BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN 2013
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
Nomor
:28A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2014
Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah i
Halaman
DAFTAR ISI ... i
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ... ii
LAPORAN KEUANGAN POKOK ... 1
1. NERACA ... 1
2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ... 4
3. LAPORAN ARUS KAS ... 7
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ... 10
BAB I Pendahuluan ... 10
BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ... 16
BAB III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan ... 27
BAB IV Kebijakan Akuntansi ... 33
BAB V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan ... 68
BAB VI Penjelasan atas Informasi-Informasi Non Keuangan ... 164
BAB VII Penutup ... 172
BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah ii BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, BPK telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Wonosobo tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan. Kecuali terhadap hal yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan opini.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan V.A.7 atas Laporan Keuangan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyajikan saldo Aset Tetap di Neraca per 31 Desember 2013 sebesar Rp2,074 triliun. Saldo Neraca per 31 Desember 2013 sebesar Rp2,074 triliun untuk Aset Tetap Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan Irigasi dan Jembatan dan Aset Tetap Lainnya (i) belum didukung dengan data di KIB, (ii) sebagian aset Peralatan dan Mesin, dan Gedung dan Bangunan tidak bisa diketahui keberadaannya, (iii) Tanah, Jalan Irigasi dan Jembatan tidak bisa dipisahkan antara milik kabupaten dan milik desa dan (iv) Aset Tetap Lainnya tidak ada harganya dan sebagian tidak dapat dirinci. Pengendalian atas pengelolaan Aset Tetap masih lemah pada TA 2012 dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo belum melakukan langkah-langkah tindak lanjut secara memadai atas LHP TA 2012 sesuai dengan rekomendasi BPK sehingga tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 tersebut.
BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah iii Menurut opini BPK, kecuali untuk dampak penyajian Aset Tetap, dan dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan penyajian nilai aset tetap yang didukung dengan hasil pelaksanaan sensus BMD TA 2013 terhadap saldo per 31 Desember 2012 serta melakukan perbaikan sistem penatausahaan dan inventarisasi terhadap Aset Tetap, Laporan Keuangan yang disebut diatas, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Wonosobo tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan Realisasi Anggaran, serta Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Laporan hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Laporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 28B/LHP/XVIII.SMG/ 05/2014 dan Nomor 28C/LHP/XVIII.SMG/05/2014 tanggal 6 Mei 2014, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.
Semarang, Mei 2014
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Penanggung Jawab Pemeriksaan,
M. Ali Asyhar, SE., Ak
1
NO
AKUN URAIAN
REFF SALDO Per SALDO Per BERTAMBAH/(BERKURANG) 31 DES 2013 31 DES 2012 Rp % 1. ASET V.1.1 2.468.385.322.425,26 2.184.729.758.770,95 283.655.563.654,31 12,98 1.1. ASET LANCAR V.1.1.A 323.197.871.112,25 172.546.521.635,00 150.651.349.477,25 87,31 1.1.1. Kas 297.244.779.272,00 156.180.021.975,00 141.064.757.297,00 90,32
1.1.1.01 Kas di Kas Daerah V.1.1.A.1) 291.717.895.660,00 151.119.314.950,00 140.598.580.710,00 93,04 1.1.1.02 Kas di Bendahara Pengeluaran V.1.1.A.2) 232.886.976,00 214.501.018,00 18.385.958,00 8,57 1.1.1.03 Kas di Bendahara Penerimaan V.1.1.A.3) 1.942.400,00 113.987.566,00 (112.045.166,00) (98,30) 1.1.1.04 Kas di Kas BLUD V.1.1.A.4) 5.292.054.236,00 4.732.218.441,00 559.835.795,00 11,83
1.1.2. Piutang V.1.1.A.5) 17.044.250.937,00 7.295.874.613,00 9.748.376.324,00 133,61
1.1.2.01 Piutang Pajak V.1.1.A.5).a 6.584.771.889,00 758.554.142,00 5.826.217.747,00 768,07 1.1.2.02 Piutang Retribusi V.1.1.A.5).b 1.668.088.327,00 1.161.601.047,00 506.487.280,00 43,60 1.1.2.04 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi V.1.1.A.5).c 131.325.705,00 154.226.955,00 (22.901.250,00) (14,85) 1.1.2.05 Piutang Lainnya V.1.1.A.5).d 9.639.686.659,00 5.221.492.469,00 4.418.194.190,00 84,62 Penyisihan Piutang tidak tertagih V.1.1.A.5).e (979.621.643,00) - (979.621.643,00) - 1.1.3. Persediaan V.1.1.A.6) 8.908.840.903,25 9.070.625.047,00 (161.784.143,75) (1,78)
1.1.3.01 Persedian Benda Berharga V.1.1.A.6).a 152.413.051,50 200.550.014,00 (48.136.962,50) (24,00) 1.1.3.02 Persedian Hewan Ternak dan Tanaman - - - - 1.1.3.03 Persediaan Bahan Pakai Habis / Material V.1.1.A.6).b 1.237.126.842,00 957.296.150,00 279.830.692,00 29,23 1.1.3.04 Persediaan Obat-obatan dan Alat Kesehatan V.1.1.A.6).c 7.519.301.009,75 7.912.778.883,00 (393.477.873,25) (4,97)
1.2. INVESTASI JANGKA PANJANG 53.822.167.721,01 47.061.031.676,95 6.761.136.044,06 14,37 1.2.1. Investasi Non Permanen V.1.1.B.1) 42.606.335,00 7.086.770.202,00 (7.044.163.867,00) (99,40)
1.2.1.01 Investasi Dana Bergulir V.1.1.B.1) a. 6.684.675.502,00 7.086.770.202,00 (402.094.700,00) (5,67) Dana Bergulir yang diragukan tertagih V.1.1.B.1) b. (6.642.069.167,00) - (6.642.069.167,00) - 1.2.1.02 Investasi Non Permanen Lainnya - - - -
1.2.2. Investasi Permanen V.1.1.B.2) 53.779.561.386,01 39.974.261.474,95 13.805.299.911,06 34,54
1.2.2.01 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah V.1.1.B.2) 44.252.561.386,01 30.447.261.474,95 13.805.299.911,06 45,34 1.2.2.02 Investasi Permanen Lainya 9.527.000.000,00 9.527.000.000,00 - -
1.3. ASET TETAP V.1.1.C 2.074.095.987.770,00 1.950.999.633.317,00 123.096.354.453,00 6,31 1.3.1. Tanah V.1.1.C.1) 269.366.664.349,00 263.964.217.978,00 5.402.446.371,00 2,05
1.3.1.01 Tanah Kantor V.1.1.C.1) a. 21.536.355.040,00 24.207.363.840,00 (2.671.008.800,00) (11,03) 1.3.1.02 Tanah Sarana Kesehatan Rumah Sakit V.1.1.C.1) b. 786.000.000,00 786.000.000,00 - - 1.3.1.03 Tanah Rumah Dinas V.1.1.C.1) c. 8.346.187.530,00 5.052.587.530,00 3.293.600.000,00 65,19 1.3.1.04 Tanah Gedung Pertemuan V.1.1.C.1) d. 470.728.600,00 306.628.600,00 164.100.000,00 53,52
1.3.1.05 Tanah Lahan Pertanian V.1.1.C.1) e. 57.009.063.216,00 57.009.063.216,00 - -
1.3.1.06 Tanah Lahan Perkebunan - - - - 1.3.1.07 Tanah Lahan Perikanan V.1.1.C.1) f. 236.000.000,00 236.000.000,00 - -
1.3.1.08 Tanah Lahan Peternakan V.1.1.C.1) g. 515.000.000,00 515.000.000,00 - -
1.3.1.09 Tanah Sekolah V.1.1.C.1) h. 38.354.147.272,00 29.145.465.601,00 9.208.681.671,00 31,60 1.3.1.13 Tanah Parkir V.1.1.C.1) i. 11.034.576.000,00 11.034.576.000,00 - - 1.3.1.14 Tanah Sarana Kesehatan/Olahraga/stadion V.1.1.C.1) j. 10.729.063.000,00 15.711.820.500,00 (4.982.757.500,00) (31,71) 1.3.1.15 Tanah Sarana Jembatan dan Jalan V.1.1.C.1) k. 84.731.024.631,00 84.731.024.631,00 - -
1.3.1.16 Tanah Sarana Pasar V.1.1.C.1) l. 22.902.179.000,00 22.902.179.000,00 - -
2
1.3.1.20 Tanah lapangan V.1.1.C.1) o. 4.431.769.000,00 4.431.769.000,00 - -
1.3.1.21 Tanah tandus/rusak - - - - 1.3.1.22 Tanah pemukiman V.1.1.C.1) p. 135.275.000,00 135.275.000,00 - -
1.3.1.26 Tanah Sarana Umum Pusat Hiburan Rakyat/Wisata
V.1.1.C.1) q. 4.788.783.635,00 4.398.952.635,00 389.831.000,00 8,86
1.3.1.25 Tanah Sarana Umum Ibadah V.1.1.C.1) r. 32.800.000,00 32.800.000,00 - -
Tanah Sarana Makam V.1.1.C.1) s. 58.513.725,00 58.513.725,00 - - 1.3.2. Peralatan dan Mesin V.1.1.C.2) 264.528.000.699,00 244.188.582.459,00 20.339.418.240,00 8,33
1.3.2.01 Alat-alat Berat V.1.1.C.2) a. 9.663.730.860,00 8.439.891.582,00 1.223.839.278,00 14,50 1.3.2.02 Alat-alat Angkutan V.1.1.C.2) b. 45.774.394.142,00 43.423.240.244,00 2.351.153.898,00 5,41 1.3.2.03 Alat-alat Bengkel V.1.1.C.2) c. 8.637.919.862,00 8.695.227.200,00 (57.307.338,00) (0,66) 1.3.2.04 Alat-alat Pertanian dan Peternakan V.1.1.C.2) d 784.188.327,00 2.069.904.607,00 (1.285.716.280,00) (62,11) 1.3.2.05 Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga V.1.1.C.2) e 94.638.347.104,00 83.823.017.485,00 10.815.329.619,00 12,90 1.3.2.06 Alat-alat Studio dan Alat Komunikasi V.1.1.C.2) f. 7.943.970.958,00 5.699.680.862,00 2.244.290.096,00 39,38 1.3.2.07 Alat Ukur V.1.1.C.2) g. 253.404.321,00 210.411.121,00 42.993.200,00 20,43 1.3.2.08 Alat-alat Kedokteran V.1.1.C.2) h. 64.814.125.376,00 57.977.816.379,00 6.836.308.997,00 11,79 1.3.2.09 Alat Laboratorium V.1.1.C.2) i 31.892.919.749,00 33.705.417.979,00 (1.812.498.230,00) (5,38) 1.3.2.10 Alat Keamanan V.1.1.C.2) j. 125.000.000,00 143.975.000,00 (18.975.000,00) (13,18) 1.3.2.11 Alat Kesehatan/Olahraga - - - - 1.3.2.12 Alat Peraga - - - -
1.3.3. Gedung dan Bangunan V.1.1.C.3) 663.743.192.978,00 610.762.293.738,00 52.980.899.240,00 8,67
1.3.3.01 Bangunan Gedung V.1.1.C.3) a. 629.528.719.828,00 579.788.597.788,00 49.740.122.040,00 8,58 1.3.3.02 Bangunan Monumen V.1.1.C.3) b. 34.214.473.150,00 30.973.695.950,00 3.240.777.200,00 10,46
1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan V.1.1.C.4) 798.540.097.778,00 760.405.468.066,00 38.134.629.712,00 5,02
1.3.4.01 Jalan dan Jembatan V.1.1.C.4) a. 669.626.957.434,00 638.411.750.522,00 31.215.206.912,00 4,89 1.3.4.02 Bangunan Air ( Irigasi ) V.1.1.C.4) b. 104.535.872.048,00 100.132.310.848,00 4.403.561.200,00 4,40 1.3.4.03 Instalasi V.1.1.C.4) c. 12.481.010.862,00 9.680.412.862,00 2.800.598.000,00 28,93 1.3.4.04 Jaringan V.1.1.C.4) d. 11.896.257.434,00 12.180.993.834,00 (284.736.400,00) (2,34)
1.3.5. Aset Tetap Lainnya V.1.1.C.5) 77.918.031.966,00 66.922.009.076,00 10.996.022.890,00 16,43
1.3.5.01 Buku dan Kepustakaan V.1.1.C.5) a. 75.878.930.031,00 64.892.359.677,00 10.986.570.354,00 16,93 1.3.5.02 Barang bercorak kesenian,Kebudayaan V.1.1.C.5) b. 2.039.101.935,00 1.839.348.399,00 199.753.536,00 10,86 1.3.5.03 Hewan/Ternak dan Tanaman V.1.1.C.5) c. - 140.346.000,00 (140.346.000,00) (100,00) 1.3.5.04 Sarana dan prasarana Pertanian dan
Perikanan V.1.1.C.5) d. - - - - 1.3.5.05 Lain-lain Aset Tetap V.1.1.C.5) e. - 49.955.000,00 (49.955.000,00) (100,00)
1.3.6. Konstruksi dalam Pengerjaan V.1.1.C.6) - 4.757.062.000,00 (4.757.062.000,00) (100,00)
1.3.6.01 Konstruksi dalam Pengerjaan V.1.1.C.6) - 4.757.062.000,00 (4.757.062.000,00) (100,00)
1.3.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - - - - 1.4. DANA CADANGAN V.1.1.D) 6.083.252.580,00 1.000.175.347,00 5.083.077.233,00 508,22 1.4.1. Dana Cadangan V.1.1.D) 6.083.252.580,00 1.000.175.347,00 5.083.077.233,00 508,22
1.4.1.01 Dana Cadangan V.1.1.D) 6.083.252.580,00 1.000.175.347,00 5.083.077.233,00 508,22
1.5. ASET LAINNYA V.1.1.E) 11.186.043.242,00 13.122.396.795,00 (1.936.353.553,00) (14,76) 1.5.1. Aset Lainnya V.1.1.E) 11.186.043.242,00 13.122.396.795,00 (1.936.353.553,00) (14,76)
1.5.1.05 Aset Tak Berwujud V.1.1.E.1) 3.124.523.470,00 7.820.021.895,00 (4.695.498.425,00) (60,04) 1.5.1.06 Aset Lain-lain V.1.1.E.2) 2.997.703.772,00 238.558.900,00 2.759.144.872,00 1.156,59 1.5.1.07 Kemitraan dengan Pihak Ketiga V.1.1.E.3) 5.063.816.000,00 5.063.816.000,00 - - JUMLAH ASET 2.468.385.322.425,26 2.184.729.758.770,95 283.655.563.654,31 12,98
3
2.1.1. Kewajiban Jangka Pendek V.1.2.A.1 - - - -
2.1.1.01 Utang Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) V.1.2.A.2 77.203.026,00 41.402.442,00 35.800.584,00 86,47 2.1.1.09 Utang Jangka Pendek Lainya V.1.2.A.3 2.096.166.303,00 256.392.524,00 1.839.773.779,00 717,56
2.2. Hutang Jangka Panjang - - - - JUMLAH KEWAJIBAN 2.173.369.329,00 297.794.966,00 1.875.574.363,00 629,82 3. EKUITAS DANA V.1.3 2.466.211.953.096,26 2.184.431.963.804,95 281.779.989.291,31 12,90 3.1. Ekuitas Dana Lancar V.1.3.A 321.024.501.783,25 172.248.726.669,00 148.775.775.114,25 86,37
3.1.1 Sisa Lebih Pembiayaan Angaran ( SiLPA ) V.1.3.A.1) 297.157.825.674,00 156.022.980.788,00 141.134.844.886,00 90,46 3.1.2 Pendapatan yang Ditanguhkan V.1.3.A.2) 9.750.572,00 115.638.745,00 (105.888.173,00) (91,57) 3.1.3 Cadangan Piutang V.1.3.A.3) 17.044.250.937,00 7.295.874.613,00 9.748.376.324,00 133,61 3.1.4 Cadangan Persediaan V.1.3.A.4) 8.908.840.903,25 9.070.625.047,00 (161.784.143,75) (1,78) 3.1.5 Dana yg Hrs Disediakan ut Pbyrn Utg Jgk
Pndk V.1.3.A.5) (2.096.166.303,00) (256.392.524,00) (1.839.773.779,00) 717,56
3.2. Ekuitas Dana Investasi V.1.3.A 2.139.104.198.733,01 2.011.183.061.788,95 127.921.136.944,06 6,36 3.2.1. Diinvestasikan dlm Invest Jgk Pnjng V.1.3.A.1) 53.822.167.721,01 47.061.031.676,95 6.761.136.044,06 14,37
3.2.1.01 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka
Panjang V.1.3.A.1) 53.822.167.721,01 47.061.031.676,95 6.761.136.044,06 14,37
3.2.2. Diinvestasikan dalam Aset Tetap V.1.3.A.2) 2.074.095.987.770,00 1.950.999.633.317,00 123.096.354.453,00 6,31
3.2.2.01 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap V.1.3.A.2) 2.074.095.987.770,00 1.950.999.633.317,00 123.096.354.453,00 6,31
3.2.3. Dinvestasikan dlm Aset Lainnya (tdk
termasuk Dana Cadangan) V.1.3.A.3) 11.186.043.242,00 13.122.396.795,00 (1.936.353.553,00) (14,76)
3.2.3.01 Dinvestasikan dalam Aset Lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan)
V.1.3.A.3) 11.186.043.242,00 13.122.396.795,00 (1.936.353.553,00) (14,76)
3.2.4. Dana yg Hrs disediakan ut Pbayaran Utang Jgk Panjang
- - - -
3.2.4.01 Dana yg Hrs disediakan utk Pembayaran
Utang Jgk Panjang - - - -
3.3. Ekuitas Dana Cadangan V.1.3.C 6.083.252.580,00 1.000.175.347,00 5.083.077.233,00 508,22 3.3.1. Ekuitas Dana Dicadangkan V.1.3.C 6.083.252.580,00 1.000.175.347,00 5.083.077.233,00 508,22
3.3.1.01 Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan V.1.3.C 6.083.252.580,00 1.000.175.347,00 5.083.077.233,00 508,22 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 2.468.385.322.425,26 2.184.729.758.770,95 283.655.563.654,31 12,98
4
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013
NO URAIAN REFF Anggaran Realisasi 2013 % Realisasi 2012 (Rp) (Rp) (Rp)
1 PENDAPATAN V.1.4 - - - - 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH V.1.4.A - - - - 1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah V.1.4.A.1 16.061.500.000,00 26.416.352.676,00 164,47 9.441.193.741,00 1.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah V.1.4.A.2 17.014.834.000,00 19.024.710.492,00 111,81 17.622.354.246,00 1.1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan V.1.4.A.3 5.653.860.000,00 6.129.819.969,00 108,42 4.728.450.130,00 1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah V.1.4.A.4 45.336.030.000,00 57.158.625.387,00 126,08 50.543.298.340,00
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 84.066.224.000,00 108.729.508.524,00 129,34 82.335.296.457,00
1.2. PENDAPATAN TRANSFER V.1.4.B - - - - 1.2.1. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN V.1.4.B.1 - - - - 1.2.1.1. Dana Bagi Hasil Pajak 14.200.000.000,00 25.300.215.472,00 178,17 35.564.419.952,00 1.2.1.2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 8.080.000.000,00 9.340.589.212,00 115,60 8.201.132.673,00 1.2.1.3. Dana Alokasi Umum 665.548.034.000,00 665.548.034.000,00 100,00 597.858.484.000,00 1.2.1.4. Dana Alokasi Khusus 57.950.000.000,00 57.950.180.000,00 100,00 55.970.270.000,00
Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 745.778.034.000,00 758.139.018.684,00 101,66 697.594.306.625,00
1.2.2. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA V.1.4.B.2 - - - - 1.2.2.1. Dana Otonomi Khusus - - - - 1.2.2.2. Dana Penyesuaian 145.810.630.000,00 145.810.630.000,00 100,00 107.537.478.530,00
Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 145.810.630.000,00 145.810.630.000,00 100,00 107.537.478.530,00
1.2.3. TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI V.1.4.B.3 - - - - 1.2.3.1. Pendapatan Bagi Hasil Pajak 32.086.100.000,00 42.906.742.924,00 133,72 37.431.757.106,00 1.2.3.2. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 113.900.000,00 - - 101.081.072,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi 32.200.000.000,00 42.906.742.924,00 133,25 37.532.838.178,00
Jumlah Pendapatan Transfer 923.788.664.000,00 946.856.391.608,00 102,50 842.664.623.333,00
1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH V.1.4.C - - - - 1.3.1. Pendapatan Hibah - - - - 1.3.2. Pendapatan Dana Darurat - - - - 1.3.3. Pendapatan Lainnya 89.543.636.000,00 88.596.622.463,00 98,94 106.047.989.231,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 89.543.636.000,00 88.596.622.463,00 98,94 106.047.989.231,00 JUMLAH PENDAPATAN 1.097.398.524.000,00 1.144.182.522.595,00 104,26 1.031.047.909.021,00
2. BELANJA V.1.5 - - - - 2.1. BELANJA OPERASI V.1.5.A - - - - 2.1.1. Belanja Pegawai V.1.5.A.1 654.712.057.912,00 598.107.748.005,00 91,35 548.377.710.033,00 2.1.2. Belanja Barang V.1.5.A.2 221.925.283.692,00 182.413.506.696,00 82,20 183.465.535.843,00 2.1.3. Bunga V.1.5.A.3 - - - - 2.1.4. Subsidi V.1.5.A.4 - - - - 2.1.5. Hibah V.1.5.A.5 23.340.277.968,00 15.153.119.710,00 64,92 15.543.085.255,00
5
Jumlah Belanja Operasi 959.044.619.572,00 848.060.100.677,00 88,43 795.099.880.289,00
2.2. BELANJA MODAL V.1.5.B - - - - 2.2.1 Belanja Tanah V.1.5.B.1 13.864.000.000,00 5.354.879.600,00 38,62 18.066.000,00 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin V.1.5.B.2 33.577.529.666,00 25.967.049.853,00 77,33 44.680.236.458,00 2.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan V.1.5.B.3 105.237.748.350,00 68.069.846.924,00 64,68 39.730.630.135,00 2.2.4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan V.1.5.B.4 117.087.453.200,00 36.282.886.475,00 30,99 94.827.194.198,00 2.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya V.1.5.B.5 3.589.334.000,00 2.520.435.000,00 70,22 10.201.146.708,00 2.2.6. Belanja Aset Lainnya V.1.5.B.6 - - - 9.872.500,00
Jumlah Belanja Modal 273.356.065.216,00 138.195.097.852,00 50,55 189.467.145.999,00
2.3. BELANJA TAK TERDUGA V.1.5.C - - - - 2.3.1. Belanja Tak Terduga 4.020.820.000,00 1.848.573.880,00 45,98 1.969.886.600,00 Jumlah Belanja Tak Terduga 4.020.820.000,00 1.848.573.880,00 45,98 1.969.886.600,00
JUMLAH BELANJA 1.236.421.504.788,00 988.103.772.409,00 79,92 986.536.912.888,00
2.4. TRANSFER V.1.5.D - - - - 2.4.1. TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA - - - - 2.4.1.1. Bagi Hasil Pajak - - - - 2.4.1.2. Bagi Hasil Retribusi - - - - 2.4.1.3. Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - - Jumlah Transfer / Bagi Hasil ke Desa - - - -
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 1.236.421.504.788,00 988.103.772.409,00 79,92 986.536.912.888,00 SURPLUS/DEFISIT (139.022.980.788,00) 156.078.750.186,00 (112,27) 44.510.996.133,00
3. PEMBIAYAAN V.1.6 - - - - 3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN V.1.6.A - - - - 3.1.1. Penggunaan SiLPA 156.022.980.788,00 156.022.980.788,00 100,00 117.502.901.671,00 3.1.2. Pencairan Dana Cadangan - - - - 3.1.3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - 3.1.4. Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - 3.1.5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - - - 3.1.6. Penerimaan Piutang Daerah - 56.094.700,00 - 71.082.984,00 3.1.7. Penerimaan Lain- lain ( Dana Talangan ) - - - -
Jumlah Penerimaan 156.022.980.788,00 156.079.075.488,00 100,04 117.573.984.655,00
3.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN V.1.6.B - - - - 3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 100,00 1.000.000.000,00 3.2.2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 12.000.000.000,00 10.000.000.000,00 83,33 5.062.000.000,00 3.2.3. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - 3.2.4.
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -
Pemerintah Daerah Lainnya - - - - 3.2.5. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - 3.2.6. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - 3.2.7. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - 3.2.8. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - 3.2.9. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - -
6
Jumlah Pengeluaran 17.000.000.000,00 15.000.000.000,00 88,24 6.062.000.000,00 PEMBIAYAAN NETO 139.022.980.788,00 141.079.075.488,00 101,48 111.511.984.655,00
3.3. SISA LEBIH/(KURANG) PEMBIAYAAN ANGGARAN - 297.157.825.674,00 156.022.980.788,00
7
Untuk Tahun Yang berakhir Sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012
NO URAIAN REFF TAHUN 2013 TAHUN 2012
1 ARUS KAS DARI AKTIFITAS OPERASI V.1.7.1
2 Arus Masuk Kas V.1.7.1
3 Pendapatan Pajak Daerah 26.416.352.676,00 9.441.193.741,00 4 Pendapatan Retribusi Daerah 19.024.710.492,00 17.622.354.246,00 5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan 6.129.819.969,00 4.728.450.130,00 6 Lain - Lain PAD yang Sah 18.375.527.650,00 16.148.540.435,00 7 Dana Bagi Hasil pajak 25.300.215.472,00 35.564.419.952,00 8 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 9.340.589.212,00 8.201.132.673,00 9 Dana Alokasi Umum 665.548.034.000,00 597.858.484.000,00 10 Dana Alokasi Khusus 57.950.180.000,00 55.970.270.000,00 11 Dana Otonomi Khusus - - 12 Dana penyesuaian 145.810.630.000,00 107.537.478.530,00 13 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 42.906.742.924,00 37.431.757.106,00 14 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - 101.081.072,00 15 Pendapatan Hibah - - 16 Pendapatan Dana Darurat - - 17 Pendapatan Lainnya 88.596.622.463,00 106.047.989.231,00 18 Jumlah Arus Masuk Kas ( 3 s/d 17 ) 1.105.399.424.858,00 996.653.151.116,00
19
20 Arus Keluar Kas V.1.7.1
21 Belanja pegawai 596.017.669.745,00 547.947.704.333,00 22 Belanja Barang 146.797.146.932,00 151.420.781.699,00 23 Bunga - - 24 Subsidi - - 25 Hibah 15.153.119.710,00 15.543.085.255,00 26 Bantuan Sosial 3.023.599.946,00 3.119.979.979,00 27 Bantuan keuangan 49.362.126.320,00 44.593.569.179,00 28 Belanja Tidak Terduga 1.848.573.880,00 1.969.886.600,00 29 Bagi Hasil Pajak - - 30 Bagi Hasil Retribusi - - 31 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - 32 Jumlah Arus Keluar Kas ( 21 s/d 31 ) 812.202.236.533,00 764.595.007.045,00
33 ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIFITAS OPERASI ( 18 - 32 ) 293.197.188.325,00 232.058.144.071,00
34
35 ARUS KAS DARI AKTIFITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN V.1.7.2
36 Arus Masuk Kas V.1.7.2
37 Pendapatan Penjualan atas Tanah - - 38 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan mesin - - 39 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan bangunan - - 40 Pendapatan penjualan atas Tanah Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
8
44
45 Arus Keluar Kas V.1.7.2
46 Belanja Tanah 5.354.879.600,00 18.066.000,00 47 Belanja peralatan dan Mesin 25.450.225.935,00 44.511.736.260,00 48 Belanja Gedung dan bangunan 68.069.846.924,00 39.730.630.135,00 49 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 36.282.886.475,00 94.827.194.198,00 50 Belanja Aset Tetap Lainnya 2.520.435.000,00 10.201.146.708,00 51 Belanja Aset Lainnya - 9.872.500,00 52 Jumlah Arus Keluar Kas ( 46 s/d 51 ) 137.678.273.934,00 189.298.645.801,00
53 ALIRAN KAS BERSIH DARI AKTIFITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN ( 43 - 52 ) (137.678.273.934,00) (189.298.645.801,00)
54 ARUS KAS DARI AKTIFITAS PEMBIAYAAN V.1.7.3
55 Arus Masuk Kas V.1.7.3
56 Pencairan dana Cadangan - - 57 Hasil penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - 58 Pinjaman Dalam negeri - Pemerintah Pusat - - 59 Pinjaman Dalam negeri - Pemerintah Daerah lainnya - - 60 Pinjaman Dalam negeri - Lembaga Keuangan Bank - - 61 Pinjaman Dalam negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 62 Pinjaman Dalam negeri - Obligasi - - 63 Penerimaan Kembali Dana Bergulir 56.094.700,00 71.082.984,00 64 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - 65 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - - 66 Penerimaan Lain - lain ( Dana Talangan ) - - 67 Jumlah Arus Masuk Kas ( 56 s/d 66 ) 56.094.700,00 71.082.984,00
68
69 Arus Keluar Kas V.1.7.3
70 Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000,00 1.000.000.000,00 71 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 10.000.000.000,00 5.062.000.000,00 72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - 73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - 75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 76 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - 77 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - 78 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - 79 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - - 80 Pemberian Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - 81 Jumlah Arus Keluar Kas ( 70 s/d 80 ) 15.000.000.000,00 6.062.000.000,00
82 ARUS KAS DARI AKTIFITAS PEMBIAYAAN ( 67 - 81 ) (14.943.905.300,00) (5.990.917.016,00)
83
84 ARUS KAS DARI AKTIFITAS NON ANGGARAN V.1.7.4
85 Arus Masuk Kas V.1.7.4
86 Penerimaan dari BLUD -
87 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) 51.241.657.814,00 48.358.117.720,00 88 Penerimaan sisa uang persediaan di Bendahara Pengeluaran Tahun Lalu 171.447.397,00 144.813.836,00
9
92 Pengeluran ke BLUD - 93 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) 51.241.657.814,00 48.358.117.720,00 94 Uang Persediaan Bendahara Pengeluaran tahun berjalan 147.875.778,00 171.447.397,00 95 Jumlah Arus Keluar Kas ( 92 s/d 94 ) 51.389.533.592,00 48.529.565.117,00
96 ARUS KAS DARI AKTIFITAS NON ANGGARAN ( 89 - 95 ) 23.571.619,00 (26.633.561,00)
97 Kenaikan / Penurunan Kas ( 33 + 53 + 82 + 96 ) 140.598.580.710,00 36.741.947.693,00
98 Saldo Awal Kas di BUD 151.119.314.950,00 114.377.367.257,00
99 Saldo Akhir Kas di BUD 291.717.895.660,00 151.119.314.950,00
100 Saldo Awal Kas di BLUD 4.732.218.441,00 2.980.720.310,00
101 Saldo Akhir Kas di BLUD 5.292.054.236,00 4.732.218.441,00
102 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 232.886.976,00 214.501.018,00
103 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 1.942.400,00 113.987.566,00
104 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD - 0,00
105 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan BLUD - 0,00
106 Saldo Akhir Kas ( 97+98+101+102+103+104+109 ) 297.244.779.272,00 156.180.021.975,00 WONOSOBO, Mei 2014 BUPATI WONOSOBO
H.A. KHOLIQ ARIF
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangana. Maksud
Maksud Penyusunan Laporan Keuangan APBD adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan target pencapaian realisasi keuangan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
b. Tujuan
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Tujuan spesifik laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD.
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wonosobo terdiri dari : 1. Neraca
2. Laporan Realisasi Anggaran 3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
1.2.
Landasan HukumSebagaimana halnya dengan proses Penyusunan APBD dan Perubahan APBD, maka dalam penyusunan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2013 ini tetap berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain :
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950, Diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569);
3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tetang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 8. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
11. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
12. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4049);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4488);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 25. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelengaaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 460), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855) ;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4659);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
30. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penetapan, Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
31. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 Nomor 2);
37. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 3);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 Nomor 17);
39. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 Nomor 7);
40. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo pada Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Nomor 2);
41. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 5 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Nomor 1);
42. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 Nomor 4).
43. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
1.3.
Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan KeuanganCatatan Atas Laporan Keuangan APBD Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab. I Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan. 1.2. Landasan Hukum. 1.3. Sistematika Penulisan.
Bab. II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD
2.1. Ekonomi makro. 2.2. Kebijakan keuangan.
2.3. Indikator pencapaian target kinerja APBD. Bab. III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan.
3.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
Bab. IV Kebijakan akuntansi
4.1. Entitas pelaporan keuangan daerah.
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan. 4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan.
Bab. V Penjelasan pos-pos laporan keuangan
5.1. Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan 5.1.1. Aset 5.1.2. Kewajiban 5.1.3. Ekuitas dana 5.1.4. Pendapatan 5.1.5. Belanja 5.1.6. Pembiayaan
5.1.7. Komponen- komponen laporan arus kas Bab. VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan Bab. VII Penutup.
BAB. II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1.
Ekonomi Makro2.1.1.
Kerangka Ekonomi Makroa.
Perkembangan Nilai PDRBSalah satu tolok ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perekonomian secara makro ditingkat nasional adalah pendapatan nasional, yang dalam lingkup regional disebut pendapatan regional, besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan perkembangannya di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo
Tahun 2009 – 2013 (dalam jutaan rupiah)
TAHUN HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN Nilai (Rp) Nilai (Rp) 2009 3.584.212,92 1.811.092,67 2010 3.927.280,91 1.888.808,28 2011 4.323.254,88 1.974.114,17 2012 4.784.241,25 2.075.562,04 2013 5.327.874,47 2.179.015,39 Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo
2013*) data sementara
Dari tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo atas dasar harga berlaku maupun harga konstan selama lima tahun terakhir dari tahun 2009 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan, sedangkan Tabel 2. dibawah ini gambaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013.
Tabel 2.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo (%) Tahun 2009 – 2013
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertumbuhan 4,02 4,29 4,52 5,14 4,98 Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo
b.
Peranan Masing – masing Sektor dalam PDRBPenunjang utama PDRB Kabupaten Wonosobo masih pada sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan jasa seperti terlihat pada Tabel 3. Pada tahun 2013 sektor pertanian menyumbang 46,43 persen pada PDRB, atau turun sebesar 0,89 persen dibanding tahun 2012. Industri pengolahan mempunyai kecenderungan menurun selama lima tahun terakhir, sementara perdagangan dan jasa cenderung stabil.
Tabel. 3
Peranan Masing – Masing Sektor dalam PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2009 – 2013 ( % )
No. SEKTOR / TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 1. Pertanian 47,42 47,45 47,43 47,32 46,09 2. Pertambangan dan Penggalian 0,60 0,57 0,54 0,52 0,52 3. Industri Pengolahan 10,55 10,00 9,97 9,79 9,92 4. Listrik, gas dan Air Bersih 0,92 0.92 0,91 0,89 0,91 5. Bangunan 4,09 4,10 4,09 4,10 4,10 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 12,28 12,30 12,30 12,57 12,85 7. Angkutan dan Komunikasi 6,46 6,45 6,38 6,48 6,62 8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 6,06 6,06 6,08 6,10 6,33 9. Jasa – jasa 11,63 12,16 12,30 12,63 12,66 Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo
2013*) data sementara
c.
InflasiInflasi rata-rata kumulatif di Kabupaten Wonosobo mencapai 4,88 persen dan tertinggi pada tahun 2013 sebesar 8,82 persen. Laju inflasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 4,98 persen dibanding tahun 2012, lebih lengkapnya data laju inflasi sebagaimana pada Tabel 4. berikut ini :
Tabel 4
Laju Inflasi Kabupaten Wonosobo Tahun 2009 – 2013
No. TAHUN KUMULATIF INFLASI ( % )
1. 2009 3,01
2. 2010 6,06
3. 2011 2,66
4. 2012 3,84
5. 2013 8,82
Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo
d.
PDRB PerkapitaIndikator lain yang dapat digunakan untuk melihat kinerja ekonomi Kabupaten Wonosobo secara makro adalah PDRB perkapita penduduk. Adapun PDRB perkapita penduduk selengkapnya pada tabel.5 di bawah ini :
Tabel 5.
Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2009 – 2013
TAHUN PDRB PERKAPITA HARGA KONSTAN (Rp) 2009 4.553.659,76 2010 8.139.303,39 2011 5.630.169,16 2012 6.201.646,06 2013 6.876.078,57
Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo 2013*) data sementara
e.
Pendapatan PerkapitaSelain PDRB Perkapita, Pendapatan per kapita juga merupakan indikator untuk melihat kinerja ekonomi Kabupaten Wonosobo, adapun perkembangan pendapatan perkapita selama 5 (lima) tahun dapat digambarkan dalam tabel 6 berikut ini :
Tabel 6
Pendapatan Perkapita Kabupaten Wonosobo Tahun 2009 – 2013
TAHUN PENDAPATAN PERKAPITA HARGA KONSTAN (Rp) 2009 3.911.307,27 2010 2.471.725,10 2011 2.570.886,29 2012 2.690.479,11 2013 2.814.346,02
Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo 2013*) data sementara
2.1.2.
Arah Kebijakan Ekonomi Makro DaerahDalam tahun 2013 kebijakan ekonomi makro daerah diarahkan untuk mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produk lokal di pasar regional dan global, dengan meningkatkan kualitas dan produktifitas barang dan jasa secara
bertahap, dengan tetap mengacu pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional serta kejelasan Hak Atas Kekayaan Intelektual.
Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada perekonomian berbasis UMKM dan koperasi yang tangguh dan sinergis,serta makin kondusifnya iklim investasi sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Wonosobo.
2.2.
Kebijakan Keuangan2.2.1.
Kebijakan Umum APBDBerdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran yang berfungsi sebagai salah satu penentu kapabilitas dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kebijakan Umum Anggaran menunjang diterapkannya model anggaran berbasis kinerja, yang menekankan bahwa setiap alokasi biaya yang direncanakan harus dikaitkan dengan tingkat pelayanan atau hasil yang diharapkan dapat dicapai.
Dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD adalah RPJP Daerah, RPJM Daerah serta RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJM serta Daftar Skala Prioritas yang merupakan hasil Musrenbang Kabupaten. Kebijakan Umum APBD yang disusun memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah dan pembiayaan. Program-program yang ada disesuaikan dengan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pemerintah kabupaten bersama DPRD menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD yang disusun berpedoman pada Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013, dengan tujuan untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dengan penganggaran, serta terciptanya komunikasi yang berkelanjutan dan berkualitas antara eksekutif dan legislatif.
Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo, dilanjutkan dengan penyusunan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang selanjutnya menjadi pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun RKA– SKPD.
RKA – SKPD Tahun 2013 berisi program, kegiatan dan anggaran satuan kerja disusun oleh SKPD sesuai dengan peran, tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD. RKA-SKPD yang telah disusun disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), yang selanjutnya menjadi bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013. Program dan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari visi dan misi daerah.
Visi dan Misi
Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 merupakan periode tahun ketiga dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015. Visi yang ditetapkan --”menuju Wonosobo lebih maju dan sejahtera”, merupakan perkembangan lebih lanjut dari visi periode lima tahun sebelumnya yaitu ”membangun bersama rakyat, sejahtera bersama rakyat”.
Untuk mewujudkan Wonosobo lebih maju dan sejahtera tersebut, ada lima misi yang diemban yaitu :
1. Melanjutkan praktik pemerintahan partisipatif dan demokratis menuju masyarakat yang lebih sejahtera,
2. Meningkatkan kemajuan pembangunan menuju kemandirian daerah,
3. Meningkatkan pelayanan sosial dasar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,
4. Meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan daerah,
5. Meningkatkan dimensi keadilan dan meniadakan kekerasan dalam semua bidang.
Sejalan dengan proses penetapan Rancangan Peraturan Daerah ( Raperda ) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 - 2025, telah dirumuskan visi Kabupaten Wonosobo Tahun 2005 – 2025 yaitu : “ Wonosobo ASRI dan Bermartabat” dan dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi Kabupaten Wonosobo, yaitu sebagai berikut :
1. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif.
2. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 3. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih,
bertanggungjawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ) disertai partisipasi rakyat secara penuh.
4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaanya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang.
5. Mewujudkan tersedianya prasarana dan sarana publik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai.
6. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender.
Adapun Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo tertuang dalam:
NOTA KESEPAKATAN : NOMOR : 8 TAHUN 2012 NOMOR : 6 TAHUN 2012
TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013.
Sedangan Kebijakan Umum Perubahan APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo tertuang dalam :
NOTA KESEPAKATAN : NOMOR : 9 TAHUN 2013 NOMOR : 17 TAHUN 2013
TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013.
2.2.2.
Arah Dan Kebijakan Umum Pendapatan DaerahPendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, pendapatan daerah dimaksud meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak Daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Dalam struktur APBD Tahun Anggaran 2013 disusun berdasarkan sistem penganggaran yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa pendapatan daerah dirinci menurut kelompok pendapatan terdiri atas :
a. Pendapatan Asli Daerah; b. Dana Perimbangan;
c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Setiap kelompok pendapatan dirinci menurut jenis pendapatan, setiap jenis pendapatan dirinci menurut obyek pendapatan dan setiap obyek pendapatan dirinci menurut rincian obyek pendapatan.
Adapun arah dan kebijakan umum pendapatan daerah Kabupaten Wonosobo yaitu diarahkan pada upaya menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi, mengoptimalkan pengelolaan kekayaan daerah untuk dapat menghasilkan pendapatan daerah, serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi untuk dapat meningkatkan sumber- sumber pendapatan daerah. Secara umum, kebijakan pendapatan daerah tahun 2013 diarahkan pada pendapatan alokasi rencana pendapatan daerah secara rasional dan terukur yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, memperhatikan dasar hukum penerimaanya, dan memperhatikan pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2013.
Kebijakan khusus pendapatan terkait dengan Pajak Bumi dan
Bangunan bahwa sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010
tentang Tahapan Persiapan Pengalihan PBB P2 sebagai Pajak Daerah yang
mengharuskan adanya tahapan penyusunan Peraturan Daerah tentang Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutmya di
Kabupaten Wonosobo diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010
tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebagai dasar
Pengelolaan PBB P2 Kabupaten Wonosobo, kemudian untuk melaksanakan
Peraturan daerah dimaksud Kabupaten Wonosobo menerbitkan Peraturan
Bupati Wonosobo Nomor 23 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan.
Adapun upaya yang telah dilakukan guna optimalisasi pemasukan PBB
melalui :
1. Intensifikasi penerimaan PBB, yaitu dengan menerjunkan tim untuk mengintensifkan pemasukan PBB, mensosialisasikan kepada perangkat tentang kedisiplinan penyetoran uang PBB ke Bank tempat pembayaran;
2. Pemberian perangsang bagi desa/kelurahan yang melakukan pelunasan awal ( sebelum jatuh tempo), diharapkan para perangkat di tingkat desa/ kelurahan akan lebih bersemangat dalam pemungutan PBB;
3. Pemberian pelatihan aplikasi i PBB bagi perangkat desa/ kelurahan , hal ini diharapkan bahwa dengan aplikasi tersebut para kades/ kepala kelurahan bisa dengan cepat melaksanakanproses administrasi pengajuan permasalahan PBB sampai dengan proses penyetoran dengan administrasi dan manajemen yang lebih tertib memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
2.2.3.
Arah Dan Kebijakan Umum Belanja DaerahBelanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, belanja daerah dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
Dengan mempertimbangkan perubahan mendasar dalam penyusunan Belanja Daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 maka belanja daerah diarahkan untuk mendukung prioritas pembangunan Tahun 2013 yaitu : 1. Optimalisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan peningkatan efektifitas
dan efisiensi penyelenggaran pemerintah dan pembangunan daerah;
2. Peningkatan upaya pemenuhan hak dasar masyarakat dengan optimalisasi peningkatan pelayanan sosial dasar masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan;
3. Peningkatan daya dukung dan kualitas lingkungan dengan menumbuhkan kesadaran dan keperdulian lingkungan dalam aktifitas kehidupan masyarakat; 4. Pengembangan dan peningkatan kualitas infrastruktur;
5. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan daya saing daerah melalui pengembangan sektor ekonomi produktif, serta pengembangan ekonomi kreatif dan destinasi wisata untuk mendukung pembangunan sektor kepariwisataan.
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 merupakan formulasi kebijakan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan, pelayanan masyarakat, dan upaya penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi daerah, yang dikelompokkan ke dalam Belanja Tidak langsung dan Belanja Langsung.
Belanja Daerah tersebut meliputi:
Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari :
a) Belanja Pegawai, merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang meliputi gaji dan tunjangan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dan PNS, penunjang Operasional Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, Kesejahteraan pegawai, Belanja DPRD serta biaya Pemungutan Pajak.
b) Belanja Hibah, digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/jasa kepada pemerintah atau pemerintah Daerah lainnya, kelompok masyarakat/ perorangan yang secara spesifik telah ditentukan peruntukkannya.
c) Belanja Bantuan Sosial, dianggarkan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah Daerah di bidang kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraan masyarakat dalam skala tertentu.
d) Belanja Bantuan Keuangan, penganggarannya dapat bersifat umum atau khusus baik bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Daerah, maupun dari Pemerintah Daerah kepada pemerintah Desa.
e) Belanja Tidak Terduga, merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penangulangan bencana alam, bencana sosial yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri dari jenis belanja sebagai berikut:
a) Belanja Pegawai, merupakan pengeluaran daerah untuk honorarium kepanitiaan, upah, stimulant, honorarium tenaga kontrak pemerintah daerah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah ;
b) Belanja Barang dan Jasa, merupakan pengeluaran daerah untuk memenuhi kebutuhan belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa gedung, sewa sarana mobilitas, sewa alat-alat berat, sewa peralatan dan perlengkapan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja dan perjalanan dinas.
c) Belanja Modal, merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan jembatan, irigasi dan jaringan listrik, kendaraan dinas operasional, peralatan kantor dan aset tetap lainnya.
2.2.4.
Arah Dan Kebijakan Umum PembiayaanPembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan Daerah dimaksud meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus.
Pembiayaan meliputi:
a. Pembiayaan Penerimaan.
Sumber Pembiayaan Penerimaan berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu ( SiLPA), pencairan Dana Cadangan, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah.
b. Pembiayaan Pengeluaran.
Pembiayaan Pengeluaran meliputi pembentukan Dana Cadangan, penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok hutang dan pemberian pinjaman.
2.3.
Indikator Pencapaian Target Kinerja APBDIndikator pencapaian target kinerja dapat digambarkan dalam estimatika pendapatan daerah, rencana belanja daerah serta pembiayaan daerah tahun anngaran 2013 sebagai berikut :
2.3.1.
Estimasi Pendapatan DaerahPendapatan tahun anggaran 2013 secara keseluruhan setelah perubahan diestimasikan sebesar Rp1.097.398.524.000,00 mengalami kenaikan
Rp100.901.175.288,00 atau 10,12% dibandingkan tahun anggaran 2012 setelah perubahan sebesar Rp996.497.348.712,00 yang terdiri dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp84.066.224.000,00 naik Rp19.474.871.250,00 atau 30,15 % dibanding tahun anggaran 2012 setelah perubahan sebesar Rp64.591.352.750,00,00.
2. Pendapatan Transfer sebesar Rp923.788.664.000,00 naik Rp97.449.188.038,00 atau 11,79 % dibanding tahun anggaran 2012 setelah perubahan sebesar Rp826.339.475.962,00.
3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp89.543.636.000,00 turun Rp16.022.884.000,00 atau 15,17 % dibanding tahun anggaran 2012 setelah perubahan Rp105.566.520.000,00.
2.3.2.
Indikator pencapaian kinerja belanja daerahBelanja daerah diprioritaskan pada program sebagai berikut :
A.
Program pada setiap SKPD1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
B.
Program pada urusan tertentu 1. Reformasi Birokrasi2. Penanggulangan Kemiskinan
3. Peningkatan Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan 4. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur 5. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah
Rencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 setelah perubahan sejumlah Rp1.236.421.504.788,00 terdiri dari :
1. Belanja Operasi 2. Belanja Modal 3. Belanja Tak Terduga 4. Belanja Transfer Rp Rp Rp Rp 959.044.619.572,00 273.356.065.216,00 4.020.820.000,00 0,00
Rencana Pembiayaan Tahun Anggaran 2013 setelah perubahan sejumlah Rp139.022.980.788,00 terdiri dari :
1. Penerimaan Pembiayaan 2. Pengeluaran Pembiayaan Pembiayaan Netto Rp Rp Rp 156.022.980.788,00 17.000.000.000,00 139.022.980.788,00