• Tidak ada hasil yang ditemukan

., :;::::; P f j I /'J.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "., :;::::; P f j I /'J."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

\

.,

:;::::; e'.., .~ "'" J, . /$~' P f j I /'J . " ",

(2)

Mrr,

l( "\.

II)

Jur. Fak. Perik. Unsrat 1(4); 68 - 79, 1991. ISSN 0852-1840

STUDY BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN LALOSI

(Pferocaesiosp)

DI PERAIRAN

P.

AMBON

DAN

SEKITARNYA

Oleh

F.D. HUKOM **

dan

K. SUMADHIHARGA

A

B

S

T

R

A

c

T

S(J£ BIOlOGYCAl ASPECTS Of FUSILIER (Pterocaesio sp) IN AMBON ISlAND AND ITS ADJACENT WATERS. Fusilier is one of the most important marine commodities in Maluku Province. This paper discusses the biological aspects of fusilier with emphasis on the lenght frequency distribution, food and reproduction. The study was carried out in Ambon Island and its adjacent waters from May 1988 to April 1989. In this study were collec-ted and measured. 2,199 fishes. The results indicated that the fork length varied from 9.00 cm to 31.6 cm. The food of fusilier was mostly crustacean, and the secondly important was cyclopoid and calanoid. Five gonad maturity stages were obser-ved in the fusilier gonad, Le. TKG I (immature) 24%, TKG II (maturing) 32%, TKG III(mature) 40%, TKG IV (ripe) 3%, and TKG V (spent) 1%. From the final analysis of maturity stages and gonad indices, the fusilier probably spawns all year round with peaks occuring during the southeast monsoon months. The fecundities varied from 3,200 to 18,750 eggs with a range of

fish length of 14.5

-

19.9 em. The minimum size at maturity

found in females and males being 16.2 cm and 14.5 em

respectiv-elly .

PENDAHULUAN

.Ikan lalosi atau yellow tail, Pterocaesiosp (LINNAEUS) adalah salah satu produk perikanan penting di daerah Maluku disebabkan ikan ini terkenal sebagai. produk ikan asin. Oi Pulau Ambon ikan ini ditangkap di perairan Waai, Hiut, Teluk Piru, Teluk Baguala, Pantai Seri dan Teluk Ambon. Alat tangkap yang umumnya digunakan untuk menangkap ikan adalah jaring giob, jaring insang dan bubu.

Produksi. ikan lalosi dalam tahun 1988 sekitar 4.890 ton atau sekitar 7% dari total produksi perikanan pelagis di daerah Maluku (DIN AS PERIKANAN OATI I MALUKU 1988). Sebagai ikan pangan,

(3)

espek biologi iken Ie:

ikan lalosi tidak sedikit andilnya dalam memenuhi protein hewani ~ bangsa Indonesia, oleh karena itu ikan ini perlu mendapat perhatian

Informasi tentang aspek biologi dari ikan pangan khususnya ii lalosi masih sangat langka., karena itu penulis meneoba mene beberapa aspek biologi dari ikan tersebut. Cakupan aspek bioI yang teliti adalah hubungan panjang-berat, makanan, TKG (Tingi Kematangan Gonand), IG (Indeks Gonad), fekunditas dan ratio kelan-HasH dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai da: pertimb~ngan ataupun perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

BAHAN dan METODE

Contoh ikan lalosi diperoleh dari nelayan jaring giob diperairan Ambon dan sekitanya (Gambar 1)~ Dalam keadaan segar ikan-ik diukur panjang eagaknya (em), ditimbang berat (gram) dan dibu bagian perutnya untuk menentukan jenis kelamin dan makanny Analisis hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad (TKC indeks gonad (GI) dan makannya mengikuti persamaan yang dikemuk, kan oleh HILE (EFFENDIE, 1979) dan modelnya adalah sbb:

Wg 6 10

W=alb dan .

x

GI

=

L

dimana

: a &. b

=

konstanta

W

=

berat ikan (gram)

L

=

panjang total ikan (em)

Wg

=

berat gonad (gram)

HASIL DAN PEMBAHASAN Sebaran Frekwensi Panjang

Selama setahun melakukan penelitian berhasH diukur sebanyak 2.199 ekor ikan lalosi, panjang total dari ikan-ikan tersebut berkisar antara 9,29

-

31,6 em. Sebaran panjang dari ikan-ikan tersebut pada tiap bulan terlihat pada Gambar 2. Ikan yang terpendek ditemukan pada bulan Juli 9,29 em sedangkan terpanjang 31,6 em ditemukan pada bulan September. Kelompok ikan yang dominan terletak pad a selang kelas 16

-

23 em.

Pada Gambar

2 terlihat

bahwa

sebaran

irekwensi

panjang hanya

meliki satu modus. Disamping-~: itu - pada bulan Juni dan Oktober terl~hat bahwa ukur.a..n.ikan-ikan yangditemukan relatif berukuran besar dan gonadnya telah. inatang. Karena itu ~~at dikatakan' bahwa pada

(4)

'1 'f.

r.D. Hukom, K. Sumadhiharga

bulan-bulan tersebut merupakan puncak pemijahan dari ikan lalosi di perairan Pulau Ambon.

Hubungan Panjang

-

Berat

Hasil dari analisa hubungan panjang cagak dengan berat ikan lalosi

dari perairan Pulau Ambon dan sekitarnya sebagai berikut :

-3

2,1.02

w

=

10 2,108 L

r

=

0,876

Apabila dilihat dari nilai r maka hubungannya positif.

Selanjutnya dari persamaan diatas diperoleh nilai b

<

3 yang berarti pertambahan berat ikan tidak secepat pertambahan panjang ikannya. Analisa Makanan

.

Selama 12 kali pengambilan sam pel berhasil dianalisa 457 lam bung

ikan lalosi dengan menggunakan frekwensi kejadian. Isi lam bung yang kosong 69 ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen makanan utama ikan lalosi terdiri dari 5 kelompok utama yaitu crustacea, moluska, ikan, annelida dan detritus (Tabel 1). Dari pengamatan tersebut terlihat crustacea merupakan jenis makanan utama dim ana cyclopoid dan calanoid merupakan jenis yang penting. RANDAL (1955) melakukan pengama tan isi lambung ikan lalosi (Caes i 0

xanthonotus) di perairan Gilbert Island dan memperoleh gambaran bahwa makananya terdiri dari copepod pelagis, larva moluska, nauplius udang dan telur ikan. JHONSON (1980) menggolongkan ikan lalosi sebagai pemakan plankton.

Tingkat Kematangan Gonad

Dari hasH pengamatan secara morfologik terhadap 173 gonad ikan lalosi telah ditemukan beberapa kriteria tingkat kematangan gonad (TKG) sebagai berikut : TKG I (immature) 24%, TKG II(maturing) 32%, TKG III (mature) 40%, TKG IV (ripe) 3% dan TKG V (spent) 1%. Dari data diatas dan gambar 3 terlihat bahwa TKG III memiliki prosentase tertinggi serta ditemukan hampir pada setiap bulan. Hal ini menunjukkan bahwa ikan lalosi yang telah matang gonad dapat dijumpai sepanjang tahun.

Indeks gonad

,Hasil analisa indeks gonad (GI) selama

12 kali sampling disajikan

pada Gambar 4.

Indeks gonad yang diperoleh

dalam

penelitian

ini

berkisar antara 1

-

64 tanpa membedakaf!. jenis kelamin. Indeks ini

(5)

aspek biologi ikan lalosi

kematangan gonad nilainya merupakan suatu nilai batas kisar (EFFEN-DIE, 1979).

Berdasarkan nilai-nilai GI yang diteliti dianalisa seeara empiris dapat dikategorikan 3 tingkat GI yang. berkaitan dengan kematangan gonad:

a. Nilai GI lebih ked I dari 20 berarti gonad matang (immature)

b.

Nilai Gi 20

-

40 berarti gonad pad a proses pematangan (maturing) e. Nilai GI lebih besar dari 40 berarti gonadnya sudah matang

(mature)

Nilai rata-rata indeks gonad yang lebih besar dari 40 terdapat pada bulan Oktober dan Juni (Gambar 4). Dengan demikian dapat diduga bahwa puneak pemijahan ikan lalosi di perairan P Ambon terjadi pad a bulan Juni dan Oktober di Musim Timur. Selama penelitian ini ditemukan ikan lalosi pertama kali matang gonad pada ukuran 14,5 em

untuk ikan betina dan 16,2 em untuk ikan jantan.

.

Fekunditas

Perhitungan fekunditas hanya dilakukan terhadap gonad yang matang. Fekunditas rata-rata dari 60 ekor ikan lalosi berkisar an tara 3.200 - 18.750 butir telur untuk ikan dengan kisaran panjang an tara

14,5 em

-

19,9 em. Ratio Kelamin

Untuk mengetahui struktur populasi ikan maupun pemijahannya maka pengamatan mengenai ratio kelamin (sex ratio) dari ikan yang diteliti merupakan salah satu faktor yang penting. Selanjutnya berkaitan dengan masalah mempertahankan kelestarian populasi ikan yang diteliti, maka diharapkan perbandingan ikan jantan dan be,tina

berada dalam kondisi yang seimbang. - .

Selama penelitian ditemukan pada setiap bulan jumlah ikan jantan lebih banyak dari pada ikan betina. Dari 457 ekor ikan dapat 284 ikan jantan dan 173 ekor ikan betina, sedang yang belum dapat dibedakan kelaminnya sebanyak 92 ekor (intermediate). Perbandingan ikan jantan dan betina adalah 62,14 % : 37,86 %. Hasil uji chi square terhadap' ratio kelamin menunjukkan hasil yang berbeda nyata antara ikan jantan betina :

2 2

x

= 5,895 >

= 3,841

tab

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ratio kelamin ikan lalosi dalam penelitian ini tidak seimbang. Nilai rata-rata ratio kelamin

(6)

~i

"

, '" r.D. Hukom, K. Sumadhiharga

sepanjang tahun berkisar antara 0,61 : 1,00 (betina : jantan). Perbandingan ikan jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar 5. Kondisi ratio kelamin yang tidak seimbang diduga karena kurangnya ikan bet ina diperairan tersebut dan diduga karena ikan akan memijah.

DAFT AR PUST AKA

DINAS PERIKANAN DATI

70 hal EFFENDIE, M. 1979. JHDNSON,G.D. 1980. families. RANDAll, J.E. 1955. pp.

I MAlUKU,1988. BUKU TAHUNANSTATISTIK PERIKANAN. Ambon:

Metode 8iolO9i Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogar 112halo

The limits and relationshipof the lutjanidae and associated

Bull Scripps intstitutOceanografi.24 : 1

-

114.

(7)

aspek biologi ikan lalosi

Tabel 1. Komposisi Makanan lkan Lalosi (Pterocaesio sp)

Jenis makanan Frekwensi kejadian

---lkan - Larva ikan - Telur ikan - Sisik ikan Crustacea - Copepoda - Cyc10pid - Calanoid - Euphasid sp. - Larva brachyura - Decapoda '- Ostracoda - Luci fer - Cladocera - Harpaticoid - Mysis - flmphipoda - Heteropod Annelida - Polychaeta - Chaetognatha Lain-lain - Unidentified form 4,86 10,86 30,68 2,87 65,76 78,35 10,65 5,87 1,50 7,90 16,8 36,90 15,45 18,56 8,9 3,8 8,7 2,7 50,60

(8)

r.D. Hukom,K. Sumadhiharga v I :::> 0:: 0:: ~ :::>J w

t-~

iil i11 « 0 :z: « a:I J-:::> « J c: co ~ ''''; co ~ CIJ a.. ''''; "CJ ''''; U) 0 . """CO co>. """c: ~ c: co co..., .:;,c,...; ;.:;,c CIJ c: (I) co ''''; c: ...,CO ' "CJ """ CIJ c: c: 0 CIJ.D a.. E « ''''; U)o=' co co .:;,c""" 0 =' ...J a.. ~ co .D E co c...:J

(9)

espek biologi iken lelosi

...

60 50 ~o 30 20 10 50 40 30 20 50 40 30 20 JUL N 0 OKT N NOP N DES N 9 11 13 1S17 19 2123252729

Gamber 2. Distribusi frekuensi penjeng iken lalosi di Perairen Pulau Ambon dan sekitarnya.

AGUST N 10 0 SEPT N 10 0 9 11 13 15 17 19 21 22 2S27 29 31

(10)

r.D. Hukom, K. Sumadhiharga

~r-( Gambar 2. Distribusi frekuensi panjang ikan lalosi di Perairan

Pulau Ambon dR~ sekitarnya

60 50 1 JAN N

1

APR N 1,0 30 20 10 0 50

j

j

N 1,0 PES N MEI 30 20 10 0 ;0 \0 MAR 1 JUN N 30 201

Jh

1 N 10 0 9 11 13 15 17 19 21 23 2527 9 11 13 15 1719 21 2325272931

(11)

aspek biologis ikan lalosi

100

80

60

40

20

a

M

J

J

A

s

0

N

0

J

p

M

A

, .'

Gambar 3. Prosentase Tingkat Kematangan Gonad lkan Lalosi

di Perairan Pulau Ambon dan sekilarnya.

@)

@

3L

@)

@)

@)

@

-@

@

(jj)

@

@

@)

@

@

@)

@

(ill)

CD CD @ @ @ CD CD

-CD CD @ @ CD CD

(12)

F.D. Hukom, K. Sumadhiharga ~x 70 60 50

10

.40

30

20

0

M

J

J

A

s

0

N

0

J

p

M

A

Gambar 4. Indek Gonad Ikan lalosi di Perairan Pulau Ambon dan sekitarnya.

(13)

100

80

60

1.0 20

0

aspek biologis ikan lalosi

...

M

J

J

A

s

0

N

0

J

p

M

A

Gambar

5.

Rasia kelamin (sex ratio) ikan lalosi di perairan Pulau Ambon dan sekitarnya.

z <1: I-Z <1: ~ <1: z I-llJ m

(14)

DAFT AR ISI

Pertumbuhan

dan produksi teripang pasir

(Ho1othuria

scabra)

dalam petakan jaring di perairan pantai pulau Mantehage Sulawesi Utara..

Marthen Rondo. ~...

Pengkajian terhadap penggunaan pestisida oleh petani di Kabupaten Minahasa dan Bolaang 1'v1ongondow.

D.T. Sembel, F. Kaseger, J. Pongoh, D. Kandowangko ...

Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbLihan ikan Koan ,(Ctenophar i ~godon ide 11 a va 1) dalam jar ingan terapung

dengan pember ian makanan tumbuhan air.

F. Tungka, M. Rondo ...

Komposisi jenis, distribusi dan kelimpahan Fitoplankton di tambak O~sa Tasiwalie Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang

Kahar, Syarifuddin Bin A. Omar ...

An investigation on the growth and feed utilization of carp

(Cyprinus carpi oj fed with different protein source of feeds

Remmy E.P. Mangindaan 31

Oistribusi Fitoplankton dan Klorofil-A di perairan Teluk Tuhaha, Maluku Tengah.

A. Sediadir- P.H- Lusikooy "''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''~''''''''''- 36 Beberapa informasi ikan Kalauna (Pranesussp.) alternatif

alternatif ikan umpan di Maluku

Dwi Eni Djoko Setyono , , 45

Sebaran dan habitat Ho1othuria, di perairan Maluku Tenggara

Eddy Yusron """',""'" : 53

Studi tentang per-tumbuhan ikan Cakalang (Katsuwonus pel ami 5)

yang tertangkap dengan pole and line di Laut Banda

F.D. Hukom, Sam Wouthuyzen, Nurdin Manik m...

Studi beberapa aspek biologi ikan Lalosi

(Pterocaesi asp)

di perairan pulau Ambon dan sekitarnya.

F.D. Hukom, K. Sumadhiharga ...

Effect of modifiet atmosphere packaging on storage stability

of dried Salted yellowtail

(Trachurusmccu110chi Nicho1sj

Agnes T. Agustin...

An estimation of the growth of cultured Blue Mussel

(l1ylitus edu1is)based on the shell 'growth lines

Zainal Ar i f in ... 6 14 21 58 68 80 86

Gambar

Tabel 1. Komposisi Makanan lkan Lalosi (Pterocaesio sp)
Gambar 3. Prosentase Tingkat Kematangan Gonad lkan Lalosi di Perairan Pulau Ambon dan sekilarnya.
Gambar 4. Indek Gonad Ikan lalosi di Perairan Pulau Ambon dan sekitarnya.
Gambar 5. Rasia kelamin (sex ratio) ikan lalosi di perairan Pulau Ambon dan sekitarnya.

Referensi

Dokumen terkait

 Metode pemeriksaan dengan sensitivitas dan spesifisitas yg lebih baik dari Widal dengan prinsip: ELI A, immunoblotting, dot immunobinding dan dipstick tetapi penggunaan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase sapi penderita mastitis subklinis yang disebabkan oleh Streptococcus agalactiae dan resistensi bakteri ini

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik diatas selanjutnya seluruh peserta Musrenbang Nagari menyetujui serta memutuskan beberapa hal

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan

Apabila pemain memilih untuk bermain sendiri yaitu melawan computer maka user harus memilih tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan pemain easy untuk user yang

Mulsa Plastik Perak Hitam (MPPH) memberikan hasil respon lebih baik terhadap variabel tinggi tanaman, bobot segar buah, diameter buah, dan tebal daging buah melon. Dosis pupuk

Maka dipilihlah sebuah proyek sekolah seni murni yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang dapat memecahkan masalah ini selain itu juga sebuah galeri yang

Oleh : Rifta Andria Pratiwi NIM. Menyadari akan pentingnya suatu kampus maka sudah sewajarnya kampus terencana dalam suatu sistem dan pola pengaturan yang tertata