• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB III

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

1. Penggolongan Kemasan a) Frekuensi Pemakaian

Kemasan sekali Pakai (Disposable),

Gambar 3. 1

Contoh Kemasan Sekali Pakai Sumber : www.googleimage.com

yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya Bungkus plastik es, bungkus permen, bungkus daun, dan makanan kaleng.

Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip)

Gambar 3.2 Contoh Kemasan Multi Trip Sumber : www.Googleimage.com

(2)

11

Kemasan jenis ini yaitu beberapa jenis botol minuman (limun,bir) dan botol kecap. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.

Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable).

Gambar 3.3

Contoh Kemasan Semi Disposable Sumber : www.Googleimage.com

Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain dirumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula dan sebagainya.

b) Kemasan Berdasarkan jenisnya

 Kemasan primer

Kemasan Primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai kemasan eceran. Contoh, kantong plastik untuk gula.

(3)

12

Kemasan Sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh: kemasan karton untuk air minum.

 Kemasan Tersier

Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan transport. Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang.

c) Sifat Kekakuan bahan Kemas

Kemasan flexsibel, yaitu bahan kemasan yang mudah dilentukan, misalnya plastik.

 Kemasan kaku, yaitu bahan kemasan yang bersifat keras, kaku, tidak lentur, dan patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan Logam.

Kemasan semi kaku/semi flexsibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan flexsibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik (susu, kecap,saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

d) Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan

 Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.

 Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi.

(4)

13

 Wadah siap pakai, yaitu bahan kemasan yang siap di isi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.

 Wadah siap dirakit atau disebut wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder flexsibel, wadah yang terbuat dari kertas foil atau plastic.

f) Kemasan Flexsibel

Di samping jenis-jenis kemasan di atas, dewasa ini telah berkembang pesat sistem pengemasan secara flexsibel, yaitu sistem pengemasan yang dapat melentur mengikuti bentuk bahan yang dikemas.

2. Peran dan Fungsi Kemasan a) Peran Kemasan

Dalam pembuatan suatu kemasan banyak orang yang mengabaikan masalah kemasan sebagai suatu bagian dari sebuah produksi, sebab kemasan dianggap hanya mempunyai fungsi sebagai bungkus saja. Padahal kalau diperhatikan kemasan tidak hanya berperan sebagai bungkus saja sehingga banyak fungsi yang harus diperhatikan.

Kemasan harus memenuhi syarat menarik, dapat melindungi, praktis dan menambah kepuasan pelanggan. Menarik disini dalam arti warna, gambar, tulisan dan bahan yang dipakainya. Meskipun kemasan yang menarik merupakan hal yang penting tetapi faktor ongkos tetap perlu diperhatikan. Banyak pengusaha yang kurang memperhatikan hal ini, sebab mereka berpendapat bahwa yang penting adalah isinya, bukan kemasannya. Berikut adalah peranan kemasan suatu produk :

(5)

14

1. Kemasan sebagai tempat

Kemasan sebagai tempat suatu produk harus disesuaikan dengan jenis produk yang akan ditempatkan.

2. Kemasan yang menarik

Menarik merupakan sifat relatif berlainan bagi individu. Syarat ini memerlukan pemikiran yang benar-benar matang hingga dapat memberikan kesan yang menarik bagi seseorang. Dengan kemasan yang menarik diharapkan orang tertarik untuk mencobanya yang pada akhirnya produk tersebut dibeli dan akan menjadi pelanggan.

3. Kemasan yang dapat melindungi

Kualitas suatu produk sangat mempengaruhi kelancaran penjualan. Oleh karena itu perlu kemasan yang dapat melindungi produk tertentu, baik pada waktu masih digudang, dalam pengangkutan, maupun dipasaran. Bilamana kemasan mampu melindungi produk-produk tersebut maka kualitas produk-produk tersebut terjamin sehingga penjualan dapat ditingkatkan.

4. Kemasan yang Praktis

Apabila perusahaan mampu membuat kemasan yang praktis, dengan sendirinya konsumen lebih puas. Praktis disini adalah mudah dibawa, mudah dibuka dan mudah ditutup kembali.

b) Fungsi Kemasan

Adapun fungsi kemasan yang perlu diperhatikan oleh produsen adalah sebagai berikut :

(6)

15

Untuk menentukan daya muat dari kemasan harus diketahui berat atau bobot serta jenis produk yang akan ditempatkan ke dalam kemasan tersebut. Oleh karena itu dalam pembuatan kemasan suatu produk maka diperlukan penentuan desain yang khusus, apakah menggunakan kemasan berwujud kotak,kaleng,tube ataupun dalam botol agar sesuai dengan produknya. Disamping itu kemasan dapat melindungi produk dalam pendistribusiannya. 2. Sebagai Identifikasi

Identifikasi suatu produk sangat penting karena umumnya produk perusahaan dijual bersama produk lain yang sejenis, oleh karena itu kemasan suatu produk dapat dipakai untuk membedakan dengan produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh produsen lain.

3. Sebagai alat komunikasi

Kemasan secara tidak langsung dapat dipakai sebagai alat komunikasi dengan konsumen, dimana kemasan tersebut dapat menunjukkan merk, gambar dan pesan yang bersifat memberikan keterangan yang menyebabkan rasa tahu, memberikan petunjuk tentang penggunaan produk, komposisi bahan dari produk tersebut serta keterangan lain yang ada pada kemasan. Jadi secara keseluruhan kemasan memberikan keterangan kepada konsumen.

4. Memudahkan penggunaan produk

Fungsi lain dari kemasan adalah untuk memudahkan konsumen , dalam arti kemasan yang mudah dibukaisinya mudah dikeluarkan dan mudah dibawa.

(7)

16

5. Mempromosikan Produk

Kemasan yang dapat melindungi dan memudahkan dalam penggunaan produk maka ia menambahkan nilai jual dan promosi produk itu. Promosi barang tersebut bergantung pada kemasan karena kemasan mempunyai pengaruh dalam pajangan untuk memikat konsumen.

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK

RANCANGAN

PALEMBANG VS TEMPOYAK

Maksud Palembang vs Tempoyak disini bukan untuk mengalahkan tetapi untuk saling mengisi dengan cara merancang kemasan yang modern serta layout yang dibuat dengan percampuran unsur elemen desain antar budaya Palembang dan warna-warna durian.

1. Tempoyak

Tempoyak adalah makanan fermentasi yang berasal dari durian. Tempoyak dibuat dengan melakukan penambahan garam saat proses pembuatan. Pada prinsinya, penambahan garam memicu terjadinya pembentukan asam organik. Daging buah durian yang disiapkan sebagai bahan pembuatan tempoyak, diberi penambahan garam sebanyak 5% dan di inkubasi selama kurang lebih lima belas hari. Selama inkubasi berlangsung, terjadi suksesi berbagai jenis mikroorganisme. Jenis

mikroorganisme yang diketahui mengoloni antara lain bakteri asam laktat,

khamir, dan jamur.

Bakteri yang terlibat dalam proses fermentasi akan memproduksi beberapa jenis asam organik. Asam-asam organik yang terbentuk meliputi asam butirat 7,3% untuk substrat daging buah kuning dan 6,2% untuk

(8)

17 substrat daging buah putih, asam laktat 1,6% (daging buah putih) dan 1,7%

(daging buah kuning). Kadar asam asetat 0,34% untuk daging buah putih dan 0,27% untuk daging buah kuning, serta kadar asam malat dan sitrat kurang dari 0,01%. Sejauh ini belum ada informasi tentang kemampuan pembentukan asam organik baik jumlah dan jenisnya oleh masing-masing

isolat bakteri asam laktat Lactobacillus casei (B1) dan Lactobacillus fersantum (B2) dari tempoyak pada media daging buah durian.

2. Palembang

a) Sejarah singkat Kota Palembang

Kota Palembang adalah salah satu kota (sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya. Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan pada prasasti Kedukan Bukit (683 M) yang diketemukan di Bukit Siguntang, sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 683 Masehi (tanggal 5 bulan Ashada tahun 605 syaka). Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.

b) Penduduk

Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan.

(9)

18

Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis, dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India.

c) Kesenian Palembang

Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk Palembang lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti “lawang (pintu)”, “gedang (pisang)”, adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa. Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan “Chinese taste” yang kental pada masyarakat Palembang. Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:

 Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)

 Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu, dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan

 Lagu Daerah seperti Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut, dan Ribang Kemambang

(10)

19

 Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit.

d) Budaya Palembang 1. Songket Palembang

 Sejarah Kain Songket

Palembang memiliki sejarah yang panjang, mulai dari kejayaan kerajaan Sriwijaya sampai Kesultanan Palembang. Banyak peninggalan tak ternilai berasal dari kerajaan terkenal itu, salah satunya adalah budaya wastra (kain) tenun yang indah, songket.

Songket Palembang konon merupakan salah satu bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang mampu penguasai perdagangan di Selat Malaka pada zamannya. Sebagai akibat dari adanya pertukaran barang dalam perdagangan telah mempengaruhi corak atau motif kain songket yang dihasilkan didaerah Palembang. Banyaknya pengaruh kesenian yang dibawa oleh para pedagang tersebut yang diantaranya berasal dari Timur Tengah dan Tiongkok ( Cina ) mempengaruhi motif dalam desain kain songket Palembang.

Setelah melemahnya kerajaan-kerajaan di nusantara khususnya di Palembang dan datangnya penjajahan Belanda, telah terjadi perubahan pada struktur kehidupan masyarakat sampai menjelang Perang Dunia II, keberadaan kain songket sempat mengalami kemunduran karena sulitnya bahan baku yang diperlukan. Namun, keberadaan kain songket yang merupakan peninggalan sejarah bangsa Indonesia masih tetap dipertahankan terutama karena masih mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat. Bertahannya kain songket ini, selain memiliki bentuk yang indah juga memiliki nilai-nilai historis yang panjang dalam sejarah bangsa

(11)

20

ini, kebesaran kerajaan Sriwijaya tidak akan terlepas dari keberadaan kain songket.

 Macam-macam Motif kain Songket

Menurut Djamarin.dkk dari Team ITT Bandung ( 1977:217-218 ) menyebutkan tentang jenis-jenis motif kain songket Palembang, diantaranya adalah :

Lambang motif yang Terdapat dalam Kain Songket Palembang a) Motif bunga tanjung melambangkan keramah tamahan sebagai

nyonya rumah juga sebagai lambang ucapan selamat datang. Kain songket yang memiliki motif bunga tanjung dipakai oleh nyonya rumah untuk menyambut tamu.

b) Motif bunga melati dalam desain kain songket melambangkan kesucian, keanggungan dan sopan santun. Kain songket yang memiliki motif bunga melati biasanya digunakan oleh gadis-gadis dalam lingkup kerajaan yang belum menikah karena motif bunga melati menggambarkan kesucian.

c) Motif pucuk rebung melambangkan harapan baik, karena bambu adalah pohon yang tidak mudah rebah oleh tiupan angin kencang. Motif pucuk rebung selalu ada dalam setiap kain songket sebagai kepala kain atau tumpal. Penggunaan motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar sipemakai selalu mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup.

2. Jembatan Ampera

Struktur Jembatan

Gambar 3.4

Jembatan Ampera

(12)

21

Panjang : 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)

Lebar : 22 m

Tinggi : 11.5 m dari permukaan air Tinggi Menara : 63 m dari

permukaan tanah

Jarak antara menara : 75 m Berat : 944 ton

Jembatan Ampera merupakan jembatan kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dan menjadi Trade Mark bagi kota Palembang. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir. Jembatan Ampera merupakan hadiah Bung Karno bagi masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana rampasan perang Jepang (juga untuk membangun Monas, Jakarta). Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno.

peresmian jembatan dilakukan pada tahun 1965 tepatnya pada tanggal 30 September 1965 Oleh Letjend Ahmad Yani ( sore hari Pak Yani Pulang dan subuh 1 Oktober 65 menjadi Korban G.30 S PKI),

Sejak tahun 1970, Jembatan Ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir.

C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK

RANCANGAN

(13)

22

Menurut Winardi (1993 : 204) pertanyaan yang perlu ditimbangkan dalam hubungannya dengan pengemasan antara lain adalah sebagai berikut :

a) Dari sebagian besar bahan kemasan yang tersedia bahan manakah untuk menonjolkan wajah produk yang dihasilkan.

b) Warna,desain, bentuk serta ukuran-ukuran kemasan yang harus digunakan. c) Rancangan sebuah kemasan yang dapat mempermudah penggunaan produk oleh konsumen.

d) Apakah dapat dirancang sebuah kemasan di lihat dari fungsi sehingga kemasan itu dapat dipakai untuk tujuan lain setelah barang yang ada dalam kemasan itu habis di konsumsi.

e) Pertimbangan perancangan kemasan untuk momen tertentu misalnya untuk hadiah ulang tahun dan momen tertentu lainya.

2. Bahan Kemasan

Syarief dan Irawati (1988:36) membagi kemasan menjadi bebrapa golongan sebagai berikut :

a) Gelas, Mudah pecah, transparan (sehingga tidak cocok untuk produk yang tidak tahan pada sinar ultra violet)

b) Metal biasanya dibuat dari alumunium. Kemasan dari logam mempunyai kekuatan yang tinggi sehingga cocok untuk mengemas produk-produk yang membutuhkan tekanan udara yang cukup ini untuk pendorong keluarnya produk tersebut dari kaleng kemasannya.

c) Kertas Kemasan dari kertas ini tidak tahan terhadap kelembaban dan air mudah rusak, jadi kemasan kertas tidak cocok untuk mengemas produk- produk yang memiliki kadar air tinggi atau dalam keadaan cair.

d) Plastik Kemasan ini dapat berbentuk film, kantung, wadah dan bentuk lainnya seperti botol, kaleng, stoples dan kotak. Penggunaan plastik sebagai

(14)

23

kemasan semakin luas karena ongkos produksinya relative murah, mudah dibentuk dan dimodifikasi.

D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK

RANCANGAN

Kemasan yang secara fungsi bukan hanya berfungsi membungkus produk, tapi juga mempromosikan produk dan menambah nilai jual dari produk. Secara ekonomi setelah perancangan kemasan Tempoyak ini selesai, tempoyak yang sebelumnya memiliki harga jual rendah, setelah dilakukan perancangan dengan menggunakan unsur budaya Palembang, maka nilai jual dari tempoyak dapat meningkat dari harga tempoyak sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

Thus, this research aims to: 1) determine the “PASTI PAS!” petroleum measurement standardization system in the Public Petrol Station in Malang, 2) analyze Islamic

Petugas urusan administrasi pasien rawat inap Bagian Administrasi Pasien dan Informasi Medis mencatat berkas rekam medis yang diterima dari ruang perawatan pada

Gunawan, Erwin Kusnandar, Wizi Dewi Taniasi, Hartono Wijaya, Susanto Rackman, Performance of TransJakarta Bus Rapid Transit, International Journal of

Berdasarkan pengalaman anda sebagai mahasiswa, Anda dimohon untuk mengungkapkan ekspektasi Anda terhadap universitas yang mampu memberikan layanan pendidikan yang

Perancangan Database Hasil Analisa Swapantau Instalasi Pengolahan Air Limbah pada industri pembuatan kemasan kaleng ini bertujuan untuk membuat suatu prosedur baru dalam

MB (**) Anak mampu membuat berbagai bentuk dengan menggunakan kertas yang di gulung dan di remas membentuk orang-orangan dengan dengan motivasi dan bimbingan guru. BSH (***)

Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklafifikasikan instrumen keuangan dengan katagori sebagai berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

Perhatian terhadap aspek keselamatan harus bersifat menyeluruh mulai dari penentuan jenis dan tipe kontener yang akan digunakan untuk mengirim bahan nuklir,