• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK BERMAIN KARET GELANG MATERI KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GADING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK BERMAIN KARET GELANG MATERI KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GADING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK BERMAIN KARET GELANG MATERI KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX

SMP NEGERI 3 GADING

Miswagiyanto

SMPN 3 Gading Kabupaten Probolinggo, email: miswagiyanto@ymail.com,

Mobile Phone 081334557590

ABSTRAK

Kenyataan di lapangan, masih banyak siswa yang kurang senang dan tidak konsentrasi dalam belajar matematika, bahkan siswa cenderung bermain sendiri pada saat proses belajar berlangsung. Dengan adanya reorientasi pembelajaran, guru diharapkan dapat menyajikan materi pembelajaran dengan metode yang bervariasi, agar belajar menjadi menarik, menyenangkan, bermakna, serta mengarah ke student oriented. Adanya kenyataan yang sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dari reorientasi pembelajaran seperti di kemukakan diatas, maka guru mempunyai kesempatan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran serta mengubah kebiasaan siswa yang bermain sendiri dan mengganggu menjadi bermain sambil belajar. Penulis mengadakan penelitian berupa penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan oleh satu peneliti yaitu penulis sendiri dan satu observer. Sebagai kelas penelitian adalah kelas IXa SMP Negeri 3 Gading.

Dalam hal ini tindakan pembelajaran yang diberikan adalah teknik bermain karet gelang yang dilaksanakan selama dua siklus. Tindakan pembelajaran ditujukan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar matematika.

Berdasarkan hasil refleksi catatan lapangan selama dua siklus, dapat disimpulkan bahwa teknik bermain karet gelang dapat meningkatkan hasil belajar matematika yang ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata rata siswa pada siklus satu ke siklus dua yaitu 70 menjadi 75 dan meningkatnya nilai jumlah siswa yang tuntas belajar dari 60,71 % menjadi 89,28%.

Kata kunci: Hasil belajar, bermain karet gelang

Kenyataan di lapangan siswa belajar matematika hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan atau diaplikasikan pada situasi yang baru.

Bermain pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari anak-anak, karena di samping memenuhi kebutuhan akan bermain dapat juga menambah atau memperkaya pengalaman anak. Dengan keinginan anak bermain, orang tua atau pendidik dapat memanfaatkannya

(2)

2

untuk menanamkan konsep belajar dan pengertian akan pelajaran misalnya belajar matematika. Metode permainan merupakan metode pembelajaran siswa dirangsang dalam berpikir dengan bermain untuk menanamkan konsep-konsep matematika. (Dian kartika.weebly.com/up loads /1/4/8/8/14889214/ Model pembelajaran matematik bermain sambil belajar pdf: 195 )

Materi matematika di SMP salah satunya adalah materi kesebangunan materi yang diberikan pada kelas IX. Materi ini penulis angkat dalam penelitian tindakan kelas karena untuk memahami materi tersebut dibutuhkan pengamatan secara langsung atau nyata. Untuk dapat mengumpulkan data materi ini maka harus melalui beberapa langkah yang dapat dilakukan dengan teknik bermain karet gelang. Dalam pembelajaran ini diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar. Di samping seperti disampaikan dengan teknik bermain karet gelang, harapan penulis siswa dapat termotivasi belajarnya. Motivasi ini dapat teramati dari aktivitas siswa dalam proses belajar di kelas.

Permasalahannya adalah bagaimana cara terbaik untuk mengubah kebiasaan siswa yang bermain sendiri dan mengganggu saat proses pembelajaran berlangsung menjadi bermain sambil belajar, sesuai dengan pengikut Vygotsky (1967) “Main membantu perkembangan bahasa dan pemikiran. Struktur otak akan membentuk melalui penggunaan simbol dan alat, ia juga membantu dalam pembentukan ini. Bermain juga memberi kebebasan kepada kanak-kanak untuk meluapkan tekanan dalam menghadapi dunia sebenarnya. Dalam cara ini siswa dapat mengawal situasi dan menyesuaikannya dalam dunia sebenarnya. Mereka dibenarkan untuk memperoleh proses pemikiran yang tinggi melalui bermain”.(Spodek1987,p.181)

Dari apa yang disampaikan di atas penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan teknik bermain karet gelang untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas9 SMP Negeri 3 Gading Kabupaten Probolinggo dengan materi pokok kesebangunan. Tujuannya adalah mengetahui peningkatan proses belajar dan hasil belajar siswa kelas IX akibat penerapan dengan teknik bermain gelang karet pada materi kesebangunan.

(3)

3

METODE.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah: Aktivitas siswa selama pembelajaran, minat belajar siswa untuk belajar matematika, dan hasil belajar.Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gading, alamat: Jl. Sutarjo Desa Condong Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo, sedangkan Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa 28 siswa. Pokok Bahasan: Kesebangunan, kompetensi dasar: mengidentifikasi bangun-bangun yang sama dan sebangun dan indikator: Menentukan syarat dan unsur yang sama dari dua bangun yang sebangun dan kongruen.

Penelitian Tindakan ini dilaksanakan melalui 2 siklus

Siklus 1 Refleksi Awal

Merupakan fase awal yang berarti melakukan refleksi terhadap situasi sebenarnya setelah merumuskan tema penelitian.

Perencanaan

Merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan refleksi awal yang mana merupakan fase awal yang berarti melakukan refleksi terhadap situasi sebenarnya setelah merumuskan tema penelitian. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mereviu analisis awal yang harus dilakukan, tentang teknik dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 9A Semester Ganjil SMP Negeri 3 Gading Kabupaten Probolinggo. Dalam tahap ini diharapkan (a) dapat menerjemahkan gambaran yang jelas tentang teknik dalam proses belajar mengajar, dan alasan pemilihan tema tersebut, (b) draf kerja tindakan tiap individu dan kelompok, (c) gambaran tentang pihak yang terlibat, (d) garis besar rencana program kerja, (e) memonitor perubahan saat penelitian berlangsung, dan (f) gambaran awal tentang efisiensi data yang terkumpul. Tahap ini memastikan bahwa siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading dijadikan sebagai objek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas peneliti.

Pelaksanaan

Dalam siklus 1 tindakan yang dilakukan oleh guru adalah mengajak para siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang beriklim PAKEM. Dalam melakukan pembelajaran para siswa terbentuk dalam kelompok yang masing-masing anggotanya

(4)

5-4

6 anak dengan kemampuan yang heterogen. Setiap anggota tim menggunakan lembar jawab yang digunakan untuk saling memeriksa jawaban teman setim., dan semua bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban pada akhir kegiatan sebagai tanggung jawab bersama.

Observasi

Pada tahap ini observasi hanya dilakukan oleh guru pengajar, dengan mencatat seluruh aktivitas dan kejadian pada pembelajaran melalui lembar obervasi siswa Di akhir pembelajaran guru juga melakukan tes akhir proses untuk mendapatkan data nilai kualitatif tentang aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Di samping observasi, guru juga memberikan angket tanggapan siswa yang berisi sikap dan minat pada pelaksanaan pembelajaran.

Refleksi

Setelah seluruh data yang telah terkumpul dianalisis, pengolahan skor untuk angket minat siswa dapat dijelaskan sebagai berikut. Karena semua pernyataan dalam angket bernilai positif, maka penskorannya sama. Pernyataan yang harus dijawab adalah isian ; ya, biasa-biasa, dan tidak. Pengolahan data nilai didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan di awal tahun pelajaran yaitu 70. Jika seorang siswa telah mencapai nilai 70 maka yang bersangkutan dinyatakan tuntas, jika nilai yang diperoleh di bawah KKM maka siswa harus melakukan remedi.

Siklus 2 Perencanaan

Pada tahap ini guru merevisi RPP yang telah disusun karena RPP tersebut belum dijabarkan teknik bermain karet gelang.

Pelaksanaan

Pada siklus 2 tindakan yang dilakukan oleh guru adalah mengajak para siswa sesuai dengan langkah-langkah siklus 1, teknik bermain karet gelang, siswa terbentuk dalam kelompok yang masing-masing anggotanya 5-6 anak. seperti pada siklus 1, pengorganisasian kegiatan lebih cepat sehingga bantuan hanya sedikit yang diberikan.

Observasi

Pelaksanana observasi pada siklus 2 sama dengan siklus 1 yakni tetap guru mencatat seluruh aktivitas dan kejadian pada pembelajaran melalui lembar obervasi siswa. Di akhir pembelajaran guru juga melakukan tes akhir proses untuk mendapatkan data nilai prestasi belajar sebagai data pokok. Di samping observasi, guru juga memberikan angket

(5)

5

tanggapan siswa yang berisi aktivitas dan minat siswa jika pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kontekstual, teknik bermain karet gelang. Sebagai data penamping yang diberikan sebelum pelajaran berakhir.

Refleksi

Setelah seluruh data yang telah terkumpul dianalisis. Pengolahan skor untuk angket aktivitas dan minat siswa dapat dijelaskan sebagai berikut. Karena semua pernyataan dalam angket bernilai positif, maka penskorannya sama. Pernyataan tersebut hanya; ya, biasa saja dan tidak. Pengolahan data nilai didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan di awal tahun yaitu 70. Jika seorang siswa telah mencapai nilai 70 maka yang bersangkutan dinyatakan tuntas, jika nilai yang diperoleh di bawah KKM maka siswa harus melakukan remedi.

InstrumenPenelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, angket, dan tes hasil belajar.

Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensyntesiskannya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan (Bogdan dan Bilken, 1982)

Miles dan Hubermen (1984) mengatakan analisis data perlu dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Selanjutnya Nasution (1988) mengatakan bahwa analisis data adalah proses menyusun, mengategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.

Meleong (1995:103) mengemukakan,”analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema seperti yang disarankan oleh data”. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan cara diorganisasi kemudian dikerjakan yang akhirnya data tersebut diungkap permasalahan yang penting sesuai dengan topik yang sesuai dengan permasalahan.

(6)

6

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes tertulis pada setiap putaran yang berupa pretes dan postes. Untuk tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar secara klasikal, rata-rata nilai mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu, dengan melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi jumlah siswa yang ada di kelas tersebut, sehingga diperoleh rata-rata yang dirumuskan:

Σ x

X = ――― x 100%

Σ n

Dengan: X = Nilai rata-rata Σ x = Jumlah semua nilai Σ n = Jumlah siswa

Untuk menganalisis seberapa besar minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga yaitu dengan isian tanggapan siswa terhadap angket yang diberikan, sehingga dari isian angket tersebut dapat dilihat minat belajar siswa.

HASIL

Paparan data ini mendeskripsikan bahwa implementasi dengan teknik bermain karet gelang memiliki peran yang sangat penting dalam usaha pencapaian minat belajar siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014. Paparan data ini diperoleh dari kegiatan pengamatan dan observasi peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung. Catatan-catatan prestasi tersebut diwujudkan dalam bentuk hasil evaluasi yang dilakukan akhir kegiatan setiap siklus.

Kegiatan Siklus 1

Berdasarkan paparan data kegiatan siklus: secara umum hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa pembelajaran melalui siklus 1 bisa membantu siswa yang merasa kesulitan belajar matematika dan berdampak positif terhadap minat belajar siswa.

Dalam penelitian tindakan ini, minat belajar siswa dapat didiskripsikan melalui keaktifan kegiatan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila siswa aktif dalam kegiatan belajar, dipastikan bahwa minat belajar siswa terhadap materi

(7)

7

pembelajaran itu lebih besar. Demikian juga sebaliknya, hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai hasil evaluasi setiap akhir kegiatan (akhir siklus) belum memuaskan.

Tabel Distribusi aktivitas belajar siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam kegiatan siklus 1

Rsp Prek Catatan HasilPenelitian Aktifitas HasilBelajar Aktip Biasa Saja Tidak ≥KKM ≤KKM Siswa 28 9 5 14 17 11

Data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih terpengaruh oleh model pembelajaran yang konvensional (ceramah) dalam arti komunikasi satu arah yang disampaikan oleh guru pada kegiatan belajar mengajar sebelumnya. Dari 28 responden, ada 9 siswa dengan prosentase keaktifan 32.14 %. Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar kurang menunjukkan aktivitas yang berarti. Di samping itu hasil belajar yang diperoleh siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM ada 17 siswa dengan persentase 60,71% .

Grafik persentase Minat dan Aktivitas siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading dalam kegiatan belajar mengajar siklus 1

Berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan dari hasil belajar siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014. Berikut ini akan dipaparkan distribusi hasil Belajar kegiatan belajar mengajar pada siklus 1

Dari data tersebut diketahui kategori tuntas belajar adalah nilai ≥ 70 dengan frekwensi 17 dan prosentase 60.7%, sedangkan kategori tidak tuntas belajar adalah nilai < 70 dengan frekwensi 11 dan prosentase 39.29 %.

(8)

8

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus ke 1

Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 39,29 %. Hal ini berat untuk mencapai 100 %. Hal ini dapat terjadi karena pada saat penyelidikan para siswa begitu antusias untuk melaksanakan pembelajaran.

Kegiatan Siklus 2

Berdasarkan paparan data kegiatan siklus 2, diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa melalui dengan teknik bermain karet gelang. Secara umum, hasil observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung menunjukkan bahwa dengan teknik bermain karet gelang berdampak positif terhadap minat belajar siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 9A dan 9B SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam kegiatan belajar mata pelajaran Matematika pokok bahasan kesebangunan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus 2, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelompok) dengan teknik bermain karet gelang yang disampaikan oleh peneliti.

Tabel Distribusi Aktivitas belajar siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam kegiatan siklus 2

Rsp Prek Catatan HasilPenelitian Aktifitas HasilBelajar Aktip Biasa Saja Tidak ≥KKM ≤ KKM Siswa 28 20 3 5 25 3

Data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih terpengaruh oleh model pembelajaran konvensional dalam arti komunikasi satu arah yang disampaikan guru pada kegiatan belajar mengajar sebelumnya. Dari 28 responden, ada 20 siswa dengan persentase keaktifan 71,43 %.

Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas .

(9)

9

Grafik persentase Minat dan Aktivitas siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading dalam kegiatan belajar mengajar siklus 2

Di samping itu hasil belajar yang diperoleh siswa diketahui kategori tuntas belajar adalah nilai ≥ 70 dengan frekwensi 25 dan persentase 89,28 %, sedangkan kategori tidak tuntas belajar adalah nilai< 70 dengan frekwensi 3 dan persentase 10,71%

.

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar siswa kelas 9A SMP Negeri 3 Gading Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus ke 2

Refleksi

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya, sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respons terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima.

Dalam penelitian ini refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi adalah dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Kegiatan tersebut meliputi: (1) analisis, (2) sintesis, (3) pemaknaan, (4) penjelasa, dan (5) penyimpulan data dan informasi yang dikumpulkan.

PENUTUP Kesimpulan

Mencermati apa yang telah penulis uraikan pada bagian-bagian sebelumnya disimpulkan bahwa teknik bermain karet gelang dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan kesebangunan kompetensi dasar mengidentifikasikan bangun-bangun yang sama dan kongruen indikator menentukan syarat dan unsur yang sama dari dua bangun yang sebangun dan kongruen.

(10)

10

Saran

Mengacu pada simpulan di atas, maka penulis menyarankan supaya guru mempertimbangkan teknik bermain karet gelang ini sebagai salah satu pembelajaran yang mampu melatih siswa untuk aktif dalam proses belajar, sehingga siswa dapat menggunakan

dan mengingat konsep yang dipelajari lebih lama

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

Dian kartika.weebly.com/up loads /1/4/8/8/14889214/ Model pembelajaran matematika

bermain sambil belajar pdf: 195

http://lela-al-khowarizmi.blogspot.com/2009/01metode-pembelajaran-matematika. http://www.scribd.com/doc/

http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/27/manfaat-bermain-sambil-belajar-498864.html) M. CholikAdinawan, 2007: MatematikaKelas IX, Jakarta:Erlangga

Masnur,Muslich. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Pakasi, S. 1981. Anak dan Perkembangannya. Jakarta : PT Gramedia.

Spodek.B. (ed). 1983. Handbook of Research in Early Childhood Education. New York: The Free Press.

Vygotsky’s Educational Theory in Cultural Context, Cambridge Universty press, 2003 Wilis Dahar M.Sc, Prof.Dr.Ratna. 2011 . Teori- Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Winarno, R, dkk. 2000. Draft pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Malang : Riset Unggulan Terpadu (RUT VI) Kantor Menteri Riset Nasional dan Dewan Riset Nasional BPPN LIPI BPPT.

(12)

Gambar

Tabel  Distribusi  aktivitas  belajar  siswa  kelas  9A    SMP  Negeri  3  Gading  Tahun  Pelajaran 2013/2014 dalam kegiatan siklus 1
Grafik Ketuntasan Hasil  Belajar siswa kelas 9A  SMP Negeri 3 Gading   Tahun Pelajaran  2013/2014 Siklus ke 1
Grafik  persentase  Minat  dan  Aktivitas    siswa  kelas  9A    SMP  Negeri  3  Gading  dalam  kegiatan belajar mengajar siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

Perutusan diteruskan lagi dengan mengigatkan para guru mengenai persiapan yang seharusnya dilakukan oleh para guru sebelum dan semasa sesi persekolahan

PT PLN &amp;#8213; Penelitian dan pengembangan Ketenagalistrikan (PT PLN &amp;#8213; LITBANG) merupakan salah satu badan di bawah PT PLN yang mempunyai wewenang untuk menguji

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Upaya Kecamatan Kota Kayuagung dalam melestarikan kerajinan tepak yaitu tetap menjaga adat istiadat morge siwe yang menjadikan tepak sebagai simbol adat selama tidak

Form ini dipakai untuk menyembunyikan file rahasia ke dalam gambar. Pada kolom file hidden dipilih file dokumen yang akan disembunyikan, ukuran maks file ini adalah 5MB.

digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan penalaran matematis.. siswa, (2) angket untuk mengetahui sikap siswa terhadap model

Teknik pendinginan ini lebih memerlukan sumber energi panas untuk menjalankan..

Dari hasil analisis regresi terbukti bahwa faktor-faktor yang digunakan untuk menganalisis, semua mempunyai hubungan yang kuat dengan jumlah perjalanan. Dari persamaan regresi