• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Definisi Sistem

Menurut Jerry FitzGerald. Andra F. FitzGerald. Warren D. Stalling.Jr yang di terjemahkan Jogiyanto, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pengertian sistem menurut McLeod (2001,p11) adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam proses perubahan organisasi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1.2 Elemen Sistem

Menurut McLeod (2001,p12) elemen sistem terdiri dari elemen input, elemen transformasi, elemen output, mekanisme pengendalian dan tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.

(2)

8 Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian.

2.1.1.3 Bentuk Sistem

Menurut Mulyadi (2001,p12) bentuk sistem ada dua yaitu, sistem lingkaran terbuka dan sistem lingkaran tertutup. Sistem lingkaran terbuka (open-loop system) adalah suatu sistem tanpa elemen mekanisme pengendalian, lingkaran umpan balik dan tujuan.

Gambar 2.1 Sistem Lingkaran Terbuka

Sedangkan sistem lingkaran tertutup (closed-loop system) adalah suatu sistem dengan tiga elemen pengendalian (tujuan, mekanisme pengendalian dan lingkungan umpan balik).

Gambar 2.2 Sistem Lingkaran Tertutup Input Use case & actors

Evaluate Output

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

(3)

2.1.1.4 Definisi Informasi

Menurut Hall (2001, p14) informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi sering kali didefinisikan sebagai data yang diproses. Sedangkan data adalah fakta, yang dapat atau tidak dapat diproses (disunting, dirangkum, diperbaiki) dan tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Sedangkan menurut O’Brien (2003, p13) informasi adalah data yang telah diubah ke sesuatu yang lebih berarti dan pernyataan berguna bagi pengguna akhir.

Menurut McLeod (1996, p20) definisi informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Sedangkan data itu sendiri berupa pernyataan dan gambaran yang umumnya belum memiliki arti bagi pemakai. Jadi dapat disimpulkan bahwa data berbeda dengan informasi.

Penjelasan berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang berasal dari fakta - fakta, yang telah diproses dan memiliki arti serta berguna bagi yang memerlukannya.

2.1.1.5 Karakteristik Informasi

Menurut Hall (2001,p17) penghasil informasi merupakan proses mengumpulkan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk pemakai. Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu laporan yang terstruktur, atau pesanan dilayar komputer. Informasi yang berguna memiliki karekteristik sebagai berikut:

(4)

10 1. Relevan. Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan. Dengan

demikian laporan ini dapat mendukung keputusan manajer atau tugas staf administrasi.

2. Tepat Waktu. Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu yang didukungnya.

3. Akurat. Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.

4. Lengkap. Tidak ada boleh bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

5. Rangkuman. Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.

2.1.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (1997,p4) sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang telah terorganisasi untuk mengumpulkan, mentransformasikan, dan menyebarkan informasi didalam organisasi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang melakukan berbagai pengolahan transaksi sebagai pendukung dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu sistem informasi akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhan, perkembangan zaman serta teknologi dan organisasi yang bersangkutan.

(5)

2.1.1.7 Pengertian Akuntansi

Pengertian Akuntansi menurut kamus Akuntansi :

“Akuntansi adalah aktivitas – aktivitas yang menyediakan informasi biaya bersifat kuantitatif disajikan dalam satuan uang untuk pengambilan keputusan, perancangan, pengendalian sumber dan operasi, mengevaluasi prestasi yang berwenang, serta masyarakat.

Menurut American of Institute of Certified Public Accountant (AICPA) adalah :“ Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in a significant manner and interns of money, transaction and event which are, in part at kast, of financial character and interpreting the results there of”.

Definisi ini mengandung pengertian, yaitu : akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi – transaksi dan kejadian – kejadian yang setidak – tidaknya bersifat financial dan penafsiran hasil – hasilnya.

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Adapun yang dimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha (business enterprise). Dan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak – pihak didalam perusahaan itu sendiri maupun pihak – pihak diluar perusahaan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah kumpulan dari urutan – urutan aktivitas mulai dari pencatatan, penggolongan, serta peringkasan hingga menghasilkan suatu laporan yang akurat. Dimana laporan tersebut ditujukan untuk semua pihak yang terkait, yakni baik pihak dari dalam maupun dari luar perusahaan.

(6)

12

2.1.1.8 Pengertian SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

SIA menurut :

• Stephen A. Moscove dan Mark G Simkin (p6-7). SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak - pihak luar dan pihak - pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).

• SIA menurut Robert G Murdick, Thomas C Fuller dan Joel E. Ross (p14), adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transasksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.

• Menurut Frederick H.WU (p 8)

SIA adalah suatu kesatuan atau suatu komponen dalam suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi scorekeeping, attention directing dan decision making kepada pemakai informasi .

Jadi berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa SIA adalah sistem berbasis komputer yang dipakai untuk memudahkan dalam mengorganisasi dokumen dan laporan, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih akurat.

(7)

2.1.2 Pengertian Analisis Sistem dan Perancangan 2.1.2.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Bodnar (1996, p21) analisis sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi – solusi masalah sistem, penekanan dalam analisis sistem adalah pada tujuan keseluruhan sistem dan dasar dari semua ini adalah untung rugi diantara tujuan – tujuan sistem.

Menurut McLeod (2001, p190) analisis sistem informasi adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Tahap-tahap analisis sistem informasi (McLeod, 2001, p190-192) adalah sebagai berikut:

a. Mengumumkan penelitian sistem. b. Mengorganisasikan tim proyek. c. Mendefinisikan kebutuhan informasi. d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem. e. Menyiapkan usulan rancangan.

f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Penjelasan berdasarkan pengertian diatas adalah bahwa analisis sistem informasi bertujuan untuk menganalisis sistem organisasi, yang kemudian sistem itu akan kita kembangkan.

2.1.2.2 Pengertian Perancangan sistem

Menurut Mulyadi (2001, p51) perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif dan rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

(8)

14 Menurut McLeod (2001, p192) perancangan sistem informasi adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tahap - tahap perancangan sistem informasi (McLeod, 2001 , p192-193) adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem d. Memilih konfigurasi terbaik

e. Menyiapkan usulan penerapan

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Sedangkan menurut Nugroho (2002, p 139) perancangan sistem informasi adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem informasi adalah termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem - subsistem, serta alokasi subsistem - subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur - prosedur.

Penjelasan berdasarkan definisi diatas adalah bahwa perancangan sistem informasi bertujuan merancang sistem informasi untuk mengembangkan solusi dalam suatu permasalahan.

(9)

2.1.3 Implementasi Sistem

2.1.3.1 Pengertian Implementasi sistem

Menurut Mulyadi (2001, p53) implementasi sistem adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian sistem yang baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara operasional.

Implementasi sistem sangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat sebelum sistem di implementasikan. Meskipun suatu sistem telah dirancang dengan baik, namun sebagian besar suksesnya pengembangan sistem ditentukan oleh seberapa baiknya perencanaan implementasi sistem disusun dan dilaksanakan. Oleh karena itu, bagian yang penting dari laporan final implementasi sistem adalah perencanaan implementasi sistem.

Dalam tahap implementasi sistem perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan karyawan yang akan terkait dalam tahap pelaksanaan sistem. Pelatihan karyawan ditujukan bagi karyawan yang selaku pemakai informasi serta karyawan pelaksana sistem. Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan terhadap sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, maka perusahaan harus menyusun suatu program pelatihan yang berkesinambungan.

2.1.3.2 Konversi Sistem

Perubahan dari sistem lama ke sistem baru memerlukan pendekatan konversi tertentu. Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk mengubah sistem lama ke sistem baru :

(10)

1. Konversi Langsung

Konversi langsung adalah implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan segera pemakaian sistem yang lama.

Gambar 2.3 pendekatan konversi langsung

2. Konversi Paralel

Konversi paralel adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian sistem lama selama jangka waktu tertentu. Pendekatan ini cocok digunakan untuk situasi dimana sistem otomatisasi menggantikan sistem manual.

Gambar 2.4 pendekatan konversi paralel

3. Konversi Modular

Konversi modular seringkali disebut dengan pendekatan pilot project adalah implementasi sistem baru kedalam organisasi secara sebagian-sebagian.

(11)

Sistem Sistem Sistem Lama Lama Lama Sistem Sistem Sistem Lama Lama Baru

Sistem Lama Sistem

Baru

Gambar 2.5 pendekatan konversi modular

4. Konversi Phase-in

Konversi phase-in adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah terletak pada konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru, sedangkan pada konversi phase-in, yang dibagi adalah sistemnya sendiri.

Sistem Lama

Sistem Baru

Gambar 2.6 pendekatan konversi Phase-in

2.1.4 OOAD (Object Oriented Analysis And Design) 2.1.4.1 Pengertian OOA (Object Oriented Analysis).

Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, Stage (2000, p8) mengemukakan bahwa object-oriented analysis (OOA), merupakan perpaduan antara fungsi dan orientasi data yang meliputi sebuah analisis dari entitas state untuk merubah hasil dari event di application domain yang lebih berfokus pada object, state, dan behaviorial pattern yang dideskripsikan secara logis.

(12)

18 Object Oriented Analysis dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. System Choice

Yaitu sebuah proyek perkembangan yang bermula dari sekumpulan ide - ide tentang sistem yang diinginkan, analisis awal atau urutan keputusan yang dibuat menjadi langkah pertama untuk mendapatkan sistem yang diinginkan. Meneliti kembali dan mempertimbangkan pertanyaan utama adalah pekerjaan dari sistem pengembangan.

Gambar 2.7 Aktivitas pada system choice

2. Problem Domain

Digunakan untuk mengidentifikasi dan membuat model dari problem domain yang ada, problem domain adalah sebagian dari konteks yang diatur, dimonitor, dan dikontrol oleh sebuah sistem.

situation Ideas

Systems Choice

System definition

(13)

Gambar 2.8 Aktivitas pada problem-domain

a. Class

Mendeskripsikan sebuah kelompok objek yang berbagi structure, behavior pattern dan atribut (lihat gambar 2.9).

Gambar 2.9 Subaktivitas pada problem domain, classes, & events

Classes Behavior Structure Systems Definition Model Find candidates for classes Evaluate & select systematically Find candidates for event System Definition Event table

(14)

20 b. Structure

Mendeskripsikan hubungan struktural antara class dan objek dalam problem domain. Struktur dibagi menjadi dua, yaitu : class structure dan object structure.

Gambar 2.10 Subaktivitas pada struktur problem-domain

1. Class Structure dibagi menjadi dua, yaitu :

Generalization, dimana class utama mendeskripsikan propertis umum ke sebuah group dari sub class.

Cluster, merupakan sebuah kumpulan dari class yang berhubungan.

2. Object Structure, dibagi menjadi dua, yaitu :

• Aggregation, sebuah objek utama terdiri dari bagian nomor dari objek. • Assosiation, sebuah hubungan yang berarti antara sebuah objek.

Find candidates for structure Evaluate Systematically Explore patterns Class Diagram Event Table

(15)

c. Behavior

Yaitu sebuah model dinamik dari problem domain. Behavior terdiri dari : 1. Event Trace, urutan dari event yang berkaitan dengan objek khusus.

2. Behavioral Pattern, mendeskripsikan dari pencarian event yang memungkinkan dari seluruh objek yang ada di class.

3. Attribute, deskripsi tentang properti dari sebuah class atau event.

3. Application Domain Adalah sebuah organisasi yang mengadministrasi, memonitor atau mengontrol

problem domain. Application Domain terdiri dari :

a. Usage

Menggambarkan bagaimana sistem berinteraksi dengan manusia dan sistem yang berada di dalam context (lihat gambar 2.11).

Gambar 2.11 Subaktivitas pada usage Find Actor &

Use Case

Evaluate Systematically

Explore Patterns

Sistem definition Use case

(16)

22 Usage menggunakan use case dan actor.

1. Use Case, sebuah pattern untuk interaksi antara sistem dan aktor di application domain.

2. Actor, abstrak dari user atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem target.

b. Function

Mendeterminasikan sistem informasi dalam memproses kemampuan. Function adalah sebuah fasilitas untuk membuat sebuah model yang berguna untuk actor (lihat gambar 2.11).

c. Interface

Menggambarkan tentang target sistem dari kebutuhan interface, yang terdiri dari : Interface, User Interface,dan Sistem Interface (lihat gambar 2.12)

1. Interface

(17)

Gambar 2.12 Subaktivitas pada Interfaces Anayisis

2. User Interface

Sebuah tampilan yang digunakan oleh user atau pengguna. 3. Sistem Interface

Sebuah tampilan untuk ke sistem lainnya

2.1.4.2 Pengertian Object Oriented Design (OOD)

Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, Stage (2000, p8) berpendapat bahwa object-oriented design (OOD) membuat semua data dapat digunakan pada seluruh fungsi. Describe I nterface Elements Evaluate Interface Elements Explore patterns Determine interface element Deskripsi interface Use case Class diagram Function list

(18)

24 Yang termasuk didalam OOD adalah :

1. Component Design

a. Model Component

Adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan model problem domain (lihat gambar 2.13).

Gambar 2.13 Subaktivitas pada model-component design

b. Function Component

Adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan functional requirements (lihat gambar 2.14) Represent private events Restructure classes Model component specification Class diagram, behaviorioral patterns, dan component specifications Represent common event

(19)

Gambar 2.14 subaktivitas pada function-component design

c. Connecting Component

Connecting component terdiri dari coupling dan cohesion. Coupling dan cohesion merupakan suatu langkah-langkah struktur yang dilihat dari evaluasi class diagram pada involved component (lihat gambar 2.15).

Coupling adalah suatu langkah untuk menutupi dua kelas atau komponen yang dihubungkan. Coupling dapat dibagi menjadi empat bentuk, yaitu :

1 Outside coupling : suatu class atau component yang menghubungkan secara langsung ke sifat umum pada class atau component yang lain. 2 Inside coupling : suatu operasi yang menghubungkan secara langsung ke

tempat lain, yang bersifat pribadi pada kelas yang sama.

3 Coupling from belong : class khusus yang menghubungkan langsung ke tempat pribadi di class super.

4 Sideways coupling : suatu class yang langsung dihubungkan ke tempat-tempat pribadi di kelas-kelas yang lain.

Design functions as operation Explore patterns Specify complex operations Function-component specification Functional list,

Class diagram, dan Component specification

(20)

26 Cohesion merupakan suatu cara untuk mendapatkan class atau component yang baik adalah dengan cara dihubungkan bersama-sama.

Gambar 2.15 Subaktivitas pada connecting component

2. Architecture Design

Gambar 2.16 Aktivitas utama dalam desain arsitektur a. Component Architecture

Adalah struktur sistem yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan. Component architecture membuat sistem lebih mudah dimengerti, menyederhanakan desain dan mencerminkan kestabilan sistem (gambar 2.17).

Class diagram & component specifications Class diagram& component specification Explore patterns Evaluate connectionas Connect classes Analysis document Criteria Component architecture Process architecture Architectural specification Iterate

(21)

Gambar 2.17 Subaktivitas pada component architecture design b. Process Architecture

Adalah struktur sistem eksekusi yang terdiri dari proses yang independen (lihat gambar 2.18).

Gambar 2.18 subaktivitas pada Process-architecture design Define subsystems Explore architectural patterns Identify components Specify complex component Class diagram Component specification criteria

Class diagram and component specifications Distribute program components Identify shared resources Select coordination mechanisms Explore distribution patterns Esplore coordination patterns Deployment diagram

(22)

28 c. Criteria

Beberapa criteria dapat diukur secara objektif, tetapi besarnya evaluasi design tergantung pada orang-orang yang berpartisipasi (lihat gambar 2.19)

Gambar 2.19 Design untuk criteria determine

2.1.4.3 Pengertian Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Menurut Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, Stage (2000, p8) Object Oriented and Analysis Design adalah menekankan perhitungan sebuah problem domain dan solusi yang logis dari objek perspektif.

Analisa dan perancangan yang berorientasi objek menjelaskan tentang dua permasalahan yang berbeda baik kejadian yang berasal dari dalam maupun dari luar sistem yang dapat diawasi.

Consider general criteria prioritize Analyze specific conditions Criteria for design System definition

(23)

Gambar 2.20 fase dari OOAD

2.1.4.4 Keunggulan dan kelemahan OOA&D

Keunggulan OOA&D: 1. Reusability

Reusability adalah kemampuan untuk menggunakan kembali pengetahuan dan kode program yang ada, dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan atau pada saat sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang. Setelah suatu objek diciptakan atau direkayasa ulang maka dapat digunakan kembali dengan sedikit modifikasi kecil yang dibutuhkan, di sistem lain.

2. Interoperability

Interoperability adalah kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi dari beberapa sumber, seperti program yang dikembangkan sendiri dan piranti lunak jadi,

Phases of OOA&D Component design Architectural design Application domain analysis Problem domain analysis Specifications for components Model Requirements for use Specifications for architecture System Choice (Pre-analysis) System Definitio n

(24)

30 serta menjalankan aplikasi-aplikasi yang ada diberbagai platform perangkat keras. Pengembangan dapat berlangsung lebih cepat dan lancar karena sistem dirancang seperti dunia nyata melihatnya. Pengembangan lebih cepat berarti pengurangan pada biaya pengembangan. Kode berkualitas tinggi memberikan keandalan lebih besar dan ketangguhan yang lebih dibandingkan dengan yang biasa ditemukan dalam sistem berorientasi proses dan data. Kode berkualitas tinggi dan kemampuan pemakaian kembali memberikan keuntungan saat pemeliharaan atau rekayasa ulang sistem.

Kelemahan OOAD

1. Diperlukan waktu lama untuk memperoleh pengalaman pengembangan. 2. Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis rumit.

3. Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang khusus disesuaikan untuk sistem bisnis.

2.1.5 Unified Modelling Language (UML) 2.1.5.1 Pengertian UML

UML (Unified Modeling Language) adalah the industry – standard language for specifying, visualizing, constructiong, and documenting the artifacts of object – based software systems.

Dari pengertian diatas, dapat kita artikan bahwa UML merupakan suatu bahasa standar yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasi, mengkonstruksi, serta mendokumentasikan artifak dari suatu system software yang berbasiskan objek.

(25)

2.1.5.2 Jenis – Jenis UML

Jenis UML ada 9, yaitu antara lain :

1. Use Case, yang merupakan tools dari UML diagram yang digunakan untuk menyediakan suatu deskripsi dengan level tinggi mengenai apa yang sistem harus lakukan. Sebuah use case menjelaskan interaksi antara user dengan sistem aplikasi. Contohnya :

Komponen yang digunakan :

ƒ Actor Æ orang yang melakukan use case ƒ Use Case Æ proses yang dilakukan ƒ System Boundary Æ Sistem yang dibuat

ƒ Association Æ link antara Actor dengan Use Case

2. Class Diagram, merupakan suatu diagram yang menyediakan static structure dari semua class yang ada dalam suatu sistem. Termasuk memperlihatkan berbagai macam kelas yang ada, serta mendefinisikan kesatuan dari attribute dan method, juga relation antar class (association atau inheritance). Contohnya :

(26)

32

Class Diagram Component

Class : bisa merepresentasikan orang, tempat,

benda yang terkait didalam system.

Attribute : properti dari suatu objek yang di

gunakan untuk menjelaskan objek tersebut.

Method : Behavior yang suatu objek dapat

lakukan.

Association : menjelaskan hubungan antar class

Yang dapat berupa many to many atau many to

one.

Class Diagram Symbol

Class Name Attribute / Derived attribute name Method name ()

Gambar 2.22 Contoh Class Diagram Component dan Symbol

3. Object, merupakan bentuk nyata dari suatu class, yang dapat berupa orang, tempat, benda, ataupun kejadian yang diperlukan untuk menyimpan data ataupun untuk behavior yang diperlukan untuk dicatat.

Contohnya : Class people. Objek disini dapat berupa Andi

Mahasiswa Mahasiswa Id_ Mahasiswa : String

Nm_ Mahasiswa : String Kls_ Mahasiswa : String Id_ Mahasiswa : 0600657932 Nm_ Mahasiswa : Andi Kls_ Mahasiswa : 07 PDA Belajar() Ujian() Belajar() Ujian()

(27)

antara objek, yang ditunjukkan secara garis vertikal dengan message di garis horizontal yang menjadi penghubung diantaranya.

Contohnya :

2. Collaboration Diagram, merupakan type dari diagram yang menggambarkan interaksi yang menjelaskan operasi dari suatu objek, namun tidak menjelaskannya secara berurutan (secara sequence). Contohnya : Collaboration Diagram untuk use case Add a new advert to campaign

(28)

Statechart, merupakan diagram yang menggambarkan bagaimana objek berubah dari satu state ke state yang lain, sebagai akibat dari terjadinya suatu event. Contohnya :

Komponen yang digunakan dalam membuat Statechart :

ƒ State Æ sebuah state dimiliki oleh satu buah class dan merepresentasikan abstraksi atau kombinasi dari satu set nilai atribut yang mungkin terjadi pada objek tersebut dari class ini.

(29)

ƒ Initial State Æ menggambarkan dimulainya suatu state ƒ Final State Æ menggambarkan berakhirnya suatu state

ƒ Transition Æ digunakan untuk menghubungkan state satu dengan state lainnya (Initial State dengan state / State dengan Final State)

ƒ Event Æ menunjukkan kegiatan yang menyebabkan berubahnya suatu state 7. Activity Diagram, merupakan spesialisasi dari suatu diagram statechart, dimana

setiap transisinya di - trigger oleh penyelesaian dari action sebelumnya. Jadi diagram ini lebih menfokuskan pada operasi yang terjadi dalam kegiatan internal daripada kegiatan eksternal. Contohnya :

Bagian Penjualan Manajer (Owner)

Gambar 2.27 Contoh Activity Diagram

8. Component Diagram, merupakan diagram yang menggambarkan struktur system secara fisik, yang menunjukkan depedensis antara komponen software. Contohnya :

Membuat laporan penjualan LP:Laporan Penjualan Menyerahkan laporan penjualan ke manajer LP:Laporan Penjualan Menerima laporan penjualan Initial state Event Dokumen Line (Garis penghubung) Final state

(30)

Deployment Diagram, merupakan diagram yang menggambarkan bagaimana unit – unit hardware dan software saling bekerjasama dan dikembangkan. Contohnya :

(31)

2.2 Teori Khusus 2.2.1 Persediaan

2.2.1.1 Pengertian Persediaan

Menurut Weston (1997,p305), perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi. Dalam rangka memperpendek waktu produksi, salah satu cara adalah dengan menyempurnakan teknik baru seperti manajemen persediaan tepat waktu (JIT – Just In Time). Cara lain adalah dengan membeli bahan-bahan dan bukannya memproduksi sendiri.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah aktiva baik yang masih berupa bahan mentah maupun barang jadi, yang disimpan perusahaan. Baik yang dimaksudkan untuk dijual ataupun sekedar disimpan sebagai cadangan.

2.2.1.2 Jenis – jenis Persediaan

Jenis-jenis persediaan (Mulyadi, 2001, p554-555), yaitu: • Persediaan produk jadi

• Persediaan produk dalam proses • Persediaan bahan baku

• Persediaan bahan penolong

(32)

38

2.2.1.3 Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Mulyadi (2001,p556), ada 2 macam metode pencatatan persediaan : metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method). Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan. Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.

Menurut Niswonger yang diterjemahkan oleh Alfonso Sirait dan Helda Gunawan (1999, p366), metode kalkulasi biaya persediaan menurut sistem persediaan perpetual ada 3, yakni :

1. Metode FIFO (First In First Out)

Pada metode FIFO, biaya dimasukkan dalam harga pokok penjualan sesuai dengan urutan terjadinya biaya tersebut.

2. Metode LIFO (Last In First Out)

Pada metode LIFO, biaya dari unit yang dijual merupakan biaya pembelian dari akhir.

3. Metode Biaya Rata – Rata (Average)

Pada metode Average, biaya rata – rata per unit untuk masing – masing item dihitung setiap kali pembelian dilakukan. Biaya per unit ini kemudian digunakan untuk menentukan harga pokok setiap penjualan sampai pembelian berikutnya dilakukan dan rata - rata baru dihitung.

(33)

2.2.1.4 Prosedur Persediaan

Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan (Mulyadi, 2001, p559) adalah :

1. Prosedur pencatatan produk jadi

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang didebetkan kedalam rekening persediaan produk jadi dan dikreditkan kedalam rekening barang dalam proses.

2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem penjualan.

3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambah kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan produk jadi.

4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses

Pencatatan persediaan produk dalam proses umumnya dilakukan oleh perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.

5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.

(34)

40 Jika persediaan yang telah dibeli dikembalikan kepada pemasok, maka transaksi retur pembelian ini akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu mengurangi kuantitas persediaan dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan mengurangi kuantitas dan harga pokok persediaan yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan yang bersangkutan.

7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk system akuntasi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan kegiatan non produksi.

8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang

Transaksi pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan manambah persediaan barang di gudang.

9. Sistem penghitungan fisik persediaan

Sistem penghitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan digudang, yang hasilnya digunakan untuk meminta pertanggung jawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan, dan pertanggungjawaban bagian kartu persediaan mengenai keandalan catatan persediaan yang diselenggarakannya, serta untuk melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap catatan persediaan dibagian kartu persediaan

(35)

2.2.1.5 Fungsi yang Terkait dalam Persediaan

Fungsi yang terkait dalam persediaan : a. Fungsi Penjualan

b. Fungsi Pembelian c. Fungsi Gudang

d. Fungsi Pengiriman barang e. Fungsi Penerimaan barang f. Fungsi Akuntansi

2.2.1.6 Informasi yang Diperlukan Manajemen

9

Jumlah persediaan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

9

Jumlah persediaan yang diterima dari bagian produksi.

9

Kuantitas produk yang keluar.

9

Nama petugas yang melakukan pengeluaran barang dari Gudang

9

Otorisasi pejabat yang berwenang.

2.2.1.7 Dokumen dalam Persediaan

1. Laporan produk selesai dan bukti memorial.

Laporan produk selesai digunakan oleh Bagian Gudang untuk mencatat tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang. Bukti memorial diguanakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan produk jadi dalam kartu

(36)

42 persediaan dan digunakan sebagai dokumen sumber dalam mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam jurnal umum.

2. Surat order pengiriman dan Faktur penjualan

Surat order pengiriman diterima oleh bagian gudang dari bagian order penjualan. Setelah bagian gudang mengisi surat order pengiriman tersebut dengan kuantitas produk jadi yang diserahkan kepada bagian pengiriman, atas dasar surat order pengiriman tersebut bagian gudang mencatat kuantitas yang diserahkan ke bagian pengiriman dalam kartu gudang. Harga pokok produk jadi yang dijual dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan atas dasar tembusan faktur yang diterima oleh bagian tersebut dari bagian penagihan.

3. Laporan penerimaan barang dan memo kredit

Laporan penerimaan barang digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat kuantitas produk jadi yang diterima dari pembeli ke kartu gudang. Memo kredit yang diterima dari bagian order penjualan digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli kedalam kartu persediaan.

4. Bukti memorial.

Bukti memorial ini dilampiri dengan laporan produk dalam proses digunakan untuk mencatat jurnal tambahan harga pokok persediaan produk dalam proses dalam jurnal umum. Bukti memorial juga digunakan sebagai dokumen sumber dalam mencatat readjustment persediaan harga pokok produk dalam proses.

5. Laporan penerimaan barang dan bukti kas keluar

Laporan penerimaan barang digunakan oleh bagian gudang sebagai dasar pencatatan tambahan kuantitas barang dari pembelian kedalam kartu gudang. Bukti kas keluar

(37)

yang dilampiri dengan laporan penerimaan barang, surat order pembelian, dan faktur dari pemasok dipakai sebagai dokumen sumber dalam pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli dalam register bukti kas keluar. Bukti kas keluar juga dipakai sebagai dasar pencatatan tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan kedalam kartu persediaan.

1. Laporan pengiriman barang dan memo debet.

Laporan pengiriman barang digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat kuantitas persediaan yang dikirimkan kembali kepada pemasok kedalam kartu gudang. Memo debet yang diterima dari bagian pembelian digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok kedalam kartu persediaan.

2. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

Bukti ini dipakai oleh bagian gudang untuk mencatat pengurangn persediaan karena pemakaian intern. Bukti ini digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat berkurangnya kuantitas dan harga pokok persediaan karena pemakaian intern. Bukti ini juga digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan pemakaian persediaan kedalam jurnal pemakaian bahan baku atau jurnal umum

3. Bukti pengembalian barang gudang.

Dokumen ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat tambahan kuantitas persediaan ke dalam kartu gudang. Dokumen ini juga dipakai oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan kedalam kartu persediaan, untuk mencatat berkurangnya biaya kedalam kartu biaya, dan untuk mencatat pengembalian barang gudang tersebut ke dalam jurnal umum.

(38)

44 4. Kartu penghitungan fisik (inventory tag), daftar hasil penghitungan fisik (inventory

summary sheet) dan bukti memorial.

Kartu penghitungan fisik digunakan untuk merekam hasil penghitungan persediaan. Daftar hasil penghitungan fisik digunakan untuk meringkas data yang telah direkam dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik. Bukti memorial merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk membukukan adjustment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik kedalam jurnal umum.

2.2.1.8 Unsur Pengendalian Intern Persediaan

Organisasi

1. Perhitungan fisik persediaan harus dilakukan oleh suatu panitia yang terdiri dari fungsi pemegang kartu perhitungan fisik, fungsi penghitung, fungsi pengecek.

2. Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena karyawan dikedua fungsi inilah yang justru dievaluasi tanggung jawabnya atas persediaan.

Sistem Otorisasi dan prosedur pencatatan

1. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua panitia penghitungan fisik persediaan.

2. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua panitia penghitungan fisik persediaan.

(39)

3. Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan atas kartu penghitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya oleh pemegang kartu penghitungan fisik.

4. Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan fisik berasal dari kartu persediaan yang bersangkutan.

5. Adjustment terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi (kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik.

Praktik yang sehat

1. Kartu persediaan fisik bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik.

2. Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara independent, pertama kali oleh penghitung dan kedua kali oleh pengecek.

3. Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantum dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicocokkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik sebelum data yang dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicatat dalam daftar hasil penghitungan fisik.

4. Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya.

Gambar

Gambar 2.1  Sistem Lingkaran Terbuka
Gambar 2.3 pendekatan konversi langsung
Gambar 2.5 pendekatan konversi modular
Gambar 2.7 Aktivitas pada system choice
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini yang berhak melakukan pembetulan bukanlah pengadilan melainkan instansi yang menerbitkannya yakni Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan jalan pihak

Penulis juga telah menghuraikan bahawa penggunaan TMK ini mampu memberikan impak yang positif terhadap diri pelajar. Antaranya penggunaan TMK dalam Komsas dapat meningkatkan

Jika dari pihak laki-laki telah selesai menyampaikan sambutan, maka oleh pengatur acara, kesempatan untuk menyampaikan sambutan balasan diberikan kepada para ibu

Berdasarkan batuan asalnya, laterit-nikel di daerah penelitian dapat terbagi menjadi dua yaitu laterit-nikel dengan batuan asal konglomerat yang berada pada

Disadari bahwa kurikulum pendidikan ini diarahkan untuk masyarakat pesisir, yaitu kelompok nelayan, termasuk perempuan yang notabene memiliki kemampuan (daya serap)

kepuasan optimum atau keseimbangan konsumsi dpt dicari dg Metode Lagrange.  Fungsi utilitas U=f(x,y)

Jika siklus dilakukan berulang-ulang maka daerah yang dibatasi oleh dua primer akan di amplifikasi secara eksponensial (disebut amplikon yang berupa untai ganda), sehingga

Kondisi makro ketenagakerjaan Lampung pada semester awal (Februari - Agustus 2015) menunjukan jumlah angkatan kerja berkurang dari 4.060,7 ribu orang menjadi