• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURASI KURIKULUM SMA BPI 1 BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURASI KURIKULUM SMA BPI 1 BANDUNG"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KURASI KURIKULUM

SMA BPI 1 BANDUNG

Hasil Pendampingan Kurikulum Satuan Pendidikan

(3)

Hak Cipta @2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

KURASI KURIKULUM SMA BPI 1 BANDUNG

ISBN: 978-602-244-432-9

Penyusun:

Apriyan Wulandari (Puskurbuk)

Tim Pengembang Kurikulum SMA BPI 1 Bandung

Tim Pengembang Model Kurasi Satuan Pendidikan:

Maman Fathurrohman, S.Pd.Si., M.Si., Ph.D. (Kapuskurbuk, pengarah) Ariantoni (Koordinator Fasilitasi dan Evaluasi Kurikulum, penanggung jawab) Maria Lis yan (Puskurbuk, koordinator pengembangan model)

Anggraeni (Puskurbuk, anggota)

Apriyan Wulandari (Puskurbuk, anggota) Atep Kar ansyah (Puskurbuk, anggota) Budi Santosa (Puskurbuk, anggota) Fera Herawa (Puskurbuk, anggota) Jarwadi (Puskurbuk, anggota)

Nina Purnamasari (Puskurbuk, anggota) Ran Widyan (Puskurbuk, anggota) Renni Diastu (Puskurbuk, anggota) Rizki Maisura (Puskurbuk, anggota) Slamet Wibowo (Puskurbuk, anggota) Sujatmiko (Puskurbuk, anggota) Sutjipto (Puskurbuk, anggota) Vera Gin ng (Puskurbuk, anggota)

Diterbitkan oleh:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan

(4)

MODEL KURASI KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

HASIL PENDAMPINGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN

TAHUN 2020

1. TK Negeri Pademangan 01 Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta 2. TK Ade Irma Suryani Nasu on, Kota Bandung, Jawa Barat

3. TK Negeri Pembina Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 4. TK Negeri Pembina Kec. Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 5. SD Negeri Sunter Agung 01, Kota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta 6. SD Negeri 001 Merdeka Kota Bandung, Jawa Barat

7. SD Negeri Mertoyudan 1, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 8. SD Negeri 1 Pa kraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

9. SD Negeri 3 Bangunsari Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 10. SMP Negeri 21 Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta 11. SMP St. Yusup 2 Kota Bandung, Jawa Barat

12. SMP Negeri 1 Mun lan, Kabupaten Magelang

13. SMP Negeri 5 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 14. SMP Negeri 4 Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

15. SMA Negeri 111 Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta 16. SMA BPI 1 Kota Bandung, Jawa Barat

17. SMA Negeri 1 Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 18. SMA Negeri 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 19. SMA Negeri 1 Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

20. SMK Negeri 23 Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta 21. SMK Negeri 4 Kota Bandung, Jawa Barat

22. SMK Negeri 1 Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 23. SMK Negeri 1 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 24. SMK Negeri 2 Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

dengan dukungan dan kerja sama:

1. Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta 2. Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat

3. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah VII 4. Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 5. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah VIII 6. Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 7. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah X 8. Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo

(5)

P

usat Kurikulum dan Perbukuan yang salah satu tugas dan fungsinya adalah fasilitasi pengembangan kurikulum dalam rangka penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan kurikulum melakukan pengembangan model kurasi kurikulum satuan pendidikan pada tahun 2020. Pengembangan model kurasi kurikulum satuan pendidikan juga untuk menunjang berbagai kebijakan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait merdeka belajar dan belajar dari rumah untuk mengan sipasi kondisi penyebaran wabah Covid-19.

Pengembangan model kurasi kurikulum satuan pendidikan ini dengan melibatkan narasumber di bidang pendidikan untuk menentukan model kurasi yang akan diacu sebelum melakukan pendampingan atau fasilitasi kepada satuan pendidikan yang dipilih sebagai model. Model kurasi kurikulum satuan pendidikan dilakukan di 5 Kabupaten/kota, yaitu Kota Administrasi Jakarta Utara (DKI Jakarta), Kota Bandung (Jawa Barat), Kabupaten Banyumas (Jawa Tengah), Kabupaten Magelang (Jawa Tengah), dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) di 4 PAUD, 5 SD, 5 SMP, 5 SMA, dan 5 SMK. Fasilitasi yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan ini mengingatkan kembali otonomi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum operasionalnya sendiri yang selama ini belum berjalan dengan baik, terlebih dalam mengakomodasi berbagai kebijakan maupun perubahan yang terjadi di sekitar satuan pendidikan. Harapannya model kurasi kurikulum satuan pendidikan hasil pendampingan/ fasilitasi Tim Pusat Kurikulum dan Perbukuan dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi satuan pendidikan lain untuk mengembangkan kurikulum operasionalnya sesuai konteks, terutama terkait pandemi Covid-19 dalam rangka menyiapkan peserta didik untuk dapat mengaitkan pengetahuan dengan prak k dalam kesehariannya.

Jakarta, 30 Desember 2020 Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan

(6)

P

eraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjadi dasar bagi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum operasionalnya sendiri. Berdasarkan peraturan ini, ada pembagian kewenangan pengelolaan kurikulum, antara pusat, daerah dan satuan pendidikan. Pusat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan standar terkait pendidikan. Daerah menjabarkan berbagai standar/kebijakan pusat/muatan lokal/arah kebijakan pendidikan daerah. Satuan Pendidikan menyusun kurikulum operasionalnya berdasarkan kebijakan kurikulum nasional dan daerah yang disesuaikan dengan sumber daya di satuan pendidikan.

Faktanya, pengembangan kurikulum di satuan pendidikan belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, antara lain belum terlihat label satuan pendidikan/ sekolah yang diberikan oleh masyarakat selain bidang akademik, minim inovasi, program satuan pendidikan hampir seragam dengan visi, misi dan tujuan yang hampir mirip meskipun sumber daya yang dimiliki sangat beragam. Adanya Ujian Nasional menjadi salah satu alasan bagi satuan pendidikan lebih memfokuskan pada pengetahuan, dan kurang memperha kan aspek sikap dan keterampilan. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengeluarkan kebijakan “Merdeka Belajar” sebagai pengingat bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk mengembangkan kurikulum operasionalnya sendiri. Kurikulum operasional, ar nya kurikulum yang dirancang dan dapat diterapkan sesuai dengan sumber daya di satuan pendidikan yang pelaksanaannya selalu dievaluasi untuk perbaikan rancangan dan prak k selanjutnya. Terlebih dengan kebijakan “Merdeka Belajar” satuan pendidikan diberikan tambahan kewenangan untuk menyelenggarakan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) sesuai dengan prak k pembelajaran yang dirancangnya (kurikulum). Satuan pendidikan juga diberikan ruang untuk menyederhanakan rencana pembelajaran tanpa kehilangan fungsinya. Berbagai perubahan yang terjadi baik kebijakan maupun sosial kemasyarakatan perlu diakomodasi dalam kurikulum satuan pendidikan. Kondisi pendemi Covid-19 merubah pembelajaran dari ruang kelas ke rumah sesuai kebijakan belajar dari rumah

SEKILAS TENTANG MODEL KURASI

KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

(7)

menuntut satuan pendidikan untuk merubah rancangan kurikulumnya. Bagaimana satuan pendidikan menentukan kurikulum yang dikembangkan (Kurikulum 2013, KI KD berdasarkan Kepka Balitbangbuk, menyederhanakan secara mandiri) dan bentuk layanan yang diberikan perlu tergambar dalam rancangan kurikulum satuan pendidikan. Prak k pembelajaran di satuan pendidikan sudah berubah, namun dak diiku oleh perubahan rancangan kurikulum. Ini mengindikasikan bahwa kurikulum satuan pendidikan belum dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan ak vitas pembelajaran di satuan pendidikan. Melalui pendampingan/fasilitasi kepada satuan pendidikan ini, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mendampingi satuan pendidikan menyesuaikan rancangan kurikulum agar inline dengan prak k pendidikan yang dijalankan.

Pendampingan/fasilitasi kepada satuan pendidikan diawali dengan iden fi kasi berbagai prak k yang dijalankan satuan pendidikan, melihat dokumen kurikulum untuk disesuaikan dengan prak k yang dijalankan dan kebijakan pendidikan terkini, sehingga ditemukan kekhasan prak k pendidikan yang dijalankan satuan pendidikan. Pendampingan ini mengarahkan satuan pendidikan untuk mengembangkan rancangan kurikulum yang dapat diterapkan di satuan pendidikan dan menjadi pembeda (ciri khas) dengan satuan pendidikan lain yang dapat dievaluasi pelaksanaannya untuk proses perbaikan yang berkelanjutan. Semoga hasil pendampingan model kurasi kurikulum satuan pendidikan ini menginspirasi satuan pendidikan lain untuk mengembangkan kekhasan program satuan pendidikannya.

(8)

KURIKULUM

SMA BPI 1 BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2020-2021

        tŝŶĂLJĂhƚĂŵĂDĂƌŐĂŶŝŶŐ^ĂƚLJĂŚĂƌŵĂ ͞WĞŶĚŝĚŝŬĂŶLJĂŶŐĂŝŬĂĚĂůĂŚ^ƵĂƚƵĂƌĂhŶƚƵŬDĞŵďĞŶƚƵŬDĂŶƵƐŝĂLJĂŶŐ^ĞƚŝĂ dĞƌŚĂĚĂƉŚĂƌŵĂŶLJĂ͞  

DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT SEKOLAH MENENGAH ATAS BPI 1

STATUS TERAKREDITAS : ”A”

NSS : 302026013088 NDS : B.3002210005 NPSN : 20219738 JL. Burangrang No. 8 Telp. (022) 7301735-7301739, Fax. (022) 7305085

(9)

KURIKULUM SMA BPI 1 BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2020-2021

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperha kan per mbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan ini Kurikulum SMA BPI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2020-2021 ditetapkan / disahkan untuk diberlakukan.

Ketua Komite Sekolah

E Juariah, S.E

Kepala SMA BPI 1 BANDUNG,

Dra. Hj. De Sudiar NIP. 196001221984032005

Mengetahui :

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Hj. Endang Susilastu , SE,. M.M.Pd NIP. 196609281993032004

(10)

KATA PENGANTAR

S

eiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan menengah umum, dengan ini kami SMA BPI 1 BANDUNG menyusun Kurikulum SMA BPI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2020-2021 yang merupakan revisi dan pengembangan dari kurikulum SMA BPI 1 Bandung tahun pelajaran 2019-2020. Sebagai salah satu pelaksana Kurikulum Nasional dari 1.273 SMA di seluruh Indonesia, maka Kurikulum SMA BPI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2020-2021 yaitu penyederhanaan kurikulum sesuai Keputusan Kepala

Badan Peneli an dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi In dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus.

Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMA BPI 1 BANDUNG, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.

Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara realis s dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mes nya.

Bandung , Juli 2020 Kepala Sekolah,

Dra. Hj. De Sudiar NIP. 196001221984032005

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul ... i

Tim Penyusun ... ii

Model Kurasi Satuan Pendidikan Hasil Pendampingan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Tahun 2020 ... iii

Kata Sambutan ... iv

Sekilas Tentang Model Kurasi Kurikulum Satuan Pendidikan ... v

Sampul Kurikulum SMA BPI Bandung ... vii

Lembar Pengesahan ... viii

Kata Pengantar ... ix

Da ar Isi ...….... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 3

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMA BPI 1 Bandung ... 5

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN ... 7

A. Visi Satuan Pendidikan ... 7

B. Misi Satuan Pendidikan ... 8

C. Tujuan SMA BPI 1 BANDUNG ... 8

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ... 9

A. Kerangka Dasar ... 9

B. Struktur Kurikulum ... 10

C. Muatan Kurikulum ... 17

D. Ketuntasan Belajar, Remedial, Pengayaan dan Peningkatan Capaian KKM ... 22

(12)

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ... 37

A. Permulaan Tahun Pelajaran ... 37

B. Pengaturan Waktu Belajar Efek f ... 37

C. Pengaturan Libur Sekolah ... 38

D. Rencana Kegiatan ... 39

BAB V P E N U T U P ... 41

LAMPIRAN ... 42

Lampiran 1. Contoh RPP ... 43

(13)
(14)

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, krea f, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokra s serta bertanggung jawab. Pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.

Pendidikan di SMA BPI 1 Bandung dak lepas dari upaya membantu menyelesaikan permasalahan Pendidikan khususnya di Jawa Barat, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 8 tahun 2019 tentang RPJMD provinsi Jawa Barat. Permasalahan pendidikan di Jawa Barat antara lain: (1) Belum meratanya akses pendidikan; (2) Belum op malnya mutu pendidikan; (3) Belum op malnya tata kelola pendidikan; (4) Belum link and

match lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha; (5) Masih rendahnya

minat baca masyarakat. Memper mbangkan berbagai permasalahan di Jawa Barat, maka berbagai kebijakan pembangunan jangka menengah Jawa Barat sampai dengan Tahun 2023 difokuskan untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, adalah : “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Ba n dengan Inovasi dan Kolaborasi”.

SMA BPI 1 Bandung sebagai salah satu dari komponen Lembaga Pendidikan dari masyarakat di provinsi Jawa Barat berupaya melaksanakan Pendidikan dalam upaya mendukung mewujudkan visi Jawa Barat, diantaranya meningkatkan akses Pendidikan, mengop malkan mutu Pendidikan, meningkatkan op malisasi tata kelola pendidikan. Meskipun SMA BPI 1 Bandung bukan

PENDAHULUAN

(15)

sekolah menengah kejuruan, namun berusaha mewujudkan Pendidikan yang link and match antara lulusan dengan kebutuhan dunia usaha serta meningkatkan minat baca masyarakat Berbagai upaya ini tertuang dalam kurikulum SMA BPI 1 Bandung sesuai program Pendidikan di Jawa Barat . Kurikulum SMA BPI 1 Bandung dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 revisi. Kurikulum disusun oleh m pengembang kurikulum berdasarkan Permen No. 61 Tahun 2014. Penyusunan kurikulum tersebut melalui prinsip pengembangan berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepen ngan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang, belajar sepanjang hayat, menyeluruh dan berkesinambungan.

Pengembangan kurikulum SMA BPI 1 Bandung dan pembelajaran pada situasi pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease) mengacu pada regulasi Keputusan Mendikbud No. 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, Keputusan Kepala Balitbangbuk No. 018/H/ KR/2020, tentang Kompentensi In & Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada PAUD, Dikdas, dan Dikmen Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus serta Surat Edaran Sekjen No 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Proses belajar mengajar mengalami perubahan. Penyelenggaraan belajar dilakukan dari rumah (BDR) yang dilakukan secara daring (dalam jaringan). Guru dituntut krea f dalam memberikan materi untuk kegiatan BDR, sehingga peserta didik dapat mengakses materi dan sumber pembelajaran tanpa batasan waktu dan tempat. Peserta didik dak hanya mengerjakan tugas akademik, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar keinginan belajar para murid tetap nggi. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efi siensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pengembangan kurikulum SMA BPI 1 Bandung pada masa kondisi khusus juga memper mbangkan data hasil analisis supervisi mutu pembelajaran di rumah (BDR), menggunakan instrumen yang dikembangkan LPMP dengan aspek supervisi melipu : kesiapan infrastruktur; kemampuan guru dalam memanfaatkan

(16)

teknologi pembelajaran; perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi; kesiapan siswa selama pembelajaran daring dan luring; peran kepala sekolah, guru, dan orang tua dalam pembelajaran; guru, orangtua/wali menjalankan perannya; kesiapan infrastruktur masa adaptasi kebiasaan baru; kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa adaptasi kebiasaan baru.

B. Dasar Hukum

Adapun landasan-landasan yang menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran yang diantara lain

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas PP No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No 19 tahun 2005 tentang SNP.

3. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan. 4. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

5. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan Dasar dan Menengah.

8. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Pendidikan Dasar dan Menengah.

9. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik, pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah..

10. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling. 11. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Peker

Pendidikan Dasar dan Menengah.

12. Permendikbud No. 45 Tahun 2015 tentang Perubahan Permendikbud No. 68 tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.

(17)

13. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 14. Permendikbud No.21 Tahun 2016 tentang Standar isi Pendidikan Dasar

dan Menengah.

15. Permendikbud No.22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

17. Permendikbud No. 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.

18. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi In dan Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 19. Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter

pada Satuan Pendidikan Formal.

20. Permendikbud No.43 Tahun 2019 tentang Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional.

21. Permendikbud No.53 Tahun 2020 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

22. Surat Edaran Mendikbud No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2020/2021.

23. Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

24. Surat Edaran Sesjen No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

25. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pelajaran Bahasa Sunda.

26. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup.

(18)

27. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pendidikan di Jawa Barat. 28. Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No. 423/ 6937 – Set. Disdik tanggal 29 Mei 2020 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Layanan Pendidikan SMA/SMK/SLB selama Pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Barat.

29. Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No. 443/3302.Set. Disdik, tertanggal 15 Maret 2020 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Barat. 30. Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat No: 443/ 5867 – Set.

Disdik tentang Perpanjangan Waktu Pelaksanaan KBM di Rumah.

31. Surat Keputusan Kepala Sekolah SMA BPI 1 Bandung No: P.16/088/SMA BPI 1/2020. Tentang Penugasan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah SMA BPI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2020 – 2021.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMA BPI 1 Bandung

Kurikulum SMA BPI 1 Bandung diharapkan dapat:

1. Menjadi acuan pelaksanaan pendidikan di SMA BPI 1 Bandung.

2. Memberikan informasi kepada pemangku kepen ngan terkait pelaksanan pendidikan di SMA BPI 1 Bandung.

3. Menjadi dokumen perencanaan yang dijadikan acuan dalam evaluasi pelaksanaan pendidikan di SMA BPI 1 Bandung.

(19)
(20)

S

MA BPI 1 Bandung merupakan sekolah swasta di Kota Bandung dibawah naungan Yayasan Badan Perguruan Indonesia yang berdiri sejak tahun 1948. SMA BPI 1 Bandung selalu memenuhi Akreditasi A dari BAN PT dan selalu menjadi poros utama bagi sekolah pengembangan sekolah swasta di Kota Bandung. Hal ini membuat animo dan kepercayaan masyarakat sangat nggi untuk dapat melanjutkan pendidikan putra/i nya ke SMA BPI 1 Bandung.

Memiliki lokasi geografi s sekolah yang terletak di tengah Kota Bandung, mayoritas peserta didik di SMA BPI 1 dengan jumlah sekitar 900 siswa berasal dari berbagai derah di Bandung Raya. Selain itu, dilihat dari strata ekonomi keluarga, mayoritas peserta didik berasal dari keluarga menengah keatas. Oleh karena itu, hampir 100 persen dari seluruh lulusan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perguruan

nggi baik negeri atau swasta di dalam ataupun luar negeri.

Untuk mewujudkan Visi Yayasan BPI mendirikan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan agar peserta didik dapat mewujudkan ja diri dan mengembangkan potensi dirinya secara op mal, SMA BPI 1 terus meningkatkan profesionalisme pelayanan pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan akan kualitas dan kuan tas pendidikan sesuai dengan tuntutan jaman dan kebutuhan global dengan dilandasi semangat keteladanan. Oleh karena itu, SMA BPI 1 memiliki Visi, Misi, dan Tujuan sebagai berikut.

A. Visi SMA BPI 1 Bandung

Visi SMA BPI 1 Bandung yaitu “Terwujudnya peserta didik yang berkarakter,

unggul akademik dan non akademik berbasis IMTAQ, IPTEK, Terampil, Mandiri, dan berwawasan lingkungan.”

VISI, MISI, DAN TUJUAN

SMA BPI 1 BANDUNG

(21)

B. Misi SMA BPI 1 Bandung

Untuk mencapai visi tersebut, SMA BPI 1 Bandung mengembangkan misi sebagai berikut:

1. Menanamkan nilai-nilai religi, berakhlak mulia, rasa nasionalisme, sebagai sumber kearifan dalam berpikir dan ber ndak.

2. Meningkatkan akses pendidikan. 3. Mengop malkan mutu pendidikan.

4. Meningkatkan op malisasi tata kelola pendidikan. 5. Mewujudkan Pendidikan yang link and match. 6. Meningkatkan minat baca peserta didik.

7. Menumbuhkan mo vasi berkompe si secara sehat dalam meraih prestasi di ngkat nasional maupun internasional dan mampu menggali potensi dirinya, agar memiliki kecakapan hidup.

8. Menerapkan pembelajaran yang ak f, inova f, krea f, koopera f dan menyenangkan secara kontekstual.

9. Mela h peserta didik untuk memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian serta berwawasan lingkungan.

C. Tujuan SMA BPI 1 Bandung

1. Terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter.

2. Memiliki minat baca yang nggi cerdas di bidang IPTEK, melalui kegiatan Literasi.

3. Mampu berkompe si, berkolaborasi secara sehat dalam meraih prestasi di bidang akademik dan non akademik ngkat nasional maupun internasional, melalui kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler.

4. Mampu menggali potensi diri secara op mal sehingga memiliki kecakapan hidup yang link and mach dengan dunia usaha melalui pembelajaran yang ak f, inova f, krea f, koopera f dan menyenangkan secara kontekstual melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

(22)

A. Kerangka Dasar

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan penger an tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

SMA BPI 1 Bandung menerapkan Kurikulum 2013 yang dirancang dengan karakteris k sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi in kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 5. Mengembangkan kompetensi in kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi in ;

6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumula f, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan ver kal).

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

(23)

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produk f, krea f, inova f, dan afek f serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

B. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SMA BPI 1 melipu substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 ( ga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII.

1. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

No. Domain Kompetensi

1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2) berkarakter, jujur, dan peduli,

3) bertanggungjawab,

4) pembelajar seja sepanjang hayat, dan 5) sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

2. Pengeta-huan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakogni f pada ngkat teknis, spesifi k, de l, dan kompleks berkenaan dengan: 1) ilmu pengetahuan, 2) teknologi, 3) seni, 4) budaya, dan 5) humaniora.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional. 3.

Keteram-pilan

Memiliki keterampilan berpikir dan ber ndak: 1) krea f, 2) produk f, 3) kri s, 4) mandiri, 5) kolabora f, dan 6) komunika f

melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.

(24)

2. Kompetensi In

Kompetensi In merupakan ngkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/ MA pada se ap ngkat kelas. Rumusan kompetensi in menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi In -1 (KI-1) untuk kompetensi in sikap spiritual; 2. Kompetensi In -2 (KI-2) untuk kompetensi in sikap sosial; 3. Kompetensi In -3 (KI-3) untuk kompetensi in pengetahuan; dan 4. Kompetensi In -4 (KI-4) untuk kompetensi in keterampilan. Uraian tentang Kompetensi In untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Kompetensi In untuk jenjang SMA

Dimensi KI Kompetensi In Kelas X Kompetensi In Kelas XI Kompetensi In Kelas XII KI 1.Sikap

Spiritual

1. Menghaya dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghaya dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghaya dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2. Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-ak f dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efek f dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-ak f dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efek f dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-ak f dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efek f dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

(25)

Dimensi KI Kompetensi In Kelas X Kompetensi In Kelas XI Kompetensi In Kelas XII KI 3. Penge ta-huan 3. memahami, me ne-rap kan, meng anali-sis penge ta huan fak tual, konsep tual, prosedural ber da-sar kan rasa ingin tahu nya tentang il mu pengetahuan, tek no logi, seni, budaya, dan huma niora dengan wawasan kema-nusia an, kebang-saan, kenegaraan, dan peradaban ter-kait penyebab feno-mena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

3. memahami, me ne-rap kan, dan meng-anali sis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan meta kogni f ber-da sar kan rasa ingin tahunya tentang il mu pengetahuan, teknologi, seni, buda-ya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, ke bang saan, kene garaan, dan per adaban terkait penye bab fenomena dan kejadian, ser ta menerapkan penge-tahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3. memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakogni f berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Kete-ram pilan

4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, ber ndak secara efek f dan krea f, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

4. mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta ber ndak secara efek f dan krea f, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

(26)

3. Kompetensi Dasar

Kelas X, XI dan kelas XII masih mengiku Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi In dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum terdiri atas:

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1 Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk mem-bentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaq wa ke pada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia men cakup e ka, budi peker atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2

Kewarga- nega-raan dan Kepriba dian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimak sud kan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patrio sme bela Negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan jender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum,ketaatan membayar pajak,dan sikap serta perilaku an korupsi,kolusi, dan nepo sme.

3 Ilmu Penge-ta huan dan Tekno logi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksud kan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan tek nologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kri s, krea f dan mandiri.

4 Este ka Kelompok mata pelajaran este ka dimaksudkan untuk meningkatkan sen si fi tas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengap re si asi ke indahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan meng ekspre si kan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik da lam kehidupan individual sehinga mampu menikma dan mensyukuri hi dup,maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu men ciptakan kebersamaan yang harmonis. 5 Jasmani,

Olah raga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, Olah raga dan kesehatan pada SMA dimak-sudkan untuk meningkatkan potensi fi sik serta membu da yakan sikap spor f, disiplin, kerjasama,dan hidup sehat. Budaya hidup sehat terma suk kesadaran, sikap, dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual atau pun kolek f kemasyarakatan seper keter bebasan dari prilaku seksual be bas,kecanduan narkoba, HIV atau AIDS, demam berdarah,muntaber, dan penya kit lain yang potensial mewabah.

Pada tahun pelajaran 2020/2021, SMA BPI 1 Bandung menerapkan kurikulum khusus sesuai Keputusan Kepala Balitbang Nomor 018/H/

(27)

KR/2020. Kompetensi In dan Kompetensi Dasar selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar sesuai mata pelajaran (beberapa KD yang disesuaikan selama pandemi terlampir).

4. Mata Pelajaran

Uraian mata pelajaran sesuai dengan Kemendikbud no 719/P/20200, SK Balitbang No. 018/H/KR/2020, dan SE Dirjen no.15/2020. Distribusi mata plejaran di semua ngkat terbagi dalam 3 kondisi yaitu kondisi normal, BDR, dan New Normal.

a. Mata Pelajaran Peminatan

Pemilihan peminatan dilakukan melalui tahapan seleksi berdasarkan beberapa per mbangan, melipu : tes akademik, kajian nilai rapor SMP/ MTs paket B, psikotes, angket, kajian BK. Pada tahun pelajaran 2020-2021 SMA BPI 1 Bandung hanya memfasilitasi peminatan MIPA (Matema ka dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).

b. Mata Pelajaran Lintas Minat Akademik

Peserta didik diwajibkan memilih 2 mata pelajaran sebagai lintas minat yang ditetapkan sekolah. Bahasa Inggris merupakan lintas minat wajib untuk semua program. Sedangkan Mata pelajaran Ekonomi menjadi mata pelajaran lintas minta bagi peserta didik peminatan MIPA dan Mata Pelajaran Biologi menjadi mata pelajaran lintas minat bagi peserta didik peminatan IPS. Penetapan mata pelajaran lintas minat dapat dituliskan berikut:

No Peminatan MIPA Peminatan IPS 1 Bahasa Inggris Bahasa Inggris 2 Bahasa Jepang Bahasa Jepang 3 Ekonomi Biologi

5. Pengaturan Beban Belajar

Di SMA BPI 1 Bandung, beban belajar menggunakan sistem paket. Khusus untuk kelas X, XI, dan XII, paket tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pada Kondisi Normal :

1) Alokasi waktu untuk penugasan maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersangkutan. 2) Alokasi waktu untuk tatap muka se ap jam pelajaran 45 menit. 3) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:

a) Kelas X : 48 jam pelajaran; b) Kelas XI : 50 jam pelajaran;

(28)

Tabel Ur aian Struktur Mata Pelajaran Pada Kondisi Normal

Komponen

ALOKASI WAKTU

Kelas X Kelas XI Kelas XII Smt. 1 Smt.2 Smt. 1 Smt.2 Smt. 1 Smt. 2

Kelompok Wajib A

1. Pendidikan Agama dan Budi Peker 3 3 3 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4. Matema ka 4 4 4 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2 6. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 Kelompok Wajib B 7. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 3 3 3 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

10. Mulok B. Sunda 2 2 2 2 2 2

11. Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1

Kelompok C (Peminatan )

Peminatan Matema ka Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

12. Matema ka 3 3 4 4 4 4

13. Fisika 3 3 4 4 4 4

14. Biologi 3 3 4 4 4 4

15. Kimia 3 3 4 4 4 4

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

16. Sejarah 3 3 4 4 4 4

17. Geografi 3 3 4 4 4 4

18. Sosiologi 3 3 4 4 4 4

19. Ekonomi 3 3 4 4 4 4

Kelompok D ( Lintas Minat )

Peminatan Matema ka Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

20. B. Inggris ( LM) 3 3

21. Ekonomi ( LM) 3 3 4 4 4 4

22. B. Jepang (LM) 1 1 1 1 1 1

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

23. B. Inggris ( LM) 3 3

24. Biologi ( LM) 3 3 4 4 4 4

25. B. Jepang (LM) 1 1 1 1 1 1

(29)

Dalam mendukung Jabar Juara dalam sektor pariwisata, maka kemampuan siswa dan siswi SMA BPI 1 Bandung untuk cakap dan terampil dalam menggunkaan Bahasa Inggris sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, Mata Pelajaran Bahasa Inggris dialokasikan sebanyak 4 jam pelajaran dengan implementasi 2 jam pelajaran di masing-masing sesi.

b. Pada Kondisi Pandemi Covid-19 (belajar dari rumah):

1) Alokasi waktu untuk penugasan maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersangkutan. 2) Alokasi waktu untuk tatap muka se ap jam pelajaran 30 menit

yang dilakukan secara daring dan luring (siswa tertentu). 3) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:

a) Kelas X : 32 jam pelajaran; b) Kelas XI : 37 jam pelajaran; c) Kelas XII: 37 jam pelajaran.

Tabel Uraian Struktur Mata Pelajaran Pada Kondisi BDR

Komponen

ALOKASI WAKTU

Kelas X Kelas XI Kelas XII Smt. 1 Smt. 2 Smt. 1 Smt. 2 Smt. 1 Smt. 2

Kelompok Wajib A

1. Pendidikan Agama dan Budi Peker 2 2 2 2 2 2 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 1 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 2 2 3 3 3 3 4. Matema ka 2 2 3 3 3 3 5. Sejarah Indonesia 1 1 2 2 2 2 6. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 Kelompok Wajib B 7. Seni Budaya 2 2 1 1 1 1

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 2 2 2 2 2 2

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 1 1 1 1

10. Mulok B. Sunda 1 1 1 1 1 1

11. Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1

Kelompok C (Peminatan )

Peminatan Matema ka Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

(30)

14. Biologi 2 2 3 3 3 3

15. Kimia 2 2 3 3 3 3

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

16. Sejarah 2 2 3 3 3 3

17. Geografi 2 2 3 3 3 3

18. Sosiologi 2 2 3 3 3 3

19. Ekonomi 2 2 3 3 3 3

Kelompok D ( Lintas Minat )

Peminatan Matema ka Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

20. B. Inggris ( LM) 1 1 - - -

-21. Ekonomi ( LM) 2 2 2 2 2 2

22. B. Jepang (LM) 1 1 1 1 1 1

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

23. B. Inggris (LM) 1 1 - - -

-24. Biologi ( LM) 2 2 2 2 2 2

25. B. Jepang (LM) 1 1 1 1 1 1

JUMLAH 32 32 37 37 37 37

c. Kondisi New Normal (tatap muka dengan protokol kesehatan)

Terbagi 2 termin dimana 1 kelas dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok A dan kelompok B untuk masing-masing kelas dengan pengkondisian sebagai berikut;

· Kelompok A dari masing-masing kelas dilaksanakan pada minggu ganjil untuk tatap muka dan minggu genap dilaksankaan pembelajaran daring.

· Kelompok B dari masing-masing kelas dilaksanakan pada minggu ganjil untuk pembelajaran daring dan minggu genap dilaksanakan pembelajaran tatap muka.

· Jumlah beban belajar untuk semua kelompok dan jurusan tetap sama mengiku pada kondisi BDR.

C. Muatan Kurikulum

1. Muatan Lokal

Program Muatan Lokal, Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kota Bandung maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA BPI 1 Bandung seper terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa Sunda. Bahasa Sunda merupakan muatan lokal wajib yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

(31)

2. Pengembangan Diri a. Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling yang dilaksanakan di SMA BPI 1 Bandung, bertujuan untuk meningkatkan beberapa aspek siswa yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok (klasikal), melipu : 1) Pribadi

Pelayanan ini diberikan untuk membantu siswa-siswi di SMA BPI 1 Bandung dalam memahami nilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakeris k kepribadian dan kebutuhan dirinya secara pribadi. 2) Sosial

Pelayanan ini diberikan untuk membantu siswa-siswi di SMA BPI 1 Bandung dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan yang sehat dan efek f dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan yang lebih luas. 3) Belajar

Pelayanan ini diberikan untuk membantu siswa-siswi di SMA BPI 1 Bandung mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengiku pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri. Menjadi fasilator dalam rangka kolaborasi guru antar mata pelajaran dan/ atau wali kelas.

4) Karir

Pelayanan ini diberikan untuk membantu siswa-siswi di SMA BPI 1 Bandung dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengembangkan keputusan karir yang dilakukan secara individu. 5) Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung.

a) Layanan konseling melipu :

• Layanan Orientasi : bertujuan membantu siswa memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk mempermudah dan melancarkan peran siswa diberikan pada masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru oleh guru BK di kelas X. Dalam masa BDR kegiatan ini dilaksanakan secara online.

(32)

penjurusan MIPA dan IPS. Layanan ini diberikan pada masa pengenalan lingkungan sekolah melalui tes matrikulasi secara tertulis dan interview. Tes tertulis melipu : tes matema ka, B. Indonesia, B. Inggris, IPA dan IPS. Interview melipu : tes interview kepribadian minat dan bakat. Tes matrikulasi dilaksanakan secara online dalam masa BDR. • Layanan Konseling perorangan : layanan ini diberikan

kepada siswa untuk mengentaskan permasalahan dan peningkatan kualitas pribadi siswa secara tatap muka. Dalam masa BDR layanan konseling perorangan diberikan secara video call (tatap muka dilakukan melihat dari segi urgensi permasalahan).

• Layanan Konseling Kelompok : layanan ini diberikan kepada sekelompok siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas topik tertentu. Dalam masa BDR layanan konseling perorangan diberikan secara aplikasi zoom mee ng.

• Layanan Bimbingan Kelompok : layanan ini diberikan kepada siswa satu minggu sekali pada jam KBM BK, untuk meningkatkan mo vasi siswa dan informasi lanjutan studi khususnya di kelas XII. Dalam masa BDR layanan konseling perorangan diberikan secara aplikasi zoom mee ng. • Layanan Mediasi : layanan ini diberikan bilamana terjadi

permasalahan yang urgent untuk diselesaikan, contohnya: misalnya konfl ik siswa dengan siswa sekolah lain. Diadvokasi juga pihak-pihak baik internal maupun eksternal yang diperlukan untuk mendukung penyelesaian masalah. b) Kegiatan Pendukung melipu :

• Aplikasi instrumentasi dan himpunan data: kegiatan ini diberikan untuk menghimpun data dan keterangan siswa melalui instrumen BK.

• Konferensi kasus: kegiatan ini dilaksanakan untuk membahas permasalah siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberi keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat terbatas dan tertutup.

(33)

• Alih Tangan Kasus: kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang dialami siswa dengan memindahkan penanganan kasus.

• Kunjungan rumah: kegiatan ini dilaksanakan bersama wa li kelas untuk memperoleh data, keterangan, kemuni kasi dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa.

b. Ekstrakurikuler

Berdasarkan pemberlakuan mengenai Permendikbud No. 62 Tahun 2014, kegiatan ekstrakurikuler di SMA BPI 1 Bandung harus memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara op mal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Peserta kegiatan adalah siswa dan siswi SMA BPI 1 Bandung. Dimana siswa dan siswi memilih ekstrakurikuler minimal 2, yaitu ekstrakurikuler wajib (Pramuka, PMR, dan Paskribra). Selain itu, sesuai dengan kebijakan SMA BPI 1 Bandung dalam peningkatan mutu pendidikan melalui pembelajaran STEM, maka ekstrakurikuler KIR (Karya Ilmiah Remaja) diwajibkan untuk diiku oleh seluruh siswa kelas X, XI dan XII. KIR merupakan kelompok pembinaan yang mana siswa dapat memilih disiplin ilmu yang mereka mina . Ekstrakurikuler tambahan merupakan ekstrakurikuler yang dak wajib dipilih namun dapat diiku oleh siswa kelas X dan XI, seper :

1) Olah Raga, diantaranya : Basket, Sepak Bola, So ball, Futsal dan Merpa pu h

2) Kesenian (Seni Tari, Kabaret, Seni Musik, Band, Seni Rupa, Paranada Musik, Musik Tradisional Angklung)

3) Majalah Sekolah (Medcom) 4) Sinematografi

5) Bimbingan Mental dan Islami (Bintalis) 6) MD (Modern Dance)

7) Kewirausahaan (Bestone)

Penerimaan anggota ekstrakurikuler dilakukan pada saat MPLS dan wawancara ke ka PPDB.

(34)

Tabel Da ar Ekstrakurikuler SMA BPI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2020-2021

NO JENIS KEGIATAN PEMBINA PELATIH

1 Paskibra Amalia Cahyana, S. Pd Indra 2 Pramuka Putri Aprilia, S. Pd dan Kalonica, S. Pd Hendri yoga 3 Pramuka Putra Tatang Taryana, S. Pd Hendri yoga 4 PMR Taufan Haikayat, S. Pd Triwahjuni

5 Basket Dadan, S. Pd Irman

6 Futsal Galih, S. Pd Jaka

7 Kabaret Wulandari S, S. Pd Dejavoo

9 Band Sendi, S. Pd Teguh Maulana, S. Pd

10 Sinematografi Reni Susan , S. Pd M. Irfan Triawan, M. Pd 11 Vocal Group Edwan, S. Pd Teguh Maulana, S. Pd 12 Bintalis Riski Utami, S. Ag Riski Utami, S. Ag

13 Modern Dance Nely, S. Pd Didot

14 KIR Cucu Hidayat, S. Pd Guru Mapel

15 Merpa Pu h Candra Firmansyah, S. Pd Sugiarto

16 Medcom (Jurnalis k Sekolah) Iman Hilman, M. Pd Iman Hilman, M. Pd 17 Angklung Hilda, S. Pd Teguh Maulana, S. Pd 18 Violin Kania, S. Pd Teguh Maulana, S. Pd 19 Karawitan Wawan Senja, S. Pd Teguh Maulana, S. Pd 20 So ball Dadan, S.Pd Drs. H. A. La ep

Selama pandemi Covid-19 (belajar dari rumah) pelaksanaan ekstrakurikuler dak semuanya dapat dilaksanakan, terkecuali yang dapat dilakukan secara daring atau dalam rangka penyiapan untuk mengiku lomba/fes val.

3. Penilaian

Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.

a. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau deskripsi;

(35)

b. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui kegitan proses dalam bentuk tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Sedangkan hasil belajar peserta didik melalui penilaian harian, tengah semester dan akhir semester/tahun;

c. Penilaian keterampilan dilakukan melalui prak k, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan deskripsi. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM maka harus mengiku pembelajaran remedial, sedangkan bagi siswa yang sudah mencapai ketuntasan KKM, maka diikutsertakan dalam program pengayaan. Penilaian dilakukan oleh guru mata pelajaran melalui aplikasi Sipesek (Sistem Pendataan Sekolah).

D. Ketuntasan Belajar, Remedial, Pengayaan dan Peningkatan Capaian KKM

1. Kriteria Ketuntasan Minimal

KKM di SMA BPI 1 Bandung mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan memper mbangkan karakteris k peserta didik, karakteris k mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. KKM dirumuskan dengan memperha kan 3 ( ga) aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta daya dukung satuan pendidikan. KKM diputuskan sama untuk semua mata pelajaran pada semua ngkat kelas, ar nya nilai KKM sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah. Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran di SMA BPI 1 dapat digambarkan pada alur sebagai berikut :

Gambar 3.1

Alur Penetapan KKM SMA BPI 1 Bandung

a. Menetapkan KKM se ap kompetensi dasar (KD), yang menggunakan kriteria analisis dengan memper mbangkan aspek karakteris k peserta didik (intake), karakteris k mata pelajaran (kompleksitas materi/ kompetensi), serta guru dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung); b. Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari semua

G b 3 1 KKM KD KKM MP KKM Tingkat Kelas KKM Sekolah

(36)

c. Menetapkan KKM pada ngkatan kelas yang merupakan rata-rata dari semua KKM mata pelajaran pada se ap ngkatan kelas; dan

d. Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata dari semua KKM pada se ap ngkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran.

Kriteri ketuntasan minimal untuk kelas X, XI, dan XII di SMA BPI 1 Bandung memper mbangkan karakteris k Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteris k peserta didik, maka untuk tahun pelajaran 2020-2021 diputuskan bahwa KKM untuk semua mata pelajaran Wajib A, Wajib B, Peminatan, dan Lintas Minat (Pengetahuan dan keterampilan) adalah 70 , ketuntasan minimal kompetensi sikap spiritual dan sosial minimal B.

2. Remedial dan Pengayaan a. Remedial:

1) Peserta didik yang melaksanakan remedial sama dengan nilai KKM 2) Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta

didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.

3) Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular. Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru melalui penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu, penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafi k, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.) dan penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan. 4) Diberikan hanya pada KD atau indikator yang belum tuntas. 5) Dilaksanakan setelah mengiku tes/ulangan KD tertentu atau

sejumlah KD dalam satu kesatuan.

6) Teknik pelaksanaan remedial dibagi dalam 3 strategi :

a) Strategi pertama dilaksanakan bilamana jumlah siswa yang dak memenuhi KKM kurang dari 20% maka bentuknya penugasan.

b) Strategi kedua dilaksanakan bilamana jumlah siswa yang dak memenuhi KKM antara 20% sampai 50% maka bentuknya tutor sebaya dan penugasan.

c) Strategi ke ga dilaksanakan bilamana jumlah siswa yang dak memenuhi KKM lebih dari 50% remedial teaching dan tes (tulis/lisan).

(37)

b. Pengayaan

1) Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah memenuhi ketercapaian KKM.

2) Pemberian pengayaan diberikan dengan cara memberikan bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD tertentu, pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafi k, bacaan/paragraf, pemberian soal-soal la han tambahan yang bersifat pengayaan, membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan. 3) Pelaksanaan pengayaan : materi diberikan sesuai dengan KI-KD

atau indikator yang dipelajari, bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi.

4) Waktu pelaksanaan pengayaan : setelah mengiku tes/ulangan KD tertentu.

3. Upaya peningkatan KKM

Upaya peningkatan KKM yang dilakukan SMA BPI 1 berupa :

a. Melaksanakan penilaian secara berkala melalui kegiatan ulangan harian dalam se ap mata pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mela h siswa dalam menghadapi ulangan suma f dan pijakan guru mata pelajaran dalam melihat ketuntasan kompetensi dasar siswa.

b. Melaksanakan analisis hasil ulangan sebagai ndak lanjut kegiatan ketercapaian pembelajaran.

c. Menggunakan hasil analisis ulangan/penilaian sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran.

4. Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas di SMA BPI 1 Bandung menggunakan Sistem Paket. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran yang diiku .

b. Predikat sikap minimal BAIK untuk semua mata pelajaran harus memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.

c. Untuk mata pelajaran peminatan harus mencapai KKM.

(38)

Khusus pada masa pandemi poin 3 dan 4 jika KKM dak terpenuhi. KD mata pelajaran yang dak tuntas akan dipelajari pada semester/kelas selanjutnya. Didalam masa pandemi Covid-19,semua siswa naik dengan mata pelajaran dibawah KKM, diperbaiki di semester/kelas selanjutnya (maju berkelanjutan), merujuk pada SE mendikbud no 04 tahun 2020.

5. Kriteria Kelulusan

Dalam pelaksanaan Ujian Sekolah, wajib membuat Prosedur Operasional Standar (POS) sebagai rujukan teknis dalam pelaksanaan Ujian Sekolah. Tujuan penyusunan POS untuk mengorganisasikan pelaksanaan Ujian Sekolah yang efek f dan profesional, mewujudkan pelayanan yang berkualitas, memuaskan, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut dijelaskan kriteria kelulusan Ujian Sekolah dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional serta kriteria kelulusan dari Satuan Pendidikan. Kriteria kelulusan SMA BPI 1 Bandung minimal memper mbangkan hal-hal berikut.

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran (semester 1 sampai dengan 6 minimal KKM 70).

b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.

c. Peserta didik mengiku ujian sekolah nilai minimal sama dengan KKM. d. Absensi / ke dakhadiran dalam 1 tahun pelajaran maksimal 10%. e. Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat

dewan guru.

f. Nilai Akhir Sekolah disesuaikan dengan regulasi terkait nilai akhir sekolah yang berlaku.

6. Upaya Menghadapi Penilaian AKM dan Survey Karakter

Penilaian AKM merupakan ujian kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan matema ka (numerisasi) yang digelar pada jenjang kelas XI. Literasi bukan sekedar kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk menger atau memahami konsep dibalik bacaan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan analisis menggunakan angka.

Survey karakter, ditujukan untuk mengukur dan mengetahui karakter pribadi dan wawasan kebangsaan dari peserta didik.

(39)

Upaya SMA BPI 1 Bandung dalam menghadapi AKM :

a. Mensosialisasikan AKM dan survey karakter ke siswa kelas X dan XI. b. Ulangan Dalam Jaringan (UDJ) soal-soal AKM di kelas X dan XI se ap

minggunya yang dimulai di semester genap. c. Melakukan program literasi.

d. Mela h guru menyusun soal-soal AKM dalam kegiatan IHT dan MGMP. e. Mengintegrasikan AKM dalam se ap KBM.

f. Didalam penilaian harian, tengah semester dan akhir semester/tahun guru membiasakan memberikan soal-soal yang berbentuk AKM. g. Menyelenggarakan tryout AKM bekerja sama dengan instansi lain pada

semester genap.

7. Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan pada masa BDR dan new normal adalah pla orm Sipesek (Sistem Pendataan Sekolah) yang merupakan rumah dari proses belajar mengajar. Di samping itu, guru pun dapat menggunakan pla orm atau aplikasi lainnya (zoom, youtube, dll), namun tetap terintegrasi dalam Sipesek. Tujuan digunakannya pla orm ini agar proses pembelajaran dapat terintegrasi, terorganisir dan pihak sekolah dapat mengontrol kualitas dan kuan tas pembelajaran yang dilaksanakan. Berikut fi tur-fi tur yang terdapat dalam aplikasi Sipesek:

(40)

Gambar 3.3 Tampilan Absensi Siswa

G b 3 3

Gambar 3.4

Tampilan Pemberian Informasi Tugas

Dalam home sipesek terdapat fi tur yang dapat digunakan oleh guru dalam memberikan pemberian materi pembelajaran, tugas, pengecekan absensi

(41)

siswa, ujian harian dan suma f, dan pengolahan nilai siswa. Tidak menutup kemungkinan bahwa guru bisa memakai aplikasi lainnya dalam menunjang proses belajar mengajar yang terintegrasi dalam pla orm ini.

Sebelum memberikan materi pembelajaran ataupun tugas siswa, guru diharuskan mengupload RPP ke Sipesek dalam fi tur pembelajaran, agar dapat di cek oleh pihak kurikulum, kepala sekolah dan supervisor.

8. Program Unggulan Kecakapan hidup (Life Skill) SMA BPI 1 Bandung

SMA BPI 1 Bandung memfasilitasai berbagai program yang mengem bangkan nilai-nilai kecakapan hidup baik yang terintegrasai pada proses pembelajaran (intrakurikiler), pengembangan minat dan bakat (ekstrakurikuler) atau penugasan (ko-kurikuler, dalam berbagai ragam kegiatan sekaligus menjadi program unggulan SMA BPI 1 Bandung. Program Kecakapan hidup (life skills) ditujukan untuk menumbuhkembangkan kemampuan dan pengetahuan seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara proak f mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya dengan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfi kir kri s, berfi kir krea f, berkomunikasi yang efek f, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri, berempa , mengatasi emosi dan mengatasi stres. Beberapa program kecakapan hidup sekaligus menjadi program unggulan SMA BPI 1 adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Kewirausahaan SMA BPI 1 Bandung (Best One)

Program kewirausahaan dimaksudkan sebagai salah satu upaya memberi bekal kepada peserta didik agar mereka memahami konsep kewirausahaan, memiliki karak-ter wirausaha, mampu memanfaatkan peluang, dan mendapatkan pengalaman langsung berwirausaha, serta terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan. Program Kewirausahaan di SMA BPI 1 Bandung diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan dan membudayakan nilai-nilai kewirausahaan antara lain:

1) Memperkuat pendidikan karakter peserta didik melalui program kewirausahaan di SMA.

2) Memperkuat aspek krea fi tas dan literasi dalam berwirausaha. 3) Mendorong sekolah untuk mengembangkan pribadi peserta didik

(42)

4) Mengop malkan pendayagunaan potensi sumberdaya sekolah, keunggulan lokal dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan kewirausahaan.

5) Mendorong sekolah untuk menjalin kemitraan dengan stakeholder terkait dalam mengembangkan program kewirausahaan.

6) Menyiapkan peserta didik menjadi wiruasaha muda dan siap mengiku Fes val Inovasi dan Krea vitas Siswa Indonesia (FIKSI). 7) Mengembangkan prak k-prak k terbaik penyelenggaraan

program kewirausahaan berbasis keunggulan lokal.

Kegiatan kewirausahaan di SMA BPI 1 Bandung diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan secara teori dan praktek. Namun bagi siswa yang ingin mendalami dunia kewirausahaan diikutsertakan dalam kegiatan ekstrakurikuler Best One.

b. Melaksanakan “Rebo Nyunda” se ap hari rabu

Kegiatan Rebo Nyunda bertujuan untuk membuat warga SMA BPI 1 Bandung khususnya siswa dan siswi untuk mampu dan berani menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa daerah untuk berkomunikasi. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membuat seluruh warga SMA BPI 1 Bandung melestarikan nilai-nilai dan budaya Sunda.

Rebo Nyunda memiliki program sebagai berikut :

1) Seluruh Guru membuka dan menyapa siswa dengan menggunakan Bahasa Sunda.

2) Kegiatan Pembelajaran diharapkan dapat menggunakan Bahasa Sunda.

3) Kegiatan Literasi pada hari rabu difokuskan ke bacaan yang menggunakan Bahasa Sunda.

4) Seluruh guru di SMA BPI 1 menggunakan baju adat Jawa Barat atau Budaya Sunda dengan menggunakan baju pangsi dan iket bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan.

Pelaksanaan Rebo Nyunda oleh seluruh warga SMA BPI 1 bandung sebagai berikut :

1) Semua guru diwajibkan membuka kelas dan melakukan interaksi dengan siswa menggunakan Bahasa Sunda.

2) Seluruh siswa dihimbau untuk menggunakan Bahasa Sunda dalam berinteraksi khususnya pada hari rabu.

(43)

c. Program Literasi

Tujuan Kegiatan Literasi SMA BPI 1 Bandung adalah :

1) Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca siswa di sekolah. 2) Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran.

3) Meningkatkan kemampuan memahami bacaan.

4) Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik. 5) Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan. Strategi membangun budaya literasi di SMA BPI 1 Bandung antara lain : 1) Mengkondisikan lingkungan fi sik ramah literasi dengan adanya taman

literasi sekolah, perpustakaan mini di masing-masing kelas, akses internet Online dan Onlan untuk mengakses sumber secara E-Book. 2) Mengupayakan lingkungan akademik yang mendukung kegatan

literasi di SMA BPI 1 Bandung dengan pembiasaan membaca se ap hari dengan memberikan laporan di mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dan juga dapat di mata pelajaran lainnya. 3) Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat. Program Literasi yang diterapkan di SMA BPI 1 Bandung, yaitu: 1) Lima belas menit membaca se ap hari sebelum jam pelajaran

melalui kegiatan membaca ar kel dengan tema yang diberikan oleh guru. Setelah itu, siswa secara acak diminta untuk dapat menjelaskan dan berbagi kepada temannya akan apa yang telah dibaca olehnya (dapat melalui Zoom ke ka pembelajaran berlangsung).

2) Taman Literasi, menjadi tempat diskusi dan membaca santai dengan menikma aneka makanan kecil. Koleksi buku yang tersedia di Taman Literasi merupakan sumbangan dari alumni, orang tua, siswa, dan sekolah. Koleksinya tentu saja dak sebanyak buku di Perpustakaan, namun suasana santai dan bersahabat menjadikan taman literasi pilihan siswa menghabiskan waktu is rahat. Taman literasi dikelola oleh guru-guru, yang se ap hari mendapat tugas mencatat ak vitas pinjam-meminjam yang terjadi. Selama pembelajaran dari rumah, ak vitas taman literasi sementara dihen kan, namun bila ada siswa yang ingin meminjam buku, tentu saja dapat dilayani. Seluruh siswa SMA BPI 1 secara otoma s menjadi anggota Taman Literasi dan dapat membaca/

(44)

Gambar 3.5 Ak vitas membaca siswa di taman literasi (sebelum pandemi Covid-19)

3) Se ap siswa diberikan tugas membaca buku sesuai dengan ngkatan kelas. Buku-buku yang dibaca dibuatkan resensi atau rangkuman yang disajikan dalam bentuk peta cerita (story map), menggunanakan graphic organizers, bincang buku, dan atau portopolio rangkuman yang telah dibaca. Pelaporan progres bacaan dilakukan se ap bulan. Berikut target dan jenis buku untuk se ap kelas:

Kelas X : 2 buku pengembangan karakter/keagamaan Kelas XI : 2 buku sejarah/biografi

Kelas XII : 2 buku sains/teknologi tepat guna/nonfi ksi.

4) Se ap pembelajaran guru mengarahkan siswa untuk menggunakan lebih dari 1 referensi atau sumber belajar. Hal ini untuk mendorong siswa membaca lebih banyak, juga guru mengarahkan siswa untuk mencari sumber bacaan dari sumber-sumber terpercaya. Melalui pembiasaan ini diharapkan siswa menjadi peka dan kri s, serta dak mudah menerima informasi dari satu sumber (cek dan ricek).

d. Majalah Sekolah Medcom

Majalah Sekolah Medcom SMA BPI 1 bertujuan untuk dapat memfasilitasi dan memo vasi siswa gemar menulis. Medcom juga

(45)

bertujuan untuk memfasilitasi siswa belajar mengenai jurnalis k. Selain itu, kegiatan ini akan menjadi sarana bagi siswa untuk berkreasi dan berapresiasi.

Majalah sekolah Medcon mempublikasikan tulisan/karya seluruh siswa SMA BPI 1 yang dikumpulkan serta diseleksi oleh redaksi. Majalah ini terbit 3x dalam setahun, yaitu bulan Januari, Juni, dan Desember. Selain kegiatan publikasi tulisan/karya, redaksi juga menyelenggarakan pela han menulis yang dilakukan secara ru n se ap minggu.

e. Prodiksus

Prodiksus yang merupakan singkatan dari Program Pendidikan Khusus merupakan pembelajaran yang difokuskan pada pengembangan so skills siswa kelas X sesuai dengan minat dan bakatnya diluar dari apa yang telah dipelajari dalam intrakurikuler. Data minat siswa didasarkan pada angket yang dibuat oleh sekolah. Program ini dilaksanakan pada jam intrakurikuler pada hari Rabu, pukul 14.00 – 15.15 selama 2 jam pelajaran. Prodiksus yang diselenggarakan di SMA BPI 1 Bandung:

1) Broadcas ng & Public Speaking.

2) Modeling.

3) Guitar Pop.

4) Perkusi.

5) Design Grafi s Visual. 6) Tari Tradisional. 7) Bahasa Korea. 8) Fotografi .

Dalam masa pembelajaran BDR kegiatan prodiksus dak dapat dilaksanakan karena kegiatan prodiksus memerlukan 80% praktek secara tatap muka. Selain itu, pengajar/fasilitator prodiksus merupakan prak si dari luar SMA BPI 1 Bandung menjadi salah satu alasan untuk menghen kan program ini selama masa pandemi.

f. Winaya Observatorium (Teropong Bintang)

Kegiatan siswa yang sifatnya ru nitas dan insidental yang berhubungan dengan keastronomian yang mewadahi minat dan bakat anak, kegiatan ru n berupa pemberian materi berisi keastronomian, memperlihatkan

Gambar

Tabel Kompetensi In   untuk jenjang SMA Dimensi KI Kompetensi In   Kelas X Kompetensi In  Kelas XI Kompetensi In  Kelas XII KI 1.Sikap  Spiritual 1
Tabel Ur aian Struktur Mata Pelajaran Pada Kondisi Normal Komponen
Tabel Uraian Struktur Mata Pelajaran Pada Kondisi BDR Komponen
Tabel Da  ar Ekstrakurikuler SMA BPI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2020-2021
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Uji Paired Sampel T Test Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Stock Split. Paired

Dengan terbentuknya Kabupaten Dogiyai sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Papua berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan

tipe investigasi kelompok pada materi keanekaragaman makhluk hidup ?.. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

Mengacu persoalan Kawasan Kota Lama Semarang dan relevansinya bagi daya tarik wisata sejarah budaya, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana model

Ozon di Atmosfir: Erosi pada Lapisan Ozon Mengancam Kehidupan di Permukaan Bumi.Buletin Ilmiah Universitas Surabaya : Vol.1 No.1... Skin

Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (lvq) Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur.. Universitas Pendidikan Indonesia

IPv6 Tunnel Broker merupakan salah satu mekanisme transisi dari IPv4 ke IPv6 dengan cara menyediakan konfigurasi secara otomatis untuk melakukan Tunneling IPv6

Instruksi :Nyatakan penilaian Anda sesuai dengan keterangan berikut ini dalam bentuk numerik pada tiap-tiap contoh yang