• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Ilmu Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Ilmu Ekonomi"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI 1. Pengantar Ekonomi 2. Circular Flow 3. Multiplier 4. Struktur Biaya 5. Struktur Pasar 6. CSI (Consumption-Saving-Investment) 7. Demand and Supply

8. Konsep Pendapatan Nasional 9. Inflasi & Deflasi

(2)

Prof. P. A. Samuelson (Economics : An

Introductory Analysis)

“Suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan

menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam

berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat”

1

(3)

Manfaat Mempelajari Ilmu

Ekonomi (oleh Mankiw) :

2

1.

Ilmu Ekonomi dapat membantu

memahami wujud perilaku ekonomi

dalam dunia nyata secara lebih baik.

2.

Dengan mempelajari Ilmu Ekonomi dan

membuat seseorang lebih mahir atau lihai

dalam perekonomian.

3.

Dengan menguasai Ilmu Ekonomi maka

akan memberikan pemahaman atas

potensi dan keterbatasan kebijakan

ekonomi.

(4)

3

1.

Tindakan Perseorangan

2.

Rumah Tangga atau Keadaan Rumah Tangga

3.

Perusahaan

4.

Industri

5.

Negara

(5)

Masalah-masalah Ekonomi :

4

1.

Barang apakah yang akan diproduksi dan

berapa banyaknya.

2.

Bagaimana caranya barang tersebut

diproduksi.

(6)

Kelangkaan :

1. Kelangkaan Umum (General Scarcity)

2. Kelangkaan Khusus (Partial Scarcity)

(7)

Merupakan patokan perilaku ekonomi dalam

perekonomisan yang megarahkannya bertindak dan berkesesuaian dengan apa yang diharapkan oleh

pelaku ekonomi tersebut dalam mengambil keputusan.

Prinsip yang dikenal :

Berusaha dengan usaha yang sekecil mungkin

untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

6

(8)

Kebutuhan :

1. Kebutuhan Biologis (Physical Needs)

2. Kebutuhan Psikologis (Social Needs)

(9)

Alat Pemenuhan Kebutuhan :

Adalah sumber-sumber ekonomi, berdasarkan

bentuk yang terbagi menjadi :

1. Barang-barang riil / nyata 2. Barang-barang jasa

Kalau dihubungkan dengan aspek

kelangkaan maka benda terbagi menjadi :

1. Barang-barang bebas (free-goods) 2. Barang-barang ekonomis.

(10)

1. Tanah 2. Tenaga Kerja 3. Modal 4. Keahlian 9

Faktor-faktor Produksi :

(11)

Produksi :

Adalah usaha untuk mengolah sumber-sumber

ekonomi yang terdapat dalam alam menjadi barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan kebutuhan

manusia atau yang berguna bagi manusia.

Atau memproduksi adalah menciptakan utility.

(12)

Konsumsi :

Ialah melenyapkan atau mengurangi kegunaan sesuatu barang yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan.

Macam :

1. Reproduktif Konsumsi 2. Improduktif Konsumsi

(13)

Unsur yang melekat pada

faktor produksi :

1. Mobility (Vertikal dan horizontal mobility) 2. Transformation

3. Cost of Production 4. Productivity

(14)

Adalah prinsip yang menyatakan bahwa bila kita

menambah input yang terus menerus (pada satu faktor yang tetap) maka akan didapat Marginal Output yang mula-mula naik dan kemudian

setelah input tambahan yang disebabkan oleh penambahan mencapai titik tertentu akan

menurun sampai akhirnya mencapai titik 0 (nol).

13

(15)

14

The Law of Diminishing Return

TABEL Tanah (Fixed Factor) Inputs (Buruh) Total Outputs Marginal Outputs 1 ha 0 0 1 ha 1 100 100 1 ha 2 210 110 1 ha 3 325 115 1 ha 4 425 100 1 ha 5 500 75 1 ha 6 550 50 1 ha 7 550 0 Increasing Decreasing

(16)

Economies of Scale / Economies of Mass Production :

Dalam suatu usaha produksi, tidak hanya

menambah / merubah faktor variabel tapi juga menambah faktor tetap.

Ini akan menyebabkan biaya produksi yang rendah dan mengakibatkan kenaikan produksi.

15

(17)

Ekonomi Makro sering disebut sebagai

Agregate Economics.

Makro (bahasa Yunani)  Macros artinya

BESAR.

1

(18)

Lingkar Proses Ekonomi

(Circular Flow)

Adalah arus yang memperlihatkan

hubungan antara kegiatan yang

menghasilkan dan kegiatan yang

mengkonsumirnya.

(19)

Gambar Arus Faktor Produksi

3

Arus Uang untuk Balas Jasa (Gaji, Bunga, Rente, Profit)

RTP RTK

Arus Uang untuk Barang / Jasa Arus Faktor-faktor Produksi

Menciptakan Pendapatan

Menerima Pendapatan

(20)

-> Menunjukan adanya tambahan yang

bersifat

autonomous

terhadap

pengeluaran, yang terdiri atas 3 jenis

yakni :

1. Investasi (Investment / I).

2. Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure / G).

3. Ekspor (Export / X).

(21)

5

-> Penarikan/pengurangan (withdrawals)

dari arus Lingkaran Proses Ekonomi.

Terdapat 3 (tiga) jenis kebocoran dari

Arus Lingkaran Proses Ekonomi, yakni :

1. Tabungan (Saving / S). 2. Pajak (Tax / T).

3. Impor (Import / M).

(22)

Saving (S) = Investment (I)

(23)

Rumah

Tangga Konsumsi

Tabungan Pajak (T) Impor (M) Upah, Sewa Tanah, Bunga, Laba Pajak Penghasilan Kebocoran Lembaga Keuangan Pemerintah Perdagangan Luar Negeri Ekspor (X) Pengeluaran Pemerintah Investasi (I) Injeksi Firms Transfer Payment Pajak Penghasilan Pengeluaran Domestik

(24)

 Pengertian, Prinsip, Koefisien dan Perhitungan

Multiplier

 Pertambahan Multiplier

 Leakage dan Foreign Trade Multiplier

(25)

2

Multiplier :

Pendapatan bertambah berlipat ganda kalau

dibandingkan dengan pertambahan semula.

(26)

Multiplier :

Rumus :

k =  Y

 I

k =

1

1 - MPC

(27)

4

Multiplier

Contoh :

Investasi ditambah dengan Rp. 3 milyar, sehingga

pendapatan nasional bertambah sebesar Rp. 15 milyar berarti Multiplier-nya : k =  Y  I = Rp. 15 M Rp. 3 M = 5

(28)

Pengaruh Multiplier kalau MPC = 0,8

Golongan

Keluarga PertambahanPendapatan

Y Pertambahan Konsumsi C Pertambahan Tabungan S A 1000 800 200 B 800 640 160 C 640 512 128 D 512 409,60 102,4 E 409,6 327,68 81,92 F 327,68 262,144 65,536 -N - - -Jumlah 5000 4000 1000

(29)

1

Biaya Produksi :

Adalah segala pengorbanan yang seharusnya

terjadi dalam suatu proses produksi.

(30)

Struktur Biaya

Biaya dibedakan (untuk memudahkan analisa pengusaha) :

1. Biaya Langsung

Adalah biaya yang langsung digunakan.

Contoh : Bahan baku, tenaga kerja.

2. Biaya Tidak Langsung

Biaya penunjang untuk menghasilkan barang tsb.

Ada juga biaya umum, biaya pabrik, dll. Biaya dapat dibedakan menurut waktu :

(31)

3

Pembagian Biaya

1.

Biaya Tetap (Fixed Cost / FC)

Jumlah biaya yang tidak berubah-ubah walaupun

terjadi perubahan tingkat produksi.

Untuk kurun waktu jangka pendek.

Contoh : Biaya gaji, listrik, telepon, biaya penyusutan.

Biaya

Jumlah Tingkat Produksi TFC

Rp.30,-

(32)

Pembagian Biaya

2.

Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC)

Jumlah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan tingkat produksi.

Yang bisa digolongkan sebagai Biaya Variabel :

1. Harga bahan mentah

2. Upah buruh tidak tetap

(33)

5

Pembagian Biaya

3.

Biaya Total (Total Cost / TC)

Keseluruhan jumlah ongkos produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi total didapat dari menjumlahkan Biaya

Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) dan Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)

(34)

Jenis Pengertian Biaya /

Ongkos Produksi :

0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 0 1 2 3 4 5 6 Q P TC TVC TFC

(35)

7

Pengertian Biaya per 1 Unit

Produksi :

Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya Variabel Rata-rata

(Average Variable Cost /

AVC)

Biaya Total Rata-rata

(Average Cost / AC)

Biaya Marginal Rata-rata (Marginal Cost / MC)

(36)

Biaya Tetap Rata-rata (Average

Fixed Cost / AFC)

4.

Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya Tetap Total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang

tertentu dibagi dengan jumlah produksi tersebut (Quantity / Q). AFC = TFC

Q

(37)

9

5.

Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable

Cost / AVC)

Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tersebut (Quantity / Q).

AVC = TVC Q

Biaya Variabel Rata-rata

(Average Variable Cost / AVC)

Biaya

AVC

0

(38)

Tabel

(contoh) :

Penghasilan Penghasilan Marginal BV BVR Biaya Biaya Total Rata-rata Output (Upah)

Tetap Variabel (kg) (per hari) (kg)

1 Ha 1 1.000 1.000 100 0,10 1 Ha 2 2.400 1.200 1.400 200 0,08 1 Ha 3 3.750 1.250 1.350 300 0,08 1 Ha 4 4.800 1.200 1.050 400 0,08 1 Ha 5 5.500 1.100 700 500 0,09 Input

(39)

11

Semakin tinggi / naik tingkat produksi, semakin

murah Biaya Tetap Rata-rata.

Semakin tinggi / naik tingkat produksi, semakin

murah Biaya Variabel Rata-rata.

Pengertian Biaya per 1 Unit

Produksi :

(40)

6.

Biaya Total Rata-rata (Average Cost / AC)

Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah

barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi

tersebut (Quantity / Q).

AC = TC atau AC = AFC + AVC

Q

Biaya Total Rata-rata (Average

Cost / AC)

(41)

13

Biaya Marginal

(Marginal Cost / MC)

7.

Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)

Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak 1 (satu) unit.

Tambahan biaya yang dikeluarkan karena adanya pertambahan 1 (satu) unit produksi.

MCn = MTC M output

(42)

Tabel

:

Output Marginal AFC AVC AC TC MC Output 1 Ha 100.000 0 x 150.000 0

~

0

~

100.000

~

1 Ha 100.000 1 x 150.000 2 2 50.000 75.000 125.000 250.000 75.000 1 Ha 100.000 2 x 150.000 5 3 20.000 60.000 80.000 400.000 50.000 1 Ha 100.000 3 x 150.000 9 4 11.111 50.000 61.111 550.000 37.500 1 Ha 100.000 4 x 150.000 12 3 8.333 50.000 58.333 700.000 50.000 1 Ha 100.000 5 x 150.000 14 2 7.143 53.571 60.714 850.000 75.000 1 Ha 100.000 6 x 150.000 14 0 7.143 64.286 71.429 1.000.000

~

Input

(43)

15

Grafik

:

Q P AC AVC MC AFC

(44)

Hubungan The Law of Diminishing

Returns dengan Biaya Variabel

:

Kurva-kurva AVC dan AC berbentuk huruf ‘U’.

Bentuk Kurva yang semacam itu mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh hukum “Hasil Lebih yang Semakin

(45)

1

(46)

STRUKTUR PASAR

Pasar merupakan pertemuan antara penjual dan pembeli.

Struktur pasar dibedakan menjadi :

Persaingan Sempurna (Pure Competition)

Persaingan Tidak Sempurna (Non Pure

Competition)

1.Persaingan Monopolistik

2.Oligopoli

3.Monopoli

(47)

3

Pasar Persaingan Sempurna :

Yaitu sebagai struktur pasar atau industri yang banyak penjual dan pembelinya dimana setiap penjual dan

pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-cirinya :

 Banyak penjual dan banyak pembeli.

 Harga di pasar sifatnya sudah “Datum” atau “Pasti”, karena pembeli dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga.

 Homogen produk -> setiap jenis barang adalah sama.  Sifatnya “Free Entry”.

(48)

Grafik Pure Competition untuk

Demand :

0 10 20 30 40 50 60 P Permintaan = HM = HR

Harga Barang Jumlah Total Harga Total Hasil Harga (P) dlm Rp. (Q) dlm Rp. Marginal Rata-rata

50 10 500 50

50 11 550 50 50

(49)

5

Pasar Persaingan Tidak

Sempurna :

1. Pasar Persaingan Monopolistik

Yaitu suatu pasar dimana terdapat banyak penjual/produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak.

Ciri-cirinya :

 Banyak penjual dan banyak pembeli.

 Barang produksinya bersifat berbeda corak (Differentiated Product).

 Timbul merek-merek dagang.

(50)

Grafik Pasar Persaingan Monopolistik

P / HR Q Total HM (Rp) (Unit) (Rp) (Rp) 60 0 0 59 59 1 59 57 58 2 116 55 57 3 171 53 56 4 224 51 55 5 275 49 54 6 324 47 53 7 371 45 52 8 416 43 51 9 459 41 50 10 500 39 49 11 539 37 48 12 576 0 10 20 30 40 50 60 70 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 HR HM

(51)

7

Pasar Persaingan Tidak

Sempurna :

2. Pasar Oligopoli

Yaitu pasar dimana penjualnya sedikit atau terbatas bisa dikatakan sekitar dibawah sepuluh saja sedangkan pembelinya banyak sekali.

Ciri-cirinya :

 Penjualnya diatas 2 tetapi tidak banyak sampai dengan 10 dalam menghadapi banyak pembeli.

 Barangnya bersifat homogen dan diferensiasi.

 Terdapat persaingan harga antara penjual terkadang sering timbul perang harga -> timbul price leadership.

(52)

Pasar Persaingan Tidak

Sempurna :

3. Pasar Monopoli

Yaitu pasar dimana terdapat seorang penjual dan banyak pembeli.

Ciri-cirinya :

 Satu penjual menghadapi banyak pembeli.  Penjual dapat menguasai penentuan harga.

(53)

9

Beberapa jenis monopoli

:

 Monopoli Alam

 Monopoli Lokal

 Monopoli karena Undang-undang  Monopoli karena Modal

 Monopoli karena Teknologi

(54)

Pasar Persaingan Tidak

Sempurna :

4. Pasar Duopoli

(55)

1

(56)

Unsur yang mempengaruhi turun naiknya

tingkat pendapatan nasional :

Consumption atau Konsumsi (C)

Saving atau Tabungan (S)

(57)

3

Pendapat mengenai pengertian

Consumption, Saving dan Investment :

Pendapat Golongan Klasik :

Meninjau dari arus barang dan jasa

Definisi :

 Konsumsi adalah penggunaan terhadap

barang-barang dan jasa-jasa oleh masayarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 Saving ialah bagian daripada barang-barang

dan jasa-jasa yang tidak dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

(58)

Pendapat mengenai pengertian

Consumption, Saving dan Investment :

Pendapat Golongan Keynes :

Uang memegang peranan penting

Definisi :

 Konsumsi ialah pengeluaran uang yang

ditujukan untuk pembelanjaan barang-barang dan jasa-jasa guna keperluan sehari-hari.

 Saving ialah bagian daripada pendapatan yang

tidak dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi.

(59)

5

Consumption Function : gambaran konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan. C = f(Y)

Saving Function : gambaran saving pada berbagai tingkat pendapatan S = f(Y)

(60)

Unsur yang erat hubungannya

dengan konsumsi dan saving :

1. Propensity To Consume (PTC) atau Average Propensity To Consume (APTC) :

Adalah bagian yang dikonsumsikan dari suatu tingkat pendapatan yang dapat dinyatakan melalui

perbandingan antara jumlah yang dikonsumsikan dengan jumlah pendapatan atau dikatakan juga

sebagai hasrat untuk berkonsumsi pada suatu tingkat pendapatan tertentu.

(61)

7

Unsur yang erat hubungannya

dengan konsumsi dan saving :

2. Propensity To Save (PTS) atau Average Propensity To Save (APTS) :

Adalah bagian yang disimpan yang dapat dinyatakan melalui perbandingan antara yang disimpan dengan

jumlah pendapatan atau dikatakan juga sebagai hasrat untuk ber-saving pada suatu tingkat pendapatan

tertentu.

Rumus : S

(62)

Pendapatan Berbagai

Golongan Keluarga :

Golongan Keluarga I Rp. 500 Rp. 600 Rp. -100 II Rp. 1.000 Rp. 1.000 Rp. 0 III Rp. 1.500 Rp. 1.400 Rp. 100 IV Rp. 2.000 Rp. 1.750 Rp. 250 V Rp. 2.500 Rp. 2.050 Rp. 450 Y C S

(63)

9

Unsur yang erat hubungannya

dengan konsumsi dan saving :

3. Marginal Propensity To Consume (MPC) :

Adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan.

Rumus : ∆C

(64)

Unsur yang erat hubungannya

dengan konsumsi dan saving :

4. Marginal Propensity To Save (MPS) :

Adalah perbandingan antara pertambahan saving dengan pertambahan pendapatan.

Rumus : ∆S

(65)

11

MPC

MPC = 1, menunjukkan semua tambahan pendapatan digunakan untuk tambahan konsumsi.

MPC < 1, menunjukan bahwa tambahan pendapatan seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk

konsumsi melainkan sebagian akan disisihkan untuk ditabung (saving).

MPC = 0, menunjukan bahwa penggunaan tambahan

(66)

Pertambahan Pendapatan,

Konsumsi dan Saving :

Masa Y C SCY MPC APCS MPS 1 1.000 1.200 -200 - - - 1,2 - -2 2.000 2.000 - 800 1.000 0,8 1,0 200 0,2 3 3.000 2.700 300 700 1.000 0,7 0,9 300 0,3 4 4.000 3.700 700 600 1.000 0,6 0,82 400 0,4 5 5.000 3.900 1.100 600 1.000 0,6 0,78 400 0,4 6 6.000 4.400 1.600 500 1.000 0,5 0,74 500 0,5 7 7.000 4.800 2.200 400 1.000 0,4 0,67 600

(67)

13

Investment dalam Ilmu Ekonomi

Pengertian :

Pembelanjaan atau setiap pengeluaran

yang berakibat menimbulkan

(68)

Investasi

Dilihat dari sudut arah penggunaannya : a. Real Investmment :

investasi yang ditujukan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dengan harapan akan

memperoleh laba dari penjualan barang dan jasa yang diprodusir.

b. Financial Investment :

investasi yang dikeluarkan untuk pembelian

(69)

15

Investasi

Dilihat dari sudut yang melakukannya : a. Private Investment :

yang dilakukan oleh swasta atau perseorangan. b. Business Investment :

yang dilakukan oleh perusahaan. b. Governmental Investment :

(70)

Induced Investment :

0 Y 1 Y 2 I 2

(71)

17

Autonomous Investment :

0 Y 1 Y 2

I

(72)

P

ERMINTAAN

(D

EMAND

)

 Fungsi Permintaan

Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.

 Effective Demand

Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh untuk membeli.

(73)

H

UKUM

P

ERMINTAAN

Bila harga suatu barang naik maka permintaan barang tersebut akan turun.

Bila harga suatu barang turun maka permintaan akan naik.

Dengan asumsi cateris paribus

(74)

2 4 6 8 10 12 Harga D

Kurva Permintaan

TABEL Harga / Price (Rp)

Jumlah Diminta / Quantity (Unit) A 10 1 B 9 2 C 8 5 D E 7 6 10 16 A B C C D E

(75)

1.

Permintaan Berubah

Karena pengaruh pendapatan, bila pendapatan bertambah maka permintaan akan bertambah, maka kurva akan bergeser ke kanan dan bila

pendapatan turun maka permintaan akan turun dan kurvanya bergeser ke kiri.

4

Perubahan Permintaan :

0 Q1 Q2 Q3 Jumlah Permintaan P D1 D2 D3

(76)

2. Jumlah yang Diminta Berubah

Peningkatan atau penurunan dalam jumlah yang diminta sebagai akibat daripada perubahan harga dan dinyatakan dalam kurva yang sama.

Perubahan Permintaan :

Harga

P1 D P

(77)

Pendapatan (Income)

Perasaan, Cita Rasa (Taste)

Harga Barang-barang Lain

Timbul atau Tenggelamnya sesuatu barang

pengganti (Substitusi)

Pengharapan

Pandangan Masyarakat

Pertumbuhan Penduduk

6

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Permintaan :

(78)

Penawaran

Jumlah yang disediakan di pasar oleh masyarakat pada tingkat harga tertentu dan pada waktu

tertentu.

Kurve Penawaran bergerak dari kiri bawah ke

kanan atas.

(79)

Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga naik

maka penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun.

Dengan asumsi cateris paribus.

8

(80)

0 1 2 3 4 5 6 4 8 12 16 20 H arga S C B A

Grafik Supply

TABEL

Harga / Price (Rp) Jumlah Ditawarkan / Quantity (Unit) A 5 20 B 4 16 C 3 12 D E 2 1 8 4 E D

(81)

1.

Harga barang itu sendiri.

2.

Harga barang-barang lain.

3.

Biaya untuk memperoleh faktor-faktor

produksi.

4.

Tujuan-tujuan dari perusahaan.

5.

Tingkat teknologi.

6.

Pengaruh iklim.

7.

Pengaruh Pajak.

10

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Penawaran :

(82)

E

LASTISITAS

Adalah :

Hubungan permintaan akan sesuatu barang

terhadap perubahan harga secara jelas maka

terdapat suatu konsep yang menggambarkan

baik secara kwantitatif maupun secara

kwalitatif.

Terbagi :

1.

Elastisitas Permintaan

2.

Elastisitas Penawaran

(83)

12

Elastisitas Permintaan

Coefisien Elasticity

Angka yang menunjukkan perbedaan antara

prosentase perubhan banyaknya barang yang

diminta dengan prosentase perubahan harga

barang yang diminta.

E =

∆ dalam Q (Jumlah)

∆ dalam P (Harga)

∆ = Perubahan

(84)

C

OEFFICIEN

E

LASTICITY

Nilai Koefisien Elastis 0 hingga ~ (tidak terhingga) :

1. Kalau E > 1 (satu) : Permintaan Elastis.

2. Kalau E < 1 (satu) : Permintaan Inelastis.

3. Kalau E = 1 (satu) : Permintaan Unitary

(85)

Yaitu = Jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta pada pembeli para harga tersebut.

14

Keseimbangan Harga

(Price Equilibrium)

Harga / Price (Rp) Jumlah Diminta / Quantity Jumlah yang Ditawarkan Sifat Interaksi 500 200 1000 Kelebihan Penawaran 400 400 800 300 600 600 Equilibrium 200 800 400 Kelebihan Permintaan 100 1000 200 Tabel

(86)

0 100 200 300 400 500 600 Harga D S Kelebihan Penawaran Kelebihan Permintaan S S1 D D1 E

Keseimbangan Harga

(Price Equilibrium)

(87)

 Pembeli Marginal :

Pembeli yang mempunyai penilaian subyektif sama

dengan harga yang terjadi. Pembeli marginal berada pada titik E.

 Pembeli Super-Marginal :

Pembeli yang berada disebelah atasnya yakni di ED. Pembeli yang sanggup membeli pada harga yang lebih tinggi daripada harga yang terjadi saat itu.

16

(88)

Keuntungan yang terjadi disini dinamakan premi konsumen (Consumer’s Rent).

 Pembeli Sub-Marginal :

Pembeli yang berada di sebelah bawahnya yakni ED1.

(89)

 Penjual Marginal :

Penjual yang mempunyai biaya produksi sama dengan harga yang terjadi.

 Penjual Sub-Marginal :

Penjual yang mempunyai biaya produksi diatas harga yang terjadi.

Penjual ini tentu akan segera keluar dari kegiatan penjualan itu.

18

Dilihat dari Sudut Penawaran dapat

Dibagi atas Beberapa Bagian :

(90)

Penjual Super-Marginal :

Penjual yang mempunyai biaya produksinya dibawah harga yang terjadi.

Pada pihak penjual/penawar terdapat pula

semacam keuntungan yang disebabkan

harga yang terjadi pada E adalah harga yang

terlalu tinggi sedangkan biaya produksinya

rendah. Keuntungannya dinamakan

Dilihat dari Sudut Penawaran dapat

Dibagi atas Beberapa Bagian :

(91)

Manfaat mengetahui konsep dan

perhitungan Pendapatan Nasional :

1. Memperoleh gambaran mengenai tingkat

kemakmuran.

2. Untuk mengetahui pembagian pendapatan

(Distribution of Income).

3. Alat

untuk

mengetahui

struktur

perekonomian suatu negara.

(92)

Pendapatan Per kapita

Y = Jumlah Pendapatan

Jumlah Penduduk

(93)

3

1. Gross National Product (GNP)

2. Net National Product (NNP / Hasil Bersih

Pendapatan Nasional)

3. Net National Income (NNI)

4. Personal Income (PI)

5. Disposable Income (DI)

(94)

Adalah jumlah semua barang-barang dan jasa-jasa yang

dihasilkan Warga Negara baik didalam negara itu

sendiri maupun diluar negeri dalam jangka waktu

tertentu (biasanya satu tahun).

(95)

5

Gross National Product (GNP)

Gross National Income (GNI) selalu sama dengan

GNP sehingga dengan demikian sekurangnya

terdapat 2 (dua) cara untuk mengukur GNP yaitu :

 Menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan

dalam jangka waktu tertentu.

 Dapat dengan mengukur GNI dengan menjumlahkan

nilai pendapatan yang diciptakan dalam proses memproduksi barang dan jasa.

(96)

Tekhnis ekonomis

Menghitung atau menjumlahkan hanya value added.

(97)

7

Perhitungan Dua Kali :

a Petani Rp. 20 Rp. 0 Rp. 20 b Pabrik Tepung Rp. 30 Rp. 20 Rp. 10 c Pabrik Roti Rp. 50 Rp. 30 Rp. 20 d Pengecer Rp. 100 Rp. 50 Rp. 50 Rp. 200 Rp. 100 (Value Added) Biaya Bahan

(98)

Hasil produksi barang-barang dan jasa-jasa suatu negara ditambah dengan hasil produksi barang-barang dan jasa-jasa orang-orang dan perusahaan-perusahaan asing di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

GDP = GDI dan GNP = GNI

GDP > GNP -> negara belum maju

GDP < GNP -> negara sudah maju

Produk Domestik Bruto (PDB) atau

Gross Domestic Product (GDP)

(99)

Net National Product (NNP / Hasil Bersih

Pendapatan Nasional) :

9

Merupakan nilai menurut harga pasar dari

semua barang dan jasa yang dihasilkan

dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu

tahun) setelah dikurangi dengan penyusutan

karena pemakaian barang-barang modal.

(100)

Net National Income (NNI) :

10

Adalah pendapatan total yang diterima

oleh semua faktor-faktor produksi seperti

tenaga kerja, modal, tanah, dan lain-lain.

Net National Income= NNP – Pajak Tidak Langsung

(101)

Personal Income (PI)

11

Adalah total pendapatan yang diterima oleh

Rumah Tangga dari berbagai-bagai sumber.

Personal Income (PI) =

NNI – Pajak Atas Laba Perusahaan (profit taxes) –

Laba Yang Tidak Dibagikan + Transfer Payment

(102)

Transfer Payment

(Pengalihan Pembayaran)

Adalah hal yang tidak merupakan bagian dari

pada Pendapatan Nasional karena Transfer

Payment ini diterima tidak karena memberikan

sumbangan pada produksi tetapi tersedia

(103)

Disposable Income (DI)

13

Adalah Personal Income dikurangi pajak perseorangan seperti pajak kekayaan dan pajak pendapatan yang harus dibayar kepada pemerintah.

Atau

Pendapatan yang jatuh ketangan masyarakat sebagian digunakan untu Konsumsi dan Saving.

DI = Personal Income – Pajak Perseorangan

(104)

Inflasi

Terjadi bila terdapat kenaikan harga barang-barang dan jika barang-barang yang telah dihasilkan tidak beredar melainkan ditimbun oleh golongan masyarakat yang hendak berspekulasi.

(105)

Deflasi

Harga tertekan pada tingkatan yang rendah, pendapatan masyarakat akan berkurang dan sering terjadi pengangguran tenaga kerja sedangkan sebagian peralatan modal tidak dipergunakan dalam proses produksi.

(106)

Pembagian secara garis besarnya :

 Inflasi Tertekan  Inflasi Terbuka

Pembagian dari sudut timbulnya inflasi :

 Inflasi Permintaan (Demand Inflation)  Inflasi Biaya (Cost Inflation)

3

(107)

 Kebijakan Fiskal

 Kebijakan Moneter

 Kebijakan Harga dan Pendapatan

4

Gambar

TABEL  Tanah  (Fixed Factor)  Inputs  (Buruh)  Total  Outputs  Marginal Outputs  1 ha  0  0  1 ha  1  100  100  1 ha  2  210  110  1 ha  3  325  115  1 ha  4  425  100  1 ha  5  500  75  1 ha  6  550  50  1 ha  7  550  0  Increasing  Decreasing
Gambar Arus Faktor Produksi
Grafik Pure Competition untuk  Demand :  0 102030405060P Permintaan = HM = HR
Grafik Pasar Persaingan Monopolistik   P / HR Q Total HM (Rp) (Unit) (Rp) (Rp) 60 0 0 59 59 1 59 57 58 2 116 55 57 3 171 53 56 4 224 51 55 5 275 49 54 6 324 47 53 7 371 45 52 8 416 43 51 9 459 41 50 10 500 39 49 11 539 37 48 12 576 010203040506070 0 1 2 3

Referensi

Dokumen terkait

= Nilai barang bagi pembeli – Jumlah uang yang dibayar oleh Pembeli (Harga

Artinya, di luar harga keseimbangan, jumlah yang bersedia ditawarkan penjual (supply) tidak akan sama dengan jumlah yang diminta (demand)..

disuatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau ekuilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah. sama dengan jumlah

konsumen sama dengan jumlah produk yang ditawarkan (Qd=Qs) atau harga produk yang diminta sama dengan harga produk yang. ditawarkan (Pd

Hukum penawaran : “ makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual; sebaliknya makin. jumlah barang yang ditawarkan

Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti

Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang mengambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta

Penawaran adalah jumlah barang yang bersedia ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Jumlah penawaran adalah sejumlah barang ditawarkan