• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK IBU DAN ULANGANKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK IBU DAN ULANGANKU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

ANIMASI FILM PENDEK IBU DAN

ULANGANKU

Dea Arisandy

Universitas Bina Nusantara, Jl. Hidup Baru No. 225 , 089602672702, peach_matcha@yahoo.com, Arik Kurnianto, S.Sn., M.T

ABSTRAK

Research objective is to know the stages of children's emotions and emotions influence of parents of children at an early age. Method by searching on the internet and books that discuss the emotional development of children of early age. Achieved result is to add knowledge to the public, especially to the parents in educating children that have adapted to the stage of the child's emotional development. Conclusion is designing a communication medium in the form of short films that tell about the emotional relationship between mother and child so that it can be an inspiration for parents.

Tujuan perancangan adalah untuk mengetahui tahapan emosi anak serta pengaruh orang tua terhadap emosi anak diusia dini. Metode Penelitian antara lain dengan mencari informasi melalui internet dan buku-buku yang membahas tentang perkembangan emosi anak diusia dini. Hasil yang dicapai adalah menambahkan pengetahuan ke masyarakat terutama kepada orang tua bahwa dalam mendidik anak harus disesuaikan dengan tahap perkembangan emosi anak tersebut. Simpulan ialah merancang sebuah media komunikasi berbentuk film pendek yang menceritakan tentang hubungan emosi antara ibu dan anak

(2)

sehingga dapat menjadi inspirasi bagi orang tua.

Kata kunci

Emosi Anak, Ibu dan Anak, Anak Usia Dini

PENDAHULUAN

Pada jaman sekarang ini banyak anak-anak yang tidak terlalu dekat dengan orang tuanya. Persaingan pendidikan yang semakin tinggi membuat orang tua menjadi banyak menuntut terhadap anaknya. Hal ini menyebabkan anak-anak mendapat tekanan bahwa mereka harus mendapat nilai yang bagus di sekolah. Cara mendidik orang tua yang salah ini dapat membuat anak-anak menjadi tidak dekat dengan orang tua dan cenderung menjadi takut terhadap orang tuanya.

Orang tua cenderung akan marah jika nilai ulangan anaknya tidak bagus, ada yang sampai menghukum atau tidak memberi uang jajan. Bila kejadian ini terjadi berulang-ulang anak akan merasa tidak nyaman berbicara dengan orang tuanya dan orang tua merasa jengkel karena merasa direspon negatif oleh anaknya. Secara mental, anak-anak pada usia-usia sebelum pubertas boleh dikatakan seperti kertas yang putih bersih. Informasi atau data yang masuk belum banyak, masih murni, sehingga dapat dikatakan bahwa dia menelan hampir seluruh informasi termasuk nilai-nilainya (jahat, benar, baik, salah, memalukan, menakutkan). Bahkan informasi sekecil apapun, yang mungkin tidak langsung disadari, seperti air mendidih itu panas, akan masuk dalam catatan pengalamannya.

Dengan membuat short movie yang mengangkat fenomena orang tua yang selalu marah kepada anaknya yang mendapat nilai ulangan yang tidak bagus, diharapkan orang tua dapat menggunakan cara yang lebih halus dan lebih bijaksana dalam mendidik anaknya dan mendorong agar anaknya berusaha untuk lebih baik lagi bukannya malah berlaku kasar dan membuat anaknya menjadi takut dan menganggap orang tuanya adalah seorang pemarah.

TINJAUAN PUSTAKA

Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Sedangkan animasi secara utuh diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup. Para animator menggunakan 12 prinsip animasi yang dicetuskan oleh Disney dalam buku "art of Animation" sebagai pegangan. 12 prinsip dasar animasi tesebut adalah, Timing menentukan apakah gerakan animasi terlihat alami atau tidak. Dengan menentukan cepat lambatnya suatu

(3)

gerakan maka akan tercipta gerakan yang terlihat alami. Didalam animasi satu detik terdapat 24 frame. Ease In Ease Out adalah percepatan dan perlambatan dari suatu gerakan. Misalnya gerakan bola yang sedang memantul. Pada saat bola tersebut naik keatas maka gerakannya akan semakin melambat jika bola tersebut akan jatuh kebawah gerakannya akan semakin cepat. Arch gerakan melengkung dalam suatu animasi. misalnya gerakan orang yang sedang berjalan, jika ditambahkan sedikit lengkungan maka gerakannya akan terlihat lebih luwes dan alami. Follow Through dan

Overlapping Action gerakan yang saling berkaitan satu sama lain, misalnya gerakan orang yang

sedang berjalan dan kemudian tersandung dan jatuh hal ini disebut dengan follow through. Sedangkan overlapping action adalah geakan yang menyertainya misalnya saat jatuh rambutnya bergerak atau bajunya bergerak karena jatuh. Secondary Action adalah gerakan pelengkap misalnya ada seorang pelukis yang sedang melukis, dan didepannya ada seorang model yang sedang berpose untuknya. Squash and Strecth kelenturan dalam suatu gerakan animasi, sehingga terlihat kesan benda yang dianimasikan berbobot dan bervolume. Exaggeration adalah melebih-lebihkan gerakan atau ekspresi dari tokoh yang dianimasikan. Gerakan dilebih-melebih-lebihkan agar terlihat ekspresif. Straight ahead adalah teknik frame by frame yaitu gambar digambar satu persatu. Sedangkan pose to pose adalah teknik menentukan key frame atau gerakan inti terlebih dahulu baru mengisi in between nya. Anticipation adalah ancang-ancang sebelum melakukan suatu gerakan. Misalnya sebelum melompat gerakannya adalah jongkok terlebih dahulu. Staging adalah pengaturan tata letak atau komposisi elemen yang ada pada gambar atau frame. Personality membuat sedetail mungkin karakter yang dipakai agar terlihat perbedaannya dengan karakter yang lain, misalnya kepribadiannya, tingkah lakunya, ciri fisiknya dan lain lain. Appeal adalah daya tarik karakter misalnya karakter yang terlihat lucu akan membuat penonton senang melihatnya. Warna merupakan bagian yang penting dalam suatu desain ataupun animasi, Dengan warna suatu karya dapat memiliki sesuatu yang dapat memberikan pengaruh emosional dan menciptakan suasana yang berbeda sesuai warna yang digunakan. Menurut Jill Morton ( Color Psychologist dan Branding Expert ), warna memiliki arti sebagai berikut. Merah adalah warna yang ekstrim. Warna ini menjadi simbol cinta yang menggebu-gebu, rayuan, kekerasan, bahaya, kemarahan dan petualangan. Warna merah dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan mempercepat denyut jantung tetapi tidak semua orang mengalaminya. Kuning adalah warna yang paling mencolok dari semua warna dalam spektrum. Warna ini dapat lebih menangkap perhatian daripada warna yang lain. Warna ini dalam hal positif dapat bearti kebahagiaan, rasa optimis, pencerahan dan kreatifitas. Sedangkan dalam hal negatif warna ini bearti pengecut, penghianatan, rasa egois, dan kegilaan.

Biru mempunyai arti yang lebih kompleks dan kontradiktif daripada warna yang lain. Misalnya

biru tua bearti kepercayaan, martabat, kecerdasan dan otoritas. Biru terang bearti kebersihan, kekuatan, kehandalan, dan kesejukan. Biru langit bearti perdamaian, ketenangan, halus, spiritual dan tidak terbatas. Kebanyakan warna biru bearti rasa percaya, loyalitas, kebersihan dan rasa pengertian tetapi warna biru juga merupakan simbol dari rasa depresi.

Komunikasi berasal dari bahasa Latin "communis" yang bearti berbagi. Komunikasi memerlukan, komunikator (sender) pesan yang ingin disampaikan (message), dan penerima pesan ( receiver).

(4)

Komunikasi terbagi menjadi 2 yaitu Komunikasi Verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol - simbol verbal. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih, sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol - simbol tersebut dan digunakan dan dipahami suatu komunitas. Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut,simbol-simbol, intonasi bicara, dan penekanan juga merupakan komunikasi nonverbal.

Melodrama adalah karya dramatis yang melebih-lebihkan plot dan karakter untuk mendramatisir cerita dan sangat emosional. Film melodrama adalah subgenre dari film drama, ciri-cirinya adalah plot atau jalan cerita yang menarik dan meninggikan emosi para penonton. Pada umumnya melodrama bergantung kepada pengembangan karakter yang stereotip, interaksi, dan tema yang emosional. Plot yang digunakan cenderung menggunakan plot tentang krisis emosi manusia, gagal asmara atau persahabatan, situasi keluarga yang tegang, tragedi, penyakit, atau kesulitan emosional dan fisik. Karakter utama dalam melodrama biasanya mengalami tekanan sosial yang luar biasa, penindasan, rasa takut, kejadian yang mustahil atau kesulitan dengan teman dan keluarga.

METODE PENELITIAN

Antara lain dengan metode pustaka yaitu pembelajaran melalui media cetak seperti buku, maupun artikel di internet. Pembuatan pre – produksi meliputi : pencarian judul, penetapan target audience, penulisan naskah, dan membuat sketsa karakter. Dan pembuatan produksi meliputi membuat 3d modeling karakter dan environment, rigging, teksturing, animate dan rendering.

HASIL DAN BAHASAN

Treatment dan solusi cerita serta konstruksi dari film pendek Ibu dan Ulanganku ini dapat di liat pada gambar dibawah ini.

1. Intro : Diawali dengan Iwan yang sedang berdiri di pinggiran jembatan dan merenungi semua yang telah diperlakukan Ibunya kepadanya dalam bentuk flashback-flashback.

2. Masalah : Ibu Iwan muncul dan berteriak histeris melihat anaknya berdiri dipinggir jembatan, Ibu Iwan mendekati Iwan dan berusaha meluluhkan hati Iwan yang pada awalnya enggan untuk menyingkir dari pinggir jembatan.

(5)

3. Ending : Iwan pun luluh dengan ketulusan hati Ibunya dan turun dari pinggiran jembatan, tetapi Iwan terpeleset kaleng bekas dan jatuh ke arah mobil yang melintas. Ibu Iwan berusaha menolong tetapi gagal, Iwan pun meninggal dipelukan Ibunya.

Gambar 1 Konstuksi dramatik

Warna yang akan digunakan adalah tone warna biru, hitam, dan abu- abu untuk adegan dimalam hari. Untuk adegan flashback digunakan warna orange dan putih untuk menunjukkan kejadian yang terjadi dimasa lalu.

Gambar 2 Tone warna untuk adegan dimalam hari

Gambar 3 Tone warna untuk adegan flashback

Karakter yang digunakan memiliki ciri-ciri yang sudah biasa kita lihat. Misalnya Ibu - Ibu yang biasanya memakai daster dirumah dan berpakaian sederhana, dan anak sekolahan yang memakai seragam sekolah. Karakter anak kecil biasanya dibuat kepalanya terlihat lebih besar dan matanya lebih bulat.

(6)

Gambar 4 Style Character Anak dan Ibu

Gambar 5 Visualisasi 3D karakter Iwan

Gambar 6 Visualisasi 3D karakter Ibu

Visualisasi Environment pada film pendek animasi ini menggunakan style realis.

(7)

Berikut merupakan cuplikan-cuplikan dari animasi film pendek Ibu dan Ulanganku.

Gambar 8 Visualisasi Scene Andai Aku Gatot Kaca

Berikut adalah beberapa desain dengan media yang penulis gunakan untuk membantu penulis dalam presentasi karya.

Gambar 9 Poster Andai Aku Gatot Kaca

(8)

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam film pendek " Ibu dan Ulanganku " ini, digunakan unsur drama yang disukai orang tua tetapi tidak menghilangkan pesan moral yang mengajarkan untuk tidak berperilaku kasar terhadap anak, perlakukan anak dengan kasih sayang, dan penyesalan selalu datang paling akhir. Sebelum terlambat perlakukanlah anak dengan penuh kasih sayang dan bangga lah terhadap anak walaupun jika anak tersebut tidak pandai dalam bidang akademis, setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing.

Sesuai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pelan-pelan generasi tua pun mengikuti perkembangan jaman. Animasi adalah media yang sangat menjanjikan sebagai media penyampaian dan komunikasi. Film animasi dapat digunakan sebagai media pengetahuan dan sebagai media penyampaian moral dan nilai budaya. Dengan adanya film pendek "Ibu dan Ulanganku" ini diharapkan agar generasi tua pun dapat sedikit demi sedikit memanfaatkan media animasi sebagai sumber hiburan dan sumber pengetahuan mereka. Daripada menonton sinetron yang tidak jarang mengajarkan hal yang tidak baik.

REFERENSI

Riana Mashar, M.Si., Psi 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya, Jakarta : Kencana. Richard Templar. 2011. The Rules of Parenting, Jakarta : Penerbit Erlangga.

B.K.Narayan, Preeti Narayan 2006. Positive Parenting Make Your Children Winners, e-book. Marc H. Bornstein. Positive Parenting and Positive Development in Children, e-book. www.balita-anda.com www.nsknugroho.com www.colorcom.com www.colormatters.com www.wikipedia.com RIWAYAT PENULIS

Dea Arisandy lahir di kota Pangkal pinang pada 9 Desember 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di

Gambar

Gambar 3  Tone warna untuk adegan flashback
Gambar 5 Visualisasi 3D karakter Iwan
Gambar 8 Visualisasi Scene Andai Aku Gatot Kaca

Referensi

Dokumen terkait

Tata busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah memilki ciri khas sendiri, ciri khas tersebut dapat kita analisis dari hasil penelitian dari segi

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah

Sedangkan definisi ILO (Organisasi Buruh Internasional) tentang sektor informal Sedangkan definisi ILO (Organisasi Buruh Internasional) tentang sektor informal adalah

Ada sebagian orang yang senang sekali membatasi hidup orang lain berdasarkan warna yang dia gunakan, misalnya mengatakan “kamu sih suka baju warna hitam,

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

Manfaat dari dilaksanakannya Ujian Nasional yaitu: (1) pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan, (2) seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, (3) penentuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik hidrolisis enzim yaitu pada konsentrasi enzim selulase 5% v/v selama 12 jam pada hidrolisat asam sulfat 1%

Manfaat dari kerja sama yang saling ketergantungan antarsiswa di dalam pembelajaran kooperatif berasal dari empat faktor diungkapkan oleh Slavin (dalam Eggen dan Kauchak, 2012: