• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN MEMANFAATKAN ULANG RAWAT JALAN DI RSUD ANUNTALOKO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DETERMINAN BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN MEMANFAATKAN ULANG RAWAT JALAN DI RSUD ANUNTALOKO KABUPATEN PARIGI MOUTONG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

DETERMINAN BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP

KEPUTUSAN PASIEN MEMANFAATKAN ULANG

RAWAT JALAN DI RSUD ANUNTALOKO

KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DETERMINANTS OF THE MARKETING MIX DECISIONS

OF PATIENS AT RSUD ANUNTALOKO

IN PARIGI MOUTONG REGENCY

1

Sitti Fajrah, 1Darmawansyah, 2Syamsiar S. Russeng

1

Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Universitas Hasanuddin, Makassar

2

Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Universitas Hasanuddin, Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10, FKM Unhas, Makassar

Alamat Korespondensi: Sitti Fajrah

Jl. Kampali Kel. Kampal

Kec. Parigi Kab. Parigi Moutong HP. 085255201333

(2)

2 Abstrak

Data kunjungan pasien rawat jalan RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami ketidakstabilan jumlah pasien yang berkunjung dimana jumlah pasien rawat jalan tahun 2010 sebanyak 15.618 orang, kemudian pada tahun 2011 meningkat sebanyak 18.781 orang, sedangkan pada tahun 2012 menurun menjadi 18.345 orang. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan variabel place, product, promotion, price, people, physical facility dan process terhadap keputusan memanfaatkan ulang rawat jalan. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kepada 94 sampel pasien. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara variabel place (p=0.000, p < 0.05), product (p=0.000, p < 0.05), promotion (p=0.000, p < 0.05), price (p=0.000, p < 0.05), people (p=0.000, p < 0.05)s, physical facility (p=0.000, p < 0.05) dan process (p=0.000, p < 0.05) terhadap keputusan memanfaatkan ulang rawat jalan. Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pemanfaatan ulang adalah physical facility dengan nilai p=0.001, wald = 10.571 dan Exp(B)=0,045. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling berhubungan terhadap keputusan memanfaatkan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko adalah physical facility.

Kata kunci: Bauran pemasaran, Rawat Jalan, Kuantitatif

Abstract

Data outpatient visits RSUD Anuntaloko Parigi during the last three years the number of patients likely to ecperience instability visiting where number of outpatients in 2010 as many as 15.618 people and then in 2011 increased by 18.781 people whereas in 2012 decreased to 18.345 people. The aim of this research are to analyze the relationship between variables of place, product, promotion, price, people, physical facility and process where the reuse decisions outpatients. Research method by quantitative with cross sectional study approached. Data collected by Questionnair to 94 responden of patients. The result showed there is an influence between the variable of place (p=0.000, p < 0.05), product (p=0.000, p < 0.05), promotion (p=0.000, p < 0.05), price (p=0.000, p < 0.05), people (p=0.000, p < 0.05)s, physical facility (p=0.000, p < 0.05) and process (p=0.000, p < 0.05) to the reuse decisions outpatients. Results of multiple logistic regression showed that the variables that most affect the reuse decisions outpatients is physical facility with p=0.001, wald = 10.571 and Exp(B)=0,045. So that, it concluded that factor which more influence to the reuse decisions outpatients at RSUD Anuntaloko Parigi.

(3)

3 PENDAHULUAN

Di era kompetisi global saat ini, rumah sakit mengalami pergeseran paradigma dimana pada masa lalu dipandang sebagai usaha sosial dan saat ini rumah sakit tidak dapat dikelola dengan common sense belaka, yang mempunyai arti pengelolaan rumah sakit saat ini tidak dapat lagi dikelola secara perasaan saja tanpa pendukung dengan manajemen yang baik. Terjadi perubahan dari keadaan dimana sebelumnya produk atau jasa rumah sakit yang menentukan tetapi sekarang pasien atau pelanggan yang menentukan produk atau jasa yang dibutuhkannya (Mulyadi, 2008). Pelayanan kesehatan adalah pelayanan jasa, dimana jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu obyek, benda atau alat, maka jasa adalah suatu perbuatan/kinerja (perfomance). Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia menikmatinya sendiri. Mereka akan meyimpulkan kualitas jasa dari tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan-bahan komunikasi (communication materials), simbol, harga yang mereka amati (Notoatmodjo, 2003).

Bauran pemasaran adalah alat perusahaan untuk memperoleh respon yang diinginkan dari pasar sasaran, tetapi yang terlebih penting lagi bagaimana memahami bauran pemasaran dari sudut pandang atau persepsi pelanggan. Dari sudut pandang pasien, bauran pemasaran merupakan jalan keluar bagi masalah pasien, biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien, memperoleh pelayanan yang menyenangkan, nyaman dan komunikasi yang baik dari rumah sakit terhadap pelanggan (Robbins, 2009). Adapun data kunjungan pasien rawat jalan RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami ketidakstabilan jumlah pasien yang berkunjung. Jumlah pasien rawat jalan tahun 2010 sebanyak 15.618 orang, yang terdiri dari pasien baru sebanyak 6532 orang dan pasien lama sebanyak 9086. Pada tahun 2011 meningkat sebanyak 18.781 orang, yang terdiri dari 7751 orang pasien lama dan 11.030 pasien baru. Sedangkan pada tahun 2012 mnurun sebanyak 18.345, yang terdiri dari 7742 orang pasien baru dan 10.603 pasien lama (Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, 2012) Hasil penelitian Withall., (2012) menunjukkan bahwa dalam bulan satu dan dua, teknik pemasaran tradisional

(4)

4 seperti (poster/spanduk luar ruangan/brosur) memiliki hubungan terbesar pada perekrutan dibandingkan dengan komunikasi mulut ke mulut (84,5 %).

Hasil penelitian Luck., (2009) yang menunjukkan pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi upaya pemasaran TIDES menunjukkan bahwa pemasaran sosial menjanjikan pendekatan untuk mempromosikan pelaksanaan intervensi berbasis bukti dalam sistem kesehatan terpadu. Penelitian Maibach., (2006) juga menunjukkan pemasaran dianggap oleh beberapa ahli dalam kesehatan masyarakat menjadi bagian utama dari masalah kesehatan publik. Olehnya itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan bauran pemasaran terhadap keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong.

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di unit rawat jalan RSUD Anuntaloko Parigi Kabupat

en Parigi Moutong dengan pertimbangan seringnya terjadi keluhan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan poliklinik umum di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong selama 1 (satu) bulan penelitian, yaitu pada bulan Maret 2013. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong pada bulan Maret 2013, yang berjumlah 94 orang yang diambil dengan teknik accidential sampling.

(5)

5

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang langsung diberikan peneliti kepada responden untuk mendapatkan informasi mengenai semua variabel yang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden sebagai sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia (kuesioner). Data sekunder diperoleh dari profil serta data di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong.

Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan program SPSS (Statistical Package For Social Science), dengan tahap-tahap : editing, coding, entry, Cleaning Data Entry. Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan narasi dengan analisis data, yaitu analisis Univariat, Bivariat dan Multivariat.

HASIL

Analisis Univariat

Tabel 1 menunjukkan bahwa untuk variabel place, terdapat 62,8% responden yang merasa lokasi atau tempat RSUD Anuntaloko telah cukup baik. Sementara itu masih terdapat 37,2% yang menyatakan kurang baik. Untuk variabel product, terdapat 63,8% yang merasa cukup baik dan masih terdapat 36,2% yang menyatakan kurang baik. Untuk variabel promotion, terlihat jumlah responden yang menyatakan cukup baik sejumlah 81,9% dan hanya 18,1% yang menyatakan kurang baik. Untuk variabel price terlihat ada 66,0% yang menyatakan harga cukup baik namun masih terdapat 34,0% yang memilih kurang baik. Untuk variabel people, terlihat ada 63,8% yang menyatakan cukup baik, sementara itu masih terdapat 36,2% yang menyatakan kurang baik. Untuk variabel physical facility, terdapat 78,7% yang menyatakan cukup baik dan masih terdapat 21,3% yang menyatakan kurang baik. Kemudian untuk

(6)

6 variabel process terdapat 70,7% yang menyatakan cukup dan masih terdapat 29,8% yang memilih kurang baik.

Analisis Bivariat

Tabel 2 menunjukkan hasil analisis bivariat antara bauran pemasaran dan keputusan memanfaatkan ulang pasien rawat jalan. Dari tabel 2 terlihat bahwa terdapat 79.7% responden yang menyatakan bahwa akses lokasi RSUD Anuntaloko cukup baik dan mereka kembali memanfaatkan rawat jalan. Sementara itu terdapat 57,1% yang menyatakan kurang baik sehingga mereka tidak memanfaatkan ulang fasilitas rawat jalan di RSUD Anuntaloko. Kemudian dari tabel 2 juga terlihat bahwa masih terdapat 64.7% yang menyatakan produk kurang baik sehingga mereka memutuskan untuk tidak memanfaatkan ulan rawat jalan tersebut. Selain itu, juga diketahui bahwa untuk variabel promotion masih terdapat 88.2% responden yang menyatakan promosi kurang baik sehingga mereka tidak memanfaatkan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa masih terdapat 68.8% responden yang tidak memanfaatkan ulang rawat jalan karena merasa bahwa harganya tidak terjangkau. Selain itu, kita juga dapat melihat bahwa untuk variabel people terdapat 64.7% yang menyatakan kurang baik sehingga mereka tidak memanfaatkan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko. Untuk variabel physical facility terlihat bahwa terdapat 80.0% responden yang menyatakan fasilitas fisik kurang baik sehingga mereka tidak memanfaatkan rawat jalan di RSUD Anuntaloko. Adapun untuk hal process, terdapat 60.7% yang menyatakan proses pelayanan di RSUD Anuntaloko kurang baik sehingga mereka tidak memanfaatkan ulang rawat jalan tersebut.

Analisis Multivariat

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil uji statistik dengan regresi logistic berganda diperoleh variabel independen yang memberikan kontribusi besar terhadap keputusan pemanfaatan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong adalah variabel fasilitas fisik dengan nilai koefisien regresi (B) =-3,110, wald = 10,571 dan (OR) = Exp (B) = 0,045, signifikasi = 0,001. Dari hasil

(7)

7 tersebut diketahui bahwa variabel fasilitas fisik diketehui sangat berhubungan terhadap keputusan pemanfaatan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bauran pemasaran memiliki hubungan yang signifikan terhadap keputusan pemanfaatan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong. Walaupun jumlah responden yang menilai place dalam kategori kurang lebih sedikit dibanding penilaian responden tentang place dengan kategori cukup, namun pihak RSUD Anuntaloko Parigi sebaiknya tetap melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya penilaian responden terhadap variabel place, sehingga dimasa mendatang jumlah pasien yang memanfaatkan layanan kesehatan di RSUD Anuntaloko Parigi semakin meningkat. Hal serupa ditemukan pada hasil penelitian Wayan., (2005) dengan judul A Marketing Strategy and Tactic to Increase BOR of Puri Rahayu Main Ward of Negara General Hospital in Jembrana Regency yang menunjukkan hasil bahwa dari aspek tempat tidak menunjukkan sistem kerja cleaning service yang baik sehingga hal ini mempengaruhi keputusan pemanfaatan ulang bagi pasien.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara product dengan keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan (p=0.000<0,05). Hal tersebut menunjukkan besarnya hubungan aspek product terhadap keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan. Jika pasien merasa pelayanan rawat jalan yang beraneka ragam serta peralatan medis yang lengkap di RSUD Anuntaloko maka jumlah pasein yang ingin memanfaatkan ulang pun akan semakin meningkat, sementara jika pasien merasa aspek product kurang maka mereka akan memutuskan untuk tidak memanfaatkan ulang. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara promotion dengan keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan (p=0.000<0,05). Hal tersebut menunjukkan besarnya hubungan aspek promotion terhadap keputusan

(8)

8 pemanfaatan ulang pasien rawat jalan. Jika pasien merasa pihak manajemen RSUD Anuntaloko sering melakukan aktivitas penyebaran informasi untuk mengingatkan masyarakat agar bersedia menerima dan memanfaatkan pelayanan rawat jalan, maka jumlah pasein yang ingin memanfaatkan ulang pun akan semakin meningkat, sementara jika pasien merasa aspek promotion kurang maka mereka akan memutuskan untuk tidak memanfaatkan ulang.

Adapun responden yang mempersepsikan price dalam kategori kurang sebanyak 32 (34.0%) responden, penilaian responden tersebut dikarenakan pasien menganggap tidak adanya kejelasan perincian biaya pelayanan kesehatan di poliklinik rawat jalan, begitu juga dengan petugas administrasi yang kurang aktif memberikan informasi daftar tarif pelayanan, faktor-faktor inilah yang menyebabkan rendahnya penilaian responden terhadap variabel price. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara price dengan keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan (p=0.000). Hal tersebut menunjukkan besarnya hubungan aspek price terhadap keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan. Jika pasien merasa adanya kesesuaian tarif dengan pelayanan yang diberikan unit rawat jalan RSUD Anuntaloko, maka jumlah pasein yang ingin memanfaatkan ulang pun akan semakin meningkat, sementara jika pasien merasa aspek price kurang maka mereka akan memutuskan untuk tidak memanfaatkan ulang. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Poernomo., (2009) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel price dengan loyalitas pasien. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara people dengan keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan (p=0.000<0,05). Hal tersebut menunjukkan besarnya hubungan aspek people terhadap keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan. Jika pasien merasa sikap dan keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RSUD Anuntaloko memuaskan mereka, maka jumlah pasein yang ingin memanfaatkan ulang pun akan semakin meningkat, sementara jika pasien merasa aspek people kurang maka mereka akan memutuskan untuk tidak

(9)

9 memanfaatkan ulang. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Jung., (2012) yang menyatakan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pemanfaatan ulang adalah kualitas pelayanan dokter (β = 0,569).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara physical facility dengan keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan (p=0.000). Hal tersebut menunjukkan besarnya hubungan aspek physical facility terhadap keputusan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan. Jika pasien merasa fasilitas penunjang tempat jasa disajikan di RSUD Anuntaloko cukup lengkap, maka jumlah pasein yang ingin memanfaatkan ulang pun akan semakin meningkat, sementara jika pasien merasa aspek physical facility kurang maka mereka akan memutuskan untuk tidak memanfaatkan ulang. Adapun responden yang mempersepsikan process dalam kategori kurang sebanyak 28 (29.8%) responden, penilaian responden tersebut dikarenakan pelayanan di kasir yang kurang memuaskan, beberapa pasien menyatakan harus menunggu lama untuk membayar di kasir. Selain itu, pasien juga menilai pelayanan petugas farmasi kurang cekatan, karena untuk menerima obat mereka harus menunggu lama. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang memberikan hubungan paling besar terhadap minat pasien untuk memanfaatkan ulang pelayanan adalah physical facility, dengan besar hubungan (Exp.B) sebesar 0.045, berarti bagian manajemen RSUD Anuntaloko Parigi penting untuk memfokuskan perhatian terhadap variabel physical facility agar dapat meningkatkan minat pasien untuk memanfaatkan ulang pelayanan di instalasi rawat jalan RSUD Anuntaloko Parigi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sri., (2005) yang menunjukkan bahwa dasar seseorang memilih Rumah Sakit adalah kelengkapan fasilitas penunjang di Rumah Sakit tersebut. Juga hasil penelitian oleh Riyanto., (2005) yang menunjukkan hasil bahwa pasien menginginkan ruang tunggu yang nyaman ketika berkunjung ke Apotek RSU Haji Surabaya. Secara umum, strategi pemasaran tentunya sangatlah mempengaruhi keputusan pemanfaatan ulan pasien. Sehingga seharusnya setiap Rumah Sakit patut untuk senantiasa memperhatikan bauran pemasaran di RS tersebut. Sebagaimana

(10)

10 hasil penelitian oleh Okwandu., (2012) yang menyebutkan bahwa Rumah Sakit yang menerapkan strategi pemasaran yang efektif akan memberikan hasil yang lebih baik dibanding yang tidak menerapkannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Anuntaloko, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran berupa place, product, promotion, price, people, physical facility dan process terhadap keputusan pemanfaatan ulang rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi. Adapun faktor yang paling mempengaruhi keputusan pemanfaatan ulang rawat jalan tersebut adalah faktor physical facility (fasilitas fisik) yang terdapat di RSUD Anuntaloko Parigi. Olehnya itu disarankan kepada kepada pihak RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong agar lebih memperhatikan strategi bauran pemasaran berupa place, product, promotion, price, people, physical facility dan process yang akan mempengaruhi keputusan pemanfaatn ulang pasien rawat jalan. Lebih khusus lagi dalam hal ketersediaan fasilitas penunjang (physical facility) dalam strategi pemasarannya untuk meningkatkan keinginan pasien membangun hubungan jangka panjang. Apabila fasilitas penunjang tidak disediakan dengan baik, kemungkinan pemanfaatan ulang pasien rawat jalan di RSUD Anuntaloko Parigi Kabupaten Parigi Moutong akan semakin berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong. (2012). Profil Kesehatan RSUD Anuntaloko Parigi. Kabupaten Parigi Moutong.

Jung., (2012). Positioning patient-perceived medical services to develop a marketing strategy. Health Science Research Institute, Korea University, Seoul, Republic of Korea.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22281998

Luck, Jeff, et al., (2009). A social marketing approach to implementing evidence-based practice in VHA QUERI: the TIDES depression collaborative care

(11)

11 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2762953/ Diakses tanggal 3 Maret 2013.

Maibach, E. W., et. al., (2006). A Marketing Perspective on Disseminating Evidence-based Approaches to Disease Prevention and Health Promotion, Centers for

Disease Control and Prevention,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1637805/ Diakses tanggal 3 Maret 2013.

Mulyadi. (2008). Paradigma Baru dalam Pelayanan Kesehatan, Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumah Sakit UGM, Yogyakarta, 2008.

Notoatmodjo, S., (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Prinsip-Prinsip Dasar. PT Rinneka Cipta. Jakarta. 2003.

Okwandu GA., (2012). Marketing strategies of hospital service organizations in Nigeria: a study of selected privately owned hospitals in Port Harcourt. Department of Business Administration, Rivers State University of Science &

Technology, Port Harcourt, Nigeria.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12569994

Poernomo, D. I. S. H., (2009). Analisis Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Rawat Jalan RS Baptis Kediri, Jurnal Undip, Semarang.

Robbins, SP., (2009). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. PT Prenhalindo, Jakarta. 2009.

Riyanto. (2005). Marketing Effort to Minimize the Count of “Loss” Prescriptions at the Surabaya Hajj General Hospital Pharmacy. Journal Unair Administrasi Kebijakan dan Kesehatan. Vol. 3 - No. 1 / 2005-01 http://journal.unair.ac.id/detail_jurnal.php?id=363&med=6&bid=3

Sri. (2005). Analysis on Customers’ Expectation and Their Basis in Choosing Hospitals in Order to Determine Hospital’s Market Growth Strategy (A Study on the Interceptive Area of Adi Husada Kapasari Hospital) . Journal Unair Administrasi Kebijakan dan Kesehatan Vol. 3 - No. 1 / 2005-01

Wayan. (2005). A Marketing Strategy and Tactic to Increase BOR of Puri Rahayu Main Ward of Negara General Hospital in Jembrana Regency. Journal Unair, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Vol. 3 - No. 1 / 2005-01 http://journal.unair.ac.id/detail_jurnal.php?id=362&med=6&bid=3

Withal, dkk., (2012). The effect a of community-based social marketing campaign on recruitment and retention of low-income groups into physical activity programmes - a controlled before-and-after study, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3485196/ Diakses tanggal 3 Maret 2013.

(12)

12 Lampiran :

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Bauran Pemasaran Jasa di Instalasi Rawat Jalan RSUD Anuntaloko Parigi Tahun 2013

Jenis Variabel Cukup Kurang Total

n % n % n % Place 59 62,8 35 37,3 94 100 Product 60 63,8 34 36,2 94 100 Promotion 77 81,8 17 18,1 94 100 Price 62 66,0 32 34,0 94 100 People 60 63,8 34 36,2 94 100 Physical Facility 74 78,7 20 21,3 94 100 Process 66 70,2 28 29,8 94 100 Sumber: Data Primer, 2013

Tabel 2 Hubungan Bauran Pemasaran Jasa dengan Keputusan Pemanfaatan Ulang Pasien Rawat Jalan RSUD Anuntaloko Parigi Tahun 2013

Jenis Variabel

Keputusan Pemanfaatan Ulang

Total P Memanfaatkan Ulang Tidak Memanfaatkan Ulang n % n % n % Place 100.0 0.001 Cukup 47 79.7 12 20.3 59 100.0 Kurang 15 42.9 20 57.1 35 100.0 Product 100.0 0.000 Cukup 50 83.3 10 16.7 60 100.0 Kurang 12 35.3 22 64.7 34 100.0 Promotion 100.0 0.000 Cukup 60 77.9 17 22.1 70 100.0 Kurang 2 11.8 15 88.2 17 100.0 Price 100.0 0.000 Cukup 52 83.9 10 16.1 62 100.0 Kurang 10 31.3 22 68.8 32 100.0 People 100.0 0.000 Cukup 50 83.3 10 16.7 60 100.0 Kurang 12 35.3 22 64.7 34 100.0 Physical Facility 100.0 0.000 Cukup 58 78.4 16 21.6 74 100.0 Kurang 4 20.0 16 80.0 20 100.0 Process 100.0 0.001 Cukup 51 77.3 15 22.7 66 100.0 Kurang 11 39.3 17 60.7 28 100.0 Sumber: Data Primer, 2013

Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda Variabel Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Pemanfaatan Ulang Pasien Rawat Jalan RSUD Anuntaloko Parigi

(13)

13 Variabel B Wald p Exp.B

Place -0.280 0.109 0.741 0.756 Product -0.810 1.139 0.286 0.445 Promotion -2.407 3.965 0.047 0.090 Price -1.466 3.966 0.046 0.231 People -1.920 5.185 0.023 0.147 Physical Facility -3.110 10.571 0.001 0.045 Process -1.436 2.680 0.102 0.238 Sumber: Data Primer, 2013

Gambar

Tabel 2   Hubungan Bauran Pemasaran Jasa dengan Keputusan Pemanfaatan Ulang Pasien  Rawat Jalan RSUD Anuntaloko Parigi Tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Model sistem informasi pariwisata terpadu kabupaten Jombang ialah model implementasi program pariwisata kabupaten Jombang yang dapat dilakukan dengan menerapkan

Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu 1) telah memenuhi syarat Satuan Kredit Semester (SKS) minimal 130 SKS, 2) telah memenuhi syarat Indeks Prestasi

Bahwa untuk memberi landasan, arah dan tujuan badan – badan kelengkapan Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada agar memudahkan perjalanan organisasi, maka

Menciptakan wirausaha mandiri merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah pengangguran khususnya di Indonesia, sehingga dengan memberikan pendidikan

Pasien penyakit kronis 10 hari sebelum obat yang diber- ikan sebelumnya habis dimakan, baru boleh membawa resep obat berkesinambungan penyakit kronis dan kartu askes ke rumah

U istraživanom vremenskom periodu Republika Srbija ostvarila je pozitivan bilans spoljnotrgovinske razmene jabuke ( grafikon 2 ). Izvoz je bio veći u odnosu na uvoz, a bilans

[r]

• Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperolehpenempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,