• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DI KABUPATEN TANAH DATAR TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DI KABUPATEN TANAH DATAR TUGAS AKHIR"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

“SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DI KABUPATEN TANAH DATAR”

TUGAS AKHIR

Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (D-III)

Jurusan Manajemen Informatika

MUHAMMAD ZACKY NIM.1750401040

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

(2)

i ABSTRAK

MUHAMMAD ZACKY. Nim 1750401040. Judul Tugas akhir: “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DI KABUPATEN TANAH DATAR ” Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem yang dapat mempermudah dalam pemetaan dan penyebaran kasus yang mewabah di Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dimana penulis mendapatkan data lansung dari lapangan pada Dinas Kesehatan Baupaten Tanah Datar dan wawancara lansung dari pihak terkait, penelitian pustaka (Library Research) dengan membaca buku dan jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian, dan penelitian labor (Laboratory Research) dengan menggunakan bantuan komputer sebagai alat bantu dalam pembuatan tugas akhir. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara dan pengumpulan dokumen-dokumen.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem yang dibangun dapat memberikan kemudahan dalam melihat peta sebaran penyakit covid-19.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pembuatan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam buat junjungan umat, yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti kita rasakan seperti sekarang ini.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Marjoni Imamora, M.Sc selaku Rektor IAIN Batusangkar.

2. Bapak Dr. H. Rizal, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Bapak Iswandi, M.Kom selaku ketua Jurusan Manajemen Informatika IAIN

Batusangkar.

4. Iswandi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing.

5. Kepada Ibu tercinta Netty Andra, Mamak tercinta Dr. Erinaldi,S.POT.,M.Kes dan Ibu Novirawati, A.md yang telah banyak memberikan dorongan, semangat bantuan moril maupun materil, nasehat serta doa yang tiada henti-hentinya.

6. Kepada kawan-kawan yang telah banyak memberikan semangat dan dorongan kepada penulis hingga penulis bisa menyelesaikan laporan magang ini.

7. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan motivasi dan semangat serta sumbangan pemikirannya kepada penulis sehingga selesainya tugas akhir ini.

Penulis sadar bahwasanya tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Penulis juga berharap semoga penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat kepada kita semua. Aamiin…

(4)

iii

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis bermohon dan bersujud semoga keikhlasan yang diberikan akan dibalas-Nya. Amin Ya Robbal'alamin.

Batusangkar, 23 Januari 2021 Penulis,

MUHAMMAD ZACKY NIM:1750401040

(5)

iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN PEMBIMBING ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 3 C. Batasan Masalah ... 3 D. Rumusan Masalah ... 4 E. Tujuan Penelitian ... 4 F. Kegunaan Penelitian ... 4 G. Metodelogi Penelitian ... 4 H. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Gambaran Umum ... 7

1. Sejarah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar ... 7

2. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar ... 8

3. Struktur Organisasi ... 9

B. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis ... 10

1. Sistem ... 10

2. Informasi ... 14

3. Geografi ... 18

4. Sistem Informasi Geografis ... 21

C. Pengertian Pemetaan Penyebaran Penyakit Covid-19 ... 25

1. Pengertian Pemetaan Penyebaran ... 25

(6)

D. Penyakit Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) ... 26

1. Pengertian Penyakit Covid-19 ... 26

2. Tips Cegah Penyebaran Covid-19 ... 27

3. Bagaimana Jika Memiliki Gejala Mirip Covid-19 ... 28

E. Alat Bantu Perancangan Model Aplikasi ... 28

1. Use Case Diagram ... 29

2. Activity Diagram ... 30

3. Class Diagram ... 31

4. Sequence Diagram ... 32

F. Perangkat Lunak Pembangun Sistem ... 33

1. PHP ... 33

2. CSS ... 33

3. Visual Studio Code ... 34

4. Leaflate JS ... 35

5. XAMPP ... 35

6. Mapbox ... 36

BAB III ANALISA DAN HASIL ... 37

A. Analisis Sistem ... 37

1. Rekayasa Sistem ... 37

2. Analisis ... 38

B. Perancangan Sistem ... 39

1. Actor ... 40

2. Use Case Diagram ... 40

3. Sequence Diagram ... 41 4. Activity Diagram ... 46 5. Collaboration Diagram ... 49 6. Class Diagram ... 51 7. Struktur Program ... 52 C. Desain Terperinci ... 54 1. Desain Output ... 54 2. Desain Input ... 55

(7)

3. Desain File ... 59 BAB IV PENUTUP ... 61 A. Kesimpulan ... 61 B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

v DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Sasaran pengguna ... 21

Tabel 2. 2 Use case diagram ... 29

Tabel 2. 3 Activity diagram ... 30

Tabel 2. 4 Class diagram ... 32

Tabel 2. 5 Sequence diagram ... 33

Tabel 3. 1 Tabel Actor ... 40

Tabel 3. 2 Tabel Admin ... 59

Tabel 3. 3 Tabel User ... 59

(9)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi ... 9

Gambar 2. 2 Gambar Supra Sistem ... 11

Gambar 2. 3 Model Umum Sistem ... 12

Gambar 2. 4 Siklus informasi ... 16

Gambar 2. 5 Geographic information system ... 22

Gambar 3. 1 Use case diagram ... 41

Gambar 3. 2 Sequence Diagram Login ... 42

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Entri Data Penyebaran ... 42

Gambar 3. 4 Sequence Diagram Edit Data Penyebaran ... 43

Gambar 3. 5 Sequence Diagram Hapus Data Penyebaran ... 44

Gambar 3. 6 Sequence Diagram Entri Data User ... 44

Gambar 3. 7 Sequence Diagram Edit Data User ... 45

Gambar 3. 8 Sequence Diagram Hapus Data User ... 46

Gambar 3. 9 Activity Diagram Admin ... 47

Gambar 3. 10 Activity Diagram User ... 48

Gambar 3. 11 Collaboration Diagram Kelola Kasus Penyebaran ... 49

Gambar 3. 12 Collaboration Diagram Kelola User ... 50

Gambar 3. 13 Collaboration Diagram User ... 51

Gambar 3. 14 Class Diagram ... 52

Gambar 3. 15 Struktur Program Admin ... 53

Gambar 3. 16 Struktur Program User ... 53

Gambar 3. 17 Tampilan Dashboard ... 54

Gambar 3. 18 Output Tampilan Peta... 54

Gambar 3. 19 Login ... 55

Gambar 3. 20 Tampilan Menu ... 55

Gambar 3. 21 Data Penyebaran ... 56

Gambar 3. 22 Edit Data Penyebaran ... 56

Gambar 3. 23 Data Penyebaran Virus ... 57

Gambar 3. 24 Entri Data User ... 57

(10)

Gambar 3. 26 Lihat Data User ... 58 Gambar 3. 27 Grafik Penyebaran ... 58

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini sedang terjadi pandemi di Dunia, khususnya di Indonesia pada Provinsi Sumatera Barat, pemerintah daerah kesulitan dalam melihat peta sebaran pasien Covid-19. Kesulitan dalam melihat sebaran adalah masih menggunakan data tabel yang berisi nama dan koordinat dari rumah pasien. Pihak yang berkepentingan ingin mendapatkan informasi secara real time tentang kondisi daerah berdasarkan titik koordinat. Pandemi Virus Covid-19 ini menyebar sangat cepat dari manusia ke manusia. Dengan adanya peta penyebaran, maka dapat membantu manusia melihat secara visualisasi penyebaran terjadi di mana saja. Dalam hal ini penyebaran berdasarkan koordinat pasien OTG (Orang Tanpa Gejala), Rapid Tes Reaktif, dan Positif Covid-19. Dengan didapatkannya peta penyebaran yang dapat diakses oleh pihak yang memiliki kepentingan, maka dapat membantu proses analisa pemerintah dalam mengambil kebijakan. Pada saat ini penyebaran Covid19 sangat cepat di beberapa negara. Portal ini memuat informasi berkenaan Gambaran persebaran lokasi pasien yang positif terinfeksi virus Covid-19. Portal peta ini juga mampu menggambarkan empat kelas berdasarkan status kerawanannya. rawan, sedang, rendah dan tidak terdampak.

Daerah berklasifikasi Rawan(ditandai dengan zona merah) ditandai oleh tiga hal yaitu, banyaknya penderita berdomisili di wilayah tersebut, banyaknya jumlah dan dekatnya jarak penderita dengan fasilitas transportasi umum dan kepadatan penduduk yang tinggi. Pada wilayah dengan klasifikasi Sedang(ditandai dengan zona orange) tingkat penyebaran virus Covid-19 masih tinggi, pada tingkatan ini yang harus dijalankan oleh pemerintah adalah masyarakat disarankan tetap dirumah dan menjaga jarak aman tak luput pula untuk mematuhi protokol kesehatan. Pada wilayah yang berklasifikasi rendah(ditandai dengan zona kuning) kemungkinan penambahan kasus positif terpapar virus masih cukup besar dan cepat serta kluster penyebaran

(12)

2

terkendali dan tidak bertambah. Pada wilayah dengan klasifikasi tidak terdampak(ditandai dengan zona hijau) pada wilayah ini terdapat ciri-ciri sebagai berikut, tidak ditemukan kasus positif terinfeksi virus Covid-19, penyebaran virus Covid-19 terkontrol, resiko penyebaran tetap ada ditempat-tempat isolasi, pengawasan ketat dan berkala dilakukan untuk mencegah timbulnya potensi kasus baru.

Adapun jumlah parameter yang diperhitungkan di dalam peta WebGIS diantaranya, kepadatan jumlah penderita dalam luas wilayah tertentu, kepadatan penduduk masing-masing daerah dan kepadatan transportasi. Data unutk portal peta daring ini dihimpun dari berbagai sumber Pemerintah Daerah dan Lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemda Kab. Tanah Datar dan lain-lain. Dengan dibuatnya pemetaan secara otomatis yang dibuat dengan QGIS maka aplikasi pemetaan untuk Covid-19 ini dapat digunakan secara bebas dengan data berdasarkan wilayah masing – masing. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode pemetaan digitalisasi. Dari hasil digitalisasi tersebut dijadikanlah sebuah web. Dengan adanya web tersebut maka pengguna tidak perlu kesusahan lagi ketika diminta memperbarui titik lokasi pasien.

Pengguna hanya menambahkan titik pada halaman dashboard admin pasien berdasarkan koordinat x dan y. Setelah ditambahkan data tersebut maka secara otomatis titik lokasi pasien secara otomatis masuk ke dalam peta digitalisasi QGIS. Dengan tersedianya sistem pemetaan digitalisasi Pasien Covid-19 diharapkan dapat membantu melihat penyebaran Covid-19 di Desa masing-masing. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi yang memiliki kemampuan untuk secara geografis mengumpulkan, mengelola, memanipulasi dan memvisualisasikan data spasial yang terkait dengan posisi permukaan bumi pada peta sesuai dengan posisi sebenarnya dari permukaan bumi dengan Titik koordinat Informasi dan dapat menghasilkan informasi geografi berupa peta digital. Dari pendapat ahli, dapat disimpulkan pemetaan dengan digitalisasi sangat penting karena dapat melihat atau menerjemahkan data ke bentuk visualisasi pemetaan.

(13)

Berdasarkan permasalahan di atas dalam mempermudah melihat pemetaan dan penyebaran Covid-19. Oleh karna itu penulis mengajukan judul Tugas Akhir yang berjudul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DI KABUPATEN TANAH DATAR”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang ada dapat diidentifikasi beberapa permasalah yang muncul antara lain:

1. Sulitnya masyarakat untuk mengetahui daerah yang rawan akan penyebaran Covid-19.

2. Ketidaktahuan dan ketidakwaspadaan masyarakat tentang penyebaran dari virus Covid-19

3. Sulitnya masyarakat untuk mencari data pemetaan penyebaran virus Covid-19 di daerah masing-masing.

4. Sulitnya masyarakat Kab.Tanah Datar untuk mengidentifikasi zona aman pada daerah-daerah tertentu.

5. Membantu Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk mengidentifikasi pasien Covid-19

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dilakukan lebih terarah maka penulis memberikan batasan- batasan masalah yaitu sistem yang dibangun hanya membahas :

1. Aplikasi ini mencakup proses pemetaan dan penyebaran daerah yang terjangkit Covid-19.

2. Target pengguna aplikasi ini adalah Masyarakat dan Pemerintah.

3. Aplikasi ini akan menunjukkan notifikasi berbahaya jika pengguna sedang berada pada zona rawan(Red Zone), zona sedang(Orange Zone), zona rendah(Yellow Zone) dan zona aman(Green Zone).

(14)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis pemetaan penyebaran penyakit Covid-19 kapasitasnya berdasarkan jumlah penduduk di Kabupaten Tanah Datar.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Pemetaan dan Penyebaran penyakit Covid-19 dan ruang lingkup penyebarannya berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Tanah Datar untuk memudahkan Masyarakat dan Pemerintah mengetahui penyeberan Covid-19 di wilayah Tanah Datar.

2. Sistem yang penulis rancang dan bangun bertujuan untuk memetakan Sistem Informasi Geografis penyebaran penyakit Covid-19 yang jumlahnya berdasarkan penduduk Kabupaten Tanah Datar.

F. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi penulis sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Informatika pada Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

2. Memudahkan melihat perkembangan Covid-19 di wilayah Kabupaten Tanah Datar.

G. Metodelogi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Field Research (Studi Lapangan)

Data yang diperoleh dalam penelitian dilapangan ini untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dalam masalah yang diteliti dengan cara sebagai berikut :

(15)

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Dinas Kesehatan.

b. Interview

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan dan menganalisa kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan. Wawancara dilakukan dengan instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan

2. Library Research (Studi Kepustakaan)

Penelitian kepustakaan ini ialah pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literature, buku, hasil penelitian yang sejenis dan media lain yang mempunyai kaitan dengan masalah dan tema penelitian.

3. Laboratory Research (Studi Labor)

Penelitian ini dilakukan untuk mempraktek secara langsung analisa serta pembuatan program yang berguna untuk pengembangan sistem baru yang bermaksud dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam IV bab yang disusun sebagai berikut :

1 BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan penguraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

(16)

2 BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori dasar mengenai Sistem Informasi yang Penulis rancang dan bangun bertujuan untuk menganalisa dan merancang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran penyakit Covid-19 dan Kapasitasnya berdasarkan Jumlah penduduk di Tanah Datar.

3 BAB III : Analisa dan Hasil

Bab ini membahas analisa dan hasil yang Penulis rancang dan bangun bertujuan untuk menganalisa dan merancang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran penyakit Covid-19 di Kabupaten Tanah Datar

4 BAB IV : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat selama pembuatan laporan tugas akhir serta saran-saran yang akan menjadi masukan bagi perkembangan

(17)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar

Pada tahun 1950-an Dinas Kesehatan Tanah Datar berada di Padang Panjang. Sebagai kepala dinas adalah dr.Ahmad Sani dan Kepala Tata Usaha Munaf Hamid. Pada tahun 1954 terjadi pergantian kepala dinas, yakni dr.Ahmad Sani digantikan dr.Tjan Ciong Swan. Pada Januari 1960 Dinas Kesehatan dipindahkan dari Padang Panjang ke Batusangkar tepatnya di Jln.S. Parman Batusangkar (komplek Pertokoan Pertiwi sekarang).

Tahun 1962 terjadi pergantian kepala dinas dari dr.Tjan Ciong Swan ke dr. Poa Giok Taw (dikenal dengan dr. Ahmad Yusuf) dr.Ahmad Yusuf ini cukup lama memimpin Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar ± 8 tahun. Tahun 1970 dr.Ahmad Yusuf digantikan dengan dr.Iskandar Yusuf, yang memimpin dinas kesehatan ± 1,5 tahun kemudian digantikan dr.Abdullah Adam sampai tahun 1976, kemudian pada tahun 1977 dr.Abdullah Adam digantikan dr.Bachtiar Charratu.

Tahun 1978 Dinas Kesehatan pindah tempat dari Jln.S.Parman ke Jln.Hamka Parak Juar. Tiga tahun kemudian terjadi pergantian kepala dinas dari dr.Bachtiar Charratu ke dr.Syafril Saleh. Selama ± 6 tahun dr.Syafril Saleh memimpin Dinas Kesehatan Tanah Datar. Tahun 1986 terjadi pergantian kepala dinas dari dr.Syafril Saleh ke dr.Dasril Iskandar digantikan Mustamar sampai tahun 2000(Plt).

Pada tahun 200 Dinas Kesehatan pindah tempat dari Jln. Hamka Parak Juar ke Jln. Sutan Alam Bagagarsyah Pagaruyung. Sebagai kepala Dinas Kesehatan adalah dr. H. Faurizal Mawardi, MPPM. Seiring dengan pertukaran Pemimpin Daerah (Bupati) pada tahun 2009 juga terjadi penggabungan Instansi termasuk Dinas Kesehatan yang berubah menjadi Dinas Kesehatan dan Sosial sampai tahun 2008. Pada awal tahun 2009

(18)

terjadi pergantian kepala dinas dari dr. H. Faurizal Mawardi, MPPM ke dr.Hj.Desnalita,M.Kes hingga September tahun 2012. Pada pertengahan September 2012 terjadi pergantian dari dr.Hj.Desnalita,M.Kes digantikan dr.Hj.Dasmiwarita,M.Kes. Pada tahun 2016 terjadi pergantian kepala dinas dari dr.Hj.Dasmiwarita,M.Kes ke dr.Yesrita Zedrianis,M.Kes sampai saat ini.

Pada awal tahun 2012 terjadi perpindahan lokasi Kantor Dinas Kesehatan dari 3 tempat terpisah menjadi satu lokasi tetapi masih berada pada komplek perkantoran di Jln. Sutan Alam Bagagarsyah Pagaruyung. 2. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar

a. Visi

Terwujudnya masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang Madani, Berbudaya dan Sejahtera dalam nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

b. Misi

1) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman agama, adat dan budaya.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, sehat, cerdas berkarakter dan sejahtera berdasarkan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

3) Mewujudkan kehidupan yang harmonis, aman dan teratur dengan tata pemerintahan yang baik, bersih dan propesional.

4) Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

5) Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya daerah

c. Tujuan

Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:

1) Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun berakhir renstra.

(19)

2) Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi. 3) Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran

dan strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.

3. Struktur Organisasi

(20)

B. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis 1. Sistem

a. Pengertian Sistem

Beberapa pendapat para ahli tentang sistem : Menurut M.J Alexander dalam buku. Inforamtion System Analisis : Theory and application, sistem merupakan suatu group dari komponen baik yang berbentuk fisik maupun non-fisik yang menunjukkan suatu kumpulan komponen saling berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama-sama untuk menuju suatu tujuan yang bersama-sama.

Menurut Harijono Djojodiharjo Sistem merupakan suatu gabungan yang memiliki kerkaitan secara fungsi dan hubungan antara setiap komponen satu dengan komponennya lainya menjadi suatu kesatuan yang berfungsi. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Sistem adalah sekumpulan komponen saling berkaitan sehingga membentuk satu rangkaian komponen yang saling berhubungan satu sama lain sedangkan

Menurut McLeod (2001), Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu. Pengertian lain menyebut “sistem” dapat diartikan dengan “cara” , sistem pengamatan, sistem penilaian, sistem pengajaran dan lain sebagainya, Istilah sistem perangkat lunak,sistem transportasi dan lain sebagainya. Sebuah system terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem itulah yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungandan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, dalam buku Tata Sutabri, S. Kom. MM (2004:10) menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponem-komponem yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa

(21)

sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Sedangakan menurut Norman L. Enger dalam buku Tata Sutabri (2004:10) menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan tertentu.

Peneliti menyimpulkan sistem merupakan suatu kesatuan sistem yang saling berhubungan satu sama lain, terdiri dari beberapa bagian dari sistem yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah sistem.

Gambar 2. 2 Gambar Supra Sistem

Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mecapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang terdapat didalam sistem itulah yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhunungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.

(22)

b. Model Umum sistem

Gambar 2. 3 Model Umum Sistem

1) Komponen Input

Komponen input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan. Komponen penggerak ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu:

a) Maintenance input

Maintenance input merupakan energi yang dimasukkan supaya sistem beroperasi. Sebagai contoh dalam suatu sistem pengambilan keputusan, maka maintenance inputnya adalah team manajemen yang merupakan personil utama pengambilan keputusan (dcision maker).

b) Signal input

Signal input adalah energi yang diproses untuk didipat keluaran. Dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, maka signal inputnya adalah informasi yang menunjang kemudahan pengambilan keputusan tersebut (descission support).

2) Komponen proses

Komponen proses merupakan komponen dalam sistem yang melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. Didalam suatu proses, terjadi berbagai kegiatan

(23)

seperti klasifikasi, peringkasan, pencarian data, dan organisasi data dan lain sebagainya.

Begitu kompleknya sebuah proses, maka pada tahap ini diperlukan terjadinya suatu integrasi yang baik antar subsistem secara vertikal maupun secara horizantal agar proses interaksi untuk mencapai tujuan dapat berjalan lancar. Sebagai contoh, sistem pengambilan keputusan pembelian barang yang dilakukan oleh seorang kepala bagian pengadaan suatu perusahaan dagang, harus melibatkan semua subsistem yang terkait seperti kepala gudang, bagian keungan, bagian inventory dan lain lain.

3) Komponen output

Komponen ouput merupakan komponen hasil pengoperasian dari suatu sistem, sistem pengambilan keputusan seorang kepala bagian pengadaan, mengahasilkan keputusan dibeli atau tidaknya suatu barang, kemudian menentukan siapa yang akan membeli, jumlah pembelian, tempat atau lokasi pembelian atau sebagainya.

4) Komponen tujuan

Terdapatnya suatu tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam proses sistem. Komponen tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh berjalannya sebuah sistem. Tujuan ini bisa berupa tujuan usaha, kebutuhan sistem, pemecahan suatu masalah dan sebagainya.

5) Komponen kendala

Komponen kendala merupakan komponen yang berisikan aturan atatu batas-batas yang berlaku atas tujuan tersebut. Pendevisian kendala yang jelas, akan membuat tujuan menjadi lebih bermamfaat. Dengan adanya kendala atau batas-batas yang jelas, maka akan mampu mengidentifikasikan apa yang haus di antisipasikan dalam mecapai tujuan sistem.

(24)

6) Komponen control

Komponen control merupakan komponen pengawas dari pelaksanaan proses proses pencapaian tujuan. Control disini dapat berupa control pemasukan input, control pengeluaran data, control pengoperasian dan lain-lain.

7) Komponen umpan balik

Komponen umpan balik merupakan komponen yang memberikan respon atas berjalannya suatu sistem. Komponen ini dapat berupa kegiatan seperti perbaikan atau pemeliharaan sistem. c. Klasifikasi Sistem

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

2. Informasi

a. Pengertian Informasi

Adapun pengertian tentang informasi, yaitu data yang telah diproses suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki

(25)

nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang.

Menurut Anton M.Moeliono mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses, namun pemrosesan tersebut dilakukan untuk suatu tujuan tertentu. Selanjutnya Anton M. Moeliono juga menyatakan bahwa informasi merupakan keterangan, kabar berita, pemberitahuan, penerangan, atau bahan nyata lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan kajian analisis untuk mengambil kesimpulan atau keputusan tertentu.

Menurut Barry E.Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, Barry E. Cushing menyatakan bahwa infromasi merupakan suatu hal yang menunjukkan hasil suatu proses pengolahan data. Hasil pengolahan data tersebut terorganisir dan mempunyai manfaat atau berguna bagi penerimanya.

Sedangkan informasi menurut Budi Sutedjo ( 2002:168 ) merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan di butuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada.

Informasi, yaitu sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Dapat disimpulkan informasi adalah kumpulan data yang telah diolah, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti luas.

b. Siklus informasi

Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai berikut:

(26)

Gambar 2. 4 Siklus informasi

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi. Dan pada tahap selanjutnya, sebuah informasi akan menjadi data untuk terciptanya informasi yang lain. Karakteristik informasi adalah sebagai berikut :

1) Benar atau salah

Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari sebuah informasi.

2) Baru

Sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya.

3) Tambahan

Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada informasi yang telah ada.

4) Korektif

Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu.

5) Penegas

Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.

(27)

c. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Pengertian nilai informasi menurut Priyanto (2013:1), bisa diartikan sebagai data dengan arti atau makna atau informasi yang memiliki arti penting dan manfaat yang relatif untuk membuat suatu keputusan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Bagian terpenting dalam nilai informasi adalah saat seseorang menerima informasi, dia dapat membuat keputusan dari informasi yang diterima. Apabila dia tidak membuat keputusan, maka informasi tersebut tidak relevan untuk melakukan tidakan selanjutnya.

Menurut Jogiyanto (2005:31), nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi secara nyata memiliki karakteristik khusus terhadap tingkat ukuran, kebutuhan, dinamika, kemanfaatan dan keterpakaian informasi itu sendiri. Tetapi nilai tersebut tidak dapat diukur secara nyata.

d. Kualitas Informasi 1) Relevansi

Informasi dikatakan berkulitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision masking)?” informasi akan relevan jika memberikan mamfaat bagi pemakainya.

2) Akurasi

Informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi. Kelngkapan (completeness) informasi terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan

(28)

mencakup berbagai hal yang terkait didalamnya. Jika informasi hanya sebagian maka akan mempengaruhi untuk pengambilan keputusan.

a) Kebenaran Informasi

Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

b) Keamanan Informasi

Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.

3) Tepat waktu

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Komponen tambahan antara lain ekonomis, efisien dan dapat dipercaya.

e. Usia informasi

Usia sebuah informasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Usia informasi berdasarkan data kondisi.

Merupakan usia informasi yang berhubungan dengan sebuah titik. 2) Usia informasi berdasarkan data operasi.

Usia informasi yang mencerminkan terjadinya perubahan data selama satu periode waktu.

3. Geografi

a. Pengertian Geografi

Secara umum, geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi. Kata geografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo yang berarti Bumi dan graphein yang berarti tulisan atau menjelaskan. Ilmu geografi pun diajarkan sebagai pengetahuan di sekolah dan jenjang pendidikan lainnya.

(29)

Geografi ialah ilmu yang mempelajari tentang permukaan dan iklim di bumi, penduduk, flora dan fauna serta semua sumber daya yang berada di Bumi, ilmu geografi mempelajari semua hubungan sebab akibat antara manusia dengan lingkungan dipermukaan Bumi.

Secara etimologis, kata “geografi” berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yakni “geo” yang berarti bumi dan “grapheiin” yang memiliki arti “tulisan” atau “menjelaskan”. Berdasarkan asal-usul kata tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian geografi secara umum ialah ilmu pembelajaran lokasi, persamaan dan perbedaan variasi keruangan dari manusia dan fenomena fisik di permukaan Bumi. b. Pengertian Geografi Menurut Para Ahli

Selain diselidiki berdasarkan unsur etimologisnya, para ahli yang berkecimpung di bidan ilmu geografi oun turut memberikan definisi geografi, beberapa diantaranya ialah sebagai berikut:

1) Menurut Bintaro

Bintaro mendeskripsikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan sebab-akibat mengenai gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup sekaligus permasalahannya yang diselidiki melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan regional untuk kepentingan program, proses serta kesuksesan pembangunan. 2) Menurut IGI “Ikatan Geografi Indonesia”

Hasil seminar dan lokakarya IGI di Semarang tahun 1988 merumuskan pengertian geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer melalui sudut pandang kewilayahan, serta kelingkungan dalam konteks keruangan.

3) Menurut Erathostenes

Geografi merupakan penggambaran atau penulisan mengenai bentuk muka bumi.

(30)

4) Menurut Claudius Ptolomeus

Geografi adalah suatu bentuk penyajian melalui peta mengenai sebagian dan keseluruhan bentuk muka bumi.

5) Menurut Basri Mustofa

Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, penduduk, iklim, flora, fauna serta hasil-hasil bumi.

6) Menurut Harstone

Geografi adalah ilmu yang menampilkan relitas difrensasi muka bumi seperti apa adanya, tidak hanya membahas perbedaan-perbedaan pada aspek tertentu, tetapi kombinasi dari keseluruhan fenomena di setiap tempat yang tentunya berbeda dari tempat lain. 7) Menurut Preston E.James

Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan, hal ini karena bidang ilmu pengetahuan selalu di mulai dari keadaan muka bumi yang kemudian beralih pada studi ilmu pengetahuan masing-masing.

8) Menurut Karl Rither

Geografi merupakan suatu telaah tentang bumi sebagai tempat hidup manusia. Studi geografi dapat mencakup berbagai macam fenomena yang terdapat di oermukaan bumi, baik itu alam organik mauoun alam anorganik yang masih terikat dengan manusia, termasuk aktivitas manusia itu sendiri juga dibahas.

9) Menurut Herioso Setiyono

Pendapat Herioso Setiyono di tahun 1996 yaitu geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya serta merujuk terhadap pola persebaran horizontal di permukaan bumi.

c. Konsep Lokasi

Konsep yang digunakan untuk menyelidiki fenomena geosfer. Konsep lokasi di bagi dalam dua kategori yakni lokasi absolut dan

(31)

lokasi relatif. Konsep lokasi absolut berkaitan dengan letak garis lintang dan bujur yang bersifat tetap. Sementara konsep lokasi relatif membahas letak geografis atau daerah yang berada disekitarnya, misalnya letak wilayah Indonesa berada di antara Benua Asia dan Australia.

d. Konsep Jarak

Konsep yang digunakan untuk menghitung panjang lokasi maupun waktu antara dua lokasi atau dua objek. Konsep jarak biasanya berkaitan erat dengan aspek sosial dan ekonomi, konsep ini kemudian dibagi kedalam dua jenis yakni jarak mutlak dan jarak relatif.

Jarak mutlak merupakan ruang antara dua lokasi yang menggambarkan panjang antara dua lokasi dalam satuan meter maupun kilometer dan sifatnya tetap. Jarak relatif lebih berkaitan dengan lamanya perjalanan ataupun waktu tempuh dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.

4. Sistem Informasi Geografis

a. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Mengetahui lokasi suatu fenomena menjadi hal penting dalam memahami pendekatan geografi. SIG (Sistem Informasi Geografis) menjadi salah satu metode dalam menyelesaikan permasalahan suatu fenomena di ruang lingkup geografi. Ruang lingkup geografi ini disebut dengan geospatial yang meliputi lapisan-lapisan di sekitar atau di permukaan bumi. Longley et al. (2005) dalam buku Geographical Information Systems and Science menjelaskan definisi SIG berdasarkan sasaran penggunanya menjadi sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Sasaran pengguna

Definisi Pengguna

Sistem untuk pembuat peta digital Masyarakat umum Sistem komputerisasi dalam

memecah permasalahan geografis

Komunitas, pembuat kebijakan atau perancang

(32)

Pembuat kebijakan dalam fenomena secara keruangan

Ilmuan atau peneliti

Sistem mekanis dalam pemetaan distribusi suatu fitur atau fasilitas

Manajer jaringan transportasi, sumber daya atau utilitas

Lain halnya dengan Lusch (1999) dimana definisi SIG adalah suatu sistem yang terintegrasi antara perangkat keras dan lunak dengan bantuan analisis oleh brainware (pengguna) yang dapat mengolah, memanipulasi, memodelkan, menganalisis dan menampilkan data yang bersidat geografis (data spasial). Dengan SIG, pengguna akan mendapatkan informasi mengenai pola, hubungan, ataupun situasi pada fenomena di permukaan bumi.

Gambar 2. 5 Geographic information system

b. Sejarah SIG

1) Pertengahan 1960: pertama kali SIG dikembangkan dengan nama Canada Geographic Information System (CGIS)

2) Tahun 1968: Inggris membentuk Experimental Cartography Unit (ECU) yang kemudian mengeluarkan peta digital pertama di dunia pada tahun 1973.

(33)

4) Tahun 1950-an: perkembangan SIG juga memicu penginderaan jarak jauh

5) Tahun 1960 – 1970: adanya citra satelit Landsat

6) Awal tahun 1980: Modern Geographic Information System; berupa ArcInfo sebagai software pertama SIG yang direkomendasikan 7) Tahun 1996: autodesk, ESRI, Intergraph dan MapInfo

memperkenalkan produk SIG yang berbasis internet. c. Manfaat SIG

1) Pemetaan sumber daya alam

2) Pengamatan fenomena di bumi, misalnya bencana alam, distribusi penduduk, pemetaan dan perseberan penyakit atau wabah.

3) Manajemen tata guna lahan

4) Perancangan pola pembangunan, misalnya perancangan tata kota d. Komponen SIG

1) Pengguna -> seorang individu yang menggunakan SIG sesuai dengan kebutuhannya

2) Input -> data geografis meliputi data atribut dan data spasial yang kemudian akan diolah untuk menghasilkan informasi

3) Perangkat keras (Hardware) -> sistem komputer yang digunakan untuk manajemen data, seperti pemasukan data, penyimpanan data, pemrosesan data dan penyajian hasil data

4) Perangkat Lunak (Software) -> suatu aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data geografis, seperti ArcGIS, QGIS, Leaflet dll.

5) Outpu -> penyajian hasil data geografis yang dapat berupa peta atau 3D modeling

e. Data Geografis

1) Pengertian: data yang memiliki aspek deskripsi dari suatu fenomena di permukaan bumi

2) Berupa kata-kata, angka atau tabel 3) Fungsi: menggambarkan gejala topografi

(34)

f. Data Spasial

1) Pengertian: data yang memiliki keterangan posisi geografis dan berupa karakteristik bentuk alam atau buatan di bumi.

2) Sumber: peta analog, data dari penginderaan jarak jauh(citra satelit atau foto udara), data hasil survey lapangan dan data GPS

3) Terdiri atas:

a) Data vector -> berupa point(lokasi suatu tempat), line(jaringan jalan, sungai, dll), polygon (persil lahan, lapangan, dll)

b) Data raster -> berupa sel grid atau pixel, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi pada citra satelit.

g. Analisis Spasial dalam SIG

Tujuan: untuk menentukan hubungan suatu fenomena dengan fenomena lain, menjelaskan karakteristik suatu lokasi atau kejadian, mendeteksi pola pada suatu fenomena, membuat prediksi suatu gejala di masa yang akan datang, menemukan jalur menuju suatu lokasi dll. Contoh penggunaan:

1) Kasus kriminologi -> titik-titik terjadinya kriminal dan mengetahui jalur terdekat menuju kantor polisi

2) Titik-titik terjadinya kebakaran -> dapat dicari faktor dan solusinya 3) Luasan tutupan vegetasi di permukaan bumi.

Jenis analisis:

1) Query basis data -> memanggil atau mendapatkan kembali atribut data tanpa mengubah data yang sudah ada

2) Pengukuran -> dapat digunakan untuk mengukur jarak (antar titik lokasi), cakupan luasan atau keliling suatu wilayah (baik data vector atau raster), dan centroid(menentukan koordinat suatu lokasi)

3) Kedekatan -> biasanya digunakan untuk melihat jangkauan suatu titik lokasi ke batas titik, garis, atau area lain; misalnya jangkauan dinas kebakaran dengan titik terjadinya kebakaran

(35)

4) Overlay (tumpang tindih) -> menggabungkan beberapa unsur spasial untuk menghasilkan informasi atau unsur spasial baru, misalnya menggabungkan ketinggian dan kemiringan lereng untuk mengetahui potensi bencana longsor.

C. Pengertian Pemetaan Penyebaran Penyakit Covid-19 1. Pengertian Pemetaan Penyebaran

Pemetaan adalah kegiatan pendokumentasian atau perekaman data dalam bentuk grafis kelekatan dan lokasi wilayah serta lingkungannya. Kegiatan pemetaan dimaksudnkan untuk mengetahui gambaran situasi keberadaan suatu wilayah yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut berkaitan dengan aspek wilayah tersebut.

Kegiatan pemetaan menggunakan pesawat ukur Teodolith Wild Heerdrugg type Wild T.O. pengukuran ketinggian dan koordinat menggunakan GPS dengan diambil sebagai acuan ketinggian. Biasanya kegiatan pemetaan dimulai dari ruang terbuka yang dikelilingi bangunan dengan mengambil sudut setiap bangunan, kemudian kearah luar hingga mencapai batas-batas yang ingin dicapai. Hasil pemetaan diproses menjadi peta yang digambar di atas kertas kalkir dengan skala 1 : 1000.

Sedangkan penyebaran (diseminasi) data spasial yang selama ini dilakukan dengan menggunakan media yang telah ada meliputi media cetak(peta), hard disk dan media penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Pengguna diharuskan datang dan melihat lansung data tersebut pada tempatnya (data provider). Hal ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai data tersebut. Karena itu dirasakan perlu adanya WebGIS. Secara umum pengembangan dan implementasi WebGIS akan menunjang penyebaran informasi data spasial. Sehingga orang awam pun akan dapat memiliki akses terhadap data dan hasil analisis dari WebGIS.

(36)

2. Tujuan Pemetaan Penyebaran

a. Mengetahui Persebaran Melalui Sistem Informasi Geografi

Pemanfaatan teknologi geospasial dinilai efektif untuk membantu organisasi/bisnis dan komunitas untuk memodelkan pergerakan dari faktor utama pandemic ini, misalnya aktivitas manusianya, bagaimana penyebarannya, daerah mana saja bahkan diharapkan dapat menghasilkan sebuah peraturan ataupun keputusan yang dapat membawa perubahan besar atas pandemi ini.

b. Membantu Menjawab Kebutuhan Organisasi

Sistem informasi geografis yang terencana dan terstruktur akan memberikan solusi yang tepat bagi semua persoalan dalam organisasi/instansi yang membutuhkan. Baik itu persoalan yang datangnya dari dalam maupun dari luar organisasi/instansi. Sehingga dapat membuat strategi yang tepat untuk memecahkan persoalan sehingga kebutuhannya dapat tercapai.

c. Membantu Organisasi Bekerja Secara Sistematis dan Terstruktur

Dengan adanya sistem informasi geografis ini dapat membantu setiap organisasi/instansi yang terkait bekerja secara sistematis dan terstruktur, sehingga kinerja dapat dioptimalkan dan meningkat.

D. Penyakit Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) 1. Pengertian Penyakit Covid-19

Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38’C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot dan diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.

(37)

Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk Covid019 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk Covid-19 seperti virus yang memiliki mahkota.

2. Tips Cegah Penyebaran Covid-19

a. Untuk sementara tidak melakukan perjalanan keluar rumah, tetaplah berada dirumah dengan melakukan kegiatan rutin.

b. Jauhi keramaian, perkumpulan, kegiatan sosial seperti arisandll, reuni, rekreasi dan pergi belanja.

c. Tidak menerima kunjungan. Ini cukup berat tapi masuk diakal karena tamu bisa sebagai carrier tanpa tanda apapun, merekan sangat imun. d. Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain. Hindari bersentuhan,

salaman atau bercium pipi.

e. Tunda pemeriksaan rutin ke Dokter. Ini juga berat, kecuali sangat mendesak, hubungi dulu melalui telepon. Keluarga/pengasuh memastikan lansia minum obat secara teratur dan pastikan persediaan obat cukup selama masa pandemi ini.

f. Ajak atau anjurkan keluarga melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti dapat membantu menghubungkan dengan rekannya melalui sambungan Skype, Video Call, Meet Zoom dll

g. Ajarkan kebersihan diri, juga kepada keluarga yang lain untuk sering mencuci tangan dengan sabun, jaga kebersihan barang yang digunakan h. Larang kunjungan ke tempat perkumpulan atau yang beresiko penularan i. Cukup tidur, malam 6-8 jam dan siang 2 jam. Boleh meningkatkan imunitas dengan makan makanan yang bergizi seimbang (cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral).

(38)

3. Bagaimana Jika Memiliki Gejala Mirip Covid-19

a. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan masalah kesehatan menahun (kronis) seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru-paru berisiko mengalami sakit yang serius. Jika lansia merasa tidak sehat, demam, lelah dan baruk kering, istirahatlah yang cukup di rumah dan makan yang bergizi dan cukup minum.

b. Bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota rumah tangga lainnya. d. Pada saat berobat ke fasilitas layanan kesehatan gunakan masker.

Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup.

E. Alat Bantu Perancangan Model Aplikasi

Menurut Dharwiyanti (2003) Pemodelan (Modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangat penting agar dapat memahami sistem secara menyeluruh. Semakin kompleks sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur, yaitu pemodelan (notation), proses (process), dan tool yang digunakan. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menggunakan perancangan sistem dengan pemodelan berorientasi objek menggunakan Unified Modelling Language (UML).

Menurut Nugroho, (2010) UML (unified modeling language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang ber-paradigma berorientasi objek. Serta merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para

(39)

pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti spesifikasi, visualisasi, desain arsitektur, konstruksi, simulasi, dan tentang serta dokumentasi.

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case merepresentasikan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Berikut adalah beberapa symbol di dalam use case diagram:

Tabel 2. 2 Use case diagram

No Simbol Nama Keterangan

1 Actor Menspesifikasikan

himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case

2 UseCase Deskripsi dari urutan

aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

3 System Menspesifikasikan paket

yang menampilkan sistem secara terbatas

4 Dependency Hubungan dimana

perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (Independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemenyang tidak mandiri

(40)

(Independent)

5 Generalization Hubungan dimana

objek anak (Descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (Ancestor)

6 Clude Menspesifikasikan bahwa

use case sumber secara eksplisit

7 Tend Menspesifikasikan bahwa

usecase target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan

8 Assosiation Menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya

2. Activity Diagram

Activity diagram adalah representasi grafis dari alur kerja tahapan aktivitas. Diagram ini mendukung pilihan tindakan, iterasi, dan concurrency. Pada pemodelan UML, activity diagram dapat digunakan untuk menjelaskan bisnis dan alur kerja operasional secara tahap demi tahap dari komponen suatu sistem.

Tabel 2. 3 Activity diagram

No Simbol Nama Keterangan

1 Activity Memperlihatkan

bagaimana masing-masing kelas

(41)

antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2 Decision Pilihan untuk

pengambilan keputusan

3 Initial Node Titik awal

4 Acifity Final Node Titik akhir

5 Fork Menunjukkan kegiaan

yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu

6 Line Connector Digunakan untuk

menghubungkan satusimbol dengan simbol lainnya

3. Class Diagram

Class diagram atau kelas diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram kelas mengandung informasi dan tingkah laku segala sesuatu yang berkaitan dengan informasi tersebut. Adapun kegunaan dari class diagram adalah sebagai berikut :

a. Mengelompokan obyek-obyek menjadi kelas-kelas berarti mengapresiasikan masalah yang sedang di hadapi.

Defenisi-defenisi common (seperti nama kelas dan atribut) cukup di simpan sekali per instan kelas (obyek).

(42)

Tabel 2. 4 Class diagram

Simbol Nama Keterangan

Class Himpunan dari objek-objek

yang berbagi atribut serta operasi yang sama

Nary Association

Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek

Assosiasi Hubungan statis antar class yang menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain

Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor)

Dependency Hubungan dimana perubahan

yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independet) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent)

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu, menggambarkan skenario

(43)

atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antara objek yang lebih menekankan pada masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message dari level tertinggi memiliki nomor 1 .

Tabel 2. 5 Sequence diagram

No Simbol Nama Keterangan

1 Object dan

lifeline

Orang, tempat, benda, kejadian atau konsep yang ada dalam dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi yang saling berinteraksi

2

Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

3 Actor Menspesifikasikan himpunan

peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case

F. Perangkat Lunak Pembangun Sistem 1. PHP

Personal Home Page (PHP : Hipertext Preprocessor) adalah bahasa server side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

2. CSS

CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet. CSS merupakan kumpulan kode-kode yang bertujuan untuk menghias dan

(44)

mengatur gaya tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik. CSS adalah sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Awalnya, CSS dikembangkan di SGML pada tahun 1970, dan terus dikembangkan hingga saat ini. CSS telah mendukung banyak bahasa markup seperti HTML, XHTML, XML, SVG (Scalable Vector Graphics) dan Mozilla XUL (XML User Interface Language).

Pada desember 1996, W3C memperkenalkan Level 1 spesifikasi CSS atau juga dikenal CSS1 yang mendukung format, warna font teks, dan lain-lain. Kemudian, Mei 1998, W3C menerbitkan CSS2 yang di dalamnya diatur fungsi peletakan elemen.

Dan sekarang, W3C telah memperbaiki dan meningkatkan kemampuan CSS2 ke CSS3. CSS digunakan oleh web programmer dan juga blogger untuk menentukan warna, tata letak font, dan semua aspek lain dari presentasi dokumen di situs mereka. Saat ini, hampir tidak ada situs web yang dibangun tanpa kode CSS

3. Visual Studio Code

Visual Studio Code adalah Sofware yang sangat ringan, namun kuat editor kode sumbernya yang berjalan dari desktop. Muncul dengan built-in dukungan untuk JavaScript, naskah dan Node.js dan memiliki array beragam ekstensi yang tersedia untuk bahasa lain, termasuk C ++, C # , Python, dan PHP. Hal ini didasarkan sekitar Github ini Elektron, yang merupakan versi cross-platform dari Atom komponen kode-editing, berdasarkan JavaScript dan HTML5. Editor ini adalah fitur lengkap lingkungan pengembangan terpadu (IDE) dirancang untuk pengembang yang bekerja dengan teknologi cloud yang terbuka Microsoft. Visual Studio Code menggunakan open source NET perkakas untuk memberikan dukungan untuk ASP.NET C # kode, membangun alat pengembang Omnisharp NET dan compiler Roslyn.

Antarmuka yang mudah untuk bekerja dengan, karena didasarkan pada gaya explorer umum, dengan panel di sebelah kiri, yang

(45)

menunjukkan semua file dan folder Anda memiliki akses ke panel editor di sebelah kanan, yang menunjukkan isi dari file yang telah dibuka. Dalam hal ini, editor telah dikembangkan dengan baik, dan menyenangkan pada mata. Ia juga memiliki fungsi yang baik, dengan intellisense dan autocomplete bekerja dengan baik untuk JSON, CSS, HTML, {kurang}, dan Node.js. Visual Studio Code telah dirancang untuk bekerja dengan alat-alat yang ada, dan Microsoft menyediakan dokumentasi untuk membantu pengembang bersama, dengan bantuan untuk bekerja dengan ASP.NET 5, Node.js, dan Microsoft naskah, serta alat-alat yang dapat digunakan untuk membantu membangun dan mengelola aplikasi Node.js.

Visual Studio Code benar-benar sedang ditargetkan pada pengembang JavaScript yang ingin alat pengembangannya lengkap untuk scripting server-side mereka dan yang mungkin ingin usaha dari Node.js untuk kerangka berbasis NET. Visual Studio Code, adalah belum solid, lintas platform kode Editor ringan, yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk membangun aplikasi untuk Web.

4. Leaflate JS

Leaflet adalah pustaka JavaScript sumber terbuka terkemuka untuk peta interaktif ramah seluler. Dengan berat hanya 39 KB, Leaflet memiliki semua fitur pemetaan yang dibutuhkan sebagian besar pengembang.

Leaflet dirancang dengan mempertimbangkan kesederhanaan, kinerja dan kegunaan. Leaflet bekerja secara efisien di semua platform desktop dan seluler utama, dapat diperluas dengan banyak plugin, memiliki API yang indah, mudah digunakan dan terdokumentasi dengan baik serta kode sumber yang sederhana.

5. XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kopilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari program Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP

(46)

merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi yaitu Windows, Linux, Mac OS dan Solaris), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. XAMPP dikembangkan dari sebuah tim proyek bernama Apache Friends, yang terdiri dari tim ini, tim pengembang dan tim pendukung.

6. Mapbox

Mapbox adalah salah satu penyedia peta daring kustom terbesar di situs-situs ternama seperti Foursquare, Pinterest, Evernote, Financial Times dan Uber Technologies. Sejak 2010, Mapbox memperbanyak pilihan peta kustomnya untuk mengisi keterbatasan yang dimiliki penyedia peta seperti Google Maps. Mapbox merupakan pencipta atau kontributor sejumlah pustaka dan aplikasi peta bebas terkenal, misalnya seperti MBTiles, kartografi TileMill IDE, pustaka JavaScript Leaflet, bahasa gaya dan parser CartoCSS, serta pustaka JavaScript mapbox.js.

(47)

37 BAB III

ANALISA DAN HASIL

A. Analisis Sistem

Metode analisis dan perancangan dalam pengembangan sistem ini menggunakan model proses waterfall. Model waterfall ini bersifat linier, karena pada prosesnya mengalir begitu saja secara sekuensial mulai dari awal hingga akhir. Jika terjadi masalah pada suatu tahap, maka dapat kembali ke tahap yang diinginkan tetapi dengan syarat tahapan yang diakukan sebelumnya tidak diperhitungkan lagi. Oleh karena itu model waterfall ini mengharuskan tahap yang dikerjakan dengan tuntas sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Menurut Rosa (2015:29) model proses waterfall dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Rekayasa Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan ditingkatkan sistem (System requirments) dengan mendefenisikan konsep sistem beserta interface yang menghubungkan lingkungannya. Tahapan ini merupakan tahapan yang penting karenan aplikasi berkomunikasi dengan perangkat keras, data, manusis dan peragkat lunak lainnnya. Hasil dari tahap ini adalah spesifikasi sistem (System specification). Adapun spesifikasi sistem yang diperlukan dalam perancangan Sistem Informasi Pemetaan Perguruan Tinggi di Kota Padang Berbasis WEB ini sebagai berikut:

a. Perangkat Keras yang digunakan dalam membangun sistem ini menggunakan spesifikasi sebagai berikut:

1) Processor: Intel® Core™ i5 2) 2410M CPU @ 2,30 GHz 3) RAM: 4,00 GB

4) Harddisk: 697 GB

5) Standar optical dan keyboard 6) Monitor resolusi 1024 x 768 pixel

(48)

Perangkat keras yang dipakai untuk mengakses sistem tidak terlalu rumit, dengan spesifikasi processor minimal Intel® Core™ i3350M CPU @ 2,26 GHz, ram 3,00 GB, Harddisk 320 GB, Standar optical dan keyboard Monitor resolusi 1024 x 768 pixel. Perangkat keras yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dari sistem ini juga dapat digunakan dalam mengakses sistem.

b. Perangkat Lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini menggunakan spesifikasi sebagai berikut:

1) Sistem operasi menggunakan windows 7 Single Language 64-bit 2) Pengkodean peta dengan Leaflet

3) Web server XAMPP V2.5.8 4) Database server MySQL

5) Bahasa pemograman HTML, PHP, CSS dan Jquery 6) Web Editor Visual Studio Code

7) Browser Chrome 2. Analisis

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen ditingkat perangkat lunak (software requirements analysis). Pada tahap ini digunakan untuk mendefinisikan kebutuhan dalam perspektif pengguna dan sistem diuraikan secara utuh menjadi komponen-komponen dasarnya dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kebutuhannya. Hasil dari tahapan ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (software specification).

a. Analisis data

Pada analisa data dibutuhkan data untuk membangun sistem yang dirancang. Data yang dibutuhkan dalam sistem ini berupa data spasial dan data atribut. Data spasial diperoleh dari Google Maps yang menampilkan koordinat bumi, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data spasial dan tidak perlu mengambil data spasial langsung kelapangan. Sedangkan data atribut diperoleh dari situs resmi http://ban-pt.kemdikbud.go.id.

(49)

b. Analisis kebutuhan

Dalam analisis ini mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan pengguna ditingkat fungsional maupun non-fungsional. Pada kebutuhan fungsional mendefinisikan fungsi yang dilakukan oleh sistem, sedangkan kebutuhan non-fungsional merupakan tambahan, batasan atau penjelasan detail untuk kebutuhan fungsional.

1) Kebutuhan Fungsional

a) Sistem menyediakan fasilitas login dan logout. b) Dapat melakukan pencarian lokasi.

c) Dapat menampilkan peta dengan batasan wilayah.

d) Dapat menambahkan, mengubah dan menghapus data atribut dan spasial.

e) Dapat membaca tabel atribut dan menampilkan detail informasi yang dicari.

f) Dapat melakukan fungsi zoom-in dan zoom-out pada peta. g) Fasilitas contact untuk bantuan

2) Kebutuhan Non-Fungsional

a) Panjang string username dan password minimal 5 karakter aplha-numerik tanpa spasi.

b) Peta tampil jika dihubungkan dengan internet.

c) Untuk menambahkan lokasi koordinat penambahan kasus masih di-input-kan secara manual.

d) Tabel basis data atribut yang dapat dibaca dan dikelola adalah berformat SQL (MySQL).

B. Perancangan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Penyebaran Penyakit Covid-19 di Kabupaten Tanah Datar yang dirancang ini menggunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Language(UML). Dalam pemodelan UML ini sistem yang dirancang digambarkan secara detail. Adapun diagram yang digunakan adalah use case diagram, class diagram, dan activity diagram.

(50)

1. Actor

Actor yang terlibat dalam perancang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Penyakit Covid-19 di Kabupaten Tanah Datar adalah:

Tabel 3. 1 Tabel Actor

Actor Peran

Admin a. Admin adalah actor yang bisa mengakses setiap halaman pada Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Penyakit Covid-19 di Kabupaten Tanah Datar.

b. Mengelola data user, data penyebaran serta data penyebaran per wilayah yang meliputi entri, edit dan hapus

User a. User adalah actor yang hanya bisa mengakses halaman untuk menampilkan peta. User bisa meliputi puskesmas terkait, kepala dinas, kepala bidang, kepala daerah serta pemangku kebijakan lainnya.

b. Pada halaman tampilan peta, user bisa melihat nama wilayah yang terjangkit covid-19

2. Use Case Diagram

Use case diagram memperlihatkan suatu urutan interaksi antara aktor dan sistem.

(51)

Melihat Peta Penyebaran Melihat Informasi Penyebaran Cari Titik Penyebaran Melihat Informasi Penyebaran Melihat Peta Penyebaran Melihat Jumlah Penyebran Lihat Jumlah per-Kecamatan Login Logout Kelola Data Penyebaran Insert Edit Delete Kelola Data User Insert Edit Delete <<extend>> Kelola titik penyebaran Insert Delete Edit <<extend>> <<extend>> <<include>> <<include>> <<extend>> <<extend>> Melihat Total Kasus Melihat Total Kasus per-Kecamatan <<include>> User Admin

Gambar 3. 1 Use case diagram

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interkasi antara objek yang ada disekitar sistem.

a. Sequence Diagram Login

Sequence Diagram Login menggambarkan bagaimana interaksi objek saat melakukan proses login dimana sistem akan melakukan cek terhadap setiap user yang login. Jikan user yang login merupakan admin maka akan dialihkan ke halaman admin. Jika user yang login merupakan selain admin maka akan dialihkan ke halaman user.

Gambar

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi
Gambar 2. 2 Gambar Supra Sistem
Gambar 2. 3 Model Umum Sistem
Gambar 2. 4 Siklus informasi
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

1) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia (penurunan nafsu makan), di tandai dengan ibu pasien mengatakan bahwa pasien mual dan

Kartu kredit merupakan salah satu produk perbankan konvensional yang berfungsi sebagai pengganti alat pembayaran tunai. Dimana pemegang kartu dapat melunasi penagihan atas

Dokter menunjukkan kepemimpinan yang efektif berkontribusi pada strategi dan aspirasi dari organisasi dan bertindak. secara konsisten

2) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil karya ilmiah dan hasil penelitian. Termasuk

dinamis memberikan biaya inefisiensi energi yang lebih rendah dibandingkan T tetap; dengan range temperatur yang besar jumlah cluster akan semakin kecil sehingga

Dipihak lain terdapat tekanan untuk pembangunan behan yang lebih besar dengan Amerika Serikat (kalangan moderat/nasionalist), Pandangan-pandangan yang jauh melewati

Penelitian ini diharapkan dapat meningkakan pengetahuan ibu tentang cara pencegahan school phobia (takut sekolah) pada anak usia prasekolah yang nantinya diharapkan

(4) Dewan komisaris berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank BUSN dan BUMN Devisa yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015 – 2017, dan (5) komite audit