• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN AKHIR PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMEN AKHIR PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN AKHIR PERUBAHAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2016 - 2021

KECAMATAN BAYAT

KABUPATEN KLATEN

(2)

KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas tersusunnya Rancangan Akhir Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016 - 2021. Rencana Strategis Kecamatan Bayat ini pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan suatu instansi pemerintah selama 5 (lima) tahun kedepan.

Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen teknis operasional yang merupakan acuan untuk menentukan arah kebijakan penyelenggaraan tugas-tugas Kecamatan Bayat secara realistis di bidang umum pemerintahan. Setiap Tahunnya selama periode perencanaan menjadi pedoman dalam penyiapan Rencana Kerja SKPD yang dalam penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Untuk itu Rancangan Akhir Perubahan Rencana Srategis

Kecamatan Bayat Tahun 2016 – 2021 ini merupakan

pertanggungjawaban Kecamatan Bayat Tahun kepada Kabupaten Klaten yang berfungsi untuk memberikan acuan perencanaan pembangunan dalam pelaksanaan program serta dapat dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan pada 5 (lima) tahun ke depan.

Kami berharap Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016 – 2021 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Klaten, September 2018 CAMAT BAYAT

EDY PURNOMO, SE

Pembina Tingkat I NIP. 196203011986031017

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta digunakan sebagai instrumenevaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Proses pembangunan

akan berhasil baik apabila melalui tahap perencanaan dan pengawasan yang baik pula. Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan RPJM Nasional.

Kecamatan Bayat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintah. Dalam menjalankan tugas pembangunan mengacu pada konsep pembangunan jangka menengah daerah agar permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangan ke depan dapat terselesaikan secara sistematis.

RPJMD merupakan pedoman/acuan untuk mencapai tujuan pembangunan sesuai amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan daerah berdasarkan kondisi dan potensi daerah serta mengacu pada kebijakan RPJPD Tahun 2005-2025.

(4)

Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016-2021 disusun mengacu pada Perubahan Atas Perda No. 5 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 sesuai dengan peraturan perundangan, khususnya: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, pada era sekarang ini juga sudah dijabarkan ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Keberhasilan proses pembangunan perlu didukung terselenggaranya

kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan persyaratan

bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat guna mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan dan pengembangan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih, berkesinambungan, dan akuntabel.

(5)

1.2. Landasan Hukum

Dasar Hukum penyusunan Review Rencana Strategis Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021adalah :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah –daerah Kabupatendalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia Nomor 4400).

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(6)

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2-014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(7)

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

18. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri 86 Tahun 2017 tentang Tata

Cara Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata cara perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah 6 Tahun 2010 tentang

(8)

2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 No 28);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5) yang diubah menjadi Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klaten Thaun 2005-2025;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun 2011

Tentang Rencana Tata Ruang Willayah Kabupaten Klaten Tahun 2011-2031;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Peraangkat Daerah Kabupaten Klaten;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 31 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Klaten;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 13 Tahun 2018

tentang Perubahan Perda Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2016 tentang RPJMD Tahun 2016 – 2021;

31.Peraturan Bupati Klaten Nomor 62 Tahun 2008 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Klaten.

(9)

1.3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Penyusunan Review Rencana Strategis Kecamatan Bayat dimaksud untuk memperbaiki ulang tolok ukur dan alat bantu bagi Kecamatan Bayat untuk secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tupoksi yang diemban Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten sampai dengan Tahun 2021.

b. Tujuan

Penyusunan Review Renstra Kecamatan Bayat bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggarakannya kegiatan mengutamakan Skala Prioritas pada Kecamatan Bayat dalam upaya turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Kecamatan Bayat Tahun 2016–2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

2.2 Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah

2.3 Kinerja Pelayanan Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

(10)

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Perangkat Daerah

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Rentra Kementrian / Lembaga dan Kajian

Lingkungan Strategis

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kajian

Lingkungan

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

(11)
(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Camat mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan dalam wilayah kecamatan dan melaksanakan pelimpahan sebagian wewenang Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor : 31 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Klaten yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Klaten Nomor 62 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Klaten bahwa Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, pemberdayaan masyarakat serta ketentraman dan ketertiban umum.

Untuk penyelenggaraan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud, kecamatan mempunyai Fungsi ;

a. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.

b. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum.

c. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan.

d. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum.

e. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

di kecamatan.

f. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau

(13)

g. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang

lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau Kelurahan.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2.1.1 Tugas dan Fungsi Camat

1. Camat sebagimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf a

mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan tugas urusan pemerintahan umum, pemberdayaan Masyarakat, ketentraman dan Ketertiban diwilayah Kecamatan serta melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintaha yang menjadi kewenangan daerah;

2. Rincian Tugas sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 adalah sebagai berikut :

a.Mengkoordinasikan Penyusunan Program Kecamatan dengan

mengacu pada indikator kinerja utama, rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, rencana kerja pemerintah daerah dan rencana strategis kabupaten , kebijakan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku;

b.Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan pelayanan

kepada masyarakat;

c. Mengkoordinasikan pekerjaan yang sifatnya segera atas

gangguan dan atau bencana.

d.Mengkoordinasikan penyusunan laporan kinerja kecamatan;

e. Memberikan saran dan masukan kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah dibidang Tugasnya;

f. Mengkoordinasikan tugas dalam rangka peningkatan peran

serta dan partisipasi asyarakat dibidang tugasnya;

g. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;

(14)

i. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

j. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakaan Peraturan

Daerah dan peraturan Bupati;

k.Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana

pelayanan umum Melaporkan pelaksanaan pembinaan trantibum.

l. Mengkoordinasikan Penyelenggaraan kegiatan pemerintah yang

dilakukan oleh Perangkat Daerah di Tingkat kecamata;

m.Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Kegiatan Desa atau kelurahan;

n.Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

Kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh Unit kerja Pemerintaha Daerah kabupaten yang ada di Kecamatan;

o.Melaksanakan Tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;

p.Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya

berdasarkan ketentuan yang berlaku;

q.Mengusulkan, menunjuk, menetapkan dan melaksanakan

pembinaan Pejabat Pengelolaan Keuangan

r. Membina bawahan dalam pencapaian Program Kegiatan dengan

memberi petunjuk, pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

s. Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pada

tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya dan seterusnya samapi dengan huruf z.

(15)

2.1.2 Tugas dan Fungsi Sekretariat

1. Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 hurf b, dipimpin oleh Sekretaris kecamatan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas camat dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan , monitoring, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

2. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun, mempelajari peraturan per UU an, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis perencanan, monitoring, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian;

b. Mengkoordinasikan tugas perencanaan , monitoring, evaluasi,

pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian;

c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana Program kegiatan

Sekretariat berdasarka Peraturan Perundang – undangan;

d. Mengkoordinasikan, menyiapkan rumusan, kebijakan.,

strategis Program dan Kegiatan dalam rangka penyusunan Anggaran Kecamatan;

e. Mengkoordinasikan bahan penyusunan, evaluasi dan

pelaporan Progra dan kegiatan Kecamatan;

f. Mengkoordinasikan Penyusunan laporan Kinerja Kecamatan;

g. Mengkoordinasikan bahan rancangan peraturan perundang –

undangan dibidang tugasnya;

h. Mengkoordinasikan usulan, penunjukan, penetapan pejabat

Pengelolaan Keuangan;

i. Mengkoordinasikan, menyampaikan informasi, publikasi dan

hububgan masyarakat serta layan pengaduan masyarakat;

j. Mengkoordinasikan penyusunan mekanisme sistim prosedur

kerja kecamatan;

k. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang

(16)

l. Melaksanakan pembinaan bimbingan, pengawasan dan pengendalian agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

m. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi

bawahan dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;

n. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;

o. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang

tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait

dengan tugas dan fungsinya;

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada

atasan.

2.1.3 Subbagian Perencanaan dan Keuangan

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 3 ayat 1 huruf b, angka 1, dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas menyusun rencana Program Kegiatan, pengumpulan dan Pengolahan data, evaluasi, Pelaporan serta sebagai pejabat Penata Usahaan keuangan yang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan Kecamatan dan Kelurahan.

2. Rincian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah

sebagai berikut :

r. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk Subbag

perencanaan dan Keuangan sesuai Peratura Perundang – undangan yang berlaku;

s. Menyusun rencana Program dan Kegiatan Kecamatan;

t. Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;

u. Mencari, mengumpulkan, mengolah data dan informasi

serta menyusun indikator kinerja utama, rencana strategis, rencana kerja pemerintahan daerah dan rencana kerja Dinas sesuai perundang – undangan yang berlaku;

(17)

v. Menyiapkan bahan dan penyusunan kebijakanumumanggaran, prioritas dan plafon anggaran sementara, rencana kerja dan anggaran , dokumen pelaksanaan anggaran Kecamatan;

w. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana

dan realisasi sebagai bahan penyusunan sasaran berikutnya;

x. Menyusun laporan Kinerja Kecamatan;

y. Menyiapkan bahan perubahan, penggeseran dan

perhitunganprogram kerja akibat adanya perubahan, penggeseran dan perhitungan anggaran Kecamatan;

z. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta

penyajian data statistik hasil Kegiatan Kecamatan;

aa.Melaksanakan penelitian dan Verifikasi kelengkapan surat

permintaan pembayaran yang diajukan bendahara

kecamatan;

bb.Menyiapkan surat perintah membayar atas dasar surat

permintaan pembayaran yang diajukan bendahara

Kecamatan;

cc. Melaksanakan Verifikasi surat pertanggungjawaban dan

menyiapkan bahan pengesahan surat pertanggungjawaban surat;

dd.Melaksanakan Akuntansi Keuangan Kecamatan;

ee. Menyiapkan bahan laporan prognosis anggaran;

ff. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan

pertanggungjawaban keuangan;

gg. Menyiapkan bahan dan menyusun data informasi

Keuangan;

hh.Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pengawasan

Keuangan;

ii. Melaksanakan monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dibidang

Keuangan;

(18)

kk.Menyiapkan bahan dan menyusun laporan Kinerja Program dibidang keuangan;

ll. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang

tugasnya;

mm. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan

agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

nn.Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi

bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;

oo. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;

pp.Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang

tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

qq.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait

dengan tugas dan fungsinya;

rr. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada

atasan.

2.1.4 Subbagian Umum dan Kepegawaian

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud

dalam pasal 3 ayat 1 huruf , angka 2, dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, penggandaan, Ekspedisi, Kearsipan, kehumasan, ketatalaksanaan dan rumah Tangga, Pengadaan dan

Pemeliharaan Perlengkapan kantor serta melakukan

pengelolaan Administrasi kepegawaian;

2. Rincian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah

sebagai berikut :

ss. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis

Subbag Umum dan Kepegawaian sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku;

tt. Menyusun rencana Program Kegiatan dan Laporan

(19)

uu.Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

vv. Melaksanakan Administrasi surat menyurat, Ekspedisi,

penggandaan, kearsipan, pengadaan alat tulis kantor, akomodasi rapat, pertemuan, upacara, penerimaan tamu, serta pengadaan dan pemeliharaan perkengkapan rumah tangga dan barang inventaris;

ww.Menyusun bahan publikasi dan hubungan masyarakat;

xx. Menyusun data dan informasi serta layanan pengaduan

masyarakat;

yy. Menyiapkan bahan rancangan peaturan perundang –

undangan;

zz. Menyusun mekanise sistim prosedur kerja Kecamatan;

aaa. Menyiapkan kebutuhan dan melaksanakan

kepemeliharaan kendaraan Dinas;

bbb. Mengatur dan mengelola penggunaan kendaraan

dinas serta perlengkapan perjalanan Dinas;

ccc.Mengatur dan mengelola tata ruang kantor, kebersihan,

ketertiban, keamanan, kenyamanan dan keserasian ruang kantor;

ddd. Melaksanakan Administrasi umum kepegawaian

meliputi menyiapkan bahan dan mengusulkan KARPEG, KARIS, KARSU, TASPEN, ASKES dan Ijin Cuti;

eee.Menyusun Analisis Jabatan, analisis beban kerja dan

Evaluasi Jabatan;

fff. Menyiapkan bahan usulan pengembangan karir pegawai,

meliputi Kebutuhan pegawai/formasi pegawai, usulan untuk menduduki Jabatan, Tugas belajar/Ijin belajar, Ujian Dinas, Diklat, serta pemberian penghargaan dan tanda jasa.

ggg. Menyiapkan bahan usulan mutasi pegawai meliputi

Kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan atau mutasi, pemberhentia atau mutasi, penyesuaian ijazah dan sasaran kinerja pegawai;

(20)

hhh. Menyiapkan, menghimpun dan mengelola data pegawai serta menyusun daftar urut kepangkatan;

iii. Menyiapkan usulan pejabat pengelola Keuangan dan

Barang.

jjj. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang

tugasnya;

kkk.Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan

kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

lll. Menilai pencapaian sasaran kinerja pegawai yang menjadi

bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;

mmm. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;

nnn. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang

tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

ooo. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

terkait dengan tugas dan fungsinya;

ppp.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada

atasan.

2.1.5. Seksi Tata Pemerintahan

1. Seksi Tata Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf , c, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan, membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan dan melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

(21)

2. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang – undangan,

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis seksi Tata pemerintahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b.Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis Seksi Tata

pemerintahan sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;

c. Menyusun rencana Program kegiatan dan laporan

pelaksanaan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan;

d.Membagi Pelaksanaan tugas kepada bawahannya;

e. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan

Pemerintahan di tingkat Kecamatan;

f. Melaksanakan Pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan

Desa dan / atau Kelurahan;

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang

lingkup tugasnya dan atau / yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau kelurahan

h.Membina, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan

Pemerintahan Desa / Kelurahan;

i. Mengendalikan dan mengawasi perubahan pola tata ruang

diwilayah Kecamatan;

j. Mengendalikan pengalihan fungsi lahan pertanian diwilayah

Kecamatan.

k.Memberikan penilaian / saran rekomendasi terhadap produk

– produk peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa da / atau Kelurahan;

l. Memberikan bimbingan dan petunjuk kerja sama dan

penyelesaian sengketa antar Desa dan Kelurahan;

m. Melakukan dan membina pelaksanaan Administrasi

Kependudukan;

(22)

o. Mempersiapkan bhan – bahan kegiatan dalam rangka melaksanakan Pemilu;

p.Mengadakan Koordinasi dengan para penyelenggara pemilu

ditingkat Kecamatan;

q. Melaksanakan Fasilitasi Pemungutan Pajak daerah, PBB,

retribusi daerah, serta pendapatan daerah lainnya;

r. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang

tugasnya;

s. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan

kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

t. Menilai pencapaian Sasaran Kinerja Pegawai yang menjadi

bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;

u.Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;

v. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang

tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

w.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait

dengan tugas dan fungsinya;

x. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada

atasan.

2.16. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf , d, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas

Melaksanakan koordinasi kegiatan Pembangunan,

Pemberdayaan Masyarakat dan Melaksanakan Koordinasi Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pelayanan Umum; 2. Rincian tugas sebagaimana dimaksu pada ayat 1 adalah

(23)

a. Menghimpun, mempelajari peraturan perundang – undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b.Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis Seksi

seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;

c. Menyusun rencana Program kegiatan dan laporan

pelaksanaan kegiatan seksi Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat;

d.Membagi Pelaksanaan tugas kepada bawahannya;

e. Mengumpulkan, mensistematisasikan dan menganalisa data

pembangunan pada umumnya;

f. Menyusun Program dalam rangka pembinaan Pembangunan

sarana dan prasarana fisik perekonomian, produksi dan distribusi;

g. Melakukan pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan

Desa / kelurahan yang bergerak dibidang pembangunan;

h.Melaksanakan kooredinasi kegiatan pemberdayaan

masyarakat;

i. Melaksanakan koordinasi pemeliharaan prasarana dan

fasilitas pelayanan umum

j. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan

sumberpendapatan Desa / Kelurahan ;

k.Mempersiapkan bahan – bahan pedoman dan petunjuk

tentang usaha peningkatan pendapatan pemerintahan Desa / keluraha;

l. Mengadakan pemantauan kegiatan LSM dan Organisasi

Kenasyarakatan diwilayaj Kecaatan;

m. Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan

(24)

n.Menyiapkan bahan penyusunan program, pelayanan bantuan sosial, hibah serta pembinaan kepemudaan, olah raga dan kepramukaan;

o. Menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan teknis

tentang pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan Keluarga;

p.Mempersiapkan bahan – bahan kegiatan dalam rangka

pembinaan keagamaan dan kepercayaan kepada Tuhan YME serta kerukunan umat beragama;

q. Mengordinasikan pelaksanaan penyuluhan dalam bidang

kesejahteraan sosial;

r. Melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap

penyelenggaraan usaha – usaha sosial;

s. Pembinaan dan pengembangan ketenagakerjaan dan

Transmigrsi;

t. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencaba

alam dan pengungsi serta rehabilitasi akibat bencana alam;

u.Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang pertanian dan

ketahanan pangan;

v. Mempersiapkan bahan – bahan dalam rangka menyusun

laporan keadaan pangan dan upaya mengatasi rawan pangan;

w.Membina BKPD, LPK, KCK, dan BKK;

x. Melakukan pembinaan terhadap lembaga ekonomi Desa;

y. Melakukan pembinaan terhadap perkembangan

perekonomian desa / Kelurahan tentang dana bantuan ekonomilemah;

z. Mengikuti perkembangan harga semako, dan seterusnya

(25)

2.1.7. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana

dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf , e, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas Melaksanakan koordinasi

Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta melaksanakan penerapan dan penegakkan peraturan Perundang – undangan;

2. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun, mempelajari Peraturan perundang – undangan,

kebijakan pedoman dan petuniuk teknis Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan kebijakan dan petunjuk teknis Seksi

Ketentraman dan Ketertiban Umum sesuai Peraturan Perundang – undangan yang berlaku;

c. Menyusun rencana Program Kegiatan dan laporan

pelaksanaan kegiatan Ketentraman dan Ketertiban Umum;

d. Membagi pelaksanaan tugas kepada bawahannya;

e. Melaksanakan koordinasi upaya penyelenggaraan

Ketentraman dan Ketertiban Umum;

f. Melaksanakan koordinasi penerapan dan penegakkan

peraturan Perundang – undangan;

g. Membina, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan

Ketentraman dan Ketertiban Umum;

h. Mempersiapkan bahan – bahan pemikiran dalam membina

Ibukota Kecamatan dan pusat – pusat pengembangan lainnya yang ada di Wilayah Kecamatan untuk mewujudkan kota yang bersih, aman dan teratur;

i. Menyiapkan bahan pertimbangan dan memberikan

rekomendasi ijin;

j. Melaksanakan sosialisasi dan menyiapkan bahan pembinaan

terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan lainnya;

(26)

k. Menyiapkan bahan fasilitasi penyelesaian perselisihan antar Desa / Kelurahan;

l. Melakukan pembinaan semangat Bela Negara, perlindungan

masyarakat dan siskamling diwilayah Kecamatan secara optimal;

m. Memberikan usul dan saran kepada atasan sesuai bidang

tugasnya;

n. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan

kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

o. Menilai sasaran pencapaian kinerja pegawai yang menjadi

bawahannya dengan jalan memantau dan mengevaluasi pegawai;

p. Mengevaluasi dan menginventarisasi permasalahan yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah;

q. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang

tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait

dengan tugas dan fungsinya; dan

s. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada

(27)

2.1.8 Struktur Organisasi SKPD

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan Bayat sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor : 31 tahun 2008, yang terdiri-dari :

1. Camat

2. Sekretaris Camat

a. Kasubag Umum Dan Kepegawaian

b. Kasubag Perencanaan dan Keuangan

3. Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa

4. Kasi Tata Pemerintahan

5. Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum

6. Kelompok Jabatan Fungsional

2 3 4 CAMAT EDY PURNOMO, SE SEKRETARIAT Drs. SUMARYONO, MM KEL. JAB. FUNGSIONAL SEKSI PPM MARIA NGATINI, SIP SEKSI Plt.TAPEM SUGIMIN, SSos SEKSI TRANTIBUM AGUS NURYUNANTO,SE SUBAG PK SUGENG RIYANTA, SIP

SUBAG UMUM &K SUGIMIN, SSos

PRANATA KOMPUTER SUGIARTO, A.md

(28)

2.2 SUMBER DAYA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 2.2.1 Sumber Daya Manusia

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan sebagai petugas pelaksana memegang peranan penting atas terwujudnya kinerja kecamatan sebagai Perangkat Daerah. Maka fungsi dan peranan Aparatur perlu terus didayagunakan, ditingkatkan ketrampilan, pengetahuan serta sumber daya yang dimiliki.

Karyawan/ karyawati Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten berjumlah 21 Orang.Sedangkan Karyawan/ Karyawati Tenaga Kontrak (Non ASN) di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Tahun 2018 berjumlah 4 Orang.

Dalam penulisan tentang kondisi Aparatur Kecamatan difokuskan hanya pada Aparatur Sipil Negara (ASN) sejumlah 21 Orang.

a. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang menduduki Jabatan dan Staf

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat yang menduduki Jabatan dan Staf Tahun 2018 No Jabatan/ Staf Jumlah

(Orang) % 1 Eselon III/a 1 4,8 2 Eselon III/b 1 4,8 3 Eselon IV/a 2 9.6 4 Eselon IV/b 2 9.6 5 Staf 15 71 Jumlah 21 99.8

(29)

b. Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Golongan / Pangkat Jumlah Aparatur Sipil Negara di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten terdapat 9,6 % Aparatur yang berstatus Golongan IV, Golongan III sebanyak 38 %. Sedangkan Golongan II sebanyak 47 %., Golongn I sebanyak 4,8 %.

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Berdasarkan Pangkat/ Golongan Tahun 2018

No Golongan Jumlah (Orang) % 1 IV 2 9,6 2 III 8 38 3 II 10 47 4` I 1 4.8 Jumlah 21 99,4

c. Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan Aparatur Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang ada, maka status pendidikan SMA lebih mendominasi yaitu sebesar 52 %, sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat SLTP sebesar 4,8 %.

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Berdasarkan Pendidikan Tahun 2018

No Pendidikan Jumlah (Orang) % 1 Strata-2 (S2) 1 4.8 2 Strata-1 (S1) 7 33 3 Diploma 1 4.8 4 SMA 11 52 5 SMP 1 4.8 Jumlah 21 99,4

(30)

Golongan I 1, 1 Golongan 2 10, 10 Golongan 3 8, 8 Golong an 4 2, 2

d. Jumlah Aparatur Sipil Negara berdasarkan Rentang Usia

Apabila dilihat dari rentang usia, Aparatur Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang ada, maka mayoritas berusia 53 tahun

keatas yaitu sebesar 52 % atau berjumlah 11 Orang.

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Berdasarkan Rentang Usia Tahun 2018

No Pendidikan Jumlah (Orang) % 1 31 – 35 Tahun 1 4.8 2 36 – 40 Tahun 0 - 3 41 – 45 Tahun 2 9.6 4 46 - 50 Tahun 6 28 5 51 – 52 Tahun 1 4.8 6 53 Tahun keatas 11 52 Jumlah 21 99.2

Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan BayatTahun 2018

(31)

1 7 1 11 1 Strata-2 (S2) Strata-1 (S1) Diploma SMA SMP 0 2 6 1 11 0 31 – 35 Tahun 1 36 – 40 Tahun 0 41 – 45 Tahun 2 46 - 50 Tahun 6 51 – 52 Tahun 1 53 Tahun keatas 11

Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan BayatTahun 2018

Berdasarkan Pendidikan (Orang)

Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Tahun 2018

Berdasarkan Usia(Orang)

Dari Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) mayoritas berusia 53 Tahun ke atas yaitu berjumlah 11 Orang atau 52%. Sehingga secara

usia kurang produktif dalam menghasilkan luaran dan target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahunan hingga Staf. Sedangkan jika dibandingkan dengan Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan Bayat Tahun 2018 berdasarkan pendidikan, mayoritas berpendidikan SMA yaitu berjumlah 11 Orang. Artinya .50 % dari komposisi pegawai berpendidikan minimal dari kebutuhan kepegawaian.

(32)

Untuk mendukung kinerja organisasi tentunya dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam bidangnya.Dengan komposisi tersebut, diperlukan peningkatan kompetensi berupa Diklat baik Teknis maupun Fungsional baik itu diselenggarakan Badan Kepegawaian Daerah maupun secara mandiri. Sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) Usia Produktif berdayaguna maksimal untuk mendukung Sasaran dan Tujuan Organisasi Perangkat Daerah yang telah ditetapkan.

2.2.2 SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA

Untuk mempermudah pelaksanaan tugas sehari-hari dan

menyelesaikan tugas dengan baik dan benar ,maka diperlukan sarana dan prasarana pendukung guna kelancaran pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit organisasi.Hal ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas, sehingga tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya dapat terselesaikan dengan tepat, cepat dan akurat.Adapun sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten padaa tanggal, 1 Mei 2018 adalah sebagai berikut :

SARANA DAN PRASARANA OPD PER 1 MEI 2018

NO Nama Jenis Barang Satuan Jumlah Barang Perolehan Tahun Kondisi

1 2 3 4 5 6

1 Kantor Kecamatan Unit 1 Baik

2 Kendaraan Roda 4 ( Avansa ) Unit 1 Baik

3 Sepeda Motor Unit 8 Baik

4 Filling Besi/Metal Unit 6 Baik

5 Mesin Ketik Unit 1 Baik

6 Brand kas Unit 1 Baik

7 Almari Kayu Unit 10 Baik

8 Almari Kayu & Kaca Unit 2 Baik

9 Rak Kayu Unit 2 Baik

10 Meja Kayu/Meja Biro Unit 65 Baik

(33)

12 Rak Besi Unit 1 Baik

13 Meja ½ Biro Unit 23 Baik

14 Meja Rapat Unit 6 Baik

15 Meja Podium Unit 1 Baik

16 Meja Panjang Unit 5 Baik

17 Kursi Lipat Unit 33 Baik

18 Kursi Putar Unit 4 Baik

19 Jam Dinding Unit 3 Baik

20 Kipas Angin Unit 4 Baik

21 Amplier Unit 1 Baik

22 Komputer Unit 3 Baik

23 Printer Unit 3 Baik

24 Telephone Unit 1 Baik

25 Kursi Kayu Rotan Unit 5 Baik

26 Kursi Tangan Unit 26 Baik

27 Papan Informasi Unit 2 Baik

28 Kursi Tumpuk Unit 55 Baik

29 Meja Tamu Biasa Unit 1 Baik

30 Note Book Unit 3 Baik

31 Printer Lesser Jet Unit 2 Baik

32 Sound System Unit 1 Baik

33 AC Unit 1 Baik

34 Springbad Unit 1 Baik

35 Almari Pakaian Unit 1 Baik

36 Tempat Tidur Dewasa Unit 1 Baik

37 Meja Makan Unit 1 Baik

38 Almari Perias Unit 1 Baik

39 LCD Proyektor Unit 1 Baik

Dengan jumlah Sarana Prasarana / Aset yang dimiliki Kecamatan Bayat cukup memadai dalam menunjang kegiatan pemerintahan. Hanya diperlukan peremajaan asset karena banyak yang sesuai umur ekonomis, Sehingga jika dilakukan pemeliharaan, nilai pemeliharaan lebih besar sehingga tidak ekonomis

2.3 KINERJA PELAYANAN SUMBERDAYA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Secara umum tugas utama dari Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten adalah memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh warga masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Bayat dan juga memberikan pelayanan kepada masyarakat secara umum yang ingin

(34)

membutuhkan pelayanan dari Kecamatan Bayat.

Adapun secara umum pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan Bayat kepada masyarakat adalah :

 Permohonan Kartu Tanda Penduduk

 Permohonan Kartu Keluarga

 Legalisasi surat-surat umum/Surat Keterangan

 Pengajuan Akta Kelahiran

 Pengajuan Akta Kematian

 Permohonan Pindah Penduduk

 Permohonan Masuk Penduduk

 Legalisasi Pengajuan Kredit Bank

 Permohonan ijin HO

 Permohonan ijin IMB

 Permohonan SKCK

 Permohonan ijin Keramaian

 Keringanan Berobat

 Legalisasi Nikah, Talak, Cerai, Rujuk dan Belum Pernah Nikah

 Legalisasi Dispensasi Nikah

 Proposal Bantuan Bupati

 Proposal Bantuan Lain-lain

 Proposal Bantuan Penguatan Modal

 Proposal Bantuan Infrastruktur

 Mengkoordinasi penyampaian Bantuan Beras Miskin

(35)

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kecamatan

Bayat, Kabupaten Klaten bisa dilihat dalam Tabel II.1

Guna memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka Kecamatan Bayat memperolah anggaran guna pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi dari Pemerintah Kabupaten Klaten sebagaimana Tabel

II.2 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah

Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten .

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN OPD

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bahwa OPD Kecamatan lebih kepada pelayanan dan koordinator diwilayah, maka berharap bahwa pelayanan prima dapat diberikan kepada masyarakat umum dan dapat mengkoordinasikan berbagai pihak dengan baik guna pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan ketentraman serta ketertiban umum secara optimal.

Adapun untuk proyeksi kedepan guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guna menghasilkan pelayanan yang prima kepada masyarakat diharapkan pemihakan alokasi anggaran khususnya belanja langsung agar lebih dioptimalkan. Selama ini pemihakan alokasi anggaran untuk OPD Kecamatan lebih bersifat menerima dari atas (top down) dan tidak diberi kesempatan untuk mengusulkan program kegiatan, selanjutnya agar ada indikator-indikator untuk menentukan besaran anggaran sehingga dapat lebih dipertanggungjawabkan secara argumentasi.

(36)
(37)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menylenggarakan tugas umum pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa serta ketentraman dan ketertiban umum.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud di atas, Kecamatan mempunyai fungsi :

1.Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

2.Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum

3.Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan

4.Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum

5.Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

di tingkat kecamatan

6.Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan/atau

(38)

7.Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan

8.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya

Dari pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut di atas

terdapat permalasahan yang mendasar sehingga

mengakibatkan kurang optimalnya kinerja dari Pemerintah Kecamatan Bayat. Adapun permasalahan yang secara umum dihadapi antara lain:

1. Keterbatasan anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah

Kabupaten dan kurangnya penjelasan indikator-indikator yang mempengaruhi besarnya alokasi anggaran untuk masing-masing Kecamatan atau SKPD.

2. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tidak

optimal dan tidak sesuai dengan kebutuhan.

3. Terbatasnya personil guna menunjang pelaksanan tugas

dan fungsi

4. Aturan-aturan yang kurang mendukung khususnya aturan

yang mengatur tentang Standar Operasional dan Standar Pelayanan Minum.

5. Lemahnya penegakan aturan internal antara lain sistem

kepegawaian, jenjang karier, jenjang pendidikan, reward and punishment tidak berjalan, pendekatan internal yang sifatnya lebih mengedepankan struktural artinya salah dan benar bukan berdasar fakta atau argumen yang kuat tetapi siapa yang berkuasa.

(39)

6. Pemberian pelayanan yang kurang independen artinya kadang lebih mengedepankan kepada kepentingan tertetu.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

3.2.1 V I S I

MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI

DAN BERDAYA SAING

Adapun beberapa penjelasan terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Klaten, diartikan sebagai suatu daerah otonom, yang mempunyai batasbatas wilayah yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Maju, yang dimaksud maju adalah kondisi bahwa

masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, baik kebutuhan lahiriah yang meliputi: sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa aman, tentram, dan damai.

3. Mandiri, yang dimaksud mandiri adalah bahwa

masyarakat Kabupaten Klaten mampu bertumpu pada kondisi, potensi, dan kemampuan sendiri, tanpa harus meninggalkan kerjasama dengan para pihak untuk melaksanakan pembangunan.

(40)

4. Berdaya saing, yang dimaksud berdaya saing adalah

bahwa Kabupaten Klaten kedepan memiliki

kemampuan untuk berinteraksi dan keunggulan kompetitif sehingga mampu dan dapat bersaing di segala bidang.

3.2.2 Misi Pemerintah Kabupaten Klaten

Sedangkan Misi Pembangunan Daerah untuk

mengimplementasikan Visi adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat

dan berbudaya.

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan

bersih (good and clean governance).

3. Meningkatkan dan Mengembangkan Ekonomi Daerah

yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal.

4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan

penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat.

5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian

sumberdaya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah.

6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang

berakhlak dan berkepribadian.

7. Meningkatan kapasitas pengarusutamaan gender dan

perlindungan anak.

(41)

3.2.3 PROGRAM PRIORITAS KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH YANG TERPILH

Arah kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan langkah-langkah atas strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sararan. Arah kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 yang akan menjadi pedoman dan arah dalam menyusun program prioritas pembangunan daerah dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, adalah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Manusia.

2. Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan.

3. Program Pengembangan Ekonomi Daerah.

4. Program Peningkatan Infrastruktur Publik.

5. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup.

6. Program Peningkatan Kualitas Masyarakat.

7. Program Pengarusutamaan Gender dan

Perlindungan Anak.

8. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik.

3.3 TELAHAAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA NON KEMENTRIAN DAN RENSTRA PERANGKAT DAERAH PROVINSI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015 – 2019 bahwa visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015 – 2019 adalah

(42)

“ Terwujudnya Suasana yang Kondusif dan Stabil bagi Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri melalui Pembinaan dan Pengawasan Secara Optimal dan efektif, Pelayanan Publik yang Optimal di Daerah

melalui Pengawalan secara Optimal terhadap

Penyelenggaraan berbagai urusan Pemerintahan,

Penegakan Demokrasi dan Peningkatan Kualitas

Partisipasi Politik Masyarakat, Meningkatkan

Pemahaman terhadap Wawasan Kebangsaan,

Persatuan dan Kesatuan dan Rasa Cinta Tanah Air dan Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Good Government, clean government melalui

Peningkatan Kapasitas Aparatur Perancang Kebijakan Daerah”.

Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun

2015 – 2019 yaitu Menetapkan Kebijakan Nasional dan Memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :

1. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan

dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945, kebhinekaan, menegakan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri;

2. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas –

tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat – daerah, menciptakan ketentraman

dan ketertiban umum, serta meningkatkan

pendayagunaan administrasi kependudukan;

3. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan

(43)

peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat;

4. Medorong terwujudnya keserasiaan dan keadilan

pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dan pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan;

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,

bersih dan efektif dengan didukung aparatur yang

berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam

rangka pemanapan pelayanan publik;

6. Mendorong terwujudnya tertib dan kepastian hukum

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Untuk visi Propinsi Jawa Tengah Tahun 2013 –

2018 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan

Berdikari Mboten korupsi,mboten ngapusi, dengan

misi sebagai berikut :

1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung

Karno,Berdaulat di bidang Politik,berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan;

2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang

berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan

pengangguran;

3. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Propinsi

Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan : mboten korupsi,mboten ngapusi;

4. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk

(44)

5. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam

pengambilan keputusan dan proses

pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan public untuk

memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat;

7. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat

pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Renstra Kementerian/Lembaga, Renstra Propinsi Jawa Tengah serta Rensra Kabupaten Klaten menjadi pertimbangan dan acuan Kecamatan Bayat dalam menentukan arah pengembangan pelayanan dan kinerja Kecamatan Bayat yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima ) Tahun ke depan untuk pembuatan Renstra Tahun 2016 – 2021.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pelayanan pada kantor Kecamatan Bayat ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian/Lembaga Non Kementerian dan Renstra Propinsi adalah ;

1. Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis

dan fungsional maupun PIM sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang berlaku guna menunjang pelaksanaan tupoksi.

2. Sarana dan prasarana kantor belum terpenuhi

secara keseluruhan.

3. Rendahnya motivasi pegawai terhadap perkembangan

teknologi (IT ) sehingga kemampuan teknis masih kurang.

(45)

4. Tingkat responsibilitas pegawai terhadap perkembangan dinamika masyarakat terbatas.

5. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam

proses perencanaan, pembangunan serta

pelaksannaan kegiatan sosial.

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Untuk menganalisis lingkungan strategis di Kecamatan

Bayat, digunakan pengklasifikasian masalah yang ada dengan

menggunakan konsep SWOT (Strength, Weakness, Opportunity

dan Threats).

Strength : merupakan kondisi kekuatan yang terdapat di

Kecamatan Bayat. Kekuatan yang dianalisis

merupakan faktor yang terdapat di lingkungan

internal Kecamatan Bayat.

Weakness : merupakan kondisi kelemahan yang terdapat di

Kecamatan Bayat. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan

internal Kecamatan Bayat.

Opportunity : merupakan peluang yang terdapat di Kecamatan

Bayat. Peluang yang dianalisis merupakan

faktor yang terdapat di lingkungan eksternal

Kecamatan Bayat.

Threats : merupakan tantangan yang terdapat di

Kecamatan Bayat. Tantangan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat di lingkungan

(46)

Untuk dapat menyusun rencana strategi Kecamatan Bayat, dilakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :

3.4.1 Analisis Internal

A. Kekuatan (Strength)

1. Tersedianya Peraturan dan Perundang-undangan

yang mendukung (Perda dan Perbup).

2. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang

berkompeten dalam bidang pelayanan

masyarakat.

3. Tersedianya database bidang pemerintahan,

pembangunan dan Ketentraman dan ketertiban umum.

4. Tersedianya lembaga kemitraan di bidang

pemerintahan, pembangunan dan Ketentraman dan ketertiban umum.

5. Terbangunnya jaringan informasi dan komunikasi

dalam pelayanan umum.

6. Terbangunnya komitmen pegawai dalam

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

7. Tertanamnya potensi dan nilai-nilai budaya yang

ada di masyarakat.

8. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam

setiap kegiatan kecamatan.

B.Kelemahan (Weaknesses)

1. Distribusi Sumber Daya Manusia belum merata.

2. Terbatasnya sarana prasarana kerja.

3. Keterbatasan anggaran yang dapat menghambat

(47)

4. Koordinasi, informasi dan sinkronisasi antar lembaga masyarakat belum optimal.

5. Rendahnya pemahaman pegawai dan masyarakat

terhadap peraturan perundangan.

6. Rendahnya motivasi terhadap perkembangan

teknologi (IT) sehingga kemampuan teknis dari sebagian pegawai masih kurang.

7. Adanya rotasi pegawai yang sangat mempengaruhi

proses kerja pegawai pada level bawah yang masa

kerjanya lama masih dengan mindset lama.

8. Tingkat responsibilitas pegawai terhadap

perkembangan dinamika masyarakat terbatas.

3.4.2 Analisis Eksternal

A. Peluang (Opportunities)

1. Adanya dukungan dari anggaran APBD untuk

peningkatan kualitas kerja.

2. Adanya pelatihan teknis fungsional untuk para

pegawai baru hasil rotasi pegawai.

3. Adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh

Pemda.

4. Adanya lembaga kemasyarakatan yang turut

berpartisipasi di dalam pemberdayaan

masyarakat.

5. Meningkatnya kepedulian stakeholder terhadap

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan ketentraman dan ketertiban umum.

6. Adanya media yang bisa dijadikan media

(48)

B. Ancaman (Threats )

1. Terjadinya krisis kewibawaan di lingkungan

pegawai.

2. Berkembangnya budaya menyimpang di

kalangan masyarakat dalam sebuah proses dan prosedur.

3. Timbulnya krisis kepercayaan masyarakat

terhadap pelayanan publik.

4. Munculnya aliran-aliran kepercayaan yang

menyimpang sehingga menyebabkan keresahan masyarakat.

5. Terjadinya bencana alam yang menimbulkan

korban.

6. Berkembangnya tempat-tempat yang

disalahgunakan untuk perilaku menyimpang dari norma yang berlaku.

7. Pengaruh perkembangan teknologi dan informasi

yang negatif.

Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity

dan Threats) :

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Tersedianya Peraturan dan Perun dang-undangan yang mendukung (Perda dan Perbup).

2. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam bidang pelayanan masyarakat. 3. Tersedianya database

bidang peme rintahan, pembangunan dan kema syarakatan.

4. Tersedianya lembaga kemitraan di bidang pemerintahan,

1. Rendahnya pemahaman pegawai dan masyarakat terhadap peraturan perundangan.

2. Distribusi Sumber Daya Manusia belum merata. 3. Terbatasnya sarana

prasarana kerja.

4. Koordinasi, informasi dan sinkronisasi antar lembaga masyarakat belum optimal. 5. Rendahnya motivasi

terhadap per kembangan teknologi (IT) sehingga kemampuan teknis dari

(49)

pembangunan dan kemasy.

5. Terbangunnya jaringan informasi dan komunikasi dalam pelayanan umum. 6. Terbangunnya komitmen

pegawai dalam memberikan pelayanan prima kepada masy.

7. Tertanamnya potensi dan nilai-nilai budaya yg ada di masy.

8. Tingginya tingkat partisipasi masya rakat dalam setiap kegiatan kecamatan.

sebagian pegawai masih kurang.

6. Adanya rotasi pegawai yang sangat mempengaruhi etos kerja pegawai pada level bawah yg masa kerjanya lama masih dengan mindset

lama.

7. Tingkat responsibilitas pegawai terhadap perkembangan dinamika masyarakat terbatas.

8. Keterbatasan anggaran yang dapat menghambat kelancaran program kegiatan.

Peluang ( Opportunities ) Ancaman ( Threats )

1. Adanya dukungan dari anggaran APBD untuk peningkatan kualitas kerja.

2. Adanya pelatihan teknis fungsional untuk para pegawai baru hasil rotasi pegawai.

3. Adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Pemda.

4. Adanyanya lembaga kemasya rakatan yang turut berpartisipasi di dalam pemberdayaan masyarakat.

5. Meningkatnya kepedulian

stake holder terhadap

penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan.

6. Adanyanya media yang bisa dijadikan media sosialisasi program kepada masyarakat.

1. Terjadinya krisis kewibawaan di lingkungan pegawai.

2. Berkembangnya budaya menyim pang di kalangan masyarakat dalam sebuah proses dan prosedur.

3. Timbulnya krisis kepercayaan masyarakat thd pelayanan publik. 4. Munculnya aliran-aliran kepercayaan yang menyimpang sehingga menye babkan keresahan masyarakat.

5. Terjadinya bencana alam yang menimbulkan korban. 6. Berkembangnya tempat-tempat yg disalahgunakan untuk perilaku menyimpang dr norma yg berlaku.

7. Pengaruh perkembangan teknologi dan inf. yg negatif.

(50)

Pemetaan Interaksi Faktor Faktor-faktor Eksternal

Faktor-faktor

internal Peluang (O) Ancaman (T)

K E K U A T A N (S) 1.Manfaatkan peraturan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan & trantibum. 2.Dayagunakan pelatihan teknis fungsional dan struktural untuk meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 3.Mantapkan peran lembaga masyarakat dan media untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 4.Mantapkan kerjasama dan peran lembaga kemasyarakatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

1. Mantapkan upaya mengatasi krisis kewibawaan pegawai dan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan publik melalui pembinaan pegawai.

2. Dayagunakan peran lembaga kemitraan, potensi dan nilai-nilai budaya serta tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mengatasi budaya menyimpang dan pengaruh perkembangan teknologi & informasi yang negatif.

3. Manfaatkan tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dan jaringan informasi dan komunikasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. 4. Manfaatkan penegakan peraturan perundang-undangan untuk mengatasi berkembangnya tempat-tempat yang disalahgunakan untuk perilaku yang menyimpang.

Peluang (O) Ancaman (T) K E L E M A H A N (W) 1. Atasi rendahnya pemahaman pegawai dan masyarakat terhadap peraturan perundangan dengan memanfaatkan lembaga kemasyarakatan, pelatihan, beasiswa pendidikan, serta perkembangan 1. Tingkatkan pemahaman pegawai & masy terhadap peraturan per-UU-an

2. Tingkatkan motivasi dan kompetensi pegawai untuk mengatasi krisis kewibawaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik.

(51)

teknologi informasi (IT).

2. Atasi terbatasnya sarana dan prasarana kerja dengan memanfaatkan

anggaran yang ada secara efektif untuk peningkatan kualitas kerja. 3. Atasi belum optimalnya koordinasi, informasi, dan sinkronisasi antar lembaga masyarakat melalui peningkatan kepedulian stakeholder terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. 4. Tingkatkan motivasi dan responsibilitas pegawai terhadap perkembangan dinamika masyarakat melalui pelatihan yang diadakan oleh Pemda dan mass media.

3. Atasi rendahnya etos kerja dan pola pikir lama dengan rotasi pegawai secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Atasi keterbatasan anggaran dengan pengajuan anggaran sesuai dengan skala prioritas.

Sebagai elemen pokok yang dipergunakan dalam perumusan faktor-faktor penentu keberhasilan adalah :

1. SDM yang profesional di bidang Pemerintahan,

Pembangunan dan trantibum yang cukup untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Kesadaran masyarakat dalam pembangunan yang

cukup tinggi dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri yang kreatif dan inovatif.

3. Terwujudnya koordinasi antara Pemerintah dan

swasta sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan sosial.

Kemudian dapat dirumuskan faktor-faktor penentu keberhasilan sebagai berikut :

Gambar

Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan BayatTahun  2018
Grafik Komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kecamatan BayatTahun  2018
TABEL II.1
TABEL II.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dibangunnya Sirkuit nya Medan International Circuit sebagai pusat aktivitas olahraga otomotif di Indonesia, diharapkan Indonesia dapat menjadi tuan rumah

Dalam artikel yang ditulis oleh Prima (2012) terdapat beberapa persyaratan untuk menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diantaranya berusia sekurang-kurangnya 18

Jenis resin ini tidak dapat memisahkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, tetapi dapat menghilangkan kation yang berasasl dari garam karbonat ntuk membentuk asam

Identitas kultur dapat dipahami dari gaya komunikasi, orientasi budaya, dan makna diri yang dipraktikkan oleh suatu etnik dalam relasi sosial di

Evaluasi elemen struktur dilakukan dengan menghitung syarat presentase tulangan sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2002, perhitungan tebal minimum (pelat lantai dan pelat tangga),

Proporsi hak Kelompok Masyarakat Desa Hutan terhadap hasil hutan kayu jati atau kayu selain jati dari hasil tebangan penjarangan lanjutan (tebangan E) yang dilaksanakan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Efektifkah model pembelajaran keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas

Bab tiga, Kajian Terhadap Kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat RI Sebagai Ahlul Halli Wal Aqdi, terdiri dari Profil Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dasar Hukum