• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Tinjauan Pustaka Paling TB paru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II Tinjauan Pustaka Paling TB paru"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

A.

A. PenPenyayakit kit TubTubercerculoulosissis TBC

TBC mermerupaupakan kan salsalah ah sasatu tu pepenyanyakit kit menmenulular ar yanyang g mamasih sih menmenjajadidi masalah kesehatan di Indonesia. Penularan kuman

masalah kesehatan di Indonesia. Penularan kuman tuberculosistuberculosis pada orangpada orang sehat dan risiko kematian pada penderita yaitu salah satu masalah yang sehat dan risiko kematian pada penderita yaitu salah satu masalah yang perlu ditangani oleh segenap lapisan masyarakat dan petugas kesehatan. perlu ditangani oleh segenap lapisan masyarakat dan petugas kesehatan. (Depkes,2002)

(Depkes,2002) 1

1.. PPeennggeerrtitiaann Pe

Penynyakakit it TuTubeberkrkululososisis: : adadalalah ah pepenynyakakit it memenunulalar r lalangngsusung ng yayangng di

disesebababkbkan an ololeh eh kukumaman n TB TB ((Mycobacterium Mycobacterium TuberculosTuberculosisis), ), sebasebagiangian besa

besar r kumakuman n TB menyeranTB menyerang g ParuParu, , tetaptetapi i dapadapat t juga mengejuga mengenai organnai organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2008).

tubuh lainnya (Depkes RI, 2008).

2

2.. EEttiioollooggii

Mycobacteriu

Mycobacterium m TuberculosiTuberculosiss adaladalah ah sejesejenis nis kumakuman n berbberbentuentukk batang, berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian batang, berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besa

besar r komkomponeponen n M.TubM.Tubercuerculosilosis s adaladalah ah beruberupa pa lemalemak/lipk/lipid id sehisehinggangga kuman mampu tahan terhadap asam serta tahan terhadap zat kimia dan kuman mampu tahan terhadap asam serta tahan terhadap zat kimia dan fakto

faktor r fisikfisik. . MikrMikroorgoorganisanisme me ini ini adaladalah ah bersbersifat ifat aeroaerob b yaknyakni i menymenyukaiukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu

daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu M. TuberculosisM. Tuberculosis senangsenang ting

tinggal gal di di daerdaerah ah apekapeks s paruparu-paru yang -paru yang kandkandungaungan n oksioksigenngennya ya tinggtinggi.i. Da

Daererah ah tetersrsebebut ut memenjnjadadi i tetempmpat at yayang ng kokondndususif if ununtutuk k pepenynyakakitit tuberkulosi

(2)

Kuman ini mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam Kuman ini mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BT

(BTA), A), kumkuman an TB TB cepcepat at matmati i dendengan gan sinsinar ar matmatahahari ari lanlangsugsung, ng, tettetapiapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dal

Dalam am jarijaringan tubuh ngan tubuh kumakuman n ini dapatini dapat dormandorman, , tertertidtidur ur lamlama a selselamaama beberapa tahun.

beberapa tahun. Karakteristik

Karakteristik Mycobacterium TuberculosisMycobacterium Tuberculosis adalah sebagai berikutadalah sebagai berikut (Darmajono

(Darmajono, 2001) , 2001) :: 1.

1. MeruMerupakapakan jenin jenis kuman bs kuman berbeerbentuk bantuk batang betang berukurukuran paran panjannjang 1-4 mmg 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm.

dengan tebal 0,3-0,6 mm. 2.

2. BakteBakteri tiri tidak dak berspberspora ora dan dan tidak tidak berkberkapsuapsul.l. 3.

3. Pewarnaan Ziehl-NellsenPewarnaan Ziehl-Nellsen tamtampak bepak berwarwarna merna merah derah dengangan n latlatar ar  belakang biru.

belakang biru. 4.

4. BakBakterteri i sulsulit diwait diwarnarnai i dendengan Gram tapi jikgan Gram tapi jika a beberharhasil hassil hasililnya Gramnya Gram positif.

positif. 5.

5. PemPemerieriksaksaan an menmenggggunaunakan kan mikmikrosroskop kop elelektektron dindron dindining g sel tebalsel tebal,, me

mesosososom m memengnganandudung ng lelemamak k (l(lipipidid) ) dedengngan an kakandndunungagan n 2525%,%, kandungan lipid memberi sifat yang khas pada bakteri yaitu tahan kandungan lipid memberi sifat yang khas pada bakteri yaitu tahan te

terhrhadadap ap kekekekeriringnganan, , alalkokohohol, l, zazat t asasamam, , alalkakalilis s dadan n gegermrmisisididaa tertentu.

tertentu. 6.

6. SiSifafat t tatahahan n asasam am kakarerena na adadananya ya peperarangngkakap p fufuksksin in inintrtrasaselel, , susuatatuu pe

pertrtahahananan an yayang ng didihahasisilklkan an dadari ri kokompmplelek k mimikokolalat t fufuksksin in yayangng terbentuk di dinding.

terbentuk di dinding. 7.

7. Pertumbuhan sangat lambat, dengan waktu pembelahan 12-18 jamPertumbuhan sangat lambat, dengan waktu pembelahan 12-18 jam dengan suhu optimum 37

(3)

8.

8. KumaKuman kerinn kering dapat hg dapat hidup di teidup di tempat gempat gelap berlap berbulabulan-buln-bulan dan tean dan tetaptap virulen.

virulen. 9.

9. KumaKuman mati n mati dengdengan pean penyinnyinaran laran langsangsung mung matahaatahari.ri.

Gambar 2.1 Gambar 2.1

Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis

3.

3. GejGejalaala-ge-gejaljala Tuba Tuberkerkululosiosis (TB)s (TB) Menurut Crofton,

Menurut Crofton,et al et al (1992) pedoman untuk (1992) pedoman untuk menegakkan diagnosimenegakkan diagnosiss didasarkan atas gejala klinis dan kelainan fisik (Idris, 2004)

didasarkan atas gejala klinis dan kelainan fisik (Idris, 2004) 1)

1) GeGejajala la ututaamama Gej

Gejala ala kliklininis s yanyang g pepentinting ng dardari i TB TB dadan n serserining g digdigunaunakan kan ununtuktuk menegakkan diagnosis klinik adalah batuk terus menerus selama 3 menegakkan diagnosis klinik adalah batuk terus menerus selama 3 (tiga) minggu atau lebih yang disertai dengan keluarnya sputum dan (tiga) minggu atau lebih yang disertai dengan keluarnya sputum dan berkurangnya berat badan.(Idris,2004)

berkurangnya berat badan.(Idris,2004) 2)

2) GejGejala ala tamtambabahanhan

Gejala tambahan yang sering dijumpai, yaitu: Gejala tambahan yang sering dijumpai, yaitu:

a

(4)

b

b.. bbaattuuk k ddaarraahh c

c.. sseessaak nk naaffaas s ddaan n rraassa a nnyyeerri i ddaaddaa d

d.. babaddan lan leemamahh, na, nafsfsu mau makkaan men menunururunn, be, berarat bat baddaan tun tururun,n, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tan

tanpa pa kegkegiatiatan, an, demdemam am mermeriaiang ng leblebih ih dadari ri sebsebulaulan n (D(Depkepkes,es, 2005).

2005).

4.

4. Cara PenularanCara Penularan

Menurut Nur Nasri, 1997 dalam Woro (1997),

Menurut Nur Nasri, 1997 dalam Woro (1997), penularapenularan penyakit TBn penyakit TB dapat terjadi secara:

dapat terjadi secara: 1)

1) PePenulnularaaran langn langsunsungg Penu

Penularalaran n yang yang terjterjadi adi dengdengan an cara penularcara penularan an langlangsung sung daridari orang ke orang yaitu dalam bentuk

orang ke orang yaitu dalam bentuk droplet nuclei droplet nuclei  pada orang yangpada orang yang berada pada jarak yang sangat berdekatan.

berada pada jarak yang sangat berdekatan. 2)

2) PenPenularularan an melamelalui lui udarudaraa

Penularan ini terjadi tanpa kontak dengan penderita dan dapat Penularan ini terjadi tanpa kontak dengan penderita dan dapat terja

terjadi di daladalam m bentubentukk dropdroplet let nuclnuclei ei  yanyang g kelkeluauar r dadari ri mumulut lut ataatauu hidung, maupun dalam bentuk dust (debu). Penularan melalui udara hidung, maupun dalam bentuk dust (debu). Penularan melalui udara memegang peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit memegang peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit TB.

TB.

Droplet nuclei 

Droplet nuclei merupakan partikel yang sangat kecil sebagai sisamerupakan partikel yang sangat kecil sebagai sisa drop

droplet let yang mengeriyang mengering. ng. SedaSedangkangkan n Dust Dust adaladalah ah bentbentuk uk partipartikelkel dengan berbagai ukuran sebagai hasil dari resuspensi partikel yang dengan berbagai ukuran sebagai hasil dari resuspensi partikel yang terletak di lantai, di tempat tidur serta yang tertiup angin bersama terletak di lantai, di tempat tidur serta yang tertiup angin bersama debu lantai/ tanah.

(5)

3)

3) Penularan Penularan melalui melalui makanan/minummakanan/minumanan Pen

Penulularaaran n TB TB daldalam am hal ini hal ini dapdapat at melmelalalui ui sussusu u ((milk milk bornbornee disease

disease) ) karkarena ena sussusu u memeruprupakaakan n medmedia ia yanyang g palpalining g babaik ik ununtuktuk pertumbuhan dan perkembangan mikro organisme penyebab, juga pertumbuhan dan perkembangan mikro organisme penyebab, juga karena susu sering diminum dalam keadaan segar tanpa dimasak karena susu sering diminum dalam keadaan segar tanpa dimasak atau dipasteurisasi, sedangkan pad

atau dipasteurisasi, sedangkan pad a

a sususu su yayang ng memengngalalamami i kokontntamamininasasi i ololeh eh babaktktereri i titidadakk memperlih

memperlihatkan atkan tanda-tanda tertentu.tanda-tanda tertentu.

Gambar 2.2 Gambar 2.2 Cara Penularan

Cara Penularan Mycobacterium tuberculosisMycobacterium tuberculosis

5

5.. SSuummbbeer Per Pennuullaarraann Sumb

Sumber er penupenularalaran n adaladalah ah pendpenderita TBC erita TBC BTA (+) BTA (+) Pada waktuPada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet 

droplet  (perc(percikan ikan dahdahak).ak). Droplet Droplet  yanyang g menmengangandundung g kumkuman an dadapatpat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau

terinfeksi kalau droplet droplet  tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan.tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman TBC masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, Setelah kuman TBC masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman TBC tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, kuman TBC tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya,

(6)

melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas, atau melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.(Depkes,2008) penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.(Depkes,2008)

Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat positif hasil kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat positif hasil pe

pememeririksksaaaan n dadahahak, k, mamakikin n memenunulalar r pependndereritita a tetersrsebebutut. . BiBila la hahasisill pemeriksaan negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut tidak pemeriksaan negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut tidak dia

diangganggap p menumenular. lar. KemuKemungkingkinan nan seseseseoranorang g terinterinfeksi feksi TBC TBC diteditentukantukann oleh konsentrasi

oleh konsentrasi droplet droplet  daladalam m udaudara ra dan dan lamalamanya nya mengmenghiruhirup p udarudaraa tersebut. Selain itu, kontak jangka panjang dengan penderita TB dapat tersebut. Selain itu, kontak jangka panjang dengan penderita TB dapat meny

menyebaebabkan tertubkan tertularilari, seorang , seorang penderipenderita tetap menulta tetap menular sepanjar sepanjangang ditemukan basil TB didalam sputum mereka. Penderita yang tidak diobati ditemukan basil TB didalam sputum mereka. Penderita yang tidak diobati atau yang diobati tidak sempurna dahaknya akan tetap mengandung basil atau yang diobati tidak sempurna dahaknya akan tetap mengandung basil TB

TB selselama ama berbertahtahun-un-tahtahunun.(C.(Chinhin,20,2006)06). . TinTingkagkat t penpenulaularan ran sansangagatt ter

tergangantuntung g papada da hahal-hl-hal al sepseperterti: i: jujumlamlah h babasil sil TB TB yanyang g dikdikeleluaruarkankan,, viru

virulenslensi i dari basil dari basil TB, TB, terpterpajanajannya nya basibasil l TB TB dendengan gan sinasinar r ultra violeultra violet,t, terjadinya aerosolisasi pada saat batuk, bersin, bicara atau pada saat terjadinya aerosolisasi pada saat batuk, bersin, bicara atau pada saat bernyanyi, tindakan medis dengan risiko tinggi seperti pada waktu otopsi, bernyanyi, tindakan medis dengan risiko tinggi seperti pada waktu otopsi, in

intubtubasi asi ataatau u papada da saasaat t wawaktu ktu melmelakuakukan kan brobronkonkoskoskopi. pi. FakFaktor tor yanyangg memp

mempengengaruharuhi i kemukemungkingkinan nan seseseseoranorang g menjmenjadi adi pendpenderita erita TB TB adaladalahah da

daya ya tahtahan an tubtubuh uh yanyang g renrendahdah, , diadiantantaranranya ya karkarena ena gizgizi i burburuk uk ataatauu HIV/AIDS (Utama, 2007).

HIV/AIDS (Utama, 2007).

6.

6. Risiko PenularanRisiko Penularan

Resiko penularan setiap tahun (

Resiko penularan setiap tahun ( Annual Risk of TB paru Infection Annual Risk of TB paru Infection == ARTI) di Indonesia dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-2%. ARTI) di Indonesia dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-2%.

(7)

Pada daerah dengan ARTI sebesar 1% berarti setiap tahun diantara 1000 Pada daerah dengan ARTI sebesar 1% berarti setiap tahun diantara 1000 pend

pendudukuduk, , 10 10 oranorang g akan terinfeakan terinfeksi. Sebagiksi. Sebagian an besabesar r dari orang yangdari orang yang ter

terinfinfekseksi i tidtidak ak akaakan n terterjadjadi i penpenderderita ita TB TB paparu, ru, hahanya nya 1010% % dadari ri yanyangg terinfeksi yang akan menjadi penderita TB paru.

terinfeksi yang akan menjadi penderita TB paru. Masa inkuba

Masa inkubasi si adaladalah ah mulamulai i saat saat masumasuknya bibit knya bibit penypenyakit akit sampsampaiai timbul gejala adanya lesi primer atau reaksi tes tuberkulosis positif timbul gejala adanya lesi primer atau reaksi tes tuberkulosis positif kira-kir

kira a memmemakaakan n wawaktu ktu 2-2-10 10 minminggggu. u. RiRisiksiko o menmenjajadi di TB TB paparu ru dadan n TBTB ekstr

ekstrapulapulmonemoner r progprogresiresif f setesetelah lah infeinfeksi ksi primprimer er biabiasanysanya a terjaterjadi di padapada tahun pertama dan kedua. Infeksi laten dapat berlangsung seumur hidup. tahun pertama dan kedua. Infeksi laten dapat berlangsung seumur hidup. In

Infefeksksi i HHIV IV ddapapaat t mmeneniinngkgkatatkakan n ririsisiko ko teterhrhaaddap ap ininfefekksi si ddaann memperpendek masa inkubasi (Chin, 2006).

memperpendek masa inkubasi (Chin, 2006).

Menurut Coberly, 2005 yang dikutip dari Mahpudin (2006) Sebagian Menurut Coberly, 2005 yang dikutip dari Mahpudin (2006) Sebagian besa

besar r tubetuberkulrkulosis osis paru aktif, paru aktif, berkberkembaembang ng daladalam m dua dua tahutahun n pertapertamama sesudah infeksi terjadi.

sesudah infeksi terjadi. Tb

Tb leblebih ih mumudah dah menmenulaular r padpada a oraorang ng dedengangan n konkondisdisi i tubtubuh uh yanyangg lemah, seperti kelelahan, kurang gizi, terserang penyakit atau terkena lemah, seperti kelelahan, kurang gizi, terserang penyakit atau terkena pengaruh obat-obatan tertentu. Risiko tertular TB semakin tinggi pada pengaruh obat-obatan tertentu. Risiko tertular TB semakin tinggi pada masyarakat golongan sosial ekonomi rendah yang tinggal di lingkungan masyarakat golongan sosial ekonomi rendah yang tinggal di lingkungan perumahan yang padat penduduk dan kurang cahaya dan ventilasi udara perumahan yang padat penduduk dan kurang cahaya dan ventilasi udara (ko

(koalalisiisi). ). InfInfekseksi i TB TB renrentan tan terterjajadi di papada da kelkelompompok- ok- kelkelompompok ok khukhusussus seperti: para Perempuan, anak, manula, dan orang-orang dengan risiko seperti: para Perempuan, anak, manula, dan orang-orang dengan risiko penularan tinggi seperti para

penularan tinggi seperti para tahanan dan kaum tahanan dan kaum pendatang.(Tupendatang.(Tuberkulosis,berkulosis, 2008)

2008)

Mereka yang paling berisiko

Mereka yang paling berisiko terpajanterpajan MycobacteriuMycobacterium m TuberculosTuberculosisis iniini adal

(8)

akti

aktif, f, sepeseperti rti gelgelandaandangan yang ngan yang tingtinggal gal di di temptempat at penapenampunmpungan gan yangyang terdapat penderita tuberkulosis, dan pengguna fasilitas kesehatan dan terdapat penderita tuberkulosis, dan pengguna fasilitas kesehatan dan pekerja kesehatan yang merawat pasien tuberkulosis (Corwin, 2000). pekerja kesehatan yang merawat pasien tuberkulosis (Corwin, 2000).

7.

7. PePerjarjalalanan Anan Alamlamiaiah Penh Penyakyakit TB Pait TB Paruru 1)

1) Tahap Tahap Pre-PatogenePre-Patogenesasa Tu

Tubebercrcululososis is adadalalah ah pepenynyakakit it memenunulalar r lalangngsusung ng yayangng d

diisseebbaabbkkaan n oolleeh h kkuummaan n TTBBC C ((MycoMycobactebacterium rium tubetuberculorculosissis).). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi juga mengenai Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi juga mengenai or

orgagan n tutububuh h lalaininnynya. a. KuKumaman n tutubebercrcululososis is beberbrbenentutuk k babatatangng,, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Ole

Oleh h karkarenena a itu itu didisebsebut ut pupula la sebsebagaagai i BasBasil il TahTahan an AsaAsam m (BT(BTA).A). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab.

bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab.

Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif. Pada Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif. Pada wak

waktu tu batubatuk k dan bersin, dan bersin, pendpenderita menyeberita menyebarkan kuman arkan kuman ke ke udarudaraa dalam bentuk

dalam bentuk droplet droplet  (percikan dahak). Droplet yang mengandung(percikan dahak). Droplet yang mengandung kum

kuman an dapdapat at bebertartahan han hidhidup up di di udaudara ra papada da suhsuhu u kamkamar ar selselamaama beberapa jam.

beberapa jam. 2)

2) TahTahap ap PaPatogtogeneenesasa a

a)) IInnkkuubbaassii

Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kal

kalau au drodropleplet t tertersebsebut ut terterhirhirup up kedkedalalam am salsalurauran n pepernarnafasfasan.an. Se

(9)

pernafasan, kuman TBC tersebut dapat menyebar dari peru ke pernafasan, kuman TBC tersebut dapat menyebar dari peru ke bag

bagian ian tubutubuh h lailainnyannya, , melmelalui alui sistesistem m pereperedaradaran n daradarah, h, sistesistemm saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya.

bagian tubuh lainnya. Dala

Dalam m jarijaringan tubuh kuman ngan tubuh kuman ini dapatini dapat dormant dormant , tertidur , tertidur  lama selama beberapa tahun. Masa inkubasi yaitu waktu yang lama selama beberapa tahun. Masa inkubasi yaitu waktu yang dip

diperluerlukan kan mulamulai i teriterinfeknfeksi si sampsampai ai menjmenjadi adi sakisakit, t, dipediperkirarkirakankan sekitar 6 bulan.

sekitar 6 bulan. b

b)) PPeennyyaakkiit t DDiinnii

Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh bany

banyaknyaknya a kumakuman n yang dikeluayang dikeluarkan rkan dari parunyadari parunya. . MakiMakin n tingtinggigi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita terse

tersebut. but. Bila Bila hasihasil l pemepemeriksriksaan aan dahadahak k negnegative ative (tid(tidak ak terlterlihatihat kuman), maka penderita tersebut

kuman), maka penderita tersebut dianggadianggap tp tidak menular.idak menular. Kemu

Kemungkingkinan nan seseseseoranorang g teriterinfeksnfeksi i TBC TBC diteditentukantukan n oleolehh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama tersebut. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama ka

kali li dedengngan an kukumaman n TBTBC. C. DrDropoplelet t yayang ng teterhrhirirup up sasangngat at kekecicill uk

ukururanannynya, a, sesehihingngga ga dadapapat t memelelewawati ti sysyststem em pepertrtahahanananan mukosiler bronkus, dan terus

mukosiler bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolusberjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap disana

dan menetap disana. . InfekInfeksi si dimudimulai saat lai saat kumakuman n TBC TBC berhberhasilasil ber

berkemkembanbang g bibiak ak dedengangan n carcara a pempembelbelahaahan n didiri ri di di paparu, ru, yanyangg meng

mengakibakibatkan atkan peraperadangdangan an diddidalam alam paruparu. . SalSaluran uran limfe limfe akanakan membawa kuman TBC ke kelejar limfe disekitar hilus paru, dan ini membawa kuman TBC ke kelejar limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi

(10)

sa

sampmpai ai pepememebebentntukukan an kokompmpleleks ks prprimimer er adadalalah ah sesekikitatar r 4-4-66 minggu.

minggu. Ad

Adananya ya ininfefeksksi i dadapapat t didibubuktktikikan an dedengngan an teterjrjadadininyaya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.

perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. c

c)) PPeennyyaakkiit t LLaannjjuutt Ke

Kelalanjnjututan an sesetetelalah h ininfefeksksi i prprimimer er tetergrganantutung ng dadariri banyaknya kuma

banyaknya kuman yang masuk dan yang masuk dan besarnya n besarnya respon daya tahrespon daya tahanan tubuh

tubuh (imunitas selu(imunitas seluler). Pada umuler). Pada umumnya reaksi damnya reaksi daya tahan tubuhya tahan tubuh te

tersrsebebut ut dadapapat t memengnghehentntikikan an peperkrkemembabangngan an kukumaman n TBTBC.C. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman

kuman persister  persister atauatau dormant dormant  (tidur). Kadang-kadang daya tahan(tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak

tubuh tidak mampu mengentikan perkembangan kuman, akibatnyamampu mengentikan perkembangan kuman, akibatnya da

dalalam m bebebeberarapa pa bubulalan, n, yayang ng bebersrsanangkgkututan an akakan an memenjnjadadii penderita TBC.

penderita TBC. Tu

Tubeberkrkululososis is papascsca a prprimimer er bibiasasananya ya teterjrjadadi i sesetetelalahh beberapa bulan atu tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena beberapa bulan atu tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah yang yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah keru

kerusakasakan n paru yang paru yang luas dengan terjadiluas dengan terjadinya nya kavikavitas tas atau efusiatau efusi pleura.

pleura. d)

d) TaTahahap ap akhkhir ir pepenynyakakitit •

• Sembuh sempurnaSembuh sempurna

Penyakit TBC akan sembuh secara sempurna bila penderita Penyakit TBC akan sembuh secara sempurna bila penderita te

telalah h memenynyelelesesaiaikakan n pepengngobobatatan an sesecacara ra lelengngkakap, p, dadann pem

(11)

berturut-turt hasilnya negatif yaitu pada

berturut-turt hasilnya negatif yaitu pada akhir dan/atau sebulanakhir dan/atau sebulan sebelum akhir pengobatan, dan pada satu pemeriksaan

sebelum akhir pengobatan, dan pada satu pemeriksaan follow follow  up

up sebelumnya.sebelumnya. •

• Sembuh tapi cacatSembuh tapi cacat Ko

Kompmplilikakasi si beberirikukut t seseriring ng teterjrjadadi i papada da pependndererititaa stadium lanjut :

stadium lanjut : −

− Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah)Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat mengakibatkan karena syok hipovolemik atau yang dapat mengakibatkan karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.

tersumbatnya jalan nafas. −

− Kolaps dari lobus akibat Kolaps dari lobus akibat retraksi bonkial.retraksi bonkial. −

− BronBronkiekkiektasitasis s (pel(pelebaebaran ran bronbronkus kus setesetempat) mpat) dan dan fibrofibrosissis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.

reaktif) pada paru. −

− PnPneueumomototorarak k (a(adadanynya a ududarara a dididadalalam m rorongngga ga plpleueurara)) spontan : kolaps

spontan : kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.spontan karena kerusakan jaringan paru. −

− PePenyenyebabaran ran infinfekseksi i ke ke orgorgan an lailain n sepseperterti i otaotak, k, tultulangang,, persedian

persedian, , ginjal dan sebagainya.ginjal dan sebagainya. −

− IInnssuuffiissiieennssi i KKaarrddiio o PuPullmmoonneer r ((CaCardrdio io PuPulmlmononarary y  Insufficiency 

Insufficiency ))

Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah sakit.

inap di rumah sakit.

Penderita TBC paru dengan kerusakan jaringan luas yang Penderita TBC paru dengan kerusakan jaringan luas yang tel

telah ah semsembuh buh (BT(BTA A nenegatgatif) if) masmasih ih bibisa sa menmengagalamlami i batbatukuk da

dararah. h. KeKeadadaaaan n inini i seseriringngkakali li didikekelilirurukakan n dedengngan an kakasususs se

(12)

dipe

diperlukarlukan, n, tapi tapi cukucukup p dibediberikarikan n pengpengobaobatan tan simtsimtomatiomatis. s. BilBilaa perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke

perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik.unit spesialistik. •

• Karier Karier  Pend

Penderita erita yang yang telatelah h menymenyeleelesaiksaikan an pengpengobataobatannya nnya secasecarara lengkap tapi tidak ada hasil pemeriksaan ulah dahak 2 kali lengkap tapi tidak ada hasil pemeriksaan ulah dahak 2 kali ber

berturturut-ut-turturut ut nenegatgatif. if. TinTindak dak lanlanjujut t : : penpenderderita ita didiberberitaitahuhu apa

apabilbila a gejgejalala a munmuncul cul kemkembabali li supsupaya aya mememermeriksiksakaakan n dirdirii de

dengngan an memengngikikututi i prprososededur ur tetetatap. p. SeSehaharurusnsnya ya teterhrhadadapap semu

semua a penpenderiderita ta BTA BTA posipositif tif haruharus s diladilakukakukan n pemepemeriksariksaanan ulang dahak.

ulang dahak. •

• KronikKronik

Penderita BTA positif yang hasil pemeriksaan dahaknya Penderita BTA positif yang hasil pemeriksaan dahaknya tet

tetap ap pospositiitif f ataatau u kekembambali li menmenjadjadi i pospositiitif f papada da satsatu u bubulanlan seb

sebelelum um akhakhir ir penpengobgobataatan n ataatau u padpada a akhakhir ir pepengongobatbatan.an. Tindak lanjut : Penderita BTA positif baru dengan kategori 1 Tindak lanjut : Penderita BTA positif baru dengan kategori 1 dib

diberierikan kan katkategegori ori 2 2 muamuali li dardari i awawal. al. PenPenderderita ita BTA BTA pospositiitif f  pengobatan ulang ulang dengan kategori 2 dirujuk ke UPK pengobatan ulang ulang dengan kategori 2 dirujuk ke UPK spesialistik atau diberikan INH seumur

spesialistik atau diberikan INH seumur hidup.hidup.

Penderita BTA negatif yang hasil pemeriksaan dahaknya Penderita BTA negatif yang hasil pemeriksaan dahaknya pada akhir bulan kedua menjadi positif. Tindak lanjut : berikan pada akhir bulan kedua menjadi positif. Tindak lanjut : berikan pengobatan kategori 2 muali dari awal.

pengobatan kategori 2 muali dari awal. •

• Meninggal DuniaMeninggal Dunia Pend

Penderita yang erita yang daldalam am usia masa usia masa pengpengobataobatan n dikediketahutahuii meninggal karena sebab apapun. Tanpa pengobatan, setelah meninggal karena sebab apapun. Tanpa pengobatan, setelah lima tahun 50% dari penderita TBC akan meninggal, 25% akan lima tahun 50% dari penderita TBC akan meninggal, 25% akan

(13)

sem

sembuh buh sensendidiri ri dedengangan n dadaya ya tahtahan an tubtubuh uh tintinggggi, i, dan dan 2525%% sebagai kasus kronik yang tetap menular (WHO, 1996)

sebagai kasus kronik yang tetap menular (WHO, 1996)

7.

7. Riwayat Riwayat Terjadinya Terjadinya TuberkulosiTuberkulosiss 1)

1) Infeksi Infeksi Primer Primer  Infek

Infeksi si primprimer er terjaterjadi di saat saat seseseseoranorang g terpterpapar pertama apar pertama kalikali dengan kuman TBC. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, dengan kuman TBC. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan ter

terus us beberjarjalalan n sehsehiningga gga samsampapai i di di alalveoveolulus s dan dan menmenetaetap p disdisanana.a. Infek

Infeksi si dimudimulai lai saat kuman saat kuman TBC TBC berhberhasil berkembasil berkembang ang biabiak k dengdenganan cara pembela

cara pembelahan han diri di diri di paruparu, , yang mengakyang mengakibatkibatkan an peraperadangdangan an didi dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC di sekitar hilus dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC di sekitar hilus pa

paruru, , dadan n inini i didisesebubut t sesebabagagai i kokompmpleleks ks prprimimerer. . WaWaktktu u anantatarara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4-6 terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4-6 minggu. Infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi minggu. Infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.

tuberkulin dari negatif menjadi positif.

Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas sel

seluleuler). r). PaPada da umumumnumnya ya reareaksi ksi dadaya ya tahtahan an tubtubuh uh tertersebsebut ut dadapatpat menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian, ada menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian, ada be

bebeberarapa pa kukumaman n akakan an memenenetatap p sesebabagagai i kukumamann  persister  persister  atauatau dormant 

dormant  (t(tididurur). ). TeTerkrkadadanang g dadaya ya tatahahan n tutububuh h titidadak k mamampmpuu meng

menghenhentikan tikan perkperkembaembangan ngan kumakuman, n, akibakibatnya atnya daladalam m bebbeberaperapaa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.

(14)

2)

2) TuberkulosiTuberkulosis s Pasca Pasca Primer Primer ((Post Primary TBC Post Primary TBC ))

Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk. Ciri khas tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk. Ciri khas dar

dari i tubtuberkerkululosiosis s papasca sca priprimer mer adadalaalah h kekerusrusakaakan n parparu u yanyang g lualuass dengan terjadinya kavitas atau efusi

dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura (Depkes, 2005).pleura (Depkes, 2005).

8. Komplikasi 8. Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada penderita stadium lanjut: Komplikasi yang sering terjadi pada penderita stadium lanjut: 1)

1) HemoHemoptisiptisis berat (pens berat (pendaradarahan dari sahan dari saluraluran nafas bawn nafas bawah) yanah) yang dapatg dapat mengakiba

mengakibatkan kematian tkan kematian karena syok hipovolemik atau karena syok hipovolemik atau tersumbatnyatersumbatnya  jalan nafas.

 jalan nafas. 2)

2) KolaKolaps daps dari lori lobus abus akibakibat retrt retraksi aksi bronbronkialkial 3)

3) BronkiektasisBronkiektasis (p(peelleebuburaran n bbroronknkus us sseetetemmpapat) t) ddanan fibrosisfibrosis (pem

(pembentubentukan kan jarijaringangan n ikat ikat pada pada prosproses es pemupemulihlihan an atau atau retraretraktif)ktif) pada paru.

pada paru. 4)

4) Pneumotorak (adanya udara didalam rongga pleura) spontan: kolapsPneumotorak (adanya udara didalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.

spontan karena kerusakan jaringan paru. 5)

5) PenPenyebyebaraaran n infinfekseksi i ke ke ororgan lain sepegan lain seperti otak, tularti otak, tulangng, , perpersensendidian,an, ginjal dan sebagainya.

ginjal dan sebagainya. 6)

6) Insufisiensi Kardio Pulmoner (Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency Cardio Pulmonary Insufficiency ).).

Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah sakit. Penderita TBC paru dengan kerusakan jaringan luas yang rumah sakit. Penderita TBC paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh (BTA negatif) masih bisa mengalami batuk darah. Keadaan telah sembuh (BTA negatif) masih bisa mengalami batuk darah. Keadaan ini seringkali dikelirukan dengan kasus sembuh. Pada kasus seperti ini, ini seringkali dikelirukan dengan kasus sembuh. Pada kasus seperti ini,

(15)

pe

pengngobobatatan an dedengngan an OAOAT T titidadak k didipeperlrlukukanan, , tatapi pi cucukukup p didibeberirikakann pengobatan simtomati

pengobatan simtomatis. Bila s. Bila pendarahapendarahan berat, penderita harus n berat, penderita harus dirujuk kedirujuk ke unit spesialistik (Depkes, 2005).

unit spesialistik (Depkes, 2005).

9.

9. Diagnosis Diagnosis TBC TBC Penderita Penderita DewasaDewasa

Gambar 2.3 Gambar 2.3

Alur Diagnosis TB Paru pada orang dewasa Alur Diagnosis TB Paru pada orang dewasa

Suspek TBC Suspek TBC Periksa dahak Periksa dahak SPS SPS BTA BTA + + -BTA BTA + + + + + + + + + + -+ + BTA BTA -Men Men dukun dukun g g + + Tdk Tdk Men Men dukug dukug Ro/ Ro/ dada dada Tdk Tdk ada ada perbai perbai kan kan + + Ada Ada Perbai Perbai kan kan Antibiotik 1-2 Antibiotik 1-2 mgg mgg Ulang Ulang SPS SPS BTA BTA + + + + + + + + + + + + -+ + BTA BTA -Ulang Ulang SPS SPS Men Men dukung dukung Tdk Men Tdk Men dukung dukung TBC BTA Neg TBC BTA Neg Ro/ Pos Ro/ Pos Bukan Bukan TBC TBC TBC BTA Pos TBC BTA Pos

(16)

Pen

Penegakkegakkan an diadiagnosgnosis is pastpasti i TB TB tidatidak k berdberdasarasarkan kan pemepemeriksariksaanan ron

rontgetgen. n. AkaAkan n tetatetapipi, , didiagnagnosiosis s TB TB ParParu u papada da oraorang ng dewdewasa asa dapdapatat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari

dari tiga tiga spesspesimen imen SPS SPS (Sew(Sewaktu-aktu-PagiPagi-Sew-Sewaktu) aktu) BTA BTA hasihasilnya lnya posipositif.tif. Bila hanya 1

Bila hanya 1 spesspesimen yang imen yang posipositif tif perlperlu u diaddiadakan pemerikakan pemeriksaan lebihsaan lebih lanjut yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan SPS ulang. Kalau hasil lanjut yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan SPS ulang. Kalau hasil rontgen mendukung TB maka penderita didiagnosis sebagai penderita TB rontgen mendukung TB maka penderita didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif. Jika hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan BTA positif. Jika hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan dahak SPS diulangi. (Crofton, 2002)

dahak SPS diulangi. (Crofton, 2002) Ap

Apababilila a fafasisililitatas s titidadak k mememumungngkikinknkan an mamaka ka dadapapat t didilalakukukakann pe

pemermeriksiksaan aan lailain n mismisalalnya nya pempemerieriksaksaan an biabiakankan. . BilBila a ketketiga iga dahdahakak ha

hasisilnlnya ya nenegagatitif, f, didibeberirikakan n anantitibibiototik ik spspekektrtrum um luluas as (m(misisalalnynyaa kotrimoksasol atau amoxicilin) selama 1-2 minggu. Bila ada perubahan kotrimoksasol atau amoxicilin) selama 1-2 minggu. Bila ada perubahan namun gejala klinis masih mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak namun gejala klinis masih mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS

SPS. . KalKalau au hahasil sil SPS SPS pospositiitif, f, diddidiaiagnognosis sis sebsebagaagai i pependenderitrita a TB TB BTABTA positif.

positif. Ji

Jika ka hashasil il SPS SPS tettetap ap nenegatgatifif, , lalakukkukan an pempemerieriksaksaan an fotfoto o ronrontgetgenn dada, untuk mendukung diagnosis TB. Bila hasil rontgen mendukung TB, dada, untuk mendukung diagnosis TB. Bila hasil rontgen mendukung TB, didi

didiagnoagnosis sis sebasebagai penderigai penderita ta TB TB BTA BTA posipositif. tif. BilBila a hasihasil l rontgrontgen en tidaktidak mendukung

mendukung, penderita t, penderita tersebut bukan TB.ersebut bukan TB. Di

Diagagnosnosis is paspasti ti untuntuk uk TB TB parparu u adadalaalah h ditditemuemukankannya nya BTA BTA padpadaa peme

pemeriksariksaan an hapuhapusan san sputusputum m secasecara ra mikromikrokopikopis.(Des.(Depkespkes,200,2002) 2) UntuUntukk itu, setiap pasien yang dicurigai TB paru dengan gejala-gejala tersebut, itu, setiap pasien yang dicurigai TB paru dengan gejala-gejala tersebut, harus dilakukan pemeriksaan sputum (Idris, 2004)

(17)

B.

B. Faktor-faktor yaFaktor-faktor yang berhubungan dengang berhubungan dengan kejadian TB n kejadian TB paruparu 1. Umur 

1. Umur  Be

Beberberapapa a fakfaktor tor reresiksiko o penpenulularaaran n pepenyanyakit kit tubtuberkerkuloulosis sis yaiyaitutu umur, jenis kelamin, serta infeksi AIDS.

umur, jenis kelamin, serta infeksi AIDS. Penelitian yang dilakukan di PantiPenelitian yang dilakukan di Panti pe

penanampmpunungagan n ororanang-g-ororanang g gegelalandndanangagan n memenununjnjukukkakan n babahwhwaa kem

kemungungkinkinan an menmendapdapat at ininfekfeksi si tubtuberkerkuloulosis sis aktaktif if menmeningingkat kat secsecaraara be

bermarmakna kna sessesuai uai dedengangan n umuumur. r. InsInsideiden n tertertintinggi ggi tubtuberkerkuloulosis sis parparuu biasanya mengenai usia dewasa muda. Di Indonesia diperkirakan 75% biasanya mengenai usia dewasa muda. Di Indonesia diperkirakan 75% pend

penderita TB erita TB Paru adalah kelompParu adalah kelompok ok usia produktiusia produktif f yaitu 15-50 tahun.yaitu 15-50 tahun. Pa

Pada da ususia ia tetersrsebebut ut memerurupapakakan n mamasa sa yayang ng papaliling ng prprododukuktitif f ununtutukk melakukan berbagai kegiatan (Prabu,2008).

melakukan berbagai kegiatan (Prabu,2008).

2.

2. Jenis Jenis KelaminKelamin Ke

Kematmatiaian n wawanitnita a karkarena ena TB TB leblebih ih banbanyak yak dadari ri padpada a kemkematiatianan karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). TB Paru merupakan karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). TB Paru merupakan penyakit menular paling ganas yang menyerang dan membunuh kaum penyakit menular paling ganas yang menyerang dan membunuh kaum wa

waninitata, , lelebibih h dadari ri 90900 0 jujuta ta wawaninita ta teterturtulalar r ololeh eh kukumaman n TBTB. . 1 1 jujutata diantaranya akan meninggal dan 2,5 juta

diantaranya akan meninggal dan 2,5 juta akan segera menderita penyakitakan segera menderita penyakit tersebut pada tahun ini, wanita yang menderita TB paru ini berusia antara tersebut pada tahun ini, wanita yang menderita TB paru ini berusia antara 15 - 44 tahun. Wanita dalam usia reproduksi lebih rentan terhadap TB 15 - 44 tahun. Wanita dalam usia reproduksi lebih rentan terhadap TB paru dan lebih mungkin terjangkit oleh penyakit TB Paru dibandingkan paru dan lebih mungkin terjangkit oleh penyakit TB Paru dibandingkan pri

pria a dardari i kelkelompompok ok usiusia a yanyang g sasama ma sehsehingingga ga stistigma gma ataatau u rasrasa a malmaluu ak

akibibat at TB TB PaParu ru memenynyebebababkakan n teterjrjadadininya ya isisololasasi, i, pepengngucucililan an dadann perceraian bagi kaum wanita.

(18)

3.

3. Tingkat Tingkat PendidikanPendidikan Pe

Pendndididikikan an memerurupapakakan n sasalalah h sasatu tu fafaktktor or ririsisiko ko teterjrjadadininyaya penularan penyakit TB paru.

penularan penyakit TB paru. Sehingga tingkat pendidikan seseorang akanSehingga tingkat pendidikan seseorang akan mempengaru

mempengaruhi terhadap hi terhadap pengetahuapengetahuan n tentang penyakit TB tentang penyakit TB diantaranyadiantaranya meng

mengenai enai rumah yang rumah yang memememenuhnuhi i syarsyarat at kesekesehatahatan n dan dan pengpengetahuetahuanan meng

mengenai enai faktofaktor-fakr-faktor tor yang berhubuyang berhubungan ngan dengdengan an TB TB Paru Paru sehisehinggangga dengan pengetahuan yang cukup maka seseorang akan mencoba untuk dengan pengetahuan yang cukup maka seseorang akan mencoba untuk mempunyai perilaku hidup bersin dan sehat. Selain itu tingkat pedidikan mempunyai perilaku hidup bersin dan sehat. Selain itu tingkat pedidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap jenis pekerjaannya.

seseorang akan mempengaruhi terhadap jenis pekerjaannya.

4.

4. Keadaan Keadaan Sosial Sosial EkonomiEkonomi Ke

Keadaadaan an sossosial ial ekoekononomi mi beberkarkaitaitan n eraerat t dedengangan n penpendiddidikaikan,n, ke

keadadaaaan n sasaninitatasi si lilingngkukungnganan, , gigizizi, , pepekekerjrjaaaan n dadan n akakseses s teterhrhadadapap pelayana

pelayanan kesehatan. Salah satu n kesehatan. Salah satu faktor yang berkaitan dengan penularanfaktor yang berkaitan dengan penularan penyakit TB adalah jenis pekerjaan. Bila pekerja bekerja di lingkungan penyakit TB adalah jenis pekerjaan. Bila pekerja bekerja di lingkungan ya

yang ng beberdrdebebu u papapapararan n papartrtikikel el dedebu bu di di dadaererah ah teterprpapapar ar akakanan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Paparan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Paparan kron

kronis is udarudara a yang yang terctercemar emar dapadapat t menimeningkangkatkan tkan morbmorbiditaiditas, s, teruterutamatama terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan umumnya TB

terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan umumnya TB Paru.Paru. Jeni

Jenis s pekepekerjaarjaan n seseseseoranorang g jugjuga a mempmempengaengaruhi ruhi terhaterhadap dap pendpendapatapatanan keluarga yang akan mempunyai dampak terhadap pola hidup sehari-hari keluarga yang akan mempunyai dampak terhadap pola hidup sehari-hari diantara konsumsi makanan dan pemeliharaan kesehatan selain itu juga diantara konsumsi makanan dan pemeliharaan kesehatan selain itu juga aka

akan n memmempepengangaruhruhi i terterhadhadap ap kepkepemiemiliklikan an rumrumah ah (ko(kontrntruksuksi i rumrumahah).). Ke

Kepapala la kekeluluararga ga yayang ng memempmpununyayai i pependndapapatatan an didibabawawah h UMUMR R akakanan meng

(19)

kebutuhan bagi setiap anggota keluarga sehingga mempunyai status gizi kebutuhan bagi setiap anggota keluarga sehingga mempunyai status gizi ya

yang ng kukurarang ng dadan n akakan an mememumudadahkhkan an ununtutuk k teterkrkenena a pepenynyakakit it ininfefeksksii diantaranya TB Paru. Dalam hal jenis kontruksi rumah dengan mempunyai diantaranya TB Paru. Dalam hal jenis kontruksi rumah dengan mempunyai pe

pendndapapatatan an yayang ng kukurarang ng mamaka ka kokontntruruksksi i rurumamah h yayang ng didimimililiki ki titidadakk meme

memenuhi nuhi syarasyarat t kesekesehatahatan n sehisehingga ngga akan akan mempmempermuermudah dah terjaterjadinydinyaa penularan penyakit TB Paru.

penularan penyakit TB Paru.

5.

5. Kebiasaan Kebiasaan Merokok Merokok Hubungannya Hubungannya Dengan Dengan Penyakit Penyakit Tb Tb paruparu Asap rokok

Asap rokok mengandunmengandung ribuan bahan kimg ribuan bahan kimia beracun dan bahia beracun dan bahan- an-baha

bahan n yang yang dapdapat at menimenimbulmbulkan kan kankkanker er (kar(karsinosinogen)gen). . BahkBahkan an bahabahann berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan ke

kesesehahatatan n papada da ororanang g yayang ng memerorokokok, k, nanamumun n jujuga ga kekepapada da ororanangg disekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar adalah bayi, disekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang teraksa menjadi perokok pasif oleh karena salah anak dan ibu-ibu yang teraksa menjadi perokok pasif oleh karena salah satu anggota keluarga merokok di rumah.

satu anggota keluarga merokok di rumah. 6.

6. Adanya Adanya Kontak Kontak Dengan Dengan Penderita Penderita TBTB Kontak, adalah orang yang

Kontak, adalah orang yang tinggal serumah atau berhubungan langsungtinggal serumah atau berhubungan langsung dengan orang yang menderita TB. Di dalam ruangan dengan ventilasi dengan orang yang menderita TB. Di dalam ruangan dengan ventilasi yang baik,tetesan kecil tersebut akan terbawa aliran udara, tetapi di yang baik,tetesan kecil tersebut akan terbawa aliran udara, tetapi di ruangan tertutup (sempit), tetesan tersebut melayang di udara dan akan ruangan tertutup (sempit), tetesan tersebut melayang di udara dan akan bertambah jumlahnya setiap kalli

bertambah jumlahnya setiap kalli orang tersebut orang tersebut batuk.(Kurnia,2batuk.(Kurnia,2006)006) Orang yang berada di ruangan yang sama dengan orang batuk tersebut Orang yang berada di ruangan yang sama dengan orang batuk tersebut dan menghirup udara yang sama

dan menghirup udara yang sama berisiko menghirup kuman tuberculosis,berisiko menghirup kuman tuberculosis, dan risiko paling tinggi adalah bagi mereka yang berada paling dekat dan risiko paling tinggi adalah bagi mereka yang berada paling dekat

(20)

dengan orang yang batuk. Kedua orang tua

dengan orang yang batuk. Kedua orang tua dapat berbahaya yang tinggaldapat berbahaya yang tinggal atau tidur di

atau tidur di ruangan sempit.(Crofton,20ruangan sempit.(Crofton,2002)02) Terjadinya pemapara

Terjadinya pemaparan oleh kuman TB n oleh kuman TB tersebut bias dimana saja antara lain ditersebut bias dimana saja antara lain di dalam rumah, sekitar rumah,

dalam rumah, sekitar rumah, tempat-tempat umum, seperti sekolah,tempat-tempat umum, seperti sekolah, pasar, rumah sakit, sarana angkutan umum, dan lainnya. Sehingga harus pasar, rumah sakit, sarana angkutan umum, dan lainnya. Sehingga harus dilindung

dilindungi dengan i dengan melakukan pengawasamelakukan pengawasan sistematis n sistematis pada individu, yangpada individu, yang karena pekerjaannya berhubungan dengan orang lain.

karena pekerjaannya berhubungan dengan orang lain. Adapun penderitaAdapun penderita tuberculosis dewasa yang dapat menularkan adalah orang dewasa

tuberculosis dewasa yang dapat menularkan adalah orang dewasa penderita tuberculosi

penderita tuberculosis aktif, s aktif, yaitu pada pemeriksaan dahak secarayaitu pada pemeriksaan dahak secara mikroskop terlihat BTA positif, dan orang tersebut harus

mikroskop terlihat BTA positif, dan orang tersebut harus segera diobati.segera diobati. Selain itu orang yang didiagnosis sebagai tuberkulosis BTA

Selain itu orang yang didiagnosis sebagai tuberkulosis BTA negatifdeng

negatifdengan rontgen positifdan tuberculosis ekstra an rontgen positifdan tuberculosis ekstra paru, yang diberikanparu, yang diberikan pengobatan. (Kurnia, 2006)

pengobatan. (Kurnia, 2006) 7.

7. KeKebiabiasasaan Mean Menggnggunaunakakan Peran Peralatlatan Maan Makan Pkan Pendenderieritata 8.

(21)

Kerangka Teoritis TBC Kerangka Teoritis TBC

Gambar 2.4 Kerangka Teoriti TB Gambar 2.4 Kerangka Teoriti TB

Lingkungan Rumah : Lingkungan Rumah :

• Angka KumanAngka Kuman • • PencahayaanPencahayaan Rumah Rumah • • VentilatorVentilator • • KelembabanKelembaban rumah rumah • • KKee aaddaattaann Karakteristik Karakteristik Individu : Individu : • • UmurUmur •

•  Jenis Kelamin Jenis Kelamin •

• PendidikanPendidikan •

• PekerjaanPekerjaan •

• Status GiziStatus Gizi

Perilaku : Perilaku : • • KebiasaanKebiasaan Merokok Merokok • • KebiasaanKebiasaan Membuang Dahak Membuang Dahak Sembarangan Sembarangan •

• Kebiasaan tidurKebiasaan tidur

Sekamar Dengan Sekamar Dengan Penderita

Penderita

• Kebiasaan TidakKebiasaan Tidak

Menutup Mulut Bila Menutup Mulut Bila Batuk Batuk • • KebiasaanKebiasaan Menggunakan Menggunakan Peralatan Makan Peralatan Makan Genetik & Imunologi Genetik & Imunologi

Penyakit lain Penyakit lain Pejamu Pejamu yang Rentan yang Rentan  Terjadinya  Terjadinya Penderita Penderita  TBC BTA (+)  TBC BTA (+) Pejamu Pejamu yang Rentan yang Rentan

(22)

Sumber : Vinata 2004 (dalam Wiganda, 2006) dalam modifikasi Sumber : Vinata 2004 (dalam Wiganda, 2006) dalam modifikasi

Sbr. Modifikasi Tesis Hery Vinata, 2004 Sbr. Modifikasi Tesis Hery Vinata, 2004

Gambar

Gambar 2.1Gambar 2.1
Gambar 2.2Gambar 2.2 Cara Penularan
Gambar 2.3Gambar 2.3
Gambar 2.4 Kerangka Teoriti TBGambar 2.4 Kerangka Teoriti TB

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Peran Petugas PMO Dan Persepsi Penderita Tabel Paru BTA Positif Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Di. Kota Ternate Provinsi

Batuk adalah gejala paling umum pada penderita bronkhitis, seringkali.. pada penderita bronkhitis mengalami batuk- batuk hampir

Penelitian oleh Kennedy, dkk (1992) pada pemeriksaan hapusan BTA cairan BAL pada penderita HIV dan non-HIV, dari 67 penderita HIV dan 45 non-HIV yang di duga menderita TB

Kuman penyebab diare menyebar melalui mulut (orofekal), diantaranya melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh feses dan/atau kontak langsung dengan feses

Bila pada akhir tahap intensif pengobatan penderita baru BTA positif dengan kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan ulang dengan kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih

2) Pemeriksaan semua pasien dengan kronis khususnya perokok atau batuk lebih dari 4 minggu, mereka yang turun berat badannya, nyeri dada dan lainnya yang mengakibatkan TBC Paru.

pernafasan,bersin,menelan,batuk,muntah,sekresi saliva dan vasokontriksi.Sraf kranial IX,X,XII keluar dari medulla oblongata.Pada batang otak terdapat juga sistem retikularis

Bila pada akhir tahap intensif pengobatan penderita baru BTA posiitif dengan kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan ulang dengan kategori 2 hasil