4.1 Statistik Deskriptif
Tabel 6
Statistik Deskriptif Impulse Buying Behavior, Excitement, Esteem, New product
knowledge.
Items Mean Standard Deviation
1. Impulse Buying Behavior 3.6500 0.77471 2. Excitement 3.3000 0.73636 3. Esteem 4.8267 0.36539 4. New Product Knowledge 3.2300 0.65767
Responden yang terjaring tergolong konsumen yang memiliki perilaku pembelian yang tidak direncanakan (impulse buying behavior) cenderung tinggi (3,6500). Mereka sebagai responden mempunyai karakteristik konsumen dalam penelitian ini memiliki tingkat excitement cukup tinggi (3.3000). Walaupun demikian responden yang terjaring memiliki nilai esteem (penghargaan atas pemikirannya sendiri) yang cenderung sangat tinggi (4.8267). Mereka memiliki Tingkat
sehari-hari) yang baru adalah cenderung cukup (3.2300).
Tabel 7
Statistik Deskriptif Impulse Buying Behavior
Responden yang terjaring tergolong konsumen yang memiliki perilaku pembelian yang tidak direncanakan (impulse buying behavior) cenderung tinggi (3,6500). Mereka membeli barang-barang yang sebetulnya tidak bermaksud untuk dibeli, tanpa direncanakan, dan tidak ada dalam daftar belanja.
Items Mean Standard Deviation
Impulse Buying Behavior 3.6500 0.77471
1. Ketika Saya pergi berbelanja, Saya membeli barang-barang yang bermaksud tidak akan saya beli
sebelumnya. 3.6600 0.83145
2. Saya termasuk orang yang melakukan pembelian tanpa
direncanakan. 3.6400 0.79798
3. Saya sering membeli barang-barang yang tidak ada di
Tabel 8
Statistik Deskriptif Excitement
Karakteristik responden sebagai konsumen dalam penelitian ini memiliki tingkat excitement cukup tinggi (3.3000). Mereka berpendapat rasa bahagia, senang, dan gembira penting dalam kehidupan sehari-hari, walaupun demikian responden termasuk konsumen yang cukup boros, dan dapat bersikap tenang.
Items Mean Standard Deviation
Excitement 3.3000 0.73626
1. Menurut Saya rasa bahagia, senang, dan gembira dalam kehidupan sehari-hari adalah penting.
4.3600 0,61167
2. Saya termasuk orang yang boros. 2.7700 1.01359
Statistik Deskriptif Esteem
Responden memiliki nilai esteem (penghargaan atas pemikirannya sendiri) yang cenderung sangat tinggi (4.8267). Mereka berpendapat bahwa untuk dihargai dalam kehidupan sehari-hari, penghargaan atas pemikirannya sendiri, dan bersosialisasi adalah penting dilakukan.
Items Mean Standard Deviation
Esteem 4.8267 0.36539
1. Perasaan untuk merasa dihargai dalam kehidupan
Saya sehari-hari sangatlah penting. 4.8300 0.40339
2. Penghargaan terhadap pemikiran diri sendiri adalah
penting dalam kehidupan Saya sehari-hari. 4.8400 0.36845 3. Bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan
Tabel 10
Statistik Deskriptif New Product Knowledge
Tingkat pengetahuan responden terhadap keberadaan produk-produk convenience ( kebutuhan sehari-hari) yang baru adalah cenderung cukup (3.2300). Mereka bukanlah orang pertama yang mengetahui produk mutakhir, tetapi menjadi orang pertama yang mengetahuinya, dan mendengarnya dari lingkungan sekitar.
Items Mean Standard Deviation
New Product Knowledge 3.2300 0.65767
1. Pada umumnya, Saya adalah orang yang terakhir dalam kelompok Saya yang mengetahui nama merek dari produk convenience (kebutuhan sehari- hari) yang
terbaru. 2.9800 0.93182
2. Saya mengetahui produk convenience (kebutuhan sehari-hari) yang baru sebelum orang lain
mengetahuinya. 2.9800 0.94259
3. Saya telah mendengar sebagian besar produk
Pengujian hipotesis menggunakan Regresi Berganda (Multiple Regression) yang diolah dengan software SPSS version 15.0. Pengambilan keputusan uji hipotesis membandingkan p-value dengan level of significant sebesar 5% (α 0,05).
Dasar pengambilan Keputusan Hipotesis :
Jika p-value < 0,05, maka H0 ditolak. Jika p-value > 0,05, maka H0 gagal ditolak.
4.3 Hasil Pengujian Hipotesa
Hipotesa 1
Bunyi hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : H01: Excitement tidak berpengaruh positif terhadap impulse buying behavior Ha1: Excitement berpengaruh positif terhadap impulse buying behavior Hasil penelitian :
p-value = 0,007 β = 0,267
Hipotesa 2:
Bunyi hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : H02: Esteem tidak berpengaruh negatif terhadap impulse buying behavior Ha2: Esteem berpengaruh negatif terhadap impulse buying behavior Hasil penelitian :
p-value = 0,026 β = 0,214
Karena p-value (0,026) < 0,05 , maka H02 ditolak, tetapi karena β = 0,214 (positif), maka hipotesa 2 ditolak. Esteem tidak berpengaruh negatif terhadap impulse buying behavior.
Hipotesa 3:
Bunyi hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut :
H03: new product knowledge tidak berpengaruh positif terhadap impulse buying behavior
Ha3: new product knowledge berpengaruh positif terhadap impulse buying behavior
Hasil penelitian : p-value = 0,023 β = 0,220
Karena p-value (0,023) < 0,05 , maka H03 ditolak, hipotesa penelitian diterima yang artinya new product knowledge berpengaruh positif terhadap impulse buying behavior.
Hipotesa Pertama ( H1 )
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama yang ditunjukan pada hipotesa pertama diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif “Excitement” terhadap “Impulse Buying Behavior“. Yang artinya semakin tinggi tingkat Excitement konsumen, maka semakin tinggi juga tingkat pembelian yang tidak direncanakan oleh konsumen. Ketika seorang konsumen berbelanja barang convenience (kebutuhan sehari-hari) di dalam supermarket, mereka dipengaruhi oleh suasana yang nyaman, keadaan hati yang senang, dan juga barang-barang yang unik. Keadaan hati konsumen yang positif (senang, bahagia, gembira) akan lebih banyak mengingat informasi dari suatu produk dibandingkan dengan suasana hati konsumen yang negatif. Dari suasana hati konsumen yang positif, maka akan dapat mendorong seorang konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak direncanakan (impulse buying behavior).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harmancioglu, Finney dan Joseph (2009) yang telah melakukan penelitian yang sama. Penelitian yang dilakukan Harmancioglu, Finney dan Joseph (2009) mengemukakan bahwa Excitement memiliki hasil yang positif terhadap Impulse
Hipotesa kedua ( H2 )
Hipotesa kedua ditolak, walaupun p-value < 0,05 , dan β = positif. Hal ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harmancioglu, Finney dan Joseph (2009) yang menyatakan bahwa Esteem memiliki hubungan yang negatif terhadap Impulse Buying Behavior.
Hasil penelitian yang berbeda tersebut disebabkan responden yang terjaring dalam penelitian adalah ibu-ibu rumah tangga yang berumur antara 34 – 44 tahun, berpendidikan terakhir sarjana. Walaupun pemikiran rasional mereka tinggi (4.8267) tetapi impulse buying behavior mereka juga tinggi terhadap pembelian produk convenience (kebutuhan sehari-hari). Hal tersebut terjadi karena barang convenience harganya relatif murah. Misalnya, bila kemasannya menarik, label jelas. Maka pengambilan keputusan pembelian dapat terjadi secara tiba-tiba.
Hipotesa Ketiga (H3)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesa ketiga diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif “New Product Knowledge” terhadap “Impulse Buying Behavior“.Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan konsumen akan suatu produk baru, maka semakin tinggi juga tingkat pembelian yang tidak direncanakan oleh konsumen. Konsumen ketika berada didalam supermarket untuk berbelanja diberikan berbagai pilihan untuk memilih produk apa yang akan dibeli, dari produk baru dan lama. Informasi diberikan selengkap-lengkapnya di kemasan produk agar konsumen dapat mengerti produk apa yang mereka beli dan sebelumnya juga sudah mengetahui mengenai produk apa yang akan mereka beli. Adanya produk-produk yang mutakhir
memiliki pengetahuan tentang produk tersebut.
Hal ini mendukung dan konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harmancioglu, Finney dan Joseph (2009) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif New Product Knowledge terhadap Impulse Buying Behavior.