PENERAPAN BALANCED SCORECARD PADA PT KERETA API INDONESIA
DAOP VIII SURABAYA
Amalia Ningtyas
Amalianingtyas04@gmail.com
Maswar Patuh Priyadi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The performance assessment system is required by the company currently is a system which can assess the
performance from the whole key component in the company. The system should be able to identify the condition
and position of the company in according with its business sector, so based on the information which is
generated by the totally performance assessment system it has been expected that it can help the management
to determine the strategic steps which in appropriate with company’s mission, vision and main value. Based on
the result of the research it indicates that PT Kereta Api Daop VIII Surabaya has already had a mission, vision
and main value which is classified into the performance target and develop to the performance assessment of
Key Performance Indicators (KPI) in four perspectives of balanced scorecard. Strategy map based on balanced
scorecard is expected to be able to be used in monitoring how far the objectives can be achieved effectively in the
future and to measure the company’s performance. Objectives to be achieved in this research is to investigate
the performance measurement of PT Kereta Api Daop VIII Surabaya when measured using the Balanced
Scorecard method that considers four perspectives: financial perspective, customer perspective, internal
business processes, and learning and growth perspective.
Keywords:
Vision, Mission, Key Performance Indicators, Balanced Scorecard, Strategy Map
ABSTRAK
Sistem pengukuran kinerja yang dibutuhkan oleh perusahaan pada masa kini adalah suatu sistem
yang dapat menilai kinerja dari seluruh komponen kunci yang terdapat dalam perusahaan. Sistem
tersebut harus mampu mengidentifikasikan keadaan dan kedudukan perusahaan sesuai dengan
bidang usahanya, sehingga berdasarkan informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja
secara menyeluruh tersebut diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam menentukan
langkah-langkah strategis yang sesuai dengan visi, misi dan nilai utama perusahaan. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Kereta Api Daop VIII Surabaya telah memiliki visi, misi,
dan nilai utama yang diklasifikasikan kedalam sasaran kinerja dan dikembangkan kedalam
pengukuran kinerja Key Performance Indicators (KPI) dalam empat perspektif Balanced Scorecard.
Strategy Map
berdasarkan Balanced Scorecard diharapkan dapat digunakan dalam memantau sejauh
mana tujuan dapat tercapai secara efektif di masa depan serta untuk mengukur kinerja perusahaan.
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran kinerja pada
PT Kereta Api Daop VIII Surabaya jika diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard
yang mempertimbangkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Kata kunci: Visi, Misi, Key Performance Indicators, Balanced Scorecard, Strategy Map
PENDAHULUAN
Globalisasi ekonomi telah menciptakan lingkungan bisnis yang menyebabkan
perlunya peninjauan kembali prinsip-prinsip manajemen yang digunakan oleh perusahaan
untuk mampu bertahan dan bertumbuh dalam persaingan tingkat dunia. Di dalam
lingkungan bisnis yang kompetitif, produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
hanya akan dipilih oleh pelanggan jika memiliki keunggulan tertentu dibandingkan
dengan pesaing (Mulyadi, 2001:24). Anthony dan Govindarajan (2005:147) menyatakan
dalam usaha menuju keunggulan bersaing manajemen membutuhkan suatu pengukuran
kinerja yang relevan dan memadai yang mampu mengukur kinerja perusahaan yang secara
langsung berpengaruh pada kesuksesan perusahaan.
Jika perusahaan ingin terus maju dan berhasil dalam dunia kompetisi, maka
perusahaan tersebut harus menggunakan sistem pengukuran dan manajemen yang
diambil dari strategi dan kemampuan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan
suatu pendekatan sistem pengukuran kinerja yang dapat menerjemahkan visi, misi, dan
strategi perusahaan yang menjadi alat ukur kinerja yang komperhensif yang memberikan
kerangka untuk manajemen strategis. Halim et, al. (2000:204) menyatakan bahwa untuk
memenangkan persaingan global, sistem pengukuran yang hanya mempertimbangkan
aspek keuangan semata tidak dapat mencerminkan kinerja sesungguhnya sehingga
diperlukan sistem pengukuran yang tidak hanya mempertimbangkan ukuran-ukuran
keuangan tetapi juga ukuran non keuangan.
Sistem pengukuran kinerja manajemen yang menggabungkan ukuran-ukuran
keuangan dan non keuangan menurut Kaplan dan Norton disebut dengan Balanced
Scorecard
. Balanced Scorecard merupakan metode pengukuran dengan solusi yang terbaik
untuk mengukur kinerja bisnis.
Balanced Scorecard
merupakan salah satu contoh sistem pengukuran kinerja yang
menentukan keseimbangan antara ukuran strategik dalam upaya mencapai keselarasan
tujuan, sehingga mendorong bawahan untuk bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan.
Dengan ditemukannya konsep Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja baru untuk
mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari visi, misi, dan strategi perusahan.
Balanced Scorecard
memberikan para eksekutif kerangka kerja yang komperhensif untuk
menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang
terpadu. Hansen dan Mowen (2006:509) menyatakan Balanced Scorecard menerjemahkan
misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat
perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan keempat perspektif pada
Balanced Scorecard
diharapkan dari program-program atau aktivitas-aktivitas karyawan
dari tingkat atas sampai tingkat bawah mengetahui apa visi, misi, dan strategi
perusahaannya.
Perusahaan penyedia jasa transportasi merupakan salah satu perusahaan yang
memilki tingkat persaingan yang tinggi, mengingat jasa transportasi dibutuhkan oleh
masyarakat setiap saat dan banyaknya alternatif pilihan kendaraan. Kompetisi tidak hanya
terjadi antar perusahaan transportasi darat tetapi juga berdampak pada perusahaan
transportasi udara dan laut. Permasalahan yang dihadapi perkeretaapian nasional saat ini
tidak mudah diselesaikan. Perkeretaapian nasional menghadapi permasalahan yang serius
akibat terjadinya berbagai akumulasi permasalahan baik dari dalam maupun luar sistem.
Oleh karena itu sebuah analisis yang menyeluruh dan dituangkan ke dalam rencana
yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai perubahan tersebut di
atas. Untuk mengetahui kinerja PT Kereta Api Daop VIII Surabaya dibutuhkan suatu alat
analisis yang tepat. Salah satu alat tersebut adalah Balanced Scorecard yang dicetuskan oleh
Kaplan dan Norton (2000).
Pendekatan Balanced Scorecard dengan empat perspektif tersebut akan diketahui
kegiatan perusahaan selama ini dengan melihat dari tujuan, ukuran, sasaran, dan inisiatif.
Kemudian dapat diketahui kinerja PT Kereta Api Daop VIII Surabaya dengan
menghubungkan keempat perspektif tersebut dalam implementsinya dengan visi dan misi
yang dikembangkan oleh organisasi korporasinya. Pendekatan ini dipergunakan untuk
menganalisis kegiatan manajemen PT Kereta Api Daop VIII Surabaya yang bersifat
pendekatan strategis, karena apa yang didapatkan akan dijadikan pedoman untuk
memperbaiki kinerja PT Kereta Api Daop VIII Surabaya kedepan.
Dari penjelasan tersebut, sehingga penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
pengukuran kinerja PT Kereta Api Daop VIII Surabaya jika diukur dengan menggunakan
metode Balanced Scorecard? Hal inilah yang menjadi latar belakang masalah dalam
penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengukuran kinerja pada PT Kereta Api
Daop VIII Surabaya jika diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang
mempertimbangkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
TINJAUAN TEORETIS
Visi
Yuwono et, al. (2004:103) menyatakan visi adalah gambaran menantang dan imajinatif
tentang peran, tujuan dasar, karakteristik, dan filosofi organisasi dimasa datang yang akan
menajamkan tugas-tugas strategik perusahaan. Sedangkan menurut Silalahi (2003:27)
dapat diartikan dengan singkat sebagai cita-cita dari pendiri atau pemimpin perusahaan
yang telah dituliskan.
Visi dapat sangat membantu dalam menjabarkan ke dalam tujuan organisasi dan
dalam pemilihan sasaran strategik yang sejalan dengan tujuan tersebut. Visi harus
sederhana dan menumbuhkan rasa wajib dalam diri personel organisasi untuk
mewujudkannya.
Visi berfungsi sebagai pengarah perjalanan organisasi menuju masa depan sehingga
visi harus sejalan dengan perkembangan lingkungan yang dimasuki oleh organisasi. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa ketika organisasi menetapkan visi, maka organisasi
juga harus memikirkan bagaimana kemampuan dan kondisi lingkungan organisasi saat ini
dan saat yang akan datang.
Jadi visi bukan sekedar suatu tujuan yang akan dicapai organisasi di saat ini atau di
saat yang akan datang tetapi juga tujuan-tujuan yang harus dilalui pada periode-periode
berikutnya secara lebih luas.
Misi
Mulyadi (2007:473) menyatakan misi adalah jalan pilihan organisasi untuk menuju ke
masa depan. Misi merupakan tujuan dan alasan mengapa organisasi tersebut ada.
Pernyataan misi bersifat jangka panjang yang membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi lainnya serta menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis organisasi dalam
pernyataan misi terkandung kebutuhan tertentu yang dipenuhi oleh produk atau jasa yang
dihasilkan oleh organisasi, pasar yang dilayani, dan teknologi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut.
Pernyataan misi akan membantu untuk mengidentifikasi sasaran yang hendak dicapai,
penyusunan strategi dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan.
Strategi
Menurut Mulyadi (2005:6), strategi merupakan pola pengerahan dan pengarahan
seluruh sumber daya organisasi untuk perwujudan visi melalui misi organisasi. Sedangkan
menurut David (2009:18), strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang
hendak dicapai.
Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber daya organisasi dan
mengarahkan ke pencapaian visi organisasi.
Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber daya organisasi dan
mengarahkan ke pencapaian visi organisasi. Dengan strategi yang tepat, seluruh sumber
daya organisasi dikerahkan menjadi kekuatan yang luar biasa besarnya untuk diarahkan
ke pencapaian visi organisasi, sehingga akan menjanjikan pencapaian visi organisasi.
Pengukuran Kinerja
Menurut Mulyadi (2007:337), kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit
organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
perilaku yang diharapkan. Keberhasilan pencapaian strategik perlu diukur. Itulah
sebabnya sasaran strategik yang menjadi basis pengukuran kinerja perlu ditentukan
ukurannya, dan ditentukan inisiatif strategik untuk mewujudkan sasaran tersebut. Sasaran
strategik beserta ukurannya kemudian digunakan untuk menentukan target yang akan
dijadikan basis penilaian kinerja, untuk menentukan penghargaan yang akan diberikan
kepada personel, tim, atau unit organisasi.
Tingkat pencapaian tujuan perusahaan dapat diketahui melalui sebuah pengukuran
yang disebut pengukuran kinerja, salah satu aspek pentingnya pengukuran kinerja adalah
bahwa alat ukur kinerja perusahaan dipakai oleh pihak manajemen sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajemen serta unit-unit terkait
dengan lingkungan organisasi perusahaan yang bertujuan untuk memberikan kontribusi
terhadap kemajuan dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasarannya.
Pengukuran kinerja mempunyai tujuan pokok yaitu untuk memotivasi karyawan
dalam mencapai sasaran organisai dan memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.
Balanced Scorecard
Menurut Kaplan & Norton (2000:7) Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja
baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan.
Yuwono et, al. (2004:8), mengemukakan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu
sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan
komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang prestasi bisnis.
Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bsnis internal, dan perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran. Melalui mekanisme sebab akibat, perspektif keuangan
menjadi tolok ukur utama yang dijelaskan oleh tolok ukur operasional pada tiga perspektif
lainnya sebagai driver (lead indicator).
Dengan demikian, Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen dan
pengukuran kinerja yang menjabarkan visi, misi, dan strategi organisasi ke dalam suatu
kerangka yang seimbang atau “balanced” antara pengukuran keuangan dan operasional
yang terdiri dari empat perspektif yaitu: (1) Perspektif keuangan, perspektif ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya
manusia atau karyawan; (2) Perspektif pelanggan, perspektif ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan; (3) Perspektif proses bisnis
internal, perspektif ini mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
pelanggan; (4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, menunjukkan dampak dari
kebijakan perusahaan pada saat ini dan menunjukkan hubungan sebab akibat dari semua
ukuran dalam perspektif Balanced Scorecard yang memiliki keterkaitan dengan tujuan
keuangan perusahaan.
Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton (2000:122)
adalah sebagai berikut: (1) Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi
perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang; (2) Balanced
Scorecard
memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam perspektif keuangan dan
non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh); (3) Balanced
Scorecard
memungkinkan manajer menilai apa yang telah mereka investasikan dalam
pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja
perusahaan dimasa mendatang.
Keunggulan Balanced Scorecard menurut Mulyadi (2007:323) dalam sistem perencanaan
strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik yaitu
komperhensif, koheren, berimbang, terukur.
Strategy Map
Mulyadi (2007:207) mengemukakan bahwa Strategy Map menggambarkan proses
pengubahan asset tak berwujud (intangible assets) menjadi asset berwujud (tangible assets)
melalui hubungan sebab-akibat antara sasaran strategik di perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, dengan sasaran strategik di perspektif proses, perspektif customer dan di
perspektif keuangan
Masing-masing perspektif harus terkait antara satu sama lain sehingga realisasinya
merupakan satu rangkaian. Bila rangkaian ini dapat dijelaskan maka akan diperoleh satu
peta strategi (strategy map) yang secara jelas menunjukkan bagaimana visi misi
diterjemahkan menjadi bagian-bagian yang operasional yaitu sasaran dan strategi untuk
mencapai sasaran tersebut.
Strategy Map
mempunyai hubungan erat dengan kerangka Balanced Scorecard karena
menyajikan tujuan perusahaan atau organisasi secara keseluruhan yang digabungkan
dengan keempat perspektif dari Balanced Scorecard. Strategy map merupakan dasar untuk
menentukan ukuran-ukuran dalam Balanced Scorecard.
Hubungan Visi, Misi, dan Strategi dengan Balanced Scorecard
Kaplan dan Norton (2000:27) mengemukakan tiga prinsip yang menjelaskan
hubungan Balanced Scorecard dengan strategi organisasi sebagai berikut: (1) Hubungan
Sebab Akibat, sebuah strategi adalah sekumpulan hipotesis tentang hubungan
sebab-akibat. Rantai sebab-akibat harus meliputi keempat perspektif Balanced Scorecard. Analisis
hubungan sebab-akibat untuk menentukan hulu dan hilir sehingga tidak boleh dilewati
untuk masing-masing perspektif; (2) Faktor Pendorong Kinerja, sebuah Balanced Scorecard
yang baik harus memiliki bauran ukuran hasil (lagging indicators) dan faktor pendorong
kinerja (leading indicators) yang telah disesuaikan kepada strategi unit bisnis. Faktor
pendorong kinerja (lead indicator) adalah faktor-faktor khusus yang terdapat pada unit
bisnis tertentu, yang mencerminkan keunikan dari strategi unit bisnis misalnya faktor
prndorong finansial dari profitabilitas, segmen pasar yang dipilih oleh unit bisnis, serta
tujuan proses internal, pembelajaran dan pertumbuhan tertentu yang akan memberi
proposisi nilai kepada pelanggan dan segmen pasar sasaran; (3) Keterkaitan dengan
masalah keuangan, sebuah Balanced Scorecard harus tetap menitikberatkan kepada hasil
terutama yang bersifat finansial. Yang paling penting adalah hubugan sebab-akibat semua
ukuran dalam sebuah Scorecard harus terkait dengan setiap tujuan finansial perusahaan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif kualitatif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan menelaah secara
deskriptif mengenai gambaran operasional manajerial dan kinerja perusahaan berdasarkan
tinjauan empat perspektif dalam rerangka Balanced Scorecard.
Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah PT Kereta Api Daop VIII
Surabaya di Jl. Gubeng Masjid No.1 Surabaya, merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang beroperasi dan mengelola sektor usaha transportasi di Indonesia.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik studi lapangan
yang meliputi cara-cara sebagai berikut: (1) Observasi, merupakan teknik pengumpulan
data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian;
(2) Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara
dan tanya jawab secara langsung dengan narasumber atau personel yang terkait seputar
pokok permasalahan; (3) Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
menggunakan data-data sekunder dari internal perusahaan yang berupa laporan-laporan,
catatan-catatan, dan rekaman dan kinerja dan materi pendukung lainnya.
Satuan Kajian
Merupakan satuan terkecil objek penelitian yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi
pengumpulan data. Satuan kajian dalam penelitian ini adalah: (1)
Visi dan Misi
,
visi
merupakan gambaran masa depan perusahaan yang telah dituliskan dan hendak
diwujudkan. Sedangkan misi merupakan tujuan dan alasan mengapa perusahaan
tersebut ada. Pernyataan misi bersifat jangka panjang yang menentukan batas dan
maksud aktivitas bisnis; (2) Strategi, aktivitas atau kegiatan atau strategi yang akan
digunakan perusahaan untuk memenangkan persaingan demi kelangsungan hidup
dan dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat;
(3)
Pengukuran
Kinerja,
p
engukuran kinerja dapat memberikan informasi mengenai kondisi proses
yang sedang berlangsung dalam perusahaan, apakah telah sesuai dengan rencana
atau tidak;
(4)
Strategy Map
,
s
trategy map
dapat memberikan gambaran visi dan misi
perusahaan yang diterjemahkan ke dalam sasaran strategik empat perspektif
Balanced Scorecard
sebagai dasar untuk menentukan ukuran-ukuran dalam empat
perspektif Balanced Scorecard; (5) Balanced Scorecard,
Balanced Scorecard merupakan alat
pengukuran kinerja, dimana pengukuran kinerja dilakukan dengan menilai kinerja non
keuangan (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal,
dan perspektif pelanggan) dan kinerja keuangan (perspektif keuangan).
Teknik Analisis Data
Langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan pengumpulan data perusahaan yang relevan dengan penelitian ini yang
meliputi gambaran umum perusahaan termasuk sejarah, profil, fasilitas, dan pusat
pelayanan.
2.
Memahami visi, misi, dan nilai utama pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya.
3.
Melakukan analisis hubungan sebab akibat antar perspektif dalam Balanced Scorecard.
4.
Menerjemahkan visi, misi, dan nilai utama perusahaan ke dalam sasaran kinerja dalam
empat perspektif Balanced Scorecard pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya.
5.
Menerjemahkan ukuran hasil Key Performance Indicators (KPI) dalam empat perspektif
Balanced Scorecard
pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya.
7.
Mengevaluasi penerjemahan visi, misi, dan nilai utama kedalam sasaran kinerja PT
Kereta Api Daop VIII Surabaya.
8.
Mengevaluasi penerapan Key Performance Indicators (KPI) dalam empat perspektif
Balanced Scorecard
pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
9.
Menarik kesimpulan sebagai dasar usulan saran bagi perusahaan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menerjemahkan Visi, Misi, dan Nilai Utama PT Kereta Api Daop VIII Surabaya ke
dalam Sasaran Kinerja
Demi terwujudkannya visi PT Kereta Api Daop VIII Surabaya yaitu menjadi penyedia
jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan
stakeholders, PT Kereta Api Daop VIII Surabaya perlu melakukan operasionalisasi tema
untuk menentukan sasaran kinerja, yang mengklasifikasikannya ke dalam empat
perspektif Balanced Scorecard. Penerjemahan ini sangat berguna untuk menghubungkan
visi, misi, dan nilai utama PT Kereta Api Daop VIII Surabaya dengan jabatan dan sasaran
yang hendak dicapai dan merupakan dasar untuk menentukan ukuran-ukuran dalam
empat perspektif Balanced Scorecard. Gambar 1 berikut ini menunjukkan penerjemahan visi,
misi, dan nilai utama PT Kereta Api Daop VIII Surabaya kedalam sasaran kinerja menurut
masing-masing jabatan.
Gambar 1
Menerjemahkan Visi, Misi, dan Nilai Utama PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
Kedalam Sasaran Kinerja
Sumber : data internal PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
Penentuan Key Performance Indicators (KPI) ke dalam Empat Perspektif Balanced
Scorecard pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
Setelah melakukan klasifikasi sasaran kinerja ke dalam empat perspektif Balanced
Scorecard
dengan menerjemahkan visi dan misi PT Kereta Api Daop VIII Surabaya ke
VISI
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders MISI
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu:
1. Keselamatan
Melakukan perawatan dan pemeliharaan sarana sesuai SOP dan Check sheet yang ada, melengkapi dan memfungsikan alat-alat keamanan sarana sesuai No Go item. 2. Kenyamanan
Melengkapi sarana yang memenuhi standar kenyamanan kebersihan, temperature, toilet, air dan penerangan. 3. Pelayanan
Mengkondisikan fasilitas sarana agar tetap pada kondisi nyaman. 4. Ketepatan waktu
Menyiapkan sarana yang siap operasi satu jam sebelum keberangkatan KA.
NILAI UTAMA
Integritas Profesional Keselamatan Inovasi Pelayanan Prima JABATAN KEUANGAN PROSES BISNIS INTERNAL SASARAN KINERJAPELANGGAN PEMBELAJARAN
DAN PERTUMBUHAN Manager SDM dan Umum Pengelolaan OptimalisasiAnggaran Pengelolaan Kegiatan SDM danUmum Terpenuhinya Kebutuhan Pegawai Pengelolaan Administrasi dan PenyelesaianTemuan
Manager Keuangan Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan Keuangan Terpenuhinya Kebutuhan Keuangan Pengelolaan Administrasi, Keuangan danPenyelesaian Temuan Manager Jalan Rel &
Jembatan (JJ) Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Perawatan JJ Menjaga Kehandalan JJ Pengelolaan administrasi JJ Manager Asset Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Asset Memudahkan Komersial Asset Pengelolaan Komersial Asset Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik Pengelolaan Keuangan
Optimalisasi Kegiatan Perawatan
Sintelis Meningkatkan Kualitas Sintelis Pengelolaan Administrasi Sintelis Manager Humasda Pengelolaan Keuangan Mengelola Citra Perusahaan Meningkatnya Pelayanan InformasiInternal dan Eksternal Pengelolaan Administrasi Unit Humas
Manager Hukum Pengelolaan Keuangan Mengelola Kontrak dan KasusHukum Perusahaan Meningkatnya Pelayanan Hukum Pengelolaan Administrasi Unit Hukum Manager Sarana Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan PerawatanSarana Meningkatkan Kualitas Sarana Pengelolaan Administrasi Sarana Manager Operasi Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan Operasi Meningkatkan Pelayanan Pelanggan Pengelolaan Administrasi Operasi Manager Pengamanan Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Keamanan Meningkatnya Pelayanan Keamanan Pengelolaan Administrasi Unit Pengamanan
Manager Pemasaran
Angkutan Pengelolaan Keuangan (DanaPenjualan) Optimalisasi Kegiatan Pemasaran Meningkatnya Kepuasan Pelanggan danPemasaran Perusahaan Pengelolaan Administrasi dan SDM UnitKomersial Manager Pengusahaan Asset Pengelolaan Keuangan Optimalisasi KegiatanPengusahaan Asset Meningkatnya Kepuasan Pelanggan danPemasaran Perusahaan Pengelolaan Administrasi PengusahaanAsset Manager Pelayanan Pengelolaan Keuangan Mengelola Pelayanan Kebersihan Meningkatnya Pelayanan Kebersihan Pengelolaan Administrasi Unit Pelayanan Manager Pengadaan Barang
dan Jasa Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan Pelelangan
Meningkatnya Pelayanan Lelang Internal
dalam sasaran kinerja dan menganalisisnya kedalam hubungan sebab-akibat, maka
selanjutnya menjabarkan sasaran kinerja ke dalam Key Performance Indicators (KPI) dalam
empat perspektif Balanced Scorecard. Ukuran Key Performance Indicators (KPI) diatas
digunakan sebagai pemacu ketercapaian ukuran hasil kinerja bagi PT Kereta Api Daop VIII
Surabaya. Kemudian setiap ukuran Key Performance Indicators (KPI) didukung dengan
target, realisasi, dan skor sebagai hasil akhir penilaian kinerja. Hasil kinerja Key Performance
Indicators
(KPI) yang diklasifikasikan berdasarkan sasaran kinerja dalam empat perspektif
Balanced Scorecard
dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
PERSPEKTIF JABATAN SASARAN KINERJA KEY PERFORMANCE INDICATORS TARGET REALISASI SKOR SKOR AKHIR PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN 1. Manager SDM dan Umum Pengelolaan Administrasi dan Penyelesaian Temuan
1. Ketepatan Waktu Penyelesaian Transaksi
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Peningkatan Kualitas/Kompetensi
Pegawai
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Manager Keuangan Pengelolaan
Administrasi Keuangan dan Penyelesaian Temuan
1. Kehadiran Pegawai % % 2. Jumlah Temuan Audit Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Penyesuaian Temuan Audit Internal
dan Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Manager Jalan Rel
dan Jembatan (JJ) PengelolaanAdministrasi JJ 1. Kehadiran Pegawai2. Penyelesaian/Tindak Lanjut Temuan % % Audit Internal dan Eksternal
Nominal Nominal 4. Manager Asset Pengelolaan Komersial
Asset 1. Ketepatan Laporan (Bulanan,Triwulan, Semester, dan Tahunan) % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Pengelolaan
Administrasi Sintelis 1. Ketepatan Laporan (Bulanan,Triwulan, Semester, dan Tahunan) % % 2. Kehadiran Pegawai Sintelis % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Manager Humasda Pengelolaan
Administrasi Unit Humas
1. Ketepatan Menyajikan Informasi % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Manager Hukum Pengelolaan
Administrasi Unit Hukum
1. Kehadiran Pegawai % % 2. Penyelesaian Temuan SPI Angka Mutlak Angka Mutlak 8. Manager Sarana Pengelolaan
Administrasi Sarana 1. Ketepatan Laporan (Bulanan,Triwulan, Semester, dan Tahunan) % % 2. Kehadiran Pegawai Unit Sarana % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 9. Manager Operasi Pengelolaan
Administrasi Operasi
1. Ketepatan Tanggal Pelaporan (Bulanan, Triwulan, Semester, Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal MutlakAngka Angka Mutlak 10. Manager
Pengamanan
Pengelolaan Administrasi Unit Pengamanan
1. Ketepatan Waktu Pelaporan % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Pelaksanaan Diklap Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 11. Manager Pemasaran
Angkutan
Pengelolaan Administrasi dan SDM Unit Komersial
1. Ketepatan Laporan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Implementasi Aplikasi SA % % 4. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 12. Manager
Pengusahaan Asset
Pengelolaan Administrasi Pengusahaan Asset
1. Ketepatan Laporan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 13. Manager Pelayanan Pengelolaan
Pengusahaan Unit Pelayanan
1. Ketepatan Waktu Pelaporan % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Responsibilitas Terhadap
Penyelesaian dan Ketersediaan Layanan
% %
4. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 14. Manager Pengadaan
Barang dan Jasa
Pengelolaan Pengusahaan Unit Lelang
1. Ketepatan Waktu Pelaporan % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak PELANGGAN 1. Manager SDM dan
Umum TerpenuhinyaKebutuhan Pegawai 1. Ketersediaan SDM2. Rasio Produktifitas Pegawai Angka Mutlak Angka Mutlak a. Terhadap Pendapatan Angka Mutlak Angka Mutlak b. Terhadap Kilometer Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Indeks Kepuasan Pegawai Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Kecelakaan Akibat Human Error Angka Mutlak Angka Mutlak
Tabel 1
Menentukan Key Performance Indicators (KPI)
dalam Empat Perspektif Balanced Scorecard
2. Manager Keuangan Terpenuhinya
Kebutuhan Keuangan 1. Penerbitan Persetujuan NPD TepatWaktu Hari Hari 2. Pembayaran Kepada Pihak Internal Hari Hari 3. 3.Pembayaran Kepada Pihak
Eksternal
Hari Hari 3. Manager Jalan Rel
dan Jembatan (JJ)
Menjaga Kehandalan JJ 1. Pemasangan Batas Kecepatan Nominal Nominal 2. Pemenuhan Kecepatan Tempuh
Terhadap GAPEKA Km sepur Km sepur 3. Andil Gangguan JJ Nominal Nominal 4.Andil JJ Terhadap PLH Nominal Nominal 4. Manager Asset Memudahkan Komersial
Asset 1. Asset Yang Sudah Clear dan Clean2. Tingkat Utilitas Asset Non Produktif Angka MutlakAngka Mutlak Angka MutlakAngka Mutlak 3.Penertiban Asset Bangunan/Rumah
Perusahaan Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Meningkatkan Kualitas Sintelis
1. Meningkatkan Kehandalan Sinyal dan Telekomunikasi - Kehandalan Sinyal
Angka Mutlak Angka Mutlak - Kehandalan Telekomunikasi Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Meningkatkan Ketersediaan Sinyal
dan Telekomunikasi - Ketersediaan Sinyal
Angka Mutlak Angka Mutlak - Ketersediaan Telekomunikasi Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Andil Gangguan Sintelis Angka Mutlak Angka Mutlak 4.Andil Sintelis Terhadap PLH Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Manager Humasda Meningkatnya Pelayanan
Informasi Internal dan Eksternal
1. Indeks Terpenuhinya Kebutuhan
Informasi Kepada Internal Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Indeks Terpenuhinya Kebutuhan
Informasi Kepada Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Ketersediaan Dokumentasi Media
Massa (Foto dan Video) Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Manager Hukum Meningkatkan Pelayanan
Hukum 1. Tingkat Kepuasan Pegawai/UnitKerja Terhadap Pelayanan Hukum Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Harmonisasi Hubungan dengan
Pihak Eksternal
% %
8. Manager Sarana Meningkatkan Kualitas
Sarana 1. Jumlah Gangguan Sarana :a. Lok (juta-km) b. Kereta
c. Gerbong
Angka Mutlak Angka Mutlak
2. Frekuensi Kelambatan Andil Sarana Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Andil Sarana Terhadap PLH Angka Mutlak Angka Mutlak 9. Manager Operasi Meningkatnya Pelayanan
Pelanggan 1. Ketepatan Berangkat KA PenumpangKomersial % % 2. Ketepatan Berangkat KA Barang % % 3. Ketepatan Berangkat KA Penumpang % % 4. Ketepatan Datang KA Barang % % 5. Kelambatan Berangkat KA
Penumpang (dlm menit)
Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Kelambatan Berangkat KA Barang
(dlm menit) Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Kelambatan Datang KA Penumpang
(dlm menit) Angka Mutlak Angka Mutlak 8. Kelambatan Datang KA Barang (dlm
menit)
Angka Mutlak Angka Mutlak 9. WPG Angka Mutlak Angka Mutlak 10.Andil Operasi Terhadap PLH Angka Mutlak Angka Mutlak 10. Manager
Pengamanan Meningkatnya PelayananKeamanan 1. Rasio Kriminalitas di atas KA2. Penyelesaian Tindak Lanjut % %
Komplain % %
3. Dukungan Pengamanan Untuk Komersialisasi
% %
11. Manager Pemasaran
Angkutan Meningkatnya KepuasanPelanggan dan Pemasaran Perusahaan
1. Bina Pelanggan Angkutan Barang
(Customer Care) Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Terpenuhinya Kepuasan Pelayanan
Tiket (SOP) % %
3. Jumlah Komplain Pelanggan
Angkutan Barang (Periode Tertentu) Angka Mutlak Angka Mutlak 1. Pertumbuhan Volume Angkutan
Penumpang Ekonomi dan Non Ekonomi (%)
a. Ekonomi % %
b. Non Ekonomi % %
2. Pertumbuhan Volume Angkutan Barang (%)
% %
12. Manager
Pengusahaan Asset Meningkatnya KepuasanPelanggan dan Pemasaran Perusahaan
1. Pertumbuhan Volume Kontrak Sewa Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Peningkatan Jumlah Pelanggan Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Terpenuhinya Informasi Pemasaran
Untuk Pelanggan % %
4. Jumlah Komplain Pelanggan Angka Mutlak Angka Mutlak 13. Manager Pelayanan Meningkatnya Pelayanan
Kebersihan
1. Jumlah Apresiasi Pelanggan Terhadap Kebersihan Stasiun
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Jumlah Keluhan Pelanggan Terhadap
Kebersihan Stasiun Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Jumlah Apresiasi Pelanggan
Terhadap Kebersihan Kereta Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Jumlah Keluhan Pelanggan Terhadap
Kebersihan Kereta Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Keadaan K2 di Stasiun dan Kereta % % 14. Manager Pengadaan
Barang dan Jasa Meningkatnya PelayananLelang Internal dan Eksternal
1. Ketersediaan Informasi Pelelangan Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Tingkat Keberatan Peserta Lelang
Dalam Proses Lelang
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Tingkat Ketersediaan Bidding
Document Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Tingkat Transparansi Lelang Angka Mutlak Angka Mutlak PROSES BISNIS
INTERNAL 1. Manager SDM danUmum Pengelolaan KegiatanSDM dan Umum 1. Implementasi dan Akurasi Data SAPHR dan Payroll % % 2. Pelaksanaan Diklap Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Implementasi SIMAK
a. KPI b. Kompetensi
Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Sertifikasi Internal Pegawai
Operasional Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Terpenuhinya Pemeliharaan dan
Kebersihan Griya Karya, Wisma, Mess
2. Manager Keuangan Optimalisasi Kegiatan
Keuangan 1. Penyampaian Usulan RAKD TepatWaktu Hari Hari 2. Penyampaian Laporan L/R per Nama
KA Tepat Waktu Hari Hari 3. Penyampaian Laporan Pajak Tepat
Waktu
Hari Hari 4. Penyampaian Laporan Kauangan
Bulanan Tepat Waktu Hari Hari 5. Penyampaian Laporan Keuangan
Triwulan Tepat Waktu Hari Hari 6. Penyampaian Laporan KU Tepat
Waktu
Hari Hari 3. Manager Jalan Rel
dan Jembatan (JJ) Optimalisasi PerawatanJJ 1. Realisasi Panjang Jalan Rel YangDirawat Terhadap Program Rp Rp 2. 2. Realisasi Jumlah Jembatan Yang
Dirawat Terhadap Program
Rp Rp
3. Realisasi Panjang Jalan Rel Yang Dirawat Dengan MTT Terhadap Program
km sepur km sepur
4. Jumlah Kegiatan Lokrit Yang Harus
Dilaksanakan Frekuensi(…kali) Frekuensi(…kali) 5. Realisasi Kegiatan Pemeriksaan
Jembatan Yang Harus Dilaksanakan Frekuensi(…kali) Frekuensi(…kali) 4.Manager Asset Optimalisasi Asset 1. Penjagaan Asset
a. Public address (Patok, plang, peneng)
Angka Mutlak Angka Mutlak b. Pemasangan pagar/portal/pos
jaga
Angka Mutlak Angka Mutlak c. Sertifikasi (sampai dengan
pengajuan ke BPN) Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Penyelesaian Program Perawatan
Bangunan Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Penyelesaian Program Mapping Yang
Akurat dan Tepat Waktu Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Optimalisasi Kegiatan Perawatan Sintelis
1. Realisasi Perangkat Sinyal Yang Dirawat Terhadap Program
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Realisasi Perangkat Telekomunikasi
Yang Dirawat Terhadap Program Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Manager Humasda Mengelola Citra
Perusahaan 1. Kliping Media Masa YangTerdokumentasikan % % 2. Analisis Berita (Berita Positif, Netral,
Negatif) Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Realisasi Press Release Terhadap
Program
% %
4. Realisasi Kegiatan Pameran Terhadap
Program Angka Mutlak Angka Mutlak
5. Peliputan kali kali
6. Jumlah Kegiatan CSR kali kali 7. Manager Hukum Mengelola Kontrak dan
Kasus Hukum Perusahaan
1. Penyelesaian Order Kontrak/Pejanjian Pengadaan Barang/Jasa dan Komersial
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Penganganan Permasalahan Hukum
di Dalam Maupun di Luar Peradilan Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Pelaporan Perkembangan Perkara di
Bidang Hukum Formal Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Tersedianya Dokumentasi Hukum
Menyangkut Kasus/Perkara Yang Ditangani
Angka Mutlak Angka Mutlak 8. Manager Sarana Optimalisasi Kegiatan
Perawatan Sarana
1. Realisasi Pemeliharaan Sarana Terhadap Program
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Ketersediaan Sarana (Lok, Kereta,
Genset, Gerbong) Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Ketersediaan Alat Kerja dan Fasilitas Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Kepatuhan Terhadap SOP Angka Mutlak Angka Mutlak 9. Manager Operasi Optimalisasi Kegiatan
Operasi 1. Terpenuhinya Stamformasi KAPenumpang % % 2. Terpenuhinya Stamformasi KA
Barang % %
3. Pemenuhan Dinasan Masinis/Asisten
Masinis % %
4. Pemenuhan Dinasan Kondektur % % 5. Frekuensi KA Batal (KA Komersial) Angka Mutlak Angka Mutlak 6. KM-Td Angka Mutlak Angka Mutlak 7. KM-KA Angka Mutlak Angka Mutlak 10. Manager
Pengamanan Pengelolaan Keamanan 1. Sertifikasi Pemantapam AnggotaPolsuska Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Operasi Gabungan Lintas Daop Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Pemeriksaan Simpatik Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Pengawalan KA Angka Mutlak Angka Mutlak
5. Bina Lingkungan % %
6. Supervisi Pengamanan Angka Mutlak Angka Mutlak 11. Manager Pemasaran
Angkutan Optimalisasi KegiatanPemasaran 1. Pemenuhan Starndar SOP LoadingUnloading Angkutan Barang % % 2. Tingkat Okupansi Angkutan Barang
a. Berdasar Ton Km Angka Mutlak Angka Mutlak b. Berdasar Teus Angka Mutlak Angka Mutlak c. Tingkat Okupansi Ekonomi % % d. Tingkat Okupansi Non Ekonomi % % 12. Manager
Pengusahaan Asset
Optimalisasi Kegiatan Pengusahaan Asset
1. Realisasi Pemasaran Asset Angka Mutlak Angka Mutlak 2. % Asset Yang Telang
Dikomersialisasikan % % 3. Penerbitan Kontrak Sewa Secara
Akurat dan Tepat Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Administrasi dan Dokumentasi
(Validasi dan Akurasi Data)
Angka Mutlak Angka Mutlak 13. Manager Pelayanan Mengelola Pelayanan
Kebersihan 1. Memastikan kepatuhan PadaProsedur Kerja % % 2. Memastikan Kepatuhan Terhadap
Standar Hasil Kerja Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Temuan Penyimpangan Terhadap
SOP Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Tindak Lanjut Temuan Penyimpanan
Terhadap SOP Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Penataan Area Pelayanan Stasiun % %
Sumber : Data Internal PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
Analisis dan Pembahasan
Secara formal PT Kereta Api Daop VIII Surabaya belum menerapkan pengukuran
kinerja dengan sistem Balanced Scorecard, namun secara bertahap PT Kereta Api Daop VIII
Surabaya sudah mengupayakan untuk menerapkan Balanced Scorecard. Hal ini terbukti
dengan adanya pengukuran kinerja yang sudah dilaksanakan saat ini yaitu berwujud Key
Performance Indicators
(KPI).
Analisis Hubungan Sebab Akibat
Balanced Scorecard
mampu menjabarkan tujuan dan pengukuran masing-masing
perspektif dengan baik dalam satu kesatuan yang padu. Selain itu, sebuah Balanced
Scorecard
yang baik harus memiliki bauran ukuran hasil atau indikator akibat (lagging
indicators
) yang memadai dan faktor pendorong kinerja atau indikator sebab (leading
indicators
) yang telah disesuaikan dengan strategi unit bisnis. Dan yang paling penting,
hubungan sebab akibat semua ukuran dalam sebuah Scorecard harus terkait dengan setiap
tujuan financial perusahaan.
Melalui hubungan sebab akibat dalam empat perspektif Balanced Scorecard perusahaan
dapat melakukan penelusuran dari awal hingga akhir apakah perusahaan selama ini
melakukan visi, misi, tujuan, nilai utama, dan strategi perusahaan sesuai dengan apa yang
direncanakan, dimana hasil penelusuran tersebut dapat memberikan umpan balik yang
dapat digunakan untuk pengambilan tindakan-tindakan dalam usaha perbaikan
perusahaan.
Strategy map
menggambarkan hubungan antar masing-masing perspektif Balanced
Scorecard
. Dalam strategy map PT Kereta Api Daop VIII Surabaya terlihat bagaimana
keempat perspektif dalam Balanced Scorecard saling menunjang untuk tujuan organisasi.
14. Manager Pengadaan
Barang dan Jasa Optimalisasi KegiatanPelelangan 1. Pembuatan RKS Pengadaan Barangdan Jasa Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Pembuatan Harga Perkiraan
Perhitungan Sendiri (Owner Estimate)
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Jadwal dan Sistem Pelelangan % % 4. Tingkat Negosiasi Harga/ Saving
Cost (Total Pagu Dana Dibanding Nilai)
Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Jumlah Pengajuan Pembuatan
Kontrak PBU Yang Terealisasikan Dalam 1 Semester
Angka Mutlak Angka Mutlak KEUANGAN 1. Manager SDM dan
Umum Pengelolaan OptimalisasiAnggaran 1. Efisiensi Anggaran2. Efisisensi Biaya Umum RpRp RpRp 2. Manager Keuangan Pengelolaan Keuangan 1. Pengendalian Biaya Overhead Rp Rp 2. Penyelesaian Piutang % % 3. Manager Jalan Rel
dan Jembatan (JJ)
Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 2. Pengendalian Nilai Gudang Pemakai Rp Rp 4. Manager Asset Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 2. Pengendalian Nilai Barang
Persediaan Rp Rp
6. Manager Humasda Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp
2. Efisien Biaya Rp Rp
7. Manager Hukum Pengelolaan Keuangan 1. Efisiensi Anggaran 8. Manager Sarana Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Sarana Sesuai
RKAD Rp Rp
2. Pengendalian Nilai Gudang Pemakai Rp Rp 9. Manager Operasi Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 10. Manager
Pengamanan
Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp
2. Efisien Biaya Rp Rp
11. Manager Pemasaran
Angkutan Pengelolaan Keuangan(Dana Penjualan) 1. Pertumbuhan Pendapatan AngkutanPenumpang % % 2. Pertumbuhan Pendapatan Angkutan
Barang % %
3. Efisiensi Biaya % %
12. Manager
Pengusahaan Asset Pengelolaan Keuangan 1. Pertumbuhan PendapatanPengusahaan Asset Railways % % 2. Pertumbuhan Pendapatan
Pengusahaan Asset Non Railways % % 3. Rasio Kinerja Pengusahaan Asset % % 13. Manager Pelayanan Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp
2. Efisien Biaya Rp Rp
14. Manager Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Pelelangan % % 2. Efisiensi Biaya Proses Pelelangan Rp Rp
Tujuan akhir pengukuran kinerja terlihat pada perspektif keuangan yang merupakan hasil
akhir dari serangkaian sasaran yang telah ditetapkan. Melalui strategy map, PT Kereta Api
Daop VIII Surabaya dapat menelusuri dari mana ukuran-ukuran keuangan tersebut
diperoleh dan bagian mana yang kurang efektif dalam menunjang upaya pencapaian
tujuan. Hubungan sebab akibat antar masing-masing perspektif Balanced Scorecard dengan
menggunakan Strategy Map akan diterjemahkan dalam gambar 2 dibawah ini.
Evaluasi atas Penerjemahan Visi, Misi, dan Nilai Utama ke dalam Sasaran Kinerja pada
PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
Dalam susunan visi, misi, dan nilai utama PT Kereta Api Daop VIII Surabaya dapat
dikatakan sudah sesuai dengan kebutuhan stakeholder karena visi, misi, dan nilai utama
tersebut masih relevan dengan tuntutan atau harapan stakeholder terutama kepada
pelanggan atau pengguna jasa.
Dalam penerapannya PT Kereta Api Daop VIII Surabaya tidak mempunyai strategy
map
untuk menerjemahkan visi, misi, dan nilai utama PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
ke dalam sasaran kinerja. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk
membuat strategy map sendiri berdasarkan data yang ada dengan bantuan dan bimbingan
dari pihak yang terkait. Gambar 2 berikut ini sekaligus melukiskan penerjemahan visi, misi
PT Kereta Api Daop VIII Surabaya kedalam sasaran kinerja dengan menggunakan strategy
map.
Gambar 2
Menerjemahkan Hubungan Sebab Akibat
Kedalam Sasaran Kinerja dengan Menggunakan Strategy Map
Sumber : Data Internal PT Kereta Api Daop VIII Surabaya yang telah diolah
Evaluasi atas Penerapan Key Performance Indicators (KPI) dalam Empat Perspektif
Balanced Scorecard pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
Berdasarkan analisis diatas dapat terlihat bahwa penerapan Key Performance Indicators
(KPI) dalam empat perspektif Balanced Scorecard pada PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
VISI
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders MISI
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu:
5. Keselamatan
Melakukan perawatan dan pemeliharaan sarana sesuai SOP dan Check sheet yang ada, melengkapi dan memfungsikan alat-alat keamanan sarana sesuai No Go item. 6. Kenyamanan
Melengkapi sarana yang memenuhi standar kenyamanan kebersihan, temperature, toilet, air dan penerangan. 7. Pelayanan
Mengkondisikan fasilitas sarana agar tetap pada kondisi nyaman. 8. Ketepatan waktu
Menyiapkan sarana yang siap operasi satu jam sebelum keberangkatan KA.
NILAI UTAMA
Integritas Profesional Keselamatan Inovasi Pelayanan Prima JABATAN KEUANGAN PROSES BISNIS INTERNAL SASARAN KINERJAPELANGGAN PEMBELAJARAN
DAN PERTUMBUHAN Manager SDM dan Umum Pengelolaan OptimalisasiAnggaran Pengelolaan Kegiatan SDM danUmum Terpenuhinya Kebutuhan Pegawai Pengelolaan Administrasi dan PenyelesaianTemuan
Manager Keuangan Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan Keuangan Terpenuhinya Kebutuhan Keuangan Pengelolaan Administrasi, Keuangan danPenyelesaian Temuan Manager Jalan Rel &
Jembatan (JJ) Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Perawatan JJ Menjaga Kehandalan JJ Pengelolaan administrasi JJ Manager Asset Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Asset Memudahkan Komersial Asset Pengelolaan Komersial Asset Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik Pengelolaan Keuangan
Optimalisasi Kegiatan Perawatan
Sintelis Meningkatkan Kualitas Sintelis Pengelolaan Administrasi Sintelis Manager Humasda Pengelolaan Keuangan Mengelola Citra Perusahaan Meningkatnya Pelayanan InformasiInternal dan Eksternal Pengelolaan Administrasi Unit Humas
Manager Hukum Pengelolaan Keuangan Mengelola Kontrak dan KasusHukum Perusahaan Meningkatnya Pelayanan Hukum Pengelolaan Administrasi Unit Hukum Manager Sarana Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan PerawatanSarana Meningkatkan Kualitas Sarana Pengelolaan Administrasi Sarana Manager Operasi Pengelolaan Keuangan Optimalisasi Kegiatan Operasi Meningkatkan Pelayanan Pelanggan Pengelolaan Administrasi Operasi Manager Pengamanan Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Keamanan Meningkatnya Pelayanan Keamanan Pengelolaan Administrasi Unit Pengamanan
Manager Pemasaran Angkutan
Pengelolaan Keuangan (Dana
Penjualan) Optimalisasi Kegiatan Pemasaran
Meningkatnya Kepuasan Pelanggan dan Pemasaran Perusahaan
Pengelolaan Administrasi dan SDM Unit Komersial
Manager Pengusahaan Asset Pengelolaan Keuangan Optimalisasi KegiatanPengusahaan Asset Meningkatnya Kepuasan Pelanggan danPemasaran Perusahaan Pengelolaan Administrasi PengusahaanAsset Manager Pelayanan Pengelolaan Keuangan Mengelola Pelayanan Kebersihan Meningkatnya Pelayanan Kebersihan Pengelolaan Administrasi Unit Pelayanan Manager Pengadaan Barang
terfokus untuk memontoring masing-masing kinerja yang mempengaruhi pencapaian
tujuannya. Dengan adanya Key Performance Indicators (KPI) dalam empat perspektif
Balanced Scorecard
maka PT Kereta Api Daop VIII Surabaya dapat melakukan perbaikan
pada kinerja yang dinilai kurang memuaskan dan memperbaiki faktor-faktor yang
mengakibatkan kinerja tersebut menjadi kurang maksimal. Tabel 2 berikut ini adalah hasil
kinerja Key Performance Indicators (KPI) yang diklasifikasikan berdasarkan sasaran kinerja
dalam empat perspektif Balanced Scorecard.
PERSPEKTIF JABATAN SASARAN KINERJA KEY PERFORMANCE INDICATORS TARGET REALISASI SKOR AKHIRSKOR PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN
1. Manager SDM dan Umum
Pengelolaan Administrasi dan Penyelesaian Temuan
1. Ketepatan Waktu Penyelesaian Transaksi
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Peningkatan Kualitas/Kompetensi
Pegawai
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Manager Keuangan Pengelolaan Administrasi
Keuangan dan Penyelesaian Temuan
1. Kehadiran Pegawai % % 2. Jumlah Temuan Audit Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Penyesuaian Temuan Audit Internal
dan Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Manager Jalan Rel dan
Jembatan (JJ)
Pengelolaan Administrasi
JJ 1. Kehadiran Pegawai2. Penyelesaian/Tindak Lanjut Temuan % % Audit Internal dan Eksternal Nominal Nominal 4. Manager Asset Pengelolaan Komersial
Asset 1. Ketepatan Laporan (Bulanan,Triwulan, Semester, dan Tahunan) % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Manager Sinyal &
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Pengelolaan Administrasi Sintelis
1. Ketepatan Laporan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai Sintelis % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Manager Humasda Pengelolaan Administrasi
Unit Humas 1. Ketepatan Menyajikan Informasi2. Kehadiran Pegawai %% %% 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Manager Hukum Pengelolaan Administrasi
Unit Hukum 1. Kehadiran Pegawai2. Penyelesaian Temuan SPI Angka Mutlak% Angka Mutlak% 8. Manager Sarana Pengelolaan Administrasi
Sarana
1. Ketepatan Laporan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai Unit Sarana % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 9. Manager Operasi Pengelolaan Administrasi
Operasi 1. Ketepatan Tanggal Pelaporan(Bulanan, Triwulan, Semester, Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 10. Manager Pengamanan Pengelolaan Administrasi
Unit Pengamanan 1. Ketepatan Waktu Pelaporan2. Kehadiran Pegawai %% %% 3. Pelaksanaan Diklap Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 11. Manager Pemasaran
Angkutan Pengelolaan Administrasidan SDM Unit Komersial 1. Ketepatan Laporan (Bulanan,Triwulan, Semester, dan Tahunan) % % 2. Kehadiran Pegawai % % 3. Implementasi Aplikasi SA % % 4. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 12. Manager Pengusahaan
Asset
Pengelolaan Administrasi Pengusahaan Asset
1. Ketepatan Laporan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan)
% %
2. Kehadiran Pegawai % % 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 13. Manager Pelayanan Pengelolaan Pengusahaan
Unit Pelayanan 1. Ketepatan Waktu Pelaporan2. Kehadiran Pegawai %% %% 3. Responsibilitas Terhadap
Penyelesaian dan Ketersediaan Layanan
% %
4. Penyelesaian Temuan Internal dan Eksternal
Angka Mutlak Angka Mutlak 14. Manager Pengadaan
Barang dan Jasa Pengelolaan PengusahaanUnit Lelang 1. Ketepatan Waktu Pelaporan2. Kehadiran Pegawai %% %% 3. Penyelesaian Temuan Internal dan
Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak PROSES BISNIS INTERNAL 1. Manager SDM dan Umum Pengelolaan Kegiatan SDM dan Umum
1. Implementasi dan Akurasi Data SAP HR dan Payroll
% %
2. Pelaksanaan Diklap Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Implementasi SIMAK
4. KPI 5. Kompetensi
Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Sertifikasi Internal Pegawai
Operasional Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Terpenuhinya Pemeliharaan dan
Kebersihan Griya Karya, Wisma, Mess
Angka Mutlak Angka Mutlak
Tabel 2
Laporan Kinerja Key Performance Indicators
PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
2. Manager Keuangan Optimalisasi Kegiatan
Keuangan 1. Penyampaian Usulan RAKD TepatWaktu Hari Hari 2. Penyampaian Laporan L/R per Nama
KA Tepat Waktu Hari Hari 3. Penyampaian Laporan Pajak Tepat
Waktu
Hari Hari 4. Penyampaian Laporan Kauangan
Bulanan Tepat Waktu Hari Hari 5. Penyampaian Laporan Keuangan
Triwulan Tepat Waktu Hari Hari 6. Penyampaian Laporan KU Tepat
Waktu
Hari Hari 3. Manager Jalan Rel
dan Jembatan (JJ) Optimalisasi Perawatan JJ 1. Realisasi Panjang Jalan Rel YangDirawat Terhadap Program Rp Rp 2. Realisasi Jumlah Jembatan Yang
Dirawat Terhadap Program
Rp Rp
3. Realisasi Panjang Jalan Rel Yang Dirawat Dengan MTT Terhadap Program
km sepur km sepur 4. Jumlah Kegiatan Lokrit Yang Harus
Dilaksanakan Frekuensi(…kali) Frekuensi(…kali) 5. Realisasi Kegiatan Pemeriksaan
Jembatan Yang Harus Dilaksanakan Frekuensi(…kali) Frekuensi(…kali) 4. 4.Manager Asset Optimalisasi Asset 1. Penjagaan Asset
2. Public address (Patok, plang, peneng)
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Pemasangan pagar/portal/pos jaga Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Sertifikasi (sampai dengan pengajuan
ke BPN)
Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Penyelesaian Program Perawatan
Bangunan Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Penyelesaian Program Mapping Yang
Akurat dan Tepat Waktu Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Optimalisasi Kegiatan Perawatan Sintelis
1. Realisasi Perangkat Sinyal Yang Dirawat Terhadap Program
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Realisasi Perangkat Telekomunikasi
Yang Dirawat Terhadap Program Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Manager Humasda Mengelola Citra
Perusahaan
1. Kliping Media Masa Yang Terdokumentasikan
% %
2. Analisis Berita (Berita Positif, Netral,
Negatif) Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Realisasi Press Release Terhadap
Program % %
4. Realisasi Kegiatan Pameran Terhadap
Program Angka Mutlak Angka Mutlak
5. Peliputan kali kali
6. Jumlah Kegiatan CSR kali kali 7. Manager Hukum Mengelola Kontrak dan
Kasus Hukum Perusahaan 1. Penyelesaian OrderKontrak/Pejanjian Pengadaan Barang/Jasa dan Komersial
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Penganganan Permasalahan Hukum
di Dalam Maupun di Luar Peradilan Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Pelaporan Perkembangan Perkara di
Bidang Hukum Formal
Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Tersedianya Dokumentasi Hukum
Menyangkut Kasus/Perkara Yang Ditangani
Angka Mutlak Angka Mutlak 8. Manager Sarana Optimalisasi Kegiatan
Perawatan Sarana 1. Realisasi Pemeliharaan SaranaTerhadap Program Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Ketersediaan Sarana (Lok, Kereta,
Genset, Gerbong) Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Ketersediaan Alat Kerja dan Fasilitas Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Kepatuhan Terhadap SOP Angka Mutlak Angka Mutlak 9. Manager Operasi Optimalisasi Kegiatan
Operasi 1. Terpenuhinya Stamformasi KAPenumpang % % 2. Terpenuhinya Stamformasi KA
Barang % %
3. Pemenuhan Dinasan Masinis/Asisten
Masinis % %
4. Pemenuhan Dinasan Kondektur % % 5. Frekuensi KA Batal (KA Komersial) Angka Mutlak Angka Mutlak 6. KM-Td Angka Mutlak Angka Mutlak 7. KM-KA Angka Mutlak Angka Mutlak 10. Manager
Pengamanan
Pengelolaan Keamanan 1. Sertifikasi Pemantapam Anggota Polsuska
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Operasi Gabungan Lintas Daop Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Pemeriksaan Simpatik Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Pengawalan KA Angka Mutlak Angka Mutlak
5. Bina Lingkungan % %
6. Supervisi Pengamanan Angka Mutlak Angka Mutlak 11. Manager Pemasaran
Angkutan
Optimalisasi Kegiatan Pemasaran
1. Pemenuhan Starndar SOP Loading Unloading Angkutan Barang
% %
2. Tingkat Okupansi Angkutan Barang
a.Berdasar Ton Km Angka Mutlak Angka Mutlak b.Berdasar Teus Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Tingkat Okupansi Ekonomi % % 4. Tingkat Okupansi Non Ekonomi % % 12. Manager
Pengusahaan Asset Optimalisasi KegiatanPengusahaan Asset 1. Realisasi Pemasaran Asset2. % Asset Yang Telang Angka Mutlak Angka Mutlak Dikomersialisasikan % % 3. Penerbitan Kontrak Sewa Secara
Akurat dan Tepat Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Administrasi dan Dokumentasi
(Validasi dan Akurasi Data)
Angka Mutlak Angka Mutlak 13. Manager Pelayanan Mengelola Pelayanan
Kebersihan 1. Memastikan kepatuhan PadaProsedur Kerja % % 2. Memastikan Kepatuhan Terhadap
Standar Hasil Kerja
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Temuan Penyimpangan Terhadap
SOP
Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Tindak Lanjut Temuan Penyimpanan
Terhadap SOP Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Penataan Area Pelayanan Stasiun % % 14. Manager Pengadaan
2. Pembuatan Harga Perkiraan Perhitungan Sendiri (Owner Estimate)
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Jadwal dan Sistem Pelelangan % % 4. Tingkat Negosiasi Harga/ Saving
Cost (Total Pagu Dana Dibanding Nilai)
Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Jumlah Pengajuan Pembuatan
Kontrak PBU Yang Terealisasikan Dalam 1 Semester
Angka Mutlak Angka Mutlak PELANGGAN 1. Manager SDM dan
Umum
Terpenuhinya Kebutuhan Pegawai
1. Ketersediaan SDM Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Rasio Produktifitas Pegawai
a. Terhadap Pendapatan Angka Mutlak Angka Mutlak b. Terhadap Kilometer Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Indeks Kepuasan Pegawai Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Kecelakaan Akibat Human Error Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Manager Keuangan Terpenuhinya Kebutuhan
Keuangan 1. Penerbitan Persetujuan NPD TepatWaktu Hari Hari 2. Pembayaran Kepada Pihak Internal Hari Hari 3. Pembayaran Kepada Pihak Eksternal Hari Hari 3. Manager Jalan Rel
dan Jembatan (JJ)
Menjaga Kehandalan JJ 1. Pemasangan Batas Kecepatan Nominal Nominal 2. Pemenuhan Kecepatan Tempuh
Terhadap GAPEKA Km sepur Km sepur 3. Andil Gangguan JJ Nominal Nominal 4. Andil JJ Terhadap PLH Nominal Nominal 4. Manager Asset Memudahkan Komersial
Asset 1. Asset Yang Sudah Clear dan Clean2. Tingkat Utilitas Asset Non Produktif Angka MutlakAngka Mutlak Angka MutlakAngka Mutlak 3. Penertiban Asset Bangunan/Rumah
Perusahaan Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Meningkatkan Kualitas Sintelis
1. Meningkatkan Kehandalan Sinyal dan Telekomunikasi 2. Kehandalan Sinyal
Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Kehandalan Telekomunikasi Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Meningkatkan Ketersediaan Sinyal
dan Telekomunikasi 5. Ketersediaan Sinyal
Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Ketersediaan Telekomunikasi Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Andil Gangguan Sintelis Angka Mutlak Angka Mutlak 8. 4.Andil Sintelis Terhadap PLH Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Manager Humasda Meningkatnya Pelayanan
Informasi Internal dan Eksternal
1. Indeks Terpenuhinya Kebutuhan
Informasi Kepada Internal Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Indeks Terpenuhinya Kebutuhan
Informasi Kepada Eksternal Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Ketersediaan Dokumentasi Media
Massa (Foto dan Video) Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Manager Hukum Meningkatkan Pelayanan
Hukum
1. Tingkat Kepuasan Pegawai/Unit Kerja Terhadap Pelayanan Hukum
Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Harmonisasi Hubungan dengan
Pihak Eksternal % %
8. Manager Sarana Meningkatkan Kualitas Sarana
1. Jumlah Gangguan Sarana : a. Lok (juta-km) b. Kereta c. Gerbong
Angka Mutlak Angka Mutlak
2. Frekuensi Kelambatan Andil Sarana Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Andil Sarana Terhadap PLH Angka Mutlak Angka Mutlak 9. Manager Operasi Meningkatnya Pelayanan
Pelanggan 1. Ketepatan Berangkat KA PenumpangKomersial % % 2. Ketepatan Berangkat KA Barang % % 3. Ketepatan Berangkat KA Penumpang % % 4. Ketepatan Datang KA Barang % % 5. Kelambatan Berangkat KA
Penumpang (dlm menit) Angka Mutlak Angka Mutlak 6. Kelambatan Berangkat KA Barang
(dlm menit) Angka Mutlak Angka Mutlak 7. Kelambatan Datang KA Penumpang
(dlm menit)
Angka Mutlak Angka Mutlak 8. Kelambatan Datang KA Barang (dlm
menit) Angka Mutlak Angka Mutlak 9. WPG Angka Mutlak Angka Mutlak 10. Andil Operasi Terhadap PLH Angka Mutlak Angka Mutlak 10. Manager
Pengamanan
Meningkatnya Pelayanan Keamanan
1. Rasio Kriminalitas di atas KA % % 2. Penyelesaian Tindak Lanjut
Komplain
% %
3. Dukungan Pengamanan Untuk Komersialisasi
% %
11. Manager Pemasaran
Angkutan Meningkatnya KepuasanPelanggan dan Pemasaran Perusahaan
1. Bina Pelanggan Angkutan Barang
(Customer Care) Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Terpenuhinya Kepuasan Pelayanan
Tiket (SOP) % %
3. Jumlah Komplain Pelanggan Angkutan Barang (Periode Tertentu)
Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Pertumbuhan Volume Angkutan
Penumpang Ekonomi dan Non Ekonomi (%)
5. Ekonomi % %
6. Non Ekonomi % %
7. Pertumbuhan Volume Angkutan Barang (%)
% %
12. Manager
Pengusahaan Asset Meningkatnya KepuasanPelanggan dan Pemasaran Perusahaan
1. Pertumbuhan Volume Kontrak Sewa Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Peningkatan Jumlah Pelanggan Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Terpenuhinya Informasi Pemasaran
Untuk Pelanggan % %
4. Jumlah Komplain Pelanggan Angka Mutlak Angka Mutlak 13. Manager Pelayanan Meningkatnya Pelayanan
Kebersihan 1. Jumlah Apresiasi PelangganTerhadap Kebersihan Stasiun Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Jumlah Keluhan Pelanggan Terhadap
Kebersihan Stasiun Angka Mutlak Angka Mutlak 3. Jumlah Apresiasi Pelanggan
Terhadap Kebersihan Kereta Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Jumlah Keluhan Pelanggan Terhadap
Kebersihan Kereta Angka Mutlak Angka Mutlak 5. Keadaan K2 di Stasiun dan Kereta % % 14. Manager Pengadaan
Barang dan Jasa Meningkatnya PelayananLelang Internal dan Eksternal
1. Ketersediaan Informasi Pelelangan Angka Mutlak Angka Mutlak 2. Tingkat Keberatan Peserta Lelang
Dalam Proses Lelang
Sumber : Data Internal PT Kereta Api Daop VIII Surabaya yang telah diolah
Hasil Evaluasi Balanced Scorecard
Dari rangkuman hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan empat perspektif
Balanced Scorecard
dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
perlu untuk ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Pengukuran kinerja dengan empat
perspektif Balanced Scorecard adalah metode yang sangat baik jika diterapkan pada PT
Kereta Api Daop VIII Surabaya, karena Balanced Scorecard bukan saja menilai kinerja
dengan menggunakan perspektif keuangan saja tetapi juga perspektif non keuangan. Pada
perspektif keuangan dapat mengetahui laba bersih yang diperoleh dari penjualan jasa
transportasi kereta api yang terus meningkat dan untuk perspektif non keuangan dapat
menilai kepuasan pelanggan yang terus meningkat serta sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan yang baik. Untuk itu Balanced Scorecard dapat membantu PT Kereta
Api Daop VIII Surabaya dalam memperbaiki kinerja agar menjadi perusahaan yang maju
dan berkembang serta menjadi perusahaan jasa transportasi kereta api yang mandiri, dan
terbaik dikelasnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai evaluasi atas pengukuran
kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada PT Kereta Api Daop VIII
Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) PT Kereta Api Daop VIII Surabaya
telah memiliki visi, misi, dan nilai utama yang mampu diterjemahkan ke dalam empat
perspektif Balanced Scorecard. Visi PT kereta Api Daop VIII Surabaya adalah menjadi
penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan
memenuhi harapan stakeholders. PT Kereta Api Daop VIII Surabaya juga menetapkan misi
yang mampu menerjemahkan visi dan merupakan upaya agar visi yang telah ditetapkan
sebelumnya dapat tercapai; (2) Secara formal PT Kereta Api Daop VIII Surabaya belum
menerapkan pengukuran kinerja dengan sistem Balanced Scorecard, namun PT Kereta Api
Daop VIII Surabaya sudah mengupayakan untuk menerapkan Balanced Scorecard. Hal ini
terbukti dengan adanya pengukuran kinerja yang sudah dilaksanakan yaitu berwujud Key
Performance Indicators
(KPI); (3) Key Performance Indicators (KPI) adalah bagian dari
3. Tingkat Ketersediaan Bidding
Document Angka Mutlak Angka Mutlak 4. Tingkat Transparansi Lelang Angka Mutlak Angka Mutlak KEUANGAN 1. Manager SDM dan
Umum Pengelolaan OptimalisasiAnggaran 1. Efisiensi Anggaran2. Efisisensi Biaya Umum RpRp RpRp 2. Manager Keuangan Pengelolaan Keuangan 1. Pengendalian Biaya Overhead Rp Rp 2. Penyelesaian Piutang % % 3. Manager Jalan Rel dan
Jembatan (JJ) Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran2. Pengendalian Nilai Gudang Pemakai RpRp RpRp 4. Manager Asset Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 5. Manager Sinyal,
Telekomunikasi, dan Listrik (Sintelis)
Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 2. Pengendalian Nilai Barang
Persediaan Rp Rp
6. Manager Humasda Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp
2. Efisien Biaya Rp Rp
7. Manager Hukum Pengelolaan Keuangan 1. Efisiensi Anggaran 8. Manager Sarana Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Sarana Sesuai
RKAD Rp Rp
2. Pengendalian Nilai Gudang Pemakai Rp Rp 9. Manager Operasi Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp 10. Manager Pengamanan Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp
2. Efisien Biaya Rp Rp
11. Manager Pemasaran Angkutan
Pengelolaan Keuangan (Dana Penjualan)
1. Pertumbuhan Pendapatan Angkutan Penumpang
% %
2. Pertumbuhan Pendapatan Angkutan
Barang % %
3. Efisiensi Biaya % %
12. Manager Pengusahaan
Asset Pengelolaan Keuangan 1. Pertumbuhan PendapatanPengusahaan Asset Railways % % 2. Pertumbuhan Pendapatan
Pengusahaan Asset Non Railways % % 3. Rasio Kinerja Pengusahaan Asset % % 13. Manager Pelayanan Pengelolaan Keuangan 1. Realisasi Anggaran Rp Rp
2. Efisien Biaya Rp Rp
14. Manager Pengadaan