• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILIHAN TAMAN KOTA SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA PERKOTAAN BERDASARKAN MOTIVASI KEGIATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMILIHAN TAMAN KOTA SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA PERKOTAAN BERDASARKAN MOTIVASI KEGIATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMILIHAN TAMAN KOTA SEBAGAI DAYA TARIK

PARIWISATA PERKOTAAN BERDASARKAN MOTIVASI

KEGIATAN

Citra Ayunda Permata, Meizar Rusli

Program Studi Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting taman kota sebagai daya tarik di Kota Bogor, menganalisis pilihan taman kota berdasarkan motivasi kegiatan, dan mendeskripsikan strategi pengembangan pariwisata pada taman kota yang menjadi prioritas utama. Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dibantu dengan Software Expert Choice 11 dalam proses perhitungannya serta analisis Strength,

weaknesses , Opportunity, and Threat (SWOT) adalah metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini adalah bahwa tingkat kepentingan dari empat kriteria motivasi kegiatan yang ada; rekreasi adalah motivasi kegiatan yang dominan, sedangkan untuk lima pilihan alternatif taman kota; Taman Sempur merupakan prioritas utama taman kota. Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa pengembangan strategi pariwisata di taman kota dengan memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Secara garis besar strategi yang dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) membuat Sempur Fast Run,

(2) mengadakan Loveable City Movement, (3) membuat Free Walking Tour.

Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), Daya Tarik Pariwisata, Motivasi Kegiatan, Pariwisata

Perkotaan, Taman Kota.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pariwisata perkotaan atau yang lebih dikenal dengan urban tourism, istilah pariwisata perkotaan hanya menunjukkan pariwisata di daerah perkotaan dan menimbulkan pertanyaan apa yang istimewa tentang daerah perkotaan. Kekhasan karakteristik dari pariwisata perkotaan adalah penggunaan fasilitas kota yang tersedia dan biasa digunakan oleh masyarakat kota sebagai daya tarik wisatanya. Ruetsche (2006) menyebutkan bahwa permintaan untuk berpergian ke kota-kota terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Elemen utama dari produk pariwisata perkotaan yang menentukan daya tarik sebuah kota bagi pengunjung dan memberikan alasan utama mengapa wisatawan mengunjungi kota-kota tersebut. Didalamnya disebutkan bahwa parks and green areas merupakan salah satu elemen utama dalam urban tourism. Sejalan dengan Utama (2012) menyebutkan bahwa taman kota merupakan salah satu sumber daya yang melekat pada sebuah kota yang dapat dikemas menjadi daya tarik wisata dan layak untuk dikembangkan.

Kota Bogor merupakan salah satu wilayah administratif Provinsi Jawa Barat dan secara regional mempunyai keterkaitan yang sangat erat

dengan Ibukota Jakarta. Peraturan Wali Kota Bogor No. 32 Tahun 2017 menjelaskan bahwa pemerintah Kota Bogor setiap tahun melakukan pembangunan daerah secara terencana dalam rangka perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Kota Bogor. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau merupakan program kerja yang mendukung sasaran strategis meningkatnya luasan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota, meningkatnya kuantitas dan kualitas taman kota dan taman lingkungan. Taman kota merupakan salah satu bentuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Kota Bogor yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Taman kota di Kota Bogor memiliki tiga fungsi yaitu fungsi ekologis, fungsi estetika, dan fungsi sosial.

Pemilihan taman kota sebagai daya tarik pariwisata dipengaruhi oleh motivasi berupa keperluan, dorongan atau alasan tertentu untuk berkunjung. Dengan tersedianya beberapa pilihan taman kota yang ada di Kota Bogor dan dengan melihat beragamnya motivasi wisatawan yang datang maka motivasi ini penting untuk diketahui,

(2)

sehingga dapat dilihat pengambilan keputusan pengunjung dalam memilih taman kota yang sesuai dengan keperluan dan kebutuhannya ditinjau dari jenis kegiatan yang akan dilakukan. Penelitian ini dilakukan di beberapa taman kota di Kecamatan Bogor Tengah yang merupakan pusat Kota Bogor dengan pertimbangan karena pilihan taman lebih beragam dan menjadi pusat kegiatan masyarakat maupun wisatawan. Untuk mengetahui taman kota yang menjadi prioritas utama sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan motivasi kegiatan dianalisis melalui

Analytical Hierarchy Process (AHP) yang

dibantu dengan Software Expert Choice 11 dalam proses perhitungannya.

Menurut Suryono dalam Primadany SR et al (2013) strategi selalu berkaitan dengan tiga hal yaitu tujuan, sarana, dan cara. Oleh karena itu, strategi juga harus didukung oleh kemampuan untuk mengantisipasi kesempatan yang ada. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi Strength,

Weekness, Opportunity, Threat dari taman kota

yang menjadi prioritas utama sehingga mampu menciptakan strategi pengembangan pariwisata.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pariwisata Perkotaan

Kekhasan karakteristik dari pariwisata perkotaan adalah penggunaan fasilitas kota yang tersedia dan biasa digunakan oleh masyarakat kota sebagai daya tarik wisatanya. Law (2002) menyebutkan bahwa pariwisata memiliki karakteristik yang khas, jika pariwisata pada umumnya memiliki daya tarik wisata yang memang ditujukan hanya untuk mereka berwisata sedangkan pariwisata perkotaan memiliki daya tarik wisata dengan menggunakan fasilitas perkotaan yang digunakan oleh penduduk kota maupun bagi mereka yang berwisata. Maka daerah perkotaan dapat berperan sebagai destinasi yang dapat menarik pengunjung domestik maupun mancanegara yang sedang berlibur, bisnis, dan lainnya.

Menurut Ruetsche (2006) permintaan untuk berpergian ke kota-kota terus meningkatkan selama beberapa tahun terakhir. Banyak yang melakukan perjalanan ini dengan tujuan bisnis dan terdapat pula tujuan untuk mengisi waktu luang dengan mempelajari budaya, mengembangkan minat khusus dan mencari hiburan. Elemen utama dari produk pariwisata perkotaan yang menentukan daya tarik kota bagi pengunjung dan memberikan alasan utama mengapa wisatawan mengunjung kota-kota tersebut. Didalamnya disebutkan bahwa parks and green areas merupakan salah satu elemen utama dalam urban tourism.

Pengertian Taman Kota

Taman kota merupakan salah satu bentuk dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik. Supriatna (2017) menyatakan bahwa taman adalah salah satu fasilitas kota yang disediakan dan dipelihara oleh pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05 tahun 2008, taman kota adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat kota.

Elemen-elemen sebagai pemicu keberhasilan sebuah taman kota menurut Putrajaya dalam Husaini (2015), yaitu:

1. Lokasi

Merupakan esensi keberhasilan taman kota. Bagaimana secara baik taman kota berhubungan dengan jaringan kota dan area publik.

2. Akses dan Jarak Pengelihatan Merupakan perencanaan fisik dan visual akses sangat penting dalam kesuksesan taman kota. Jalur pedestrian harus terlihat dan sirkulasi harus relatif mudah. Bagaimanapun taman kota didesain cantik namun akan kosong dan tidak dimanfaatkan jika sulit ditemukan.

3. Fungsi

Merupakan kunci pembeda jenis dan tipe taman kota. Taman tergantung pada kebutuhan sebuah area.

4. Bentuk

Mengacu pada penyusunan elemen taman dan bagaimana merespon kebutuhan pengguna, ekologi, dan mempengaruhi sekeliling. 5. Fasilitas

Disediakan untuk kenyamanan, pendukung kegiatan, dan penampakan karakter taman. Pengunjung dapat mengidentifikasi identitas, gaya dan merasakan taman.

6. Programibilitas

Mengacu pada kemampuan sebuah ruang untuk kegiatan dan acara yang berbeda- beda ukuran dan jenis seperti fertifal dan olahraga. 7. Perawatan

Kualitas tinggi taman kota harus dijaga secara reguler untuk menjamin keamanan, kesehatan dan kenyamanan pengunjung. Ketersediaan investasi finansial untuk menjaga kualitas lingkungan, material, dan fasilitas.

Pengertian Motivasi Kegiatan

Motivasi kegiatan merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan suatu aktivitas. Dwiputra dan Ardiani (2017) menjelaskan bahwa setiap taman kota memiliki karakteristik yang mempengaruhi respon kegiatan

(3)

yang dilakukan didalamnya. Dalam penelitian tersebut dengan melalui open coding dihasilkan motivasi kegiatan di taman kota sebagai berikut: a. Interaksi Sosial, merupakan bagian penting

dalam kehidupan seseorang. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu bertemu seseorang, berkumpul bersama, mengobrol. b. Rekreasi, merupakan kegiatan yang dilakukan

di waktu luang yang mengarah pada beberapa bentuk pemulihan tubuh dan penyegaran kembali pikiran. Rekreasi bersifat terstruktur dan kegiatannya bersifat partisipatif yang dilakukan didalam ataupun diluar lingkungan sehari-hari baik bersifat di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). Rekreasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu bersantai, menikmati

pemandangan,

bermain, menyalurkan hobi, olahraga.

c. Belajar/Bekerja, erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari. Belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia sedangkan bekerja ditafsirkan secara luas, tidak hanya dalam arti fisik tetapi juga psikis. Bekerja merupakan upaya terus menerus untuk berkarya dengan mencapai hasil yang lebih baik. Belajar/bekerja yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu membaca, mengerjakan tugas.

d. Kegiatan Makan dan Minum, merupakan kebutuhan pokok manusia. Walaupun setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda namun kebutuhan

dasarnya sama, perbedaannya hanya dalam cara pemenuhan kebutuhan pokok tersebut. Kegiatan makan dan minum yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu menikmati minuman setelah beraktivitas, menikmati jajanan sekitar.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif. Veal (1992) menjelaskan istilah kualitatif digunakan untuk menggambarkan metode dan teknik penelitian yang menggunakan dan memunculkan narasi kualitatif daripada kuantitatif. Analytical Hierarchy Process (AHP) serta analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) (SWOT) adalah metode-metode yang digunakan berdasarkan hasil sebaran kuesioner dan data sekunder terkait pemilihan

Tama Kota sebagai Daya Tarik Perkotaan Berdasarkan Motivasi Kegiatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Kota Bogor

Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS, kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya berdekatan dengan Ibukota Negara. Sehingga Bogor memiliki potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah, menjadi pengembangan dan pelestarian seni budaya Kota Bogor, juga membangkitkan sektor perekonomian masyarakat Kota. Kota Bogor merupakan destinasi pariwisata favorit bagi masyarakat Jakarta untuk menghabiskan akhir pekan karena memiliki suasana yang berbeda dari tempat asalnya, terutama ke jalur Kawasan Puncak yang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang telah banyak dikenal. Seiring berjalannya waktu Kawasan Puncak semakin banyak diminati wisatawan sehingga sering sekali terjadi penumpukan kendaraan, maka tidak sedikit wisatawan yang akhirnya memutuskan berwisata di Kota Bogor.

Kondisi Eksisting Taman Kota

Taman Kota merupakan salah satu bentuk dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik yang berada di lingkungan perkotaan. Taman kota di Bogor memiliki tiga fungsi yaitu fungsi ekologis yang diupayakan menjadi daerah resapan air dan penurun polusi, fungsi estetika yang dapat menambah keindahan dari Kota Bogor, dan fungsi sosial yang diharapkan dapat mewadahi kegiatan masyarakat Kota Bogor. Taman Kota merupakan salah satu elemen utama dalam pariwisata perkotaan. Seluruh taman kota, jalur hijau, dan median jalan dikelola oleh Pemerintah Kota melalui Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan Umum, dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumahan dan Pemukiman. Untuk saat ini jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Kota Bogor masih kurang dari 10%. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pemerintah menargetkan dapat membangun dua taman skala kota dalam lima tahun, namun karena membangun taman dengan skala kota memerlukan lahan yang cukup besar, luas, dan membutuhkan anggaran yang besar maka masih terdapat kendala di dalamnya terutama pada pembebasan lahan untuk

(4)

dilalukannya pembangunan. Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor berpendapat bahwa taman kota menjadi fasilitas publik dan dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Kota Bogor. Dalam pengembangan taman kota mempunyai komponen-komponen yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya seperti atraksi (attraction), fasilitas (amenities), aksesibilitas (accessibility), dan pelayanan tambahan (ancillary service). Berikut merupakan kondisi eksisting 5 (lima) taman kota yang diamati dalam penelitian ini:

1. Taman Peranginan

Memiliki luas area sebesar 1.699,44 m². Lokasi taman berada di Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah. Taman Peranginan merupakan taman kota yang bersifat aktif sehingga terdapat banyak aktifitas yang dapat dilakukan didalamnya. Bentuk Taman Peranginan memanjang searah jalan, jika sisi yang satu berdampingan dengan trotoar dan jalan, maka sisi sebaliknya tepat menyajikan pemandangan lembah sungai Ciliwung. Fasilitas yang tersedia di taman ini antara lain bangku taman, tempat sampah, tempat parkir, dan lampu taman. Kemudian terdapat jalur sirkulasi berupa

paving block sehingga memudahkan para

pengunjung untuk menelusuri taman. Aksesibilitas menuju taman ini cukup mudah. Selain itu, taman ini dilengkapi dengan Tourist

Information Center (TIC) berupa peta wisata Kota

Bogor serta terdapat park ranger untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan taman. 2. Taman Kaulinan

Dalam bahasa Indonesia, Taman Kaulinan berarti Taman Permainan. Lokasi taman berada di area lapangan sempur, Jl. Sempur, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Taman ini dibangun PT. Sumber Alfaria Trijaya bersama pemerintah, melalui Yayasan Berani Bhakti Bersama. Taman berukuran 600 m² diperuntukkan bagi anak-anak ini diharapkan agar anak- anak lebih memiliki ruang bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman seusianya. Selain berbagai aneka permainan untuk anak terdapat pula fasilitas yang tersedia antara lain tempat sampah, tempat parkir, lampu taman, bangku taman, dan gazebo yang menjadikan taman ini terasa lebih lengkap serta menambah aktifitas yang dapat dilakukan didalamnya. Aksesibilitas menuju taman ini cukup mudah. Selain itu, taman ini dilengkapi dengan park ranger untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan taman.

3. Taman Sempur

Merupakan bagian dari kawasan utama pusat Kota Bogor, memiliki luas area sebesar 13.631,68

m². Lokasi taman berada di Jl. Sempur, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Taman Sempur merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang multiguna dan menjadi salah satu ikon Kota Bogor. Taman ini memiliki posisi lanskap lebih rendah dari jalan raya sehingga Taman Sempur dapat terlihat jelas dari atas jalan raya. Taman Sempur diapit oleh beberapa taman dan fasilitas publik disekitarnya seperti, taman ekspresi, taman kaulinan, skate park, wallclambing, lapangan basket. Taman ini dilengkapi dengan jogging track yang menjadikannya sebagai salah satu pilihan favorite tempat berolahraga terutama pada akhir pekan. Fasilitas yang tersedia selain jogging track adalah bangku taman di daerah sekitaran

paving block, lampu taman, tempat sampah,

tempat parkir, toilet umum, mushola, dan lapangan berumput sintetis yang berada di pusat Taman Sempur. Sebagai peningkatan kualitas Taman Sempur sedang dilakukan revitalisasi

jogging track mulai dari tangga 11 Juli - 11

Nopember 2018. Jogging track dahulunya berupa krikil berwarna merah akan diganti dengan bahan karet sintetik berwarna biru. Selain untuk meningkatkan kualitas taman kota tujuan revitalisasi Taman Sempur agar dapat menjadi ikon wisata yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bogor. Aksesibilitas menuju taman ini cukup mudah. Selain itu, taman ini dilengkapi dengan Tourist Information Center (TIC) berupa peta tematik dan peta wisata Kota Bogor serta terdapat park ranger untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan taman. 4. Taman Ekspresi

Memiliki luas area sebesar 3.611,00 m² terletak berdekatan dengan Taman Sempur lebih tepatnya lokasi taman berada di simpang Jl. Salak dan Jl. Jalak Harupat, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Letaknya di lereng dengan sebagian besar lahan berbentuk tebingan, kontur taman yang mencekung dan landai di tengah-tengah dipandang sangat strategis untuk dibuat konsep amphitheatre. Diharapkan dengan hadirnya taman ini dapat menampung dan memfasilitasi semua ekspresi masyarakat yang positif. Selain memiliki plaza yang luas dan bangku-bangku panjang terbuat dari beton taman ini juga difasilitasi dengan toilet umum, mushola, lampu taman, tempat sampah, tempat parkir, dan taman ini juga dilengkapi dengan soket untuk sumber listrik. Aksesibilitas menuju taman ini cukup mudah. Selain itu, taman ini dilengkapi dengan park ranger untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan taman.

5. Taman Kencana

Merupakan salah satu peninggalan zaman Belanda, taman ini memiliki luas sebesar

(5)

4.795,56 m². Lokasi taman berada di Jl. Taman Kencana, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah. Didukung dengan suasana di sekitarnya yang masih rindang dengan pepohonan sangat diminati oleh masyarakat Bogor maupun wisatawan.Fasilitas yang tersedia di taman ini antara lain bangku taman, tempat sampah, tempat parkir, lampu taman, dan walking paths sehingga memudahkan para pengunjung untuk menelusuri taman. Aksesibilitas menuju taman ini cukup mudah. Selain itu, taman ini dilengkapi dengan

Tourist Information Center (TIC) berupa peta

wisata Kota Bogor serta terdapat park ranger untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan taman.

Pemilihan Taman Kota

Pemilihan taman kota sebagai daya tarik pariwisata dipengaruhi oleh motivasi berupa keperluan, dorongan atau alasan tertentu untuk berkunjung. Dengan tersedianya beberapa pilihan taman kota dan dengan melihat beragamnya motivasi wisatawan yang datang maka motivasi ini penting untuk diketahui, sehingga dapat dilihat pengambilan keputusan wisatawan dalam memilih taman kota yang sesuai dengan keperluan dan kebutuhannya ditinjau dari jenis kegiatan yang akan dilakukan.

1. Hasil Analytical Hierarchy

Process

(AHP)

Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih, perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan dengan bantuan software expert choice

11. Untuk mengetahui hasil terkait pemilihan

taman kota sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan motivasi kegiatan dalam penelitian ini dapat diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Pemilihan Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Tabel 1. diatas menunjukan bahwa hasil analisis

Analytical Hierarchy Process (AHP) pemilihan

taman kota sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan motivasi kegiatan diketahui bahwa kriteria rekreasi adalah prioritas utama dengan hasil ahp sebesar 1,000 membuktikan bahwa seluruh wisatawan yang datang ke taman kota memiliki motivasi kegiatan rekreasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi kegiatan lainnya. Menurut Patmore dalam Suherlan dan Pramesti (2017) dalam berbagai bentuk rekreasi, kebanyakan dihabiskan di wilayah perkotaan karena fasilitas-fasilitas sosial yang dibutuhkan bagi masyarakat biasanya terdapat di daerah yang telah terbangun dengan baik dan dekat dengan daerah pemukiman. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwiputra dan Ardiani (2017) ditemukan kecenderungan bahwa taman dengan karakteristik alam lebih diminati untuk melakukan kegiatan rekreasi. Prioritas kedua adalah kriteria kegiatan makan dan minum dengan hasil AHP sebesar 0,806 menunjukan bahwa wisatawan memiliki motivasi kegiatan makan dan minum yang cukup dominan saat berada di taman kota. Selanjutnya prioritas ketiga adalah kriteria interaksi sosial dengan hasil ahp sebesar 0,559 menunjukkan bahwa interaksi sosial merupakan salah satu motivasi kegiatan yang cukup tinggi saat berada di taman kota. Sedangkan kriteria belajar/bekerja bukanlah motivasi kegiatan yang diprioritaskan dalam mengunjungi taman kota yang dibuktikan dengan hasil ahp sebesar 0,201 sehingga dapat dilihat bahwa kriteria belajar/bekerja merupakan kriteria yang tingkat kepentingannya lebih kecil dibandingkan kriteria lainnya.

Tabel 1. diatas menunjukan bahwa pada kriteria interaksi sosial dengan hasil ahp sebesar 0,526

(6)

menunjukan bahwa Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama untuk dipilih. Kemudian prioritas kedua adalah Taman Ekspresi dengan hasil AHP sebesar 0,179 selanjutnya Taman Kencana dengan hasil ahp sebesar 0,154 menjadi prioritas ketiga. Sedangkan prioritas keempat adalah Taman Peranginan dengan hasil AHP sebesar 0,75 dan Taman Kaulinan dengan hasil ahp sebesar 0,65 menjadi prioritas terakhir dalam pemilihan taman kota.

Sedangkan pemilihan taman kota sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan kriteria rekreasi dengan hasil AHP sebesar 0,538 menunjukan bahwa Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama untuk dipilih. Kemudian prioritas kedua adalah Taman Kencana dengan hasil ahp sebesar 0,168 selanjutnya Taman Ekspresi dengan hasil ahp sebesar 0,154 menjadi prioritas ketiga. Sedangkan prioritas keempat adalah Taman Peranginan dengan hasil ahp sebesar 0,79 dan Taman Kaulinan dengan hasil ahp sebesar 0,62 menjadi prioritas terakhir dalam pemilihan taman kota.

Tabel 1. diatas menunjukan bahwa pemilihan taman kota sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan kriteria belajar/bekerja dengan hasil ahp sebesar 0,538 menunjukan bahwa Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama untuk dipilih. Kemudian prioritas kedua adalah Taman Kencana dengan hasil AHP sebesar 0,168 selanjutnya Taman Ekspresi dengan hasil ahp sebesar 0,154 menjadi prioritas ketiga. Sedangkan prioritas keempat adalah Taman Peranginan dengan hasil AHP sebesar 0,79 dan Taman Kaulinan dengan hasil ahp sebesar 0,62 menjadi prioritas terakhir dalam pemilihan taman kota.

Tabel 1. diatas menunjukan bahwa pemilihan taman kota sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan kriteria kegiatan makan dan minum dengan hasil ahp sebesar 0,538 menunjukan bahwa Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama untuk dipilih. Kemudian prioritas kedua adalah Taman Kencana dengan hasil ahp sebesar 0,168 selanjutnya Taman Ekspresi dengan hasil ahp sebesar 0,154 menjadi prioritas ketiga. Sedangkan prioritas keempat adalah Taman Peranginan dengan hasil ahp sebesar 0,79 dan Taman Kaulinan dengan hasil ahp sebesar 0,62 menjadi prioritas terakhir dalam pemilihan taman kota.

Berdasarkan hasil analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) pemilihan taman kota berdasarkan kriteria interaksi sosial, kriteria rekreasi, kriteria belajar/bekerja, kriteria kegiatan makan dan minum menunjukan bahwa Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama

untuk dipilih. Taman Sempur dipilih sebagai prioritas utama bagi expert dalam pemilihan taman kota karena Taman Sempur dianggap dapat memenuhi seluruh kriteria yang ada dengan persepsi lebih baik dibandingkan dengan alternatif taman kota lainnya.

Taman Sempur jika dilihat berdasarkan kondisi eksisting telah memenuhi elemen- elemen pemicu keberhasilan sebuah taman kota. Memiliki area yang luas dan berada di kawasan utama pusat Kota Bogor, diapit oleh beberapa taman dan fasilitas publik disekitarnya, aksesibilitas menuju taman mudah, serta dilengkapi dengan Tourist

Information Center (TIC) dan juga petugas

keamanan taman. Sejalan dengan pilihan responden, Taman Sempur merupakan salah satu taman kota yang menjadi prioritas bagi Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan Umum, dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor karena taman ini memiliki letak paling strategis dan menjadi pusat kegiatan masyarakat.

2. Konsistensi

Konsisten dalam AHP berfungsi untuk melacak konsistensi logi dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. Pengukuran konsistensi ini dimaksudkan untuk melihat ketidak konsistenan respon yang diberikan responden. Untuk mengetahui nilai CR dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software expert choice 11. Jika CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria yang diberikan konsisten. Jika CR > 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria yang diberikan tidak konsisten. Sehingga jika tidak konsisten, maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupun alternatif perlu diulang. Nilai konsistensi rasio (CR) dari penilaian expert dapat diperlihatkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Consistensi Ratio (CR) Penilaian Expert

Tabel 2. di atas menunjukan bahwa seluruh penilaian expert memiliki nilai CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan yang diberikan konsisten. Sehingga pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupun alternatif penilaian expert dapat diterima, dan tidak perlu diulang.

(7)

Strategi Pengembangan Pariwisata

Dengan tersedia Pemilihan taman kota sebagai daya tarik pariwisata perkotaan berdasarkan motivasi kegiatan melalui analisis Analytical

Hierarchy Process (AHP) menunjukan bahwa

Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama untuk dipilih. Kemudian untuk menyusun strategi pengembangan dengan tujuan menjadikan Taman Sempur sebagai daya tarik pariwisata perkotaan yang menarik bagi wisatawan, dilakukan dengan menganalisa faktor internal dan faktor eksternal yang telah diketahui dari hasil analisis kondisi eksisting dan analisis AHP yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi kekuatan

(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dari

Taman Sempur sehingga mampu menciptakan strategi.

1. Analisis SWOT Pada Taman

Sempur

Pada tabel 3. menunjukan hasil anlisis faktor internal dan Tabel 4. menunjukan hasil analisis faktor eksternal.

Tabel 3. Matriks Internal Factors Evaluation (IFE)

Tabel 4. Matriks Eksternal Factors Evaluation (EFE)

Berdasarkan hasil perhitungan pada pembobotan Matriks IFE dan EFE, bahwa nilai rata-rata penjumlahan faktor internal yaitu kekuatan (2,8) dan kelemahan (-0,32) sehingga ditemukan selisih sebesar 2,48 (positif). Sedangkan nilai rata-rata

penjumlahan faktor eksternal yaitu peluang (2,35) dan ancaman (-0,99) sehingga ditemukan selisih sebesar 1,36 (positif). Hasil dari perhitungan tersebut membuktikan bahwa Taman Sempur memiliki kekuatan lebih dominan daripada kelemahan dan peluang yang lebih besar dari ancaman. Selanjutnya nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam Matriks Grand Strategy.

Gambar Matriks Grand Strategy

Berdasarkan gambar di atas posisi Taman Sempur berada pada titik (1,36 : 2,48) yang berada pada kuadran I yaitu strategi agresif. Pada keadaan ini digambarkan situasi terkait kondisi eksisting Taman Sempur yang baik, dalam situasi ini sisi internal memiliki kekuatan dan memiliki peluang dari luar yang cukup besar. Oleh sebab itu, strategi agresif merupakan bentuk strategi yang memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang. Hal yang bisa dilakukan dalam keadaan ini yaitu menciptakan kegiatan atau tindakan yang mampu memaksimalkan daya tarik yang ada. Setelah melalui tahap pembobotan dan penentuan titik kuadran guna mendapatkan strategi yang baik untuk digunakan, maka selanjutnya perumusan strategi-strategi SO disusun berdasarkan faktor internal yaitu Strength (S) dan faktor eksternal yaitu Opportunities (O).

2. Pengembangan Pariwisata Pada

Taman Sempur

Dalam membuat suatu strategi pengembangan pariwisata dengan tujuan menjadikan Taman Sempur sebagai daya tarik pariwisata perkotaan yang menarik bagi wisatawan. Berdasarkan hasil perhitungan dari pembobotan dengan menggunakan analisis SWOT dapat dilihat gambar Matriks Grand Strategy menunjukan titik temu berada pada kuadran I. Hal tersebut menunjukan strategi yang memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang, secara garis besar strategi yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Membuat Sempur Fast Run

Perlombaan lari jarak pendek “Sempur Fast Run” yang digelar saat peresmian jogging track yang telah selesai direvitalisasi. Nama acara “Sempur

Fast Run” dipilih untuk menunjukan lokasi

(8)

acara yang akan digelar adalah cabang atletik lari jarak pendek yang identik dengan kecepatan tinggi. Perlombaan ini terbagi menjadi tiga kategori yaitu, kategori 100 meter, kategori 200 meter, dan kategori 400 meter. Dalam perlombaan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu, babak penyisihan, babak semi final, dan babak final. Peserta dalam perlombaan ini adalah anggota komunitas lari Kota Bogor sedangkan penonton dalam perlombaan ini terbuka untuk umum. Penyelenggaraan acara ini melibatkan Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor serta Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Pemukiman. Pada pembukaan acara “Sempur Fast Run” dihadiri oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Selain itu dilibatkan juga peran media cetak, elektronik, dan online untuk meliput keseluruhan acara. Diharapkan acara “Sempur Fast Run” dapat mengenalkan jogging track baru di Taman Sempur kepada publik sekaligus memperlihatkan fasilitas jogging track baru yang siap digunakan oleh masyarakat Kota Bogor maupun wisatawan.

b. Mengadakan Loveable City Movement Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk

kepedulian terhadap lingkungan. “Loveable City

Movement” merupakan wujud nyata kecintaan

masyarakat pada Kota Bogor yang telah meraih predikat The Most Loveable City 2016 dalam ajang kampanye global We Love Cities 2016 yang diselenggarakan oleh World Wide Fund for

Nature (WWF). Bogor unggul dibandingkan 45

kota lain di 20 negara yang turut meramaikan ajang popularitas melalui media sosial, dengan kesuksesan ini Bogor membuktikan kemampuannya dalam menggalang dukungan publik untuk mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan. Maka, gerakan ini bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat Kota Bogor untuk tidak hanya mencintai kotanya melalui dukungan dalam media sosial tetapi juga untuk mencintai dan menjaga kota secara nyata dengan melakukan aksi sosial berupa gerakan bersih-bersih. Gerakan bersih-bersih yang dilaksanakan berupa aksi memungut sampah di Taman Sempur serta beberapa taman dan fasilitas publik disekitarnya. “Loveable City Movement” terbuka untuk umum dan melibatkan komunitas pecinta lingkungan Kota Bogor. Dengan gerakan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk tidak hanya menikmati fasilitas publik yang telah

disediakan Pemerintah Kota tetapi ikut

berperan aktif dalam menjaga fasilitas publik

tersebut, masyarakat juga diharapkan agar

dapat terbiasa melakukan setiap aktivitas

tanpa meninggalkan sampah sembarangan.

Selain itu, gerakan “Loveable City

Movement” kedepannya dapat dilaksanakan

pada taman-taman kota serta fasilitas publik

lainnya.

c. Membuat Free Walking Tour Kegiatan “Free Walking Tour” dipilih sebagai cara menarik wisatawan lebih banyak berkunjung ke Taman Sempur. Dengan berkembangnya transportasi umum seperti KRL Commuter Line, menjadikan Stasiun Bogor sebagai salah satu pintu gerbang masuknya wisatawan dari Ibukota Jakarta. Selain itu, Kota Bogor juga berupaya mewujudkan predikat kota ramah pejalan kaki dengan meningkatkan sarana pedestrian sebagai konektivitas sehingga memudahkan pejalan kaki berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Maka kegiatan “Free Walking Tour” tepat untuk dibuat. Dalam kegiatan ini wisatawan diajak untuk menikmati Kota Bogor tanpa membutuhkan biaya tambahan untuk membeli tiket masuk ke daya tarik wisata.

“Free Walking Tour” terbuka untuk umum tanpa dikenakan biaya (free of charge). Hanya tersedia pada hari Minggu yang terbagi dalam 3 pilihan waktu keberangkatan yaitu, pukul 09.30 WIB, 12.30 WIB, dan 15.30 WIB. 1 (satu) rombongan terdiri dari minimal 3 (tiga) orang peserta dan maksimal 10 (sepuluh) orang peserta dengan didampingi 1 (satu) pemandu wisata. Pemandu wisata merupakan siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) di Kota Bogor yang sebelumnya telah dilatih melalui pelajaran di sekolah dan pelatihan yang diberikan oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Selain itu, siswa/siswi tersebut akan diberikan gaji (fee) oleh Pemerintah Kota Bogor. Untuk menyeleksi dan memilih pemandu wisata yang akan bertugas serta mempromosikan “Free Walking

Tour” maka kegiatan ini turut melibatkan SMK

yang memiliki jurusan UPW, HPI, Pemerintah Kota Bogor, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor.

(9)

PENUTUP

1) Simpulan

Kota Bogor memiliki kontur dan karakter geografis yang khas dibanding kota lain, yang menjadi surga bagi orang-orang untuk beraktivitas. Pariwisata Kota Bogor merupakan salah satu sektor unggulan yang diberdayakan. Kekhasan karakteristik dari pariwisata perkotaan adalah penggunaan fasilitas kota yang tersedia dan biasa digunakan oleh masyarakat kota sebagai daya tarik wisatanya, salah satu contohnya adalah fasilitas taman kota. Taman kota merupakan salah satu bentuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Kota Bogor yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.

Pemilihan taman kota berdasarkan motivasi kegiatan menunjukan bahwa Taman Sempur merupakan taman kota dengan prioritas utama untuk dipilih. Taman Sempur dipilih karena Taman Sempur dianggap dapat memenuhi seluruh kriteria yang ada dengan persepsi lebih baik dibandingkan dengan alternatif taman kota lainnya. Pada keadaan ini digambarkan situasi terkait kondisi eksisting Taman Sempur yang baik. Strategi pengembangan pariwisata dengan tujuan menjadikan Taman Sempur sebagai daya tarik pariwisata perkotaan yang menarik bagi wisatawan. Hal yang bisa dilakukan dalam keadaan ini yaitu menciptakan kegiatan atau tindakan yang mampu memaksimalkan daya tarik yang ada, yaitu: 1) Membuat Sempur Fast Run; 2) Mengadakan Loveable City Movement; 3) Membuat Free Walking Tour.

2) Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pengelola Taman Sempur dan seluruh pihak yang terlibat agar Taman Sempur dapat menjadi daya tarik pariwisata perkotaan yang menarik bagi wisatawan. berdasarkan Motivasi Kegiatan. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI. Institut Teknologi Bandung

2. Pengembangan pariwisata kedepannya tetap menjaga kualitas keindahan, fungsi dan

memperhatikan kelestariannya.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiputra ID, Ardiani NA. 2017. Preferensi

Masyarakat dalam Memilih

Karakteristik Taman Kota

Husaini MAA. 2015. Analisa Taman Kota di Surabaya sebagai Urban Park. Institut Teknologi Sepuluh November

Law CM. 2002. Urban Tourism “The Visitor Economy and the Growth of Large Cities” Second Edition. London (UK): Continuum Primadany SR, Mardiyono, Riyanto. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). J Administrasi Publik. 1(4):135-143

[RI] Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta (ID): Kementrian Pekerjaan Umum

[RI] Republik Indonesia. 2017. Peraturan Wali Kota Bogor No. 32 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bogor Tahun 2018. Bogor (ID): Wali Kota Bogor

Ruetsche J. 2006. Urban Tourism “What Attracts Visitors to Cities?”. University Wisconsin-Extension

Suherlan H, Pramesti B. 2015. Taman Kota sebagai Sarana Rekreasi dan Peningkatan Kebahagiaan Hidup (Studi Kasus pada Taman-Taman Tematik di Kota Bandung). Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Supriatna SA. 2017. Identifikasi Faktor- Faktor

yang Berpengaruh Terhadap Daya Tarik Kunjungan Masyarakat pada Taman Kota Tematik di Kota Bandung [Skripsi]. Bandung (ID): Universitas Pasundan Utama IGB. 2012. Pengembangan Wisata Kota

Sebagai Pariwisata Masa Depan Indonesia [Disertasi]. Bali (ID): Universitas Dhyana Pura

Gambar

Tabel 1. Pemilihan Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan
Tabel 4. Matriks Eksternal Factors Evaluation (EFE)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Industri batik Sembung mampu memproduksi rata-rata 100 lembar kain batik per harinya, dengan banyaknya produksi yang dilakukan menghasilkan limbah cair yang

Penulis memilih tempat di perumahan Pondok Tjandra Indah karena menurut pra survey yang dilakukan oleh penulis, di sana banyak generasi tua etnis Tionghoa dan juga sebagian

Tapi ada beberapa kemajuan dalam perubahan sikap dan sosialnya”7 Melihat fenomena yang ada di lapangan bahwa di dalam pendidikan inklusi terdapat beberapa siswa anak berkebutuhan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini dengan judul

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap

Dalam rangka privatisasi yang ditargetkan dalam tahun 2002 dapat berhasil lebih baik, penulis merekomendasikan beberapa hal, pertama untuk menarik investor agar bersedia