BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. LaLatatar r BeBelalakakangng
Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, masih menghadapi masalah tingginya Angka Kematian penduduk yang tinggi, masih menghadapi masalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun !", AKI di Indonesia men#apai dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun !", AKI di Indonesia men#apai $%&'"!!.!!! kelahiran hidup, dan angka kematian balita adalah ! kematian $%&'"!!.!!! kelahiran hidup, dan angka kematian balita adalah ! kematian per ".!!! kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan Indonesia, !"). al ini per ".!!! kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan Indonesia, !"). al ini masih *auh *ika dibandingkan dengan target SD+s tahun !$!, yaitu AKI masih *auh *ika dibandingkan dengan target SD+s tahun !$!, yaitu AKI !'
!'"!!"!!.!!.!!! ! kelkelahiahiran ran hidhidupup, , AnAngka gka KemKematiatian an -e-eononataatal l (AK(AK-) -) ""'"!'"!!!!! kelahiran hidup, dan %'"!!! kelahiran hidup untuk AKB, Indonesia masih kelahiran hidup, dan %'"!!! kelahiran hidup untuk AKB, Indonesia masih haru
harus s beruberusaha saha mengmenge*ar e*ar keteketertingrtinggalagalannynnya a karekarena na masimasih h *auh *auh dari dari targtargetet SD+s.
SD+s. en
enyebyebab ab kemkematiatian an ibu ibu yanyang g palpaling ing umuumum m di di IndIndononesiesia a adaadalahlah penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan /
penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan / 0, preeklampsi'eklampsi 0, preeklampsi'eklampsi 0, infeksi "" 0, sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri 0, infeksi "" 0, sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri % 0 dan lain 1 lain "" 0 (23, !!). Infeksi bisa berasal dari komplikasi % 0 dan lain 1 lain "" 0 (23, !!). Infeksi bisa berasal dari komplikasi atau
atau penypenyulit ulit kehakehamilamilan n sepeseperti rti febrifebris, s, kromkromioamioamnionnionitisitis, , infeinfeksi ksi salusaluranran kemih dan sebanyak 4%0
kemih dan sebanyak 4%0 adalah karena KD (5untoha,dkk.,!"$).adalah karena KD (5untoha,dkk.,!"$). Ket
Ketububan an pepe#ah #ah dindini i (K(KD) D) dapdapat at menmeniningkagkatkatkan n anangka gka ke*ke*adiadianan mo
morbrbididititas as dadan n momortrtalalititas as papada da ibibu u dadan n *a*aninin. n. KeKe*a*adidian an KKD D dadapapatt menimbulkan beberapa masalah bagi ibu maupun *anin, misalnya pada ibu menimbulkan beberapa masalah bagi ibu maupun *anin, misalnya pada ibu dapat menyebabkan infeks
dapat menyebabkan infeksi puerperalis'masa nifas.i puerperalis'masa nifas. Dry labour Dry labour 'partus lama,'partus lama, dapat pula menimbulkan perdarahan post partum, morbiditas dan mortalitas dapat pula menimbulkan perdarahan post partum, morbiditas dan mortalitas maternal, bahkan kematian (6unningham, !!4).
maternal, bahkan kematian (6unningham, !!4). 5enurut
5enurut Human Development Report Human Development Report (!"!) angka ke*adian KD di (!"!) angka ke*adian KD di dun
dunia ia menmen#ap#apai ai "",$0 ,$0 dardari i tottotal al angangka ka perpersalsalinainan, n, semsemuanuanya ya tertersebsebar ar te
terurutatama ma di di nenegagara ra beberkrkemembabang ng di di AAsisia a sesepeperti rti InIndodonenesisia, a, 5a5alalaysysiaia,, 7hailand, 5yanmar, dan 8aos (Stanton, !!). Insidensi KD di Indonesia 7hailand, 5yanmar, dan 8aos (Stanton, !!). Insidensi KD di Indonesia berk
berkisar isar ,%0 sampai ,40 ,%0 sampai ,40 dari seluruh kehamildari seluruh kehamilan. an. InsiInsidensdensi i KD KD ter*ter*adiadi "!0 pada semua kehamilan. ada kehamilan aterm insidensinya bervariasi "!0 pada semua kehamilan. ada kehamilan aterm insidensinya bervariasi 49"
49"&0&0. . !!0 0 kaskasus us KD KD terter*ad*adi i papada da kehkehamiamilan lan #uk#ukup up bulbulan an (Su(Sualalmanman,, !!&).
KD
KD diddidefeniefenisikasikan sebagai pe#an sebagai pe#ahnya ketuhnya ketuban sebelban sebelum :aktunyum :aktunyaa melahirkan. al ini dapat ter*adi pada akhir kehamilan maupun *auh sebelum melahirkan. al ini dapat ter*adi pada akhir kehamilan maupun *auh sebelum :aktunya melahirkan. Dalam keadaan normal /9"!0 perempuan hamil aterm :aktunya melahirkan. Dalam keadaan normal /9"!0 perempuan hamil aterm akan mengalami KD. KD
akan mengalami KD. KD merupakan suatu ke*adian obstetrik yang banyakmerupakan suatu ke*adian obstetrik yang banyak dit
ditemuemukankan, , dedengangan n ininsidsiden en seksekitaitar r "!"!,0 ,0 dardari i selseluruuruh h perpersalsalinainan, n, &0&0 diantaranya ter*adi pada kehamilan #ukup bulan. Ini ter*adi pada sekitar 49 diantaranya ter*adi pada kehamilan #ukup bulan. Ini ter*adi pada sekitar 49 !0 kehamilan. Apabila ter*adi sebelum kehamilan aterm maka
!0 kehamilan. Apabila ter*adi sebelum kehamilan aterm maka lebih banyaklebih banyak masalah daripada ter*adi pada
masalah daripada ter*adi pada kehamilan aterm (ra:irohard*o, !"!).kehamilan aterm (ra:irohard*o, !"!). KD merupakan masalah yang masih
KD merupakan masalah yang masih kontroversial dalam kesehatan.kontroversial dalam kesehatan. enanganan yang optimal dan yang baku
enanganan yang optimal dan yang baku belum ada bahkan selalu berubah.belum ada bahkan selalu berubah. KD merupakan sa
KD merupakan salah satu penyulah satu penyulit dalam kehamillit dalam kehamilan dan an dan persalinan ypersalinan yangang berp
berperan eran daladalam m menimeningkangkatkan tkan kesakesakitakitan n dan dan kemakematian tian metemeternalrnal9peri9perinatalnatal yan
yang g dadapat pat disdisebaebabkabkan n oleoleh h adaadanya nya infinfekseksi, i, yaiyaitu tu selselapuaput t keketubtuban an yanyangg men*
men*adi adi pengpenghalahalang ng masumasuknya knya kumakuman n penypenyebab infeksi ebab infeksi sudasudah h tidatidak k adaada sehingga dapat membahayakan bagi ibu dan *aninnya. ersalinan dengan sehingga dapat membahayakan bagi ibu dan *aninnya. ersalinan dengan KD biasanya dapat di sebabkan oleh primi'multi'grandemulti, overdistensi KD biasanya dapat di sebabkan oleh primi'multi'grandemulti, overdistensi (hidroamnion, kehamilan ganda), disproporsio sefalo pelvis, kelainan letak (hidroamnion, kehamilan ganda), disproporsio sefalo pelvis, kelainan letak (lintang dan sungsang). 3leh sebab itu, KD memerlukan penga:asan yang (lintang dan sungsang). 3leh sebab itu, KD memerlukan penga:asan yang ketat dan ker*asama antara keluarga dan penolong (pera:at) karena dapat ketat dan ker*asama antara keluarga dan penolong (pera:at) karena dapat meyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengan#am keselamatan ibu meyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengan#am keselamatan ibu dan *aninnya. Dengan demikian, akan menurunkan atau memperke#il risiko dan *aninnya. Dengan demikian, akan menurunkan atau memperke#il risiko kematian ibu dan bayinya (5anuaba, !!&).
kematian ibu dan bayinya (5anuaba, !!&).
Data Badan usat Statistik (BS) di ;ogyakarta menun*ukkan *umlah Data Badan usat Statistik (BS) di ;ogyakarta menun*ukkan *umlah kasus AKI pada tahun !"" dilaporkan kabupaten' kota men#apai %4 kasus, kasus AKI pada tahun !"" dilaporkan kabupaten' kota men#apai %4 kasus, meningkat dibandingkan tahun !"! sebanyak $ kasus. 7ahun !" *umlah meningkat dibandingkan tahun !"! sebanyak $ kasus. 7ahun !" *umlah kematian ibu menurun men*adi sebanyak ! kasus, sehingga apabila dihitung kematian ibu menurun men*adi sebanyak ! kasus, sehingga apabila dihitung AKI
AKI dilaporkan dilaporkan sebesar sebesar /,$ /,$ per per "!!.!!! "!!.!!! kelahiran kelahiran hidup. hidup. 5eskipun 5eskipun AKIAKI terli
terlihat hat ada penurunada penurunan, an, namunamun n ter*ater*adi di fluktfluktuasi $9% uasi $9% tahutahun n teraterakhir (Dinaskhir (Dinas Keseh
Kesehatan atan ;;oogyakgyakarta, arta, !"!"). ). KD KD pada pada kehakehamilamilan n men*men*adi adi salasalah h saktusaktu fak
faktor tor penpenyuyumbambang ng AKAKI I dadan n AKAKB B di di ;;oogyagyakakartarta. . SamSampapai i saasaat t inini i belbelumum diketahui pasti berapa persentase penyumbang AKI' AKB karena KD di diketahui pasti berapa persentase penyumbang AKI' AKB karena KD di ;ogyakarta.
;ogyakarta. Ber
Berdadasarsarkan kan sursurvey vey a:a:al al yanyang g dildilakuakukan kan pepenulnulis is di di BidaBidan n raraktiktikk 5and
KD
KD diddidefeniefenisikasikan sebagai pe#an sebagai pe#ahnya ketuhnya ketuban sebelban sebelum :aktunyum :aktunyaa melahirkan. al ini dapat ter*adi pada akhir kehamilan maupun *auh sebelum melahirkan. al ini dapat ter*adi pada akhir kehamilan maupun *auh sebelum :aktunya melahirkan. Dalam keadaan normal /9"!0 perempuan hamil aterm :aktunya melahirkan. Dalam keadaan normal /9"!0 perempuan hamil aterm akan mengalami KD. KD
akan mengalami KD. KD merupakan suatu ke*adian obstetrik yang banyakmerupakan suatu ke*adian obstetrik yang banyak dit
ditemuemukankan, , dedengangan n ininsidsiden en seksekitaitar r "!"!,0 ,0 dardari i selseluruuruh h perpersalsalinainan, n, &0&0 diantaranya ter*adi pada kehamilan #ukup bulan. Ini ter*adi pada sekitar 49 diantaranya ter*adi pada kehamilan #ukup bulan. Ini ter*adi pada sekitar 49 !0 kehamilan. Apabila ter*adi sebelum kehamilan aterm maka
!0 kehamilan. Apabila ter*adi sebelum kehamilan aterm maka lebih banyaklebih banyak masalah daripada ter*adi pada
masalah daripada ter*adi pada kehamilan aterm (ra:irohard*o, !"!).kehamilan aterm (ra:irohard*o, !"!). KD merupakan masalah yang masih
KD merupakan masalah yang masih kontroversial dalam kesehatan.kontroversial dalam kesehatan. enanganan yang optimal dan yang baku
enanganan yang optimal dan yang baku belum ada bahkan selalu berubah.belum ada bahkan selalu berubah. KD merupakan sa
KD merupakan salah satu penyulah satu penyulit dalam kehamillit dalam kehamilan dan an dan persalinan ypersalinan yangang berp
berperan eran daladalam m menimeningkangkatkan tkan kesakesakitakitan n dan dan kemakematian tian metemeternalrnal9peri9perinatalnatal yan
yang g dadapat pat disdisebaebabkabkan n oleoleh h adaadanya nya infinfekseksi, i, yaiyaitu tu selselapuaput t keketubtuban an yanyangg men*
men*adi adi pengpenghalahalang ng masumasuknya knya kumakuman n penypenyebab infeksi ebab infeksi sudasudah h tidatidak k adaada sehingga dapat membahayakan bagi ibu dan *aninnya. ersalinan dengan sehingga dapat membahayakan bagi ibu dan *aninnya. ersalinan dengan KD biasanya dapat di sebabkan oleh primi'multi'grandemulti, overdistensi KD biasanya dapat di sebabkan oleh primi'multi'grandemulti, overdistensi (hidroamnion, kehamilan ganda), disproporsio sefalo pelvis, kelainan letak (hidroamnion, kehamilan ganda), disproporsio sefalo pelvis, kelainan letak (lintang dan sungsang). 3leh sebab itu, KD memerlukan penga:asan yang (lintang dan sungsang). 3leh sebab itu, KD memerlukan penga:asan yang ketat dan ker*asama antara keluarga dan penolong (pera:at) karena dapat ketat dan ker*asama antara keluarga dan penolong (pera:at) karena dapat meyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengan#am keselamatan ibu meyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengan#am keselamatan ibu dan *aninnya. Dengan demikian, akan menurunkan atau memperke#il risiko dan *aninnya. Dengan demikian, akan menurunkan atau memperke#il risiko kematian ibu dan bayinya (5anuaba, !!&).
kematian ibu dan bayinya (5anuaba, !!&).
Data Badan usat Statistik (BS) di ;ogyakarta menun*ukkan *umlah Data Badan usat Statistik (BS) di ;ogyakarta menun*ukkan *umlah kasus AKI pada tahun !"" dilaporkan kabupaten' kota men#apai %4 kasus, kasus AKI pada tahun !"" dilaporkan kabupaten' kota men#apai %4 kasus, meningkat dibandingkan tahun !"! sebanyak $ kasus. 7ahun !" *umlah meningkat dibandingkan tahun !"! sebanyak $ kasus. 7ahun !" *umlah kematian ibu menurun men*adi sebanyak ! kasus, sehingga apabila dihitung kematian ibu menurun men*adi sebanyak ! kasus, sehingga apabila dihitung AKI
AKI dilaporkan dilaporkan sebesar sebesar /,$ /,$ per per "!!.!!! "!!.!!! kelahiran kelahiran hidup. hidup. 5eskipun 5eskipun AKIAKI terli
terlihat hat ada penurunada penurunan, an, namunamun n ter*ater*adi di fluktfluktuasi $9% uasi $9% tahutahun n teraterakhir (Dinaskhir (Dinas Keseh
Kesehatan atan ;;oogyakgyakarta, arta, !"!"). ). KD KD pada pada kehakehamilamilan n men*men*adi adi salasalah h saktusaktu fak
faktor tor penpenyuyumbambang ng AKAKI I dadan n AKAKB B di di ;;oogyagyakakartarta. . SamSampapai i saasaat t inini i belbelumum diketahui pasti berapa persentase penyumbang AKI' AKB karena KD di diketahui pasti berapa persentase penyumbang AKI' AKB karena KD di ;ogyakarta.
;ogyakarta. Ber
Berdadasarsarkan kan sursurvey vey a:a:al al yanyang g dildilakuakukan kan pepenulnulis is di di BidaBidan n raraktiktikk 5and
pasi
pasien en yang mengalyang mengalami KD ami KD dari bulan <anuari sampai -ovembdari bulan <anuari sampai -ovember er !"4!"4 ada
adalalah h lilima ma papasiesien n dadari ri pempemerieriksaksaan an kehkehamiamilan lan dan dan kelkelahiahiranran, , empempatat diantaranya sudah aterm namun belum dalam masa persalinan dilakukan diantaranya sudah aterm namun belum dalam masa persalinan dilakukan ru
ru*u*ukakan n dadan n keketitikaka difodifollow llow upup beberarakhkhir ir dedengngan an pepersrsalalininan an babaikik sectiosectio caesarea
caesarea maupun pervaginam dengan induksi, dan satu diantaranya belum maupun pervaginam dengan induksi, dan satu diantaranya belum aterm dilaku
aterm dilakukan kan ru*uru*ukan kan kemukemudiadian n ketiketikaka difollow updifollow up berkhir dengan terapi berkhir dengan terapi bedrest
bedrest dan obat dan obat untuk mempertahankauntuk mempertahankan bayinya.n bayinya.
Sehubungan dengan adanya masalah yang #ukup besar dari KD Sehubungan dengan adanya masalah yang #ukup besar dari KD terhadap AKI dan AKB dalam meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas terhadap AKI dan AKB dalam meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas khu
khusussusnya nya di di B5B5, , serserta ta daldalam am datdata a dadan n ka*ka*ian ian kliklininik k yayang ng dildilakuakukankan kel
kelompompok ok daldalam am prapraktiktik k kliklinik nik kebkebididanaanan n kegkega:a:atdatdaruaruratratan an matmaterernalnal neo
neonatnatalal, , makmaka a pepenulnulis is tertertartarik ik ununtuk tuk menmengagambimbil l kaskasus us tententantang g asuasuhanhan kebi
kebidanadanan n ibu ibu hamihamil l dengdengan an KD KD di di B5 B5 6itu6itung ng SuprSupriyatiiyati, , +unu+unungkingkidul,dul, ;ogyakarta dengan pokok bahasan pada kasus asuhan kebidanan kehamilan ;ogyakarta dengan pokok bahasan pada kasus asuhan kebidanan kehamilan yang dilakukan pada -y. = usia 4 tahun, +"!Ab!Ah! >K $/
yang dilakukan pada -y. = usia 4 tahun, +"!Ab!Ah! >K $/ ?%?% minggu minggu
dengan KD . dengan KD . B
B.. TTuujjuuaann ".
". 77uu*u*uaan n >>mmumum
5ampu memahami asuhan kebidanan patologis pada ibu
5ampu memahami asuhan kebidanan patologis pada ibu hamil denganhamil dengan KD
KD .
. 7u7u*u*uan an KhKhusususus a.
a. 5amp5ampu memahu memahami penami pengumpgumpulan daulan data dasata dasar pada ibr pada ibu hamil deu hamil denganngan KD
KD b.
b. 5a5ampmpu u mememamahahami mi ininteterprpreretatasi si dadata ta dadasasar r papada da papada da ibibu u hahamimill dengan KD
dengan KD #.
#. 5a5ampmpu u mememamahahami mi ididenentitififikakasi si dadan n pepenenetatapapan n kekebubututuhahan n yayangng memerlukan penanganan pada ibu hamil dengan KD
memerlukan penanganan pada ibu hamil dengan KD d.
d. 5amp5ampu memahu memahami perami peren#aen#anaan asnaan asuhan seuhan se#ara men#ara menyelyeluruh pauruh pada ibuda ibu hamil dengan KD
hamil dengan KD e.
e. 5amp5ampu memahu memahami peami pelakslaksanaaanaan asuhn asuhan padan pada ibu hama ibu hamil denil dengan Kgan KDD f.
f. 5ampu memahami evaluasi pada ibu hamil dengan KD5ampu memahami evaluasi pada ibu hamil dengan KD
C
C.. MaManfnfaaaatt ".
5a
5akakalalah h sesemiminanar r kakasusus s asasuhuhan an kekebibidadananan n di di BB5, 5, 6i6itutungng S
Suuprpriyiyatati i teterhrhaaddap ap kakasusus s --y y = = uusisia a 4 4 tatahuhun n >>K K $$//??%% minggu minggu
+"!
+"!Ab!AAb!Ah! h! dengdengan an KD KD dihdiharaparapkan kan dapadapat t men*men*adi adi perbperbandiandinganngan antara asuhan yang diberikan dengan kasus yang ada dengan teori.
antara asuhan yang diberikan dengan kasus yang ada dengan teori. .
. Bagi Bagi 77eenaga naga KeseKesehatahatan di =n di =S>D 2S>D 2onoonosarisari 5a
5akakalalah h sesemiminanar r kakasusus s asasuhuhan an kekebibidadananan n di di BB5, 5, 6i6itutungng S
Suuprpriyiyatati i teterhrhaaddap ap kakasusus s --y y = = uusisia a 4 4 tatahuhun n >>K K $$//??%% minggu minggu
+"
+"!!AbAb!A!Ah! h! dedengngan an KKD D didihahararapkpkan an dadapapat t memen*n*adadi i memen*n*adadii perb
perbandiandingan antara ngan antara asuhasuhan an yang diberikyang diberikan an dengdengan an kasukasus s yang adayang ada dengan teori.
dengan teori. $
$.. BBaaggi i BBiiddaann 5a
5akakalalah h sesemiminanar r kakasusus s asasuhuhan an kekebibidadananan n di di BB5, 5, 6i6itutungng S
Suuprpriyiyatati i teterhrhaaddap ap kakasusus s --y y = = uusisia a 4 4 tatahuhun n >>K K $$//??%% minggu minggu
+"
+"!!AbAb!A!Ah! h! dedengngan an KKD D didihahararapkpkan an dadapapat t memen*n*adadi i a#a#uauan n dadann pengalaman apabila menemui kasus yang sama.
pengalaman apabila menemui kasus yang sama. .
. BaBagi gi 5a5ahahasisis:s:aa 5a
5akakalalah h sesemiminanar r kakasusus s asasuhuhan an kekebibidadananan n di di BB5, 5, 6i6itutungng S
Suuprpriyiyatati i teterhrhaaddap ap kakasusus s --y y = = uusisia a 4 4 tatahuhun n >>K K $$//??%% minggu minggu
+"
+"!!AbAb!A!Ah! h! dedengngan an KKD D didihahararapkpkan an dadapapat t memen*n*adadi i a#a#uauan n dadann pengalaman apabila menemui kasus yang sama saat men*adi bidan. pengalaman apabila menemui kasus yang sama saat men*adi bidan.
BAB ΙΙ BAB ΙΙ
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
A.
Ketuban e#ah Dini' KD adalah pe#ahnya ketuban sebelum :aktu melahirkan yang ter*adi pada saat akhir kehamilan maupun *auh sebelumnya. (-ugroho, !") KD adalah pe#ahnya ketuban sebelum terdapat tanda9 tanda persalinan mulai dan ditunggu satu *am belum ter*adi inpartu. Sebagian KD ter*adi pada kehamilan aterm lebih dari $ minggu sedangkan kurang dari $4 minggu tidak terlalu banyak (5anuaba, !!&).
KD dalam ilmu medis bisa dibagi men*adi dua *enis yaitu@
". KD prematur, yaitu KD yang ter*adi sebelum umur kehamilan dari ibu men#apai $ minggu.
. KD #ukup bulan, yaitu KD yang ter*adi pada saat kehamilan yang telah men#apai umur lebih dari $ minggu.
KD didefinisikan sesuai dengan *umlah *am dari :aktu pe#ah ketuban sampai a:itan persalinan yaitu interval periode laten yang dapat ter*adi kapan sa*a dari "9" *am atau lebih. Insiden KD banyak ter*adi pada :anita dengan serviks inkopenten, polihidramnion, malpresentasi *anin, kehamilan kembar, atau infeksi vagina (arney, !!). Dari beberapa definisi KD di atas maka dapat disimpulkan bah:a KD adalah pe#ahnya ketuban sebelum terdapat tanda tanda persalinan.
B. Pat$fi%i$l$gi KPD
Ada banyak teori, dalam patofisiologi ter*adinya KD. 5ulai dari kerusakan kromosom, kelainan kolagen, sampai infeksi. ada sebagian besar kasus ternyata berhubungan dengan infeksi (sampai 4%0). High virulensi berupa Bacteroides Low virulensi, Lactobacillus Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblast , *aringan retikuler korion dan trofoblas. Sintesis maupun degradasi *aringan kolagen dikontrol oleh sistem aktifitas dan inhibisi interleukin9" (i89") dan prostaglandin. <ika ada infeksi dan inflamasi, ter*adi peningkatan aktifitas i89" dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase *aringan, sehingga ter*adi depolimerasi kolagen pada selaput korion' amnion, menyebabkan ketuban tipis, lemah dan mudah pe#ah spontan.
C. Eti$l$gi KPD
enyebab KD masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan se#ara pasti. Beberapa laporan menyebutkan ada faktor9faktor yang
berhubungn erat dengan KD, namun faktor9faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui.
Adapun beberapa etiologi dari penyebab ke*adian KD menurut beberapa ahli yaitu@
". Serviks inkompeten (leher rahim)
ada :anita dalam persentase ke#il dengan kehamilan yang *auh dari aterm, serviks yang inkompeten dapat menipis dan berdilatasi bukan sebagai akibat dari peningkatan aktifitas uterus melainkan akibat dari kelemahan intrinsik uterus sehingga menyebabkan ketuban pe#ah (adlun dkk, !"").
Keadaan ini ditandai oleh dilatasi servik tanpa rasa nyeri dalam trimester kedua atau a:al trimester ketiga kehamilan yang disertai prolapsus membran amnion le:at serviks dan penon*olan membran tersebut ke dalam vagina, peristi:a ini diikuti oleh pe#ahnya ketuban dan selan*utnya ekspulsi *anin imatur sehingga kemungkinan *anin akan meninggal. 7anpa tindakan yang efektif rangkaian peristi:a yang sama #enderung berulang dengan sendirinya dalam setiap kehamilan. 5eskipun penyebabnya masih meragukan namun trauma sebelumnya pada serviks masih terasa, khususnya pada tindakan dilatasi, kateterisasi dan kuretasi (Krisnadi, !!&).
. Ketegangan rahim berlebihan
Ketegangan rahim berlebihan maksudnya ter*adi pada kehamilan kembar dan hidramnion. Ctiologi hidramnion belum *elas, tetapi diketahui bah:a hidramnion ter*adi bila produksi air ketuban bertambah, bila pengaliran air ketuban terganggu atau kedua9duanya. Di#urigai air ketuban dibentuk dari sel9sel amnion. Di samping itu ditambah oleh air seni *anin dan #airan otak pada anensefalus. Air ketuban yang dibentuk, se#ara rutin dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu #ara pengeluaran ialah ditelan oleh *anin, diabsorpsi oleh usus kemudian dialirkan ke plasenta untuk akhirnya masuk peredaran darah ibu (Su*iyatini, !!&).
Ckskresi air ketuban akan terganggu bila *anin tidak bisa menelan seperti pada atresia esophagus atau tumor9tumor plasenta. idramnion
dapat memungkinkan ketegangan rahim meningkat, sehingga membuat selaput ketuban pe#ah sebelum :aktunya (5anuaba, !"!).
7ekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat se#ara berlebihan dapat menyebabkan ter*adinya KD, misalnya @
a. 7rauma berupa hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis
b.
Gemelli Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua *anin atau lebih. ada kehamilan gemelli ter*adi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim se#ara berlebihan. al ini ter*adi karena *umlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban) relatife ke#il sedangkan di bagian ba:ah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pe#ah (Saifudin, !!&).$. Kelainan letak *anin dalam rahim
Kelainan letak *anin dalam rahim maksudnya pada letak sungsang dan letak lintang. 8etak *anin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi *anin terhadap ruangan dalam uterus. ada kehamilan E$ minggu, *umlah air ketuban relatif lebih banyak sehingga memungkinkan *anin bergerak dengan bebas, dengan demikian *anin dapat menempatkan diri dalam letak sungsang atau letak lintang (adlun, !"").
ada kehamilan trimester akhir *anin tumbuh dengan #epat dan *umlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar daripada kepala maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada dalam ruangan yang lebih ke#il di segmen ba:ah uterus. 8etak sungsang dapat memungkinkan ketegangan rahim meningkat, sehingga membuat selaput ketuban pe#ah sebelum :aktunya (5anuaba, !"!). . Kelainan *alan lahir
Kelainan *alan lahir maksudnya kemungkinan ter*adi kesempitan panggul yang ter*adi pada daerah uterus, bagian terendah belum masuk pintu atas panggul (A), disporposi sefalopelvik. Kelainan letak dan kesempitan panggul lebih sering disertai dengan KD namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti (5anuaba, !"!).
e#ahnya ketuban dapat ter*adi akibat peregangan uterus yang berlebihan atau ter*adi peningkatan tekanan yang mendadak di dalam kavum amnion, di samping *uga ada kelainan selaput ketuban itu sendiri. al ini ter*adi seperti pada sindroma Chlers9Danlos, dimana ter*adi gangguan pada *aringan ikat oleh karena defek pada sintesa dan struktur kolagen dengan ge*ala berupa hiperelastisitas pada kulit dan sendi, termasuk pada selaput ketuban yang komponen utamanya adalah kolagen. 7u*uh puluh dua persen penderita sindroma Chlers9Danlos akan mengalami persalinan preterm setelah sebelumnya mengalami KD preterm (adlun dkk, !"").
4. Infeksi
Infeksi yang menyebabkan ter*adi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pe#ah. Adanya infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis lokal) sudah #ukup untuk melemahkan selaput ketuban di tempat tersebut. Bila terdapat bakteri patogen di dalam vagina maka frekuensi amnionitis, endometritis, infeksi neonatal akan meningkat "! kali (adlun dkk, !"").
KD sebelum kehamilan preterm sering diakibatkan oleh adanya infeksi. Beberapa penelitian menun*ukkan bah:a bakteri yang terikat pada membran melepaskan substrat seperti protease yang menyebabkan melemahnya membran. enelitian terakhir menyebutkan bah:a matriks metaloproteinase merupakan enFim spesifik yang terlibat dalam pe#ahnya ketuban oleh karena infeksi (5anuaba, !"!).
ersalinan dengan KD biasanya dapat disebabkan kemungkinan oleh yang men*adi fa#tor predisposisinya yaitu infeksi pada seelaput ketuban. 3leh sebab itu, KD memerlukan penga:asan yang ketat dan ker*asama antara keluarga dan penolong (bidan dan dokter) karena dapat meyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengan#am keselamatan ibu dan *aninnya. Dengan demikian, akan menurunkan atau memperke#il risiko kematian ibu dan bayinya (5anuaba, !!&).
. >sia
Karakteristik pada ibu berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap kesiapan ibu selama kehamilan maupun menghadapi persalinan
(;ulianti, !!4). >sia untuk reproduksi optimal bagi seorang ibu adalah antara umur !9$% tahun. Di ba:ah atau di atas usia tersebut akan meningkatkan risiko kehamilan dan persalinan (Depkes =I, !!$). >sia seseorang sedemikian besarnya akan mempengaruhi sistem reproduksi, karena organ9organ reproduksinya sudah mulai berkurang kemampuannya dan keelastisannya dalam menerima kehamilan, termasuk dalam menyebabkan risiko KD (5organ, !!&).
/. Sosial ekonomi (endapatan)
endapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas kesehatan di suatu keluarga. endapatan biasanya berupa uang yang mempengaruhi seseorang dalam memenuhi kehidupan hidupnya. 5isalnya pendapatan yang meningkat merupakan kondisi yang menun*ang bagi terlaksananya status kesehatan seseorang se#ara tidak langsung. =endahnya pendapatan merupakan rintangan yang menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan (Kementrian Kesehatan Indonesia, !""). Dengan pendapatan yang rendah, menyebabkan ibu hamil kurang ter*aga kondisi kesehatannya sehingga dapat men*adi faktor pemi#u ter*adinya KD. &. aritas
aritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dari anak pertama sampai dengan anak terakhir. Adapun pembagian paritas yaitu primipara, multipara, dan grande multipara. rimipara adalah seorang :anita yang baru pertama kali melahirkan dimana *anin men#apai usia kehamilan / minggu atau lebih. 5ultipara adalah seorang :anita yang telah mengalami kehamilan dengan usia kehamilan minimal / minggu dan telah melahirkan buah kehamilannya kali atau lebih. Sedangkan grande multipara adalah seorang :anita yang telah mengalami hamil dengan usia kehamilan minimal / minggu dan telah melahirkan buah kehamilannya lebih dari % kali (2ikn*osastro, !!&).
2anita yang telah melahirkan beberapa kali dan pernah mengalami KD pada kehamilan sebelumnya serta *arak kelahiran yang terlampau dekat diyakini lebih berisiko akan mengalami KD pada kehamilan berikutnya (arney, !!/).
"!. Anemia
Anemia pada kehamilan adalah kondisi pada ibu hamil dimana kekurangan Fat besi, yaitu bE""gr0. Dampak anemia pada *anin antara
lain abortus, ter*adi kematian intrauterin, prematuritas, bayi berat lahir rendah, #a#at ba:aan dan mudah infeksi. ada ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, an#aman dekompensasikordis dan KD. ada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his, retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri (5anuaba, !!&).
"". erilaku 5erokok
Kebiasaan merokok atau lingkungan dengan rokok yang intensitas tinggi dapat berpengaruh pada kondisi ibu hamil. =okok mengandung lebih dari .%!! Fat kimia yang teridentifikasi termasuk karbonmonoksida, amonia, aseton, sianida hidrogen, dan lain9lain. 5erokok pada masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan9gangguan seperti kehamilan ektopik, KD, dan risiko lahir mati yang lebih tinggi (Sin#lair, !!&).
". =i:ayat KD
engalaman yang pernah dialami oleh ibu bersalin dengan ke*adian KD dapat berpengaruh besar pada ibu *ika menghadapi kondisi kehamilan. =i:ayat KD sebelumnya berisiko 9 kali mengalami KD kembali. atogenesis ter*adinya KD se#ara singkat ialah akibat penurunan kandungan kolagen dalam membran sehingga memi#u ter*adinya KD dan ketuban pe#ah preterm. 2anita yang pernah mengalami KD pada kehamilan atau men*elang persalinan maka pada kehamilan berikutnya akan lebih berisiko dari pada :anita yang tidak pernah mengalami KD sebelumnya karena komposisi membran yang men*adi rapuh dan kandungan kolagen yang semakin menurun pada kehamilan berikutnya (arney, !!/).
D. Tan&a &an 'ejala KPD
". 7anda yang ter*adi adalah keluarnya #airan ketuban merembes melalui vagina
. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin #airan tersebut masih merembes atau menetes. 6irinya pu#at dan terkadang ber#ampur lendir darah.
$. 6airan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran.
. Dapat menyebabkan demam, ber#ak vagina yang banyak, nyeri perut, dan *ika denyut *antung *anin bertambah #epat merupakan tanda9tanda infeksi yang mungkin ter*adi.
E. Diagn$%i% KPD
Diagnosis KD dapat meragukan, ditandai dengan apakah ketuban benar sudah pe#ah atau belum. Apalagi bila pembukaan kanalis servikal belum ada atau ke#il sedangkan *ika dalam u*i lakmus #airan yang keluar dari *alan lahir akan berubah men*adi biru, dapat menegakkan dignosa bah:a
ketuban telah pe#ah' rembes. enegakkan diagnosis KD dapat dilakukan dengan berbagai #ara yang meliputi@
". 5enentukan pe#ahnya selaput ketuban dengan adanya #airan ketuban di vagina.
. 5emeriksa adanya #airan yang terkadang berisi mekonium, vernik kaseosa, rambut lanugo dan kadang9kadang bau kalau ada infeksi.
$. <ika dilihat dari pemeriksaan inspekulo terlihat keluar #airan ketuban dari #airan servikalis. Atau dengan pemeriksaan dalam terdapat #airan yang keluar dari *alan lahir dan *ika diu*ikan pada lakmus, lakmus men*adi biru. . 7est nitraFin'lakmus, kertas lakmus merah berubah men*adi biru (basa)
bila ketuban sudah pe#ah.
%. emeriksan penun*ang dengan menggunakan >S+ untuk membantu dalam menentukan usia kehamilan, letak *anin, berat *anin, letak plasenta serta *umlah air ketuban. emeriksaan air ketuban dengan tes leukosit esterase, bila leukosit darah lebih dari "%.!!!'mm$, kemungkinan adanya infeksi (ra:irohard*o, !"!).
Diagnosa KD ditegakan dengan #ara@ ". Anamnesa
enderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan #airan yang banyak se#ara tiba9tiba dari *alan lahir. 6airan berbau khas, dan perlu *uga diperhatikan :arna, keluarnya #airan tersebut tersebut his belum teratur atau belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir darah (adlun dkk, !"").
engamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya #airan dari vagina, bila pe#ah dan *umlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih *elas (Su*iyatini dkk, !!&).
$. emeriksaan dengan spekulum
emeriksaan dengan spekulum pada KD akan tampak keluar #airan dari orifisium uteri eksternum (3>C), kalau belum *uga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk, menge*an atau bagian terendah digoyangkan, akan tampak keluar #airan dari ostium uteri dan trekumpul pada forniks anterior (Su*iyatini dkk, !!&).
. emeriksaan dalam
6airan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi. 5engenai pemeriksaan dalam vagina dengan tocher perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan pada KD yang sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan dibatasi sedikit mungkin (adlun dkk, !"").
%. emeriksaan penun*ang
a. emeriksaan laboratorium
6airan yang keluar dari vagina perlu diperiksa :arna, konsentrasi, bau dan nya.
") 7es lakmus (tes nitraFin), *ika kertas lakmus merah berubah men*adi biru,menun*ukkan adanya air ketuban (alkalis).
) 5ikroskopik (tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas ob*ek dan dibiarkan kering, pemeriksaan mikroskopik menun*ukkan gambaran daun pakis.
b. emeriksaan ultrasonografi (>S+)
emeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat *umlah #airan ketuban dalam kavum uteri. ada kasus KD terlihat *umlah #airan ketuban yang sedikit (5anuaba, !!&).
(. K$)*lika%i KPD
5enurut 5anuaba, !!& terdapat komplikasi yang biasa ter*adi pada KD meliputi@
". 5udah ter*adinya infeksi intra uterin . artus prematur
$. rolaps bagian *anin terutama tali pusat (5anuaba, !!&).
5enurut ra:irohar*o, !"! terdapat tiga komplikasi utama yang ter*adi pada KD yaitu@
". eningkatan morbiditas neonatal oleh karena prematuritas, . Komplikasi selama persalinan dan kelahiran,
$. =isiko infeksi baik pada ibu maupun *anin, dimana risiko infeksi karena ketuban yang utuh merupakan barrier atau penghalang terhadap masuknya penyebab infeksi (ra:irohard*o, !"!).
'. Penatalak%anaan KPD
enatalaksanaan KD memerlukan pertimbangan usia kehamilan, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan *anin dan adanya tanda9tanda persalinan. enanganan KD menurut ra:irohar*o (!"!), meliputi @
". Konservatif
a. engelolaan konservatif dilakukan bila tidak ada penyulit (baik pada ibu maupun pada *anin) dan harus dira:at di rumah sakit.
b. Berikan antibiotika (ampi#ilin G %!! mg atau eritromi#in bila tidak tahan ampi#ilin) dan metronidaFol G %!! mg selama hari.
#. <ika umur kehamilan E$9$ minggu, dira:at selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
d. <ika usia kehamilan $9 minggu, belum in partu, tidak ada infeksi, tes buss negatif beri deksametason, observasi tanda9tanda infeksi, dan kese*ahteraan *anin, terminasi pada kehamilan $ minggu.
e. <ika usia kehamilan $9$ minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah *am.
f. <ika usia kehamilan $9$ minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi.
g. -ilai tanda9tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda9tanda infeksi intra uterin).
h. ada usia kehamilan $9$ minggu berikan steroid, untuk memi#u kematangan paru *anin, dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason " mg sehari dosis tunggal selama hari, deksametason I5 % mg setiap 4 *am sebanyak kali.
. Aktif
a. Kehamilan H$ minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarea. Dapat pula diberikan misoprostol %! mg intravaginal tiap 4 *am maksimal kali.
b. Bila ada tanda9tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi. Dan persalinan diakhiri.
#. Bila skor pelvik E %, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. <ika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesarea
d. Bila skor pelvik H %, induksi persalinan, partus pervaginam
enatalaksanaan KD menurut 5anuaba (!!&) tentang penatalaksanaan KD adalah @
". 5empertahankan kehamilan sampai #ukup bulan khususnya maturitas paru sehingga mengurangi ke*adian kegagalan perkembangan paru yang sehat.
. 7er*adi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang men*adi pemi#u sepsis, maningitis *anin, dan persalinan prematuritas
$. Dengan perkiraan *anin sudah #ukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung dalam :aktu *am dapat diberikan kortikosteroid, sehingga kematangan paru *anin dapat ter*amin.
. ada umur kehamilan 9$ minggu yang menyebabkan menunggu berat *anin #ukup, perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan,
dengan kemungkinan *anin tidak dapat diselamatkan
%. 5enghadapi KD, diperlukan pen*elasan terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapat pengertian bah:a tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan *aninnya.
4. emeriksaan yang penting dilakukan adalah >S+ untuk mengukur distansia biparietal dan perlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru.
. 2aktu terminasi pada kehamilan aterm dapat dian*urkan selang :aktu 49 *am bila tidak ter*adi his spontan
H. +e,enang Bi&an ter"a&a* KPD
2e:enang bidan diatur dalam ermenkes "4 tahun !"! pada pasal "!. 2e:enang bidan yang dapat dilakukan menurut ermenkes "4 tahun !"! pada pasal "! dalam keterkaitan pada kasus ini yaitu@
elayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (") meliputi @ ". enanganan kega:atdaruratan yang dilan*utkan dengan peru*ukan . 5elakukan konseling
5enurut beberapa ahli, berikut ini adalah penatalaksanaan bidan dalam penanganan KD@
". ada umumnya lebih baik untuk memba:a semua pasien dengan KD ke rumah sakit dan melahirkan bayi yang berumur H$ minggu dalam *am dari pe#ahnya ketuban untuk meminimalkan risiko infeksi intrauterin
(adlun, !").
. 7indakan konservatif dilakukan melalui kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan diantaranya dalam pemberian antibiotik enisilin atau Ampisilin (Syaifuddin, !!&).
$. Batasi periksa dalam se#ara ketat untuk mengurangi insidens korioamnionitis, terutama pada pasien yang memilih penatalaksanaan konservatif.
. 5elibatkan pasien dalam proses pengambilan keputusan yaitu penatalaksanaan konservatif atau penatalaksanaan aktif.
I. Pela-anan Ke%e"atan &an Alur ujukan ". irarki elayanan Kesehatan
elayanan kebidanan dilakukan sesuai dengan hirarki pelayanan kesehatan yang ada mulai dari @
a. elayanan kesehatan tingkat primer di puskesmas.
elayanan kesehatan tingkat primer di puskesmas meliputi uskesmas dan *aringannya termasuk olindes' oskesdes, Bidan raktik 5andiri, Klinik Bersalin serta fasilitas kesehatan lainnya milik pemerintah maupun s:asta. 7ugas pelayanan kesehatan tingkat primer di puskesmas yaitu memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini dan memberikan pertolongan pertama pada kega:at9daruratan obstetri neonatal (+D3-) untuk tindakan pra ru*ukan dan elayanan 3bstetri -eonatal Cmergensi Dasar (3-CD) di puskesmas serta pembinaan >paya Kesehatan Berbasis 5asyarakat (>KB5) termasuk osyandu.
b. elayanan kesehatan tingkat sekunder
elayanan kesehatan tingkat sekunder meliputi =umah Sakit >mum (=S>) dan =umah Sakit Khusus (=SK) baik milik pemerintah maupun s:asta yang setara dengan =S> Kelas D, 6 dan B non pendidikan, termasuk =umah Sakit Bersalin (=SB), serta =umah Sakit Ibu dan Anak (=SIA). 7ugas pelayanan kesehatan tingkat sekunder yaitu memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini, melakukan penapisan (skrining) a:al kasus komplikasi men#egah ter*adinya keterlambatan penanganan dan
kolaborasi dengan nakes lain dalam penanganan kasus elayanan 3bstetri -eonatal Cmergensi Konperhensif (3-CK).
#. elayanan kesehatan tingkat tersier di =S tipe B dan A
elayanan kesehatan tingkat tersier di =S tipe B dan A meliputi =umah Sakit yang setara dengan =umah Sakit >mum dan =umah Sakit Khusus Kelas A, kelas B pendidikan, milik emerintah maupun s:asta. 7ugas pelayanan kesehatan tingkat tersier di =S tipe B dan A adalah memberikan pelayanan kebidanan essensial, melakukan promotif, preventif, deteksi dini, melakukan penapisan (skrining) a:al kasus komplikasi men#egah ter*adinya keterlambatan penanganan, kolaborasi dg nakes lain dalam penanganan kasus 3-CK dan asuhan kebidanan'penatalaksaaan kega:at9daruratan pada kasus9kasus kompleks sebelum mendapat penanganan lan*ut.
. ersiapan =u*ukan
=u*ukan kebidanan adalah kegiatan pemindahan tanggung*a:ab terhadap kondisi klien'pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih memadai (tenaga atau pengetahuan, obat, dan peralatannya).
ersiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan ru*ukan, disingkat BAKS3K>J yang di*abarkan sebagai berikut @
a. B (bidan)
5emastikan ibu' bayi' klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kega:atdaruratan.
b. A (alat)
5emba:a perlengkapan dan bahan 1 bahan yang diperlukan, seperti spuit, infus set, tensimeter, dan stetoskop.
#. K (keluarga)
5emberitahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa diru*uk. Suami dan anggota keluarga yang lain diusahakan untuk dapat menyetu*ui Ibu (klien) ke tempat ru*ukan.
d. S (surat)
5emberi surat ke tempat ru*ukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan ru*ukan, uraian hasil ru*ukan, asuhan, atau obat 1 obat yang telah diterima ibu (klien).
e. 3 (obat)
5emba:a obat 1 obat esensial diperlukan selama per*alanan meru*uk.
5enyiapkan kendaraan yang #ukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat men#apai tempat ru*ukan dalam :aktu #epat.
g. > (uang)
5engingatkan keluarga untuk memba:a uang dalam *umlah yang #ukup untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di temapat ru*ukan atau berupa *aminan kesehatan.
$. 5ekanisme =u*ukan
a. 5enentukan kega:atdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan puskesmas
") ada tingkat Kader
Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera diru*uk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat menetapkan tingkat kega:atdaruratan.
) ada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas 7enaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kega:atdaruratan kasus yang ditemui. Sesuai dengan :e:enang dan tanggung *a:abnya mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus diru*uk. b. 5enentukan tempat tu*uan ru*ukan
rinsip dalam menentukan tempat ru*ukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai ke:enangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan s:asta dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita.
#. 5emberikan informasi kepada penderita dan keluarganya. Klien dan keluarga perlu diberikan informasi tentang perlunya penderita segera diru*uk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
d. 5engirimkan informasi pada tempat ru*ukan yang ditu*u melalui telepon atau radio komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
e. ersiapan penderita
Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu atau dilakukan stabilisasi. Keadaan umum ini perlu dipertahankan selama dalam per*alanan. Surat ru*ukan harus dipersiapkan sesuai dengan format ru*ukan dan seorang bidan harus mendampingi penderita dalam per*alanan sampai ke tempat ru*ukan.
f. engiriman penderita
>ntuk memper#epat sampai ke tu*uan, perlu diupayakan kendaraan'sarana transportasi yang tersedia untuk mengangkut penderita.
g. 7indak lan*ut penderita
") >ntuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lan*ut, dilakukan tindakan sesuai dengan saran yang diberikan.
) Bagi penderita yang memerlukan tindak lan*ut tapi tidak melapor, maka perlu dilakukan kun*ungan rumah.
. =u*ukan Klien'asien ada Kasus atologis
=u*ukan klien' pasien pada kasus patologis adalah suatu pelimpahan tanggung *a:ab timbal balik atas kasus kebidanan atau dengan penyakit penyerta atau komplikasi yang memerlukan pelayanan dengan menggunakan pengetahuan, fasilitas, dan peralatan yang memadai, atau kondisi klien'pasien di luar ke:enangan bidan.
Indikasi peru*ukan ibu yaitu @ a. =i:ayat seksio sesaria b. erdarahan per vaginam
#. ersalinan kurang bulan (usia kehamilan E $ minggu) d. Ketuban pe#ah dengan mekonium yang kental
e. KD
f. Ketuban pe#ah pada persalinan kurang bulan g. Ikterus
h. Anemia berat
i. 7anda'ge*ala infeksi
*. reeklamsia'hipertensi dalam kehamilan k. 7Inggi fundus uteri ! #m atau lebih
l. rimipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala *anin masuk %'%
m. resentasi bukan belakang kepala n. Kehamilan gemeli
o. resentasi ma*emuk p. 7ali pusat menumbung . Syok
endekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien sesuai dengan pedoman asuhan kebidanan pada kasus ru*ukan ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dan Standar Asuhan Kebidanan Kepmenkes nomor &$/ tahun !!, dimana pengambilan keputusan klinis bidan diambil berdasarkan hasil pengka*ian melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik, kemudian dirumuskan diagnosa
kebidanan berdasarkan permasalahan yang ditemui. Setelah diagnosa dibuat, maka diberikan intervensi sesuai dengan prioritas kega:atan kondisi ibu dan *anin, sesuai ke:enangan bidan, dan ke:enangan tempat pelayanan dasar, 3-CD serta 3-CK. Kemudian pen#atatan asuhan pada formulir' status klien' =ekam medis yang digunakan.
J. D$ku)enta%i A%u"an Kei&anan ". Definisi dokumentasi
Se#ara umum dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu #atatan otentik atau semua surat asli yang dapat dibuktikan atau di*adikan bukti dalam persoalan hukum.
Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pen#atatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan #atatan pera:atan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap se#ara tertulis dengan tanggung *a:ab bidan.
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu pen#atatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan'ke*adian yang dilahat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) (Sudarti, !"!).
. 5ana*emen varney
elen arney, alur berfikir bidan pada saat menghadapi klien meliputi tu*uh langkah dalam membuat keputusan klinik.
a. 8angkah I (pengumpulan data dasar)
8angkah ini dilakukan dengan melakukan pengka*ian melalui proses pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien se#ara lengkap seperti ri:ayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan, penin*auan #atatan terbaru atau #atatan sebelumnya, data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil study. Semua data dikumpulkan dari semua sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien.
b. 8angkah II (interpretasi data dasar)
ada langkah ini dilakukan identifikasi data se#ara benar terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien. 5asalah atau diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan interprestasi yang benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah terfikirkan
peren#anaan yang dibutuhkan terhadap masalah. Sebagai #ontoh masalah yang menyertai diagnosis seperti diagnosis kemungkinan :anita hamil, maka masalah yang berhubungan adalah :anita tersebut mungkin tidak menginginkan kehamilannya atau apabila :anita hamil tersebut masuk trimester III, maka masalah yang kemungkinan dapat mun#ul adalah takut untuk menghadapi proses persalinan dan melahirkan.
#. 8angkah III (identifikasi diagnosis' masalah potensial)
8angkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis masalah yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. 8angkah ini membutuhkan antisipasi yang #ukup dan apabila memungkinan dilakukan proses pen#egahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera.
d. 8angkah I (identifikasi dan penetapan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera)
7ahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi, dan melakukan ru*ukan.
e. 8angkah (peren#anaan asuhan se#ara menyeluruh)
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan peren#anaan se#ara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosis yang ada. Dalam proses peren#anaan asuhan se#ara menyeluruh *uga dilakukan identifikasi beberapa data yang tidak lengkap agar
pelaksanaan se#ara menyeluruh dapat berhasil f. 8angkah I (pelaksanaan asuhan)
7ahap ini merupakan tahap pelaksana dari semua ren#ana sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang ditegakkan. elaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan se#ara mandiri ataupun kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
g. 8angkah II (evaluasi)
5erupakan tahap terakhir dalam mane*emen kebidanan yakni dengan melakukan evaluasi dari peren#anaan maupun pelaksanaan
yang dilakukan bidan. Cvaluasi sebagai bagian dari proses yang dilakukan terus menerus untuk meningkatkan pelayanan se#ara komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien.
$. endokumetasian S3A a. S (Sub*ektif)
endokumentasian sub*ektif menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis yang meliputi identitas pasien, alasan datang' keluhan utama, ri:ayat perka:inan, ri:ayat menstruasi, ri:ayat kehamilan ini, ri:ayat kehamilan'nifas'persalinan yang lalu (obstetri), ri:ayat kontrasepsi, ri:ayat kesehatan dan ri:ayat psikologi spiritual.
b. 3 (3byektif)
endokumentasian ob*ektif menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan pada ibu hamil meliputi pemeriksaan fisik klien, labolatorium dan u*i diagnosis lain. emeriksaan umum meliputi keadaan umum, tanda vital, status giFi, pemeriksaan head to toe (termasuk pemeriksaan leopold abomen, d**) pemeriksaan panggul, dan pemeriksaan penun*ang.
#. A (Analisa)
Analisa menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi dalam bentuk diagnosa.
d. (enatalaksanaan)
enatalaksanaan menggambarkan pendokumentasian dan tindakan'Implementasi dan evaluasi peren#anaan (C) berdasarkan assessment sebagai langkah %, 4, arney (Salmah, !!4).
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Ka%u%
-y.= usia 4 tahun +"!Ab!Ah! >K $/?% minggu dengan KD dalam
kehamilan patologis di B5 6itung +unungkidul -o register @ "&&'"4
5asuk =S 7gl,<am @ & -ovember !"4, pukul ".!! 2IB Dira:at di =uang @ -ifas "
Biodata Ibu Suami
-ama @ -y. = 7n. 5
>mur @ 4 7ahun $! 7ahun
endidikan @ S5 S5
eker*aan @ - (Ibu =umah 7angga) 2iras:asta
Agama @ Islam Islam
Suku' Bangsa
@ <a:a' Indonesia <a:a' Indonesia Alamat @ Karang +umuk , Semin
+unungkidul
Karang +umuk , Semin +unungkidul
Data Su-ektif
". Kun*ungan saat ini Kun*ungan ertama Kun*ungan >lang Keluhan >tama' alasan datang
Ibu mengatakan keluar #airan dari *alan lahir tanggal & Desember !"4 se*ak pukul !.$! 2IB. Ibu mengatakan #emas.
. =i:ayat erka:inan
Ka:in " kali. Ka:in pertama umur tahun. Dengan suami sekarang tahun $. =i:ayat 5enstruasi
5enar#he umur" tahun. Siklus $! hari. 7eratur'tidak. 8ama hari. Sifat Darah @ Cn#er' Beku. lour Albus@ ya'tidak. Bau khas darah mens Dysmenorhoe @
ya'tidak . Banyak Darah L$! ##' hari (9 ganti pembalut' hari) . =i:ayat Kehamilan ini
a. =i:ayat A-6 7 @ $ 5aret !"4 8 @ "! Desember !"4 >K@ $/?% minggu 5aret @ / hari M ?! April @ $! hari M ? 5ei @ $" hari M ?$ <uni @ $! hari M ? <uli @ $" hari M ?$ Agustus @ $" hari M ?$ September @ $! hari M ? 3ktober @ $" hari M ?$ v
-ovember @ & hari M ?"
M $4 mgg ?"& hari
M $4 minggu ? mgg? % hari M $/ minggu ? % hari
A-6 Se*ak umur kehamilan "" minggu. A-6 di B5, uskesmas rekuensi@ 7rimester I kali
7rimester II kali 7rimester III 4 kali
b. ergerakan *anin yang pertama pada umur kehamilan " minggu. ergerakan *anin dalam " *am terakhir "!9"% kali
#. Keluhan yang dirasakan
7rimester I @ Ibu mengatakan mual, namun tidak sampai muntah 7rimester II @ Ibu mengatakan tidak ada keluhan
7rimester III @ Ibu mengatakan keluar #airan bening dari *alan lahir tanggal & -ovember !"4 se*ak pukul !.$! 2IB
d. ola -utrisi 5akan 5inum
rekuensi $G sehari %9&G' hari 5a#am 8auk sayur nasi Air putih, susu
bumil, teh <umlah " piring porsi
sedang'makan (L!! gr)
" gelas sedang' minum (L 4!##)
Keluhan 7idak ada 7idak ada
e. ola Climinasi BAB BAK
rekuen si
"G' hari tidak tentu 94G' hari
2arna Ke#oklatan Kekuningan
Bau Khas eses Khas >rin
Konsiste n
8embek 6air
<umlah L"%! gr' BAB L!##' BAK f. ola aktivitas
Kegiatan sehari9hari @ mengurus rumah tangga (nyapu, memasak, men#u#i, dsb), namun akhir9akhir ini ibu melakukan kegiatan yang lebih berat yaitu membantu a#ara keluarga Istirahat'7idur @ malam 9/ *am, siang " *am
Seksualitas @ rekuensi "G'minggu (*arang) Keluhan tidak ada, saat sebelum ke*adian KD tidak untuk #oitus
ersonal ygiene
Kebiasaan membersihkan alat kelamin setelah BAK, setelah BAB, saat mandi
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setelah mandi' kotor' lembab <enis pakaian dalam yang digunakan katun, nilon
g. Imunisasi
77 " 7anggal SD 77 7anggal SD 77 $ 7anggal 6aten
%. =i:ayat Kehamilan, ersalinan dan nifas yang lalu amil ke ersalinan -i 7gl lahir >mur kehamilan <enis ersalinan enolong Komplikasi <enis kelamin BB 8ahir 8aktasi Ibu Bayi
Ha)il Saat Ini
4. =i:ayat Kontrasepsi yang digunakan -o <enis
Kontrasepsi
5ulai memakai Berhenti'+anti 6ara
7anggal 3leh tempat Keluhan 7anggal 3leh 7empat Alas Belu) Perna" Menggunakan K$ntra%e*%i
. =i:ayat Kesehatan
a. enyakit sistemik yang pernah'sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah' sedang menderita penyakit sistemik seperti D5, <antung, +in*al, ati
b. enyakit yang pernah'sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah' sedang menderita penyakit #. =i:ayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada d. =i:ayat Alergi
5akanan @ 7idak Ada 3bat @ 7idak Ada Nat lain @ 7idak Ada e. Kebiasaan9kebiasaan
5erokok @ 7idak ernah
5inum9minuman keras @ 7idak ernah 5akanan'minuman pantang @ 7idak Ada
erubahan pola makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan lain9lain ibu mengatakan dulu saat a:al kehamilan mual muntah, sekarang tidak pernah.
/. =i:ayat sikologi Spiritual
a. Kehamilan ini Dinginkan 7idak diinginkan
b. engetahuan ibu tentang kehamillan
Ibu mengatakan kehamilan ini sudah men*elang persalinan
#. engetahuan ibu tentang kondisi'keadaan yang dialami sekarang
Ibu mengatakan keadaanya tidak begitu mengerti mungkin akan bersalin tapi belum masuk 8
d. enerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini
Ibu mengatakan menerima, tapi kha:atir terhadap kehamilannya sekarang e. 7anggapan keluarga terhadap kehamilan
Ibu mengatakan keluarga menunggu kelahiran bayi tersebut f. ersiapan'ren#ana persalinan
Ibu mengatakan siap *ika harus bersalin saat ini, ren#ana bersalin ingin di B5 6itung
Data /-ektif ". emeriksaan >mum
a. Keadaan umum Baik Kesadaran 6omposmentis b. 7anda ital
7ekanan darah @ "$!' /! mmg -adi @ /" kali per menit ernafasan @ $ kali per menit Suhu @ $4,% O6
#. 7B @ "%$ #m
BB @ sebelum hamil % kg, BB sekarang 4%,% kg I57 @ %'(",%$) M ,$& kg' m
88A @ $! #m
d. Kepala dan leher
3edem 2a*ah @ tidak ada
6hloasma gravidarum @ ? ' 9
5ata @ tidak ada edema, sklera tidak kuning ataupun kemerahan, kon*ungtiva tidak pu#at
5ulut @ tidak ada stomatitis, tidak ada karies, gusi tidak berdarah
8eher @ tidak ada pembengkakan kelen*ar limfe,tiroid dan vena *ugularis
e. ayudara
Bentuk @ simetris, penuh, ken#ang Areola mammae @ menghitam
uting susu @ menon*ol 6olostrum @ sudah keluar f. Abdomen
Bentuk @ bulat meman*ang sesuai umur kehamilan Bekas luka @ tidak ada
Striae gravidarum @ ada,hitam alpasi 8eopold
8eopold I @pada fundus teraba bagian bulat, lunak, kesimpulan bokong, tfu $ *ari di ba:ah pG
8eopold II @perut sebelah kiri teraba bagian keras seperti papan, teraba tahanan (punggung)
perut sebelah kanan teraba bagian ke#il9ke#il tidak terbatas, tidak teraba tahanan (ekstremitas)
8eopold III @pada SB= teraba bagian bulat keras (kepala) tidak dapat digoyangkan, kepala sudah masuk panggul. 8eopold I @posisi tangan pemeriksa divergen, kepala sudah
masuk pintu atas panggul 3sborn 7est @tidak dilakukan
7> (5a# Donald) @$" #m
7B< @($"9"")G"%% M $"!! gram
Auskultasi D<< @pun#tum maGimum kiri ba:ah pusat rekuensi "$$ G'menit
is @"G "!menit / detik g. Ckstremitas
3edem @ ?'9
ari#es @ tidak ada
=eflek atela @ kaki kanan ? kaki kiri ? Kuku @bersih, pendek, tidak pu#at h. +enetalia 8uar
7anda 6had:i#k @ tidak ada ari#es @ tidak ada Bekas luka @ tidak ada
Kelen*ar Bartholini @ tidak ada kelainan
engeluaran @ air ketuban rembes % ml, se*ak *am !.$! tanggal & -ovember !"4
emeriksaan dalam @ vulva uretra tenang, dinding vagina li#in berugae, porsio tebal lunak, pembukaan ! #m, sarung tangan terdapat air ketuban (& -ovember !"4 pukul ".!!2IB)
i. Anus
emoroid @ tidak ada
. emeriksaan panggul (normal) Distansia spinarum @ tidak dika*i ($94#m) Distansia #ristarum @ tidak dika*i (49&#m) Boudeloue @ tidak dika*i ("/9!#m) 8ingkar panggul @ tidak dika*i (/!9&!#m) $. emeriksaan enun*ang
b @ "$ gr 0 ( -ovember !"4 di B5 6itung) gol.darah @ B ( -ovember !"4 di B5 6itung)
Anali%i%
-y = +"!Ab!A! usia 4 tahun hamil $/?% minggu *anin tunggal, intrauterin,
hidup, persentasi kepala, punggung kiri, dengan masalah #emas, ketuban rembes ! *am kebutuhan KIC, bedrest, observasi 77, K> dan kema*uan persalinan.
Penatalak%anaan
7D@"$!'/! mmg, =@ $ kpm
-@ /" kpm S@ $4,% 36
C@ Ibu memberikan respon positif
. 5emberitahu hasil pemeriksaan ibu bah:a pembukaan *alan lahir belum ada (pembukaan ! #m)
C@ Ibu memberikan respon positif
$. 5emberitahu hasil pemantauan D<< dan kontraksi pada ibu (dalam "! menit) C@ D<< "$$ kpm, kontraksi "G"!P /J
. 5emberikan KIC pada ibu bah:a@
- Ketuban ibu sudah merembes, Q ! #m, akan terus dipantau untuk
kema*uan persalinannya (Q, D<<, Kontraksi) dalam lembar observasi
- 5emberitahu ibu bah:a kehamilannya sudah aterm *ika akan bersalin ibu
diharapkan siap dan telah dipersiapkan segalanya
- 5engan*urkan ibu untuk berbaring miring kiri agara suplai 3 ke *anin
terpenuhi
- 5engan*urkan ibu untu relaksasi saat ken#eng mulai berlangsung dengan
#ara menarik nafas dari hidung kemudian mengeluarkan le:at mulut
- 5engan*urkan ibu untuk makan dan minum saat tidak sedang his agar
kebutuhan nutrisi terpenuhi dan minum yang #ukup karena keluar #airan ketuban
- 5engan*urkan ibu untuk bedrest total agar ketuban tidak keluar tambah
banyak *ika ingin berkemih sebaiknya dengan pispot C@ Ibu memberikan respon positif
Catatan Perke)angan0
Tanggal 1234435246 *ukul 22.24 +IB Sujektif
". Ibu mengatakan masih keluar #airan dari *alan lahir tapi hanya rembes . Ibu mengatakan sedikit #emas, tapi tidak se#emas pertama datang
$. Ibu mengatakan ken#eng masih *arang dan tidak lama setiap kali ken#eng /jektif
emeriksaan 77
7D @"!'/! mmg, = @ " kpm - @ /! kpm S @ $4,%36 D<< @ "$/ kpm Kontraksi @ G "!P $!J
D @ vulva uretra tenang, dinding vagina li#in berugae, porsio tebal lunak, pembukaan ! #m, sarung tangan basah ($! -ovember !"4 pukul !!.!"2IB)
engeluaran @ air ketuban rembes ml, se*ak *am !.$! tanggal & -ovember !"4
Anali%i%
-y = +"!Ab!A! usia 4 tahun hamil $/?% minggu *anin tunggal, intrauterin,
hidup, persentasi kepala, punggung kiri, dengan masalah #emas, ketuban rembes *am kebutuhan KIC, bedrest, observasi 77, K> dan kema*uan persalinan.
Penatalak%anaan
". 5emberitahu ibu hasil pemeriksaan 77 dalam batas normal. 7D @"!'/! mmg
= @ " kpm - @ /! kpm S @ $4,%36
C@ Ibu memberikan respon positif
. 5emberitahu hasil pemeriksaan ibu bah:a pembukaan *alan lahir belum ada (pembukaan ! #m)
C@ Ibu memberikan respon positif
$. 5emberitahu hasil pemantauan D<< dan kontraksi pada ibu (dalam "! menit) C@ D<< "$/ kpm, kontraksi G"! menit $! detik
. 5emberikan KIC pada ibu bah:a@
- Ketuban ibu sudah merembes *am, Q ! #m, akan terus dipantau untuk
kema*uan persalinannya setiap *am (Q, D<<, Kontraksi) dalam lembar observasi
- 5engan*urkan ibu berbaring miring kiri agar suplai 3 ke *anin
terpenuhi
- 5engan*urkan ibu untu relaksasi saat ada his dengan menarik nafas dari
hidung kemudian mengeluarkan le:at mulut
- 5engan*urkan ibu untuk bedrest total agar ketuban tidak keluar tambah
banyak *ika ingin berkemih sebaiknya dengan pispot C@ Ibu memberikan respon positif
Tanggal 1234435246 *ukul 27.42 +IB Sujektif
". Ibu mengatakan masih keluar #airan dari *alan lahir tapi hanya rembes . Ibu mengatakan sedikit #emas
$. Ibu mengatakan ken#eng masih *arang dan tidak lama setiap kali ken#eng /jektif
emeriksaan 77
K> @ Baik, Kesadaran @ 6omposmentis 7D @"!'/! mmg, = @ kpm - @ /" kpm S @ $4,436 D<< @ "$/ kpm Kontraksi @ G "!P $!J
D @ vulva uretra tenang, dinding vagina li#in berugae, porsio tebal lunak, pembukaan ! #m, sarung tangan basah ($! -ovember !"4 pukul !%."!2IB)
engeluaran @ air ketuban rembes "! ml, se*ak *am !.$! tanggal & -ovember !"4
Anali%i%
-y = +"!Ab!A! usia 4 tahun hamil $/?% minggu *anin tunggal, intrauterin,
hidup, persentasi kepala, punggung kiri, dengan masalah #emas, ketuban rembes & *am kebutuhan KIC, bedrest, observasi 77, K> dan kema*uan persalinan.
". 5emberitahu ibu hasil pemeriksaan 77 dalam batas normal. 7D @"!'/! mmg
= @ kpm - @ /" kpm S @ $4,436
C@ Ibu memberikan respon positif
. 5emberitahu hasil pemeriksaan ibu bah:a pembukaan *alan lahir belum ada (pembukaan ! #m)
C@ Ibu memberikan respon positif
$. 5emberitahu hasil pemantauan D<< dan kontraksi pada ibu (dalam "! menit) C@ D<< "! kpm, kontraksi "G"! menit $! detik
. 5emberikan KIC pada ibu bah:a@
- Ketuban ibu sudah merembes & *am, Q ! #m, akan terus dipantau untuk
kema*uan persalinannya setiap *am (Q, D<<, Kontraksi) dalam lembar observasi
- 5engan*urkan ibu untuk istirahat #ukup dan makan minum - 5engan*urkan ibu berbaring miring kiri agar suplai 3 ke *anin
terpenuhi
- 5engan*urkan ibu untu relaksasi saat ada his dengan menarik nafas dari
hidung kemudian mengeluarkan le:at mulut
- 5engan*urkan ibu untuk bedrest total agar ketuban tidak keluar tambah
banyak *ika ingin berkemih sebaiknya dengan pispot C@ Ibu memberikan respon positif
Tanggal 1234435246 *ukul 28.97 +IB Sujektif
". Ibu mengatakan masih keluar #airan dari *alan lahir tapi hanya rembes . Ibu mengatakan ken#eng masih *arang dan tidak lama setiap kali ken#eng /jektif
emeriksaan 77
K> @ Baik, Kesadaran @ 6omposmentis 7D @""!'/! mmg,
= @ " kpm - @ /" kpm S @ $4,436
D<< @ "$/ kpm Kontraksi @ "G "!P $!J
D @ vulva uretra tenang, dinding vagina li#in berugae, porsio tebal lunak, pembukaan ! #m, sarung tangan basah ($! -ovember !"4 pukul !/.% 2IB)
engeluaran @ air ketuban rembes "% ml, se*ak *am !.$! tanggal & -ovember !"4
Anali%i%
-y = +"!Ab!A! usia 4 tahun hamil $/?% minggu *anin tunggal, intrauterin,
hidup, persentasi kepala, punggung kiri dengan masalah #emas, ketuban pe#ah dini "$ *am kebutuhan mana*emen KD, KIC bedrest, observasi 77, K>, kema*uan persalinan, dan ru*ukan
Penatalak%anaan
". 5emberitahu ibu hasil pemeriksaan 77 dalam batas normal. 7D @""!'/! mmg,
= @ " kpm - @ /" kpm S @ $4,4 36
C@ Ibu memberikan respon positif
%. 5emberitahu hasil pemeriksaan ibu bah:a pembukaan *alan lahir belum ada (pembukaan ! #m)
C@ Ibu memberikan respon positif
4. 5emberitahu hasil pemantauan D<< dan kontraksi pada ibu (dalam "! menit) C@ D<< "$/ kpm, kontraksi "G"! menit $! detik
. 5emberikan KIC pada ibu bah:a@
- Ketuban ibu sudah merembes "$ *am, Q ! #m, dan tidak ada tanda
persalinan
- 5emberikan pen*elaskan pada ibu tentang keadaannya saat ini @
Ketuban ibu sudah merembes selama " *am, namun tidak ada kema*uan persalinan. >sia kehamilan *uga $/?% minggu, dalam teori *ika setelah "
*am tidak ada kema*uan dalam persalinan maka dilakukan ru*ukan. C@ ibu memberikan respon positif
/. 5elakukan persiapan ru*ukan dan ru*ukan pada ibu yaitu @ a. 5enentukan tempat ru*ukan (=S>D 2onosari)
b. 5emasang #airan infus =8 #. 5elakukan inform #onsent
d. 5empersiapkan form' surat ru*ukan (berisikan diagnosa, penatalaksanaan, identitas, 7, 57, 8)
C@ Ibu telah dilakukan ru*ukan ke =S>D 2onosari
Ha%il /%er:a%i
ari, tanggal'*am D<< Kontraksi D =abu, $! nov !"4' !!.!" "$/ kpm G "!P $!J Q !#m =abu, $! nov !"4' !%."! "! kpm "G "!P $!J Q !#m =abu, $! nov !"4' !/.% "$/ kpm "G "!P $!J Q !#m
ollow up penatalaksanaan kasus di =S>D 2onosari se#ara garis besar, yaitu@ ". 5elakukan observasi 77 dan D<<
C@ 77, his dan D<< dalam batas normal
. 5elakukan observasi kema*uan persalinan (his, pembukaan) C@ his masih lemah dan pembukaan belum ada
$. Ibu diberikan in*eksi antibiotik 6efotaGim " gram dalam % ## auabidest se#ara bolus melalui infus
C@ tidak ada tanda alergi dan antibiotik 6efotaGim telah dii*eksikan . Ibu diberikan induksi oksitosin % I> dalam %!!ml =8
C@ terdapat kema*uan persalinan
%. 5elakukan observasi kema*uan persalinan
C@ terdapat kema*uan persalinan sampai pembukaan lengkap 4. 5emimpin persalinan
C@ bayi lahir spontan tanggal tanggal " Desember !"4 pukul !!.$! 2IB dengan berat badan $$"! gram dan pan*ang badan %! #m, menangis kuat.
B. Pe)a"a%an
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada kasus -y. = usia 4 tahun, +"!Ab!Ah! >K $/?% minggu dengan KD terhadap langkah varney dan
penatalaksanaan sebagian besar sudah sesuai dengan teori yang berhubungan seperti yang di*elaskan pada bab III. Adapun rin#ian pembahasan tentang asuhan kebidanan tersebut antara lain@