• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan - CTPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan - CTPS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

I.

I. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya  promotif

 promotif dan dan preventif preventif agar agar orang orang yang yang sehat sehat menjadi menjadi lebih lebih sehat sehat dandan  produktif.

 produktif. Pola Pola hidup hidup sehat sehat merupakan merupakan perwujudan perwujudan paradigma paradigma sehat sehat yangyang  berkaitan dengan

 berkaitan dengan perilaku perilaku perorangan, keluarga, perorangan, keluarga, kelompok, dan kelompok, dan masyarakatmasyarakat yang berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan melindungi yang berorientasi sehat dengan meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Sekolah menempati kedudukan strategis dalam upaya promosi Sekolah menempati kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan, karena sebagian besar anak-anak usia 5-19 tahun terpajan dengan kesehatan, karena sebagian besar anak-anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu yang lama (taman kanak-kanak lembaga pendidikan dalam jangka waktu yang lama (taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan atas) dan sekolah mendukung pertumbuhan dan sampai sekolah lanjutan atas) dan sekolah mendukung pertumbuhan dan  perkembangan alamiah seorang anak (Kemenkes RI, 2

 perkembangan alamiah seorang anak (Kemenkes RI, 2010).010).

Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia

dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yangsekolah yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga, atau mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat (Proverawati, 2012).

masyarakat (Proverawati, 2012).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekolah terdiri dari Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekolah terdiri dari  beberapa

 beberapa indikator indikator yaitu yaitu mencuci mencuci tangan tangan dengan dengan air air yang yang mengalir mengalir dandan memakai sabun, mengkonsumsi jajanan di warung atau kantin sekolah, memakai sabun, mengkonsumsi jajanan di warung atau kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olah raga yang teratur dan menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olah raga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat  badan

 badan dan dan mengukur mengukur tinggi tinggi badan badan setiap setiap bulan, bulan, dan dan membuang membuang sampahsampah  pada tempatnya.

 pada tempatnya.

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) adalah sebuah Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerja sama dengan kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerja sama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan

menggalakkan perilaku mencuperilaku mencuci tangan ci tangan dengan dengan sabun sabun oleh masyoleh masyarakatarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan

(2)

terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya dan perilaku sehat khususnya. PBB telah mencanangkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). Ada 20 negara di dunia yang  berpartisipasi aktif dalam hal ini, salah satunya adalah Indonesia.

Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana lebih dari 5000 balita penderita diare meninggal setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan. Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangi dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan pakai sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian terkait dengan diare hingga hampir 50 persen (Pusat Data Kemenkes RI, 2014).

Di samping itu, kampanye juga dimaksudkan sebagai upaya  peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi di sekolah. Menurut United  Nations Children’s Fund   (UNICEF) kurangnya akses untuk air bersih

mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan di sekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditengarai merupakan dasar  penting untuk kehidupan anak-anak di seluruh dunia dilihat dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyeiaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik di sekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium ( Millenium  Development Goals).

Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris ( British Medical Journal ) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker,

(3)

sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektif untuk menahan  penyebaran virus ISPA seperti flu dan SARS. Temuan ini dipublikasikan setelah Inggris mengumumkan bahwa mereka menggandakan obat-obatan anti virus sebagai persiapan pandemik flu yang mungkin terjadi di masa depan. Berdasarkan 51 penelitian, peneliti menemukan bahwa pendekatan melalui perlindungan fisik yang murah sebaiknya diberikan prioritas dalam rencana nasional mengatasi pandemik flu, saat bukti-bukti banyak menunjukkan bahwa penggunaan vaksin dan obat-obatan anti virus tidak efisien untuk menghentikan penyebaran influenza.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya  pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung.

Dari permasalahan tersebut, penulis ingin memberikan penyuluhan mengenai CTPS di salah satu Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas Plaosan, yaitu Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2. Diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan tentang CTPS, sehingga dapat diterapkan di lingkungan sekolah agar tercapai lingkungan sekolah yang bersih, sehat, nyaman.

II. TUJUAN, SASARAN, DAN TARGET KEGIATAN 2.1 Tujuan

2.1.1 Tujuan Umum

Meningkatkan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2 Kecamatan Plaosan.

(4)

2.1.2 Tujuan Khusus

1. Siswa, tenaga pengajar, dan warga sekolah diharapkan mampu memahami cara cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah.

2. Siswa, tenaga pengajar, dan warga sekolah dapat menerapkan cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah.

3. Siswa, tenaga pengajar, dan warga sekolah dapat saling mengingatkan mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah.

2.2 Sasaran

Seluruh siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2 2.3 Target Kegiatan

Dalam penyuluhan ini diharapkan para siswa dan tenaga pengajar (guru) Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2 dapat mengetahui dan memahami pentingnya cuci tangan pakai sabun serta dapat menerapkan di lingkungan sekolah sehingga tercipta lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, kondusif, dan sehat.

III. BENTUK KEGIATAN

Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan menampilkan slide power point menggunakan media laptop dan layar proyektor LCD. Setelah itu, siswa diajari lagu langkah cuci tangan yang baik dan benar agar mudah dihafal dan diingat. Kemudian  pemateri memberikan poster kepada tenaga pengajar untuk ditempel di

dinding kelas, sehingga menambah kesadaran siswa untuk membiasakan diri mempraktikkan cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah khususnya dan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya.

IV. MATERI KEGIATAN Terlampir.

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(5)

V. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan tentang Peningkatan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2,dilakukan pada:

Hari/Tanggal : Jumat, 2 Juni 2017 Waktu : 08.30 WIB s.d. selesai

Tempat : Ruang Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2 Jumlah Peserta : 50 orang yang terdiri dari 24 orang siswa kelas VI,

23 orang siswa kelas V dan 3 orang guru Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2.

VI. LAPORAN DAN ULASAN KEGIATAN

Penyuluhan tentang Peningkatan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah Dasar Negeri Sarangan 2 dilaksanakan di ruang kelas V, dihadiri oleh 47 orang siswa dan 3 orang guru SDN Sarangan 2. Pemilihan sasaran penyuluhan CTPS di sekolah kepada para siswa sekolah dasar dirasa cukup tepat karena perilaku hidup bersih dan sehat harus mulai dibiasakan sejak sedini mungkin. Diharapkan apabila sejak dini mereka telah terbiasa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, maka kebiasaan itu akan terus terbawa dan menjadi hal yang biasa dilakukan saat mereka tel ah dewasa.

Materi yang disampaikan meliputi pengertian dari cuci tangan, alasan  pentingnya cuci tangan, 5 waktu penting cuci tangan dengan sabun, 6 langkah cuci tangan, kemudian penekanan edukasi bahwa cuci tangan pakai sabun merupakan gerakan kecil yang bermakna besar untuk mencegah  penyebaran penyakit. Slide yang disajikan banyak menampilkan gambar dengan kata-kata yang singkat agar siswa mudah memahami dan mengingat sehingga penyampaian materi tidak membosankan. Selama penyampaian materi para siswa dan guru tampak antusias memperhatikan penjelasan hingga selesai.

Pada akhir penyuluhan pemateri menunjukkan slide 6 langkah cuci tangan dan syair lagu cuci tangan. Kemudian pemateri memberikan contoh gerakan cuci tangan diiringi dengan syair lagu yang ada. Setelah itu para

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(6)

siswa diajak menyanyi bersama beserta gerakannya. Pemateri meminta salah seorang siswa untuk memperagakan dan menyanyikan cuci tangan di depan kelas. Pada umumnya siswa dapat mengingat gerakan 6 langkah cuci tangan dengan benar, akan tetapi masih banyak yang belum hafal dengan syairnya.

Sebelum berpamitan, pemateri memberikan poster cuci tangan  pakai sabun kepada tenaga pengajar agar dapat ditempel di dinding kelas sehingga siswa sering terpapar dengan gambar tersebut sehingga menambah kesadaran mereka untuk cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Poster berisi 6 langkah cuci tangan  pakai sabun beserta syair lagunya.

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Atikah Proverawati, 2012.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

. Yogyakarta: Nuha Medika

Kementerian Kesehatan RI. 2010.

Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi

Kesehatan untuk H idup Sehat 

. Jakarta: Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI, 2014.

Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di

I ndonesia.

 Jakarta: Pusat data dan Informasi Kementterian Kesehatan.

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(8)

LAMPIRAN Dokumentasi Kegiatan

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(9)

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(10)

Materi Penyuluhan

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

(11)

Poster

Print document

In order to print this document from Scribd, you'll first need to download it.

Cancel Download And Print

Referensi

Dokumen terkait

Siekiant aptarti informacijos, žinių ir komu- nikacijos vadybos taikymo modernioje organizacijoje teorines ir praktines galimybes, Vilniaus universi- teto Komunikacijos fakultete

Wilayah pesisir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan merupakan kawasan yang mempunyai potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang cukup besar dan

inglesa, subtitulado en español (01’). Cuando habla con sus colegas carretilleros, con sus amigos del mercado, en su ambiente habitual de trabajo, lo hace siempre en

Dalam rangka pemenuhan Laporan Kinerja (LAKIP) satuan kerja di lingkungan Ditjen P2P tahun 2020 khususnya terkait indikator Implementasi WBK Satker, dimana nilai capaian indikator

PERBANDINGAN PEMBERIAN HEPARIN SUBKUTAN DAN INTRAVENA TERHADAP KADAR FIBRINOGEN PADA.. PENCEGAHAN DEEP

Dengan mencontoh cerita yang ada, siswa dapat membuat permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dua bilangan cacah dengan hasil yang ditentukan sendiri dengan tepat.. Dengan

sekarang cara menghafalnya sama seperti sebelumnya yaitu dengan cara memegang kembali semua anggota badan yang anda gunakan u/ menghafal cirri-ciri Virus : dimulai dari

Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa dalam pelaksanaannya, Bank Sampah Bintang Mangrove di Kelurahaan Gunung Anyar Tambak Surabaya