5 2.1 Penelitian terdahulu
Acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil dari berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dijadikan sebagai data pendukung di antaranya: Hendry. (2013) mempublikasikan penelitian yang berjudul :
Implementasi SAMBA Server untuk Mendukung File Server di SD Swasta Al-Washliyah 6/39 Medan. Pada penelitian ini peneliti menerapkan Samba server dalam mempermudah membuat file server di SD Al-Wasliyah 6/39. Samba server di-setting pada computer server Linux Ubuntu server 12.04, yang awalnya file server hanya dapat digunakan atau diakses pada satu unit computer saja akan di-sharing atau diperluas manfaatnya sehingga setiap komputer client dapat dengan mudah mengakses file server.
Sambar server yaitu sebuah software yang bekerja di sistem operasi Linux, Unix dan Windows yang menggunakan protokol network SMB (Server Massage Block). SMB adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan. Dengan adanya sistem Samba server yang akan diterapkan di SD Al-Wasliyah 6/39 dapat mempermudah perkerjaan administrasi di sekolah tersebut
Fadli,F. (2012) mempublikasikan penelitian yang berjudul : PENERAPAN FILE SERVER MENGGUNAKAN SAMBA DAN LDAP DI STMIK U’BUDIYAH BANDA ACEH , Samba software adalah sebuah software yang digunakan untuk menjembatani sistem jaringan dengan sistem operasi yang berbeda antara Windows dan Linux. Kemampuan Samba sangat banyak, contohnya dalam membagi file secara bersama, membagi printer dan masih banyak lagi. Karena kemampuan tersebut Samba merupakan solusi untuk menangani permasalahan dalam hal kurangnya pemanfaatan manajemen file terpusat pada STMIK U’Budiyah Banda Aceh. Fasilitas atau tool yang disediakan Samba juga sangat lengkap untuk membangun sebuah sistem client-server. LDAP bisa dikatakan Single Sign On (SSO) adalah sebuah sistem yang memfasilitasi penanganan user account untuk beberapa server dengan hanya menggunakan satu username dan password saja. LDAP juga dapat disinkronkan dengan aplikasi lain, seperti Mail server Zimbra dan lain-lain.
Pradana,M, D (2015) mempublikasikan penelitian yang berjudul: Analisa perbandingan Network File System (NFS) dan Samba sebagai file server menggunakan Linux Ubuntu. Penelitian ini menjelaskan tentang perbandingan sistem file sharing antara Network File System (NFS) dan Samba. Untuk mencapai tujuan, kedua sistem tersebut digunakan pada sistem operasi Linux Ubuntu dengan spesifikasi komputer yang
berbeda. Penempatan kedua sistem tersebut diletakkan di komputer berbeda. Jadi, membutuhkan 2 komputer server sebagai tempat instalasi kedua sistem tersebut.
Sistem yang telah menjalani proses instalasi, kemudian dilakukan proses sharing file dari folder yang telah disiapkan. Perbedaan dari kedua sistem tersebut dilihat dari segi kecepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Dari segi kecepatan, Network File System (NFS) lebih unggul daripada Samba. Sedangkan kemudahan dalam penggunaan, Samba memiliki nilai plus karena sistem tersebut memiliki Graphic User Interface (GUI) yang memudahkan administrator jaringan untuk mengatur/mengkonfigurasi. Pada file berukuran 679.5 MB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS adalah komputer client-1 57.807 dan komputer client-2 57.794 detik sedangkan pada sistem Samba adalah komputer client-3 76.173 detik dan komputer client-4 75.378 detik. Pada file berukuran 2.9 GB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS adalah komputer client-1 244.587 detik dan komputer client-2 244.22 detik sedangkan sistem Samba komputer client-3316.115 detik dan komputer client-4 320.199 detik.
2.2 Landasan teori
2.2.1 SMB (Server Message Block)
Protokol blok pesan server SMB (Server Message Block) protokol adalah protokol komunikasi client server yang digunakan untuk berbagi akses ke file, printer, port serial dan sumber daya lainnya di jaringan. Hal ini juga dapat membawa protokol transaksi untuk komunikasi antar proses.
Dibuat oleh IBM pada tahun 1980-an, protokol SMB telah melahirkan beberapa varian atau implementasi, juga dikenal sebagai dialek, untuk memenuhi persyaratan jaringan berkembang selama bertahun-tahun. Bagaimana cara kerja protokol SMB?
Protokol SMB memungkinkan aplikasi atau pengguna aplikasi untuk mengakses berkas di server yang jauh, serta sumber daya lainnya, termasuk printer. Dengan demikian, aplikasi klien dapat membuka, membaca, memindahkan, membuat dan memperbarui file pada server yang jauh. Juga dapat berkomunikasi dengan program server yang diatur untuk menerima permintaan klien SMB. Protokol SMB dikenal sebagai protokol permintaan respons, yang berarti bahwa mentransmisikan beberapa pesan antara klien dan server untuk membuat sambungan.
Sebuah dialek awal dari protokol SMB, Common Internet File system (CIFS), mendapatkan kinerja karena beban gabungan latensi dan CIFS ' berbagai pengakuan. Dialek berikutnya, SMB 2,0, meningkatkan efisiensi protokol dengan secara Drastic dengan cara mengurangi ratusan perintah.
Protokol SMB beroperasi di lapisan 7, juga dikenal sebagai lapisan aplikasi, dan dapat digunakan melalui TCP/IP pada port 445
untuk transportasi. Dialek awal protokol SMB menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) NetBIOS melalui TCP/IP, atau protokol seperti Internetwork Packet Exchange atau NetBEUI. Hari ini, komunikasi dengan perangkat yang tidak mendukung SMB langsung melalui TCP/IP memerlukan penggunaan NetBIOS melalui protokol transport, seperti TCP/IP (Academia, 2012). SMB dapat berjalan di lapisan jaringan session layer (dan lebih rendah) dalam beberapa cara:
Langsung melalui TCP, port 445
Melalui NetBIOS API, yang pada gilirannya dapat berjalan di beberapa aplikasi
Pada port UDP 137, 138 & port TCP 137, 139 (NetBIOS over TCP / IP)
Pada beberapa protokol lama seperti NBF, IPX / SPX 2.2.2 Adapun fungsi-fungsi dari SMB, yaitu :
Membuka dan menutup koneksi antara klien-klien SMB (yang disebut sebagai Redirector) dan server SMB (komputer yang menjalankan file dan print services) untuk mengizinkan klien agar dapat mengakses sumberdaya di dalam jaringan.
Menemukan, membaca, dan menulisi berkas dalam sebuah file server.
Menemukan dan menggunakan alat pencetak yang digunakan bersama-sama untuk mencetak secara jarak jauh. SMB juga dapat digunakan sebagai sebuah protokol message-passing untuk melakukan beberapa transaksi
dalam lingkungan aplikasi terdistribusi. Protokol Remote Procedure Call (RPC) dapat digunakan melalui SMB dan SMB juga mendukung beberapa mekanisme Interprocess communication (IPC), seperti halnya named pipe dan mailslot.
2.2.3 SMB memiliki empat jenis pesan (message), di antaranya:
Session Control Message: digunakan untuk membuka atau menutup sebuah koneksi antara client dengan server. File Message: digunakan oleh client untuk memperoleh
akses terhadap berkas yang berada di dalam server.
Printer Message: digunakan oleh client untuk mengirimkan data ke sebuah antrean alat pencetak (print queue) yang terdapat dalam server.
Message: mengizinkan aplikasi untuk saling bertukar pesan dengan komputer lainnya.
2.3 Tentang SMB (Server Message Block)
Nama Samba diambil dari SMB (Server Message Block) yaitu sebuah protokol yang mengatur metode sharing file dan printer pada Windows. Sebagian sistem operasi memanfaatkan SMB dalam komunikasi client-server-nya termasuk Windows. Samba server merupakan salah satu fasilitas yang ada pada sistem operasi Linux yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD (atau UNIX lainnya) dapat digunakan untuk melakukan sharing file dan printer pada jaringan yang berbasis protokol SMB (server message block) dengan
menggunakan sistem operasi Windows dan Linux. Protokol SMB menggunakan antarmuka jaringan yang disebut dengan Network Basic Input Output System(NetBIOS). NetBIOS memungkinkan pengguna Windows untuk mengakses media penyimpanan atau pada komputer lain seolah-olah perangkat tersebut ada pada komputernya sendiri. Dengan pola pikir
sharing perangkat menggunakan protokol SMB tersebut, Samba
memungkinkan pengguna sistem operasi UNIX/Linux melakukan sharing media penyimpanan data dengan Windows.
Saat ini tidak hanya sistem operasi Windows saja yang dapat menggunakan SMB. Sistem Operasi Linux juga dapat menggunakan SMB tetapi dengan bantuan aplikasi. Aplikasi file server pada linux biasanya menggunakan SAMBA sebagai tambahan untuk protokol atau jalur SMB. Protokol SMB dikenal sebagai protokol respons-permintaan, yang berarti protokol tersebut mentransmisikan beberapa pesan antara client dan server untuk membuat koneksi. Sistem operasi Microsoft Windows sejak Windows 95 telah menyertakan dukungan protokol SMB client dan server. Samba yang mendukung protokol SMB, dirilis untuk sistem Unix. Client dan server dapat menerapkan variasi SMB yang berbeda, yang mereka negosiasikan sebelum memulai sesi.
Dalam jaringan komputer, Server Message Block (SMB), satu versi yang juga dikenal sebagai Common Internet File System beroperasi sebagai protokol jaringan lapisan aplikasi atau lapisan presentasi terutama digunakan untuk menyediakan akses bersama ke file dan port serial dan komunikasi lain-lain antar
kode di jaringan. Ini juga menyediakan mekanisme komunikasi antar-proses yang diautentikasi. Sebagian besar penggunaan SMB melibatkan komputer yang menjalankan Microsoft Windows, di mana ia dikenal sebagai "Microsoft Windows Network" sebelum pengenalan Active Directory. Layanan Windows yang sesuai adalah LAN Manager Server (untuk komponen server) dan LAN Manager Workstation. Meskipun tujuan utamanya adalah berbagi file, Protokol SMB tambahan menyediakan fungsionalitas lain seperti:
Penjelajahan jaringan Mencetak melalui jaringan
Protokol SMB paling sering digunakan sebagai lapisan aplikasi atau protokol lapisan presentasi, dan bergantung pada protokol tingkat rendah untuk transportasi.
1. Protokol lapisan transport yang sering digunakan dengan Microsoft SMB Protocol adalah NetBIOS over TCP / IP (NBT) melalui port UDP 137 dan 138 serta port TCP 137 dan 139.
NBT untuk digunakan oleh NetBIOS didukung pada Windows Server 2003, Windows XP, Windows 2000, Windows NT, dan Windows Me / 98/95.
NetBIOS tidak didukung pada Windows Vista, Windows Server 2008, dan versi Windows selanjutnya. Kombinasi SMB / NBT umumnya digunakan untuk kompatibilitas ke belakang.
2. Protokol NetBIOS melalui NetBEUI menyediakan dukungan NetBIOS untuk protokol NetBEUI. Protokol ini juga disebut NetBIOS Frames (NBF).
NBF didukung pada Windows 2000, Windows NT, dan Windows Me / 98/95.
NetBEUI tidak lagi didukung pada Windows XP dan yang lebih baru.
3. Namun, Protokol SMB juga dapat digunakan tanpa protokol transport yang terpisah secara langsung melalui TCP, port 445. 4. NetBIOS juga didukung melalui beberapa protokol lama
seperti IPX / SPX.
2.4 Pengertian Samba Server
Samba Server merupakan sebuah protokol yang dikembangkan di Sistem Operasi Linux untuk melayani permintaan pertukaran data antara mesin Ms. Windows dan Linux.
Di samping untuk melayani file sharing antara Windows dan Linux, Samba juga merupakan salah satu protokol yang digunakan di Sistem Operasi Linux untuk melayani pemakaian data secara bersama-sama.
Berikut adalah beberapa pengertian dari SAMBA :
Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer.
Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.
Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.
2.5.Fungsi dari Samba Server
1. Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan masin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Wondows.
2. Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.
2.6. Keunggulan SAMBA 1. Gratis atau free
2. Tersedia untuk berbagai macam platform 3. Mudah dikonfigurasi oleh administrator 4. Sudah terhubung langsung dengan jaringan
5. Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator 6. Mempunyai performa yang maksimal.dan jarang ditemui
masalah dalam penggunaannya di jaringan 7. Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan. 2.7.Algoritma SMB (Service Message Block)
Username dan Password
Untuk memahami hubungan antara Linux/Samba/Windows, kita harus mempelajari sistem file, printer, dan user pada kedua operating sistem. Beberapa manajemen pengaturan username dan password :
Linux Password Authentication Module (PAM), akan membuat autentikasi user dengan PDC sehingga kita tetap mempunyai dua
user, satu di lokal dan satu lagi di PDC , tapi user hanya perlu menyimpan password hanya dalam sistem window.
Samba sebagai PDC, akan menyimpan login dan password pada sistem Linux. Membuat solusi sendiri dengan kita dapat membuat sendiri. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Winperl dan modul-modul Perl yang memungkinkan pengubahan password Security Access Manager (SAM), untuk meng-update daftar password PDC. Script Perl pada sisi Linux dapat berkomunikasi dengan script WinPerl untuk menjaga sinkronisasi account.
2.8. Encryption Password
Sejak Windows NT 4, Windows 98, dan Windows 95, Windows menggunakan password terenkripsi saat berkomunikasi menggunakan PDC dan setiap server yang memerlukan autentikasi (termasuk Linux dan Samba). Algoritma enkripsi Windows berbeda dengan UNIX, sehingga tidak kompatibel. Untuk menangani hal itu, kita dapat melakukan pilihan-pilihan sebagai berikut :
Mengedit Registry pada client Windows untuk penggunaan password terenkripsi. Bagian registry yang harus diubah terdapat pada direktori docs paket Samba.
2.9.Mengkonfigurasi Samba agar menggunakan password terenkripsi Windows.
Pilihan pertama mempunyai kelebihan dengan tidak adanya pola password yang lebih kompleks. Pada sisi lain, kita harus membuat registry yang tetap pada semua client. Untuk pilihan kedua sebaliknya, yakni sedikit lebih kompleks pada sisi server, tapi kita tidak usah mengubah bagian client.
2.10. Perbedaan SMB dengan NMDB
Sebenarnya Samba disusun atas dua deamon, yatu SMB dan NMDB. SMB adalah daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan printer untuk klien. Pada saat sebuah client melakukan autentikasi, SMB akan membuatkan duplikat dirinya, bagian asli akan kembali ke port 139 untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian duplikat menangani koneksi terhadap client. Duplikat ini juga mengubah ID user efektifnya dari root ke user yang terautentikasi. Misalnya, kalau user “user” melakukan autentikasi dengan SMB, duplikat baru akan berjalan dengan permisi “user”, dan bukannya permisi “root”). Duplikat ini akan berada di memory selama masih terkoneksi dengan client.
Daemon NMDB bertanggung-jawab untuk menangani permintaan server name NetBIOS. Ia akan mendengarkan port 137, tidak seperti SMB, NMDB tidak membuat contoh dirinya untuk menangani setiap pertanyaan. Kedua daemon itu harus dijalankan agar Samba bekerja dengan baik.