dusun Sendang Kumitir Kembang Arum Turi Sleman. Jurnal Khasanah Ilmu. Vol. 7: No.1. 45-54.

Hermawan, H. 2017. Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana Wisata Terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan. Jurnal Media Wisata, Vol.15 No.1: 562–577.

Jayadi, E. K., Mahadewi, N. P. E., dan Mananda, S. 2017. Karakteristik Dan Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Pantai Green Bowl , Ungasan , Kuta Selatan , Bali. Jurnal Analisis Pariwisata, Vol.17 No.2: 69–77.

Jayanti, N. Putri. 2019. Pengembangan Objek Wisata Pantai Gandoriah Kota Pariaman. Jurnal Pariwisata. Vol. 6 No. 2: 141-146.

Kalebos, F. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Daerah Wisata Kepulauan. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen. Vol.4 No. :489–502. Mahagangga, K. H. dan G. A. O. 2015. Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan

Goa Peteng sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Jimbaran Kuta Selatan Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol.3 No.1: 24–34.

Marcelina, Shinta D., Febryano, Indra G., A. S. dan S. B. Y. 2018. Persepsi Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Belantara. Vol.1 No.2:45–53.

Meirina, I., Fitri, D., Pariwisata, J., Pariwisata, F., dan Padang, U. N. (2019). Implementation of “Sapta Pesona” at Arta Indah Beach of Sungai Limau District Padang Pariaman. Jurnal Sains Terapan Pariwisata, Vol.2 No. : 103–110.

Muljadi. A. J. 2009 Kepariwisataan dan Perjalanan. Penerbit: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Nugraha, H. P., Indarjo, A., dan Helmi, M. 2013. Studi Kesesuaian Dan Daya Dukung Kawasan Untuk Rekreasi Pantai Di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Journal Of Marine Research Vol.2 No. : 130–139.

Pauwah, Y., Kumurur, V. A., Sela, R. L. E., dan Rogi, O. H. A. 2013. Persepsi dan Preferensi Pengunjung Terhadap Kawasan Wisata Pantai Malalayang. Sabua. Vol.5 No.1: 16–27. Pratiwi, T. Venny dan Yuliawati. 2019. Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap

Kinerja dan Tingkat Kepentingan Pengunjung Pada Objek Wisata Agro Hortimart Agro Center Bawen, Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA”. Vol.13 No.1: 59-71.

Putri, Eka Trisna I. . D. N. M. A. 2011. Penerapan Sadar Wisata Dan Penguatan Citra Wisata Melalui Penanamaan Tanaman Upakara Di Kerambitan Kabupaten Tabanan. Udayana Mengabdi. Vol.10 No.2: 90–94.

Saputri, Y. 2016. Penerapan Program Sapta Pesona Pada Objek Wisata Taman Panorama Bukittinggi. IOSR Journal of Economics and Finance. Vol.3 No.1: 56.

Subianto, T. 2007. Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian. Ekonomi Modernisasi. Vol.3 No.3: 165–182.

Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukana, N. K. P. Y. dan I. M. 2014. Ekspektasi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kenyamanan Areal Parkir Dikawasan Daya Tarik Wisata Pantai Kuta Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata. Vol.2 No.2:115–127.

Suprapto. 2001 . Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(12)

Wisata Guci Tegal. Junal Utilitas. Vol.1 No.2:191–197.

Wiratini M, N. N. A., Setiawan, N. D., dan Yuliarmi, N. N. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat Kunjungan Kembali Wisatawan Pada Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vol.1 No. : 279– 308.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kajian nilai ekonomi pekerjaan ini, waktu penyelesaian pekerjaan berdasarkan hasil pengujian sementara volume material sesuai dengan standar analisa harga satuan

Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan Adjusted R Square sebesar 0,557 atau 55,7% yang berarti variasi variabel turnover dapat dijelaskan oleh variable beban

Menilai Inner Model dengan cara mengevaluasi hubungan konstruk laten atau variabel yang telah di hipotesiskan dalam penelitian ini yaitu likuiditas,

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Tugas Akhir dan menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas

Karakteristik parkir yang diperoleh dari analisis yang dilakukan, parkir kendaraan ringan dan sepeda motor di Jalan Sumatera, Kota Denpasar adalah: volume parkir

Universitas Negeri

Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat lokal dapat dilakukan dengan mengekplorasi potensi lingkungan wisata di Kecamatan Ajibata, dimana masyarakat diajak

bengkuang gewat terhadap tokoh adat, otoritas adat, pelaku adat, akademisi, dan kepala sekolah dan guru sekolah, serta melalui pengamatan langsung dan ditambah