• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREPARASI SENYAWA 4-ASETAMIDOFENIL- 4-KLOROASAMBENZOAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PREPARASI SENYAWA 4-ASETAMIDOFENIL- 4-KLOROASAMBENZOAT"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RIZAL FACHLEVI

PREPARASI SENYAWA 4-ASETAMIDOFENIL-

4-KLOROASAMBENZOAT

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

SKRIPSI

RIZAL FACHLEVI

PREPARASI SENYAWA

4-ASETAMIDOFENIL-4-KLOROASAMBENZOAT

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

Lembar Pengesahan

PREPARASI SENYAWA

4-ASETAMIDOFENIL-4-KLOROASAMBENZOAT

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2013

Oleh :

RIZAL FACHLEVI NIM : 09040129

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS. NIP. 19571006 198503 1 003

Pembimbing II

(4)

iii

Lembar Pengujian

PREPARASI SENYAWA

4-ASETAMIDOFENIL-4-KLOROASAMBENZOAT

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 5 Juli 2013

Oleh :

RIZAL FACHLEVI NIM: 09040129

Disetujui Oleh:

Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt

Penguji I

Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS. NIP. 19571006 198503 1 003

Penguji II

Drs. H. Achmad Inoni, Apt NIP. 0020124205

Penguji III

Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt

Penguji IV

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala karunia serta limpahan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

PREPARASI 4-ASETAMIDOFENIL-4-KLOROASAMBENZOAT guna memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Perkenankanlah Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas dan dukungan serta kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

2. Dr. Bambang Tri Purwanto MS., Apt. Selaku pembimbing utama yang telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran untuk membimbing dan memberikan dorongan moril serta materiil sehingga usulan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Drs. H. Achmad Inoni., Apt Selaku pembimbing serta yang telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran untuk membimbing dan memberikan dorongan moril serta materiil sehingga usulan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt dan Arina Swastika Maulita S.Farm., Apt. Selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

5. Kedua orangtua saya yang paling saya hormati dan sayangi, Bapak Fachruddin dan Ibu Sriwati, serta kakak Rikval Fachruri dan adik saya Fachrina yang selalu memberikan doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan, perhatian, dorongan, dan semangat yang begitu ikhlas dan tulus.

(6)

v

7. Teman-teman angakatan 2009, terima kasih atas kebersamaan yang kita jalani bersama

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu kelancaran skripsi ini

Kesempuranaan hanya milik Allah SWT dan kebenaran itupun datang dari-Nya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan baik kritik maupun saran dari semua pihak. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi ilmu pengetahuan maupun para pembaca.

Malang, 5 Juli 2013

(7)

ix

\DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ……… .. vi

ABSTRAK………. .. vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Umum Tentang Nyeri ... 5

2.1.1Klasifikasi Nyeri ... 6

2.1.2Reseptor dan Mediator Nyeri ... 7

2.1.3Mekanisme Nyeri ... 8

2.1.4Pengobatan Nyeri ... 8

2.2 Tinjauan Tentang Analgesik... 9

2.2.1 Klasifikasi Analgesik ... 9

2.3 Tinjauan Tentang Analgesik-Antipiretik dan Turunannya ... 10

2.3.1 Turunan Anilin dan Para-Aminofenol ... 10

2.3.2 Turunan 5-Pirazolon ... ... 11

2.4 Tinjauan Tentang Asetaminofen ... 11

2.4.1 Uraian Umum ... 12

2.4.2 Farmakodinamik Asetaminofen ... 12

(8)

x

2.5 Tinjauan Tentang Reaksi Asilasi ... 13

2.6 Tinjauan Tentang Bahan dan Pelarut ... 15

2.6.1Tinjauan Tentang 4-Klorobenzoil Klorida ... 15

2.6.2Tinjauan Tentang Aseton ... 15

2.6.3Tinjauan Tentang Natrium Klorida (NaCl) ... 15

2.7 Uji Kemurniaan Senyawa ... 16

2.7.1 Tinjauan Tentang Jarak Lebur ... 16

2.7.2 Tinjauan Tentang Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 17

2.7.3 Tinjauan Tentang Spektrofotometer UV-Vis ... 17

2.7.4 Tinjauan Tentang Spektrofotometer Inframerah (IR) ... 17

2.7.5 Tinjauan Tentang Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1H-NMR) ... 18

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 19

BAB IV BAHAN, ALAT DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 21

4.1 Bahan Penelitian ... 21

4.2 Alat Penelitian ... 21

4.2.1Alat-alat Untuk Sintesis dan Analisis ... 21

4.3 Metode Penelitian ... 22

4.3.1Prosedur Pembuatan Senyawa ... 22

4.3.2Analisis Senyawa Hasil Sintesis ... 23

4.3.3Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis ... 24

BAB V HASIL PENELITIAN ... 25

5.1 Senyawa Hasil Sintesis ... 25

5.2 Analisis Kualitatif Senyawa Hasil Sintesis ... 25

5.2.1 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Organoleptis .... 25

5.2.2 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Jarak Lebur ... 25

5.2.3 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 26

5.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis ... 27

(9)

xi

5.3.2 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan

Spektrofotometer IR ... 29

5.3.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1H-NMR) ... 31

BAB VI PEMBAHASAN ... 35

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

7.1 Kesimpulan ... 39

7.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(10)

xii

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman V.1 Hasil pemeriksaan organoleptis senyawa hasil sintesis ... 25

V.2 Hasil pemeriksaan jarak lebur senyawa asetaminofen dan senyawa

hasil sintesis ... 26

V.3 Harga Rf senyawa asetaminofen dan senyawa hasil sintesis dalam tiga macam fase gerak ... 26

V.4 Panjang gelombang senyawa asetaminofen dan senyawa hasil sintesis dalam pelarut metanol pada spektra ultraviolet ... 29

V.5 Karakteristik spektra inframerah senyawa asetaminofen dan senyawa

hasil sintesis ... 31

V.6 Karakteristik spektra 1H-NMR senyawa asetaminofen ... 32

(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rumus Bangun Asetaminofen ...11

2.2 Mekanisme Reaksi Asilasi Secara Umum ...13

2.3 Mekanisme Reaksi Asilasi Senyawa 4-Asetamidofenil-4 - Kloroasambenzoat ... 14

2.4 Struktur kimia 4-klorobenzoil klorida...15

3.1 Skema Kerangka Konseptual ...20

4.1 Kerangka Operasional Penelitian ...22

4.2 Sintesis dari 4-asetamidofenil-4-kloroasambenzoat ...22

5.1 Spektra Ultraviolet Senyawa Asetaminofen dalam Pelarut Metanol ... 28

5.2 Spektra Ultraviolet Senyawa Hasil Sintesis dalam Pelarut Metanol ... 28

5.3 Spektra Inframerah Senyawa Asetaminofen dalam Pellet Kbr... 30

5.4 Spektra Inframerah Senyawa Hasil Sintesis dalam Pellet Kbr ... 30

5.5 Spektra 1H-NMR Senyawa Asetaminofen dalam Pelarut DMSO-D6 ... 32

5.6 Spektra 1H-NMR Senyawa Hasil Sintesis dalam Pelarut DMSO-D6 ... 33

(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1 Perhitungan Persentase Senyawa Hasil Sintesis Senyawa Asetaminofen menjadi

4-asetamidofenil-4-kloroasambenzoat ... 43

2 Surat Pernyataan ...44

(13)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Nyeri. http://www.medikastore.com. Diakses tanggal 03 Desember 2012

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal

Broto, Rawan. 2008. Nyeri Pada Penyakit reumatik.

http://Rawanbrotorheumatik.com. Diakses tanggal 29 November 2012

Corwin, Elizabet. 2000. Keadaan Penyakit atau Cedera. Dalam Buku Saku Patofisiologi. EGC. Jakarta,

Diplama, J.R,. 1997. Drilis Pharmacology in Medicine. 4th Ed. New York : McGraw-Hill Book Comp Albakiston Publication, P.

Diyah, N. W., Purwanto, B.T., Susilowati, R., 2002. Uji Aktivitas Analgesik Senyawa Asam O-(4-butilbenzoil) Salisilat Hasil Sintesis Pada mencit. Surabaya: Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Univesitas Airlangga.

Domer, F.R., 1971. Animal Experiment in Pharmacological Analysis. Charles Thomas Publisher, Lousiana.

Fields dan Martin, 1999. Nyeri: Patofisiologi dan Penatalaksanaan. Dalam Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta.

Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik. Terjemahan A.H Pudjaatmaka. Jilid I, Edisi ke-3, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Fessenden, R.J dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik. Terjemahan A.H Pudjaatmaka. Jilid II, Edisi ke-3, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gandjar Gholib dan Rohman, 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatrografi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar

Ganong, W.F., 1999. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Terjemahan : M. D. Widjajakusumah, edisi 17. Jakarta:EGC.

Griagauz, A., 1997. Introduction to Medicinal Chemistry How Drugs Act and Why. New York: VCH.

(14)

42

Lund, W., 1994. The Pharmaceutical Liquid CODEX principles and Practice of Pharmaceuticals, Twelf edition, The Pharmaceutical press: London.

Mulja, M., Suherman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya : Airlangga University Press.

P. Freddy Wilmana. 2007. Analgesik-antipiretik, analgesik anti-inflamasi nonsteroid dan obat pirai. Dalam: Sulistia G. Ganiswarna, editor:

Farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru.

Rifai. Muhammad. G. 2007, Sintesis Senyawa 4 Asetamidofenil 4 Metilbenzoat. Surabaya : Skripsi Universitas Airlangga.

Riswiyanto, 2009. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Erlangga

Setiadarma, K. Mulya, M., Tjahjono, D.H. Kartasasmita, R.E., 2004, Asas Pengembangan Prosedur Analisis, Edisi pertama, Surabaya : Airlangga University Press.

Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Terjemahan : Brahm U. Pendit, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Silverstein, R.M., Bassler, G.C., and Morril, T.C., 1981. Spectrofotometric Identification of Organic Compound. Fifth edition, New York : John Willey and sons.

Siswandono dan Soekardjo, B., 1998. Prinsip-prinsip rancangan obat. Surabaya: Airlangga University Press.

Siswandono dan Soekardjo, B., 2000, Kimia Medicinal 2. Surabaya : Airlangga University Press.

Turner, R. A., 1965. Screening Method in Pharmacology. Vol.1. New York: Academic Press.

Tjay, T.H dan Rahardja., 2007. Obat-obat Penting. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia dewasa ini nyeri merupakan alasan yang paling umum bagi pasien-pasien untuk memasuki tempat perawatan kesehatan dan merupakan alasan yang paling umum diberikan untuk pengobatan terhadap diri sendiri (Turner et al, 1996). Nyeri merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh banyak orang. Rasa nyeri dapat dirasakan seperti rasa terbakar, rasa tertusuk, rasa menyengat, atau rasa nyeri berdenyut, yang berlangsung konstan maupun intermiten, sehingga dapat mengganggu kita sehari-hari (Guyton dan Hall, 1997).

Pada umumnya rasa nyeri diobati dengan obat-obatan yang dapat menekan sistem saraf pusat secara selektif yaitu analgesik. Analgesik digunakan untuk mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi kesadaran, bekerja dengan meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

Obat-obatan yang terutama digunakan sebagai analgesik atau penghilang nyeri adalah golongan analgesik opioid dan golongan analgesik nonopioid. Salah satu obat yang sering digunakan dan sudah dikenal luas sebagai analgesik ialah asetaminofen. Asetaminofen merupakan turunan dari anilin dan para-aminofenol yang mempunyai aktivitas analgesik-antipiretik sebanding dengan aspirin, tetapi tidak mempunyai efek anti radang dan antirematik. Turunan ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri kepala dan nyeri pada otot atau sendi (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

(16)

2

Penggunaan obat-obatan analgesik terutama dalam jangka panjang seringkali memberikan banyak efek samping, beberapa diantaranya yaitu mengganggu fungsi liver, ginjal, gastrointestinal, dan pembekuan darah, serta dapat menyebabkan agranulositosis dan anemia aplastik (P. Freddy Wilmana, 1995). Di Indonesia, jumlah kasus keracunan asetaminofen sejak tahun 2002-2005 yang dilaporkan ke Sentra Keracunan Badan POM sebanyak 201 kasus dengan 175 kasus diantaranya adalah percobaan bunuh diri.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu usaha pengembangan obat baru, yaitu dengan mendapatkan senyawa bioaktif. Salah satu usaha yang digunakan untuk mendapatkan senyawa bioaktif dengan aktivitas yang optimal dan efek samping yang minimal sebagai analgesik dengan sintesis dari suatu senyawa penuntun. Senyawa penuntun adalah suatu senyawa yang mempunyai aktivitas biologis tertentu dan digunakan sebagai bahan awal dalam pengembangan obat baru yang ditujukan untuk mendapatkan suatu senyawa yang lebih poten, spesifik, aman dan efek samping minimal (Siswandono dan Soekardjo, 1998).

Pada senyawa penuntun ini dapat dilakukan suatu sintesis, yaitu dengan cara memasukkan gugus-gugus tertentu yang dapat merubah sifat fisika kimia sehingga akan berpengaruh pada aktivitas obat (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan sintesis senyawa asetaminofen menjadi senyawa 4 – asetamidofenil 4 – metilbenzoat (Rifai, 2007), senyawa-senyawa tersebut menunjukan aktivitas analgesik yang lebih tinggi dari asetaminofen. Dalam usaha untuk mengembangkan senyawa baru turunan asetaminofen, pada penelitian ini dibuat turunan senyawa asetaminofen lainnya yaitu sintesis senyawa asetaminofen menjadi senyawa 4-asetamidofenil-4-kloroasambenzoat yang diharapkan mempunyai aktivitas analgesik yang lebih optimal. Berdasarkan data teoritis dengan komputer melalui program Chem Office

(17)

3

jumlah senyawa yang berinteraksi dengan reseptor akan meningkat pula serta memiliki masa kerja yang lebih panjang, sedangkan harga MR yang meningkat akan berpengaruh pada interaksi atau ikatan obat-reseptor, sehingga akan terjadi kemungkinan adanya peningkatan aktivitas interaksi obat-reseptor atau halangan ikatan obat-reseptor (Siswandono dan Soekardjo B, 2000).

Pada penelitian ini, Sintesis senyawa ini dapat dilakukan melalui reaksi asilasi antara Asetaminofen dengan 4 – klorobenzoil klorida. Penggantian atom H gugus OH fenolat Asetaminofen dengan 4-klorobenzoil yang bertujuan meningkatkan sifat lipofiliknya, sehingga diharapkan akan semakin banyak konsentrasi obat yang menembus membran biologis sehingga dapat meningkatkan aktivitas analgesiknya.

Mekanisme reaksi asilasi gugus OH dari Asetaminofen dengan 4 – klorobenzoil klorida menggunakan reaksi Schotten-Baumann yang di modifikasi. Sebagai media pelarut digunakan aseton yang merupakan pelarut semi polar yang mampu melarutkan senyawa organik, juga berbagai garam. Pelarut ini berperan meningkatkan kerektifan nukleofil anion dan pada akhir proses mudah dihilangkan karena sifatnya yang dapat bercampur dengan sebagian air serta mudah menguap pada titik didih 67 °C (Pine, 1998).

Senyawa hasil sintesis selanjutnya diidentifikasi dengan pemeriksaan kualitatif organolpetis, uji kemurniaan dengan penentuan titik lebur, uji KLT menggunakan tiga macam fase gerak. Kemudian dilanjutkan identifikasi struktur senyawa dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR dan spektrometer inti (1H-NMR).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah senyawa (4-Asetamidofenil-4-Kloroasambenzoat) dapat dihasilkan melalui sintesis struktur Asetaminofen dengan 4-klorobenzoil klorida ?

1.3 Tujuan Penelitian

(18)

4

1.4 Hipotesis

Senyawa (4-Asetamidofenil-4-Kloroasambenzoat) dapat dihasilkan melalui sintesis struktur antara Asetaminofen dengan 4-klorobenzoil krorida.

1.5 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

ntqh!do!o]trNflDidgko.

Tujuan : Mengetahui hubungan antara parenting style dan riwayat penyakit yang diderita terhadap status gizi toddlers di Desa Kutaliman, Kedung Banteng

Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap pengetahuan seseorang diantaranya mengenai rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan pengetahuan penyakit TB Paru,

Menggunakan pendekatan Geertz, penelitian ini ingin mengetahui lebih jauh peran performative silence dalam pembentukan sebuah lagu, pada domain musikologi, sehingga

Prevalensi hipertensi yang terus meningkat menyebabkan dicarinya pengobatan alternatif selain dari bidang farmakologi untuk menurunkan tekanan darah, yaitu herbal..

Hipotesis dari penelitian ini adalah penggunaan ampas kecap dalam ransum dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kualitas eksterior telur itik yang

Subyek penelitian adalah orang – orang yang dapat memberikan sebuah informasi tentang sesuatu yang sedang di teliti. Peneliti akan memfokuskan penelitiannya