• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

SKPD KECAMATAN BOJONG TAHUN 2011 – 2016

KECAMATAN BOJONG

KABUPATEN PEKALONGAN

(2)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (RENSTRA) sebagai sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Selama Lima Tahun merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara Negara dan masyarakat baik di tingkat Pusat maupun Daerah.

Sebagai Dasar Hukum dalam penyusunan pembuatan Rencana Strategis Satuan Kerja Unit Perangkat Daerah (SKPD) adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 37 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan . Dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan tersebut diatas, Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan kemudian menyusun Rencana Strategis selama lima tahun kedepan dalam bentuk buku, yang berjudul “RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2011- 2016”.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan RENSTRA Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, masih jauh dari kesempurnaan dan hasil yang diharapkan, oleh karena itu tentunya masukan dan kritik sebagai saran perbaikan dalam penyusunan RENSTRA ini senantiasa kami harapkan sebagai bahan evaluasi pelaksanaannya di kemudian hari.

Bojong, 25 Agustus 2011 CAMAT BOJONG

EDY HERIJANTO, S.Sos NIP. 19701231 199101 1 004

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam rangka penyelenggaraan tugas–tugas umum pemerintahan di wilayah, Kecamatan mempunyai tugas pokok sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan. Disamping harus mampu menerima dan menjabarkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati , juga bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan umum di wilayah kerjanya.

Kecamatan merupakan tangan panjang dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan diwilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi kecamatan berdasarkan pada perencanaan yang tertuang dalam perencanaan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Pelakasanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan pada hakekatnya adalah mendukung upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah pada umumnya dan khususnya pemerintahan kecamatan , sehingga tercipta suatu kemampuan yang handal dan profesional dalam memberikan pelayanan prima pada masyarakat.

Setelah Bupati terpilih Kabupaten Pekalongan telah memiliki Rencana Pembangunan Lima Tahun yang disebut dengan RPJMD. Dalam rangka mendukung perencanaan tersebut berdasarkan pada Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional , Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Perundang – undangan lain. Berdasarkan hal dimaksud diharapkan Kecamatan juga menyusun perencanaan pembangunan lima tahun yang disebut dengan Renstra Kecamatan.

Renstra Kecamatan Tahun 2011 – 2016 merupakan tahapan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pekalongan yang berkelanjutan dan berkesinambungan , disusun sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan , disamping itu juga harus memperhatikan berbagai isu dan permasalahan yang berkembang di masyarakat untuk kurun waktu 5 tahun ke depan , sehingga dalam kurun waktu tersebut dapat dirumuskan fokus terhadap tugas – tugas pelimpahan sebagian kewenangan Bupati yang telah diamanatkan. Hal yang utama dalam Renstra adalah kemampuan untuk dapat menyusun rencana strategis agar unit kerja kecamatan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara efekfif dan efisien sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. Perencanaan strategis

(4)

merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada.

Dengan mengacu pada penting dan strategisnya tugas pokok fungsi dan tata kerja kecamatan dalam mengkoordinasikan pemerintahan umum di wilayah kerjanya , diperlukan kemampuan aparatur / staf baik dalam menangani administrasi , manajemen maupun teknis yang harus dipadukan selaras dengan jenjang organisasi kecamatan .

B. Maksud

Rencana Strategis Kecamatan Tahun 2011 – 2016 dibuat dengan maksud untuk :

1. Menyiapkan dokumen perencanaan program dan kegiatan lima tahun ke depan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tahunan unit kerja kecamatan .

2. Sebagai pedoman bagi segenap pemangku kepentingan pembangunan dalam melakukan monitoring dan pengawasan atas kinerja Kecamatan

3. Sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kecamatan

C. Tujuan

Rencana strategis Kecamatan tersebut disusun agar pelaksanaan program dan kegiatan akan berjalan efektif dan efisien dengan tujuan antara lain :

1. Menyusun rencana-rencana kegiatan pembangunan yang dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan unit Kecamatan selama 5 (lima) Tahun

2. Menyusun program dan kegiatan serta kinerja Kecamatan dalam mendukung pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bagi Bupati disetiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir masa jabatan

3. Menyusun strategi program dan kegiatan secara optimal dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada diunit kerja Kecamatan baik pemberdayaan aparat Kecamatan maupun pemberdayaan masyarakat guna mendukung terwujudnya visi yang telah ditetapkan

4. Menghindari adanya program dan kegiatan yang tidak terarah, tidak menyentuh kebutuhan masyarakat serta kurang memperhatikan skala prioritas.

D. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2016 adalah :

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah- Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

(5)

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistim Perencanaan

Pembangunan Nasional

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang

9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah

14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang

16. Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

17. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 ~ 2025

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 9 Tahun 2010 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Pekalongan Tahum 2005 - 2025

(6)

19. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

20. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 48 Tahun 2011 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan.

E. Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Renstra Kecamatan Bojong Tahun 2011 - 2016 merupakan salah satu bagian perencanaan Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 9 Tahun 2010, Renstra disusun dengan mengacu RPJPD Kabupaten Pekalongan

Renstra Kecamatan Bojong disusun sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja ) Kecamatan . Penyusunan Renstra juga mengacu pada dokumen perencanaan lainnya .

F. Sistematika Renstra

Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Bojong Tahun 2011-2016 dengan Sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Dasar Hukum C. Maksud Tujuan D. Landasan Hukum

E. Hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainya F. Sistematika

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN BOJONG A. Struktur Organisasi

B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan C. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB III GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BOJONG A. Kondisi Kecamatan Bojong saat ini

B. Kondisi yang diinginkan Kecamatan Bojong dan Proyeksi ke depan

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

BAB V VISI MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Kecamatan Bojong

B. Misi Kecamatan Bojong C. Tujuan

D. Sasaran E. Strategi F. Kebijakan

(7)

BAB VI PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KEGIATAN

BAB VII PENUTUP

(8)

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN

A. Struktur Organisasi Kecamatan

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 7 Tahun 20011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 48 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan fungsi Kecamatan dan Kelurahan serta guna memberikan pedoman dalam kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah serta pelayanan kepada masyarakat, perlu disusun uraian tugas jabatan Struktural pada Kecamatan , disebutkan bahwa Susunan Organisasi Kecamatan terdiri dari :

a. Camat

b. Sekretariat Kecamatan

b.1. Sub Bagian Administrasi Umum dan Rumah Tangga b.2. Sub Bagian Program

c. Seksi Tata Pemerintahan

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum e. Seksi Kesejahteraan Rakyat

f. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa g. Kelompok Jabatan Fungsional

Keadaan Sumber Daya Aparatur

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ada dua sumber kewenangan yang dimiliki oleh Camat ialah Kewenangan delegatif dan kewenangan atributif.

Kewenangan delegatif adalah sebagian diamanatkan pasal 126 ayat (2) ialah ”Kecamatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya menperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah”

Kewenangan atributif adalah sebagaimana ditegaskan pada pasal 126 ayat (3) yang menyebutkan bahwa, selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(2) Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi : 1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang – undangan

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum 5. Mgkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat

kecamatan

(9)

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan oleh pemerintahan desa dan atau kelurahan.

CAMAT

Tugas pokok dan Fungsi Camat diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dan Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 48 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan

Kecamatan merupakan perangkat daerah yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi :

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang – undangan

d) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

e) Mgkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan

f) Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan

g) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan oleh pemerintahan desa dan atau kelurahan

h) Mengkoordinasikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

Selain tugas sebagaimana diatas sesuai Perda Kabupaten Pekalongan Nomor 7Tahun 2011 pasal 3 ayat (2) Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagaian otonomi daerah yang meliputi aspek :

1. Perizinan 2. Rekomendasi 3. Koordinasi 4. Pembinaan 5. Pengawasan 6. Fasilitasi 7. Penetapan

(10)

8. Penyelenggaraan

9. Kewenangan lain yang dilimpahkan

SEKRETARIAT KECAMATAN

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat, Sekretaris Camat mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan, koordinasi penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan, administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian serta pelayanan masyarakat.

Sekretariat terdiri dari:

1. Subbagian Administrasi Umum dan Rumah Tangga

Subag Adm Umum dan RT dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dengan tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian.

2. Subbagian Program

Subbagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Subbagianyang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dengan tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja, evaluasi pelaporan serta pelayanan masyarakat

Seksi Tata Pemerintahan

Seksi Tata Pemeriuntahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris dengan tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan penerintahan umum dan Desa/Kelurahan, administrasi kependudukan dan pertanahan.

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan ketertiban umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris dengan tugas melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah, mengkoordinasikan penerapan dan penegakan {eratoran Daerah, perlindungan masyarakat dan penanggulangan bencana

Seksi Kesejarteraan Rakyat

Seksi Kesejahteraan rakyat dipimpin oleh seorang Seksi yang ber kedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris dengan tugas melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan bantuan Sosial, Organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, keagamaan, pendidikan, keluarga berencana dan kesehatan masyarakat serta pelayanan terhadap korban bencana

(11)

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris dengan tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan, fasilitas umum, lingkungan hidup dan perekonomian serta mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan Kecamatan Bojong 1. Dukungan Personil

Jumlah Personil Kecamatan Bojong adalah sebagai berikut : Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan :

Jumlah

Pegawai

Status Pegawai Jenis

Kelamin Tingkat Pendidikan

Honor / PTT

CPN

S PNS L P SD SMP SM A D3

D4 / S1

S2

Kec: 20 Kel : 21

Jml : 41

- -

-

2 -

2

18 21

39

15 19

34 5 2

7 1

-

1

3 5

8

7 15

22 2 1

3 7

-

7 - - -

2. Pengisihan Jabatan Struktural :

Jabatan Struktural Kecamatan Bojong yaitu :

No Jabatan Eselon Banyaknya Ket

1 2 3 4 5 5 6

Camat Sekretaris Kepala seksi Kasubag

Sekretaris desa Staf

Honor/PTT

III a III b IV a IV b - - -

1 1 4 2 21 12 -

Jumlah 41

(12)

Jabatan Struktural Kelurahan yaitu :

No Jabatan Eselon Banyaknya Ket

1 2 3 4 5

Lurah Sekretaris Kepala seksi Staf

Honor/PTT

- - -

Jumlah - - -

3. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Kecamatan Bojong : ( Yang masih layak pakai )

1. Sarana Perkantoran = 1 Unit 2. Rumah Dinas Camat = 1 Unit

3. Pendopo = 1 Unit

4. Musholla = 1 Unit

5. Garasi Mobil = 1 Unit 6. Garasi Sepeda Motor = 1 Unit 7. Peralatan Kantor :

- Meja Kantor = 25 buah

- Kursi Kantor = 31 buah

- Meja Rapat = 8 buah

- Kursi Rapat = 50 buah

- Lemari = 10 buah

- Filling Kabinet = 5 buah

- Mesin Ketik = 1 buah

- Mesin Hitung = 3 buah

- Mesin Potong Rumput = 1 buah

- Papan Data = 0 buah

- Komputer = 2 unit

- Laptop = 1 buah

- Faximile = 1 buah ( belum difungsikan )

- Telepon = 1 buah

- Pesawat VHF = 1 buah

- Kipas Angin = 1 buah

- Kendaraan Dinas Roda 4 = 1 buah - Kendaraan Dinas Roda 2 = 3 buah

- Rak Arsip = 5 buah

(13)

BAB III

GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BOJONG

A. Kondisi Kecamatan Bojong

Sebagaimana diketahui bahwa Kecamatan Bojong terletak di Sebelah Utara Kecamatan Kajen Secara goegrafis terdiri dari 22 Desa, dengan luas : 4.005.715 Ha dan ketinggian dari permukaan laut antara 10 - 90 m rata-rata suhu udara antara 20 ˚C - 30˚C Curah hujan rata-rata perhari 25,9 mm Secara administratif Kecamatan Bojong bebatasan dengan :

- Sebelah Utara : Kecanatan Wirades

- Sebelah Timur : Kecamatan Wonopringgo dan Kedungwuni - Sebelah Selatan : Kecamatan Kajen

- Sebelah Barat : Kecamatan Sragi

Jumlah penduduk Kecamatan Bojong s/d bulan Maret 2012 sebanyak 76.366 jiwa sedangkan penduduk yang paling padat terdapat di Desa Kalipancur yaitu 6.271 jiwa dan yang paling rendah di Desa Rejosari sebanyak 1.973 jiwa.

Adapun jumlah penduduk menurut jenis kelamin Kecamatan Bojong Th 2012 :

NO DESA / KELURAHAN LAKI –

LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Bukur 1858 1789 3647

2 Kalipancur 3173 3098 6271

3 Sumur jomblangbogo 3156 2994 6150

4 Pantianom 1222 1106 2328

5 Randumuktiswaren 1871 1924 3795

6 Legok cLile 1485 1431 2916

7 Bojong wetan 1229 1207 2436

8 Wangandowo 1677 1588 3265

9 Duwet 1293 1237 2530

10 Ketitang kidul 1741 1625 3366

11 Menjangan 1897 1833 3730

12 Ketitang lor 1311 1268 2579

13 Rejosari 1013 960 1973

14 Bojong lor 1323 1267 2590

15 Bojong Minggir 1939 1880 3819

16 Wiroditan 1891 1833 3724

(14)

17 Kemasan 1325 1227 2552

18 Jajarwayang 2177 2001 4178

19 Babalan lor 2140 2087 4227

20 Babalan kidul 1342 1288 2630

21 Karangsari 1164 1102 2266

22 Sembungjambu 2761 2633 5394

Jumlah 38988 37378 76366

Permasalahan – permasalahan yang timbul saat ini , antara lain belum optimalnya keterpaduan, sinkronisasi program – program yang terkait antara Kecamatan dengan Satuan – satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pekalongan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, baik yang menyangkut administrasi pemerintahan maupun pelayanan di berbagai sektor pembangunan Selain permasalahan – permasalahan tersebut di atas juga adanya sarana dan prasarana kecamatan yang kurang memenuhi untuk menunjang kegiatan .

Hal – hal tersebut di atas apabila tidak diatasi akan menimbulkan penyajian data maupun informasi yang berbeda dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terjadinya hambatan – hambatan untuk melaksanakan program dan kegiatan kecamatan , serta pemberian tugas bagi personil tidak seimbang yang terkesan tumpang – tindih dalam menyelesaikan pekerjaan , maupun dengan adanya sarana dan prasarana yang tidak memadai akan terjadi standar pelayanan pemerintah tidak tercapai .

Adapun upaya yang dilakukan baik secara formal maupun informal, dengan cara formal dilakukan misalnya adanya koordinasi antara kecamatan dengan Satuan – satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait guna menyamakan data dan informasi yang akurat dan tepat , dengan didukung oleh dana , sarana maupun prasarana , sedangkan cara informal dilakukan misalnya dengan memanfaatkan personil kecamatan , tatap muka , pembinaan di tingkat kelurahan , RT , maupun RW .

Kecamatan Bojong sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan , pembangunan dan sosial kemasyarakatan berdasarkan azas Otonomi Daerah dan tugas pembantuan serta tugas lain yang dilimpahkan oleh Bupati, juga mengemban peran dan tugas penting , dalam mewujudkan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan adminidtrasi pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerjanya dengan upaya yang dilaksanakan saat ini antara lain :

1. Melaksanakan Program pelayanan administrasi perkantoran

2. Melaksanakan Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Melaksanakan Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

(15)

5. Pembinaan Administrasi Pertanahan dan Intensivikasi PBB 6. Pembinaan Tugas Perlindungan Masyarakat

7. Pembinaan Administrasi Keuangan 8. Pembinaan Administrasi Kelurahan

9. Melaksanakan Program Perencanaan Pembangunan (Musrenbangcam ) 10. Melaksanakan Program Peningkatan Peran serta dan Kesetraan Jender

dalam Pembangunan

11. Melaksanakan Program Pemeliharaan Ketentraman , Ketertiban Masyarakat dalam Pencegahan Tindak Kriminal .

Selain melaksanakan upaya kegiatan – kegiatan yang sifatnya operasional , Kecamatan Bojong juga berupaya mendukung kegiatan antara lain:

1. Pelayanan Administrasi Pertanahan , Perijinan ( IMB , HO ) maupun Surat Keterangan Cari Kerja ( SKCK )

2. Fasilitasi pelayanan Administrasi Kependudukan ( KK / KTP , Akte Kelahiran ) maupun perpindahan penduduk yang datang dan pergi

3. Pelayanan membuat Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM ) untuk memperoleh kesehatan dan pendidikan

4. Kegiatan Patroli Gabungan dalam menertibkan Pengemis , Gelandangan , Orang Terlantar ( PGOT ) , Penertiban Perijinan di wilayah kerja serta Perijinan Tanah – tanah Negara yang dikuasai Pemerintah Kabupaten dan disewakan kepada masyarakat .

B. Kondisi yang diinginkan Kecamatan Bojong

Kecamatan Bojong merupakan salah satu kecamatan dari 19 (sembilan belas ) yang ada di wilayah Kabupaten Pekalongan berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang harus dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat . Tingkat kualitas kinerja pemerintah dalam pelayanan pada masyarakat harus memiliki implikasi yang luas dalam berbagai aspek kehidupan , terutama untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat , oleh karena itu upaya penyempurnaan pelayanan pada masyarakat / publik yang dilakukan secara terus – menerus dan berkelanjutan .

Adapun perwujudan Kecamatan Bojong yang akan ditempuh dalam mendukung program dan kegiatan baik yang menyangkut penyelenggaraan administrasi maupun pembangunan daerah Kabupaten Pekalongan antara lain :

1. Tersedianya sarana dan prasarana yaitu Gedung Kantor Kecamatan Bojong yang representatif , sehingga tercipta kenyamanan maupun sebagai pendukung dalam memberikan standar pelayanan bagi masyarakat .

(16)

2. Tersedianya berbagai data dan informasi yang akurat dan tepat antara lain meliputi :

a. Data Kependudukan dalam mendukung Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK ) , Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) yang benar dalam kurun waktu lima tahun ke depan yang berguna bagi peserta pemilu maupun Data Monografi kecamatan yang akurat .

b. Data fasilitas Pelayanan Umum dan Lingkungan Hidup yang meliputi : Data Keluarga Miskin ( GAKIN ) , Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) dan sosial lainnya dalam menunjang pelayanan tepat sasaran .

c. Data Peraturan Perundang – undangan untuk mendukung penegakan Peratuaran Daerah meliputi Perijinan ( IMB , HO ) dan untuk menunjang pelayanan di bidang supremasi hukum kepada masyarakat

Disamping hal – hal yang diinginkan sebagaimana tersebut di atas , kecamatan Bojong bukan semata – mata sebagai objek pembangunan daerah Kabupaten Pekalongan tetapi berperan aktif dalam mendukung , melaksanakan dan mensukseskan berbagai program dan kegiatan baik yang menyangkut administrasi pemerintahan maupun pembangunan daerah Kabupaten Pekalongan .

(17)

BAB IV

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI

Renstra Kecamatan Bojong yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menganalisis terhadap lingkungan organisasi selalu memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal . Analisis Perencanaan Strategis merupakan langkah yang sangat penting dalam merumuskan , memperhitungkan kekuatan dan kelemahan maupun , peluang dan ancaman yang ada. Analisis lingkungan diharapkan dapat menjabarkan adanya sumberdaya manusia dengan sumberdaya lain untuk memenuhi tuntutan perkembangan era globalisasi dan reformasi maupun perkembangan lingkungan strategis.

Analisis yang dipergunakan Kecamatan Bojong berdasarkan antara lain : 1. Analisis Lingkungan Internal dirumuskan dalam dua kelompok faktor yaitu

:

 Kekuatan

- Tersedianya jumlah aparatur kecamatan baik jabatan struktural maupun jumlah personil

- Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai - Tersedianya data dan informasi yang akurat dan tepat - Tersedianya lokasi pemukiman , perdagangan dan industri - Adanya potensi pendapatan asli daerah yang cukup besar - Terjalinnya kerjasama aparat pemerintah

 Kelemahan

- Konsistensi aparat pelaksana relatif masih kurang - Standar pelayanan publik belum prima

- Tingkat swadaya masyarakat relatif masih rendah

- Kualitas dan profesionalisme aparat kecamatan yang relatif masih kurang

- Pemberdayaan masyarakat belum ditangani secara optimal - Penanganan administrasi belum tertib

2. Analisis azas eksternal dirumuskan dalam dua kelompok faktor yaitu A. Peluang :

 Adanya tuntutan demokrasi yang kuat dari masyarakat

 Adanya kepastian hukum dan tuntutan supremasi hukum yang berkeadilan

 Adanya perkembangan sentra – sentra perdagangan, jasa dan pariwisata terutama supermarket , ruko , hotel , tempat rekreasi

 Terbukanya dunia usaha

 Daya beli masyarakat cukup tinggi

 Jumlah penduduk merupakan potensi kegiatan

(18)

 Tuntutan adanya pemerintahan yang bersih , bebas KKN

 Penyerapan tenaga kerja semakin meningkat C. Ancaman

 Tuntutan masyarakat yang semakin kompleks dan beragam

 Partisipasi masyarakat relatif masih rendah

 Dataran yang rendah rawan banjir

 Kemacetan lalulintas

 Maraknya pedagang kaki lima yang sulit diatur

 Meningkatnya penyakit masyarakat

 Biaya ganti rugi terlalu besar

3. Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor – faktor kunci keberhasilan yang seharusnya ada pada kecamatan dan diharapkan dapat mendukung dalam upaya pencapaian misi Kecamatan Bojong antara lain meliputi :

1. Tersedianya Data Administrasi Kependudukan dalam memperoleh Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) yang akurat

2. Tersedianya aparatur kecamatan yang berkualitas 3. Tersedianya sarana dan fasilitas pelayanan umum 4. Tersedianya sarana ketentraman dan ketertiban

5. Adanya mekanisme , tatanan dan koordinasi yang sesuai dengan sistem kerja

6. Tersedianya data dan informasi yang akurat dan tepat 7. Tersedianya perangkat pelayanan administrasi

8. Tersosialisasinya produk – produk peraturan daerah 9. Tersedianya bantuan tenaga ahli di wirausahaan

10. Tersedianya tenaga aparat kecamatan yang menguasai informasi 11. Tersedianya sarana promosi

12. Terpenuhinya jabatan struktural dan jumlah personil

Isu – isu strategis yang berpengaruh terhadap Renstra Kecamatan Bojong dan patut mendapat perhatian baik dipandang dari sudut kelebihan maupun kekurangan yang berakibat berpengaruhnya faktor internal dan eksternal .

Sedangkan faktor – faktor internal itu sendiri banyak dipengaruhi yang bersumber pada kebijakan vertikal dan horizontal . Isu – isu Internal Kecamatan Bojong antara lain :

1) Sumber daya manusia (SDM) aparatur yang belum profesional 2) Sarana dan prasarana yang kurang memadai yaitu Gedung Kantor 3) Data dan Informasi yang kurang akurat dan kurang tepat

4) Sistem kerja yang belum optimal 5) Beban kerja yang tidak seimbang 6) Sistem Administrasi yang belum tertib

(19)

7) Standar pelayanan publik yang belum optimal

8) Penyampaian aspirasi masyarakat dalam pemerintahan yang legitimatif belum terbuka secara transparan

9) Kepastian Hukum bagi masyarakat maupun bagi dunia usaha belum terlaksana dengan baik

10) Kesadaran hukum masyarakat masih rendah

11) Kurang berfungsinya organisasi – organisasi kelembagaan masyarakat 12) Peran aktif masyarakat dalam menciptakan ketertiban dan keamanan

belum terlaksana dengan baik

(20)

BAB V

VISI MISI , TUJUAN, STRATEGI DAN SASARAN

A. VISI

Orientasi Pembangunan Kecamatan Bojong lima tahun yang akan datang tertuang dalam visi dan misi Kecamatan Bojong tahun 2011 – 2016 merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2011 – 2016, Visi Kecamatan Bojong tahun 2011 – 2016

“Efesiensi Aparatur Pemerintah Kecamatan Bojong mampu menumbuh kembangkan Pelayanan prima yang profesional”

B. MISI

Untuk mencapai misi tersebut diatas,maka Misi Kec.Bojong adalah ;

1. Menyelenggarakan sistem pelayanan prima sesuai kebutuhan masyarakat dilakukan secara tertib, cepat, dan tranparan yang didukung olah lembaga- lembaga kemasyarakatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda yang efisien dan efektif

2. Menigkatkan kamampuan moral dan etika kerja serta akuntabilitas aparat kecamatan serta lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam penyelenggaraan pemerintahan umum dalam pelayanan kepada masyarakat.

3. Memperluas jaringan informasi. Koordinasi dan kerja sama antara aparat kecamatan, dengan aparat tingkat kabupaten, Desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

4. Meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan pembangunan secara efisien dan efektif.

C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan sebagaimana pencerminan visi Kecamatan Bojong tentang standart apa yang akan dicapai memberikan arah dan fokus yang jelas, menjadi perekat dalam menyatukan berbagai gagasan dan memiliki orientasi terhadap masa depan agar dapat tetap eksis, antisipatif dan inovatif.

1) Strategi

Adapun strategi yang ditetapkan sebagai berikut :

a. Tersedianya aparatur pemerintahan kecamatan yang profesional serta meningkatkan kompetensi kinerja dalam rangka terselenggaranya pemerintahan yang baik dan pelayanan masyarakat yang prima

b. Tersedianya kondisi masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan sebagai wujud pemberdayaan masyarakat

2) Kebijakan

Sedangkan kebijakan pemerintahan kecamatan Bojong adalah :

(21)

 Meningkatkan effisiensi dan efektifitas aparatur pemerintah

 Meningkatkan partisipasi pembangunan masyarakat

 Meningkatkan pelayanan masyarakat / publik

Prioritas Daerah / Kecamatan Bojong

Dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah ditetapkan prioritas berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi wilayah diantaranya : I. Pelayanan Umum

 Menyelenggarakan sistem pelayanan prima yang efisien dan efektif sesuai kebutuhan masyarakat dilakukan secara tertib, cepat, mudah, murah dan tepat pelayanan serta transparan didukung oleh lembaga- lembaga Kemasyarakatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda

 Meningkatkan kemampuan moral dan etika kerja serta akuntabilitas aparat kecamatan serta lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam menyelenggarakan pemerintahan umum dalam pelayanan kepada masyarakat

 Memperluas jaringan informasi, koordinasi dan kerja sama antar kecamatan dengan kabupaten dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

II. Pembangunan Wilayah

 Pembangunan perluasan Gedung Kantor, sarana dan prasarana lingkungan

 Pembersihan saluran drainase

 Pemantapan program kebersihan dan penghijauan wilayah

 Program

1) Program pelayanan administrasi perkantoran

2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 4) Program peningkatan peran serta kepemudaan

5) Program pengintensifikasian penanganan pengaduan masyarakat 6) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

7) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

8) Program peningkatan peran perempuan di pedesaan

(22)

D. TUJUAN DAN SASARAN

a. Tujuan, dari beberapa misi tersebut dapat ditetapkan tujuan sbb :

 Mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan tata pemerintahan umum, kesejahteraan sosial, pembangunan dan keamanan serta ketertiban secara transparan dan akuntabel.

 Mengoptimalkan kompetensi aparatur dalam pelayanan publik

 Meningkatkan sarana dan prasarana

 Meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat

 Meningkatkan kualitas aparatur

 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

b. Sasaran, diharapkan dalam 5 Th kedepan ( 2011 – 2016 ) dapat dicapai :

 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat

 Meningkatnya tertib administrasi

 Meningkatnya sumber daya aparatur

 Meningkatnya karier pegawai

 Meningkatnya sarana dan prasarana

 Meningkatnya taraf hidup masyarakat

(23)

BAB VI

RENCANA PROGRAM , KEGIATAN , KELOMPOK SASARAN , PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KEGIATAN

Program dan kegiatan dalam Renstra Kecamatan Bojong Tahun 2011 – 2016 disusun dengan mempertimbangkan setiap tujuan dan sasaran yang akan dicapai . rincian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

1. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Jasa

Sasaran : Meningkatkan Tertib Administrasi Indikator Kegiatan :

Output : Tersedianya kebutuhan rutin kantor Outcome : Kebutuhan rutin tercukupi

2. Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan : Pemeliharaan Rutin / berkala Sasaran : Meningkatnya kinerja penyelenggara

pemerintah Indikator Kegiatan :

Output : Terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur

Outcome : Sarana dan prasarana kantor terjaga dengan baik

3. Program : Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan formal Sasaran : Meningkatnya sumberdaya aparatur Indikator kegiatan :

Output : Meningkatnya sumberdaya manusia Outcome : Meningkatnya pelayanan adiministrasi

4. Program : Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Sasaran : Meningkatnya kualitas laporan kinerja Indikator kegiatan :

Output : Meningkatnya pemahaman pembuatan laporan Outcome : Lancarnya laporan kinerja SKPD

(24)

5. Program : Peningkatan peran serta kepemudaan Kegiatan : Pembinaan organisasi kepemudaan Sasaran : Meningkatnya pembinaan kepemudaan Indikator kegiatan :

Output : Meningkatnya kualitas organisasi kepemudaan Outcome : Organisasi kepemudaan dapat berkembang sesuai

dengan yang diharapkan

6. Program : Pengintensifikasian penanganan pengaduan masyarakat

Kegiatan : Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat

Sasaran : Pengaduan masyarakat dapat tertampung dengan baik

Indikator kegiatan :

Output : Terlayaninya pengaduan masyarakat

Outcome : Meningkatnya pelayanan pengaduan masyarakat

7. Program : Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

7.1. Kegiatan : Musyawarah pembagunan desa

Sasaran : Terselenggarakannya musyawarah pembangunan desa

Indikator kegiatan :

Output : Aspirasi masyarakat dapat tertampung baik

Outcome : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

7.2. Kegiatan : Pemberdayaan masyarakat di 22 Desa

Sasaran : Meningkatnya Kuantitas dan kualitas sarana prasarana di desa

Indikator kegiatan :

Output : Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan

Outcome : Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana di desa

7.3. Kegiatan : Peningkatan promosi industri lokal, produk unggulan Kecamatan Bojong

Sasaran : Terwujudnya pelaksanaan kajen expo Indikator kegiatan :

Output : Terwakilinya kegiatan kajen expo

(25)

Outcome : Terwujudnya promosi industri lokal, produk Unggulan Kecamatan Bojong

8. Program : Peningkatan peran perempuan dan anak di pedesaan

Kegiatan : Fasilitasi peningkatan peran perempuan dan anak di pedesaan

Sasaran : Peningkatan sarana dan prasarana Indikator kegiatan :

Output : Terlaksanannya peran perempuan dan anak di pedesaan

Outcome : Peningkatan peran serta PKK dalam pembangunan desa

(26)

BAB VII P E N U T U P

Rencana Strategis ini merupakan kebijakan strategis dalam lima tahun ke depan yang memuat Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan secara bertahap dengan mengutamakan kewenangan organisasi . Idealnya dalam menyusun dokumen Renstra ini dapat sepenuhnya memuat program – program atau rencana kerja Kepala SKPD . Renstra ini merupakan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja ) tahunan .

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan dalam SKPD , disamping sangat tergantung dari peran masyarakat dan dunia usaha beserta aparatur pemerintah , diperlukan pula sikap mental , tekad dan semangat , ketaatan , kejujuran serta disiplin para penyelenggara pembangunan di segala bidang. Hal ini dapat dicerminkan pada kualitas dan profesionalisme dalam pengelolaan program kegiatan yang mencakup aspek perencanaan , pelaksanaan , pengendalian dan pengawasan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Renstra ini kami sampaikan terima kasih.

Bojong, 25 Agustus 2011 CAMAT BOJONG

EDY HERIJANTO, S.Sos NIP. 19701231 199101 1 004

(27)

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

KECAMATAN BOJONG

Jl. Raya Bojong Nomor : 444 Telp. (0285) 4483063 Kodes Pos 51156

KEPUTUSAN CAMAT BOJONG Nomor : 050 / 22 / 2012

TENTANG

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

TAHUN 2011 – 2016

CAMAT BOJONG

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang nomor : 25 tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap daerah diwajibkan menyusun Dokumen Perencanaan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Tahunan;

b. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah maka Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa agar pelaksanaan pembangunan daerah Kecamatan Bojong dalam tahun 2011 - 2016 mendatang dapat terarah, berkesinambungan, efektif dan efisien serta dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat maka perlu disusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kecamatan Bojong

d. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan Camat Bojong;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah

(28)

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang

9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, Tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah 14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang

(29)

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

16. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 ~ 2025.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kecamatan Bojong Tahun 2011 – 2016 adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini;

KEDUA : Rencana Strategis sebagaimana tersebut diktum pertama merupakan acuan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) bagi kecamatan Bojong dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;

Ditetapkan di : Bojong

Pada Tanggal : 5 Agustus 2011 CAMAT BOJONG

EDY HERIJANTO, S.Sos NIP. 19701231 199101 1 004

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Pulang Pisau,

Peraturan Daerah tersebut telah direvisi dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Badan Perencanaan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor : 31 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan se Kabupaten Klaten yang dijabarkan dalam

Bahwa Bagian Tata Pemerintahan berdasarkan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Daerah

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pangan mempunyai kewenangan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 16 September 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pangandaran dan Peraturan Bupati

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung,