• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGAPAN KEDELAI VARIETAS HURIA TERHADAP PEHUPUKAN UREA DAN TSP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANGGAPAN KEDELAI VARIETAS HURIA TERHADAP PEHUPUKAN UREA DAN TSP"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGAPAN

KEDELAI

VARIETAS

HURIA

TERHADAP

PEHUPUKAN

UREA

DAN

TSP

Havid

Rasjid*,

Elsje

L. Sisworo*,

Widjang

H.

Sisworo*

ABSTRAK

dan

TAMGGAPAM KBDBLAI VARIBTAS MURIA TBRHADAP PBMUPUKAM UREA DAM TSP. Telah dilakukan percobaan pot untuk mempelajari tanggapan hasil kedelai varietas Huria terhadap pemupukan urea dan TSP. Percobaan berbentuk percobaan faktorial dengan dua perlakuan pemupukan yaitu urea dan TSP dengan masing-masing perlakuan dilakukan pada lima taraf urea dan TSP berturut-turut : 0; IS; 30; 4S dan 60 kg N/Ha dan 0; 30; 60; 90 dan 120 kg p2oS/Ha. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemupukan urea tidak mem-pengaruhi produksi bahan kering tanaman, sebaliknya pemupukan TSP mampu menaikkan produksi bahan kering tanaman. Pemupukan urea dan TSP dapat menaikkan serapan N oleh tanaman, sedang serapan P oleh tanaman hanya dipengaruhi oleh pemupukan TSP. Henaik-kan takaran pemupukan urea akan menaikkan sumbangan N-pupuk dan serapan N-pupuk dalam tanaman, tetapi akan menurunkan efisiensi penggunaan pupuk oleh tanaman. Untuk mendapatkan bobot kering tanaman, serapan N-tanaman, dan serapan P-tanaJllan yang tinggi pada kedelai varietas Huria diperlakukan pemupukan 30 kg N-urea/Ha dan 90 kg P20S/Ha.

ABSTRACT

RBSPONCE OF SOYBEAN VARIBTY MURIA TO URBA AND TSP PERTILIZATION. A pot experiment has been carried out to study the yield responce of soybean variety Huria to urea and TSP fertilization. The experiment was done using a factorial experiment, where two treatments were carried out. The two treatments were urea and TSP, each one having five levels of application; 0, IS, 30, 4S and 60 kg N/Ha and O. 30, 60. 90 and 120 kg P20S/Ha respectively. Result of the experiment show that dry matter of the plants are not influenced by urea fertiliza~ion, but on the contrary TSP fertilization was able to increase the dry matter of the plants. Urea and TSP fertilization were able to increase N-uptake by plants, while P-uptake by plants was only influenced by TSP fertilization. Apparently increasing the level of urea was able to enlarge N-derived from urea and N-uptake but decreased the efficiency of the fertilizer used by plants. To ensure high dry matter weight, increased N-uptake and P-uptake by plants a 30 kg N/Ha and 90 kg PZOS/Ha applied in the form of urea and TSP respectively were needed.

(2)

PENDAHULUAN

Para peneliti di bidang agronomi berusaha agar unsur hara N dan P dapat diambil tanaman dalam jumlah maksimum, sehingga menghasilkan produksi yang optimum. Kedelai bersama-sama dengan jagung termasuk komodi ti unggulan sesudah padi (1). Banyak peneli tian menunjukkan bahwa tanggap hasil kedelai terhadap pemupukan belum konsisten. Sampai .sekarang banyak peneliti belum sepakat tentang pemupukan N, terutama pada taraf yang tinggi, yang dikatakan akan mengurangi fiksasi N2-udara (2, 3). Di lain pihak dilaporkan bahwa pemupukan N masih diperlukan karena sumbangan N dari penambahan hayati dan dari tanah masih kurang (4, 5, 6). Umumnya pemupukan P, dapat manaikkan hasi 1 kedelai, terutama pada tanah dimana kandungan P-tersedia rendah (6, 7). Selain menaikkan produksi kedelai pemupukan P juga dapat menaikkan jumlah, ukuran, serta bobot bintil akar yaitu bagian tanaman yang berperan dalam proses fiksasi N2-udara (8, 9).

Sejalan dengan meningkatnya produksi suatu tanaman maka unsur hara yang diambil dari tanah juga akan semakin banyak, karena itu untuk mendapatkan produksi yang tinggi, di dalam tanah perlu tersedia unsur hara yang cukup. Salah satu tindakan untuk mencukupi unsur hara dalam tanah ialah pemupukan.

Kedelai varietas Muria adalah satu varietas kedelai baru, hasil radiasi varietas Orba dengan sinar gamma Co-60, dengan potensi hasil biji yang cukup tinggi (10).

Berdasarkan semua hal yang dikemukakan, maka pada tulisan ini dilaporkan hasil percobaan pemupukan kedelai varietas Muria dengan beberapa taraf pupuk urea dan TSP. Tujuan dari pe~cobaan ini adalah mempelajari pengaruh N dan P dari pupuk terhadap bobot kering tanaman, serapan N, serapan P oleh tanaman dan korelasinya dengan takaran pupuk yang diberikan.

BAHAN DAN METODE

Percobaan dilakukan pada pot plastik berisi 6 liter tanah kering udara berasal dari Nakau Kotabumi, Lampung Utara. Tanah ini termasuk jenis Podsolik Merah Kuning, dengan hasil analisis kandungan P tersedia (Olsen) sekitar 10 ppm dan 0,11% N.

(3)

Pereobaan berbentuk pereobaan faktorial dengan dua perlakuan yaitu pemupukan urea lima taraf (0, 100, 200, 300 dan 400 mg urea) dan pemupukan TSP lima taraf (0, 220, 440, 660 dan 880 mg TSP) yang berturut-turut setara dengan 0, IS, 30, 45 dan 60 kg N/Ha dan 0, 30, 60, 90 dan 120 kg P205/Ha. Semua per lakuan kombinasi diulang tiga kali serta diatur dalam raneangan aeak lengkap. Di samping pemupukan urea dan TSP, semua perlakuan diberi 360 mg KCl/pot yang setara dengan 60 K20/Ha. Semua pupuk ditugal sedalam 5 em dari permukaan tanah, kemudian ditimbun sedikit, dan sf'telah itu diletakkan 4 - 5 biji kedelai varietas Muria yang telah dilumuri dengan Rhizobium TAL

102, dan kemudian ditutup rata dengan tanah. Seminggu sesudah benih tumbuh pada setiap pot ditinggalkan 2 tanaman.

Untuk mengetahui sumbangan N berasal dari pupuk dan serapan N-pupuk dalam tanaman, dipakai pupuk urea bertanda ISN dengan ekses atom 4%. Analisis N berasal dari pupuk dalam tanaman dilakukan ,dengan metode pengeneeran isotop (11).

Tanaman dipanen pada saat masak fisiologis ketika berumur 80 hari. Parameter yang diamati meliputi bobot kering tanaman, serapan N dan P oleh tanaman, sumbangan N-pupuk, serapan N-pupuk dan efisiensi penggunaan pupuk N oleh tanaman serta korelasi pemupukan urea atau TSP dengan parameter tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis statistika terhadap pengamatan bobot bahan kering yang dihasilkan menunjukkan bahwa pemupukan N tidak berpengaruh terhadap bobot kering tanaman, akan tetapi pemupukan P berpengaruh nyata terhadap produksi bobot kering tanaman (Tabel 1). Pemupukan dengan 30 kg P20S/Ha atau lebih nyata dapat menaikkan produksi bobot kering tanaman yang tidak diberi pupuk P. Sampai dengan taraf pemupukan 90 kg P205/Ha produksi bahan kering tanaman naik, tetapi pada taraf pemupukan 120 kg P20S/Ha produksi bahan kering mulai menurun, walaupun jika dibandingkan dengan hasil taraf pemupukan 60 dan 90 kg P205/Ha, penurunan produksi ini tidak nyata

(Tabel 1).

Pada pengamatan serapan N oleh tanaman (Tabel 2), pemupukan N dan P berpengaruh pada serapan N-tanaman. Menambah takaran pemupukan

(4)

N akan menaikkan serapan N-tanaman, tetapi hasil analisis statistika

menunjukkan bahwa hanya serapan N-tanaman pada taraf pemupukan 60 kg

~)~a nyata lerlela lengan serapan ~-tanaman Jarl tanaman yang l!Jal

dipupuk N. Pemupukan P juga menaikkan serapan tanaman, serapan

N-tanaman

tertinggi

dihasilkan

oleh

pemupukan

90

kg

P205/Ha,

juga

ditunjukkan bahwa pemupukan 30 kg P20S/Ha sudah menghasilkan serapan

N-tanaman

yang

lebih

tinggi

dan

nyata

berbeda

dengan

serapan

N-tanaman

dari

tanaman

yang

tidak

dipupuk

P. Walaupun

serapan

N-tanaman akan bertambah, akibat penembahan takaran pemupukan P tetapi

pemupukan

30

sampai

120

kg

P205/Ha

tidak

lagi

saling

menunjukkan

perbedaan yang nyata.

Serapan P oleh tanaman tidak dipengaruhi

oleh

pemupukan

N,

tetapi

dipengaruhi

oleh

pemupukan

P

(Tabel 3).

Dengan pemupukan 30 kg PZ05/Ha saja, sudah menghasilkan serapan

P-tanaman lebih tinggi dan berbeda nyata dengan serapan P-P-tanaman yang

tidak

dipupuk

P. Menaikkan

takaran

pemupukan

P,

akan

menaikkan

serapan

P-tanaman,

serapan

P-tanaman

tertinggi

dihasilkan

oleh

tanaman yang dipupuk dengan 60 kg P205/Ha.

Dari ketiga parameter yang diamati (bobot kering, serapan N dan

P oleh tanaman), tidak ditemukan

interaksi antara pemupukan

N-urea

dan pemupukan P-TSP

Dari hasil analisis regresi dan koefisien regresinya (Tabel 7)

diketahui

bahwa

perlakuan

pemupukan

P

terhadap hasil

bobot

kering

tanaman,

serapan

N-tanaman,

dan

serapan

P-tanaman

berbentuk

kuadratik

dengan

koefisien

regresinya

(RZ)

yang

cukup

tinggi.

Sebaliknya hal ini tidak ditemukan pada perlakuan pemupukan N.

Persentase

N-berasal

dari

pupuk

dalam

N

tanaman,

selanjutnya

disebut sumbangan N-pupuk

(Tabel 4),

serapan N-pupuk dalam

tanaman

(Tabel 5) dan efisiensi penggunaan pupuk N oleh tanaman

(Tabel 6),

umumnya

dipengaruhi

oleh

perlakuan

pemupukan

N,

sebaliknya

tidak

dipengaruhi

oleh

perlakuan

pemupukan

P,

sumbangan

N-pupuk

dan

serapan

N-pupuk

dalam

tanaman

akan

naik,

j

ika

taraf

pemupukan

N

meningkat,

sebaliknya

efisiensi

penggunaan

pupuk

N

menurun.

Hasil

analisis

regresi

menunjukkan

bahwa

regresinya

berbentuk

kuadratik

koefisien regresinya

(RZ) yang cukup

tinggi, sedang pada perlakuan

pemupukan

P

keadaan

ini

tidak

ditemukan

(Tabel

7).

Data

percobaan

ini memperlihatkan

bahwa

bobot

kering

tanaman

tidak

dipengaruhi

oleh

pemupukan

N,

tetapi

sebaliknya

perlakuan

(5)

pemupukan

P

dapat

menaikkan

bobot

kering

tanaman.

Hal

ini diduga

disebabkan

oleh:

(a) Tanah

yang

digunakan

pada

percobaan

ini,

kandungan

P-tersedia

pada

tanah

cukup

rendah

(10

ppm),

sehingga

dengan

melakukan

pemupukan

P,

kebutuhan

P-tanaman

dapat

terpenuhi

dan

ini

selanjutnya

akan

meyebabkan

pertumbuhan

tanaman

menjadi

lebih baik.

Hal

yang sama telah dilakukan oleh FOX

(6), dan RUSEL

(7), bahwa pada tanah dengan kandungan P-tanah rendah, pemupukan P

dapat menaikkan produksi kedelai. (b) Sedang pemupukan N yang tidak

mempengaruhi

bobot

kering

tanaman,

diduga

disebabkan

kebutuhan

N

oleh tanaman

dapat dipenuhi oleh sumber N selain dari pupuk seperti

dari tanah dan fiksasi. Tersedianya N bukan dari pupuk untuk tanaman

mungkin disebabkan

karena pemupukan P dapat merangsang pertumbuhan

bakteri

Rhizobium,

sehingga dapat memfiksasi N2-udara

lebih banyak

yang

kemudian

dapat

dimanfaatkan

oleh

tanaman.

Hal

ini

dikuatkan

oleh hasil penelitian ROBSON

(8) yang mengatakan pemupukan P dapat

merangsang

pertumbuhan

bintil

akar

yang

berperan

dalam

proses

fiksasi N2-udara.

Untuk memperoleh unsur hara N yang cukup banyak

dalam tanaman

diperlukan

pemupukan N

(Tabel 2). Bertambah tinggi takaran pupuk N

akan menyebabkan bertambah banyak~ya serapan N-pupuk dalam tanaman.

Hal

ini

tentu

akan

merubah

kontribusi

N

dari

berbagai

sumber di

dalam tanaman. Seperti diketahui

tanaman kedelai memperoleh N dari

tanah,

pupuk,

dan

fiksasi

N2-udara

secara

simbiotik.

Apabila

kontribusi

N

dari

sumber

pupuk

naik,

tentu

kontribusi

dari

tanah

atau fiksasi akan turun. Hal ini sejalan dengan yang dilaporkan oleh

WEBER (2), bahwa pemupukan N yang tinggi akan menurunkan fiksasi

N2-udara pada tanaman kedelai.

Dari hasil percobaan ini, untuk memperoleh bobot kering tanaman

yang

tinggi,

serapan

N-tanaman

dan

serapan

P-tanaman

yang

cukup

banyak di dalam tanaman, dip~rlukan pemupukan 30 kg N/Ha dan 90 kg

P205/Ha.

Pada

taraf

N

dan

P

yang

demikian

akan

dihasilkan

bobot

kering tanaman seberat 24,85 g, yang mengandung 556 mg N dan 60,9 mg

P untuk setiap tanaman.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan pot yang menggunakan tanah jenis podsolik

(6)

kedelai varietas Muria tidak tanggap terhadap pemupukan N, tetapi pemupukan P dapat menaikkan produksi bahan kering tanaman kedelai

tetapi tidak mempengaruhi serapan P-tanaman. Sedang pemupukan P dapat menaikkan serapan P-tanaman dan N-tanaman.

Menaikkan takaran pemupukan N, akan menaikkan sumbangan N-pupuk, serapan N-pupuk dalam tanaman, Letapi pemupukan P tidak mempengaruhi sumbangan N-pupuk dan serapan N-pupuk oleh tanaman. Sedang efisiensi penggunaan pupuk N oleh tanaman akan t'lrun, jika takaran pemupukan N dinaikkan.

Untuk mendapatkan produksi bahan kering tanaman kedelai varie-tas Muria yang tinggi, serapan N-tanaman dan serapan P-tanaman yang cukup banyak di dalam tanaman, maka diperlukan pemupukan sebanyak 30 kg NiHa dan 90 kg P20SiHa.

UCAPAN TERlMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Sdr. M. Tohir, Amrin Jawanas, Ny. Sofia Murti dan Ny. Ellya Revina yang telah banyak mem-bantu dalam pelaksanaan percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. PARTOHARDJONO, S., DAMANHURI, R. dan PASARIBU, D., "Pengaruh pemupukan ZA dan TSP terhadap penampilan padi sawah, padi gogo, kedelai dan jagung", Pertemuan Teknis Evaluasi Hasil Penelitian dan Pengujian Pemupukan ZA dan TSP, PT Petrokimia, Gresik (1984).

2. WEBER, D.F., CALDWEEL, B.E., SLONGER, C. and VEST, H.G., Some USDA studies soybean Rhizobium symbiosis, Plant Soil Speec,

(1971) 293.

3. MEYER, B.S., and ANDERSON, D.B., Introduction to Plant-Physiology, Marozen Company, Tokyo (1958)

(7)

5. SUROWINOTO , S., Respon kedelai Clark-63 normal dan Clark rj. I.

terhadap pemupukan nitrogen, Tesis S2' Fakultas Pasca Sarjana,

IPB, Bogor (1977).

6. FOX,

R.L.,

and

KANG,

B.T.,

"Some

major

fertility

problems

of

tropical soils," Exploting Hal

Legume

Rhizobium

Symbiosis

in

Tropical Agriculture (VINCENT, J.M., WHITNEY, A.S., and BOSE,

J. Eds.), Prosseding of Work Shop (1977) 237.

7. RUSEL, J.S., "Residual value of fertilization" Mineral Nutrition

of Legume in Tropical and Subtropical Soils (ANDREW, C.S., and

KAMPRATH, E.J., Eds), CSIRO Australia (1978) 361.

I

8. ROBSON,

A.D.,

"Mineral

nutrition

of

legumes",

Tropical

and

Subtropical

Soils

(ANDREW C.S.,

and

KAMPRATH,

E.J.,

Eds),

CSIRO Australia (1978) 277.

9. SISWORO,

W.H.,

ABDULLAH,

N.,

RASJID,

H.,

dan

SOEMINTO,

B.,

Pengaruh

pemupukan

P

dan

pengapuran

pada

tumpangsari

j

agung

kedelai terhadap hasil dan fiksasi N simbiotik, Majalah BATAN

XIX, 1/2 (1986) 3.

10. BADAN TENAGA ATOM NASIONAL,

"Muria varietas kedelai baru

hasil

pemuliaan

dengan

radiasi".

Atomos Mengabdi

Kemanusiaan

11

2

(1987).

11. HADAR SON , GH.,

"The use

15N methodology

to assess

symbiotic

nitrogen

and

fixation

by

grain

legumes",

International

Training

Course

an

the

Use

of

Isotopes

and

Radiation.

Techniques

in

Study

on

Soil/Plant

Relationships

(Field

Experiment and Exercises) (1982).

(8)

Tabel 1. Bobot kering tanaman kedelai varietas Muria. ---Takaran o 15

30

45

60

Ro-P

---. kg/Ha

g/

rumpun . 0 18,0517,1118,5818,2718,8017,51 30 21,1619,5419,7520,2121,19 20,37 60 19,1922,1620,1720,0622,48 20,81 90 22,5424,8522,2921,4223,13 22,85 120 21,0220,4822,4222,4623,30 21,94 Ro-N 20,20 20,55 21,1520,5921,52 BNJ 5%

-takaran pupuk urea tn

-takaran pupuk TSP 2,20 -interaksi tn KK (%) 10,29

Tabel 2. Serapan N-total tanaman kedelai varielas Muria

Takaran pupuk N-urea (kg N/Ha) Takaran pupuk P205-TSP

o

15

30

45

60

Ro-P

. kg/Ha

g/

rumpun . 0 421377 409406442478 30 429494469488512 479 60 475502541482551 510 90 544556545477544 533 120 506 480532501567 517 Ro-N 466499488478530 BNJ 5%

-takaran pupuk urea 57

-takaran pupuk TSP 57 -interaksi tn KK

(%)

11,27

(9)

Tabel 3. Serapan P-total tanaman kedeJai varietas Muria.

Takaran pupuk N-urea (kg N/Ha) Takaran pupuk P205-TSP

o

15

30

45

60

Ro-P .kg/Ha g/rumpun . 0 39,840,5640,141,640,840,5 30 51,5 50,849,654,256,2 52,46 60 49,1 53,755,652,664,2 55,08 90 59,6 59,360,961,958,3 60,00 120 54,760,057,859,461,0 58,58 Ro-N 50,9453,2452,6453,1056,56 BN,J 5%

-takaran pupuk urea tn

-takaran pupuk TSP 6,90 -interaksi tn KK (% ) 12,65

Tabel 4. Sumbangan N-pupuk dalam N-tanaman kedelai

Takaran pupuk N-urea (kg N/Ha) Takaran pupuk . P205-TSP

°

15

30

45

60

Ro-P

.kg/Ha

girumpun

.

0

-

9,825,578,739,0415,96 30

-5,828,478,7315,32 10,34 60

-3,978,7610,2917,76 10,20 90

-4,457,509,3216,90 9,54 120

-5,088,379,1515,80 9,60 Ro-N

-4,988,379,3116,94 BNJ 5%

-takaran pupuk urea 1,21

-takaran pupuk TSP tn -interaksi tn KK (% ) 12,51

(10)

Tabel 5. Serapan N-pupuk dalam tanaman kedelai

Takaran pupuk N-urea

~k5

N(Ha}

Takaran pupuk P205-TSP

o

15

30

45

60

Ro-P

. kg/Ha ...•...

g/'

rumpun . 0 4,3682,2763,602

-

3,9897,606 30

-2,7694,1954,2469,385 5,149 60

-2,1404,4384,9539,862 5,348 90

-2,4184,4389,1904,176 5,056 120

-2,4554,4524,5568,861 5,081 Ro-N

-2,4124,1734,4368,981 BNJ 5%

-takaran pupuk urea 1,008

-takaran pupuk TSP tn -interaksi tn KK

(%)

20,59

Tabel 6. Efisiensi penggunaan pupuk N oleh tanaman kedelai

Takaran pupuk N-urea (kg N/Ha) Takaran pupuk P205-TSP

°

15

30

45

60

Ro-P

•kg/j~a•...•.•...••••..•

g/

rumpun .

°

4,06

-

5,064,002,954,23 30

-6,154,662,935,21 4,75 60

-4,764,933,675,48 4,71 90

-5,374,643,295,11 4,60 120

-5,464,953,374,92 4,68 Ro-N

-5,364,643,25 4,98 BNJ 5%

-takaran pupuk urea 0,86

-takaran pupuk TSP tn -interaksi tn KK (% ) 19,67

(11)

Tabel 7. Regresi dan koefisien regresi dari pengaruh pemupukan urea atau TSP terhadap parameter yang diamati pada kedelai varietas Muria. Parameter 1. Sobot kerj.ng tanaman 2. Serapan N-tanaman 3. Serapan P-tanaman 4. Sumbangan N-pupuk 5. Serapan N-pupuk Pengaruh dari pupuk urea TSP urea TSP urea TSP urea TSP urea TSP

Persamaan regresi dan koefisiennya

Yz

= 20,27 + 0,017X + 0,000002X2 R = O,0396tn ~2 = 18,~6 t*0,08X - 0,0004X2 I:t = 0,6122 Y2 = 47,89 + 0,22X + 0,009X2 R = 0,1184

tn

"

Y2 = 422,0 t*2,27X R = 0,6194

92

= 51,37 + 0,02X + 0,001X2 R = 0,0555tn Y2 = 41,14 t*0,38X -.O,002X2 R = 0,8390 ~In = - --0,00 -*1'0 a-xJ +

°

,004X2 RZ = 0,9233 In = 9,74 + 0,0048X - 0,00005X2 RZ = O,0006tn Y2 = 3,487

*

0,0988X + O,0031X2 R = 0,8978 *

In

= 4,448 + O,0235X - 0,0031X2 RZ = 0,0152tn 6. Efisiensi penggunaan pupuk-N urea TSP

"

Y2 = 8,265

7

0,221X + R = 0,5831"'* Y2 = 4,154 + O,016X -R = O,0015tn 0,0027X2 0,OOOOIX2 ** = nyata pada P < 0,01 tn = tidak nyata

(12)

Df·SKUSI

SOETJIPTO

Pemberian pupuk urea tidak mempengal'lIhi produksi bahan kering tanaman. Da lam peneli tian tidak disebutkan jen is tanah dan asalnya yang dipakai. Apakah pengaruh yang tidak ada ini dikarenakan tidak ada keseimbangan antara N dan P nya.

HAVID RASJID

Jenis tanah yang dipakai Podsolik Merah Kuning, tidak ada pengaruh N (urea) mungkin juga tidak ada keseimbangan hara dalam tanah (N dan P).

ISTIQLAL AMIEN

Tanggapan tanaman terh~dap pemupukan sangat tergantung pada macam tanah percobaan dilaksanakan. Tanah apakah yang dipakai dalam percobaan ini dan bagaimana kandungan P nya

?

HAVID RASJID

Jenis tanah yang dipakai Podsolik Merah Kuning, hasil analisis P (Olsen)

11

ppm.

NGADIMAN

1. Percobaan dilakukan pada jenis tanah apa dan bagaimana status haranya terutama N dan P ?

2. Bagaimana keadaan perbintilan akar pada tiap-tiap perlakuan (barangkali diamati juga)?

HA V ID RASJ ID

l.Jenis tanah P.M.K. asal Nakau Kotabumi, status hara P. (Olsen) 11ppm, 0;11% N.

2.Maaf kami tidak melakukan pengamatan akarnya.

(13)

DWI RETNO LUKIWATJ

Kenapa dalam penelitian ini, parameter produksi biji kedelai tidak diukur

?

Menurut WHITEMAN (1980) dalam bukunya "Tropical Pasture" menyebutkan bahwa Legumiase Responsif terhadap P. Sedang apabila diberi pupuk N justru akan menghambat proses

f

iksasi N udara, yang berarti juga menahan pertumbuhan tanaman tersebut.

1. Apakah keadaan tersebut nyata dalam penelitian ini?

2. Dengan semakin meningkatnya dosis pupuk N, bagaimana dengan penampilan (performance) tanaman kedelai tersebut?

HA V10 RASJ 10

1. Karena ini percobaan pot, dalam Tabel bobot kering tanaman adalah polong (biji) + stover.

2. a. Secara tidak langsung dapat diketahui bahwa 'pemupukan N mengurangi fiksasi N-udara (sumber N: pupuk, fiksasi, tanah) karena dari tanah tetap, dan pupuk naik maka tentu fiksasi akan turun.

b. Peningkatan pemupukan N sampai 60 kg N/ha, penampilan kede1ai masih normal (lihat bobot kering tidak berbeda nyata).

IG. V. SUTARTO

Penelitian Anda cukup baik dan akan lebih baik apabi1a Anda dapat menyajikan korelasi positif antara komponen pertumbuhan (parameter pertumbuhan) dengan hasil. Saran kami hasil penelitian ini diterus-,kan analisisnya sehingga diperoleh kesimpu1an bukan saja pengaruh

pupuk terhadap hasil saja, tetapi juga oleh korelasi parameternya.

HA V 10 RASJ 10

Saran Anda menjadi bahan masukan bagi kami.

ZUHDI SW.

Tanggapan tanaman terhadap P-pupuk tidak nyata dibanding P dari tanah, apakah P-pupuk disini difiksasi atau penyerapan P di sini dari perombakan bahan organik.

(14)

HAVID RASJID

Dalam penelitian ioi kami tidak menggunakan ,pupuk P bertanda (32p), jadi tidak bisa dikelahui tanggilpan tanaman terhadap P-pupuk. Secara

garis besar (umum) I'-pupuk diaplikflsikan akan difiksasi oleh senyawa-senyawa di dalam tanah.

BAMBANG K.

Di dalam Abstrak dinyatakan bahwa serapan P oleh tanaman hanya dipengaruili oleh pemupukan TSP, tetapi pada hasil penelitian dinya-takan lJahwa serapan P-tanaman yang tertinggi diperlukan pemupukan 30 kg N-urea/ha dan 90 kg PZ05/ha. ,ladi disini pemberian N mempengaruhi serapan P, mengapa bukan yang dipupuk PZ05 120 kg/ha.

HAVID RASJID

Secara IIji statistik thiak berbeda nyata pengaruh takaran pupuk N, akan tetapi untuk memperoleh hasil (produksi, serapan N dan P) maka pemupukan N diperlukan juga, sedangkan pemupukan P cukup sampai 90 kg PZ05/ha sebab IIntuk takaran yang lehih tinggi (120 kg PZ05) tidak terlihat lagi responnya.

SUIIARNO R.

Dikatakan bahwa pemllpukan N tidak mempengarllhi produksi bahan kering lanaman, namun dilain pihak Anda menganjllrkan pemupukan N sehesar 30 kg N-urea/ha. Mohon penjelasan.

HAVID RASJID

Anjuran unluk memperoleh hasil yang baik (bobot kering) serapan P, N tanaman maka diperlukan pemupukan tersehut.

Gambar

Tabel 1. Bobot kering tanaman kedelai varietas Muria.  --------------------------------------------------------------------Takaran o 15 30 45 60 Ro-P  --------------------------------------------------------------------
Tabel 3. Serapan P-total tanaman kedeJai varietas Muria.
Tabel 5. Serapan N-pupuk dalam tanaman kedelai
Tabel 7. Regresi dan koefisien regresi dari pengaruh pemupukan urea atau TSP terhadap parameter yang diamati pada kedelai varietas Muria

Referensi

Dokumen terkait

Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-produk dan Aspek-aspek Hukumnya, Jakarta: Kencana, 2014, hlm.. yang tepat untuk perkembangan perbankan syariah adalah dengan

Berdasarkan hasil kerja subjek penelitian dan wawancara, ditemukan bahwa pada awalnya subjek berkemampuan tinggi tidak dapat menggunakan analogi dengan tepat dalam

dipandang perlu diterapkannya salah satu model pembelajaran yang baru, dan model tersebut dipandang mampu menanamkan nilai-nilai islami sehingga akhlak peserta

Türkçe öğretiminde, proje tabanlı öğrenme yöntemiyle desteklenen basamaklı öğretim programıyla öğretim yapılan deney grubu ile mevcut programdaki eğitim

kan penelitian di Panti asuhan Salib putih adalah untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh pengasuh untuk mengem- bangkan kedisiplinan anak dengan cara yang

Hal tersebut dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi motivasi siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler atletik di MTs Ali Maksum Yogyakarta, misalnya

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan interpretasi dan fungsi retorika bentuk verbal dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV,

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui adanyan hubungan antara obesitas sebagai faktor risiko osteoarthritis lutut dengan aktivitas