• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN INOVASI DALAM PERBAIKAN SISTEM INDUSTRI:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN INOVASI DALAM PERBAIKAN SISTEM INDUSTRI:"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERAN INOVASI DALAM PERBAIKAN

SISTEM INDUSTRI:

Program Pasca Sarjana - Magister Teknik Industri (PPS MTI)

Diterbitkan oleh UNPAR PRESS

Jl. Ciumbuleuit 94 Bandung 40141

www.unpar.ac.id

Penyunting:

Catharina B. Nawangpalupi

Carles Sitompul

Paulina Ariningsih

Desain Cover: Sebastianus

Typesetting: Taufik, Jessica, Yeni

Cetakan pertama Desember 2015

ISBN: 978-602-6980-137

(3)

PPS-MTI 2015 Preface

Preface

Salam sejahtera bagi kita semua,

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat-Nya kita bisa menyelenggarakan Seminar Nasional dan Workshop Pemodelan dan Perancangan Sistem 2015 ini dengan tema ”Peran Inovasi Dalam Perbaikan Sistem Industri”. Seminar ini merupakan seminar kedua setelah seminar serupa yang kami selenggarakan di tahun 2011 den-gan tema ”Perbaikan Mutu Produk dan Jasa berdasarkan Cara Pandang Sistem”.

Seminar ini diselenggarakan oleh Program Studi Magister Teknik Industri Program Pas-casarjana UNPAR dan ditujukan untuk para peneliti, akademisi, praktisi, pemerintah dan ma-hasiswa sebagai forum diseminasi pengembangan dan transfer ilmu dan praktek yang berguna bagi kemajuan dunia industri maupun akademik.

Kami telah menerima lebih dari 40 abstrak dan melalui proses proses review dan peneri-maan camera ready paper , kami menerima 31 makalah lengkap untuk dipresentasikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada para reviewer yang telah bekerja keras untuk memberikan masukan terbaik bagi makalah-makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada selu-ruh pemakalah atas kontribusinya dalam mengirimkan makalah. Semoga makalah-makalah ini dapat digunakan untuk untuk pengembangan ranah keilmuan kita.

Selain pelaksanaan seminar ini, kami juga menyelenggarakan workshop mengenai metodologi penelitian yang diharapkan mampu menjadi workshop yang memberikan dasar teoretis berpeneli-tian dan sekaligus panduan praktis untuk pengolahan data kuantitatif maupun kualitatif.

Tidak lupa saya selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia pelaksana yang telah meluangkan waktu dan energinya untuk terlaksananya rangkaian kegiatan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada kedua pembicara kunci yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita semua.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, dan selamat berseminar.

Bandung, Desember 2015 Ketua Panitia

Seminar Nasional dan Workshop Pemodelan dan Perancangan Sistem Catharina Badra Nawangpalupi, PhD.

(4)

PPS-MTI 2015 Table of Contents

Table of Contents

Modifikasi Metode Center of Gravity (COG) pada Penentuan Lokasi Stasiun

Pengolahan Minyak dan Gas Bumi untuk Meminimasi Total Lifetime Cost. . . 1 Dody Hartanto

Peranan Ergonomi Makro bagi Terwujudnya Reverse Logistic Manajemen Rantai Pasok Manufaktur Berkelanjutan . . . 8

Helena Kristina

Perancangan Modul Pembelajaran Interaktif Pada Skenario Pengambilan Keputusan

dalam Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja . . . 15 Helena Kristina, Agustina Christiani, Ishak and Christian Kasim Trisaputra

Penentuan Rute Optimal Pengangkutan Sampah Samarinda Utara dan Samarinda Kota Berdasarkan Biaya Bahan Bakar . . . 22

Muriani Emelda Isharyani and Siti Umy Zuhriyah

Model Total Ongkos Distribusi Mempertimbangkan 4-Eselon, Moda transportasi dan

Ongkos Bongkar Muat . . . 30 Timotius Febry and Ellysa Nursanti

Pemodelan Sistem Produksi UKM Berbasis Kerajinan dan Mebel Kayu untuk

Meningkatkan Daya Saing dengan Pendekatan Sistem Dinamik . . . 37 Farid Mardin, Syamsul Bahri, Muhammad Rusman, Armin Darmawan and Taufik Nur Pengembangan Produk Desain Mesin Cuci Darah Portable . . . 47

Kusgama Kurniawan and Alva Tontowi

Pemenuhan ISO 17025 dari Laboratorium Penguji UPT-LAGG BPPT dalam

mendukung Industri dirgantara, Maritim, Infrastruktur dan HankamNas . . . 52 Subagyo Subagyo and Sapar Saham

Design Tools of Physical Work Environment Sensor to Improve Employee Performance . . . 57 Yayan Harry Yadi, Anggoro Suryo Pramudyo and Lovely Lady

Pengendalian Mutu melalui estimasi kuantitatif pengganti estimasi visual terhadap

repeatability pengukuran aerodinamika di wind tunnel . . . 61 Gunawan Wijiatmoko

Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Model P(R,T) Multi Item . . . 66 Handi Koswara and Dharma Lesmono

Peningkatan Kualitas Data Master Studi Kasus: Badan Pusat Statistik . . . 76 Isnaeni Noviyanti and Albarda

Analisis dan Strategi Peningkatan Produktivitas dengan Pendekatan Sistem Dinamis . . . 84 Katherin Yohana

Analisis Perawatan Mesin Vertical Mill pada PT X dengan Pendekatan Reliability

Centered Maintenance (RCM) . . . 93 Zulhamidi and Muhammad Trendia Puwenta

Preliminary Study Mata Rantai Limbah Plastik di Indonesia . . . 103 Linasani Hadi, Anthony Riman and Antonius Budianto

(5)

PPS-MTI 2015 Table of Contents

Penilaian Inovasi dan Kreativitas di Sentra UKM Rajut Binongjati Bandung . . . 114 Alwiyah Novel, Catharina Badra Nawangpalupi and Meity Martaleo

Penilaian Inovasi dan Kreativitas di UKM Tahu dan Tempe Bandung . . . 125 Nisfiani Inti Widyadari, Catharina Badra Nawangpalupi and Meity Martaleo

Perancangan Model Pemilihan Stadion Piala Dunia dengan Analisis Diskriminan . . . 132 Yohanes David Arieanto, Romy Loice and Catharina Badra Nawangpalupi

Usulan Perbaikan Mutu Layanan Puskesmas Ciumbuleuit Kota Bandung . . . 139 Chresencia Claudia Yulitania and Marihot Nainggolan

Perbaikan Mutu Layanan RS Immanuel terhadap Pasien BPJS Rawat Inap

Menggunakan Metode SERVQUAL dan IPA . . . 149 Chris Topher Setiono and Marihot Nainggolan

Pemodelan Awal Hubungan Technology Readiness Dan e-Service Quality Terhadap

Technology Acceptance . . . 161 Yefune Prakacipta and Catharina Badra Nawangpalupi

Pengukuran Perilaku Mahasiswa Terhadap Kualitas Layanan Universitas Katolik

Parahyangan . . . 170 Ardriansyah Taufik Krisyandra and Catharina Badra Nawangpalupi

Improving Towing Unit Operation to Increase Production Throughput Rate in PT. X . . . 178 Anastasia Lidya Maukar and Novando Likasa

Industrialisasi Asap Cair Berbasis Limbah Padat Kelapa Sawit . . . 184 Nazaruddin Matondang, A Rahim Matondang and Sugiharto Pujangkoro

Perbaikan dan Pengurangan Waste Pada Lantai Produksi dengan Menggunakan

Pendekatan Lean Production . . . 190 Rachmad Hidayat

Model of Employee Benefit Obligations with Projected Unit Credit . . . 196 Sabarudin Akhmad and Eko Handoyo

Perancangan Aplikasi Sistem Manajemen Akademik Sekolah . . . 202 Andharini Cahyani, Eka Mala Sari Rochman and Eky Arifkhi Wardaya

Rancang Bangun Alat Pencacah Sampah Organik . . . 207 Mu’Lim

Post-processing Menggunakan Moving Average terhadap Output Multi Layer Perceptron untuk Klasifikasi Tiga Kelas Kondisi Pahat berdasarkan Pelatihan Dua

Kelas Kondisi Pahat . . . 213 Anis Arendra

Pemodelan Pencemar Udara Unsur NO2 dengan Geographically Temporal Weighted

Regression (GTWR) . . . 219 Kukuh Winarso

Model Pengembangan IKM Berdasarkan Klaster Penggunaan Teknologi Informasi . . . 224 Ari Basuki and Andharini Dwi Cahyani

(6)

ANALISIS SENSTIVITAS KENAIKAN HARGA MODEL P(R,T) MULTI ITEM

Handi Koswara

1

, Dharma Lesmono

2 1

Program Pascasarjana, Magister Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jl. Merdeka 30, Bandung 40117

Email: handi.koswara24@gmail.com

2

Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Jurusan Matematika, Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141

Email: jdharma@unpar.ac.id

Abstract

The increased price arises quite frequently as a result of several factors, such as the trend of foreign exchange rates, scarcity of goods, etc. The increased price of raw material is unpredictable by the company. Therefore, the company should be able to analyze its value, in particular to determine whether special orders are to be taken. In this paper, we consider a periodic review model involving six items, where the price of two of them will increase. We will do sensitivity analysis on value of the increased price. By examining on the value of price increases, the company can make the right decision whether to take special order or not.

Abstrak

Kenaikan harga merupakan hal yang sering terjadi dan muncul sebagai akibat dari beberapa faktor, di antaranya pergerakan nilai mata uang, kelangkaan barang, dan lain sebagainya. Kenaikan harga bahan baku ini tidak dapat diprediksi oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menganalisis besar dari kenaikan harga bahan baku, khususnya agar dapat menentukan apakah perlu untuk melakukan special order atau tidak. Pada penelitian ini dikembangkan model

periodic review dimana terdapat enam buah barang dengan dua di antaranya mengalami kenaikan

harga. Di dalam penelitian ini dilakukan analisis sensitivitas terhadap besar dari kenaikan harga barang. Dengan mempertimbangkan besar kenaikan harga barang, dapat ditentukan apakah special

order perlu dilakukan atau tidak.

Kata kunci: persediaan, kenaikan harga, special order, analisis sensitivitas

Pendahuluan

Persediaan merupakan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pasar. Setiap perusahaan pasti memiliki persediaan. Jika perusahaan tidak memiliki persediaan, maka perusahaan tidak dapat menjamin untuk dapat memenuhi permintaan dari konsumen.

Persediaan melibatkan beberapa biaya seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya pembelian. Perusahaan harus dapat mengatur persediaan ini agar total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sekecil mungkin. Jika perusahaan membeli barang terlalu banyak, maka akan mengakibatkan biaya penyimpanan menjadi besar. Jika perusahaan membeli barang yang terlalu sedikit, maka akan mengakibatkan biaya pemesanan menjadi besar.

Suatu perusahaan biasanya menyediakan lebih dari satu jenis barang. Perusahaan tersebut akan memesan barang lebih dari satu jenis barang kepada supplier untuk memproduksi berbagai jenis barang.

Kenaikan harga merupakan hal yang sering terjadi. Kenaikan harga ini muncul sebagai akibat dari beberapa faktor, diantaranya pergerakan nilai mata uang, kelangkaan barang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menganalisis besaran kenaikan harga bahan baku, khususnya agar dapat menentukan apakah perlu untuk melakukan special order atau tidak. Pada penelitian ini dikembangkan model periodic review dimana terdapat enam buah barang dengan dua di antaranya mengalami kenaikan harga. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan keputusan yang harus diambil oleh perusahaan terkait besar dari kenaikan harga dari suatu barang.

(7)

Pada penelitian ini, digunakan beberapa notasi yaitu :

: Besar dari kenaikan harga. : Harga barang sebelum harga

naik.

: Biaya pemesanan satu barang untuk sekali pemesanan.

: Fraksi tahunan biaya penyimpanan.

: Permintaan barang ke per tahun.

: Jumlah stok barang ke ketika special order dilakukan.

: EOQ (Economic Order Quantity) sebelum harga naik.

: EOQ (Economic Order Quantity) setelah harga naik.

̂ : Jumlah barang yang dipesan pada special order.

: Waktu antar pemesanan.

: Rata-rata permintaan selama lead time.

: Maksimum persediaan. : Biaya backorder per unit.

: Tambahan biaya pemesanan jika memesan lebih dari satu barang.

: Total biaya per tahun.

: Rata-rata jumlah barang yang menyebabkan backorder.

: Biaya pembelian.

: Biaya penyimpanan selama periode special order.

: Biaya penyimpanan pada model

: Biaya penyimpanan selama periode penyesuaian

: Biaya penyimpanan dari

sampai .

: Jumlah barang yang dipesan pada periode penyesuaian. : Jumlah barang yang dipesan

pada periode penyesuaian.

: Rata-rata barang yang disimpan

dari sampai .

⌊ ⌋ : Bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan . : Jumlah barang.

Tersine (1994) telah mengembangkan model untuk menentukan jumlah barang yang harus dipesan ketika ada kenaikan harga agar jumlah saving maksimum. Jumlah barang yang harus dipesan adalah

̂

Pers. 1 Hadley & Whitin, (1963) membuat model periodic review ( ). Total biaya dalam model ini adalah

( )

Pers. 2

Aritonang, et al. (2014) menggabungkan dan mengembangkan model yang dibuat oleh Tersine (1994) dan Hadley & Whitin, (1963). Model persediaannya adalah

∑ ( )

Pers. 3 Dalam makalah ini, terdapat enam buah barang dimana dua diantaranya mengalami kenaikan harga dan besar kenaikan harga barang 2 tidak diketahui. Lead time pada model ini adalah empat hari.

Pada penelitian ini, dikembangkan model yang telah dibuat oleh Aritonang, et al. (2014). Pengembangannya adalah besar kenaikan harga dari salah satu barang tidak diketahui. Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Tidak ada backorder pada periode ketika dilakukan special order dan pada periode penyesuaian.

2. Permintaan mengikuti distribusi normal.

3. Special order dilakukan pada barang 1 dan waktu kenaikan harga barang 1 dan barang 2 diketahui.

4. Kenaikan harga barang 2 mengakibatkan biaya penyimpanan dan biaya backorder menjadi naik. 5. Kenaikan harga barang 2 tidak

berpengaruh pada perhitungan joint order.

6. Besar kenaikan harga barang 2 tidak lebih dari 20%.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang berasal dari Aritonang, et al. (2014). Pada tabel 1 dan 2 diberikan data permintaan barang, harga jual bahan baku, biaya penyimpanan, dan biaya backorder.

Tabel 1. Permintaan barang per minggu

Barang Mean (unit/minggu) Standard Deviation (unit/minggu) 1 39,61 13,67 2 8,96 3,55 3 4,01 1,21 4 17,88 6,9 5 8,92 3,96 6 2,34 1,04

(8)

Tabel 2. Harga jual barang, biaya penyimpanan, dan biaya backorder

Harga jual bahan baku per unit Barang Harga jual (Rp)

1 2.560.250 2 2.327.500 3 1.745.625 4 2.189.700 5 1.946.400 6 1.396.500 Biaya penyimpanan per unit per tahun Barang Biaya penyimpanan (Rp)

1 139.142 2 127.679 3 95.654 4 121.196 5 107.868 6 81.021

Biaya backorder per unit per tahun Barang Biaya backorder (Rp)

1 247.000 2 213.200 3 143.000 4 148.200 5 138.840 6 85.800

Biaya pemesanan untuk satu kali pemesanan satu barang adalah 118.682 dan jika memesan lebih dari 1 barang maka perusahan dapat melakukan saving, sehingga biayanya adalah 118.682 + (j-1)6836. Pada , barang 1 mengalami kenaikan harga dan besar kenaikan harga barang 1 adalah 8%. Pada , barang 2 mengalami kenaikan harga dan besar kenaikan harga barang 2 adalah %. Tabel 3 menyatakan harga jual, biaya penyimpanan, dan biaya backorder setelah harga naik.

Tabel 3. Harga jual barang, biaya penyimpanan, dan biaya backorder

Harga jual bahan baku per unit Barang Harga jual (Rp)

1 2.765.070 2 2.327.500 Biaya penyimpanan per unit per tahun Barang Biaya simpan (Rp)

1 149.793

2 127.679 Biaya backorder per unit per tahun Barang Biaya backorder (Rp)

1 266.760

2 213.200

Model yang digunakan pada penelitian ini, digambarkan seperti gambar 1.

Gambar 1. Model Penelitian

Untuk menganalisis sensitivitas terhadap besar kenaikan harga barang 2, diperlukan algoritma yang digambarkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Flowchart

Gambar 2 menyatakan flowchart dalam menyelesaikan kasus ini. Untuk memahami

(9)

flowchart tersebut, diberikan penjelasan setiap langkah sebagai berikut :

1. Gunakan Pers 1 untuk menghitung ukuran pemesanan pada barang 1 ( ̂ ) dan barang 2 ( ̂ ) ketika special order dilakukan.

2. Pada saat , harga barang 1 mengalami kenaikan. Berdasarkan asumsi yang digunakan, special order akan dilakukan pada barang 1. Special order ini dapat digunakan untuk memenuhi permintaan barang 1 selama ( ̂ ) minggu dan periode special order pada barang 1 akan berakhir pada saat . Pada saat , harga barang 2 mengalami kenaikan. Jika special order dilakukan pada barang 2, maka special order ini dapat digunakan untuk memenuhi permintaan barang 2 selama ( ̂ )

minggu dan periode special order pada barang 2 akan berakhir pada saat .

3. Untuk menentukan akhir periode pada model ini, perlu dibandingkan nilai dari dengan . Jika , maka akhir periodenya adalah , sedangkan jika , maka akhir periodenya adalah . Misal akhir periodenya adalah , sehingga total biaya akan dihitung dari sampai . 4. Sebelum adanya kenaikan harga,

keenam barang dipesan berdasarkan model , artinya keenam barang akan dipesan setiap minggu. Nilai dari dapat diperoleh dengan meminimumkan total biaya yang dinyatakan pada Pers. 3. Bagi permasalahan ini manjadi dua kasus, yaitu kasus 1 dimana special order dilakukan pada barang 2 dan kasus 2 dimana special order tidak dilakukan pada barang 2.

5. Hitung total biaya untuk barang 1, Pada saat , barang 1 dipesan sebanyak ̂ , biaya pembelian dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 4.

̂ Pers. 4 Selama periode special order, terdapat juga biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya penyimpanan selama periode special order dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 5.

( ̂ )

( ̂ ) Pers. 5 Pada saat , special order pada barang 1 telah berakhir. Setelah , individual order akan dilakukan pada barang 1. Waktu individual order ini dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 2. Dalam individual order, terdapat biaya pemesanan, biaya pembelian, biaya penyimpanan, dan biaya backorder. Biaya pembelian dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 4. Biaya penyimpanan dapat dihitung dengan menggunakan Pers.6.

( ) Pers. 6 Biaya backorder dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 7.

Pers. 7 Setelah dihitung total biaya dalam satu kali individual order, hitung jumlah periode individual order. Individual order terjadi sebanyak ⌊ ⌋ periode, dimana menyatakan periode waktu individual order pada barang 1. Untuk mencapai , suatu pemesanan perlu dilakukan. Periode untuk mencapai ini disebut periode penyesuaian. Periode penyesuaian terjadi selama

minggu dan periode penyesuaian melibatkan biaya pembelian, pemesanan, dan penyimpanan. Biaya pembelian dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 4. Biaya penyimpanan dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 8.

Pers. 8 6. Pada kasus 1, hitung total biaya dari sampai . Dari sampai , biaya penyimpanan untuk barang 2, 3, 4, 5, dan 6 dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 9.

Pers. 9 Biaya backorder untuk barang 2, 3, 4, 5, dan 6 dihitung dengan menggunakan Pers. 7. Dari sampai periode dimana special order dilakukan pada barang 2, hitung joint order pada barang 2, 3, 4, 5, dan 6 dengan meminimumkan Pers. 3. Selama periode joint order kelima barang ini, biaya penyimpanan, biaya pembelian,

(10)

dan biaya backorder dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 6, Pers. 4, dan Pers. 7. Pada saat , harga barang 2 naik dan special order dilakukan pada barang 2. Pada periode special order ini, biaya pembelian dan biaya penyimpanan untuk barang 2 dapat dihitung dengan Pers. 4 dan Pers. 5. Setelah special order dilakukan pada barang 2, joint order dilakukan pada barang 3, 4, 5, dan 6. Hitung waktu joint order keempat barang tersebut dengan meminimumkan Pers. 3. Joint order keempat barang ini dilakukan sebanyak ⌊ ⌋ periode joint order dimana menyatakan periode waktu joint order keempat barang. Periode penyesuaian keempat barang ini selama

⌊ ⌋ minggu. Pada periode penyesuaian keempat barang tersebut, hitung biaya pembelian dan biaya penyimpanan berdasarkan Pers. 4 dan Pers. 8. adalah total biaya pada barang 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dari kasus 1. 7. Pada kasus 2, hitung terlebih dahulu

total biaya dari sampai pada barang 2, 3, 4, 5, dan 6. Dari sampai , hitung joint order pada barang 2, 3, 4, 5, dan 6 dengan meminimumkan Pers. 3. Selama periode joint order kelima barang ini, biaya pembelian, biaya penyimpanan, dan biaya backorder dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 4, Pers. 6, dan Pers. 7. Pada periode dimana harga barang 2 telah naik, joint order dilakukan pada kelima barang. Waktu joint order setelah harga barang 2 naik berbeda dengan waktu joint order sebelum harga barang 2 naik. Hitung kembali waktu joint order kelima barang dengan meminimumkan Pers. 3. Pada satu periode joint order, biaya pembelian, biaya penyimpanan, dan biaya backorder dapat dihitung dengan menggunakan Pers. 4, Pers. 6, dan Pers. 7. Periode joint order setelah harga barang 2 naik dilakukan sebanyak ⌊ ⌋ periode joint order dimana menyatakan periode waktu joint order keempat barang. Periode penyesuaian kelima barang ini selama ⌊ ⌋

minggu. Pada periode penyesuaian, hitung biaya pembelian dan biaya penyimpanan berdasarkan Pers. 4 dan Pers. 8. adalah total biaya pada barang 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dari kasus 2. 8. Misal menyatakan selisih total biaya

dari kasus 1 dan kasus 2, nilai adalah Pers. 10 Untuk menentukan keputusan yang harus diambil oleh perusahaan, perusahaan tersebut harus melihat nilai dari . Jika nilai , berarti . Hal ini berarti total biaya untuk kasus 1 lebih besar dari kasus 2, sehingga keputusan yang harus diambil adalah special order tidak melakukan pada barang 2. Jika nilai , berarti . Hal ini berarti bahwa total biaya untuk kasus 1 lebih kecil dari kasus 2, sehingga keputusan yang harus diambil oleh perusahaan adalah perusahaan harus melakukan special order pada barang 2.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan langkah 1 pada algoritma, akan dihitung nilai dari ̂ . Nilai dari setelah harga barang 1 naik adalah , sehingga nilai dari ̂ adalah . Nilai setelah harga barang 2 naik adalah

√ dan

nilai adalah . Nilai dari ̂ adalah √ – .

Berdasarkan langkah 2 pada algoritma, special order pada barang 1 digunakan untuk memenuhi permintaan barang 1 selama minggu. Akhir periode special order untuk barang 1 adalah minggu. Special order pada barang 2 digunakan untuk memenuhi permintaan barang 2 selama √ . Akhir periode special order pada barang 2 adalah √ .

Berdasarkan langkah 3 pada algoritma, akan ditentukan akhir periode dari model penelitian ini. Jika nilai > 0,078, maka akhir periode dari model ini adalah √ . Jika berada pada interval , maka akhir periode dari model ini adalah . Berdasarkan langkah 4 pada algoritma, bagi menjadi dua kasus. Kasus 1 menyatakan keadaan dimana special order dilakukan pada barang 2 dan kasus 2

(11)

menyatakan keadaan dimana special order tidak dilakukan pada barang 2. Pada joint order dilakukan pada keenam barang. Berdasarkan Aritonang, et al. (2014), keenam barang 1,12 minggu dan nilai dan untuk keenam barang dinyatakan pada tabel 4.

Tabel 4. Joint order keenam barang Barang 1 119 31,69 3,54 2 29 7,16 0,536 3 12 3,21 0 4 55 14,30 2,4 5 29 7,13 1,4 6 8 1,87 0,002

Pertama, akan dihitung total biaya untuk kasus 1 dan kasus 2 dimana .

Berdasarkan langkah 5 pada algoritma, akan dihitung total biaya untuk barang 1. Koswara & Lesmono (2015) menyatakan bahwa total biaya barang 1 untuk kasus 1 dan kasus 2 sama, sehingga total biaya barang 1 tidak perlu dipertimbangkan. Berdasarkan langkah 6 pada algoritma, akan dihitung total biaya barang 2, 3, 4, 5, dan 6 pada kasus 1. Pertama, akan dihitung biaya untuk barang 2. Dari sampai , rata-rata barang 2 yang disimpan dari sampai adalah unit. Biaya penyimpanan unit barang 2 selama minggu adalah dan biaya backorder adalah . Total biaya barang 2 selama periode ini adalah . Pada , barang 2 akan joint order dengan barang 3, 4, 5, dan 6. Joint order untuk kelima barang tersebut dilakukan setiap minggu dan nilai dan untuk kelima barang dinyatakan pada tabel 5.

Tabel 5. Joint order barang 2, 3, 4, 5, dan 6 Barang 2 33 0,943 3 14 0 4 64 2,51 5 34 1,14 6 9 0,20

Pada saat , barang 2 dipesan sebanyak unit dengan biaya pembelian unit barang 2 adalah . Dari sampai , rata-rata barang 2 yang disimpan adalah unit dengan biaya penyimpanan . Biaya pemesanan pada periode ini akan digabung dengan keempat

barang lainnya. Total biaya barang 2 dari sampai adalah . Pada saat , special order dilakukan pada barang 2 dengan memesan barang 2

sebanyak

√ – dengan harga per unit adalah . Rata-rata barang yang disimpan dari sampai √ adalah √ . Biaya penyimpanan barang 2 pada periode special order adalah √ √

dan biaya pemesanan

adalah .

Untuk empat barang lainnya, dari sampai akan terkena biaya penyimpanan dan biaya backorder. Tabel 6 menyatakan biaya penyimpanan dan biaya backorder untuk barang 3, 4, 5, dan 6 dari sampai .

Tabel 6. Biaya barang 3, 4, 5, dan 6 dari sampai Barang Biaya Penyimpanan Biaya Backorder 3 9.532 0 4 56.842 5.882 5 28.025 3.215 6 6.048 3 Total 100.446 9.100

Dari sampai , keempat barang terkena biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, dan backorder. Tabel 7 menyatakan biaya pembelian, peyimpananan, dan backorder barang 3, 4, 5, dan 6 dari sampai .

Tabel 7. Biaya joint order barang 3, 4, 5, dan 6

Barang Kuantitas

Pemesanan Biaya Pembelian 3 7 12.219.375 4 28 61.311.600 5 14 27.249.600 6 4 5.586.000 Total 106.366.575 Barang Biaya Backorder Biaya Penyimpanan 3 0 21.993 4 11.177 129.981 5 4.748 64.418 6 523 12.889 Total 16.448 229.281

(12)

Total biaya keempat barang dari sampai adalah = . Dari sampai √ , joint order dilakukan pada keempat barang setiap minggu dengan nilai dan diberikan pada tabel 8.

Tabel 8. Joint order barang 3, 4, 5, dan 6 Barang

3 14 0,43 4 66 3,38 5 35 1,56 6 9 0,56

Tabel 9 menyatakan kuantitas pemesanan, biaya pembelian, penyimpanan, dan backorder selama satu periode joint order dari barang 3, 4, 5, dan 6.

Tabel 9. Biaya joint order barang 3, 4, 5, dan 6

Barang Kuantitas Pemesanan Biaya Pembelian 3 7 12.219.375 4 31 67.880.700 5 16 31.142.400 6 5 6.982.500 Total 118.224.975 Barang Biaya Backorder Biaya Penyimpanan 3 2.022 23.162 4 16.472 145.106 5 7.122 71.786 6 1.580 13.661 Total 27.196 253.715

Total biaya untuk satu periode joint order barang 3, 4, 5, dan 6 adalah . Dari sampai √ terdapat ⌊( √ ) ⌋ periode joint order. Periode penyesuaian barang 3, 4, 5, dan 6 selama √ – – ⌊ ( √ ) ⌋ minggu. Tabel 10 menyatakan biaya pembelian dan biaya penyimpanan selama periode penyesuaian.

Tabel 10. Biaya barang 3, 4, 5, dan 6 pada periode penyesuaian Barang Kuantitas Pemesanan Biaya Pembelian 3 4 5 6 Total Barang Biaya Penyimpanan 3 4 5 6 Total

Total biaya untuk kasus 1 adalah 139.615.157 (8.494,93 +29,43√ 24,58) 2.327.500 + √ 127.679 √ 118.645.076⌊( √ ) ⌋ 66.781.490 35.599 Pers. 11 Berdasarkan langkah 7 pada algoritma, total biaya untuk kasus 2 akan dihitung. Dari sampai barang 2, 3, 4, 5, dan 6 terkena biaya penyimpanan dan biaya backorder. Tabel 11 menyatakan biaya penyimpanan dan biaya backorder kelima barang dari sampai .

Tabel 11. Biaya kelima barang dari sampai

Barang Biaya Penyimpanan Biaya

Backorder 2 33.046 1,890 3 9.532 0 4 56.842 5.882 5 28.025 3.215 6 6.048 3 Total 133.493 10.990

Dari sampai , kelima barang terkena biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, dan backorder. Tabel 12 menyatakan biaya pembelian, penyimpanan, dan backorder kelima barang dari sampai .

Tabel 12. Biaya joint order barang 2, 3, 4, 5, dan 6

Barang Kuantitas Pemesanan Biaya Pembelian 2 14 32.585.500 3 7 12.219.375 4 28 61.311.600 5 14 27.249.600 6 8 5.586.000 Total 138.951.575 Barang Biaya Penyimpanan Biaya Backorder

(13)

2 72.176 6.031 3 21.993 0 4 129.981 11.177 5 64.418 4.748 6 12.889 523 Total 308.300 23.083

Total biaya kelima barang dari sampai adalah

Dari sampai √ , joint order dilakukan setiap 1,56 minggu dengan nilai dan dinyatakan pada tabel 5. Dalam satu periode joint order kelima barang, terdapat biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, dan backorder. Tabel 13 menyatakan biaya pembelian, penyimpanan, dan backorder pada satu periode joint order kelima barang.

Tabel 13. Biaya joint order barang 2, 3, 4, 5, dan 6

Barang Kuantitas

Pemesanan Biaya Pembelian 2 14 32.585.500 3 7 12.219.375 4 28 61.311.600 5 14 27.249.600 6 8 5.586.000 Total 106.366.575 + 32.585.500 Barang Biaya

Penyimpanan Biaya Backorder 2 72.176 6.031 3 21.993 0 4 129.981 11.177 5 64.418 4.748 6 12.889 523 Total 229.281 + 72.176 23.083 + 6.031

Total biaya untuk satu periode joint order kelima barang adalah . Dari sampai √ , joint order dilakukan sebanyak ⌊( √ ) ⌋ periode. Periode penyesuaian berlangsung selama √ ⌊ ( √ ) ⌋ minggu. Tabel 14 menyatakan biaya pembelian dan biaya penyimpanan barang 2, 3, 4, 5, dan 6 selama periode penyesuaian.

Tabel 14. Biaya kelima barang pada periode penyesuaian

Barang Kuantitas

pemesanan Biaya Pembelian 2 8,96 20.854.400 3 4,01 6.999.956 4 39.151.836 5 17.361.888 6 2,34 3.267.810 Total 66.781.490 +20.854.400 ( Barang Biaya Penyimpanan

2 11.000 3 3.688 4 20.836 5 9.251 6 1.823 Total 35.598 +11.000

Total biaya untuk kasus 2 adalah 139.566.021 + (106.758.014 + 32.663.207 )) ⌊( √ ) ⌋ 66.781.490 20.854.400 35.598 11.000 Pers. 12 Berdasarkan langkah 8 pada algoritma, akan dibandingkan nilai dan . Dengan menganalisa nilai , dapat ditentukan apakah special order perlu dilakukan atau tidak. Karena , maka nilai , sehingga special order perlu dilakukan pada barang 2.

Untuk , akhir periode model ini adalah . Pada langkah 6, akan dihitung total biaya untuk kasus 1. Pertama, akan dihitung biaya untuk barang 2. Dari sampai , rata-rata barang 2 yang disimpan dari sampai adalah unit. Biaya penyimpanan unit barang 2 selama minggu adalah dan biaya backordernya adalah . Total biaya barang 2 selama periode ini adalah . Pada , barang 2 akan joint order dengan barang 3, 4, 5, dan 6. Joint order untuk kelima barang tersebut dilakukan setiap minggu dan nilai dan untuk kelima barang dinyatakan pada tabel 5. Pada saat , barang 2 dipesan sebanyak unit dengan biaya pembelian unit barang 2 adalah . Dari sampai , rata-rata barang 2 yang disimpan adalah unit dengan biaya penyimpanan . Biaya pemesanan pada periode ini akan digabung dengan keempat barang lainnya.

(14)

Total biaya barang 2 dari sampai adalah . Pada saat , special order dilakukan pada barang 2 dengan memesan barang 2 sebanyak √ dengan harga per unit adalah . Rata-rata barang 2 yang disimpan selama periode special order adalah

( √ )

. Biaya penyimpanan barang 2 selama periode special order adalah

( √ )

dan

biaya pemesanan adalah .

Dari √ sampai , individual order akan dilakukan pada barang 2. Dengan meminimumkan Pers. 2, diperoleh waktu individual order untuk barang 2 setiap 2,2 minggu, , dan . Selama periode ini, individual order dilakukan sebanyak ⌊( ( √ )) ⌋ kali. Pada individual order terdapat biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, dan backorder. Pada satu kali individual order, barang 2 dipesan sebanyak unit dan biaya pembelian 20 unit barang 2 adalah .Biaya penyimpanan barang 2 selama periode individual order sebesar dan biaya backorder barang 2 selama periode individual order sebesar . Total biaya untuk satu periode joint order adalah . Periode penyesuaian selama ( √ ) ⌊( ( √ )) ⌋. Pada periode penyesuaian, barang 2 dipesan sebanyak . Biaya penyimpanan barang 2 selama periode penyesuaian adalah dan biaya pembelian adalah .

Untuk empat barang lainnya, dari sampai akan terkena biaya penyimpanan dan biaya backorder. Biaya penyimpanan dan biaya backorder untuk barang 3, 4, 5, dan 6 dari sampai dinyatakan pada tabel 6. Dari sampai , terdapat biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, dan backorder. Biaya pembelian, peyimpananan, dan backorder pada barang 3, 4, 5, dan 6 dari sampai dinyatakan pada tabel 7. Total biaya keempat barang dari sampai adalah

Dari sampai , joint order dilakukan pada keempat barang setiap minggu. Berdasarkan tabel 9, total biaya untuk satu periode joint order barang 3, 4, 5, dan 6 adalah . Dari sampai , terdapat periode joint order, sehingga biaya untuk periode joint order adalah . Periode penyesuaian selama minggu. Tabel 15 menyatakan biaya pembelian dan biaya penyimpanan barang 3, 4, 5, dan 6 pada periode penyesuaian.

Tabel 15. Biaya barang 3, 4, 5, dan 6 pada periode penyesuaian

Barang Kuantitas

Pemesanan Biaya Pembelian

3 2 3.491.250 4 9 19.707.300 5 5 9.732.000 6 2 2.793.000 Total 35.723.550 Barang Biaya Penyimpanan 3 828 4 4.720 5 2.334 6 701 Total 8.583

Total biaya pada periode penyesuaian adalah Total biaya untuk kasus 1 adalah

√ ( √ ) √ Pers. 13 dengan ⌊ ( ( √ )) ⌋.

Pada langkah 7 pada algoritma, total biaya untuk kasus 2 akan dihitung. Dari sampai barang 2, 3, 4, 5, dan 6 terkena biaya penyimpanan dan biaya backorder yang dinyatakan pada tabel 11. Dari sampai , biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, dan backorder untuk barang 2, 3, 4, 5, dan 6 dinyatakan pada tabel 12. Dari sampai joint order dilakukan setiap 1,56 minggu. Biaya pembelian, penyimpanan, dan backorder dari joint order kelima barang dinyatakan pada tabel 13. Total biaya untuk satu periode joint

(15)

order adalah Dari sampai , joint order dilakukan sebanyak 48 kali. Periode penyesuaian berlangsung selama minggu. Tabel 16 menyatakan biaya pembelian dan penyimpanan selama periode penyesuaian.

Tabel 16. Biaya kelima barang pada periode penyesuaian

Barang Kuantitas

pemesanan Biaya Pembelian 2 8 18.620.000 3 4 6.982.500 4 15 32.845.500 5 15.571.200 6 2 2.793.000 Total 58.192.200 +18.620.000( Barang Biaya Penyimpanan

2 7.955 3 2.980 4 14.159 5 6.721 6 1.262 Total 25.122 +7.955

Total biaya untuk kasus 2 adalah

Pada langkah 8 pada algoritma, akan dicari nilai dari . Nilai dari berada pada interval . Dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh untuk setiap nilai yang berada pada interval . Jadi, special order tidak perlu dilakukan pada barang 2.

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, penulis memberikan simpulan bahwa jika kenaikan harga kurang dari 7,8% maka special order tidak perlu dilakukan pada barang 2. Jika kenaikan harga antara 7,8% sampai dengan 20% maka special order perlu dilakukan.

Daftar Pustaka

Aritonang, K., Sitompul, C., dan Alfian. (2014), “Implementation of Inventory System by P(R,T) Model with Differenced Time of Known Priced Increase at PT Inti Vulkatama”, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan.

Hadley, G., & Whitin, T. (1963). Analysis of Inventory Systems. Prentice-Hall International, London.

Koswara, H. & Lesmono, D. (2015). “Analisis Sensitivitas Model P(R,T) Multi Item dengan Adanya Kenaikan Harga”. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Tersine, R. (1994). Principle of Inventory and Material Management. 4th ed. Prentice-Hall International, London.

(16)

Gambar

Tabel 1. Permintaan barang per minggu  Barang  Mean  (unit/minggu)  Standard Deviation  (unit/minggu)  1  39,61  13,67  2  8,96  3,55  3  4,01  1,21  4  17,88  6,9  5  8,92  3,96  6  2,34  1,04
Tabel 2. Harga jual barang, biaya penyimpanan,  dan biaya backorder
Tabel 4. Joint order keenam barang
Tabel 8. Joint order barang 3, 4, 5, dan 6  Barang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berada di Desa Banter Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik,

[r]

Selain itu, dana masjid yang terkumpul dari masyarakat dapat digunakan untuk mengadakan beberapa kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang positif bagi masyarakat,

Adzan waktu salat asar yang dikumandangkan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan yaitu pukul 16.30 WIB, jadwal ini jika dibandingkan dengan jadwal pada bulan Mei yang

It has been widely recognized that interlanguage fossilization is the common phenomena in second or foreign language acquisition. Interlanguage fossilization is

Pelajar yang gagal membayar yuran tersebut pada masa yang ditetapkan TIDAK akan dibenarkan mendaftar kursus semester berkenaan dan TIDAK akan diberikan

Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis, dilakukan secara bivariat untuk mengetahui hubungan antar variable dengan menggunakan tabulasi silang 2x2

 peersatu nusantara, bahkan bahkan untuk untuk engharukan engharukan naa naa bangsa, bangsa, dan dan en!adi identitas en!adi identitas bangsa.