ANALISIS PENGENDALAIAN PERSEDIAAN OBAT
MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMICS ORDER QUANTITY)
PADA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI
ADAM MALIK MEDAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Magister Teknik
dalam program Teknik Industri
pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
YULIZHAM
037025034/TI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Abstrak
Yulizham, 2009, “Analisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode
EOQ (Economics Order Quantity) Pada Instalasi Farmasi Rumah sakit Umum Pusat Haji adam Malik Medan”, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Rahim Matondang, M.SIE
(Pembimbing I) dan Ir. Nazaruddin, MT (Pembimbing II)
Instalasi farmasi merupakan satu-satunya bagian unit rumah sakit yang betanggung jawab penuh mulai dari perencanaan, pemilihan, penetapan spesifikasi, pengadaan, pengendalian mutu, penyimpanan, distribusi bagi penderita, pemantauan efek dan pemberian informasi
Nilai sisa persediaan obat yang sangat besar menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi Instalsasi Farmasi rumah sakit. Misalnya saja nilai investasi stok akhir obat Safol Inj 200mg/20ml pada tahun 2008 sangat besar yang mencapai Rp.365.124.600.-, maka perlua ada kajian khusu untuk mengatasi permasalahan ini. Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi RSUP H Adam Malik maka masalah system persediaan perlu diperbaiki dan sebisa mungkin untuk memperoleh nilai perseidaan yang efesien. Data pemakaian riil sebagai dasar penentuan klasifikasi ABC diambil dari data 33 periode bulan yang lalu (Januari 2007 s/d September 2009.) Klasifikasi ABC membagi semua obat yang menjadi tiga kelompok , dimana obat kelas A terdiri dari 6 item obat. Pemilihan metode peramalan dilakukan terhadap obat kelas A berdasarkan data penggunaan obat selama 33 bulan (Januari 2007 s/d September 2009). Dari karakteristik data penggunaan obat kelas A maka metode peramalan yang terpilih adalah metode Pemulusan Eksponensial (Eksponensial Smoothing) dengan konstanta pemulusan 0,9. Hasil dari metode peramalan ini adalah untuk memprediksi pemakaian obat untuk masa yang akan datang..
Berdasarkan analisis ABC dari 60 jenis obat rutin yang dipakai di Instalasi Farmasi yang termasuk golongan obat A sebanayak 6 item dengan nilai investasi sebesar Rp. 3.294.668.709 atau 73,86%. Golngan Obat B sebanayk 10 item dengan nilai investasi sebesar Rp. 752.186.004 atau 16,86% dari total investasi. Golongan Obat C sebanyak 44 item dengan nilai investasi sebesar Rp. 414.069.725 atau 9,28% dari total investasi.. Dan untuk melihat persediaan yang paling ekonomis digunakan model EOQ (Economics
Order Quantity). Selama tiga tahun terakhir penghematan biaya persediaan keenam obat
2008 dan 2009) masing-masing adalah Rp.110.731.597,41 ; Rp. 277. 187.377,55 dan Rp. 190.970696,93
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR ISI... x BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2. Rumusan Permasalahan ... I-3 1.3 Tujuan Penelitian ... I-3 1.4 Manfaat Pemecahan Masalah ... I-3
1.4.1 Bagi Rumah Sakit ... I-3 1.4.2 Bagi Mahasiswa dan Perguruan Tinggi ... I-3 1.4.3 Batasan Permasalahan... I-4 1.5 Asumsi-asumsi... I-4
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1. Klasifikasi ABC Dalam Persediaan ... II-1 2.2 Konsep Dasar Manajemen Permintaan... II-2 2.2.1. Peramalan... II-3 2.2.1.1 Metode Peramalan Kualitatif ... II-3 2.2.1.2. Metode Peramalan Kuantitatif ... II-4
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK STUDY
3.1. Pendahuluan... III-1 3.2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi ... III-2 3.3. Sumber Daya Manusia... III-4 3.4. Sistem Distribusi Perbekalan Farmasi ... III-4 3.5. Perencanaan ... III-5
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Metode Penelitian ... IV-1 4.2. Metode Pengumpulan Data... IV-1 4.2.1 Sumber Data... IV-2 4.3. Metodologi Analisis Data ... IV-2 4.4.Metode Pengujian ... IV-2
BAB V MODEL PEMECAHAN MASALAH
5.1. Analisis ABC ... V-1 5.2. Analisis Metode Paramalan ... V-10
5.2.1. Tujuan Peramalan ... V-11 5.2.2. Membuat Scatter Diagram dan Memilih Metode Peramalan ... V-11 5.2.3. Pemilihan Model Peramalan Obat-Obatan Rutin ... V-19 5.2.3.1. Model Peramalan Rata-rata Bergerak ... V-19 5.2.3.1.1. Pemilihan Model Peramalan... V-19 5.2.3.1.2. Verfikasi Peramalan... V-28 5.2.3.2. Model Peramalan Pemulusan Eksponensial ... V-38
5.2.3.2.1. Pemilihan Model Peramalan... V-38 5.2.3.2.2. Verfikasi Peramalan... V-44
BAB VI PEMECAHAN MASALAH
6.1. Hasil Pemecahan Masalah ... VI-1 6.2. Rekomendasi Hasil ... VI-2
BAB VII PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN OBAT RUTIN
7.1. Model Exponential and Smoothing ... VII-1 7.1.1. Aerene Injeksi ... VII-1 7.1.2. Hydrex... VII-2 7.1.3. Isodine Sol ... VII-4 7.1.4. Halothane ... VII-5 7.1.5. Prostigmn Inj 0,5gr ... VII-6
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan ... VIII-1 8.2. Saran ... VIII-2
DAFTAR PUSTAKA... DP DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Stok Akhir Obat Tahun 2005 dan 2006 ... I-2 Tabel 4.1. Tahapan Proses Penelitian ... IV-5 Tabel 5.1 Data Penggunaan 60 Item Obat Rutin Selama Tahun 2006 ... V-2 Tabel 5.2. Persentase Pengeluaran Penggunaan 60 Item Obat Rutin
Selama Tahun 2006... V-4 Tabel 5.3. Persentase Kumulatif Penggunaan 60 Item Obat Rutin
Selama Tahun 2006... V-6 Tabel 5.4. Nilai Investasi Pengeluaran untuk Obat 80 % (Kelompok A).... V-8 Tabel 5.5. Nilai Investasi Pengeluaran untuk Obat 15 % (Kelompok B) .... V-8 Tabel 5.6. Nilai Investasi Pengeluaran untuk Obat 5 % (Kelompok C) ... V-9 Tabel 5.7. Jenis Obat Berdasarkan Analisis Pareto ... V-10 Tabel 5.8. Pengeluaran Obat Aerene Injeksi selama Tahun 2006 ... V-11 Tabel 5.9. Pengeluaran Obat Hydrex selama Tahun 2006... V-12 Tabel 5.10. Pengeluaran Obat Isodine Sol selama Tahun 2006 ... V-13 Tabel 5.11. Pengeluaran Obat Halothane selama Tahun 2006 ... V-14 Tabel 5.12. Pengeluaran Obat Enthozim selama Tahun 2006 ... V-15 Tabel 5.13. Pengeluaran Obat tigmn Inj 0,5gr selama Tahun 2006 ... V-16 Tabel 5.14. Pengeluaran Obat Fentanyl selama Tahun 2006... V-17 Tabel 5.15. Pengeluaran Obat Marcan 0,5% Heavy selama Tahun
2006... V-18 Tabel 5.16 Nilai Rata-rata Error Obat Aerene Injeksi Untuk setiap
Tabel 5.17 Nilai Rata-rata Error Obat Hydrex setiap Periode ... V-21 Tabel 5.18 Nilai Rata-rata Error Obat Isodine Sol setiap Periode... V-22 Tabel 5.19 Nilai Rata-rata Error Obat Halothane setiap Periode... V-23 Tabel 5.20 Nilai Rata-rata Error Obat Enthozim setiap Periode ... V-24 Tabel 5.21 Nilai Rata-rata Error Obat Prostigmn Inj 0,5gr setiap
Periode ... V-25 Tabel 5.22 Nilai Rata-rata Error Obat Fentanyl setiap Periode ... V-26 Tabel 5.23 Nilai Rata-rata Error Obat Marcan 0,5% Heavy setiap
Periode ... V-27 Tabel 5.24 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Aerene Injeksi ... V-38 Tabel 5.25 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Hydrex... V-39 Tabel 5.26 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Isodine Sol... V-40 Tabel 5.27 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Halothane ... V-41 Tabel 5.28 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Enthozim ... V-41 Tabel 5.29 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Prostigmn Inj 0,5gr... V-42 Tabel 5.30 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Fentanyl... V-43 Tabel 5.31 Nilai Rata-rata Absolute Error Obat Marcan 0,5% Heavy... V-43 Tabel 6.1. Perbandingan Rata-rata Absolute Error ... VI-1 Tabel. 6.2. Perbandingan Pengeluaran Obat Aerene Injeksi
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-2 Tabel. 6.3. Perbandingan Pengeluaran Obat Hydrex Dengan Menggunakan
Model Pemulusan Eksponen... VI-3 Tabel. 6.4. Perbandingan Pengeluaran Obat Isodine Sol Dengan
Menggunakan Model Pemulusan Eksponen... VI-4 Tabel. 6.5. Perbandingan Pengeluaran Obat Halothane Dengan
Menggunakan Model Pemulusan Eksponen... VI-5 Tabel. 6.6. Perbandingan Pengeluaran Obat Enthozim Dengan
Menggunakan Model Pemulusan Eksponen... VI-6 Tabel. 6.7. Perbandingan Pengeluaran Obat Prostigmn Inj 0,5gr
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-7 Tabel. 6.8. Perbandingan Pengeluaran Obat Fentany Dengan Menggunakan
Model Pemulusan Eksponen... VI-8 Tabel. 6.9. Perbandingan Pengeluaran Obat Marcan 0,5% Heavy
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-9 Tabel 7.1 Perkiraan Nilai Investasi Aerene Injeksi Tahun 2007 ... VII-1 Tabel 7.2 Perkiraan Nilai Investasi Hydrex Tahun 2007... VII-3 Tabel 7.3 Perkiraan Nilai Investasi Isodine Sol Tahun 2007... VII-4 Tabel 7.4 Perkiraan Nilai Investasi Halothane Tahun 2007 ... VII-5 Tabel 7.5 Perkiraan Nilai Investasi Prostigmn Inj 0,5gr Tahun 2007 ... VII-6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Peningkatan Stok Akhir Obat Tahun 2005 dan 2006 ... I-2 Gambar 2.1 Moving Range Chart... II-7 Gambar 3.1. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP H.Adam
Malik Medan... III-2 Gambar 4.1 Diagram Alir Metode Pengujian... IV-6 Gambar 5.1. Scatter Diagram untuk Obat Aerene Injeksi ... V-12 Gambar 5.2. Scatter Diagram untuk Obat Hydrex ... V-13 Gambar 5.3. Scatter Diagram untuk Obat Isodine Sol ... V-14 Gambar 5.4. Scatter Diagram untuk Obat Halothane ... V-15 Gambar 5.5. Scatter Diagram untuk Obat Enthozim... V-16 Gambar 5.6. Scatter Diagram untuk Obat Prostigmn Inj 0,5gr ... V-17 Gambar 5.7. Scatter Diagram untuk Obat Fentanyl ... V-18 Gambar 5.8. Scatter Diagram untuk Obat Marcan 0,5% Heavy ... V-19 Gambar 5.9. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (Tiga)
Periode untuk Obat Aerene Injeksi ... V-29 Gambar 5.10. Peta Control Model Peramalan dengan 4 (empat)
Periode untuk Obat Hydrex ... V-30 Gambar 5.11. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (tiga)
Periode untuk Obat Isodine Sol ... V-31 Gambar 5.12. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (tiga)
Periode untuk Obat Halothane ... V-32 Gambar 5.13. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (tiga)
Periode untuk Obat Enthozim... V-34 Gambar 5.14. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (tiga)
Periode untuk Obat Prostigmn Inj 0,5gr ... V-35 Gambar 5.15. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (tiga)
Periode untuk Obat Fentanyl ... V-36 Gambar 5.16. Peta Control Model Peramalan dengan 3 (tiga)
Periode untuk Obat Marcan 0,5% Heavy ... V-37 Gambar 5.17. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Aerene Injeksi ... V-45 Gambar 5.18. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Hydrex... V-46 Gambar 5.19. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Isodine Sol ... V-48 Gambar 5.20. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Halothane ... V-49 Gambar 5.21. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Enthozim... V-50 Gambar 5.22. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Prostigmn Inj 0,5gr ... V-52 Gambar 5.23. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Fentanyl... V-53 Gambar 5.24. Peta Control Model Peramalan untuk Obat
Gambar 6.1. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Aerene Injeksi
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-3
Gambar 6.2. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Hydrex
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-4
Gambar 6.3. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Isodine
Sol Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen .... VI-5 Gambar 6.4. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Halothane
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-6 Gambar 6.5. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Enthozim
Dengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-7 Gambar 6.6. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Prostigmn
Inj 0,5grMenggunakan Model Pemulusan Eksponen ...
VI-8
Gambar 6.7. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat FentanylDengan Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-9 Gambar 6.8. Gambaran Perbandingan Pengeluaran Obat Marcan 0,5%
Heavy Menggunakan Model Pemulusan Eksponen ... VI-10 Gambar 7.1 Perbandingan Nilai Investasi Obat Aerene Injeksi
Tahun 2006 dan 2007... VII-2 Gambar 7.2 Perbandingan Nilai Investasi Obat Hydrex
Tahun 2006 dan 2007... VII-3 Gambar 7.3 Perbandingan Nilai Investasi Obat Isodine Sol
Tahun 2006 dan 2007... VII-4 Gambar 7.4 Perbandingan Nilai Investasi Obat Halothane
Tahun 2006 dan 2007... VII-6 Gambar 7.5 Perbandingan Nilai Investasi Obat Prostigmn Inj 0,5gr