DAFTAR ISI 1. Pengantar Ekonomi 2. Circular Flow 3. Multiplier 4. Struktur Biaya 5. Struktur Pasar 6. CSI (Consumption-Saving-Investment) 7. Demand and Supply
8. Konsep Pendapatan Nasional 9. Inflasi & Deflasi
Prof. P. A. Samuelson (Economics : An
Introductory Analysis)
“Suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat”
1
Manfaat Mempelajari Ilmu
Ekonomi (oleh Mankiw) :
2
1.
Ilmu Ekonomi dapat membantu
memahami wujud perilaku ekonomi
dalam dunia nyata secara lebih baik.
2.
Dengan mempelajari Ilmu Ekonomi dan
membuat seseorang lebih mahir atau lihai
dalam perekonomian.
3.
Dengan menguasai Ilmu Ekonomi maka
akan memberikan pemahaman atas
potensi dan keterbatasan kebijakan
ekonomi.
3
1.
Tindakan Perseorangan
2.
Rumah Tangga atau Keadaan Rumah Tangga
3.Perusahaan
4.
Industri
5.Negara
Masalah-masalah Ekonomi :
41.
Barang apakah yang akan diproduksi dan
berapa banyaknya.
2.
Bagaimana caranya barang tersebut
diproduksi.
Kelangkaan :
1. Kelangkaan Umum (General Scarcity)
2. Kelangkaan Khusus (Partial Scarcity)
Merupakan patokan perilaku ekonomi dalam
perekonomisan yang megarahkannya bertindak dan berkesesuaian dengan apa yang diharapkan oleh
pelaku ekonomi tersebut dalam mengambil keputusan.
Prinsip yang dikenal :
Berusaha dengan usaha yang sekecil mungkin
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
6
Kebutuhan :
1. Kebutuhan Biologis (Physical Needs)
2. Kebutuhan Psikologis (Social Needs)
Alat Pemenuhan Kebutuhan :
Adalah sumber-sumber ekonomi, berdasarkan
bentuk yang terbagi menjadi :
1. Barang-barang riil / nyata 2. Barang-barang jasa
Kalau dihubungkan dengan aspek
kelangkaan maka benda terbagi menjadi :
1. Barang-barang bebas (free-goods) 2. Barang-barang ekonomis.
1. Tanah 2. Tenaga Kerja 3. Modal 4. Keahlian 9
Faktor-faktor Produksi :
Produksi :
Adalah usaha untuk mengolah sumber-sumber
ekonomi yang terdapat dalam alam menjadi barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan kebutuhan
manusia atau yang berguna bagi manusia.
Atau memproduksi adalah menciptakan utility.
Konsumsi :
Ialah melenyapkan atau mengurangi kegunaan sesuatu barang yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Macam :
1. Reproduktif Konsumsi 2. Improduktif Konsumsi
Unsur yang melekat pada
faktor produksi :
1. Mobility (Vertikal dan horizontal mobility) 2. Transformation
3. Cost of Production 4. Productivity
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa bila kita
menambah input yang terus menerus (pada satu faktor yang tetap) maka akan didapat Marginal Output yang mula-mula naik dan kemudian
setelah input tambahan yang disebabkan oleh penambahan mencapai titik tertentu akan
menurun sampai akhirnya mencapai titik 0 (nol).
13
14
The Law of Diminishing Return
TABEL Tanah (Fixed Factor) Inputs (Buruh) Total Outputs Marginal Outputs 1 ha 0 0 1 ha 1 100 100 1 ha 2 210 110 1 ha 3 325 115 1 ha 4 425 100 1 ha 5 500 75 1 ha 6 550 50 1 ha 7 550 0 Increasing Decreasing
Economies of Scale / Economies of Mass Production :
Dalam suatu usaha produksi, tidak hanya
menambah / merubah faktor variabel tapi juga menambah faktor tetap.
Ini akan menyebabkan biaya produksi yang rendah dan mengakibatkan kenaikan produksi.
15
Ekonomi Makro sering disebut sebagai
Agregate Economics.
Makro (bahasa Yunani) Macros artinya
BESAR.
1
Lingkar Proses Ekonomi
(Circular Flow)
Adalah arus yang memperlihatkan
hubungan antara kegiatan yang
menghasilkan dan kegiatan yang
mengkonsumirnya.
Gambar Arus Faktor Produksi
3
Arus Uang untuk Balas Jasa (Gaji, Bunga, Rente, Profit)
RTP RTK
Arus Uang untuk Barang / Jasa Arus Faktor-faktor Produksi
Menciptakan Pendapatan
Menerima Pendapatan
-> Menunjukan adanya tambahan yang
bersifat
autonomous
terhadap
pengeluaran, yang terdiri atas 3 jenis
yakni :
1. Investasi (Investment / I).
2. Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure / G).
3. Ekspor (Export / X).
5
-> Penarikan/pengurangan (withdrawals)
dari arus Lingkaran Proses Ekonomi.
Terdapat 3 (tiga) jenis kebocoran dari
Arus Lingkaran Proses Ekonomi, yakni :
1. Tabungan (Saving / S). 2. Pajak (Tax / T).
3. Impor (Import / M).
Saving (S) = Investment (I)
Rumah
Tangga Konsumsi
Tabungan Pajak (T) Impor (M) Upah, Sewa Tanah, Bunga, Laba Pajak Penghasilan Kebocoran Lembaga Keuangan Pemerintah Perdagangan Luar Negeri Ekspor (X) Pengeluaran Pemerintah Investasi (I) Injeksi Firms Transfer Payment Pajak Penghasilan Pengeluaran Domestik
Pengertian, Prinsip, Koefisien dan Perhitungan
Multiplier
Pertambahan Multiplier
Leakage dan Foreign Trade Multiplier
2
Multiplier :
Pendapatan bertambah berlipat ganda kalau
dibandingkan dengan pertambahan semula.
Multiplier :
Rumus :
k = Y
I
k =
1
1 - MPC
4
Multiplier
Contoh :
Investasi ditambah dengan Rp. 3 milyar, sehingga
pendapatan nasional bertambah sebesar Rp. 15 milyar berarti Multiplier-nya : k = Y I = Rp. 15 M Rp. 3 M = 5
Pengaruh Multiplier kalau MPC = 0,8
Golongan
Keluarga PertambahanPendapatan
Y Pertambahan Konsumsi C Pertambahan Tabungan S A 1000 800 200 B 800 640 160 C 640 512 128 D 512 409,60 102,4 E 409,6 327,68 81,92 F 327,68 262,144 65,536 -N - - -Jumlah 5000 4000 1000
1
Biaya Produksi :
Adalah segala pengorbanan yang seharusnya
terjadi dalam suatu proses produksi.
Struktur Biaya
Biaya dibedakan (untuk memudahkan analisa pengusaha) :
1. Biaya Langsung
Adalah biaya yang langsung digunakan.
Contoh : Bahan baku, tenaga kerja.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya penunjang untuk menghasilkan barang tsb.
Ada juga biaya umum, biaya pabrik, dll. Biaya dapat dibedakan menurut waktu :
3
Pembagian Biaya
1.
Biaya Tetap (Fixed Cost / FC)
Jumlah biaya yang tidak berubah-ubah walaupun
terjadi perubahan tingkat produksi.
Untuk kurun waktu jangka pendek.
Contoh : Biaya gaji, listrik, telepon, biaya penyusutan.
Biaya
Jumlah Tingkat Produksi TFC
Rp.30,-
Pembagian Biaya
2.
Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC)
Jumlah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan tingkat produksi.
Yang bisa digolongkan sebagai Biaya Variabel :
1. Harga bahan mentah
2. Upah buruh tidak tetap
5
Pembagian Biaya
3.
Biaya Total (Total Cost / TC)
Keseluruhan jumlah ongkos produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi total didapat dari menjumlahkan Biaya
Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) dan Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
Jenis Pengertian Biaya /
Ongkos Produksi :
0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 0 1 2 3 4 5 6 Q P TC TVC TFC7
Pengertian Biaya per 1 Unit
Produksi :
Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Variabel Rata-rata
(Average Variable Cost /
AVC)
Biaya Total Rata-rata
(Average Cost / AC)
Biaya Marginal Rata-rata (Marginal Cost / MC)
Biaya Tetap Rata-rata (Average
Fixed Cost / AFC)
4.
Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu dibagi dengan jumlah produksi tersebut (Quantity / Q). AFC = TFC
Q
9
5.
Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable
Cost / AVC)
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tersebut (Quantity / Q).
AVC = TVC Q
Biaya Variabel Rata-rata
(Average Variable Cost / AVC)
Biaya
AVC
0
Tabel
(contoh) :
Penghasilan Penghasilan Marginal BV BVR Biaya Biaya Total Rata-rata Output (Upah)
Tetap Variabel (kg) (per hari) (kg)
1 Ha 1 1.000 1.000 100 0,10 1 Ha 2 2.400 1.200 1.400 200 0,08 1 Ha 3 3.750 1.250 1.350 300 0,08 1 Ha 4 4.800 1.200 1.050 400 0,08 1 Ha 5 5.500 1.100 700 500 0,09 Input
11
Semakin tinggi / naik tingkat produksi, semakin
murah Biaya Tetap Rata-rata.
Semakin tinggi / naik tingkat produksi, semakin
murah Biaya Variabel Rata-rata.
Pengertian Biaya per 1 Unit
Produksi :
6.
Biaya Total Rata-rata (Average Cost / AC)
Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi
tersebut (Quantity / Q).
AC = TC atau AC = AFC + AVC
Q
Biaya Total Rata-rata (Average
Cost / AC)
13
Biaya Marginal
(Marginal Cost / MC)
7.
Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak 1 (satu) unit.
Tambahan biaya yang dikeluarkan karena adanya pertambahan 1 (satu) unit produksi.
MCn = MTC M output
Tabel
:
Output Marginal AFC AVC AC TC MC Output 1 Ha 100.000 0 x 150.000 0
~
0~
100.000~
1 Ha 100.000 1 x 150.000 2 2 50.000 75.000 125.000 250.000 75.000 1 Ha 100.000 2 x 150.000 5 3 20.000 60.000 80.000 400.000 50.000 1 Ha 100.000 3 x 150.000 9 4 11.111 50.000 61.111 550.000 37.500 1 Ha 100.000 4 x 150.000 12 3 8.333 50.000 58.333 700.000 50.000 1 Ha 100.000 5 x 150.000 14 2 7.143 53.571 60.714 850.000 75.000 1 Ha 100.000 6 x 150.000 14 0 7.143 64.286 71.429 1.000.000~
Input15
Grafik
:
Q P AC AVC MC AFCHubungan The Law of Diminishing
Returns dengan Biaya Variabel
:
Kurva-kurva AVC dan AC berbentuk huruf ‘U’.
Bentuk Kurva yang semacam itu mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh hukum “Hasil Lebih yang Semakin
1
STRUKTUR PASAR
Pasar merupakan pertemuan antara penjual dan pembeli.
Struktur pasar dibedakan menjadi :
•
Persaingan Sempurna (Pure Competition)
•
Persaingan Tidak Sempurna (Non Pure
Competition)
1.Persaingan Monopolistik
2.Oligopoli
3.Monopoli
3
Pasar Persaingan Sempurna :
Yaitu sebagai struktur pasar atau industri yang banyak penjual dan pembelinya dimana setiap penjual dan
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-cirinya :
Banyak penjual dan banyak pembeli.
Harga di pasar sifatnya sudah “Datum” atau “Pasti”, karena pembeli dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga.
Homogen produk -> setiap jenis barang adalah sama. Sifatnya “Free Entry”.
Grafik Pure Competition untuk
Demand :
0 10 20 30 40 50 60 P Permintaan = HM = HRHarga Barang Jumlah Total Harga Total Hasil Harga (P) dlm Rp. (Q) dlm Rp. Marginal Rata-rata
50 10 500 50
50 11 550 50 50
5
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna :
1. Pasar Persaingan Monopolistik
Yaitu suatu pasar dimana terdapat banyak penjual/produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak.
Ciri-cirinya :
Banyak penjual dan banyak pembeli.
Barang produksinya bersifat berbeda corak (Differentiated Product).
Timbul merek-merek dagang.
Grafik Pasar Persaingan Monopolistik
P / HR Q Total HM (Rp) (Unit) (Rp) (Rp) 60 0 0 59 59 1 59 57 58 2 116 55 57 3 171 53 56 4 224 51 55 5 275 49 54 6 324 47 53 7 371 45 52 8 416 43 51 9 459 41 50 10 500 39 49 11 539 37 48 12 576 0 10 20 30 40 50 60 70 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 HR HM7
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna :
2. Pasar Oligopoli
Yaitu pasar dimana penjualnya sedikit atau terbatas bisa dikatakan sekitar dibawah sepuluh saja sedangkan pembelinya banyak sekali.
Ciri-cirinya :
Penjualnya diatas 2 tetapi tidak banyak sampai dengan 10 dalam menghadapi banyak pembeli.
Barangnya bersifat homogen dan diferensiasi.
Terdapat persaingan harga antara penjual terkadang sering timbul perang harga -> timbul price leadership.
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna :
3. Pasar Monopoli
Yaitu pasar dimana terdapat seorang penjual dan banyak pembeli.
Ciri-cirinya :
Satu penjual menghadapi banyak pembeli. Penjual dapat menguasai penentuan harga.
9
Beberapa jenis monopoli
: Monopoli Alam
Monopoli Lokal
Monopoli karena Undang-undang Monopoli karena Modal
Monopoli karena Teknologi
Pasar Persaingan Tidak
Sempurna :
4. Pasar Duopoli
1
Unsur yang mempengaruhi turun naiknya
tingkat pendapatan nasional :
Consumption atau Konsumsi (C)
Saving atau Tabungan (S)
3
Pendapat mengenai pengertian
Consumption, Saving dan Investment :
Pendapat Golongan Klasik :
Meninjau dari arus barang dan jasa
Definisi :
Konsumsi adalah penggunaan terhadap
barang-barang dan jasa-jasa oleh masayarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saving ialah bagian daripada barang-barang
dan jasa-jasa yang tidak dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pendapat mengenai pengertian
Consumption, Saving dan Investment :
Pendapat Golongan Keynes :
Uang memegang peranan penting
Definisi :
Konsumsi ialah pengeluaran uang yang
ditujukan untuk pembelanjaan barang-barang dan jasa-jasa guna keperluan sehari-hari.
Saving ialah bagian daripada pendapatan yang
tidak dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi.
5
Consumption Function : gambaran konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan. C = f(Y)
Saving Function : gambaran saving pada berbagai tingkat pendapatan S = f(Y)
Unsur yang erat hubungannya
dengan konsumsi dan saving :
1. Propensity To Consume (PTC) atau Average Propensity To Consume (APTC) :
Adalah bagian yang dikonsumsikan dari suatu tingkat pendapatan yang dapat dinyatakan melalui
perbandingan antara jumlah yang dikonsumsikan dengan jumlah pendapatan atau dikatakan juga
sebagai hasrat untuk berkonsumsi pada suatu tingkat pendapatan tertentu.
7
Unsur yang erat hubungannya
dengan konsumsi dan saving :
2. Propensity To Save (PTS) atau Average Propensity To Save (APTS) :
Adalah bagian yang disimpan yang dapat dinyatakan melalui perbandingan antara yang disimpan dengan
jumlah pendapatan atau dikatakan juga sebagai hasrat untuk ber-saving pada suatu tingkat pendapatan
tertentu.
Rumus : S
Pendapatan Berbagai
Golongan Keluarga :
Golongan Keluarga I Rp. 500 Rp. 600 Rp. -100 II Rp. 1.000 Rp. 1.000 Rp. 0 III Rp. 1.500 Rp. 1.400 Rp. 100 IV Rp. 2.000 Rp. 1.750 Rp. 250 V Rp. 2.500 Rp. 2.050 Rp. 450 Y C S9
Unsur yang erat hubungannya
dengan konsumsi dan saving :
3. Marginal Propensity To Consume (MPC) :
Adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan.
Rumus : ∆C
Unsur yang erat hubungannya
dengan konsumsi dan saving :
4. Marginal Propensity To Save (MPS) :
Adalah perbandingan antara pertambahan saving dengan pertambahan pendapatan.
Rumus : ∆S
11
MPC
MPC = 1, menunjukkan semua tambahan pendapatan digunakan untuk tambahan konsumsi.
MPC < 1, menunjukan bahwa tambahan pendapatan seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk
konsumsi melainkan sebagian akan disisihkan untuk ditabung (saving).
MPC = 0, menunjukan bahwa penggunaan tambahan
Pertambahan Pendapatan,
Konsumsi dan Saving :
Masa Y C S C Y MPC APC S MPS 1 1.000 1.200 -200 - - - 1,2 - -2 2.000 2.000 - 800 1.000 0,8 1,0 200 0,2 3 3.000 2.700 300 700 1.000 0,7 0,9 300 0,3 4 4.000 3.700 700 600 1.000 0,6 0,82 400 0,4 5 5.000 3.900 1.100 600 1.000 0,6 0,78 400 0,4 6 6.000 4.400 1.600 500 1.000 0,5 0,74 500 0,5 7 7.000 4.800 2.200 400 1.000 0,4 0,67 600
13
Investment dalam Ilmu Ekonomi
Pengertian :
Pembelanjaan atau setiap pengeluaran
yang berakibat menimbulkan
Investasi
Dilihat dari sudut arah penggunaannya : a. Real Investmment :
investasi yang ditujukan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dengan harapan akan
memperoleh laba dari penjualan barang dan jasa yang diprodusir.
b. Financial Investment :
investasi yang dikeluarkan untuk pembelian
15
Investasi
Dilihat dari sudut yang melakukannya : a. Private Investment :
yang dilakukan oleh swasta atau perseorangan. b. Business Investment :
yang dilakukan oleh perusahaan. b. Governmental Investment :
Induced Investment :
0 Y 1 Y 2 I 2
17
Autonomous Investment :
0 Y 1 Y 2
I
P
ERMINTAAN(D
EMAND)
Fungsi PermintaanHubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.
Effective Demand
Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh untuk membeli.
H
UKUMP
ERMINTAANBila harga suatu barang naik maka permintaan barang tersebut akan turun.
Bila harga suatu barang turun maka permintaan akan naik.
Dengan asumsi cateris paribus
2 4 6 8 10 12 Harga D
Kurva Permintaan
TABEL Harga / Price (Rp)Jumlah Diminta / Quantity (Unit) A 10 1 B 9 2 C 8 5 D E 7 6 10 16 A B C C D E
1.
Permintaan Berubah
Karena pengaruh pendapatan, bila pendapatan bertambah maka permintaan akan bertambah, maka kurva akan bergeser ke kanan dan bila
pendapatan turun maka permintaan akan turun dan kurvanya bergeser ke kiri.
4
Perubahan Permintaan :
0 Q1 Q2 Q3 Jumlah Permintaan P D1 D2 D32. Jumlah yang Diminta Berubah
Peningkatan atau penurunan dalam jumlah yang diminta sebagai akibat daripada perubahan harga dan dinyatakan dalam kurva yang sama.
Perubahan Permintaan :
Harga
P1 D P
Pendapatan (Income)
Perasaan, Cita Rasa (Taste)
Harga Barang-barang Lain
Timbul atau Tenggelamnya sesuatu barang
pengganti (Substitusi)
Pengharapan
Pandangan Masyarakat
Pertumbuhan Penduduk
6Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Permintaan :
Penawaran
Jumlah yang disediakan di pasar oleh masyarakat pada tingkat harga tertentu dan pada waktu
tertentu.
Kurve Penawaran bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas.
Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga naik
maka penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun.
Dengan asumsi cateris paribus.
8
0 1 2 3 4 5 6 4 8 12 16 20 H arga S C B A
Grafik Supply
TABELHarga / Price (Rp) Jumlah Ditawarkan / Quantity (Unit) A 5 20 B 4 16 C 3 12 D E 2 1 8 4 E D
1.
Harga barang itu sendiri.
2.Harga barang-barang lain.
3.
Biaya untuk memperoleh faktor-faktor
produksi.
4.
Tujuan-tujuan dari perusahaan.
5.Tingkat teknologi.
6.Pengaruh iklim.
7.Pengaruh Pajak.
10Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penawaran :
E
LASTISITASAdalah :
Hubungan permintaan akan sesuatu barang
terhadap perubahan harga secara jelas maka
terdapat suatu konsep yang menggambarkan
baik secara kwantitatif maupun secara
kwalitatif.
Terbagi :
1.
Elastisitas Permintaan
2.Elastisitas Penawaran
12
Elastisitas Permintaan
Coefisien Elasticity
Angka yang menunjukkan perbedaan antara
prosentase perubhan banyaknya barang yang
diminta dengan prosentase perubahan harga
barang yang diminta.
E =
∆ dalam Q (Jumlah)
∆ dalam P (Harga)
∆ = Perubahan
C
OEFFICIENE
LASTICITYNilai Koefisien Elastis 0 hingga ~ (tidak terhingga) :
1. Kalau E > 1 (satu) : Permintaan Elastis.
2. Kalau E < 1 (satu) : Permintaan Inelastis.
3. Kalau E = 1 (satu) : Permintaan Unitary
Yaitu = Jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta pada pembeli para harga tersebut.
14
Keseimbangan Harga
(Price Equilibrium)
Harga / Price (Rp) Jumlah Diminta / Quantity Jumlah yang Ditawarkan Sifat Interaksi 500 200 1000 Kelebihan Penawaran 400 400 800 300 600 600 Equilibrium 200 800 400 Kelebihan Permintaan 100 1000 200 Tabel0 100 200 300 400 500 600 Harga D S Kelebihan Penawaran Kelebihan Permintaan S S1 D D1 E
Keseimbangan Harga
(Price Equilibrium)
Pembeli Marginal :
Pembeli yang mempunyai penilaian subyektif sama
dengan harga yang terjadi. Pembeli marginal berada pada titik E.
Pembeli Super-Marginal :
Pembeli yang berada disebelah atasnya yakni di ED. Pembeli yang sanggup membeli pada harga yang lebih tinggi daripada harga yang terjadi saat itu.
16
Keuntungan yang terjadi disini dinamakan premi konsumen (Consumer’s Rent).
Pembeli Sub-Marginal :
Pembeli yang berada di sebelah bawahnya yakni ED1.
Penjual Marginal :
Penjual yang mempunyai biaya produksi sama dengan harga yang terjadi.
Penjual Sub-Marginal :
Penjual yang mempunyai biaya produksi diatas harga yang terjadi.
Penjual ini tentu akan segera keluar dari kegiatan penjualan itu.
18
Dilihat dari Sudut Penawaran dapat
Dibagi atas Beberapa Bagian :
Penjual Super-Marginal :
Penjual yang mempunyai biaya produksinya dibawah harga yang terjadi.
Pada pihak penjual/penawar terdapat pula
semacam keuntungan yang disebabkan
harga yang terjadi pada E adalah harga yang
terlalu tinggi sedangkan biaya produksinya
rendah. Keuntungannya dinamakan
Dilihat dari Sudut Penawaran dapat
Dibagi atas Beberapa Bagian :
Manfaat mengetahui konsep dan
perhitungan Pendapatan Nasional :
1. Memperoleh gambaran mengenai tingkat
kemakmuran.
2. Untuk mengetahui pembagian pendapatan
(Distribution of Income).
3. Alat
untuk
mengetahui
struktur
perekonomian suatu negara.
Pendapatan Per kapita
Y = Jumlah Pendapatan
Jumlah Penduduk
3
1. Gross National Product (GNP)
2. Net National Product (NNP / Hasil Bersih
Pendapatan Nasional)
3. Net National Income (NNI)
4. Personal Income (PI)
5. Disposable Income (DI)
Adalah jumlah semua barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan Warga Negara baik didalam negara itu
sendiri maupun diluar negeri dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun).
5
Gross National Product (GNP)
Gross National Income (GNI) selalu sama dengan
GNP sehingga dengan demikian sekurangnya
terdapat 2 (dua) cara untuk mengukur GNP yaitu :
Menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan
dalam jangka waktu tertentu.
Dapat dengan mengukur GNI dengan menjumlahkan
nilai pendapatan yang diciptakan dalam proses memproduksi barang dan jasa.
Tekhnis ekonomis
Menghitung atau menjumlahkan hanya value added.
7
Perhitungan Dua Kali :
a Petani Rp. 20 Rp. 0 Rp. 20 b Pabrik Tepung Rp. 30 Rp. 20 Rp. 10 c Pabrik Roti Rp. 50 Rp. 30 Rp. 20 d Pengecer Rp. 100 Rp. 50 Rp. 50 Rp. 200 Rp. 100 (Value Added) Biaya Bahan
Hasil produksi barang-barang dan jasa-jasa suatu negara ditambah dengan hasil produksi barang-barang dan jasa-jasa orang-orang dan perusahaan-perusahaan asing di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
GDP = GDI dan GNP = GNI
GDP > GNP -> negara belum maju
GDP < GNP -> negara sudah maju
Produk Domestik Bruto (PDB) atau
Gross Domestic Product (GDP)
Net National Product (NNP / Hasil Bersih
Pendapatan Nasional) :
9
Merupakan nilai menurut harga pasar dari
semua barang dan jasa yang dihasilkan
dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun) setelah dikurangi dengan penyusutan
karena pemakaian barang-barang modal.
Net National Income (NNI) :
10
Adalah pendapatan total yang diterima
oleh semua faktor-faktor produksi seperti
tenaga kerja, modal, tanah, dan lain-lain.
Net National Income= NNP – Pajak Tidak Langsung
Personal Income (PI)
11
Adalah total pendapatan yang diterima oleh
Rumah Tangga dari berbagai-bagai sumber.
Personal Income (PI) =
NNI – Pajak Atas Laba Perusahaan (profit taxes) –
Laba Yang Tidak Dibagikan + Transfer Payment
Transfer Payment
(Pengalihan Pembayaran)
Adalah hal yang tidak merupakan bagian dari
pada Pendapatan Nasional karena Transfer
Payment ini diterima tidak karena memberikan
sumbangan pada produksi tetapi tersedia
Disposable Income (DI)
13
Adalah Personal Income dikurangi pajak perseorangan seperti pajak kekayaan dan pajak pendapatan yang harus dibayar kepada pemerintah.
Atau
Pendapatan yang jatuh ketangan masyarakat sebagian digunakan untu Konsumsi dan Saving.
DI = Personal Income – Pajak Perseorangan
Inflasi
Terjadi bila terdapat kenaikan harga barang-barang dan jika barang-barang yang telah dihasilkan tidak beredar melainkan ditimbun oleh golongan masyarakat yang hendak berspekulasi.
Deflasi
Harga tertekan pada tingkatan yang rendah, pendapatan masyarakat akan berkurang dan sering terjadi pengangguran tenaga kerja sedangkan sebagian peralatan modal tidak dipergunakan dalam proses produksi.
Pembagian secara garis besarnya :
Inflasi Tertekan Inflasi Terbuka
Pembagian dari sudut timbulnya inflasi :
Inflasi Permintaan (Demand Inflation) Inflasi Biaya (Cost Inflation)
3
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kebijakan Harga dan Pendapatan
4