DOKUMEN AKHIR PERUBAHAN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2016 - 2021
KECAMATAN BAYAT
KABUPATEN KLATEN
KATA PENGANTAR
Kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rancangan Akhir Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016 - 2021. Rencana Strategis Kecamatan Bayat ini pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan suatu instansi pemerintah selama 5 (lima) tahun kedepan.
Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen teknis operasional yang merupakan acuan untuk menentukan arah kebijakan penyelenggaraan tugas-tugas Kecamatan Bayat secara realistis di bidang umum pemerintahan. Setiap Tahunnya selama periode perencanaan menjadi pedoman dalam penyiapan Rencana Kerja SKPD yang dalam penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Untuk itu Rancangan Akhir Perubahan Rencana Srategis
Kecamatan Bayat Tahun 2016 – 2021 ini merupakan
pertanggungjawaban Kecamatan Bayat Tahun kepada Kabupaten Klaten yang berfungsi untuk memberikan acuan perencanaan pembangunan dalam pelaksanaan program serta dapat dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan pada 5 (lima) tahun ke depan.
Kami berharap Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016 – 2021 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Klaten, September 2018 CAMAT BAYAT
EDY PURNOMO, SE
Pembina Tingkat I NIP. 196203011986031017
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta digunakan sebagai instrumenevaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Proses pembangunan
akan berhasil baik apabila melalui tahap perencanaan dan pengawasan yang baik pula. Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan RPJM Nasional.
Kecamatan Bayat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintah. Dalam menjalankan tugas pembangunan mengacu pada konsep pembangunan jangka menengah daerah agar permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangan ke depan dapat terselesaikan secara sistematis.
RPJMD merupakan pedoman/acuan untuk mencapai tujuan pembangunan sesuai amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan daerah berdasarkan kondisi dan potensi daerah serta mengacu pada kebijakan RPJPD Tahun 2005-2025.
Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016-2021 disusun mengacu pada Perubahan Atas Perda No. 5 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 sesuai dengan peraturan perundangan, khususnya: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, pada era sekarang ini juga sudah dijabarkan ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Keberhasilan proses pembangunan perlu didukung terselenggaranya
kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan persyaratan
bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat guna mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan dan pengembangan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih, berkesinambungan, dan akuntabel.
1.2. Landasan Hukum
Dasar Hukum penyusunan Review Rencana Strategis Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021adalah :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah –daerah Kabupatendalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4287);
3. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia Nomor 4400).
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2-014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
15. Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
18. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata cara perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah 6 Tahun 2010 tentang
2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 No 28);
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5) yang diubah menjadi Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klaten Thaun 2005-2025;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Willayah Kabupaten Klaten Tahun 2011-2031;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Peraangkat Daerah Kabupaten Klaten;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 31 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Klaten;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 13 Tahun 2018
tentang Perubahan Perda Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2016 tentang RPJMD Tahun 2016 – 2021;
31.Peraturan Bupati Klaten Nomor 62 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Klaten.
1.3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Penyusunan Review Rencana Strategis Kecamatan Bayat dimaksud untuk memperbaiki ulang tolok ukur dan alat bantu bagi Kecamatan Bayat untuk secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tupoksi yang diemban Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten sampai dengan Tahun 2021.
b. Tujuan
Penyusunan Review Renstra Kecamatan Bayat bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggarakannya kegiatan mengutamakan Skala Prioritas pada Kecamatan Bayat dalam upaya turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016–2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2 Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah
2.3 Kinerja Pelayanan Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Rentra Kementrian / Lembaga dan Kajian
Lingkungan Strategis
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kajian
Lingkungan
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Camat mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan dalam wilayah kecamatan dan melaksanakan pelimpahan sebagian wewenang Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor : 31 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Klaten yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Klaten Nomor 62 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Klaten bahwa Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, pemberdayaan masyarakat serta ketentraman dan ketertiban umum.
Untuk penyelenggaraan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud, kecamatan mempunyai Fungsi ;
a. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.
b. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.
c. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan.
d. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum.
e. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
di kecamatan.
f. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau
g. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau Kelurahan.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.1.1 Tugas dan Fungsi Camat
1. Camat sebagimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf a
mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan tugas urusan pemerintahan umum, pemberdayaan Masyarakat, ketentraman dan Ketertiban diwilayah Kecamatan serta melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintaha yang menjadi kewenangan daerah;
2. Rincian Tugas sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 adalah sebagai berikut :
a.Mengkoordinasikan Penyusunan Program Kecamatan dengan
mengacu pada indikator kinerja utama, rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, rencana kerja pemerintah daerah dan rencana strategis kabupaten , kebijakan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku;
b.Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan pelayanan
kepada masyarakat;
c. Mengkoordinasikan pekerjaan yang sifatnya segera atas
gangguan dan atau bencana.
d.Mengkoordinasikan penyusunan laporan kinerja kecamatan;
e. Memberikan saran dan masukan kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah dibidang Tugasnya;
f. Mengkoordinasikan tugas dalam rangka peningkatan peran
serta dan partisipasi asyarakat dibidang tugasnya;
g. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
i. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
j. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakaan Peraturan
Daerah dan peraturan Bupati;
k.Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana
pelayanan umum Melaporkan pelaksanaan pembinaan trantibum.
l. Mengkoordinasikan Penyelenggaraan kegiatan pemerintah yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah di Tingkat kecamata;
m.Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Kegiatan Desa atau kelurahan;
n.Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh Unit kerja Pemerintaha Daerah kabupaten yang ada di Kecamatan;
o.Melaksanakan Tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
p.Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya
berdasarkan ketentuan yang berlaku;
q.Mengusulkan, menunjuk, menetapkan dan melaksanakan
pembinaan Pejabat Pengelolaan Keuangan
r. Membina bawahan dalam pencapaian Program Kegiatan dengan
memberi petunjuk, pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
s. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pada
tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya dan seterusnya samapi dengan huruf z.
2.1.2 Tugas dan Fungsi Sekretariat
1. Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 hurf b, dipimpin oleh Sekretaris kecamatan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas camat dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan , monitoring, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
2. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun, mempelajari peraturan per UU an, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis perencanan, monitoring, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian;
b. Mengkoordinasikan tugas perencanaan , monitoring, evaluasi,
pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian;
c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana Program kegiatan
Sekretariat berdasarka Peraturan Perundang – undangan;
d. Mengkoordinasikan, menyiapkan rumusan, kebijakan.,
strategis Program dan Kegiatan dalam rangka penyusunan Anggaran Kecamatan;
e. Mengkoordinasikan bahan penyusunan, evaluasi dan
pelaporan Progra dan kegiatan Kecamatan;
f. Mengkoordinasikan Penyusunan laporan Kinerja Kecamatan;
g. Mengkoordinasikan bahan rancangan peraturan perundang –
undangan dibidang tugasnya;
h. Mengkoordinasikan usulan, penunjukan, penetapan pejabat
Pengelolaan Keuangan;
i. Mengkoordinasikan, menyampaikan informasi, publikasi dan
hububgan masyarakat serta layan pengaduan masyarakat;
j. Mengkoordinasikan penyusunan mekanisme sistim prosedur
kerja kecamatan;
k. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang
l. Melaksanakan pembinaan bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
m. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi
bawahan dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
n. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;
o. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya;
q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada
atasan.
2.1.3 Subbagian Perencanaan dan Keuangan
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 ayat 1 huruf b, angka 1, dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas menyusun rencana Program Kegiatan, pengumpulan dan Pengolahan data, evaluasi, Pelaporan serta sebagai pejabat Penata Usahaan keuangan yang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan Kecamatan dan Kelurahan.
2. Rincian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah
sebagai berikut :
r. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk Subbag
perencanaan dan Keuangan sesuai Peratura Perundang – undangan yang berlaku;
s. Menyusun rencana Program dan Kegiatan Kecamatan;
t. Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
u. Mencari, mengumpulkan, mengolah data dan informasi
serta menyusun indikator kinerja utama, rencana strategis, rencana kerja pemerintahan daerah dan rencana kerja Dinas sesuai perundang – undangan yang berlaku;
v. Menyiapkan bahan dan penyusunan kebijakanumumanggaran, prioritas dan plafon anggaran sementara, rencana kerja dan anggaran , dokumen pelaksanaan anggaran Kecamatan;
w. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana
dan realisasi sebagai bahan penyusunan sasaran berikutnya;
x. Menyusun laporan Kinerja Kecamatan;
y. Menyiapkan bahan perubahan, penggeseran dan
perhitunganprogram kerja akibat adanya perubahan, penggeseran dan perhitungan anggaran Kecamatan;
z. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta
penyajian data statistik hasil Kegiatan Kecamatan;
aa.Melaksanakan penelitian dan Verifikasi kelengkapan surat
permintaan pembayaran yang diajukan bendahara
kecamatan;
bb.Menyiapkan surat perintah membayar atas dasar surat
permintaan pembayaran yang diajukan bendahara
Kecamatan;
cc. Melaksanakan Verifikasi surat pertanggungjawaban dan
menyiapkan bahan pengesahan surat pertanggungjawaban surat;
dd.Melaksanakan Akuntansi Keuangan Kecamatan;
ee. Menyiapkan bahan laporan prognosis anggaran;
ff. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan
pertanggungjawaban keuangan;
gg. Menyiapkan bahan dan menyusun data informasi
Keuangan;
hh.Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pengawasan
Keuangan;
ii. Melaksanakan monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dibidang
Keuangan;
kk.Menyiapkan bahan dan menyusun laporan Kinerja Program dibidang keuangan;
ll. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang
tugasnya;
mm. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
nn.Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
oo. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;
pp.Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
qq.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya;
rr. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada
atasan.
2.1.4 Subbagian Umum dan Kepegawaian
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 ayat 1 huruf , angka 2, dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, penggandaan, Ekspedisi, Kearsipan, kehumasan, ketatalaksanaan dan rumah Tangga, Pengadaan dan
Pemeliharaan Perlengkapan kantor serta melakukan
pengelolaan Administrasi kepegawaian;
2. Rincian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah
sebagai berikut :
ss. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis
Subbag Umum dan Kepegawaian sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku;
tt. Menyusun rencana Program Kegiatan dan Laporan
uu.Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
vv. Melaksanakan Administrasi surat menyurat, Ekspedisi,
penggandaan, kearsipan, pengadaan alat tulis kantor, akomodasi rapat, pertemuan, upacara, penerimaan tamu, serta pengadaan dan pemeliharaan perkengkapan rumah tangga dan barang inventaris;
ww.Menyusun bahan publikasi dan hubungan masyarakat;
xx. Menyusun data dan informasi serta layanan pengaduan
masyarakat;
yy. Menyiapkan bahan rancangan peaturan perundang –
undangan;
zz. Menyusun mekanise sistim prosedur kerja Kecamatan;
aaa. Menyiapkan kebutuhan dan melaksanakan
kepemeliharaan kendaraan Dinas;
bbb. Mengatur dan mengelola penggunaan kendaraan
dinas serta perlengkapan perjalanan Dinas;
ccc.Mengatur dan mengelola tata ruang kantor, kebersihan,
ketertiban, keamanan, kenyamanan dan keserasian ruang kantor;
ddd. Melaksanakan Administrasi umum kepegawaian
meliputi menyiapkan bahan dan mengusulkan KARPEG, KARIS, KARSU, TASPEN, ASKES dan Ijin Cuti;
eee.Menyusun Analisis Jabatan, analisis beban kerja dan
Evaluasi Jabatan;
fff. Menyiapkan bahan usulan pengembangan karir pegawai,
meliputi Kebutuhan pegawai/formasi pegawai, usulan untuk menduduki Jabatan, Tugas belajar/Ijin belajar, Ujian Dinas, Diklat, serta pemberian penghargaan dan tanda jasa.
ggg. Menyiapkan bahan usulan mutasi pegawai meliputi
Kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan atau mutasi, pemberhentia atau mutasi, penyesuaian ijazah dan sasaran kinerja pegawai;
hhh. Menyiapkan, menghimpun dan mengelola data pegawai serta menyusun daftar urut kepangkatan;
iii. Menyiapkan usulan pejabat pengelola Keuangan dan
Barang.
jjj. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang
tugasnya;
kkk.Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan
kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
lll. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
mmm. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;
nnn. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
ooo. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
terkait dengan tugas dan fungsinya;
ppp.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada
atasan.
2.1.5. Seksi Tata Pemerintahan
1. Seksi Tata Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf , c, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan, membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan dan melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
2. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang – undangan,
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis seksi Tata pemerintahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis Seksi Tata
pemerintahan sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;
c. Menyusun rencana Program kegiatan dan laporan
pelaksanaan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan;
d.Membagi Pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
e. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan
Pemerintahan di tingkat Kecamatan;
f. Melaksanakan Pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan / atau Kelurahan;
g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tugasnya dan atau / yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau kelurahan
h.Membina, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa / Kelurahan;
i. Mengendalikan dan mengawasi perubahan pola tata ruang
diwilayah Kecamatan;
j. Mengendalikan pengalihan fungsi lahan pertanian diwilayah
Kecamatan.
k.Memberikan penilaian / saran rekomendasi terhadap produk
– produk peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa da / atau Kelurahan;
l. Memberikan bimbingan dan petunjuk kerja sama dan
penyelesaian sengketa antar Desa dan Kelurahan;
m. Melakukan dan membina pelaksanaan Administrasi
Kependudukan;
o. Mempersiapkan bhan – bahan kegiatan dalam rangka melaksanakan Pemilu;
p.Mengadakan Koordinasi dengan para penyelenggara pemilu
ditingkat Kecamatan;
q. Melaksanakan Fasilitasi Pemungutan Pajak daerah, PBB,
retribusi daerah, serta pendapatan daerah lainnya;
r. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang
tugasnya;
s. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan
kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
t. Menilai pencapaian Sasaran Kinerja Pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
u.Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;
v. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
w.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya;
x. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada
atasan.
2.16. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf , d, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas
Melaksanakan koordinasi kegiatan Pembangunan,
Pemberdayaan Masyarakat dan Melaksanakan Koordinasi Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pelayanan Umum; 2. Rincian tugas sebagaimana dimaksu pada ayat 1 adalah
a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang – undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b.Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis Seksi
seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;
c. Menyusun rencana Program kegiatan dan laporan
pelaksanaan kegiatan seksi Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat;
d.Membagi Pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
e. Mengumpulkan, mensistematisasikan dan menganalisa data
pembangunan pada umumnya;
f. Menyusun Program dalam rangka pembinaan Pembangunan
sarana dan prasarana fisik perekonomian, produksi dan distribusi;
g. Melakukan pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan
Desa / kelurahan yang bergerak dibidang pembangunan;
h.Melaksanakan kooredinasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat;
i. Melaksanakan koordinasi pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum
j. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
sumberpendapatan Desa / Kelurahan ;
k.Mempersiapkan bahan – bahan pedoman dan petunjuk
tentang usaha peningkatan pendapatan pemerintahan Desa / keluraha;
l. Mengadakan pemantauan kegiatan LSM dan Organisasi
Kenasyarakatan diwilayaj Kecaatan;
m. Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan
n.Menyiapkan bahan penyusunan program, pelayanan bantuan sosial, hibah serta pembinaan kepemudaan, olah raga dan kepramukaan;
o. Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan teknis
tentang pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan Keluarga;
p.Mempersiapkan bahan – bahan kegiatan dalam rangka
pembinaan keagamaan dan kepercayaan kepada Tuhan YME serta kerukunan umat beragama;
q. Mengordinasikan pelaksanaan penyuluhan dalam bidang
kesejahteraan sosial;
r. Melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap
penyelenggaraan usaha – usaha sosial;
s. Pembinaan dan pengembangan ketenagakerjaan dan
Transmigrsi;
t. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencaba
alam dan pengungsi serta rehabilitasi akibat bencana alam;
u.Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang pertanian dan
ketahanan pangan;
v. Mempersiapkan bahan – bahan dalam rangka menyusun
laporan keadaan pangan dan upaya mengatasi rawan pangan;
w.Membina BKPD, LPK, KCK, dan BKK;
x. Melakukan pembinaan terhadap lembaga ekonomi Desa;
y. Melakukan pembinaan terhadap perkembangan
perekonomian desa / Kelurahan tentang dana bantuan ekonomilemah;
z. Mengikuti perkembangan harga semako, dan seterusnya
2.1.7. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf , e, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas Melaksanakan koordinasi
Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta melaksanakan penerapan dan penegakkan peraturan Perundang – undangan;
2. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun, mempelajari Peraturan perundang – undangan,
kebijakan pedoman dan petuniuk teknis Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;
c. Menyusun rencana Program Kegiatan dan laporan
pelaksanaan kegiatan Ketentraman dan Ketertiban Umum;
d. Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
e. Melaksanakan koordinasi upaya penyelenggaraan
Ketentraman dan Ketertiban Umum;
f. Melaksanakan koordinasi penerapan dan penegakkan
peraturan Perundang – undangan;
g. Membina, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan
Ketentraman dan Ketertiban Umum;
h. Mempersiapkan bahan – bahan pemikiran dalam membina
Ibukota Kecamatan dan pusat – pusat pengembangan lainnya yang ada di Wilayah Kecamatan untuk mewujudkan kota yang bersih, aman dan teratur;
i. Menyiapkan bahan pertimbangan dan memberikan
rekomendasi ijin;
j. Melaksanakan sosialisasi dan menyiapkan bahan pembinaan
terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan lainnya;
k. Menyiapkan bahan fasilitasi penyelesaian perselisihan antar Desa / Kelurahan;
l. Melakukan pembinaan semangat Bela Negara, perlindungan
masyarakat dan siskamling diwilayah Kecamatan secara optimal;
m. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang
tugasnya;
n. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan
kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
o. Menilai sasaran pencapaian kinerja pegawai yang menjadi
bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;
p. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;
q. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya; dan
s. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada
2.1.8 Struktur Organisasi SKPD
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan Bayat sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor : 31 tahun 2008, yang terdiri-dari :
1. Camat
2. Sekretaris Camat
a. Kasubag Umum Dan Kepegawaian
b. Kasubag Perencanaan dan Keuangan
3. Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa
4. Kasi Tata Pemerintahan
5. Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum
6. Kelompok Jabatan Fungsional
2 3 4 CAMAT EDY PURNOMO, SE SEKRETARIAT Drs. SUMARYONO, MM KEL. JAB. FUNGSIONAL SEKSI PPM MARIA NGATINI, SIP SEKSI Plt.TAPEM SUGIMIN, SSos SEKSI TRANTIBUM AGUS NURYUNANTO,SE SUBAG PK SUGENG RIYANTA, SIP
SUBAG UMUM &K SUGIMIN, SSos
PRANATA KOMPUTER SUGIARTO, A.md
2.2 SUMBER DAYA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 2.2.1 Sumber Daya Manusia
Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan sebagai petugas pelaksana memegang peranan penting atas terwujudnya kinerja kecamatan sebagai Perangkat Daerah. Maka fungsi dan peranan Aparatur perlu terus didayagunakan, ditingkatkan ketrampilan, pengetahuan serta sumber daya yang dimiliki.
Karyawan/ karyawati Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten berjumlah 21 Orang.Sedangkan Karyawan/ Karyawati Tenaga Kontrak (Non ASN) di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2018 berjumlah 4 Orang.
Dalam penulisan tentang kondisi Aparatur Kecamatan difokuskan hanya pada Aparatur Sipil Negara (ASN) sejumlah 21 Orang.
a. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang menduduki Jabatan dan Staf
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat yang menduduki Jabatan dan Staf Tahun 2018 No Jabatan/ Staf Jumlah
(Orang) % 1 Eselon III/a 1 4,8 2 Eselon III/b 1 4,8 3 Eselon IV/a 2 9.6 4 Eselon IV/b 2 9.6 5 Staf 15 71 Jumlah 21 99.8
b. Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Golongan / Pangkat Jumlah Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten terdapat 9,6 % Aparatur yang berstatus Golongan IV, Golongan III sebanyak 38 %. Sedangkan Golongan II sebanyak 47 %., Golongn I sebanyak 4,8 %.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Berdasarkan Pangkat/ Golongan Tahun 2018
No Golongan Jumlah (Orang) % 1 IV 2 9,6 2 III 8 38 3 II 10 47 4` I 1 4.8 Jumlah 21 99,4
c. Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Pendidikan
Apabila dilihat dari tingkat pendidikan Aparatur Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang ada, maka status pendidikan SMA lebih mendominasi yaitu sebesar 52 %, sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SLTP sebesar 4,8 %.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Berdasarkan Pendidikan Tahun 2018
No Pendidikan Jumlah (Orang) % 1 Strata-2 (S2) 1 4.8 2 Strata-1 (S1) 7 33 3 Diploma 1 4.8 4 SMA 11 52 5 SMP 1 4.8 Jumlah 21 99,4
Golongan I 1, 1 Golongan 2 10, 10 Golongan 3 8, 8 Golong an 4 2, 2
d. Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Rentang Usia
Apabila dilihat dari rentang usia, Aparatur Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang ada, maka mayoritas berusia 53 tahun
keatas yaitu sebesar 52 % atau berjumlah 11 Orang.
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Berdasarkan Rentang Usia Tahun 2018
No Pendidikan Jumlah (Orang) % 1 31 – 35 Tahun 1 4.8 2 36 – 40 Tahun 0 - 3 41 – 45 Tahun 2 9.6 4 46 - 50 Tahun 6 28 5 51 – 52 Tahun 1 4.8 6 53 Tahun keatas 11 52 Jumlah 21 99.2
Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan BayatTahun 2018
1 7 1 11 1 Strata-2 (S2) Strata-1 (S1) Diploma SMA SMP 0 2 6 1 11 0 31 – 35 Tahun 1 36 – 40 Tahun 0 41 – 45 Tahun 2 46 - 50 Tahun 6 51 – 52 Tahun 1 53 Tahun keatas 11
Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan BayatTahun 2018
Berdasarkan Pendidikan (Orang)
Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Tahun 2018
Berdasarkan Usia(Orang)
Dari Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) mayoritas berusia 53 Tahun ke atas yaitu berjumlah 11 Orang atau 52%. Sehingga secara
usia kurang produktif dalam menghasilkan luaran dan target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahunan hingga Staf. Sedangkan jika dibandingkan dengan Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Tahun 2018 berdasarkan pendidikan, mayoritas berpendidikan SMA yaitu berjumlah 11 Orang. Artinya .50 % dari komposisi pegawai berpendidikan minimal dari kebutuhan kepegawaian.
Untuk mendukung kinerja organisasi tentunya dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam bidangnya.Dengan komposisi tersebut, diperlukan peningkatan kompetensi berupa Diklat baik Teknis maupun Fungsional baik itu diselenggarakan Badan Kepegawaian Daerah maupun secara mandiri. Sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) Usia Produktif berdayaguna maksimal untuk mendukung Sasaran dan Tujuan Organisasi Perangkat Daerah yang telah ditetapkan.
2.2.2 SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA
Untuk mempermudah pelaksanaan tugas sehari-hari dan
menyelesaikan tugas dengan baik dan benar ,maka diperlukan sarana dan prasarana pendukung guna kelancaran pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit organisasi.Hal ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas, sehingga tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya dapat terselesaikan dengan tepat, cepat dan akurat.Adapun sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten padaa tanggal, 1 Mei 2018 adalah sebagai berikut :
SARANA DAN PRASARANA OPD PER 1 MEI 2018
NO Nama Jenis Barang Satuan Jumlah Barang Perolehan Tahun Kondisi
1 2 3 4 5 6
1 Kantor Kecamatan Unit 1 Baik
2 Kendaraan Roda 4 ( Avansa ) Unit 1 Baik
3 Sepeda Motor Unit 8 Baik
4 Filling Besi/Metal Unit 6 Baik
5 Mesin Ketik Unit 1 Baik
6 Brand kas Unit 1 Baik
7 Almari Kayu Unit 10 Baik
8 Almari Kayu & Kaca Unit 2 Baik
9 Rak Kayu Unit 2 Baik
10 Meja Kayu/Meja Biro Unit 65 Baik
12 Rak Besi Unit 1 Baik
13 Meja ½ Biro Unit 23 Baik
14 Meja Rapat Unit 6 Baik
15 Meja Podium Unit 1 Baik
16 Meja Panjang Unit 5 Baik
17 Kursi Lipat Unit 33 Baik
18 Kursi Putar Unit 4 Baik
19 Jam Dinding Unit 3 Baik
20 Kipas Angin Unit 4 Baik
21 Amplier Unit 1 Baik
22 Komputer Unit 3 Baik
23 Printer Unit 3 Baik
24 Telephone Unit 1 Baik
25 Kursi Kayu Rotan Unit 5 Baik
26 Kursi Tangan Unit 26 Baik
27 Papan Informasi Unit 2 Baik
28 Kursi Tumpuk Unit 55 Baik
29 Meja Tamu Biasa Unit 1 Baik
30 Note Book Unit 3 Baik
31 Printer Lesser Jet Unit 2 Baik
32 Sound System Unit 1 Baik
33 AC Unit 1 Baik
34 Springbad Unit 1 Baik
35 Almari Pakaian Unit 1 Baik
36 Tempat Tidur Dewasa Unit 1 Baik
37 Meja Makan Unit 1 Baik
38 Almari Perias Unit 1 Baik
39 LCD Proyektor Unit 1 Baik
Dengan jumlah Sarana Prasarana / Aset yang dimiliki Kecamatan Bayat cukup memadai dalam menunjang kegiatan pemerintahan. Hanya diperlukan peremajaan asset karena banyak yang sesuai umur ekonomis, Sehingga jika dilakukan pemeliharaan, nilai pemeliharaan lebih besar sehingga tidak ekonomis
2.3 KINERJA PELAYANAN SUMBERDAYA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Secara umum tugas utama dari Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten adalah memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh warga masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Bayat dan juga memberikan pelayanan kepada masyarakat secara umum yang ingin
membutuhkan pelayanan dari Kecamatan Bayat.
Adapun secara umum pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan Bayat kepada masyarakat adalah :
Permohonan Kartu Tanda Penduduk
Permohonan Kartu Keluarga
Legalisasi surat-surat umum/Surat Keterangan
Pengajuan Akta Kelahiran
Pengajuan Akta Kematian
Permohonan Pindah Penduduk
Permohonan Masuk Penduduk
Legalisasi Pengajuan Kredit Bank
Permohonan ijin HO
Permohonan ijin IMB
Permohonan SKCK
Permohonan ijin Keramaian
Keringanan Berobat
Legalisasi Nikah, Talak, Cerai, Rujuk dan Belum Pernah Nikah
Legalisasi Dispensasi Nikah
Proposal Bantuan Bupati
Proposal Bantuan Lain-lain
Proposal Bantuan Penguatan Modal
Proposal Bantuan Infrastruktur
Mengkoordinasi penyampaian Bantuan Beras Miskin
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kecamatan
Bayat, Kabupaten Klaten bisa dilihat dalam Tabel II.1
Guna memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka Kecamatan Bayat memperolah anggaran guna pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi dari Pemerintah Kabupaten Klaten sebagaimana Tabel
II.2 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten .
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN OPD
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bahwa OPD Kecamatan lebih kepada pelayanan dan koordinator diwilayah, maka berharap bahwa pelayanan prima dapat diberikan kepada masyarakat umum dan dapat mengkoordinasikan berbagai pihak dengan baik guna pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan ketentraman serta ketertiban umum secara optimal.
Adapun untuk proyeksi kedepan guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guna menghasilkan pelayanan yang prima kepada masyarakat diharapkan pemihakan alokasi anggaran khususnya belanja langsung agar lebih dioptimalkan. Selama ini pemihakan alokasi anggaran untuk OPD Kecamatan lebih bersifat menerima dari atas (top down) dan tidak diberi kesempatan untuk mengusulkan program kegiatan, selanjutnya agar ada indikator-indikator untuk menentukan besaran anggaran sehingga dapat lebih dipertanggungjawabkan secara argumentasi.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menylenggarakan tugas umum pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa serta ketentraman dan ketertiban umum.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud di atas, Kecamatan mempunyai fungsi :
1.Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat
2.Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum
3.Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan
4.Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum
5.Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
di tingkat kecamatan
6.Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan/atau
7.Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan
8.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Dari pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut di atas
terdapat permalasahan yang mendasar sehingga
mengakibatkan kurang optimalnya kinerja dari Pemerintah Kecamatan Bayat. Adapun permasalahan yang secara umum dihadapi antara lain:
1. Keterbatasan anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah
Kabupaten dan kurangnya penjelasan indikator-indikator yang mempengaruhi besarnya alokasi anggaran untuk masing-masing Kecamatan atau SKPD.
2. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tidak
optimal dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
3. Terbatasnya personil guna menunjang pelaksanan tugas
dan fungsi
4. Aturan-aturan yang kurang mendukung khususnya aturan
yang mengatur tentang Standar Operasional dan Standar Pelayanan Minum.
5. Lemahnya penegakan aturan internal antara lain sistem
kepegawaian, jenjang karier, jenjang pendidikan, reward and punishment tidak berjalan, pendekatan internal yang sifatnya lebih mengedepankan struktural artinya salah dan benar bukan berdasar fakta atau argumen yang kuat tetapi siapa yang berkuasa.
6. Pemberian pelayanan yang kurang independen artinya kadang lebih mengedepankan kepada kepentingan tertetu.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
3.2.1 V I S I
“MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI
DAN BERDAYA SAING”
Adapun beberapa penjelasan terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Klaten, diartikan sebagai suatu daerah otonom, yang mempunyai batasbatas wilayah yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Maju, yang dimaksud maju adalah kondisi bahwa
masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, baik kebutuhan lahiriah yang meliputi: sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa aman, tentram, dan damai.
3. Mandiri, yang dimaksud mandiri adalah bahwa
masyarakat Kabupaten Klaten mampu bertumpu pada kondisi, potensi, dan kemampuan sendiri, tanpa harus meninggalkan kerjasama dengan para pihak untuk melaksanakan pembangunan.
4. Berdaya saing, yang dimaksud berdaya saing adalah
bahwa Kabupaten Klaten kedepan memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dan keunggulan kompetitif sehingga mampu dan dapat bersaing di segala bidang.
3.2.2 Misi Pemerintah Kabupaten Klaten
Sedangkan Misi Pembangunan Daerah untuk
mengimplementasikan Visi adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat
dan berbudaya.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih (good and clean governance).
3. Meningkatkan dan Mengembangkan Ekonomi Daerah
yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal.
4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan
penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat.
5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian
sumberdaya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah.
6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang
berakhlak dan berkepribadian.
7. Meningkatan kapasitas pengarusutamaan gender dan
perlindungan anak.
3.2.3 PROGRAM PRIORITAS KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH YANG TERPILH
Arah kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan langkah-langkah atas strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sararan. Arah kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 yang akan menjadi pedoman dan arah dalam menyusun program prioritas pembangunan daerah dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, adalah sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia.
2. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan.
3. Program Pengembangan Ekonomi Daerah.
4. Program Peningkatan Infrastruktur Publik.
5. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
6. Program Peningkatan Kualitas Masyarakat.
7. Program Pengarusutamaan Gender dan
Perlindungan Anak.
8. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik.
3.3 TELAHAAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA NON KEMENTRIAN DAN RENSTRA PERANGKAT DAERAH PROVINSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015 – 2019 bahwa visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015 – 2019 adalah
“ Terwujudnya Suasana yang Kondusif dan Stabil bagi Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri melalui Pembinaan dan Pengawasan Secara Optimal dan efektif, Pelayanan Publik yang Optimal di Daerah
melalui Pengawalan secara Optimal terhadap
Penyelenggaraan berbagai urusan Pemerintahan,
Penegakan Demokrasi dan Peningkatan Kualitas
Partisipasi Politik Masyarakat, Meningkatkan
Pemahaman terhadap Wawasan Kebangsaan,
Persatuan dan Kesatuan dan Rasa Cinta Tanah Air dan Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Good Government, clean government melalui
Peningkatan Kapasitas Aparatur Perancang Kebijakan Daerah”.
Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun
2015 – 2019 yaitu Menetapkan Kebijakan Nasional dan Memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :
1. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan
dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, menegakan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri;
2. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas –
tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat – daerah, menciptakan ketentraman
dan ketertiban umum, serta meningkatkan
pendayagunaan administrasi kependudukan;
3. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan
peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat;
4. Medorong terwujudnya keserasiaan dan keadilan
pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dan pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan;
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,
bersih dan efektif dengan didukung aparatur yang
berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam
rangka pemanapan pelayanan publik;
6. Mendorong terwujudnya tertib dan kepastian hukum
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Untuk visi Propinsi Jawa Tengah Tahun 2013 –
2018 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan
Berdikari Mboten korupsi,mboten ngapusi, dengan
misi sebagai berikut :
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung
Karno,Berdaulat di bidang Politik,berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan;
2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran;
3. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Propinsi
Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan : mboten korupsi,mboten ngapusi;
4. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk
5. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan dan proses
pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan public untuk
memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat;
7. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat
pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Renstra Kementerian/Lembaga, Renstra Propinsi Jawa Tengah serta Rensra Kabupaten Klaten menjadi pertimbangan dan acuan Kecamatan Bayat dalam menentukan arah pengembangan pelayanan dan kinerja Kecamatan Bayat yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima ) Tahun ke depan untuk pembuatan Renstra Tahun 2016 – 2021.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pelayanan pada kantor Kecamatan Bayat ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian/Lembaga Non Kementerian dan Renstra Propinsi adalah ;
1. Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis
dan fungsional maupun PIM sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku guna menunjang pelaksanaan tupoksi.
2. Sarana dan prasarana kantor belum terpenuhi
secara keseluruhan.
3. Rendahnya motivasi pegawai terhadap perkembangan
teknologi (IT ) sehingga kemampuan teknis masih kurang.
4. Tingkat responsibilitas pegawai terhadap perkembangan dinamika masyarakat terbatas.
5. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam
proses perencanaan, pembangunan serta
pelaksannaan kegiatan sosial.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Untuk menganalisis lingkungan strategis di Kecamatan
Bayat, digunakan pengklasifikasian masalah yang ada dengan
menggunakan konsep SWOT (Strength, Weakness, Opportunity
dan Threats).
Strength : merupakan kondisi kekuatan yang terdapat di
Kecamatan Bayat. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat di lingkungan
internal Kecamatan Bayat.
Weakness : merupakan kondisi kelemahan yang terdapat di
Kecamatan Bayat. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan
internal Kecamatan Bayat.
Opportunity : merupakan peluang yang terdapat di Kecamatan
Bayat. Peluang yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat di lingkungan eksternal
Kecamatan Bayat.
Threats : merupakan tantangan yang terdapat di
Kecamatan Bayat. Tantangan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan
Untuk dapat menyusun rencana strategi Kecamatan Bayat, dilakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :
3.4.1 Analisis Internal
A. Kekuatan (Strength)
1. Tersedianya Peraturan dan Perundang-undangan
yang mendukung (Perda dan Perbup).
2. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang
berkompeten dalam bidang pelayanan
masyarakat.
3. Tersedianya database bidang pemerintahan,
pembangunan dan Ketentraman dan ketertiban umum.
4. Tersedianya lembaga kemitraan di bidang
pemerintahan, pembangunan dan Ketentraman dan ketertiban umum.
5. Terbangunnya jaringan informasi dan komunikasi
dalam pelayanan umum.
6. Terbangunnya komitmen pegawai dalam
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
7. Tertanamnya potensi dan nilai-nilai budaya yang
ada di masyarakat.
8. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam
setiap kegiatan kecamatan.
B.Kelemahan (Weaknesses)
1. Distribusi Sumber Daya Manusia belum merata.
2. Terbatasnya sarana prasarana kerja.
3. Keterbatasan anggaran yang dapat menghambat
4. Koordinasi, informasi dan sinkronisasi antar lembaga masyarakat belum optimal.
5. Rendahnya pemahaman pegawai dan masyarakat
terhadap peraturan perundangan.
6. Rendahnya motivasi terhadap perkembangan
teknologi (IT) sehingga kemampuan teknis dari sebagian pegawai masih kurang.
7. Adanya rotasi pegawai yang sangat mempengaruhi
proses kerja pegawai pada level bawah yang masa
kerjanya lama masih dengan mindset lama.
8. Tingkat responsibilitas pegawai terhadap
perkembangan dinamika masyarakat terbatas.
3.4.2 Analisis Eksternal
A. Peluang (Opportunities)
1. Adanya dukungan dari anggaran APBD untuk
peningkatan kualitas kerja.
2. Adanya pelatihan teknis fungsional untuk para
pegawai baru hasil rotasi pegawai.
3. Adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh
Pemda.
4. Adanya lembaga kemasyarakatan yang turut
berpartisipasi di dalam pemberdayaan
masyarakat.
5. Meningkatnya kepedulian stakeholder terhadap
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan ketentraman dan ketertiban umum.
6. Adanya media yang bisa dijadikan media
B. Ancaman (Threats )
1. Terjadinya krisis kewibawaan di lingkungan
pegawai.
2. Berkembangnya budaya menyimpang di
kalangan masyarakat dalam sebuah proses dan prosedur.
3. Timbulnya krisis kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan publik.
4. Munculnya aliran-aliran kepercayaan yang
menyimpang sehingga menyebabkan keresahan masyarakat.
5. Terjadinya bencana alam yang menimbulkan
korban.
6. Berkembangnya tempat-tempat yang
disalahgunakan untuk perilaku menyimpang dari norma yang berlaku.
7. Pengaruh perkembangan teknologi dan informasi
yang negatif.
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity
dan Threats) :
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Tersedianya Peraturan dan Perun dang-undangan yang mendukung (Perda dan Perbup).
2. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam bidang pelayanan masyarakat. 3. Tersedianya database
bidang peme rintahan, pembangunan dan kema syarakatan.
4. Tersedianya lembaga kemitraan di bidang pemerintahan,
1. Rendahnya pemahaman pegawai dan masyarakat terhadap peraturan perundangan.
2. Distribusi Sumber Daya Manusia belum merata. 3. Terbatasnya sarana
prasarana kerja.
4. Koordinasi, informasi dan sinkronisasi antar lembaga masyarakat belum optimal. 5. Rendahnya motivasi
terhadap per kembangan teknologi (IT) sehingga kemampuan teknis dari
pembangunan dan kemasy.
5. Terbangunnya jaringan informasi dan komunikasi dalam pelayanan umum. 6. Terbangunnya komitmen
pegawai dalam memberikan pelayanan prima kepada masy.
7. Tertanamnya potensi dan nilai-nilai budaya yg ada di masy.
8. Tingginya tingkat partisipasi masya rakat dalam setiap kegiatan kecamatan.
sebagian pegawai masih kurang.
6. Adanya rotasi pegawai yang sangat mempengaruhi etos kerja pegawai pada level bawah yg masa kerjanya lama masih dengan mindset
lama.
7. Tingkat responsibilitas pegawai terhadap perkembangan dinamika masyarakat terbatas.
8. Keterbatasan anggaran yang dapat menghambat kelancaran program kegiatan.
Peluang ( Opportunities ) Ancaman ( Threats )
1. Adanya dukungan dari anggaran APBD untuk peningkatan kualitas kerja.
2. Adanya pelatihan teknis fungsional untuk para pegawai baru hasil rotasi pegawai.
3. Adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Pemda.
4. Adanyanya lembaga kemasya rakatan yang turut berpartisipasi di dalam pemberdayaan masyarakat.
5. Meningkatnya kepedulian
stake holder terhadap
penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
6. Adanyanya media yang bisa dijadikan media sosialisasi program kepada masyarakat.
1. Terjadinya krisis kewibawaan di lingkungan pegawai.
2. Berkembangnya budaya menyim pang di kalangan masyarakat dalam sebuah proses dan prosedur.
3. Timbulnya krisis kepercayaan masyarakat thd pelayanan publik. 4. Munculnya aliran-aliran kepercayaan yang menyimpang sehingga menye babkan keresahan masyarakat.
5. Terjadinya bencana alam yang menimbulkan korban. 6. Berkembangnya tempat-tempat yg disalahgunakan untuk perilaku menyimpang dr norma yg berlaku.
7. Pengaruh perkembangan teknologi dan inf. yg negatif.
Pemetaan Interaksi Faktor Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor
internal Peluang (O) Ancaman (T)
K E K U A T A N (S) 1.Manfaatkan peraturan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan & trantibum. 2.Dayagunakan pelatihan teknis fungsional dan struktural untuk meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 3.Mantapkan peran lembaga masyarakat dan media untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 4.Mantapkan kerjasama dan peran lembaga kemasyarakatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
1. Mantapkan upaya mengatasi krisis kewibawaan pegawai dan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan publik melalui pembinaan pegawai.
2. Dayagunakan peran lembaga kemitraan, potensi dan nilai-nilai budaya serta tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mengatasi budaya menyimpang dan pengaruh perkembangan teknologi & informasi yang negatif.
3. Manfaatkan tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dan jaringan informasi dan komunikasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. 4. Manfaatkan penegakan peraturan perundang-undangan untuk mengatasi berkembangnya tempat-tempat yang disalahgunakan untuk perilaku yang menyimpang.
Peluang (O) Ancaman (T) K E L E M A H A N (W) 1. Atasi rendahnya pemahaman pegawai dan masyarakat terhadap peraturan perundangan dengan memanfaatkan lembaga kemasyarakatan, pelatihan, beasiswa pendidikan, serta perkembangan 1. Tingkatkan pemahaman pegawai & masy terhadap peraturan per-UU-an
2. Tingkatkan motivasi dan kompetensi pegawai untuk mengatasi krisis kewibawaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik.
teknologi informasi (IT).
2. Atasi terbatasnya sarana dan prasarana kerja dengan memanfaatkan
anggaran yang ada secara efektif untuk peningkatan kualitas kerja. 3. Atasi belum optimalnya koordinasi, informasi, dan sinkronisasi antar lembaga masyarakat melalui peningkatan kepedulian stakeholder terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. 4. Tingkatkan motivasi dan responsibilitas pegawai terhadap perkembangan dinamika masyarakat melalui pelatihan yang diadakan oleh Pemda dan mass media.
3. Atasi rendahnya etos kerja dan pola pikir lama dengan rotasi pegawai secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Atasi keterbatasan anggaran dengan pengajuan anggaran sesuai dengan skala prioritas.
Sebagai elemen pokok yang dipergunakan dalam perumusan faktor-faktor penentu keberhasilan adalah :
1. SDM yang profesional di bidang Pemerintahan,
Pembangunan dan trantibum yang cukup untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Kesadaran masyarakat dalam pembangunan yang
cukup tinggi dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri yang kreatif dan inovatif.
3. Terwujudnya koordinasi antara Pemerintah dan
swasta sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan sosial.
Kemudian dapat dirumuskan faktor-faktor penentu keberhasilan sebagai berikut :