• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Pendidikan Dra.Dajani Suleman, M.Hum. Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ilmu Pendidikan Dra.Dajani Suleman, M.Hum. Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEMAMPUAN SISWA MEMBACA CEPAT

DI KELAS V SD INPRES SUKA JAYA KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH

Tuti andayani, Dajani Suleman, Rusmin Husain Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Email: tuty_andayani@yahoo.com

ABSTRAK

Tuti Andayani, 2014. Kemampuan Siswa Membaca Cepat Dikelas V SD Inpres SukaJaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.Skripsi, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Dajani Suleman, M.Hum dan pembimbing II Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd.

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan Bagaimanakah kemampuan siswa membaca cepat dikelas V SD Inpres Suka Jaya ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan membaca siswa dikelas V SD Inpres Suka Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa membaca cepat dikelas V SD Inpres Suka Jaya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil observasi awal membaca cepatdi kelas V SD Inpres Suka Jaya 8 orang siswa atau (62%) mampu, 5 orang siswa atau (38%) tidak mampu, setelah penelitian dilakukan dari 13 orang siswa. 9 orang siswa (69%) yang mampu, dan yang tidak mampu sejumlah 4 orang siswa (31%).

Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa membaca cepatbaik untukditerapkan dikelas V SD Inpres Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai.

Kata kunci : Kemampuan, membaca cepat1

1

Tuti Andayani, 151410365. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Dra.Dajani Suleman, M.Hum . Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd

(3)

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa disamping keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca dapat dipelajari dengan berbagai cara. Cara yang akan ditempuh harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan membaca sesuai standar kompetensi dan kompetesi dasar.

Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan isi bacaan dari apa yang ditulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental dalam sistem koqnisinya.

Membaca cepat merupakan suatu keterampilan yang harus dilatih. Keberhasilan dalam menguasai dan mempraktikkan membaca cepat tergantung pada sikap, tingkat keseriusan, dan kesiapan untuk berlatih.

Nuryati (dalam http://uinjkt.ac.id) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kecepatan membaca memiliki hubungan erat dengan pemahaman. Seseorang dapat menyelesaikan bacaannya dalam waktu yang cepat, tetapi sedikit memahami bacaan, maka tidak dapat dikategorikan sebagai pembaca cepat. Adapun seseorang yang mempunyai kemampuan membaca yang sangat lambat dan memiliki pemahaman yang rendah, mungkin saja orang tersebut dapat terganggu ingatannya sehingga harus berjuang keras mengingat paragraf, kalimat, dan kata-kata yang telah dibacanya.

Novi Resmini dalam Nuryati (dalam http://uinjkt.ac.id) mengatakan pada hakikatnya aktivitas membaca terdiri dari dua bagian yaitu membaca sebagai suatu proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Oleh karena itu, para siswa perlu dilatih secara intensif, teratur dan berkesinambungan dalam kegiatan membaca untuk melakukan kegiatan yang aktif dan dapat merangsang pola pikir mereka.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah sangat membutuhkan penggunaan metode-metode yang aplikatif, menarik, dan menyenangkan. Pembelajaran yang menarik akan memikat Siswa siswi untuk terus dan betah mempelajari Bahasa Indonesia. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningkatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Di sebagian siswa, pembelajaran Bahasa Indonesia sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut. Penulis sebagai guru Bahasa Indonesia sangat merasakan problem pembelajaran yang terjadi selama ini.

Selama proses belajar mengajar di SD Inpres Sukajaya penulis menemukan beberapa permasalahan yaitu siswa belum mampumembaca cepat. Dalam pengajarannya, guru masih menerapkan proses pembelajaran yang konvensional yaitu guru berceramah dan siswa mengerjakan tugas. Dan berdasakan observasi awal peneliti di kelas V SD INPRES Suka Jaya dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang, 5 orang atau sekitar 38% siswa mampu membaca cepat dan 8 orang atau 62% yang tidak mampu membaca cepat. Ketidak mampuan siswa dalam membaca cepat dapat dilihat dari kelancaran siswa dalam membaca, kemampuan

(4)

intonasi dan pelafalan yang masih kurang, dan juga pemahaman isi bacaan yang masih relatif rendah.

Oleh sebab itu, penulis berusaha melakukan perubahan-perubahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas. Salah satu perubahan yang dilakukan dengan menggunakan teknik skimming dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan judul pada penelitian yaitu “kemampuan siswa membaca cepatdi kelas V SD INPRES Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: “Bagaimanakahkemampuan siswa membaca cepatdi kelas V SD INPRES Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai?”.

Tujuan Penelitian

Adapun yang ingin akan dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mendeskripsikan kemampuansiswa membaca cepat di kelas V SD INPRES Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, sekolah dan peneliti.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Inpres Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai. Sekolah ini berdiri pada tahun 2002 dengan luas bangunan 1.500 m2 dengan nomor NNS 101180403086 yang terletak di Desa Benteng Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini juga disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah dan guru kelas terkait.

Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang artinya penelitian ini dirumuskan untuk memecahkan masalah dengan variabel mandiri baik hanya satu variabel atau lebih dan bersifat penemuan. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan peneliti yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti adalah sebagai partisipan yang penuh, yang sudah tentu harus dikondisikan sesuai keadaan yang sudah ada di lapangan, sehingga kehadiran peneliti dilokasi penelitian diketahui oleh objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti sangat berperan penting sebagai partisipan penuh, dimana peneliti datang untuk mencari data guna kepentingan penelitian sehingga data yang diterima benar-benar akurat.

(5)

Data dan Sumber Data Data

Dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari wali kelas dan siswa kelas V dengan jumlah siswa 13 orang, yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.

Sumber Data

Menurut Sanafiah Faisal (Sugiyono, 2013:400) mengemukakan bahwa situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data yang primer. Dimana data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data dari sumber yang dapat dipercaya, seperti:

1. Data diperoleh dari guru kelas dan siswa di kelas V Sekolah Dasar.

2. Buku-buku literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti serta data yang ada pada tempat penelitian.

Tahap-Tahap penelitian

Adapun tahap-tahap penelitian yang dilkukan peneliti adalah tahap pra lapangan (pengamatan), dan tahap pekerjaan lapangan yang akan diuraikan sebagai berikut:

Tahap Pra Lapangan (pengamatan)

- Observasi/pengamatan dilokasi penelitian. - Wawancara/interview.

- Memahami latar penelitian dan kesiapan diri. Tahap Pekerjaan Lapangan

- Mengumpulkan data-data dengan cara melakukan observasi,wawancara dan dokumentasi.

- Melakukan analisis data. - Membuat laporan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di SD Inpres Suka Jaya Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Tentang membaca cepat di kelas V. SD Inpres Suka Jaya Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, terletak di Jalan. KM 9 Desa Benteng yang merupakan pemekaran dari Desa Mansahang, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi tengah. SD Inpres Sukajaya Kabupaten Banggai, Memiliki luas tanah 1500 M2, luas bangunan 352 m2 dengan bentuk bangunan berbentuk huruf U. Sekolah ini didirikan pada Tahun 2001 dengan nama SD Mansahang, pada akhirnya pada Tahun 2007 sekolah ini berubah nama menjadi SD Inpres Suka Jaya. Sekolah ini dipimpin oleh Hilmi Laguni, S.Pd,MM.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Suka Jaya Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah pada siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang. Adapun penelitian ini mengenai kemampuan siswa dalam membaca cepat. Pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu dengan mengobservasi dan mewawancarai.

(6)

Hasil Observasi

Penelitian pertama dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data berdasarkan pelaksanaan observasi pada hari senin tanggal 24 Maret 2014. Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan oleh guru kelas. Pada saat pelaksanaan pembelajaran peneliti mengamati langsung kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga peneliti menemukan dalam mengikuti pelajaran siswa cukup disiplin, aktif bertanya dalam pembelajaran, dan siswa cukup bersemangat dan sunguh-sungguh dalam memperhatikan penjelasan materi pelajaran, meskipun terdapat siswa yang masih sedikit sulit untuk di atur agar memperhatikan apa yang di jelaskan guru di depan.

Hasil Wawancara

Pada kunjungan selanjutnya, tepatnya pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014, peneliti melaksanakan wawancara dengan guru dan siswa. Wawancara dilaksanakan untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan peneliti.Wawancara ini dilakukan kepada siswa mengenai bagaimanapelaksanaan pembelajaran membaca yang biasanya disampaikan oleh guru, selain itu kesulitan apa yang dihadapi siswa terhadap membaca cepat, dan apakah kamu merasa senang terhadap pembelajaran membaca cepat, sebagaian besar siswa mengatakan pelaksanaan pembelajaran membaca cepat yang disampaikan guru yaitumemberi contoh kepada siswa cara membaca yang baik dan benar, kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk maju kedepan untuk menampilkan cara membaca yang benar, sedangkan kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca cepatyaitusulitnya untuk memahami isi bacaan dan masih adanya siswa yang belum lancar membaca, sehingga terdapat kendala dalam menguasai materi membaca cepat.

Kegiatan selanjutnya peneliti mewawancarai Guru kelasV yaitu Bapak Alkrisna Pokote, S.Pdmengenai pelaksanan pembelajaran siswa dalam membaca cepat. Dalam wawancara ditemukan bahwa guru mengajarkan materi kepada siswa secara runtut sesuai dengan kurikulum yang ada, dan dalam pelaksanaan pembelajaran biasanya guru hanyamenjelaskan dan memberikan tugas terhadap siswa. Selain itu guru mengatakan siswa masih sering mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran membaca cepat.Hal ini disebabkan masih adanya siswa yang belum lancar dalam membaca, dan sering mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan yang diajarkan sehingga berpengaruh terhadap proses membaca cepat.

Temuan Umum

Secara umum, peneliti memperoleh gambaran bahwa siswa sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca cepat.Selain itu dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari keberadaan siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa disiplin mengikuti pelajaran, memperhatikan guru menyampaikan materi, memahami pelajaran yang diajarkan, bertanya jika ada hal-hal yang kurang dipahami dalam belajar, membuat catatan mengenai hal-hal yang penting, mengerjakan tugas yang diberikan, dan siswa dapat menyimpulkan materi pelajaran.

(7)

Namun masih terdapat juga hambatan dalam pembelajaran yaitu masih ada siswa yang gugup dalam mengikuti pelajaran dan kurang lancarnya dalam membaca, banyak bermain dalam proses pembelajaran dan masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dilihat dari kurangnya motivasi siswa terhadap materi pembelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh guru masih kurang di pahami.

Selain itu masalah yang timbul dari hambatan yang dihadapi siswa yaitu waktu yang tersedia untuk pembelajaran tidak cukup sehingga mengakibatkan tertundanya pembelajaran. Untuk mengatasi masalah yang timbul dari hambatan tersebut maka guru mengadakan praktek membaca satu persatu baik yang mampu dan yang kurang mampu.

Temuan khusus

Adapun temuan khusus yang diperoleh peneliti dari 13 orang siswa kelas V SD Inpres Suka Jaya dalam membaca cepatmasih terdapat siswa yang mampu maupun siswa yang tidak mampu hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan siswa, dari aspek yang dinilai

Temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil penelitian yaitu membaca cepat pada siswa kelas V SD Inpres SukaJaya. Pada aspek kelancaran, lafal dan intonasi, pemahaman isi bacaan. Dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada aspek kelancaran membaca sudah baik. Terbukti dari 13 siswa sudah bisa menerapkan dengan mampu ada 9 orang ataupun 69 % sedangkan yang tidak mampu ada 4 orang ataupun 31%. Kemudian pada aspek intonasi / pelafalan dalam membaca cepat dari 13 siswa yang mampu 7 orang ataupun 54% dan sedangkan yang tidak mampu terdapat 6 orang atau 46% yang intonasinya belum tepat. Kemudian untuk aspek pemahaman isi dari 13 siswa terdapat siswa yang mampu 5 orang siswa ataupun 38% dan yang tidak mampu terdapat 8 orang siswa ataupun 62%.

Setelah dilakukan analisis siswa yang mampu adalah 69 % atau 9 orangdan yang tidak mampu 31% atau 4 orang siswa dari 13 siswa secara keseluruhan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil pengelohan data dan uraian pada pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pada pembelajaran membaca cepat ini di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal seperti kemampuan fisiologis yang kurang dan motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya, teks wacana, guru dan orang tua atau keluarga. Sebagai hasil akhir pembelajaran bahwa kemampuan siswa membaca cepat di kelas V SD Inpres Sukajaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai yang mampu adalah 69% atau 9 orang siswa dan yang tidak mampu mencapai 31% atau 4 orang siswa dari 13 siswa secara keseluruhan.

Saran

Berdasarkan beberapa simpulan tersebut, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

(8)

1. Diharapkan kepada guru agar dapat menerapkan pembelajaran membaca cepat menggunakan wacana yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang ada.

2. Diharapkan kepada siswa penelitian ini dapat memberikan motivasi dan kemajuan dalam belajar khususnya siswa dapat lancar membaca, pelafalan intonasi dan pemahaman isi.

3. Kepada pihak-pihak yang terkait terutama kepala sekolah kiranya dapat memberikan dukungan moral maupun material terhadap penelitian deskriptif disekolah guna peningkatan kualitas proses pembelajaran.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Dalman.2013.Keterampilan Membaca.Depok: Raja Grafindo Persada

Isjoni.2013.Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta

Rahim,Farida.2008.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Samadoyo,Samsu.2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sukmadinata,Syaodih Nana.2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Suprijono,Agus.2013.Cooperative Learning-Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Tarigan,Guntur Henry.2008.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Sumber Internet :

Lestari Endang Dwi, dkk. 2005. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara. http://linggarpradani.wordpress.com/2013/12/28/langkah-langkah-dasar-membaca-cepat/

Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada (online) http://istarani.worldpress.com/2013. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014 Nunik Nurul. 2013. Model Pembelajaran Cooperative Script. (online). http://Nieknayz.blogspot.com. Diakses 20 Februari 2014

Nuryati. 2011. Peningkatan Keterampilan membaca Cepat dalam Membaca buku Teks Bahasa Indonesia siswa kelas VIII D SMP terpadu Darul’Amal Sukabumi dengan Teknik Skimming tahun ajaran 2011-2012. http://uinjkt.ac.id. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014

Prasetyo, Rochmad. 2013. Metode Pembelajaran Cooperative script. (Online) http://Rochmadprasetyo.worldpress/2013. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014 Somadayo, Samsu. 2008. Penerapan teknik skimming dan scanning untuk

meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate. (online).

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/929. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014

Referensi

Dokumen terkait

38.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:.. biaya langsung pengadaan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Terkait prinsip transparansi kepada karyawan, menurut narasumber pertama perusahaan hanya memberikan informasi penting kepada setiap kepala

Banyak penelitian yang menghasilkan parameter dinamis dari tanah dasar di TPA, namun belum banyak yang menganalisis potensi kerusakan maupun crack yang terjadi

Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih, Analisis ini juga menunujukkan arah

(1) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan, Wakil Kepala menyampaikan rancangan keputusan pengenaan sanksi administratif untuk Kelompok Ahli yang tidak melaksanakan

Komponen - komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung, pengguna user dan fungsinya, diagram alir

Untuk mencapai ketepatan pengertian yang lebih baik memilih kata khusus daripada kata umum harus dibedakan dari kata denotatif dan konotatif. Kata konotatif dibedakan

6 MYOB Premier versi 3 dapat memfasilitasi Anda untuk membuat laporan sesuai dengan yang Anda inginkan dengan menggunakan beberapa data dari file yang berbeda.. 7 MYOB