• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di. waktu dalam mengasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di. waktu dalam mengasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. KERTAS BEKASI TEGUH di singkat PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT. DASECTA )adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan kertas industri dan berusaha untuk tepat waktu dalam mengasilkan produk dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan pasar.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi antara lain yaitu faktor mesin dan peralatan, bahan baku, lingkungan kerja, faktor sumber daya manusia dan metode atau sistem kerja yang digunakan. Hal tersebut juga akan mempengaruhi keberhasilan dan posisi produk perusahaan tersebut di pasar.

Salah satu faktor yang penting dalam kegiatan produksinya adalah kegiatan kerja di bagian proses produksi, karena berpengaruh terhadap kenyamanan, keselamatan kerja pekerja, kualitas produk yang dihasilkan dan ketepatan waktu barang yang akan di produksi.

(2)

2

I.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kegiatan kerja di bagian proses produksi?

2. Tingkat kesadaran pekerja mengenai analisis kesehatan dan keselamatan dalam waktu bekerjanya?

3. Pasal apa saja yang di gunakan untuk melindungi pekerja dari kesehatan dan keselamatan kerja?

I.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup observasi selama skripsi ini adalah di bagian departemen produksi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA ( DASECTA ), lingkup pekerjaan pada departemen ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan Observasi kegiatan produksi mulai dari bahan baku, persiapan persediaan (preparation stock), Produksi (Production Machine) dan

finishing.

b. Melakukan Observasi tentang kondisi lingkungan kerja, Kesehatan dan keselamatan kerja di bagian proses produksi.

c. Melakukan pengamatan dan pencatatan kegiatan proses produksi

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun beberapa manfaat dan tujuan dari penelitian dan pembuatan tugas akhir ini secara khusus, yaitu :

(3)

3

1. Mengetahui dan Menganalisa faktor kondisi lingkungan kerja di PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA.

2. Mengetahui dan Menganalisa tingkat kesadaran pekerja tentang kesehatan keselamatan kerja.

3. Pada akhirnya bertujuan untuk meminimasi terjadinya kesalahan-kesalahan dan kecelakaan dalam bekerja

Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini secara umum adalah : 1. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi PT. DASECTA sebagai masukan hasil evaluasi dan analisa pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dimasa mendatang.

2. Bagi universitas

Penelitian ini dapat menambah daftar pustaka bagi Universitas Bina Nusantara khususnya jurusan Teknik Industri.

3. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta wawasan berpikir penulis serta mencoba untuk mengaktualisasikan teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

(4)

4

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Krisis kertas yang melanda dunia pada tahun 1973 dan 1974 mengakibatkan hambatan-hambatan terhadap kelancaran produksi. Berbagai sector industri yang menggunakan kertas sebagai bahan baku.

Indonesia sendiri pada masa itu hamper 90% menggantungkan kebutuhan akan kertasnya pada impor, sehingga krisis kertas tersebut terasa mengancam KETAHANAN EKONOMI NASIONAL.

Pengalaman tersebut mendorong kami untuk ikut aktif menunjang KETAHANAN EKONOMI NASIONAL. Khususnya dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan supply kertas dari produsen luar negeri, dan menuju ke arah swasebada kertas, bahkan lebih jauh lagi menuju perubahan peta perdagangan kertas internasional dari kedudukan sebagai negara pengimpor menjadi pengekspor kertas. Maka pada tahun 1974 kami mendirikan industri

pulp dan kertas terpadu di Bekasi dengan nama PT. KERTAS BEKASI

TEGUH di singkat menjadi PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT. DASECTA ).

Menyadari terbatasnya kemampuan teknologi dan sumber pemodalan yang kami miliki. Usaha mewujudkan pabrik pulp dan kertas terpadu dalamskala ekonomis kami lakukan secara bertahap.

Tahap pertama dengan kapasitas produksi 33000 ton per tahun diselesaikan pada tahun 1977.

(5)

5

Tahap kedua sebagai langkah menuju industri pulp dan kertas terpadu, PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT. DASECTA ).membangun rotary

digester untuk mengolah pulp kayu dengan kapasitas 9000 ton per tahun yang

diselesaikan tahun 1978.

Tahap berikutnya adalah penambahan kapasitas produksi kertas menjadi 84000 ton per tahun dan pengolahan pulp dari kayu (SCP Woodpulp) menjadi 78000 ton per tahun yang di selesaikan pada tahun 1982.

Untuk mengatasi kemungkinan pencemaran air oleh air limbah industri pulp kayu, kami membangun Chemical Recovery Plan,. yang selain mencegah pencemaran air, juga berfungsi sebagai sarana penghemat pemakaian bahan kimia pemasak pulp yang secara langsung berkaitan dengan penghematan Devisa Negara. Proyek ini di selesaikan pada bulan April 1983.

Tanpa di sertai jalinan kerjasama yang erat serta dukungan yang sungguh-sungguh dari karyawan, pemerintah, bank, relasi usaha dan masyarakat umumnya, tujuan kami mustahil dapat tercapai.

Karenanya, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung usaha kami secara langsung, maupun tidak langsung. Mudah-mudahan PT KBT ( namun sekarang berubah nama menjadi PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA di singkat menjadi PT. DASECTA ) semakin mantap dalam menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai salah satu mata rantai pelaksana pembangunan Negara

(6)

6 1.6 Proses Produksi

Bahan Baku

Stock Preparation

Paper Machine (PM)

Finishing

Ekspedisi

Boiler

Gambar 1.1 Flow Chart Kegiatan Proses Produksi PT DASECTA

Langkah-langkah:

1. Bahan baku (berupa kertas seperti : kertas semen, box, dll) yang di terima dari supplier kemudian di simpan di gudang penyimpanan yang kemudian diproses ke bagian stock preparation.

(7)

7

2. Di bagian stock preparation, bahan baku (berupa kertas seperti : kertas semen, box, dll) diproses sehingga menjadi bubur kertas yang kemudian diproses ke bagian paper machine.

3. Di bagian paper machne, bubur kertas diproses menjadi produk (kertas)

yang di bantu dengan boiler (pengeringan berupa uap agar bubur kertas menjadi kertas) yang kemudian diproses ke bagian finishing

4. Di bagian finishing yaitu dengan menetapkan ketentuan yang telah di sepakati oleh konsumen seperti: jenis kertas, ketebalan kertas, berat kertas dll. yang kemudian diproses ke bagian ekspedisi.

5. Di bagian ekpedisi yang memasarkan / mengirimkan hasil barang jadi ke pihak konsumen maupun kepihak distributor melalui jalur lokal maupun ekspor.

1.6.2 Bahan Baku

(8)

8

Langkah-langkah :

1. Bahan baku (berupa kertas seperti : kertas semen, box, dll) yang di terima dari supplier yang kemudian melaporkan kepada Satpam dengan melakukan pencatatan seperti : jenis bahan baku dan pencatatan waktu masuk dan keluarnya suplier.

2. Setelah itu, bahan baku di timbang sehingga sesuai dengan harga yang telah di sepakati dengan supplier.

3. Setelah di timbang, bahan baku kemudian di simpan di dalam gudang penyimpanan bahan baku.

Keterangan:

a.Supplier adalah Pemasok bahan baku yang akan segera di produksi, biasanya supplier berasal dari perusahaan ataupun mandiri.

b.Satpam adalah Satuan Pengamanan yang akan mencatat kedatangan dan kepulangan Suplier

c.Timbang adalah Alat untuk menimbang bahan baku,kemudian bahan baku dihargai sesuai dengan ketentuan yang berlaku

d.Gudang adalah Tempat bahan baku disimpan yang kemudian akan diproses

(9)

9

- Jenis-Jenis Bahan Baku

a. Sack Kraft adalah Potongan/sisiran kertas sack kraft (serat kuat) pembuat kantung semen dari pabrik

b. Waste Kraft adalah Kupasan kraft Reject atau bekas bungkus NUKP

c. White Top Kraft adalah Kertas yang lapisan atas berwarna putih,umumnya HVS

d. Box Press adalah Box Ex pabrik atau pasar yang di press dengan mesin

e. Box Pabrik terdiri dari :

- Potongan atau sisiran yang berasal dari pabrik karton - Semua potongan yang salah ukuran atau cetak,yang belum distick atau diklip

f. Box Pasar terdiri dari :

- Jenis Waste Box bekas pakai (Packing) bahan

- Hasil produk pabrik yang salah cetak atau ukuran yang telah diklip

g. Duplex Percetakan adalah Kertas Duplex yang berasal dari pabrik-pabrik atau percetakan yang masih bersih

h. Duplex Pasar adalah Kertas Duplex bekas pembungkus berasal dari toko/swalayan yang sudah dipakai

(10)

10

j. Chip Board adalah Potongan kertas yang bahannya terdiri dari Chip Board,umumnya untuk pembungkus/lapisan dalam suatu yang kualitas rendah

k. Paper Tube adalah Kertas gelondongan yang umumnya tidak keras,dakam hal ini ukuran panjang diameter tidak menjadi faktor penting,umumnya bekas gulungan bahan pakaian/kain

l. Cones adalah Kertas yang berbentuk kerucut atau gelondongan yang umumnya dipakai menggulung benang m. Waste Arsip terdiri dari :

- Kertas yang berasal dari kantor-kantor/perusahaan yang tidak diperlukan lagi,sehingga perlu dilebur

- Semua majalah/buku yang bahannya dari HVS atau Koran

o. Kantong Semen adalah Kertas Ex kantong semen,kantong sulfik yang bahannya terdiri dari Sack Kraft

p. Waste Percetakan adalah Semua jenis kertas sisiran yang terdiri dari : Kertas HVS, Koran, Duplex Percetakan, Chip

(11)

11

- Bahan Pembantu

a. Gum Rosin /Serat berbentuk kristal yang berguna untuk mengikat molekul kertas/bahan baku yang sudah dihancurkan

b.Caustic Soda Flake berbentuk butiran pasir yang berguna untuk mengikat molekul kertas/bahan baku yang sudah dihancurkan

c.Tapioka bentuk tepung yang berguna untuk mengalirkan kertas yang dicampur denga air sesuai dengan standarisasi yang berlaku.

d.HCL berbentuk cair yang berguna untuk menurunkan PH e.Bismarck Brown bentuk cair untuk memberi warna coklat bila kertas kurang warna coklat

- Klasifikasi jenis penerimaan bahan baku waste paper

I . Waste Box terdiri dari :

Sack Kraft, Waste Kraft, Waste Box Pabrik, Waste Box

Pasar

II . Waste Non Box terdiri dari :

Waste Paper Tube, Waste Chip Board, Waste Iones, Waste Core BS

(12)

12

Waste Duplex Percetakan, Waste Duplex Pasar, Waste Kupasan Bohin, Waste Koran Putih, Waste Kantong Semen, Waste Percetakan, Waste Arsip.

IV Core baik

Diameter luar = 9 cm , Diameter dalam = 7,5 cm

- Klasifikasi jenis penolakan bahan baku waste paper

a. Waste mengandung lilin b. Waste mengandung cat c. Waste mengandung aspal d. Waste mengandung minyak

e. Waste mengandung alumunium foil f. Waste susah hancur (terlalu keras) g. Waste lapuk

h. Waste bekas terbakar i. Waste lapis plastik j. Fiber sintetis k.Styrophorm

l. Basah dan kotor melebihi standar m.Mengandung kertas karbon n. Kertas minyak

(13)

13

1.6.3 Stock Preparation

Gambar 1.3 Flow Chart Kegiatan Stock Preparation PT DASECTA

Langkah-langkah:

1. Di bagian Stock Preparation, bahan baku (kertas) kemudian di proses Hidro Pulper dengan cara menghancurkan menjadi bubur kertas dan dialirkan di chest.

(14)

14

2. Setelah di chest, bubur kertas kemudian di alirkan ke High Density

Cleaner (HDC) yang gunanya untuk memilah bubur kertas yang

telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain,seperti: klip,pasir dll. Kemudian dalirkan ke Screen.

3. Di Screen, bubur kertas kemudian untuk memilah bahan baku yang telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain seperti plastik.dari plastic tersebut kemudian dialirkan ke Johnson Screen. 4. Setelah melewati tahapan Screen, bubur kertas kemudian dialirkan

ke chest dan setelah melewati chest, bubur kertas di alirkan ke

Sand filter.

5. Di sand filter,bubur kertas dikentalkan sesuai standar yang berlaku. Air sisa penyaringan sand filter kemudian dalirkan ke row water yang kemudian bermuara ke Hidro Pulper.

6. Setelah melewati tahapan sand filter, bubur kertas kemudian dialirkan ke chest dan setelah melewati chest, bubur kertas di alirkan ke Triconic.

7. Di Triconic, bubur kertas dikentalkan dihancurkan sesuai standar yang berlaku yang kemudian dialirkan ke chest.

8. Setelah melewati tahapan Triconic, bubur kertas kemudian

dialirkan ke Making chest dan kemudian dialirkan ke paper

machine.

(15)

15

a. Hidro Pulper adalah Alat untuk menghancurkan bahan baku/kertas menjadi bubur kertas.Namun,masih terdapat plastik,klip dll

b. Chest adalah Wadah/tempat menampung bubur kertas

c. High Density Cleaner (HDC) adalah Alat untuk memilah bahan baku yang telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain,seperti: klip,pasir dll

d. Screen adalah Alat untuk memilah bahan baku yang telah menjadi bubur kertas dari benda-benda lain seperti Plastik

e. Johnson Screen adalah Alat untuk pembuangan plastik ke penampungan akhir

f. Sand Filter adalah Alat mengentalkan bubur kertas sesuai standar yang berlaku

g. Triconic adalah Alat untuk menghancurkan bubur kertas sesuai standar yang berlaku

h. Making Chest adalah Wadah atau tempat menamoung bubur kertas/pulp dengan mencampurkan bahan pembantu kimia seperti: Size

(16)

16

1.6.4 Paper Machine

Gambar 1.4 Flow Chart Kegiatan Paper Machine PT DASECTA

(17)

17

1. Di bagian paper machine, bahan baku (kertas) kemudian di proses

Stuck Box dengan cara ditampung aliran bubur kertas/pulp ke

tempat pompa yang sesuai dengan standar yang berlaku dan dialirkan di LC I dengan cara memilah/pemisahan berat/ringan dari bubur kertas tersebut seperti: klip,pasir dll. Kemudian dalirkan ke

LC II dan di teruskan ke Silopit.

2. Setelah di LC I, bubur kertas kemudian di alirkan ke Pressure

Screen yang gunanya untuk untuk memilah/pemisahan bubur

kertas/pulp dari halus dan kasar (berupa plastik-plastik).Kemudian dalirkan ke Jhonson Screen dan di teruskan ke Silopit.

3. Setelah melewati tahapan Pressure Screen, bubur kertas kemudian dialirkan ke HB dan kemudian melewati Fail Box, Section Box,

Section Couch.

4. Setelah melewati tahapan Section Couch, bubur kertas kemudian dialirkan ke Lumb Breaker dan kemudiandi alirkan ke Section

Press yang berguna untuk menyerap kadar air yang ada di bubur

kertas dan juga untuk menguatkan sheet atau lembaran denga cara di vacum dan di press

9. Setelah melewati tahapan Section Press, bubur kertas kemudian

dialirkan ke Dryer sehingga menjadi lembaran kertas dan kemudian dialirkan ke Pope Rell yang berguna untuk menggulung

(18)

18

Keterangan

a.Chest : Wadah untuk menampung bubur kertas

b.Stuck Box: Wadah/alat untuk menampung aliran bubur kertas/pulp ke tempat pompa yang sesuai dengan standar yang berlaku

c.Pump/Pompa : Alat untuk mengalirkan dengan cara di pompa menuju LC (Centry Cleaner)

d.LC (Centry Cleaner) : Alat untuk memilah/pemisahan berat/ringan dari bubur kertas tersebut

e.Silopit : Alat untuk mengatur kestabilan bubur kertas/pulp sesuai standar yang berlaku

f.Pressure Screen : Alat untuk memilah/pemisahan bubur kertas/pulp dari halus dan kasar (berupa plastik-plastik)

g.Jhonson Screen : Alat untuk menampung material yang kasar (plastik) menuju ke pembuangan akhir atau ke Silopit

h.Head Box : Wadah untuk menampung bubur kertas yang akan segera di Produksi

i. Wire : Alat untuk mengalirkan bubur kertas

j.Fail Box : Alat untuk menyerap kadar air yang ada di bubur kertas dengan cara memanfaatkan gaya gravitasi

k. Section Box : Alat untuk menyerap kadar air yang ada di bubur kertas di vacum/di sedot

(19)

19

l. Section Couch : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk menyerap kadar air yang ada di bubur kertas dengan cara di vacum /di sedot sesuai dengan standar yang berlaku

m. Lumb Breaker : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk menguatkan molekul-molekul yang ada di bubur kertas dan juga untuk meningkatkan kualitas dengan cara di press

n.Section Press : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk menyerap kadar air yang ada di bubur kertas dan juga untuk menguatkan sheet atau lembaran denga cara di vacum dan di press o.Dryer : Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk mengeringkan

sheet/lembaran sesuai dengan standar yang berlaku

p.Pope Rell: Alat yang berbentuk roll yang berguna untuk menggulung sheet/lembaran

1.6.5 Finishing

Setelah produk sudah jadi, maka di lakukan finishing yaitu dengan menetapkan ketentuan yang telah di sepakati oleh konsumen seperti: jenis kertas, ketebalan kertas, berat kertas dll.

1.6.6 Ekspedisi

Suatu tim yang memasarkan / mengirimkan hasil barang jadi ke pihak konsumen maupun kepihak distributor melalui jalur lokal maupun ekspor.

(20)

20

1.7 Struktur Organisasi

Suatu organisasi adalah himpunan para individu – individu yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi yang baik seharusnya cenderung untuk mengurangi banyaknya masalah manajemen yang timbul, mengurangi ketegangan dan perselisihan dalam organisasi, meningkatkan kerja regu menjadi lebih efektif dan menekan biaya operasi menjadi minimum.

Struktur organisasi PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi ini menyatukan orang-orang yang menjalankan pekerjaan yang sama atau saling berhubungan dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi fungsional akan memudahkan koordinasi diantara para anggota organisasi melihat bagaimana organisasi disusun dan dapat melihat tugas-tugas mereka secara jelas. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:

(21)

21

STRUKTUR ORGANISASI

PT DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA

INSPEKTORAT

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS

DIREKTUR KEU. & ADM

DIREKTUR PROTEK DIREKTUR KOMERSIAL STAFF DIREKTUR BIDANG QC WAKIL DIREKTUR PROTEK MGR. KEUANGAN MGR. AKUNTANSI MGR. PRODUKSI MGR. TEKNIK MGR. PENJUALAN MGR. PEMB. BBL. MGR. PEMB. SP. MGR. SDM /U/LING ASS. MGR. KEUANGAN SPV. KEUANGAN SPV. AKUNTANSI SPV. PPIC / R & D SPV TEK & MTC SPV. PENJUALAN SPV. PEMB. BBL SPV. SDM SPV. AUDIT SPV. PAJAK SPV. EDP SPV. Gd. TEKNIK SPV. STOCK PREP. SPV. PM / FIN SPV. BOIL. WT. PAL SPV. LOGISTIK SPV.

LIST & INSTR

SPV.

ENGINEERING

SPV.

H.JADI & EXP

SPV. UMUM SPV. KEAMANAN & K3 SPV. LINGKUNGAN

(22)

22

Bentuk Struktur organisasi PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA adalah bentuk fungsional. Hal tersebut dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang bertanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan seperti bagian PPIC, Engineering, Produksi, dll. Dalam struktur organisasi terutama menjelaskan tentang: 1. Fungsi – fungsi yang ada dari suatu perusahaan

2. Tingkatan – tingkatan manajemen dalam perusahaan 3. Memperlancar kerjasama antar fungsi

4. Memudahkan untuk melakukan kontrol

Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan adanya suatu kejelasan dari setiap bagian dan bagaimana melaksanakan pekerjaan, mengatur hubungan antar pegawai.

1. Direktur

Pemimpin ataupun pemilik yang diorientasikan sebagai pemutus kebijaksanaan dan pemegang kendali utama yang berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan komanditer tersebut.

Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk kemajuan PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA yaitu :

1. Membuat Kebijakan Mutu Tahunan Perusahaan. 2. Membuat tujuan Mutu Tahunan Perusahaan.

(23)

23

3. Melakukan Kajian Bulanan terhadap pencapaian tujuan mutu.

4. Melakukan Kajian hasil audit internal produk, proses dan audit internal eksternal sistem manajemen mutu.

5. Melakukan Kajian sember daya. 2. Inspektorat

Bertugas membantu tugas-tugas utama yang dipercayakan dari pemilik perusahaan untuk menjalankan perusahaan dengan baik. Yang menjalankan operasional perusahaan keseluruhan. Inspektorat mempunyai tugas dan wewenang untuk kemajuan PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA yaitu :

1. Bertanggung jawab terhadap aktivitas dan hasil kerja di depatemen.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Manager

Meeting.

3. Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan. 4. Bertanggung jawab terhadap keselamatan pegawai dan

aset perusahaan.

5. Menjalin kerja sama yang baik antara perusahaan. 6. Bertanggung jawab terhadap tugas admninistrasi umum.

(24)

24

7. Bertanggung jawab terhadap pelayanan kebutuhan karyawan dalam bekerja.

8. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan sarana dan prasarana

Wewenang :

1. Menetapkan kebijakan departemen dalam ketertiban dan keamanan perusahaan.

2. Menetapkan kebijakan perusahan dalam kerja sama dalam group tentang masalah – masalah umum & kepersonaliaan.

3. Berwenang terhadap kedisiplinan pegawai.

4. Menentukan kebutuhan sarana pendukung administrasi . 5. Menetapkan dan menyetujui pelayanan kebutuhan

karyawan didalam pekerjaan.

6. Menentukan dan mengontrol kebutuhan sarana dan prasarana.

3. Sekretaris

Bertugas untuk merencanakan dan mengatur jadwal setiap pertemuan. Adapun tugas – tugasnya adalah sebagai berikut:

(25)

25

1. Bertanggung jawab terhadap setiap jadwal pertemuan / rapat dengan direksi.

2. Bertanggung jawab terhadap pencatatan administrasi

perusahaan.

3. Bertanggung jawab terhadap setiap tamu yang ingin bertemu dengan direksi

4. Manager Keuangan dan administrasi

Bertugas untuk merencanakan dan mengatur dari perencanaan keuangan dan administrasi. Adapun tugas – tugasnya adalah sebagai berikut:

3. Bertanggung jawab terhadap keuangan dan administrasi perusahaan.

4. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan keuangan dan

administrasi dipabrik.

5. Bertanggung jawab terhadap audit keuangan setiap pelaksanaan tugas dan pengawasan produksi di pabrik.

Wewenang :

1. Berwenang terhadap menetapkan hal – hal yang berkaitan dengan keuangan dan administrasi perusahaan

(26)

26

5. Manager Produksi

Bertugas untuk mengatur staffnya dalam menjalankan proses produksi sesuai dengan tugas yang telah ditentukan. Berikut tugas – tugasnya secara lebih detail:

1. Perencanaan dan pengendalian semua aspek manajemen produksi untuk menjamin kelancaran out put produksi sesuai jadwal.

2. Menjamin mutu produksi.

3. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan standardisasi yang telah ditetapkan.

Wewenang :

1. Mengontrol produktivitas produksi. 2. Mengontrol Kualitas produksi.

3. Mengontrol biaya pemakaian sub material. 4. Mengontrol Keselamatan.

6. Manager Pemasaran / Komersial

Bertugas untuk memasarkan produk yang telah diproduksi kepada konsumen. Bisa juga bertugas untuk mencari perusahaan yang ingin bekerjasama. Adapun tugas – tugasnya secara terperinci adalah sebagai berikut:

(27)

27

1. Bertanggung jawab dalam mengukur dan mengontrol pembelian baik pasar domestik maupun luar negeri.

2. Bertanggung jawab dalam pembelian sub material dan peralatan dari pemasok / agen dalam negeri.

3. Bertanggung jawab dan mengontrol pembelian bahan baku. 4. Melakukan kontrol pelaporan penjualan dan pembelian. 5. Bertanggung jawab pada pengadaan Local Part / lokasi

baru.

6. Kontrol Stock. Wewenang :

1. Melakukan seleksi vendor dan memutuskan serta negosiasi harga.

2. Melakukan evaluasi harga supplier, pembayaran supplier

derta penerbitan purchase order.

3. Melakukan verifikasi harga bahan baku dan memonitoring stock level daribahan baku.

4. Memberikan rekomendasi mengenai kondisi stock dan rencana order bahan baku.

7. Manager Personalia / SDM

Bertugas untuk mengatur SDM yang ada, mengatur keuangan pada perusahaan (misal, gaji karyawan), dan bertanggung jawab terhadap aktivitas dan hasil kerja di departemen HRD.

(28)

28

Adapun tugas – tugasnya secara terperinci adalah sebagai berikut:

1. Bertugas untuk mengatur SDM yang ada, serta mengatur keuangan pada perusahaan (misal, gaji karyawan). 2. Bertanggung jawab terhadap aktivitas dan hasil kerja di

departemen HRD.

3. Bertanggung jawab terhadap hubungan industrial .

4. Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pengembangan karyawan.

5. Bertanggung jawab terhadap peningkatan keterampilan dan pengetahuan karyawan.

6. Bertanggung jawab terhadap kedisiplinan karyawan 7. Menjalin kerja sama yang baik antar perusahaan. Wewenang :

1. Meningkatkan produktifitas. 2. Mengoptimalkan SDM.

3. Meminimumkan distribusi biaya produksi.

4. Melaksanakan perbaikan sistem produksi yang efisien. 5. Menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.

6. Menjaga iklim kerja yang berkaitan dengan karyawan produksi.

(29)

29

7. Menetapkan kebijakan bagi depatemen HRD.

8. Menetapkan langkah-langkah pengetahuan dan keterampilan karyawan.

9. Berwenang terhadap penegakan disiplin karyawan. 8. Kepala Seksi

Kepala seksi ini ditugaskan membantu setiap manager yang mengepalai departemen masing-masing dalam menjalankan tugasnya.

9. Kepala Unit

Membantu kepala seksi dalam mengatur dan menjalankan tugasnya dari masing-masing departemen. Kepala unit ini dapat dikatakan juga sebagai supervisor yang ditugaskan mengawasi beberapa orang dalam satu departemen.

1.5.4 Tata Letak Pabrik

Berdasarkan tipe layoutnya, tata letak di PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA adalah tipe proses layout, dimana mesin, peralatan dan fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan proses atau operasinya sehingga membentuk suatu lini produksi.

Dan PT. DAYA SEMPURNA CELLULOSATAMA dalam kegiatan proses produksinya mempergunakan sistem continuous

(30)

30

• Produk yang dihasilkan dalam jumlah/volume besar dan memiliki sedikit variasi didalamnya serta sudah memiliki suatu standard. • Proses produksi menggunakan sistem atau cara penyusunan

peralatan dan fasilitas berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan yang sering disebut proses layout.

• Mesin-mesin yang dgunakan didalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan suatu produk atau yang biasa dikenal dengan istilah Special

Purpose Machine.

• Kerusakan yang terjadi pada salah satu mesin yang digunakan pada proses produksi tidak akan membuat seluruh proses terhenti.

Dengan tata letak jenis ini maka pengawasan mesin-mesin lebih mudah karena rute dari bahan-bahan telah fixed dan dapat disederhanakan.

Gambar

Gambar 1.1 Flow Chart Kegiatan Proses Produksi PT DASECTA  Langkah-langkah:
Gambar 1.2  Flow Chart Kegiatan Bahan Baku PT DASECTA
Gambar 1.4 Flow Chart Kegiatan Paper Machine PT DASECTA   Lamgkah-langkah:
Gambar 1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI PENGGEMAR GIRL BAND K-POP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gereja Katolik mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah, yang artinya adalah: 1) manusia dapat mengenal dan mengasihi Penciptanya; 2) manusia

Kegiatan pemanfaatan getah, kulit kayu, daun, buah atau biji, gaharu yang meliputi kegiatan: pemanenan, pengayaan, pemeliharaan, pengamanan, dan pemasaran hasil1.  Pemungutan

No Nama Barang Harga

Merakit (pemasangan setiap komponen, handle, poros pemutar, dudukan handle alas atas bawah, dan saringan).. Mengelas (wadah dengan alas atas, saringan, handle, dan

Dengan produk-produk seperti pinjaman pribadi tanpa jaminan atau kredit pemilikan rumah, kreditur akan mengenakan suku bunga yang tinggi terhadap konsumen yang berisiko

Rumah produksi Kebab kedua terletak di Jalan Kertorahayu, Malang, sedangkan pembuatan kebab rendang dilakukan langsung pada outlet penjualan yang terletak di

[r]